BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

26
62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Hotel Bringin didirikan oleh Bapak Handoko dan mulai beroperasional sejak 1 Maret 1969. Pada mulanya hotel tersebut hanya terdiri dari beberapa kamar saja (4 kamar), kemudian seiiring pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga yang sangat pesat, kamar-kamar dan fasilitas hotel selalu bertambah mengikuti permintaan kebutuhan. Setelah Bapak Handoko wafat operasional hotel diwariskan kepada putra putrinya. Untuk tanggung jawab utama diberikan kepada Bapak Ir. Roy Budhianto Handoko yang saat ini menjadi Direktur Utama Hotel Beringin. Saat ini Hotel Bringin memiliki 66 buah kamar berbagai jenis atau tipe, yaitu : 10 standard room, 10 superior room, 10 deluxe room, 34 executive room, dan 2 suite room. B. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dilakukan dengan penyusunan alat ukur. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Angket Produktivitas Kerja Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Angket Produktivitas Kerja. Angket Produktivitas Kerja dalam penelitian ini ini diadopsi dan dikembangkan 47

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

62

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Hotel Bringin didirikan oleh Bapak Handoko dan mulai

beroperasional sejak 1 Maret 1969. Pada mulanya hotel

tersebut hanya terdiri dari beberapa kamar saja (4 kamar),

kemudian seiiring pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga yang

sangat pesat, kamar-kamar dan fasilitas hotel selalu

bertambah mengikuti permintaan kebutuhan.

Setelah Bapak Handoko wafat operasional hotel

diwariskan kepada putra putrinya. Untuk tanggung jawab

utama diberikan kepada Bapak Ir. Roy Budhianto Handoko

yang saat ini menjadi Direktur Utama Hotel Beringin.

Saat ini Hotel Bringin memiliki 66 buah kamar berbagai

jenis atau tipe, yaitu : 10 standard room, 10 superior room, 10

deluxe room, 34 executive room, dan 2 suite room.

B. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian dilakukan dengan penyusunan alat

ukur. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Angket Produktivitas Kerja

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Angket Produktivitas Kerja. Angket Produktivitas

Kerja dalam penelitian ini ini diadopsi dan dikembangkan

47

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

63

berdasarkan teori dari Ranfd (dalam Timpe, 1992) yang

dikutip oleh Sasmita (2007).Bentuk item dari skala terdiri

dari tipe unfavorable dan favorable, dimana jumlah

angket tipe unfavorable ada 16 item dan tipe angket

favorable ada 16. Kemudian masing-masing item tersebut

diberikan empat pilihan jawaban, yaitu : Sangat Tidak

Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), dan Sangat

Setuju (SS). Dari hasil pengisian angket tersebut dapat

diketahui tingkat produktivitas kerja subyek penelitian,

semakin tinggi skor maka semakin tinggi tingkat

produktivitas kerja subyek tersebut, dan sebaliknya

semakin rendah skor maka semakin rendah tingkat

produktivitas kerja subyek tersebut.

Adapun ketentuan yang digunakan dalam

pengukuran angket Produktivitas Kerja adalah jika r

hitung dan nilainya positif (+) serta > r-tabel maka maka

butir atau pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan

valid (Ghozali, 2002), sedang suatu angket dikatakan

realibel atau tidak realibel jika memenuhi kkriteria

sebagai berikut : α < 0,7 : tidak reliabel, 0,7 ≤ α < 0,8 :

cukup reliabel, 0,8 ≤ α < 0,9 : reliabel (baik), α ≥ 0,9 :

sangat reliabel (sangat baik) (Azwar, 2006).

2. Angket Lingkungan Kerja Fisik

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Angket Lingkungan Kerja. Angket Lingkungan

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

64

Kerja dalam penelitian ini ini diadopsi dan dikembangkan

berdasarkan teori dari teori dari Moekijat (2002). Bentuk

item dari skala terdiri dari tipe unfavorable dan favorable,

dimana jumlah angket tipe unfavorable ada 12 item dan

tipe angket favorable ada 12. Kemudian masing-masing

item tersebut diberikan empat pilihan jawaban, yaitu :

Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S),

dan Sangat Setuju (SS). Dari hasil pengisian angket

tersebut dapat diketahui kondisi lingkungan kerja fisik

karyawan, semakin tinggi skor maka lingkungan kerja

fisik dinilai semakin baik atau sangat baik, dan sebaliknya

semakin rendah skor maka dinilai semakin kurang baik.

Adapun ketentuan yang digunakan dalam

pengukuran angket Lingkungan Kerja Fisik adalah jika r

hitung dan nilainya positif (+) serta > r-tabel maka maka

butir atau pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan

valid (Ghozali, 2002), sedang suatu angket dikatakan

realibel atau tidak realibel jika memenuhi kkriteria

sebagai berikut : α < 0,7 : tidak reliabel, 0,7 ≤ α < 0,8 :

cukup reliabel, 0,8 ≤ α < 0,9 : reliabel (baik), α ≥ 0,9 :

sangat reliabel (sangat baik) (Azwar, 2006).

C. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Untuk mengatahui lebih jelas mengenai hasil uji

validitas dan reliabilitas angket penelitian ini, berikut

penjelasannya :

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

65

1. Pengujian Validitas

Uji validitas merupakan satu ukuran yang

menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu

instrumen penelitian. Sebuah instrumen dikatakan valid

apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan

mampu mengungkap data yang diteliti secara tepat. Suatu

instrumen dikatakan valid Jika miliki nilai r hitung positif

(+) serta > r-tabel (Ghozali, 2002). Adapun hasilnya

dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini :

a. Pengujian Validitas Angket Produktivitas Kerja

Angket produktivitas kerja terdiri dari 32 item.

Pengujian validitas angket produktivitas kerja tahap

pertama diperoleh nilai r-hitung (correlation product

moment person) untuk item 1 = 0,16 dan item 2 = 0,24 <

nilai r-tabel pada tingkat df = 98 dan α = 5 %, yaitu

sebesar 0,334, sehingga pernyataan pada item 1 dan 2

dinyatakan gugur sehingga perlu dilakukan pengujian

pada tahap ke 2 dengan menghilangkan item no. 1, dan

no. 2 (hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran).

Pada uji tahap ke 2 banyaknya pernyataan yang

diuji menjadi 30 item. Seteah dilakukan pengujian

diperoleh nilai r-hitung untuk masing-masing item dengan

nilai antara 0,37-0,82 > nilai r-tabel = 0,334. Sehingga

seluruh item pernyataan pada angket produktivitas kerja

pada uji validitas tahap 2 secara keseluruhan item masuk

dalam kategori valid.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

66

Tabel 4.1

Sebaran Item Angket Produktivitas Kerja

No. Ciri-Ciri No. Item

Favorable Unfavorable 1 Lebih dari memenuhi

kualifikasi pekerjaan 18, 20, 26, 8

5, 23, 32, 10

2 Bermotivasi tinggi 12, 14, 15, 3

13, 30, 1*, 6

3 Dewasa 7,11, 22, 21

9, 16, 19, 24

4 Dapat bergaul dengan efektif

25, 28, 31, 2*

27, 29, 17, 4

Jumlah 15 15 Keterangan : * ) Item Pernyataan Gugur

b. Pengujian Validitas Angket Lingkungan Kerja Fisik

Angket lingkungan kerja fisik terdiri dari 24 item.

Pengujian validitas angket lingkungan kerja fisik tahap

pertama diperoleh nilai r-hitung (correlation product

moment person) untuk item 1 = - 0,05 dan item 2 = 0,07 <

nilai r-tabel pada tingkat df = 98 dan α = 5 %, yaitu

sebesar 0,334, sehingga pernyataan pada item 1 dan 2

dinyatakan gugur sehingga perlu dilakukan pengujian

pada tahap ke 2 dengan menghilangkan item no. 1, dan

no. 2 (hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran).

Pada uji tahap ke 2 pernyataan yang diuji menjadi

22 item. Seteah dilakukan pengujian diperoleh nilai r-

hitung untuk masing-masing item antara 0,35-0,65 > nilai

r-tabel = 0,334. Sehingga seluruh item pernyataan pada

angket Lingkungan Kerja Fisik pada uji validitas tahap 2

secara keseluruhan masuk dalam kategori valid.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

67

Tabel 4.2

Sebaran Item Angket Lingkungan Kerja Fisik

No. Ciri-Ciri No. Item

Favorable Unfavorable

1 Perpindahan pegawai berkurang 1* 8 2 Semangat kerja lebih tinggi 9 14

3

Hasil pekerjaan mampu memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan 15 6

4 Keletihan berkurang 19 18

5 Suasana kantor menjadi menyenangkan 7 20

6 Pemandangan di kantor lebih menarik 21 10

7 Mengurangi kejenuhan karyawan dalam bekerja 12 22

8 Kerasan untuk berlama-lama di lingkungan perusahaan 13 23

9 Karyawan lebih dapat berkonsentrasi dalam bekerja 11 4

10 Mutu pekerjaan yang dihasilkan karyawan lebih baik 2* 5

11 Kesenangan dan kesehatan karyawan yang bertambah baik 3 16

12 Karyawan lebih tenang dalam bekerja 17 24

Jumlah 10 12 Keterangan : * ) Item Pernyataan Gugur

2. Pengujian Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban seseorang terhadap suatu pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2002).

Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas dilakukan

dengan menggunakan teknik Cronbach Alpha. Adapun

ketentuannya adalah suatu angket dikatakan realibel atau

tidak realibel jika memenuhi kkriteria sebagai berikut : α

< 0,7 : tidak reliabel, 0,7 ≤ α < 0,8 : cukup reliabel, 0,8 ≤

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

68

α < 0,9 : reliabel (baik), α ≥ 0,9 : sangat reliabel (sangat

baik) (Azwar, 2006).

a. Pengujian Reliabilitas Angket Produktivitas Kerja

Dari hasil pengujian angket produktivitas kerja

diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0,9514,

sehingga berdasarkan ketentuan di atas maka angket

produktivitas kerja masuk pada range 0,8 ≤ α < 0,9

yang artinya reliabel (baik).

b. Pengujian Reliabilitas Angket Lingkungan Kerja

Fisik

Dari hasil pengujian angket lingkungan kerja

fisik diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0,8443,

sehingga berdasarkan ketentuan di atas maka angket

produktivitas kerja masuk pada range 0,8 ≤ α < 0,9

yang artinya reliabel (baik).

Setelah diketahui bahwa angket menunjukkan

kkriteria valid dan realibel maka data-data hasil penyebaran

angket dapat digunakan atau layak untuk tujuan analisis lebih

lanjut.

D. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan analisis data dengan alat analisis

regresi linier sederhana terdapat beberapa asumsi yang perlu

dipenuhi terkait dengan data penelitian, sebagai berikut :

1. Pengujian Normalitas Data

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

regresi telah memenuhi asumsi normal atau tidak. Untuk

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

69

kepentingan pengujian normalitas data dalam penelitian

ini digunakan alat analisis Kolmogorov-Smirnov. Data

dikatakan normal jika menunjukkan nilai p-value (asymp.

sig) > 0,05.

Adapun hasil uji normalitas data dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas

LINGKUNGAN KERJA (X)

PRODUKTIVITAS KERJA (Y)

N 35 35 Kolmogorov-Smirnov Z .486 .971 Asymp. Sig. (2-tailed) .972 .303

Sumber : Data SPSS Diolah, 2012 (Data Terlampir)

Dari tabel 4.3 di atas diketahui nilai p-value (asymp. sig)

uji normalitas masing-masing variabel adalah : 0,972

untuk variabel lingkungan kerja fisik, 0,303 untuk

variabel produktivitas kerja sehingga nilai tersebut

menunjukkan angka > 0,05, sehingga data dikatakan

memenuhi asumsi normalitas.

2. Pengujian Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji

apakah persamaan model regresi yang dihasilkan terjadi

ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

dilakukan dengan membuat grafik atau memplotkan

antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu

ZPredicted dengan residualnya SResidual. Keputusannya,

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

70

yaitu apabila sebaran data pada grafik tersebut tidak

menggambarkan pola tertentu maka dapat dikatakan

bahwa model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas

dan sebaliknya (Ghozali, 2002).

Adapun hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat

pada gambar grafik di bawah ini :

Scatterplot

Dependent Variable: PRODUKTIVITAS KERJA (Y)

Regression Studentized Residual

210-1-2-3

Reg

ress

ion

Sta

ndar

dize

d P

redi

cted

Val

ue

3

2

1

0

-1

-2

-3

Sumber : Data SPSS Diolah, 2012 (Data Terlampir)

Gambar 4.1

Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari gambar grafik di atas dapat dilihat sebaran data tidak

menunjukkan pola yang jelas, serta tersebar baik di atas

maupun di bawah angka 0 pada sumbu y. Hal ini berarti

tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

71

3. Pengujian Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu

pada periode t-1 (sebelumnya).

Secara umum keputusan ada tidaknya autokorelasi

pada model regresi dapat dilakukan sebagai berikut

(Sugiyono, 2002):

4) Angka D-W di bawah – 2 berarti ada autokorelasi

positif

5) Angka D-W di antara – 2 sampai + 2 berarti tidak ada

autukorelasi

6) Angka D-W di atas + 2 berarti ada autokorelasi

negatif.

Adapun hasil pengujian autokorelasi adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.4

Hasil Pengujian Autokorelasi

Variabel Dependen Variabel Independen

Durbin-Watson

Produktivitas Kerja (Y) Lingkungan Kerja Fisik (X)

1,821

Sumber : Data SPSS Diolah, 2012 (Data Terlampir)

Dari tabel di atas ditunjukkan bahwa nilai autokorelasi

hasil analisis data adalah sebesar 1,821, berarti nilai

autokorelasi berada pada range nilai -2 sampai + 2,

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

72

sehingga dikatakan data terbebas dari penyakit

autokorelasi.

E. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan terhadap karyawan Le Beringin

Hotel. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 11-24 April

2012 oleh peneliti sendiri. Angket diberikan kepada 35 orang

karyawan Le Beringin Hotel yang memiliki kriteria inklusi :

berpendidikan minimal SMA, dan telah bekerja di hotel

tersebut minimal selama 1 tahun.

Saat pengisian angket berlangsung subyek didampingi

oleh peneliti untuk mengantisipasi jika ada item soal yang

tidak dipahami oleh subyek, peneliti langsung memberikan

penjelasan, agar supaya peneliti langsung dapat melakukan

pengecekan kelengkapan pengisian angket agar tidak ada item

pernyataan yang tidak diisi oleh responden, dan juga

memastikan agar seluruh kuesioner dapat kembali secara

keseluruhan.

F. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden Penelitian

a. Jenis Kelamin

Adapun jenis kelamin responden penelitian

dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini :

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

73

Tabel 4.5

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 30 85,70 Perempuan 5 14,30 Total 35 100,00

Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012

Melihat tabel di atas, maka dapat dijelaskan

bahwa mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki

(30 orang atau 85,70%). Sedang minoritas responden

berjenis kelamin perempuan yaitu 5 orang atau 14,30

%.

b. Usia Responden Penelitian

Untuk mengetahui tingkat usia responden

penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.6

Usia Responden Penelitian

Usia Jumlah Persentase (%)

25-31 16 45,70

32-37 12 34,3

38-43 3 8,60

44-49 4 11,40

Total 35 100,00 Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012

Tabel di atas menjelaskan bahwa mayoritas

responden (16 orang atau 45,70%) adalah berusia 25-

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

74

31 tahun, sedang minoritas responden (3 orang atau

8,60%) adalah berusia 38-43 tahun.

c. Tingkat Pendidikan Responden

Adapun tingkat pendidikan responden dapat

dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini :

Tabel 4.7

Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan Jumlah Persentase (%)

Tamat SLTA 18 51,40 Akademi/Diploma 13 37,10

Sarjana 4 11,40 Total 35 100,00

Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa mayoritas responden

(18 orang atau 51,40%) berpendidikan Tamat SLTA.

Sedang minoritas responden (4 orang atau 11,40%)

berpendidikan Sarjana.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

75

d. Masa Kerja Responden

Adapun masa kerja responden penelitian dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.8

Masa Kerja Responden

Masa Kerja (Th) Jumlah Persentase

(%)

1 – 2 0 0,00 > 2 – 4 14 40,00

> 4 – 6 10 28,60

> 6 11 31,40

Total 35 100,00 Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2010

Seperti yang dijelaskan pada tabel 4.8 di atas

maka dapat dikatakan apabila mayoritas responden

(14 orang atau 40%) memiliki masa kerja antara >2-4

tahun, sedang minoritas responden yaitu 10 orang atau

28,60 % memiliki masa kerja antara >4-6 tahun.

2. Analisis Hasil Pengukuran Variabel Penelitian

Untuk mempermudah pembahasan mengenai

penilaian pernyataan-pernyataan dalam penelitian ini

dengan menggunakan skala likert, dimana masing-masing

pernyataan diberikan 4 pilihan jawaban dengan ketentuan

sebagai berikut: sangat tidak setuju (STS), tidak setuju

(TS), setuju (S), dan sangat setuju (SS).

Untuk mengetahui kkriteria tanggapan responden

terhadap variabel penelitian, maka dapat dilihat

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

76

berdasarkan pada range nilai distribusi frekuensi. Range

nilai distribusi frekuensi tersebut diperoleh dengan

menggunakan rumus sebagai berikut : (Mulyono, 2005)

KelasBanyaknya

JarakInterval =

Keterangan :

Jarak : Nilai terbesar – Nilai terkecil

Banyaknya Kelas : Banyaknya kelas

yang digunakan dalam

penelitian ini adalah empat

a. Hasil Pengukuran Variabel Produktivitas Kerja

Berdasarkan rumus tersebut dapat dijelaskan

bahwa nilai skor tertinggi adalah 128 (32 x 4), sedang

skor terendah adalah 32 (32 x 1) dengan demikian

jarak atau intervalnya adalah 24, berikut

perhitungannya :

Interval = 4

32128− = 24

4

96 = . Namun karena

terdapat 2 item pernyataan yang gugur dalam uji

validitas, maka nilai tertinggi menjadi 120 dan

terendah menjadi 30 (30 x 1), sehingga diperoleh nilai

interval sebesar 22,5 dan dibulatkan menjadi 23.

Karena itu nilai tertinggi berubah menjadi 122 dan

terendah tetap 30, berikut perhitungannya : Interval =

4

30120− = 5,22

4

90 = , sehingga perhitungan yang

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

77

baru adalah 22,5. Namun karena hasilnya pecahan

perlu dilakukan pembiulatan menjadi 23, berikut

perhitungannya:

Interval = 4

30122− = 23

4

92 = . Berdasarkan nilai

range tersebut maka diperoleh range distribusi sebagai

berikut :

Subyek memiliki produktivitas kerja

rendah, jika :

30 – 53

Subyek memiliki produktivitas kerja

sedang, jika :

54 – 76

Subyek memiliki produktivitas kerja

tinggi, jika :

77 – 99

Subyek memiliki produktivitas kerja

sangat tinggi, jika :

100 - 122

b. Hasil Pengukuran Variabel Lingkungan Kerja

Fisik

Berdasarkan rumus tersebut dapat dijelaskan

bahwa nilai skor tertinggi adalah 96 (24 x 4), sedang

skor terendah adalah 24 (24 x 1) dengan demikian

jarak atau intervalnya adalah 24, berikut

perhitungannya :

Interval = 4

2496− = 18

4

72 = . Namun karena terdapat

2 item pernyataan yang gugur dalam uji validitas,

maka nilai tertinggi menjadi 88 dan terendah menjadi

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

78

22 (22 x 1), sehingga diperoleh nilai interval sebesar

16,5, berikut perhitungannya :

Interval = 4

2288− = 5,16

4

66 = , karena hasilnya

pecahan maka nilai intervalnya dibulatkan menjadi 17.

Untuk itu terjadi perubahan angka tertinggi menjadi

90, dan terendah tetap 22, berikut perhitungannya

Interval = 4

2290− = 17

4

68 = , sehingga interval

barunya adalah 17. Berdasarkan nilai interval tersebut

maka diperoleh range distribusi sebagai berikut :

Subyek menilai lingkungan kerja fisik

kurang, jika :

22-39

Subyek menilai lingkungan kerja fisik

cukup, jika :

40-56

Subyek menilai lingkungan kerja fisik

baik, jika :

57-73

Subyek menilai lingkungan kerja fisik

sangat baik, jika :

74-90

Dengan dasar range nilai yang diperoleh tersebut

maka hasil penelitian variable produktivitas kerja, dan

lingkungan kerja adalah sebagai berikut :

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

79

a. Penilaian Responden Terhadap Produktivitas

Kerja Karyawan

Tabel 4.9

Produktivitas Kerja Karyawan

Range Skor F % Keterangan 30-53 0 0 Produktivitas kerja

rendah 54-76 3 8.57 Produktivitas kerja

sedang 77-99 9 25.7 Produktivitas kerja

tinggi 100-122 23 65.7 Produktivitas kerja

sangat tinggi Total 35 100

Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012

Berdasarkan data pada tabel tersebut di atas dapat

dijelaskan bahwa 23 orang atau 65,7% responden

dinilai memiliki produktivitas kerja sangat tinggi, dan

3 orang responden atau 8,57% dinilai memiliki

produktivitas kerja sedang. Kemudian lainnya 9 orang

atau 25,7% responden dinilai memiliki produktivitas

kerja tinggi. Dan tidak ada seorang respondenpun

yang memiliki produktivitas kerja rendah.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

80

b. Penilaian Responden Terhadap Lingkungan Kerja

Fisik

Tabel 4.10

Lingkungan Kerja Fisik

Range Skor F % Keterangan 22-39 0 0 Lingkungan kerja

fisik kurang baik 40-56 3 8.57 Lingkungan kerja

fisik cukup baik 57-73 23 65.7 Lingkungan kerja

fisik baik 74-90 9 25.7 Lingkungan kerja

fisik sangat baik Total 35 100

Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2012

Tabel tersebut di atas menjelaskan bahwa mayoritas

responden menilai lingkungan kerja fisik baik (23

orang atau 65,7%), dan minoritas responden menilai

jika lingkungan kerja fisik cukup baik (3 orang atau

8,57%), 9 orang atau 25,7% responden menilai

lingkungan kerja fisik adalah sangat baik. Dan tidak

seorangpun responden yang menilai lingkungan kerja

fisik kurang baik (0,00%).

3. Hasil Analisis Data

Dalam pengujian hipotesis penelitian, digunakan

uji regresi linier sederhana. Dengan alat analisis ini akan

terjawab apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini diterima atau ditolak. Adapun hasilnya adalah sebagai

berikut :

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

81

Tabel 4.11

Rangkuman Perhitungan Regresi

Variabel Dependen Variabel Independen

t-hitung b Sig. Ket.

Produktivitas Kerja (Y) Lingkungan Kerja Fisik (X)

5,419 0,686 0,00 Signifikan

bo = 18,730 R Square = 0,471 t-tabel 0, 05 (33) = 1,692

Sumber : Data SPSS Diolah, 2012

Dari tabel 4.11 tersebut di atas maka persamaan regresi

pada penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

Y = 18,730 + 0,686X + e

Pada persamaan regresi di atas diketahui bahwa koefisien

regresi variabel lingkungan kerja fisik (b) adalah sebesar

0,686 dan bertanda positif, hal tersebut dapat diartikan

bahwa setiap perbaikan kondisi lingkungan kerja fisik

akan mampu meningkatkan produktivitas kerja karyawan

Le Bringin Hotel. Selain itu dari hasil analisis tersebut

juga diketahui besarnya nilai R Square = 0,471, artinya

variabel independen dalam hal ini lingkungan kerja fisik

mampu memberikan kontribusi terhadap variabel

dependen yaitu produktivitas kerja sebesar 47,10%,

sedang sisanya 52,90% dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak masuk dalam model persamaan regresi.

Dari tabel di atas juga diketahui besarnya nilai t-

hitung hasil analisis adalah sebesar positif 5,419 > t-tabel

(1,692) dengan nilai p-value (0,000) < 0,05, sehingga

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

82

dapat dikatakan bahwa lingkungan kerja fisik dapat

dijadikan sebagai prediktor terhadap produktivitas kerja

karyawan Le Bringin Hotel Salatiga.

G. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas

responden menilai lingkungan kerja fisik di Hotel Le Bringin

Salatiga adalah baik (23 orang atau 65,7%), 9 orang atau

25,7% responden menilai lingkungan kerja fisik adalah sangat

baik, dan minoritas responden menilai jika lingkungan kerja

fisik cukup baik (3 orang atau 8,57%), artinya terdapat

beberapa faktor dalam lingkungan kerja fisik yang dinilai

kurang mendukung situasi kerja oleh minoritas responden.

Hal tersebut di atas disebabkan karena, pertama,

kondisi kantor bising akibat lalu lalang kendaraan. Menurut

Moekijat (2002), sebagian besar dari pekerjaan merupakan

membutuhkan konsentrasi pikiran, oleh karena itu diusahakan

agar jangan banyak terjadi suara-suara gaduh. Suara yang

gaduh menyebabkan kesulitan memusatkan fikiran, dalam

menggunakan telepon dan dalam melaksanakan pekerjaan

kantor dengan baik.

Kedua, karena sistem pencahayaan yang buruk.

Menurut Moekijat (2002), pelaksanaan pekerjaan yang sukses

memerlukan penerangan yang baik. Penerangan yang baik

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

83

membantu karyawan untuk melihat dengan cepat, mudah dan

senang.

Ketiga, karena sistem pertukaran udara yang kurang

memadai. Menurut Moekijat (2002), pertukaran udara yang

cukup dalam ruangan akan menyebabkan kesegaran fisik

karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Sebaliknya

pertukaran udara yang kurang akan dapat menimbulkan rasa

pengap sehingga mudah menimbulkan kelelahan dari

karyawan.

Keempat, karena pewarnaan dinding kantor

membuat kurang nyaman. Menurut Moekijat (2002) warna

mempengaruhi proses-proses perasaan, pengertian, dan

pikiran. Misalnya warna biasanya mempunyai pengaruh yang

penting atas tekanan darah dan ketegangan syaraf. Warna

tertentu akan mempengaruhi pikiran dari beberapa orang

dengan perasaan atau pikiran yang baik, warna lain

mempunyai pengaruh yang sebaliknya. Dengan demikian

pemilihan warna yang tepat akan mempengaruhi ketenangan

karyawan dalam bekerja. Dijelaskan pula bahwa warna tidak

hanya mempercantik ruangan tempat bekerja akan tetapi juga

membantu karyawan mengurangi kejenuhan saat bekerja.

Besarnya dampak dari kondisi tersebut maka perlu adanya

perbaikan pada faktor-faktor tersebut.

Kemudian hasil penelitian juga menunjukkan bahwa

produktivitas kerja mayoritas responden adalah sangat tinggi

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

84

(23 orang atau 65,7%), 9 orang atau 25,7% responden

memiliki produktivitas kerja tinggi, dan 3 orang responden

atau 8,57% memiliki produktivitas kerja sedang. Adapun hal-

hal yang menjadikan penilaian produktivitas kerja sebagian

kecil responden sedang berdasarkan temuan hasil adalah:

1. Berkenaan dengan penilaan kualifikasi pekerjaan, yaitu

responden dinilai kemampuan kerja menurun, responden

mudah tersinggung jika dikritik, dan sering tergantung

dengan pimpinan dan rekan saat menghadapi masalah,

serta senang menghabiskan waktu dengan teman daripada

menyelesaikan pekerjaan.

2. Berkenaan dengan penilaian motivasi kerja, yaitu :

responden berpura-pura menyibukkan diri saat pimpinan

berada di kantor, dan melebihi batas waktu dalam

penyelesaian pekerjaan.

3. Berkenaan dengan penilaian Dewasa, yaitu : responden

merasa tertekan dengan pekerjaan, merasa tersinggung

dan menunjukkan sikap emosional, pesimis dalam

menghadapi persoalan pekerjaan, dan pulang lebih awal

jika sedang tidak banyak pekerjaan serta menolak

instruksi pimpinan untuk bekerja lembur.

4. Berkenaan dengan penilaian dapat bergaul dengan efektif,

yaitu responden merasa pimpinan tidak pernah

menanggapi saran yang diberikan.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

85

Temuan tersebut menunjukkan masih diperlukan usaha

pembinaan bagi karyawan tersebut agar produktivitas

kerjanya meningkatkan. Namun demikian hasil penelitian ini

secara deskriptif tetap menunjukkan adanya pengaruh

lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas kerja karyawan.

Hasil analisis ini juga didukung oleh hasil analisis statistik

yang menunjukkan nilai t-hitung sebesar positif 5,419 > t-

tabel (1,692) dengan nilai p-value (0,000) < 0,05, artinya

bahwa lingkungan kerja fisik dapat dijadikan sebagai

prediktor terhadap produktivitas kerja karyawan Le Bringin

Hotel Salatiga.

Selain itu dari hasil analisis statistik juga diketahui

besarnya sumbangan efektif lingkungan kerja fisik terhadap

produktivitas kerja adalah sebesar 47,10%, sedang sisanya

52,90% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam

model persamaan regresi. Dengan demikian jelas bahwa

lingkungan kerja fisik mempengaruhi tingkat produktivitas

kerja karyawan.

Temuan-temuan fakta hasil penelitian ini selaras

dengan pendapat Anoraga dan Suyatni (2001), bahwa

lingkungan kerja fisik merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan dalam suatu

organisasi. Demikian juga halnya menurut Sedarmayati

(2001), bahwa lingkungan kerja fisik dalam suatu perusahaan

sangat penting untuk diperhatikan manajemen. Meskipun

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

86

lingkungan kerja fisik tidak melaksanakan proses produksi

dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja fisik

mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan yang

melaksanakan proses produksi tersebut. Lingkungan kerja

yang memusatkan bagi karyawannya dapat meningkatkan

produktivitas kerja. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak

memadai akan dapat menurunkan produktivitas kerja. Begitu

juga Gomes (2001) menyatakan bahwa lingkungan fisik

kerja fisik yang tidak nyaman akan mengurangi

kesempatan bagi pekerja untuk bekerja secara efisien dan

efektif. Seorang karyawan yang bekerja di lingkungan kerja

fisik yang mendukung dia untuk bekerja secara optimal akan

menghasilkan produktivitas kerja yang baik, sebaliknya jika

seorang karyawan bekerja dalam lingkungan kerja fisik yang

tidak memadai dan mendukung dia untuk bekerja secara

optimal akan membuat karyawan yang bersangkutan menjadi

malas, cepat lelah sehingga produktivitas kerja karyawan

tersebut akan rendah. Menurut Moekijat (2002) untuk

mendapatkan suasana kerja yang baik perlu memperhatikan

berbagai faktor penunjang dalam lingkungan kerja fisik,

seperti : penerangan, kebersihan dan warna, udara, suara, dan

keamanan.

Selain itu temuan-temuan dari hasil penelitian ini

juga mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Wantoro (2006) dengan subyek karyawan bagian produksi di

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6782/4/T1_802011709_BAB IV.pdfHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... tersebut hanya terdiri dari beberapa

87

PT. Poliplas Makmur Sentosa, menunjukkan bahwa

lingkungan kerja fisik yang diukur melalui indikator : sarana

penerangan, pencahayaan matahari, kebersihan ruang kerja,

paduan warna di ruang kerja, ventilasi udara, tingkat

gangguan suara, rasa aman terhadap kepemilikan barang

pribadi dan beraktivitas di lingkungan kerja berpengaruh

signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Poliplas

Makmur Sentosa Ungaran dengan kontribusi sebesar 0,424

atau 42,40 %. Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh

Supriyanto (2006) dengan subyek karyawan bagian produksi

di PT. Bina Guna Kimia Ungaran juga menunjukkan bahwa

lingkungan kerja fisik yang diukur dengan indikator : kualitas

penerangan di ruang kerja, kebersihan ruang kerja, kualitas

paduan warna di ruang kerja, kecukupan ventilasi udara, dan

tingkat kebisingan ruang kerja secara signifikan berpengaruh

terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Bina Guna

Kimia Ungaran, namun kontribusi yang diberikan dalam hal

ini hanya sebesar 0,250 atau 25,00 %. Dari hasil-hasil

penelitian yang pernah dilakukan tersebut memberikan

sebuah penguatan bahwa lingkungan kerja fisik karyawan

yang nyaman akan mampu meningkatkan produktivitas kerja

karyawan.