BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi...

27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, saat akan memulai tindakan terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa atau hasil belajar terutama pada pelajaran IPA. Sebelum melaksanakan tindakan penelitian, pembelajaran yang dilakukan oleh guru bersifat konvensional, yaitu guru memberikan materi pelajaran untuk mencapai kompetensi selalu melalui ceramah. Hal ini juga dapat menyebabkan siswa malas untuk berfikir, penguasaan pelajaran hanya dilakukan dengan hafalan. Sementara IPA adalah Ilmu yang menekankan pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah dengan semestinya untuk mata pelajaran IPA. Selain pelaksanaan observasi juga langsung mendapatkan data dari guru kelas IV melalui dokumentasi kelas. Berdasarkan hasil observasi ini untuk mendapatkan data bahwa hasil belajar siswa kelas IV sangat rendah dan masih ada yang di bawah KKM 68. Dari kondisi inilah untuk mengadakan penelitian tindakan kelas atau PTK dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada pelajaran IPA melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning. Jika siswa belum mencapai skor 68 maka dinyatakan siswa belum tuntas hasil belajarnya. Proses pelaksanaan tindakan terdiri dari siklus I dan siklus 2, pelaksanaan pada siklus I alokasi waktunya yaitu 6x35 menit dan terdiri dari 2 pertemuan yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2, pada setiap pertemuan masing-masing 3x35 menit. Sedangkan pelaksanaan pada siklus 2 hanya 1 pertemuan dengan alokasi waktu 3x35 menit. Berdasarkan data hasil daftar nilai kelas IV pada tabel 4 siswa kelas IV SDN 2 Purworejo, kecamatan Blora Kabupaten Blora Semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. Berdasarkan hasil Ulangan Akhir Semester (UAS) sebagian masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 68). Berikut ini merupakan tabel distribusi hasil belajar siswa sebelum tindakan. 39

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus

Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, saat akan memulai tindakan

terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui

tingkat keberhasilan siswa atau hasil belajar terutama pada pelajaran IPA.

Sebelum melaksanakan tindakan penelitian, pembelajaran yang dilakukan oleh

guru bersifat konvensional, yaitu guru memberikan materi pelajaran untuk

mencapai kompetensi selalu melalui ceramah. Hal ini juga dapat menyebabkan

siswa malas untuk berfikir, penguasaan pelajaran hanya dilakukan dengan hafalan.

Sementara IPA adalah Ilmu yang menekankan pengalaman langsung untuk

mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara

ilmiah dengan semestinya untuk mata pelajaran IPA. Selain pelaksanaan observasi

juga langsung mendapatkan data dari guru kelas IV melalui dokumentasi kelas.

Berdasarkan hasil observasi ini untuk mendapatkan data bahwa hasil

belajar siswa kelas IV sangat rendah dan masih ada yang di bawah KKM 68. Dari

kondisi inilah untuk mengadakan penelitian tindakan kelas atau PTK dengan

tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada pelajaran IPA

melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning. Jika siswa belum

mencapai skor 68 maka dinyatakan siswa belum tuntas hasil belajarnya.

Proses pelaksanaan tindakan terdiri dari siklus I dan siklus 2, pelaksanaan

pada siklus I alokasi waktunya yaitu 6x35 menit dan terdiri dari 2 pertemuan yaitu

pertemuan 1 dan pertemuan 2, pada setiap pertemuan masing-masing 3x35 menit.

Sedangkan pelaksanaan pada siklus 2 hanya 1 pertemuan dengan alokasi waktu

3x35 menit. Berdasarkan data hasil daftar nilai kelas IV pada tabel 4 siswa kelas

IV SDN 2 Purworejo, kecamatan Blora Kabupaten Blora Semester 2 tahun

pelajaran 2014/2015. Berdasarkan hasil Ulangan Akhir Semester (UAS) sebagian

masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 68). Berikut ini merupakan

tabel distribusi hasil belajar siswa sebelum tindakan.

39

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

40

Tabel 4.1

Daftar Nilai Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus Siswa Kelas IV SDN 2

Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora

No Skor Keterangan

1 30 Tidak Tuntas

2 75 Tuntas

3 65 Tidak Tuntas

4 75 Tuntas

5 30 Tidak Tuntas

6 60 Tidak Tuntas

7 50 Tidak Tuntas

8 40 Tidak Tuntas

9 80 Tuntas

10 60 Tidak Tuntas

11 90 Tuntas

12 100 Tuntas

13 65 Tidak Tuntas

14 100 Tuntas

15 60 Tidak Tuntas

16 65 Tidak Tuntas

17 80 Tuntas

18 60 Tidak Tuntas

19 60 Tidak Tuntas

20 90 Tuntas

21 70 Tuntas

22 80 Tuntas

Nilai rata-rata = 67,5

Nilai minimum = 30

Nilai maksimum = 100

Skor = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠

22 x 100%

Skor =12

22 x 100%

= 55% siswa belum tuntas

Skor = 10

22 x 100%

= 45% siswa tuntas

Sedangkan distribusi ketuntasan hasil tes formatif kondisi awal dapat

dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

41

Tabel 4.2

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Pra Siklus Siswa Kelas IV

SDN 2 Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora

Angka Siswa Ketuntasan Presentase

˂ 68 12 Tidak tuntas 55 %

≥ 68 10 Tuntas 45 %

Jumlah 22 100 %

Berdasarkan hasil analisi tes formatif pra siklus, masih terdapat ada 12

siswa yang belum tuntas atau belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu

68. Secara lebih rinci, ketuntasan hasil tes formatif kondisi awal seperti terdapat

pada gambar 4.1.

Diagram 4.1

Grafik Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus Siswa Kelas

IV SDN 2 Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora

0

2

4

6

8

10

12

Tidak

Tuntas

Tuntas

Fre

ku

ensi

Ketuntasan

Ketuntasa Hasil Belajar IPA Pra Siklus

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

42

Berdasarkan pada gambar analisis distribusi hasil tes formatif kondisi awal

dapat disimpulkan bahwa dari 22 siswa terdapat 12 siswa (55%) yang belum

tuntas dan 10 (45%) yang tuntas. Nilai tertinggi 100, nilai terendah 30, serta nilai

rata-ratanya yaitu 64,32.

Pada pra siklus ini proses belajar mengajar guru masih menggunakan

metode pembelajaran konvensional (ceramah). Siswa hanya mendengarkan dan

menunggu perintah dari guru. Di akhir pertemuan guru belum melibatkan siswa

dalam menyimpulkan materi pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi

membosankan.

Berdasarkan data hasil belajar yang rendah dari peserta didik kelas IV di

SDN 2 Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora Semester 2 Tahun Pelajaran

2014/2015 di atas, maka akan dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai

dengan rancangan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Proses

pembelajaran selama penelitian menggunakan pendekatan Contextual Teaching

and Learning guna meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA yang akan

dilakukan dalam dua siklus. Siklus I pembelajaran dilakukan dengan Kompetensi

Dasar “ Mendeskripsikan Perubahan Kenampakan Bumi”, dan siklus 2

pembelajaran dilakukan dengan Kompetensi Dasar “ Mendeskripsikan Posisi

Bulan dan Kenampakan Bumi dari Hari ke Hari”.

4.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

4.2.1 Perencanaan Tindakan Penelitian

a. Pertemuan I

Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka dilakukan diskusi

dengan guru kelas IV mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta

alat penunjang lain yang perlu digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan I,

peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran,

diantaranya RPP, tugas kelompok siswa, lembar observasi untuk guru dan siswa

saat proses belajar mengajar, lembar unjuk kerja, buku pembelajaran, alat peraga,

serta kesiapan siswa mengikuti proses pembelajaran. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang dibuat mengenai pokok bahasan “Perubahan

Kenampakan pada Bumi”, kemudian menentukan tujuan pembelajaran dan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

43

indikator pencapaian kompetensi. Setelah menentukan tujuan pembelajaran

kemudian peneliti menetapkan sarana dan prasarana seperti alat peraga yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah tentang perubahan daratan yang

disebabkan oleh air dan udara dengan cara berdiskusi kelompok di saat proses

belajar mengajar yang akan berlangsung.

b. Pertemuan II

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai tindak lanjut

dari hasil belajar siswa dan kekurangan/kelemahan pada pertemuan I maka pada

perencanaan pertemuan II masih hampir sama dengan pertemuan I. Sebelum

mengajar pada pertemuan II, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan

dalam proses pembelajaran, diantaranya RPP, lembar kerja kelompok siswa,

lembar observasi untuk guru saat proses belajar mengajar, buku pembelajaran, alat

peraga, serta kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran. Pada

siklus I pertemuan II peneliti membuat RPP dengan tujuan pembelajaran dan

indikator mengenai “Perubahan Daratan yang Disebabkan oleh kebakaran dan

erosi”. Peneliti kemudian menentukan sarana dan prasarana disetiap kelompok

seperti alat peraga yang dibutuhkan, lembar observasi dan lembar unjuk kerja dan

LKS untuk melakukan percobaan disaat proses belajar mengajar yang akan

berlangsung, di akhir pertemuan II ini untuk mengukur kemampuan siswa guru

memberikan tes formatif untuk mendapatkan hasil belajar dari pertemuan I dan

pertemuan II.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

A. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pada siklus ini terdiri dari dua pertemuan, yaitu pertemuan I dan

pertemuan II yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Masing-masing pertemuan berlangsung selama 105 menit (3 jam pelajaran).

a. Pertemuan I

Dalam kegiatan awal siklus I pertemuan I ini untuk mengawali pembelajaran

guru mengucapkan salam, berdoa bersama diteruskan dengan presensi kehadiran

siswa, mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dan

melakukan apersepsi dengan menanyakan pada siswa tentang perubahan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

44

kenampakan bumi “Apakah kalian pernah pergi ke pantai/laut? Dan Apakah

kalian pernah melihat badai?”. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan menjelaskan langkah-langkah Contextual Teaching and

Learning”.

Pada kegiatan inti guru menampilkan gambar mengenai perubahan daratan

yang disebabkan oleh air dan udara pada layar monitor untuk memancing rasa

ingin tahu siswa dan guru menjelaskan sekilas materi tentang perubahan daratan

yang disebabkan oleh air dan udara. Kemudian siswa dibagi menjadi 4 kelompok

yang beranggotakan 5-6 siswa diberi nomor kelompok 1, 2, 3, 4. Setiap

kelompok menerima tugas kelompok masing-masing dengan topik masalah yang

sama. Setiap kelompok mencari informasi dari sumber lain yang menyangkut

tugas kelompok dan materi pembelajaran. Sebelum mencari informasi dari sumber

lain, siswa bersama guru membuat hipotesis atau dugaan sementara atas masalah

yang diberikan oleh guru.

Setelah mencari informasi dari sumber lain, siswa berdiskusi kelompok

membahas masalah yang telah diberikan. Kemudian setiap kelompok membuat

kesimpulan atas masalah yang telah diberikan. Perwakilan dari kelompok

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan kelompok lain memberi

tanggapan. Setelah siswa presentasi, guru memberikan penguatan positif atas

presentasi yang dilakukan oleh siswa.

Kegiatan akhir dari pembelajaran, peneliti memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas atau kurang difahami dari

materi yang telah dipelajari. Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Kemudian peneliti melakukan

refleksi dengan memberikan pertanyaan singkat kepada siswa mengenai

pembelajaran yang telah dilakukan.

b. Pertemuan II

Kegiatan awal pada siklus I pertemuan II ini untuk mengawali pembelajaran

peneliti mengucapkan salam, berdoa bersama dilanjutkan dengan presensi

kehadiran siswa, mengecek kehadiran siswa untuk mengikuti kegiatan belajar

mengajar dan mengajak siswa untuk mengingat pelajaran yang telah dibahas pada

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

45

pertemuan sebelumnya melalui tanya jawab. Setelah itu, guru melakukan

apersepsi dengan bertanya kepada siswa tentang kebakaran hutan dan longsor

“Pernahkah kalian mendengar kebakaran hutan?” dan “Pernahkah kalian

mendengar tanah longsor?”. Selanjutnya, peneliti menyampaikan tujuan

pembelajaran dan menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan

digunakan dengan Contextual Teaching and Learning.

Pada kegiatan inti peneliti menayangkan gambar tentang perubahan

kenampakan daratan akibat kebakaran hutan dan erosi pada layar monitor, serta

menjelaskan sekilas materi perubahan kenampakan daratan akibat kebakaran

hutan dan erosi. Kemudian siswa dibagi menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok

terdiri dari 5-6 siswa, serta diberi nomor kelompok 1, 2, 3, 4, 5. Setiap kelompok

mencatat tujuan dan langkah-langkah praktikum mengenai ketahanan kemiringan

tanah, peneliti menjelaskan aturan dalam melakukan praktikum. Sebelum

melakukan praktikum siswa bersama peneliti membuat hipotesis atau dugaan

sementara. Setelah membuat hipotesis atau dugaan sementara siswa menyiapkan

alat dan bahan untuk melakukan praktikum yaitu penampan, gayung, tanah,

rumput, dan air. Setiap kelompok melakukan praktikum serta mencatat atau

mengumpulkan data saat praktikum dan peneliti hanya sebagai fasilitator.

Kelompok yang sudah melakukan praktikum berdiskusi untuk membahas hasil

praktikum dan membuat kesimpulan hasil praktikum yaitu bahwa kemiringan

tanah dapat mengakibatkan erosi jika tidak ditanami oleh pepohonan. Siswa

mempresentasikan antara hasil diskusi sebelum melakukan praktikum (hipotesis)

dengan hasil diskusi setelah percobaan di depan kelas dan kelompok lain

menanggapi. Peneliti memberi kekuatan positif atas presentasi yang telah

dilakukan oleh siswa.

Pada kegiatan akhir pembelajaran, peneliti memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya mengenai materi yang kurang difahami. Peneliti bersama

siswa menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan. Kemudian

guru melakukan refleksi dengan memberi pertanyaan singkat kepada siswa

mengenai materi pembelajaran yang telah dilakukan.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

46

B. Pelaksanaan Observasi

a. Pertemuan I

Pada saat pembelajaran siklus I pertemuan I berlangsung, praktikan meminta

bantuan Observer (guru kelas IV) untuk mengamati jalannya pembelajaran dari

awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar pengamatan yang

telah disediakan. Lembar pengamatan tersebut meliputi item untuk mengamati

aktivitas yang sedang berlangsung. Hasil observasi selama pembelajaran siklus I

pertemuan I, masih ada beberapa aspek observasi kinerja guru yang belum

terlaksana secara maksimal. Seperti siswa belum siap mengikuti pelajaran dan

pada saat pembelajaran masih ada beberapa siswa yang kurang aktif.

Berdasarkan hasil pembelajaran berlangsung, siswa ada yang belum

melaksanakan tugasnya dengan baik, saat berdiskusi ada siswa yang hanya diam

saja. Pengelolaan kelas masih kurang optimal hal itu terlihat dari siswa yang

masih bermain sendiri dengan teman sebangkunya dan ada juga yang sudah

tenang saat diskusi, tetapi pada saat presentasi siswa masih terlihat kaku dan malu,

itu terlihat pada saat guru meminta kelompok untuk maju mempresentasikan hasil

diskusi siswa antar kelompok saling menunjuk.

Peneliti dalam menyampaikan pembelajaran melalui pendekatan Contextual

Teaching and Learning sudah baik dalam pelaksanaannya, tetapi masih ada

kendala yakni pada waktu memberikan kesempatan siswa untuk melalukan

pemecahan masalah masih terlalu singkat sehingga hasil diskusi siswa belum

begitu maksimal sehingga siswa dalam membuat kesimpulan masih tergesa-gesa.

Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan

dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Adapun kekurangan dalam

pertemuan I akan diperbaiki pada pertemuan II.

b. Pertemuan II

Berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran siklus I pertemuan II, dalam

kinerja yang guru lakukan dalam penelitian pada pertemuan II sudah cukup

terlaksana secara optimal seperti siswa sudah membuat hipotesis, tetapi dalam

pengelolaan kelas guru masih kurang optimal, hal ini terlihat dari siswa yang

masih bermain sendiri dan ada juga siswa yang sudah tenang saat diskusi tetapi

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

47

hasilnya masih belum optimal. Siswa sudah mulai berani mempresentasikan di

depan kelas, hal ini terlihat banyak siswa yang berebut untuk maju

mempresentasikan hasil diskusinya di depan jadi guru dalam menyampaikan

pembelajaran melalui Contextual Teaching and Learning sudah baik dalam

pelaksanaannya, akan tetapi kendalanya pada pengelolaan waktu yang diberikan

untuk melakukan praktikum masih terlalu singkat sehingga hasil pekerjaan siswa

dalam pengumpulan tugas (LKS) dan membuat kesimpulan masih belum optimal,

hal ini terlihat hasil belajar siswa sudah tuntas dalam belajarnya.

4.2.3 Hasil Tindakan Penelitian

a. Hasil Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I kemudian diambil data secara

kuantitatif melalui tes formatif dan penilaian hasil belajar materi perubahan

kenampakan pada bumi dapat diperoleh hasil belajar siswa yaitu pada aspek

kognitif di dalam siklus I dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching

and Learning mengalami peningkatan, khususnya pada materi “Kenampakan

Bumi”.

Berikut ini terdapat distribusi hasil Belajar Siswa pada siklus I yang telah

diujikan setelah pelaksanaan siklus I pada pertemuan ke dua yang telah disediakan

oleh guru menggunakan lembar evaluasi.

Tabel 4.3

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Siklus I Siswa Kelas IV SDN 2

Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora

Nilai Frekuensi Ketuntasan

Belajar

Presentase

˂ 68 6 Tidak Tuntas 27%

≥ 68 16 Tuntas 73%

Jumlah 22 100 %

Hasil dari analisis tes formatif pada siklus I, masih terdapat 6 siswa yang

belum tuntas atau belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 68. Hasil

perolehan nilai siklus I yang mencapai kriteria ketuntasan minimal belajar

(KKM=68), berdasarkan hasil penelitian dan data yang sudah didapat di lapangan,

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

48

bahwa siswa kelas IV SDN 2 Purworejo Blora, dari 22 siswa ada 6 siswa atau

27% yang belum tuntas dan 16 siswa atau 73% tuntas dan memenuhi kriteria

ketuntasan minimal (KKM) yang sudah ditentukan oleh guru kelas IV, khususnya

untuk mata pelajaran IPA.Secara lebih rinci, ketuntasan hasil tes formatif pada

siklus I, seperti terdapat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2

Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas IV SDN 2

Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora

Hasil analisis tes siklus I, masih ada siswa kelas IV SDN 2 Purworejo

Blora, yang belum memenuhi KKM 68 yang sudah ditentukan oleh guru kelas.

Berdasarkan tes yang dilakukan pada siklus I, dari 22 siswa, masih terdapat 6

siswa yang belum memenuhi KKM, hanya ada 16 siswa yang sudah memenuhi

KKM yaitu 68 untuk mata pelajaran IPA kelas IV. Adapun jika dianalisis

berdasarkan perolehan nilai siswa dapat disajikan pada tabel 4.4 berikut ini:

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Tidak

Tuntas

Tuntas

Fre

ku

ensi

Ketuntasan

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

49

Tabel 4.4

Nilai Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas IV SDN 2 Purworejo

Kecamatan Blora Kabupaten Blora

No Uraian Nilai

1 Nilai tertinggi 95

2 Nilai terendah 50

3 Nilai rata-rata 72,14

Nilai hasil belajar siswa siklus I dapat digambarkan dalam bentuk diagram

batang seperti terdapat pada gambar 4.3

Gambar 4.3

Diagram Hasil Belajar IPA Siklus 1 Siswa Kelas IV SDN 2 Purworejo

Kecamatan Blora Kabupaten Blora

Hasil belajar dari siklus I, terjadi peningkatan pembelajaran tentang materi

kenampakan bumi yaitu pada pra siklus masih ada beberapa siswa yang tidak

tuntas, dari 22 siswa terdapat 12 siswa atau 55% siswa yang tidak tuntas dan 10

Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata

50

95

72,14

Nilai Hasil Belajar IPA Siklus 1

Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

50

siswa atau 45% siswa yang tuntas diatas KKM 68, pada hasil belajar siklus I

siswa kelas IV SDN 2 Purworejo Blora sedikit mengalami peningkatan dari hasil

prasiklus, dari hasil prasiklus terdapat 12 siswa yang tidak tuntas, pada siklus I

masih ada juga yang belum tuntas yaitu 6 siswa yang di bawah KKM yang sudah

ditetapkan oleh guru kelas IV yaitu 68.

b.Hasil Observasi

Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan II berlangsung, peneliti

meminta bantuan observer (guru kelas IV) untuk mengamati jalannya

pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan mengisi lembar

observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk

mengamati kegiatan guru dan siswa saat melakukan proses belajar mengajar. Pada

pertemuan kedua ini semua item diisi oleh observer, karena secara keseluruhan

pendekalatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning telah diterapkan

oleh peneliti.

Tahap observasi berguna untuk mengamati kegiatan atau aktivitas

pembelajaran. Bukan hanya aktivitas pembelajaran oleh guru saja yang diamati,

tetapi aktivitas belajar siswa juga diamati oleh observer dengan menggunakan

lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti.

Tahap observasi ini sebenarnya tidak terpisah dari tahap pelaksanaan.

Tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Saat pembelajaran

sedang berlangsung, observer mengamati proses pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Observer pada tahap

observasi ini adalah guru kelas IV. Sebelum melakukan kegiatan observasi,

observer berdiskusi dahulu dengan peneliti tentang seluk beluk apa yang akan

diamati dan penjelasan tentang isi dari lembar observasi.

Data hasil observasi aktivitas guru dan siswa diperoleh selama proses

pembelajaran. Observer mengamati proses pembelajaran kemudian sambil

mengisi lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Hasil observasi kegiatan guru

dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

51

Tabel 4.5

Distribusi Observasi siklus I Siswa Kelas IV SDN 2 Purworejo

Kecamatan Blora Kabupaten Blora

No Aspek yang Diteliti Jumlah item Rata-rata Persentase (%)

1 kontrusktivisme 2 2,5 62,5 %

2 Inkuiri 16 2,5 62,5 %

3 Bertanya 2 2,0 50 %

4 Masyarakat belajar 2 2,5 62,5 %

5 Pemodelan 2 2,5 62,5 %

6 Refleksi 2 2,5 62,5 %

7 Penilaian sebenarnya 1 3,0 75 %

Observasi aktivitas siswa dilaksanakan bersamaan dengan dilakukannya

observasi kegiatan guru dan siswa.

c.Unjuk Kerja

Pengamatan selama proses tindakan dengan menggunakan penilaian

dengan cara memberikan unjuk kerja kepada siswa kemudian diisi sesuai yang

dialaminya. Berikut adalah tabel distribusi rata-rata unjuk kerja siklus I:

Tabel 4.6

Distribusi Rata-rata Unjuk Kerja Siklus I SDN 2 Purworejo

Kecamatan Blora Kabupaten Blora

No Indikator yang Diteliti Jumlah Item Rata-rata Persentase

1. Berhati-hati saat Menggunakan

Alat

7 3,14 78,57 %

2. Melakukan Percobaan dengan

Prosedur

2 3,0 75 %

3. Melakukan Pengamatan

terhadap Percobaan

3 3,33 83,33 %

Tabel distribusi unjuk kerja pada siklus I menunjukkan kriteria unjuk kerja

IPA pada siklus I dengan kriteria kerja Aspek I Berhati-hati saat menggunakan

alat, jumlah item 7 dengan perolehan skor 22 dari nilai maksimal 28, serta

persentase 78,57%. Aspek 2 Melakukan percobaan dengan prosedur, jumlah item

2 dengan perolehan skor 6 dari nilai maksimal 8, serta persentase 75%. Aspek 3

Melakukan pengamatan terhadap percobaan, jumlah item 3 dengan perolehan skor

9 dari nilai maksimal 14, serta persentase 83,33.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

52

4.2.4 Refleksi

Berdasarkan peningkatan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran siklus I,

selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan

berdasarkan pengamatan atau temuan dari observer pada siklus I.

a. Kegiatan pembelajaran siklus I berlangsung sudah sesuai dengan harapan dan

berjalan dengan baik.

b. Siswa lebih tertarik pada pembelajaran yang sifatnya melakukan percobaan

sehingga siswa mempunyai rasa keingintahuan yang besar.

c. Kegiatan pembelajaran tampak lebih hidup, perhatian, antusias siswa lebih

meningkat karena mereka belajar secara berkelompok dengan melakukan

praktikum dan diskusi dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning

dengan yang tidak pernah guru lakukan sebelumnya.

d. Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah sesuai

dengan siswa sudah mulai tertarik dengan menggunakan pendekatan

Contextual Teaching and Learning.

e. Sebagian siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

f. Disaat siswa melakukan percobaan siswa masih kesulitan dalam

melaksanakan percobaan dengan baik, karena siswa kurang diberikan arahan

sebelum siswa melakukan percobaan.

g. Keberanian siswa sudah mulai tumbuh dalam mempresentasikan hasil diskusi

di depan kelas.

Berdasarkan hasil dan observasi yang dilakukan pada siklus I, hal-hal yang

perlu dilakukan untuk diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2.

a. Memberi petunjuk sebelum melakukan kegiatan praktikum pada siswa agar

melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan

bersikap lebih baik lagi.

b. Selalu memberikan pengarahan terlebih dahulu sebelum memberikan tugas

kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran.

c. Lebih memperhatikan waktu dalam kegiatan belajar mengajar agar alokasi

waktu bisa sesuai dengan perencanaan yang sudah ditentukan dalam RPP.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

53

d. Memberikan bimbingan secara optimal ketika pelaksanaan belajar mengajar

berlangsung atau saat siswa kerja kelompok berlangsung.

Hasil dari evaluasi didapatkan bahwa kompetensi belajar siswa meningkat,

terbukti dari perolehan nilai siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan Contextual Teaching and Learning yang mencapai kriteria ketuntasan

minimal (KKM=68) sebanyak 6 siswa atau 27% yang belum mencapai kriteria

ketuntasan belajar, sebanyak 16 siswa atau 73% dengan nilai rata-rata 72,14 dan

nilai tertinggi 95 sedangkan nilai terendah adalah 50. Hasil pada siklus I untuk

meningkatkan hasil perolehan nilai siswa dan untuk meningkatkan kompetensi

siswa serta memperbaiki kekurangan dalam proses pembelajaran akan dilanjutkan

ke siklus 2.

4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2

Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan pada siklus I, perencanaan

pembelajaran pada siklus 2 ini sebagai penyempurna dan tindak lanjut dari

kekurangan yang terjadi pada siklus I. Siklus 2 akan dilaksanakan dalam satu kali

pertemuan, kegiatan pembelajaran pada siklus 2 ini berbeda dengan siklus I yaitu

“Perubahan Kenampakan pada Benda Langit” dengan standar kompetensi yang

sama dengan siklus I yaitu “Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi

dan benda langit”. Kompetensi dasar yang berbeda, pada siklus I yaitu

“Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi”, dan pada siklus 2 yaitu

“Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari”.

4.3.1 Perencanaan Tindakan Penelitian

Sebelum mengajar pada siklus 2 ini, peneliti menyiapkan segala sesuatu

yang diperlukan untuk proses pembelajaran, diantaranya RPP, tugas kelompok

siswa, lembar observasi untuk guru dan siswa saat proses belajar mengajar,

lembar unjuk kerja, buku pembelajaran, alat peraga, serta kesiapan siswa untuk

mengikuti pembelajaran. Setelah itu membuar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan pokok bahasan “ Perubahan Kenampakan pada Benda Langit”,

kemudian menentukan tujuan pembelajaran beserta indikator. Kemudian peneliti

menetapkan sarana dan prasarana seperti alat peraga yang dibutuhkan saat proses

kerja kelompok yang akan berlangsung.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

54

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

A. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus 2 ini sebagai tindak lanjut, penyempurnaan

dan perbaikan pada pembelajaran siklus I. Siklus 2 ini dilaksanakan dalam satu

pertemuan berbeda dengan siklus I, yaitu terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti

dan kegiatan akhir.

Kegiatan awal pada siklus 2 ini diawali dengan guru mengucapkan salam,

berdoa bersama diteruskan dengan presensi kehadiran siswa, mengecek kesiapan

siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dan melakukan apersepsi

dengan mengulas materi yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnyayaitu

tentang perubahan kenampakan pada bumi. Setelah itu peneliti memotivasi siswa

dengan bertanya kepada siswa tentang “Pernahkah kalian mendengar bahwa

ketika belahan bumi yang kita diami sedang siang, sementara di belahan bumi

lainnya terjadi malam?Mengapa demikian?”. Selanjutnya, peneliti menyampaikan

tujuan pembelajaran dan menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan

digunakan yaitu pendekatan Contextual Teaching and Learning.

Pada kegiatan inti, peneliti menayangkan vidio serta gambar mengenai

perubahan kenampakan pada benda langit pada layar LCD. Selain itu, guru

menjelaskan materi dan melakukan tanya jawab bersama siswa mengenai materi

yang disampaikan. Siswa dibagi menjasi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari

5-6 siswa. Kemudian siswa melakukan praktikum mengenai perubahan

kenampakan bulan dari hari ke hari, sebelum melakukan praktikum peneliti

menjelaskan langkah kerja dalam praktikum dan siswa menulis tujuan, langkah

kerja, serta alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum. Siswa merumuskan

hipotesis dengan bantuan dari peneliti. Siswa bersama kelompok melaksanakan

praktikum di depan kelas bergantian dengan kelompok lain dan mengumpulkan

data dari hasil praktikum. Setelah melakukan praktikum, siswa berdiskusi dengan

kelompok membahas mengenai hasil praktikum dan membuat kesimpulan hasil

praktikum. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan

kelompok lain memberi tanggapan. Setelah siswa presentasi, guru memberikan

penguatan positif atas presentasi yang dilakukan oleh siswa.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

55

Kegiatan akhir dari pembelajaran, peneliti memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas atau kurang difahami dari

materi yang telah dipelajari. Guru bersama siswa menarik kesimpulan dari

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Kemudian peneliti melakukan

refleksi dengan memberikan pertanyaan singkat kepada siswa mengenai

pembelajaran yang telah dilakukan. Peneliti memberikan tes formatif kepada

siswa.

Peneliti meminta bantuan observer (guru kelas IV) untuk mengamati jalannya

pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan mengisi lembar

observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut meliputi item untuk

mengamati guru saat melakukan proses belajar mengajar. Pada siklus 2 ini semua

item diisi oleh observer, karena secara keseluruhan pendekalatan pembelajaran

Contextual Teaching and Learning telah diterapkan oleh peneliti.

B.Pelaksanaan Observasi

Pembelajaran siklus 2 berlangsung peneliti meminta bantuan Observer

(guru kelas IV) untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir

pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan.

Lembar observasi tersebut meliputi item untuk mengamati aktivitas praktikan.

Hasil observasi selama pembelajaran siklus 2 berlangsung, dalam peneliti

melakukan pembelajaran sudah berjalan dengan apa yang diharapkan. Seperti

siswa sudah melakukan prosedur yang terkait dalam proses pembelajaran

berlangsung dari membuat hipotesis, melakukan percobaan, berdiskusi, membuat

kesimpulan dan presentasi ke depan kelas. pengelolaan kelas sudah terlihat

optimal optimal hal ini terlihat dari siswa yang sudah tenang dalam melaksanakan

percobaan dan diskusi. Peneliti dalam menyampaikan pembelajaran melalui

pendekatan Contextual Teaching and Learning sudah baik dalam pelaksanaannya,

hal ini terlihat waktu yang diberikan sudah terlaksana dengan lancar dan tepat

waktu, serta siswa dalam menyimak materi yang disampaikan oleh guru terlihat

serius dan aktif apabila diajak bertanya jawab tentang materi yang telah diajarkan

sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

56

4.3.3 Hasil Tindakan Penelitian

A. Hasil Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus 2 kemudian diambil data secara

kuantitatif melalui tes formatif dan penilaian unjuk kerja hasil belajar materi

perubahan kenampakan pada benda langit dapat diperoleh hasil belajar siswa yaitu

pada aspek kognitif di dalam siklus 2 dengan menggunakan pendekatan

Contextual Teaching and Learning mengalami peningkatan, khususnya materi

“kenampakan benda langit”. Mengalami peningkatan dibandingkan pra siklus dan

siklus I, khususnya pada materi “kenampakan bumi”. Hasil perolehan nilai siklus

I yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 16 siswa atau 73% yang belum

mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 6 siswa atau 27%, dengan nilai

rata-rata 72,14 nilai tertinggi 95 dan nilai terendahnya adalah 50.

Berikut ini tabel distribusi hasil belajar siswa siklus 2 kelas IV SDN 2

Purworejo:

Tabel 4.7

Distribusi Hasil Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas IV SDN 2 Purworejo

Kecamatan Blora Kabupaten Blora

No Nilai Ketuntasan Belajar Frekuensi Presentase (%)

1 ≥68 Tuntas 22 100%

2 <68 Tidak tuntas - 0%

Total 22 100%

Hasil analisis yang digambarkan dalam bentuk diagram terlihat jelas

perbandingannya, seperti terdapat pada gambar 4.4 menunjukkan jumlah siswa

yang mendapat nilai 68 ke atas sebanyak 22 siswa atau 100%, dan yang

mendapatkan nilai 68 kebawah sebanyak o siswa atau 100%.

Berdasarkan analisis nilai tes siklus 2 pada tabel 4.7 dapat dibuat gambar

diagram batang seperti terdapat pada gambar 4.4.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

57

Gambar 4.4

Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas IV SDN 2

Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora

Tabel 4.7 ketuntasan belajar siswa hasil tes siklus 2 dapat diketahui bahwa

tidak ada siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM (KKM:68) mata pelajaran

IPA.

Analisis tentang ketuntasan belajar siswa pada siklus 2 tersebut dapat

diketahui dari jumlah siswa kelas IV sebanyak 22 siswa, yang sudah tuntas atau

100%, dengan demikian ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 2 sudah tuntas

semua. Adapun jika dianalisis berdasarkan perolehan nilai siswa dapat disajikan

pada tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.8

Nilai Hasil Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas IV SDN 2 Purworejo

Kecamatan Blora Kabupaten Blora

No Uraian Nilai

1 Nilai tertinggi 100

2 Nilai terendah 85

3 Nilai rata-rata 90,91

Tabel 4.8 nilai hasil belajar siklus 2 dapat digambarkan dalam bentuk

diagram batang seperti terdapat pada gambar 4.5.

0

5

10

15

20

25

Tidak Tuntas Tuntas

Fre

ku

ensi

Ketuntasan

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

58

Gambar 4.5

Diagram Hasil Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas IV SDN 2 Purworejo

Kecamatan Blora Kabupaten Blora

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dianalisis bahwa ketuntasan belajar siswa

pada siklus 2 tersebut dapat diketahui dari jumlah siswa kelas IV 22 siswa yang

sudah tuntas atau 100% dengan nilai tertinggi 100, nilai terendah 85, dan nilai

rata-rata 90,91.

B.Hasil Observasi

Data hasil observasi aktivitas guru dan siswa diperoleh selama proses

pembelajaran. Observer mengamati proses pembelajaran kemudian sambil

mengisi lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Hasil observasi kegiatan guru

dapat dilihat pada Tabel 4.9 di bawah ini.

0

20

40

60

80

100

Nilai

Terendah

Nilai

Tertinggi

Rata-rata

Nil

ai

Hasi

l B

elaja

r IP

A

Ketuntasan

Nilai Hasil Belajar IPA Siklus 2

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

59

Tabel 4.9

Distribusi Observasi Siklus 2 Siswa Kelas IV SDN 2 Purworejo Kecamatan

Blora Kabupaten Blora

No Aspek yang Diteliti Jumlah item Rata-rata Persentase (%)

1 kontrusktivisme 2 4,0 100%

2 Inkuiri 16 3,5 87,5 %

3 Bertanya 2 4,0 100 %

4 Masyarakat belajar 2 4,0 100 %

5 Pemodelan 2 3,5 87,5 %

6 Refleksi 2 3,5 87,5 %

7 Penilaian sebenarnya 1 3,0 75 %

Observasi aktivitas siswa dilaksanakan bersamaan dengan dilakukannya

observasi kegiatan guru dan siswa.

C.Unjuk Kerja

Pengamatan selama proses tindakan dengan menggunakan penilaian

dengan cara memberikan unjuk kerja kepada siswa kemudian diisi sesuai yang

dialaminya. Berikut adalah tabel distribusi rata-rata unjuk kerja siklus 2.

Tabel 4.10

Distribusi Rata-rata Unjuk Kerja Siklus 2 Siswa Kelas IV SDN 2 Purworejo

Kecamatan Blora Kabupaten Blora

No Indikator yang Diteliti Jumlah Item Rata-rata Persentase

1. Berhati-hati saat Menggunakan

Alat

7 3,57 89,28 %

2. Melakukan Percobaan dengan

Prosedur

2 4,0 100 %

3. Melakukan Pengamatan

terhadap Percobaan

3 4,0 100 %

Tabel distribusi unjuk kerja pada siklus 2 menunjukkan kriteria unjuk

kerja IPA pada siklus I dengan kriteria kerja Aspek I Berhati-hati saat

menggunakan alat, jumlah item 7 dengan perolehan skor 25 dari nilai maksimal

28, serta persentase 89,28%. Aspek 2 Melakukan percobaan dengan prosedur,

jumlah item 2 dengan perolehan skor 8 dari nilai maksimal 8, serta persentase

100%. Aspek 3 Melakukan pengamatan terhadap percobaan, jumlah item 3

dengan perolehan skor 12 dari nilai maksimal12, serta persentase 100%.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

60

4.3.4 Refleksi

Pengamatan terhadap kinerja peneliti dalam proses pembelajaran

menunjukkan hasil yang sangat baik. Hasil pengamatan kinerja guru terlampir.

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 2, selanjutnya diadakan

refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan atau

temuan dari observer pada siklus 2.

a. Kegiatan pembelajaran siklus 2 berlangsung sudah sesuai dengan harapan dan

berjalan dengan baik.

b. Penegasan diakhir pembelajaran perlu dilakukan agar siswa mampu membuat

rangkuman dengan baik dan benar.

c. Siswa lebih tertarik pada pembelajaran karena dalam pembelajaran

berlangsung siswa terlibat langsung saat melakukan percobaan dengan alat

peraga yang ada di sekitar lingkungan siswa.

d. Kegiatan pembelajaran tampak lebih hidup, perhatian, antusias siswa lebih

meningkat karena mereka belajar secara berkelompok dengan menggunakan

pendekatan Contextual Teaching and Learning yang tidak pernah guru kelas

lakukan sebelumnya.

e. Antara rencana pembelajaran dengan proses pembelajaran sudah sesuai.

f. Keberanian siswa sudah tumbuh dalam mempresentasikan hasil diskusi

kelompok di depan kelas.

g. Siswa sudah kompak dengan anggota kelompok masing-masing.

h. Siswa sudah menghargai pendapat dari kelompok lain.

i. Penjelasan dari peneliti sudah baik dan mudah dipahami oleh siswa.

Berdasarkan dari hasil evaluasi didapatkan bahwa kompetensi belajar

siswa meningkat, terbukti dari perolehan nilai siswa setelah pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning yang mencapai

kriteria ketuntasan belajar (KKM=68) terdapat 22 siswa atau 100% sudah

memenuhi kriteria ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 90,91 dan nilai

tertinggi 100 sedangkan nilai terendah adalah 85.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

61

4.4 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berikut ini adalah pembahasan hasil tes pra siklus yang dilakukan di kelas

IV SDN 2 PurworejoKecamatan Blora Kabupaten Blora, ditemukan bahwa hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang “Energi” melalui metode ceramah

saja yang dilakukan guru kelas. Proses pembelajaran prasiklus menunjukkan

bahwa siswa masih pasif, kurang aktif karena tidak diberi respon yang menantang,

siswa masih bekerja secara individual, tidak tampak kreatif. Siswa terlihat jenuh

dan bosan karena pembelajaran selalu monoton sehingga nilai mata pelajaran IPA

siswa masih ada yang dibawah KKM. Implikasi dari prasiklus tersebut dimana

guru hanya menggunakan metode ceramah mengakibatkan dari ke 22 siswa,

hanya 10 siswa saja atau 45% yang nilainya di atas KKM, kemudian yang tidak

tuntas sebanyak 12 siswa atau 55% yang nilainya dibawah KKM. Data prasiklus

tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.11

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kondisi Awal Siswa Kelas IV SDN 2

Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora

Nilai Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase

≥68 Tuntas 10 45%

<68 Tidak Tuntas 12 55%

Berdasarkan latar belakang masalah pada prasiklus maka dilakukan

tindakan siklus I dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and

Learning. Setelah dilaksanakan siklus I diperoleh data nilai siswa dari ke 22

siswa, terdapat 16 siswa atau 73% yang sudah tuntas dan ada 6 orang siswa atau

27% yang belum tuntas. Hal ini diakibatkan karena peneliti masih kurang

menggunakan alat peraga, guru kurang memberi motivasi kepada siswa, guru

masih kurang dalam pengondisian kelas, guru masih kurang saat menjelaskan cara

kerja kelompok. Data-data hasil penelitian siklus I dapat dilihat pada tabel 4.10

berikut ini.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

62

Tabel 4.12

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas IV SDN 2

Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora

Nilai Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase

≥68 Tuntas 16 73%

<68 Tidak Tuntas 6 27%

Setelah pelaksanaan siklus I, maka dilakukan perbaikan pada siklus 2

masih menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning, tapi dengan

memperhatikan kekurangan-kekurangan pada siklus I agar pelaksanaan

pembelajaran pada siklus 2 dapat berjalan dengan lancar. Adapun data-data nilai

siswa pada tindakan siklus 2 yaitu dimana 22 siswa nilainya diatas KKM atau

100% tuntas. Data observasi kinerja peneliti (terlampir) pada siklus 2

membuktikan bahwa langkah-langkah pendekatan pembelajaran Contextual

Teaching and Learning sudah dilaksanakan oleh peneliti sesuai rencana

pembelajaran dengan menggunakan alat peraga yang mendukung. Melihat data-

data tersebut dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan pendekatan Contextual

Teaching and Learning siswa menjadi tidak bosan untuk belajar, siswa menjadi

lebih aktif, lebih percaya diri, oleh sebab itu hasil belajar siswa 100 % tuntas.

Berdasarkan hasil penelitian siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini.

Tabel 4.13

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2 Siswa Kelas IV SDN 2

Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora

Nilai Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase

≥68 Tuntas 22 100%

<68 Tidak Tuntas - 0%

Berdasarkan hasil penelitian prasiklus, tindakan siklus I dan siklus 2 yang

sudah dilakukan dapat dinyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil belajar

IPA kelas IV SDN 2 Purworejo Blora Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

63

Berdasarkan hasil tindakan dapat diketahui telah meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi “Kenampakan Bumi dan Benda

Langit” nilai rata-rata yaitu pada kondisi awal 67,5, pada siklus I menjadi 72,14

dan pada siklus 2 menjadi 91,82.

Hasil pengamatan terhadap hasil belajar telah terjadi peningkatan dari

kondisi awal, siklus I, siklus 2, maka dapat dinyatakan bahwa pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa

terutama pada mata pelajaran IPA kelas IV Semester II Tahun Pelajaran

2014/2015.

Hasil kondisi awal, siklus I dan siklus 2 dapat dianalisis peningkatan hasil

belajar, berdasarkan perolehan nilai siswa, dapat ditunjukkan pada tabel 4.12

berikut.

Tabel 4.14

Distribusi Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus I, Siklus 2 Siswa Kelas IV

SDN Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora

No Ketuntasan

Belajar

KKM Kondisi Awal Siklus I Siklus 2

F % f % F %

1 Tuntas ≥68 10 45% 16 73% 22 100%

2 Tidak Tuntas <68 12 55% 6 27% 0 0%

Jumlah 22 100% 22 100% 22 100%

Penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan

pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Rata-rata yang diperoleh dari kondisi awal, siklus I, siklus 2 mengalami

peningkatan yaitu dari 67,5 (kondisi awal), 72,14 (siklus I), 90,91 (siklus 2). Bila

dituangkan dalam bentuk grafik maka akan tampak perbandingan pembelajaran

IPA pada gambar 4.6.

Secara lebih rinci, perbandingan dari pra siklus, siklus I, siklus 2 seperti

terdapat pada gambar 4.6.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

64

Gambar 4.6

Perbandingan Hasil Belajar Siswa

Hasil penelitian perbandingan peningkatam hasil rata-rata (mean) dari

kondisi awal, siklus I dan siklus 2 terbukti dari setiap siklusnya terjadi

peningkatan dari pra siklus 67,5 kemudian siklus I menjadi 72,14 dan meningkat

lagi di siklus 2 menjadi 90,91.

Hasil penelitian pra siklus, tindakan siklus I dan siklus 2 yang sudah

dilakukan dapat dinyatakan bahwa penelitian dengan menggunakan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN 2 Purworejo Kecamatan Blora Kabupaten

Blora Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.

Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang menekankan kepada

proses keterlibatan siswa untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata, sehingga mendorong siswa

untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan nyata. Dalam pembelajaran

kontekstual, belajar bukan hanya sekadar mendengarkan dan mencatat, tetapi

belajar adalah proses mengalami secara langsung. Dalam pembelajaran

0

5

10

15

20

25

Kondisi

AwalSiklus I

Siklus 2

Fre

ku

ensi

Ketuntasan

Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus 1, Siklus 2

Tidak Tuntas

Tuntas

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16736/4/T1_292011234_BAB IV... · 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 4.1 Deskripsi

65

kontekstual, belajar bukanlah menghafal, akan tetapi proses mengkonstruksi

pengetahuan sesuai dengan pengalaman yang mereka miliki yang dikemukakan

oleh Hamruni (2012), sehingga penerapan CTL dalam pembelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Sindu

Nugroho, Ulfi 2012 yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA

Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Dengan

Menemukan Sendiri Siswa Kelas IV SD Negeri Salatiga 12 Kecamatan Sidorejo

Kota Salatiga pada Smeseter 2 Tahun Ajaran 2011/2012 Program Studi S1 PGSD

FKIP Universitas Kristen Satya Wacana menunjukkan bahwa adanya peningkatan

hasil belajar IPA. Hal ini nampak pada peningkatan hasil perbandingan antar

siklus. Skor rata-rata yang diperoleh di kondisi pra siklus sebesar 74,51 naik

menjadi 92,42 pada siklus 1 dan pada siklus 2 naik lagi menjadi 94,76. Adapun

ketuntasan belajar klasikal pada kondisi pra silus 67,57%, siklus 1 naik menjadi

78,38% dan pada siklus 2 naik menjadi 100%. Sedangkan skor minimal pada

kondisi prasiklus sebesar 46, pada siklus 1 naik menjadi 75,33 dan pada siklus 2

tetap 90,17. Sedangkan skor maksimal pada kondisi prasiklus 96 dan siklus 1

99,42 dan siklus 2 menjadi 99,75.