BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi...

29
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan model konvensional. Model konvensional disini berupa guru menggunakan metode ceramah, sehingga guru aktif menjelaskan materi yang disampaikan dan siswa mendengarkan penjelasan dari guru. Guru mengajukan pertanyaan, hanya 5 siswa yang berani menjawab atau mengemukakan pendapatnya. Diharapkan dengan tanya jawab tersebut siswa semakin memahami isi pelajaran. Namun setelah dilaksanakan evaluasi pada akhir pembelajaran hasil evaluasi tersebut masih jauh dari harapan. Maka perlu diadakan perbaikan melalui penggunaan model pembelajaran TAI. Siswa dinyatakan tuntas belajar jika KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), yang dimiliki siswa skornya sama atau di atas 90. Jika siswa belum mencapai skor 90 dinyatakan belum tuntas dalam belajar. Proses pelaksanaan tindakan per siklus terbagi menjadi tiga kali pertemuan, masing- masing pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. Kondisi awal sebelum diadakan tindakan penelitian ketuntasan belajar siswa dari 25 siswa terdapat 3 siswa yang mengalami ketuntasan dan 22 siswa yang belum mengalami ketuntasan dengan kriteria ketuntasan minimum 90. Hal ini dapat terlihat dalam tabel 4.1 Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika pada Pra Siklus Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% ≥ 90 Tuntas 3 12% Jumlah 25 100% Dilihat dari tabel 4.1 hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika belum maksimal, hal ini ditunjukkan dari banyaknya siswa yang belum tuntas dalam belajarnya sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=90). Dari tabel diatas diketahui terdapat 22 siswa yang tidak tuntas dalam pembelajaran

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Kondisi Pra Siklus

Sebelum pelaksanaan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar

dengan model konvensional. Model konvensional disini berupa guru

menggunakan metode ceramah, sehingga guru aktif menjelaskan materi yang

disampaikan dan siswa mendengarkan penjelasan dari guru. Guru mengajukan

pertanyaan, hanya 5 siswa yang berani menjawab atau mengemukakan

pendapatnya. Diharapkan dengan tanya jawab tersebut siswa semakin memahami

isi pelajaran. Namun setelah dilaksanakan evaluasi pada akhir pembelajaran hasil

evaluasi tersebut masih jauh dari harapan. Maka perlu diadakan perbaikan melalui

penggunaan model pembelajaran TAI. Siswa dinyatakan tuntas belajar jika KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal), yang dimiliki siswa skornya sama atau di atas 90.

Jika siswa belum mencapai skor 90 dinyatakan belum tuntas dalam belajar. Proses

pelaksanaan tindakan per siklus terbagi menjadi tiga kali pertemuan, masing-

masing pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit.

Kondisi awal sebelum diadakan tindakan penelitian ketuntasan belajar siswa

dari 25 siswa terdapat 3 siswa yang mengalami ketuntasan dan 22 siswa yang

belum mengalami ketuntasan dengan kriteria ketuntasan minimum 90. Hal ini

dapat terlihat dalam tabel 4.1

Tabel 4.1

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika pada Pra Siklus

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%)

< 90 Tidak Tuntas 22 88%

≥ 90 Tuntas 3 12%

Jumlah 25 100%

Dilihat dari tabel 4.1 hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika

belum maksimal, hal ini ditunjukkan dari banyaknya siswa yang belum tuntas

dalam belajarnya sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=90). Dari

tabel diatas diketahui terdapat 22 siswa yang tidak tuntas dalam pembelajaran

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

40

sesuai dengan KKM yang diterapkan (88%) dan terdapat 3 siswa yang tuntas

(12%) dalam pembelajaran IPA dengan skor tertinggi 90, skor terendah 55 dan

standar deviasi 10,01. Rata-rata yang diperoleh mencapai 69,12. Skor rata-rata

69,12 jika mengacu pada sekolah sudah baik, akan tetapi dalam penelitian ini

menggunakan skor rata-rata mencapai 90. Sehingga wajar perlu diadakan tindakan

pembelajaran demi membantu meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya siswa

kelas V Sekolah Dasar Negeri Bantir Candiroto Temanggung pada mata pelajaran

Matematika. Berdasarkan tabel 4.1 dapat digambarkan dalam diagram lingkaran

pada gambar 4.1.

Gambar 4.1

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Matematika pada

Pra Siklus

Berdasarkan pengamatan peneliti sebelum diadakannya penelitian,

rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh pembelajaran terhadap materi yang

disajikan dikarenakan beberapa faktor, diantaranya faktor dari guru dan siswa itu

sendiri. Faktor dari guru dikarenakan, guru kurang memiliki keterampilan

menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif atau selalu menggunakan

pembelajaran yang monoton, sedangkan faktor dari siswa dikarenakan

keterampilan bertanya siswa masih kurang, siswa kurang dilibatkan secara

langsung dalam pembelajaran sehingga materi yang belum dipahami kurang

mendapatkan tindak lanjut dari guru. Kedua faktor tersebut menimbulkan

perbedaan pendapat antara kedua belah pihak sehingga terjadi hambatan dalam

12%

88%

tuntas

tidak tunta

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

41

transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran berjalan kurang

efektif.

Berdasarkan data hasil belajar yang rendah dari siswa kelas V di SD Negeri

Bantir Candiroto Temanggung Semester 2 Tahun 2011/2012 di atas, peneliti akan

melakukan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan rancangan

penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Dalam penelitian ini

peneliti akan memberikan pembelajaran dengan model pembelajaran TAI dalam

setiap pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa yang akan dilakukan

dalam dua siklus.

4.2 Deskripsi Pelaksanaan siklus I

Praktik pembelajaran pertama dilaksanakan dengan pokok bahasan Sifat-

sifat bangun datar. Dalam siklus I ini dilakukan melalui tiga kali pertemuan

dengan rinciannya sebagai berikut :

4.2.1 Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat

pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang sifat-

sifat bangun datar, media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain

materi pembelajaran, LKS, berbagai bentuk gambar bangun datar, penggaris,

busur derajad, dan alat tulis serta gambar bentuk bangun datar, perangkat evaluasi

yang meliputi rubrik penilaian dan butir-butir soal, serta lembar observasi

pelaksanaan RPP. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini

dibuat untuk tiga kali pertemuan.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

a. Pertemuan 1

Sebelum proses belajar dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan

dalam pembelajaran, seperti alat peraga diantaranya gambar bangun datar persegi,

persegi panjang, segitiga, penggaris, busur derajad, dan alat-alat tulis, menyiapkan

kamera yang akan digunakan untuk mengambil foto atau dokumentasi selama

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

42

proses belajar mengajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan buku

pembelajaran, lembar observasi untuk guru dan siswa yang akan d2si oleh

observer. Pada saat awal pembelajaran guru memberikan salam, menyiapkan

siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian

apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran

dengan model pembelajaran TAI. Pada kegiatan inti, guru menyampaikan materi

yang akan dipelajari yaitu Sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang dan

segitiga. Awal pembelajaran sebagian siswa kurang memperhatikan selama

proses pembelajaran, sehingga situasi menjadi kurang kondusif. Pada saat guru

menyampaikan materi tentang bangun datar proses pembelajaran belum dapat

berjalan sesuai yang d2nginkan siswa masih bergurau sendiri.

Setelah pemberian materi selesai, guru membagi siswa dalam kelompok

heterogen berdasarkan nilai ulangan harian siswa kemudian memberikan panduan

kerja kelompok. Selesai membagi kelompok diskusi oleh masing-masing

kelompok sesuai dengan lembar kerja. Guru meminta siswa untuk mengerjakan

LKS tentang sifat-sifat bangun datar yang pertama yaitu bangun datar persegi.

Pada pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan 1 ini siswa masih mengerjakan

LKS yang diberikan oleh guru secara bersama-sama, padahal yang d2nginkan

dengan model pembelajaran TAI seharusnya siswa bekerja secara individu

terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan klarifikasi kedalam kelompok.

Selesai klarifikasi dan dilanjutkan dengan diskusi kelompok siswa

menyimpulkan hasil kerja kelompok dan membuat laporan pada masing-masing

kelompok. Guru mengamati proses diskusi dan mencatat hal-hal yang terjadi pada

saat berlangsungnya proses pembelajaran. Tiap-tiap kelompok melaporkan hasil

diskusi. Pada kegiatan akhir guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil

diskusi pada pembahasan dikelas.

b. Pertemuan 2

Sebelum proses belajar dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan

dalam pembelajaran, seperti alat peraga diantaranya gambar bangun datar

trapesium, jajar genjang dan belah ketupat, penggaris, dan alat-alat tulis,

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

43

menyiapkan kamera yang akan digunakan untuk mengambil foto atau

dokumentasi selama proses belajar mengajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

dan buku pembelajaran, lembar observasi untuk guru dan siswa yang akan didisi

oleh observer. Pada saat awal pembelajaran guru memberikan salam, menyiapkan

ssiwa untuk mengikuti proses pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian

apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran

dengan model pembelajaran TAI. Pada kegiatan inti, guru menyampaikan materi

yang akan dipelajari yaitu Sifat-sifat bangun datar trapesium, jajar genjang, dan

belah ketupat. Kemudian dilanjutkan dengan kerja siswa melalui LKS yang telah

disiapkan. Awal pembelajaran sebagian siswa antusias dalam memperhatikan

penjelasan guru selama proses pembelajaran, sehingga situasi menjadi lebih

kondusif. Pada saat guru menyampaikan materi tentang bangun datar proses

pembelajaran sudah berjalan sesuai yang d2nginkan dan siswa lebih tertarik dalam

melaksanakan pembelajaran.

Setelah pemberian materi selesai, guru membagi siswa dalam kelompok heterogen

berdasarkan nilai ulangan harian siswa kemudian memberikan panduan kerja

kelompok. Selesai membagi kelompok diskusi oleh masing-masing kelompok

sesuai dengan lembar kerja. Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKS tentang

sifat-sifat bangun datar yang pertama yaitu bangun datar trapesium. Pada

pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan 2 ini siswa mengerjakan LKS secara

individu dengan pengetahuan dan kecepatan masing-masing dan siswa yang telah

selesai telah mampu mengklarifikasi hasil jawabannya pada temannya yang belum

selesai sehingga siswa lain yang mengalami kesulitan dapat terbantu oleh

temannya. Selesai klarifikasi dan dilanjutkan dengan diskusi kelompok yaitu

siswa saling mengklarifikasi hasil jawaban yang telah mereka kerjakan kemudian

siswa menyimpulkan hasil kerja kelompok dan membuat laporan pada masing-

masing kelompok. Guru mengamati proses diskusi dan mencatat hal-hal yang

terjadi pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Tiap-tiap kelompok

melaporkan hasil diskusi. Pada kegiatan akhir guru membimbing siswa untuk

menyimpulkan hasil diskusi pada pembahasan dikelas.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

44

c. Pertemuan 3

Sebelum proses belajar dimulai guru menyiapkan peralatan yang

dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti alat peraga diantaranya gambar bangun

datar layang-layang dan lingkaran, penggaris, dan alat-alat tulis, menyiapkan

kamera yang akan digunakan untuk mengambil foto atau dokumentasi selama

proses belajar mengajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan buku

pembelajaran, lembar observasi untuk guru dan siswa yang akan didisi oleh

observer. Pada saat awal pembelajaran guru memberikan salam, menyiapkan

siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dan dilanjutkan dengan pemberian

apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran

dengan model pembelajaran TAI. Pada kegiatan inti, guru menyampaikan materi

yang akan dipelajari yaitu Sifat-sifat bangun datar layang-layang dan lingkaran.

Kemudian dilanjutkan dengan kerja siswa melalui LKS yang telah disiapkan.

Awal pembelajaran sebagian siswa sangat antusias dalam memperhatikan

penjelasan guru selama proses pembelajaran, sehingga situasi menjadi lebih

kondusif. Pada saat guru menyampaikan materi tentang bangun datar proses

pembelajaran sudah berjalan sesuai yang d2nginkan dan siswa lebih aktif dalam

pembelajaran.

Setelah pemberian materi selesai, guru membagi siswa dalam kelompok heterogen

berdasarkan nilai ulangan harian siswa kemudian memberikan panduan kerja

kelompok. Selesai membagi kelompok diskusi oleh masing-masing kelompok

sesuai dengan lembar kerja. Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKS tentang

sifat-sifat bangun datar yang pertama yaitu bangun datar layang-layang dan

dilanjutkan dengan bangun datar yang kedua yaitu lingkaran. Pada pelaksanaan

pembelajaran pada pertemuan 3 ini siswa mengerjakan LKS secara individu

dengan pengetahuan dan kecepatan masing-masing dan siswa yang telah selesai

telah mampu mengklarifikasi hasil jawabannya pada temannya yang belum selesai

sehingga siswa lain yang mengalami kesulitan dapat terbantu oleh temannya.

Selesai klarifikasi dan dilanjutkan dengan diskusi kelompok yaitu siswa saling

mengklarifikasi hasil jawaban yang telah mereka kerjakan kemudian siswa

menyimpulkan hasil kerja kelompok dan membuat laporan pada masing-masing

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

45

kelompok. Guru mengamati proses diskusi dan mencatat hal-hal yang terjadi pada

saat berlangsungnya proses pembelajaran. Pada kegiatan akhir guru membimbing

siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi kemudian melaporkan kesimpulan yang

telah dibuat dan dilanjutkan dengan membagikan soal evaluasi s2klus I. Pada

pertemuan 3 ini proses belajar mengajar berjalan dengan sangat efektif.

Hasil Observasi

Hasil observasi/pengamatan terhadap implementasi RPP (lampiran 5) dan

aktifitas siswa (lampiran 6) pada siklus I ini melalui lembar pengamatan yang

telah disediakan. Item pernyataan pada lembar pengamatan implementasi RPP

sejumlah 22 item terdiri dari perencanaan pembelajaran, strategi pembelajaran,

manajemen kelas dan penilaian.Item pertanyaan pada lembar pengamatan aktifitas

siswa sejumlah 22 item terdiri dari pra pembelajaran, kegiatan awal pembelajaran,

kegiatan inti pembelajaran dan penutup. Adapun hasil pengamatan implementasi

RPP dan aktifitas siswa dapat dilihat pada penjelasan berikut:

Pertemuan pertama

Hasil dari lembar pengamatan implementasi RPP (lampiran 5) yaitu pada

perencanaan pembelajaran guru sudah menyiapkan RPP dengan baik, indikator

pembelajaran mengarah pada pengembangan berpikir tingkat tinggi yaitu C3 dan

C4, kegiatan menggambarkan pembelajaran siswa aktif. Kemudian pada strategi

pembelajaran belum menyampaikan tujuan pembelajaran, membantu siswa

membangun pemahaman, memberikan kesempatan siswa mengungkapkan

pendapat, memberikan penguatan. Pada manajemen kelas tata tertib kelas

diterapkan dengan baik, ruangan dipersiapkan dengan baik, waktu dikelola dengan

baik. Selanjutnya pada penilaian perkembangan aktifitas siswa dipantau dengan

baik, adanya umpan balik terhadap pembelajaran, pemberian penghargaan

terhadap siswa. Hasil dari lembar pengamatan aktifitas siswa (lampiran 6) pada

pra pembelajaran siswa telah menempati tempat duduknya, siap menerima

pelajaran. Pada kegiatan awal siswa antusias menyimak tujuan pembelajaran,

siswa menjawab pertanyaan apersepsi. Pada kegiatan inti siswa serius

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

46

memperhatikan materi yang dijelaskan, siswa aktif bertanya, siswa aktif dalam

kegiatan kelompok, siswa berani mengungkapkan pendapat. Pada kegiatan

penutup siswa memberikan kesimpulan dengan bimbingan guru.

Sedangkan yang menjadi kelemahan diantaranya guru belum

menyampaian tujuan pembelajaran, kesimpulan belum dilakukan bersama siswa,

penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu belum sempurna,

penghargaan terhadap siswa masih kurang .

Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada

pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk

memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya peneliti berdiskusi

dengan observer dan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran,

hasil diskusi tersebut diantaranya adalah guru harus menyampaikan tujuan

pembelajaran terlebih dahulu, penyampaian materi jangan terlalu cepat, berikan

kesimpulan bersama-sama siswa, penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi,

pengelolaan waktu perlu ditingkatkan penghargaan terhadap siswa yang

menjawab pertanyaan benar maupun salah. Keaktifan siswa dalam kelompok

perlu ditingkatkan.

Pertemuan kedua

Hasil dari lembar pengamatan implementasi RPP (lampiran 5) yaitu pada

perencanaan pembelajaran guru sudah menyiapkan RPP dengan baik, indikator

pembelajaran mengarah pada pengembangan berpikir tingkat tinggi, kegiatan

menggambarkan pembelajaran siswa aktif. Kemudian pada strategi pembelajaran

telah menyampaikan tujuan pembelajaran, membantu siswa membangun

pemahaman, memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapat,

memberikan penguatan terhadap pendapat siswa. Pada manajemen kelas tata tertib

kelas diterapkan dengan baik, ruangan dipersiapkan dengan baik, waktu dikelola

dengan baik. Selanjutnya pada penilaian perkembangan aktifitas siswa dipantau

dengan baik, adanya umpan balik terhadap pembelajaran, pemberian penghargaan

terhadap siswa. Hasil dari lembar pengamatan aktifitas siswa (lampiran 6) pada

pra pembelajaran siswa telah menempati tempat duduknya, siap menerima

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

47

pelajaran. Pada kegiatan awal siswa antusias menyimak tujuan pembelajaran,

siswa menjawab pertanyaan apersepsi. Pada kegiatan inti siswa serius

memperhatikan materi yang dijelaskan, siswa aktif bertanya dan menjawab

pertanyaan dari guru, siswa berani mengungkapkan pendapat. Pada kegiatan

penutup siswa memberikan kesimpulan bersama guru.

Sedangkan yang menjadi kelemahan diantaranya penyampaian tujuan

pembelajaran terlalu cepat, kesimpulan belum dilakukan bersama siswa, penataan

tempat duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu belum sempurna,

penghargaan terhadap siswa masih kurang .

Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan kedua, maka pada

pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk

memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya peneliti berdiskusi

dengan observer dan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran,

hasil diskusi tersebut diantaranya adalah penyampaian tujuan pembelajaran jangan

terlalu cepat, berikan kesimpulan bersama-sama siswa, penataan tempat duduk

harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu perlu ditingkatkan penghargaan terhadap

siswa yang menjawab pertanyaan benar maupun salah. Keaktifan siswa dalam

kelompok perlu ditingkatkan, lakukan tanya jawab untuk mengarahkan siswa pada

pembelajaran, siswa perlu lebih aktif dalam pembelajaran, ajak semua siswa

melakukan refleksi.

Pertemuan Ketiga

Hasil dari lembar pengamatan implementasi RPP (lampiran 5) yaitu pada

perencanaan pembelajaran guru sudah menyiapkan RPP dengan baik, indikator

pembelajaran mengarah pada pengembangan berpikir tingkat tinggi, kegiatan

menggambarkan pembelajaran siswa aktif. Kemudian pada strategi pembelajaran

telah menyampaikan tujuan pembelajaran, membantu siswa membangun

pemahaman, memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapat,

memberikan penguatan terhadap pendapat siswa. Pada manajemen kelas tata tertib

kelas diterapkan dengan baik, ruangan dipersiapkan dengan baik, waktu dikelola

dengan baik. Selanjutnya pada penilaian perkembangan aktifitas siswa dipantau

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

48

dengan baik, adanya umpan balik terhadap pembelajaran, pemberian penghargaan

terhadap siswa. Hasil dari lembar pengamatan aktifitas siswa (lampiran 6) pada

pra pembelajaran siswa telah menempati tempat duduknya, siap menerima

pelajaran. Pada kegiatan awal siswa antusias menyimak tujuan pembelajaran,

siswa menjawab pertanyaan apersepsi. Pada kegiatan inti siswa serius

memperhatikan materi yang dijelaskan, siswa aktif bertanya dan menjawab

pertanyaan dari guru, siswa berani mengungkapkan pendapat. Pada kegiatan

penutup siswa memberikan kesimpulan bersama guru.

Sedangkan yang menjadi kelemahan diantaranya kesimpulan belum

dilakukan bersama oleh semua siswa, penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi,

pengelolaan waktu belum sempurna, penghargaan terhadap siswa masih kurang .

Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan kedua, maka pada

pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk

memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya peneliti berdiskusi

dengan observer dan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran,

hasil diskusi tersebut diantaranya adalah berikan kesimpulan bersama-sama siswa,

penataan tempat duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu perlu ditingkatkan

penghargaan terhadap siswa yang menjawab pertanyaan benar maupun salah.

Keaktifan siswa dalam kelompok perlu ditingkatkan, lakukan tanya jawab untuk

mengarahkan siswa pada pembelajaran, siswa perlu lebih aktif dalam

pembelajaran, ajak semua siswa melakukan refleksi.

4.2.3 Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan

pertama, kedua, dan ketiga maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk

diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan

oleh guru kelas, guru observer, dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi

bagaimana pembelajaran Matematika melalui model pembelajaran TAI bagi guru

kelas, observer, dan siswa. Dari diskusi ini didapatkan bahwa guru kelas dengan

menerapkan model pembelajaran TAI kegiatan pembelajaran menggambarkan

pembelajaran siswa aktif, pada strategi pembelajaran guru menyampaikan tujuan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

49

pembelajaran, apersepsi memberikan kesempatan siswa mengungkapkan

pendapatnya, pada manajemen kelas guru melaksanakan tata tertib kelas,

mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian guru melakukan penilaian

keaktifan pada siswa, memberikan umpan balik, dan memberikan pujian. Namun

masih ada kekurangan guru yang perlu diperbaiki misalnya mobilitas guru ketika

memberikan bimbingan pada siswa, penilaian pada setiap siswa, pemberian pujian

pada siswa.

Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus I kemudian diambil

data secara kuantitatif melalui penilaian proses dan hasil belajar yaitu nilai

tertinggi yang dicapai sebelum tindakan sebesar 90 dan nilai terendah 55. Siswa

yang telah mencapai KKM 90 ada 3 siswa (12%), sedangkan yang belum

mencapai KKM 90 sebanyak 22 siswa (88%). Pada Siklus I siswa yang telah

mencapai KKM sebanyak 15 siswa (60%) sedangkan yang belum mencapai KKM

sebanyak 10 siswa (40%), skor tertinggi yang dicapai siswa telah meningkat yaitu

96,1, sedangkan skor terendah 68,6 dengan skor rata- rata 87,8 dan standar deviasi

6,46. Berikut ini tabel distribusi ketuntasan hasil belajar Matematika pada siklus I

Tabel 4.2

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika pada Siklus I

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%)

< 90 Tidak Tuntas 10 40%

≥ 90 Tuntas 15 60%

Jumlah 25 100%

Adapun hasil belajar Matematika dengan model pembelajaran TAI telah

mencapai 60% siswa tuntas atau sebanyak 15 siswa dan 40% siswa belum tuntas

atau sebanyak 10 siswa karena nilai hasil belajar masih dibawah KKM yaitu 90

dengan skor tertinggi 96,1, skor terendah 68,6, skor rata-rata 87,8 dan standar

deviasi 6,46. Kondisi tersebut dapat digambarkan pada gambar 4.2

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

50

Gambar 4.2

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Matematika pada Siklus I

Kelas V SDN Bantir

Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditentukan yaitu ketercapaian

KKM pada hasil belajar siswa penulis memberikan patokan 90% dari jumlah

keseluruhan siswa hasil belajarnya meningkat dengan mencapai nilai ≥90

berdasarkan hasil evaluasi siswa. Berdasarkan hasil evaluasi siswa pada siklus 1,

indikator kinerja yang ditetapkan belum tercapai maka peneliti perlu mengadakan

revisi-revisi mengenai langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian terutama

menentukan perbaikan dalam mengoptimalkan model yang dipakai, sehingga

ditemukan variasi yang tepat untuk mencapai tujuan. Kemudian peneliti

menemukan variasi yang tepat untuk mencapai tujuan yaitu keja sama siswa

dalam klarifikasi perlu ditingkatkan. Selanjutnya, sebagai pemantapan pada siklus

I akan dilanjutkan pada siklus 2 dengan penerapan model pembelajaran TAI pada

setiap kegiatan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I maka secara keseluruhan hasil

refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:

A. Kelebihan

1. Rancangan pembelajaran sudah terprogram

2. Siswa lebih tertarik pada pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran TAI

40%

60%

belum tuntas

tuntas

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

51

3. Kegiatan pembelajaran nampak lebih hidup, perhatian, antusias

siswa lebih meningkat, karena mereka belajar tanpa tekanan.

4. Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah

sesuai.

5. Siswa terlibat aktif didalam proses pembelajaran.

6. Keberanian siswa sudah tumbuh dalam mengeluarkan pendapat

atau dalam menjawab pertanyaan.

7. Siswa yang berkemampuan rendah dalam belajar dapat terbantu

oleh teman dalam kelompoknya.

B. Kekurangan

a. Hambatan

1. Penerapan model pembelajaran TAI belum terbiasa

dilaksanakan siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga

keterampilan kerjasama siswa masih sedikit peningkatan.

2. Guru terkadang masih kurang memberikan bimbingan pada

siswa dan kelompok siswa yang mengalami kesulitan dalam

belajar.

3. Penyampaian materi pembelajaran terlalu cepat.

4. Pengelolaan waktu yang kurang dalam proses kegiatan belajar

mengajar

5. Keaktifan siswa dalam pembelajaran belum maksimal

b. Penyelesaian

1. Dalam proses pembelajaran memerlukan pengarahan yang

maksimal dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan siswa.

2. Dalam proses pembelajaran guru hendaknya berkeliling

membimbing siswa dalam kelompok pada saat diskusi

berlangsung

3. Pengelolaan waktu perlu ditingkatkan.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

52

4. Perlu dilakukan peningkatan aktifitas siswa dalam

pembelajaran.

4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2

Pelaksanaan siklus 2 dengan pokok bahasan Sifat-sifat bangun ruang.

Dalam siklus 2 ini dilakukan melalui tiga kali pertemuan dengan rinciannya

sebagai berikut :

4.3.1 Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat

pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang sifat-

sifat bangun ruang, media yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain

materi pembelajaran, LKS, berbagai bentuk bangun ruang, penggaris, dan alat

tulis serta berbagai bentuk bangun ruang, perangkat evaluasi yang meliputi rubrik

penilaian dan butir-butir soal, serta lembar observasi pelaksanaan RPP. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk tiga kali

pertemuan.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

a. Pertemuan Pertama

Sebelum proses belajar dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan

dalam pembelajaran, seperti alat peraga diantaranya gambar bangun ruang kubus,

balok, dan prisma segitiga, penggaris, busur derajad, dan alat-alat tulis,

menyiapkan kamera yang akan digunakan untuk mengambil foto atau

dokumentasi selama proses belajar mengajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

dan buku pembelajaran, lembar observasi untuk guru dan siswa yang akan d2si

oleh observer. Pada saat awal pembelajaran guru memberikan salam dan

menyiapkan ssiwa untuk mengikuti proses pembelajaran dilanjutkan dengan

pemberian apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah

pembelajaran dengan model pembelajaran TAI. Pada kegiatan inti, guru

menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu Sifat-sifat bangun ruang yaitu

balok, kubus, dan prisma segitiga. Awal pembelajaran sebagian siswa kurang

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

53

memperhatikan selama proses pembelajaran, sehingga situasi menjadi kurang

kondusif. Pada saat guru menyampaikan materi tentang bangun ruang proses

pembelajaran belum dapat berjalan sesuai yang d2nginkan siswa masih bergurau

sendiri.

Setelah pemberian materi selesai, guru membagi siswa dalam kelompok

heterogen berdasarkan nilai ulangan harian siswa kemudian memberikan panduan

kerja kelompok. Selesai membagi kelompok diskusi oleh masing-masing

kelompok sesuai dengan lembar kerja. Guru meminta siswa untuk mengerjakan

LKS tentang sifat-sifat bangun ruang yang pertama yaitu kubus, balok, dan pisma

segitiga. Pada pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan 1 ini siswa mengerjakan

LKS yang diberikan oleh guru secara individu terlebih dahulu kemudian

dilanjutkan dengan klarifikasi kedalam kelompok. Setiap siswa yang telah selesai

mengerjakan LKS terlebih dahulu mengklarifikasi atau membantu pada temannya

yang belum selesai, sehingga siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar

terutama dalam penyelesaian LKS dapat terbantu oleh temannya.

Setelah semua anggota kelompok selesai mengejakan LKS dilanjutkan

dengan klarifikasi tehadap sesama teman sekelompoknya. Selesai klarifikasi dan

dilanjutkan dengan diskusi kelompok siswa menyimpulkan hasil kerja kelompok

dan membuat laporan pada masing-masing kelompok dan memaparkan hasil

laporannya dalam pembahasan dikelas. Guru mengamati proses diskusi dan

mencatat hal-hal yang terjadi pada saat berlangsungnya proses pembelajaran.Tiap-

tiap kelompok melaporkan hasil diskusi. Pada kegiatan akhir guru membimbing

siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi pada pembahasan dikelas.

b. Pertemuan 2

Sebelum proses belajar dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan

dalam pembelajaran, seperti alat peraga diantaranya gambar bangun ruang limas

dan kerucut, penggaris, busur derajad, dan alat-alat tulis, menyiapkan kamera

yang akan digunakan untuk mengambil foto atau dokumentasi selama proses

belajar mengajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan buku pembelajaran,

lembar observasi untuk guru dan siswa yang akan disi oleh observer. Pada saat

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

54

awal pembelajaran guru memberikan salam dan menyiapkan siswa untuk

mengikuti proses pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian apersepsi,

menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran dengan

model pembelajaran TAI. Pada kegiatan inti, guru menyampaikan materi yang

akan dipelajari yaitu Sifat-sifat bangun ruang yaitu limas dan kerucut. Awal

pembelajaran sebagian siswa sangat antusias memperhatikan selama proses

pembelajaran, sehingga situasi sangat kondusif. Pada saat guru menyampaikan

materi tentang bangun ruang proses pembelajaran dapat berjalan sesuai yang

d2nginkan.

Setelah pemberian materi selesai, guru membagi siswa dalam kelompok

heterogen berdasarkan nilai ulangan harian siswa kemudian memberikan panduan

kerja kelompok. Selesai membagi kelompok diskusi oleh masing-masing

kelompok sesuai dengan lembar kerja. Guru meminta siswa untuk mengerjakan

LKS tentang sifat-sifat bangun ruang yang kedua yaitu limas dan kerucut. Pada

pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan 2 ini siswa mengerjakan LKS yang

diberikan oleh guru secara individu terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan

klarifikasi kedalam kelompok. Setiap siswa yang telah selesai mengerjakan LKS

terlebih dahulu mengklaifikasi atau membantu pada temannya yang belum selesai,

sehingga siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar terutama dalam

penyelesaian LKS dapat terbantu oleh temannya.

Setelah semua anggota kelompok selesai mengerjakan LKS dilanjutkan

dengan klarifikasi tehadap sesama teman sekelompoknya. Selesai klarifikasi dan

dilanjutkan dengan diskusi kelompok siswa menyimpulkan hasil kerja kelompok

dan membuat laporan pada masing-masing kelompok dan memaparkan hasil

laporannya dalam pembahasan dikelas. Guru mengamati proses diskusi dan

mencatat hal-hal yang terjadi pada saat berlangsungnya proses pembelajaran.

Tiap-tiap kelompok melaporkan hasil diskusi. Pada kegiatan akhir guru

membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi pada pembahasan dikelas.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

55

c. Pertemuan 3

Sebelum proses belajar dimulai guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan

dalam pembelajaran, seperti alat peraga diantaranya gambar bangun ruang tabung

dan bola, penggaris, dan alat-alat tulis, menyiapkan kamera yang akan digunakan

untuk mengambil foto atau dokumentasi selama proses belajar mengajar, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran dan buku pembelajaran, lembar observasi untuk guru

dan siswa yang akan d2si oleh observer. Pada saat awal pembelajaran guru

memberikan salam dan menyiapkan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran

dilanjutkan dengan pemberian apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan

langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran TAI. Pada kegiatan

inti, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu Sifat-sifat bangun

ruang yaitu tabung dan balok. Awal pembelajaran semangat dalam mengikuti

proses pembelajaran, sehingga situasi menjadi kondusif. Pada saat guru

menyampaikan materi tentang bangun ruang proses pembelajaran berjalan sesuai

yang d2nginkan.

Setelah pemberian materi selesai, guru membagi siswa dalam kelompok

heterogen berdasarkan nilai ulangan harian siswa kemudian memberikan panduan

kerja kelompok. Selesai membagi kelompok diskusi oleh masing-masing

kelompok sesuai dengan lembar kerja. Guru meminta siswa untuk mengerjakan

LKS tentang sifat-sifat bangun ruang yang ketiga yaitu tabung dan bola. Pada

pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan 3 ini siswa mengerjakan LKS yang

diberikan oleh guru secara individu terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan

klarifikasi kedalam kelompok. Setiap siswa yang telah selesai mengerjakan LKS

terlebih dahulu mengklarifikasi atau membantu pada temannya yang belum

selesai, sehingga swiswa yang mengalami kesulitan dalam belajar terutama dalam

penyelesaian LKS dapat terbantu oleh temannya.

Setelah semua anggota kelompok selesai mengejakan LKS dilanjutkan

dengan klarifikasi tehadap sesama teman sekelompoknya. Selesai klarifikasi dan

dilanjutkan dengan diskusi kelompok siswa menyimpulkan hasil kerja kelompok

dan membuat laporan pada masing-masing kelompok dan memaparkan hasil

laporannya dalam pembahasan dikelas. Guru mengamati proses diskusi dan

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

56

mencatat hal-hal yang terjadi pada saat berlangsungnya proses pembelajaran.

Tiap-tiap kelompok melaporkan hasil diskusi. Pada kegiatan akhir guru

membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi pada pembahasan dikelas.

Kemudian membagikan soal tes evaluasi pada siklus 2.

Pada pertemuan 3 ini proses belajar mengajar berjalan dengan sangat efektif.

Hasil Observasi

Hasil observasi/pengamatan terhadap implementasi RPP (lampiran 5) dan

aktifitas siswa (lampiran 6) pada siklus 2 ini melalui lembar pengamatan yang

telah disediakan. Item pernyataan pada lembar pengamatan implementasi RPP

sejumlah 22 item terdiri dari; perencanaan pembelajaran, strategi pembelajaran,

manajemen kelas dan penilaian.Item pertanyaan pada lembar pengamatan aktifitas

siswa sejumlah 22 item terdiri dari pra pembelajaran, kegiatan awal pembelajaran,

kegiatan inti pembelajaran dan penutup. Adapun hasil pengamatan implementasi

RPP dan aktifitas siswa dapat dilihat pada penjelasan berikut:

Pertemuan Pertama

Hasil dari lembar pengamatan implementasi RPP (lampiran 5) yaitu pada

perencanaan pembelajaran tersedia RPP, Indikator pembelajaran mengarah pada

pengembangan berpikir tingkat tinggi yaitu C3 dan C4, kegiatan belajar

menggambarkan pembelajaran aktif,, membantu siswa membangun pemahaman

sendiri, memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat, ada

kesimpulan dan penguatan. Pada manajemen kelas tata tertib kelas ada dan

diterapkan dengan baik, kelas ditata dengan baik sehingga memudahkan

mobilitas, interaksi, dan komunikasi dalam kelas, waktu untuk setiap langkah

kegiatan dikelola dengan baik. Pada penilaian perkembangan belajar siswa

dipantau dengan baik, umpan balik diberikan terhadap hasil belajar, penghargaan

terhadap siswa berupa pujian.

Sedangkan yang menjadi kelemahan diantaranya belum menyampaikan

tujuan pembelajaran, kesimpulan belum dilakukan bersama siswa, penataan

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

57

tempat duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu belum sempurna,

penghargaan terhadap siswa masih kurang .

Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada

pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk

memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya peneliti berdiskusi

dengan observer dan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran,

hasil diskusi tersebut diantaranya adalah penyampaian tujuan pembelajaran harus

dilakukan, berikan kesimpulan bersama-sama siswa, penataan tempat duduk harus

lebih rapi lagi, pengelolaan waktu perlu ditingkatkan penghargaan terhadap siswa

yang menjawab pertanyaan benar maupun salah. Keaktifan siswa dalam kelompok

perlu ditingkatkan.

Pertemuan kedua

Hasil dari lembar pengamatan implementasi RPP (lampiran 5) yaitu pada

perencanaan pembelajaran guru sudah menyiapkan RPP dengan baik, indikator

pembelajaran mengarah pada pengembangan berpikir tingkat tinggi, kegiatan

menggambarkan pembelajaran siswa aktif. Kemudian pada strategi pembelajaran

telah menyampaikan tujuan pembelajaran, membantu siswa membangun

pemahaman, memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapat,

memberikan penguatan terhadap pendapat siswa. Pada manajemen kelas tata tertib

kelas diterapkan dengan baik, ruangan dipersiapkan dengan baik, waktu dikelola

dengan baik. Selanjutnya pada penilaian perkembangan aktifitas siswa dipantau

dengan baik, adanya umpan balik terhadap pembelajaran, pemberian penghargaan

terhadap siswa. Hasil dari lembar pengamatan aktifitas siswa (lampiran 6) pada

pra pembelajaran siswa telah menempati tempat duduknya, siap menerima

pelajaran. Pada kegiatan awal siswa antusias menyimak tujuan pembelajaran,

siswa menjawab pertanyaan apersepsi. Pada kegiatan inti siswa serius

memperhatikan materi yang dijelaskan, siswa aktif bertanya, siswa aktif dalam

kegiatan kelompok, siswa berani mengungkapkan pendapat. Pada kegiatan

penutup siswa memberikan kesimpulan sendiri.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

58

Sedangkan yang menjadi kelemahan diantaranya penyampaian tujuan

pembelajaran terlalu cepat, kesimpulan belum dilakukan bersama siswa, penataan

tempat duduk harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu belum sempurna,

penghargaan terhadap siswa masih kurang .

Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan kedua, maka pada

pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk

memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya peneliti berdiskusi

dengan observer dan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran,

hasil diskusi tersebut diantaranya adalah penyampaian tujuan pembelajaran jangan

terlalu cepat, berikan kesimpulan bersama-sama siswa, penataan tempat duduk

harus lebih rapi lagi, pengelolaan waktu perlu ditingkatkan penghargaan terhadap

siswa yang menjawab pertanyaan benar maupun salah. Keaktifan siswa dalam

kelompok perlu ditingkatkan, lakukan tanya jawab untuk mengarahkan siswa pada

pembelajaran, siswa perlu lebih aktif dalam pembelajaran, ajak semua siswa

melakukan refleksi.

Pertemuan Ketiga

Hasil dari lembar pengamatan implementasi RPP (lampiran 5) yaitu pada

perencanaan pembelajaran guru sudah menyiapkan RPP dengan baik, indikator

pembelajaran mengarah pada pengembangan berpikir tingkat tinggi, kegiatan

menggambarkan pembelajaran siswa aktif. Kemudian pada strategi pembelajaran

telah menyampaikan tujuan pembelajaran, membantu siswa membangun

pemahaman, memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pendapat,

memberikan penguatan terhadap pendapat siswa. Pada manajemen kelas tata tertib

kelas diterapkan dengan baik, ruangan dipersiapkan dengan baik, waktu dikelola

dengan baik. Selanjutnya pada penilaian perkembangan aktifitas siswa dipantau

dengan baik, adanya umpan balik terhadap pembelajaran, pemberian penghargaan

terhadap siswa. Hasil dari lembar pengamatan aktifitas siswa (lampiran 6) pada

pra pembelajaran siswa telah menempati tempat duduknya, siap menerima

pelajaran. Pada kegiatan awal siswa antusias menyimak tujuan pembelajaran,

siswa menjawab pertanyaan apersepsi. Pada kegiatan inti siswa serius

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

59

memperhatikan materi yang dijelaskan, siswa aktif bertanya, siswa aktif dalam

kegiatan kelompok, siswa berani mengungkapkan pendapat. Pada kegiatan

penutup siswa memberikan kesimpulan sendiri.

Sedangkan yang menjadi kelemahan diantaranya penataan tempat duduk

harus lebih rapi lagi, penghargaan terhadap siswa masih kurang, pengelolaan

waktu yang belum sempurna.

Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan ketiga, maka pada

pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan tersebut untuk

memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya peneliti berdiskusi

dengan observer dan guru mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran,

hasil diskusi tersebut diantaranya adalah penataan tempat duduk harus lebih rapi

lagi, penghargaan terhadap siswa yang menjawab pertanyaan benar maupun salah.

Pengelolaan waktu perlu ditingkatkan, keaktifan siswa dalam kelompok perlu

ditingkatkan, lakukan tanya jawab untuk mengarahkan siswa pada pembelajaran,

siswa perlu lebih aktif dalam pembelajaran.

4.3.2 Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 2 dari pertemuan

pertama, kedua, dan ketiga maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk

diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan

oleh guru kelas, guru observer, dan peneliti. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi

bagaimana pembelajaran Matematika melalui model pembelajaran TAI bagi guru

kelas, observer, dan siswa. Dari diskusi ini didapatkan bahwa guru kelas dengan

menerapkan model pembelajaran TAI kegiatan pembelajaran menggambarkan

pembelajaran siswa aktif, pada strategi pembelajaran guru menyampaikan tujuan

pembelajaran, apersepsi memberikan kesempatan siswa mengungkapkan

pendapatnya, pada manajemen kelas guru melaksanakan tata tertib kelas,

mengelola waktu pembelajaran, pada penilaian guru melakukan penilaian

keaktifan pada siswa, memberikan umpan balik, dan memberikan pujian. Namun

masih ada kekurangan guru yang perlu diperbaiki misalnya mobilitas guru ketika

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

60

memberikan bimbingan pada siswa, penilaian pada setiap siswa, pemberian pujian

pada siswa.

Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus 2 kemudian diambil

data secara kuantitatif melalui penilaian proses dan hasil belajar yaitu skor

tertinggi yang dicapai pada siklus 2 sebesar 96,1 dan nilai terendah 70,3 dengan

skor rata-rata 90,3 dan standar deviasi 5,96. Siswa yang telah mencapai KKM 90

ada 23 siswa (92%), sedangkan yang belum mencapai KKM 90 sebanyak 2 siswa

(8%). Berikut ini tabel distribusi hasil belajar Matematika pada siklus 2.

Tabel 4.3

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Nilai Matematika pada Siklus 2

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase

(%)

< 90 Tidak Tuntas 3 8%

≥ 90 Tuntas 22 92%

Jumlah 25 100%

Dari tabel diatas hasil belajar Matematika dengan model pembelajaran TAI

telah mencapai 92% siswa tuntas atau sebanyak 23 siswa dan 8% siswa belum

tuntas atau sebanyak 2 siswa karena nilai hasil belajar masih dibawah KKM yaitu

90 dengan skor maksimal 96,1, skor minimal 70,3, skor rata-rata 90,3 dan standar

deviasi 5,96. Kondisi tersebut dapat digambarkan pada gambar 4.3

Gambar 4.3

Diagram Lingkaran Ketuntasan Hasil Belajar Matematika

pada Siklus 2

92%

8%

tuntas

tidak tuntas

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

61

Berdasarkan indikator kinerja yang telah ditentukan yaitu ketercapaian

KKM pada hasil belajar siswa penulis memberikan patokan 90% dari jumlah

keseluruhan siswa hasil belajarnya meningkat dengan mencapai nilai ≥90.

Berdasarkan hasil evaluasi siswa pada siklus 2, indikator kinerja yang ditetapkan

sudah tercapai. Berdasarkan pengamatan dari observer pada siklus 2 maka secara

keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus 2

adalah sebagai berikut:

A. Kelebihan

1. Rancangan pembelajaran sudah terprogram

2. Siswa lebih tertarik pada pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran TAI

3. Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah

sesuai.

4. Siswa telah siap dengan pembelajaran, siswa telah menempati

tempat duduknya.

5. Siswa terlibat aktif didalam proses pembelajaran.

6. Keberanian siswa sudah tumbuh dalam mengeluarkan pendapat

7. Siswa melakukan refleksi bersama guru

B. Kekurangan

1. Hambatan

- Pengelolaan waktu yang belum tepat yang dilakukan oleh

guru.

2. Penyelesaian

- Guru harus membatas waktu untuk diskusi kelompok, agar

waktu untuk evaluasi tidak terlalu sedikit, supaya ssiwa dapat

berkonsentrasi dengan tenang dan dapat mengerjakan dengan

benar.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

62

4.4 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil tindakan dapat diketahui telah terjadi keberhasilan dalam

menggunakan model pembelajaran TAI pada mata pelajaran matematika

khususnya materi Sifat-sifat bangun datar dan sifat-sifat bangun ruang di kelas V

SD Negeri Bantir Candiroto Temanggung Tahun 2011/2012. Keberhasilan

tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini

Tabel 4.4

Distribusi Perbandingan Skor Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus,

Siklus I, dan Siklus 2

Ketuntasan

Belajar

Pra Siklus Siklus I Siklus 2

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

Tidak Tuntas 22 88% 10 40% 2 8%

Tuntas 3 12% 15 60% 23 92%

Jumlah 25 100% 25 100% 25 100%

Dari tabel nilai hasil belajar pada tabel 4.4 dapat dilihat adanya peningkatan

jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran Matematika terbukti untuk

klasifikasi tuntas, pada pra siklus ada 3 siswa yang tuntas dan 22 siswa yang

tuntas, dengan skor tertinggi 90, skor terendah 55, skor rata-rata 69,12 dan standar

deviasi 10,01. Pada siklus I terdapat 15 siswa yang tuntas, dan 10 siswa yang

tidak tuntas dengan skor tertinggi 96,1, skor terendah 68,6, skor rata-rata 87,8 dan

standar deviasi 6,46. Pada siklus 2 terdapat 23 siswa yang tuntas dan 2 siswa yang

tidak tuntas dengan skor tertinggi 96,1, skor terendah 70,3, skor rata-rata 90,3 dan

standar deviasi 5,96. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan

model pembelajaran TAI dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat

pada diagram 4.4

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

63

Gambar 4.4

Distribusi Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika pada

Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus 2

Untuk perbandingan nilai skor maksimal dari prasiklus, siklus I dan siklus 2,

mengalami peningkatan yang signifikan dari pada prasiklus 90, naik menjadi 96,1

pada siklus I dan siklus 2. Gambar 4.5 menyajikan perbandingan skor maksimal

dari prasiklus, siklus I dan siklus 2.

Gambar 4.5

Grafik Perbandingan Skor Maksimal pada Pra Siklus,

Siklus I, dan Siklus 2

Pada penelitian ini setiap kenaikan skor maksimal juga d2kuti oleh kenaikan

skor minimal pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus 2. Berarti dalam penelitian ini

90

96.1 96.1

86

88

90

92

94

96

98

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

64

penggunaan model pembelajaran TAI sangat berpengaruh terhadap kenaikan nilai

siswa. Gambar 4.6 menyajikan tentang kenaikan skor minimal pada Pra Siklus,

Siklus I dan Siklus 2.

Gambar 4.6

Grafik Peningkatan Skor Minimal pada Pra Siklus,

Siklus I, dan Siklus 2

Setiap kenaikan skor maksimal dan skor minimal pada Pra Siklus, Siklus I,

dan Siklus 2 pada penelitian ini maka juga meningkatkan perolehan skor rata-rata

pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus 2. Gambar 4.7 menyajikan tentang

perbandingan nilai rata-rata pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus 2.

Gambar 4.7

Grafik Peningkatan Skor Rata-rata pada Pra Siklus, Siklus I

dan Siklus 2

Pada standar deviasi di setiap siklus yang terus mengalami penurunan dari

pra siklus sebesar 10,01 menurun menjadi 6,46 pada siklus I dan pada siklus 2

turun menjadi 5,96. Hal ini menunjukkan bahwa penyimpangan skor pada setiap

siklus semakin menurun. Lebih jelas dapat dilihat pada gambar grafik berikut ini.

69.12

87.8 90.3

0

20

40

60

80

100

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

65

Gambar 4.8

Grafik Perbandingan Standar Deviasi pada Pra Siklus, Siklus I

dan Siklus 2

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

4.5.1 Pembahasan Siklus I

Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan pembelajaran di kelas V Sekolah

Dasar Negeri Bantir Candiroto Temanggung terlihat bahwa ada peningkatan hasil

belajar siswa setelah diadakan pembelajaran dengan pembelajaran TAI, dengan

skor rata-rata 69,12 sebelum diadakan penelitian dan setelah diadakan penelitian

pada siklus I skor rata-rata menjadi 87,8 dengan skor tertinggi 96,1 dan skor

terendah 68,6. Berarti pembelajaran telah berhasil baik dengan indikator

keberhasilannya ≥90 dengan tingkat keberhasilan 60% dari jumlah siswa

sebanyak 25 siswa, dan pada siklus I ini hasil belajar siswa sudah meningkat,

tetapi masih ada yang belum tuntas dengan persentase 40%. Walaupun persentase

ini sudah cukup besar namun belum memenuhi ketuntasan yang ingin dicapai

sebesar 90% dari seluruh siswa sehingga perlu dilakukan tindakan siklus 2.

Perolehan hasil belajar pada siklus I ini masih belum optimal, beberapa

kekurangan dalam penelitian tindakan siklus I ini antara lain dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran guru terlalu cepat, sehingga siswa kurang

mengerti apa yang harus dia pahami ketika pembelajaran, selain itu pemberian

kesimpulan pada ahir pembelajaran perlu dilakukan bersama-sama siswa, perlu

dilakukan penataan tempat duduk agar ketika pembelajaran siswa dapat terlayani

10.01

6.46 5.96

0

2

4

6

8

10

12

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

66

semua, dalam manajemen waktu pembelajaran perlu ditingkatkan sehingga

pembelajaran belangsung efektif dan efisien. Semua siswa harus beraktifitas

positif dalam pembelajaran sehingga siswa memperoleh manfaat pembelajaran

melalui model pembelajaran TAI.

4.5.2 Pembahasan Siklus 2

Perbaikan hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan adanya

peningkatan baik peran guru, persentase pembelajaran maupun prosentase

ketuntasan belajar. Namun demikian hasil belajar siswa belum maksimal. Dari

kegiatan refleksi teridentifikasi bahwa dalam menyampaikan tujuan pembelajaran

guru terlalu cepat, selain itu pemberian kesimpulan pada ahir pembelajaran belum

dilakukan bersama-sama dengan siswa. penataan tempat duduk yang kurang

optimal, kemudian kurang tepatnya manajemen waktu pembelajaran. Belum

semua siswa beraktifitas positif dalam pembelajaran.

Selanjutnya pada siklus 2 penelitian perbaikan hasil belajar siswa difokuskan pada

kekurangan di siklus I. Selama proses pembelajaran, siswa tampak lebih

beraktifitas positif. Pada penelitian siklus I ketuntasan hasil belajar sebesar 60%

dan skor rata-rata 87,8 dengan skor tertinggi 96,1 dan skor terendah 68,6. Pada

siklus 2 ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 92% dan skor rata-rata

meningkat menjadi 90,3 dengan skor tertinggi 96,1 dan skor terendah 70,3.

Meskipun belum dapat mencapai 100%, namun dapat dikatakan bahwa siswa

telah mencapai ketuntasan belajar karena telah memenuhi standar ketuntasan

belajar 90%. dengan demikian model pembelajaran TAI dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Hal ini sependapat dengan teori yang dikemukakan oleh Slavin

(2010) “Dengan membuat siswa bekerja dalam tim-tim dan mengemban tanggung

jawab mengelola dan memeriksa secara rutin, saling membantu satu sama lain

dalam menghadapai masalah, dan saling memberi dorongan untuk maju, maka

guru dapat membebaskan diri mereka dari pengajaran langsung kepada

sekolompok kecil siswa yang homogen yang berasal dari tim-tim siswa yang

heterogen sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa”.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/850/5/T1_292008096_BAB IV.pdf41 transformasi ilmu pengetahuan yang menimbulkan pembelajaran

67

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran partisipasi siswa

dalam pembelajaran cukup besar. Siswa lebih aktif mengikuti proses

pembelajaran dan lebih aktif menjawab pertanyaan dari guru dan lebih berani

mengemukakan pendapat. Dengan penggunaan model pembelajaran TAI ternyata

sudah memberikan antusias besar kepada siswa di dalam menyampaikan materi

pada pembelajaran matematika. Hal ini terlihat dalam nilai siswa yang meningkat.

Setelah dilakukan siklus I dan siklus 2 dengan siklus I sebanyak 3 kali

pertemuan dan siklus 2 sebanyak 3 kali pertemuan, dapat membuat siswa lebih

paham dalam pembelajaran Matematika dengan materi pokok “Sifat-sifat bangun

datar dan Sifat-sifat bangun ruang.

4.5.3 Pembahasan Perbandingan Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus 2

Pada kondisi awal atau pra siklus hanya sebanyak 12% siswa telah

mengalami ketuntasan dengan skor rata-rata 69,12 dan skor terendah 55, skor

tertinggi 90. Pada kondisi pra siklus ini standar deviasi sebesar 10.01. Setelah

diadakan tindakan penelitian melalui model pembelajaran TAI terjadi peningkatan

hasil belajar siswa yaitu sebanyak 60% siswa mengalami ketuntasan dengan skor

rata-rata 87,8 dan skor terendah 68,6, skor tertinggi 96,1. Untuk Standar deviasi

pada siklus I telah mengalami penurunan yaitu sebesar 6,46. Walaupun sudah

terjadi peningkatan namun belum memenuhi ketuntasan yang ingin dicapai yaitu

sebesar 90% dari keseluruhan siswa tuntas hasil belajarnya, sehingga dilakukan

tindakan siklus 2. Pada tindakan siklus 2 telah terjadi peningkatan yang signifikan

yaitu sebesar 92% siswa mengalami ketuntasan belajar sedangkan yang belum

tuntas sebesar 8%, dengan skor rata-rata 90,3, skor tertinggi sebesar 96,1 dan skor

terendah 70,3 sehingga standar deviasinya menurun menjadi 5,96. Dengan

demikian perbandingan ketuntasan hasil belajar dari pra siklus, siklus I, dan siklus

2 mengalami peningkatan yang signifikan.

Dalam penelitian ini hipotesis tindakan terbukti bahwa apabila pembelajaran

menerapkan model pembelajaran TAI maka hasil belajar matematika siswa kelas

V SD N Bantir Candiroto Temanggung Semester 2 Tahun 2011/2012 akan

meningkat.