BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Gambaran Umum … · 2017. 4. 6. · lingkungan. 2....
Transcript of BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Gambaran Umum … · 2017. 4. 6. · lingkungan. 2....
23
BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian
SMK Negeri 1 Tengaran merupakan salah satu Sekolah Menengah
Kejuruan yang ada di Kabupaten Semarang. SMK Negeri 1 Tengaran terletak di
Jl. Darun Na'im, Ds. Karangduren, Kec. Tengaran, Kab. Semarang. Sekolah ini
memiliki enam program studi keahlian yaitu Teknik Kendaraan Ringan (TKR),
Tata Busana (TB), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Teknik Sepeda Motor
(TSM), Tata Boga (TB) dan Teknik komunikasi Jaringan (TKJ).
Visi dari SMK Negeri 1 Tengaran adalah “Menjadi Pusat Diklat Sertifikasi
(Centre of Training and Certification) yang unggul dalam mewujudkan lulusan
yang Profesional, Adaptabel, Responsif didasari Iman dan Taqwa”. Sedangkan
Misi dari SMK Negeri 1 Tengaran adalah :
1. Mengembangkan keunggulan melalui keprigelan, keetelatenan dan
kebersihan dengan mengengedepankan kemandirian dan kreatifitas serta
menumbuhkan rasa kejujuran dan kepedulian terhadap sesama dan
lingkungan.
2. Meningkatkan pemahaman warga sekolah tentang pelaksanaan kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan dan Spektrum.
3. Meningkatkan kompetensi guru sesuai dengan bidang dan tugasnya.
4. Melengkapi sekolah dengan sarana yang memadai untuk mencapai tataran
ideal.
5. Menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif untuk mengasah
kasanah keilmuan.
6. Menjadi pusat kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan memberikan fasilitas penelitian dan eksperimen.
7. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah, Lembaga Swadaya Masyarakat, stake holders dan instansi serta
institusi pendukung pendidikan lainnya.
24
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X RPL 1 yang berjumlah 36
siswa. Kelas X RPL 1 memperoleh pelajaran simulasi digital sebanyak 3 jam tiap
minggunya, yaitu jam ke 4 pada hari Kamis. Selama proses pembelajaran siswa
tidak menggunakan laboratorium komputer yang terdapat di sekolah tersebut,
melainkan pembelajaran hanya dilakukan didalam kelas dengan menggunakan
sumber belajar berupa modul yang diberikan oleh guru.
4.2 Hasil Penelitian Prasiklus
Hasil penelitian prasiklus adalah data awal keaktifan siswa kelas X RPL 1
pada mata pelajaran simulasi digital sebelum diterapkan metode blended learning
berbasis edmodo.
4.2.1 Perencanaan
Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi yang nantinya
digunakan untuk menilai keaktifan siswa.
4.2.2 Pelaksanaan
Penelitian prasiklus dilaksanakan tanpa adanya tindakan, guru belum
menerapkan metode blended learning dalam pembelajaran. Materi yang dibahas
pada prasiklus adalah komunikasi dalam jaringan atau daring. Saat pembelajaran
berlangsung dapat dilihat kebanyakan siswa cenderung pasif dan kegiatan
pembelajaran masih didominasi oleh guru. Kurangnya pemanfaatan media juga
terlihat dalam pertemuan ini.
4.2.3 Pengamatan
Hasil pengamatan pada penelitian prasiklus dapat dilihat pada tabel 4.1
sebagai berikut:
25
Tabel 4.1 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Prasiklus
No Indikator (%) Kategori
Keaktifan
1 Mengamati demonstrasi guru 69,44 Baik
2 Mengajukan pertanyaan di kelas 8,33 Kurang
3 Mengajukan pertanyaan secara online 0,00 Kurang
4 Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama 69,44 Baik
5 Mengerjakan tugas secara online 0,00 Kurang
6 Mengemukakan pendapat dalam forum diskusi online 0,00 Kurang
7 Mengerjakan kuis secara online 0,00 Kurang
8 Melakukan percobaan dengan benar 83,33 Tinggi
9 Mempresentasikan hasil percobaan kepada guru 50,00 Kurang
Keaktifan Keseluruhan 31,17 Kurang
Sumber : Data primer yang diolah
Keterangan : Perhitungan skor tabel 4.1 dapat dilihat pada lampiran
Berdasarkan tabel 4.1 terdapat empat indikator keaktifan yang tidak
muncul dalam prasiklus yaitu mengajukan pertanyaan secara online, mengerjakan
tugas secara online, mengemukakan pendapat dalam forum diskusi online, dan
mengerjakan kuis secara online. Hal ini karena metode yang digunakan adalah
metode konvensional tanpa adanya pemanfaatan media online. Ketika
pembelajaran berlangsung kebanyakan siswa cenderung pasif dan kegiatan
pembelajaran masih didominasi oleh guru. Siswa memperhatikan demonstrasi dan
penjelasan guru dengan baik, namun interaksi antara guru dan siswa masih
kurang. Ini dibuktikan dengan kurang aktifnya siswa dalam bertanya. Ketika
diadakan presentasi, interaksi antar siswa juga belum terlihat, hanya beberapa
siswa yang selalu aktif dalam menanggapi pernyataan siswa yang presentasi.
Secara keseluruhan keaktifan siswa pada prasiklus sebesar 31,17% dengan
kategori keaktifan kurang.
4.2.4 Refleksi
Hasil penelitian prasiklus dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa
dikategorikan kurang dan belum beragam karena hanya sebatas mendengar dan
mencatat saja. Pemahaman siswa juga masih rendah, ini dibuktikan ketika
beberapa siswa diberi pertanyaan secara lisan dan merasa kebingunggan ketika
hendak menjawab. Hal ini perlu diperbaiki dengan menerapkan metode blended
26
learning untuk meningkatkan keaktifan siswa sehingga pemahaman siswa juga
meningkat.
4.3 Hasil Penelitian Siklus I
Siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan, tiap pertemuan terdiri dari 3
jam pelajaran. Ada empat tahap dalam siklus I yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
4.3.1 Perencanaan
Tahap pertama perencanaan yaitu menyusun perangkat pembelajaran yang
sebelumnya sudah didiskusikan dengan guru pembimbing berupa RPP, materi,
media pembelajaran dan lembar diskusi siswa. Tahap kedua menyiapkan edmodo
dan melakukan upload materi pada edmodo yang nantinya digunakan siswa
sebagai acuan ketika pembelajaran berlangsung. Tahap ketiga menyiapkan
instrumen penelitian berupa lembar observasi, angket dan catatan lapangan yang
nantinya digunakan sebagai bahan evaluasi ketika siklus berakhir.
4.3.2 Pelaksanaan
1. Pertemuan pertama
Materi yang dibahas adalah menerapkan pembelajaran melalui kelas maya,
tujuan pembelajaran adalah siswa dapat membuat akun kelas maya, mengatur
profil kelas maya, dan bergabung dalam grup/kelas/kelompok kelas maya. Jika
dilihat dari silabus yang dijadikan acuan dalam menyusun RPP, materi ini
sebenarnya diberikan pada pertemuan ketiga pada topik pembelajaran melalui
kelas maya, namun setelah berkonsultasi dengan guru mata pelajaran simulasi
digital, beliau menyarankan untuk melakukan rotasi dengan cara megubah topik
ini menjadi pertemuan pertama pada topik kelas maya. Hal ini dilakukan agar
metode blended learning bisa diterapkan mulai dari pertemuan pertama.
1) Kegiatan awal
Guru mengucap salam, lalu dilanjutkan dengan perkenalan guru kepada
siswa, selanjutnya guru melakukan absensi. Setelah perkenalan dan absensi guru
memberikan apersepsi kepada siswa dengan memberi pertanyaan “Apakah kalian
27
mempunyai akun edmodo?”. Setelah itu guru memberi penjelasan singkat tentang
edmodo untuk memberikan motivasi terhadap siswa dan menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
2) Kegiatan inti
Guru memberi penjelasan singkat kepada siswa tentang metode blended
learning berbasis edmodo yang nantinya akan diterapkan selama beberapa
pertemuan kedepan, mulai dari keunggulan, kelemahan, penggunaan dan cara
kerja dari edmodo. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa
tentang metode blended learning berbasis edmodo. Kemudian secara singkat guru
menjelaskan materi tentang bagaimana cara membuat akun edmodo, mengatur
profil edmodo, dan bergabung dalam grup/kelas/kelompok edmodo sebagai
langkah awal dalam metode blended learning. Namun kendala muncul dalam
pertemuan ini, ketika guru menyuruh siswa untuk mempraktikkan apa yang sudah
dijelaskan, jaringan internet sekolah yang seharusnya digunakan untuk membuat
akun edmodo mengalami trouble pada saat itu, sehingga pembelajaran tidak bisa
berjalan sesuai dengan perencanaan, karena untuk mengakses edmodo dibutuhkan
koneksi internet. Hanya beberapa siswa yang bisa terkoneksi dengan internet
memanfaatkan modem eksternal yang mereka bawa dari rumah. Untuk mengatasi
hal tersebut, pembelajaran diubah menjadi bentuk kelompok, dengan catatan
setiap kelompok harus terdapat satu unit laptop yang bisa terkoneksi dengan
internet. Perwakilan kelompok dipersilahkan untuk membuat dan mengatur profil
akun edmodo yang sudah dibuat, dilanjutkan dengan bergabung dalam sebuah
grup/kelas/kelompok maya yang sudah disiapkan oleh guru. Siswa lain
diharapkan untuk memperhatikan bagaimana langkah-langkah dalam
pembelajaran ini sehingga ketika diberi tugas serupa dapat dengan lancar
mempraktikannya. Guru membimbing dan memantau tiap kelompok dan
menanggapi tiap pertanyaan yang diberikan oleh siswa. Setelah semua kelompok
selesai, guru menunjuk kembali beberapa siswa untuk menjelaskan ulang
bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat akun edmodo,
mengatur profil edmodo dan bergabung dalam grup/kelas/kelompok edmodo.
28
3) Kegiatan akhir
Siswa dibimbing untuk menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini. Guru
memberikan penugasan bagi siswa yang selama pembelajaran tidak bisa
terkoneksi dengan internet untuk membuat akun edmodo, mengatur profil edmodo
dan bergabung dalam grup/kelas/kelompok edmodo yang sudah disiapkan.
Kemudian guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
2. Pertemuan kedua
Materi yang dibahas adalah definisi dan jenis kelas maya, tujuan
pembelajaran adalah siswa dapat mendefinisikan pengertian kelas maya dan dapat
mengetahui jenis-jenis kelas maya.
1) Kegiatan awal
Guru mengucapkan salam dan absensi. Kemudian memberikan apersepsi
dengan memberi pertanyaan “Apakah kalian mengetahui apa itu kelas maya?”.
Setelah itu guru memberi penjelasan singkat tentang kelas maya untuk
memberikan motivasi terhadap siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan inti
Sebelum menjelaskan materi guru terlebih dahulu menyuruh siswa untuk
menyiapkan media pembelajaran berupa laptop dan mengarahkan siswa untuk
login pada akun edmodo yang sudah mereka buat pada pertemuan sebelumnya.
Kemudian siswa dipersilahkan untuk mengunduh materi yang terdapat pada
edmodo. Ini dimaksudkan agar siswa memiliki sumber belajar atau pedoman yang
bisa digunakan untuk menambah pengetahuan mereka. Setelah itu guru
menjelaskan materi dalam bentuk slide presentasi. Ketika guru menjelaskan,
siswa dipersilahkan untuk menanggapi tiap poin yang sudah dijelaskan melalui
fitur notes pada edmodo, hal ini dilakukan untuk menggali pemahaman dan
mendorong siswa untuk berpikir secara aktif tentang materi yang diberikan. Agar
terjadi interaksi antara guru dengan siswa, guru menunjuk siswa untuk menarik
kesimpulan dari berbagai pendapat yang sudah dikemukakan teman sekelasnya
dalam edmodo, selain itu tanya jawab juga dilakukan untuk mendorong siswa
29
memberikan dugaan sementara berkaitan dengan materi. Guru memberikan
penguatan dan pembenaran jika ada jawaban siswa yang kurang tepat. Kemudian
siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan lembar diskusi yang
sudah disiapkan pada edmodo sebagai assigment. Siswa dipersilahkan untuk
menggali informasi dan mencari referensi jawaban dari media internet. Siswa juga
dipersilahkan untuk bertanya kepada guru terkait materi yang belum jelas baik
bertanya secara langsung atau melalui edmodo. Guru berkeliling mengamati hasil
kerja setiap kelompok. Setelah semua selesai, guru meminta setiap kelompok
untuk menyampaikan hasil diskusinya.
Dalam pertemuan kedua ini belum terlihat keinginan siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi tanpa ditunjuk terlebih dahulu oleh guru.
Sehingga guru harus menunjuk beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusinya. Dari pengamatan yang dilakukan, terlihat bahwa sebagian besar siswa
kurang percaya diri dalam presentasi dan siswa lain kurang memperhatikan apa
yang disampaikan oleh siswa yang sedang melakukan presentasi. Pada akhir
presentasi guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi
apa yang sudah disampaikan, namun masih sedikit kelompok yang memberikan
tanggapan karena mereka sudah menggangap apa yang disampaikan adalah benar.
Untuk lebih memantapkan siswa mengenai materi yang dipelajari, guru
memberikan umpan balik berupa penguatan materi pada siswa secara lisan dan
tulisan berkaitan dengan materi yang dipelajari.
3) Kegiatan akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang sudah
dipelajari, melakukan refleksi dan memberi kesempatan untuk bertanya mengenai
materi yang belum jelas. Kemudian guru mengucap salam dan menutup
pembelajaran.
4.3.3 Pengamatan
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran,
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Pengamatan
difokuskan pada indikator yang ditekankan pada aspek keaktifan siswa dan
30
penerapan metode blended learning berbasis edmodo. Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan diperoleh data pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I
No Indikator (%) Kategori
Keaktifan
1 Mengamati demonstrasi guru 69,44 Baik
2 Mengajukan pertanyaan di kelas 19,44 Kurang
3 Mengajukan pertanyaan secara online 47,22 Kurang
4 Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama 69,44 Baik
5 Mengerjakan tugas secara online 94,44 Tinggi
6 Mengemukakan pendapat dalam forum diskusi online 58,33 Cukup
7 Mengerjakan kuis secara online 100,00 Tinggi
8 Melakukan percobaan dengan benar 83,33 Tinggi
9 Mempresentasikan hasil percobaan kepada guru 50,00 Kurang
Keaktifan Keseluruhan 65,74 Baik
Sumber : Data primer yang diolah
Keterangan : Perhitungan skor tabel 4.2 dapat dilihat pada lampiran
Jika dibandingkan dengan prasiklus, berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat
adanya peningkatan keaktifan siswa pada siklus I. Keaktifan siswa didalam kelas
seperti mengamati demontrasi guru sebesar 69,44%, mendengarkan penjelasan
guru dengan seksama sebesar 69,44% dan mengajukan pertanyaan di kelas
sebesar 19,44%. Secara keseluruhan ketiga indikator tersebut dapat dikategorikan
kurang, ini dikarenakan kurangnya persiapan siswa dengan materi yang akan
diajarkan. Siswa mempunyai ketergantungan yang tinggi kepada guru dalam
memperoleh pengetahuan, sehingga siswa mudah merasa puas dengan penjelasan
guru dan secara tidak sadar membuat mereka untuk tidak perlu mengajukan
pertanyaan. Keaktifan siswa didalam kelas lainnya adalah melakukan percobaan
dengan benar dan mempresentasikan hasil percobaan kepada guru, walaupun
salah satu dari indikator tersebut dikategorikan tinggi, namun keaktifan yang
dicapai belum bisa dikatakan maksimal. Hal ini membuktikan bahwa siswa
kurang siap ketika dipersilahkan untuk presentasi didepan kelas.
Keaktifan belajar online melalui edmodo seperti mengajukan pertanyaan
secara online sebesar 47,22%, mengemukakan pendapat dalam forum diskusi
online sebesar 58,33% mengerjakan tugas secara online sebesar 94,44% dan
31
mengerjakan kuis secara online sebesar 100,00%. Keempat indikator tersebut
secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik. Siswa baru pertama kali
menggunakan edmodo, sehingga sebagian siswa belum terbiasa menggunakan dan
memanfaatkan fitur-fitur yang terdapat dalam edmodo secara menyeluruh. Untuk
mengatasi hal tersebut guru melakukan pendekatan individu kepada siswa agar
aktif dalam mengakses edmodo dan siswa juga dapat dibuatkan tutorial tentang
penggunaan fitur yang terdapat dalam edmodo sehingga siswa tidak akan
kebingungan dalam menggunakannya. Untuk mengetahui perbandingan keaktifan
siswa pada prasiklus dan siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Perbandingan Keaktifan Siswa Prasiklus dan Siklus I
No Indikator (%) Peningk
atan (%) Prasiklus Siklus 1
1 Mengamati demonstrasi guru 69,44 69,44 0,00
2 Mengajukan pertanyaan di kelas 8,33 19,44 11,11
3 Mengajukan pertanyaan secara online 0,00 47,22 47,22
4 Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama 69,44 69,44 0,00
5 Mengerjakan tugas secara online 0,00 94,44 94,44
6 Mengemukakan pendapat dalam forum diskusi online 0,00 58,33 58,33
7 Mengerjakan kuis secara online 0,00 100,00 100,00
8 Melakukan percobaan dengan benar 83,33 83,33 0,00
9 Mempresentasikan hasil percobaan kepada guru 50,00 50,00 0, 00
Keaktifan Keseluruhan 31,17 65,74 34,57
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat adanya peningkatan keaktifan siswa dalam
mengikuti pelajaran. Keaktifan siswa pada siklus I mengalami peningkatan
menjadi 65,74% dari keaktifan siswa pada prasiklus sebesar 31,17%.
Perbandingan keaktifan siswa prasiklus dan siklus I dapat dilihat pada gambar 4.1
berikut.
32
Gambar 4.1 Perbandingan Keaktifan Siswa Prasiklus dan Siklus I
Penggunaan metode yang berbeda membuat peningkatan terhadap
indikator keaktifan yang diamati, terutama pada indikator yang memang
dikhususkan untuk pembelajaran online. Pada prasiklus, indikator seperti
mengajukan pertanyaan secara online, mengerjakan tugas secara online,
mengemukakan pendapat pada forum diskusi online dan mengerjakan tugas
secara online tidak bisa diberi penilaian karena memang tidak ditemukan pada
prasiklus yang menggunakan metode konvensional.
4.3.4 Refleksi
Secara garis besar keaktifan siswa pada siklus I sudah terlihat namun
belum maksimal, masih ada siswa yang kurang memperhatikan guru, masih ada
siswa yang belum berani mengemukakan pendapat atau sekedar bertanya tentang
materi yang diberikan dan masih ada siswa yang belum menanggapi presentasi
dari teman lain.
Kekurangan terjadi ketika siswa melakukan presentasi, tidak adanya
kemauan untuk presentasi dan memberi tanggapan dari kelompok lain membuat
interaksi antar siswa di kelas menjadi pasif. Siswa kurang percaya diri dalam
presentasi dan kurang memperhatikan apa yang disampaikan oleh siswa yang
sedang melakukan presentasi. Selain itu masih terlihat siswa yang tidak
memperhatikan demonstrasi dan penjelasan guru atau sekedar bertanya tentang
materi yang diberikan.
33
Hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus I diperoleh keaktifan siswa
sebesar 65,74%. Hasil tersebut belum mencapai kriteria keberhasilan, sehingga
perlu dilaksanakan siklus berikutnya dengan segala perbaikan. Adapun beberapa
permasalahan yang muncul ketika pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut:
1. Jaringan internet sekolah yang bermasalah menghambat jalanya proses
pembelajaran, mengingat metode blended learning mengharuskan siswa
untuk saling terhubung satu sama lain dalam jaringan.
2. Siswa belum terbiasa mengemukakan pendapat dengan idenya ketika
diberi pertanyaan oleh guru.
3. Siswa kurang percaya diri ketika ditunjuk atau dipersilahkan untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
4. Siswa belum terbiasa menanggapi jawaban dan kurang memperhatikan
kelompok lain yang sedang mempresentasikan hasil diskusi.
4.4 Hasil Penelitian Siklus II
Siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan, tiap pertemuan terdiri dari 3
jam pelajaran. Ada empat tahap dalam penelitian siklus II yaitu tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
4.4.1 Perencanaan
Tahap pertama perencanaan yaitu menyusun perangkat pembelajaran yang
sebelumnya sudah didiskusikan dengan guru mata pelajaran simulasi digital
berupa RPP, materi, media pembelajaran, lembar diskusi siswa. Tahap kedua
menyiapkan edmodo dan melakukan upload materi pada edmodo yang nantinya
digunakan siswa sebagai acuan ketika pembelajaran berlangsung. Tahap ketiga
menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi dan angket.
Pada tahap ini juga disusun beberapa tindakan yang bertujuan untuk
melakukan perbaikan dari permasalahan yang muncul pada siklus I. Beberapa
tindakan yang akan dilakukan untuk pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut:
34
1. Guru menganjurkan siswa yang memiliki modem eksternal untuk
membawanya ketika pembelajaran berlangsung, hal ini dilakukan sebagai
antisipasi ketika jaringan internet di sekolah bermasalah.
2. Guru menunjuk siswa dengan memberi pertanyaan, sehingga siswa
terpancing untuk memberikan pendapat.
3. Guru memotivasi siswa agar percaya diri ketika presentasi didepan kelas,
agar siswa tidak canggung.
4. Guru meminta kepada seluruh siswa untuk lebih aktif dalam berpendapat
atau menanggapi setiap jawaban yang disampaikan oleh siswa lain, dan
memancing siswa dengan pemberian reward.
4.4.2 Pelaksanaan
1. Pertemuan pertama
Materi yang dibahas adalah manfaat dan fitur-fitur yang terdapat pada
kelas maya, tujuan yang ingin dicapai adalah siswa dapat menjelaskan manfaat
kelas maya dan siswa dapat mengetahui fitur – fitur yang dimiliki kelas maya.
1) Kegiatan awal
Guru mengucap salam dan melakukan absensi. Guru memberikan
apersepsi dengan bercerita tentang pemanfaatan kelas maya pada sekolah-sekolah
maju kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
2) Kegiatan inti
Sebelum menjelaskan materi pembelajaran guru menyuruh siswa untuk
menyiapkan laptop dan mengarahkan siswa untuk login pada akun edmodo
mereka masing-masing. Siswa dipersilahkan mengunduh materi yang terdapat
pada edmodo. Hal ini dimaksudkan agar siswa memiliki sumber belajar atau
pedoman yang bisa digunakan untuk menambah pengetahuan mereka. Setelah itu
guru menjelaskan materi yang sudah disiapkan sebelumnya dalam bentuk slide
presentasi. Ketika guru menjelaskan, siswa dipersilahkan untuk menanggapi tiap
poin yang sudah dijelaskan melalui fitur notes pada edmodo, ini dilakukan untuk
menggali pemahaman dan mendorong siswa untuk berpikir aktif tentang materi
yang diberikan. Agar terjadi interaksi antara guru dengan siswa, guru menunjuk
35
siswa untuk menarik kesimpulan dari berbagai pendapat yang sudah dikemukakan
teman sekelasnya dalam edmodo, tanya jawab juga dilakukan untuk mendorong
siswa memberikan dugaan sementara berkaitan dengan materi. Guru memberikan
penguatan dan pembenaran jika ada jawaban siswa yang kurang tepat. Kemudian
siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan lembar diskusi yang
sudah disiapkan pada edmodo sebagai assigment. Siswa dipersilahkan menggali
informasi dan mencari referensi jawaban dari media internet. Siswa juga
dipersilahkan untuk bertanya kepada guru terkait materi yang belum jelas baik
bertanya secara langsung atau melalui edmodo. Guru berkeliling mengamati hasil
kerja setiap kelompok. Setelah semua selesai, guru meminta setiap kelompok
untuk menyampaikan hasil diskusinya.
Dalam pertemuan ini beberapa kelompok sudah menunjukan antusias
mereka untuk maju dan mempresentasikan hasilnya. Begitu pula ketika salah satu
kelompok menyampaikan hasil diskusinya, kelompok lain terlihat memperhatikan
dan mendengarkan. Kemudian guru memberi kesempatan kepada kelompok lain
untuk menanggapi atau memberi saran kepada kelompok yang maju. Setelah itu
guru membimbing siswa untuk membuat simpulan tentang apa yang mereka
diskusikan hari ini. Untuk lebih memantapkan siswa mengenai materi yang
dipelajari, guru memberikan umpan balik berupa penguatan pada siswa secara
lisan dan tulisan berkaitan dengan materi yang dipelajari.
3) Kegiatan akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang sudah
dipelajari, melakukan refleksi dan memberi kesempatan untuk bertanya mengenai
materi yang belum jelas. Kemudian guru mengucap salam dan menutup
pembelajaran.
2. Pertemuan kedua
Materi yang dibahas adalah membuat catatan (notes) dan perpustakaan
maya (library), tujuan yang ingin dicapai adalah siswa dapat menuliskan catatan
(notes) dan memanfaatkan perpustakaan maya (library).
36
1) Kegiatan awal
Guru mengucap salam dan melakukan absensi. Guru memberikan
apersepsi dengan menunjuk siswa untuk bercerita tentang pengalaman mereka
selama menggunakan edmodo, lalu menjelaskan tujuan yang ingin dicapai.
2) Kegiatan inti
Guru mengulang sedikit materi pembelajaran yang sudah dipelajari dari
pertemuan pertama mengenai kelas maya. Saat menjelaskan guru juga melakukan
tanya jawab pada siswa untuk mengasah ingatan siswa mengenai materi yang
sudah dipelajari seperti contoh apa itu kelas maya, manfaat dari kelas maya, fitur-
fitur kelas maya serta cara pemanfaatan kelas maya dalam kegiatan pembelajaran.
Setelah itu guru menyuruh siswa untuk menyiapkan laptop dan mengarahkan
siswa untuk login pada akun edmodo mereka masing-masing. Siswa dipersilahkan
untuk mengunduh materi yang terdapat pada edmodo. Ini dimaksudkan agar siswa
memiliki sumber belajar atau pedoman yang bisa digunakan untuk menambah
pengetahuan mereka. Setelah itu guru menjelaskan materi yang sudah disiapkan
sebelumnya dalam bentuk slide presentasi. Ketika guru menjelaskan, siswa
dipersilahkan untuk menanggapi tiap poin yang sudah dijelaskan melalui fitur
notes pada edmodo, ini dilakukan untuk menggali pemahaman dan mendorong
siswa untuk berpikir secara aktif tentang materi yang diberikan. Agar terjadi
interaksi antara guru dengan siswa, guru menunjuk siswa untuk menarik
kesimpulan dari berbagai pendapat yang sudah dikemukakan teman sekelasnya
dalam edmodo, tanya jawab juga dilakukan untuk mendorong siswa memberikan
dugaan sementara berkaitan dengan materi. Guru memberikan penguatan dan
pembenaran jika ada jawaban siswa yang kurang tepat. Kemudian siswa dibagi
dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan lembar diskusi yang sudah
disiapkan pada edmodo sebagai assigment. Siswa dipersilahkan menggali
informasi dan mencari referensi jawaban dari media internet. Siswa juga
dipersilahkan bertanya kepada guru terkait materi yang belum jelas baik bertanya
secara langsung atau melalui edmodo. Guru berkeliling mengamati hasil kerja
setiap kelompok. Setelah semua selesai, guru meminta setiap kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusinya.
37
Dalam pertemuan ini sebagian besar siswa sudah menunjukan antusiasme
mereka untuk maju dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok tanpa ditunjuk
terlebih dahulu oleh guru. Guru memberi kesempatan kepada kelompok lain untuk
menanggapi atau memberi saran kepada kelompok yang maju. Beberapa
kelompok memberikan tanggapan dan sanggahan terkait materi yang dibahas.
Setelah beberapa kelompok maju kedepan guru membimbing siswa untuk
membuat simpulan tentang apa yang mereka diskusikan hari ini. Untuk lebih
memantapkan siswa mengenai materi yang dipelajari, guru memberikan umpan
balik berupa penguatan pada siswa secara lisan dan tulisan berkaitan dengan
materi yang dipelajari.
3) Kegiatan akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang sudah
dipelajari, melakukan refleksi dan memberi kesempatan untuk bertanya mengenai
materi yang belum jelas. Kemudian guru mengucap salam dan menutup
pembelajaran.
4.4.3 Pengamatan
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran,
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan diperoleh data pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus II
No Indikator (%) Kategori
Keaktifan
1 Mengamati demonstrasi guru 77,78 Tinggi
2 Mengajukan pertanyaan di kelas 33,33 Kurang
3 Mengajukan pertanyaan secara online 63,89 Baik
4 Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama 83,33 Tinggi
5 Mengerjakan tugas secara online 100,00 Tinggi
6 Mengemukakan pendapat dalam forum diskusi online 66,67 Baik
7 Mengerjakan kuis secara online 100,00 Tinggi
8 Melakukan percobaan dengan benar 83,33 Tinggi
9 Mempresentasikan hasil percobaan kepada guru 83,33 Tinggi
Keaktifan Keseluruhan 76,85 Tinggi
Sumber : Data primer yang diolah
Keterangan : Perhitungan skor tabel 4.4 dapat dilihat pada lampiran
38
Berdasarkan tabel 4.4 terjadi peningkatan untuk seluruh indikator
keaktifan siswa, keaktifan siswa didalam kelas seperti mengamati demontrasi guru
sebesar 77,78%, mendengarkan penjelasan guru dengan seksama sebesar 83,33%
dan mengajukan pertanyaan di kelas sebesar 33,33%. Secara keseluruhan ketiga
indikator tersebut dapat dikategorikan baik. Keaktifan siswa didalam kelas lainnya
adalah melakukan percobaan dengan benar sebesar 83,33% dan
mempresentasikan hasil percobaan kepada guru sebesar 83,33% kedua indikator
tersebut dapat dikategorikan tinggi. Hal ini membuktikan bahwa pada siklus II
siswa lebih siap dalam berdiskusi dan presentasi, siswa lebih menguasai materi
dan tidak canggung dalam presentasi.
Keaktifan belajar online melalui edmodo seperti mengajukan pertanyaan
secara online sebesar 63,89%, mengemukakan pendapat dalam forum diskusi
online sebesar 66,67% mengerjakan tugas secara online sebesar 100,00% dan
mengerjakan kuis secara online sebesar 100,00%. Keempat indikator tersebut
secara keseluruhan termasuk dalam kategori tinggi. Siswa mulai terbiasa dengan
pembelajaran berbasis edmodo. Siswa bisa bertanya dan berdiskusi secara bebas
dalam edmodo tanpa harus berbicara langsung melainkan cukup menulis pada
fitur yang telah disediakan. Penugasan dan kuis yang dibuat secara online
membuat siswa lebih tertarik untuk mengerjakan. Tabel 4.5 berikut menunjukan
perbandingan keaktifan siswa pada siklus I dan siklus II.
Tabel 4.5 Perbandingan Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II
No Indikator (%) Peningk
atan (%) Siklus I Siklus II
1 Mengamati demonstrasi guru 69,44 77,78 8,34
2 Mengajukan pertanyaan di kelas 19,44 33,33 13,89
3 Mengajukan pertanyaan secara online 47,22 63,89 16,67
4 Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama 69,44 83,33 13,89
5 Mengerjakan tugas secara online 94,44 100,00 5,56
6 Mengemukakan pendapat dalam forum diskusi online 58,33 66,67 8,34
7 Mengerjakan kuis secara online 100,00 100,00 0,00
8 Melakukan percobaan dengan benar 83,33 83,33 0,00
9 Mempresentasikan hasil percobaan kepada guru 50,00 83,33 33,33
Keaktifan Keseluruhan 65,74 76,85 11,11
Sumber : Data primer yang diolah
39
Data pada tabel 4.5 menunjukan bahwa keaktifan siswa pada siklus I
sebesar 65,74% yang artinya pada siklus ini keaktifan siswa belum memenuhi
kriteria keberhasilan. Sedangkan pada siklus II keaktifan siswa meningkat
menjadi 76,85%, bisa dikatakan keaktifan siswa sudah memenuhi kriteria
keberhasilan tindakan dimana sebesar >75% siswa dapat aktif dalam mengikuti
pembelajaran. Peningkatan keaktifan pada siklus I dan siklus II sebesar 11,11%.
Perbandingan keaktifan pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada gambar 4.2
berikut.
Gambar 4.2 Perbandingan Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II
4.4.4 Refleksi
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siklus II, penerapan metode
blended learning berbasis edmodo menunjukkan adanya peningkatan terhadap
keaktifan siswa. Rencana perbaikan pada siklus I dapat dilaksanakan dengan baik
di siklus II. Hal tersebut dapat dilihat dari data observasi bahwa semua indikator
telah mencapai kriteria keberhasilan. Kekurangan yang terjadi pada siklus I tidak
terjadi pada siklus II, kebingungan siswa pada kegiatan pembelajaran siklus I juga
tidak terlihat pada siklus II karena siswa sudah mengikuti dan melaksanakan
pembelajaran dengan baik. Antusiasme siswa yang besar terlihat saat melakukan
presentasi kelompok, tanpa ditunjuk sudah banyak siswa yang ingin berpresentasi
didepan kelas, selain itu siswa sudah tidak canggung dalam menanggapi atau
memberi pertanyaan dari teman. Peningkatan keaktifan siswa juga terlihat saat
40
siswa berinteraksi dengan guru seperti bertanya mengenai hal yang belum paham
dan menjawab pertanyaan dari guru dengan jelas.
4.5 Hasil Pengamatan tiap Siklus
Hasil pengamatan yang dilakuakan pada prasiklus, siklus I dan siklus II
dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut.
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
No Indikator (%)
Prasiklus Siklus I Siklus II
1 Mengamati demonstrasi guru 69,44 69,44 77,78
2 Mengajukan pertanyaan di kelas 8,33 19,44 33,33
3 Mengajukan pertanyaan secara online 0,00 47,22 63,89
4 Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama 69,44 69,44 83,33
5 Mengerjakan tugas secara online 0,00 94,44 100,00
6 Mengemukakan pendapat dalam forum diskusi online 0,00 58,33 66,67
7 Mengerjakan kuis secara online 0,00 100,00 100,00
8 Melakukan percobaan dengan benar 83,33 83,33 83,33
9 Mempresentasikan hasil percobaan kepada guru 50,00 50,00 83,33
Keaktifan Keseluruhan 31,17 65,74 76,85
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan terjadinya peningkatan keaktifan
siswa dari prasiklus ke siklus I sebesar 34,57% yaitu dari 31,17% menjadi
65,74%. Sedangkan peningkatan keaktifan siswa dari siklus I ke siklus II sebesar
11,11% yaitu dari 65,74% menjadi 76,85%. Dari hasil pengamatan tersebut dapat
dihitung peningkatan rata-rata tiap siklus adalah 22,84%. Hasil tersebut
menunjukan bahwa penerapan metode blended learning berbasis edmodo dapat
meningkatkan keaktifan siswa pada kelas X RPL 1 dalam mengikuti
pembelajaran.
Penerapan metode blended learning dapat memberi kesempatan kepada
siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran dan mengemukakan pendapat.
Penggunaan edmodo juga membuat proses pembelajaran lebih variatif. Gambar
4.6 berikut menunjukan peningkatan keaktifan siswa dari prasiklus, siklus I dan
siklus II dalam bentuk diagram.
41
Gambar 4.3 Peningkatan Keaktifan Siswa Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
4.6 Data Angket
Selain menggunakan lembar observasi untuk pengumpulan data, penelitian
ini juga menggunakan angket untuk memperkuat data yang telah diperoleh
berdasarkan lembar observasi. Pertanyaan pada lembar angket merupakan
pengembangan dari indikator yang sudah ditentukan sebelumnya. Tabel 4.7
berikut menunjukan indikator yang dijadikan acuan dalam menyusun pertanyaan
pada lembar angket.
Tabel 4.7 Indikator Pertanyaan Angket
No Indikator Butir Jumlah
1 Siswa mengamati demontrasi guru 1, 2 2
2 Siswa mengajukan pertanyaan di kelas 3, 4 2
3 Siswa mengajukan pertanyaan secara online 5, 6 2
4 Siswa mendengarkan dan memahami penjelasan guru dengan seksama 7, 8, 9 3
5 Siswa mengerjakan tugas secara online 10, 11, 12 3
6 Siswa mengemukakan pendapat dalam forum diskusi online 13, 14 2
7 Siswa mengerjakan kuis secara online 15, 16 2
8 Siswa melakukan percobaan dengan benar 17, 18 2
9 Siswa mempresentasikan hasil percobaan kepada guru 19, 20 2
Angket dibagikan kepada siswa di setiap akhir siklus dan berisi tentang
pertanyaan yang berkaitan dengan keaktifan siswa terhadap metode blended
learning berbasis edmodo. Responden adalah kelas X RPL 1 yang berjumlah 36
siswa dengan jumlah item pertanyaan sebanyak 20 item. Hasil perhitungan angket
42
yang dibagikan pada akhir siklus I dan siklus II dapat ditampilkan pada tabel 4.8
berikut.
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Angket
No Pertanyaan Siklus I
(%)
Siklus II
(%)
Peningkatan
(%)
1 Saya mengamati demontrasi mengenai materi pelajaran
yang dilakukan guru dengan cermat dan teliti 73,61 75,00 1,39
2 Saya fokus ketika guru mendemontrasikan mengenai materi
pelajaran 74,31 79,17 4,86
3 Saya menyiapkan pertanyaan sebelum proses belajar
mengajar dimulai 52,78 72,92 20,14
4 Saya mengajukan pertanyaan kepada guru setiap materi
yang tidak saya pahami 65,97 79,17 13,20
5 Saya lebih percaya diri apabila mengajukan pertanyaan
secara online 67,36 78,47 11,11
6 Saya lebih yakin mengajukan pertanyaan dengan ide sendiri 76,39 80,56 4,17
7 Saya fokus memperhatikan penjelasan dari guru 74,31 79,86 5,55
8 Saya mengobrol dengan teman pada saat guru menjelaskan
materi pelajaran 77,78 84,03 6,25
9 Saya memahami materi secara utuh 61,81 69,44 7,63
10 Saya sering menunda tugas yang diberikan oleh guru 75,69 77,78 2,09
11 Saya puas apabila dapat mengerjakan soal secara mandiri 90,97 93,06 2,09
12 Saya selalu mengerjakan tugas dengan tepat waktu 69,44 79,86 10,42
13 Saya lebih percaya diri apabila mengemukakan pendapat
dengan bahasa sendiri 72,22 78,47 6,25
14 Saya tidak peduli dengan pendapat teman 75,69 81,25 5,56
15 Saya mengerjakan kuis yang diberikan oleh guru 76,39 85,42 9,03
16 Saya lebih yakin apabila mengerjakan kuis dengan jawaban
sendiri 83,33 86,81 3,48
17 Saya yakin dapat melakukan percobaan dengan benar 75,00 80,56 5,56
18 Saya tidak melanjutkan percobaan ketika saya menemui
kesulitan 80,56 84,72 4,16
19 Saya akan berusaha mempresentasikan hasil percobaan
dengan lancar dan jelas 73,61 90,97 17,36
20 Saya merasa gugup ketika mempresentasikan hasil
percobaan 62,50 87,50 25,00
Rata-rata 72,76 81,31 8,55
Sumber : Data primer yang diolah Keterangan : Perhitungan skor tabel 4.8 dapat dilihat pada lampiran
Dari data yang terdapat pada siklus I menunjukan bahwa terdapat tiga
indikator yang mencapai kriteria keberhasilan yaitu mengerjakan tugas secara
online sebesar 78,70%, mengerjakan kuis secara online sebesar 79,86%, dan
melakukan percobaan dengan benar sebesar 77,78%. Sedangkan untuk enam
indikator yang lain belum mencapai kriteria minimal yaitu mengamati
demonstrasi guru sebesar 73,96%, mengajukan pertanyaan di kelas sebesar
59,38%, mengajukan pertanyaan secara online sebesar 71,88%, mendengarkan
43
penjelasan guru dengan seksama sebesar 71,30%, mengemukakan pendapat dalam
forum diskusi online sebesar 73,96%, dan mempresentasikan hasil percobaan
kepada guru sebesar 68,06%. Perolehan skor terendah terdapat pada indikator
mengajukan pertanyaan di kelas, hal ini dikarenakan mayoritas siswa masih
canggung dalam bertanya langsung kepada guru tentang materi yang disampaikan.
Sedangkan pada siklus II keaktifan siswa mengalami peningkatan disetiap
indikator yang diamati. Mengamati demontrasi guru sebesar 77,08%, mengajukan
pertanyaan di kelas sebesar 76,04%, mengajukan pertanyaan secara online sebesar
79,51%, mendengarkan penjelasan guru dengan seksama sebesar 77,78%,
mengerjakan tugas secara online sebesar 83,56%, mengemukakan pendapat dalam
forum diskusi online sebesar 79,86%, mengerjakan kuis secara online sebesar
86,11%, melakukan percobaan dengan benar sebesar 82,64%, mempresentasikan
hasil percobaan kepada guru sebesar 89,24%. Dengan persentasi rata-rata sebesar
81,31%.
Secara umum berdasarkan tabel 4.6 perolehan angket keaktifan siswa pada
siklus I dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Indikator mengamati
demonstrasi guru mengalami peningkatan sebesar 3,12%, mengajukan pertanyaan
di kelas 16,67%, mengajukan pertanyaan secara online sebesar 7,64%,
mendengarkan penjelasan guru dengan seksama sebesar 6,48%, mengerjakan
tugas secara online sebesar 4,86%, mengemukakan pendapat dalam forum diskusi
online sebesar 5,90%, mengerjakan kuis secara online sebesar 6,25%, melakukan
percobaan dengan benar sebesar 4,86% dan mempresentasikan hasil percobaan
kepada guru sebesar 21,18%.
Hasil angket menunjukan siswa menganggap dengan pemanfaatan edmodo
dalam pembelajaran bisa membantu mereka untuk lebih aktif dan lebih
memahami konsep materi. Saat menggunakan metode blended learning berbasis
edmodo siswa lebih aktif mengemukakan pendapat dan membagikan pengetahuan
mereka miliki baik secara langsung maupun melalui edmodo. Sehingga siswa
yang biasanya pasif dalam mengikuti pembelajaran bisa lebih aktif dalam
berpendapat karena mereka tidak harus berbicara secara langsung melaikan cukup
dengan menulis apa yang ada dipikiran mereka melalui edmodo. Selain itu
44
kegiatan pembelajaran berlangsung menyenangkan dan dapat menarik perhatian
siswa dengan saling bertukar ide dalam belajar kelompok sehingga siswa tertarik
untuk belajar memahami konsep materi dan dapat mengerjakan tugas yang
diberikan. Perbandingan data angket keaktifan siswa siklus I dan siklus II dapat
disajikan pada gambar 4.4 berikut.
Gambar 4.4 Perbandingan Angket Kektifan Siswa Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan perbandingan data angket yang dicantumkan pada gambar 4.4
dapat dilihat bahwa semua indikator mengalami peningkatan pada skor keaktifan
siswa, dengan persentase kenaikan rata-rata sebesar 9,23%.
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas, hasil yang
diperoleh berasal dari pengamatan dan analisis deskriptif setelah penerapan
metode blended learning berbasis edmodo yang dilanjutkan dengan refleksi pada
akhir siklus. Pembelajaran yang dilakukan adalah menerapkan metode blended
learning berbasis edmodo pada mata pelajaran simulasi digital di kelas X RPL 1
SMK Negeri 1 Tengaran. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada
lembar observasi maupun lembar angket mulai dari prasiklus, siklus I dan siklus
II. Secara umum keaktifan siswa meningkat dengan diterapkannya metode
blended learning berbasis edmodo. Sebelum melakukan tindakan, hasil observasi
menunjukan kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, ini
45
dibuktikan dengan keaktifan keseluruhan siswa pada prasiklus sebesar 31,17%
yang dikategorikan kurang.
Pada siklus I mulai terlihat adanya peningkatan pada beberapa indikator
yang memperoleh keaktifan secara keseluruhan sebesar 69,75%. Untuk
pembelajaran online siswa perlu waktu untuk beradaptasi mengingat mereka
belum terbiasa dengan metode blended learning. Sebagian siswa masih kesulitan
mengikuti alur metode blended learning dengan sempurna namun siswa cukup
antusias dalam pembelajaran. Keaktifan siswa pada aspek metrik seperti diskusi
dan presentasi juga menunjukan peningkatan, walaupun kebanyakan siswa masih
canggung dalam presentasi maupun berpendapat.
Pada siklus II terlihat siswa mulai terbiasa dengan metode blended
learning yang diberikan dan mengikuti alur pembelajaran yang dilakukan, secara
keseluruhan siswa sudah beradaptasi dengan baik dan dapat melakukan berbagai
kegiatan baik itu pada keaktifan kelas maupun keaktifan secara online. Ini
dibuktikan dengan keaktifan keseluruhan siswa sebesar 81,79%.
Pembahasan indikator yang diamati dilakukan secara keseluruhan
berdasarkan data yang diperoleh dari lembar observasi maupun lembar angket
disetiap indikatornya. Berikut dijabarkan indikator yang diamati disetiap siklus.
Kegiatan visual, tidak terjadi peningkatan setelah penerapan siklus,
peningkatan terjadi pada siklus II sebesar 8,34%. Pada prasiklus banyak siswa
kurang memperhatikan demonstrasi guru karena cara penyampaian materi yang
cepat dan kurang jelas, sehingga siswa kesulitan dalam mengikutinya. Hal ini
mengakibatkan indikator mengamati demontrasi guru menjadi rendah. Pada siklus
berikutnya guru mendemonstrasikan materi dengan lebih santai sehingga siswa
bisa mengikuti dengan baik.
Kegiatan lisan, pengamatan yang dilakukan pada prasiklus menunjukan
keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan di kelas dikategorikan kurang.
Hasil angket menunjukan siswa tidak mempersiapkan pertanyaan sebelum
pembelajaran dimulai, selain itu siswa tidak percaya diri ketika bertanya secara
langsung. Setelah diterapkan metode blended learning berbasis edmodo, siswa
lebih aktif dalam mengajukan pertanyaan secara online melalui edmodo.
46
Berdasarkan hasil angket 72,92% siswa lebih percaya diri ketika bertanya melalui
edmodo, hal ini dikarenakan siswa tidak perlu berbicara secara langsung dalam
kelas namun cukup menuliskan apa yang belum mereka pahami melalui edmodo.
Kegiatan mendengarkan, sebagian siswa fokus dalam mendengarkan
penjelasan guru dengan seksama pada prasiklus, namun masih ada siswa yang
melamun dan berbicara dengan teman sebangku. Hasil pengamatan pada prasiklus
diperoleh keaktifan sebesar 69,44% yang dikategorikan baik. Setelah penerapkan
metode blended learning berbasis edmodo, siswa mulai terdorong untuk fokus
mendengarkan penjelasan dari guru. Peningkatan tidak terjadi pada siklus I,
namun pada siklus II diperoleh peningkatan menjadi 83,33%.
Kegiatan menulis, pada siklus I keaktifan siswa sebesar 94,44% dalam
mengerjakan tugas secara online, walaupun dapat dikategorikan tinggi namun
masih ada siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan. Keterbatasan
siswa yang tidak memiliki jaringan internet di rumah juga menjadi kendala dalam
mengerjakan tugas secara online. Keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat
dalam forum diskusi online dapat dikategorikan cukup. Secara umum pada siklus
I siswa kurang aktif dalam mengakses edmodo dan belum terbiasa dengan
pembelajaran berbasis edmodo. Pada siklus II siswa mulai terbiasa mengakses
edmodo dan memberikan pendapat tentang topik yang dibahas. Pemilihan topik
diskusi yang tepat mendorong siswa untuk aktif dan berani berpendapat dalam
forum diskusi. Selain itu penyajian kuis secara online mendorong dapat seluruh
siswa untuk mengerjakan dengan antusias.
Kegiatan metrik, tujuan pembentukan kelompok pada kegiatan metrik
disetiap pertemuan adalah agar muncul interaksi antar siswa sehingga siswa bisa
saling menanggapi pendapat antar kelompok. Siswa masih kebingungan dalam
memulai kerja kelompok dikarenakan soal yang diberikan merupakan soal
penalaran. Materi yang diunduh tidak dibaca dan dipahami terlebih dahulu
sehingga hasil yang dicapai kurang maksimal dan masih banyak siswa yang
belum bisa mengerjakan dengan benar. Keaktifan siswa dalam presentasi pada
prasiklus dan siklus I dapat dikategorikan kurang. Pada siklus II guru memberi
materi tambahan yang diunggah dalam edmodo, siswa diharapkan lebih
47
memahami dan menguasai materi pembelajaran. Setelah berulang kali mengamati
dan melakukan presentasi, keaktifan siswa dalam presentasi meningkat sebesar
33,33%. Dengan arahan dari guru dan persiapan materi presentasi yang lebih
matang membuat siswa mempresentasikan hasil percobaan tanpa kesulitan.
Dalam proses pembelajaran, metode yang sesuai akan mendukung
berbagai aspek peningkatan keaktifan siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk
menjadi pembelajar aktif yang memahami kebutuhan dirinya dan mengupayakan
pencapaian pemahaman akan pengetahuan secara mandiri. Seperti yang
diungkapkan oleh Suprijono (2012) guru bertindak sebagai fasilitator,
memberikan dukungan tetapi tidak mengarahkan kelompok ke arah hasil yang
sudah disiapkan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan metode blended learning,
dimana blended learning memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan kemampuan individu mereka tanpa meninggalkan interaksi
sosial di dalam kelas, sehingga dengan metode ini siswa lebih berperan aktif
dalam pembelajaran sedangkan guru diposisikan sebagai fasilitator. Berdasarkan
uraian dan hasil pengamatan yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode blended learning dapat meningkatkan keaktifan siswa pada
mata pelajaran simulasi digital kelas X RPL 1 SMK Negeri 1 Tengaran.
4.8 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang ditemui selama melakukan penelitian di kelas X RPL 1
SMK Negeri 1 Tengaran adalah sebagai berikut:
1. Indikator yang banyak menyulitkan proses pemberian skor. Karena satu
indikator kemunculannya bisa berada pada awal atau akhir pelajaran.
2. Kesulitan dalam mensosialisasikan penggunaan edmodo kepada siswa, karena
tidak semua siswa terdapat fasilitas internet di rumah.
3. Setiap siswa mempunyai gaya dan kecepatan belajar yang berbeda-beda.