BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.uinsby.ac.id/1052/8/Bab 4.pdf · kondisi di madrasah...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANdigilib.uinsby.ac.id/1052/8/Bab 4.pdf · kondisi di madrasah...
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Setting Penelitian
1. Sejarah Sekolah
Madrasah Ibtidaiyah NU Darul Ulum didirikan pada tahun1967.
Terletak di Desa Candiwates Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan,
kurang lebih 2 Km kearah selatan dari Kota Pandaan . Madrasah
Ibtidaiyah NU Darul Ulum di bangun diatas area tanah seluas 1284 m2
dengan status kepemilikan sudah sertifikat (644 m2). Dari luas area tanah
tersebut di gunakan untuk bangunan seluas 644 m2, dan selebihnya adalah
halaman sekolah dan lahan kosong.
Berikut ini adalah tabel nama kepala madrasah dari awal berdiri
sampai sekarang :
Tabel 4.1
Daftar nama Kepala Madrasah
No Nama Periode
1. Bapak Imam Ahmad 1967-1987
2. Bapak Moh. Mansyur 1987-1990
3. Ibu Sholihah, S.Pd 1990-1992
4. Bapak Moh. Faqih 1992-1997
5. Bapak Nakhwan, S.Pd 1997-2006
6. Bapak Mustofa, S.Pd.I 2006-2010
7. Bapak Roviq, S.Pd.I 2010-sekarang
39
40
Tenaga pengajar MI NU Darul Ulum yang ada saat ini 14 orang
dan karyawan sebanyak 3 orang, yang sudah memiliki bidang keilmuan
sesuai dengan pelajaran dan tugas masing-masing baik dalam ilmu agama
mapun ilmu-ilmu umum.
2. Visi Sekolah/Madrasah
Berprestasi, berbudaya islami, terampil dan mandiri
3. Misi Sekolah/ Madrasah
a. Mewujudkan prestasi belajar belajar dengan meningkatkan KBM dan
sarana prasarana sekolah
b. Mewujudkan pribadi yang islami
c. Mewujudkan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler menuju
kemandirian
4. Tujuan Sekolah/ Madrasah
Dengan berpedoman pada visi dan misi yang telah dirumuskan serta
kondisi di madrasah tujuan madrasah yang ingin dicapai pada tahun
pelajaran 2014/2015 adalah sebagai berikut .
a. Memberikan kesempatan dan pelayanan pendidikan umum dan
keagamaan secara maksimal
b. Menerapkan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari
40
41
c. Meningkatkan ketrampilan dan kemandirian didalam dan diluar
sekolah
5. Data Kondisi Ruang
Tabel 4.2.
Sarana dan Prasarana
No Jenis RuangJumlah
Ruang
Luas
(m2)
Kondisi Ruang
Ket.Baik
Rusak
ringan
Rusak
berat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Ruang Teori / Kelas
Ruang Kepala Sekolah
Administrasi / TU
Ruang Guru
Ruang Perpustakaan
Laboratorium IPA
Ruang UKS
WC Guru
WC Murid
Mushollah
6
1
-
-
1
-
-
1
2
-
200
30
-
-
21
-
-
2
2
-
1
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
-
-
1
-
-
1
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Sumber dari dokumen madrasah
41
42
B. Hasil Penelitian
1. Pra siklus
Kegiatan pra siklus dilakukan dengan mengumpulkan data hasil
wawancara dengan guru mata pelajaran matematika. Untuk
mengetahui hasil belajar siswa kelas III MI NU Darul Ulum
Candiwates sebelum menggunakan media realia , pada siklus I peneliti
melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika yakni
Ibu Susiati, S.Pd.SD terkait dengan metode, media, dan strategi yang
digunakan dalam pembelajaran matematika di kelas III MI NU Darul
Ulum Candiwates.
Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa selama ini guru
menyampaikan materi dengan metode ceramah, tanya jawab, dan
penugasan. Meskipun pembelajaran sudah berorientasi pada siswa,
seperti yang dikatakan oleh Ibu Susiati, S.Pd.SD aktivitas belajar siswa
belum maksimal, karena dari 34 siswa kelas III masih didapati 9 siswa
yang pasif, 6 siswa ramai atau mengobrol sendiri pada saat pelajaran
serta 8 siswa motivasi rendah.
Permasalahan tersebut secara otomatis berdampak pada minimnya
hasil nilai ulangan siswa dalam proses proses belajar. Hal ini
didasarkan pada hasil ulangan siswa, sehingga berdampak pada nilai
mata pelajaran matematika yang belum menunjukkan angka maksimal
karena 34 siswa atau secara klasikal 64,7 % didapati belum memenuhi
batas ketuntasan minimum belajar yakni 75 %.
42
43
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahawa hasil belajar
siswa kelas III MI NU Darul Ulum Candiwates dalam perkalian masih
dibawah rata-rata atau KKM.
2. Siklus I
Pada siklus I ini merupakan proses pembelajaran matematika
dengan materi perkalian menggunakan media realia. Kegiatan siklus 1
ini dilaksanakan pada tanggal 9 September 2014 dikelas III dengan
jumlah siswa sebanyak 34 siswa, 19 siswa laki-laki dan 15 siswa
perempuan. Pembelajaran berlangsung dengan alokasi waktu 3 x 35
menit yakni pada pukul 07.00 – 08.45. Penelitian Tindakan Kelas ini
terdiri dari empat langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan, obeservasi,
dan refleksi. Berikut pemaparan masing-masing tahap siklus I:
a. Perencanaan ( planning )
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ),
instrument observasi kegiatan guru dan siswa, serta instrument
penilaian.
Uji validasi juga dilakukan dalam tahap perencanaan ini. Uji
validasi dilakukan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran,
instrumen observasi kegiatan guru dan siswa, dan instrumen yang
penilaian nya dilakukan oleh guru dan dalam pembelajaran.
Uji validasi dilakukan oleh Kepala Madrasah Bapak Roviq,S.Pd.I
43
44
b. Pelaksanaan ( acting )
Pelaksanaan kegiatan pada siklus I ini berupa kegiatan belajar
mengajar Matematika di kelas III MI NU Darul Ulum Candiwates
dengan jumlah siswa 34 siswa, 19 siswa laki-laki dan 15 siswa
perempuan. Rangkaian kegiatan siklus I dilakukan pada hari selasa
9 September 2014 jam pelajaran pertama sampai ke tiga dengan
alokasi waktu 3 jam pelajaran ( 3 x 35 menit ). Disini peneliti
bertindak sebagai guru mata pelajaran dan melakukan
pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang sudah dibuat dan di alidasi.
Saat bel masuk sekolah, siswa langsung masuk kelas dan
berdoa bersama. Pembelajaran diawali dengan tanya jawab
mengenai keadaan siswa dengan sapaan anak MI. Siswa menjawab
salam dengan semangat. Kemudian dilanjut dengan pemberian
pertanyaan seputar materi perkalian dengan mengaitkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Pertanyaannya adalah sebagai berikut :
- Apakah kalian sudah mengenal perkalian?
- Siapa yang bisa membuat contoh perkalian?
Pertanyaan pertama dijawab serempak “ sudah, waktu dikelas II”.
Sedangkan pertanyaan ke dua hanya beberapa anak yang bisa
menjawab dengan lantang, yakni Mada, Kamila, Trian, Dafi.
44
45
Langkah selanjutnya guru menyampaikan tujuan
pembelajaran hari ini dan aturan-aturan selama proses
pembelajaran. Setelah itu guru juga menyampaikan materi tentang
perkalian dengan menggunakan media sedotan dan menggunakan
gambar. Guru memberi contoh cara menghitung perkalian dengan
memperagakan dan anak-anak memperhatikan dan mengamati dari
tempat duduknya masing-masing. Contoh perkaliannya adalah:
5x6 = 30 cara menghitungnya guru dengan menjelaskan dengan
menggunakan gambar sedotan yang disusun 5 baris sebanyak 6
baris. Dari sini anak-anak mudah untuk menghitung hasil perkalian
tadi. Siswa yang lain memperhatikan dan menjawab dengan
seksama.
Gambar 4.1
Foto kegiatan siswa dalam pembelajaran
45
46
Ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa masih
gaduh mengobrol dengan teman sebangkunya masing-masing
sehingga suasana kelas tidak terkondisikan. Dalam mengatasi
kegaduhan tersebut guru memberi semangat dengan yel-yel yang
sudah dihafal siswa. Yaitu dengan guru berkata Siswa Darul
Ulum? Siswa menjawab “Alhamdulillah luar biasa yes”. Cinta
Matematika ? Yes, sudah pasti.
Setelah siswa berada pada suasana sedikit tenang, guru
mengadakan tanya jawab secara klasikal. Dan terlihat semuanya
antusias menjawab dan masih banyak siswa yang belum menjawab
benar.
Ketika proses pembelajaran dengan metode demonstrasi
selesai, siswa yang belum faham dipersilahkan untuk bertanya.
Beberapa siswa mengajukan pertanyaan. Diantaranya adalah Ilmi
dan Reva. “ Bu, bagaimana cara mengitung perkalian dengan cepat
? Guru tidak langsung menjawab, tetapi mengembalikan
pertanyaan tersebut kepada siswa di kelas. Mada menjawab,
“dengan cara penjumlahan berulang”. Guru memberikan pujian
kepada siswa yang bertanya dan yang menjawab. Kemudian guru
memberikan beberapa soal perkalian untuk dikerjakan anak-anak.
Sebelum anak-anak mengerjakan soal-soal yang diberikan guru,
guru bertanya kepada siswa tentang apa yang sudah disampaikan
pada awal pembelajaran. Ketika guru bertanya siswa dengan
46
47
serempak menjawab. Setelah diadakan evaluasi dan hasilnya sudah
mencapai 61, 76 % siswa mencapai target KKM. Namun ini masih
belum mencapai target maksimal yakni 75 %.
Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa membuat
kesimpulan mengenai materi pembelajaran. Beberapa siswa yakni
Angga, Udin, Zila, Melinda, Mita dan Indi belum bisa mengikuti
kesimpulan karena masih mengobrol sendiri. Siswa dengan tertib
berdoa, dan guru mengakhiri dengan salam penutup.
Tabel 4.3Hasil Tes Siklus I
No Nama Siswa Skor Nilai Akhir Ket.1 Abdul Rohman Ilham F 5 50 TT2 Afifatun Monicka 8 80 T3 Akhmad Davin Sabintoro 4 40 TT4 Cahya Fitria 8 80 T5 Cholifatul Agustin Anzani 8 80 T6 Davi Refqi Ananda 8 80 T7 Firna Khusnia Ramadhani 10 100 T8 Indi Zulva Sholichah 8 80 T9 Kamilatus Shofiyah Az Zahra 9 90 T
10 Kholil Maulid Huda Isya'i 5 50 TT11 Lailatul Baderiya 6 60 TT12 Listya Nirmala 5 50 TT13 M. Farhan Ardana 8 80 T14 M.Ifan Setiawan 5 50 TT15 M.Roychul Firdaus 5 50 TT16 Manzilatur Rahma 5 50 TT17 Ma'rufil Karukhi 6 60 TT18 Maulana Bagus Solakhudin 8 80 T19 Meilinda Salsabila 8 80 T20 Miftakhul Hidayatullah 8 80 T21 Miftakhul Jannah 8 80 T22 Moch.Angga Sugeng. P 5 50 TT
47
48
23 Moh. Syahrul Baihaqi 6 60 TT24 Muhamad Asvi Muzaki 8 80 T25 Muhammad Akbar Maulana A 8 80 T26 Mukhammad Safarudin 4 40 TT27 Nur Afifah Fauziah 8 80 T28 Peby Maulidiya Fimandasari 4 40 TT29 Salsa Billa Lazuardina 8 80 T30 Sandi Bagas Saputra 8 80 T31 Sandra Bunga Alicia Reva 8 80 T32 Sofyan Triantoro 10 100 T33 Zainal Ilmi 9 90 T34 Ryan Adi Putra 8 80 T
Keterangan :
T : Tuntas
TT : Tidak tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 21 siswa
Jumlah siswa yang tidak tuntas : 13 siswa
Jumlah skor maksimal : 100
Nilai rata-rata siswa = 2390 = 70.2934
Sedangkan presentase ketuntasan siswa secara klasikal
dapat diketahui dengan perhitungan berikut :
P = siswa yang tuntas belajar x 100 % = 21 x 100 %= 61.76 %Siswa 34
Dari nilai rata-rata hasil efaluasi diketahui ketuntasan siswa
pada siklus I ini termasuk dalam criteria cukup.
48
49
Hal diatas disebabkan karena model pembelajaran dengan
media realia mudah dipahami oleh siswa sehingga dapat memicu
semangat dan keingintahuan siswa dalam belajar matematika.
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
pembelajaran. Mulai dari mengamati perhatian siswa terhadap
materi yang diberikan, perhatian siswa terhadap penjelasan guru,
serta minat siswa terhadap proses pembelajaran
Tabel 4.4Hasil Aktifitas Guru
NO Indikator/ Aspek yang dinilaiKRITERIA
NILAI1 2 3 4
1. Membuka pelajaran dengan tepat
2. Membantu siswa dalam mengenal topik
3.Menjelaskan isi kegiatan kepada siswa/langkah
kegiatan
4.Menggunakan ekspresi dalam berkomunikasi
dengan siswa
5.Menggunakan respon siswa dalam
menyelenggarakan kegiatan
6.Menggunakan media dan alat pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan
7.Menyelenggarakankegiatan dengan urutan yang
logis
8.Menggunakan berbagai metode dalam
menjelaskan isi kegiatan
9. Membimbing siswa dalam mengikuti kegiatan
49
50
secara individual maupun kelompok
10.
Memberikan banyak kesempatan kepada siswa
untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang
dilaksanakan
11. Memberikan kekuatan kepada siswa
12.Melaksanakan penilaian selama kegiatan
berlangsung
13. Menutup kegiatan dengan tepat
14. Memberikan tugas/PR
Jumlah NILAI RIIL =42Jumlah NILAI IDEAL = 56 KLASIFIKASI
BAIKNILAI PERSENTASI = 75%
: Baik Sekali : 76% - 100%
: Baik : 56% - 75%
: Cukup : 26% - 55%
: Kurang : 0% - 25%
Keterangan :
1 = Sangat tidak baik (tidak dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif, tidak
tepat waktu)
2 = Tidak baik (dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif, tidak tepat waktu)
3 = Baik (dilakukan, sesuai aspek, efektif, tidak tepat waktu)
4 = Sangat baik ( dilakukan, sesuai aspek, efektif, tepat waktu)16
16 Anhar,Muflihal.Peningkatan kreatifitas siswa dengan model Pembelajaran Quantum Teaching pada Mata Pelajaran SBK Materi Seni Rupa Murni Siswa Kelas IV MI Al Falah Jombang(Suarabaya,UIN: Skripsi)
50
51
Tabel 4.5Hasil Observasi Aktifitas Siswa
No
urutIndikator /Aspek yang dinilai Skor
1 Senang dan bergairah mengikuti pelajaran 3
2 Memperhatikan dan antusias mengikuti pelajaran 3
3 Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran 2
4Berdiskusi dalam kelompoknya dalam menyelesaikan
masalah1
5 Bertukar pikiran dengan teman satu kelompok 1
6 Berani mengemukakan pendapat 3
7Menjelaskan kepada siswa lain yang belum paham
tentang materi yang dipelajari3
8Bertanya kepada teman sekelompok tentang materi
yang belum dipahami3
9 Sering bertanya kepada guru 3
10 Mampu menggunakan alat peraga 2
Jumlah skor 24
Skor ideal 40KlasifikasiBaik
NILAI PERSENTASI = 60%
: Baik Sekali : 76% - 100%
: Baik : 56% - 75%
: Cukup : 26% - 55%
: Kurang : 0% - 25%
51
52
Keterangan :
1 = Sangat tidak baik (tidak dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif, tidak
tepat waktu)
2 = Tidak baik (dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif, tidak tepat waktu)
3 = Baik (dilakukan, sesuai aspek, efektif, tidak tepat waktu)
4 = Sangat baik ( dilakukan, sesuai aspek, efektif, tepat waktu)
Hasil pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa guru sudah
mempersiapkan kondisi kelas dengan baik serta guru telah
mempersiapkan RPP sesuai dengan materi. Sehingga proses
pembelajaran sudah cukup baik namun dari hasil nilai akhir
diperoleh nilai yang belum maksimal.
d. Refleksi ( Refleksi )
Pada tahap ini penulis mengkaji apa yang sudah terlaksana
dengan menggunakan media realia pada proses pembelajaran
perkalian.
Dalam Proses Pembelajaran yang dilakukan pada siklus ini
memang ada sedikit kendala karena siswa masih belum menguasai
materi dengan baik namun pada siklus I ini memang sudah
mengalami peningkatan hasil karya siswa dibandingkan dengan
sebelum menggunakan media realia. Namun peningkatan tersebut
masih belum memenuhi indikator keberhasilan sebagaimana yang
52
53
diharapkan yakni minimal 80 % siswa yang mencapai nilai > 75.
Masih terdapat 13 dari 34 siswa yang niainya belum memenuhi
criteria ketuntasan minimal (KKM )
Pada siklus I ini masih ada permasalahan yang
membutuhkan perhatian khusus. Diantaranya adalah ketika guru
menjelaskan materi dengan metode ceramah dan pemberian
contoh, masih ada siswa yang tidak memperhatikan dan bergurau
sendiri. Oleh karena itu peneliti perlu mengadakan siklus II sebagai
perbaikan kekurangan-kekurangan pada siklus I, dengan
memberikan ariasi yang berbeda.
3. Siklus II
Kegiatan siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 16 September 2014
dikelas III dengan jumlah siswa sebanyak 34 siswa, 19 siswa laki-laki
dan 15 siswa perempuan. Pembelajaran berlangsung dengan alokasi
waktu 3 x 35 menit yakni pada pukul 07.00 – 08.45. Proses
pembelajaran ini merupakan mata pelajaran matematika dengan materi
perkalian dua bilangan satu angka.
a. Perencanaan ( planning )
Setelah melihat nilai hasil evaluasi dan hasil observasi guru
maupun siswa. Peneliti memutuskan untuk mengadakan siklus II
sebagai kegiatan tindak lanjut dari siklus I. Mengingat masih ada
53
54
13 siswa yang belum mencapai krtiteria ketuntasan minimal (
KKM ) dan prosentase ketuntasan siswa secara klasikal juga belum
mencapai indikator keberhasilan.
Mengingat kembali kekurangan yang terjadi pada siklus I yaitu
pada saat proses pembelajaran masih ada siswa yang belum
mengerti dikarenakan media yang digunakan hanya sedikit dan
guru hanya mempraktekkan sendiri tanpa melibatkan siswa
sehingga nilai yang diperoleh siswa kurang memuaskan.
Perencanaan yang dilakukan pada siklus II tidak jauh berbeda
dengan pernecanaan pada siklus I yaitu peneliti mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan
pembelajaran ( RPP ), instrument observasi kegiatan guru dan
siswa, serta instrument penilaian . Tetapi pada siklus II ini peneliti
sedikit merubah langkah-langkah pembelajaran dimaksudkan
untuk membenahi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada
siklus I.
Yaitu dengan merubah proses penjelasan dari ceramah secara
klasikal tetapi pada siklus II siswa bekerja berkelompok dan
mempraktekkan dalam kelompoknya masing-masing, sehingga tiap
anak mendapat tugas dan bagiannya masing-masing. Hal ini
dilakukan agar setiap anak dapat menghitung sendiri dengan
menggunakan media realia yang berupa sedotan. Kemudian
54
55
perwakilan dari kelompk tersebut maju untuk mempresentasikan
cara menghitung perkalian.
Dengan sedikit merubah langkah-langkah pembelajaran seperti
diatas diharapkan hasil evaluasi akhir siswa menjadi lebih baik
sehingga mencapai target nilai KKM.
Uji validasi juga dilakukan dalam tahap perencanaan ini. Uji
validasi dilakukan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran,
instrument observasi kegiatan guru dan siswa, dan instrument
penilaian
b. Pelaksanaan ( action )
Pelaksanaan kegiatan pada siklus II ini berupa kegiatan belajar
mengajar Matematika di kelas III MI NU Darul Ulum Candiwates
dengan jumlah siswa 34 siswa, 19 siswa laki-laki dan 15 siswa
perempuan. Rangkaian kegiatan siklus II dilakukan pada hari
selasa 16 September 2014 jam pelajaran pertama sampai ke tiga
dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran ( 3 x 35 menit ). Disini
peneliti bertindak sebagai guru mata pelajaran dan melakukan
pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang sudah dibuat dan di validasi.
Saat bel masuk sekolah, siswa langsung masuk kelas dan
berdoa bersama. Pembelajaran diawali dengan tanya jawab
mengenai keadaan siswa dengan sapaan anak MI. Siswa menjawab
55
56
salam dengan semangat. Kemudian dilanjut dengan pemberian
pertanyaan seputar materi perkalian dengan mengaitkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Pertanyaannya adalah sebagai berikut :
- Apakah kalian sudah mengenal perkalian?
- Siapa yang bisa membuat contoh perkalian?
Pertanyaan pertama dijawab serempak “ sudah, waktu dikelas II.
Sedangkan pertanyaan hanya beberapa anak yang bisa menjawab
dengan lantang, yakni Mada, Kamila, Trian, Dafi.
Langkah selanjutnya guru menyampaikan tujuan
pembelajaran hari ini dan aturan-aturan selama proses
pembelajaran. Setelah itu guru juga menyampaikan materi tentang
perkalian dengan menggunakan media sedotan dan menggunakan
jari tangan. Guru memberi contoh cara menghitung perkalian
dengan memperagakan dan anak-anak memperhatikan dan
mengamati dari tempat duduknya masing-masing.
Setelah itu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan
guru membagikan sedotan kepada tiap-tiap kelompok. Ketika
proses pembelajaran berlangsung, siswa berdiskusi dengan
temannya bagaiman cara menghitung perkalian. Setelah itu guru
meminta siswa untuk maju mempraktekkan bagaiamana cara
menghitung perkalian sebagai penjumlahan berulang. Setelah
semua wakil kelompok selesai mendemonnstrasikan cara
56
57
menghitung perkalian maka guru mengadakan Tanya jawab secara
klasikal. Dan terlihat semuanya antusias menjawab dan hampr
semua dapat menjawab dengan benar.
Gambar 4.2Siswa belajar berkelompok
Gambar 4.3Siswa memperagakan cara perkalian dengan media sedotan
57
58
Ketika proses pembelajaran selesai, siswa yang belum
faham dipersilahkan untuk bertanya. Namun semua siswa tidak
ada yang bertanya. Kemudian guru memberikan beberapa soal
perkalian untuk dikerjakan anak-anak. Ketika guru bertanya siswa
dengan serempak menjawab. Setelah diadakan penilaian diketahui
bahwa hasilnya yang benar sudah mencapai 88,2 % .
Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa membuat
kesimpulan mengenai materi pembelajaran. Siswa dengan tertib
berdoa, dan guru mengakhiri dengan salam penutup.
Tabel 4.6Hasil Tes Siklus II
No Nama Siswa Skor Nilai Akhir Ket.
1 Abdul Rohman Ilham F 9 90 T2 Afifatun Monicka 9 90 T3 Akhmad Davin Sabintoro 9 90 T4 Cahya Fitria 10 100 T5 Cholifatul Agustin Anzani 10 100 T6 Davi Refqi Ananda 10 100 T7 Firna Khusnia Ramadhani 10 100 T8 Indi Zulva Sholichah 10 100 T9 Kamilatus Shofiyah Az Zahra 10 100 T10 Kholil Maulid Huda Isya'i 7 70 TT11 Lailatul Baderiya 9 90 T12 Listya Nirmala 9 90 T13 M. Farhan Ardana 10 100 T14 M.Ifan Setiawan 8 80 T15 M.Roychul Firdaus 7 70 TT16 Manzilatur Rahma 8 80 T17 Ma'rufil Karukhi 8 80 T18 Maulana Bagus Solakhudin 10 100 T19 Meilinda Salsabila 10 100 T
58
59
20 Miftakhul Hidayatullah 9 90 T21 Miftakhul Jannah 9 90 T22 Moch.Angga Sugeng. P 6 60 TT23 Moh. Syahrul Baihaqi 9 90 T24 Muhamad Asvi Muzaki 9 90 T25 Muhammad Akbar Maulana A 9 90 T26 Mukhammad Safarudin 6 60 TT27 Nur Afifah Fauziah 10 100 T28 Peby Maulidiya Fimandasari 8 80 T29 Salsa Billa Lazuardina 8 80 T30 Sandi Bagas Saputra 10 100 T31 Sandra Bunga Alicia Reva 10 100 T32 Sofyan Triantoro 10 100 T33 Zainal Ilmi 10 100 T34 Ryan Adi Putra 10 100 T
Keterangan :
T : Tuntas
TT : Tidak tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 30 siswa
Jumlah siswa yang tidak tuntas : 4 siswa
Jumlah skor maksimal : 100
Nilai rata-rata siswa = 3060 = 90
34
Sedangkan presentase ketuntasan siswa secara klasikal
dapat diketahui dengan perhitungan berikut :
P = siswa yang tuntas belajar x 100 % = 30 x 100 %= 88.23 %
Siswa 34
Dari nilai rata-rata hasil evaluasi diketahui ketuntasan siswa
pada siklus II ini termasuk dalam kriteria baik. Namun bagi 4 siswa
59
60
yang tidak memenuhi ketuntasan akan dilaksanakan remidi oleh
guru dengan mengulang kembali materi yang dianggap siswa
belum dimengerti . Kemudian diadalan tes lagi sampai siswa
memenuhi ketuntasan belajar.
Hal diatas disebabkan karena model pembelajaran dengan
media realia mudah dipahami oleh siswa sehingga dapat memicu
semangat dan keingintahuan siswa dalam belajar matematika.
d. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
pembelajaran. Mulai dari mengamati perhatian siswa terhadap
materi yang diberikan, perhatian siswa terhadap penjelasan guru,
serta minat siswa terhadap proses pembelajaran.
Tabel 4.7Hasil Aktifitas Guru
NO INDIKATOR YANG DINILAIKRITERIA NILAI1 2 3 4
1. Membuka pelajaran dengan tepat2. Membantu siswa dalam mengenal topic
3. Menjelaskan isi kegiatan kepada siswa/langkah kegiatan
4.Menggunakan ekspresi dalam berkomunikasi dengan siswa
5.Menggunakan respon siswa dalam menyelenggarakan kegiatan
6. Menggunakan media dan alat pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
7. Menyelenggarakankegiatan dengan urutan yang logis
8. Menggunakan berbagai metode dalam menjelaskan isi kegiatan
60
61
Keterangan :
1 = Sangat tidak baik (tidak dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif, tidak
tepat waktu)
2 = Tidak baik (dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif, tidak tepat waktu)
3 = Baik (dilakukan, sesuai aspek, efektif, tidak tepat waktu)
4 = Sangat baik ( dilakukan, sesuai aspek, efektif, tepat waktu)
9.Membimbing siswa dalam mengikuti kegiatan secara individual maupun kelompok
10. Memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan
11. Memberikan kekuatan kepada siswa12. Melaksanakan penilaian selama kegiatan berlangsung13. Menutup kegiatan dengan tepat14. Memberikan tugas/PR
Jumlah NILAI RIIL =50
Jumlah NILAI IDEAL = 56 KLASIFIKASI
BAIK SEKALINILAI PERSENTASI = 89%
: Baik Sekali : 76% - 100%
: Baik : 56% - 75%
: Cukup : 26% - 55%
: Kurang : 0% - 25%
61
62
Tabel 4.8Hasil Observasi Aktifitas Siswa
No urut Indikator /Aspek Pengamatan Skor1 Senang dan bergairah mengikuti pelajaran 3
2 Memperhatikan dan antusias mengikuti pelajaran 3
3 Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran 4
4 Berdiskusi dalam kelompoknya dalam menyelesaikan masalah 4
5 Bertukar pikiran dengan teman satu kelompok 46 Berani mengemukakan pendapat 3
7 Menjelaskan kepada siswa lain yang belum paham tentang materi yang dipelajari 3
8 Bertanya kepada teman sekelompok tentang materi yang belum dipahami 3
9 Sering bertanya kepada guru 310 Mampu menggunakan alat peraga 4
Jumlah skor 34Skor ideal 40 Klasifikasi
BaikNILAI PERSENTASI = 85 %
Keterangan :
1 = Sangat tidak baik (tidak dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif, tidak
tepat waktu)
2 = Tidak baik (dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif, tidak tepat waktu)
3 = Baik (dilakukan, sesuai aspek, efektif, tidak tepat waktu)
4 = Sangat baik ( dilakukan, sesuai aspek, efektif, tepat waktu)
: Baik Sekali : 76% - 100%
: Baik : 56% - 75%
: Cukup : 26% - 55%
: Kurang : 0% - 25%
62
63
Hasil pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa guru sudah
mempersiapkan kondisi kelas dengan baik serta guru telah mempersiapkan
RPP sesuai dengan materi. Sehingga proses pembelajaran sudah baik dan
hasil nilai akhirnya baik sekali.
e. Refleksi
Dilihat dari hasil observasi aktivitas guru maupun siswa pada siklus II ini
lebih baik jika dibandingkan dengan siklus I. Dengan memperbaiki
kekurangan-kekurangan pada siklus sebelumnya, membuat pembelajaran
pada siklus II ini lebih matang.
Dengan meningkatnya proses pembelajaran secara keseluruhan
tentu saja sangat berpengaruh terhadap nilai siswa. Namun masih ada 4
siswa yang belum tuntas. Dan akan diadakan remedial khusus. Hal
tersebut dikarenakan faktor intern yang memang memiliki masalah dalam
pembelajaran. Namun secara keseluruhan siswa telah mengalami
peningkatan pada penghitungan perkalian. Setelah melihat hasil
pembelajaran pada siklus II, peneliti merasa cukup sehingga tidak perlu
dilakukan siklus lanjutan.
C. Pembahasan
1. Hasil Penelitian Penerapan Penggunaan Media realia utnuk
meningkatkan hasil belajar siswa Kelas III MI NU Darul Ulum
Candiwates Prigen Pasuruan
Penerapan penggunaan media realia dilakukan dua kali
siklus pada pembelajaran. Baik siklus I maupun siklus II siswa
63
64
antusias dalam mengikuti pembelajaran. Ketika guru
mendemonstrasikan cara penghitungan dengan menggunakan
media sedotan, siswa merasa senang. Tetapi mereka masih kurang
memahami materi yang dapat diketahui melalui hasil evaluasi
siswa.
Pada siklus II peneliti mencoba memperbaiki kesalahan
yang terjadi pada siklus I yaitu dengan cara siswa dilibatkan untuk
melakukannya sendiri melalui penugasan dalam kelompok.
Ternyata konsentrasi siswa lebih baik. Hal ini dikarenak siswa
lebih tertarik dengan mendemonstrasikan cara menghitung
perkalian dengan media sedotan atau benda nyata.
Adanya peningkatan pada aktifitas pembelajaran secara
otomatis juga berpengaruh terhadap nilai siswa.
2. Pembahasan hasil penelitian tentang Penggunaan Media realia
utnuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas III MI NU Darul
Ulum Candiwates Prigen Pasuruan
Dari nilai hasil karya siswa secara berturut-turut yakni siklus I dan
siklus II, nilai siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat
dari nilai rata-rata pada siklus I sebesar 70.29 sedangkan nilai rata-
rata pada siklus II menjadi 90 . Prosentase ketuntasan siswa juga
mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I
prosentase ketuntasan siswa sebesar 61,76%, pada siklus II
prosentase ketuntasan meningkat sampai pada angka 88,2 %. Jadi
64
65
prosentase ketuntasan antara siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan sebesar 26.44%. Hali ini tidak terlepas dari upaya
perbaikan yang dilakukan selama pembelajaran.
Pembahasan diatas disajikan dalam bentuk diagram dibawah ini:
Diagram 4.1
Diagram Nilai Rata-rata siswa
Diagram 4.4Diagram prosentase ketuntasan siswa
Diagram diatas menunjukkan bahwa penggunaan media
realia dalam pembelajaran perkalian dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
0
20
40
60
80
100
Siklus I (70,29) Siklus II (90)
0
20
40
60
80
100
Siklus I (61.34%)
Siklus II (88.23%)
65