BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor...

20
14 BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu & Rekan Semarang Kantor Akuntan Publik (KAP) BAYUDI WATU & REKAN berdiri di Jakarta pada tanggal 7 februari 1978 .Drs. Bayudi Watu, Akt sebagai Rekan Pimpinan dengan NIAP : 98.1.0030. Beliau memiliki dua orang Pimpinan Partner yang berkedudukan di kantor pusat Jakarta dan kantor cabang Semarang, yaitu Dra. Yohana Fransisca D.H., Akt dan Dr. Suzy Noviyanti, MM., CPA. KAP BAYUDI WATU & REKAN telah berpengalaman di berbagai bidang, seperti perdagangan besar, pengecer, industri jasa, konstruksi, keuangan dan yayasan. KAP “BAYUDI WATU & REKAN” merupakan salah satu anggota Ikatan Akuntan Indonesia atau biasa disebut IAI. KAP “BAYUDI WATU & REKAN” juga bergabung dalam beberapa organisasi di Indonesia. Berikut adalah beberapa kedudukan KAP “BAYUDI WATU & REKAN” : Anggota Summit International Associates Inc Anggota Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik Anggota Akuntan Pasar Modal Ditunjuk Sebagai Staf Ahli Direktorat Jenderal Pajak Ditunjuk Sebagai Anggota Akuntan Bank Indonesia Rekan Beberapa Bank Pemerintah

Transcript of BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor...

Page 1: BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3698/5/T1_232008236_BAB I… · BAB IV Hasil Kegiatan Magang . ... KKP pembelianKKP

14

BAB IV Hasil Kegiatan Magang

4.1 Gambaran umum Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu & Rekan

Semarang

Kantor Akuntan Publik (KAP) BAYUDI WATU & REKAN berdiri di

Jakarta pada tanggal 7 februari 1978 .Drs. Bayudi Watu, Akt sebagai Rekan

Pimpinan dengan NIAP : 98.1.0030. Beliau memiliki dua orang Pimpinan Partner

yang berkedudukan di kantor pusat Jakarta dan kantor cabang Semarang, yaitu

Dra. Yohana Fransisca D.H., Akt dan Dr. Suzy Noviyanti, MM., CPA. KAP

BAYUDI WATU & REKAN telah berpengalaman di berbagai bidang, seperti

perdagangan besar, pengecer, industri jasa, konstruksi, keuangan dan yayasan.

KAP “BAYUDI WATU & REKAN” merupakan salah satu anggota Ikatan

Akuntan Indonesia atau biasa disebut IAI. KAP “BAYUDI WATU & REKAN”

juga bergabung dalam beberapa organisasi di Indonesia. Berikut adalah beberapa

kedudukan KAP “BAYUDI WATU & REKAN” :

Anggota Summit International Associates Inc

Anggota Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik

Anggota Akuntan Pasar Modal

Ditunjuk Sebagai Staf Ahli Direktorat Jenderal Pajak

Ditunjuk Sebagai Anggota Akuntan Bank Indonesia

Rekan Beberapa Bank Pemerintah

Page 2: BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3698/5/T1_232008236_BAB I… · BAB IV Hasil Kegiatan Magang . ... KKP pembelianKKP

15

4.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi KAP Bayudi Watu & Rekan

Tugas, Fungsi, dan tanggung jawab

Managing Partner: memonitor kinerja KAP

1. Memimpin dan bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan tugas-tugas

KAP.

2. Memimpin pelaksanaan pekerjaan audit dan konsultasi.

3. Memimpin pelaksanaan tugas lainnya yang berkenaan dengan pelaksanaan

pekerjaan audit dan konsultasi.

4. Mempersiapkan kontrak kerjasama audit.

Supervisor

1. Merencanakan dan menyusun program audit.

2. Melakukan supervisi pelaksanaan program audit terhadap staff auditor.

3. Melakukan supervisi penyusunan kertas kerja oleh staff auditor.

4. Melakukan diskusi dengan staff auditor mengenai temuan-temuan audit dan alternatif

prosedur.

5. Melakukan koordinasi pelaksanaan program audit dengan manager.

6. Mereview kertas kerja pemeriksaan dan konsep laporan audit.

7. Membuat laporan kepada manajer mengenai hasil pekerjaan audit dan

permasalahan yang ditemukan.

Partner

Supervisor

Auditor

Partner

Auditor

Supervisor

Managing Partner

Page 3: BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3698/5/T1_232008236_BAB I… · BAB IV Hasil Kegiatan Magang . ... KKP pembelianKKP

16

Auditor

1. Melaksanakan pekerjaan lapangan sesuai dengan program audit.

2. Mengumpulkan dan mengevaluasi kecukupan bukti audit, sesuai

dengan program audit dan menyusun Kertas Kerja Pemeriksaan.

3. Melakukan konsultasi dengan supervisor maupun manager serta

Mengusulkan koreksi-koreksi atas temuan-temuan audit

Page 4: BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3698/5/T1_232008236_BAB I… · BAB IV Hasil Kegiatan Magang . ... KKP pembelianKKP

17

4.3 Proses Audit

Pengujian harga bahan

KKP Harga Pokok

Rincian HPP

Rekonsiliasi

Lead Sheet

Konfirmasi

KKP utang usaha

Rincian Hutang usaha

lead sheet

Kelengkapan

Rekonsiliasi

KKP kewajiban

Cross cek

lead sheet

Keberadaan

KKP pembelian

Pisah batas

Detail beli

retur

lead sheet

Mutasi

KKP Persediaan

kelengkapan

Perhitungan Fisik

Penilaian Persediaan

lead sheet

LAI Usulan Adjustment Konfirmasi

manajemen

Selisih material Selisih

imaterial

Menentukan luas pengujian pengendalian

Mulai

Prosedur audit

Penetapan waktu

Item yang dipilih

Pemahaman pengendalian internal

Menilai resiko pengendalian yang direncanakan

Merancang pengujian pengendalian dan pengujian

substantive atas transaksi untuk memenuhi tujuan

audit yang berkaitan dengan transaksi Ukuran sampel

Alur audit

persediaan

Melakukan persiapan terkait stock opname

Melakukan proses perhitungan di lapangan

Mengolah data stock opname

Stock opname

Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP)

Analisis Laporan Keuangan

Melakukan ToC (test of control)

Page 5: BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3698/5/T1_232008236_BAB I… · BAB IV Hasil Kegiatan Magang . ... KKP pembelianKKP

18

Selama periode magang, Pemagang diberi kesempatan untuk bergabung ke

dalam beberapa tim audit dalam setiap penugasan. Akan tetapi dalam laporan ini

pemagang akan fokus terhadap proses Audit untuk sebuah perusahaan manufaktur

bernama PT ABC, yang bergerak dibidang pembuatan oli dari kulit mete.

Perusahaan ini berlokasi di kawasan industri Demak.

Tahap awal dalam proses audit ini adalah mempersiapkan sebuah

rancangan program audit yang nantinya akan dijalankan pada saat tim audit

melakukan penugasan. Pada tahapan ini kami disiapkan untuk memperoleh

gambaran awal mengenai perusahaan klien terkait dengan jenis usaha perusahaan

dan lingkup audit yang akan dikerjakan sebelum melakukan pengujian audit. Ada

beberapa pengujian yang dilakukan, diantaranya adalah pengujian analitis,

pengujian pengendalian internal, pengujian substantive atas transaksi dan

pengujian rinci saldo.

Setelah kami dibekali dengan informasi awal tentang perusahaan klien dan

jenis pengujian, langkah berikutnya adalah pengenalan terhadap Kertas Kerja

Pemeriksaan atau sering disebut KKP. Melalui KKP inilah nantinya semua

prosedur audit yang ada dilaksanakan, karena di dalam KKP sendiri sudah

terdapat acuan dan prosedur audit wajib yang nantinya akan dilengkapi satu

persatu. KKP akan memudahkan auditor untuk melakukan audit secara teratur dan

sistematis. Sedangkan laporan dari hasil KKP ini nantinya akan digunakan untuk

pembuatan Management Letter ataupun Surat penyataan audit independen sebagai

hasil akhir proses audit.

Dalam pelaksanaan audit persediaan perusahaan ABC, ada empat tahapan utama

yang harus dikerjakan, diantaranya:

1. Perencanaan

1.1 Pemahaman pengendalian internal

1.2 Menilai resiko pengendalian yang direncanakan

1.3 Menentukan luas pengujian pengendalian

1.4 Merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantive

atas transaksi untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan

Page 6: BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3698/5/T1_232008236_BAB I… · BAB IV Hasil Kegiatan Magang . ... KKP pembelianKKP

19

dengan transaksi : Prosedur audit, Ukuran sampel, Item yang

dipilih, dan Penetapan waktu

2 Pengujian analitis dan Pengujian pengendalian

2.1 Analisis Laporan Keuangan

2.2 Melakukan ToC (test of control)

3 Pengujian substantive dan rinci saldo

1.1 Pengujian fisik

1.1.1 Melakukan persiapan terkait stock opname

1.1.2 Melakukan proses perhitungan di lapangan

1.1.3 Mengolah data stock opname

1.2 Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP)

1.2.1 KKP Persediaan

1.2.2 KKP Pembelian

1.2.3 KKP utang usaha

1.2.4 KKP Kewajiban

1.2.5 KKP HPP

1.2.6 Membuat relasi KKP persediaan, KKP

Pembelian, KKP Utang Dagang, KKP

Kewajiban, dan KKP Harga Pokok Produksi

serta memberikan informasi terkait dengan

relasi antar KKP.

4. Penyelesaian audit

1 Tahap Perencanaan

1.1 Pemahaman pengendalian internal

Tahapan pertama dalam penugasan Audit ini meliputi pengenalan

awal terhadap perusahaan ABC. Pada tahap ini auditor dibekali dengan

informasi terkait dengan jenis usaha, sistem pengendalian internal klien

terkait persediaan, sistem penyimpanan, mutasi barang dan hal – hal

terkait dengan nilai dari persediaan yang dimiliki Peusahaan ABC.

Page 7: BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3698/5/T1_232008236_BAB I… · BAB IV Hasil Kegiatan Magang . ... KKP pembelianKKP

20

Pada Perusahaan ABC , semua pembelian bahan baku utama dan

bahan baku tambahan dicatat secara terpisah kedalam setiap akun terkait.

Pesanan akan dimasukan kedalam gudang persediaan sesuai dengan

jenisnya. Pembelian biasanya dilakukan secara kredit dan Proses

pengadaan barang diawali dengan mengirimkan memo pesanan barang

kepada supplier. Setelah terjadi kesepakatan pembelian maka memo

pesanan barang nantinya akan dikirimkan bersamaan dengan barang yang

dipesan beserta faktur pembelian dari supplier. Perusahaan akan mencatat

sebagai persediaan bahan baku serta utang yang diklasifikasikan untuk

setiap supplier.

1.2 Menilai resiko pengendalian yang direncanakan

Risiko pengendalian adalah risiko terjadinya salah saji yang

material dalam suatu asersi yang tidak akan dapat dicegah atau dideteksi

secara tepat waktu oleh struktur pengendalian intern perusahaan.

Pada saat proses audit perusahaan ABC, tim Audit menentukan

penilaian tingkat resiko pengendalian yang direncanakan untuk setiap

asersi dalam tahap perencanaan audit ini. Penilaian tingkat risiko

pengendalian aktual selanjutnya ditentukan untuk setiap asersi berdasarkan

bukti yang diperoleh dari studi dan evaluasi pengendalian intern

perusahaan ABC selama tahap pengujian berjalan.

1.3 Menentukan luas pengujian pengendalian

Luas pengujian pengendalian perusahaan ABC ditentukan oleh

koordinator tim audit. Karena perusahaan ABC pada tahun sebelumnya

juga telah diaudit oleh KAP Bayudi Watu & rekan maka pada saat

penentuan luas pengujian pengendalian koordinator tim audit memaparkan

kendala dan beberapa temuan audit di periode sebelumnya kepada tim

audit sebagai salah satu bahan pertimbangan.

Page 8: BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3698/5/T1_232008236_BAB I… · BAB IV Hasil Kegiatan Magang . ... KKP pembelianKKP

21

1.4 Merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas

transaksi untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi :

Prosedur audit, Ukuran sampel, Item yang dipilih, dan Penetapan waktu.

Pada proses ini tim audit akan membuat program audit atau rencana kerja

audit yang berisi juga prosedur audit. Setiap prosedur yang akan

dikerjakan selama proses audit akan disusun sistematis dengan

mempertimbangkan lokasi dan waktu pengerjaan, selain itu karena audit

akan dikerjakan dalam sebuah tim audit, maka pada rancangan ini

ditentukan juga pembagian tugas untuk setiap auditor.

2 Tahap Pengujian Analitis dan Pengujian Pengendalian

2.1 Analisis Laporan Keuangan

Pada tahap Analisa Laporan keuangan, tim auditor terlebih dulu

mengumpulkan data historis perusahaan ABC yang terdiri dari

laporan keungan tahun lalu dan hasil pemeriksaan audit periode

sebelumnya.

Prosedur audit yang kami lakukan adalah untuk memperoleh

informasi laporan keuangan perusahaan ABC melalui proses

komparasi atau penandingan laporan keuangan saat ini dengan

periode sebelumnya. Ada tiga alternative diantaranya :

i. Membandingkan saldo tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.

ii. Membandingkan rincian total saldo dengan total saldo yang sama

di tahun sebelumnya.

iii. Menghitung rasio dan persentasi sebagai perbandingan di tahun

sebelumnya.

2.2 Melakukan ToC (test of control)

Untuk mengetahui seberapa efektif pengendalian internal

perusahaan ABC, maka dilakukan Test of Control (ToC ). Ada 2

prosedur yang dilakukan pada saat ToC ;

2.2.1 Melengkapi formulir pemahaman pengendalian intern

dengan mengidentifikasi dan menjelaskan Pengendalian

Page 9: BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3698/5/T1_232008236_BAB I… · BAB IV Hasil Kegiatan Magang . ... KKP pembelianKKP

22

Kunci di klien. Kemudian pertimbangkan apakah

pengendalian kunci tersebut berjalan efektif.

2.2.2 Melakukan penilaian atas efektifitas Pengendalian Kunci

dengan menentukan tingkat pengendalian risiko (control

risk/CR) untuk setiap "Asersi", semakin banyak yang

dinilai "efektif" maka semakin rendah risikonya, kemudian

lakukan pertimbangan profesional untuk menilai apakah

Risiko Pengendalian "Rendah", "Sedang" atau "Tinggi".

Jika Risiko Pengendalian "Rendah" atau "Sedang" dan kita

menganggap efisien untuk melakukan Test of Control

(ToC) sebagai sumber perolehan bukti audit maka lakukan

ToC. Jika Risiko Pengendalian "rendah atau sedang"

namun kita menganggap tidak efisien untuk melakukan

ToC atau Risiko Pengendalian dinilai "Tinggi" maka tidak

dilakukan ToC dan langsung ke pengujian substantive.

Setelah uji ToC maka auditor akan melakukan proses pemeriksaan

lapangan dan pembuatan KKP.

3 Tahap Pengujian substantive dan rinci saldo

Prosedur pengujian substantive pada perusahaan ABC dirancang

untuk memperoleh bukti mengenai kelengkapan, keakuratan dan

keabsahan data-data yang dihasilkan oleh sistem akuntansi serta ketepatan

penerapan perlakuan akuntansi terhadap transaksi-transaksi dan saldo-

saldo. Pada pengujian persediaan, untuk memperoleh informasi terkait

persediaan, tim audit melakukan pengujian fisik untuk mendapat kepastian

tentang keberadaan dan kelengkapan pesediaan.

3.1 Pengujian fisik atau Stock opname

Ada tiga tahapan stock opname diantaranya;

Page 10: BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3698/5/T1_232008236_BAB I… · BAB IV Hasil Kegiatan Magang . ... KKP pembelianKKP

23

3.1.1 Tahap persiapan

Hal yang krusial terkait dengan audit persediaan perusahaan

ABC ini adalah ketika tim audit dilibatkan secara langsung dalam

perhitungan kuantitas dan nilai dari persediaan perusahaan klien. Pada

tahap awal, tim audit akan meminta data dari bagian akuntansi dan

manajemen terkait jumlah persediaan yang tercatat dan dibukukan

secara akuntansi serta jumlah pembelian dan penjualan, atau sering

disebut mutasi persediaan dari manajemen maupun akuntansi

perusahaan ABC. Data- data itulah yang nantinya diolah dan dibuat

menjadi formulir pemeriksaan barang untuk memudahkan proses

perhitungan pada saat stock opname nantinya.

Pada proses ini, tim audit akan menentukan standar sampling

yang didasarkan kepada kondisi persediaan yang akan diperiksa.

Apabila jumlah barang dan jenisnya sangat banyak dan bervariasi

maka koordinator tim dilapangan akan menentukan sampling yang

tepat agar proses audit dapat efisien namun data yang diperoleh tetap

efektif dan representatif.

Penentuan sampling ini didasarkan pada tingkat materialitas dari

persediaan yang dihitung. Jika persediaan nilainya sangat material

maka sampling data yang dibutuhkan akan semakin banyak. Selain itu

karena pada perusahaan ABC persediaannya dibagi menjadi beberapa

jenis, tim audit membuat formulir terpisah untuk tiap persediaan yang

akan diaudit dan pada setiap formulir pemeriksaan akan ada standar

minimal sampling. Standar ini akan ditentukan langsung oleh

koordinator lapangan dan biasanya juga dalam bentuk persentase.

3.1.2 Melakukan proses perhitungan di lapangan

Pada saat stock opname, auditor akan bersama- sama dengan

pihak akuntansi dan gudang dari pihak perusahaan ABC melakukan

perhitungan fisik terhadap persediaan untuk memeriksa apakah data

yang telah diterima dari pembukuan sudah sesuai dengan yang ada di

Page 11: BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3698/5/T1_232008236_BAB I… · BAB IV Hasil Kegiatan Magang . ... KKP pembelianKKP

24

lapangan. Pada tahap ini kami harus melakukan sampling untuk

melakukan perhitungan ini dikarenakan jumlah persediaan perusahaan

ABC yang sangat banyak dan bervariasi.

Metode sampling yang digunakan adalah dengan mencari item

item persediaan yang nilainya material dan jika diakumulasikan

nominalnya besar dan signifikan terhadap jumlah persediaan secara

keseluruhan.

Pada perusahaan manufaktur yang penulis audit ini, gudang

persediaan dipisah untuk tiap itemnya. Untuk bahan baku utama,

bahan kimia, dan kemasan terletak ditempat yang berbeda sehingga

kami melakukan stock opname untuk tiap gudang persediaan secara

terpisah. Pada gudang bahan baku, semua item kami hitung dengan

detail dan kami hitung seluruhnya karena jumlahnya yang besar dan

nilainya sangat material, berbeda dengan bahan baku pendukung

seperti bahan kimia dan kemasan, kami melakukan sampling dengan

menghitung item-item yang material.

Pada proses selanjutnya auditor melakukan pengecekan terhadap

kartu stock (persediaan) yang dimiliki oleh klien. Auditor akan

memeriksa apakah kartu ini sudah berfungsi dengan baik dan

dilakukan pengecekan setiap saat sebagai bentuk pengendalian internal

untuk persediaan.

Jika dalam proses stock opname ini ditemukan barang rusak

ataupun cacat maka tidak dimasukan kedalam perhitungan stock dan

nilainya dikurangkan dari pencatatan akuntansinya. Hal ini dilakukan

dengan cara memberikan jurnal penyesuaian yang direkomendasikan

kepada pihak klien.

3.1.3 Mengolah data stock opname

Data yang telah didapatkan melalui stock opname perusahaan

ABC ini kemudian diolah sebagai masukan data untuk pembuatan

KKP persediaan. Data hasil pengujian lapangan harus diatur

Page 12: BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3698/5/T1_232008236_BAB I… · BAB IV Hasil Kegiatan Magang . ... KKP pembelianKKP

25

sedemikian rupa hingga dapat dimasukan dalam proses pembuatan

KKP. Pada tahapan ini juga melalui tahap sampling, karena untuk

mengisi KKP data yang dimasukan harus memenuhi persentase

tertentu agar tetap representative dan dapat menggambarkan kondisi

sebenarnya. Persentase yang dipakai ditentukan oleh koordinator tim

audit yang didasarkan pada acuan dasar (prosedur audit) dan kondisi

lapangan klien. Untuk perusahaan dengan persediaaan yang besar kami

biasa menggunakan 75%, sedangkan perusahaan yang sangat besar

persediaannya biasanya 51% atau 30% per-bulan. Karena Perusahaan

ABC merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang besar maka

kami menggunakan persentase sebesar 75%

Proses stock opname perusahaan ABC, kami lakukan pada bulan

maret 2012, yang artinya melewati periode pelaporan keungan

perusahaan ABC tanggal 31 desember 2011, maka tim audit

melakukan analisa tarik mundur, yaitu pengecekan jumlah persediaan

per tanggal 31 desember 2011 dengan melihat mutasi persediaan yang

ada dari tanggal 1 januari sampai dengan tanggal dilakukannya stock

opname. Hal ini akan memudahkan kami melihat sejauh mana

kebenaran transaksi yang muncul setelah tanggal neraca serta jumlah

saldo persediaan yang sebenarnya di akhir pembukuan per 31

desember 2011.

3.2 Membuat Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP)

Dalam pembuatan KKP, hal pertama yang dilakukan adalah

mempelajari prosedur umum dan khusus terkait dengan program audit.

Prosedur inilah yang akan selalu dijadikan pedoman pada saat

pemeriksaan dan saat pembuatan Kertas Kerja Pemeriksaan.

3.2.1 KKP persediaan

KKP persediaan akan memberikan informasi secara menyeluruh

terkait aktivitas persediaan yang dijalankan oleh perusahaan ABC. KKP

ini merupakan bagian terpenting dalam serangkaian proses audit

Page 13: BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3698/5/T1_232008236_BAB I… · BAB IV Hasil Kegiatan Magang . ... KKP pembelianKKP

26

persediaan sehingga memerlukan perhatian lebih dari auditor. KKP

Persediaan terdiri dari Lead Sheet, Kelengkapan, Penilaian Persediaan,

Perhitungan Fisik, Mutasi dan akun –akun pendukung di buku besar yang

mendukung informasi saat pengisian KKP persediaan ini.

Berikut adalah lima komponen dalam penyusunan KKP persediaan,

diantaranya :

i. Kelengkapan

Kelengkapan berisi informasi tentang ; semua Nama Persediaan

yang digunakan oleh perusahaan dalam proses operasi maupun produksi

dan lokasi penyimpanan persediaan. Dalam tahapan ini auditor diminta

untuk mencatat kartu stock dan menghitung yang tak terpakai dalam kertas

kerja untuk meyakinkan bahwa apakah ada item persediaan yang

ditambahkan selama periode berjalan. Kemudian auditor akan melusuri

kartu persediaan ke rincian daftar persediaan untuk meyakinkan bahwa

kartu tersebut telah masuk dalam database persediaan dan yang terkhir

adalah menghitung kartu nomor yang tak terpakai untuk meyakinkan

bahwa tidak ada kartu yang dihilangkan.

ii. Penilaian Persediaan

Penilaian persediaan akan menyajikan informasi terkait tentang

kode barang, nama barang, satuan per unit, kuantitas hasil perhitungan,

harga per unit, nilai persediaan (harga dikalikan dengan jumlah

persediaan) saldo per buku dan selisih. Informasi persediaan ini juga akan

diklasifikasikan sesuai dengan jenis persediaan yang diperiksa. Apabila

muncul selisih maka selisih inilah yang nantinya akan dicari kebenarannya

dan dijadikan koreksi.

Prosedur :

1. membandingkan hasil perhitungan fisik dengan buku besar persediaan

2. melakukan pengujian kompilasi.

3. mengalikan kuantitas dan harga barang tertentu, dengan pengambilan

sampel.

Page 14: BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3698/5/T1_232008236_BAB I… · BAB IV Hasil Kegiatan Magang . ... KKP pembelianKKP

27

iii. Perhitungan Fisik

Formulir perhitungan fisik inilah yang nantinya dipakai untuk

melakukan rekap terhadap hasil stock opname. Pada formulir ini akan

disajikan hasil perhitungan oleh auditor dan klien. Setiap persediaan akan

disajikan secara lugas terkait jumlah perhitungan dilapangan dan hasil

perhitungan yang dilakukan oleh auditor akan dipakai sebagai acuan untuk

menentukan kuantitas barang persediaan.

Prosedur :

1. Pilih sampel secara acak dari nomor kartu dan bandingkan dengan

nomor yang ada pada persediaan fisik.

2. Amati apakah pergerakan persediaan terjadi selama perhitungan

persediaan Tanyakan apakah ada persediaan di lokasi lain

3. Tanyakan tentang adanya barang konsinyasi atau persediaan

pelanggan di lokasi perusahaan.

4. Periksa deskripsi pada kartu dan bandingkan dengan persediaan

fisiknya untuk bahan mentah, barang baku lain, barang dalam proses

dan barang jadi.

5. Periksa area penerimaan barang untuk persediaan yang harus

disertakan dalam perhitungan

6. Uji persediaan usang melalui diskusi dengan pegawai pabrik dan

manajemen

iv. Mutasi

Mutasi ini memberikan data yang sangat detail terkait persediaan

yang dihitung dalam proses stock opname. Mutasi ini menyajikan

transaksi pembelian dan pemakaian persediaan perusahaan ABC selama

periode berjalan. Fungsinya adalah untuk mengetahui berapa jumlah saldo

yang tepat selama proses perhitungan. Apabila jumlah saldo dalam akun

yang disajikan di mutasi ini tidak sama dengan jumlah yang ada

dilapangan maka akan dengan mudah diketahui dan segera dapat dilacak

dimana letak kesalahannya.

Page 15: BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3698/5/T1_232008236_BAB I… · BAB IV Hasil Kegiatan Magang . ... KKP pembelianKKP

28

v. Lead Sheet

Lead sheet adalah formulir utama yang berisikan rangkuman

informasi dalam KKP yang dikerjakan. Apabila ada selisih dalam

perhitungan persediaan akan langsung dimasukan kedalam akun

penyesuaian atau reklasifikasi yang tersedia dalam formulir Lead Sheet

ini. Prosedur dalam pengisian formulir ini adalah dengan memeriksa

penjumlahan kebawah dan kesamping, dan mencocokkan saldo ke buku

besar dan neraca saldo. Selain itu kami juga harus memastikan apakah ada

catatan catatan lain yang penting terkait persediaan yang kami periksa,

misalnya apakah persediaan sudah diasuransikan, dijaminkan ataupun

terikat dengan perjanjian –perjanjian lainnya.

Sebelum membuktikan apakah saldo persediaan dicatat secara

wajar pada tanggal neraca, auditor harus melakukan rekonsiliaasi antara

informasi terkait persediaan dengan catatan akuntansi yang

mendukungnya. Rekonsiliasi ini perlu dilakukan agar auditor memperoleh

keyakinan bahwa informasi yang dicatat dalam neraca dapat

dipertanggung jawabkan secara penuh oleh perusahaan ABC.

3.2.2 KKP Pembelian

KKP Pembelian akan memberikan analisis dan informasi terkait

pembelian persediaan oleh klien. Pada persusahaan manufaktur yang

penulis audit, pembelian berasal dari dalam dan luar negeri. Mekanisme

pembayaran untuk supplier relative sama yaitu pembelian secara kredit.

Barang akan dipesan terlebih dahulu dan dicatat sebagai persediaan setelah

persediaan diterima dan disimpan.

Pada kertas kerja ini ada beberapa file yang auditor harus lengkapi,

diantaranya

i. Keberadaan

Formulir keberadaan ini digunakan untuk melakukan penelusuran

terkait transaksi pembelian. Pada tahap ini auditor akan membuat daftar

pembelian dari klien dan melakukan proses vouching. Vouching adalah

Page 16: BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3698/5/T1_232008236_BAB I… · BAB IV Hasil Kegiatan Magang . ... KKP pembelianKKP

29

sebuah kegiatan dimana seorang auditor melakukan pemeriksaan

transaksi bisnis dengan memeriksa dokumen, catatan, atau bukti bukti

lainya yang memiliki keabsaahan untuk memenuhi pertimbangan auditor

bahwa transaksi tersebut telah benar, diotorisasi dengan tepat dan telah

dicatat dengan benar.

Prosedur yang dikerjakan dalam formulir ini adalah memilih

beberapa transaksi yang tercatat dalam akun pembelian dan periksa

apakah faktur pembelian telah diterbitkan dan pembelian telah dicatat

pada akun suplier dalam buku besar pembelian serta menelusuri sampel

dokumen pengiriman ke faktur pembelian dan mencocokkan kuantitas

yang tercantum.

ii. Retur pembelian,

Ada tiga prosedur yang dikerjakan terkait dengan retur pembelian.

Diantaranya adalah menelusuri beberapa transaksi retur pembelian ke

berkas dokumen pendukung, menelusuri beberapa dokumen retur

pembelian untuk meyakinkan masing-masing telah dibukukan, dan

menelusuri pengurangan harga ke dokumen pendukung dan otorisasinya,

termasuk pemeriksaan sifat transaksi retur setelah akhir tahun. Akan

tetapi pada perusahaan ABC, perusahaan ini tidak melayani retur,

sehingga tidak ada laporan terkait retur.

iii. Detail beli

Detail beli merupakan hasil dari pengolahan data pembelian tiap

supplier . Data pembelian akan diklasifikasikan berdasarkan jenis dari

persediaannya. Misalnya pada perusahaan yang penulis audit, persediaan

akan dikelompokan berdasar bahan baku utama, bahan baku pendukung,

dan kemasan.

Page 17: BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3698/5/T1_232008236_BAB I… · BAB IV Hasil Kegiatan Magang . ... KKP pembelianKKP

30

iv. Pisah batas.

Pisah batas dimaksudkan untuk membuktikan apakah perusahaan

ABC menggunakan pisah batas yang konsisten dalam memperhitungkan

transaksi pembelian, penjualan, dan pemakaian persediaan yang termasuk

dalam tahun yang diaudit dibanding dengan tahun sebelumnya. Informasi

yang diperlukan oleh auditor untuk menguji ketepatan pisah batas adalah:

syarat pembelian (f.o.b shipping point, f.o.b destination), yang

dapat diperoleh auditor dari surat order pembelian dan faktur dari

pemasok,

tanggal penerimaan barang, yang dapat diperoleh auditor dari

laporan penerimaan barang, dan

tanggal pencatatan ke dalam catatan akuntansi (register bukti kas

keluar).

Ada dua prosedur yang dikerjakan, yaitu menentukan sampel beberapa

transaksi pembelian terakhir dari jurnal pembelian pertama tahun

berikutnya dan menelusuri masing-masing ke dokumen pengiriman,

periksa tanggal pengiriman aktual serta akurasi pencatatan.

v. Lead sheet,

Seperti pada KKP lainnya Lead sheet digunakan untuk meriview

setiap informasi yang diperoleh dari formulir sebelumnya. Ada dua

prosedur yang dikerjakan yaitu menelusuri sampel jurnal pembelian ke

buku besar pembelian dan membandingkan ikhtisar pembelian dengan

saldo buku besar.

3.2.3 KKP Utang Usaha

KKP Utang Usaha akan member informasi terkait dengan utang

yang disebabkan oleh transaksi pembelian persediaan. Pada KKP Utang

Usaha, utang akan dipisah untuk tiap supplier agar memudahkan

penelusuran dan konfirmasi yang nantinya akan dilakukan auditor. KKP

ini terdiri dari ;

Page 18: BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3698/5/T1_232008236_BAB I… · BAB IV Hasil Kegiatan Magang . ... KKP pembelianKKP

31

i. Rincian Utang usaha

Pada perusahaan yang penulis audit, Rincian utang usaha berisi

tentang rincian utang usaha berdasarkan tiap supplier dan disajikan untuk

tiap bulannya. Informasi ini akan memudahkan kami untuk melakukan

pengecekan kebenaran utang yang dimiliki klien.

ii. Konfirmasi

Pada saat konfirmasi perusahaan ABC, pemagang kesulitan untuk

melakukan prosedur ini. Kendalanya adalah pemasok utama perusahaan

ABC dari luar negeri sedangkan untuk pemasok kulit mete lokal

mayoritas berlokasi diluar jawa dan ketika diadakanya konfirmasi tidak

mendapat balasan. Oleh karena itu, tim memutuskan untuk menggunakan

alternatif pengujian lain yaitu dengan penelusuran bukti transaksi untuk

tiap pembelian yang dilakukan serta pengecekan terhadap bukti

pendukung, seperti mutasi barang di Gudang penyimpanan dan catatan

utang usaha.

iii. Lead sheet.

Lead Sheet Utang usaha nantinya akan memberikan gambaran

secara menyeluruh terkait utang usaha yang dimiliki oleh klien.

3.2.4 KKP Kewajiban

KKP Kewajiban merupakan KKP yang dibuat untuk melihat

kewajiban klien secara keseluruhan. KKP ini nantinya akan direkonsiliasi

dengan KKP Utang Usaha untuk memastikan kebenaran dan perincian

kewajiban yang dimiliki oleh klien. KKP ini terdiri dari Cross cek,

Kelengkapan, Rekonsiliasi, dan Lead sheet

Page 19: BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3698/5/T1_232008236_BAB I… · BAB IV Hasil Kegiatan Magang . ... KKP pembelianKKP

32

3.2.5 KKP HPP

KKP HPP akan memberikan informasi tentang pemakaian

persediaan untuk proses produksi. Pada Perusahaan manufaktur yang

penulis audit, perusahaan telah membuat rincian HPP yang dibukukan

setiap bulannya. Tugas auditor adalah memastikan pembebanan biaya dan

bahan baku yang dipakai telah sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

KKP HPP ini nantinya akan direkonsiliasikan dengan KKP persediaan,

dan KKP Pembelian. KKP ini terdiri dari Rincian HPP, Pengujian harga

bahan, Rekonsiliasi, dan Lead Sheet

3.2.6 Membuat relasi KKP persediaan, KKP Pembelian, KKP

Utang Dagang, KKP Kewajiban, dan KKP Harga Pokok Produksi

serta memberikan informasi terkait dengan relasi antar KKP.

Pada tahap ini auditor diharuskan membuat hubungan antar KKP

yang fungsinya adalah untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh.

Hal ini dikarenakan KKP Persediaan menyajikan nilai persediaan akhir di

Neraca, persediaan akhir ini harus sama dengan KKP HPP, karena

persediaan akhir dimasukan kedalam proses perhitungan untuk

menentukan nilai HPP. KKP Pembelian juga harus sama dengan HPP

untuk pembelian bahan baku dan bahan pembantu lainnya. Karena item-

item ini nantinya juga dimasukan kedalam perhitungan HPP. Untuk KKP

Utang dagang, KKP ini harus sama dengan mutasi Pembelian, karena

bertambahnya Utang Dagang dikarenakan adanya pembelian secara

kredit.

Melalui prosedur ini nantinya akan diketahui perhitungan yang

tepat dan sistematis terkait dengan akun akun yang kami periksa selama

proses audit berjalan. Tahapan ini akan selesai pada saat jumlah dan

nominal tiap akun yang saling terkait nilainya sama atau balance.

Page 20: BAB IV Hasil Kegiatan Magang 4.1 Gambaran umum Kantor ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3698/5/T1_232008236_BAB I… · BAB IV Hasil Kegiatan Magang . ... KKP pembelianKKP

33

4. Tahap Penyelesaian Audit

Tujuan pemeriksaan terhadap persediaan adalah memberi

keyakinan bahwa persediaan yang disajikan dalam laporan keuangan

perusahaan telah dibeli, disimpan, dipakai, dicatat dan dilaporkan sesuai

dengan kenyataan di lapangan. Keyakinan ini akan diperoleh ketika

semua prosedur yang dibutuhkan telah dikerjakan dengan baik.

Melalui program audit, auditor akan melakukan beberapa prosedur

untuk mencari kebenaran terkait persediaan secara menyeluruh. Jika

selama proses berjalan auditor menemukan beberapa item yang dicatat

tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya, kesalahan perhitungan, maupun

kesalahan pengklasifikasian transaksi akuntansi terkait persediaan maka

temuan tersebut akan dicatat. Dalam tahap penyelesaian audit ini auditor

akan memberikan perhatian khusus terhadap beberapa temuan yang

material dalam laporan persediaan klien. Setiap temuan yang ada akan

dikonfirmasi kepada pihak klien untuk memperoleh penjelasan, apabila

ternyata ditemukan kesalahan maka auditor akan merekomendasikan

jurnal koreksi sedangkan jika ternyata yang ditemukan adalah fraud atau

kecurangan, auditor akan menyampaikan temuan ini kedalam Laporan

Audit Independen (LAI).