BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/2235/9/2012-2-62201-241408078-bab4... ·...
-
Upload
nguyennhan -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANeprints.ung.ac.id/2235/9/2012-2-62201-241408078-bab4... ·...
86
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1Gambaran Umum Perusahaan
Virgo Group merupakan perusahaan Retail, yaitu perusahaan dagang aneka
produk. Perusahaanmemiliki anak perusahaan yakni Vero 21, Telaga Mart, dan
Telaga Corner. Perusahaan tersebut berada di empat tempat yang berbeda, yaitu
sebagai berikut
1. Untuk kantor pusat terletak diJl. Imam Bonjol No.59. Gorontalo (Virgo Group)
2. Vero 21 terletak di Jl. Suprapto No.23 Gorontalo
3. Telaga Mart terletak di Jl.Limboto Raya No.13 Gorontalo
4. Telaga Corner Terletak di Jl.Limboto Raya No.16 Gorontalo
Virgo Group bergerak dalam bisnis Retail (ecer)yang menjual produk
langsung ke konsumen yang melibatkan produk yang jelas dan real tanpa
mendistribusikannya lebih lanjut.
Virgo Group mempunyai karyawan sejumlah 54 (lima puluh empat) orang ,
namun yang akan digunakan dalam penelitian ini berjumlah 20 (dua puluh)
orangdengan gaji lebih besar dari PTKP sehingga pemotongan pajaknya tidak nihil.
Karyawan terdiri dari:
a. 1 orang Direktur
87
b. 1 orang General Manager
c. 3 orang Manager Keuangan
d. 2 orang Sekretaris
e. 6 orang Accounting dan Finance
f. 4 orang Kepala Pergudangan
g. 3 orang bagian Pengadaan barang
4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Perusahaan
Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka di kota Gorontalo yang dimiliki
oleh masyarakat luas.berorientasi pada pemenuhan kebutuhan masyarakat dan segala
harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global.
b.
Misi Perusahaan
Memberikan kepuasan konsumen dengan cara : memberikan produk yang
berkualitas, terbaik, dan memberikan pelayanan yang ramah.
4.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah sistem pengorganisasian dari suatu badan usaha,
lembaga atau organisasi lainnya. Strukur organisasi dapat diartikan sebagai
hubungan-hubungan antara komponen dari bagian-bagian atau posisi-posisi suatu
perusahaan.
88
Bagi suatu perusahaan, proses pengorganisasian merupakan upaya penentuan
pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Kunci
keberhasilan struktur organisasi adalah adanya keselarasan, tidak hanya dengan
strategi dan lingkungan luar tetapi juga dengan lingkungan dalam perusahaan itu
sendiri.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dari struktur
organisasi Virgo Group adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama
a. Menetapkan arah, strategi dan kebijakan perusahaan
b. Memberikan pengarahan umum serta menetapkan tugas wewenang serta
tanggung jawab setiap jabatan yang di bawahnya.
2. General Manager
a. Bertanggung jawab atas semua masalah karyawan dalam hal pekerjaan
b. Berwenang untuk menentukan harga penjualan produk
c. Bertanggung atas hasil penjualan sales
3. Manager Accounting
a. Mengontrol atas pengeluaran dan penerimaan perusahaan
b. Menerima laporan keuangan
c. Berwenang untuk mengeluarkan biaya – biaya perusahaan
d. Bertanggung jawab atas bagian Import
89
4. Sekretaris
a. Mengatur Schedule meeting direksi dengan suppliers, customers, maupun
dengan induk perusahaan.
b. Menyiapkan materi meeting direksi
c. Mengatur schedule pembayaran credit card dan tagihan-tagihan seperti bayar
telp, listrik, dan lain-lain.
d. Sebagai mediator bagi karyawan lain dalam menyampaikan pertanyaan
maupun keinginan lain yang berhubungan dengan pekerjaan.
5. Accounting dan Finance
a. Mengeluarkan kas kecil maupun pembayaran atau biaya-biaya lain ke supplier
atas persetujuan pimpinan
b. Menjurnal transaksi harian
c. Membuat dan membuat cash flow
d. Membuat laporan keuangan
e. Membuat laporan pajak / buat faktur pajak
f. Membuat invoice
g. Membuat inkaso atau laporan penerimaan kas
6. Kepala Pergudangan
a. Mengurus dan menjaga keamanan semua barang yang ada didalam gudang.
90
b. Membantu pengadaan barang dalam merencanakan penyetokan barang
c. Mengadakan pencatatan dan pelaporan mengenai persediaan yang ada di
dalam gudang.
7.Bagian Pengadaan Barang
a. Mengadakan pencatatan barang atau stok yang masih ada atau yang sudah
kosong
b. Memesan barang kepada supplier
4.1.4 Kebijakan Perusahaan terhadap Karyawan
Jam kerja yang berlaku untuk karyawan tetap adalah scbagai berikut:
Senin s.d minggu : pukul 08.00 wita–20.00 wita
Istirahat : pukul 12.00 wita - 14.00 wita
Jumat : pukul 08.00 wita–20.00 wita
Istirahat : pukul 11.00 wita -13.30 wita
Perusahaan mengambil kebijaksanaan dengan mengelompokkan sistem
penggajian yang berlaku juga untuk karyawan tetap, sebagai berikut: karyawan
bulanan adalah karyawan yang menerima gaji setiap akhir bulan dalam jumlah yang
tetap, yaitu terdiri dari direktur, manajer, supervisor, dan karyawan (staff).
Kompensasi dan tunjangan:
1. Tunjangan Hari Raya (THR)
91
Masing-masing karyawan mendapat tunjangan hari raya berupa barang
(natura dan kenikmatan) diberikan setiap tahun pada saat menjelang hari
raya Idul Fitri.
2. Cuti
a. Untuk karyawan dengan masa kerja 1 tahun, Jumlah hari : 12 hari
(tidak termasuk hari Minggu dan Libur) dikurangi dengan cuti masal.
b. Cuti Masal
1) Hari Raya Idul Fitri: 3 hari ( sebelum,pada saat idul fitri, dan
sehari sesudah idul fitri.)
2) Masa kerja < 1 tahun, belum dapat mengambil hak cuti
c. Cuti hamil
Jumlah hari cuti hamil: 12 minggu (6 minggu sesudah & sebelum)
melahirkan
4.1.5 Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Gaji Karyawan
Saat ini Virgo Group menggunakan Net Method untuk memotong dan
menghitung pajak atas gaji karyawan setiap bulannya untuk kemudian disetorkan ke
Kantor Pajak Pratama (KPP) setiap tahun. Pajak tersebut dipotong langsung oleh
bendahara Virgo Group kepada karyawan yang bersangkutan. Dengan kata lain, pajak
penghasilan pasal 21 dibebankan langsung kepada karyawan atau karyawan
membayar sendiri pajak yang dibebankan.
92
4.2 Pembahasan
4.2.1 Perhitungan PPh Pasal 21 Pajak ditanggung Pegawai (Net Method)
Di bawah ini adalah perhitungan pajak dengan menggunakan metode PPh 21
dibayar oleh karyawan sendiri (net method) dari 1 karyawan Virgo Group Gorontalo
yang berjumlah 20 (dua puluh) karyawan dengan menggunakan peraturan Pajak
Penghasilan Pasal 21 tahun 2009.
1. Nama : A (Direktur, K/3)
Gaji Setahun Rp. 96.000.000
Tunjangan Rp. -
Penghasilan Bruto Rp. 96.000.000
Pengurang :
Biaya Jabatan (maks.Rp.6.000.000/thn)
5% x Rp. 96.000.000 (Rp.4.800.000,)
Penghasilan Neto Setahun Rp. 91.200.000
PTKP :
K/3 (Rp. 21.120.000)
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp. 70.080.000
Pph Pasal 21 setahun :
5% x Rp. 50.000.000 = Rp.2.500.000
15% x Rp. 20.080.000 = Rp 3.012.000
Pph 21 setahun = Rp.5.512.500
Pph pasal 21 sebulan = Rp.5.512.500 : 12 = Rp. 459.333,-/ bulan
93
Maka besar Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 A adalah sebesar Rp. 459.333,-
ini di potong dari gaji pegawai yang bersangkutan. Jumlah sebesar Rp.459.333,-
tidak boleh mengurangi Penghasilan Kena Pajak (PKP) dari perusahaan karena
dikenakan kepada A sebagai wajib pajak (WP) Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21.
Dengan demikian, take home pay atau gaji yang dibawa pulang karyawan A tiap
bulannya adalah sebesar Rp.7.540.667,-
Tabel 6
Rekapitulasi Perhitungan PPh 21 Pegawai Tetap
VIRGO GROUP 2011
No Nama Gaji Per Tahun (Rp.)
PKP/Tahun PPh 21 per tahun (Rp)
PPh 21 perbulan (Rp)
1 A 96,000,000 70,080,000 5,512,000 459,333
2 B 48,000,000 25,800,000 1,290,000 107,500
3 C 42,000,000 20,100,000 1,005,000 83,750
4 D 42,000,000 24,060,000 1,203,000 100,250
5 E 42,000,000 21,060,000 1,053,000 87,750
6 F 42,000,000 20,100,000 1,005,000 83,750
7 G 42,000,000 23,690,000 1,137,000 94,750
8 H 42,000,000 22,010,000 1,100,500 91,708
9 I 42,000,000 25,010,000 1,250,500 104,208
10 J 42,000,000 25,010,000 1,250,500 104,208
11 K 42,000,000 19,730,000 986,500 82,208
94
Sumber: Virgo Group,2011
Dari Tabel di atas diperoleh hasil bahwa Penghasilan Bruto pegawai tetap
adalah sebesar Rp.864.000.000, sedangkanPPh 21 terutang yang disetor oleh Virgo
Group adalah sebesar Rp.24,952,500,-,dipotong dari penghasilan pegawai yang
bersangkutan. Dan untuk perbulan dipotong Rp.2.079.375,- dari penghasilan seluruh
karyawan. Perhitungan secara lengkap dapat dilihat berikut ini :
12 L 42,000,000 25,010,000 1,250,500 104,208
13 M 42,000,000 22,010,000 1,100,500 91,708
14 N 42,000,000 22,010,000 1,100,500 91,708
15 O 42,000,000 21,050,000 1,052,500 87,708
16 P 42,000,000 19,730,000 986,500 82,208
17 Q 42,000,000 25,010,000 1,250,500 104,208
18 R 42,000,000 23,690,000 1,184,500 98,708
19 S 24,000,000 3,000,000 150,000 12,500
20 T 24,000,000 1,680,000 84,000 7,000
Jumlah 864,000,000 459,840,000 24,952,500 2,079,375
95
Gambar 2
Perhitungan Lengkap PPh 21 Ditanggung Karyawan
Sumber : olah data Microsoft Excel (2013)
96
Keterangan :
1. Kolom 1 adalah kolom nomor urut
2. Kolom 2,3,4 adalah kolom nama (diganti menjadi huruf), jenis kelamin, dan
status perkawinan.
3. Kolom 5 adalah jumlah penghasilan karyawan sebulan, kolom 6 adalah
penghasilan karyawan disetahunkan ( x 12 bulan)
4. Kolom 7 adalah gaji bruto,penghasilan setahun setelah ditambahkan tunjangan
dan penghasilan lainnya yang mana pada Virgo Group tidak terdapat tunjangan
dalam bentuk uang , dan analisis data ini menggunakan metode Net Method,
sehingga tunjangan pajak ditiadakan.
5. Kolom 8 adalah biaya jabatan, yaitu 5% x Gaji bruto maksimal Rp.500.000,-per
bulan.
6. Kolom 9 adalah kolom gaji bersih, yakni gaji bruto dikurangi biaya jabatan
7. Kolom 10 adalah PTKP atau Penghasilan Tidak Kena Pajak, kolom 11 adalah
Penghasilan Kena Pajak atau PKP,hasil dari gaji bruto dikurangi PTKP.
8. Kolom 12 adalah jumlah PPh pasal21 setahun yang dipotong dari gaji karyawan,
dan kolom 13 adalah jumlah pajak yang harus dipotong dalam sebulan.
97
4.2.2 Perhitungan PPh Pasal 21 Diberi Tunjangan Pajak
Dalam hal pajak penghasilan pasal 21 atas gaji pegawai yang diberi tunjangan
pajak oleh pemberi kerja dalam hal ini perusahaan, pajak yang berikan dalam bentuk
tunjangan tersebut termasuk kenikmatan yang akan menambah penghasilan pegawai
yang bersangkutan, sehingga menambah penghasilan brutonya(taxable). Tunjangan
ini dapat mengurangi penghasilan kena pajak (PKP) perusahaan karena termasuk
dalam biaya yang dapat dikurangkan(deductable). Tunjangan yang diberikan, adalah
sebesar pajak yang ditanggung oleh karyawan yang sebelumnya telah dihitung pada
metode 1. Berikut adalah perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 yang di
tanggung oleh pemberi kerja atas pegawai tetap :
1. Nama : A (Direktur, TK)
Gaji Setahun Rp. 96.000.000
Tunjangan Pajak Rp. 5.512.000
Tunjangan lain-lain Rp.
Penghasilan Bruto Rp. 101.512.000
Pengurang :
Biaya Jabatan (maks.Rp500.000/thn)
5% x Rp. 101.512.000 (Rp.5.075.600)
Penghasilan Neto Setahun Rp. 96.436.400
PTKP :
K/3 (Rp. 21.120.000)
98
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp. 75.316.400
Pph Pasal 21 setahun :
5% x Rp. 50.000.000 = Rp.2.500.000
15% x Rp. 25.316.400 = Rp. 3.797.460
Pph 21 setahun = Rp.6.297.460
Tunjangan Pajak =Rp. 5.512.000
Rp.785.460,-
Pph pasal 21 sebulan yang dipotong dari gaji karyawan
= Rp.785.460: 12 = Rp. 65.455,- / bulan
Maka besar Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 A adalah sebesar Rp. . 65.455,-
ini dipotong dari gaji pegawai yang bersangkutan. Jumlah sebesar Rp.65.455,-tidak
dapat mengurangi Penghasilan Kena Pajak (PKP) dari perusahaan namun dikenakan
pajak sepenuhnya kepada A sebagai wajib pajak (WP) Pajak Penghasilan (PPh) Pasal
21.
Tabel 7
Rekapitulasi Perhitungan PPh 21 Pegawai Tetap Diberi Tunjangan Pajak
VIRGO GROUP, 2011
No Nama/ Status
Gaji Per Tahun Termasuk
Tunjangan Pajak (Rp.)
PPh Pasal 21/ tahun (Rp.)
PPh Pasal 21 sebelum
Tunjangan Pajak (Rp)
PPh 21 yang masih harus di
potong / thn (Rp)
PPh 21 yangmasih harus di potong /bulan (Rp)
1 A 101,512,500 6,297,460 5,512,000 785,031 65,419
2 B 49,290,000 1,351,275 1,290,000 61,275 5,106
99
3 C 43,005,000 1,052,738 1,005,000 47,738 3,978
4 D 43,203,000 1,260,143 1,203,000 57,143 4761.875
5 E 43,053,000 1,103,018 1,053,000 50,018 4,168
6 F 43,005,000 1,052,738 1,005,000 47,738 3,978
7 G 43,137,000 1,191,008 1,137,000 54,008 4,501
8 H 43,100,500 1,105,274 1,100,500 4,774 398
9 I 43,005,000 1,250,738 1,250,500 238 20
10 J 43,250,500 1,262,399 1,250,500 11,899 992
11 K 45,100,000 1,086,250 986,500 99,750 8,313
12 L 45,100,000 1,350,250 1,250,500 99,750 8,313
13 M 45,100,000 1,200,250 1,100,500 99,750 8312.5
14 N 45,100,000 1,200,250 1,100,500 99,750 8,313
15 O 45,100,000 1,152,250 1,052,500 99,750 8,313
16 P 45,100,000 1,086,250 986,500 99,750 8,313
17 Q 45,100,000 1,350,250 1,250,500 99,750 8,313
18 R 45,100,000 1,284,250 1,184,500 99,750 8,313
19 S 24,150,000 157,125 150,000 7,125 594
20 T 24,084,000 87,990 84,000 3,990 333
Jumlah 904,595,500 26,881,903 24,952,500 1,928,974 160,748
Sumber: Virgo Group,2011
Dapat dilihat pada kolom PPh pasal 21 per tahun sebesar Rp.26.881.903,-
merupakan pajak yang harus ditanggung atau dibayarkan perusahaan dalam bentuk
tunjangan pajak. Jumlah tersebut (tunjangan) dapat mengurangi PKP atau
100
Penghasilan Kena Pajak perusahaan. Namun jumlah sebesar Rp.1.928.974,-
merupakan pajak yang masih harus dipotong dari penghasilan pegawai bersangkutan
per tahun, dan tidak dapat mengurangi Penghasilan Kena Pajak atau PKP
perusahaaan.
101
Gambar 3
Perhitungan Lengkap PPh Pasal 21 Diberi Tunjangan Pajak
Sumber : olah data Microsoft Excel (2013)
102
Keterangan :
1. Kolom 1 adalah kolom nomor urut
2. Kolom 2,3,4,5 adalah kolom nama (diganti menjadi huruf), jenis kelamin, status
perkawinan,dan lama kerja.
3. Kolom 6 adalah jumlah penghasilan karyawan setahun
4. Kolom 7 adalah kolom tunjangan pajak, yaitu sebesar PPh yang dibayar karyawan
pada analisis data pertama, sementara kolom 8 tunjangan THR dalam bentuk
uang tidak ada.
5. Kolom 9 adalah gaji bruto, yaitu gaji setahun ditambah seluruh tunjangan dalam
hal ini tunjangan pajak.
6. Kolom 10 adalah biaya jabatan, yaitu 5% x Gaji bruto maksimal Rp.500.000,-per
bulan.
7. Kolom 11 adalah kolom gaji bersih setahun, yakni gaji bruto dikurangi biaya
jabatan
8. Kolom 12 adalah PTKP atau Penghasilan Tidak Kena Pajak, kolom 13 adalah
Penghasilan Kena Pajak atau PKP,hasil dari gaji bruto dikurangi PTKP.
9. Kolom 14 adalah jumlah PPh pasal 21 setahun yang dipotong dari gaji karyawan,
dan kolom 15 adalah jumlah tunjangan pajak yang diberikan oleh perusahaan.
10. Kolom 16 adalah kolom selisih pajak yang masih harus dipotong dari gaji
karyawan setahun
11. Kolom 17 adalah kolom selisih PPh pasal 21 yang masih harus dipotong dari gaji
karyawan per bulan.
103
4.2.3 Perhitungan PPh Pasal 21 di Gross-Up
Dalam perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atas gaji pegawai tetap,
diberi tunjangan pajak dapat diakui sebagai penambah penghasilan bruto pegawai
yang bersangkutan. Metode gross-up inimemberikan tunjangan pajak sebesar pajak
yang harus dibayarkan oleh karyawan, sehingga take home pay karyawan tetap utuh
sebesar gaji yang dibayarkan. Untuk dapat menghitung diberi tunjangan pajak, maka
dilakukan perhitungan yang dikenal dengan istilah metode gross-up untukmenetukan
besarnya tunjangan pajak dengan menggunakan rumus berikut :
PKP s.d Rp.25.000.000,-
Pajak = 1/228,6 ( PKPSTP – 0 )
PKP diatas Rp.25.000.000,- s.d 50.000.000,-
Pajak =1/108 ( PKPSTP – 12.500.000 )
PKP diatas Rp.50.000.000,- s.d 100.000.000,-
Pajak = 1/204 ( 3 PKPSTP- 75.000.000,-)
PKP diatas Rp.100.000.000,- s.d 200.000.000,-
Pajak = 1/36 ( PKPSTP – 55.000.000,- )
PKP diatas Rp.200.000.000,-
Pajak = 10/78 (0,35 PKPSTP – 33.750.000,-)
Sumber : Mohammad Zain, Manajemen Perpajakan 2007
Berikut adalah perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dengan tunjangan Pajak
Penghasilan terutang atas pegawai tetap.
1. Nama : A (Direktur, TK)
104
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp. 96.000.000
Tunjangan Pajak (Lapisan ke-3) = 1/204 ( (3 x Rp. 70.080.000) –Rp.75.000.000 )
= 1/204 ( Rp. 135.240.000,-)
=Rp.662.941,-
Tunjangan pajak sebulan : Rp. 662.941 x 12 = Rp. 7.955.292,-
Sehingga :
Penghasilan bruto sebelumnya Rp. 96.000.000
Tunjangan pajak Rp. 7.955.292
Total penghasilan bruto RP. 103.955.292
Pengurang :
Biaya jabatan (maks Rp.6.000.000)
5% x Rp. 103.955.292 (Rp. 5,197.764,6)
Penghasilan neto Rp. 98.757.527,4
PTKP :
K/3 (Rp.21.120.000)
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp. 77.637.527,4
Pph Pasal 21 setahun :
5% x Rp. 50.000.000 = Rp. 2.500.000
15% x Rp. 27.637.527,4 = Rp. 4.145.629,11
Pph 21 setahun = Rp. 6.645.629,11
Tunjangan Pajak = Rp. 7.955.292,-
Selisih = Rp. 1.309.662,89,-
105
Seperti yang terlihat diatas, untuk perhitungan manual tunjangan pajak dalam
bentuk gross-upmenggunakan rumus, maka akan terdapat selisih yang cukup material
dengan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21-nya, karena adanya pembulatan. Namun
pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2007 menghasilkan data yang lebih
akurat atas tunjangan pajak yang harus diberikan pada karyawan sehingga gaji atau
take home pay karyawan tetap utuh. Perhitungan dengan Microsoft Excel
menggunakan formula What-If-Analysis Goal Seek, maka akan tercapai
jumlah tunjangan yang seharusnya. Berikut langkah-langkahperhitungan dengan
menggunakan Microsoft Excel 2007, menggunakan What-if Analysis ( Format
dibawah adalah sebagai contoh, isi format dapat disesuaikan ) :
1. Isi format sebagai berikut :
a. Kolom A dan B adalah kolom jenis kelamin dan status perkawinan
b. Kolom C diisi dengan penghasilan pertahun karyawan
c. Kolom D yaitu tunjangan pajak,untuk sementara dikosongkan
d. Kolom F dikurangi Kolom G (biaya jabatan), hasilnya adalah gaji bersih
kolom H,dikurangi kolom I yaitu PTKP atau Penghasilan Tidak Kena Pajak
e. Hasil dari H- I adalah kolom J yakni Penghasilan Kena Pajak atau PKP
setahun
f. Selanjutnya adalah Kolom K, diisi dengan PPh 21 setahun. Karena PKP nya
dibawah Rp.50.000.000,- per tahun, maka untuk mempermudah langsung
dikalikan dengan 5%.
106
g. Kolom selanjutnya yaitu kolom L tunjangan Pajak diisi dengan rumus
=E(nomor cell), pajak yang harus dipotong kolom M adalah nihil = 0 (nilai
yang seharusnya)
h. Kolom N, yakni take home pay perbulan yang diperoleh karyawan, dihitung
dengan cara mengurangkan kolom F dengan kolom K
Gambar 4
Contoh Format Metode Gross-Up
2. Arahkan pointer di kolom N pada cell yang akan dihitung, kemudian klik Data,
lalu pilih What-If-Analysiskemudian Goal Seek seperti gambar dibawah
107
Gambar 5
What-IfAnalysis
3. Kemudian,pada Goal Seek, akan muncul Setcell atau cell yang akan dihitung
(otomatis terisi),pada contoh di kolom N10, kemudian pada kolom To value, diisi
dengan nilai yang diinginkan.dalam hal ini karena kita berusaha mencari
tunjangan yang seharusnya agar take homepay karyawan utuh,maka diisi dengan
nilai gaji yang diinginkan untuk karyawan, pada contoh, senilai Rp.48.000.000,-
dan By changing cell E10, yaitu kolom tunjangan yang akan diubah atau dicari
sehingga tercapai take home pay yang diinginkan.
108
Gambar 6
Goal Seek
4. Secara otomatis akan muncul jumlah tunjangan yang seharusnya diberikan pada
kolom E, dan kolom L otomatis terisi, rumus-rumus yang mengikuti cell
tersebut otomatis menyesuaikan.
Gambar 7
Penyesuaian Otomatis
109
Tabel 8
Rekapitulasi Perhitungan PPh 21 Pegawai Tetap di-Gross Up
VIRGO GROUP, 2011
No Nama/ Status
Gaji Per Tahun (Rp)
Tunjangan Pajak per Tahun
(Rp)
PPh Pasal 21 per Tahun
(Rp)
Tunjangan Pajak (Rp)
PPh 21 yang masih harus
di potong (Rp)
1 A 96,000,000 6,074,854 6,074,854 6,074,854 0,-
2 B 48,000,000 1,354,331 1,354,331 1,354,331 0,-
3 C 42,000,000 1,055,118 1,055,118 1,055,118 0,-
4 D 42,000,000 1,262,992 1,262,992 1,262,992 0,-
5 E 42,000,000 1,105,512 1,105,512 1,105,512 0,-
6 F 42,000,000 1,055,118 1,055,118 1,055,118 0,-
7 G 42,000,000 1,193,701 1,193,701 1,193,701 0,-
8 H 42,000,000 1,105,512 1,105,512 1,105,512 0,-
9 I 42,000,000 1,262,992 1,262,992 1,262,992 0,-
10 J 42,000,000 1,262,992 1,262,992 1,262,992 0,-
11 K 42,000,000 985,827 985,827 985,827 0,-
12 L 42,000,000 1,262,992 1,262,992 1,262,992 0,-
13 M 42,000,000 1,105,512 1,105,512 1,105,512 0,-
14 N 42,000,000 1,105,512 1,105,512 1,105,512 0,-
15 O 42,000,000 1,055,118 1,055,118 1,055,118 0,-
16 P 42,000,000 985,827 985,827 985,827 0,-
17 Q 42,000,000 1,262,992 1,262,992 1,262,992 0,-
110
18 R 42,000,000 1,193,701 1,193,701 1,193,701 0,-
19 S 24,000,000 157,480 157,480 157,480 0,-
20 T 24,000,000 88,189 88,189 88,189 0,-
Jumlah 864,000,000 25,936,271 25,936,271 25,936,271 0,-
Sumber: Virgo Group,2011
Dapat dilihat bahwa metode gross-up ini memberikan tunjangan pajak sebesar
pajak yang harus dibayarkan oleh karyawan. Pada kolom kelima, terlihat bahwa pajak
penghasilan, yang dihitung dari gaji per tahun ditambah tunjangan pajak dari
perusahaan,kemudian dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak atau PTKP, akan
didapat jumlah yang sama persis dengan tunjangan pajak yang diberikan perusahaan
kepada karyawan bersangkutan. Beban tunjangan pajak dengan metode gross-uppada
perusahaan menjadi lebih besar, tetapi dapat menjadi komponen pengurang
(deductible)pada laporan fiskalnya.
111
Gambar 8
Perhitungan Lengkap Pajak Penghasilan Pasal 21 di Gross-Up
Sumber : olah data Microsoft Excel (2013)
112
Keterangan :
1. Kolom 1 adalah nomor urut
2. Kolom 2,3,4 adalah kolom nama (diganti menjadi huruf), jenis kelamin, dan status
perkawinan.
3. Kolom 5 adalah jumlah penghasilan karyawan sebulan, kolom 6 penghasilan setahun
4. Kolom 7 adalah kolom tunjangan pajak, yaitu sebesar PPh 21 yang harus dibayar karyawan,
sementara kolom 8 tunjangan THR dalam bentuk uang tidak ada.
5. Kolom 9 adalah gaji bruto, yaitu gaji setahun ditambah seluruh tunjangan dalam hal ini
tunjangan pajak.
6. Kolom 10 adalah biaya jabatan, yaitu 5% x Gaji bruto maksimal Rp.500.000,-per bulan.
7. Kolom 11 adalah kolom gaji bersih setahun, yakni gaji bruto dikurangi biaya jabatan
8. Kolom 12 adalah PTKP atau Penghasilan Tidak Kena Pajak, kolom 13 adalah Penghasilan
Kena Pajak atau PKP,hasil dari gaji bruto dikurangi PTKP.
9. Kolom 14 adalah jumlah PPh pasal 21 setahun yang harus dipotong dari gaji karyawan, dan
kolom 15 adalah jumlah tunjangan pajak yang diberikan oleh perusahaan.
10. Kolom 16 adalah kolom selisih pajak yang masih harus dipotong dari gaji karyawan setahun,
pada metode gross up adalah nihil atau 0.
11. Kolom 17 dikarenakan pajak yang harus dibayar karyawan sama dengan tunjangan pajak
yang dibayarkan oleh perusahaan, maka gaji karyawan pertahun atau take home pay per
tahunnya tetap utuh tanpa adanya pemotongan.
12. Kolom 18 adalah take home pay utuh yang diperoleh karyawan setiap bulannya.
113
4.2.4 Pengaruh Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Terhadap Laporan Laba
Rugi
Dari beberapa perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 pegawai dapat memberikan
pengaruh yang berbeda pada perhitungan laporan laba rugi Virgo Group, akan ditampilkan
pengaruh perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 yang ditanggung pegawai , perhitungan
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 yang di tanggung pemberi kerja, serta perhitungan Pajak
Penghasilan (PPh) yang diberi tunjangan pajak terhadap laporan laba rugi Virgo Group.
Tabel 9
Perbandingan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Terhadap Laporan Laba Rugi
Tahun 2011
KETERANGAN PPh Pasal 21
Ditanggung Pegawai
PPh Pasal 21
Ditanggung Pemberi
Kerja
PPh Pasal 21 Diberi
Tunjangan Pajak
Pendapatan Rp. 4.577.868.099,32 Rp.4.577.868.099,32 Rp.4.577.868.099,32
HPP (Rp. 2.514.592.303) (Rp. 2.514.592.303) (Rp.2.514.592.303)
Laba Kotor Rp.2.063.275.796,32 Rp.2.063.275.796,32 Rp.2.063.275.796,32
Beban Gaji (Rp.1.121.900.000) (Rp.1.121.900.000) (Rp.1.121.900.000)
Pph 21 - (Rp. 24.952.500) (Rp. 25.562.854)
Beban Lain-lain (Rp. 668.638.948,16) (Rp. 668.638.948,16) (Rp. 668.638.948,16)
Laba Usaha Rp. 272.736.848,16 Rp. 247.784.348,16 Rp. 247.173.994.16
PPh Badan
Terutang
Rp. 34.092.106,02 Rp. 30.973.043,52 Rp. 30.896.749,27
Dari perbandingan laporan laba rugi diatas, maka dapat dilihat bahwa jika menggunakan
metode Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 yang di tanggung pegawai besarnya labaperusahaan
adalah Rp 238.644.742,14,- jika menggunakan metode Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 yang di
114
tanggung pemberi kerja untuk laba perusahaan adalah sebesar Rp. 216.811.304,64,- sedangkan
jika menggunakan metode Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 diberi tunjangan pajak maka besar
laba adalah sebesar Rp. 216.277.244,89,-
115