BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1...

53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha cafe dan data-data yang dikumpulkan dari pengusaha cafe yaitu tentang strategi diferensiasi produk, harga, dan promosi sebagai indikator yang mempengaruhi pendapatan pengusaha cafe akan di uraikan sebagai berikut : 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bandung menjadi salah satu kota tujuan wisata di Nusantara, memiliki banyak tempat bersantap untuk mendukung gaya hidup anda. Dari café sampai resto, semuanya tersedia demi memanjakan para penikmat kuliner. Industri makanan dan minuman (Food and Beverage) café ataupun restoran di kota Bandung adalah sebuah industri yang hampir tidak pernah mati. Untuk membuat suatu café terlihat menarik, maka produk atau jenis makanan yang ditawarkan harus mempunyai kelebihan serta perbedaan pada rasa, ragam menu, serta cara penyajian dari makanan. Tempat yang strategis harga yang murah turut membantu larisnya suatu café. 74

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

74

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian

Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha cafe dan data-data

yang dikumpulkan dari pengusaha cafe yaitu tentang strategi diferensiasi produk,

harga, dan promosi sebagai indikator yang mempengaruhi pendapatan pengusaha cafe

akan di uraikan sebagai berikut :

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Bandung menjadi salah satu kota tujuan wisata di Nusantara, memiliki banyak

tempat bersantap untuk mendukung gaya hidup anda. Dari café sampai resto,

semuanya tersedia demi memanjakan para penikmat kuliner.

Industri makanan dan minuman (Food and Beverage) café ataupun restoran di

kota Bandung adalah sebuah industri yang hampir tidak pernah mati. Untuk membuat

suatu café terlihat menarik, maka produk atau jenis makanan yang ditawarkan harus

mempunyai kelebihan serta perbedaan pada rasa, ragam menu, serta cara penyajian

dari makanan. Tempat yang strategis harga yang murah turut membantu larisnya

suatu café.

74

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

75

4.1.2 Karakteristik Responden

4.1.2.1 Deskripsi Karakteristik Pengusaha Café Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin dipandang perlu untuk menggambarkan apakah usaha cafe

dikelola oleh pengusaha laki-laki atau perempuan. Dari hasil yang diperolah yang

dilakukan terhadap 60 responden pengusaha cafe di kota Bandung yang menjadi

sample dalam penelitian ini. Berikut data disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Frekuensi Persentase ( % )

Laki-laki 40 66,67

Perempuan 20 33,33

Jumlah 60 100 Sumber : Diolah dari hasil angket

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa industri cafe dikelola oleh pengusaha

berjenis kelamin laki-laki sebesar 66,67 % dan pengusaha berjenis kelamin

perempuan sebesar 33,33 % dari jumlah responden. Dari data di atas dapat

disimpulkan bahwa, sebagian besar usaha cafe diminati oleh pengusaha laki-laki.

Berdasarkan data responden di atas menunjukkan bahwa, secara keseluruhan usaha

cafe di kota Bandung lebih banyak diminati oleh pengusaha laki-laki.

4.2.2 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia dipandang perlu untuk mengambarkan tingkat produktivitas pengusaha

dalam menjalankan usahanya, dimana pada usia tertentu seseorang dapat mencapai

produktivitas optimal. Dari hasil penelitian yang diberikan kepada 60 responden.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

76

Berdasarkan tingkat usia yang dimiliki responden secara keseluruhan disajikan pada

tabel 4.2 berikut ini

Tabel 4.2

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Usia ( Tahun ) Frekuensi Persentase ( % )

<20 0 0

21 – 30 24 40,00

31 – 40 27 45,00

41 – 50 9 15,00

Jumlah 60 100 Sumber : Diolah dari hasil angket

Tabel di atas menunjukkan bahwa karaktersistik pengusaha cafe menurut usia.

Dari 60 responden yang presentasinya tertinggi adalah responden yang berusia antara

31 sampai 40 tahun dengan jumlah persentase sebesar 45% dan yang terendah usia

kurang dari 20 tahun. Dapat disimpulkan bahwa, responden menurut usia banyak

diminati oleh usia antara 31-40 tahun hal ini dikarenakan usia tersebut usia yang

produktif untuk lebih banyak melakukan pekerjaan dan hal ini dapat ditunjang oleh

pengalaman usaha yang cukup banyak.

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan mempunyai pengaruh besar terhadap kemampuan pengusaha

dalam meningkatkan usaha pencapaian keuntungannya. Oleh karena itu pendidikan

yang memadai akan memberikan penggetahuan dan pengalaman yang cukup dalam

meningkatkan produksi dan efisiensi pengusaha dalam menjalankan usahanya.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

77

Tabel 4.3

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jenjang Frekuensi Persentase ( % )

SD 3 5,00

SMP / Sederajat 6 10,00

SMA / Sederajat 13 21,67

Perguruan tinggi 38 63,33

Jumlah 60 100 Sumber : Diolah dari hasil angket

Dari tabel 4.3 terlihat bahwa pengusaha dengan tingkat pendidikan terbanyak

dari 60 responden ada pada jenjang pendidikan perguruaan tinggi sebesar 63,33%.

Sedangkan penggusaha dengan tingkat pendidikan terkecil ada pada jenjang sekolah

dasar hanya ada 3 orang atau sebesar 5% pengusaha cafe di kota Bandung dari

seluruh jumlah responden. Bahwa dengan latar belakang pendidikan yang baik akan

membantu pengusaha cafe dari berbagai aspek manajemen, seperti manajemen

kinerja, manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran. Seperti yang

dikemukakan oleh Soelaiman Sukmalana (2007:6) bahwa kinerja karyawan terdapat

manejemen yang menaungi kinerja karyawan. Beliau mengatakan bahwa manajemen

kinerja adalah sebuah proses komunikasi (hubungan interaktif), yang dilakukan

secara sinergi antara para karyawan dan manager dalam suatu aktivitas organisasi

yang dilakukan secara berkesinambungan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

78

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Usaha

Pengalaman dalam usaha dalam mengelola cafe merupakan faktor yang turut

menunjang dalam keberhasilan seorang pengusaha menjalankan usahanya, karena apa

yang telah dialami seorang pengusaha dimasa lampau, sedikit banyak telah

mempengaruhi dan membentuk jiwa dan diri seorang pengusaha untuk menjadi cepat

tanggap terhadap kondisi serupa. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengalaman

usaha pengusaha cafe di kota Bandung dapat dilihat dari tabel 4.4 dibawah ini:

Tabel 4.4

Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman Usaha

Lama ( tahun ) Frekuensi Persentase ( % )

< 5 tahun 15 25

6 – 10 tahun 34 56,67

11-15 tahun 8 13,34

> 15 tahun 3 5,00

Jumlah 60 100 Sumber : Diolah dari hasil angket

Tabel di atas terlihat bahwa golongan pengalaman usaha terbanyak dari

seluruh responden adalah selama 6 sampai 10 tahun dengan presentase sebesar 56,67

% atau sebanyak 34 orang dan pengusaha yang pengalaman lebih dari 15 tahun ada 3

orang atau sebesar 5 % dari semua jumlah responden. Hal ini dapat terlihat dari

frekuensi pengalaman usaha pengusaha café yang berkisar antara 6-10tahun.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pengalaman pengusaha

café di bidang kuliner bisa dibilang sangat menjanjikan dan menguntungkan.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

79

4.3 Deskripsi Variabel

4.3.1 Diferensiasi Produk

Salah satu cara yang bisa dilakukan seorang pengusaha dalam pasar

persaingan yang bercorak monopolistik agar dapat memenangkan persaingan dan

mempertahankan loyalitas pelanggan adalah dengan membuat inovasi dan

pengembangan produk serta menciptakan produk- produk baru. Aktivitas tersebut

dalam ilmu pemasaran lebih dikenal dengan istilah diferensiasi produk.

Produk yang dimaksud dalam usaha kuliner adalah makanan atau minuman

yang dijual atau dalam istilah restoran adalah menu. Menurut Marsum WA

(2005:159) bagi perencana menu mengenai mutu dari setiap makanan yang perlu

diperhatikan adalah sebagai berikut :

1. Flavour (rasa/bau)

2. Consistency (kemantapan atau ketetapan)

3. Texture / Form / Shape (susunan / bentuk/ potongan)

4. Nutritional Content (kandungan gizi)

5. Visual appeal ( daya penarik lewat ketajaman mata)

6. Arromatic appeal (daya penarik lewat bau harum)

7. Temperature (panas/suhu)

Diferensiasi produk merupakan salah satu faktor yang memiliki daya tarik

bagi konsumen. Hal tersebut dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti cipta rasa

menu, warna makanan, bentuk makanan, porsi makanan, suhu makanan, tampilan

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

80

makanan, aroma makanan, dan kandungan gizi. Dari data yang berhasil dihimpun

melalui kuesioner mengenai diferensiasi produk yang berhasil diciptakan oleh

pengusaha cafe di kota Bandung.

4.3.2 Tanggapan Responden Mengenai Menciptakan Rasa Yang Enak Pada

Menu

Hasil penelitian menunjukan bahwa, skor jawaban responden untuk indikator

diferensiasi produk yaitu tanggapan responden mengenai menciptakan rasa yang enak

pada menu terpusat pada alternatif jawaban enak, yaitu sebanyak 19 responden atau

31,67% dari seluruh responden. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

diagram di bawah ini:

Gambar 4.1

Tanggapan responden mengenai menciptakan rasa yang enak pada menu

0

5

10

15

20

tanggapan responden mengenai menciptakan rasa

yang enak pada menu

1719

13

8

3FREK

UEN

SI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 163

Sangat enak = 28,34%

enak = 31,67%

Cukup enak = 21,67%

Tidak enak = 13,34%

Sangat tidak enak = 5%

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

81

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa usaha café selalu menciptakan rasa

yang enak pada setiap menu yang akan dijual. Hal ini menunjukan bahwa kesegaran

makanan dan minuman yang dijual benar-benar baik dan rasanya enak. Rasa pada

makanan sangatlah penting selalu diperhatikan untuk menunjang selera makan para

konsumen agar menghasilkan kualitas rasa yang enak dalam idustri makanan. Hal

tersebut sesuai dengan yang diungkapakan oleh Marsum. WA (2005:159) “Flavour

(rasa/bau) harus diperhatikan bahwa rasanya harus enak dan baunya pun harus

sedap”.

4.3.3 Tanggapan Responden Mengenai Warna Makanan

Perolehan data mengenai tanggapan responden terhadap warna makanan

seperti : memberikan warna yang menarik untuk setiap menu yang disajikan agar

dapat menarik konsumen untuk makan di café, sebab warna merupakan aspek yang

menarik untuk diperhatikan untuk pengembangan produk dalam aspek warna, dapat

dilihat pada diagram berikut ini :

0

5

10

15

20

tanggapan responden mengenai warna makanan

12

18

15

11

4FREK

UEN

SI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 149

Sangat menarik = 20%

menarik = 30%

cukup menarik =25%

Tidak menarik = 18,34%

Sangat tidak menarik = 4%

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

82

Gambar 4.2

Tanggapan responden mengenai warna makanan

Diagram di atas menunjukan bahwa skor jawaban responden terhadap warna

makanan yaitu ketertarikan warna makanan dan minuman yang dijual di cafe terpusat

pada alternatif jawaban menarik, yaitu sebanyak 18 responden atau 30% dari seluruh

responden.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa café di kota Bandung memberikan

warna yang menarik pada makanan dan minuman yang dijual. Hal ini ditunjukan oleh

persepsi responden tentang tanggapan responden mengenai warna makanan yang

dijual di cafe, paling dominan ada pada kategori menarik. Aspek warna makanan

merupakan hal yang penting dalam industri makanan karena warna makanan yang

menarik dapat menggugah selera makan konsumen. Tentunya konsumen akan lebih

memilih makanan yang warnanya cerah dan menarik untuk mencicipi. Seperti yang

dikemukakan oleh Marsum WA. (2005:160) visual appeal (daya tarik lewat

ketajaman mata) di dalam menyusun suatu hidangan perlu diperhatikan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

83

penampilannya. Hidangan harus diatur, disusun dengan rapih, seni, warna yang

menarik dan baik agar benar-benar menarik sehingga menimbulkan selera makan

pada tamu.

4.3.4 Tanggapan Responden Mengenai Bentuk Potongan Makanan

Perolehan data mengenai tanggapan responden terhadap bentuk potongan

makanan seperti pengusaha dapat mengembangkan dan aspek bentuk makanan yang

unik dan menarik untuk disajikan dan merupakan salah satu aspek yang

dipertimbangkan oleh pengusaha café dalam mengembangkan produknya. Dapat

dilihat pada diagram berikut ini :

Gambar 4.3

Tanggapan responden mengenai bentuk potongan makanan

0

5

10

15

20

tanggapan responden mengenai potongan makanan

11

1918

75FR

EKU

ENSI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 159

Sangat sesuai = 18,34%

sesuai = 31,67%

cukup sesuai =30%

Tidak sesuai = 16,67%

Sangat tidak sesuai = 8,34%

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

84

Berdasarkan gambar 4.3 di atas, menunjukan bahwa skor jawaban responden untuk

tanggapan responden mengenai bentuk potongan makanan terpusat pada alternatif jawaban

sesuai, yaitu sebanyak 19 responden atau 31,67% dari seluruh responden.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa café di kota Bandung dalam rangka membuat

makanan dan minuman yang lezat dan bentuk makanan yang sesuai selera, termasuk

menarik.

Hal ini ditunjukan oleh persepsi responden tentang bentuk makanan yang dijual di

cafe, paling dominan ada pada kategori menarik. Menurut Marsum W.A (2005:159)

Texture/Form/Shape (susunan/bentuk/potongan).

4.3.5 Tanggapan Responden Mengenai Porsi Makanan

Perolehan data mengenai tanggapan responden terhadap porsi makanan

seperti : hidangan menu yang disajikan harus sesuai dengan porsi dan ukuran menu

agar memuaskan konsumen café, dapat dilihat pada diagram berikut ini :

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

85

Gambar 4.4

Tanggapan responden mengenai porsi makanan

Berdasarkan gambar 4.4 di atas, menunjukan bahwa skor jawaban responden

mengenai porsi makanan dan minuman yang diberikan oleh café di kota Bandung

terpusat pada alternatif jawaban sangat sesuai, yaitu sebanyak 17 responden atau

28,34% dari seluruh responden.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa café di kota Bandung dalam rangka

pemberian porsi makanan dan minuman kepada konsumen, masih dalam kriteria

cukup. Hal ini ditunjukan oleh persepsi responden tentang kesesuaian porsi makanan

dan minuman yang diberikan oleh pengusaha cafe dengan harapan pembeli, paling

dominan ada pada kategori cukup sesuai. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa

porsi yang diberikan oleh pengusaha cafe sudah sesuai dengan pemenuhan kebutuhan

pembeli akan makanan. Porsi harus disesuaikan dengan harga makanan sehingga

menjadi salah satu daya tarik untuk membeli.

0

5

10

15

20

tanggapan responden mengenai porsi makanan

1716

15

75FR

EKU

ENSI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 147

Sangat sesuai = 28,34%

sesuai = 26,67%

cukup sesuai =25%

Tidak sesuai = 11,67%

Sangat tidak sesuai = 8,34%

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

86

4.3.6 Tanggapan Responden Mengenai Suhu Makanan

Perolehan data mengenai tanggapan responden terhadap suhu makanan

seperti: suhu penyajian makanan harus sesuai dengan menu yang dipesan oleh

konsumen café, dapat dilihat pada diagram berikut ini :

Gambar 4.5

Tanggapan responden mengenai suhu makanan

Berdasarkan hasil penelitian diatas tanggapan responden mengenai suhu

makanan terpusat pada jawaban alternatif sesuai, yaitu sebanyak 18 responden atau

sebesar 30%.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu makanan yang disediakan oleh

pengusaha café di kota Bandung sesuai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

suhu yang disajikan pada setiap makanan sesuai. Seperti yang dikatakan oleh

Marsum. WA (2005:160) Temperature (panas/suhu) artinya di dalam menyajikan

makanan harus diperhatikan suhunya. Makanan panas harus disajikan dalam keadaan

0

5

10

15

20

tanggapan responden mengenai suhu makanan

10

18

15

8 9

FREK

UEN

SI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 165

Sangat sesuai = 16,67%

sesuai = 30%

cukup sesuai =25%

Tidak sesuai = 13,34%

Sangat tidak sesuai = 15%

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

87

benar-benar panas, dengan piring yang panas. Untuk makanan dingin harus disajikan

dalam keadaan dingin dengan piring atau tempat yang dingin pula.

4.3.7 Tanggapan Responden Mengenai Tampilan Menu

Perolehan data mengenai tanggapan responden terhadap tampilan menu

seperti : penyusunan suatu menu harus diperhatikan tampilannya. Hidangan harus

diatur, disusun dengan rapih, seni dan baik agar benar-benar menarik sehingga

menimbulkan selera makan bagi para konsumen café, dapat dilihat pada diagram

berikut ini :

Gambar 4.6

Tanggapan responden mengenai tampilan makanan

02468

10121416

tanggapan responden mengenai tampilan makanan

1315

13

109

FREK

UEN

SI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 177

Sangat menarik = 21,67%

menarik = 25%

cukup menarik =21,67%

Tidak menarik = 16,67%

Sangat tidak menarik = 15%

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

88

Berdasarkan hasil diagram diatas data responden mengenai tampilan makanan

berada pada jawaban alternatif menarik yaitu sebanyak 15 responden atau sebesar

25% dari semua responden. Dan jawaban yang terkecil berada pada sangat tidak

menarik sebesar 9 responden atau 15%.

Dari hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa tampilan menu yang

disajikan pengusaha café di kota Bandung cukup menarik hal itu terbukti pada

jawaban responden yang kebanyakan memilih jawaban menarik. Seperti yang

dikatakan oleh Marsum. WA (2005:160) Visual Appeal (daya penarik lewat

ketajaman mata) di dalam menyusun suatu hidangan perlu diperhatikan

penampilannya. Hidangan harus diatur, disusun dengan rapih, seni dan baik agar

benar-benar menarik sehingga menimbulkan selera makan bagi para tamu.

4.3.8 Tanggapan Responden Mengenai Aroma Makanan

Perolehan data mengenai tanggapan responden terhadap aroma makanan

seperti : penyajian makanan harus diperhatikan aroma makanannya agar menambah

selera makan konsumen café, dapat dilihat pada diagram berikut ini :

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

89

Gambar 4.7

Tanggapan responden mengenai aroma makanan

Berdasarkan perolehan data dari hasil penelitian di atas mengenai tanggapan

responden terhadap aroma makanan berada pada jawaban alternatif enak sebanyak 17

responden atau sebesar 28,34% dan jawaban terrendah berada pada jawaban sangat

tidak enak sebanyak 9 responden atau sebesar 15% dari semua responden.

Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa aroma makanan yang

disajikan oleh pengusaha café di kota Bandung sangat enak hal tersebut sesuai

dengan pendapat dari Marsum. WA (2005:160) Aromatic Appeal (daya penarik lewat

bau harum) makanan yang disajikan harus sedap/harum aromanya sehingga lebih

membangkitkan selera makan para tamu. Menurut penyelidikan bahwa daya penarik

lewat mata lebih kuat daripada daya penarik lewat bau harum makanan itu

0

5

10

15

20

tanggapan responden mengenai aroma makanan

11

17

1211

9

FREK

UEN

SI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 163

Sangat enak = 18,34%

enak = 28,34%

cukup enak = 20%

Tidak enak = 18,34%

Sangat tidak enak= 15%

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

90

4.3.9 Tanggapan Responden Mengenai Kandungan Gizi

Perolehan data mengenai tanggapan responden terhadap kandungan gizi

seperti : penyajian makanan harus diperhatikan pula gizi yang terkandung didalam

makanan agar menambah gizi pada konsumen café, dapat dilihat pada diagram

berikut ini :

Gambar 4.8

Tanggapan responden mengenai kandungan nilai gizi pada makanan

Berdasarkan hasil dari penelitian di atas bahwa tanggapan responden

mengenai kandungan nilai gizi pada makanan berada pada alternatif jawaban sangat

bergizi sebanyak 17 responden atau 28,34% sedangakan yang paling rendah berada

pada jawaban tidak bergizi dan sangat tidak bergizi masing-masing sebanyak 10

responden atau 16,67.

Seperti yang dikatakan oleh Marsum. WA (2005:160), makanan yang

disajikan harus diperhatikan kandungan gizinya. Walaupun di dalam Food Service

0

5

10

15

20

tanggapan responden mengenai nilai gizi pada

makanan

17

1211

10 10

FREK

UEN

SI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 170

Sangat bergizi = 28,34%

bergizi = 20%

cukup bergizi = 18,34%

Tidak bergizi = 16,67%

Sangat tidak bergizi= 16,67%

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

91

Industry yang bersifat komersial (yaitu di dalam semua restoran) penyajian makanan

yang diutamakan penampilannya, gizi dinomerduakan, namun tidak berarti bahwa

dalam menyusun menu boleh mengabaikan soal gizi ini.

4.3.10 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Diferensiasi

Produk

Rekapitulasi tanggapan responden terhadap variabel diferensiasi produk dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5

Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Diferensiasi Produk

Sumber : Pengolahan Data Tahun 2011

Hasil pengolahan data secara keseluruhan mengenai gambaran variabel

diferensiasi produk pengusaha cafe dapat diketahui melalui skoring penelitian,

dimana nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan kriteria skor-skor ideal yang

didapatkan dari skor maksimal dan skor minimal. Sehingga melalui skor tersebut

Diferensiasi

Produk

Sangat

Buruk Buruk Cukup Baik

Sangat

Baik Sko

r F % F % F % F % F %

Cipta Rasa 3 5 8 13,34 13 21,67 19 31,67 17 28,34 163

Warna Makanan 4 4 11 18,34 15 25 18 30 12 20 149

Bentuk Makanan 5 8,34 7 16,67 18 30 19 31,67 11 18,34 159

Porsi Makanan 5 8,34 7 11,67 15 25 16 26,67 17 28,34 147

Suhu Makanan 9 15 8 13,34 15 25 18 30 10 16,67 165

Tampilan Menu 9 15 10 16,67 13 21,67 15 25 13 21,67 177

Aroma Makanan 9 15 11 18,34 12 20 17 28,34 11 18,34 163

Kandungan Gizi 10 16,67 10 16,67 11 18,34 12 20 17 28,34 170

Total 1299

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

92

dapat diketahui daerah kontinum yang menunjukan wilayah ideal dari variabel

diferensiasi produk. Hal tersebut dapat diketahui dengan cara sebagai berikut :

Mencari skor maksimal

Skor Ideal = skor tertinggi x jumlah butir item x jumlah responden

= 5 x 8 x 60

= 240

Mencari skor Minimal

Skor Minimal = Skor terendah x jumlah butir item x jumlah Responden

= 1 x 8 x 60

= 480

Mencari Jenjang Tingkat Kualitas Pelayanan

Panjang Interval kelas = Skor Maksimal – Skor Minimal

= 2400 – 480

= 1920

Mencari Panjang Interval Kelas

Panjang Interval = Jenjang / Banyak kelas interval

= 1920 /5

= 384

Berdasarkan jumlah skor hasil pengumpulan data mengenai diferensiasi

produk cafe adalah 1299. Dengan demikian maka diferensiasi produk menurut 60

orang responden adalah 1299/1920x60 = 40,60 % dari kriteria yang ditetapkan. Garis

kontinum variabel diferensiasi produk dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Garis Kontinum Variabel Diferensiasi Produk

Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi

500 900 1300 1700 2100 2500 1299

500 900 1300 1700 2100 2500

1566

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

93

Berdasarkan gambar di atas maka dapat disimpulkan bahwa diferensiasi

produk berada pada kategori rendah.

4.4 Harga

Harga yang sesuai dengan manfaat yang diharapkan dan kebutuhan konsumen

akan memberikan suatu kepuasan bagi konsumen, karena harga merupakan suatu

nilai yang dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara persepsi terhadap

manfaat yang dirasakan konsumen. Seperti yang dikemukakan oleh Marsum. WA

(2005:164) yaitu:

1. The Reasonable Price Method (memberikan harga yang pantas)

2. The Highest Price Method (menentukan harga dengan alternatif tinggi)

3. The Loss Leader Price Method (menentukan harga yang kehilangan

petunjuk)

4. The Imtuitive Price Mrthod (pemberian harga secara konstitusi)

4.4.1 Tanggapan Responden Mengenai Harga yang Ditentukan Untuk Setiap

Porsi.

Perolehan data dari responden mengenai harga yang ditentukan untuk setiap

porsi, dapat dilihat pada diagram berikut :

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

94

Gambar 4.9

Tanggapan responden mengenai harga yang ditentukan untuk stiap porsi

Berdasarkan hasil penelitian diatas tanggapan responden mengenai harga yang

ditentukan untuk setiap porsi terpusat pada jawaban alternatif sesuai, yaitu sebanyak

17 responden atau sebesar 28,34%.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga untuk setiap porsi makanan yang

disediakan oleh pengusaha café di kota Bandung sesuai. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa harga porsi makanan yang disajikan pada setiap makanan cukup

sesuai. Seperti yang dikatakan oleh Marsum. WA (2005:163) Cara memberikan harga

yang sesuai dengan porsi. Disini pemimpin menentukan harga yang rendah dengan

harapan akan menjadi daya tarik bagi tamu-tamu untuk datang dan membeli sebanyak

hidangan yang lain.

0

5

10

15

20

tanggapan responden mengenai harga yang

ditentukan untuk setiap porsi

12

1715

10

6

FREK

UEN

SI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 197

Sangat sesuai = 20%

sesuai = 28,34%

cukup sesuai = 25%

Tidak sesuai = 16,67%

Sangat tidak sesuai= 10%

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

95

4.4.2 Tanggapan Responden Mengenai Cara Menentukan Harga Dengan

Alternatif Tinggi

Perolehan data dari responden mengenai harga yang ditentukan dengan

alternatif tinggi, manurut Marsum. WA (2005:163) The Highest Price Method artinya

cara menentukan harga dengan alternatif yang tertinggi. Manager atau pimpinan

menentukan harga yang paling tinggi untu suatu makanan dimana menurut

pendapatanya tamu tidak akan keberatan dan tetap mau membayarnya. dapat dilihat

pula pada diagram berikut :

Gambar 4.10

Tanggapan responden mengenai cara menentukan harga dengan alternatif

tinggi

Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa tanggapan responden

mengenai cara menentukkan harga dengan alternatif tinggi berpusat pada jawaban

sesuai, cukup sesuai dan tidak sesuai yang masing-masing berjumlah 14 responden

atau 23,34% dari semua responden.

02468

101214

tanggapan responden mengenai menentukan harga

dengan alternatif tinggi

11

14 14 14

7

FREK

UEN

SI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 188

Sangat sesuai = 18,34%

sesuai = 23,34%

cukup sesuai = 23,34%

Tidak sesuai = 23,34%

Sangat tidak sesuai= 16,67%

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

96

Hal ini menunjukkan bahwa menentukkan harga dengan alternatif tinggi masih

belum sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen.

4.4.3 Tanggapan Responden Mengenai Cara Menentukan Harga Sedikit Lebih

Tinggi dari Pasar

Perolehan data dari responden mengenai cara menentukan harga sedikit lebih

tinggi dari pasar, dapat dilihat pada diagram berikut :

Gambar 4.11

Tanggapan responden mengenai cara menentukan harga sedikit lebih tinggi

dari pasar

Berdasarkan hasil penelitian di atas jawaban responden mengenai cara

menentukan harga sedikit lebih tinggi dari pasar berpusat pada jawaban alternative

cukup sesuai sebanyak 19 responden atau sebesar 31,67%. Hal ini menunjukkan

bahwa menentukkan harga sedikit lebih tinggi menjadi alternatif dari penjualan

0

5

10

15

20

tanggapan responden mengenai cara menentukan

harga sedikit lebih tinggi

11

18 19

6 6

FREK

UEN

SI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 203

Sangat sesuai = 18,34%

sesuai = 30%

cukup sesuai = 31,67%

Tidak sesuai = 10%

Sangat tidak sesuai= 10%

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

97

makanan di café agar dapat menambah pendapatan pengusaha café di kota Bandung.

Hal ini sesuai dengan pendapat Anwar (2000:14), bahwa : “Harga merupakan nilai

barang yang dinyatakan dengan satuan uang dan jumlah uang yang dibayarkan untuk

memperoleh suatu barang atau jasa”. Dengan kata lain bahwa harga merupakan suatu

nilai tukar barang atau jasa yang dinyatakan dalam bentuk uang yang dikeluarkan

untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan melalui kesepakatan antara

penjual dan pembeli.

4.4.4 Tanggapan Responden Mengenai Cara Menentukan Harga yang Rendah

Perolehan data dari responden mengenai cara menentukan harga yang rendah,

dapat dilihat pada diagram berikut :

Gambar 4.12

Tanggapan responden mengenai cara menentukan harga yang rendah

0

5

10

15

tanggapan responden mengenai cara menentukan

harga yang rendah

1315

11 1110

FREK

UEN

SI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 184

Sangat sesuai = 21,67%

sesuai = 25%

cukup sesuai = 18,34%

Tidak sesuai = 18,34%

Sangat tidak sesuai= 16,67%

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

98

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa tanggapan responden mengenai

cara menentukan harga yang rendah berpusat pada jawaban alternatif sesuai sebanyak

15 responden atau sebesar 25% dari semua responden.

Hal ini menunjukkan bahwa menentukan harga yang rendah sesuai untuk

mendapatkan konsumen yang datang dan berkunjung ke café.

4.4.5 Tanggapan Responden Mengenai Cara Menentukan Harga yang Pantas,

Layak dan Masuk Akal

Perolehan data dari responden mengenai cara menentukan harga yang pantas,

layak, dan masuk akal, dapat dilihat pada diagram berikut :

Gambar 4.13

Tanggapan responden mengenai cara menentukan harga yang pantas, layak,

dan masuk akal

05

10

15

20

25

tanggapan responden mengenai cara menentukan

harga yang pantas, layak , dan masuk akal

22

1015

10

3FREK

UEN

SI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 211

Sangat setuju = 36,67%

setuju = 16,67%

cukup setuju = 25%

Tidak setuju = 16,67%

Sangat tidak setuju= 5%

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

99

Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa tanggapan responden

mengenai cara menentukan harga yang pantas, layak dan masuk akal berpusat pada

alternatif jawaban sangat setuju sebanyak 22 responden atau 36,67% dan nilai

terendah berpusat pada jawaban sangat tidak setuju sebanyak 3 responden atau 5%.

Hal ini menunjukkan bahwa harga yang ditentukan oleh setiap pengusha café

di kota Bandung harus masuk akal agar konsumen datang dengan puas bisa

menikmati menu yang disediakan tanpa harga yang mahal. Seperti yang dikatakan

oleh Marsum. WA (2005:163), The reasonable price method artinya cara

memberikan harga yang pantas, layak atau masuk akal. Manager atau pimpinan

menentukan harga untuk suatu makanan, yang menurut perasaannya harga itu sudah

adil dan wajar.

4.4.6 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Harga

Rekapitulasi tanggapan responden terhadap variabel harga dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 4.6

Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Harga

Sumber : Pengolahan Data Tahun 2011

Kualitas

Pelayanan

Sangat

Buruk Buruk Cukup Baik

Sangat

Baik Sko

r F % F % F % F % F %

Harga Setiap Porsi 6 10 10 16,67 15 25 17 28,34 12 20 197

Alternative Harga

Tingggi 7 16,67 14 23,34 14 23,34 14 23,34 11 18,34 188

Harga Lebih Tinggi 6 10 6 10 19 31,67 18 30 11 18,34 203

Harga yang Rendah 10 16,67 11 18,34 11 18,34 15 25 13 21,67 184

Harga yang Layak 3 5 10 16,67 15 25 10 16,67 22 36 211

Total 983

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

100

Hasil pengolahan data secara keseluruhan mengenai gambaran variabel harga

pengusaha cafe dapat diketahui melalui skoring penelitian, dimana nilai-nilai tersebut

dibandingkan dengan kriteria skor-skor ideal yang didapatkan dari skor maksimal dan

skor minimal. Sehingga melalui skor tersebut dapat diketahui daerah kontinum yang

menunjukan wilayah ideal dari variabel diferensiasi produk. Hal tersebut dapat

diketahui dengan cara sebagai berikut :

Mencari skor maksimal

Skor Ideal = skor tertinggi x jumlah butir item x jumlah responden

= 5 x 5 x 60

= 1500

Mencari skor Minimal

Skor Minimal = Skor terendah x jumlah butir item x jumlah Responden

= 1 x 5 x 60

= 300

Mencari Jenjang Tingkat Kualitas Pelayanan

Panjang Interval kelas = Skor Maksimal – Skor Minimal

= 1500 – 300

= 1200

Mencari Panjang Interval Kelas

Panjang Interval = Jenjang / Banyak kelas interval

= 1200 /5

= 240

Berdasarkan jumlah skor hasil pengumpulan data mengenai harga cafe adalah

983. Dengan demikian maka harga menurut 60 orang responden adalah 983/1200x60

= 49,15 % dari kriteria yang ditetapkan. Garis kontinum variabel diferensiasi produk

dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

101

Garis Kontinum Varibel Harga

Berdasarkan gambar di atas maka dapat disimpulkan bahwa harga berada

pada kategori cukup.

4.5 Gambaran Variabel Promosi

Promosi merupakan aktivitas pemasaran untuk mengkomunikasikan informasi

tentang perusahaan daan produknya kepada konsumen sehingga menciptakan

permintaan (Burnett, 2000). Untuk dapat mengkomunikasikan produknya dengan

efektif, sehingga perusahan harus menentukan terlebih dahulu pasar sasarannya

(target market) dan mengkombinasikan dengan alat promosi seperti periklanan,

promosi, penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung dan tenaga penjual

sedemikian rupa sehingga konsumen dapat mengenal produk perusahaan dan tertarik

untuk membeli produk tersebut (Payne, 2000). Adapun hasil dari tanggapan

responden terhadap persepsi promosi adalah sebagai berikut:

4.5.1 Tanggapan Responden Mengenai Promosi yang Dilakukan Secara Rutin

Perolehan data dari responden mengenai promosi yang dilakukan secara rutin.

Dapat dilihat pula pada diagram berikut:

Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi

300 540 780 1020 1260 1500 983

500 900 1300 1700 2100 2500

1566

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

102

Gambar 4.14

Tanggapan responden mengenai promosi yang dilakukan secara rutin

Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa tanggapan responden

mengenai promosi yang dilakukan secara rutin berpusat pada jawaban alternatif

adalah rutin sebanyak 24 responden atau sebesar 40% dan jawaban terkecil berada

pada alternatif jawaban sangat tidak rutin sebanyak 1 responden atau sebesar 1,67%.

Hal ini menunjukkan pengusaha café di kota Bandung cukup rutin melakukan

promosi kepada konsumen hal ini dpat dilihat pada jawaban yang banyak dipilih oleh

responden yaitu rutin melakukan promosi. Menurut Saladin (2002:123), adalah :

Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan

untuk merubah sikap dan tingkah laku dan tetap mengingat produk tersebut”.

0

5

10

15

20

25

tanggapan responden mengenai promosi yang

dilakukan secara

16

24

14

5

1

FREK

UEN

SI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 165

Sangat rutin = 26,67%

rutin = 40%

cukup rutin= 23,34%

Tidak rutin = 8,34%

Sangat tidak rutin= 1,67%

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

103

4.5.2 Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Diskon Terhadap Konsumen

Perolehan data dari responden mengenai pemberian diskon terhadap

konsumen, dapat dilihat pada diagram berikut:

Gambar 4.15

Tanggapan responden mengenai pemberian diskon terhadap konsumen

Berdasarkan penelitian di atas menunjukkan bahwa tanggapan responden

mengenai pemberian diskon terhadap konsumen berada pada alternatif jawaban setuju

sebanyak 20 responden atau sebesar 20% dan yang terkecil terdapan pada jawaban

sangat tidak setuju yakni sebanyak 5 responden atau 5%.

Hal ini menunjukkan bahwa tanggapan responden terhadap pemberian diskon

kepada konsumen cafe di kota Bandung cukup sesuai hal tersebut karena pemberian

diskon kepada konsumen cukup efektif untuk menarik konsumen datang ke café.

Seperti yang dikemukakan oleh Kotler (1995:790) Price-off promotion, pemberian

potongan harga yang dikaitkan dengan jumlah produk yang dibeli.

0

5

10

15

20

tanggapan responden mengenai pemberian diskon

terhadap konsumen

14

20

14

75

FREK

UEN

SI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 149

Sangat setuju = 14%

setuju= 20%

cukup setuju= 14%

Tidak setuju= 7%

Sangat tidak setuju= 5%

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

104

4.5.3 Tanggapan Responden Mengenai Ramah Dalam Melakukan Promosi

Perolehan data dari responden mengenai ramah dalam melakukan promosi,

dapat dilihat pada diagram berikut

Gambar 4.16

Tanggapan responden mengenai ramah dalam melakukan promosi

Berdasarkan diagram diatas tanggapan responden mengenai ramah dalam

melakukan promosi café di kota Bandung adalah berada pada jawaban alternatif

tertinggi sebanyak 223 responden atau sebesar 38,34% yang berada pada kategori

sangat setuju. Dan jawaban terendah berada pada jawaban sangat tidak setuju

sebanyak 2 responden atau sebesar 3,34%.

Hal ini menunjukkan bahwa ramah dalam melakukan promosi sangat sesuai

untuk melakukan promosi agar para konsumen senang dan datang berkunjung.

Seperti yang dikatakan Kotler (1995:727) Komunikasi atau alat promosi itu mendapat

0

5

10

15

20

25

tanggapan responden mengenai ramah dalam

melakukan promosi

2320

11

42

FREK

UEN

SI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 187

Sangat setuju = 38,34%

setuju= 33,34%

cukup setuju= 18,34%

Tidak setuju= 6,67%

Sangat tidak setuju= 3,34%

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

105

perhatian dan biasanya memberikan informasi yang dpat membawa konsumen untuk

membeli produk itu.

4.5.4 Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Brosur Kepada Konsumen

Perolehan data dari responden mengenai pemberian brosur kepada konsumen,

dapat dilihat pada diagram berikut:

Gambar 4.17

Tanggapan responden mengenai pemberian brosur kepada konsumen

Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa tanggapan responden

mengenai pemberian brosur kepada konsumen berada pada jawaban alternatif

tertinggi yaitu sebanyak 25 responden atau sebesar 41,67% atau setuju dan jawaban

alternatif terkecil berada pada alternatif jawaban sangat tidak setuju sebanyak 2

responden atau 3,34% dari seluruh responden.

0

5

10

15

20

25

tanggapan responden mengenai pemberian brosur

kepada konsumen

13

25

10 10

2

FREK

UEN

SI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 158

Sangat setuju = 21,67%

setuju= 41,67%

cukup setuju= 16,67%

Tidak setuju= 16,67%

Sangat tidak setuju= 3,34%

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

106

Hal ini mmenunjukkan bahwa Kotler (1995:725) media dalam melakukan

promosi dapat berupa media seperti surat kabar, billboard, brosur. Dari hasil diagram

di atas dapat diketahui bahwa pemberian brosur kepada konsumen berada pada

kategori setuju untuk melakukan promosi pada konsumen café di kota Bandung.

4.5.5 Tanggapan Responden Mengenai Promosi Melalui Media Cetak atau

Media Elektronik

Perolehan data dari responden mengenai promosi melalui media, media yang

digunakan untuk melakukan promosi seperti media cetak dan elektronik seperti yang

dikemukakan oleh Kotler (1995:725) penetapan waktu menggunakan media dapat

dilakukan dengan musim (seasonality) dan kemajuan yang diharapkan untuk selama

satu tahun yang dikenal sebagai penjadwalan secara makro. Dapat pula dilihat pada

diagram berikut:

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

107

Gambar 4.18

Tanggapan responden mengenai promosi melalui media

Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa tanggapan responden

mengenai promosi melalui media berada pada jawaban alternatif cukup sebanyak 27

responden atau sebesar 25% dan jawaban terendah berada pada alternatif jawaban

sangat tidak setuju sebanyak 5 responden atau sebesar 8,34%.

Hal ini menunjukkan bahwa promosi café melalui media cetak/elektronik berada pada

kategori cukup dengan banyaknya jawaban responden terhadap kategori tersebut.

4.5.6 Tanggapan Responden Mengenai Promosi yang Dilakukan dari Mulut ke

Mulut

Perolehan data sari responden menegnai promosi dari mulut ke mulut atau

konfrontasi personal seperti yang di kemukakan oleh Kotler (1995:728) Personal

05

10

15

20

25

30

tanggapan responden mengenai promosi melalui

media cetak/elektronik

812

27

85FR

EKU

ENSI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 169

Sangat setuju = 13,34%

setuju= 20%

cukup setuju= 25%

Tidak setuju= 13,34%

Sangat tidak setuju= 8,34%

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

108

Selling mempunyai hubungan yang langsung dan interaktif antara dua orang atau

lebih, melalui pembicaraan langsung ini masing-masing pihak lainnya dapat

mengadakan penyesuaian.

Gambar 4.19

Tanggapan responden mengenai promosi yang dilakukan dari mulut ke mulut

Berdasarkan dari hasil penelitian terhadap responden café mengenai

tanggapan responden terhadap promosi yang dilakukan dari mulut ke mulut berada

pada alternatif jawaban setuju sebanyak 20 responden atau sebesar 33,34% dan

jawaban pada alternatif terendah beradapa pada kategori sangat tidak setuju sebanyak

5 responden atau sebesar 8,34%. Hal ini menunjukkan bahwa promosi yang

dilakukan dari mulut ke mulut efektif untuk menarik konsumen berkunjung ke café-

café di kota Bandung.

0

5

10

15

20

tanggapan responden mengenai promosi melalui

mulut ke mulut

15

20

12

8

5

FREK

UEN

SI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 148

Sangat setuju = 25%

setuju= 33,34%

cukup setuju= 20%

Tidak setuju= 13,34%

Sangat tidak setuju= 8,34%

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

109

4.5.7 Tanggapan Responden Mengenai Promosi Melalui Sales Promotion

Girls/Sales Promotion Boy

Perolehan data dari responden mengenai promosi melalui sales promotion

girl/sales promotion boy, dapat dilihat pada diagram berikut:

Gambar 4.20

Tanggapan responden mengenai promosi melalui spg/spb

Berdasarkan hasil diagram diatas tanggapan responden mengenai promosi

melalui spg/ spb berada pada jawaban alternatif cukup setuju sebanyak 20 responden

atau sebesar 33,34% sedanagkan jawaban terendah berada pada jawaban alternatif

tidak setuju sebanyak 4 responden atau sebesar 6,67%.

Hal ini menunjukkan cukup sesuainya promosi yang dilakukan oleh sales

promotion girls/sales promotion boy sebagai bantuan melakukan promosi ke

konsumen café di kota Bandung. Seperti yang dikemukakan oleh Kotler (1995:728)

0

5

10

15

20

tanggapan responden mengenai promosi melalui sales promotion girl/sales

promotion boy

1417

20

4 5

FREK

UEN

SI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 139

Sangat setuju = 23,34%

setuju= 28,34%

cukup setuju= 33,34%

Tidak setuju= 6,47%

Sangat tidak setuju= 8,34%

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

110

butir ke 4 Sales promotion merupakan salah satu bagian dari sarana ppromosi yang

aktivitasnya bersifat tidak rutin, dan merupakan suatu rangsangan jangka pendek

untuk membujuk pembeli agar lebiih mengarahkan perhatian terhadap produk yang

telah ditawarkan oleh sales promotion girl atau sales promotion boy.

4.5.8 Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Potongan Harga

Perolehan data dari responden mengenai pemberian potongan harga, dapat

dilihat pada diagram berikut:

Gambar 4.21

Tanggapan responden mengenai pemberian potongan harga

Berdasarkan hasil penelitian di atas terhadap tanggapan responden mengenai

pemberian potongan harga berada pada alternatif jawaban sebanyak 20 responden

atau sebanyak 33,34% dari semua responden dan berada pada kategori setuju dan

yang terendah terdapat pada alternatif jawban sangat tidak setuju sebanyak 3

responden atau 5%.

0

5

10

15

20

tanggapan responden mengenai pemberian

potongan harga

1620

17

43FR

EKU

ENSI

Sumber : Skor jawaban responden, diolah 2011

Skor = 171

Sangat setuju = 26,67%

setuju= 33,34%

cukup setuju= 28,34%

Tidak setuju= 6,67%

Sangat tidak setuju= 5%

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

111

Hal ini menunjukkan bahwa pemberian potongan harga kepada konsumen

café di kota Bandung berada pada kategori setuju.

4.5.9 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Promosi

Rekapitulasi tanggapan responden terhadap variabel promosi dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.7

Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Variabel Promosi

Sumber : Pengolahan Data Tahun 2011

Hasil pengolahan data secara keseluruhan mengenai gambaran variabel

promosi pengusaha cafe dapat diketahui melalui skoring penelitian, dimana nilai-nilai

tersebut dibandingkan dengan kriteria skor-skor ideal yang didapatkan dari skor

maksimal dan skor minimal. Sehingga melalui skor tersebut dapat diketahui daerah

kontinum yang menunjukan wilayah ideal dari variabel diferensiasi produk. Hal

tersebut dapat diketahui dengan cara sebagai berikut :

Kualitas

Pelayanan

Sangat

Buruk Buruk Cukup Baik

Sangat

Baik Skor

F % F % F % F % F %

Rutin melakukan

promosi 1 1,67 5 8,34 14 23,34 24 40 16 26,67 165

Memberikan diskon 5 5 7 7 14 14 20 20 14 14 149

Ramah 2 3,34 4 6,67 11 18,34 20 33,34 23 38,34 187

Pemberian brosur 2 3,34 10 16,67 10 16,67 25 41,67 13 21,67 158

Melalui media

cetak/elektronik 5 8,34 8 13,34 27 45 12 20 8 13,34 169

Dari mulut ke

mulut 5 8,34 8 13,34 12 20 20 33,34 15 25 148

Melalui spb/spg 5 8,34 4 6,47 20 33,34 17 28,34 14 23,34 139

Memberikan

potongan harga 3 5 4 6,67 17 28,34 20 33,34 16 26,67 171

Total 1286

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

112

Mencari skor maksimal

Skor Ideal = skor tertinggi x jumlah butir item x jumlah responden

= 5 x 8 x 60

= 2400

Mencari skor Minimal

Skor Minimal = Skor terendah x jumlah butir item x jumlah Responden

= 1 x 8 x 60

= 480

Mencari Jenjang Tingkat Kualitas Pelayanan

Panjang Interval kelas = Skor Maksimal – Skor Minimal

= 2400 – 480

= 1920

Mencari Panjang Interval Kelas

Panjang Interval = Jenjang / Banyak kelas interval

= 1920 /5

= 384

Berdasarkan jumlah skor hasil pengumpulan data mengenai promosi

pengusaha cafe adalah 1286. Dengan demikian maka promosi menurut 60 orang

responden adalah 1286/1920x60 = 40,19 % dari kriteria yang ditetapkan. Garis

kontinum variabel harga dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Sumber : Pengolahan Data Tahun 2011

Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi

400 720 1040 1360 1680 2000 1290

500 900 1300 1700 2100 2500

1566

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

113

4.6 Pendapatan

Dalam penelitian ini varibel terikat yang dibahas adalah variabel pendapatan.

Dalam sebuah kegiatan usaha yang menjadi tujuan sebuah usaha adalah pendapatan.

Pendapatan dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan volume penjualan. Semakin

banyak produk yang terjual maka semakin banyak pula pendapatan yang akan kita

peroleh. Pendapatan atau penerimaan total dapat dihitung dengan dengan rumus

sebagai berikut.

Salah satu acuan keberhasilan usaha adalah pendapatan. Selama pendapatan yang

diperoleh maksimal maka perusahaan akan tetap mampu bertahan menjalankan

usaha. Semakin besar pendapatan yang diperoleh maka akan semakin besar pula

kesempatan perusahaan tersebut berkembang. Karena dari pendapatanlah sebuah

perusahan dapat menjalankan produksinya.

Tabel 4.8

Tanggapan Responden Terhaadap Pendapatan Pada Pengusaha Cafe di Kota

Bandung

No Jumlah pendapatan ( Rp ) Frekuensi Persentase ( % )

1 < 10.000.000 0 0

2 40.000.000 – 50.000.000 8 3,34

3 60.000.000 – 70.000.000 30 50

4 80.000.000 – 90.000.000 14 23,33

5 ≥ 100.000.000 8 13,34

Jumlah 60 100

Pendapatan = jumlah produk yang berhasil dijual x harga jual per unit produk

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

114

Berdasarkan perolehan data diatas mengenai tanggapan responden terhadap

pendapatan yaitu 0 responden (0%) mendapat penghasilan pendapatan sebesar kurang

dari 10.000.000, 8 responden (3,34%) mendapatkan penghasilan pendapatan sebesar

40.000.000-50.000.000, 30 responden (50%) mendapatkan penghasilan pendapatan

sebesar 60.000.000-70.000.000, 14 responden (23,33%) mendapatkan penghasilan

pendapatan sebesar 80.000.000-90.000.000 dan 8 responden (13,34%) mendapatkan

penghasilan pendapatan sebesar kurang lebih 100.000.000.

4.7 Teknik Analisis Data dan pengujian Hipotesis

4.7.1 Uji Validitas

Rekapitulasi hasil uji validitas item atas instrument dalam penelitian ini

adalah sebagai terlampir. Rekapitulasi jumlah item pada masing-masing instrument

penelitian tampak pada tabel 4.9 berikut ini :

Tabel 4.9

Hasil Validitas Instrumen Penelitian

No Variabel Jumlah Item Angket

Jumlah

Soal

Item Tidak

Valid

Jml Valid

1. Diferensiasi Produk 8 - 8

2. Harga 5 - 5

3. Promosi 8 - 8

4. Pendapatan 1 - 1 Sumber : Hasil Validitas Instrumen Penelitian

Berdasarkan tabel 4.30 diatas diketahui bahwa pada angket variabel diferensiasi

produk, harga, promosi dan pendapatan tidak ada item yang tidak valid.

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

115

4.7.2 Uji Reliabilitas

Berdasarkan uji reliabilitas instrument penelitian dilakukan dengan

menggunakan langkah-langkah sebagaimana telah dibahas pada Bab III dapat dilihat

pada tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.10

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel rhitung rtabel Keterangan

1. Diferensiasi Produk 0,774 0,254 Valid

2. Harga 0,648 0,254 Valid

3. Promosi 0,772 0,254 Valid

4. Pendapatan 0,625 0,254 Valid Sumber : hasil Rekapulasi Hasil Uji Reliabilitas

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa instrument penelitian diferensiasi

produk diperoleh nilai rhitung = 0,774 dan dari r kritis diperoleh rtabel dengan n = 60 dan

taraf nyata (α) = 0,05 sebesar 0,254. Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,774

> 0,254) dengan demikian instrument penelitian diferensiasi produk mempunyai daya

ketetapan atau dengan kata lain reliabel.

Berdasarkan tabel diatas juga, kita dapat mengetahui bahwa instrument

penelitian harga memperoleh nilai rhitung = 0,648 dan dari tabel r kritis diperoleh nilai

rtabel dengan n = 60 dan taraf nyata ( α) = 0,05 sebesar 0,254. Hal ini berarti rhitung

lebih besar dari rtabel (0,648 > 0,254) dengan demikian instrument penelitian harga

mempunyai daya ketetapan atau dengan kata lain reliabel.

Berdasarkan tabel 4.31, kita juga dapat mengetahui bahwa instrument promosi

memperoleh rhitung = 0,772 dan dari tabel r kritis diperoleh nilai rtabel dengan n = 60

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

116

dan taraf nyata ( α) = 0,05 sebesar 0,254. Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel

(0,772 > 0,254) dengan demikian instrument penelitian promosi mempunyai daya

ketetapan atau dengan kata lain reliabel.

Selanjutnya, diketahui bahwa instrument pendapatan memperoleh rhitung =

0,625 dan dari tabel r kritis diperoleh nilai rtabel dengan n = 60 dan taraf nyata ( α) =

0,05 sebesar 0,254. Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0,625 > 0,254) dengan

demikian instrument penelitian pendapatan mempunyai daya ketetapan atau dengan

kata lain reliabel.

4.8 Pengujian Hipotesis

Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis

regresi linier berganda untuk menguji hubungan dua variabel independen atau lebih

terhadap satu variabel dependen. Adapun yang menjadi variabel dependen adalah

pendapatan sedangkan yang menjadi variabel independen adalah diferensiasi produk,

harga dan promosi. Untuk membuktikan hipotesis tersebut diolah dengan

menggunakan SPSS 16.0 For Windows.

H0:β1 = 0, koefisien arah regresi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh

antara Diferensiasi Produk (X1), Harga (X2), dan Promosi (X3) dengan Pendapatan

pengusaha café di kota Bandung.

H1:β1 > 0, koefisien arah regresi berarti, artinya terdapat pengaruh antara

Diferensiasi Produk (X1), Harga (X2), dan Promosi (X3) dengan Pendapatan

pengusaha café di kota Bandung

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

117

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah :

1. Untuk hipotesis statistic utama, yaitu :

H0 : ρyx1 = H0 : ρyx2 = H0 : ρyx3 = 0

H1 : sekurang-kurangnya ada sebuah ρyx1, ρyx2,ρyx3≠0

Statistik uji yang digunakan dalam uji F dimana :

Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

2. Untuk uji hipotesis turunan atau parsial

Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

4.8.1 Koefisien Korelasi Berganda dan Determinasi

Hasil uji koefisien determinasi dalam model persamaan regresi ini adalah

sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.11

Koefisien Determinasi antara Variabel X1,X2 dan X3

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .643a .414 .383 .2901652

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

Berdasarkan tabel diatas, maka diketahui bahwa koefisien diferensiasi produk,

harga dan promosi terhadap pendapatan pengusaha café di kota Bandung sebesar

0,643. Hal ini menunjukkan bahwa koefisien determinasi derajat keberpengaruhan

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

118

variabel-variabel independen dengan variabel dependen adalah sebesar 64,3 %.

Dengan kata lain, hal ini berarti besarnya sumbangan variabel independen

(diferensiasi produk, harga, dan promosi) terhadap variabel dependen adalah sebesar

64,3%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 35,7 %

4.8.2 Analisis Persamaan Regresi

Analisis dalam model penelitian ini berupa model regresi linear berganda.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui kontribusi masing-masing variabel bebas

terhadap variabel terikat. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui besarnya pengaruh

diferensiasi produk, harga dan promosi terhadap pendapatan pengusaha café di kota

Bandung.

Hasil analisis regresi berganda atau tiga variabel independen terhadap variabel

dependen dalam penelitian ini adalah sebagaimana akan diuraikan sebagai berikut :

Tabel 4.12

Output Koefisien Regresi Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

119

1 (Constant) 18.307 .168 109.137 .000

X1 .014 .004 .337 3.163 .003

X2 .025 .008 .331 3.204 .002

X3 .014 .005 .296 2.771 .008

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas dapat diketahui model persamaan

regresi yang diperoleh sebagai berikut :

Y= 18,307+0,014X1+0,025X2+0,014X3

Dari persamaan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. jika diferensiasi produk, harga dan promosi 0, maka nilai dari pendapatan

pengusaha cafe di kota Bandung sebesar 18,307.

2. jika pendapatan dinaikan 1 % maka diferensiasi produk

akan naik 0,014

3. dan jika pendapatan dinaikan 1 % maka harga juga akan naik 0,025

4. dan apabila pendapatan dinaikan 1% maka promosi juga akan naik menjadi

0,014.

4.8.3 Pengujian Hipotesis dan Signifikan secara Simultan (Uji F)

Hasil uji F atas model persamaan regresi yang dihasilkan adalah sebagai

berikut :

Tabel 13

Hasil Uji F ANOVA

b

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

120

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.358 3 1.119 13.369 .000a

Residual 4.689 56 .084

Total 8.047 59

a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Uji hipotesis melalui uuji F diperoleh melalui tabel anova. Pada tabel diatas

tampak bahwa niilai F sebesar 13,169 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000. uji

hipotesis dilakukan dengan membandingkan antara F hitung terhadap F tabel dengan

langkah-langkah sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya. Berdasarkan

tabel diatas, tampak bahwa nilai Fhitung sebesar 13,369 > Ftabel sebesar 2,758. Oleh

karena itu, maka semua variabel secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap pendapatan pengusaha café di kota Bandung.

4.8.4 Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t)

Hasil pengujian pengaruh masing-masing variabel secara parsial terhadap

pendapatan adalah sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.14 berikut ini :

Tabel 4.14

Hasil Uji t

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

121

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 18.307 .168 109.137 .000

X1 .014 .004 .337 3.163 .003

X2 .025 .008 .331 3.204 .002

X3 .014 .005 .296 2.771 .008

a. Dependent Variable: Y

Nilai t hitung yang terdapat dalam pada table 4.14 digunakan untuk mengukur

tingkat signifikasi pengaruh variabel diferensiasi produk ( X1 ), harga ( X2) dan

promosi (X3) terhadap pendapatan ( Y ). Dengan dk (derajat kebebasan ) = N-2

dimana N = jumlah sampel dan k = variabel konstan , sehingga dk = 60 – 2, maka

nilai t tabel dengan dk = 58 dengan taraf kepercayaan sebesar 90 %. Hasil t tabelnya

adalah adalah 1,671.

Berdasarkan tabel diatas, tampak bahwa hasil uji t variabel diferensiasi

produk, harga dan promosi signifikan. Hal tersebut didasarkan pada nilai signifikansi

masing-masing variabel yang lebih kecil dari 0,05. Selain itu, nilai thitung pada masing-

masing variabel yaitu 3,163, 3,204, dan 2,771 lebih besar daripada ttabel 1,671.

Dengan demikian, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya ketiga variabel tersebut

yakni diferensiasi produk, harga dan promosi memiliki pengaruh signifikan terhadap

pendapatan pengusaha café di kota Bandung.

4.9 Pembahasan Hasil Penelitian

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

122

Berdasarkan uraian diatas yang disajikan sebagai pembahasan tentang

diferensiasi produk, harga dan promosi sebagai variabel yang mempengaruhi

pandapatan pengusaha café di kota Bandung. Dari hasil data diatas setelah diolah

melalui program spss 16.0 for windows adapun pembahasan tiap variabel sebagai

berikut :

1. Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Café

Produk merupakan salah satu unsur di dalam bauran pemasaran, tanpa sebuah

produk tentunya sebuah perusahaan tidak akan bisa beroperasi. Cafe atau restoran

merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang jasa makanan, oleh sebab itu café

atau restoran yang berada di Kota Bandung memiliki produk dan pelayanan yang

dapat ditawarkan kepada pembelinya yang dapat memuaskan pelanggannya.

Berdasarkan hasil pengujian antara diferensiasi peroduk terhadap pendapatan

diperoleh hubungan yang kuat di antara kedua variabel tersebut, diperoleh hubungan

yang kuat antara (0,80-1,000) hal itu ditunjukkan dengan nilai korelasi sebesar 0,643.

Selain itu, diferensiasi produk memiliki pengaruh sebesar 0,014 terhadap pendapatan,

berarti jika diferensiasi produk naik satu angka maka pendapatan akan naik sebesar

0,014 dan begitu pula sebaliknya. Dilihat dari tingkat signifikannya, diferensiasi

produk juga berpengaruh signifikan terhadap pendapatan yang memiliki angka

signifikan yaitu 0,003 yang lebih kecil dari 0,05. Jadi secara keseluruhan diferensiasi

produk berpengaruh terhadap pendapatan hal tersebut sesuai dengan pendapatan

Kotler (2000:252) “Diferensiasi produk adalah tindakan merancang suatu perbedaan

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

123

yang berarti, untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing.

satu perusahaan harus mencoba mengidentifikasi cara- cara spesifik agar dapat

mendiferensiasikan produknya untuk mencapai keuntungan yang kompetitif.”

2. Pengaruh Harga Terhadap Pendapatan Pengusaha Café

Adanya harga dalam setiap usaha jasa makanan mutlak adanya, karena harga

sudah disesuaikan sebelum produk dijual, hingga tamu yang datang dapat

mememsans sesuai harga yang ditentukan dari café tersebut.

Berdasarkan korelasi antara harga terhadap pendapatan diperoleh hubungan

yang kuat di antara kedua variabel tersebut, hal itu ditunjukkan dengan nilai korelasi

sebesar 0,643. Selain itu, harga memiliki pengaruh sebesar 0,025 terhadap

pendapatan, hal itu berarti jika harga naik satu angka maka pendapatan akan naik

sebesar 0,025 dan begitu pula sebaliknya. Hal tersebut sesuai dengan Anthony dan

Hermanson (2002:14) “Harga jual merupakan semua biaya produk ditambah dengan

margin keuntungan yang dihitung sebagai persentase pengembalian atas investasi

dalam membuat suatu produk.”

Dari dimensi harga , dimensi yang paling berpengaruh adalah tanggapan

responden mengenai cara menentukan harga yang pantas, layak, dan masuk akal yang

mempunyai skor yang besar yaitu 211.

3. Pengaruh Promosi Terhadap Pendapatan Pengusaha Cafe

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

124

Promosi dalam suatu usaha makanan sangat penting untuk mempromosikan

produk yang kita jual, dan hamper di semua café atau restoran di kota Bandung

melakukan promosi untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen. Promosi

juga dapat menjadi nilai tambah untuk mendatangkan konsumen yang ingin mencoba

produk yang dijual.

Berdasarkan korelasi antara promosi terhadap pendapatan diperoleh hubungan

yang kuat di antara kedua variabel tersebut, hal itu ditunjukkan dengan nilai korelasi

sebesar 0,643. Selain itu, promosi memiliki pengaruh sebesar 0,014 terhadap

pendapatan, hal itu berarti jika promosi naik satu angka maka pendapatan akan naik

sebesar 0,014 dan begitu pula sebaliknya.

Seperti yang dikemukakan oleh Swasta (2002:237), “Promosi adalah arus atau

persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada

tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran”.

4. Pengaruh Diferensiasi Produk, Harga dan Promosi Terhadap Pendapatan

Pengusaha Café.

Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa diferensiasi produk, harga dan

promosi memiliki pengaruh signifikan terhadap pendapatan yakni sebesar 0,643,

yang artinya menunjukan tingkat korelasi yang sangat kuat. Besarnya pengaruh

diferensiasi produk, harga, dan promosi secara bersama- sama terhadap pendapatan

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

125

pengusaha cafe 0.643 adalah sebesar 64,3%, sedangkan sisanya sebesar 35,7%

dipengaruhi oleh faktor- faktor lain.

Dilihat dari hasil uji F dengan bantuan SPSS 16.0 for windows diperoleh nilai

Fhitung sebesar 13.369 sedangkan Ftabel (α=0,05) sebesar 2,758. Karena Fhitung (13.369)

> Ftabel (2,758), maka Ho ditolak, atau Ha diterima. Artinya pengaruh secara bersama

variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diterima yang artinya diferensiasi

produk, harga dan promosi secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap

pendapatan pengusaha cafe”. Dan untuk Nilai thitung yang digunakan untuk mengukur

tingkat signifikansi pengaruh variable diferensiasi produk (X1), harga (X2) dan

promosi (X3) terhadap pendapatan (Y) hasil nilai t yang mana nilai t hitung

diferensiasi produk, harga dan promosi lebih besar dari t tabel itu artinya bahwa

secara parsial, diferensiasi produk, harga dan promosi berpengaruh positif terhadap

pendapatan.

Agar dapat mempertahankan sebuah bisnis dengan loyalitas yang tinggi dari

para konsumen, sebuah café atau restoran harus berusaha keras berinovasi untuk

mencari terobosan baru dalam menyediakan produk yang bervariasi, harga yang dapat

dijangkau oleh berbagai kalangan dan gencar melakukan promosi untuk memberikan

sesuatu yang berbeda dengan café lainnya dalam usaha merebut pelanggan. cafe atau

setiap organisasi lainnya yang dapat melakukan hal di atas, akan dapat mewujudkan

pendapatan yang tinggi. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...a-research.upi.edu/operator/upload/7._bab_iv.pdf4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Berdasakan pertanyaan yang diajukan kepada pengusaha

126

Buchari (1998:256) “Kombinasi dari produk, distribusi, harga dan promosi

merupakan suatu usaha untuk mencapai hasil yang maksimal.”