BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4repository.ump.ac.id/3591/5/ROSWITA RIANI - BAB IV.pdfmengamati objek...
-
Upload
nguyenmien -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4repository.ump.ac.id/3591/5/ROSWITA RIANI - BAB IV.pdfmengamati objek...
43
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang telah dilakukan dalam kegiatan pembelajaran
menerapkan model pembelajaran Discovery, berupa data aktivitas belajar siswa
serta data hasil belajar siswa yang berupa nilai pre-test dan pos-test. Hasil dari
penelitian tersebut akan diuraikan satu persatu sebagai berikut.
4.1.1. Deskripsi Data Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar siswa yang diamati berupa aktivitas siswa selama
kegiatan pembelajaran. Aktivitas belajar siswa tersebut meliputi: aktivitas
mengamati objek biologi, mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan
mengkomunikasikan.
Data hasil pengamatan menunjukan adanya perbedaan tingkat aktivitas
belajar antara siswa kelas eksprimen dan kelas kontrol selama proses
pembelajaran. Hasil aktivitas belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
disajikan dalam Tabel 4.1 dan Gambar 4.1
Tabel 4.1 Persentase aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
Aktivitas
Presentase % Kelas
Eksperimen
Presentase % Kelas
Kontrol
SB B C K SB B C K
Mengamati 43.3 16.6 40 0 3.33 20 73.3 10
Mengidentifikasi 10 26.6 63.3 0 6.67 16.6 60 23.3
Mengklasifikasi 46.6 23.3 30 0 13.3 43.3 66.6 3.33
Mengkomunikasi 13.3 33.3 53.3 0 13.3 13.3 70 13.3
43
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ...,ROSFITA RIYANI, PEND. BIOLOGI FKIP, UMP 2016
44
Berdasarkan tabel 4.1, dapat dikeahui bahwa semua kategori pencapaian
aktivitas belajar siswa terwakili oleh kelas eksperimen dan control dengan
tingkatan kategori yang bervariasi, penecapaian kelas eksperimen pada aktivitas
belajar siswa menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kelas
kontrol. Perbedaan tersebut ditunjukkkan dengan histogram seperti berikut.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
SB B C K
Aktivitas Mengamati
eksperimen
kontrol
0
10
20
30
40
50
60
70
80
SB B C K
Aktivitas
Mengidentifikasi
eksperimen
kontrol
0
10
20
30
40
50
60
70
80
SB B C K
Aktivitas
Mengklasifikasikan
eksperimen
kontrol
0
10
20
30
40
50
60
70
80
SB B C K
Aktivitas
Mengkomunikasikan
eksperimen
kontrol
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ...,ROSFITA RIYANI, PEND. BIOLOGI FKIP, UMP 2016
45
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar siswa berupa nilai pre-test dan pos-test yang
digunakan untuk mengetahui sebaran nilai pre-test dan pos-test. Data
tersebut disajikan pada Tabel 4.2 dan Gambar 4.2.
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi nilai pre-testdan pos-test kelas eksperimen
dan kelas kontrol
INTERVAL
KELAS
NILAI PRETEST NILAI POSTEST
EKSPERIMEN KONTROL EKSPERIMEN KONTROL
91 - 100 0 0 0 0
81 - 90 2 0 2 1
71 - 80 7 0 4 5
61 - 70 14 13 19 10
51 - 60 6 15 5 13
41 - 50 1 2 0 1
Gambar 4.2 Grafik distribusi frekuensi nilai pre-test dan pos-test kelas
eksperimen dan kelas kontrol
0
5
10
15
20
91 -100
81 -90
71 -80
61 -70
51 -60
41 -50
NILAI PRETEST KELAS KONTROL
DAN EKSPERIMEN
KONTROL
EKSPERIMEN
0
5
10
15
20
91 -100
81 -90
71 -80
61 -70
51 -60
41 -50
NILAI POSTEST KELAS
KONTROL DAN EKSPERIMEN
KONTROL
EKSPERIMEN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ...,ROSFITA RIYANI, PEND. BIOLOGI FKIP, UMP 2016
46
Berdasarkan perbandingan data distribusi frekuensi nilai pre-test
dan pos-test diperoleh perbandingan rata-rata nilai pre-test dan pos-test
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam Tabel 4.3 dan
Gambar 4.3.
Tabel 4.3 Perbandingan nilai rata-rata hasil pre-test dan pos-test antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
KELAS PRETEST POSTEST
EKSPERIMEN 67,67 67,67
KONTROL 60,11 64,12
Gambar 4.3 Grafik perbandingan nilai rata–rata pre-test dan pos-
tes antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
56
58
60
62
64
66
68
1 2
KET:
1 : PRETEST
2 : POSTTEST
RATA - RATA NILAI PRETEST POSTTEST
EKSPERIMEN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ...,ROSFITA RIYANI, PEND. BIOLOGI FKIP, UMP 2016
47
Hasil perbandingan rata-rata nilai pre-test dan pos-test antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa rata–rata hasil belajar
pada siswa kelas eksperimen jauh lebih baik dibanding dengan siswa kelas
kontrol.
4.1.3. Uji Prasyarat
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu
dilakukan uji prasyarat terhadap nilai pre-test dan pos-test yang
bertujuan untuk mengetahui data yang dianalisis terdistribusi secara
normal dan homogen, yaitu melalui uji normalitas dan uji homogenitas.
a) Uji Normalitas
Hasil perhitungan uji normalitas data kelas eksperimen dan kelas
kontrol menggunakan SPSS 16 dengan taraf kepercayaan 5% seperti yang
tercantum pada Tabel 4.4 dan Gambar 4.4. Penentuan data signifikan
atau tingkat normalitas menggunakan kriteria sebagai berikut (Riduwan,
2011):
Jika sig ≥ 0.05, maka data signifikan atau bersifat normal.
Jika sig ≤ 0.05, maka data tidak signifikan atau bersifat tidak normal.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ...,ROSFITA RIYANI, PEND. BIOLOGI FKIP, UMP 2016
48
Tabel 4.4 Distribusi hasil uji normalitas pada kelas eksperimen dan
kontrol
Gambar 4.4 Grafik distribusi hasil uji normalitas pada kelas eksperimen
dan kontrol.
Nilai Kelas Probabilitas Signifikansi Tingkat
Hubungan
Pre test Eksperimen 0,284
>0,050
Normal
Kontrol 0,203 Normal
Post test Eksperimen 0,218 Normal
Kontrol 0,125 Normal
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ...,ROSFITA RIYANI, PEND. BIOLOGI FKIP, UMP 2016
49
Hasil uji normalitas pada taraf signifikasi 0.050 atau 5%
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan baik antara nilai pre-test
kelas eksperimen dan kelas kontrol serta nilai pos-test baik kelas
eksperimen dan kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi
secara normal.
b) Uji Homogenitas
Hasil perhitungan uji homogenitas menggunakan SPSS 16 dengan
taraf kepercayaan 5% menunjukkan bahwa data pos-test kelas eksperimen
dan kelas kontrol terdistribusi secara homogen seperti yang tercantum
pada tabel Tabel 4.5. Penentuan data signifikan atau tingkat homogenitas
menggunakan kriteria sebagai berikut (Riduwan, 2011):
Jika sig ≥ 0.05, maka data signifikan atau bersifat homogen.
Jika sig ≤ 0.05, maka data tidak signifikan atau bersifat tidak homogen.
Tabel 4.5 Uji Homogenitas
Nilai Kelas Probabilitas Signifikansi Tingkaat
Hubungan
Pre test Eksperimen 0,283
>0,050
Homogen
Kontrol 0,210 Homogen
Post
test
Eksperimen 0,066 Homogen
Kontrol 0,120 Homogen
Dari hasil Tabel 4.5 Hasil uji taraf signifikasi menunjukkan bahwa
data pre-test serta pos-test kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah
homogen.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ...,ROSFITA RIYANI, PEND. BIOLOGI FKIP, UMP 2016
50
Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas data nilai pre-
test dan pos-test kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing
terdistribusi secara normal dan homogen.
1.1.4 Uji Hipotesis
Data nilai post-test yang terdistribusi secara normal dan homogen,
kemudian dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji korelasi (rxy)
dan uji t sederhana dengan menggunakan program SPSS 16.0 (Riduwan,
2011). Pengujian hipotesis yang dilakukan antara lain:
a. Uji Kolerasi Model Pembelajaran terhadap Akivitas Belajar Siswa
Uji kolerasi yang dilakukan yaitu uji kolerasi model
pembelajaran Discovery terhadap aktivitas belajar siswa pada kelas
eksperimen dan model pembelajaran konvensional terhadap aktivitas
belajar siswa pada kelas kontrol. Aktivitas belajar siswa tersebut
meliputi aktivitas mengamati, mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan
mengkomunikasikan.
Data hasil korelasi disajikan pada Tabel 4.6. Penentuan data
signifikan atau tingkat korelasi menggunakan kriteria sebagai berikut
(Riduwan, 2011):
Jika Sig < 0.050, maka data signifikan.
Jika Sig > 0.050, maka data tidak signifikan.
Kriteria interpretasi korelasi data adalah sebagai berikut:
(Riduwan, 2011) :
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ...,ROSFITA RIYANI, PEND. BIOLOGI FKIP, UMP 2016
51
Interval koefisien Tingkat hubungan
0.80 – 1.000 Sangat kuat
0.60 – 0.799 Kuat
0.40 – 0.599 Cukup
0.20 – 0.399 Rendah
0.00 – 0.199 Sangat rendah
Tabel 4.6 Hasil uji kolerasi model pembelajaran Discovery (kelas
eksperimen) dan model pembelajaran konvensional (kelas
kontrol) terhadap aktivitas belajar siswa.
1. Eksperimen
No Aktivitas yang
diamati
Kelas Eksperimen
rxy
Tingkat
Hubungan Probabilitas Signifikansi
1 Mengamati 0,386 Rendah 0,035 Signifikan
2 Mengidentifikasi 0,374 Rendah 0,042 Signifikan
3 Mengklasifikasi 0,400 Cukup 0,029 Signifikan
5 Mengkomunikasikan 0,402 Cukup 0,028 Signifikan
2. Kontrol
No Aktivitas yang
diamati
Kelas Kontrol
rxy
Tingkat
Hubungan Probabilitas Signifikansi
1 Mengamati 0,294 Rendah 0,114 Tidak
Signifikan
2 Mengidentifikasi 0,154 Sangat
Rendah 0,415
Tidak
Signifikan
3 Mengklasifikasi 0,341 Rendah 0,065 Tidak
Signifikan
5 Mengkomunikasikan 0,293 Rendah 0,116 Tidak
Signifikan
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ...,ROSFITA RIYANI, PEND. BIOLOGI FKIP, UMP 2016
52
Hasil uji korelasi (rxy) menunjukkan adanya hubungan yang
bersifat korelasi antara aktivitas belajar siswa dengan hasil atau nilai
belajar yang signifikan untuk siswa kelas eksperimen dan tidak
signifikan untuk siswa kelas kontrol.
1. Uji Komparasi
Uji komparasi dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Data yang digunakan pada uji komparasi yaitu data post-test
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kaidah – kaidah dalam uji
komparasi ( Ghozali, 2011) sebagai berikut:
- Jika nilai α = 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai Sig.(2-
sided), maka Ho diterima dan Ha ditolak atau menunjukkan ada
perbedaan.
- Jika nilai α = 0,05 lebih besar dengan nilai Sig.(2-sided), maka Ha
diterima dan Ho ditolak atau menunjukkan tidak ada perbedaan.
- Jika nilai Sig.(2-sided), maka Ho diterima dan Ha ditolak atau
menunjukan ada perbedaan.
Hasil uji komparasi tersebut disajikkan pada tabel 4.7.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ...,ROSFITA RIYANI, PEND. BIOLOGI FKIP, UMP 2016
53
Tabel 4.7 Hasil uji komparasi terhadap aktivitas belajar siswa pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
No Aktivitas
Belajar Siswa N Mean
Sig(2-
tailed) Hasil
1 Eksperimen 30 2,43 0,013 Signifikan
2 Kontrol 30 2,28 0,014 Signifikan
Tabel 4.8 hasil uji komparasi diatas dapat dikatakan bahwa nilai post-
test kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol dengan
ditunjukkan hasil signifikansinya yaitu kurang dari 0,05.
4.2 Pembahasan
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya
perbedaan data aktivitas antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
(Tabel 4.6). Perbedaan tersebut yaitu pada kelas eksperimen hasilnya
signifikan, sedangkan pada kelas kontrol hasilnya tidak signifikan.
Perbedaan tersebut terjadi karena pada kelas eksperimen menggunakan
model pembelajaran Discovery, dimana siswa berpartisipasi secara aktif di
dalam kegiatan belajarnya, siswa diarahkan sehingga dapat memahami suatu
konsep. Selain itu,siswa juga dipandu dengan materi ajar dan Lembar
Kegiatan Siswa (LKS) yang berisi langkah-langkah dan permasalahan yang
harus dipecahkan oleh siswa. LKS yang dapat melibatkan peran siswa
secara aktif untuk melatih dan membiasakan diri dalam meningkatkan
aktivitas belajar sehingga siswa memperoleh pemahaman terhadap materi
dan hasil belajar yang meningkat.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ...,ROSFITA RIYANI, PEND. BIOLOGI FKIP, UMP 2016
54
Aktivitas belajar siswa yang pertama yaitu kemampuan mengamati
objek biologi. Kemampuan mengamati dapat merangsang pikiran siswa
dalam menganalisis materi. Kemampuan mengamati merupakan kemampuan
utama siswa untuk mengumpulkan informasi. Siswa diharapkan
memperhatikan objek dengan seksama sehingga mampu mendapatkan
informasi (Djamarah, 2010). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kemampuan siswakelas eksperimen berada pada persentase yang lebih baik
daripada siswa kelas kontrol (Tabel 4.1). Suastra (2013), berpendapat bahwa
aktivitas mengamati menjadi keterampilan fundamental yang menjadi dasar
utama dari pertumbuhan sains. selain itu, aktivitas mengamati merupakan
dasar dari pengembangan aktivitas belajar siswa yang lain, sehingga
informasi yang diperoleh dari hasil mengamati akan menuntun siswa ke
jenjang aktivitas belajar siswa dasar yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan
karena siswa yang melakukan pengamatan akan menggunakan seluruh alat
inderanya untuk mengumpulkan fakta-fakta yang relevan, sehingga dapat
mencari persamaan dan perbedaan dari objek yang sedang diamati. Selain itu,
model pembelajaran Discovery yang diterapkan di kelas eksperimen
memberikan kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan secara lebih
detail dan rinci. Hal ini bertujuan agar siswa tidak hanya belajar dengan cara
menghafal tetapi siswa lebih diarahkan untuk membangun dan memahami
konsep itu sendiri. Didukung dengan LKS yang mengarah pada kegiatan
mengamati objek biologi dapat membantu siswa untuk mengamati,
menyebutkan, menjelaskan dan menyampaikan data yang diperoleh kepada
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ...,ROSFITA RIYANI, PEND. BIOLOGI FKIP, UMP 2016
55
siswa lain. Berbeda dengan pembelajaran yang diterapkan pada siswa kelas
kontrol, LKS yang diberikan hanya dikerjakan siswa hanya sebatas untuk
mematuhi perintah guru sehingga aktivitas kemampuan mengamati objek
biologi tidak dapat berkembang.
Kemampuan yang kedua yaitu kemampuan siswa dalam mengidentifikasi
hasil dari pengamatan. Kegiatan mengidentifikasi merupakan kegiatan menarik
kesimpulan sementara dari data yang dicatatnya. Hasil-hasil pengamatan tidak
akan berguna bila tidak di identifikasi. Oleh karena itu, setelah mengamati
objek biologi secara langsung, kegiatan berikutnya yaitu mencatat setiap
pengamatan secara terpisah, kemudian menghubung-hubungkan hasil-hasil
pengamatan itu. Selanjutnya siswa mencoba menemukan pola dalam suatu seri
pegamatan, dan akhirnya siswa membuat kesimpulan. Kemampuan
mengidentifikasi hasil pengamatan pada kelas eksperimen berada pada
persentase yang lebih baik daripada kelas kontrol (Tabel 4.1). Hal ini
dikarenakan pemberian LKS dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery memberikan kesempatan kepada siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran, sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran menggunakan
pembelajaran searah yaitu metode ceramah, tanya jawab dan eksperimen.
Siswa hanya cenderung mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari
guru tanpa melibatkan siswa secara keseluruhan sehingga aktivitas belajar
siswa secara keseluruhan belum berkembang. Pernyataan Ningsihdkk, (2012)
yang menyatakan bahwa aktivitas mendeskripsikan yang diawali dengan
mengamati suatu permasalahan yang telah disedikaan oleh guru dalam bentuk
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ...,ROSFITA RIYANI, PEND. BIOLOGI FKIP, UMP 2016
56
LKS dapat meningkatkan siswa lebih aktif dalam menemukan konsep biologi
tersebut.
Kemampuan yang ketiga yaitu kemampuan siswa dalam mengklasifikasi.
Aktivitas mengklasifikasi pada (Tabel 4.1) menunjukkan bahwa kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Dengan
ditunjukkan sebaran kategori pencapaian aktivitas mengklasifikasi pada kelas
eksperimen berkisaran pada SB, B, dan C, sedangkan kelas kontrol
pencapaiannya pada kategori B, C, dan K. Aktivitas mengklasifikasi ini dapat
melatih siswa dalam menemukan kosep biologi dan melatih siswa berpikir
kritis dalam Ningsih dkk, (2012). Aktivitas ini juga dapat melatih siswa dalam
mengklasifikasi suatu permasalahan yang ada didalam LKS dan dapat
memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru.
Kemampuan yang terakhir adalah mengkomunikasikan hasil
pengamatan. Kemampuan mengkomunikasikan hasil pada kelas eksperimen
berada pada presentase yang lebih baik daripada kelas kontrol (Tabel 4.1).
Hal ini dikarenakan pada penggunaan model pembelajaran Discovery siswa
dilatih untuk tidak ketergantungan pada guru melainkan dapat bertukar fikiran
dengan sesama anggota kelompoknya untuk menggali atau menemukan
konsep berdasarkan hasil pengamatan. Selain itu, dengan adanya komunikasi
yang baik antara guru dan siswa pada kelas ekperimen akan menciptakan
suasana yang kondusif dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran
menggunakan model Discovery memberikan siswa permasalahan yang
disajikan dalam LKS. Permasalahan yang disajikan berupa permasalahan
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ...,ROSFITA RIYANI, PEND. BIOLOGI FKIP, UMP 2016
57
kontekstual berkaitan dengan materi pembelajaran. Permasalahan yang telah
dipecahkan tersebut kemudian dipresentasikan dengan siswa lain, sehingga
terjadi komunikasi antar siswa menyebabkan kemampuan
mengkomunikasikan pada siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
kelas kontrol. Pembelajaran yang dilakukan pada kelas kontrol hanya
menggunakan pembelajaran searah melalui metode ceramah sehingga yang
lebih aktif guru. Siswa hanya cenderung mendengarkan penjelasan guru tanpa
didorong untuk mengemukakan pendapat.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran
discovery selain berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa juga berpengaruh
dalam hasil belajar siswa.Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan rata-
rata hasil belajar yang tersaji dalam tabel 4.3 yang menunjukkan bahwa kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal tersebut terjadi karena pada
kelas eksperimen yang menggunakkan model pembelajaran discovery yang
menekankan siswa untuk aktif dalam memecahkan masalah sampai
menemukan konsep dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang
melibatkan siswa aktif dalam memecahkan masalah dapat menyebabkan siswa
lebih paham dan berkesan dibandingkan materi yang diberikan secara langsung
oleh guru. Kurangnya guru dalam melibatkan siswa dalam memecahkan
masalah atau dalam meteri yang sedang dibahas dalam proses pembelajaran
berdampak terhadap hasil belajar yang kurang optimal. Proses pembelajaran
konvensional yang hanya guru memberi materi kesiswa mengakibatkan siswa
sering tidak paham akan materi yang disampaiakan oleh guru dan pembelajaran
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ...,ROSFITA RIYANI, PEND. BIOLOGI FKIP, UMP 2016
58
yang berlangsung kurang memebekas dan siswa mudah lupa, sehingga
berdampak pada hasil belajar yang kurang optimal pada kelas kontrol.
Data hasil uji normalitas dan homogentitas terhadap nilai pre-test dan
post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa data
tersebut berdistribusi normal dan homogen yang tersaji pada tabel 4.5. Hal ini
terlihat dari probabilitas pada kelas eskperimen dan kontrol yang menunjukkan
>0,050 yang berarti data pre-test dan post-test normal. Dalam data uji
normalitas data sebaran ditunjukkan dari bentuk kurva yang menyerupai
bentuk seperti lonceng. Artinya sebaran tersebut merupakan sebaran yang
berada disekitar rata-rata nilai kelas yang memiliki frekuensi tinggi. Uji
homogenitas menunjukkan bahwa nilai pre-test dan post-test yang diperoleh
siswa pada kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan bahwa data tersebut
homogen. Hal ini ditunjukkan oleh nilai yang diperoleh siswa memiliki sebaran
yang merata dari interval nilai terendah sampai nilai tertinggi yang diperoleh
siswa.
Secara garis besar kelas eksperimen menunjukkan hasil belajar yang
lebih baik daripada kelas kontrol sesuai dengan hasil perhitungan. Hasil
belajar yang baik dipengaruhi oleh pemahaman konsep yang baik. Pada
kegiatan pembelajaran, siswa secara aktif dilibatkan secara langsung sehingga
siswa yang pasif di dalam kelas berusaha aktif sehingga mampu
mengembangkan aktivitas belajar siswa. Dengan berkembangnya aktivitas
belajar siswa, pembelajaran menjadi aktif dan terjadi interaksi antara guru dan
siswa. Kurang berkembangnya aktivitas belajar siswa dikelas kontrol, salah
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ...,ROSFITA RIYANI, PEND. BIOLOGI FKIP, UMP 2016
59
satunya diakibatkan karena kurangnya setting atau pengaturan dalam kegiatan
pembelajaran yang mengarahkan siswa dalam mengasah berbagai macam
aktivitas belajar siswa. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan hasil belajar
siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda. Hasil belajar
ditunjukkan dengan perbedaan nilai rata-rata pos-test kelas eksperimen
sebesar 67.67 sedangkan pada kelas kontrol 64.12 (Tabel 4.3).
Berdasarkan analisis seluruh hasil penelitian yang diperoleh melalui
beberapa metode yaitu observasi, angket, wawancara, dan tes menunjukkan
bahwa penggunaan model pembelajaran Discovery pada mata pelajaran IPA
materi biologi berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa kelas VIII di
SMP Muhammadiyah 1 Sumbang.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ...,ROSFITA RIYANI, PEND. BIOLOGI FKIP, UMP 2016