BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1....

47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Kondisi Awal membahas mengenai kondisi awal siswa sebelum dilaksanakan Siklus, termasuk di dalamnya proses pembelajaran dan hasil belajar mata pelajaran IPA sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian. Selanjutnya pada deskripsi siklus I menjelaskan tentang pelaksanaan tindakan penelitian siklus I meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I. Pada bagian deskripsi siklus II menguraikan tentang tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus II. 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar anak. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa permasalahan yang muncul di dalam pelaksanaan pembelajaran. Permasalahan yang muncul adalah terkait dengan hasil belajar IPA yang rendah. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu faktor dari guru dan siswa itu sendiri. Tingkat kemampuan siswa terhadap mata pelajaran IPA dan antusiasme siswa yang rendah dalam mengikuti setiap proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor dari sisi siswa yang menyebabkan rendahnya perolehan hasil belajar pada mata pelajaran IPA. Kurangnya antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dapat terlihat dari karakteristik siswa yang asyik berbicara dengan teman sebangku dan sibuk dengan permainannya sendiri ketika guru mulai menyampaikan materi, siswa belum bisa fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan cenderung mengacuhkan proses pembelajaran yang tengah berlangsung. Faktor penyebab lain yang berasal dari guru yang mengakibatkan hasil belajar mata pelajaran IPA rendah diantaranya yaitu metode pembelajaran yang disampaikan guru belum sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Pembelajaran yang 52

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1....

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan Tindakan

Pada bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Kondisi awal,

deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Kondisi Awal membahas mengenai

kondisi awal siswa sebelum dilaksanakan Siklus, termasuk di dalamnya proses

pembelajaran dan hasil belajar mata pelajaran IPA sebelum dilaksanakannya tindakan

penelitian. Selanjutnya pada deskripsi siklus I menjelaskan tentang pelaksanaan tindakan

penelitian siklus I meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi,

dan kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I. Pada bagian deskripsi siklus II

menguraikan tentang tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, kegiatan observasi, dan

kegiatan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus II.

4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal

Sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan

kegiatan observasi terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar anak. Berdasarkan

hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa permasalahan yang muncul

di dalam pelaksanaan pembelajaran. Permasalahan yang muncul adalah terkait dengan

hasil belajar IPA yang rendah. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya

yaitu faktor dari guru dan siswa itu sendiri.

Tingkat kemampuan siswa terhadap mata pelajaran IPA dan antusiasme siswa

yang rendah dalam mengikuti setiap proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor

dari sisi siswa yang menyebabkan rendahnya perolehan hasil belajar pada mata pelajaran

IPA. Kurangnya antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dapat terlihat

dari karakteristik siswa yang asyik berbicara dengan teman sebangku dan sibuk dengan

permainannya sendiri ketika guru mulai menyampaikan materi, siswa belum bisa fokus

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan cenderung mengacuhkan proses

pembelajaran yang tengah berlangsung.

Faktor penyebab lain yang berasal dari guru yang mengakibatkan hasil belajar

mata pelajaran IPA rendah diantaranya yaitu metode pembelajaran yang disampaikan

guru belum sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Pembelajaran yang

52

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

53

diterapkan oleh guru selama ini masih memposisikan guru sebagai subjek yang utama,

siswa hanya menjadi objek pasif untuk menerima semua yang guru sampaikan.

Selain itu, peran media pembelajaran juga belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh

guru sebelumnya. Pada hakikat pemanfaatan sebuah media pembelajaran selain mampu

merangsang tingkat ketertarikan siswa untuk belajar, sebuah media juga dapat membantu

guru untuk menyampaikan materi sehingga pengetahuan yang siswa terima tidak hanya

pengetahuan instan yang diperoleh dari guru tapi siswa juga bisa melakukan aktivitas

pembelajaran yang lebih bermakna dengan adanya media pembelajaran.

Beberapa faktor tersebut menjadi hambatan di dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran di kelas 4 SDN Genengmulyo 02, hambatan-hambatan yang muncul

tersebut menyebabkan pembelajaran yang berlangsung menjadi kurang efektif sehingga

siswa merasa kesulitan dalam memahami materi pelajaran, siswa cenderung jenuh dan

bosan di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, konsentrasi siswa juga lebih mengarah

pada aktivitas yang ada diluar kegiatan pembelajaran dan bukan kepada materi pelajaran

yang tengah sampaikan oleh guru. Kondisi yang demikian berdampak pada perolehan

hasil belajar mata pelajaran IPA yang masih kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal.

Batas nilai KKM ≥ 70 merupakan KKM mata pelajaran IPA Kelas 4 SDN Genengmulyo 02

yang telah ditentukan oleh guru.

Adapun proses pembelajaran dan hasil belajar IPA siswa pada kondisi awal akan

diuraikan pada sub-sub judul di bawah ini.

4.1.1.1. Deskripsi Proses

Pengamatan Kondisi awal dilaksanakan pada hari Selasa, 06 Oktober 2015 pada

mata pelajaran IPA dengan SK 5..Memahami hubungan sesama makhluk hidup dan

antara makhluk hidup dengan Lingkungannya. KD 5.1. Hubungan Sesama Makhluk Hidup

dan Antara Makhluk Hidup dengan Lingkungannya. Indikator pada pertemuan ini antara lain:

Menyebutkan contoh hubungan antar makhluk hidup, Mengklasifikasi jenis hubungan antar

makhluk hidup, Dapat bekerjasama dengan kelompok.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam, kemudian guru

meminta perwakilan siswa untuk memimpin doa, Guru memeriksa kesiapan siswa dalam

belajar yaitu diantaranya dengan mengamati apakah siswa sudah ditempat duduknya dan

meminta siswa untuk mengeluarkan buku pelajaran dan alat tulis masing – masing serta

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

54

yang lainnya. Guru melakukan absensi/mendata kehadiran siswa Memberi motifasi

terhadap siswa, siswa diberi pertanyaan tentang pembelajaran sebelumnya , siswa

mendapat penyampaian tentang kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai, bersama siswa guru mengajak bernyanyi lagu “Kupu – Kupu yang

Lucu” dan mengadakan tanya jawab seputar lagu yang kemudian dihubungkan dengan

materi pembelajaran. Dilanjutkan dengan stimulation (stimulasi atau pemberian

rangsangan) kepada siswa berupa pertanyaan yang berhubungan dengan materi dan

kehidupan sehari – hari.

Selama proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah tanpa

adanya media pembelajaran. Pada saat itu siswa mulai merasa bosan karena

pembelajaran didominasi oleh guru. Siswa hanya menerima informasi dari guru. Kemudian

dilanjutkan dengan latihan soal. Setelah selesai melaksanakan latihan soal, guru bersama

siswa membuat kesimpulan. pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam penutup.

4.1.1.2. Deskripsi Hasil Tindakan

Data dari analisis hasil belajar IPA pada tes formatif dengan Kompetensi Dasar

5.1. Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan “makan

dan dimakan” antar makhluk hidup (rantai makanan).

Mengidentifikasikan beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) memperoleh hasil

dengan nilai tertinggi 85, nilai terendah 25, nilai rata-rata 63,2. Siswa yang mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hanya 10 siswa (40 %) dari 25 siswa. Analisis nilai hasil

tes formatif pra siklus/ kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Nilai IPA Kondisi Awal

No. Rentang Nilai Frekuensi Persentase

1. 25 – 35 2 8 %

2. 36 – 46 3 12 %

3. 47 – 57 2 8 %

4. 58 – 68 8 32 %

5. 69 – 79 8 32 %

6. 80 – 90 2 8 %

Jumlah Siswa 25 100 %

Nilai Rata-rata 63,2

Nilai Tertinggi 85

Nilai Terendah 25

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

55

Berdasarkan tabel 4.1 distribusi frekuensi nilai ulangan mata pelajaran IPA dapat

dilihat hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah. Hal

tersebut dapat dilihat dari banyaknya siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM ≥ 70), sebagian besar siswa masih memperoleh nilai dibawah KKM.

Sebanyak 15 siswa dari total keseluruhan 25 siswa masih belum tuntas dalam mata

pelajaran IPA, hanya 10 siswa yang berhasil tuntas dengan perolehan nilai melebihi KKM.

Dari tabel tersebut diketahui perolehan nilai siswa pada rentang nilai antara 25-35

sejumlah 2 siswa dengan persentase 8%, rentang nilai 36-46 sejumlah 3 siswa dengan

persentase 12%, rentang nilai 47-57 sejumlah 2 siswa dengan persentase 8%, rentang

nilai antara 58-68 sejumlah 8 siswa dengan persentase 32%, rentang nilai 69-79 sejumlah

8 siswa dengan persentase 32%, dan rentang nilai 80-90 sejumlah 2 orang siswa dengan

persentase 8%. Dari daftar nilai pada kondisi awal diperoleh nilai rata-rata siswa 63,2 dan

nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 85 dan nilai terendah 25.

Berdasarkan tabel 4.1 dapat digambarkan dalam diagram 4.1 sebagai berikut:

Diagram 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai IPA Kondisi Awal

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) data hasil perolehan nilai pada kondisi

awal/sebelum tindakan disajikan dalam bentuk tabel 4.2. berikut ini

2 3

2

8 8

2 0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

25-35 36-46 47-57 58-68 69-79 80-90

Nilai

8%

12% 8%

32% 32%

8%

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

56

Tabel 4.2 Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

No. Ketuntasan

Belajar Nilai

Jumlah Siswa

Frekuensi Persentase (%)

1. Tuntas ≥ 70 10 40

2. Belum Tuntas < 70 15 60

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 4.2 Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal dapat diketahui

bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70)

sejumlah 15 siswa atau 60% dari total keseluruhan siswa, sedangkan yang sudah

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 10 siswa dengan persentase 40% dari

total keseluruhan siswa. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa persentase jumlah

siswa yang telah mencapai ketuntasan minimal lebih kecil dibandingkan dengan jumlah

siswa yang belum berhasil mencapai kentutasan minimal.

Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.2 dapat dilihat pada diagram 4.2 berikut:

Diagram 4.2 Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

Hasil observasi pada Kondisi awal juga memperoleh hasil yang rendah, baik

observasi guru maupun observasi siswa. Pada observasi aktivitas guru, hanya

memperoleh skor 56 dari jumlah skor keseluruhan 132 dengan persentase sebesar 42%.

Sedangkan untuk observasi aktivitas siswa, hanya memperoleh skor 33 dari jumlah skor

keseluruhan 92 dengan persentase sebesar 36%.

Tuntas 40% Bekum

Tuntas 60%

Kondisi Awal

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

57

Persentase observasi guru dan observasi siswa dapat dilihat pada diagram 4.3

berikut:

Diagam 4.3 Persentase Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Kondisi Awal

Berdasarkan hasil belajar IPA dan hasil observasi yang masih rendah, maka

peneliti merasa perlu mengadakan perbaikan pembelajaran IPA dengan menerapkan

model pembelajaran Discovery Learning, sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar

mata pelajaran IPA melalui penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua

siklus yaitu siklus I dan siklus II.

4.1.2. Deskripsi Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I ini terdiri dari dua pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan

2 yang berlangsung pada hari Selasa dan Kamis tanggal 03 dan 05 Nopember 2015.

Kelas 4 merupakan kelas tinggi dalam Sekolah Dasar dimana pembelajaran dilakukan

secara KTSP sehingga pada siklus I juga dilakukan pembelajaran secara KTSP yang

berlangsung dalam 2 x 35 menit. Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah

Perencanaan antara lain: menyusun RPP beserta intrumen penilaian terdiri kisi-kisi soal,

butir soal, kunci jawaban dan kriteria penilaian, lembar observasi kegiatan pembelajaran,

Pelaksanaan, serta Refleksi.

42%

36%

32%

34%

36%

38%

40%

42%

44%

Observasi Guru Observasi SiswaPersentase

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

58

4.1.2.1. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini akan diuraikan tentang perencanaan pelaksanaan siklus I yang

meliputi perencanaan pertemuan I, dan perencanaan pertemuan kedua.

Perencanaan Pertemuan I

Sebelum melakukan tindakan pembelajaran pada pertemuan pertama peneliti

menyiapkan segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran Discovery

Learning. Pembelajaran IPA dengan SK 5. Memahami hubungan sesama makhluk hidup

dan antara makhluk hidup dengan Lingkungannya dan KD 5.1. Mengidentifikasi beberapa

jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan “makan dan dimakan” antar makhluk hidup

(rantai makanan).

Indikator pada pertemuan pertama antara lain: menyebutkan contoh hubungan antar

makhluk hidup, mengklasifikasi jenis hubungan antar makhluk hidup, dapat bekerjasama

dengan kelompok, dapat berkomunikasi dalam kelompok, menghargai dan menerima

pendapat orang lain.

Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran IPA yang hendak dicapai pada

pertemuan pertama melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Discovery Learning ialah: Melalui kegiatan Discovery Learning, siswa dapat memahami

hubungan antar sesama makhluk hidup, Melalui kegiatan Discovery Learning, siswa dapat

menyebutkan jenis – jenis hubungan antar makhluk hidup dengan benar. siswa dapat

membedakan masing – masing contoh hubungan antar makhluk hidup kedalam 3 jenis

simbiosis.

Selanjutnya peneliti menyiapkan media yang akan digunakan pada pelaksanaan

pembelajarannya. Selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti

daftar presensi siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa,

lembar penilaian.

Perencanaan Pertemuan II

Perencanaan pembelajaran pada pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari

pertemuan pertama, yang membedakan ialah materi yang dipelajari. Pembelajaran IPA

dengan SK 5. Memahami hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

59

dengan Lingkungannya KD 5.1. Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas

(simbiosis) dan hubungan “makan dan dimakan” antar makhluk hidup (rantai makanan).

Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada mata pelajaran IPA pertemuan

kedua melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Discovery

Learning ialah: Melalui kegiatan Data collection ketika eksplorasi berlangung guru juga

memberi kesempatan pada siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak – banyaknya

yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotensis, dan diharapkan siswa

dapat memahami hubungan antar makhluk hidup, siswa dapat membedakan hubungan

antar makhluk hidup ke dalam 3 simbiosis dengan benar, siswa dapat bekerjasama

dengan baik dan menghargai serta menerima pendapat orang lain.

Selanjutnya peneliti menyiapkan materi yang akan digunakan pada pelaksanaan

pembelajaranny, selain itu peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti

daftar presensi siswa, buku pelajaran siswa, lembar observasi aktivitas guru, lembar

observasi aktivitas siswa, lembar penilaian.

4.1.2.2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan akan diuraikan tentang proses pelaksanaan

tindakan, hasil tindakan, dan hasil observasi.

a) Proses Pelaksanaan Tindakan

Sub unit ini mendeskripsikan tentang pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I dari awal

hingga akhir pembelajaran pada setiap pertemuan. Pelaksanaan tindakan siklus I

dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Berikut ini rincian pelaksanaan tindakan siklus I.

Pelaksanaan Pertemuan I

Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari Selasa, 03 Nopember 2015.

Pembelajaran berlangsung selama (2 x 35 menit).

Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan

mengucapkan salam, kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk memimpin doa,

dilanjutkan dengan guru melakukan presensi. Sebelum kegiatan pembelajaran

berlangsung guru meminta siswa untuk mempersiapkan buku catatan. Selanjutnya siswa

diberi kegiatan apersepsi dan motivasi dengan menyanyikan lagu “Kupu – Kupu Lucu” dan

melakukan tanya jawab, kemudian guru memberikan pertanyaan “Siapa yang suka pergi

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

60

ke taman? Apa saja yang bisa kita lihat disana?. Dari berbagai jawaban siswa misalnya

“saya melihat banyak pohon bu, ada yang besar dan ada pula yang kecil”, “Saya melihat

ada bunga juga dipohon itu bu” “bahkan ada tumbuhan lain dan juga binatang”, guru

kemudian memilih jawaban yang paling tepat. Kemudian guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai yaitu Setelah melakukan kegiatan pembelajaran hari

ini, siswa dapat memahami lingkungan di sekitar taman tersebut.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang

terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi,Siswa

dapat memahami hubungan antar makhluk hudup, membedakan masing – masing

hubungan antar makhluk hidup, menjelaskan jenis hubungan antar makhluk hidup, guru

melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, dan

memfasilitasi peserta didik melakukan pengamatan.

Selanjutnya pada kegiatan elaborasi guru memfasilitasi peserta didik melalui

pemberian tugas, diskusi, dan lain – lain untuk memunculkan pendapat baik secara lisan

maupun tertulis, memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak tanpa rasa takut, memfasilitasi peserta didik membuat laporan

eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok,

serta memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok,

Pada kegiatan elaborasi guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang

belum diketahui siswa, guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

Pelaksanaan Pertemuan II

Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Kamis, 05 Nopember 2015 Kegiatan awal

pembelajaran pada pertemuan kedua diawali dengan mengucapkan salam serta bertanya

keadaan siswa dilanjutkan dengan menunjuk salah satu siswa yang mampu berdo’a untuk

memimpin doa dan melakukan absensi/ mendata kehadiran siswa, memberi motifasi

terhadap siswa, tak lupa guru mengajukan pertanyaan tentang pembelajaran sebelumnya

serta menyampaikan kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai dilanjutkan dengan mengajak siswa bernyanyi lagu “Kupu – Kupu yang Lucu” dan

mengadakan tanya jawab seputar lagu yang kemudian dihubungkan dengan materi

pembelajaran.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

61

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti

diawali dengan guru mengajak siswa untuk memperhatikan materi dilayar monitor,

kemudian siswa diminta untuk mengamati hubungan makhluk hidup yang sudah

dipersiapkan sebelumnya, siswa diminta untuk menjawaab pertanyaan guru mengenai

hubungan makhluk hidup apa saja yang mereka bahas pada pertemuan sebelumnya.

Beberapa siswa diminta untuk membedakan contoh masing – masing hubungan antar

makhluk hidup. Setelah siswa menyampaikan pendapatnya kemudian guru meminta siswa

untuk mendengarkan penjelasan guru mengenai hubungan yang saling menguntungkan,

yang menguntungkan salah satu pihak dan pihak lain tidak dirugikan serta menguntungkan

salah satu pihak diuntungkan dan salah satu dirugikan . Siswa diberi stimulation

(stimulasi/pemberian rangsangan). Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada

sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi

generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri dengan demikian siswa ikut

berpartisipasi dan aktifdalam kegiatan. Setelah dilakukan stimulation langkah selanjutya

adalah guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin

agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya

dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan

masalah). Kemudian siswa dibagi menjadi 5 kelompok heterogen masing – masing

kelompok terdiri dari 5 orang, dan duduk melingkar pada kelompoknya masing – masing.

Dilanjutkan dengan guru membagikan LKS dan siswa mendiskusikan hasil kerja

kelompoknya. Guru bertugas sebagai pembimbing dan memberi fasilitas tiap kelompok

dalam mengerjakan LKS (LKS terlampir) dari kegiatan ini maka akan didapat data

collection. Berdasarkan kunci LKS guru meminta siswa menempelkan hasil LKS mereka di

depan kelas dan meminta perwakilan dua – tiga kelompok mempresentasikan

pekerjaannya dan kelompok lain menanggapi. Memberi penghargaan berupa umpan balik

dan penguatan. Siswa bersama guru kemudian melakukan Generalization (menarik

kesimpulan/generalisasi). Tahap generalitation/ menarik kesimpulan adalah proses

menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua

kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru melakukan penilaian hasil belajar,

kemudian melibatkan siswa merangkum butir – butir pembelajaran dengan mengacu pada

indikator hasil belajar diatas serta memberi PR anak untuk dikerjakan di rumah dan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

62

kegiatan pembelajaran diakhiri dengan mengajak semua siswa berdoa menurut agama

masing-masing.

b) Hasil tindakan

Pada bagian ini akan menguraikan tentang hasil tindakan pembelajaran berupa

nilai IPA siswa kelas 4 SDN Genengmulyo 02 setelah pelaksanaan tindakan siklus I. Hasil

belajar mata pelajaran IPA diperoleh melalui pelaksanaan tes evaluasi diakhir siklus yaitu

pada pertemuan kedua siklus I.

Hasil belajar IPA dengan Kompetensi Dasar (KD) 5.1. Mengidentifikasi beberapa

jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan “makan dan dimakan” antar makhluk hidup

(rantai makanan). Distribusi frekuensi nilai IPA siklus I akan disajikan dalam tabel 4.3

sebagai berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus I

No Interval Frekuensi Persentase

1 40 – 50 3 12 %

2 51 – 61 2 8 %

3 62 – 72 1 4 %

4 73 – 83 2 8 %

5 84 – 94 11 44 %

6 95 – 100 6 24 %

Jumlah 25 100 %

Rata-rata nilai 81,6

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 40

Berdasarkan tabel 4.3 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA, dapat terlihat

hasil belajar pada pelajaran IPA siswa kelas 4 SDN Genengmulyo 02 siklus I mempunyai

rata-rata nilai 81,6 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 40. Pada rentang nilai 40-

50 sejumlah 3 siswa dengan persentase 12% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai

51-61 sejumlah 2 siswa dengan persentase 8% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang

nilai 62-72 sejumlah 1 siswa dengan persentase 4% dari jumlah keseluruhan siswa,

rentang nilai 73-83 sejumlah 2 siswa dengan persentase 8% dari jumlah keseluruhan

siswa, rentang nilai 84-94 sejumlah 11 siswa dengan persentase 44%, dan rentang nilai

95-100 sejumlah 6 siswa dengan persentase 24% .

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

63

Berdasarkan tabel 4.3 dapat digambarkan dalam diagram 4.4 sebagai berikut:

Diagram 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus I

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) data hasil perolehan nilai IPA siklus I

disajikan dalam bentuk tabel 4.4 berikut ini

Tabel 4.4 Ketuntasan Belajar Siklus I

No. Ketuntasan

Belajar Nilai

Jumlah Siswa

Frekuensi Persentase (%)

1. Tuntas ≥ 70 19 76

2. Belum Tuntas < 70 6 24

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 4.4 Ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat diketahui

bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70)

sejumlah 6 siswa atau 24% dari total keseluruhan siswa, sedangkan yang sudah mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 19 siswa dengan persentase 76% dari total

keseluruhan siswa. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa persentase jumlah siswa

yang telah mencapai ketuntasan minimal lebih kecil dibandingkan dengan jumlah siswa

yang belum berhasil mencapai kentutasan minimal.

3 2 1 2

11

6

0

2

4

6

8

10

12

40-50 51-61 62-72 73-83 84-94 95-100

Fre

kue

nsi

12% 8% 4% 20%

44%

24%

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

64

Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.4 dapat dilihat pada diagram 4.5 berikut:

Diagram 4.5 Ketuntasan Belajar Siklus I

4.1.2.3. Pelaksanaan observasi

Pada sub bab ini, akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi

aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus I dengan menerapkan model

pembelajaran DiscoveryLearning yang terdiri dari analisis hasil observasi pada setiap

pertemuan yaitu pertemuan pertama, dan pertemuan kedua.

Kegiatan observasi dilakukan oleh guru observer untuk mengamati aktivitas selama proses

pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru maupun aktivitas siswa. Hasil

pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari 33

indikator aktivitas guru dan 23 indikator aktivitas siswa. masing-masing indikator dalam

lembar observasi tersebut diberi skor 1-4. Skor 1 berarti kurang, skor 2 berarti cukup, skor

3 berarti baik, dan skor 4 berarti sangat baik. Kemudian skor akan dijumlahkan dan

diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian.

Kriteria penilaian pada lembar observasi guru yaitu untuk total skor 0 – 26 berada

pada kriteria sangat kurang, skor 27 – 52 berada pada kriteria kurang, skor 53 – 78

termasuk ke dalam kriteria cukup baik, skor 79 – 105 termasuk kedalam kriteria baik, dan

skor 106 – 132 pada kriteria sangat baik. Sedangkan untuk kriteria penilaian pada lembar

observasi siswa yaitu untuk total skor 0 – 19 berada pada kriteria sangat kurang, skor 20 –

38 berada pada kriteria kurang, skor 39 – 56 termasuk pada kriteria cukup, skor 57 – 74

termasuk kedalam kriteria baik, dan skor 75 – 92 pada kriteria sangat baik.

Tuntas 76%

Belum Tuntas

24%

Siklus I

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

65

Pelaksanaan Observasi Pertemuan I

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan pertama dijelaskan dalam

beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Memeriksa kesiapan pembelajaran 3, 1, 2, 4, 11

Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan

5, 6, 7, 9

Membimbing siswa melakukan eksplorasi sumber bacaan dan menyampaikan materi

11 8, 9, 10 11

Petunjuk pembelajaran singkat dan jelas

12, 13, 14 9

Mengorganisasikan siswa dalam kegiatan

20, 21, 22

15, 16, 17, 18, 19, 23

24

Pelaksanaan pembelajaran digunakan secara efektif

24, 25 6

Penggunaan Bahasa 28 26, 27 8

Membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi

31, 32 29, 30, 33 13

TOTAL 8 25 91

Berdasarkan tabel 4.5 hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui hasil penilaian

dari observer indikator aktivitas guru dengan jumlah skor 2 sebanyak 8 item dan indikator

yang memperoleh skor 3 sebanyak 25 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang

diperoleh 921 dengan kriteria baik dan persentase proses pembelajaran sebesar 68,94%.

Pada aspek memeriksa kesiapan pembelajaran siswa terdiri dari 4 indikator yaitu indikator

nomor 1, 2, 3, 4. Indikator nomor 1,2, dan 4 memperoleh skor 3 sedangkan nomor 3

memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor aspek satu 11 skor. Pada aspek melakukan

apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu

indikator nomor 5, 6, 7 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek dua yaitu 9 skor.

Pada aspek ketiga yaitu membimbing eksplorasi sumber bacaan dan menyajikan materi

terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 8, 9, 10 memperoleh skor 3 dan indikator

nomor 11 memperoleh skor 2 jumlah skor aspek tiga adalah 11 skor. Pada aspek

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

66

memanfaatkan media gambar terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 12, 13, 14

memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek empat adalah 9 skor.

Aspek mengorganisasikan siswa dalam kegiatan terdiri dari 8 indikator yaitu

indikator nomor 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23 mendapat skor 3 dan indikator nomor 20, 21, 22

mendapat skor 2 sehingga jumlah skor aspek lima 24 skor. Aspek memberikan

penghargaan kepada siswa terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 24, 25 memperoleh

skor 3 sehingga jumlah skor aspek enam yaitu 6 skor. Kemudian pada aspek penggunaan

bahasa terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 26, 27 memperoleh skor 3 dan

indikator 28 mendapatkan skor 2 sehingga jumlah skor aspek tujuh yaitu 8 skor.

Selanjutnya pada aspek terakhir membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi

terdiri dari 5 indikator yaitu indikator nomor 29, 30, 33 memperoleh skor 3 dan indikator

nomor 31, 32 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor aspek delapan yaitu 13 skor. Total

keseluruhan skor hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan pertama adalah 91 skor.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang dapat

dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Kesiapan siswa belajar 2, 3, 4 1 9

Melakukan eksplorasi dan memperhatikan penjelasan guru

6 5 5

Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

7, 8, 9, 10 8

Respon siswa dalam pemanfaatan pembelajaran

13 11, 12 8

Melaksanakan tugas guru dalam kegiatan

15, 16, 17, 18

14, 19 14

Membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi

20, 22 21, 23 10

TOTAL 15 8 54

Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui indikator

aktivitas belajar siswa yang memperoleh skor 2 sebanyak 15 item, indikator yang

memperoleh skor 3 sebanyak 7 item dan tidak ada indikator yang memperoleh skor 4

sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 54 dengan krieteria cukup dan

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

67

perentase keaktifan siswa adalah 58,69%. Pada aspek kesiapan siswa dalam belajar

terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 2, 3, 4 memperoleh skor 2 dan indikator nomor

1 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek satu 9 skor. Selanjutnya aspek

eksplorasi sumber bacaan dan menyimak penjelasan guru terdiri dari 2 indikator yaitu

indikator nomor 6 memperoleh skor 2 dan indikator nomor 5 memperoleh skor 3 sehingga

jumlah skor aspek dua 5 skor. Pada aspek partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

terdiri dari 4 indikator yaitu indikator 7, 8, 9, 10 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor

aspek tiga 8 skor.

Aspek respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran terdiri dari 3

indikator yaitu indikator nomor 13 memperoleh skor 2 dan indikator nomor 11, 12

memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek empat 8 skor. Kemudian pada aspek

melaksanakan tugas guru dalam kegiatan terdiri dari 6 indikator yaitu indikator nomor 15,

16, 17, 18 memperoleh skor 2 dan indikator nomor 14, 20 memperoleh skor 3 sehingga

jumlah skor aspek lima 14 skor. Selanjutnya aspek membuat kesimpulan dan melakukan

kegiatan refleksi terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 20, 22, memperoleh skor 2,

indikator nomor 21, 23 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek enam 10 skor.

Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama adalah

54 skor.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

68

Pelaksanaan Observasi Pertemuan II

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I pertemuan kedua dijelaskan dalam

beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Memeriksa kesiapan pembelajaran 1, 2, 3, 4 12

Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan

5, 6, 7 9

Membimbing siswa melakukan eksplorasi sumber bacaan dan menyampaikan materi

8, 9, 10, 11 12

Petunjuk pembelajaran singkat dan jelas

12, 14 13 10

Mengorganisasikan siswa dalam kegiatan

15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23

27

Pelaksanaan pembelajaran digunakan secara efektif

24, 25 6

Penggunaan Bahasa 26, 27, 28 9

Membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi

31 29, 30, 32, 33 14

TOTAL 1 31 1 99

Berdasarkan tabel 4.7 hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui hasil penilaian

dari observer, indikator aktivitas guru dengan jumlah skor 2 sebanyak 1 item, indikator

yang memperoleh skor 3 sebanyak 31 item dan indikator yang memperoleh skor 4

sebanyak 1 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 99 dengan kriteria baik

dan persentase pembelajaran sebesar 75%. Pada aspek memeriksa kesiapan

pembelajaran siswa terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 1, 2, 3, 4 memperoleh skor

3 sehingga jumlah skor aspek satu adalah 12 skor. Pada aspek melakukan apersepsi,

motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu indikator

nomor 5, 6, 7 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek dua dalah 9 skor. Pada

aspek ketiga yaitu membimbing eksplorasi sumber bacaan dan menyajikan materi terdiri

dari 3 indikator yaitu indikator nomor 8, 9, 10, 11 memperoleh skor 3 jumlah skor aspek

tiga adalah 12 skor. Pada aspek memanfaatkan media gambar terdiri dari 3 indikator yaitu

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

69

indikator nomor 12, 14 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 13 memperoleh skor 4

sehingga jumlah skor aspek empat adalah 10 skor.

Aspek mengorganisasikan siswa dalam kegiatan terdiri dari 8 indikator yaitu

indikator nomor 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23 mendapat skor 3 sehingga jumlah skor

aspek lima adalah 27 skor. Aspek memberikan penghargaan kepada siswa terdiri dari 2

indikator yaitu indikator nomor 24, 25 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek

enam adalah 6 skor. Kemudian pada aspek penggunaan bahasa terdiri dari 3 indikator

yaitu indikator nomor 26, 27, 28 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek tujuh

adalah 9 skor. Selanjutnya pada aspek terakhir membuat kesimpulan dan melakukan

kegiatan refleksi terdiri dari 5 indikator yaitu indikator nomor 29, 30, 32, 33 memperoleh

skor 3 dan indikator nomor 31 memperoleh skor 2 sehingga jumlah skor aspek delapan

adalah 14 skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan

kedua adalah 99 skor.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang

dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Kesiapan siswa belajar 1, 2, 3, 4 12

Melakukan eksplorasi dan memperhatikan penjelasan guru

5, 6 6

Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

7, 8, 9, 10

8

Respon siswa dalam pemanfaatan pembelajaran

11, 12, 13 9

Melaksanakan tugas guru dalam kegiatan

14, 15, 16, 17, 18, 19

18

Membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi

20 21, 22 23 12

TOTAL 5 17 1 65

Berdasarkan tabel 4.8 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui indikator

aktivitas belajar siswa yang memperoleh skor 2 sebanyak 5 item, indikator yang

memperoleh skor 3 sebanyak 17 item dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 1

item sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh adalah 65 dengan kriteria baik dan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

70

persentase keaktifan siswa sebesar 70,65%. Pada aspek kesiapan siswa dalam belajar

terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 1, 2, 3, 4 memperoleh skor 3 sehingga jumlah

skor aspek satu 12 skor. Selanjutnya aspek eksplorasi sumber bacaan dan menyimak

penjelasan guru terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 5, 6 memperoleh skor 3

sehingga jumlah skor aspek dua 6 skor. Pada aspek partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran terdiri dari 4 indikator yaitu indikator 7, 8, 9, 10 memperoleh skor 2 sehingga

jumlah skor aspek tiga 8 skor.

Aspek respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran terdiri dari 3

indikator yaitu indikator nomor 11, 12, 13 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek

empat 9 skor. Kemudian pada aspek melaksanakan tugas guru dalam terdiri dari 6

indikator yaitu indikator nomor 14, 15, 16, 17, 18, 19 memperoleh skor 3 sehingga jumlah

skor aspek lima 18 skor. Selanjutnya aspek membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan

refleksi terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 20 memperoleh skor 2, indikator nomor

21, 22 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 23 memperoleh skor 4 sehingga jumlah

skor aspek enam 12 skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas siswa siklus I

pertemuan pertama adalah 65 skor.

4.1.2.4. Refleksi Siklus I

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan

pertama, dan kedua, maka selanjutnya diadakan refleksi atas pelaksanaan tindakan

pembelajaran siklus I. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang dilaksanakan pada

siklus I.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui hasil observasi aktivitas

guru pada siklus I pertemuan pertama diketahui indikator yang memperoleh skor 2 yaitu

sebanyak 8 item, skor 3 sebanyak 25 item da tidak ada aktivitas guru yang memperoleh

skor 4. Selanjutnya pada pertemuan kedua tidak terdapat aktivitas yang memperoleh skor

2 sebanyak 1 item, perolehan skor 3 sebanyak 31 item dan jumlah indikator yang

memperoleh skor 4 sebanyak 1 item.

Dari hasil observasi pelaksanaan tindakan siklus I, terjadi peningkatan pada

beberapa aspek, baik pada aktivitas guru maupun pada aktivitas siswa. Peningkatan

aspek pembelajaran pada aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 4.9 Berikut ini:

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

71

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I, dan II

Berdasarkan tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Guru Siklus I, dan

II dapat dilihat pada diagram 4.6 Berikut ini:

Diagram 4.6 Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I, dan II

Berdasarkan diagram di atas aktivitas guru mengalami peningkatan pada aspek ke

1, 3, 4, 5, 7, dan 8. Aspek yang mengalami peningkatan paling tinggi terjadi pada aspek 8

yaitu aspek mengorganisasikan siswa. Pada aspek ini guru mampu menumbuhkan

keceriaan dan antusiasme siswa (19), guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berpikir sejenak secara individu (20), guru juga dapat menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning (21).

Hasil observasi pada pertemuan pertama dengan indikator penilaian aktivitas guru

sebanyak 33 item, hasil persentase aktivitas guru pertemuan pertama sebesar 68,94%,

pertemuan kedua mengalami peningkatan menjadi 75,76%. Peningkatan persentase hasil

0

5

10

15

20

25

30

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Aspek 8

Pertemuan I Pertemuan II

Aspek

Skor

Pertemuan I Pertemuan II

1 11 12

2 9 9

3 11 12

4 9 10

5 24 27

6 6 6

7 8 9

8 13 15

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

72

observasi aktivitas guru siklus I pertemuan I, dan II dapat dilihat pada Diagram 4.7 sebagai

berikut:

Diagram 4.7 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I dan II

Berdasarkan analisis data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan

pertama indikator aktivitas belajar siswa yang memperoleh skor 2 yaitu sebanyak 15 item,

skor 3 sebanyak 8 item, dan tidak ada indikaot yang memperoleh skor 4. pertemuan

kedua, perolahan skor 2 sebanyak 5 item, perolehan skor 3 sebanyak 17 item dan skor 4

sebanyak 1 item.

Peningkatan aspek pembelajaran pada aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel 4.10

Berikut ini:

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I dan II

Aspek Skor

Pertemuan I Pertemuan II

1 9 12

2 5 6

3 8 8

4 8 9

5 14 18

6 10 12

68.94%

75.76%

64.00%

66.00%

68.00%

70.00%

72.00%

74.00%

76.00%

78.00%

Pertemuan I Pertemuan IIPersenta…

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

73

Berdasarkan tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Siswa SiklusI

Pertemuan I dan II dapat dilihat pada diagram 4.8 berikut ini:

Diagram 4.8 Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I dan II

Berdasarkan diagram di atas, aktivitas siswa mengalami peningkatan pada aspek

ke 1, 2, 4, 5, dan 6. Indikator aktivitas siswa yang mengalami peningkatan pada aspek

respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran, yaitu siswa berpartisipasi aktif

dalam pemanfaatan pembelajaran (13). Sementara pada aspek melaksanakan tugas guru,

siswa bersemangat dan antusias (15), siswa mampu melakukan kegiatan kondusif (16),

Siswa melakukan kegiatan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan (17), Siswa

dengan bimbingan guru sudah dapat mengoreksi hasil kegiatan (18).

Dari skor penilaian hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan pertama persentase

yang diperoleh mencapai 58,69%, pertemuan kedua persentase meningkat menjadi

70,65%.

0

5

10

15

20

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6

Pertemuan I Pertemuan II

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

74

Peningkatan persentase hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan I dan II

dapat dilihat pada Diagram 4.9 sebagai berikut:

Diagram 4.9 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I Pertemuan I dan II

Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar pada Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) pada pelaksanaan tindakan siklus I baru mencapai 76%

siswa tuntas. Artinya hasil tersebut belum memenuhi indikator keberhasilan yang peneliti

tentukan sebesar 80%. Masih ada 6 siswa yang perolehan nilainya masih berada di bawah

KKM 70. Namun rata-rata hasil belajar mata pelajaran IPA sudah mengalami peningkatan

dari kondisi awal 63,2 menjadi 81,6 setelah pelaksanaan tindakan siklus I. Persentase

ketuntasan belajar siswa naik dari kondisi awal 40% menjadi 76%. Karena pada siklus I

belum memenuhi indikator keberhasilan sebesar 80% maka akan penelitian dilanjutkan

dengan siklus berikutnya yaitu siklus II.

4.1.3. Deskripsi Siklus II

Pada Siklus I, pelaksanaan tindakan siklus II terdiri dari dua pertemuan, yaitu

pertemuan 1 dan 2 yang berlangsung pada hari Selasa, Kamis pada tanggal 10 dan 12

Nopember 2015. Pada pertemuan 1 mata pelajaran IPA merupakan kegiatan

pembelajaran dan pertemuan ke-2 untuk evaluasi pembelajaran. Hal-hal yang dilakukan

dalam kegiatan ini adalah Perencanaan antara lain: menyusun RPP beserta intrumen

penilaian terdiri kisi-kisi soal, butir soal, kunci jawaban dan kriteria penilaian, lembar

58.69%

70.65%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

Pertemuan I Pertemuan IIPersentase

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

75

observasi kegiatan pembelajaran, menyiapkan media pembelajaran berupa gambar;

Pelaksanaan, serta Refleksi.

4.1.3.1. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini akan diuraikan tentang perencanaan pelaksanaan siklus II yang

meliputi perencanaan pertemuan I, dan perencanaan pertemuan kedua.

Perencanaan Pertemuan I

Sebelum melakukan tindakan pembelajaran pada pertemuan pertama peneliti

menyiapkan segala sesuatu yang dapat mendukung pembelajaran seperti membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran Discovry

Learning. Pembelajaran difokuskan pada mata pelajaran IPA dengan SK 5. Memahami

hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan Lingkungannya dan

KD 5.1. Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan “makan

dan dimakan” antar makhluk hidup (rantai makanan).

Indikator pada pertemuan pertama antara lain: Menunjukkan hubungan makhluk hidup

dengan lingkungannya didalam ekosistem, Hubungan saling ketergantungan antar

makhluk hidup

Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada mata pelajaran IPA pertemuan

pertama melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Discovery

Learning ialah: Siswa memahami definisi tentang ekosistem, siswa dapat mengetahui

hubungan saling ketergantungan antar makhluk hidup, melalui sumber bacaan siswa dapat

memahami pengertian dari rantai makanan, serta dengan pengamatan siswa dapat

dengan jelas memahami pengertian dari jaring – jaring makanan, serta melalui

pembelajaran siswa dapat menyelesaikan soal evaluasi pembelajaran dengan penuh

semangat dan percaya diri.

.

Perencanaan Pertemuan Kedua

Seperti pada pertemuan pertama, sebelum melakukan tindakan pembelajaran

pada pertemuan kedua peneliti menyiapkan segala sesuatu yang dapat mendukung

pembelajaran seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan

model pembelajaran Discovery Learning. Pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

76

SK 5. Memahami hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan

Lingkungannya dan KD 5.1. Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis)

dan hubungan “makan dan dimakan” antar makhluk hidup (rantai makanan).

Indikator pada pertemuan pertama antara lain: Menjelaskan pengertian rantai

makanan, memberi contoh tentang jaring – jaring makanan serta mengevaluasi dari materi

tentang hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya.

Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada mata pelajaran IPA pertemuan

kedua melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Discovery

Learning ialah: Memahami pengertian dari jaring – jaring makanan, melalui pembelajaran

siswa dapat menyelesaikan soal evaluasi pembelajaran dengan penuh semangat dan

percaya diri.

4.1.3.2. Pelaksanaan Tindakan

Seperti halnya pada siklus I, pada tahap pelaksanaan tindakan ini juga akan

diuraikan tentang proses pelaksanaan tindakan, hasil tindakan, dan hasil observasi pada

siklus II.

a) Proses Pelaksanaan Tindakan

Sub unit ini mendeskripsikan tentang pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II

dari awal hingga akhir pembelajaran pada setiap pertemuan. Pelaksanaan tindakan siklus

II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan.

Pelaksanaan Pertemuan I

Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari Selasa, 10 Nopember 2015.

Pembelajaran berlangsung selama 2 x 35 menit.

Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan

mengucapkan salam, dilanjutkan dengan menunjuk salah satu siswa yang mampu berdo’a

untuk memimpin doa, kesiapan siswa sangat diperhatikan oleh guru dalam belajar yaitu

diantaranya dengan mengamati apakah siswa sudah ditempat duduknya dan meminta

siswa untuk mengeluarkan buku pelajaran dan alat tulis masing – masing serta yang

lainnya. Guru melakukan absensi/ mendata kehadiran siswa, memberi motifasi terhadap

siswa, dilanjutkan mengajukan pertanyaan tentang pembelajaran sebelumnya, serta

menyampaikan kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

77

Kegiatan inti diawali dengan membagi siswa ke dalam kelompok mennjadi 5

kelompok, setiap kelompok beranggotakan 5 siswa, kemudian siswa diminta untuk

melakukan pemahaman materi melalui buku yang mereka miliki, setelah pembagian

kelompok , guru menjelaskan secara universal kepada seluruh siswa tentang pengertian

ekosistem, rantai makanan, siswa memperhatikan penjelasan guru tentang proses makan

dan dimakan pada tumbuhan dan hewan, disini siswa dapat mengeksplor. Masing masing

kelompok mengamati dan mencatat hal penting kemudian mendiskusikan dan menafsirkan

dari hasil yang dicatat. Dibimbing guru untuk membuat kesimpulan dari data yang sudah

dianalisis dari hasil analisis lalu membuat hasil kesimpulan berupa laporan dari hasil yang

dianalilis dan mempresentasikannya.

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada

kelompok yang telah berhasil mempresentasikan hasil analisisnya dengan baik dan benar

dilanjutkan dengan melakukan tanya jawab kepada siswa materi yang belum dipahami.

Bersama siswa membuat kesimpulan dari hasil pengamatan yang dilakukan bersama.

Pelaksanaan Pertemuan Kedua

Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Nopember 2015 selama 2 x 35

menit. Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan

mengucapkan salam serta bertanya keadaan siswa, dilanjutkan dengan menunjuk salah

satu siswa yang mampu berdo’a untuk memimpin doa, dan berlanjut pada absensi/

mendata kehadiran siswa. Memberi motifasi terhadap siswa, guru stimulasi (rangsangan)

dan menyampaikan langkah – langkah pembelajaran.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, dilanjutkan dengan kegiatan inti yang

diawali dengan guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, guru menjelaskan tentang jaring

– jaring makanan, dari hasil pengamatan siswa mengeksplorasi dari sumber bacaan

tentang pengertian jaring – jaring makanan, mengamati dan mencatat hal penting. Setelah

mengamati dan mencatat hal – hal yang penting dari video masing-masing kelompok

mendiskusikan dan menafsirkan dari hasil yang dicatat. Dibimbing guru siswa membuat

kesimpulan dari data yang sudah dianalisis kemudian dikumpulkan. Siswa diminta kembali

ke tempatnya semula.

Pada kegiatan akhir pembelajaran guru memberikan penghargaan kepada

kelompok yang telah berhasil menganalisis kemudian guru melakukan tanya jawab kepada

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

78

siswa materi yang belum dipahami guru memberikan tes evaluasi pada akhir pembelajaran

dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan, dan siswapun mengerjakan soal evaluasi

dengan tenang. Sebelum menutup pelajaran guru memberikan motivasi pada siswa agar

lebih giat belajar. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

b) Hasil Tindakan

Seperti pada siklus I, bagian ini menguraikan tentang hasil tindakan pembelajaran

berupa nilai IPA siswa kelas 4 SDN Genengmulyo 02 setelah pelaksanaan tindakan siklus

II. Hasil belajar mata pelajaran IPA diperoleh melalui pelaksanaan tes evaluasi diakhir

siklus yaitu pada pertemuan kedua siklus II disajikan pada tabel daftar nilai IPA Siklus II

(terlampir), dan distribusi frekuensi nilai IPA siklus II akan disajikan dalam tabel 4.11

sebagai berikut:

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus II

No Interval Frekuensi Persentase

1 63-69 3 12 %

2 70-76 2 8 %

3 77-83 7 28 %

4 84-90 1 4 %

5 91-97 10 40 %

6 98-100 2 8 %

Jumlah 2154 100 %

Rata-rata nilai 86,16

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 64

Berdasarkan tabel 4.11 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA, dapat terlihat

hasil belajar pada IPA siswa kelas 4 SDN Genengmulyo siklus II mempunyai rata-rata nilai

86,64 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 63. Pada rentang nilai 63-69 sejumlah 3

siswa dengan persentase 12% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 70-76

sejumlah 2 siswa dengan persentase 8% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai 77-

83 sejumlah 7 siswa dengan persentase 28% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang nilai

84-90 sejumlah 1 siswa dengan persentase 40% dari jumlah keseluruhan siswa, rentang

nilai 91-97 sejumlah 10 dengan persentase 40%, dan rentang nilai 98-100 sejumlah 2

siswa dengan persentase 8%.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

79

Berdasarkan tabel 4.11 dapat digambarkan dalam diagram 4.10 sebagai berikut:

Diagram 4.10 Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus II

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) data hasil perolehan nilai IPA siklus I

disajikan dalam bentuk tabel 4.12 berikut ini

Tabel 4.12 Ketuntasan Belajar Siklus II

No. Ketuntasan

Belajar Nilai

Jumlah Siswa

Frekuensi Persentase (%)

1. Tuntas ≥ 70 22 88

2. Belum Tuntas < 70 3 12

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 4.12 Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal dapat

diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥

70) sejumlah 3 siswa atau 12% dari total keseluruhan siswa, sedangkan yang sudah

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 22 siswa dengan persentase 88% dari

total keseluruhan siswa. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa persentase jumlah

siswa yang telah mencapai ketuntasan minimal lebih kecil dibandingkan dengan jumlah

siswa yang belum berhasil mencapai kentutasan minimal.

0

2

4

6

8

10

12

63 - 69 70-76 77-83 84-90 91-97 98-100

Fre

kue

nsi

Nilai

12% 8%

28%

4%

40%

8%

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

80

Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.12 dapat dilihat pada diagram 4.11 berikut:

Diagram 4.11 Ketuntasan Belajar Siklus II

4.1.3.3. Pelaksanaan Observasi

Sub bab ini akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi aktivitas

guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus II dengan menerapkan model

pembelajaran Discovery Learning yang terdiri dari analisis hasil observasi pada setiap

pertemuan yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua.

Pada sub bab ini, akan menjelaskan mengenai analisis data hasil observasi

aktivitas guru dan siswa selama pelaksanaan tindakan siklus II dengan menerapkan model

pembelajaran Discovery Learning yang terdiri dari analisis hasil observasi pada setiap

pertemuan yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua.

Kegiatan observasi dilakukan oleh guru observer untuk mengamati aktivitas

selama proses pembelajaran berlangsung, baik itu aktivitas guru maupun aktivitas siswa.

Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari lembar observasi yang terdiri dari

33 indikator aktivitas guru dan 23 indikator aktivitas siswa. masing-masing indikator dalam

lembar observasi tersebut diberi skor 1-4. Skor 1 berarti kurang, skor 2 berarti cukup, skor

3 berarti baik, dan skor 4 berarti sangat baik. Kemudian skor akan dijumlahkan dan

diinterpretasikan berdasarkan kriteria penilaian.

Kriteria penilaian pada lembar observasi guru yaitu untuk total skor 0 – 26 berada

pada kriteria sangat kurang, skor 27 – 52 berada pada kriteria kurang, skor 53 – 78

termasuk ke dalam kriteria cukup baik, skor 79 – 105 termasuk kedalam kriteria baik, dan

skor 106 – 132 pada kriteria sangat baik. Sedangkan untuk kriteria penilaian pada lembar

Tuntas 88%

Tidak Tuntas

12%

Siklus II

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

81

observasi siswa yaitu untuk total skor 0 – 19 berada pada kriteria sangat kurang, skor 20 –

38 berada pada kriteria kurang, skor 39 – 56 termasuk pada kriteria cukup, skor 57 – 74

termasuk kedalam kriteria baik, dan skor 75 – 92 pada kriteria sangat baik.

Pelaksanaan Observasi Pertemuan I

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama dijelaskan dalam

beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut:

Tabel 4.13 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Memeriksa kesiapan pembelajaran 1, 2, 3, 4 12

Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan

6, 7 5 10

Membimbing siswa melakukan eksplorasi sumber bacaan dan menyampaikan materi

8, 9, 10 11 13

Petunjuk pembelajaran singkat dan jelas

12, 14 13 10

Mengorganisasikan siswa dalam kegiatan

15, 16, 17, 18, 21, 22, 23

19, 20 29

Pelaksanaan pembelajaran digunakan secara efektif

24, 25 6

Penggunaan Bahasa 28 26, 27 11

Membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi

29, 30, 31, 32, 33

15

TOTAL 26 7 106

Berdasarkan tabel 4.13 hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui hasil

penilaian dari observer tidak ada indikator dari aktivitas guru yang memperoleh skor 2,

indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 26 item dan indikator yang memperoleh skor

4 sebanyak 7 item, sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh 106 dengan kriteria

Sangat Baik dan persentase proses belajar sebesar 80,3%. Pada aspek memeriksa

kesiapan pembelajaran siswa terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 1, 2, 3, 4

memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek satu 12 skor. Pada aspek melakukan

apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu

indikator nomor 5, 6, 7 pada indikator nomor 5 memperoleh skor 4 dan pada indikator

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

82

nomor 6 dan 7 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek dua 10 skor. Pada aspek

ketiga yaitu membimbing eksplorasi sumber bacaan dan menyajikan materi terdiri dari 4

indikator yaitu indikator nomor 8, 9, 10 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 11

memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek tiga adalah 13 skor. Pada aspek

memanfaatkan media gambar terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 12, 14

memperoleh skor 3 dan indikator nomor 13 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor

aspek empat adalah 10 skor.

Aspek mengorganisasikan siswa dalam kegiatan terdiri dari 8 indikator yaitu

indikator nomor 20 memperoleh skor 2, indikator nomor 13, 14, 15, 16, 17, 18, 21, 22, 23

mendapat skor 3 dan indikator nomor 19, 20 mendapat skor 4 sehingga jumlah skor aspek

lima 29 skor. Aspek memberikan penghargaan kepada siswa terdiri dari 2 indikator yaitu

indikator nomor 24, 25 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek enam 9 skor.

Kemudian pada aspek penggunaan bahasa terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 26,

27 memperoleh skor 4, indikator nomor 28 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek

tujuh 11 skor. Selanjutnya pada aspek terakhir membuat kesimpulan dan melakukan

kegiatan refleksi terdiri dari 5 indikator yaitu indikator nomor 29, 30, 31, 32, dan 33

memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek delapan 15 skor. Total keseluruhan skor

hasil observasi aktivitas guru siklus II pertemuan pertama adalah 106 skor.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang

dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.14 berikut:

Tabel 4.14 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Kesiapan siswa belajar 1, 3, 4 2 13

Melakukan eksplorasi dan memperhatikan penjelasan guru

5, 6 6

Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

7, 8, 9, 10 12

Respon siswa dalam pemanfaatan pembelajaran

11, 12, 13 9

Melaksanakan tugas guru dalam kegiatan

14, 18, 19 15, 16, 17

21

Membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi

20, 21, 22 23 13

TOTAL 18 5 74

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

83

Berdasarkan tabel 4.14 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui tidak ada

indikator pada aktivitas sisa yang memperoleh skor 2, indikator yang memperoleh skor 3

sebanyak 18 item dan indikator yang memperoleh skor 4 sebanyak 5 item sehingga jumlah

keseluruhan skor yang diperoleh 74 dengan kriteria baik dan persentase sebesar 80,43%.

Pada aspek kesiapan siswa dalam belajar terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 1, 3,

4 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 2 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor

aspek satu 13 skor. Selanjutnya aspek eksplorasi sumber bacaan dan menyimak

penjelasan guru terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 5, 6 memperoleh skor 3

sehingga jumlah skor aspek dua 6 skor. Pada aspek partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran terdiri dari 4 indikator yaitu indikator 7, 8, 9, 10 memperoleh skor 3 sehingga

jumlah skor aspek tiga 12 skor.

Aspek respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran terdiri dari 3

indikator yaitu indikator nomor 11, 12, dan 13 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor

aspek empat 9 skor. Kemudian pada aspek melaksanakan tugas guru dalam kegiatan

terdiri dari 6 indikator yaitu indikator nomor 14, 18, 19 memperoleh skor 3 dan indikator

nomor 15, 16, 17 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek lima 21 skor.

Selanjutnya aspek membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi terdiri dari 4

indikator yaitu indikator nomor 20, 21, 22, memperoleh skor 3 dan indikator nomor 23

memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek enam adalah 13 skor. Total keseluruhan

skor hasil observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan pertama adalah 74 skor.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

84

Pelaksanaan Observasi Pertemuan Kedua

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II pertemuan kedua dijelaskan dalam

beberapa aspek, aspek tersebut dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut:

Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Memeriksa kesiapan pembelajaran 1, 2, 3, 4 12

Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan

6 5, 7 11

Membimbing siswa melakukan eksplorasi sumber bacaan dan menyampaikan materi

11 8, 9, 10

15

Petunjuk pembelajaran singkat dan jelas

12, 13, 14

12

Mengorganisasikan siswa dalam kegiatan

15, 16, 17, 18, 22, 23

19, 20, 21

30

Pelaksanaan pembelajaran digunakan secara efektif

24, 25 6

Penggunaan Bahasa 28 26, 27

11

Membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi

29, 30, 31, 32 33 16

TOTAL 19 14 113

Berdasarkan tabel 4.15 hasil observasi aktivitas guru dapat diketahui hasil

penilaian dari observer, indikator yang memperoleh skor 3 sebanyak 19 item dan indikator

yang memperoleh skor 4 sebanyak 14 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang

diperoleh 117 dengan kriteria sangat baik dan persentase sebesar 88,63 %. Pada aspek

memeriksa kesiapan pembelajaran siswa terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 1, 2,

3, 4 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek satu 12 skor. Pada aspek melakukan

apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 indikator yaitu

indikator nomor 5, 7 memperoleh skor 4 dan indikator nomor 6 memperoleh skor 3

sehingga jumlah skor aspek dua 11 skor. Pada aspek ketiga yaitu membimbing eksplorasi

sumber bacaan dan menyajikan materi terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 8, 9, 10

memperoleh skor 4 dan indikator nomor 11 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

85

aspek tiga adalah 15 skor. Pada aspek memanfaatkan media gambar terdiri dari 3

indikator yaitu indikator nomor 12, 13, 14 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek

empat adalah 16 skor.

Aspek mengorganisasikan siswa dalam kegiatan terdiri dari 9 indikator yaitu

indikator nomor 15, 16, 17, 18, 22, 23 mendapat skor 3 dan indikator nomor 19, 20, 21

memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek lima adalah 30 skor. Aspek memberikan

penghargaan kepada siswa terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 24 dan 25

memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek enam 6 skor. Kemudian pada aspek

penggunaan bahasa terdiri dari 3 indikator yaitu indikator nomor 26, 27 memperoleh skor 4

dan indikator nomor 28 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek tujuh adalah 11

skor. Selanjutnya pada aspek terakhir membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan

refleksi terdiri dari 5 indikator yaitu indikator nomor 29, 30, 31, 32, 33 memperoleh skor 3

sehingga jumlah skor aspek delapan 15 skor. Total keseluruhan skor hasil observasi

aktivitas guru siklus II pertemuan kedua adalah 113 skor.

Selanjutnya hasil observasi aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi yang

dapat dijelaskan dalam beberapa aspek pada tabel 4.16 berikut:

Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II

Aspek yang Diamati Skor Penilaian Jumlah

Skor 1 2 3 4

Kesiapan siswa belajar 1, 3 2, 4 14

Melakukan eksplorasi dan memperhatikan penjelasan guru

5 6 7

Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

9, 10 7, 8 14

Respon siswa dalam pemanfaatan pembelajaran

11, 13 12 10

Melaksanakan tugas guru dalam kegiatan

14, 18 15, 16, 17, 19

22

Membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi

20, 21, 22 23 13

TOTAL 12 11 80

Berdasarkan tabel 4.16 hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui indikator

aktivitas belajar siswa yang memperoleh skor 3 sebanyak 12 item dan indikator yang

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

86

memperoleh skor 4 sebanyak 11 item sehingga jumlah keseluruhan skor yang diperoleh

79 dengan kriteria sangat baik dan persentase 86, 96%. Pada aspek kesiapan siswa

dalam belajar terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 1, 3 memperoleh skor 3 dan

indikator nomor 2, 4 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek satu 14 skor.

Selanjutnya aspek eksplorasi sumber bacaan dan menyimak penjelasan guru

terdiri dari 2 indikator yaitu indikator nomor 5 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 6

memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek dua 7 skor. Pada aspek partisipasi aktif

siswa dalam pembelajaran terdiri dari 4 indikator yaitu indikator 7, 8 memperoleh skor 4

dan indikator nomor 9, 10 memperoleh skor 3 sehingga jumlah skor aspek tiga 14 skor.

Aspek respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran terdiri dari 3

indikator yaitu indikator nomor 11, 13 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 12

memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek empat 10 skor. Kemudian pada aspek

melaksanakan tugas guru dalam kegiatan terdiri dari 6 indikator yaitu indikator nomor 14,

18 memperoleh skor 3 dan indikator nomor 15, 16, 17, 18 memperoleh skor 4 sehingga

jumlah skor aspek lima 22 skor. Selanjutnya aspek membuat kesimpulan dan melakukan

kegiatan refleksi terdiri dari 4 indikator yaitu indikator nomor 20, 21, 22 memperoleh skor 3

dan indikator nomor 23 memperoleh skor 4 sehingga jumlah skor aspek enam adalah 13

skor. Total keseluruhan skor hasil observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan ketiga

adalah 80 skor.

4.1.3.4. Refleksi Siklus II

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan

pertama, dan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi atas pelaksanaan tindakan

pembelajaran siklus II. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi yang dilaksanakan pada

siklus II baik pertemuan I maupun II.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh melalui hasil observasi aktivitas

guru pada siklus II pertemuan pertama diketahui tidak ada indikator yang memperoleh skor

2, yang memperoleh skor 3 sebanyak 26 dan yang memperoleh skor 4 sebanyak 7 item..

Selanjutnya pada pertemuan kedua tidak terdapat aktivitas yang memperoleh skor 2,

perolehan skor 3 sebanyak 19 item dan jumlah indikator yang memperoleh skor 4

sebanyak 14 item.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

87

Dari hasil observasi pelaksanaan tindakan siklus II, terjadi peningkatan pada

beberapa aspek, baik pada aktivitas guru maupun pada aktivitas siswa. Peningkatan

aspek pembelajaran pada aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini:

Tabel 4.17

Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I dan II

Aspek Skor

Pertemuan I Pertemuan II

1 12 12

2 10 11

3 13 15

4 10 12

5 29 30

6 6 6

7 11 11

8 15 16

Berdasarkan tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Guru SiklusI

Pertemuan I dan II dapat dilihat pada diagram 4.12 Berikut ini:

Diagram 4.12 Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I dan II

Dari diagram di atas, aktivitas guru meningkat pada aspek ke 2, 3, 4, 5, 7, dan 8.

Dari hasil observasi pelaksanaan tindakan siklus II, aspek yang mengalami peningkatan

pada aspek mengorganisasikan siswa dalam kegiatan pembelajaran yaitu guru mampu

menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Discovery Learning.

0

10

20

30

40

Aspek1

Aspek2

Aspek3

Aspek4

Aspek5

Aspek6

Aspek7

Aspek8

Pertemuan I Pertemuan II

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

88

Hasil observasi pada pertemuan pertama dengan indikator penilaian aktivitas guru

sebanyak 33 item, hasil persentase aktivitas guru pertemuan pertama sebesar 80,3%,

kedua juga mengalami peningkatan menjadi 83,70%. Peningkatan persentase hasil

observasi aktivitas guru siklus I pertemuan I dan II dapat dilihat pada Diagram 4.13

sebagai berikut:

Diagram 4.13 Peningkatan Persentase Observasi aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I dan II Siklus II

Berdasarkan analisis data hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan

pertama indikator aktivitas belajar siswa tidak ada aktivitas yang memperoleh skor 2, skor

3 sebanyak 18 item, dan yang memperoleh skor 4 sebanyak 5 item. Kemudian pada

pertemuan kedua, perolehan skor 3 sebanyak 12 item dan skor 4 sebanyak 11 item.

Peningkatan aspek pembelajaran pada aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel

4.18 berikut ini:

Tabel 4.18

Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I dan II

Aspek Skor

Pertemuan I Pertemuan II

1 13 14

2 6 7

3 12 14

4 9 10

5 21 22

6 13 13

80.30%

87.88%

76.00%

78.00%

80.00%

82.00%

84.00%

86.00%

88.00%

90.00%

Pertemuan I Pertemuan IIPersentase

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

89

Berdasarkan tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Pertemuan I dan II dapat dilihat pada diagram 4.14 berikut ini:

Diagram 4.14 Distribusi Frekuensi Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I dan II

Berdasarkan diagram di atas, aktivitas siswa meningkat pada aspek ke 1, 2, 3, 4,

dan 5. Indikator aktivitas siswa yang mengalami peningkatan pada aspek partisipasi aktif

siswa dalam pembelajaran, yaitu siswa aktif menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh

guru ketika proses pembelajaran berlangsung , siswa juga aktif bertanya ketika proses

pembelajaran berlangsung. Sementara pada aspek melaksanakan tugas guru dalam

kegiatan siswa antusias terhadap penghargaan yang diberika guru sehingga

menumbuhkan semangat belajar pada diri siswa.

Dari skor penilaian hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan pertama

persentase yang diperoleh mencapai 80,43%, pertemuan kedua meningkat menjadi

83,70%, kemudian pada pertemuan kedua persentase meningkat menjadi 86,96%.

0

5

10

15

20

25

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6

Pertemuan I Pertemuan II

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

90

Peningkatan persentase hasil observasi aktivitas guru siklus I pertemuan I dan II

dapat dilihat pada Diagram 4.15 sebagai berikut:

Diagram 4.15 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan I dan II

Hasil evaluasi yang diperoleh siswa dengan ketuntasan belajar pada Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) pada pelaksanaan tindakan siklus II mencapai 88% siswa

tuntas. Hasil tersebut telah memenuhi indikator keberhasilan yang peneliti tentukan

sebesar 80%. Rata-rata hasil belajar mata pelajaran IPA sudah mengalami peningkatan

dari kondisi awal 63,2 menjadi 81,6 pada siklus I dan naik menjadi 86,64 pada siklus II.

Persentase ketuntasan belajar siswa naik dari 24% pada siklus I menjadi 88% pada siklus

II.

4.2. Analisis Komparatif

Pada sub judul analisis komparatif ini, akan menguraikan tentang perbandingan

hasil belajar IPA siswa serta observasi aktivitas guru dan siswa kelas 4 SDN Genengmulyo

02 pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II sehingga dapat diketahui peningkatan hasil

belajar dan peningkatan aktivitas dalam pembelajaran, baik aktivitas guru maupun aktivitas

siswa pada kondisi awal/sebelum pelaksanaan tindakan dan setelah pelaksanaan tindakan

yaitu pada siklus I dan siklus II.

80.43%

86.96%

76.00%

78.00%

80.00%

82.00%

84.00%

86.00%

88.00%

Pertemuan I Pertemuan IIPresentase

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

91

Peningkatan hasil belajar siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II akan

ditunjukkan pada tabel 4.19 berikut:

Tabel 4.19

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

No Hasil Belajar Kondisi Awal Siklus I Siklus II

1 Rata-rata Nilai 63,2 81,6 86,64

2 Nilai Tertinggi 85 100 100

3 Nilai Terendah 25 40 64

Berdasarkan Tabel 4.19 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus I,

dan Siklus II dapat dilihat pada diagram 4.16 berikut:

Diagram 4.16 Peningkatan Hasil Belajar Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Berdasarkan Diagram 4.16 di atas, dapat terlihat bahwa terjadi peningkatan pada

hasil belajar siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Rata-rata nilai pada kondisi

awal yaitu 63,2 meningkat menjadi 81,6 pada siklus I, dan meningkat menjadi 86,64 pada

siklus II. Nilai tertinggi pada kondisi awal 85 meningkat menjadi 100 pada siklus I dan

Siklus II. Pada kondisi awal, nilai terendah siswa yaitu 25, pada siklus I nilai terendah yang

diperoleh siswa adalah 40 dan pada siklus II nilai terendah yang diperoleh siswa adalah

64.

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Rata-rata nilai 63.2 81.6 86.64

Nilai Tertinggi 85 100 100

Nilai Terendah 25 40 64

0

20

40

60

80

100

120

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

92

Peningkatan skor aktivitas guru dan siswa pada siklus I dan Siklus II dapat terlihat

pada tabel 4.20 berikut:

Tabel 4.20 Peningkatan Rata-rata Skor Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus I dan Siklus II

No Hasil Tindakan Siklus I Siklus II

1 Aktivitas Guru 96 111,3

2 Aktivitas Siswa 60 77

Berdasarkan Tabel 4.20 Peningkatan Aktivitas guru dapat dilihat pada Diagram

4.17 berikut:

Diagram 4.17 Peningkatan Rata-rata Skor Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan diagram 4.17 terdapat peningkatan rata-rata skor aktivitas guru dan

aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II. Rata-rata skor aktivitas guru meningkat dari 96

pada siklus I menjadi 112,3 pada siklus II. Sedangkan rata-rata skor aktivitas siswa

meningkat dari 60 pada siklus I menjadi 77 pada siklus II.

4.3. Pembahasan

Berdasarkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan SK 5.

Memahami hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan

Lingkungannya, dan KD 5.1. Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis)

dan hubungan “makan dan dimakan” antar makhluk hidup (rantai makanan), didapatkan

Siklus I Siklus II

Aktivitas Guru 96 111.3

Aktivitas Siswa 60 77

96 111.3

60

77

0

20

40

60

80

100

120

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

93

hasil belajar yang rendah. Siswa kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran,

bahkan tingkat keaktifan siswa rendah. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran

yang diterapkan sebelumnya masih cenderung menggunakan cara lama yaitu dengan

ceramah.

Diketahui bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM 70 hanya 10 siswa atau 40%

dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan yang belum mencapai KKM ada 15 siswa atau

60% dari jumlah keseluruhan siswa. Berdasarkan kondisi yang demikian maka peneliti

merasa perlu mengadakan tindakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan proses

pembelajaran dan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SDN Genengmulyo 02 dengan

menerapkan model Discovery Learning.

Berikut ini tabel 4.21 Perbandingan analisis hasil observasi aktivitas guru pada

kondisi awal, siklus I, dan siklus II.

Tabel 4.21 Perbandingan Analisis hasil Observasi Aktivitas Guru pada Kondisi Awal,

Siklus I, dan Siklus II

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Rata-rata Skor % Rata-rata Skor % Rata-rata Skor %

56 42 96 72,73 111,33 84,34

Berdasarkan tabel 4.21 Perbandingan analisis hasil observasi aktivitas guru pada

kondisi awal, siklus I, dan Siklus II dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan aktivitas

guru. Pada kondisi awal rata-rata skor yang diperoleh guru adalah 56 dari jumlah skor

keseluruhan 132. Setelah dilakukan tindakan siklus I guru memperoleh rata-rata skor 96

dari jumlah skor keseluruhan 132. Pada siklus II terjadi peningkatan dari siklus I, rata-rata

skor menjadi 111,33 dengan jumlah skor keseluruhan 132.

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

94

Peningkatan persentase observasi aktivitas guru pada kondisi awal, siklus I, dan

siklus II dapat dilihat pada diagram 4.18 berikut ini:

Diagram 4.18 Peningkatan Persentase Observasi Aktivitas Guru pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Berdasarkan diagram 4.18 Peningkatan persentase observasi aktivitas guru pada

kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan persentase

aktivitas guru. Pada kondisi awal persentase aktivitas guru sebesar 42% meningkat

menjadi 72,73% setelah melakukan tindakan siklus I. Dan mengalami peningkatan menjadi

83,34% setelah melakukan tindakan siklus II. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa

terjadi peningkatan aktivitas guru sebesar 41,34% dari kondisi awal sampai pelaksanaan

siklus II.

Berikut ini tabel Perbandingan analisis hasil observasi aktivitas siswa pada kondisi

awal, siklus I, dan Siklus II

Tabel 4.22 Perbandingan Analisis hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Kondisi Awal,

Siklus I, dan Siklus II

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Rata-rata Skor % Rata-rata Skor % Rata-rata Skor %

33 36 60 65,22 77 83,7

56

96 113,33

0

20

40

60

80

100

120

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Persentase

42%

72,73% 84,34%

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

95

Berdasarkan tabel 4.22 Perbandingan analisis hasil observasi aktivitas siswa pada

kondisi awal, siklus I, dan Siklus II dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan aktivitas

siswa. Pada kondisi awal rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 33 dari jumlah skor

keseluruhan 92. Setelah dilakukan tindakan siklus I siswa memperoleh rata-rata skor 60

dari jumlah skor keseluruhan 92. Pada siklus II terjadi peningkatan dari siklus I, rata-rata

skor menjadi 83,7 dengan jumlah skor keseluruhan 92.

Peningkatan persentase observasi aktivitas siswa pada kondisi awal, siklus I, dan

siklus II dapat dilihat pada diagram 4.19 berikut ini:

Diagram 4.19 Peningkatan Persentase Observasi Aktivitas Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Berdasarkan peningkatan persentase observasi aktivitas guru pada kondisi awal,

siklus I, dan siklus II terlihat bahwa pada setiap siklusnya baik aktivitas guru maupun

aktivitas siswa mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut berdampak pada

peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA siswa. Peningkatan rata-rata hasil belajar IPA

siswa setelah pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II dapat diketahui dalam tabel 4.23

sebagai berikut:

Tabel 4.23 Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar IPA Kondisi Awal,

Siklus I dan Siklus II

Hasil Tindakan Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Hasil Belajar IPA

63,2 81,6 86,16

33

60

77

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Persentase36%

65,22%

83,7%

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

96

Berdasarkan tabel 4.23 pada pelaksanaan tindakan siklus I nilai rata-rata siswa

mencapai 81,6 mengalami peningkatan dari kondisi awal nilai rata-rata yang diperoleh

siswa hanya 63,2. Tindakan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I sudah

menunjukkan peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA, tetapi hasil yang diperoleh

tersebut masih berada di bawah indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 80%

siswa tuntas dari total keseluruhan siswa, maka dari itu masih diperlukannya upaya

perbaikan pada siklus II. Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus II, hasil belajar IPA

menunjukkan peningkatan, nilai rata-rata hasil belajar IPA yang diperoleh siswa adalah

86,16.

Perbandingan ketuntasan belajar kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat

pada diagram 4.24 berikut:

Tabel 4.24 Perbandingan Ketuntasan Belajar IPA Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

No. Ketuntasan

Belajar Nilai

Kondisi awal Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1. Tuntas ≥ 70 10 40 19 76 22 88

2. Belum Tuntas < 70 15 60 6 24 3 12

Jumlah 25 100 25 100 25 100

Berdasarkan tabel 4.24 tentang perbandingan ketuntasan belajar IPA, dapat

diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II.

Pada kondisi awal atau sebelum pelaksanaan tindakan, siswa yang tuntas atau telah

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) hanya berjumlah 10 siswa dengan

persentase 40% sementara siswa yang belum tuntas berjumlah 15 siswa dengan

persentase 60%. Selanjutnya setelah pelaksanaan tindakan siklus I terlihat peningkatan

jumlah siswa yang tuntas sebanyak 19 siswa dengan persentase siswa tuntas 76%,

sementara 6 siswa lainnya masih memperoleh nilai di bawah KKM dengan persentase

24%, dari hasil pelaksanaan tindakan siklus I diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa

belum mampu mencapai indikator keberhasilan tindakan penelitian yang telah ditentukan

yaitu 80% siswa tuntas dari total keseluruhan siswa, sehingga masih diperlukan perbaikan

pada siklus II.

Kemudian tindakan dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan siklus II agar

ketuntasan belajar IPA siswa bisa mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

97

sejumlah 80% dari total keseluruhan siswa. Setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran

pada siklus II jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih dari KKM 70 yaitu sebanyak 22

siswa dengan besar persentase 88%, sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai

KKM 70 hanya 3 siswa dengan besar persentase 12%. Dari hasil belajar IPA dan

ketuntasan belajar siswa siklus II tersebut dapat diketahui bahwa indikator keberhasilan

tindakan penelitian menggunakan model pembelajaran Discovery Learning yang telah

ditentukan oleh peneliti sudah tercapai (ketuntasan belajar siswa ≥ 80%).

Perbandingan ketuntasan belajar kondisi awal, siklus I, dan siklus II disajikan

dalam diagram 4.20 berikut ini:

Diagram 4.20 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Kondisi yang demikian menunjukkan bahwa hasil pelaksanaan tindakan pada

siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan tindakan penelitian yang telah ditetapkan

oleh peneliti sebesar 80% siswa tuntas.

Pada pelaksanaan tindakan siklus II masih ada 3 siswa yang belum berhasil

mencapai KKM 70, hal ini dikarenakan siswa tersebut diketahui memang mempunyai

kemampuan di bawah rata-rata siswa yang lain. Salah satu siswa apabila mengikuti

kegiatan pembelajaran bersikap kurang aktif, cenderung diam, dan sulit berkonsentrasi,

bahkan siswa tersebut masih kurang lancar dalam membaca. Sedangkan siswa yang lain,

mengalami keterlambatan belajar, jika dilihat sekilas anak tersebut tidak jauh berbeda

dengan teman sebayanya, tetapi saat pembelajaran berlangsung anak tersebut tidak dapat

menangkap isi materi dengan baik seperti teman-temannya yang lain. Beberapa hal yang

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas 10 19 22

Tidak Tuntas 15 6 3

0

5

10

15

20

25

40%

60%

76%

24%

88%

12%

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9885/4/T1_262013025_BAB IV.pdf · hasil pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa

98

menjadi penyebab tersebut merupakan faktor yang menyebabkan hasil belajar yang

diperolehnya masih rendah.

Model Discovery Learing membuat siswa dapat belajar dalam suasana yang

menyenangkan, dan merasa memiliki kemampuan untuk menemukan sesuatu yang baru,

mengurangi perasaan takut dan tegang yang dirasakan oleh siswa saat mengikuti proses

pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan metode Descovery Learning juga

menjadikan siswa dapat berinteraksi dan bekerja sama dengan baik di dengan siswa yang

lain. Selain itu guru juga menanamkan pada peserta didik pentingnya pengamatan empiris

dalam menguji suatu pernyataan ilmiah (hipotesis). Hipotesis ini dapat berasal dari

pengamatan terhadap kejadian sehari-hari yang memerlukan pembuktian secara ilmiah,

latihan berpikir kuantitatif yang mendukung kegiatan belajar IPA, yaitu sebagai penerapan

IPA pada masalah-masalah nyata yang berkaitan dengan peristiwa alam, hal ini

dimaksudkan untuk menambah semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus I dan siklus II dengan

menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan pemahaman

siswa terhadap mata pelajaran IPA khususnya pada pokok bahasan Hubungan Sesama

Makhluk Hidup dan Antara Makhluk Hidup dengan Lingkungannya sehingga berpengaruh

terhadap hasil belajar IPA yang diperoleh siswa.

Berdasarkan uraian penelitian yang telah disajikan, maka penerapan model

pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas 4 Semester I

SDN Genengmulyo 02 Tahun Pelajaran 2015/2016 ini selaras dengan hasil penelitian

yang telah dilakukan sebelumnya oleh Yunari dari penelitian tersebut diketahui rata-rata

hasil belajar mata pelajaran IPA meningkat menjadi 9,22 setelah penerapan model

pembelajaran Discovery Learning, selanjutnya penelitian oleh Agus Supriyadi juga

menunjukkan hasil yang serupa bahwa dengan menerapkan model pembelajaran

Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar sampai 75,55%. Rata – rata nilai

evaluasi belajar siswa pada siklus I adalah sebesar 78,72 dan meningkatsetelah adanya

perbaikan pembelajaran pada siklus II menjadi 97,76. Dari hasil penelitian tersebut terbukti

bahwa penerapan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.