BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Untuk menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam pada siswa kelas VII4 SMP
Negeri 1 Paguyaman, akan diuji secara individu. Untuk menulis puisi hal-hal yang harus
diperhatikan adalah menentukan judul puisi, menentukan pilihan kata dan mampu merangkai
kata sehingga menjadi puisi yang utuh.
4.1.1 Kemampuan Siswa Menentukan Judul Puisi
Dalam penelitian ini, ada indikator dalam menentukan judul puisi sesuai dengan tema yang
ditentukan, yaitu: (a) skor 4= apabila judul yang ditentukan sesuai dengan tema keindahan alam
di lingkungan sekolah dan menyebutkan dengan jelas judul puisi yang berhubungan dengan tema
keindahan alam di lingkungan sekolah, (b) skor 3= apabila judul yang ditentukan sesuai dengan
tema keindahan alam di lingkungan sekolah, tapi tidak menyebutkan dengan jelas judul puisi
yang berhubungan dengan tema keindahan alam di lingkungan sekolah, (c) skor 2= apabila judul
yang ditentukan berhubungan dengan tema keindahan alam, tapi bukan tema keindahan alam di
lingkungan sekolah, (d) skor 1= apabila judul yang ditentukan tidak berhubungan dengan
keindahan alam di lingkungan sekolah atau tidak menentukan judul puisi.
Adapun hasil uji kemampuan siswa kelas VII4 SMP Negeri 1 Paguyaman dalam
menentukan judul puisi akan disajikan melalui tabel berikut.
Tabel 4: Kemampuan siswa menentukan judul puisi.
No. Nama Siswa Skor Kualifikasi
1. Alvian Muda 1 Tidak Tepat
2. Ari Agung Prayogo 3 Tepat
3. Arwin Ismail 3 Tepat
4. Djalaludin Tuti Keisy 3 Tepat
5. Moh. Isran Nur Rauf 3 Tepat
6. Parmin Busura 3 Tepat
7. Riyon Kilo 3 Tepat
8. Sutan Rofsanjani P. Abdullah 3 Tepat
9. Yusrin Lihu 1 Tidak tepat
10. Ayu Apriani Manana 4 Sangat Tepat
11. Cirlan S. Harun 3 Tepat
12. Decewin Natalia Langinusa 3 Tepat
13. Dinda Krisna Edue 3 Tepat
14. Hajrat Hippy 3 Tepat
15. Hervina Adam 3 Tepat
16. Ike Apriliani Mahmud 3 Tepat
17. Indriani Abunio 3 Tepat
18. Isra Yusuf 3 Tepat
19. Kezia Gloria Manorek 3 Tepat
20. Melyana Haidari 3 Tepat
21. Merun Kaiko 3 Tepat
22. Nur’ain Umar 3 Tepat
23. Nur Wahidi Potale 4 Sangat Tepat
24. Pratiwi Lanangawa 3 Tepat
25. Skiktya S. Moka 1 Tidak tepat
26. Sri Celsi Hulima 3 Tepat
27. Sry Yulimah Pahahtu 3 Tepat
28. Sopia Karim 4 Sangat Tepat
29. Tiansi Ali 3 Tepat
30. Yelinda R. Hilimi 3 Tepat
Tabel di atas tampak bahwa siswa kelas VII4 mampu menentukan judul puisi. Dari 30
siswa yang memperoleh kualifikasi sangat tepat 3 siswa (10%), kualifikasi tepat 24 siswa (80%),
kualifikasi kurang tepat tidak ada, kualifikasi tidak tepat 3 siswa (10%).
Untuk lebih rincinya akan diuraikan judul puisi yang telah ditentukan oleh 30 siswa
tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Siswa yang memperoleh skor 4 (sangat tepat) menentukan judul puisi.
Dalam menentukan judul puisi, dari 30 siswa kelas VII4 yang memperoleh skor 4 (sangat
tepat) ada 3 siswa (10%). Dikatakan sangat tepat sebab judul yang ditentukan sesuai dengan
tema keindahan alam di lingkungan sekolah dan menyebutkan dengan jelas judul puisi yang
berhubungan dengan tema keindahan alam di lingkungan sekolah. Untuk lebih jelasnya maka
judul yang ditentukan oleh siswa kelas VII4 akan dilampirkan melalui tabel berikut.
Tabel 5: Siswa yang memperoleh skor 4 (sangat tepat) menentukan judul puisi.
No. Nama Judul Puisi
1. Ayu Apriani Manang Taman Sekolah
2. Nur Wahidi Potale Indahnya Lingkungan Sekolahku
3. Sopia Karim Taman Sekolahku
Dari tabel di atas tampak bahwa judul yang dipilih sesuai dengan tema keindahan alam di
lingkungan sekolah dan menyebutkan dengan jelas judul puisi yang berhubungan dengan tema
keindahan alam di lingkungan sekolah. Hal ini dapat dilihat dari judul puisi yang menyebutkan
kata sekolah. Oleh sebab itu ketiga siswa tersebut mendapat skor 4 atau termasuk kualifikasi
sangat tepat.
b. Siswa yang memperoleh skor 3 (kualifikasi tepat) menentukan judul puisi.
Dalam menentukan judul puisi, dari 30 siswa kelas VII4 yang memperoleh skor 3 (tepat)
adalah 24 siswa (80%). Dikatakan tepat, apabila judul yang ditentukan sesuai dengan tema
keindahan alam di lingkungan sekolah, tapi tidak menyebutkan dengan jelas judul puisi yang
berhubungan dengan tema keindahan alam di lingkungan sekolah. Untuk lebih jelasnya maka
judul yang ditentukan oleh siswa kelas VII4 akan dilampirkan melalui tabel berikut.
Tabel 6: Siswa yang memperoleh skor 3 (kualifikasi tepat) menentukan judul puisi.
No. Nama Judul Puisi
1. Ari agung Prayogo Udara
2. Arwin Ismail Bunga Yang Sangat Indah
3. Djalaludin Tuti Keysia Pemandangan Sekolah
4. Moh. Isran Nur Rauf Keindahan Pohon
5. Parmin Busura Keindahan Pohon
6. Riyon Kilo Pohon
7. Sutan Rofsanjani P. Abdullah Sumber Kehidupan
8. Cirlan S. Harun Taman Yang Indah
9. Decewin Natalia Langinusa Bunga
10. Dinda Krisna Edue Bunga
11. Hajrat Hippy Bunga
12. Hervina Adam Bunga
13. Ike Apriliani Mahmud Bunga
14. Indriani Abunio Bunga
15. Isra Yusuf Bunga
16. Kezia Gloria Manorek Bunga
17. Melyana Haidari Bunga
18. Merun Kaiko Bunga
19. Nur’ain Umar Pohon
20. Pratiwi Lanangawa Bunga
21. Sri Celsi Hulima Pohon
22. Sry Yulimah Pahahtu Bunga Yang Indah
23. Tiansi Ali Bungaku yang indah
24. Yelinda R. Hilimi Taman
Dari tabel di atas tampak bahwa siswa kelas VII4 mampu menentukan judul puisi yang
berkenaan dengan keindahan alam. Hal ini dapat dilihat dari judul yang ditentukan oleh 24 siswa
yang berhubungan dengan keindahan alam di lingkungan sekolah, tapi mereka tidak
menyebutkan dengan jelas judul puisi tersebut. Artinya tidak ada satu kata pun yang
menyebutkan kata sekolah. Oleh sebab itu, 24 siswa tersebut mendapat skor 3 atau termasuk
kualifikasi tepat. Walaupun judul yang mereka tentukan hampir sama.
c. Siswa yang mendapat skor 1 (tidak tepat) menentukan judul puisi.
Diantara 30 siswa kelas VII4, ada 3 siswa yang mendapat skor 1 atau kualifikasi tidak
tepat. Siswa tersebut adalah Alvian Muda, Yusri A. Lihu dan Skiktya S. Moka. Dikatakan tidak
tepat, sebab judul yang ditentukan tidak berhubungan dengan keindahan alam di lingkungan
sekolah atau tidak menentukan judul puisi. Untuk melihat kemampuan siswa yang mendapat
skor 1 atau termasuk kualifikasi tidak tepat disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 7: Siswa yang mendapat skor 1 (tidak tepat) menentukan judul puisi.
No. Nama Judul Puisi
1. Alvian Muda Lingkungan Kelas
2. Yusrin A. Lihu Tidak menentukan judul puisi
3. Skiktya S. Moka Kelasku
Dari tabel di atas tampak bahwa Alvian Muda dan Skiktya S. Moka menentukan judul
yang tidak sesuai dengan tema keindahan alam, sebab judul yang mereka tulis adalah kelasku.
Lain halnya dengan Yusrin A. Lihu yang tidak menulis judul pada puisinya.
Ini berarti bahwa siswa kelas VII4 90% atau 27 siswa mampu menentukan judul puisi,
walaupun masih 3 siswa atau 10% yang belum mampu menentukan judul puisi.
4.2.2 Kemampuan Siswa Menentukan Pilihan Kata
Dalam menentukan pilihan kata, siswa-siswa membutuhkan ketelitian dan kecermatan.
Kata-kata tersebut harus dipilih untuk menimbulkan nilai rasa yang dimiliki oleh
pendengar/pembaca. Pilihan kata tersebut harus berhubungan dengan tema yang dipilih. Untuk
itu pada indikator menentukan pilihan kata, ada indikator penilaian, yakni: (a) skor 8= apabila
diksi yang ditentukan berhubungan dengan tema dan judul puisi, serta diksi yang ditentukan
minimal 8-10 diksi, (b) skor 7= apabila diksi yang ditentukan berhubungan dengan tema dan
judul puisi, serta diksi yang ditentukan minimal 5-7 diksi, (c) skor 6= apabila diksi yang
ditentukan berhubungan dengan tema dan judul puisi, serta pilihan kata minimal 2-4 diksi, (d)
skor 5= tidak menentukan diksi.
Adapun hasil uji kemampuan siswa kelas VII4 SMP Negeri 1 Paguyaman dalam
menentukan pilihan kata akan disajikan melalui tabel berikut.
Tabel 8: Kemampuan Siswa Menentukan Pilihan Kata.
No. Nama Siswa Skor Kualifikasi
1. Alvian Muda 8 Sangat Tepat
2. Ari Agung Prayogo 7 Tepat
3. Arwin Ismail 5 Tidak tepat
4. Djalaludin Tuti Keisya 7 Tepat
5. Moh. Isran Nur Rauf 6 Kurang tepat
6. Parmin Busura 6 Kurang tepat
7. Riyon Kilo 8 Sangat Tepat
8. Sutan Rofsanjani P. Abdullah 5 Tidak tepat
9. Yusrin Lihu 5 Tidak tepat
10. Ayu Apriani Manang 6 Kurang tepat
11. Cirlan S. Harun 6 Kurang tepat
12. Decewin Natalia Langinusa 5 Tidak tepat
13. Dinda Krisna Edue 5 Tidak tepat
14. Hajrat Hippy 5 Tidak tepat
15. Hervina Adam 7 Tepat
16. Ike Apriliani Mahmud 7 Tepat
17. Indriani Abunio 8 Sangat Tepat
18. Isra Yusuf 6 Kurang tepat
19. Kezia Gloria Manorek 7 Tepat
20. Melyana Haidari 7 Tepat
21. Merun Kaiko 7 Tepat
22. Nur’ain Umar 6 Kurang tepat
23. Nur Wahidi Potale 5 Tidak tepat
24. Pratiwi Lanangawa 5 Tidak tepat
25. Skiktya S. Moka 5 Tidak tepat
26. Sri Celsi Hulima 6 Kurang tepat
27. Sry Yulimah Pahahtu 5 Tidak tepat
28. Sopia Karim 6 Kurang tepat
29. Tiansi Ali 5 Tidak tepat
30. Yelinda R. Hilimi 6 Kurang tepat
Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa kelas VII4 belum mempu menentukan pilihan
kata. Hal ini dilihat dari 30 siswa yang memperoleh kualifikasi sangat tepat 3 siswa (10%),
kualifikasi tepat 7 siswa (23%), kualifikasi kurang tepat 9 siswa (30%) dan kualifikasi tidak tepat
11 siswa (36%). Untuk melihat lebih rinci kemampuan siswa dalam aspek menentukan pilihan
kata, yaitu sebagai berikut.
a. Siswa yang memperoleh skor 8 (sangat tepat) menentukan pilihan kata.
Dikatakan sangat tepat sebab diksi yang ditentukan berhubungan dengan tema dan judul
puisi, serta diksi yang ditentukan minimal 8-10 diksi. Adapun kemampuan siswa yang mendapat
skor 8, akan disajikan melalui tabel berikut.
Tabel 9: Siswa yang memperoleh skor 8 (sangat tepat) menentukan pilihan kata.
No. Nama Pilihan Kata
1. Alvian Muda Kelas, indah dan damai, taman, pajangan,
cantik, siswa dan siswi, meja, kursi dan
papan tulis, dan jagung.
2. Riyon Kilo Indah, mempesona, sejuk, burung, daun,
embun, tangkai, daun, rahmat.
3. Indraiani Abunio Bunga, daun, tangkai, sari, harum, indah,
cantik, warna, lebah.
Dari tabel di atas tampak bahwa tiga siswa tersebut mampu menentukan pilihan kata sesuai
dengan tema dan judul puisi serta diksi atau pilihan kata yang dipilih minimal 8-10 diksi. Oleh
sebab itu ketiga siswa tersebut mendapat skor 8 atau termasuk kualifikasi sangat tepat.
b. Siswa yang memperoleh skor 7 (tepat) menentukan pilihan kata.
Dikatakan tepat sebab diksi yang ditentukan berhubungan dengan tema dan judul puisi,
serta diksi yang ditentukan minimal 5-7 diksi. Adapun kemampuan siswa yang mendapat skor 7,
akan disajikan melalui tabel berikut.
Tabel 10: Siswa yang memperoleh skor 7 (tepat) menentukan pilihan kata.
No. Nama Pilihan Kata
1. Ari Agung Prayogo Udara, sejuk, indah, menyegarkan,
mempesona.
2. Djalaludin Tuti Keisya Bunga, pohon, bersih, indah,
pemandangan.
3. Hervina Adam Sari, tangkai, daun, bunga, pelopak
bunga, lebah, dan wangi.
4. Ike Apriliani Mahmud Daun, indah, kumbang, harum, bunga.
5. Kezia Gloria Manorek Indah, cantik, harum, daun, tangkai.
6. Melyana Haidari Daun, indah, mekar, mahkota, cantik,
warna.
7. Merun Kaiko Daun, akar, indah, harum, batang,
tangkai
Dari tabel di atas tampak bahwa ketujuh siswa tersebut menentukan pilihan kata mencapai
5 sampai 7 pilihan kata, serta pilihan kata tersebut sesuai dengan tema dan judul dari puisi yang
mereka tulis. Oleh sebab itu mereka termasuk memperoleh skor 7 atau kualifikasi tepat.
c. Siswa yang mendapat skor 6 (kurang tepat) menentukan pilihan kata.
Siswa yang mendapat skor 6 atau kualifikasi kurang tepat dalam menentukan pilihan kata
ada 9 siswa. Dikatakan kurang tepat, sebab diksi yang ditentukan berhubungan dengan tema dan
judul puisi, dan pilihan kata 2-4 pilihan kata. Hal ini dapat dilihat dari pilihan kata yang
ditentukan oleh 9 siswa melalui tabel berikut.
Tabel 11: Siswa yang mendapat skor 6 (kurang tepat) menentukan pilihan kata.
No. Nama Siswa Pilihan Kata
1. Moh. Isran Nur Rauf Daun, ranting, batang
2. Parmin Busura Keindahan, daun, ranting,
kehidupan.
3. Ayu Apriani Manang Indah, bersih, dan menyenangkan.
4. Cirlan S. Harun Indah, sejuk, bersih, nyaman.
5. Isra Yusuf Bunga, daun
6. Nur’ain Umar Daun, batang.
7. Sri Celsi Hulima Daun, ranting, batang, akar.
8. Sopia Karim Bunga, pohon, rerumputan, dan
kupu- kupu.
9. Yelinda R. Hilimi Indah dan menawan
Dari tabel di atas tampak 9 siswa kelas VII4 menentukan diksi yang berhubungan dengan
tema dan judul puisi dengan pilihan kata minimal 2-4 pilihan kata. Oleh sebab itu 9 siswa
tersebut termasuk siswa yang memperoleh skor 6 atau kualifikasi kurang tepat.
d. Siswa yang mendapat skor 5 (tidak tepat) menentukan pilihan kata.
Dari 30 siswa kelas VII4, yang mendapat skor 5 atau kualifikasi tidak tepat dalam
menentukan pilihan kata ada 11 siswa atau 37%. Dikatakan tidak tepat sebab mereka tidak
menentukan pilihan kata. Adapun nama-nama siswa yang tidak menentukan pilihan kata, yaitu
sebagai berikut.
Tabel 12: Siswa yang mendapat skor 5 (tidak tepat) menentukan pilihan kata.
No. Nama Siswa Pilihan Kata
1. Arwin Ismail Tidak menentukan pilihan kata
2. Sutan Rofsanjani P. Abdullah Tidak menentukan pilihan kata
3. Yusrin Lihu Tidak menentukan pilihan kata
4. Decewin Natalia Langinusa Tidak menentukan pilihan kata
5. Dinda Krisna Edue Tidak menentukan pilihan kata
6. Hajrat Hippy Tidak menentukan pilihan kata
7. Nur Wahidi Potale Tidak menentukan pilihan kata
8. Pratiwi Lanangawa Tidak menentukan pilihan kata
9. Skiktya S. Moka Tidak menentukan pilihan kata
10. Sry Yulimah Pahahtu Tidak menentukan pilihan kata
11. Tiansi Ali Tidak menentukan pilihan kata
Dari tabel di atas tampak bahwa kesebelas siswa tersebut memperoleh skor 5 atau tidak
tepat, sebab untuk indikator tidak tepat dalam penelitian ini adalah tidak menentukan diksi.
4.1.3 Kemampuan Siswa dalam Merangkai Kata Sehingga Menjadi Puisi Yang Utuh.
Dalam penelitian ini, ada indikator penilaian untuk merangkai kata sehingga menjadi puisi
yang utuh. Adapun indikator yang dimaksud yakni: (a) skor 4= memiliki kesesuaian antara larik
satu dengan larik yang lain, penggunaan huruf kapital benar, penulisan singkatan benar,
penulisan kata depan dan kata hubung benar, (b) skor 3= memiliki kesesuaian antara larik satu
dengan larik lain, penggunaan huruf kapital salah, penulisan singkatan benar, penulisan kata
depan dan kata hubung benar, (c) skor 2= memiliki kesesuaian antara larik satu dengan larik lain,
penggunaan huruf kapital salah, penulisan singkatan salah, penulisan kata depan dan kata hubung
salah, (d) skor 1= tidak sesuai antara larik satu dengan larik lain, penggunaan huruf kapital salah,
penulisan singkatan salah, penulisan kata depan dan kata hubung salah.
Dengan indikator yang telah ditentukan dalam penelitian ini, adapun hasil uji kemampuan
siswa kelas VII4 SMP Negeri 1 Paguyaman dalam merangkai kata sehingga menjadi puisi yang
utuh akan disajikan melalui tabel berikut.
Tabel 13: Kemampuan Siswa dalam Merangkai Kata Sehingga Menjadi Puisi Yang Utuh.
No. Nama Siswa Skor Kualifikasi
1. Alvian Muda 2 Kurang baik
2. Ari Agung Prayogo 1 Tidak baik
3. Arwin Ismail 1 Tidak baik
4. Djalaludin Tuti Keisy 1 Tidak baik
5. Moh. Isran Nur Rauf 1 Tidak baik
6. Parmin Busura 1 Tidak baik
7. Riyon Kilo 4 Sangat Baik
8. Sutan Rofsanjani P. Abdullah 2 Kurang baik
9. Yusrin Lihu 1 Tidak baik
10. Ayu Apriani Manang 2 Kurang baik
11. Cirlan S. Harun 1 Tidak baik
12. Decewin Natalia Langinusa 1 Tidak baik
13. Dinda Krisna Edue 1 Tidak baik
14. Hajrat Hippy 1 Tidak baik
15. Hervina Adam 1 Tidak baik
16. Ike Apriliani Mahmud 2 Kurang baik
17. Indriani Abunio 2 Kurang baik
18. Isra Yusuf 1 Tidak baik
19. Kezia Gloria Manorek 1 Tidak baik
20. Melyana Haidari 2 Kurang Baik
21. Merun Kaiko 1 Tidak baik
22. Nur’ain Umar 2 Kurang Baik
23. Nur Wahidi Potale 2 Kurang Baik
24. Pratiwi Lanangawa 3 Baik
25. Skiktya S. Moka 1 Tidak baik
26. Sri Celsi Hulima 2 Kurang baik
27. Sry Yulimah Pahahtu 1 Tidak baik
28. Sopia Karim 1 Tidak baik
29. Tiansi Ali 1 Tidak baik
30. Yelinda R. Hilimi 2 Kurang baik
Tabel di atas tampak bahwa siswa kelas VII4 belum mampu merangkai kata sehingga
menjadi puisi yang utuh. Hal ini dilihat dari 30 siswa kelas VII4 yang memperoleh kualifikasi
sangat baik 1 siswa (3%), kualifikasi baik 1 siswa (3%), kualifikasi kurang baik 10 siswa (34%),
dan kualifikasi tidak baik 18 siswa (60%). Untuk melihat kemampuan siswa dalam aspek
merangkai kata sehingga menjadi puisi yang utuh akan diuraikan sebagai berikut.
a. Siswa yang mendapat skor 4 (sangat baik) merangkai kata sehingga menjadi puisi
yang utuh.
Untuk indikator baik dalam hal merangkai kata sehingga menjadi puisi yang utuh, apabila
puisi yang ditulis memiliki kesesuaian antara larik satu dengan larik lain, dan penggunaan huruf
kapital benar, penulisan singkatan benar, penulisan kata depan dan kata hubung benar. Adapun
siswa yang mendapat skor 4 dalam merangkai kata sehingga menjadi puisi yang utuh adalah
Riyon Kilo.
Contoh puisi:
Pohon … kau begitu indah.
Dengan daun yang hijau dan mempesona
Jika siang tiba udara tetap sejuk karenamu
Burungpun senang hinggap di tangkaimu
Pohon … daunmu begitu cantik
Pagi hari daunmu begitu indah
Dengan tetesan embun pagi
Bagiku, kau adalah rahmat.
Dalam membuat satu puisi diperlukan kesesuaian antara larik satu dengan larik yang lain.
Dari puisi di atas dapat dilihat bahwa larik satu dengan larik yang lain sesuai serta penulisan
huruf kapital benar. Maka dari itu Riyon Kilo mendapat skor 4 atau kualifikasi sangat baik.
b. Siswa yang mendapat skor 3 (baik) merangkai kata sehingga menjadi puisi yang utuh.
Dikatakan mendapat skor 3 apabila memiliki kesesuaian antara larik satu dengan larik lain,
penggunaan huruf kapital salah, penulisan singkatan benar, penulisan kata depan dan kata
hubung benar. Adapun siswa yang mendapat skor 3 atau termasuk kualifikasi baik yaitu Pratiwi
Lanangawa.
Adapun puisi yang ditulis oleh Pratiwi Lanangawa, yakni sebagai berikut.
oh….Bunga warnamu yang indah
Baumu yang semerbak rupamu
yang buat orang terlena
Buat orang terpana dalam buaimu
oh… Bunga mahkotamu yang indah
lambang keberanianmu
Daunmu yang hijau
lambang kehidupanmu.
Dari puisi di atas tampak bahwa puisi yang ditulis oleh Pratiwi Lanangawa memiliki
kesesuaian antara larik satu dengan larik yang lain, akan tetapi penggunaan huruf kapital oleh
Pratiwi Lanangawa masih salah. Hal ini dapat dilihat pada bait pertama larik pertama dan bait
kedua larik pertama, yaitu pada kata “Bunga”, yang ditulis dengan huruf kapital di awal kata,
yang seharusnya penulisannya menggunakan huruf kecil di awal kata menjadi “bunga”. Oleh
sebab itu Pratiwi Lanangawa mendapat skor 3 atau kualifikasi baik pada aspek merangkai kata
sehingga menjadi puisi yang utuh.
c. Siswa yang mendapat skor 2 (kurang baik) merangkai kata sehingga menjadi puisi
yang utuh.
Dalam penulisan puisi, seorang penyair bebas menyalurkan perasaannya melalui tulisan.
Akan tetapi seorang penyair juga harus memperhatikan penggunaan huruf kapital serta
penggunaan kata hubung dan kata depan. Contoh Alvian Muda yang salah pada penulisan kata
depan.
Penggalan puisi pada bait ketiga, yaitu sebagai berikut.
Kelasku… kau tampak begitu cantik
Begitu pula siswa & siswinya
Di dalam terdapat meja, kursi, dan papan tulis
Dibelakang terdapat jagung yang manis.
Dari penggalan puisi di atas tampak bahwa pada lari keempat Alvian Muda salah
menuliskan kata. Seharusnya menjadi “Di belakang”. Serta penulisan kata “&”, yang seharusnya
menjadi “dan”.
Selain Alvian Muda yang mendapat skor 2, Sri Celsi Hulima juga mendapat skor 2. Hal ini
dapat dilihat dari puisi yang ditulis oleh siswi tersebut.
Penggalan puisi pada bait kedua.
Pohon …
kau begitu indah dimataku
karena kamu adalah pelindungku
begitu angin meniupmu, daunmu jatuh begitu saja.
Dari penggalan puisi di atas tampak bahwa penulisan kata depan salah. Kata “dimataku”
seharusnya dipisah menjadi “di mataku”.
Lain halnya dengan Alvian Muda dan Sri Celsi Hulima yang salah pada penggunaan kata
depan, Ayu Apriani Manang menulis puisi dengan menggunakan singkatan. Hal ini dapat dilihat
pada penggalan puisi berikut.
Penggalan puisi bait kedua.
Taman…
Banyak bunga- bunga yg mekar
Denga daun berwarna- warni
Kami senang merwatmu
Dari puisi di atas tampak bahwa puisi yang ditulis oleh Ayu mendapat skor 2, sebab
menggunakan singkatan pada penulisan puisi. Seharusnya penulisannya menjadi “yang”.
d. Siswa yang mendapat skor 1 (tidak tepat) merangkai kata sehingga menjadi puisi yang
utuh.
Siswa yang memperoleh skor 1 (tidak baik) ada 18 siswa. Dikatakan tidak baik apabila
tidak sesuai antara larik satu dengan larik lain, penggunaan huruf kapital salah, penulisan
singkatan salah, penulisan kata depan dan kata hubung salah.
Contoh salah siswa yang mendapat skor 1 pada aspek merangkai kata menjadi puisi yang
utuh adalah Moh. Isran Nur Rauf. Adapun puisi yang ditulis oleh Moh. Isran Nur Rauf adalah
sebagai berikut.
Pohon kau tumbuh begitu besar
kau selalu menghasilkan oksigen yang segar
Daunmu begitu inDah
batangmu begitu menonjol keatas.
Pohon kau aDalah sumber khDPn kami.
Kau aDalah PelinDung kami
Di saat kami kePanasan
Kau begitu berarti bagi kami
Pohon kau tak kenal lelah
Suatu saat angin meniup DeDaunanmu
Kau tetap akan menghiDupkan Daunmu
Yg baru
Dari puisi di atas tampak banyak sekali kesalahan dalam penggunaan huruf kapital di
tengah kata. Contoh kata: inDah”, “aDalah”, “khDPn”, “PelinDung”, “DeDaunanmu”,
“menghiDupkan”, dan “Daunmu”. Seharusnya penulisan kata tersebut menjadi “indah”,
“adalah”, “kehidupan”, “pelindung”, “dedaunanmu”, “menghidupkan”, dan “daunmu”. Tidak
hanya dalam menulisan huruf kapital yang salah, tetapi penggunaan singkatan dan kata depan
salah. Seperti: “Yg”, “khDPn”, dan “keatas”.seharusnya kata “yg” penulisannya menjadi
“yang”, kata “khDPn” penulisannya menjadi “kehidupan”, dan kata “keatas” penulisannya
menjadi “ ke atas”. Sedangkan antara larik satu dengan larik yang lain tidak sesuai. Hal ini dapat
dilihat pada penggalan puisi bait ketiga. Antara larik 1 dan larik kedua tidak berhubungan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Moh. Isran Nur Rauf mendapat skor 1 pada aspek
merangkai kata sehingga menjadi puisi yang utuh.
4.2 Pembahasan
Menulis puisi berkenaan dengan keindahan alam SMP Negeri 1 Paguyaman,
memperhatikan 3 indikator yang telah ditentukan. Adapun indikator tersebut, yakni: (1)
menentukan judul puisi, (2) menentukan pilihan kata, (3) merangkai kata sehingga menjadi puisi
yang utuh.
Adapun hasil uji kemampuan siswa dalam menulis puisi berkenaan dengan keindahan alam
pada siswa kelas VII4 SMP Negeri 1 Paguyaman dengan memperhatikan 3 indikator di atas,
akan dipaparkan sebagai berikut.
Tabel 14: kemampuan siswa dalam menulis puisi berkenaan dengan keindahan alam.
N
o.
Nama Indikator capaian Persentase Kualifikasi
1 2 3
1. Alvian Muda 1 8 2 68 68% Kurang
2. Ari Agung Prayogo 3 7 1 68 68% Kurang
3. Arwin Ismail 3 5 1 56 56% Kurang
4. Djalaludin Tuti Keisya 3 7 1 68 68% Kurang
5. Moh. Isran Nur Rauf 3 6 1 62 62% Kurang
6. Parmin Busura 3 6 1 62 62% Kurang
7. Riyon Kilo 3 8 4 93 93% Baik Sekali
8. Sutan Rofsanjani P. Abdullah 3 5 2 62 62% Kurang
9. Yusrin Lihu 1 5 1 43 43% Kurang
10 Ayu Apriani Manana 4 6 2 75 75% Cukup
11 Cirlan S. Harun 3 6 1 62 62% Kurang
12 Decewin Natalia Langinusa 3 5 1 56 56% Kurang
13 Dinda Krisna Edue 3 5 1 56 56% Kurang
14 Hajrat Hippy 3 5 1 56 56% Kurang
15 Hervina Adam 3 7 1 68 68% Kurang
16 Ike Apriliani Mahmud 3 7 2 75 75% Cukup
17 Indriani Abunio 3 8 2 81 81% Baik
18 Isra Yusuf 3 6 1 62 62% Kurang
19 Kezia Gloria Manorek 3 7 1 68 68% Kurang
20 Melyana Haidari 3 7 2 75 75% Cukup
21 Merun Kaiko 3 7 1 68 68% Kurang
22 Nur’ain Umar 3 6 2 68 68% Kurang
23 Nur Wahidi Potale 4 5 2 68 68% Kurang
24 Pratiwi Lanangawa 3 5 3 68 68% Kurang
25 Skiktya S. Moka 1 5 1 43 43% Kurang
26 Sri Celsi Hulima 3 6 2 68 68% Kurang
27 Sry Yulimah Pahahtu 3 5 1 56 56% Kurang
28 Sopia Karim 4 6 1 68 68% Kurang
29 Tiansi Ali 3 5 1 56 56% Kurang
30 Yelinda R. Hilimi 3 6 2 68 68% Kurang
Dari hasil uji kemampuan siswa kelas VII4 secara total dalam menulis kreatif puisi
berkenaan dengan keindahan alam SMP Negeri 1 Paguyaman menunjukkan bahwa dari 30 siswa
yang memperoleh kualifikasi baik sekali 1 siswa (3%), kualifikasi baik 1 siswa (3%), kualifikasi
cukup 3 siswa (10%), dan kualifikasi kurang 25 siswa (84%). Untuk lebih jelasnya akan
diuraikan kemampuan siswa dalam menulis puisi berkenaan dengan keindahan alam sekolah,
yaitu sebagai berikut.
a. Siswa yang mendapat nilai 93 (baik sekali) menulis puisi berkenaan dengan keindahan
alam.
Siswa dikatakan mendapat kualifikasi baik atau nilai capaian antara nilai 90-100, apabila
siswa tersebut mendapat jumlah skor 15 sampai 16 dari ketiga aspek yang dinilai. Dari 30 siswa
kelas VII4, 1 siswa yang termasuk kualifikasi baik sekali, dengan perolehan nilai 93. Siswa
tersebut yakni Riyon Kilo.
Untuk indikator pertama, indikator kedua dan ketiga Riyon Kilo mampu. Sebab ia mampu
menentukan judul, menentukan pilihan kata serta mampu merangkai kata sehingga menjadi puisi
yang utuh dengan baik. Oleh sebab itu untuk indikator pertama ia mendapat skor 3 atau
kualifikasi tepat, dan untuk indikator kedua ia mendapat skor 8 dan indikator ketiga ia mendapat
skor 4.
Hal ini dapat dilihat pada puisi yang ditulis oleh Riyon Kilo dengan judul puisi “Pohon”,
dengan pilihan kata: indah, mempesona, sejuk, burung, daun, embun, tangkai, daun, rahmat.
Pohon … kau begitu indah.
Dengan daun yang hijau dan mempesona
Jika siang tiba udara tetap sejuk karenamu
Burungpun senang hinggap di tangkaimu
Pohon … daunmu begitu cantik
Pagi hari daunmu begitu indah
Dengan tetesan embun pagi
Bagiku, kau adalah rahmat.
Dari puisi di atas dapat dilihat bahwa untuk indikator pertama Riyon Kilo mampu menulis
puisi dengan judul “Pohon”. Begitu juga untuk indikator kedua, ia dikatakan mampu. Hal ini
dapat dilihat dari pilihan kata yang sesuai dengan tema dan judul puisi, serta pilihan kata yang
ditentukan 9 pilihan kata, dan untuk indikator ketiga merangkai kata sehingga menjadi puisi yang
utuh ia sudah dikatakan mampu, sebab larik satu dengan larik yang lain sesuai serta penulisan
huruf kapital benar. Oleh sebab itu Riyon Kilo mendapat nilai 93 atau kualifikasi baik sekali.
b. Siswa yang mendapat nilai 81 (baik) menulis puisi berkenaan dengan keindahan alam.
Siswa yang mendapat kualifikasi baik, apabila siswa tersebut mendapat nilai pada
rentangan nilai 80-89. Indriani Abunio adalah siswa yang mendapat nilai 81. Indriani Abunio
mampu pada indikator pertama sampai kedua, tapi untuk indikator ketiga merangkai kata
sehingga menjadi puisi yang utuh Indriani Abunio belum mampu. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada puisi yang ditulis oleh Indriai Abunio, yakni sebagai berikut.
Tema : Halaman Sekolah
Judul : “Bunga”
Diksi : bunga, daun, tangkai, sari, harum, indah, cantik, warna, lebah.
Bunga….
dipagi yang cerah aku menyiram bungku
yang cantik dan daunnya yang hijau
aku mencium wanginya yang sangat harum
banyak lebah yang hingga diputik sarimu
Bunga…
kau tampak indah dengan tangkaimu
dan warnamu yang mempesona
engkaulah yang membuat tamanku
indah
engkau juga bunga kesayanganku.
Dari puisi di atas tampak indikator pertama sampai kedua, Indriani mampu. Tapi untuk
indikator ketiga ia belum mampu, sebab pada bait pertama larik kedua, yaitu pada kata “dipagi”
yang seharusnya penulisannya dipisah menjadi “di pagi”, begitu juga kata “diputik” yang
seharusnya penulisannya terpisah menjadi “di putik”. Oleh sebab itu Indriani Abunio termasuk
mendapat skor 2 atau termasuk kualifikasi kurang baik untuk indikator merangkai kata sehingga
menjadi puisi yang utuh.
c. Siswa yang mendapat nilai 75 (cukup) menulis puisi berkenaan dengan keindahan
alam.
Siswa yang mendapat kualifikasi cukup ada 3 siswa, yakni: Ayu Apriani Manang, Ike
Apriliani Mahmud dan Melyana Haidari. Dikatakan mendapat nilai cukup sebab mereka
memperoleh nilai capaian antara 70-79. Untuk memperoleh nilai antara 70-79 yaitu jika siswa
tersebut mendapat jumlah skor 12 dari ketiga aspek yang dinilai. Adapun nilai yang mereka
peroleh adalah nilai 75.
Kemampuan dalam menentukan judul dan menentukan pilihan kata mereka sudah
dikatakan mampu. Sedangkan untuk indikator merangkai kata mereka dikatakan tidak mampu.
Adapun salah satu dari tiga contoh puisi yang mendapat nilai 75 adalah puisi yang ditulis oleh
Ike Apriliani Mahmud.
Tema : “Halaman Sekolah”
Judul : “Bunga”
Diksi : daun, indah, kmbang, harum bunga.
Oh bunga…
Engkau tumbuh dengan mekar
Dengan daunmu berwarna hijau
Engkau terlihat sangat Indah
Seperti pelangi yang mewarnai halaman sekolah
Oh bunga…
Engkau tumbuhan yang sangat indah
Yang tumbuh di halaman sekolah
Menghiasi taman bunga
Dan halaman sekolah
Oh bunga…
Engkau tumbuhan yg begitu harum
Sehingga kumbang hingga di bungamu
Terima kasi bunga
Engkau telah mewarnai Halaman sekolah
Dari puisi di atas tampak bahwa Ike Apriliani Mahmud mampu pada indikator menentukan
judul puisi dan mampu menentukan pilihan kata. Sedangkan untuk indikator ketiga, ia dikatakan
belum mampu. Hal ini dilihat dari puisi yang ditulis oleh Ike Apriliani Mahmud. Dari segi
kesesuaian antara larik satu dengan larik yang lain dapat dikatakan sesuai. Sedangkan untuk
penulisan huruf kapital Ike Aprialiani Mahmud masih salah. Seperti pada bait ketiga larik kelima
pada kata “Halaman” yang sebenarnya ditulis dengan huruf kecil menjadi “halaman”, sebab
berada di tengah larik, begitu juga dengan kata “Indah” pada bait pertama larik keempat yang
sebenarnya ditulis dengan huruf kecil menjadi “indah”. Tidak hanya penulisan huruf kapital yang
salah, tetapi penulisan kata juga salah, seperti pada kata “ terima kasi” dan “hingga”. Seharusnya
penulisan kedua kata tersebut menjadi “terima kasih” dan “hinggap”. Oleh karena itu, Ike
Apriliani Mahmud termasuk siswa yang mendapat kualifikasi tidak mampu pada indikator
ketiga, yaitu merangkai kata sehingga menjadi puisi yang utuh.
d. Siswa yang mendapat nilai rentang 0-69 (kurang) menulis puisi berkenaan dengan
keindahan alam.
Siswa yang mendapat nilai kurang ada 25 siswa. Dikatakan mendapat nilai kurang apabila
capaian nilai berada pada nilai 0-69. Untuk mendapat nilai antara 0-69 yaitu jika siswa tersebut
mendapat jumlah skor 7 sampai 11 dari keempat aspek yang dinilai. Hervina Adam adalah salah
satu siswa yang memperoleh nilai 68.
Contoh puisi yang ditulis oleh Hervina Adam dengan indikator pertama, dan indikator
kedua sudah dikatakan mampu, sedangkan untuk indikator ketiga ia belum mampu.
Tema : “Keindahan Sekolah”
Judul : “Bunga”
Diksi : sari, tangkai, daun, bunga, pelopak bunga, lebah, dan wangi.
Bunga…..
kau tumbuh indah dengan bermacam- macam warna
Bagaikan warna pelangi
Kulihat lebah hinggap dikau yang sangat cantik meng-
hisap sari yang manis didalam tubuhmu
kau memiliki pelopak bunga yang sangat indah dan daun berwarna hijau
Oh bunga…
Kau tampak cantik
dengan tangkai yang indah
kau tumbuh mekar dihalaman
sekolahku
Oh bunga…
kau menghiasi halaman sekolahku
banyak lebah yang hinggap ditubuhmu
kau tumbuhan yang sangat wangi
karena itulah banyak orang menyukaimu.
Dari puisi di atas tampak bahwa Hervina Adam mampu pada indikator pertama dan
indikator kedua, sebab ia mampu menentukan judul puisi dan mampu menentukan pilihan kata.
Namun untuk indikator ketiga dalam hal merangkai kata sehingga menjadi puisi yang utuh, ia
belum mampu. Hal ini dapat dilihat dari puisi yang ditulis Hervina, masih banyak penulisan kata
depan yang salah seperti kata “dihalaman” yang seharusnya menjadi “di halaman”, kata
“didalam” yang seharusnya menjadi “di dalam”, dan kata “pelopak”, yang sebenarnya kata
“kelopak” dan ketidaksesuaian antara larik ketiga dan larik keempat pada bait pertama. Oleh
sebab itu pada indikator ketiga ia dikatakan belum mampu merangkai kata.
Lain halnya dengan Hervina Adam, Sri Celsi Hulima mampu pada indikator pertama,
sedangkan untuk indikator kedua dan ketiga ia kurang mampu. Hal ini dapat dilihat pada puisi
yang ditulis oleh Sri Celsi Hulima.
Tema : “Halaman Sekolah”
Judul : “Pohon”
Diksi : daun, ranting, batang, akar
Pohon
Pohon kau begitu indah
dengan daun yang berwarna hijau
rantingmu yang kecil dan juga kuat
Dengan batang yang kuat
Pohon…
kau begitu indah dimataku
karena kamu adalah pelindungku
begitu angin meniupmu, daunmu terjatuh begitu saja.
Dari puisi di atas dapat dilihat bahwa Sri Celsi Hulima mampu menentukan judul puisi.
Sedangkan untuk indikator menentukan pilihan kata ia kurang mampu, sebab pilihan kata yang
ditentukan hanya 4 pilihan kata. Oleh sebab itu ia termasuk siswa yang kurang mampu
menentukan pilihan kata. Begitu juga dalam hal merangkai kata sehingga menjadi puisi yang
utuh. Ia dikatakan belum mampu, sebab untuk penulisan kata depan salah. Seharusnya dipisah,
seperti kata “dimataku” penulisan sebenarnya “di mataku”. Sedangkan pada bait kedua larik
ketiga dan kempat tidak berhubungan atau tidak sesuai. Oleh sebab itu, Sri Celsi Hulimah
termasuk siswa yang memperoleh kualifikasi kurang mampu pada indiktor menentukan pilihan
kata dan merangkai kata sehingga menjadi puisi yang utuh.
Diantara 25 siswa yang termasuk kualifikasi kurang, ada siswa yang memperoleh nilai
yang paling di bawah yaitu Yusrin A. Lihu, dengan perolehan nilai 43. Adapun puisi yang ditulis
oleh Yusrin A. Lihu adalah sebagai berikut.
Di sekitar sekolah banyak bunga
berwarna merah bunga itu agak
tipis sekali
Daun buahnya banyak sekali
berwarna merah
kemudian bunga itu inda sekali
bunga itu harus berhias sekali
di sekolah
Dan bunga berbuka sedikit
Dari puisi di atas dapat dilihat bahwa Yusrin A. Lihu pada indikator pertama, indiktor
kedua dan indikator ketiga tidak mampu. Hal ini dapat dilihat dari puisi yang ditulis oleh Yusrin
A. Lihu. Ia tidak menentukan judul puisi dan pilihan kata pada puisinya. Sedangkan untuk
merangkai kata sehingga menjadi puisi yang utuh, ia juga dikatakan tidak mampu. Hal ini
disebabkan ketidaksesuaian antara larik satu dengan larik yang lain. Seperti pada bait pertama,
larik pertama, kedua dan ketiga. Tidak hanya pada bait pertama yang tidak sesuai, tetapi larik
kedua pun demikian. Oleh sebab itu ia mendapat kualifikasi tidak mampu untuk tiga indikator
menulis puisi berkenaan dengan keindahan alam di lingkungan SMP Negeri 1 Paguyaman.
Beda halnya dengan Yusrin A. Lihu yang tidak menentukan judul puisi, Skiktya S. Moka
menentukan judul puisi. Namun judul dan isi puisi berhubungan dengan kelas. Skiktya S. Moka
adalah siswa yang memperoleh nilai 43. Adapun puisi karya Skiktya S. Moka yakni sebagai
berikut.
Tema : “Keindahan alam”
Judul : “Kelasku”
“kelasku”
Oh kelasku…
kelasku yang indah
kelasku penuh dengan kegunaan
kelasku kau terlalu diperlukan
Oh kelasku
Jika kau terus indah dan bersih
pasti yang banyak menyukaimu
dan tidak pula siswa akan betah dikelas
kelasku…
kau juga penuh pajangan tentang pelajaran
kau banyak dengan kenang kenangang
warna kau begitu terang yang disukai orang- orang
Dari puisi di atas dapat dilihat bahwa Skiktya menentukan judul puisi yaitu kelasku. Untuk
indikator pertama, ia mendapat kualifikasi tidak mampu, sebab judul puisi Skiktya adalah
kelasku, yang tidak berhubungan dengan keindahan alam di lingkungan sekolah. Untuk indikator
kedua dan ketiga ia juga dikualifikasikan tidak mampu , sebab ia tidak menentukan pilihan kata
serta pada bait kedua dan ketiga, tidak memiliki kesesuaian antara larik satu dengan larik yang
lain. Jadi dapat dikatakan bahwa Skiktya untuk empat indikator menulis puisi berkenaan dengan
keindahan alam, ia dikatakan belum mampu.
Dikatakan pada Bab III Metodologi Penelitian, bahwa untuk kualifikasi baik sekali rentang
nilai dari 90%-100%, kualifikasi baik dari 80%-89%, kualifikasi cukup dari 70%-79%, dan
kualifikasi kurang dari 0%-69%. Sesuai tabel uji kemampuan siswa dalam menulis puisi
berkenaan dengan keindahan alam pada siswa kelas VII4 SMP Negeri 1 Paguyaman adalah dari
30 siswa yang memperoleh kualifikasi baik sekali 1 siswa (3%) dengan perolehan nilai 93,
kualifikasi baik 1 siswa (3%) dengan perolehan nilai 81, kualifikasi cukup 3 siswa (10%) dengan
perolehan nilai 75, dan kualifikasi kurang 25 siswa (84%) dengan perolehan nilai mulai dari nilai
0 sampai nilai 69. Sedangkan siswa dikatakan mampu jika klasifikasi kemampuan ditingkat
penguasaan dari 70%-100%, sedangkan dikatakan belum mampu jika klasifikasi kemampuan
ditingkat penguasaan dari 0%-69%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui tabel berikut.
Tabel 15: kemampuan siswa dalam menulis puisi.
No. Tingkat penguasaan Jumlah siswa keterangan
1. 70%-100% 5 Mampu
2. 0%-69% 25 Belum Mampu
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VII4 SMP N. 1 Paguyaman dalam
menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam dikatakan belum mampu, sebab dari 30
siswa kelas VII4, 5 siswa (16%) mampu menulis puisi berkenaan dengan keindahan alam
sedangkan 25 siswa (84%) belum mampu menulis puisi berkenaan dengan keindahan alam.