BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil...

56
89 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Sebelum membahas tentang hasil penelitian, perlu disampaikan bahwa penelitian ini dilakukan di SD Laboratorium Kristen Satya Wacana. Merujuk dari pembahasan Bab III, penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah dengan menggunakan model Stringer. Kegiatan yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi : Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi. Pada fase perencanaan dilakukan kegiatan: 1) membentuk panitia IHT penyusunan instrumen penilaian ranah sikap; 2) menghubungi ahli yang berkompeten dalam bidang penyusunan instrumen penilaian ranah sikap untuk menjadi trainer; 3) menghubungi/ mengundang guru untuk menjadi peserta IHT; 3) menyiapkan materi ; 4) membuat jadwal pelaksaaan IHT. SK panitia IHT, surat undangan untuk guru dan jadwal pelaksanaan dilampirkan pada lampiran 9, 10, 11. Pada fase pelaksanaan dilakukan kegiatan: 1) melaksanakan IHT untuk meningkatkan kemampuan guru SD Laboratorium Kristen Satya Wacana dalam menyusun instrumen penilaian ranah sikap yang terdiri dari 2 siklus; 2) memberikan pretest sebelum

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

89

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Sebelum membahas tentang hasil penelitian,

perlu disampaikan bahwa penelitian ini dilakukan di

SD Laboratorium Kristen Satya Wacana. Merujuk dari

pembahasan Bab III, penelitian ini merupakan

penelitian tindakan sekolah dengan menggunakan

model Stringer. Kegiatan yang dilakukan dalam

pelatihan ini meliputi : Perencanaan, Pelaksanaan dan

Evaluasi. Pada fase perencanaan dilakukan kegiatan: 1)

membentuk panitia IHT penyusunan instrumen

penilaian ranah sikap; 2) menghubungi ahli yang

berkompeten dalam bidang penyusunan instrumen

penilaian ranah sikap untuk menjadi trainer; 3)

menghubungi/ mengundang guru untuk menjadi

peserta IHT; 3) menyiapkan materi ; 4) membuat jadwal

pelaksaaan IHT. SK panitia IHT, surat undangan untuk

guru dan jadwal pelaksanaan dilampirkan pada

lampiran 9, 10, 11.

Pada fase pelaksanaan dilakukan kegiatan: 1)

melaksanakan IHT untuk meningkatkan kemampuan

guru SD Laboratorium Kristen Satya Wacana dalam

menyusun instrumen penilaian ranah sikap yang

terdiri dari 2 siklus; 2) memberikan pretest sebelum

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

90

dilakukan sesi pelatihan; 3) melakukan observasi

untuk memantau aktivitas trainer dan peserta

pelatihan. Pada fase evaluasi dilakukan kegiatan: 1)

posttest untuk mengetahui sejauhmana tingkat

kemampuan guru dalam menyusun instrumen

penilaian ranah sikap dapat tercapai; 2) evaluasi

program IHT secara keseluruhan mencakup

pelaksanaan, kemanfaatan materi pelatihan,

kompetensi trainer, kemampuan peserta, kepuasan

peserta pelatihan. Daftar hadir pelatihan dan contoh

hasil Evaluasi Pelatihan terlampir pada lampiran 12

dan 13.

Berikut dalam Bab IV ini berturut-turut akan dibahas

hasil penelitian pada kondisi awal, hasil penelitian tiap

siklus yang meliputi siklus I dan II, serta pembahasan.

4.1.1 Kondisi Awal

Kemampuan guru SD Laboratorium Kristen

Satya Wacana dalam menyusun instrumen penilaian

ranah sikap masih rendah. Hal ini nampak pada data

awal yang dikumpulkan melalui observasi dan angket

yang dilakukan terhadap guru. (Instrumen studi

pendahuluan dilampirkan pada lampiran 14)

Berdasarkan data yang dikumpulkan 31% guru

melakukan penilaian mencakup tiga ranah kognitif,

afektif, dan psikomotor, 31% guru melakukan penilaian

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

91

non tes jenis skala sikap untuk mengukur sikap siswa,

23% guru yang memiliki pemahaman cukup untuk

mengembangkan penilaian sikap dan 15% guru

memiliki pemahaman cukup untuk mengembangkan

instrumen penilaian skala sikap model Likert. Dalam

upaya meningkatkan kemampuan melakukan penilaian

ranah sikap terhadap guru SD Laboratorium Kristen

Satya Wacana, maka perlu dilakukan tindakan IHT.

4.1.2 Pelaksanaan Setiap Siklus

Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, masing-masing

siklus terdiri dari 2 pertemuan. Pada siklus I

Pertemuan pertama materi pelatihan yang diberikan

mencakup: a) Analisis Kompetensi Dasar, b) pengantar

umum penilaian, c) hakikat penilaian sikap. Materi

Siklus I pertemuan kedua mencakup materi: d) teori

penyusunan instrumen penilaian sikap model skala

Likert, dan e) menentukan obyek sikap skala Likert.

Pada siklus II pertemuan pertama materi yang

diberikan mencakup: a) uji coba instrumen skala

Likert, b) menentukan skor hasil uji coba instrumen.

Materi Siklus II pertemuan kedua mencakup materi

menghitung tingkat reliabilitas dan validitas instrumen

skala sikap.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

92

4.1.2.1 Siklus I

a. Pertemuan pertama

IHT siklus I pertemuan pertama dilaksanakan

pada hari Rabu tanggal 21 September 2016. Kegiatan

pelatihan yang diikuti oleh 13 guru SD Laboratorium

Kristen Satya Wacana ini dilaksanakan mulai pukul

10.00 WIB sampai dengan pukul 14.40 WIB.

Kegiatan pelatihan bertempat di ruang multimedia

dan ruang perpustakaan SD Laboratorium Kristen

Satya Wacana, yang mana ruangan tersebut sangat

representatif sebagai tempat pelaksanaan pelatihan.

Adapun materi siklus I pertemuan pertama meliputi:

Analisis Kompetensi Dasar, Pengantar Umum

Penilaian, dan Hakekat Penilaian Sikap. Dengan

nara sumber Mawardi, staf pengajar PGSD FKIP

UKSW dan Sunardi, staf pengajar Program Studi

Sejarah FKIP UKSW sebagai observer. Surat

permohonan dan surat pernyataan menjadi trainer

dan observer terlampir dalam lampiran 15 dan 16.

Langkah-langkah kegiatan dalam tindakan

pelatihan ini meliputi: Kegiatan pendahuluan yang

terdiri dari: 1) pembagian materi IHT, 2) doa

pembukaan dipimpin oleh ibu Dian Perdana selaku

pembawa acara, yang dilanjutkan dengan pemberian

sebuah analogi “kosongkan gelasmu” untuk mengisi

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

93

yang baru, 3) Pembacaan CV Trainer serta tujuan

pelatihan IHT oleh Bapak Pujiono kepala sekolah SD

Laboratorium Kristen Satya Wacana sebagai

moderator.

Kegiatan inti : 1) diawali dengan pretest, 2)

trainer menyampaikan tujuan pembelajaran, 3)

trainer memberikan instruksi kepada peserta untuk

membaca materi tentang kompetensi dasar dalam

silabus kurikulum SD tahun 2013 dan selanjutnya

trainer memberikan penjelasan tentang materi

analisis kompetensi dasar, pengantar umum

penilaian, hakekat penilaian sikap, 4) dari 13 jumlah

guru yang mengikuti pelatihan trainer membagi

menjadi 4 kelompok, setiap kelompok diminta untuk

menganalisis ranah kompetensi pembelajaran yang

ditetapkan dalam silabus kurikulum SD tahun 2013,

selanjutnya secara berkelompok peserta melakukan

analisis kurikulum, 5) trainer berkeliling ke setiap

kelompok untuk memantau, membimbing serta

membantu kelompok dalam membuat analisis

kurikulum, 6) trainer memberikan kesempatan

kepada kelompok untuk bertanya tentang materi

yang belum/kurang difahami.

Kegiatan penutup: kegiatan pelatihan diakhiri

dengan menyimpulkan materi siklus I pertemuan

pertama oleh moderator dan selanjutnya kegiatan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

94

pelatihan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh

bapak Rah Seto Sumirat. Kegiatan berikutnya

refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.

b. Pertemuan kedua

IHT siklus I pertemuan kedua dilaksanakan

pada hari Jumat tanggal 23 September 2016.

Pelatihan yang diikuti oleh 13 guru SD Kristen Satya

Wacana Salatiga ini dilaksanakan dari pukul 10.00

WIB sampai dengan pukul 14.40 WIB. Pelatihan

bertempat di ruang multimedia dan ruang

perpustakaan SD Laboratorium Kristen Satya

Wacana. Adapun materi dalam siklus I pertemuan

kedua meliputi : 1) teori penyusunan instrumen

penilaian sikap model skala Likert dan 2) menyusun

item pernyataan skala sikap sesuai obyek sikap yang

telah ditentukan. Sama seperti pertemuan pertama,

nara sumber dalam pelatihan pertemuan kedua ini

adalah Mawardi, staf pengajar PGSD FKIP UKSW

dan Sunardi, staf pengajar program studi sejarah

FKIP UKSW sebagai observer.

Langkah-langkah kegiatan dalam tindakan

pelatihan ini meliputi : Kegiatan pendahuluan: 1)

dibuka dengan doa yang dipimpin oleh ibu

Suprihastuti, 2) permainan untuk menebak sifat

teman, sebelumnya dibagikan kertas ke semua

peserta untuk diisi sifat dari masing-masing peserta,

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

95

tujuan dari permainan ini agar peserta mengenali

diri sendiri dan selanjutnya akan lebih mudah

mengenal orang lain.

Kegiatan inti: 1) trainer menyampaikan

materi teori penyusunan instrumen penilaian sikap

model skala Likert dan menyusun item pernyataan

skala sikap sesuai obyek sikap yang telah

ditentukan, 2) dari 13 peserta, trainer membagi

menjadi 4 kelompok dan selanjutnya peserta secara

kelompok melakukan analisis kasus contoh

instrumen penilaian sikap yang benar dan kurang

benar kemudian dianalisis sesuai dengan langkah-

langkah skala sikap model Likert. 3) masih dalam

kelompok yang sama peserta melakukan diskusi

kelompok untuk menyusun item pernyataan skala

sikap sesuai obyek sikap yang telah ditentukan, 4)

trainer berkeliling ke setiap kelompok untuk

memantau, membimbing serta memberikan

kesempatan kepada kelompok untuk menanyakan

materi yang belum dikuasai.

Kegiatan penutup: diakhiri dengan

menyimpulkan materi siklus I pertemuan kedua oleh

Kepala Sekolah SD Laboratorium Kristen Satya

Wacana sebagai moderator dan selanjutnya kegiatan

pelatihan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh

bapak Ari Pujianto. Kegiatan berikutnya refleksi

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

96

terhadap kegiatan yang sudah dilakukan pada siklus

I pertemuan kedua.

4.1.2.2 Siklus II

a. Pertemuan pertama

IHT siklus II pertemuan pertama dilaksanakan

pada hari Kamis tanggal 29 September 2016.

Kegiatan pelatihan yang diikuti oleh 15 orang guru

SD Laboratorium Kristen Satya Wacana ini

dilaksanakan mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan

pukul 14.40 WIB. IHT bertempat di ruang

multimedia dan ruang perpustakaan SD

Laboratorium Kristen Satya Wacana, yang mana

ruangan tersebut sangat representatif dan LCD

proyektor berfungsi dengan baik. Adapun materi

siklus II pertemuan pertama meliputi : uji coba

instrumen skala Likert dan cara menentukan skor

hasil uji coba instrumen. Nara sumber dalam

pelatihan ini adalah Mawardi, staf pengajar PGSD

FKIP UKSW dan Sunardi, staf pengajar program

studi sejarah FKIP UKSW sebagai observer.

Langkah-langkah kegiatan dalam tindakan

pelatihan ini meliputi: Kegiatan pendahuluan:

diawali dengan doa yang dipimpin oleh ibu Maria

Kristiana, Kegiatan inti: 1) diawali dengan pretest 2)

trainer memfasilitasi peserta untuk membaca materi

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

97

dalam handout tentang uji coba instrumen skala

Likert, 3) peserta melakukan uji coba instrumen

skala Likert yang telah disusun pada siklus I

pertemuan kedua, 4) trainer memantau pelaksanaan

uji coba instrumen skala Likert, 5) trainer mendorong

peserta untuk membaca materi dalam hand out

tentang cara menentukan skor hasil uji coba

instrumen dan memfasilitasi peserta untuk

menentukan skor berdasarkan deviasi normal dari

hasil uji coba instrumen.

Kegiatan penutup: kegiatan pelatihan diakhiri

dengan menyimpulkan materi siklus II pertemuan

pertama oleh moderator (Kepala Sekolah SD

Laboratorium Kristen Satya Wacana) dan

selanjutnya kegiatan pelatihan ditutup dengan doa

yang dipimpin oleh ibu Chrisma Prateila. Kegiatan

berikutnya refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilakukan pada siklus II pertemuan pertama.

b. Pertemuan kedua

IHT siklus II pertemuan kedua dilaksanakan

pada hari Jumat tanggal 30 September 2016.

Kegiatan pelatihan yang dikuti oleh 15 orang guru

SD Laboratorium Kristen Satya Wacana ini

dilaksanakan mulai pukul 10.00 WIB sampai

dengan pukul 14.40 WIB. IHT bertempat di ruang

multimedia dan ruang perpustakaan SD

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

98

Laboratorium Kristen Satya Wacana, dimana

ruangan ini sangat representatif dan LCD proyektor

berfungsi dengan baik. Adapun materi dalam

pertemuan ini adalah menghitung tingkat

reliabilitas dan validitas instrumen skala sikap.

Nara sumber dalam pelatihan ini adalah Dr.

Mawardi, M.Pd staf pengajar PGSD FKIP UKSW dan

Sunardi,S.Pd,M.Pd staf pengajar program studi

sejarah FKIP UKSW sebagai observer.

Langkah-langkah kegiatan dalam tindakan

pelatihan ini meliputi: Kegiatan pendahuluan:

dibuka dengan doa yang dipimpin oleh ibu Ardiani.

Kegiatan inti : 1) trainer mendorong peserta untuk

membaca materi dalam hand out tentang cara

menghitung tingkat reliabilitas dan validitas

instrumen skala sikap serta memfasilitasi peserta

dalam menghitung tingkat reliabilitas dan validitas

instrumen skala sikap, 2) dari 15 orang guru yang

menjadi peserta pelatihan trainer membagi menjadi

4 kelompok dan selanjutnya peserta melakukan

diskusi kelompok untuk menghitung tingkat

reliabilitas dan validitas, 3) trainer berkeliling ke

setiap kelompok untuk memantau, membimbing

kelompok dalam menghitung tingkat reliabilitas dan

validitas instrumen skala sikap, 4) trainer

memberikan kesempatan kepada kelompok untuk

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

99

bertanya tentang materi yang belum difahami/

dimengerti, 5) melakukan posttest siklus II.

Kegiatan penutup: diakhiri dengan

menyimpulkan materi siklus II pertemuan kedua

oleh Kepala Sekolah SD Laboratorium Kristen Satya

Wacana sebagai moderator dan selanjutnya

kegiatan pelatihan ditutup dengan doa yang

dipimpin oleh bapak Pujiono. Kegiatan berikutnya

refleksi terhadap kegiatan.

4.1.3 Hasil Observasi Setiap Siklus

4.1.3.1 Siklus I

a. Pertemuan Pertama

1) Hasil observasi Aktivitas Trainer Siklus I

pertemuan pertama

Observasi siklus I pertemuan pertama

dilakukan oleh observer Sunardi, dengan

melakukan pengamatan terhadap aktivitas nara

sumber dan peserta pelatihan dalam mengikuti

kegiatan pelatihan melalui lembar observasi yang

telah dibuat oleh peneliti. Berikut, pada tabel

4.1, merupakan data hasil observasi aktivitas

trainer pada siklus I pertemuan pertama.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

100

Tabel 4.1.

Aktivitas Trainer Siklus I Pertemuan pertama

No Aspek yang diamati Ya % Tdk %

1. Memberikan pretest siklus I. √ 100

2. Memberikan instruksi kepa-

da peserta untuk membaca

materi tentang Kompetensi

dasar dalam silabus

kurikulum SD tahun 2013.

100

3. a. Membagi peserta menjadi

4 kelompok.

b.Membimbing peserta untuk

melakukan diskusi kelom-

pok untuk menganalisis

ranah kompetensi

pembelajaran yang

ditetapkan dalam silabus

kurikulum SD tahun 2013.

100

100

4. Mendorong/memfasilitasi

peserta untuk membaca ma-

teri dalam hand out tentang

pengantar umum penilaian.

100

5. Mendorong peserta untuk

membaca materi dalam hand

out tentang hakekat penilaian

sikap.

100

6. Membangun suasana IHT

yang akrab dan menyenang-

kan.

100

Rerata Persentase 71 29

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

101

Berdasarkan hasil observasi pada lembar

observasi trainer sebelum menyampaikan materi

IHT, trainer memberikan pretest siklus I kepada

peserta untuk mengetahui kemampuan awal,

setelah peserta selesai mengerjakan pretest siklus I

kemudian trainer memberikan instruksi kepada

peserta untuk membaca materi tentang kompetensi

dasar dalam silabus kurikulum SD tahun 2013,

selanjutnya trainer membagi peserta menjadi 4

kelompok dan memantau serta membimbing

peserta melakukan diskusi kelompok dalam

menganalisis ranah kompetensi pembelajaran yang

ditetapkan dalam silabus kurikulum SD tahun

2013.

Selanjutnya trainer mendorong/

memfasilitasi peserta untuk membaca materi

dalam hand out tentang pengantar umum penilaian

dan mendorong peserta untuk membaca materi

dalam hand out tentang hakekat penilaian sikap.

Pada konsep dasar penilaian sikap trainer belum

memberikan penjelasan secara rinci dan jelas,

sehingga banyak peserta yang belum memahami

secara betul konsep dasar sikap, meskipun

demikian trainer memberikan penjelasan

terhadap pertanyaan dengan baik, benar dan

jelas dengan menggunakan ilustrasi. Contoh

dokumen otentik hasil observasi trainer Siklus I

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

102

pertemuan pertama dilampirkan dalam lampiran

17.

Pada awal siklus I pertemuan pertama

trainer belum menggunakan pointer-laser tetapi

pada pertengahan kegiatan pelatihan trainer

sudah menggunakan pointer-laser sehingga

proses penyampaian materi pelatihan menjadi

lebih jelas dan menarik. Pada pertemuan ini

tampak interaksi antara trainer dan peserta

terjalin dengan baik.

Berdasarkan ketentuan indikator

keberhasilan penerapan pelatihan model IHT

dikatakan berhasil apabila skor aktivitas trainer

mencapai kategori baik. Data hasil observasi

menunjukkan bahwa persentase aktivitas trainer

pada siklus I pertemuan pertama mencapai 71%.

Capaian ini berada pada rentang 60 – 80 %,

berarti berapa pada kategori baik.

Capaian hasil observasi 71% meskipun

dalam kategori baik belumlah maksimal karena

pada kegiatan mendorong peserta untuk

membaca materi dalam hand out tentang

pengantar umum penilaian dan hakekat

penilaian sikap tidak dilakukan oleh trainer.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

103

2) Hasil observasi Aktivitas Peserta pada Siklus I

pertemuan pertama

Bardasarkan hasil observasi (tertera dalam

Tabel 4.2), peserta pelatihan sebelum pelatihan

masuk pada materi pelatihan terlebih dahulu

peserta mengerjakan pretest untuk mengetahui

kemampuan awal peserta. Pretest diikuti 13

orang guru SD Laboratorium Kristen Satya

Wacana. Kemudian peserta aktif membaca materi

dalam hand out kompetensi dasar dalam silabus

kurikulum SD tahun 2013, lalu peserta

membentuk kelompok menjadi 4 kelompok dan

melakukan diskusi kelompok untuk

menganalisis ranah kompetensi pembelajaran

yang ditetapkan dalam silabus kurikulum SD

tahun 2013. Contoh dokumen otentik hasil

observasi peserta Siklus I pertemuan pertama

dilampirkan dalam lampiran 18.

Selanjutnya peserta membaca materi

pengantar umum penilaian dan hakekat

penilaian sikap. Dalam melakukan kegiatan

diskusi kelompok kerjasama dalam kelompok

baik, namun masih ada beberapa anggota yang

kurang aktif, terdapat 2 guru yang kurang aktif

mengikuti pelatihan. Namun demikian secara

umum peserta mampu menerima materi

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

104

pelatihan dengan baik serta merespon dengan

menyampaikan beberapa pertanyaan yang

berkaitan dengan sikap dan perilaku serta

bagaimana memberikan penilaian sikap.

Struktur tempat duduk saat diskusi sudah

beragam. Pada siklus I pertemuan pertama

nampak antusiasme peserta pelatihan.

Tabel 4.2

Aktivitas Peserta Siklus I Pertemuan pertama

No Aspek yang diamati Ya % Tdk %

1. Peserta mengerjakan soal

pretest siklus I. 13

100 0

0

2. Peserta aktif membaca

materi dalam hand out

Kompetensi dasar dalam

silabus kurikulum SD

tahun 2013.

11

85 2

15

3. a. Peserta membentuk

kelompok menjadi 4

kelompok.

b. Peserta melakukan

diskusi kelompok

untuk menganalisis

ranah kompetensi

pembelajaran yang

ditetapkan dalam

silabus kurikulum SD

tahun 2013.

13

11

100

85

0

2

0

15

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

105

4. Peserta membaca materi

dalam hand out tentang

pengantar umum

penilaian.

13 100 0 0

5. Peserta membaca materi

dalam hand out tentang

hakekat penilaian sikap.

13 100 0 0

6. Antusiasme peserta

mengikuti pelatihan

selama proses pelatihan.

13 100 0 0

Rerata 12,4 95 0,8 5

Sebagai bahan awal dalam rangka refleksi

siklus I, berikut ini disampaikan refleksi siklus I

pertemuan pertama: 1) pada siklus I pertemuan

pertama nampak bahwa konsep dasar sikap

belum banyak dimiliki oleh peserta, maka

sebaiknya trainer memberikan penjelasan secara

mendalam; 2) Struktur tempat duduk masih

konvensional (menghadap ke depan), akan lebih

baik pertemuan berikutnya diubah agar lebih

bervariasi; dan 3) Kerja sama dalam kelompok

sudah baik namun masih ada beberapa peserta

yang belum aktif dalam diskusi kelompok.

Berdasarkan ketentuan indikator

keberhasilan penerapan pelatihan model IHT

dikatakan berhasil apabila skor aktivitas guru

sebagai peserta pelatihan mencapai kategori

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

106

baik. Data hasil observasi aktivitas peserta IHT

menunjukkan bahwa persentase aktivitas peserta

pada siklus I pertemuan pertama mencapai 95%.

Capaian ini berada pada rentang 81 – 100

persen, berarti berapa pada kategori sangat baik.

b. Pertemuan Kedua

1) Hasil observasi Aktivitas Trainer Siklus I

pertemuan kedua

Observasi siklus I pertemuan kedua

dilakukan oleh Sunardi, dengan melakukan

pengamatan terhadap aktivitas nara sumber dan

peserta pelatihan dalam mengikuti kegiatan

pelatihan melalui lembar observasi yang telah

dibuat oleh peneliti. Tabel 4.3 memaparkan hasil

observasi pada siklus I pertemuan kedua.

Berdasarkan hasil observasi pada lembar

observasi untuk trainer pada siklus I pertemuan

kedua kegiatan yang dilakukan trainer meliputi:

1) mendorong atau memfasilitasi peserta untuk

mengeksplorasi materi dengan membaca lembar

materi dalam hand out tentang teori penyusunan

instrumen penilaian sikap model skala Likert dan

selanjutnya trainer memberikan kasus tentang

contoh skala sikap yang benar dan yang kurang

benar dan meminta peserta untuk menganalisis

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

107

kesesuaian contoh tersebut dengan contoh skala

sikap model Likert. 2) mendorong/ memfasilitasi

peserta untuk membaca materi dalam hand out

tentang menyusun item pernyataan skala sikap

sesuai obyek sikap yang telah ditentukan, 3)

membagi peserta menjadi 4 kelompok dan

membimbing peserta untuk melakukan diskusi

kelompok tentang menyusun item pernyataan

skala sikap sesuai obyek sikap yang telah

ditentukan. Contoh dokumen otentik hasil

observasi trainer Siklus I pertemuan kedua

dilampirkan dalam lampiran 19.

Tabel 4.3

Aktivitas Trainer Siklus I Pertemuan kedua

No Aspek yang diamati Ya % Tdk %

1. Mendorong/memfasilitasi

peserta untuk mengeks-

plorasi materi dengan

membaca lembar materi

dalam hand out tentang

teori penyusunan

instrumen penilaian sikap

model skala Likert.

100

2. a. Memberikan kasus

tentang contoh skala

sikap yang benar dan

yang kurang benar.

b. Meminta peserta untuk

menganalisis kesesuaian

100

100

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

108

contoh tersebut dengan

contoh skala sikap

model Likert.

3. Mendorong/memfasilitasi

peserta untuk membaca

materi dalam hand out

tentang menyusun item

pernyataan skala sikap

sesuai obyek sikap yang

telah ditentukan.

100

4. a. Membagi peserta

menjadi 4 kelompok.

b. Membimbing peserta

untuk melakukan

diskusi kelompok

tentang menyusun item

pernyataan skala sikap

sesuai obyek sikap yang

telah ditentukan.

100

100

5. Memberikan posttest siklus

I.

√ 100

6. Membangun suasana IHT

yang akrab dan menye-

nangkan selama proses

pelatihan.

√ 100

Rerata Persentase 75 25

Di awal pertemuan ini trainer sudah

menggunakan pointer laser sehingga

pembelajaran lebih menarik. Dalam pertemuan

ini trainer tampak lebih sabar dalam

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

109

mendampingi dan melatih peserta menyusun

item pernyataan skala sikap. Pada akhir

pertemuan siklus I trainer memberikan posttest

untuk mengetahui sejauhmana peserta

memahami materi yang sudah disampaikan.

Berdasarkan ketentuan indikator

keberhasilan penerapan pelatihan model IHT

dikatakan berhasil apabila skor aktivitas trainer

mencapai kategori baik. Data hasil observasi

menunjukkan bahwa persentase aktivitas trainer

pada siklus I pertemuan kedua mencapai 75%.

Capaian ini berada pada rentang 60 – 80 persen,

berarti berapa pada kategori baik.

Capaian hasil observasi 75% meskipun

dalam kategori baik belumlah maksimal karena

pada kegiatan meminta peserta untuk

menganalisis kesesuaian contoh skala sikap yang

benar dan yang kurang benar dengan contoh

skala sikap model Likert serta mendorong

peserta membaca materi dalam hand out tentang

menyusun item pernyataan skala sikap sesuai

obyek sikap yang telah ditentukan tidak

dilakukan oleh trainer.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

110

2) Hasil observasi Aktivitas Peserta pada Siklus I

pertemuan kedua

Tabel 4.4

Aktivitas Peserta Siklus I Pertemuan pertama

No Aspek yang diamati Ya % Tdk %

1. Peserta membaca materi dalam

hand out tentang teori penyu-

sunan instrumen penilaian

ranah sikap skala Likert.

13 100 0 0

2. a. Peserta membentuk menjadi

4 kelompok

b. Melakukan analisis kasus

contoh instrumen penilaian

sikap yang benar dan kurang

benar kemudian dianalisis

sesuai dengan langkah-

langkah skala sikap model

Likert.

13

11

100

85

0

2

0

15

3. Peserta membaca materi dalam

hand out tentang menyusun item

pernyataan skala sikap sesuai

obyek sikap yang telah

ditentukan.

13 100 0

4. a. Peserta membentuk menjadi

4 kelompok.

b. Peserta melakukan diskusi

kelompok untuk menyusun

item pernyataan skala sikap

sesuai obyek sikap yang

telah ditentukan.

13

11

100

85

0

2

0

15

5. Peserta mengerjakan posttest

siklus I. 13 100 0 0

6. Peserta mengikuti pelatihan

secara antusias. 12 92 1 8

Rerata 12,4 95 0,8 5

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

111

Berdasarkan hasil observasi pada lembar

observasi peserta pelatihan pada siklus I

pertemuan kedua: 1) 13 peserta pelatihan aktif

membaca materi dalam hand out tentang teori

penyusunan instrumen penilaian ranah sikap

skala Likert, 2) Peserta membentuk menjadi 4

kelompok dan melakukan analisis kasus contoh

instrumen penilaian sikap yang benar dan

kurang benar kemudian dianalisis sesuai

dengan langkah-langkah skala sikap model

Likert, 3) 13 peserta aktif membaca materi

dalam hand out tentang menyusun item

pernyataan skala sikap sesuai obyek sikap yang

telah ditentukan. 4) Peserta membentuk menjadi

4 kelompok dan melakukan diskusi kelompok

untuk menyusun item pernyataan skala sikap

sesuai obyek sikap yang telah ditentukan.

Contoh dokumen otentik hasil observasi peserta

Siklus I pertemuan kedua dilampirkan dalam

lampiran 20.

Dalam melakukan diskusi kelompok

tampak peserta aktif melakukan kegiatan,

namun terdapat 2 peserta yang kurang aktif

mengikuti diskusi dan terdapat 1 peserta yang

kurang antusias mengikuti pelatihan. Meskipun

demikian secara umum tampak interaksi antara

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

112

peserta dan trainer komunikatif, peserta lebih

aktif berdiskusi untuk menyusun item

pernyataan skala sikap sesuai obyek sikap yang

telah ditentukan. Selanjutnya pada akhir

kegiatan peserta mengerjakan posttest siklus I.

Berdasarkan ketentuan indikator

keberhasilan penerapan pelatihan model IHT

dikatakan berhasil apabila skor aktivitas peserta

pelatihan mencapai kategori baik. Data hasil

observasi aktivitas peserta IHT menunjukkan

bahwa persentase aktivitas peserta pada siklus I

pertemuan kedua mencapai 95%. Capaian ini

berada pada rentang 81 – 100 persen, berarti

berapa pada kategori sangat baik.

3) Hasil Belajar Peserta IHT Siklus I

Pada bagain Bab III telah dikemukakan

bahwa untuk mengetahui keefektifan IHT ini

melakukan pengukuran kemampuan peserta IHT

menggunakan instrumen pretest dan posttest

(Contoh lembar jawab peserta dilampirkan pada

lampiran 21). Data statistik deskriptif hasil

pengolahan skor pretest dan posttest dipaparkan

pada tabel 4.5, sedangkan data distribusi

frekuensi dipaparkan pada tabel 4.6.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

113

Tabel 4.5

Deskripsi Statistik Pretest dan Posttest Kemampuan

Peserta IHT pada Siklus I

Pretest Posttest

N Valid 13 13

Missing 0 0

Mean 36,08 64,62

Median 40,00 65,00

Std. Deviation

Variance

13,847

191,74

6,602

43,59

Minimum 10 55

Maximum 55 75

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa ada

kenaikan yang berarti antara pretest dan

posttest. Pada pretest rerata skor hanya 36,08,

sedangkan pada posttest naik menjadi 64,62.

Dilihat dari ukuran keragaman data, variabilitas

pretest (Std.Deviation = 13,847; variance =

191,74) jauh lebih besar dibandingkan posttest

(Std.Deviation = 6,602; variance = 43,59). Data

tersebut menunjukkan bahwa sebaran skor pada

pretest dan posttest tidak homogen.

Tabel 4.6 memberikan informasi bahwa

distribusi data skor peserta IHT pada pretest

menunjukkan bahwa tidak ada yang memperoleh

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

114

skor ≥ 60. Artinya jika dibandingkan dengan

kriteria keberhasilan IHT Siklus I yang telah

dipaparkan pada Bab III, tidak satupun peserta

IHT yang berhasil. Hal ini wajar karena belum

dilakukan pelatihan. Pada posttest ada 10

peserta IHT yang memperoleh skor ≥ 60. Artinya

adalah bahwa ada 10 peserta IHT (76,92%)

telah berhasil memenuhi KKM.

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Pretest dan Posttest

Kemampuan Peserta IHT pada Siklus I

Data tersebut menunjukkan bahwa

pencapaian kemampuan peserta IHT mengalami

peningkatan yang cukup drastis pada Siklus I.

Secara visual, data komparasi capaian pretest

No Initial Pretest Posttest

1 Sp 40 55

2 Kr 35 55

3 Es 40 70

4 Ag 15 60

5 Iv 40 65

6 Aj 25 65

7 Ap 55 70

8 Mr 25 70

9 Rs 10 55

10 Md 40 75

11 Dp 45 70

12 Ar 50 65

13 Ch 50 65

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

115

dan posttest peserta pelatihan dapat diilihat pada

gambar 4.1.

Gambar 4.1. Grafik data capaian pretest dan posttest

Siklus I

Berdasarkan kriteria keberhasilan IHT

Siklus I (selanjutnya disebut KKM) bahwa IHT

berhasil jika ≥ 80% peserta mendapatkan skor ≥

60 dan data deskriptif serta distribusinya seperti

telah dipaparkan di atas, maka dapat dirangkum

hasil pelatihan Siklus I seperti pada tabel 4.7.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

116

Tabel 4.7

Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Kegiatan IHT Siklus I

No Kriteria Angka %

1 KKM ≥ 60

2 Tuntas 10 orang 76,92%

3 Tidak tuntas 3 orang 23,07%

4 Rata-rata 64,6

5 Nilai tertinggi 75

6 Nilai terendah 55

Berdasarkan temuan pada IHT Siklus I ini, dapat

disampaikan beberapa poin refleksi berikut:

a) Suhu di ruang pelatihan agak panas, sehingga

terasa kurang nyaman. Perlu diciptakan suasana

yang nyaman untuk peserta pelatihan.

b) Struktur duduk masih konvensional (menghadap

ke depan). Perlu diperbaiki struktur duduk

untuk peserta sehingga hubungan antar peserta

pelatihan menjadi lebih akrab. Trainer dan

peserta lebih komunikatif.

c) Pencapaian kemampuan hasil belajar pada

Siklus I, meskipun telah mencapai KKM sebesar

76, 92% peserta telah memperoleh skor ≥ 60,

namun capaian Siklus I ini belum berhasil.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

117

Dilihat dari rerata skor posttest Siklus I juga

belum tinggi, baru mencapai 64, 6. Hal ini

disebabkan trainer cenderung memaparkan atau

mempresentasikan materi ketimbang melakukan

kegitan mendorong peserta untuk membaca

materi dalam hand out.

4.1.3.2 Siklus II

a. Pertemuan Pertama

1) Hasil observasi aktivitas trainer siklus II

pertemuan pertama.

Observasi siklus II pertemuan pertama

dilakukan oleh Sunardi. Observasi dilakukan

untuk mengamati aktivitas nara sumber dan

peserta pelatihan dalam mengikuti kegiatan

pelatihan. Observasi dilakukan dengan

menggunakan lembar observasi yang telah

dibuat oleh penulisi. Tabel 4.8 berikut

memaparkan hasil observasi pada siklus II

pertemuan pertama. Contoh dokumen otentik

hasil observasi trainer Siklus II pertemuan

pertama dilampirkan dalam lampiran 22.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

118

Tabel 4.8

Aktivitas Trainer Siklus II Pertemuan pertama

No Aspek yang diamati Ya % Tdk %

1. Memberikan soal pretest

siklus II. √ 100

2. Mendorong/memfasilitasi

peserta untuk membaca

materi dalam hand out

tentang uji coba instrumen

skala Likert.

100

3. Memberikan tugas untuk

me-lakukan uji coba

instrumen skala Likert dan

me-mantau pelaksanaan uji

coba.

100

100

4. Mendorong peserta untuk

membaca materi dalam

hand out tentang cara

menentukan skor hasil uji

coba instrument.

√ 100

5. Memfasilitasi peserta untuk

menentukan skor

berdasarkan deviasi normal

dari hasil uji coba

instrumen.

√ 100

6. Membangun suasana IHT

yang akrab dan menyenang-

kan selama proses

pelatihan.

100

Rerata Persentase 100

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

119

Berdasarkan hasil observasi pada lembar

observasi untuk trainer pada siklus II pertemuan

pertama sebelum menyampaikan materi trainer

memberikan pretestt siklus II lalu trainer

mendorong/memfasilitasi peserta untuk

membaca materi dalam hand out tentang uji coba

instrumen skala Likert. Selanjutnya trainer

memberikan tugas untuk melakukan uji coba

instrumen skala Likert dan memantau

pelaksanaan uji coba.

Setelah peserta melakukan uji coba

intrumen trainer mendorong peserta untuk

membaca materi dalam hand out tentang cara

menentukan skor hasil uji coba instrumen dan

memfasilitasi peserta untuk menentukan skor

berdasarkan deviasi normal dari hasil uji coba

instrumen. Trainer memberikan penjelasan

dengan sangat baik serta memberikan penjelasan

untuk setiap pertanyaan yang diajukan dengan

baik dan jelas dengan menggunakan ilustrasi.

Contoh-contoh yang diberikan sebagai

penjelasan dari materi sangat menarik. Pada

siklus II pertemuan pertama ini terlihat bahwa

hubungan atau interaksi antara trainer dan

peserta terjalin dengan baik.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

120

Berdasarkan ketentuan indikator

keberhasilan penerapan pelatihan model IHT

dikatakan berhasil apabila skor aktivitas trainer

mencapai kategori baik. Data hasil observasi

menunjukkan bahwa persentase aktivitas trainer

pada siklus II pertemuan pertama mencapai

100%. Capaian ini berada pada rentang 81 – 100

persen, berarti berapa pada kategori sangat baik.

2) Hasil observasi aktivitas peserta siklus II

pertemuan pertama.

Tabel 4.9

Aktivitas Peserta Siklus II Pertemuan pertama

No Aspek yang diamati Ya % Tdk %

1. Mengerjakan soal pretest siklus II. 15 100 0 0

2. Peserta membaca materi dalam

hand out tentang uji coba

instrumen skala Likert.

15 100 0 0

3. Melakukan uji coba instrumen

skala Likert. 14 93 1 7

4. Peserta membaca materi dalam

hand out tentang cara

menentukan skor hasil uji coba

instrument.

15 100 0 0

5. Peserta menentukan skor

berdasarkan deviasi normal dari

hasil uji coba instrumen.

14 93 1 7

6. Antusiasme peserta mengikuti

pelatihan selama proses pelatihan 15 100 0 0

Rerata 14,6 98 0,4 2

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

121

Berdasarkan hasil observasi pada lembar

observasi peserta pelatihan sebelum menerima

materi IHT siklus II pertemuan pertama peserta

mengerjakan pretest silkus II yang diberikan oleh

trainer (Contoh dokumen otentik hasil observasi

peserta Siklus II pertemuan pertama dilampirkan

dalam lampiran 23).

Selanjutnya peserta membaca materi

dalam hand out tentang uji coba instrumen skala

Likert, serta melakukan uji coba instrumen yang

dilanjutkan pembacaan materi dalam hand out

tentang cara menentukan skor hasil uji coba

instrumen. Kemudian peserta menentukan skor

berdasarkan deviasi normal dari hasil uji coba

instrumen. Dalam mengikuti pelatihan peserta

tampak menyimak materi yang disampaikan oleh

trainer dengan baik. Hal ini tampak melalui

respon peserta dalam menyampaikan beberapa

pertanyaan yang berkaitan dengan uji coba

instrumen skala Likert dan cara menentukan

skor hasil uji coba instrumen. Selain itu, dalam

melakukan kegiatan diskusi kelompok serta

kerjasama kelompok terlihat aktif.

Struktur tempat duduk saat diskusi sudah

nampak beragam. Hanya saja terdapat 1 peserta

yang tampak kurang aktif dalam mengikuti

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

122

pelatihan. Sebagai bahan refleksi pada

pertemuan pertama siklus II dikemukakan hal-

hal berikut: a) pada siklus II pertemuan pertama

hampir semua peserta pelatihan tampak lebih

antusias mengikuti pelatihan; b) Struktur tempat

duduk menjadi lebih menarik karena diubah

menjadi “Leter U” dan oleh karena partisipasi

peserta menjadi lebih meningkat; c) Kerja sama

dan diskusi dalam kelompok sangat baik; d)

Materi pelatihan yang disampaikan sangat

menarik; dan e) Trainer lebih sabar dalam

membimbing diskusi kelompok dan

menyampaikan materi dengan lebih menarik.

Berdasarkan ketentuan indikator

keberhasilan penerapan pelatihan model IHT

dikatakan berhasil apabila skor aktivitas guru

sebagai peserta pelatihan mencapai kategori

baik. Data hasil observasi aktivitas peserta IHT

menunjukkan bahwa persentase aktivitas peserta

pada siklus II pertemuan pertama mencapai

98%. Capaian ini berada pada rentang 81 – 100

persen, berarti berapa pada kategori sangat baik.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

123

b. Pertemuan Kedua.

1) Hasil observasi aktivitas trainer siklus II

pertemuan kedua

Observasi siklus II pertemuan kedua

dilakukan oleh Sunardi, dengan melakukan

pengamatan terhadap aktivitas nara sumber dan

peserta pelatihan dalam mengikuti kegiatan

pelatihan melalui lembar observasi yang telah

dibuat oleh peneliti. Berikut pada tabel 4.10

dapat dicermati hasil observasi pada siklus II

pertemuan kedua:

Tabel 4.10

Aktivitas Trainer Siklus II Pertemuan kedua

No Aspek yang diamati Ya % Tdk %

1.

Mendorong/memfasilitasi

peserta untuk membaca

materi dalam hand out

tentang menghitung tingkat

reliabilitas dan validitas

instrumen skala sikap.

100

2.

a. Membagi peserta dalam

4 kelompok.

b. Membimbing peserta

untuk melakukan

diskusi kelompok dalam

menghitung tingkat

reliabilitas dan validitas

instrumen skala sikap.

100

100

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

124

3. Memberikan soal posttest

siklus II.

√ 100

4.

Membangun suasana IHT

yang akrab dan

menyenangkan selama

proses pelatihan

√ 100

Rerata Persentase 100

Berdasarkan hasil observasi pada lembar

observasi untuk trainer pada siklus II pertemuan

kedua trainer mendorong/ memfasilitasi peserta

untuk membaca materi dalam hand out tentang

menghitung tingkat reliabilitas dan validitas

instrumen skala sikap lalu membagi peserta

dalam 4 kelompok dan membimbing peserta

untuk melakukan diskusi kelompok dalam

menghitung tingkat reliabilitas dan validitas

instrumen skala sikap. Pada pertemuan ini

trainer membuat materi yang lebih sederhana

sehingga materi lebih mudah diterima dan

difahami oleh peserta, trainer juga sangat

terbuka, menjelaskan dengan sangat terang

sehingga peserta mudah menerimannya. Dalam

memantau dan membimbing diskusi tampak

trainer lebih sabar. Selanjutnya kegiatan diakhiri

dengan posttest untuk mengetahui tingkat

pemahaman peserta terhadap materi yang sudah

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

125

diberikan. Interaksi antara trainer dan peserta

sangat baik. Contoh dokumen otentik hasil

observasi trainer Siklus II pertemuan kedua

dilampirkan dalam lampiran 24.

Berdasarkan ketentuan indikator

keberhasilan penerapan pelatihan model IHT

dikatakan berhasil apabila skor aktivitas trainer

mencapai kategori baik. Data hasil observasi

menunjukkan bahwa persentase aktivitas trainer

pada siklus II pertemuan kedua mencapai 100%.

Capaian ini berada pada rentang 81 – 100

persen, berarti berapa pada kategori sangat baik.

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

126

2) Hasil observasi aktivitas peserta siklus II

pertemuan kedua

Tabel 4.11

Aktivitas Peserta Siklus II Pertemuan kedua

No Aspek yang diamati Ya % Tdk %

1. Peserta membaca materi

dalam hand out tentang

menghitung tingkat

reliabilitas dan validitas

instrumen skala sikap.

14 93 1 7

2. a. Peserta dibagi menjadi

4 kelompok.

b. Peserta melakukan

diskusi kelompok

untuk menghitung

tingkat reliabilitas dan

validitas instrumen

skala sikap.

15

12

100

80

0

3

0

20

3. Mengerjakan soal posttest

siklus II. 15 100 0 0

4. Antusiasme peserta

mengikuti pelatihan

selama proses pelatihan.

14 93 1 7

Rerata 14 93.2 1 6.8

Berdasarkan hasil observasi pada lembar

observasi peserta pelatihan pada siklus II

pertemuan kedua peserta membaca materi dalam

hand out tentang menghitung tingkat reliabilitas

dan validitas instrumen skala sikap lalu peserta

dibagi menjadi 4 kelompok dan melakukan

diskusi kelompok untuk menghitung tingkat

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

127

reliabilitas dan validitas instrumen skala sikap.

Dalam pertemuan ini tampak 1 peserta kurang

aktif mengikuti pelatihan, 3 peserta kurang aktif

dalam diskusi. Namun secara umum peserta

pelatihan semakin antusias mengikuti pelatihan.

Pada pertemuan ini tampak hubungan antar

peserta sangat akrab dan hangat. Peserta

berhasil menganalisis hasil uji coba instrumen

skala sikap dengan menghitung tingkat

reliabilitas dan validitas secara kelompok.

Selanjutnya pada akhir pertemuan peserta

pelatihan mengerjakan posttest siklus II. Contoh

dokumen otentik hasil observasi peserta Siklus II

pertemuan kedua dilampirkan dalam lampiran

25.

Berdasarkan ketentuan indikator

keberhasilan penerapan pelatihan model IHT

dikatakan berhasil apabila skor aktivitas peserta

pelatihan mencapai kategori baik. Data hasil

observasi aktivitas peserta IHT menunjukkan

bahwa persentase aktivitas peserta pada siklus II

pertemuan kedua mencapai 93,2%. Capaian ini

berada pada rentang 81 – 100 persen, berarti

berapa pada kategori sangat baik.

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

128

3) Hasil Belajar Peserta IHT Siklus II

Pada bagian Bab III telah dikemukakan

bahwa untuk mengetahui keefektifan IHT ini

lakukan pengukuran kemampuan peserta IHT

menggunakan instrumen pretest dan posttest

(contoh lembar jawaban peserta dilampirkan

pada lampiran 26). Data statistik deskriptif hasil

pengolahan skor pretest dan posttest dipaparkan

pada tabel 4.12. Data distribusi frekuensi

dipaparkan pada tabel 4.13 Sedangkan

visualisasi distribusi frekuensi data hasil tes

dapat dilihat pada gambar 4.2.

Tabel 4.12

Deskripsi Statistik Pretest dan Posttest

Kemampuan Peserta IHT pada Siklus II

pretest Posttest

N Valid 15 15

Missing 0 0

Mean 42,33 61,00

Median 40,00 60,00

Std. Deviation

Variance

7,98

63,81

6,036

36,42

Minimum 30 45

Maximum 55 70

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

129

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa ada

kenaikan yang berarti antara pretest dan

posttest. Pada pretest rerata skor hanya 42,33,

sedangkan pada posttest naik menjadi 61,62.

Dilihat dari ukuran keragaman data, variabilitas

pretest (Std.Deviation = 7,98; variance = 63,81)

lebih besar dibandingkan posttest (Std.Deviation

= 6,036; variance = 36,42). Data tersebut

menunjukkan bahwa sebaran skor pada pretest

dan posttest Siklus II tidak homogen.

Berkaitan dengan data distribusi skor,

tabel 4.13 memberikan informasi bahwa

distribusi data skor peserta IHT pada pretest

menunjukkan bahwa tidak ada yang memperoleh

skor ≥ 60. Artinya jika dibandingkan dengan

kriteria keberhasilan IHT Siklus I yang telah

dipaparkan pada Bab III, tidak satupun peserta

IHT yang berhasil. Pada posttest ada 12 peserta

IHT yang memperoleh skor ≥ 60. Artinya adalah

bahwa ada 12 peserta IHT (80%) dari peserta

IHT telah berhasil memenuhi KKM.

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

130

Tabel 4.13

Distribusi Frekuensi Pretest dan Posttest

Kemampuan Peserta IHT pada Siklus II

D

Data tersebut menunjukkan bahwa pencapaian

kemampuan peserta IHT pada Siklus II

mengalami peningkatan persentase peserta yang

memenuhi KKM. Secara visual, data capaia

pretest dan posttest peserta pelatihan dapat

diilihat pada gambar 4.2.

No Initial Pretest Posttest

1 Sp 45 55

2 Kr 40 60

3 Es 40 60

4 Ag 45 65

5 Iv 40 60

6 Aj 35 65

7 Ap 55 65

8 Mr 40 60

9 Rs 30 65

10 Md 50 70

11 Dp 45 65

12 Ar 55 65

13 Ch 50 60

14 Rb 35 45

15 Kt 30 55

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

131

Gambar 4.2. Grafik data capaian pretest dan posttest

Siklus II

Berdasarkan kriteria keberhasilan IHT

Siklus II (sama seperti siklus I selanjutnya

disebut KKM) dan data deskriptif dan

distribusinya seperti telah dipaparkan di atas,

maka dapat dirangkum hasil pelatihan Siklus II

pada tabel 4.14.

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

132

Tabel 4.14

Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Kegiatan IHT Siklus II

No Kriteria Angka %

1 KKM ≥ 60

2 Tuntas 12 80%

3 Tidak tuntas 3 20%

4 Rata-rata 60,33

5 Nilai tertinggi 70

6 Nilai terendah 45

Berdasarkan temuan pada IHT Siklus II ini,

dapat disampaikan beberapa refleksi berikut:

a) Peserta berhasil menyusun instrumen skala

sikap, melakukan uji coba instrumen,

menentukan skor hasil uji coba instrumen dan

melakukan analisis item dengan menghitung

tingkat reliabilitas dan validitas. Contoh produk

pelatihan dan foto pelatihan dilampirkan pada

lampiran 27 dan 28.

b) Peserta semakin faham dengan tugas guru.

c) Pencapaian kemampuan hasil belajar pada

Siklus II telah berhasil, karena terdapat 80%

peserta IHT memperoleh skor ≥ 60. Meskipun

rerata capaian kemampuan belajar peserta masih

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

133

rendah, yaitu 60,33. Data rerata ini lebih rendah

dari rerata kemampuan hasil belajar Siklus I

(64,6).

4.1.3.3 Komparasi Aktivitas Trainer, Peserta IHT

dan kemampuan hasil posttest siklus I dan

II

Berdasarkan data hasil observasi aktivitas

trainer dan peserta IHT pada siklus I dan siklus II,

dapat dilaporkan komparasi temuan persentase

aktivitas trainer dan peserta IHT beserta

kategorinya berikut (lihat tabel 4.15).

Tabel 4.15

Komparasi persentase aktivitas trainer dan peserta

IHT beserta kategorinya pada siklus I

dan II

Deskripsi

Siklus I Pertemuan ke:

Siklus II Pertemuan ke:

1 2 1 2

Persentase aktivitas trainer

71% 75% 100% 100%

Kategori aktivitas trainer

Baik Baik Sangat baik

Sangat baik

Persentase

aktivitas peserta IHT

95% 95% 98% 93,2%

Kategori aktivitas peserta IHT

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

134

Berdasarkan data pada tabel 4.15 terlihat

bahwa persentase seluruh aktivitas trainer

maupun peserta IHT ≥ 71%, artinya berada pada

kategiri baik dan sangat baik. Jika temuan ini

dikaitkan dengan kriteria keberhasilan PTS yang

telah dipaparkan pada Bab III, maka dapat

dikatakan bahwa PTS siklus I dan II semuanya

berhasil.

Simpulan ini berbeda jika dikaitkan dengan

data hasil pengukuran posttest yang dilakukan

pada siklus I dan II. Komparasi hasil posttest

Siklus I dan II menunjukkan bahwa tidak semua

siklus dapat dikatakan berhasil. Secara visual

komparasi pretest dan posttest siklus I dan II

dapat dicermati pada grafik dalam gambar 4.3

berikut.

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

135

Gambar 4.3. Grafik Komparasi Rerata dan Persentase

Capaian Kemampuan Hasil IHT Siklus I dan II.

Berdasarkan data komparasi seperti di atas,

dapat dikemukakan beberapa temuan berikut: a)

IHT penulisan instrumen penilaian kawasan afektif

pada Siklus I belum berhasil. Ketidak berhasilan ini

didasarkan pada temuan hasil belajar peserta IHT

yang baru mencapai 76, 92%, padahal berdasarkan

kriteria IHT berhasil jika minimal 80% peserta

mencapat skor ≥ 60; b) IHT penulisan instrumen

penilaian kawasan afektif pada Siklus II berhasil.

Keberhasilan ini didasarkan pada temuan hasil

belajar peserta IHT yang telah mencapai minimal

80% peserta mendapat skor ≥ 60; meskipun ada

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

136

penurunan rerata skor dari 64,6 pada Siklus I

menjadi 60,33 pada Siklus II.

4.2 Pembahasan

Penelitian Tindakan Sekolah menggunakan

model IHT ini bermula dari permasalahan praktik

penilaian di SD Laboratorium Kristen Satya Wacana

yang belum menggunakan instrumen penilaian

ranah sikap. Salah satu penyebab adalah

kemampuan guru dalam menyusun instrumen

penilaian ranah sikap masih belum memadai.

Kepala sekolah memutuskan bahwa tindakan

pemecahan masalah yang dilakukan adalah dengan

melaksanakan penelitian tindakan sekolah (PTS).

Ada dua pertanyaan penelitian yang dijadikan

pedoman dalam melaksanakan PTS ini, yaitu:

bagaimanakah langkah-langkah pelatihan model In

House Training yang dapat meningkatkan

kemampuan guru SD Laboratorium Kristen Satya

Wacana dalam menyusun instrumen ranah sikap;

dan Apakah pelatihan model In House Training

dapat meningkatkan kemampuan guru SD

Laboratorium Kristen Satya Wacana dalam

menyusun instrumen penilaian ranah sikap?

Berdasarkan dua pertanyaan penelitian di atas,

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

137

berikut ini dipaparkan temuan dan pembahasan

dua permasalahan tersebut.

4.2.1 Langkah-langkah pelatihan model In House

Training yang dapat meningkatkan

kemampuan guru SD Laboratorium Kristen

Satya Wacana dalam menyusun instrumen

ranah sikap

IHT dilakukan melalui tiga fase, yaitu fase

perencanaan, fase proses penyelenggaraan dan

fase evaluasi. Melalui diklat model IHT, guru

mengasah kemampuan secara aktif dengan

mengeksplorasi materi pelatihan secara

konsisten, persisten dan mengarah pada tujuan

yang ingin dicapai dan kemudian mengelaborasi

dengan mengerjakan tugas-tugas mandiri

maupun kelompok. Langkah-langkah pelatihan

model IHT yang menyebabkan keberhasilan

pelatihan ini terlihat dari aktivitas setiap

langkah IHT, terutama langkah-langkah pada

fase proses penyelenggaraan IHT.

Tabel 4.15 terlihat bahwa persentase

seluruh aktivitas trainer maupun peserta IHT ≥

71%, artinya berada pada kategori baik dan

sangat baik. Jika temuan ini dikaitkan dengan

kriteria keberhasilan PTS yang telah dipaparkan

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

138

pada Bab III, maka dapat dikatakan bahwa PTS

siklus I dan II semuanya berhasil.

Keberhasilan aktivitas PTS pada siklus I

ditunjukkan oleh langkah-langkah berikut: a)

trainer menyampaikan materi teori penyusunan

instrumen penilaian sikap model skala Likert; b)

trainer membagi menjadi 4 kelompok dan

selanjutnya peserta secara kelompok melakukan

analisis kasus contoh instrumen penilaian sikap

yang benar dan kurang benar kemudian

dianalisis sesuai dengan langkah-langkah skala

sikap model Likert; c) selanjutnya peserta

melakukan diskusi kelompok untuk menyusun

item pernyataan skala sikap sesuai obyek sikap

yang telah ditentukan; d) trainer berkeliling ke

setiap kelompok untuk memantau, membimbing

serta memberikan kesempatan kepada kelompok

untuk menanyakan materi yang belum dikuasai.

Berdasarkan hasil refleksi bahwa aktivitas

IHT pada siklus I berhasil, maka Pada siklus II

langkah-langkah IHT secara umum sama, yaitu:

a) trainer mendorong peserta untuk membaca

materi dalam hand out tentang berbagai teori

mengenai instrumen penilaian skala sikap; b)

trainer membagi peserta menjadi 4 kelompok

dan selanjutnya peserta melakukan diskusi

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

139

kelompok; c) trainer berkeliling ke setiap

kelompok untuk memantau dan membimbing

setiap; dan d) trainer memberikan kesempatan

kepada kelompok untuk bertanya tentang materi

yang belum difahami/ dimengerti.

Hasil evaluasi pelaksanaan IHT berkaitan

dengan pertanyaan apakah materi bermanfaat

bagi peserta, 97% peserta menyatakan

bermanfaat. Hal ini didukung juga oleh respon

terhadap pertanyaan apakah interaksi antara

trainer dengan peserta dan penggunaan alat

bantu pelatihan efektif. Responnya berturut-

turut mencapai 96% dan 96% menyatakan

efektif.

Keefektifan langkah-langkah IHT ini

sejalan dengan pandangan Marwansyah (2012:

170) yang menjelaskan bahwa IHT jika

dilakukan melalui tiga fase, yaitu fase

perencanaan, fase proses penyelenggaraan dan

fase evaluasi.

Temuan keberhasilan langkah-langkah

PTS ini mendukung juga teori In House

Training, yang merupakan program pelatihan

yang diselenggarakan di tempat sendiri dan

diupayakan untuk meningkatkan kemampuan

guru dalam menjalankan pekerjaannya dengan

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

140

penggunaan alat peraga, dan dilaksanakan di

sekolah tempat guru tersebut bekerja (Sujoko

(2012: 40; dan Danim, 2011:94).

4.2.2 Peningkatan kemampuan guru SD

Laboratorium Kristen Satya Wacana dalam

menyusun instrumen penilaian ranah sikap

Temuan dalam penelitian ini menunjukkan

bahwa IHT yang dilaksanakan di SD

Laboratorium Kristen Satya Wacana berhasil

meningkatkan kemampuan guru dalam

menyusun intrumen penilaian ranah sikap. Pada

saat kondisi awal hanya 15% guru atau hanya 2

guru yang memiliki pemahaman yang cukup

untuk mengembangkan instrumen penilaian

skala sikap model Likert. Dari data yang sudah

dipaparkan di atas tampak pada siklus I tingkat

ketuntasan mencapai 76.9% atau 10 guru dari

13 guru SD Laboratorium Kristen Satya Wacana

mampu memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal

yaitu mencapai skor 60. Meskipun capaian ini

belum dikatakan berhasil. Baru pada siklus II

tingkat ketuntasan mencapai 80% atau 12 guru

dari 15 guru SD Laboratorium Kristen Satya

Wacana mampu memenuhi Kriteria Ketuntasan

Minimal yaitu mencapai skor 60. Dengan

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

141

demikian capaian ketuntasan peserta IHT pada

siklus ke II ini dikatakan berhasil.

Temuan keberhasilan langkah-langkah

PTS ini sesuai dengan Tujuan IHT menurut Lulu

Kamaludin (2011: 2) dan Meldona (2009: 234)

yaitu: a) meningkatkan kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM); b) memperbaiki kinerja, c)

menciptakan interaksi antara peserta; d)

mempererat rasa kekeluargaan dan

kebersamaan; serta e) meningkatkan motivasi

dan budaya belajar yang berkesinambungan.

Dari sisi keuntungan Lulu Kamaludin (2011: 2)

menyebutkan: a) Hasilnya lebih maksimal, b)

Materinya lebih spesifik, c) Biaya lebih murah.

Temuan keberhasilan IHT untuk

meningkatkan kemampuan guru ini senada

dengan hasil penelitian yang dikemukakan oleh

Fidyawati (2013) melakukan penelitian tentang

Efektifitas In House Training dalam Peningkatan

Kompetensi Guru di SMA Laboratorium

Percontohan UPI Bandung, menemukan bahwa In

House Training mempunyai peranan yang

sangat penting bagi guru PKn dalam

meningkatkan kompetensi melalui pelatihan-

pelatihan.

Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

142

Temuan penelitian ini mendukung

penelitian tindakan yang dilakukan penulis

khususnya tentang Efektifitas In House Training

dalam meningkatkan kemampuan guru. Seperti

penelitian Heldy Eriston (2011) melakukan

penelitian tindakan sekolah tentang

Meningkatkan Kemampuan Guru dalam

Membuat Powerpoint melalui In House Training

di SMK Teknik Industri Purwakarta. Hasilnya

menyimpulkan In House Training bermanfaat

untuk meningkatkan kemampuan guru membuat

powerpoint untuk media pembelajaran. Tindakan

yang telah mencapai hasil 86% melampaui

indikator yang telah ditetapkan yaitu 75%

menunjukan bahwa IHT dapat secara signifikan

meningkatkan kemampuan guru membuat

powerpoint untuk media pembelajaran. Temuan

lain dikemukakan oleh Shakoor, A., Ghumman,

M.S., Mahmood, T. (2013) meneliti tentang

pengaruh In Service Training terhadap kapasitas

kerja dan kinerja guru sain di tingkat menengah.

Hasil penelitian menunjukkan In Service Training

memiliki dampak capaian yang tinggi dan positif

pada kompetensi profesional, serta membuat

pelaksanaan kurikulum lebih efektif. Demikian

juga dengan penelitian Naill Hegarty (2014)

Page 55: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

143

menulis tentang keefektifan program pelatihan

dalam hal tujuan pembelajaran, sebagai sebuah

media untuk meningkatkan karir individu, dan

sebagai suatu bentuk dari pendidikan yang

diakui. Hasil temuan menunjukkan program

pelatihan sangat penting, karena melalui

perbaikan program pelatihan tujuan organisasi

maupun individu dapat tercapai.

Kontribusi temuan penelitian tindakan

sekolah melalui In House Training ini adalah

memberikan pembuktian bahwa peningkatan

kemampuan guru dalam menyusun instrumen

penilaian ranah sikap dapat ditingkatkan melalui

kegiatan In House Training. Kemampuan-

kemampuan yang meningkat berkaitan dengan

pemahaman konsep mengenai kemampuan

memahami pengantar umum penilaian,

memahami hakekat penilaian sikap,

mendiskripsikan teori penyusunan instrumen

penilaian sikap model skala Likert. Kontribusi

penelitian ini secara teoritis memantapkan/

menguatkan teori Azwar tentang langkah-

langkah penyusunan skala sikap model skala

Likert.

Kontribusi penelitian ini secara praktik

dapat meningkatkan kemampuan menganalisis

Page 56: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13304/6/T2_942015016_BAB IV... · Daftar hadir pelatihan dan contoh hasil Evaluasi Pelatihan

144

kompetensi dasar dalam silabus kurikulum SD

2013, menyusun instrumen penilaian sikap

model skala Likert, melakukan uji coba

instrumen, menghitung tingkat reliabilitas dan

validitas instrumen skala sikap. Dan selanjutnya

menyusun instrumen penilaian ranah sikap

dalam pembelajaran pada topik-topik tertentu.

Kontribusi secara konsep dan praktek

yang telah diuraikan itulah yang membedakan

dengan hasil penelitian relevan hasil terdahulu.

Temuan Fidyawati (2013) sebatas peran In House

Training dalam meningkatkan kompetensi guru

PKn. Temuan Heldy Eriston (2011) sebatas

manfaat In House Training dalam meningkatkan

kemampuan guru membuat power point untuk

media pembelajaran. Temuan Shakoor, A.,

Ghumman, M.S., Mahmood, T. (2013) sebatas

dampak In Service Training pada kompetensi

guru. Temuan Nail Hegarty (2014) sebatas

pentingnya program pelatihan untuk tercapainya

tujuan organisasi maupun individu.