BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Tindakan
4.1.1. Pelaksanaan pra siklus
Pelaksanaan pra siklus dilakukan bertujuan untuk melihat kondisi awal
siswa sebelum dilakukan tindakan yaitu siklus I dan siklus II pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement
Division (STAD) dengan bantuan media pembelajaran powerpoint.
Pelaksanaan pra siklus dilakukan tanggal 10 Mei 2014 dengan melihat nilai
ulangan harian IPA pada materi cahaya dan pemanfaatannya yaitu dari 24
siswa, hanya 7 siswa yang nilainya memenuhi KKM (65) sedangkan nilai 17
siswa yang lain masih dibawah KKM dengan nilai rata- rata yang diperoleh
yaitu 45,5. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 15 dibawah ini.
Tabel 4.1
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Pra Siklus
No Standar Ketuntasan Jumlah
siswa
Presentase
(%) Nilai Keterangan
1 < 65 Tidak Tuntas 17 70
2 ≥ 65 Tuntas 7 30
Total 24 100 %
Dari tabel dapat dilihat perbandingan antara siswa yang mencapai nilai
ketuntasan belajar atau memenuhi KKM ≥ 65 yaitu sebanyak 7 siswa (30%)
sedangkan siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan belajar sebanyak 17
siswa (70%), dengan nilai tertinggi yang diperoleh adalah 78 dan nilai
terendah adalah 20.
Setelah dilakukan observasi lebih lanjut, rendahnya hasil belajar yang
diperoleh siswa kelas V SD Bojonegoro 01 disebabkan belum terciptanya
suasana yang kondusif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran
sehingga masih banyak siswa yang mempehatikan saat peruses pembelajaran
berlanggsung. Selain itu guru masih menggunakan model pembelajaran yang
kurang menarik perhatian siswa saat pembelajaran berlangsung sehingga
42
siswa merasa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan data
perolehan hasil belajar siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan belajar
atau belum memenuhi KKM ≥ 65 dari kelas V SD Negeri Bojonegoro 01,
maka dilakukan penelitian tindakan kelas (PTK)
4.1.2. Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan
Setelah memperoleh data hasil pra siklus atau observasi awal, peneliti
bersama guru kelas V berdiskusi tentang penyebab rendahnya hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA. Setelah diketahui penyebab rendahnya hasil
belajar yang diperoleh siswa , maka peneliti mencari solusi untuk
memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk memperbaiki dan
meningkatkan hasil belajar siswa pneliti menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan media pembelajaran powerpoint. Langkahb
awal yang dilakukan yaitu menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) untuk materi cahaya dan sifat-sifatnya, selain itu juga menyiapkan
materi dalam bentuk powerpoint untuk membantu siswa dalam memahami,
lembar kerja siswa bersama kelompok, lembar soal evaluasi, dan lembar
observasi guru dan siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
Siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan yaitu pada hari Senin tanggal 12
Mei 2014, Rabu tanggal 14 Mei 2014 dan Sabtu tanggal 17 Mei 2014. Dalam
penelitian ini , peneliti bertidak sebagai pengajar dan dibantu oleh guru kelas
V sebagai observer. Pada pertemuan pertama dan kedua pembelajaran yang
dilkakukan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan
media pembelajaran powerpoint, sedangkan pada pertemuan ketiga dilakukan
evaluasi pembelajaran untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari tindakan
yang diberikan dalam pembelajaran.
a) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertaman dilaksanakan hari senin tanggal 12 Mei 2014 pada
jam ke 3-4 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pada pertemuan ini peneliti
menyampaikan materi tentang cahaya dan sifat-sifatnya sesuai dengan
43
kompetensi dasar yang diambil yaitu mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
dengan mengambil 6 indikator yaitu menyebutkan benda-benda yang
termasuk sumber cahaya, menjelaskan cahaya dapat merambat lurus,
menjelaskan cahaya dapat menembus benda bening, menjelaskan sifat
cahaya dapat dipantulkan, menjelaskan cahaya dapat dibiaskan, dan
menjelaskan cahaya dapat diuraikan.
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal adalah
sebagai berikut:
a. Salam pembuka, doa dan presensi
b. Guru menyiapkan peserta didik agar siap menerima materi
c. Apersepsi dan motivasi dengan mengajukan pertanyaan
“ Benda apa saja yang dapat menghasilkan cahaya di sekitar kalian?
Apa manfaat dari cahaya ?”
d. Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang dicapai.
Selanjutnya langkah-langkah pada kegiatan inti dalam pembelajaran
siklus I adalah sebagai berikut:
a. Eksplorasi : Pada kegiatan eksplorasi siswa menyimak materi tentang
cahaya dan sifat- sifat cahaya yang disampaikan oleh guru
menggunakan slide yang ditampilkan di layar. Kemudian siswa
dibimbing untuk menguasai materi yang telah disampaikan dan saling
membantu dalam menguasai materi dalam kelompok. Kemudian siswa
mengerjakan LKS dalam kelompok setelah itu siswa dilatih untuk
mengevaluasi diri sendiri dan teman satu kelompoknya saat
mengerjakan mengerjakan lembar kerja siswa.
b. Elaborasi : Pada kegiatan elaborasi siswa dibagikan soal kuis. Dalam
mengerjakan kuis siswa bekerja secara mandiri dan tidak
diperkenankan saling membantu atau bekerja sama. Setelah selesai
mengerjakan siswa diberikan skor awal. Setelah itu siswa
mengumpulkan poin untuk tim. Guru dan siswa bersama-sama
menghitung nilai kelompok kelompok dan nilai individu. Kemudian
44
tim yang memperoleh skor terbanyak mendapatkan penghargaan dari
guru.
c. Konfirmasi : berdasarkan perolehan hasil kerja siswa guru
memberikan penguatan dan meluruskan deskripsi siswa yang masih
kurang tepat.
Sedangkan dalam kegiatan penutup langkah-langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelaran dari materi yang
telah disampaikan.
b. Siswa bersam guru melakukan refleksi dari kegiatan pembalajaran.
b) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu tanggal 14 Mei 2014 pada
jam pelajaran 3- 4 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dengan indicator
yang akan dicapai yaitu macam- macam cermin dan pemanfatan sifat-sifat
cahaya.
Langkah yang diklakukan pada kegiatan awal adalah sebagai berikut:
a. Salam pembuka, doa dan presensi.
b. Guru menyiapkan peserta didik agar siap menerima materi yang
disampaikan
c. Apersepsi dan motivasi dengan mengajukan pertanyaan
“ siapa tadi yang sebelum berangkat ke sekolah bercermin dulu?
Termasuk jenis cermin apa yang digunakan untuk bercermin tadi?”.
d. Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai setelah kegiatan
pembelajaran
Selanjutnya langkah-langkah pada kegiatan inti dalam pembelajaran
siklus I adalah sebagai berikut:
a. Eksplorasi : Pada kegiatan eksplorasi siswa menyimak materi tentang
macam- macam cermin dan pemanfatan sifat- sifat cahaya yang
disampaikan oleh guru menggunakan slide yang ditampilkan di layar.
Kemudian siswa dibimbing untuk menguasai materi yang telah
45
disampaikan dan saling membantu dalam menguasai materi dalam
kelompok. Kemudian siswa mengerjakan LKS dalam kelompok
setelah itu siswa dilatih untuk mengevaluasi diri sendiri dan teman
satu kelompoknya saat mengerjakan mengerjakan lembar kerja siswa.
b. Elaborasi : Pada kegiatan elaborasi siswa dibagikan soal kuis. Dalam
mengerjakan kuis siswa bekerja secara mandiri dan tidak
diperkenankan saling membantu atau bekerja sama. Setelah selesai
mengerjakan siswa diberikan skor awal. Setelah itu siswa
mengumpulkan poin untuk tim. Guru dan siswa bersama-sama
menghitung nilai kelompok kelompok dan nilai individu. Kemudian
tim yang memperoleh skor terbanyak mendapatkan penghargaan dari
guru.
c. Konfirmasi : Berdasarkan perolehan hasil kerja siswa guru
memberikan penguatan dan meluruskan deskripsi siswa yang masih
kurang tepat.
Sedangkan dalam kegiatan penutup langkah-langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelaran dari materi yang
telah disampaikan.
b. Siswa bersam guru melakukan refleksi dari kegiatan pembalajaran.
c) Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga merupakan pertemuan terakhir dari siklus I yang
dilaksanakan hari sabtu 17 Mei 2014 pada jam pelajaran 3- 4 dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit. Pada pertemuan ketiga ini, mengulang
pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua, hal ini dimaksudkan
untuk mengingat kembali dan mengethui pemahaman siswa tentang materi
yang telah diajarkan. Setelah itu siswa mengerjakan soal evaluasi yang
sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan jumlah 20 soal.
Selanjutnya siswa bersama guru mengoreksi pekerjaan siswa untuk
mengetahui hasil penerapan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media powerpoint.
46
c. Hasil Tindakan
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada pertemuan ketiga tentang
materi cahaya dan sifat-sifatnya diperoleh hasil siswa yang tuntas belajar
sebanyak 13 siswa dan yang belum tuntas belajarnya sebanyak 11 siswa
dengan nilai rata-rata yang diperoleh 71,5. Nilai minimal yang diperoleh
adalah 50 dan nilai maksimal yang diperoleh 85. Dari hasil penerapan model
kooperatif tipe STAD diketahui sebanyak 54% siswa mengalami ketuntasan
hasil belajar dan yang belum tuntas sebanyak 46 % dari KKM yang telah
ditentukan yaitu 65. Dari perolehan hasil belajar siswa diketahui siswa
mengalami peningkatan hasil belajar pada siklus I ini, namun masih ada 11
siswa yang belum mencapai nilai KKM sehingga diperlukan adanya perbaikan
dalam pembelajaran.
Tabel 4.2
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Katagori Jumlah Presentase
1 Tuntas 13 54%
2 Tidak Tuntas 11 46%
Total 24 100%
Selain dari hasil belajar siswa, dari segi afektif siswa juga mengalami
peningkatan walaupun masih ada beberapa siswa yang belum berani
menyampaikan pendapat dan bertanya tentang materi yang belum
dipahaminya.
d. Hasil Observasi
Pengamatan yang dilakukan guru V saat proses pembelajaran berlangsung
dari awal sampai pembelajaran berakhir. Guru mengisi lembar pengamatan
berdasarkan sikap yang ditunjukan siswa dan peneliti saat proses pembelajaran
yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dari hasil
pengamatan diketahui kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran.
Dalam lembar pengamatan terdapat 15 indikator untuk siswa dan 20
indikator untuk guru berdasarkan penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD. Dalam lembar pengamatan kegiatan pembelajaran menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD menerangkan bahwa nilai 1 =
47
kurang baik, nilai 2 = cukup baik, 3= baik, dan 4 = sangat baik. Berikut ini
tabel hasil observasi yang diperoleh pada siklus I.
1. Pertemuan Pertama
Pada lembar pelaksanaan pengamatan terlihat bahwa pelaksanaan
pertemuan pertama sudah berlajan dengan cukup baik tetapi masih ada
kekurangan baik pada siswa dan guru. Pada saat siswa diberikan materi
dalam bentuk powerpoint, siswa memberikan respon yang positif yaitu
siswa terlihat cukup antusias dalam mengiluti pembelajaran dalam
kelompok. Berikut ini akan dipaparkan secara rinci hasil observasi guru.
Tabel 4.3
Hasil observasi Guru pertemuan pertama siklus I
No Aspek Skor Rata-rata
1. Kegiatan pendahuluan 3,0
2. Kegiatan inti
Penjelasan guru
menggunakan powerpoint 3,0
Tim 3,0
Kuis 3,0
Skor kemajuan individu 3,0
Rekognisi tim 3,0
3. Kegiatan penutup 3,0
Rata-rata 3,0
Dalam proses pembelajaran masih terdapat kekurang dari peneliti
sebagai guru atau pengajar yaitu guru kurang mengaitkan materi dengan
materi lain yang mendukung. Selain itu guru juga kurang menguasai kelas
pada saat membimbing siswa untuk belajar dalam kelompok sehingga
kelas menjadi kurang kondusif ketika menyimpulkan hasil belajar yang
diperoleh baik secara individu maupun kelompok. Sedangkan hasil
observasi siswa dapat dilihat dari tabel berikut ini.
48
Tabel 4.4
Hasil Observasi Siswa Pertemuan Pertama Siklus I
No Aspek Skor Rata-rata
1. Kegiatan pendahuluan 3,0
2. Kegiatan inti
Presentasi kelas 3,3
Tim 2,3
Kuis 3,0
Skor kemajuan individu 3,0
Rekognisi tim 3,0
3. Kegiatan penutup 3,0
Rata-rata 3,0
Dari hasil observasi yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa siswa
masih belum bisa bekerja sama dalam memahami materi, hal ini terlihat saat
siswa dibimbing untuk membantu temannya yang belum memahami materi
mereka masih belum mau membantu temannya.
Kemudian saat mengerjakan kuis masih ada beberapa siswa yang melihat
pekerjaan teman disampingnya.
2. Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua ini terlihat pelaksanaan pembelajaran sudah
berjalan lebih baik dari pertemuan pertama namun masih terdapat kekurangan
baik dari guru maupun dari siswanya. Pada pertemuan kedua ini siswa lebih
aktif dan tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran yang disajikan dalam
bentuk powerpoint dengan model pembelajaran STAD. Kekurangan dan
kelebihan dalam proses pembelajaran siswa dapat pada guru dilihat dari tabel
berikut ini.
49
Tabel 4.5
Hasil Observasi Guru Pertemuan Kedua Siklus I
No Aspek Skor Rata-rata
1. Kegiatan pendahuluan 3,5
2. Kegiatan inti
Penjelasan guru menggunakan
powerpoint 3.3
Tim 3,1
Kuis 3,5
Skor kemajuan individu 3,5
Rekognisi tim 3,0
3. Kegiatan penutup 3,0
Rata-rata 3,2
Dari hasil observasi yang telah dilakukan diketahui bahwa masih ada
beberapa siswa yang kurang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran.
Selain itu siswa juga kurang menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru
dan saat mengerjakan soal kuis masih ada beberapa siswa yang melihat
pekerjaan teman disampingnya. Saat melakukan perhitungan skor masih ada
siswa yang berbicara sendiri.
Tabel 4.6
Hasil Observasi Siswa Pertemuan Kedua Siklus I
No Aspek Skor Rata-rata
1. Kegiatan pendahuluan 3,5
2. Kegiatan inti
Penjelasan guru menggunakan
powerpoint 3,0
Tim 3,3
Kuis 3,0
Skor kemajuan individu 3,0
Rekognisi tim 3,5
3. Kegiatan penutup 3,0
Rata-rata 3,1
Dari hasil observasi diketahui masih ada siswa yang belum siap mengikuti
pelajaran , hal ini terlihat saat guru memberikan apersepsi adsiswa kurang
menanggapinya. Namun saat guru merangkan materi siswa sudah cukup aktif
dalam pembelajaran hal ini terlihat saat siswa menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru. Saat mengerjakan soal kuis masih ada beberapa siswa
50
yang melihat pekerjaan teman disampingnya. Saat menyimpulkan siswa sudah
menujukan sikap bekerja sama dengan teman kelompoknya dengan baik.
3. Pertemuan ketiga
Pada pertemuan ketiga kegiatan yang diamati adalah kegiatan mengulang
materi pertemuan pertama dan pertemuan kedua serta memberikan soal untuk
tes evaluasi. Pada pertemuan ketiga ini pembelajaran sudah berjalan dengan
baik. Guru juga sudah menerapkan model pembelajran kooperatif tipe STAD
dengan baik, walaupun masih terdapat kekurangan dalam proses pembelajaran
yaitu kondisi kelas kurang kondusif saat siswa belajar dalam kelompok.
Sedangkan siswa pada pertemuan ketiga ini memiliki kewajiban untuk
mengerjakan soal evaluasi secara mandiri dan tidak diperkenankan saling
membantu. Pada saat guru mengulang kembali materi yang telah disampaikan
kelas sudah cukup kondusif. Selain itu pada saat mengerjakan soal evaluasi
siswa sudah melaksanakan dengan baik.
Berikut ini hasil rekapitulasi dari pertemuan pertama dan kedua dalam
proses pembelajaran siklus I.
Gambar 4.1
Rekapitulasi Skor Observasi Guru Siklus I
Dari gambar diagram 4.1 diketahui bahwa kegiatan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) pada siklus I ini nilai rata-rata yang diperoleh
51
pada pertemuan pertama adalah 3,0, pada pertemuan kedua adalah 3,2 dan
pada peertemuan ketiga adalah 3,4. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa sudah
termasuk katagori baik.
Gambar 4.2
Rekapitulasi Skor Observasi Siswa Siklus I
Dari gambar diagram 4.2 diketahi bahwa kegiatan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) pada siklus I ini nilai rata-rata yang diperoleh pada
pertemuan pertama adalah 3,0 dan pada pertemuan kedua adalah 3,1. Nilai
rata-rata yang diperoleh siswa sudah termasuk katagori baik.
Berdasarka hasil perolehan skor pada lembar observasi guru dan siswa
dapat diketahui bahwa proses pembelajaran yang dilakukan belum berhasil.
Masih diperlukan perbaikan yang lbih lanjut pada siklus II, karena inkator
keberhasilan guru dan siswa dapat dilihat dari skor yang diperoleh, sehingga
guru dan siswa dikatakan berhasil dalam proses pembelajaran jika nilai rata-
rata yang diperoleh 3,60 - 4,00.
e. Refleksi
Sebelum melakukan siklus II, peneliti melakukan refleksi setelah proses
pembelajaran siklus I yang telah dilaksanakan. Hal ini bertujuan untuk
memdapatkan kritik dan saran dari pengamat atau observer yang dilakukan
oleh guru kelas V dalam poses pembelajaran yang telah dilakukan peneliti.
Selain itu refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurang yang terdapat pada
52
siklus I, agar pada siklus II dapat diperbaiki dan hasil belajar siswa mencapai
target yang diharapkan.
Secara umum, proses pembelajaran dikelas sudah berjalan dengan baik.
Selain itu peneliti juga telah melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan siswa juga sudah melaksanakan
pembelajaran yang diharapkan oleh peneliti .
Pada saat proses pembelajaran pada pertemuan pertama masih banyak
siswa yang berbicara sendiri dengan teman satu kelompoknya, sehingga saat
diberikan tugas kelompok masih bingung dan belum mencapai hasil yang
diharapkan. Pada pertemuan kedua siswa sudah memberikan respon yang
lebih baik dari pada pertemuan pertama yaitu siswa sudah mulai tertarik pada
proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dengan media pembelajaran powerpoint. Siswa juga sudah mulai
menanggapi apersepsi dan poertanyaan yang diberikan guru.
Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media
powerpoint yang digunakan pada siklus I ini antara lain
a. Perhatian siswa fokus dengan materi
b. Interaksi antar siswa meningkat
c. Siswa mulai belajar menjadi tutor sebaya
d. Mulai terjalin kerja sama siswa dalam kelompok
e. Hasil belajar siswa meningkat
Namun dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I ini masih terdapat
beberapa kekurangan antara lain
a. Peneliti masih kesulitan untuk menyiapkan materi dalam bentuk
powerpoint
b. Peneliti masih kurang dalam menarik perhatian siswa
c. Peneliti juga masih kurang baik dalam membimbing siswa dalam
kelompok
d. Masih rendahnya respon yang diberikan siswa saat penyajian materi
53
Dalam rangka untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus II peneliti
menyiapkan langkah- langkah sebelum pembelajaran agar kekurang pada
siklus I tidak terulang pada siklus II sehingga indikator kerja dapat tercapai.
Langkah- langkah yang dipersiapkan peneliti adalah sebagai berikut :
1. Peneliti harus dapat membuat materi yang menarik dalam bentuk
powerpoint sehingga siswa menjadi lebih tertarik untuk mengikuti
pembelajaran
2. Peneliti harus dapat menyampaikan materi dengan menarik agar siswa
semangat untuk mengikuti pembelajaran
3. Peneliti harus menyampaikan dan menjelaskan petunjuk mengerjakan
Lembar Kerja Siswa dalam kelompok agar siswa tidak binggung saat
mengerjakan
4. Peneliti harus tegas terhadap kelompok yang kurang aktif dalam
mengerjakan tugas kelompok
5. Peneliti harus meningkatkan interaksi dengan siswa saat proses
pembelajaran agar kelas lebih kondusif.
4.1.3. Pelaksanaan siklus II
a. Perencanaan
Setelah memperoleh data dari pelaksanaan siklus I, maka peneliti
membuat perencanaan untuk siklus II. Siklus II ini bertujuan untuk
memperbaiki proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media pembelajaran powerpoint.
Pada siklus II ini diharapkan hasil belajar siswa lebih meningkat sehingga
indikator kerja yang telah direncanakan dapat dicapai.
Langkah awal pada siklus II ini adalah menyiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), alat dan bahan pembelajaran, sumber belajar siswa,
lember kerja siswa serta lembar observasi guru dan siswa.
b. Pelaksanaan siklus II
Pelaksanaan siklus II dilakukan 3 kali pertemuan yaitu pada hari senin
19 Mei 2014, rabu 21 Mei 2014, dan hari sabtu 23 mei 2014. Dalam
54
penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengajar dengan dibantu guru kelas V
sebagai observer. Pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua akan
dilakukan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dengan media pembelajaran powerpoint, sedangkan pada
pertemuan ketiga akan dilakukan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui
hasil dari pemberian tindakan dalam pembelajaran yang dilakukan.
1. Pertemuan Pertama
Pertemuan pertaman dilaksanakan hari senin tanggal 19 Mei 2014 pada
jam ke 3-4 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pada pertemuan ini peneliti
menyampaikan materi tentang cahaya dan sifat-sifatnya sesuai dengan
kompetensi dasar yang diambil yaitu mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
dengan mengambil 6 indikator yaitu menyebutkan benda-benda yang
termasuk sumber cahaya, menjelaskan cahaya dapat merambat lurus,
menjelaskan cahaya dapat menembus benda bening, menjelaskan sifat
cahaya dapat dipantulkan, menjelaskan cahaya dapat dibiaskan, dan
menjelaskan cahaya dapat diuraikan.
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal adalah
sebagai berikut:
a. Salam pembuka, doa dan presensi
b. Guru menyiapkan peserta didik agar siap menerima materi
c. Apersepsi dan motivasi dengan mengajukan pertanyaan
“ Benda apa saja di sekitar kalian yang dapat menghasilkan cahaya?
Apa manfaat dari cahaya ?”
d. Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang dicapai.
Selanjutnya langkah-langkah pada kegiatan inti dalam pembelajaran
siklus II adalah sebagai berikut:
a. Eksplorasi : Pada kegiatan eksplorasi siswa menyimak materi tentang
cahaya dan sifat- sifat cahaya yang disampaikan oleh guru
menggunakan slide yang ditampilkan di layar. Kemudian siswa
dibimbing untuk menguasai materi yang telah disampaikan dan saling
55
membantu dalam menguasai materi dalam kelompok. Kemudian siswa
mengerjakan LKS dalam kelompok setelah itu siswa dilatih untuk
mengevaluasi diri sendiri dan teman satu kelompoknya saat
mengerjakan mengerjakan lembar kerja siswa.
b. Elaborasi : Pada kegiatan elaborasi siswa dibagikan soal kuis. Dalam
mengerjakan kuis siswa bekerja secara mandiri dan tidak diperkenankan
saling membantu atau bekerja sama. Setelah selesai mengerjakan siswa
diberikan skor awal. Setelah itu siswa mengumpulkan poin untuk tim.
Guru dan siswa bersama-sama menghitung nilai kelompok kelompok
dan nilai individu. Kemudian tim yang memperoleh skor terbanyak
mendapatkan penghargaan dari guru.
c. Konfirmasi : berdasarkan perolehan hasil kerja siswa guru memberikan
penguatan dan meluruskan deskripsi siswa yang masih kurang tepat.
Sedangkan dalam kegiatan penutup langkah-langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelaran dari materi yang
telah disampaikan.
b. Siswa bersama guru melakukan refleksi dari kegiatan pembalajaran.
2. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu tanggal 21 Mei 2014 pada
jam pelajaran 3- 4 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dengan indikator
yang akan dicapai yaitu macam- macam cermin dan pemanfatan sifat-sifat
cahaya.
Langkah yang dilakukan pada kegiatan awal adalah sebagai berikut:
a. Salam pembuka, doa dan presensi.
b. Guru menyiapkan peserta didik agar siap menerima materi yang
disampaikan
c. Apersepsi dan motivasi dengan mengajukan pertanyaan
“ siapa yang tahu macam-macam cermin?”
d. Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai setelah kegiatan
pembelajaran
56
Selanjutnya langkah-langkah pada kegiatan inti dalam pembelajaran
siklus II adalah sebagai berikut:
a. Eksplorasi : Pada kegiatan eksplorasi siswa menyimak materi tentang
cahaya dan sifat- sifat cahaya yang disampaikan oleh guru
menggunakan slide yang ditampilkan di layar. Kemudian siswa
dibimbing untuk menguasai materi yang telah disampaikan dan saling
membantu dalam menguasai materi dalam kelompok. Kemudian siswa
mengerjakan LKS dalam kelompok setelah itu siswa dilatih untuk
mengevaluasi diri sendiri dan teman satu kelompoknya saat
mengerjakan mengerjakan lembar kerja siswa.
b. Elaborasi : Pada kegiatan elaborasi siswa dibagikan soal kuis. Dalam
mengerjakan kuis siswa bekerja secara mandiri dan tidak diperkenankan
saling membantu atau bekerja sama. Setelah selesai mengerjakan siswa
diberikan skor awal. Setelah itu siswa mengumpulkan poin untuk tim.
Guru dan siswa bersama-sama menghitung nilai kelompok kelompok
dan nilai individu. Kemudian tim yang memperoleh skor terbanyak
mendapatkan penghargaan dari guru.
c. Konfirmasi : berdasarkan perolehan hasil kerja siswa guru memberikan
penguatan dan meluruskan deskripsi siswa yang masih kurang tepat.
Sedangkan dalam kegiatan penutup langkah-langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelaran dari materi yang
telah disampaikan.
b. Siswa bersama guru melakukan refleksi dari kegiatan pembelajaran.
3. Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga merupakan pertemuan terakhir dari siklus II yang
dilaksanakan hari sabtu 24 Mei 2014 pada jam pelajaran 3- 4 dengan alokasi
waktu 2 x 35 menit. Pada pertemuan ketiga ini, mengulang pembelajaran
pada pertemuan pertama dan kedua, hal ini dimaksudkan untuk mengingat
kembali dan mengetahui pemahaman siswa tentang materi yang telah
diajarkan. Setelah itu siswa mengerjakan soal evaluasi yang sebelumnya
57
telah diuji validitas dan reliabilitasnya dengan jumlah 20 soal. Selanjutnya
siswa bersama guru mengoreksi pekerjaan siswa untuk mengetahui hasil
penerapan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dengan media powerpoint.
c. Hasil Tindakan
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada pertemuan ketiga
tentang materi cahaya dan sifat-sifatnya diperoleh hasil siswa yang tuntas
belajar sebanyak 22 siswa dan yang belum tuntas belajarnya sebanyak 2
siswa dengan nilai rata-rata yang diperoleh 62. Nilai minimal yang diperoleh
adalah 64 dan nilai maksimal yang diperoleh 95. Dari hasil penerapan
model kooperatif tipe STAD diketahui sebanyak 92% siswa mengalami
ketuntasan hasil belajar dan yang belum tuntas sebanyak 8% dari KKM yang
telah ditentukan yaitu 65. Dari perolehan hasil belajar siswa diketahui siswa
mengalami peningkatan hasil belajar pada siklus II ini.
Tabel 4.7
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Katagori Jumlah Presentase
1 Tuntas 22 92%
2 Tidak tuntas 2 2%
Total 24 100%
Selain dari hasil belajar siswa, dari segi afektif siswa juga mengalami
peningkatan siswa sudah berani menyampaikan pendapat dan bertanya tentang
materi yang belum dipahaminya dan kerja sama siswa dalam kelompok sudah
berjalan dengan baik. Siswa sudah berperan aktif dalam mengerjakan tugas
kelompok dan siswa juga sudah saling membantu dalam memahami materi
yang diberikan.
d. Hasil Observasi
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas V saat proses
pembelajaran berlangsung dari awal hingga akhir pembelajaran. Guru mengisi
lembar pengamatan berdasarkan sikap dan perilaku yang ditunjukan peneliti
dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media pembelajaran powerpoint.
58
Dari hasil pengamatan dapat diketahui kelebihan dan kekurangan selama
proses pembelajaran berlangsung.
Dalam lembar pengamatan terdapat 15 indikator untuk siswa dan 20
indikator untuk guru berdasarkan model pembelajaran koopeatif tipe STAD.
Dalam lembar pengamatan kegiatan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD menerangkan bahwa nilai 1 = kurang
baik, nilai 2 = cukup baik, 3= baik, dan 4 = sangat baik. Berikut ini tabel hasil
observasi yang diperoleh pada siklus II.
a. Pertemuan pertama
Pada lembar pelaksanaan pengamatan terlihat bahwa pelaksanaan
pertemuan pertama sudah berlajan dengan cukup baik tetapi masih ada
kekurangan baik pada siswa dan guru. Pada pertemuan ini siswa
memberikan respon yang baik ketika powerpoin diberikan dalam
pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan secara rinci hasil observasi
guru.
Tabel 4.8
Hasil Observasi Guru Pertemuan Pertama Siklus II
No Aspek Skor Rata-rata
1. Kegiatan pendahuluan 4
2. Kegiatan inti
Penjelasan guru
menggunakan powerpoint 3,6
Tim 3,6
Kuis 3,5
Skor kemajuan individu 3,5
Rekognisi tim 3,5
3. Kegiatan penutup 3,5
Rata-rata 3,6
Peneliti sebagai pengajar sudah dapat menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan media pembelajaran powerpoint dengan baik.
Guru juga sudah dapat membimbing siswa untuk saling bekerja sama dalam
memahami materi sehingga kelas menjadi kondusif. Sedangkan hasil
observasi pada siswa dapat diketahui pada tabel berikut ini
59
Tabel 4.9
Hasil Observasi Siswa Pertemuan Pertama Siklus II
No Aspek Skor Rata-rata
1. Kegiatan pendahuluan 3,5
2. Kegiatan inti
Penjelasan guru
menggunakan powerpoint 3,3
Tim 3,6
Kuis 3,5
Skor kemajuan individu 3,0
Rekognisi tim 3,0
3. Kegiatan penutup 3,5
Rata-rata 3,4
Dari hasil observasi dapat diketahui bahwa siswa sudah mulai aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran. siswa sudah memberikan respon yang
baik terhadap apersepsi yang diberikan oleh guru, siswa juga sudah mulai
berani menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Selain itu siswa juga
sudah mulai membantu teman satu kelompoknya yang mengalami kesulitan
dalam memahami materi.
b. Pertemuan kedua
Pengamatan yang dilakukan harus secara berkelanjutan dalam
pembelajaran agar dapat diketahui kelebihan dan kekurang selama proses
pembelajaran pada pertemuan kedua ini , sehingga pada pertemuan ketiga
dapat diperbaiki. Berikut ini tabel hasil observasi guru dan siswa pada
pertemuan kedua siklus II.
Tabel 4.10
Hasil Observasi Guru Pertemuan Kedua Siklus II
No Aspek Skor Rata-rata
1. Kegiatan pendahuluan 4
2. Kegiatan inti
Penjelasan guru
menggunakan powerpoint 3,6
Tim 3,6
Kuis 3,6
Skor kemajuan individu 3,5
Rekognisi tim 3,7
3. Kegiatan penutup 3,5
Rata-rata 3,7
60
Dari hasil observasi guru dapat diketahui bahwa guru sudah dapat
menyampaikan materi dengan baik dan dapat membimbing siswa untuk
bekerja sama dalam memahami materi sehingga kelas menjadi tenang dan
proses pembelajaran dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Selain itu dalam
penguasaan kelas guru juga sudah baik sehingga kelas menjadi nyaman untuk
belajar. Sedangkan hasil observasi pada siswa dapat diketahui pada tabel
berikut ini
Tabel 4.11
Hasil Observasi Siswa Pertemuan Kedua Siklus II
No Aspek Skor Rata-rata
1. Kegiatan pendahuluan 4,0
2. Kegiatan inti
Penjelasan guru
menggunakan powerpoint 3,6
Tim 3,7
Kuis 3,6
Skor kemajuan individu 3,0
Rekognisi tim 3,5
3. Kegiatan penutup 3,5
Rata-rata 3,6
Dari hasil observasi dapat diketahui bahwa siswa sudah tertarik untuk
mengikuti pembelajaran dan semangat siswa untuk bekerja sama dalam
kelompok sudah baik. Dalam mengerjakan kuis siswa juga sudah siap
sehingga tidak ada siswa yang tengak tengok. Pada saat penghitungan skor
siswa juga sudah aktif tidak ada siswa yang berbicara sendiri.
c. Pertemuan ketiga
Pengamatan pada pertemuan ketiga ini yaitu mengamati kegiatan
pembelajaran mengulang materi pada pertemuan pertama dan kedua. Setelah
itu dilakukan tes evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa.
Pada pertemuan ketiga, kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik,
sesuai dengan mode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Selain itu guru
sudah dapat membimbing siswa saat mengerjakan tugas dengan baik. Guru
juga sudah dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan
menyenangkan. Sedangkan dari hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa
61
siswa sudah dapat mengerjakan soal evaluasi secara mandiri. Selain itu saat
pengulangan materi dan mengerjakan soal evaluasi kelas juga kondusif
sehingga proses pembelajaran beljalan dengan baik.
Berikut ini rekapitulasi hasil observasi guru dan siswa pada pertemuan
pertama dan pertemuan kedua dalam pembelajaran pada siklus II.
Gambar 4.3
Rekapitulasi Skor Observasi Guru dan Siswa Siklus
II
Dari gambar diagram 4.3, dapat diketahi bahwa kegiatan pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) dengan media pembelajaran powerpoint pada siklus II ini
memperoleh rata-rata skor pertemuan pertama 3,6 dan pertemuan kedua 3,7
yang masing-masing perolehan skor tersebut dalam katagori sangat baik.
Sedangkan pada observasi siswa pada siklus II ini, dapat diketahui dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) skor yang diperoleh siswa dalam pembelajaran pada pertemuan
pertama 3,4, dan pertemuan kedua 3,6 dari skor yang diperoleh termasuk
kategori sangat baik.
Berdasarkan hasil yang diperoleh guru dan siswa dalam proses
pembelajaran dapat diketahui bahwa proses pembelajaran suda berhasil,
sehingga tidak perlu dilakukan siklus 3 karena skor yang diperoleh sudah
mencapai indikator kerja yang direncanakan.
e. Refleksi
62
Setelah tindakan siklus II dilakukan, diadakan refleksi pada proses
pembelajaran yang telah dilakukan.tujuan dari refleksi ini adalah untuk
memperoleh kritik dan saran dari observer atau pengamat yang dilakukan oleh
guru kelas V selama peneliti melakukan kegiatan pembelajaran. Selain itu,
refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari kegiatan
pembelajran pada siklus II ini. Pada siklus II ini peneliti sudah melakukan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP). Peneliti juga sudah dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan
menarik sehingga siswa tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Peneliti juga sudah menguasi kelas dengan baik sehingga kondisi kelas
menjadi kondusif. Sebelum siswa mengerjakan lembar kerja siswa peneliti
menjelaskan terlebih dahulu petunjuk pengerjaan.intraksi antara peneliti
dengan siswa juga sudah terjalin dengan baik sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
Pada pertemuan siklus II ini siswa sudah memberikan respon yang sangat
baik, yaitu siswa sudah aktif menanggapi apersepsi dan pertanyaan yang
diberikan guru. Selain itu pada saat kegiatan pembelajaran dengan media
powerpoint semangat siswa lebih baik dari pada siklus I, yaitu perhatian
siswa lebih fokus dan lebih tertarik mengikuti proses pembelajaran.
Pada saat belajar dalam kelompok siswa juga sudah aktif dalam membantu
temannya yang belum memahami materi dan dalam mengerjakan lembar
kegiatan kelompok siswa aktif mengerjakan. Pada saat mengerjakan soal
evaluasi pada pertemuan ketiga siklus II ini siswa sudah mengerjkan soal
evaluasi lebih mandiri dan sudah tidak melihat kanan dan kiri lagi.
Dengan demikian hasil belajar yang diperoleh mencapai tujuan yang
diharapkan guru yaitu hasil belajar siswa memenuhi KKM.
Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media
powerpoint yang digunakan pada siklus II ini antara lain
a. Perhatian siswa fokus dengan materi
b. Interaksi antar siswa meningkat
c. Siswa mulai belajar menjadi tutor sebaya
63
d. Kerja sama siswa dalam kelompok meningkat
e. Hasil belajar siswa meningkat
Namun disamping ada kelebihan terdapat kekurangan yang terjadi dalam
proses pembelajaran antara lain
a. Waktu yang diperlukan cukup lama
b. Dalam pembagian kelompok harus cermat
c. Menuntut siswa dapat bekerja sama dalam kelompok
4.2 Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil analisis data, dapat dilihat bahwa bahwa penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media powerponit dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD N Bojonegoro 1 pada mata
pelajaran IPA materi cahaya dan pemanfaatan sifat-sifat cahaya.
Perbandingan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.12
Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II
No Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II
F % F % F %
1 Tuntas 7 30 13 54 22 92
2 Belum tuntas 17 70 11 46 2 8
Jumlah 24 100 24 100 24 100
Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa tingkat ketuntasan hasil belajar siswa
dari mulai pra siklus sampai dengan siklus II mengalami peningkatan. Pada
saat pra siklus terdapat 7 siswa (30%) yang nilainya tuntas, pada saat siklus I
meningkat menjadi 13 siswa (54%) yang nilainya tuntas dan pada siklus II
juga meneningkat menjadi 22 siswa (92%) yang nilainya tuntas. Sedangkan
siswa yang nilainya belum tuntas pada saat pra silkus ada 17 siswa (70%),
pada siklus I menurun menjadi 11 siswa (46%) yang nilainya belum tuntas dan
pada siklus II hanya 2 siswa (8%) yang nilainya belum tuntas. Dari hasil yang
diperoleh dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams Achievement Division (STAD) berhasil. Hal ini juga dapat
dilihat dari diagram di bawah ini
Gambar 4.4
64
Diagram batang perbandingan tingkat ketuntasan hasil
belajar pra siklus, siklus I dan siklus II
Dari diagram 4.4 di atas dapat dijelaskan bahwa banyak siswa yang
mencapai ketuntasan dari pra siklus sampai siklus II mengalami peningkatn.
Pada pra siklus ke siklus I besar peningkatan adalah dari 7 siswa menjadi 13
siswa atau sebanyak 6 siswa (25%) meningkat, dari siklus I ke siklus II dari
13 siswa menjadi 22 siswa atau sebanyak 9 siswa (37%) mengalami
peningkatan.Perbandingan persentase jumlah ketuntasan hasil belajar IPA
pada pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada gambar berikut ini .
Gambar 4.5
Gambar perbandingan prosentase ketuntasan hasil belajar
Selain dari perolehan hasil belajar siswa yang meningkat perolehan skor
miksimal siswa juga meningkat yaitu pada pra siklus sebesar 78, siklus I
menjadi 85 dan pada siklus II menjadi 95. Hasil peroleha skor maksimal siswa
juga dapat dilihat pada gambar grafik perbandingan skor maksimal berikut ini.
65
Gambar 4.6
Grafik perbandingan skor maksimal tiap siklus
Gambar 4.7
Grafik perbandingan skor minimal pada setiap siklus
Dari gambar 4.7 dapat diketahui bahwa skor minimal juga meningkat pada
setiap siklus yaitu pada pra siklus sebesar 40, pada siklus I meningkat
menjadi 50 dan pada siklus II menjadi 64.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media pembelajaran powerpoint
dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V. peningkatan yang terjadi
tidak terlepas darii langkah-langkah utama pada model pembelajaran
kooperatif tipe STAD yaitu penyajian kelas, tim, kuis, skor kemajuan individu
dan rekognisi tim. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini
semangat siswa dalam belajar lebih meningkat. Kerja sama dalam kelompok
juga sudah mulai terjalin dengan baik, sehingga siswa lebih tertarik untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran. Saat proses pembelajaran dimulai, siswa
mendapatkan penjelasan materi yang akan dipelajari oleh guru menggunakan
slide dalam powerpoint. Dalam menyampaikan materi guru harus menarik
sehingga sisa tidak merasa bosan dalam menyimak penjelasan dari guru.
66
Siswa diberi dorongan untuk aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru. Selain itu siswa juga harus diberi latihan terbimbing agar siswa
lebih memahami materi yang dipelajari. Setelah itu siswa saling membantu
dalam belajar untuk memahami materi dalam kelompok, dalam pembagian
kelompok harus heterogen. Hal ini bertujua agar siswa dapat saling
melengkapi satu sama lain dalam mempelajari materi, saling membantu dalam
menguasai materi yang telah diajarkan dalam kelompok. Sehingga siswa yang
sudah memahami materi dapat mengajari teman yang masih belum memahami
materi. Dengan cara demikian , siswa yang belum memahami penjelasan dari
guru dapat bertanya pada temannya, karena penjelasan dari temannya dapat
lebih dipahami karena bahasa yang digunakan temannya akan lebih mudah
dimengerti. Setelah itu siswa bersama-sama mngerjakan lembar kerja siswa
sebagai latihan mandiri siswa. Disini guru harus membimbing dan
mengarahkan siswa dalam kelompok untuk belajar dan mengerjakan soal.
Dalam kerja sama tim ini sangat menentukan keberhasilan dari setiap
kelompok. Tim yang lebih menguasai materi menjadi pemenangnya. Setelah
bekerja dalam tim, siswa diharuskan mengerjakan soal kuis dan dikerjakan
secara mandiri. Kuis yang sudah selesai dikerjakan lalu dibahas bersama
untuk mengetahui skor yang diperoleh dari setiap siswa. Skor yang diperoleh
kemudian dihitung untuk mengetahui kemajuan setiap siswa dan
kelompoknya. Tim yang memperoleh skor tertinggi akan menjadi
pemenangnya. Kemudian tim yang menang akan mendapat penghargaan dari
guru. Dengan model pembelajaran ini siswa lebih senang untuk belajar IPA.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I lebih mengutamakan
perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa.
Kompetensi Dasar yang digunakan pada siklus I ini adalah mendeskripsikan
sifat-sifat cahaya. Dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint.
Setelah itu guru menampilkan slide dalam powerpoint tentang cahaya dan
sifat-sifatnya. Siswa menyimak penjelasan guru dan memperhatikan materi
yang tersaji dalam powerpoint. Hasil belajar siswa pada siklus I ini
menagalami peningkatan hasil belajar dibandingakan dengan hasil belajar
67
pada pra siklus. Peningkatan hasil belajar ini karena penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD).
Dengan penggunaan model pembelajaran ini siswa menjadi lebih tertarik
dalam mengikuti pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe Student
Team Achievement Division (STAD) lebih menekankan kerja sama dalam tim
atau kelompok. Tim atau kelompok yang lebih menguasai materi akan
memperoleh skor yang tinggi dan akan menjadi pemenang. Dengan adanya
kopetisi antar kelompok dapat menumbuhkan semangat untuk belajar dan
meningkatkan kerja sama dalam kelompok untuk saling membantu dalam
meraih kemenangan kelompoknya.
Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini merupakan perbaikan dari
pembelajaran siklus I. Pada siklus II ini hasil belajar siswa mengalami
peningkatan. Hal ini terjadi karena adanya penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan media
pembelajaran powerpoit. Kompetensi dasar pada siklus II ini adalah
pemanfaatan sifat-sifat cahaya. Dalam kegiatan pembelajaran siswa dibimbing
untuk saling membantu teman yang laindalam kelopoknya . pada siklus II ini
hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil
siswa mengerjakan kuis, selain itu kemajuan poin siswa dan kelompok juga
semakin meningkat. Pada siklus 2 ini hasil belajar IPA siswa lebih meningkat
dibandingkan saat siklus 1 selain itu siswa juga lebih bersemangat dalam
belajar. Dengan demikian hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA lebih
baik dan meningkat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya oleh Apriyanto Riyadi Nugroho Penggunaan metode Student
Teams Achievement Divisions (STAD) berdasarkan penelitian tindakan kelas
ini sudah teruji dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang energi siswa
kelas IV SDN Candiwulan, Kecamatan Adimulyo tahun ajaran 2012/2013
penelitian yang dilakukan oleh Kartika Yuni Purwanti tahun 2013 dalam
skripsinya yang berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
68
Achievement Divisions (STAD) Berbantuan VCD Pembelajaran Siswa Kelas
5 SD Negeri Lanjan 01 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang
Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Dari kedua penelitian tersebut dan
berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari hasil penelitian ini, yaitu siklus I dan siklus II hasil belajar telah
mengalami peningkatan dan skor observasi guru dan siswa juga mengalami
peningkatan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Apriyanto
Riyadi Nugroho (2013) bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dapat meningkatkan kerja sama siswa menjadi lebih menigkat, siswa menjadi
lebih aktif dalam membantu temannya untuk memahami materi materi untuk
meraih keberhasilan bersama, siswa sudah aktif menjadi tutor sebaya dan
interaksi siswa semakin meningkat. Peningkatan ini dapat terjadi karena
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD). Dengan demikian bahwa hipotesis penelitian telah terbukti
dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas V SD Negeri 1 Bojonegoro
Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung semester II tahun ajaran 2013/2014