BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2018. 7. 27. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... materi...

15
43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan disajikan hasil dari penelitian yang telah dilakukan peneliti.Hasil penelitian ini diantaranya adalah subjek penelitian, hasil pelaksanaan penelitian, data hasil penelitian, analisis data, serta pembahasan hasil penelitian. Data tersebut akan disajikan dan diperinci sebagai berikut. 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian. Yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Polobologo 02 yang berjumlah 22 orang sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan metode Mind Mapping dan SD Negeri Polobogo 01 yang berjumlah 15 orang sebagai kelas kontrol dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Tabel 18 Subjek Penelitian Jenis Kelamin Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Laki-laki 10 45,5 % 9 60 % Perempuan 12 64,5 % 6 40 % Berdasarkan tabel di atas memberikan keterangan bahwa kelompok eksperimen kelas V SD Negeri Polobogo 02 berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki, 12 siswa perempuan sedangkan kelompok kontrol kelas V SD Negeri Polobogo 01 berjumlah 15 siswa yang terdiri dari 9 laki-laki dan 6 perempuan, sehingga jumlah keseluruhan adalah 37 siswa. Alasan yang mendasari memilih SD Negeri Polobogo 02 dan 01 karena kedua SD ini berada pada gugus atau unit yang sama dan pada kedua SD tersebut juga belum pernah diterapkan pembelajaran dengan model Mind Mapping dan CIRC pada mata pelajaran IPA.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN · 2018. 7. 27. · BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ... materi...

  • 43

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Pada bagian ini akan disajikan hasil dari penelitian yang telah dilakukan

    peneliti.Hasil penelitian ini diantaranya adalah subjek penelitian, hasil

    pelaksanaan penelitian, data hasil penelitian, analisis data, serta pembahasan hasil

    penelitian. Data tersebut akan disajikan dan diperinci sebagai berikut.

    4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian.

    Yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri

    Polobologo 02 yang berjumlah 22 orang sebagai kelas eksperimen dengan

    menggunakan metode Mind Mapping dan SD Negeri Polobogo 01 yang

    berjumlah 15 orang sebagai kelas kontrol dengan menggunakan metode

    Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).

    Tabel 18

    Subjek Penelitian

    Jenis Kelamin Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

    Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

    Laki-laki 10 45,5 % 9 60 %

    Perempuan 12 64,5 % 6 40 %

    Berdasarkan tabel di atas memberikan keterangan bahwa kelompok

    eksperimen kelas V SD Negeri Polobogo 02 berjumlah 22 siswa yang terdiri dari

    10 siswa laki-laki, 12 siswa perempuan sedangkan kelompok kontrol kelas V SD

    Negeri Polobogo 01 berjumlah 15 siswa yang terdiri dari 9 laki-laki dan 6

    perempuan, sehingga jumlah keseluruhan adalah 37 siswa. Alasan yang mendasari

    memilih SD Negeri Polobogo 02 dan 01 karena kedua SD ini berada pada gugus

    atau unit yang sama dan pada kedua SD tersebut juga belum pernah diterapkan

    pembelajaran dengan model Mind Mapping dan CIRC pada mata pelajaran IPA.

  • 44

    4.2 Hasil Pelaksanaan Penelitian

    Langkah awal sebelum dilakukan penelitian adalah meminta ijin kepada SD

    Negeri Polobogo 02 dan 01 untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

    Setalah mendapatkan ijin, peneliti menemui guru kelas V SD Negeri polobogo 02

    dan 01 untuk menjelaskan dan membicarakan mengenai penelitian yang akan

    dilakukan. Guru kelas menanggapi dengan baik karena metode yang digunakan

    peneliti jarang untuk digunakan dikelas 5. Metode yang digunakan yaitu metode

    Mind Mapping untuk kelas V SD Negeri Polobogo 02 sebagai kelas eksperimen

    dan CIRC untuk kelas SD Negeri Polobogo 01 sebagai kelas kontrol.

    Pelaksanaan kegiatan penelitian di kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat

    dilihat pada tabel di bawah ini.

    Tabel 19

    Kegiatan Pelaksanaan Penelitian Pada Kelompok Eksperimen dan

    Kelompok Kontrol Tahun Pelajaran 2016/2017.

    No Tanggal Waktu Uraian Kegiatan

    1. Sabtu, 22 April 2017 08.00 – 10.30 Memberikan pretest atau tes awal pada

    subjek penelitian yaitu siswa kelas V SD

    Negeri Polobogo 02 pada pukul 08 –

    08.30

    2. Senin, 24 April 2017 08.00 – 09.10 Mengajar pertemuan 1 kelas V SD

    Polobogo 02 sebagai kelompok

    eksperimen pukul menggunakan model

    Mindmapping dengan materi tentang

    pesawat sederhana tuas dan bidang

    miring

    3. Selasa, 25 April 2017 08.00 – 09.10 Mengajar pertemuan 2 kelas V SD

    Negeri Polobogo 02 sebagai kelas

    eksperimen menggunakan model

    mindmapping dengan materi tentang

    pesawat sederhana katrol dan roda

    berporos dan dilanjutkan dengan

    memberikan posttest.

    4. Sabtu, 6 Mei 2017 08.00 – 10.30 Memberikan pretest atau tes awal pada

    subjek penelitian yaitu siswa kelas V SD

    Negeri Polobogo 01 pada pukul 08 –

    08.30 sebagai kelompok kontrol

  • 45

    5. Senin, 8 Mei 2017 08.00 – 09.10 Mengajar pertemuan 1 kelas V SD

    Polobogo 01 sebagai kelompok kontrol

    pukul menggunakan model CIRC dengan

    materi tentang pesawat sederhana tuas

    dan bidang miring

    6 Selasa, 9 Mei 2017 08.00 – 09.10 Mengajar pertemuan 2 kelas V SD

    Negeri Polobogo 01 sebagai kelas kontrol

    menggunakan model CIRC dengan

    materi tentang pesawat sederhana katrol

    dan roda berporos dan dilanjutkan

    dengan memberikan posttest.

    Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa langkah pertama dilakukan

    pemberian pretest (tes awal) dengan alokasi waktu selama 30 menit. Siswa

    diminta mengerjakan soal untuk mengetahui kemampuan awal berjumlah 20 soal

    yang sudah divalidasi sebelumnya dengan materi pesawat sederhana. Tes awal

    dilakukan pada kelompok eksperimen pada tanggal 22 April dan kelompok

    kontrol pada tanggal 6 Mei.

    4.2.1 Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

    a. Hasil Implementasi Pertemuan 1

    Pada pertemuan pertama kelompok eksperimen dilaksanakan pada hari

    Senin, 24 April 2017 dan diikuti oleh 22 siswa atau semua siswa mengikuti

    kegiatan pembelajaran. Materi yang akan diajarkan mulai dari indikator 1

    sampai 3 dengan materi tentang pengertian pesawat sederhana, jenis

    pesawat sederhana tuas dan bidang miring. Pertemuan pertama ini dengan

    menggunakan metode Mind Mapping dimulai dengan persiapan,

    pelaksanaan, penugasan, dan pengumpulan tugas.

    Kegiatan awal diawali dengan pemberian salam dan berdoa, mengecek

    persiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, memberikan motivasi untuk

    siswa dengan mengajak siswa bernyanyi “menanam jagung”, guru

    menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti terdapat tahapan kegiatan

    pembelajaran, tahap pertama yaitu tahap pelaksanaan (eksplorasi) yaitu guru

    menyampaikan langkah-langkah pembelajaran dengan model Mind

  • 46

    Mapping kemudian guru mengaitkan lagu sebelumnya kedalam materi dan

    bertanya jawab dengan siswa. Guru menampilkan sebuah gambarcontoh

    tentang pesawat sederhana. Siswa diminta mengamati lingkungan sekitar

    kelas dan diminta untuk memberikan contoh. Guru menjelaskan materi

    kepada siswa tentang pesawat sederhana tuas dan bidang miring, siswa

    diminta mencatat hal yang penting dan diberi kesempatan untuk bertanya.

    Tahap berikutnya adalah kegiatan elaborasi membuat peta konsep

    berdasarkan materi yang disampaikan. Guru membagikan satu lembar kertas

    kosong dan siswa diminta untuk memetakan materi kedalam kertas tersebut.

    Guru bertindak sebagai fasilitator. Setelah itu salah satu perwakilan siswa

    diminta untuk menyampaikan hasil peta pikirannya didepan kelas

    sedangkan yang lain menanggapi hasil pekerjaan temannya. Guru meminta

    siswa mengumpulkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan Kegiatan akhir

    guru bersama siswa bertanya jawab dan sekaligus membuat kesimpulan

    tentang materi pesawat sederhana tuas dan bidang miring.

    b. Hasil Implementasi Pertemuan 2

    Pada pertemuan kedua kelompok eksperimen dilaksanakan pada hari

    selasa, 25 April 2017 dan diikuti oleh 22 siswa atau semua siswa mengikuti

    kegiatan pembelajaran. Topik materi yang akan diajarkan yaitu indikator 4

    dan 5 dengan materi tentang pesawat sederhana katrol dan roda berporos.

    Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini tidak jauh berbeda dengan

    pertemuan pertama.

    Kegiatan awal diawali dengan tahap persiapan, memberikan salam dan

    berdoa. Kemudian guru mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti

    pembelajaran. Setelah itu, guru memberikan motivasi dengan bernyanyi

    “kring kring ada sepeda” agar menumbuhkan semangat siswa dalam

    mengikuti pembelajaran serta memberikan apersepsi supaya memunculkan

    minat siswa dalam belajar. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu

    belajar tentang pesawat sederhana.

    Kegiatan inti terdapat tahapan kegiatan pembelajaran, tahap pertama

    yaitu tahap pelaksanaan (eksplorasi) yaitu guru menyampaikan langkah-

  • 47

    langkah pembelajaran dengan model Mind Mapping kemudian guru

    menyampaikan materi yang akan dipelajari dengan melakukan tanya jawab.

    Tahap berikutnya adalah membuat peta konsep dari materi yang dijelaskan.

    Guru bertindak sebagai fasilitator. Setelah itu perwakilan siswa diminta

    maju kedepan untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya dan teman yang

    lain menanggapi. Kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan tanya

    jawab dan sekaligus membuat kesimpulan tentang pesawat sederhana.

    Kegiatan selanjutnya sebelum menutup pembelajaran pertemuan kedua pada

    kelompok eksperimen , guru melanjutkan dengan memberikan tes hasil

    belajar (posttest) dengan alokasi waktu 30 menit.

    4.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol

    a. Hasil Implementasi Pertemuan 1

    Pada pertemuan pertama kelompok kontrol dilaksanakan pada hari

    Senin, 8 Mei 2017 dan diikuti oleh 15 siswa atau semua siswa mengikuti

    kegiatan pembelajaran. Materi yang akan diajarkan mulai dari indikator 1

    sampai 3 dengan materi tentang pengertian pesawat sederhana, jenis

    pesawat sederhana tuas dan bidang miring. Pertemuan pertama ini dengan

    menggunakan metode CIRC dimulai dengan persiapan, pelaksanaan,

    penugasan, dan pengumpulan tugas.

    Kegiatan awal diawali dengan pemberian salam dan berdoa, mengecek

    persiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, memberikan motivasi untuk

    siswa dengan mengajak siswa bernyanyi “menanam jagung”, guru

    menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti terdapat tahapan kegiatan

    pembelajaran, tahap pertama yaitu tahap pelaksanaan (eksplorasi) yaitu guru

    menyampaikan langkah-langkah pembelajaran dengan model CIRC

    kemudian guru mengaitkan lagu sebelumnya kedalam materi dan bertanya

    jawab dengan siswa. Guru menampilkan sebuah gambar contoh tentang

    pesawat sederhana. Siswa diminta mengamati lingkungan sekitar kelas dan

    diminta untuk memberikan contoh. Guru menjelaskan materi kepada siswa

    tentang pesawat sederhana tuas dan bidang miring. Guru membagi siswa

    menjadi 4 kelompok masing masing 2 orang. Tahap berikutnya adalah

  • 48

    kegiatan elaborasi salah satu anggota kelompok membacakan materi dan

    yang lain menanggapi temannya.Guru bertindak sebagai fasilitator. Salah

    satu perwakilan kelompok mempresentasikan didepan kelas dan kelompok

    lain menanggapi. Guru meminta siswa mengumpulkan hasil pekerjaan yang

    telah dilakukan Kegiatan akhir guru bersama siswa bertanya jawab dan

    sekaligus membuat kesimpulan tentang materi pesawat sederhana tuas dan

    bidang miring.

    b. Hasil Implementasi Pertemuan 2

    Pada pertemuan kedua kelompok kontrol dilaksanakan pada hari Selasa,

    9 Mei 2017 dan diikuti oleh 15 siswa atau semua siswa mengikuti kegiatan

    pembelajaran. Materi yang akan diajarkan mulai dari indikator 4 dan 5

    dengan materi tentang pesawat sederhana katrol dan roda berporos.

    Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini tidak jauh berbeda dengan

    pertemuan pertama.

    Kegiatan awal diawali dengan tahap persiapan, memberikan salam dan

    berdoa. Kemudian guru mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti

    pembelajaran. Setelah itu, guru memberikan motivasi dengan bernyanyi

    “kring kring ada sepeda” agar menumbuhkan semangat siswa dalam

    mengikuti pembelajaran serta memberikan apersepsi supaya memunculkan

    minat siswa dalam belajar. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu

    belajar tentang pesawat sederhana.

    Kegiatan inti terdapat tahapan kegiatan pembelajaran, tahap pertama

    yaitu tahap pelaksanaan (eksplorasi) yaitu guru menyampaikan langkah-

    langkah pembelajaran dengan model CIRC kemudian guru mengaitkan lagu

    sebelumnya kedalam materi dan bertanya jawab dengan siswa. Guru

    menampilkan sebuah gambar contoh tentang pesawat sederhana. Siswa

    diminta mengamati lingkungan sekitar kelas dan diminta untuk memberikan

    contoh. Guru menjelaskan materi kepada siswa tentang pesawat sederhana

    katrol dan roda berporos. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok masing

    masing 2 orang. Tahap berikutnya adalah kegiatan elaborasi salah satu

    anggota kelompok membacakan materi dan yang lain menanggapi

  • 49

    temannya.Guru bertindak sebagai fasilitator. Salah satu perwakilan

    kelompok mempresentasikan didepan kelas dan kelompok lain menanggapi

    kemudian guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dengan

    melakukan tanya jawab.. Kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan

    tanya jawab dan sekaligus membuat kesimpulan tentang pesawat sederhana.

    Kegiatan selanjutnya sebelum menutup pembelajaran pertemuan kedua pada

    kelompok kontrol , guru melanjutkan dengan memberikan tes hasil belajar

    (posttest) dengan alokasi waktu 30 menit.

    4.3 Data Pasil Penelitian

    Pada sub bab ini akan disajikan tentang deskripsi data yang meliputi data

    hasil belajar IPA kelas V dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

    Deskripsi Data

    Data hasil belajar yang didapat dari kelompok eksperimen dan kelompok

    kontrol masih dalam bentuk data mentah. Skor hasil belajar IPA yang didapat dari

    siswa kelas V SD Negeri Polobogo 02 sebagai kelompok eksperimen maupun

    siswa kelas V SD Negeri Polobogo 01 sebagai kelompok kontrol akan disajikan

    sekaligus dianalisis secara deskriptif. Tabel distribusi frekuensi yaitu cara

    penyajian data paling umum yang digunakan untuk mendeskripsikan data, baik

    secara visual maupun dalam bentuk diagram batang atau histogram. Sebelum

    analisis deskriptif dilakukan, maka sebelumnya membuat tabel distribusi

    frekuensi skor hasil belajar IPA, baik dari kelompok eksperimen maupun

    kelompok kontrol.

    Data Hasil Belajar

    Data hasil belajar ini didapat dari posttest pada kelompok ekperimen yaitu SD

    Negeri polobogo 02 dengan menggunakan metode Mind Mapping dan kelompok

    kontrol yaitu SD Negeri Polobogo 01 dengan menggunakan metode CIRC Di

    bawah ini akan disajikan tabel distribusi frekuensi skor hasil belajar dari posttest

    pada kelompok eksperimen. Untuk mempermudah menyajikan tabel, maka

    langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung berapa banyaknya kelas (K),

    setelah itu jangkauan (R), dan panjang interval kelas (I).

  • 50

    Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log n

    = 1 + 3,3 log 22

    = 1 + 3,3 . 1,342

    = 1 + 4,427

    = 5,427 (dibulatkan menjadi 5)

    Range = (skor maksimum-skor minimum) +

    1

    = 100 – 70 + 1

    = 31

    Interval =

    =

    = 6,2 (dibulatkan menjadi 6)

    Langkah selanjutnya setelah menghitung banyaknya kelas, jangkauan, serta

    interval kelas kemudian menyajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

    seperti di bawah ini.

    Tabel 20

    Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPA Kelas V SD Negeri Polobogo 02

    kelompokk eksperimen Tahun Pelajaran 2016 / 2017.

    No Interval Frekuensi Persentase (%)

    1. 66 – 72 4 18

    2. 73 – 79 4 18

    3. 80 – 86 7 32

    4. 87 – 93 3 14

    5. 94 – 100 4 18

    Jumlah 22 100

    Dari tabel di atas, kelas eksperimen dari semua siswa kelas V SD Negeri

    Polobogo 02 yaitu siswa yang mendapat nilai 66 sampai 72 terdiri dari 4 siswa

    dengan persentase 18%, siswa yang mendapat nilai 73 sampai 79 terdiri dari 4

    siswa dengan persentase 18%, siswa yang mendapat nilai 80 sampai 86 terdiri dari

  • 51

    7 siswa dengan persentase 32%, siswa yang mendapat nilai 87 sampai 94 terdiri

    dari 3 siswa dengan persentase 14%, siswa yang mendapat nilai 94 sampai 100

    terdiri dari 4 siswa dengan persentase 18%.Untuk lebih jelasnya, maka di bawah

    ini akan disajikan grafik distribusi frekuensi hasil belajar IPA dari hasil posttest

    kelompok eksperimen.

    Gambar 3 Diagram Batang Interval Skor Hasil Belajar IPA SD Polobogo 02

    Tahun Ajaran 2016/2017.

    Selanjutnya akan disajikan tabel distribusi frekuensi skor posttest hasil belajar

    IPA pada kelompok kontrol. Langkah atau tahapannya sama dengan kelompok

    eksperimen yaitu menghitung banyaknya kelas, kemudian range dan yang terakhir

    interval. Berikut adalah rumus yang dapat digunakan dalam menghitung kelas

    interval.

    Banyaknya Kelas = 1 + 3,3 log n

    = 1 + 3,3 log 15

    = 1 + 3,3 . 1,176

    = 1 + 3,881

    = 4,881 (dibulatkan menjadi 5)

    Range = (skor maksimum – skor minimum) + 1

    = 100 – 70 + 1

    = 31

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    66 – 72 73 – 79 80 – 86 87 – 93 94 – 100

    frek

    uen

    si

    Interval

  • 52

    Interval =

    =

    = 6,2 (dibulatkan menjadi 6)

    Dari rumus di atas sudah diketahui banyaknya kelas, jangkauan (range) dan

    panjang kelas (interval). Kemudian data dapat disajikan dalam bentuk tabel

    distribusi frekuensi. Berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi untuk kelompok

    kontrol.

    Tabel 21

    Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar IPA Kelas V SD Negeri Polobogo 01

    kelompok Kontrol Pelajaran 2016 / 2017.

    No Interval Frekuensi Persentase (%)

    1. 66 - 72 3 20

    2. 73 - 79 4 26,5

    3. 80 - 86 5 33,5

    4. 87 - 93 1 6,5

    5 94 - 100 2 13,5

    Jumlah 15 100

    Berdasarkan tabel di atas, dapat dianalisa bahwa skor hasil belajar IPA

    kelompok kontrol dari semua siswa kelas V SD Negeri Polobogo 01 yaitu siswa

    yang mendapat nilai 66 sampai 72 terdiri dari 3 siswa dengan persentase 20%,

    siswa yang mendapat nilai 73 sampai 79 terdiri dari 4 siswa dengan persentase

    26,5%, siswa yang mendapat nilai 80 sampai 86 terdiri dari 5 siswa dengan

    persentase 33,5%, siswa yang mendapat nilai 87 sampai 93 terdiri dari 1 siswa

    dengan persentase 6,5%. siswa yang mendapat nilai 94 sampai 100 terdiri dari 2

    siswa dengan persentase 13,5%. Untuk lebih jelasnya maka di bawah ini akan

    disajikan grafik distribusi frekuensi hasil belajar IPA dari hasil posttest kelompok

    kontrol

  • 53

    Gambar 4 Diagram Batang Interval Skor Hasil Belajar IPA SD Negeri

    Polobogo 01 Tahun Ajaran 2016/2017

    4.4 Analisis Data

    Analisis Deskriptif Data

    Langkah yang diambil selanjutnya adalah melakukan analisis deskriptif data.

    Data deskriptif statistik ini akan disajikan tentang nilai maksimal, nilai minimal,

    nilai rata-rata serta standar deviasi skor hasil belajar IPA kelompok eksperimen

    yaitu SD Negeri Polobogo 02 dan kelompok kontrol yaitu SD Negeri Polobogo.

    Berikut ini adalah hasil analisis deskriptif skor hasil belajar kelompok eksperimen

    dan kelompok kontrol.

    Tabel 22

    Analisis Deskriptif Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen dan

    kelompok Kontrol Tahun Pelajaran 2016/ 2017.

    Descriptive Statistics

    N Minimum Maximum Mean Std.

    Deviation

    Kelompok_Eksperimen 22 70 100 82,95 10,427

    Kelompok_Kontrol 15 70 100 80,33 9,155

    Valid N (listwise) 15

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    66 – 72 73 – 79 80 – 86 87 – 93 94 – 100

    frek

    uen

    si

    Interval

  • 54

    Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar IPA pada

    kelompok Eksperimen dengan jumlah siswa 22 memiliki nilai minimum 70 dan

    nilai maksimum 100, rata-rata mean yaitu 82, 95 sedangkan standart deviation

    10,427. Hasil belajar pada kelompok kontrol dengan jumlah siswa 15 memiliki

    nilai minimum 70 dan nilai maksimum 100, rata-rata mean yaitu 80,33 sedangkan

    standart deviation 9,155.

    Uji Prasyarat

    Sebelum meakukan uji beda perlu dilakukan uji homogenitas dengan melihat

    kolom pada Levence Test. Jika nilai signifikansinya > 0,05, maka data dinyatakan

    homogen. Sebaliknya, apabila < 0,05 maka data tidak homogen. Tabel

    homogenitas dapat dilahat sebagai berikut.

    Tabel 23

    Hasil Uji Homogenitas Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen dan

    Kelompok KontrolTahun Pelajaran 2016/2017.

    Test of Homogeneity of Variances

    Nilai

    Levene Statistic df1 df2 Sig.

    ,736 1 35 ,397

    Berdasarkan tabel di atas, pada kolom Levene Statistic menunjukkan 0,736

    dan nilai signifikansinya sebesar 0,397. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua

    kelompok ini memiliki variansi yang sama karena nilai signifikansinya > 0,05.

    Setelah uji prasayarat normalitas dan homogenitas tdilakukan, selanjutnya

    akan dibahas tentang ada tidaknya perbedaan rata-rata posttest hasil belajar IPA

    dari kedua kelompok. Berikut ini akan disajikan tabel mengenai rata-rata hasil

    belajar IPA kelompok eksperimen dan kontrol.

  • 55

    Tabel 24

    Rata-rata Skor Hasil Belajar (Posttest) IPA Kelompok Eksperimen dan

    Kelompok Kontrol Tahun Pelajaran 2016/ 2017.

    Report

    Kelompok_Eksperimen Kelompok_Kontrol

    Mean 82,95 80,33

    N 22 15

    Std.

    Deviation 10,427 9,155

    Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai rata-rata (mean) kelompok

    eksperimen adalah 82,95 dan nilai rata-rata kelompok kontrol adalah 80,33. Hal

    ini berarti nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan

    kelompok kontrol. Selanjutnya di bawah ini disajikan hasil uji t-test hasil belajar

    IPA kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

    Tabel 25

    Hasil Uji t Skor Hasil Belajar IPA Kelompok Eksperimen dan Kelompok

    Kontrol Tahun Pelajaran 2016/ 2017.

    Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil uji t pada kolom Levene’s Test

    for Equality of Variances dan t-test for Equality of Means. Pada kolom uji t-test

    for Equality of Means, menunjukkan nilai Equal variances assumed untuk

  • 56

    koefisien signifikansi (2 tailed) sebesar 0,436, sedangkan untuk thitung sebesar

    0,788.

    Analisis Uji Hipotesis.

    Pengujian hipotesis ini menggunakan uji dua pihak dengan kriteria, jika t

    hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, tetapi jika t

    hitung lebih kecil dari t tabel maka Ho diterima. Berdasarkan taraf signifikansi,

    jika nilai signifikansi >0,05 maka Ho diterima tetapi jika signifikansinya 0,05), maka Ho diterima dan

    Ha ditolak. Ho menunjukan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar IPA siswa

    kelas V antara SD Negeri Polobogo 02 dengan metode Mindmapping dan SD

    Negeri Polobogo 01 Dengan metode CIRC pada semester II tahun pelajaran 2016/

    2017.

    4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

    Berikut akan diuraikan analisis pembahasan dari data yang sudah terkumpul.

    Dari data di atas dapat disimpulkan tidak ada perbedaan hasil belajar antara

    kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hasil belajar IPA pada

    kelompok eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 22 dan kelompok kontrol

    dengan jumlah siswa sebanyak 15 siswa memiliki nilai terendah 70 dan nilai

    tertinggi 100. Pada Group Statistik, rata-rata (mean) kelompok eksperimen yaitu

    82, 95, dan kelompok kontrol yaitu 80,33. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai

    rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

  • 57

    kontrol,sedangkan untuk perbedaan rata-rata (mean difference) kedua kelompok

    sebesar 2,62 (82, 95-80,33).

    Untuk hasil uji T, menunjukkan bahwa t hitung sebesar 0,788, df 35 dan

    signifikansi (2 tailed) sebesar 0,436. Dapat disimpulkan bahwa t hitung lebih kecil

    dari pada t tabel (0,788 < 2,03011) dan nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05

    (0,436 > 0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Ho menyatakan bahwa tidak

    ada perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas V antara SD Negeri Polobogo 02

    dengan metode Mind Mapping dan SD Negeri Polobogo 01 Dengan metode CIRC

    pada semester II tahun pelajaran 2016/ 2017.

    Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulan

    Kadarsih dengan judul “Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan

    Strategi Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Dan Mind

    Mapping Terhadap Pemahaman Konsep Ditinjau Dari Kemandirian Siswa Kelas

    VIII SMP N 1 Mojobalan Tahun 2014/2015”. Penelitian ini bertujuan untuk (1)

    mengetahui pengaruh strategi Cooperative Integrated Reading And Composition

    (CIRC) terhadap pemahaman konsep matematika. (2) Mengetahui pengaruh

    kemandirian belajar siswa terhadap pemahaman konsep matematika. (3)

    Mengetahui efek interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian belajar

    terhadap pemahaman konsep matematika. Pada penelitian ini pengujian hipotesis

    menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama dengan taraf signifikasi 5%

    diperoleh Fobs = 0,080 < F tabel = 4,0195, maka hoa di terima. Dengan

    diterimanya ho menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara

    strategi pembelajaran CIRC dan Mind Mapping terhadap pemahaman konsep

    matematika siswa.

    Dari uraian di atas walaupun hasil penelitian tidak menunjukkan perbedaan

    yang signifikan terhadap hasil belajar IPA dalam penerapan metode Mind

    Mapping dan CIRC, bukan berarti model tersebut tidak efektif atau pun gagal

    karena kedua metode menunjukkan peningkatan hasil belajar yang signifikan

    dalam mencapai kriteria ketuntasan minimal. Kedua metode dapat digunakan oleh

    guru dalam mengajar sehingga pembelajaran menjadi lebih inovativ baik metode

    Mind Mapping maupun Metode CIRC.