BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran...

22
42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga 06. Sekolah tersebut terletak di Jalan Kartini no.26, Salatiga dan termasuk kedalam Gugus Kartini. Letak sekolah yang berada dalam kawasan sekolah seperti SMP N 1 Salatiga dan SMP N 2 Salatiga sangat mendukung dalam suasana pembelajaran yang nyaman tanpa adanya gangguan dari luar karena setiap sekolah memerlukan suasana yang nyaman. Sekolah ini juga tidak terganggu dengan suara kendaraan karena letak sekolah ini tidak begitu dekat dengan jalan raya. Pekerjaan orangtua siswa mayoritas adalah pegawai dan wiraswasta, sebagian besar siswa SD Negeri Salatiga 06 tinggal bersama orangtuanya dan terdapat beberapa orang siswa tinggal bersama kakek nenek, karena orangtua mereka bekerja keluar kota. Latar belakang siswa yang berbeda-beda, menyebabkan guru untuk dapat mengampu dan mengajar para siswa dengan sebaik-baiknya. Pada umumnya siswa kelas IV di SD Negeri Salatiga 06 ini terbiasa dengan model pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran terpusat pada guru, sehingga siswa hanya mendengarkan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa cenderung diam dan tenang saat pembelajaran sehari-hari. Interaksi antar siswa dalam kegiatan pembelajaran masih kurang, karena pembelajaran kelompok masih belum terlaksana dengan baik. Pada dasarnya, pembelajaran dengan cara tutor sebaya dapat membantu siswa dalam memahami pembelajaran. Penggunaan variasi model pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dapat membantu siswa untuk mengurangi rasa bosan dalam mengikuti belajar di sekolah. 4.2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga 06 dengan jumlah 54 siswa yang terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas IVA dengan jumlah 26 siswa dan kelas IVB dengan jumlah 28 siswa. Kelas tersebut dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kontrol yang sudah diuji kesamaan varian menunjukkan keadaan kedua kelompok yang homogen. Artinya

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga 06.

Sekolah tersebut terletak di Jalan Kartini no.26, Salatiga dan termasuk kedalam

Gugus Kartini. Letak sekolah yang berada dalam kawasan sekolah seperti SMP N

1 Salatiga dan SMP N 2 Salatiga sangat mendukung dalam suasana pembelajaran

yang nyaman tanpa adanya gangguan dari luar karena setiap sekolah memerlukan

suasana yang nyaman. Sekolah ini juga tidak terganggu dengan suara kendaraan

karena letak sekolah ini tidak begitu dekat dengan jalan raya.

Pekerjaan orangtua siswa mayoritas adalah pegawai dan wiraswasta, sebagian

besar siswa SD Negeri Salatiga 06 tinggal bersama orangtuanya dan terdapat

beberapa orang siswa tinggal bersama kakek nenek, karena orangtua mereka

bekerja keluar kota. Latar belakang siswa yang berbeda-beda, menyebabkan guru

untuk dapat mengampu dan mengajar para siswa dengan sebaik-baiknya.

Pada umumnya siswa kelas IV di SD Negeri Salatiga 06 ini terbiasa dengan

model pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran terpusat pada guru,

sehingga siswa hanya mendengarkan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru. Siswa cenderung diam dan tenang saat pembelajaran sehari-hari. Interaksi

antar siswa dalam kegiatan pembelajaran masih kurang, karena pembelajaran

kelompok masih belum terlaksana dengan baik. Pada dasarnya, pembelajaran

dengan cara tutor sebaya dapat membantu siswa dalam memahami pembelajaran.

Penggunaan variasi model pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dapat

membantu siswa untuk mengurangi rasa bosan dalam mengikuti belajar di

sekolah.

4.2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga 06

dengan jumlah 54 siswa yang terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas IVA dengan

jumlah 26 siswa dan kelas IVB dengan jumlah 28 siswa. Kelas tersebut dibagi

menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kontrol yang sudah diuji

kesamaan varian menunjukkan keadaan kedua kelompok yang homogen. Artinya

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

43

data berdistribusi normal dan memiliki varians yang tidak berbeda secara

signifikan. Ini menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan kedua kelompok

mempunyai kemampuan awal yang sama.

Oleh sebab itu, pada kelas eksperimen akan diberikan perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team

Achievement Division) dan pada kelas kontrol akan diberi perlakuan dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional. Dalam pembelajaran ini waktu

yang digunakan adalah 3x pertemuan baik pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Setelah diberi perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

diberikan tes akhir. Berikut adalah jadwal pelaksanaan penelitian pada tabel 4.1:

Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Tanggal Pertemuan

27 Februari 2012 Pertemuan I

28 Februari 2012 Pertemuan II

29 Februari 2012 Pertemuan III

4.3. Hasil Analisis Data

Menurut Sugiyono (2010: 207) analisis data merupakan kegiatan setelah data

dari seluruh respoden atau sumber lain terkumpul. Oleh karena itu dapat dilakukan

analisis data kuantitatif yaitu uji normalitas, homogenitas, dilanjutkan dengan uji beda

rata-rata hasil belajar siswa (kelas kontrol dan kelas eksperimen). Berikut adalah

penjelasan penghitungan secara rinci.

4.3.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam pre-test dan post-

test setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD (Student Team Achievement Division). Untuk mengetahui validitas alat

evaluasi, instrumen terlebih dahulu diujicobakan pada siswa kelas IV SD Negeri

Sidorejo Lor 1 Salatiga. Setelah di uji tingkat validitasnya, hasil instrumen

tersebut di ujikan pada ke dua kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk

mengetahui tingkat homogenitasnya. Menurut Sudjana, (2008: 12) validitas

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

44

berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga

betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.

Dari hasil tes uji coba instrumen di SD Negeri Sidorejo Lor 1 Salatiga,

maka dapat diperoleh hasil analisis menggunakan SPSS for windows version 16

dengan teknik yang digunakan Corrected Item Total Correlation untuk menguji

kesahihan item instrumen yang didasarkan dalam pengambilan keputusan soal

valid menggunakan tabel r Product Moment sebesar 0,388 dari jumlah 28 siswa.

Dari jumlah 35 soal terdapat 27 soal yang valid, dapat dilihat pada tabel 4.2

berikut ini:

Tabel 4.2 Hasil Validitas Instrumen

Bentuk

Instrumen Item Soal Valid Tidak Valid

Pilihan ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

11,12,13,14,15,16,17,18,19,

20, 21, 22, 23, 24, 25, 26,

27, 28, 29, 30, 31, 32, 33,

34, 35.

1, 2, 3, 4, 5, 6,

7, 8, 9, 11, 12,

13, 14, 17, 20,

21, 22, 24, 25,

26, 28, 29, 31,

32, 33, 34, 35.

10, 15, 16, 18,

19, 23, 27, 30

Menguji reliabilitas variabel menggunakan input data yang sama dengan

data validitas. Uji reliabilitas yang banyak digunakan pada penelitian adalah

dengan menggunakan metode Cronbach Alpha.

Tabel 4.3

Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.948 27

Berdasarkan tabel 4.3 tentang hasil uji reliabilitas dengan jumlah soal

pilihan ganda yang terdiri dari 27 soal ini, terdapat Cronbach’s Alpha (r) sebesar

0,948, maka instrument dinyatakan reliable.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

45

4.3.2. Uji Normalitas

4.3.2.1. Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Metode pengambilan keputusan pada uji normalitas menurut Duwi

Priyatno (2010: 58) yaitu jika signifikansi (Asymp.sig) > 0,05 maka data yang

diuji adalah berdistribusi nomal. Jika signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka data

yang di uji tidak beristribusi normal. Uji normalitas data pre-test menggunakan

metode Kolmogorov-Smirnov Test. Data yang dianalisis adalah nilai dari pre-test

pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga 06 sebelum dilakukan perlakuan baik

pada kelas eksperimen atau kelas kontrol. Berikut pada tabel 4.4 adalah hasil

analisanya:

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

EKSPERIMEN KONTROL

N 28 26 Normal Parametersa Mean 66.93 67.54

Std. Deviation 6.804 8.011 Most Extreme Differences Absolute .210 .198

Positive .115 .145 Negative -.210 -.198

Kolmogorov-Smirnov Z 1.113 1.008 Asymp. Sig. (2-tailed) .168 .262

a. Test distribution is normal

Berdasarkan hasil analisis uji normalitas pre-test kelas kontrol dan kelas

eksperimen di atas menunjukkan bahwa data kelas eksperimen nilai

signifikansinya sebesar 0,168 > 0,05 dan data kelas kontrol signifikansinya

sebesar 0,262 > 0,05. Karena kedua kelas tersebut mempunyai signifikansi lebih

dari 0,05 jadi data kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.

4.3.2.2. Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji normalitas data akhir kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan

pada nilai post-test setelah dilaksanakan pembelajaran baik pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Uji normalitas data post-test juga menggunakan metode

Kolmogorov-Smirnov Test. Pada data akhir kelas eksperimen yang diberi

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

46

perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student

Team Achievement Division) dan pada kelas kontrol menggunakan model

pembelajaran konvensional. Hasil uji normalitas post-test dapat dilihat pada tabel

4.5 berikut ini:

Tabel 4.5

Uji Normalitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

EKSPERIMEN KONTROL

N 28 26 Normal Parametersa Mean 82.46 75.42

Std. Deviation 5.453 6.133 Most Extreme Differences Absolute .147 .232

Positive .104 .232 Negative -.147 -.150

Kolmogorov-Smirnov Z .778 1.182 Asymp. Sig. (2-tailed) .580 .122 a. Test distribution is Normal

Berdasarkan hasil analisis uji normalitas post-test kelas kontrol dan kelas

eksperimen di atas menunjukkan bahwa data kelas eksperimen nilai

signifikansinya sebesar 0,580 > 0,05 dan data kelas kontrol signifikansinya

sebesar 0,122 > 0,05. Karena kedua kelompok tersebut mempunyai signifikansi

lebih dari 0,05 jadi data berdistribusi normal. Sehingga setelah diberi perlakuan

dapat diketahui bahwa baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen berdistribusi

normal.

4.3.3. Uji Homogenitas

4.3.3.1. Uji Homogenitas Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Metode pengambilan keputusan pada uji homogenitas menurut Priyatno

(2010: 115) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data yang diuji adalah homogen.

Jika signifikansi < 0,05 maka data yang di uji adalah tidak homogen. Uji

homogenitas data awal kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pada nilai

pre-test sebelum dilaksanakan perlakuan pada kelas kontrol dan eksperimen untuk

mengetahui tingkat varian data yang sama atau tidak. Analisis ini menggunakan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

47

program SPSS for Windows Version 16 yaitu One Way Anova dapat dilihat pada

tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6

Uji Homogenitas Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.210 1 52 .276

Berdasarkan hasil uji homogenitas ditunjukkan bahwa tingkat signifikansi

adalah 0,276 > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh

sampel-sampel yang bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel

tersebut cukup homogen.

4.3.3.2.Uji Homogenitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji homogenitas data akhir kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan

pada nilai post-test setelah dilaksanakan pembelajaran baik pada kelas kontrol dan

kelas eksperimen. Uji homogenitas data awal kelas kontrol dan kelas eksperimen

dilakukan untuk mengetahui tingkat varian data yang sama atau tidak. Analisis ini

menggunakan program SPSS for Windows Version 16 yaitu One Way Anova pada

nilai post-test setelah dilaksanakan Pada data akhir kelas eksperimen yang diberi

perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student

Team Achievement Division) dan pada kelas kontrol menggunakan model

pembelajaran konvensional. Berikut pada tabel 4.7 adalah hasil uji homogenistas

post-test:

Tabel 4.7

Uji Homogenitas Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Dari data hasil tes homogenitas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

dapat dilakukan uji homogenitas. Setelah pengujian homogenitas, dapat dilihat

pada tabel Test of Homogeneity of Variance nilai probabilitas (signifikansi) adalah

0,724 > 0,05 maka Ha diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa kedua varian

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.126 1 52 .724

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

48

(varian kelas kontrol dan kelas eksperimen) tidak jauh berbeda, maka kelas

kontrol dan kelas eksperimen tersebut homogen.

4.4. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

4.4.1. Analisis Deskriptif Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil pengukuran deskriptif variabel disajikan dalam tabel 4.8. dibawah ini

yang merangkum data pre-test siswa sebelum diterapkan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) pada kelas

eksperimen dan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Deskriptif

statistik dengan ukuran skor minimum, maximum, mean dan standar deviasi.

Tabel 4.8

Statistik Deskriptif Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Descriptive Statistics

N Mean Std.

Deviation Minimum Maximum EKSPERIMEN 28 66.93 6.804 40 76 KONTROL 26 67.54 8.011 40 76

Tabel 4.8 tentang statistik deskriptif pre-test nampak bahwa data pre-test

siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student

Team Achievement Division) pada kelas eksperimen dalam mata pelajaran

matematika pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat kelas IV SD Negeri

Salatiga 06 dengan jumlah 28 siswa mempunyai skor nilai terendah 40 sampai

skor nilai tertinggi 76 dengan rata-rata skor (mean) sebesar 66,93 dan simpangan

baku (Std.Deviation) sebesar 6,804. Sedangkan pada kelas kontrol yang

menggunakan model pembelajaran konvensional dalam mata pelajaran

matematika pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat kelas IV SD Negeri

Salatiga 06. Jumlah siswa pada kelas kontrol sebanyak 26 siswa mempunyai skor

nilai terendah 40 sampai skor nilai tertinggi 76 dengan rata-rata skor (mean)

sebesar 67,54 dan simpangan baku (Std.Deviation) sebesar 8,011. Perolehan nilai

rata-rata pre-test sebelum diberikan perlakuan pada kelas kontrol lebih tinggi

dibanding dengan rata-rata post-test kelas eksperimen.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

49

Grafik 4.1

Frekuensi Nilai Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Berdasarkan grafik 4.1 nampak bahwa kurve lengkung keatas

menggambarkan sebaran data pre-test siswa sebelum menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) pada

kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol adalah

normal.

4.4.2. Analisis Deskriptif Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Setelah dilakukan analisis deskriptif pre-test kelas eksperimen dan kelas

kontrol, pada bagian ini akan ditunjukkan analisis deskriptif post-test kelas

eksperimen yang telah diberi perlakuan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dan

pada kelas kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan pembelajaran

konvensional. Pada dasarnya sama dengan analisis deskriptif pre-test dengan

analisis deskriptif post-test, namun dalam hal analisis deskriptif post-test ini

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

50

digunakan untuk mengetahui persebaran data hasil belajar siswa setelah diberikan

perlakuan pada masing-masing kelas.

Tabel 4.9

Statistik Deskriptif Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

EKSPERIMEN 28 82.46 5.453 70 90 KONTROL 26 75.42 6.133 63 90

Tabel 4.9 nampak bahwa data post-test siswa setelah diterapkan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) pada

kelas eksperimen dalam mata pelajaran matematika pokok bahasan penjumlahan

bilangan bulat kelas IV SD Negeri Salatiga 06 dengan jumlah 28 siswa

mempunyai skor nilai terendah 70 sampai skor nilai tertinggi 90 dengan rata-rata

skor (mean) sebesar 82,46 dan simpangan baku (Std.Deviation) sebesar 5,453.

Sedangkan pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran

konvensional dalam mata pelajaran matematika pokok bahasan penjumlahan

bilangan bulat kelas IV SD Negeri Salatiga 06. Jumlah siswa pada kelas kontrol

sebanyak 26 siswa mempunyai skor nilai terendah 63 sampai skor nilai tertinggi

90 dengan rata-rata skor (mean) sebesar 75,42 dan simpangan baku

(Std.Deviation) sebesar 6,133. Perolehan nilai rata-rata pre-test sebelum diberikan

perlakuan pada kelas eksperimen lebih tinggi dibanding dengan rata-rata post-test

kelas kontrol.

Grafik 4.2 Frekuensi Nilai Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

51

Berdasarkan grafik 4.2 nampak bahwa kurve lengkung keatas

menggambarkan sebaran data hasil belajar siswa setelah menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) pada

kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol adalah

normal.

4.4.3. Analisis Deskriptif Hasil Belajar Siswa

Setelah diberikan soal post-test pada kedua kelompok dan didapatkan hasil

rata-rata nilai pada kelas eksperimen sebesar 82,46 dan rata-rata sebesar 75,42

pada kelas kontrol. Dari hasil rata-rata post-test pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol telihat terdapat perbedaan yang signifikan. Pada tingkat ketuntasan terlihat

bahwa di kelas eksperimen seluruh siswa sudah tuntas dari KKM 70 sedangkan

pada kelas kontrol terdapat 1 siswa yang tidak tuntas nilai KKM. Untuk standar

deviasi nilai post-test pada kelas eksperimen sebesar 5,453 dan pada kelas kontrol

sebesar 6,133. Hal ini berarti menunjukkan terdapat efektivitas pembelajaran

kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) yang digunakan

dalam menyampaikan pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat positif dan

bilangan negatif pada siswa kelas IVB di SD Negeri Salatiga 06. Perbandingan

hasil belajar kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat dalam lampiran 8.

4.5. Analisis Hasil Penelitian

4.5.1. Dokumentasi

Dari penelitian secara dokumentasi didapatkan data yang berupa daftar

nama siswa kelas IV SD Negeri Salatiga 06 yang berjumlah 54 siswa dan nilai

matematika siswa semester I kelas IV SD Negeri Salatiga 06. Di samping itu,

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

52

dokumentasi yang berupa foto pada saat melakukan penelitian sebagai bukti

bahwa peneliti benar-benar sudah melakukan penelitian.

4.5.2. Observasi

Observasi yang dilakukan terdiri dari 2 macam observasi yaitu 1)

observasi yang dilakukan oleh guru kelas IV yang memantau jalannya

pembelajaran untuk mengetahui kesesuaian pembelajaran dengan model

pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD

(Student Team Achievement Division) pada kelas eksperimen dan pembelajaran

konvensional pada kelas kontrol dan 2) Observasi siswa yang dilakukan oleh

peneliti untuk mengetahui keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran baik

pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Berdasarkan hasil observasi yang didapat menyatakan bahwa kedua model

pembelajaran yang diterapkan peneliti dalam kegiatan mengajar pada siswa kelas

IVA dan siswa kelas IVB SD Negeri Salatiga 06 sudah dilaksanakan dengan baik.

Sedangkan observasi pada siswa menunjukkan bahwa keaktifan siswa kelas

eksperimen yaitu kelas IVB SD Negeri Salatiga 06 lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran dibandingkan dengan siswa kelas kontrol yaitu kelas IV A SD

Negeri Salatiga 06.

Hasil observasi pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team

Achievement Division) yang meliputi langkah-langkah pembelajaran terdiri dari

pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dalam

analisis pembelajaran ini dilaksanakan selama 3x pertemuan pembelajaran

matematika pada kelas IVB sebagai kelas eksperimen di SD Negeri Salatiga 06.

Untuk mempermudah dalam menganalisis hasil pembelajaran maka dilakukan

observasi yang dilakukan oleh guru kelas IV untuk mengamati peneliti dalam

menerapkan langkah langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student

Team Achievement) dalam pembelajaran matematika. Di samping penelitian pada

kelas eksperimen, peneliti juga melaksanakan pembelajaran di kelas kontrol. Hasil

observasi pembelajaran selama 3x pertemuan pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol dijelaskan seperti dibawah ini:

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

53

a. Hasil Observasi Pembelajaran Pertemuan 1

Pertemuan pertama ini dilakukan pada tanggal 27 Februari 2012 baik pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil observasi pembelajaran pada kelas

eksperimen menunjukkan bahwa peneliti sudah melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dalam model pembelajaran

kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dengan baik, karena

berdasarkan hasil observasi pembelajaran terdapat skor 3 dan 4 yang diberikan

oleh guru sebanyak 20 dari 27 aspek penelitian yang ada. Nilai 2 diberikan karena

peneliti belum maksimal dalam penyampaian pembelajaran. Kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas kontrol dapat terlaksana dengan baik,

karena berdasarkan hasil observasi pembelajaran banyak skor 3 dan 4 yang

diberikan oleh guru sebanyak 13 dari 16 aspek penelitian yang ada. Nilai 2

diberikan karena peneliti belum maksimal melakukan beberapa aspek dalam

pembelajaran.

Dalam lembar observasi siswa pertemuan pertama pada kelas eksperimen

didapatkan perolehan skor 3 dan 4 yang diberikan penulis sebanyak 22 dari 26

aspek dalam lembar observasi siswa. Nilai 2 yang diberikan penulis sebanyak 4

aspek penilaian, peneliti berpendapat bahwa masih kurang lancarnya kegiatan

pembelajaran pertama pada kelas eksperimen adalah dipengaruhi oleh beberapa

faktor diantaranya: siswa masih merasa asing dengan model pembelajaran yang

baru dilakukan sehingga masih merasa kebingungan. Banyak siswa kurang merasa

nyaman dalam belajar dengan anggota kelompok yang dipilih secara acak, karena

siswa masih merasa canggung dengan teman kelompoknya.. Suasana kompetisi

dalam kegiatan pembelajaran belum terlaksana dengan maksimal, terdapat

beberapa siswa yang sibuk dengan sendirinya.

Sedangkan lembar observasi siswa pada kelas kontrol, nilai yang diberika

oleh peneliti yaitu nilai 3 dan 4 sebanyak 12 dari 15 aspek penilaian kegiatan

siswa selama mengikuti pembelajaran dikarenakan siswa sudah terbiasa dengan

model pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga banyak siswa merasa nyaman

dalam belajar dan dapat mengikuti pembelajaran dari awal sampai akhir dengan

baik. Nilai 2 diberikan sebanyak 3 aspek dikarenakan sebagian siswa dari kelas

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

54

kontrol masih kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Ketika guru

memberikan pertanyaan maka banyak dari mereka yang kurang memperhatikan

pertanyaan-pertanyaan dari guru, sehingga guru harus mengulangi pertanyaan

tersebut.

b. Hasil Observasi Pembelajaran Pertemuan 2

Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2012. Hasil

observasi pembelajaran tidak jauh berbeda dengan hasil observasi pembelajaran

pertemuan pertama, karena banyak nilai 3 dan 4 yang diberikan dalam lembar

observasi pembelajaran. Pada kelas eksperimen sebanyak 23 dari 26 aspek dalam

pembelajaran dan pada kelas kontrol sebanyak 15 dari 16 aspek pembelajaran.

Dalam penelitian ini, peneliti sudah melaksanakan aspek-aspek pembelajaran

yang ada dalam lembar observasi pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran

yang dilaksanakan pada pertemuan kedua ini sudah terlaksana dengan baik dan

sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran

yang telah disusun sebelumnya berdasarkan langkah-langkah pembelajaran

kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division).

Berdasarkan lembar observasi siswa pada kelas eksperimen yang dilakukan

oleh peneliti terdapat nilai 3 dan 4 sebanyak 23 aspek dari 25 aspek dalam lembar

observasi siswa pertemuan kedua. Hali ini disebabkan, karena siswa merasa

nyaman dalam pembelajaran yang dilakukan, maka siswa akan merasa

termotivasi. Suasana kompetisi dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD

(Student Team Achievement Division) sudah mulai terasa, masing-masing

kelompok mempunyai cara kerja tersendiri untuk menyelesaikan lembar diskusi

dari guru. Masing-masing kelompok berusaha untuk menjadi kelompok tertinggi

dalam pembelajaran pertemuan kedua. Hasil evaluasi individu yang diberikan

oleh guru, juga dapat terselesaikan dengan baik, sehingga dapat menambah nilai

dalam penilaian kelompok untuk menjadi kelompok tertinggi. Adanya nilai 2

dikarenakan masih terdapat beberapa siswa belum menggunakan kesempatan

dengan baik pada aspek kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal yang belum

jelas.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

55

Sedangkan lembar observasi pada siswa kelas kontrol terdapat nilai 3 dan 4

sebanyak 12 dari 15 aspek dalam lembar observasi siswa yang ada. Kegiatan

pembelajaran pada kelas kontrol memang sudah dapat dilaksanakan oleh siswa

dengan baik, namun siswa pada kelas kontrol merasa jenuh karena hanya

mendengarkan guru yang sedang menjelaskan materi dan banyak juga dari mereka

yang merasa mengantuk atau lebih senang bermain sendiri. Sebelum pembelajaran

selesai, perhatian siswa sudah tidak terpusat hingga penjelasan guru tidak

diperhatikan dengan baik. c. Hasil Obsevasi Pembelajaran Pertemuan 3

Pertemuan ketiga ini dilaksanakan pada tanggal 29 Februari 2012. Hasil

observasi pembelajaran tidak jauh berbeda dengan hasil observasi pembelajaran

pertemuan kedua, karena banyak nilai 3 dan 4 yang diberikan dalam lembar

observasi pembelajaran. Pada kelas eksperimen sebanyak 23 dari 26 aspek dalam

pembelajaran dan pada kelas kontrol sebanyak 15 dari 16 aspek pembelajaran.

Nilai 2 diberikan oleh pengamat dalam kegiatan pembelajaran diantaranya karena

guru belum memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dalam

penelitian, peneliti memang sudah melaksanakan aspek-aspek pembelajaran yang

ada dalam lembar observasi pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan pada pertemuan kedua ini sudah terlaksana dengan baik berdasarkan

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang telah disusun peneliti sebelum

melaksanakan penelitian.

Berdasarkan lembar observasi siswa pada kelas eksperimen yang dilakukan

oleh peneliti terdapat nilai 3 dan 4 sebanyak 22 aspek dari 23 aspek dalam lembar

observasi siswa pertemuan ketiga. Hali ini disebabkan, karena siswa merasa

nyaman dalam pembelajaran yang dilakukan, maka siswa akan merasa

termotivasi. Suasana kompetisi dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe

STAD (Student Team Achievement Division) sudah terasa, masing-masing

kelompok berlomba untuk menyelesaikan lembar diskusi dari guru dengan baik.

Masing-masing kelompok berusaha menjadi kelompok tertinggi dalam

pembelajaran pertemuan ketiga. Hasil evaluasi individu yang diberikan oleh guru,

juga dapat terselesaikan dengan baik, sehingga dapat menambah nilai dalam

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

56

penilaian kelompok untuk menjadi kelompok tertinggi. Kondisi kelas tetap tenang

dalam kegiatan pembelajaran. Saling bekerjasama antar anggota kelompok sudah

terlihat dengan jelas, karena banyak diantara siswa yang membantu temannya

untuk mempermudah dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru.

Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement

Division) sudah terlaksana sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Sedangkan lembar observasi pada siswa kelas kontrol terdapat nilai 3 dan 4

sebanyak 12 dari 14 aspek dalam lembar observasi siswa yang ada. Kegiatan

pembelajaran pada kelas kontrol memang sudah dapat dilaksanakan oleh siswa

dengan baik, namun siswa pada kelas kontrol merasa jenuh karena hanya

mendengarkan guru yang sedang menjelaskan materi dan banyak juga dari mereka

yang merasa mengantuk atau lebih senang bermain sendiri. Sebelum pembelajaran

selesai, perhatian siswa sudah tidak terpusat hingga penjelasan guru tidak

diperhatikan dengan baik.

Perbedaan hasil pada lembar observasi pembelajaran dan observasi siswa

dalam kegiatan pembelajaran pada kedua kelas tersebut dikarenakan kenyamanan

siswa dalam mengikuti pembelajaran juga harus diperhatikan, karena rasa nyaman

dalam belajar juga akan berdampak pada hasil evaluasi setiap individu, sehingga

hasil pembelajaran yang didapat oleh siswa pada kelompok eksperimen yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team

Achievement) lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang masih

menggunakan pembelajaran konvensional.

Model pembelajaran yang bervariasi yang dilaksanakan oleh guru akan dapat

membantu siswa untuk belajar lebih giat, karena siswa akan jauh dari rasa bosan

dan jenuh. Proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik jika terdapat

kerjasama antara guru dan siswa yang terjalin dengan baik. Dengan demikian,

pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division)

bergantung pada efektivitas kelompok-kelompok siswa tersebut. Dalam

pembelajaran ini, diharapkan guru mampu membentuk kelompok-kelompok

kooperatif dengan berhati-hati agar semua anggotanya dapat bekerja bersama-

sama untuk memaksimalkan pembelajarannya sendiri dan pembelajaran teman-

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

57

teman satu kelompoknya. Masing-masing anggota kelompok bertanggung jawab

mempelajari apa yang disajikan dan membantu teman-teman satu anggota untuk

mempelajarinya juga.

4.5.3. Metode Tes

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui keberhasilan yang

dicapai oleh siswa, jadi hasil yang ada merupakan kunci keberhasilan dari

penelitian ini. Nilai pre-test yang digunakan untuk mengetahui keadaan awal

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebelum dilakukan treatment. Nilai

hasil belajar siswa kelas IVB sebagai kelompok eksperimen pada mata pelajaran

matematika sebelum dilakukan treatment sebesar 66,9 dan nilai hasil belajar

setelah dilakukan treatmen mempunyai rata-rata 82,46. Nilai rata-rata setelah

pelaksanaan treatment telah mencapai batasan minimal ketuntasan belajar di SD

Negeri Salatiga 06 untuk pelajaran matematika yaitu 70. Terdapat selisih nilai

sebelum pelaksanaan treatmen dan setelah pelaksanaan treatmen dengan rata-rata

selisihnya 15,56. Kelompok ini memiliki nilai tertinggi (maximum) 90 dan dan

terendah (minimum) 70 dan standard deviasi 5,453.

Nilai hasil belajar siswa kelas IVA sebagai kelompok kontrol pada mata

pelajaran matematika sebelum dilakukan treatmen dengan rata-rata 67,5. Dan nilai

hasil belajar siswa setelah dilakukan treatmen mempunyai rata-rata 75,42, maka

nilai rata-rata sesudah dilakukan treatmen sudah melebihi batasan nilai 70. Dan

selisih nilai setelah dan sebelum pelaksanaan pembelajaran sebesar 7,9. Pada

kelompok kontrol nilai terendah (minimum) 64 dan nilai tertinggi (maximum) 93.

Sedangkan standar deviasinya sebesar 6,133.

4.6. Hasil Analisis Data Penelitian

Pengujian dengan menggunakan t-test bertujuan untuk mengetahui

perbedaan total rata-rata hasil belajar matematika antara kelas kontrol dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team

Achievement Division). Analisis data t-test dengan menggunakan SPSS for

windows version 16. Independent Sample T-test atau uji sampel bebas digunakan

untuk menguji perbedaan dari rata-rata dari kelompok kontrol dan kelompok

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

58

eksperimen.

Tabel 4.10 yang menunjukkan hasil dari uji T-Test beda rata-rata hasil belajar

matematika antara kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional dan kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division).

Tabel 4.10

Uji T-Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

Equal variances assumed

.126 .724 4.465 52 .000 7.041 1.577 3.877 10.206

Equal variances not assumed

4.445 50.153 .000 7.041 1.584 3.860 10.222

Berdasarkan tabel 4.10 dari penghitungan uji beda rata-rata hasil belajar

kelompok eksperimen yaitu kelas IVB yang menggunakan metode pembelajaran

kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Diovision) SD Negeri Salatiga

06 dan kelompok kontrol yaitu kelas IVA SD Negeri Salatiga 06 dengan

pembelajaran secara konvensional maka dapat di lihat bahwa hasil F hitung

Levene's Test sebesar 0,126 dengan signifikansinya sebesar 0,724 > 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dapat

dikatakan homogen. Dari tabel 4.10 terlihat bahwa nilai t adalah 4,465 dengan

probabilitas signifikasi 0,000 < 0,05, berarti Ha diterima, maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika kelas kontrol

dan kelas eksperimen. Perbedaan rata-ratanya adalah 7,041.

Rata-rata hasil belajar matematika kelas kontrol adalah 75,42 dan rata-rata

hasil belajar kelas eksperimen sebesar 82,46. Dengan demikian hasil belajar kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar kelas kontrol. Hal ini berarti

terdapat perbedaan hasil belajar matematika dari penggunaan model pembelajaran

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

59

kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) pada kelas

eksperimen dengan penggunaan model pembelajaran konvensional pada kelas

kontrol.

4.7. Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan hipotesis penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya

menyatakan bahwa: a. Hipotesis Nol

Ho : X1=X2 yaitu rata – rata hasil belajar matematika kelas eksperimen (siswa

kelas IVB SD Negeri Salatiga 06) sama dengan rata – rata hasil belajar

matematika kelas kontrol (siswa kelas IVA SD Negeri Salatiga 06). Artinya

model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement

Division) tidak efektif digunakan dalam peningkatan hasil belajar matematika

pada siswa kelas IV Sekolah Dasar.

b. Hipotesis Alternatif

Ha : X1> X2 yaitu rata – rata hasil belajar matematika kelas eksperimen

(siswa kelas IVB SD Negeri Salatiga 06) lebih tinggi dibandingkan rata – rata

hasil belajar matematika kelas kontrol (siswa kelas IVA SD Negeri Salatiga

06). Artinya model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student team

Achievement Division) efektif digunakan dalam peningkatan hasil belajar

matematika pada siswa kelas IV Sekolah Dasar.

Berdasarkan tabel 4.10 tentang output uji hipotesis dari perhitungan uji beda

rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen yaitu kelas IVB SD Negeri Salatiga

06 menggunakan model pembelajarran kooperatif tipe STAD (Student Team

Achievement Division) dan kelompok kontrol yaitu kelas IVA SD Negeri Salatiga

06 dengan menggunakan pembelajaran konvensional, maka dapat dilihat pada

tabel Independent Samples T-Test bahwa nilai signifikansi pada kolom Levene’s

Tes For Equality Of Variances diperoleh nilai 0,724. Jika H0: sig < 0,05 artinya

sampel tidak homogen dan Ha: sig > 0,05 artinya sampel homogen, maka dari

hasil output disimpulkan bahwa Ha diterima karena sig > 0,05 yaitu 0,724 > 0,05

artinya kedua sampel adalah homogen. Pada kolom T-Test For Equality Of Means

diperoleh nilai 0,000. Jika H0: sig > 0,05 artinya tidak ada perbedaan hasil belajar

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

60

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (tidak ada efektivitas model

pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dalam

pembelajaran matematika terhadap hasil belajar) dan Ha: sig < 0,05 artinya

terdapat perbedaan hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

(terdapat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team

Achievement Division) dalam pembelajaran matematika terhadap hasil belajar).

Dari hasil output uji t dapat disimpulkan bahwa Ha diterima karena sig < 0,05

yaitu 0,000 < 0,05 artinya bahwa hasil belajar kelompok eksperimen

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team

Achievement Division) dalam pembelajaran berbeda dengan hasil belajar siswa

kelompok kontrol dengan menggunakan metode konvensional. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

(Student Team Achievement Division) pada pembelajaran dapat efektif digunakan

dalam pembelajaran matematika terhadap hasil belajar kelas IV SD.

4.8. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis nilai matematika semester 1 siswa kelas IV SD

Negeri Salatiga 06 tahun ajaran 2011/2012 yang telah dibagi menjadi kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan bahwa kedua kelompok tersebut

adalah homogen. Dalam artian bahwa data berdistribusi normal dan memiliki

varian yang tidak berbeda secara signifikan. Pembelajaran ini dilakukan dalam 3x

pertemuan untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode

pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Acvhievement Division).

Pada bagian ini peneliti akan menjabarkan pembahasan hasil penelitian.

Hasil penelitian tentang perbedaan hasil belajar matematika kelas IV SD Negeri

Salatiga 06 antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

(Student Team Achievement Division) yang menunjukkan adanya perbedaan pada

hasil pembelajaran. Hal tersebut dapat diketahui dari nilai t adalah 4,465 dengan

nilai signifikansi 0,000, dari nilai signifikansi menunjukkan lebih kecil dari 0,05

atau 0,000 < 0,05. Dengan rata-rata hasil belajar matematika dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team

Achievement Division) pada kelas eksperimen adalah 82,46 lebih tinggi dari

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

61

penggunaan model konvensional pada kelas kontrol dengan rata-rata hasil

belajarnya adalah 75,42.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division)

yang telah dilaksanakan dapat memotivasi siswa untuk semangat dan saling

bekerjasama dalam kelompok untuk memperdalam materi yang diberikan guru.

Melalui diskusi akan terjalin komunikasi dan terjadi interaksi dengan siswa lain

dengan saling berbagi ide serta memberi kesempatan pada siswa untuk

mengungkapkan pendapatnya. Pembentukan kelompok ditentukan melalui nilai-

nilai yang diperoleh siswa. Dengan belajar secara berkelompok siswa yang lebih

pandai dapat memberikan bantuan kepada siswa yang kurang pandai. Hal ini

dapat menumbuhkan motivasi belajar bagi siswa yang akan berdampak positif

pada hasil belajar siswa. Siswa juga termotivasi agar kelompoknya dapat menjadi

pemenang selama dalam pembelajaran untuk memperoleh skor tertinggi. Tidak

hanya nilai diskusi kelompok tetapi juga akan ditambahkan nilai individu setiap

anggota kelompok. Suasana kelas menjadi seperti kelas kompetisi untuk menjadi

yang terbaik, kompetisi yang baik untuk memperoleh hasil yang baik.

Dalam kegiatan penelitian, peneliti telah menentukan kriteria penelitian

tentang efektivitas penggunaan pembelajaran kooperatif tioe STAD(Student Team

Achievement Division) dan kriteria hasil belajar yang dicapai. Berdasarkan hasil

penelitian, maka kriteria pembelajaran dan kriteria hasil belajar disimpulkan

bahwa kefektifan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team

Achievement Division) sangat baik dalam meningkatkan hasil belajar matematika,

sehingga kriteria hasil belajar dapat terpenuhi dengan baik karena siswa pada

kelas eksperimen mendapatkan rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kelas eksperimen. Selain

itu, selisih rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol sebesar

7,04, sehingga pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement

Division) dapat efektif digunakan dalam pembelajaran.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team

Achievement Division) dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar

siswa karena dengan menerapkan model pembelajaran yang baru, agar siswa tidak

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

62

merasa jenuh sehingga termotivasi dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran.

Dalam pembelajaran yang dilakukan pada kelas ekperimen yaitu kelas IVB SD

Negeri Salatiga 06 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD (Student Team Achievement Division) terlihat beberapa aktivitas siswa

yang menunjukkan bahwa model pembelajaran tersebut dalam pembelajaran dapat

memberikan pengaruh positif terhadap perilaku siswa. Aktivitas yang dimaksud

antara lain adalah.

a. Seluruh siswa kelas IVB SD Negeri Salatiga 06 aktif dalam mengikuti

pembelajaran sehingga siswa terlibat langsung dalam pembelajaran karena

siswa merasa nyaman dengan model pembelajaran yang baru dalam

memahami konsep atau prinsip yang disampaikan oleh guru.

b. Konsep yang disampaikan guru lebih konkret dengan bantuan alat peraga

dan juga langkah-langkah dalam model pemebelajaran kooperatif tipe

STAD Student Team Achievement Division), siswa tidak hanya belajar

sendiri tetapi juga dapat bertukar pikiran dengan teman-temannya sehingga

siswa lebih mudah memahami konsep yang disampaikan guru.

c. Hampir seluruh siswa kelas IVB SD Negeri Salatiga 06 mampu

mengerjakan, menjawab soal latihan yang diberikan guru tanpa ditunjuk

atau disuruh.

d. Seluruh siswa mampu mengerjakan soal tes dengan percaya diri, terlihat

bahwa siswa tidak melihat jawaban teman sebangkunya, hal ini bertolak

belakang dengan tes yang dilakukan sebelum dilakukan treatmen bahwa

siswa kurang percaya diri yaitu sering melihat jawaban teman sebangkunya.

Pada kelompok kontrol yaitu pada kelas IVA SD Negeri Salatiga 06 yang

kegiatan pembelajarannya menggunakan metode konvensional, karena peranan

guru lebih aktif dikarenakan guru yang lebih banyak memainkan aktivitas

dibandingkan dengan siswa. Keaktifan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran

kurang karena model pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang terpusat

pada guru. Guru memberikan penjelasan tentang materi, mengelola dan

mempersiapkan bahan ajar, kemudian menyampaikan kepada siswa. Siswa

berperan pasif tanpa banyak melakukan kegiatan, mereka hanya duduk diam

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1023/5/T1_292008522_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting

63

mendengarkan penjelasan guru. Beberapa dari mereka juga lebih sibuk dengan

sendirinya tanpa memperhatikan guru yang sedang menyampaikan materi. Karena

pembelajaran yang terpusat oleh guru, seringkali guru kurang memperhatikan

kondisi siswa.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh guru, didapatkan bahwa

proses pembelajaran pada kelompok eksperimen dapat berlangsung dengan baik,

dilihat dari aspek persiapan, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir

dinyatakan baik dan sesuai dengan prosedur pembelajaran kooperatif tipe STAD

(Student Team Achievement Division). Secara umum adanya perbedaan hasil

belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol karena pada kelas eksperimen

diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement

Division) dan keterampilan siswa dalam bekerja sama, berkomunikasi, menerima

orang lain untuk menyelesaikan tugas secara bersama serta motivasi dalam

menyelesaikan tugas sehingga memotivasi siswa untuk belajar dan akhirnya

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Salatiga 06.

Dapat dilihat dalam lampiran 9 menyatakan rata-rata post-test kelas

eksperimen dan kelas kontrol sudah memenuhi KKM sebesar 70 yaitu rata-rata

hasil belajar pada siswa kelas eksperimen yaitu sebesar 82,46 lebih tinggi

daripada kelas kontrol yaitu sebesar 75,42. Akan tetapi dapat dilihat bahwa pada

kelompok kelas kontrol ada 1 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. Jadi

model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division)

mempunyai efektivitas belajar yang sangat baik untuk diterapkan oleh guru dalam

pembelajaran.

Dengan belajar secara kooperatif seperti dalam model pembelajaran

kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division), para siswa akan

saling menghormati dan menghargai satu sama lain dan pada saat yang sama

mereka akan belajar untk mengutarakan pendapat-pendapat mereka secara efektif.

Dalam hal ini pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement

Division) dapat meningkatkan keberhasilan dalam belajar dan dapat meningkatkan

rasa percaya diri.