BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Profil ......sekolah SDN Pamriyan berdomisili di...

32
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bagian hasil dan pembahasan penelitian ini akan didiskripskan profil sekolah , hasil penelitian dan pembahasan penelitian sebagai berikut : 4.1 Profil Sekolah SD Negeri Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal tempat penelitian berlokasi di jalan Napak Tilas KM 1 Pamriyan, Gemuh, Kendal. Visi SDN Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal adalah “Mewujudkan insan sekolah yang unggul dalamberprestasi , serta mencapai iman dan taqwa yang tinggi”. Untuk mencapai visi tersebut sekolah merumuskan misi sebagai berikut: (1) Melaksanakan pembelajaran dengan bimbingan secara efektif dalam mengembangkan potensi siswa. (2) Membimbing siswa melaksanakan ajaran agama secara baik sehingga terbentuk manusia yang beriman. (3) Memberikan motivasi kepada siswa untuk berprestasi. (4) Meningkatkan disiplin guru, siswa dan seluruh warga sekolah. (5) Mengembangkan / meningkatkan semangat keteladanan, kejujuran dan ketaqwaan. (6) Mengembangkan jiwa seni dan kebudayaan yang beradab. Jumlah keseluruhan tenaga pendidik dan kependidikan 11 orang yang terdiri 7 guru PNS (7 S1),

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Profil ......sekolah SDN Pamriyan berdomisili di...

  • 1

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

    Pada bagian hasil dan pembahasan penelitian ini

    akan didiskripskan profil sekolah , hasil penelitian dan

    pembahasan penelitian sebagai berikut :

    4.1 Profil Sekolah

    SD Negeri Pamriyan Kecamatan Gemuh

    Kabupaten Kendal tempat penelitian berlokasi di jalan

    Napak Tilas KM 1 Pamriyan, Gemuh, Kendal.

    Visi SDN Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten

    Kendal adalah “Mewujudkan insan sekolah yang unggul

    dalamberprestasi , serta mencapai iman dan taqwa

    yang tinggi”. Untuk mencapai visi tersebut sekolah

    merumuskan misi sebagai berikut: (1) Melaksanakan

    pembelajaran dengan bimbingan secara efektif dalam

    mengembangkan potensi siswa. (2) Membimbing siswa

    melaksanakan ajaran agama secara baik sehingga

    terbentuk manusia yang beriman. (3) Memberikan

    motivasi kepada siswa untuk berprestasi. (4)

    Meningkatkan disiplin guru, siswa dan seluruh warga

    sekolah. (5) Mengembangkan / meningkatkan

    semangat keteladanan, kejujuran dan ketaqwaan. (6)

    Mengembangkan jiwa seni dan kebudayaan yang

    beradab.

    Jumlah keseluruhan tenaga pendidik dan

    kependidikan 11 orang yang terdiri 7 guru PNS (7 S1),

  • 2

    3 guru tidak tetap (3 S1) dan 1 orang penjaga. Jumlah

    siswa SD Negeri Pamriyan cukup besar. Tahun 2015 /

    2016 ada 158 siswa.Yang terbagi dalam 6 (enam)

    rombongan belajar ( rombel ).Dengan 97 siswa laki-laki

    dan 61siswa perempuan . Sebagian besar siswa SDN

    Pamriyan berasal dari penduduk yang bekerja sebagai

    buruh tani. Seratus persen siswa SDN Pamriyan

    beragama islam. Ada kurang lebih 25 persen tergolong

    tidak mampu. Guru-guru SDN Pamriyan ada 60 persen

    sudah bersertifikasi. Semua guru-guru dan kepala

    sekolah SDN Pamriyan berdomisili di Kecamatan

    Gemuh Kabupaten Kendal .

    SD Negeri Pamriyan memiliki saran prasarana

    sekolah yang cukup lengkap yaitu 6 ruang kelas, 1

    ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang UKS, 1

    perpustakaan, 1 ruang mushola serta 9 kamar mandi

    dan WC. Sekolah juga memiliki alat kesenian rebana.

    Meskipun memiliki sarana dan prasarana yang

    cukup lengkap jumlah siswa yang banyak dan guru

    yang 90 % sudah S1 prestasi sekolah masih kurang

    memuaskan. Dalam ujian sekolah tahun 2015/2016

    menduduki peringkat 5 dari 30 SD se-kecamatan

    Gemuh. Prestasinya non akademik pun msih dibawah

    sekolah yang berada dalam satu lokasi.

  • 3

    4.2 Hasil Penelitian

    Studi pendahuluan dari hasil pengamatan dan

    wawancara di SD Negeri Pamriyan Kecamatan

    Kabupaten Kendal pada tahun pelajaran 2015/2016 ini

    masih ada guru yang mengajar kurang persiapan. Guru

    hanya berbekal RPP hasil copy paste dan

    pelaksananaan pembelajarannya pun kadang tidak

    sesuai dengan RPP yang telah disiapkan. Ada juga yang

    mengajar hanya berbekal Lembar Kerja Siswa yang

    dibeli yang tidak semua isinya sesuai dengan keadaan

    siswa. Guru tidak tepat waktu dalam memulai dan

    mengakhiri pelajaran.

    Masih ada juga anggapan bahwa supervisi untuk

    mengawasi dan mencari kesalahan yang dilakukan

    guru dikelas. Masalah-masalah tersebut sesuai dengan

    temuan dari pengawas sekolah yang melaksanakan

    supervisi kunjungan kelas ke SD Pamriyan Gemuh

    Kendal pada tanggal 15 Februari 2016 ternyata guru

    tidak menyiapkan RPP dan perangkat lainnya ketika

    mengajar. Walaupun setiap pembinaan baik disekolah,

    Kelompok Kerja Guru Gugus, maupun di UPTD

    Pendidikan selalu di ingatkan bahwa tugas pokok guru

    adalah menyusun RPP, melaksanakan pembelajaran,

    melakukan penilaian tetapi hampir sumua guru SDN

    Pamriyan Gemuh Kendal belum menyusun RPP.

  • 4

    Sementara itu kepala sekolah juga belum maksimal

    dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas.

    Sementara kepala sekolah juga belum maksimal

    dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas.

    Kepala sekolah telah menyusun program tetapi belum

    menyiapkan instrumen supervisi Program yang telah

    disusun terlaksana dengan alasan banyaknya kegiatan

    dinas yang waktunya bersamaan dengan jadwal

    supervisi yang telah dibuat. Penelitian ini dilaksanakan

    dengan menggunakan metode tindakan . Penelitian

    tindakan ini dilaksanakan dengan langkah-langkah

    tindakan sebagai berikut :

    4.2.1. Identifikasi Masalah

    Langkah awal yang dilakukan peneliti untuk

    memulai supervisi kunjungan kelas dalam rangka

    meningkatkan kinerja guru ini adalah melakukan

    wawancara dengan guru yang bersangkutan sebelum

    memasuki kelas. Setelah itu, peneliti mendampingi

    Kepala Sekolah untuk memasuki ruang kelas dan

    melakukan observasi terhadap guru yang sedang

    mengajar. Bapak/Ibu guru yang dilakukan supervisi

    olek Kepala Sekolah terlebih dahulu memperkenalkan

    peneliti kepada peserta didik, dan menyampaikan

    tujuan kehadiran Kepala Sekolah dan peneliti ikut

    bergabung di dalam kelas. Terdapat 1 guru yang lupa

    memperkenalkan dan menyampaikan tujuan kehadiran

  • 5

    Kepala Sekolah dan peneliti ke dalam kelas. Kegiatan

    selanjutnya adalah melakukan wawancara terbuka

    kepada guru bersangkutan untuk mengetahui berbagai

    kesulitan yang dialami guru dan peserta didik,

    kemudian Kepala Sekolah memberikan umpan balik

    sesuai dengan apa yang telah diamati bersama peneliti

    sebagai masukan, perbaikan, dan motivasi bagi guru

    bersangkutan.

    Pada tahap persiapan, peneliti melakukan

    wawancara kepada guru bersangkutan dan

    mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan

    pembelajaran yang akan dilaksanakan guru di kelas.

    Peneliti melakukan wawancara terhadap dua guru

    kelas dan satu guru mata pelajaran pendidikan agama

    islam dengan diberikan tindakan supervisi kunjungan

    kelas (PAI). Dari ketiga guru tersebut sebagian besar

    guru sebelum melakukan pembelajaran, tidak

    membuat perencanaan yang dilakukan yaitu membuat

    rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan beberapa

    perangkat pembelajaran yang lainnya. Hal ini sejalan

    dengan jawaban yang disampaikan oleh Bapak AU

    selaku guru mapel PAI.

    “Sebelum melakukan pembelajaran di kelas, saya

    membawa daftar kelas, daftar nilai dan silabus yang

    sudah ada dari dinas. Untuk RPP sudah ada di laptop,

    yang penting kita sebagai guru harus mengajar di kelas

    menyampaikan materi”. (wawancara 2/3/2016)

  • 6

    Penjelasan yang disampaikan oleh Bapak AU

    tersebut dikuatkan dengan pendapat dari Bapak SB

    guru kelas V.

    “Sebelum kegiatan belajar mengajar di kelas, persiapan

    yang dilakukan pada umumnya adalah membawa daftar

    kelas, daftar nilai, silabus, materi yang akan diberikan.

    Sedangkan RPP sudah ada di laptop”. (wawancara

    10/3/2016)

    Berdasarkan pendapat dari dua sumber yang

    berbeda tersebut menjelaskan bahwa guru kurang

    biasa melakukan perencanaan yang matang sebelum

    kegiatan pembelajaran dimulai. Pada saat studi

    dokumen, ada beberapa guru yang belum

    menunjukkan RPP secara kasat mata, para guru

    tersebut menyampaikan bahwa RPP masih dalam

    bentuk soft file di laptop.

    Dalam penyusunan rencana pelaksanaan

    pembelajaran tentunya akan tercantum standar

    kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator

    pembelajaran. Sehingga perlu adanya kesesuaian

    antara SK, KD dengan indikator pembelajaran. Guru

    dalam menyusun RPP harus lebih disesuaikan

    dengan silabus. Pengembangan lebih ditekankan

    pada saat penyampaian materi. Sedangkan untuk

    mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, perlu

    adanya strategi dalam mengajar, diantaranya

  • 7

    menerapkan berbagai model dan metode

    pembelajaran. Namun dalam pelaksanaannya

    kebanyakan guru hanya menerapkan metode

    pembelajaran seperti ceramah, tanya jawab, dan

    demonstrasi. Penggunaan model pembelajaran

    masih belum digunakan.

    Penggunaan bahan pembelajaran dan media

    pembelajaran masih berpusat pada buku panduan

    dan kurang adanya pengembangan dalam mencari

    sumber belajar yang relevan dan media

    pembelajaran.

    Sumber belajar untuk masing-masing kelas

    tentunya sudah berbeda, karena berbeda pula

    perkembangan peserta didik. Dalam masing-masing

    kelas setiap guru akan mengalami beberapa kendala

    dalam menyampaikan materi kepada peserta didik

    guna tujuan pembelajaran tercapai. Namun

    menurut beberapa guru, sumber atau materi dalam

    pembelajaran sudah sesuai dengan tingkat

    perkembangan peserta didik dan kesulitan peserta

    didik menerima materi pembelajaran adalah relatif.

    Sesuai dengan paparan dari Bapak M. Afif.

    “Berdasarkan pengamatan saya selama ini, materi

    yang diberikan berdasarkan kurikulum 2006 ini

    sudah sesuai dengan perkembangan peserta didik.

    Untuk kesulitan materi yang dialami oleh peserta

    didik, hal tersebut lebih dipengaruhi oleh lingkungan

  • 8

    peserta didik, misalnya dari motivasi orang tua

    terhadap siswa, lingkungan bermain

    anak”.(wawancara 10/3/2016)

    Selain memahami materi yang disampaikan

    oleh guru, setelah pembelajaran peserta didik harus

    dapat menguasai kompetensi yang akan dicapai. Hal

    tersebut disesuaikan dengan SK, KD dan indikator

    serta tujuan pembelajaran. Untuk sejauh ini,

    kompetensi yang dicapai oleh peserta didik diukur

    melalui nilai kompetensi ketuntasan minimal (KKM)

    yang ditentukan oleh masing-masing kelas dan mata

    pelajaran dengan berpedoman pada Permendiknas

    No. 41 Tahun 2007 dengan kriteria perolehan skor

    minimal baik (±70%). Barulah setelah itu guru dapat

    mengetahui bagian yang perlu diperbaiki. Demi

    tercapainya tujuan dan kompetensi yang diajarkan,

    perlu adanya perhatian khusus yang diberikan oleh

    guru terhadap pembelajaran yang dilaksanakan.

    Selaras dengan hal tersebut, selama

    pelaksanaan di dalam kelas, beberapa guru

    menggunakan variasi dalam pembelajaran dan

    pengelolaan kelas. Menyusun tempat duduk peserta

    didik berbentuk Kotak atau disesuaikan dengan

    materi untuk diskusi. Selain itu, guru juga

    menyampaikan materi dengan menambahkan

  • 9

    beberapa informasi baru agar siswa tidak jenuh

    sebagai variasi.

    Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh

    masing-masing guru, perencanaan yang dilakukan

    sebelum melaksanakan pembelajaran belum begitu

    tertata, mulai rencana pelaksanaan pembelajaran

    (RPP) yang disusun berdasarkan silabus, program

    tahunan, program semester, dan media

    pembelajaran guna mempermudah peserta didik

    memahami materi pembelajaran. Namun, sudah ada

    sumber belajar, agar lebih jelas dan kontekstual

    perlu adanya media pembelajaran yang relevan.

    Sedangkan untuk pelaksanaan pembelajaran

    Bapak/Ibu guru kurang menggunakan metode

    pembelajaran yang sesuai dan penekanan pada

    tempat duduk siswa yang disusun sedemikian rupa,

    akan lebih menyenangkan jika menerapkan model

    pembelajaran yang disesuaikan dengan materi

    pembelajaran.

    Paparan beberapa guru mengenai kesulitan

    pada materi tertentu dikarenakan penanaman

    konsep kepada peserta didik yang masih kurang.

    Sehingga, tidak jarang peserta didik menjadi

    bingung dan berdampak pada ketidaktuntasan

    KKM. Melalui pelaksanaan supervisi kunjungan

    kelas yang dilakukan Kepala Sekolah dapat

  • 10

    dijadikan salah satu alternatif pemecahan masalah

    untuk meningkatkan kinerja guru sehingga peserta

    didik agar lebih aktif dan termotivasi. Jika

    pembelajaran menyenangkan dan nyaman bagi

    peserta didik, maka konsep yang diberikan akan

    mudah untuk dipahami.

    4.2.2. Tindakan 1 ( Siklus 1 )

    4.2.2.1 Identifikasi Masalah

    Langkah selanjutnya adalah membuat

    perencanaan untuk melakukan suoervisi kunjungan

    kelas . Pengumpulan data tentang kinerja yang dimiliki

    oleh guru dalam pembelajaran . Pada perencanaan

    tindakan ini peniliti mengadakan pertemuan dengan

    kepala sekolah SDN Pamriyan Gemuh Kendal pada hari

    Senin, tanggal 4 April 2016 untuk membahas persiapan

    penelitian.Dalam pertemuan ini menyusun jadwal

    pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk 3 guru,

    dan menyiapkan instrumen supervisi kunjungan

    kelas.Kegiatan supervisi kunjungan kelas siklus 1

    direncanakan pada hari Selasa, 6 April 2016 guru kelas

    5. Rabu 7 April 2016 guru kelas 2 dan Kamis, 8 April

    2016 guru agama. Sebelum pelaksanaan supervisi

    kunjungan kelas guru diberi kesempatan untuk

    mengkonsultasikan RPP yang telah dibuat. Sehingga

    jika ada yang kurang tepat dapat diperbaiki.

    4.2.2.2 Aktifitas Tindakan 1 ( siklus 1 )

  • 11

    Supervisi kunjungan kelas dilaksanakan sesuai

    perencanaan yang telah disusun yaitu hari Selasa, 5

    April 2016 guru kelas 5 pada jam ke 1-2 mata pelajaran

    IPA, dengan kompetensi dasar 7.4 Mendeskripsikan

    proses daur air dan kegiatan manusia yang dap at

    mempengaruhi. Rabu, 6 April 2016 guru kelas 2 pada

    jam pelajaran ke 4-5 tema kegemaran dengan

    kompetensi dasar IPA : 3.2 Mengindenfikasikan jenis

    energi yang paling sering digunakan dilingkungan

    sekitar dan cara menghematnya. Bahasa Indonesia :

    8.1 Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang disekitar

    secara dengan bahasa tulis. Kamis, 7 April 2016 guru

    PAI yang sedang mengajar dikelas 4. Untuk guru kelas

    2 dan 5 dilaksanakan di dalam kelas masing-masing.

    Untuk guru PAI dilaksanakan di ruang kelas 4. Guru

    mengajar sesuai dengan RPP yang telah dibuat.

    Supervisi kunjungan kelas dilaksanakan selama 2 jam

    pelajaran (2 x 35 menit) dari mulai kegiatan

    pendahuluan sampai dengan kegiatan pembelajaran.

    Oservasi

    Tahap observasi peneliti mengamati proses

    pembelajaran yang dilakukan oleh guru . Saat

    pelaksanaan supervisi kunjungan kelas, kepala sekolah

    mengamati pelaksanaan pembelajaran. Kepala sekolah

    mencatat hal-hal yang terjadi pada saat proses belajar

    mengajar dengan mengunakan intrumen supervisi

  • 12

    pelaksanaan pembelajaran. Fokus pengamatan proses

    pembelajaran.

    Tabel 4.1

    Hasil Supervisi Siklus 1

    No Guru

    Hasil Supervisi

    Penyusunan RPP Pelaksanaan

    Pembelajaran

    1 Kelas 2 79 % 71 %

    2 Kelas 5 77% 75%

    3 PAI 72 % 68 %

    Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa untuk

    penyusunan RPP bagi guru kelas sudah baik sesuai

    dengan Permendiknas tetapi untuk guru Pendidikan

    Agama Islam masih perlu bimbingan.Pada saat

    memulai pembelajaran rata-rata guru kurang

    mempersiapkan kondisi siswa.Siswa belum siap

    mengikuti pembelajaran guru sudah mulai memberikan

    materi pelajaran.Meskipun pada RPP tertulis

    bermacam-macam metode tetapi pada pelaksanaan

    belajar mengajar guru masih dominan dalam kegiatan

    belajar mengajar.Pada saat mengakhiri pembelajaran

    guru juga kurang memberi kesempatan pada siswa

    untuk membuat kesimpulan.Guru tergesa-gesa

  • 13

    mengakhiri pelajaran karena waktu sudah habis jadi

    guru belum bisa mengatur alokasi waktu dengan tepat.

    Bagan 4.1

    Hasil Supervisi Siklus 1

    4.2.2.3 Hasil dan Refleksi Tindakan 1

    Berdasarkan hasil pengamatan pada kegiatan ini

    kepala sekolah mengajak masing-masing guru untuk

    merenungkan kelebihan dan kekurangan dari

    pembelajaran yang telah dilakukan.Kepala sekolah

    mengadakan wawancara dengan masing-masing guru.

    Guru diajak untuk menemukan sendiri kelebihan dan

    kekurangannya. Guru kelas 5 menyatakan :

    “Saya kurang mempersiapkan kondisi siswa

    sebelum memasuki kegiatan inti, saya masih dominan

    dalam proses belajar mengajar, dan belum dapat

    memanage waktu dengan tepat. Kelebihannya saya

    telah membuat RPP sebelum mengajar, saya telah

    mengunakan peraga dan telah menyusun alat evaluasi

    sesuai dengan kompetensi yang saya ajarkan.”

    Guru kelas 2 juga menyatakan :

    Hasil Masalah Tindakan I

  • 14

    “Saya telah menyiapkan RPP tetapi karena merasa

    grogi/kurang percaya diri saat ditunggui kepala sekolah

    jadi ada beberap kegiatan yang tidak sesuai dengan

    yang telah direncanakan. Terutama saat memulai

    pelajaran dan memenit waktu.Tetapi saya senang

    ditunggui kepala sekolah saat mengajar. Saya akan

    lebih mempersiapkan diri dalam menyusun RPP dan

    proses belajar mengajar pertemuan berikutnya.”

    Begitu juga dengan PAI, beliau menyatakan

    meskipun agak grogi dan masih banyak kekurangan

    baik dalam penyusunan RPP maupun kegiatan belajar

    mengajar tetapi saya sangat senang mengajar ditunggui

    kepala sekolah karena dapat memotivasi untuk

    mengajar yang lebih baik.

    4.2.3. Tindakan 2 ( Siklus 2)

    4.2.3.1 Identifikasi Masalah

    Berdasarkan permasalahan yang masih ditemukan

    pada siklus 1 untuk penyusunan RPP difokuskan pada

    aspek menentukan tujuan dan tersusunnya instrumen

    penilaian.Pada pelaksanaan Pembelajaran masih ada

    beberapa aspek yang harus mendapat perhatian. Pada

    kegiatan pendahuluan perlu fisik dan psikis siswa

    serta apersepsi. Untuk kegiatan inti perlu pelibatan

    siswa dalam pembelajaran dan penggunaan media

    pembelajaran. Kunjungan kelas pada siklus 2 akan

    dilaksanakan pada Selasa, 10 Mei 2016 untuk guru

  • 15

    kelas 5 dengan kompetensi dasar 6.2. Membuat karya

    atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan

    sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Rabu

    11 Mei 2016 untuk guru kelas 2 mapel tematik dengan

    kompetensi dasar IPA: 4.1. Mengidentifikasi

    kenampakan matahari dalam kehidupan sehari-hari.

    Bahasa Indonesi: 7.1 membaca nyaring teks (15-20

    kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang

    tepat. Kamis,12 Mei 2016 untuk guru PAI dengan

    kompetensi dasar Membaca dzikir setelah sholat. Pada

    perencanaan penelitian ini Kepala sekolah

    mempersiapkan intrumen supervisi perencanaan

    pembelajaran. Pada tahap ini guru mempersiapakan

    RPP yang akan digunakan dalam pembelajaran.

    4.2.3.2 Aktifitas Tindakan 2

    Sama pada siklus 1 pelaksanaan kunjungan kelas

    dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati dan

    dilaksanakan selama 2 jam pelajaran. Untuk guru

    kelas supervisi dilakukan dikelas masing-masing.Guru

    PAI di dalam kelas 4 sekolah.Kepala sekolah lebih

    memfokuskan pengamatan pada guru dalam memulai

    pelajaran, melibatkan siswa dalam pembelajaran,

    mengakhiri pelajaran dan penggalokasian waktu.

    Observasi

  • 16

    Kepala sekolah mengamati pelaksanaan

    pembelajaran. Kepala sekolah mencatat hal-hal yang

    terjadi pada saat proses belajar mengajar dengan

    menggunakan intrumen supervisi pelaksanaan.

    Tabel 4.2

    Hasil Supervisi Siklus 2

    No Guru

    Hasil Supervisi

    Penyusunan

    RPP

    Pelaksanaan

    Pembelajaran

    1 Kelas 2 91 89

    2 Kelas 5 88 86

    3 PAI 86 84

    Dari hasil pengamatan hasil supervisi baik dalam

    penyusunan RPP maupun pelaksanaan pembelajaran.

    4.2.3.3 Hasil dan Refleksi

    Dari hasil perenungan dan evalusi menunjukan

    bahwa pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang

    telah dilaksanakan pada siklus 2 bisa meningkatkan

    kompetensi pembelajaran guru. Rata-rata perolehan

    nilai penyusunan RPP dari tiga guru 88 dengan kategori

    baik dalam pelaksanaan pembelajaran dari tiga guru

    adalah 86 dengan kategori baik. Jadi dari siklus 1 ke

    siklus 2 mengalami kenaikan untuk penyusunan RPP

  • 17

    dan pelaksanaan pembelajaran telah sesuai.

    Penyusunan RPP dan pelaksanaan pembelajaran telah

    sesuai dengan standar proses.

    Bagan 4.2

    Hasil Supervisi Siklus 1 dan 2

    Keterangan :

    1. Masalah

    Guru belum siap mengajar

    Guru belum membuat perencanaan pembelajaran

    Guru belum melaksanakan pembelajaran yang sesuai

    2. Tindakan 1

    Kepala Sekolah mengadakan pembinaan

    Kepala Sekolah mengadakan pembimbingan

    Kepala Sekolah mengadakan pengarahan

    3. Hasil

    Guru sudah siap mengajar tetapi masih kurang pas .

    Hasil

    Masalah Tindakan I

    Masalah Tindakan II

    Hasil

  • 18

    Guru sudah membuat perencanaan pembelajaran

    tetapi belum sesuai dengan standar

    Guru sudah melaksanakan pembelajaran tetapi

    belum sesuai standar

    4. Masalah

    Guru belum maksimal dalam kesiapan

    Guru membuat perencanaan belum standar

    Guru melaksanakan pembelajaran belum optimal

    5. Tindakan II

    Kepala Sekolah mengadakan tindak lanjut

    Kepala Sekolah memberi respon

    Kepala Sekolah mengadakan pendampingan

    pengawasan

    6. Hasil

    Guru ada peningkatan kesiapan mengajar

    Guru ada peningkatan perencanaan pembelajaran

    Guru ada peningkatan melaksanakan pembelajaran

    4.3. Pembahasan Penelitian

    4.3.1 Peningkatan Kinerja Guru

    Setelah dilaksanakan supervisi kunjungan kelas

    di SDN Pamriyan yang melalui dua tahap siklus terlihat

    adanya peningkatan dalam pembelajaran. Peningkatan

    pembelajaran pada komponen menyusun perencanaan

    pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan menilai

    hasil belajar siswa. Penelitian ini sesuai dengan

    penelitianyang dilakukan oleh Suyoko dan Purwati

  • 19

    yang menyatakan bahwa kinerja guru dalam

    pembelajaran dapat meningkat setelah dilakukan

    supervisi dengan pendekatan kolaboratif. Perbedaannya

    terletak pada teknik supervisi yang digunakan. Pada

    penelitian ini mengunakan teknik perorangan yaitu

    supervisi kunjungan kelas, pada penelitian Suyoko dan

    Purwati mengunakan supervisi kolaboratif.

    Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya

    yang berjudul oleh Putu dan Nyoman (2007). Mereka

    menjelaskan bahwa supervisi akademis dapat

    membantu guru-guru matematika dalam menyusun

    RPP. Perbedaan terletak pada subyek yang diteliti pada

    penelitian terdahulu subyeknya guru matematika satu

    gugus, sedangkan penelitian ini subyeknya kepala

    sekolah. Persamaannya dengan penggunaan

    pendekatan kualitatif dengan metode penelitan

    tindakan sekolah.

    Surervisi kunjungan kelas bukan hanya

    membantu guru dalam memahami pendidikan dan apa

    peran sekolah dalam mencapai tujuan , tapi juga

    membantu guru dalam memahami keadaan dan

    kebutuhan siswanya . Ssebagai dasar analisis dalam

    menyusun rencana pembelajaran secara tepat . (

    Arikunto , 2009 : 12 ) .

    Kegiatan supervisi akademik dalam penelitian

    dilakukan dengan tehnik supervisi kunjungan kelas

  • 20

    untuk meningkatkan kinerja guru . Menurut Arikunto

    2009 : 54 ) yang dimaksud dengan kunjungan kelas

    atau classroom visitation adalah kunjungan yang

    dilakukan oleh pengawas atau kepala sekolah kesalah

    satu kelas , baik ketika kegiatan berlangsung . Untuk

    melihat atau mengamati guru yang sedang mengajar ,

    ataupun ketika kelas sedang sedang kosong , ataupun

    sedang berisi siswa tetapi guru sedang tidak mengajar .

    Melalui tehnik ini kepala sekolah dapat mengamati

    secara langsung kegiatan guru dalam melakukan tugas

    utamanya , mengajar , penggunaan alat , metode , dan

    tehnik mengajar secara keseluruhan dengan berbagai

    faktor yang mempengaruhinya . Hasil supervisi kelas

    ini dapat digunakan oleh supervisor bersama guru

    untuk menentukan cara – cara yang paling tepat .

    Untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi belajar

    mengajar . Agar kunjungan kelas berlangsung efektif ,

    hendaknya dipersiapkan dengan teliti dan

    dilaksanakan denga hati –hati dengan penampilan yang

    baik .

    Kegiatan supervisi dalam penelitian ini di awali

    dengan kegiatan perencanaan . Purwanto ( 2009 : 15 )

    menyatakan perencanaan adalah suatu cara

    menghampiri masalah – masalah , Ddalam

    penghampiran masalah perencana berbuat

    merumuskan apa saja yang akan dikerjakan dan

  • 21

    bagaimana mengerjakannya . Dalam kegiatan

    perencanaandawali dengan pembuatan program yang

    berisi tentang tujuan dan ruang lingkup pelaksanaan

    supervisi kunjungan kelas . Berdasarkan data

    dokumentasi dan observasi dapat diketahui . Bahwa

    program supervisi kunjungan kelas di SDN Pamriyan

    berisi tentang tujuan dilakukannya supervisi .

    Persiapan sebelum kegiatan supervisi antara lain

    program supervisi, jadwal supervisi dan instrumen

    supervisi . Dalam program supervisi saya merumuskan

    tentang latar belakang , landasan hukum , tujuan dan

    ruang lingkupnya . Setelah program supervisi dibuat

    oleh kepala sekolah , kemudian dilanjutkan dengan

    penyiapan instrumen supervisi . Instrumen tersebut

    meliputu instrumen penelaaham . Rencana

    Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) dan instrumen

    untuknpenelaahan pelaksanaan pembelajaran .

    Instrumen itu digunakanuntuk mengetahui apakah

    RPP yang telah dibuat oleh guru sudah sesuai dengan

    standar penyusunan RPP yang meliputi : Identitas mata

    pelajaran , Standar kompetensi , kompetensi dasar ,

    pindikator , pencapaian kompetensi , tujuan

    pembelajaran , materi ajar , alokasi waktu , metode

    pembelajaran , kegiatan pembelajaran , penilaian hasil

    belajar , penilaian hasil belajar , sumber belajar ,

    Sedangkn untuk instrumen penelaahan pelaksanaan

  • 22

    pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan , kegiatan

    inti dan kegiatan penutup . Berdasarkan data observasi

    dan dokumentasi dapat diketahui bahwa pada saat

    perencanaan supervisi kepala sekolah membuat

    instrumen penilaiantentang penelaahan RPP dan

    penelaahan pelaksanan pembelajaran . Sebelum

    dilakukan supervisi , terlebih dulu dibuat jadwal

    untuk memudahkan pelaksanaan supervisi . Jadwal

    dibuat untuk memudahkan pelaksanaan supervisi ,

    karena dengan adanya perencanaan jadwal

    pelaksanaan supervisi akan memudahkan guru untuk

    mempersiapkan aspek yang diperlukan dalam kegiatan

    supervisi .

    Berdasarkan data dokumentasi dan observasi di

    lapangan dapat diketahui bahwa jadwal kegiatan

    supervisi dilakukan setiap hari . Satu kelas untuk satu

    orang guru , satu mata pelajaran dengan waktu 2 jam

    pelajaran . Untuk memudahkan pelaksanaan supervisi

    , kami membuat jadwal untuk pelaksanaannya . Selain

    memudahkan guru untuk mempersiapkan segala

    sesuatu yang diperlukan dalam supervisi . Agar tercipta

    kesepakatan antara guru dan kepala sekolah tentang

    kapan dilaksanakannya supervisi .

    Setelah semuanya direncanakan dengan baik

    kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pelaksanaan

    supervisi . Supervisi harys dilaksanakan sesuai dengan

  • 23

    jadwal yang telah dibuat sebelumnya . Pada saat

    melakukan supervisi , supervisor bersikap sopan dan

    tidak mengganggu pelaksanaan supervisi . Tujuannya

    adalah agar guru yang disuperisi tidak merasa

    terganggu dengan adanya kepala sekolah yang sedang

    melakukan supervisi .

    Berdasarkan data observasi yang dilakukan

    peneliti dapat diketahui bahwa pada saat melakukan

    supervisi , kepala sekolah bersikap bijak . Kepala

    sekolah berada di belakang ruang kelas , untuk

    mengamat jalannya proses pembelajaran yang

    dilakukan oleh guru dengan membawa lembar

    instrumen penilaian supervisi .

    Instrumen penilaian supervisi tersebut digunakan

    untuk mengamati guru yang sedang mengajar . Pada

    saat pelaksanaan superisi berlangsung , kepala sekolah

    sebagai supervisor akan mengamati persiapan yang

    dilakukan oleh guru .

    Persiapan pembelajaran tersebut meliputi Rencana

    Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) yang dibuat oleh

    guru . Kepala sekolah akan menilai apakah guru yang

    disupervisi membuat RPP sebelum melakukan

    pembelajaran .

    Berdasarkan data dokumentasi dapat diketahui

    bahwa guru kelas v mempersiapkan RPP sebelum

    pembelajaran dimulai RPP tersebut berisi nama satuan

  • 24

    pndidikan , identitas sekolah , standar kompetensi ,

    kompetensi dasar , alokasi wakyu , perumusan

    indikator , skenario pembelajaran . Selain RPP , guru

    harus mempersiapkan instrumen penilaian

    pembelajaran .Pada saat guru membuat RPP , guru

    harus membuat instrumen penilaian yang meliputi

    jenis test yang dibuat oleh guru yang akan digunakan

    guru untuk menilai kemampuan siswa diakhir

    pembelajaran . Guru juga membuat pedoman penilaian

    ( scoring )serta membuat kunci jawabannya .

    Berdasarkan data observasi dan dokumentasi yang

    diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa guru bahwa

    guru kelas v membuat RPP mata pelajaran IPA dengan

    baik . Hal itu sudah dikarenakan guru sudah

    mencantumkan semua komponen RPP . Guru juga

    membuat tes penilaian berupa tes tertulis dan lisan .

    Guru juga membuat kunci jawaban dari tes tertulis

    yang dlaksanakan di akhir pembelajaran .

    Pada saat pelaksanaan pembelajara , guru harus

    mengacu pada RPP yang telah ddibuat sebelumnya .

    Supervisor akan mengamati kemampuan guru dalam

    melakukan keguatan pendahuluan . Berdasarkan data

    observasi dapat diketahui bahwa pada saat

    pelaksanaan pembelajara guru dapat melaksanakan

    kegiatan pendahuluandengan baik . Hal itu terlihat dari

    kemampuan guru dalam melakukan observasi ,

  • 25

    menjelaskan KD dan tujuan pembelajaran , serta

    menyampaikan cakupan materi dan penjelasan , uraian

    kegiatan sesuai dengan silabus .

    Berdasarkan pada data observasi dapat diketahui

    bahwa pada pertemuan pertama guru tidak melakukan

    kegiatan pendahuluan dengan baik . Hal itu dapat

    dilihat pada data insrumen supervisi pembelajaran .

    Pelaksanaan supervisi ini dilakukan sebanyak 3 kalai

    pertemuan , dengan 2 jam pelajaran untuksetiap

    pertemuannya . Pada pertemuan kedua dan ketigaguru

    sudah melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik .

    Supervisi kunjungan kelas dilanjutkan pada

    kegiatan inti pembelajaran yang disupervisi meliputi

    kegiatan eksplorasi , kegiatan elaborasi dan kegiatan

    konfirmasi . Berdasarkan data observasi di lapangan

    dapat diketehui dari 3 ( tiga ) pertemuan guru sudah

    melakukan kegiatan dengan baik . Guru melakukan

    kegiatan eksplorasi pembelajaran salah satunya adalah

    dengan melibatkan siswa dalam mencari informasi

    belajar dari berbagai sumber dengan penerapan prinsip

    alam oleh guru . Namun dalam penggunaan alat peraga

    pembelajaran guru masih mengalami kesulitan .

    Misalnya pada saat guru menggunakan alat peraga di

    ruang laboratorium . Guru juga melakukan kegiatan

    elaborasi salah satu contohnya adalah dengan

    memfasilitasisiswa melalui pemberian tugas , diskusi

  • 26

    dan lain – lain . Untuk memunculkan gagasan baru

    baik secara lisan maupun tertulis . Sedangkan untuk

    kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik

    positif dan penguatan dalam bentuk lisan , tulisan ,

    isyarat , maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa .

    Kegiatan terakhir pada pelaksanaan pembelajaran

    adalah penutup . Pada kegiatan penutupdiharapkan

    guru mampu membuat rangkuman , melakukan

    penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran

    yang sudah dilakukan . Guru juga menyampaikan

    rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya .

    Guru melakukan kegiatan penutup dengan

    membuat rangkuman atau simpulan dari pembelajaran

    yang telah dilaksanakan . Guru mampu memberikan

    umpan balik terhadap proses hasil pembelajara , dan

    menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

    berikutnya . Dan dara 3 ( tiga ) kali pertemuan , terjadi

    peningkatan penilaian kinerja guru pada setiap

    pertemuannya . Guru tersebut telah memenuhi standar

    yang telah ditetapkan oleh pemerintah . Standar yang

    ditetapkan pemerintah adalah minimal memperoleh

    nilai 70

    Tahapan berikutnya dari proses pembelajaran yang

    disupervisi adalah kemampuan guru dalam melakukan

    evaluasi . Berdasarkan data dokumentasi dan

    observasidapat diketahui bahwa guru melakukan

  • 27

    evaluasi dalam bentuk tes tertulis dan tes lisan . Tes

    tertulis dilakuakan pada akhir pertemuan

    pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa

    dalam menyarap materi pelajaran . Sedangkan untuk

    tes lisan dilakukan pada setiap kali pertemuan setelah

    guru selesai menerangkan materipelajaran .

    Guru melakukan penilaian berdasarkan kriteria

    penilaian yang telah dibuat sebelumnya pada saat

    penyusunan RPP ( data terlampir ) . Soal yang dibuat

    oleh guru sudah mencakup semua materi yang telah

    diajarkan , yang dilengkapi dengan kunci jawaban .

    Setelah evaluasi selesai dilakukan , maka akan

    diketahui hasil belajar siswa . Dari hasil belajar

    tersebut nantinya akan menjadi landasan dilakukannya

    kegiatan tindak lanjut . Berdasarkan data observasi

    yang dilakukanpeneliti di lapangan dapat diketahui

    bahwa hasil belajar siswa belum mncapai kriteria

    ketuntasan minimal ( kkm ). Dimana jumlah siswa yang

    nilainya > 75 masih kurang dari 75 % , sehingga hasil

    belajar siswa masih dikatakan belum tuntas .

    Untuk mengatasi masalah tersebut , kegiatan

    tindak lanjut dilakuakan oleh guru adalah dengan

    memberikan tugas atau PR yang harus dikerjakan di

    rumah . Selain itu guru membahas kembali materi

    pelajaran yang belum dikuasai siswa serta memberikan

    tugas kegiatan eksplorasi .

  • 28

    Berdasarkan pada data observasi dapat diketahui

    pada saat pelaksanaan supervisi , supervisor ikut serta

    dalam kegiatan pembelajaran . Supervisor duduk di

    bagian belakang ruang kelas dan bersikap seolah – olah

    jadi siswa yang sedang mengikuti pembelajaran .

    Supervisor mendengarkan penjelasan materi dari guru

    , sambil melakukan pengamatan terhadap kinerja guru

    dalam pembelajaran . Namun pada saat memberikan

    sesi tanya jawab kepada siswa , supervisor tidak ikut

    serta memberikan pertanyaan kepada guru yang

    disupervisi .

    Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilakukan ,

    maka selesai juga kegiatan supervisi yang dilakukan

    supervisor , Data dari observasi yang diperoleh peneliti

    dapat diketahui bahwa , diakhir kegiatan pelaksanaan

    supervisi , supervisor membuat perjanjiandengan guru

    yang disupervisi untuk membicarakan hasil

    pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung .

    Setelah terdapat kesepakatan antara guru dan

    supervisor kapan akan dilakukan pertemuan , maka

    supervisor meninggalkan kelas .

    Tahap akhir dari supervisi kunjungan kelas adalah

    evaluasi dan refleksi . Supervisor dalam hal ini kepala

    sekolah mengevaluasi hal – hal yang telah terjadi

    selama observasi terhadap guru selama melakukan

    proses pembelajaran .Tahap evaluasi merupakan

  • 29

    diskusi umpan balik antara supervisor ( kepala sekolah

    ) dan guru . Suasana petemuan penuh persahabatan ,

    bebas dari prasangka , dan tidak bersifat mengadili .

    Supervisor memaparkan data secara obyektif sehingga

    guru dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan

    selama proses pembelajaran berlangsung ( Wahjanta ,

    2007 : 43 ) .

    Hasil pengamatan supervisi akan disampaikan

    kepada guru , pada kegiatan tindak lanjut atau

    pertemuan balikan . Pertemuan tindak lanjut

    merupakan pertemuan yang dilakukan untuk

    membahas kekurangan dan kelebihan guru selama

    proses pembelajaran berlangsung . berdasarkan data

    dokumentasi data hasil supervisi kepada guru kelas v ,

    dalam pembelajaran IPA sudah baik . Guru yang

    bersangkutan telah memenuhi standar penilaian

    supervisi yang telah ditetapkan oleh pemerintah

    melalui dinas pendidikan . Hal itu dikarenakan

    kemampuan guru dalam pembelajaran sudah

    memenuhi komponen yang berada dalam standar

    proses . Sehingga guru yang bersangkutan diberikan

    penguatan untuk terus mempertahankan dan

    meningkatkankemampuan mengajarnya . Guru yang

    telah memenuhi standar kita beri motifasi agar selalu

    meningkatkan kompetensinya , baik melalui studi

    lanjut melakukan pengembangan keprofesian

  • 30

    berkelanjutan . Namun pada aspek yang masih kurang

    tetap diberikan pembinaan , agar terjadi perubahan

    pada pembelajaran berikutnya .

    Berdasarkan data dokumentasi yang diperoleh

    peneliti dapat diketahui bahwa apabila terdapat guru

    yang masih mengalami permasalahan pada saat

    disupervisi maka kepala sekolah melakukan pembinaan

    . Kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh kepala

    sekolah dilakukan dalam bentuk diskusi dan

    konsultasi . Kepala sekolah memberikan kesempatan

    kepada guru untuk bertanya atau konsultasi pada

    teman sejawat , selain dapat membantu mengatasi

    kesulitan , juga akan terjadi hubungan yang harmonis

    antar teman .

    Berdasarkan data dan fakta di lapangan terbukti

    terjadi peningkatan kinerja guru dalam proses

    pembelajaran setelah dilakukan supervisi akademik

    melalui kunjunga kelas oleh kepala sekolah .

    4.3.2 Supervisi Kunjungan Kelas sebagai upaya

    peningkatan

    Hasil penelitian tindakan sekolah menunjukan

    bahwa melalui supervisi kunjugan kelas dapat

    meningkatkan kompetensi pembelajaran guru di SD

    Negeri Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal

    dalam penyusunan RPP dan pelaksanaan

    pembelajaran.

  • 31

    Dalam perencanaan supervisi kepala sekolah juga

    melibatkan guru-guru yang akan disupervisi. Guru juga

    diberi kesempatan kesempatan untuk bertanya dan

    mengkonsultasikan permasalahan-permasalahan

    dalam penyusunan RPP yang akan diajarkan sehingga

    guru menjadi lebih mantap dalam melaksanakan

    pembelajaran dikelas. Dengan perencanaan yang

    matang supervisi kunjungan kelas dapat terlaksana

    dan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan yaitu

    membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi guru

    dikelas.

    Hasil penelitian di atas mendukung pendapat yang

    dikemukan oleh Hartoyo (2006: 92) bahwa perencanaan

    meliputi tujuan, waktu, tempat, instrumen, dan

    sebagainya yang diperlukan dalam proses supervisi.

    Perencanaan yang matang akan menunjukan hasil

    yang optimal dalam pembelajaran. Perencanaan

    merupakan proses penyusunan sesuatu yang akan

    dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah

    ditetapkan. Pentingnya suatu perencanaan sesuai

    dengan pendapat Purwanto (2009: 107) yang

    menyatakan bahwa tanpa ada perencanaan atau

    planning, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami

    kesulitan dan bahkan kegagalan.

    Pada pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di

    SD Negeri Pamriyan dapat terlaksana sesuai dengan

  • 32

    rencana. Kepala sekolah mengadakan kunjungan ke

    dalam kelas untuk mengamati pelaksanaan kegiatan

    belajar mengajar.Kepala sekolah mencatat hal-hal yang

    terjadi dikelas sesuai instrumen yang telah

    dipersiapkan.

    Dari hasil pengamatan menujukan adanya peningkatan

    kemampuan guru dalam menyusun RPP dan

    melaksanakan pembelajaran dikelas. Dari hanya copy

    paste yang tidak sesuai kondisi siswa menjadi

    tersusunnya RPP sesuai standar proses. Pelaksanaan

    pembelajaran yang pelaksanaannya tidak tepat waktu

    menjadi tepat waktu. Dari pembelajaran yang berfokus

    ke guru menjadi pembelajaran yang melibatkan siswa.

    Setelah selesai pelaksanaan supervisi kunjungan kelas

    kepala sekolah segera melakukan tindak lanjut. Pada

    tahap ini kepala sekolah menunjukan data hasil

    observasi (instrumen dan catatan), memberi

    kesempatan guru mencermati dan menganalisanya.

    Mendiskusikan secara terbuka hasil obsevasi, terutama

    pada aspek yang telah disepakati (kontrak),

    memberikan penguatan terhadap penampilan guru.

    Usahakan guru menemukan sendiri kekurangannya.

    Tujuannya pemberian tindak lanjut adalah agar guru

    termotivasi, lebih semangat dan merasa puas dengan

    pembelajaran yang telah dilakukan.