BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi...

28
46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi penelitian bertempat di Kantor PT. PLN (Persero) Area Gorontalo. Dipilihnya lokasi ini disamping karena beberapa pertimbangan masalah revitalisasi fungsi kelembagaan sebagaimana yang telah dijelaskan pada latar belakang, alasan lain yang mendasari adalah Provinsi Gorontalo merupakan provinsi yang baru berdiri selama 13 tahun, hal ini tentunya memberikan peluang bagi daerah ini untuk mengembangkan potensi yang dimiliki melalui pertumbuhan ekonomi, perdagangan barang dan jasa yang ditopang oleh ketersediaan fasilitas kelistrikan yang memadai. Deskripsi wilayah penelitian untuk memberikan gambaran lingkungan internal berdasarkan sejarah, visi, misi, kepegawaian, fasilitas untuk memberikan gambaran lingkungan PT. PLN (Persero) Area Gorontalo berdasarkan wilayah kerja, keadaan umum dan distribusi penduduk Provinsi Gorontalo sebagai pelanggan PT. PLN (Persero) Area Gorontalo. Provinsi Gorontalo dibentuk dengan Undang-undang nomor 38 Tahun 2000 tanggal 22 Desember 2000. Provinsi Gorontalo terletak di Pulau Sulawesi bagian utara atau di bagian barat Sulawesi Utara. Luas wilayah provinsi ini 12.215,44 km² dengan jumlah penduduk sebanyak

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum

Lokasi penelitian bertempat di Kantor PT. PLN (Persero) Area

Gorontalo. Dipilihnya lokasi ini disamping karena beberapa pertimbangan

masalah revitalisasi fungsi kelembagaan sebagaimana yang telah

dijelaskan pada latar belakang, alasan lain yang mendasari adalah

Provinsi Gorontalo merupakan provinsi yang baru berdiri selama 13 tahun,

hal ini tentunya memberikan peluang bagi daerah ini untuk

mengembangkan potensi yang dimiliki melalui pertumbuhan ekonomi,

perdagangan barang dan jasa yang ditopang oleh ketersediaan fasilitas

kelistrikan yang memadai.

Deskripsi wilayah penelitian untuk memberikan gambaran lingkungan

internal berdasarkan sejarah, visi, misi, kepegawaian, fasilitas untuk

memberikan gambaran lingkungan PT. PLN (Persero) Area Gorontalo

berdasarkan wilayah kerja, keadaan umum dan distribusi penduduk

Provinsi Gorontalo sebagai pelanggan PT. PLN (Persero) Area Gorontalo.

Provinsi Gorontalo dibentuk dengan Undang-undang nomor 38

Tahun 2000 tanggal 22 Desember 2000. Provinsi Gorontalo terletak di

Pulau Sulawesi bagian utara atau di bagian barat Sulawesi Utara. Luas

wilayah provinsi ini 12.215,44 km² dengan jumlah penduduk sebanyak

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

47

1,038.585 jiwa (berdasarkan Sensus Penduduk 2010), dengan tingkat

kepadatan penduduk 85 jiwa/km². Wilayah adminitrasi Provinsi Gorontalo

mencakup 5 Kabupaten (Kabupaten Boalemo, Bone Bolango, Gorontalo,

Gorontalo Utara, dan Pohuwato), 1 Kota (Kota Gorontalo), 75 kecamatan,

532 desa, dan 69 kelurahan dimana Kota Gorontalo ditetapkan sebagai

ibu kota provinsi. Secara geografis Provinsi Gorontalo terletak pada

bagian utara Pulau Sulawesi, tepatnya pada 0,19‟–1,15„ LU dan 121,23‟–

123,43‟ BT. Letaknya yang strategis, karena diapit oleh dua perairan

(Teluk Tomini di selatan dan Laut Sulawesi di utara). Provinsi Gorontalo

berbatasan dengan laut Sulawesi disebelah utara, Kabupaten Bolaang

Mongondow Utara dan Bolaang Mongondow Selatan, Provinsi Sulawesi

Utara disebelah timur, Teluk Tomini disebelah selatan, Kabupaten Parigi

Moutong dan Buol, Provinsi Sulawesi Tengah disebelah barat.

Karakteristik wilayah Provinsi Gorontalo, yaitu daratan yang membentuk

semenanjung atau jazirah yang memanjang sempit dari barat ke timur.

4.1.2 Sejarah PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Ketenagalistrikan di Indonesi dimulai pada akhir abad ke 19, ketika

beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk

keperluan sendiri. Perusahaan tenaga listrik untuk kepentingan umum

dimulai sejak perusahaan swasta Belanda NV. NIGM memperluas

usahanya di bidang tenaga listrik, yang semula hanya bergerak di bidang

gas. Kemudian meluas dengan berdirinya perusahaan swasta lainnya.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

48

Setelah diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia, tanggal 17

Agustus 1945, perusahaan listrik yang dikuasai Jepang direbut oleh

pemuda-pemuda Indonesia pada bulan September 1945, lalu diserahkan

kepada Pemerintahan Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Oktober 1945

dibentuklah jawatan listrik dan gas oleh Presiden Soekarno. Waktu itu

kapasitas pembangkit tenaga listrik hanya sebesar 157,5 Mega Watt.

Tanggal 01 Januari 1961 dibentuk BPU-PLN (Badan Pimpinan

Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik gas dan

kokas. Tanggal 1 Januari 1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk dua

perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang

mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang

mengolah gas. Saat itu kapasitas pembangkit tenaga listrik PLN sebesar

300 Mega Watt. Tahun 1972, pemerintah Indonesia menetapkan status

Perusahaan Listrik Negara sebagai perusahaan umum listrik negara

(PLN). Tahun 1990 melalui peraturan pemerintah No. 17, PLN ditetapkan

sebagai pemegang kuasa ketenaga listrikan. Tahun 1992, pemerintah

memberikan kebijakan di atas, pada bulan Juni 1994 status PLN dialihkan

dari perusahaan umum menjadi perusahaan perseroan (Persero).

PT. PLN (Persero) dalam kegiatannya berusaha untuk menyediakan

tenaga listrik bagi kepentingan umum dan mengusahakan tenaga listrik

dalam jumlah dan mutu yang memadai sesuai dengan undang-undang

yang berlaku, dengan tujuan untuk mencari keuntungan atau laba

berdasarkan peraturan pembangunan gunan mendukung program

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

49

pemerintah. Selain itu, PT. PLN (Persero) juga bertujuan meningkatkan

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata

mendorong peningkatan kegiatan ekonomi baik kota maupun pedesaan.

Titik awal perubahannya terjadi pada saat perubahan dari Perum

pada tahun 1994 ke Perseroan Terbatas (PT). Setelah itu PT membenahi

terus mulai dari organisasi. Organisasi secara skala nasional dirubah yang

semuanya dulu harus melalui Direktorat PLN Pusat dirubah menjadi 3

untuk memperkecil wilayah pelayanan yang terdiri dari wilayah khusus

Indonesia Jawa Bali, Indonesia Barat, dan Indonesia Timur. Setelah itu

dibagi lagi perwilayah yang ada kantor wilayah yang dipimpin oleh

seorang pimpinan wilayah. Pimpinan Wilayah ini yang ruang lingkup

pengertian kekuasaannya terbatas dalam mengatur sebuah organisasi,

maka sekarang dirubah menjadi istilah General Manager. General

Manajer mempunyai pengertian yang lebih luas lagi dimana diberi

kekuasaan penuh untuk mengatur dan mengelola wilayah pelayanan.

Selanjutya diperkecil lagi ke cabang yang dulu namanya kepala cabang

yang punya pengertian kepala yang tidak bisas mengatur, maka dirubah

menjadi Manager Cabang. Secara struktural nama maneger cabang di

rubah menjadi manager area untuk menyesuaikan dengan perubahan

yang ada. Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

mengalami perubahan, dari yang terbagi dari 2 bagian yang terdiri dari

bagian administrasi dan teknik, kemudian dirubah lagi menjadi 6 bagian

atau fungsi yang terdiri dari bagian pembangkitan, bagian distribusi,

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

50

bagian transaksi energy listrik, bagian pelayanan dan administrasi, bagian

niaga dan bagian keuangan. Terakhir keenam bagian ini dirubah sudah

menjadi 4 bagian, dengan menghilangkan bagian niaga dan bagian

keuangan dan istilah kepala bagian sudah diganti dengan manager yang

diberi kekuasaan untuk memenej bagiannya itu sendiri.

Kebutuhan kelistrikan di Provinsi Gorontalo dikelola oleh PT. PLN

(Persero) Wilayah Suluttenggo Area Gorontalo. Untuk mempermudah

penyelenggaraan operasional perusahaan maka dibentuk kantor area

yang siap melayani pelanggan sesuai dengan wilayah atau daerah yang

telah ditetapkan. PT. PLN (Persero) Area Gorontalo yang berada di

Provinsi Gorontalo dibentuk berdasarkan SK Direksi yang merupakan unit

pelaksana yang dipimpin oleh seorang manager area yang berada

dibawah dan bertanggung jawab pada PT. PLN (Persero) Wilayah

Suluttenggo.

Tabel 4.1 Luas Daerah dan Rasio Elektrifikasi Provinsi Gorontalo

No Unit Luas

(km2) Penduduk

Pelangga

n Total

Rasio

Elektrifikas

i (%)

1 Kota

Gorontalo 64.79 180.127 43.659 96.95

2 Kabupaten

Gorontalo 2.124.60 355.988 65.752 73.88

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

51

3 Kabupaten

Boalemo 2.576.36 139.761 27.986 72.23

4

Kabupaten

Bone

Bolango

1.984.31 141.915 15.449 64.68

5

Kabupaten

Gorontalo

Utara

1.230.07 122.144 21.734 71.18

6 Kabupaten

Pohuwato 4.244.31 128.748 8.135 23.92

Provinsi

Gorontalo 12.224.44 1.068.683 182,715 69.95

Sumber: Dokumentasi PT. PLN (Persero) Area Gorontalo tahun 2012

Berdasarkan tabel 4.1 maka, rasio elektrifikasi terbesar yaitu

terdapat di daerah Kota Gorontalo sebagai Ibukota Provinsi Gorontalo

yang didukung oleh sektor industri dan perdagangan yang paling banyak

berada di daerah ini. Selanjutnya Kabupaten Gorontalo dengan rasio

eletrifikasinya tertinggi kedua setelah Kota Gorontalo. Kabupaten

Gorontalo merupakan kabupaten induk dari kabupaten yang ada di

Provinsi Gorontalo yang dimekarkan menjadi empat kabupaten yaitu

Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Bone

Bolango, dan yang terakhir adalah Kabupaten Pohuawato yang

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

52

merupakan Kabupaten termuda dengan rasio elektrifikasinya sebesar

23,92 persen.

4.1.3 Profil PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN)

a. Visi dan Misi PT. PLN

Visi PT. PLN (Persero) “Diakui sebagai perusahaan kelas dunia

yang bertumbmuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu

pada potensi insani”.

Misi PT. PLN (Persero) adalah sebagai berikut:

a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi

pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang

saham.

b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan

ekonomi.

d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

4.1.4 Struktur Organisasi

PT. PLN (Persero) Area Gorontalo dipimpin oleh seorang manager

dan dibantu empat Asisten Manager, yaitu Asisten Manager

Pembangkitan, Asisten Manager Distribusi, Asisten Manager Transaksi

Energi Listrik, Asisten Manager Pelayanan dan Administrasi, yang sesuai

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

53

dengan SK Nomor 044.K/GMSUTG/2009 masing-masing memiliki fungsi

sebagai berikut:

a. Manager Area yang dipimpin oleh Bapak Prijo Nugroho yang bertugas

mengkoordinir proses bisnis yang ada di PT. PLN (Persero) Area

Gorontalo.

b. Asisten Manager Pembangkitan yang dipimpin oleh Bapak Saleh

Petonengan adalah bagian yang mengoperasikan dan melaksanakan

pemeliharaan mesin pembangkit, serta menjaga agar instalasi

pembangkit dapat beroperasi sesuai rencana kerja yang ditentukan.

c. Asisten Manager Jaringan Distribusi yang dipimpin oleh Bapak Recky

Jopi Adampe, adalah bagian yang melakukan perencanaan dan

keandalan system yang berkaitan dengan kontinuitas penyaluran

tenaga listrik kepada pelanggan, serta melakukan perencanaan dan

pelaksanaan pemeliharaan jaringan tetap terjaga.

d. Asisten Manager Transaksi Energi Listrik yang dipimpin oleh Bapak

Yayan Gobel, adalah bagian yang melaksanakan Penertiban

Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL), baca meter dan juga pemeliharaan

dan pengoperasian Alat Pengukur dan Pembatas (APP) pada

pelanggan.

e. Asisten Manager Pelayanan dan Administrasi yang dipimpin oleh

Bapak Afif Efendi, adalah bagian yang merencanakan dan

melaksanakan penjualan tenaga listrik dan mengendalikan saldo

piutang untuk meningkatkan pendapatan serta mengevaluasi potensi

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

54

pasar, pengelolaan dana, pengasuransian, dan kegiatan perpajakan

serta usaha untuk memaksimalkan pendapatan perusahaan dan

sumber daya manusia, serta administrasi yang meliputi sekretariat,

kepegawaian, kesejahteraan pegawai dan humas.

Sesuai SK Direksi PT. PLN (Persero) No.044.K/023/Dir/2011 maka

susunan organisasi adalah sebagai berikut :

STRUKTUR ORGANISASI

PT. PLN (Persero) AREA GORONTALO

Gambar 4.2 Struktur Organisasi

MANAGER AREA

Asman Transaksi

Energi Listrik

Asman

Pembangkitan Asman Pelayanan

& Administrasi

Asman Jaringan

Distribusi

Supervisor

Pengendalian

Susut

Supervisor

Operasi

Supervisor Operasi

& Pemeliharaan

Supervisor

Pemeliharaan

Supervisor

Pelayanan

Pelanggan

Supervisor Adm.

Umum

PLTD

Telaga

Rayon

Telaga

Rayon

Limboto

Rayon

Kwandang

Rayon Marisa

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

55

4.1.5 Sarana dan Prasarana

Pelaksanaan tugas dan fungsi di PT. PLN (Persero) Area gorontalo

ditunjang oleh mesin pembangkit tenaga listrik sebanyak 31 unit. PT. PLN

(Persero) Area Gorontalo dalam menjalankan kegiatan operasionalnya

memiliki beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) yang semuanya dapat

dilihat pada gambar 4.2.

Tabel 4.2 Mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

Unit Jumlah

Kwh

Terpasang

Daya

Mampu

Beban

Puncak

1. PLTD Telaga 9 23.500 15.700 15.700

2. PLTD Tilamuta 4 1.650 770 770

3. PLTD Marisa 1 1.530 1.000 1.000

5. PLTD Lemito 4 875 580 580

6. PLN Cabang 2 350 330 0

7. PLTMH Mongango 2 1.200 600 600

8. PLTM Taludaa 1 2.330 1.300 1.300

PLTD

22

29.105

18.980

18.650

1. Sewa Telaga 1 1 8.000 5.000 5.155

1. Sewa Telaga 2 1 0 0 2.000

3. Sewa Telaga 3 1 8.360 5.000 4.725

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

56

4. Sewa Isimu 1 1 8.000 5.000 800

5. Sewa Isimu 2 1 0 0 5.000

6. Sewa Isimu 3

(HSD) 1 12.600 5.500 6.000

7. Sewa Isimu 4

(MFO) 1 0 0 2.500

8. Sewa Marisa 1 3.200 2.000 2.000

9. Sewa PLTD

Paguat 1 7.000 7.000 7.000

Diesel Sewa

9

47.160

29.500

35.180

TOTAL 31

76.265

48.480

53.830

Tabel 4.2 menggambarkan bahwa energy listrik yang dihasilkan oleh

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel milik PT. PLN tidak mampu memenuhi

kebutuhan listrik masyarakat Gorontalo. Untuk menanggulangi

kekurangan energy listrik ini, maka PT. PLN melakukan kerja sama

dengan pihak ketiga yaitu dengan cara menyewa mesin pembangkit listrik

milik swasta yang dikenal dengan istilah mesin sewa, yang tersebar di

seluruh kantor/unit yang ada di wilayah Provinsi Gorontalo. Hal ini

mengakibatkan tingginya biaya operasional karena harus membayar biaya

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

57

sewa pada pihak ketiga dan biaya Bahan Bakar Minyak (BBM), karena

mesin tersebut menggunakan bahan bakar solar.

Beberapa alasan mengapa pihak PT. PLN mengadakan

peminjaman/sewa mesin swasta karena kondisi Pembangkit Listrik

Tenaga Diesel milik PT. PLN tidak mampu lagi menghasilkan energy listrik

sesuai kapasitasnya karena rata-rata mesin ini sudah tua. Hal ini

mengakibatkan PT. PLN mengalami krisis atau kekurangan daya. Daya

mampu pembangkit listrik yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat, apalagi pada saat beban puncak yaitu pada pukul 18.00

sampai pukul 20.00. Ada beberapa alasan pegawai mengapa hal ini

terjadi, diantaranya adalah pembangkit yang harus jalan terus karena

tidak boleh padam, akibatnya pemeliharaan tidak dapat dilakukan.

Seandainya dilakukan pemeliharaan maka membutuhkan waktu, karena

pengadaan spare part yang lama karena harus menunggu proses

mengiriman dari PT. PLN Pusat.

Kebergantungan PT. PLN Area Gorontalo akan listrik dari mesin

sewa dan mesin swasta harus segera diakhir dengan memberdayakan

pembangkit listrik yang ada sekarang dengan rajin melakukan

pemeliharaan terhadap pembangkit tersebut. Sehingga Pembangkit

menghasilkan listrik sesuai dengan desain kapasitas agar modal yang

ditanam bisa kembali.

Hal tersebut diatas dapat dilakukan dengan memperbaiki cara

pemeliharaan, dan cara menjaga mesin pembangkit listrik tersebut.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

58

Mengapa mesin sewa lebih baik dari mesin milik PT. PLN. Hal ini

disebabkan kurang tanggungjawab pegawai PLN terhadap mesin

pembangkit, serta kurangnya rasa memiliki terhadap mesin tersebut

karena mesin PT. PLN tidak menghasilkan pendapatan secara langsung.

Kalau mesin pembangkit sewa merupakan suatu pendapatan yang

langsung diterima, bila mesin sewa tidak dapat beroperasi maka mesin

sewa tersebut tidak dibayar berhubung tidak menghasilkan KwH, malah

dikenakan sanksi denda penalty. Sedangkan mesin pembangkit PT. PLN

tidak ada sanksi

4.2 Deskripsi Hasil

4.2.1 Gambaran Deskriptif Hasil Penelitian

Tercapainya visi dan misi adalah merupakan target akhir dari

pelaksanaan setiap tugas-tugas dalam perusahaan. Perusahaan yang

satu dengan perusahaan yang lainnya tentu sangat berbeda visi dan misi

yang di inginkan, hal ini tergantung pada bidang kegiatan yang

dilaksanakan suatu perusahaan. Pengaruh kemepimpinan terhadap visi

dan misi perusahaan sangatlah penting karena tercapainya tujuan akhir

suatu perusahaan dipengaruhi oleh bagaimana pimpinan dalam

perusahaan tersebut betanggung jawan dan melaksanakan visi dan

misinya. Maju mundur perusahaan tergantung pada sumber daya manusia

yang merupakan penggerak utama dalam sebuah organisasi atau

perusahaan.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

59

Dalam suatu organisasi pemerintah maupun swasta, kepemimpinan

merupakan salah satu faktor penting, hal ini dapat dikatakan bahwa faktor

kepemimpinan dapat memberikan pengaruh yang baik kepada

pegawai/karyawan untuk memaksimalkan pekerjaannya dalam mencapai

tujuan yang diinginkan. Jika dilihat dari realitas dilapangan bahwa suatu

organisas/perusahaani akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar

ditentukan oleh kepemimpinan, oleh karena itu seorang pemimpin harus

memiliki kompetensi, komitmen dan skill untuk mencapai tujuan yang

telah ditentukan

Mengetahui kepemimpinan transformasional merupakan bentuk

kepemimpinan yang memberi inspirasi dan motivasi kepada pengikutnya

untuk mencapai hasil yang maksimal dengan kata lain kepemimpinan

transformasional bukan hanya sekedar mempengaruhi pengikutnya untuk

mencapai tujuan yang diinginkan, melainkan lebih dari itu bermaksud ingin

mengubah sikap dan nilai-nilai dasar pengikutnya melalui pemberdayaan

dan membangun budaya dalam organisasi. Indikator – indikator dan faktor

– faktor yang ikut berpengaruh terhadap kepemimpina transformasional

sangat penting untuk diketahui, sehingga dapat menganalisis bagaimana

kepemimpinan transformasional pada PT. Perusahaan Listrik Negara Area

Gorontalo.

Dari hasil wawancara penulis dengan Bapak Edy Pranoto selaku

asisten manager pelayanan administrasi tentang penerapan gaya

kepemimpinan transformasional di PLN menyatakan bahwa :

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

60

“Sebelumnya saya belum tahu tentang pengertian dari kepemimpinan

transformasional, tetapi di perusahaan manufaktur seperti di perusahaan

kami gaya kepemimpinan transformasional memang ada. Kita

menyebutnya COC (coaching and controling) yaitu setiap harinya dengan

memberikan coaching kepada seluruh karyawan dan mengontrol

perkembangan setiap karyawan. Saya rasa itu termasuk gaya

kepemimpinan transformasional karena disitu juga kita memberikan

motivasi pada seluruh karyawan untuk menjadi lebih baik”. (Hasil

wawancara tanggal 11 Januari 2013).

Selanjutnya Bapak Edy Pranoto menambahkan bahwa COC

(coaching and controlling) sendiri mempunyai buku yang terbit sejak tahun

2009, tetapi kita baru menerapkan di awal tahun 2013 dan sampai

sekarang masih berjalan dengan lancar. (Hasil wawancara tanggal 11

Januari 2013)

Dari hasil wawancara diatas kepemimpinan transformasional telah

diterapkan di PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN). Adapun tugas dan

fungsi PT PLN adalah Fungsi Pembangkitan, Fungsi Distribusi, Fungsi

Transaksi Energi Listrik dan Fungsi Pelayanan dan Adminsitrasi. Dengan

komitmen dan konsistensi dibawah koordinasi pimpinan maka ketiga

fungsi ini dapat dijalankan secara baik oleh para karyawan untuk

mencapai tujuan perusahaan. tujuan tersebut akan mengarahkan seluruh

karyawan untuk bertindak efektif dan efesien agar dapat memberikan

konstribusi yang maksimal bagi perusahaan. Oleh karena itu dalam

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

61

memehami sebuah kepemimpinan tidak semata-mata didasarkan oleh

kebutuhan untuk bekerja tetapi lebih dari itu, dibalik memimpin sebuah

perusahaan terkandung suatu hasil yang akan dicapai.

Berikut wawancara tentang pelayanan administrasi yang

disampaikan oleh Bapak Edy Pranoto menyatakan bahwa :

“Fungsi pelayanan administrasi dari kami adalah pelayanan pelanggan,

yaitu untuk pemasangan baru dan penambahan daya dan sosialisasi

tentang listrik yaitu tentang bahayanya listrik, benefit dan lainnya. Kalau

pelayanan secara internal itu di urus oleh bagian administrasi seperti

masalah kepegawaian, data base dan masalah gaji”. (hasil wawancara

tanggal 11 Januari 2013)

Beliau juga mengutarakan tentang faktor penghambat dalam

pelaksanaan proses tranformasional sebagai berikut :

“Balik lagi ke pemimpin, kalau pemimpinnya tidak peduli maka semuanya

tidak akan berjalan. Dan faktor penghambat pelayanan administrasi

sebenarnya terletak pada masyarakat, seperti tipikal orang indonesia pada

umumnya yaitu tidak begitu peduli pada aturan. Ada beberapa orang yang

suka instan contohnya menggunakan jasa orang lain yang biasa disebut

calo. Yang sebenarnya membuat perusahaan kami rugi. Mungkin itu saja

dari saya”. (hasil wawancara tanggal 11 Januari 2013)

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

62

4.2.2 faktor – faktor yang mempengaruhi kepemimpinan

transformasional

Dalam era globalisasi seperti saat ini, para pemimpin

transformasional mencoba menimbulkan kesadaran para pengikut dengan

menyerukan cita-cita yang lebih tinggi dan nilai-niali moral seperti

kemerdekaan, keadilan dan kemanusiaan, bukan didasarkan atas emosi

seperti keserakahan, kecemburuan atau kebencian. Kepemimpinan

transformasional berkaitan dengan nilai-nilai yang relevan bagi proses

pertukaran (perubahan), seperti kejujuran, keadilan dan tanggung jawab

yang justru nilai seperti ini hal yang sangat sulit ditemui di Indonesia

.Pemimpin transformasional bertujuan untuk menghasilkan suatu hasil

yang superior dengan perilaku salah satu atau lebih faktor-faktor berikut:

1. Simulasi individu (Individual Stomulation). Pemimpin

transformasional menstimulasi usaha bawahannya untuk berlaku

inovatif dan kreatif dengan mempertanyakan asumsi, pembatasan

masalah dan pendekatan dari situasi lama dengan cara yang baru.

2. Konsiderasi Individual (Individual Consideration). Pemimpin

transformasional memiliki perhatian khusus terhadap kebutuhan

individu dalam pencapaiannya dan pertumbuhan yang mereka

harapkan dengan berperilaku sebagai pelatih atau mentor.

3. Motivasi Inspirasional (Inspirational Motivation). Pemimpin

transformasional berperilaku dengan tujuan untuk memberi

motivasi dengan inspirasi terhadap orang-orang disekitarnya.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

63

4. Pengaruh Idealis (Idealized Influence). Pemimpin Transformasional

berperilaku sebagai model bagi bawahannya. Pemimpin sepeti ini

biasanya dihormati dan dipercaya

Dari penjelasan diatas, hasilnya sama dengan yang dapatkan

dilapangan ketika mewawancarai salah satu karyawan, Bapak Deden

Rahmat Gobel selaku staff PAD mengatakan bahwa :

“Berbicara tentang transformasional adalah kepedulian dan perhatian dari

atasan yang paling penting, sistem pelayanan administrasi itu tidak akan

bergerak kalau atasannya juga tidak bergerak. Jadi sepeduli apapun

bawahan jika atasannya tidak bekerja secara maksimal pasti semuanya

tidak akan berjalan. kalau secara struktural kita hanya fokus pada

motivasi, jadi kesimpulannya semua ada pada pemimpin, mungkin begitu

menurut saya”. (hasil wawancara tanggal 11 Januari 2013)

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kepedulian

dan perhatian dari pemimpin sangat berpengaruh pada kinerja karyawan

lebih khususnya dalam pelayanan administrasi. Dengan adanya gaya

Kepemimpinan Transformasional yang diterapkan pada manager PT. PLN

mampu bekerjasama dengan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan

dan dengan terjalinnya kerja sama yang baik maka hubungan antara

manager dan karyawan lebih produktif sehingga kualitas pekerjaan dapat

ditingkankan lagi agar tercapai tujuan perusahaan.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

64

Berikut wawancara tentang adanya kepuasan masyarakat tentang

kepemimpinan transformasional di PLN yang disampaikan oleh Bapak

Deden Rahmat Gobel sebagai berikut :

“Soal kepuasan balik lagi ke masyarakat yang menilai, seperti anda. Tapi

yang paling dirasakan masyarakat adalah untuk pemasangan baru,

sekarang PLN sudah lebih terbuka. Kalau dulu pemasangan baru dan

tambah daya mungkin mahal bagi masyarakat tapi sekarang tidak lagi

bahkan untuk pemasangannya pun bisa melalui via web atau telfon tanpa

harus ke kantor kita. Hanya dengan mendaftar online kemudian diberikan

nomor registrasi dan menyelesaikan administrasinya di bank atau loker-

loker yang tersedia, setelah itu sudah menjadi tugas kita untuk memasang

listirknya”. (hasil wawancara tanggal 11 Januari 2013).

Hasil wawancara bersama masyarakat yaitu Ibu Sarah tentang

pendapat ibu dalam pelayanan administrasi di PLN saat ini : “Saya cukup

puas dengan pelayanan PLN sekarang karena sudah banyak kemudahan

untuk melakukan transaksi pembayaran listrik pra bayar, pemasangan

baru dan gangguan listrik. itu sudah sangat membuat masyarakat puas”.

Kemudian bedanya pelayanan administrasi yang dulu dan sekarang :

“Dulu saya dan masyarakat lain apabila ingin membayar tagihan listrik

harus melalui loket-loket yang ada di kantor PLN dengan cara mengantri

cukup lama tapi sekarang sudah bisa diakses melaui sistem online dan

atm”.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

65

Hasil wawancara dengan Bapak Kadir mengenai kemudahan untuk

pemasangan listrik baru : “Iya, sekarang sudah sangat mudah untuk

pemasangan listrik baru dan tambah daya. tidak perlu datang lagi ke PLN

hanya dengan cara menelfon dan mendaftar secara online”.

Selanjutnya jawaban dari Bapak Kadir tentang adanya listrik pintar :

“Sangat bagus, karena dengan adanya listrik pintar pemakaian listrik

perbulan akan lebih terkontrol, pembayaran akan lebih hemat

dibandingkan dengan listrik biasa dan mudah untuk pengisian kembali”.

Ditambahkan dengan saran kepada PLN terhadap pelayanan

administrasi dalam meningkatkan pelayanan : “Lebih ditingkatkan kinerja

para karyawan agar pelayanan administrasi lebih mudah, agar

masyarakat puas dan senang dengan pelayanan administrasi pada PLN”.

Dari jawaban responden diatas maka Kepemimpinan

Transformasional di PT. PLN telah berjalan dengan baik dan maksimal,

jawaban dari para responden telah membuktikan bahwa kemempinian

transformasional telah berhasil dijalankan oleh manager, sehingga tercipta

program-program baru yang memudahkan masyarakat untuk

menggunakan listrik dengan baik.

4.3 Pembahasan

Gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi

kondisi kerja, dimana akan berhubungan dengan bagaimana karyawan

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

66

menerima suatu gaya kepemimpinan, senang atau tidak, suka atau tidak.

Di satu sisi gaya kepemimpinan tertentu dapat menyebabkan peningkatan

kinerja disisi lain dapat menyebabkan penurunan kinerja.

Hasan (Jurnal Administrasi dan Bisnis, Vol. 2, No. 1, Juli 2008)

menjelaskan bahwa adanya perubahan lingkungan organisasi yang

semakin kompleks dan kompetitif, mensyaratkan perusahaan untuk

bersikap lebih responsif agar tetap bertahan. Dalam perubahan organisasi

baik yang terencana maupun tidak terencana, aspek yang terpenting

adalah perubahan individu. Perubahan pada individu ini tidak mudah,

tetapi harus melalui proses. Pemimpin sebagai panutan dalam organisasi,

sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas

(pemimpin). Untuk itu organisasi memerlukan pemimpin yang reformis

yang mampu menjadi motor penggerak perubahan (transformation).

Dengan penerapan kepemimpinan transformasional bawahan akan

merasa dipercaya, dihargai, loyal dan respek kepada pimpinannya. Pada

akhirnya bawahan akan termotivasi untuk melakukan lebih dari yang

diharapkan.

Penjelasan diatas sesuai dengan teori kepemimpinan

transformasional yang dikemukakan oleh Dewanna (dalam Yulk, 2003)

yaitu ciri dan karakteristik pemimpin transformasional adalah dimulai

dengan adanya pengakuan kebutuhan atau perubahan,diikuti oleh

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

67

penciptaan sebuah visi yang baru, dan kemudian pelembagaan

perubahan.

Lebih jauh Dewanna menyarankan beberapa buah pendekatan

bagi para pemimpin transformasional untuk meningkatkan kepekaan para

anggota organisasi terhadap perubahan-perubahan dan ancaman-

ancaman lingkungan sebagai berikut:

a. Menantang asumsi-asumsi yang berlaku dengan mendorong

munculnya kritik-kritik dan opini-opini atau usulan-usulan obyektif

yang berbeda pendapat.

b. Perbaiki pemantauan lingkungan dengan mengembangkan

jaringan kerja eksternal dan lebih baik yang mencakup orang-

orang yang dapat memberikan evaluasi objektif mengenai

kekuatan-kekuata dan kelemahan-kelemahan organisasi

c. Mendorong anggota organisasi untuk mengunjungi organisasi-

organisasi lain.

d. Ukur kinerja terhadap yang dipunyai pesaing, bukan hanya

terhadap kinerja tahun lalu. Evaluasi kinerja harus didasarkan atas

sejumlah indikator ekonomi dan indikato bukan ekonomi.

Dari teori di atas dapat dilihat bahwa kepemimpinan transformasional

pada umumnya memiliki seorang pemimpin yang memerlukan

pengetahuan dan keterampilan cukup banyak untuk memahami budaya

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

68

dalam sebuah organisasi yang sudah dewasa dan mampu

mengimplementasikan perubahan-perubahan dengan berhasil. Dalam

penelitian deskripsif ini cenderung tidak terlalu cermat untuk mencapai

suatu kesimpulan yang kuat mengenai sifat kepemimpinan

transformasional, namun membantu mengidentifikasi jenis-jenis perilaku

kepemimpinan yang mampu meningkatkan komitmen staf,

mengkomunikasikan suatu visi dan impelmentasinya, memberikan

kepuasan dalam bekerja dan mengembangkan fokus yang berorientasi

pada klien, dan menawarkan lebih pada kepemimpinan langsung dalam

suatu perusahaan.

Pada PT.PLN cabang gorontalo, kepemimpinan transformasional

telah diterapkan sejak lama, ini dibuktikan dengan adanya COC

(coaching and controling) yaitu setiap harinya dengan memberikan

coaching kepada seluruh karyawan dan mengontrol perkembangan setiap

karyawan. Dan karyawan PT.PLN bekerja dengan mengacu kepada

Undang-Undang Nomor 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan yang

memberikan dasar baru bagi sektor ketenagalistrikan, yang diharapkan

dapat memaksimalkan kontribusi seluruh anggota perusahaan dalam

mewujudkan cita-cita perusahaan dan dalam mengantisipasi pasar tenaga

listrik yang kompetitif. Untuk mendukung hal tersebut, maka uraian tugas

pokok dan fungsi masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

a. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Pembangkitan

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

69

1) Asisten Manajer Pembangkitan

Fungsinya adalah merencanakan pengoperasian dan pelaksanaan

pemeliharaan mesin pembangkit serta menjaga agar Instalasi

pembangkit dapat beroperasi sesuai dengan rencana kerja yang telah

ditentukan serta mengelola perbekalan.

2) Supervisor Pemeliharaan Pembangkitan

Fungsinya adalah menyusun, mengkoordinasikan serta mengendalikan

kegiatan pemeliharaan pembangkit baik pemeliharaan preventif

maupun periodik dan korektif untuk meningkatkan keandalan sistem

pembangkitan.

3) Supervisor Operasi Pembangkitan

Fungsinya adalah menyusun, mengkoordinasikan, mengendalikan

kegiatan Operasi pembangkit, memberikan informasi pengoperasian

mesin serta menjaga agar instalasi pembangkit dapat beroperasi sesuai

dengan pola operasi yang telah ditentukan.

4) Manajer PLTD Telaga

Fungsinya adalah mengolah dan melaksanakan kegiatan

pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit tenaga listrik secara

efisien sesuai tata kelola yang baik untuk menghasilkan mutu dan

keandalan pasokan tenaga listrik sesuai standar yang ditetapkan.

b. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Distribusi

1) Asisten Manajer Distribusi

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

70

Fungsinya adalah melaksanakan perencanaan dan keandalan system

yang berkaitan dengan kontinuitas penyaluran tenaga listrik kepada

pelanggan, serta melakukan perencanaan dan pelaksanaan

pemeliharaan jaringan tetap terjaga.

2) Supervisor Pemeliharaan Distribusi

Fungsinya adalah menyusun rencana kegiatan mengevaluasi hasil

kerja dan menyusun program-program distribusi serta membuat laporan

Supervisor Pemeliharaan distribusi sebagai pertanggung-jawaban

pelaksanaan tugas.

3) Supervisor Operasi Distribusi

Fungsinya adalah mengatur dan mengarahkan pelaksanaan manuver

jaringan, perbaikan gangguan dan pengaturan jaringan yang berkaitan

dengan pemasangan gardu, modifikasi dan perluasan jaringan agar

keandalan pendistribusian tenaga listrik dapat terjaga dengan baik.

c. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Transaksi Energi Listrik

1) Asisten Manajer Transaksi Energi Listrik

Fungsinya adalah melakukan tugas dan melaksanakan penyambungan

baru KWh, perubahan daya, penggantian APP yang rusak, peneraan /

pengujian APP, pencatatan KWh serta melakukan P2TL.

2) Supervisor Catat Meter

Fungsinya adalah mengatur dan mengarahkan kegiatan catat meter

yang meliputi pengawasan hasil pencatatan KWh Meter dan entry data

Stand Meter, pendataan RBM agar hasil data pencatatan akurat.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

71

3) Supervisor Operasi Dan Pemeliharaan Transaksi energi Listrik

Fungsinya adalah mengatur dan mengarahkan dan Pengawasan dan

pemeliharaan APP serta menyusun program-program kerja Operasi

dan pemeliharaan APP sehingga keandalan pengukuran APP dapat

terjamin.

d. Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Pelayanan dan administrasi

1) Asisten Manajer SDM dan Administrasi

Fungsinya adalah melaksanakan kegiatan sumberdaya manusia dan

administrasi yang meliputi, sekretariat, kepegawaian, kesejahteraan

pegawai, hukum dan kehumasan.

2) Supervisor Sumberdaya Manusia.

Fungsinya adalah mengatur dan mengarahkan kegiatan kepegawaian

yang meliputi pengembangan sumberdaya manusia, tata usaha

kepegawaian, kesejahteraan pegawai guna kelancaran tugasnya.

Berdasarkan pembagian tugas dan fungsi diatas maka seharusnya

sudah jelas bagi semua pegawai tentang apa yang menjadi tugas dan

fungsinya masing-masing. Tapi terkadang hal ini tidak tercermin pada

perilaku pegawai, karena dalam pelaksanaan tugasnya terkesan hanya

melakukan aktivitas rutinitas saja.

Adapun proses bisnis PT. PLN (Persero) Area Gorontalo meliputi

rangkaian kegiatan yang dimulai dari proses pembangkitan. Didalam

proses pembangkitan ini dilakukan pengelolaan asset dan perencanaan

produksi listrik. Proses bisnis selanjutnya adalah penyaluran yaitu

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

72

pengelolaan asset transmisi. Disamping itu terdapat proses ditribusi yang

didalamnya ada pengelolaan asset distribusi.

Proses tersebut dilanjutkan dengan kegiatan penjualan yaitu

pengelolaan penjualan tenaga listrik yang dipegang oleh bagian Niaga

dan Alat Pengukur dan Pembatas (APP). Untuk menunjang proses diatas

terdapat bagian-bagian yang berfungsi sebagai regulasi dan shareholder.

Bagian-bagian tersebut saling terkait antara satu dan yang lainnya dalam

menjalankan fungsi di PT. PLN (Persero) Area Gorontalo.

Fungsi/bagian lainnya adalah bagian Sumber Daya Manusia (SDM)

yang menangani pelatihan dan pengembangan pegawai yang terkait

dengan pengembangan karir. Fungsi/bagian Sumber Daya Manusia

(SDM) memiliki tanggung jawab untuk mengkaji dan mengevaluasi

kebijakan perusahaan. Selanjutnya bagian kesekretariatan yang

mengurus surat keluar masuk, dan arsip-arsip perusahaan serta

menyiapkan alat tulis menulis perkantoran. Bagian lain yang juga

dibutuhkan dalam rangkaian proses bisnis adalah system Informasi dan

Teknologi (IT) yang bertugas menangani system aplikasi dan

pengembangan teknologi yang menunjang aktivitas bisnis perusahaan.

Proses bisnis yang telah diuraikan diatas menggambarkan bahwa

kegiatan bisnis PT. PLN akan berhasil jika keempat fungsi yang ada

mampu memaksimalkan pelaksanaan tugas dan fungsinya untuk saling

menunjang antara fungsi yang satu dengan fungsi lainnya.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...eprints.ung.ac.id/7306/3/2013-2-2-61201-931410047-bab4... · Selanjutnya secara structural bagian atau fungsi yang ada juga

73

Revitalisasi fungsi kelembagaan PT. PLN (Persero) Area Gorontalo

mengacu pada perubahan peraturan perundangan yakni Undang-Undang

(UU) Ketenagalistrikan nomor 30 tahun 2009 yang tidak lagi

memposisikan PT. PLN sebagai Pemegang Kuasa Usaha Kelistrikan

(PKUK), sehingga membuka pasar bagi perusahaan baru untuk menjadi

perusahaan yang bergerak dalam bidang kelistrikan. Hal ini tentunya

menjadi tantangan bagi PT. PLN untuk memperbaiki kinerja, dimana PT.

PLN harus dapat memenuhi kebutuhan pelanggan pada tingkat keandalan

dan pelayanan yang sesuai, dan didukung dengan sumber daya manusia

yang memiliki kompetensi tinggi, dan berperilaku sesuai tata kelola

perusahaan yang baik dalam menjalankan usahanya.

Hasil penelitian tentang pentingnya revitalisasi fungsi kelembagaan,

yang meliputi: revitalisasi orang (manusia), struktur, teknologi, dan proses

organisasi adalah untuk optimalisasi fungsi dalam melaksanakan tugas

dan fungsi dimasing-masing bagian yang ada di PT. PLN (Persero) Area

Gorontalo. Pertimbangan dasar dalam menentukan fokus pada

pelaksanaan tugas dan fungsi pada masing-masing fungsi/bagian adalah

karena semua aspek tersebut merupakan indikator kinerja kunci (Key

Performance Indikator) masing-masing fungsi atau bagian pada tahun

2013. Indikator kinerja kunci ini merupakan kontrak managemen antara

General Managemen PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo (Sulawesi

Utara, Sulawesi Tengan dan Gorontalo) dengan manager Area PT. PLN

(Persero) Area Gorontalo.