BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Profil ......sekolah SDN Pamriyan berdomisili di...
Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Profil ......sekolah SDN Pamriyan berdomisili di...
-
1
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Pada bagian hasil dan pembahasan penelitian ini
akan didiskripskan profil sekolah , hasil penelitian dan
pembahasan penelitian sebagai berikut :
4.1 Profil Sekolah
SD Negeri Pamriyan Kecamatan Gemuh
Kabupaten Kendal tempat penelitian berlokasi di jalan
Napak Tilas KM 1 Pamriyan, Gemuh, Kendal.
Visi SDN Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten
Kendal adalah “Mewujudkan insan sekolah yang unggul
dalamberprestasi , serta mencapai iman dan taqwa
yang tinggi”. Untuk mencapai visi tersebut sekolah
merumuskan misi sebagai berikut: (1) Melaksanakan
pembelajaran dengan bimbingan secara efektif dalam
mengembangkan potensi siswa. (2) Membimbing siswa
melaksanakan ajaran agama secara baik sehingga
terbentuk manusia yang beriman. (3) Memberikan
motivasi kepada siswa untuk berprestasi. (4)
Meningkatkan disiplin guru, siswa dan seluruh warga
sekolah. (5) Mengembangkan / meningkatkan
semangat keteladanan, kejujuran dan ketaqwaan. (6)
Mengembangkan jiwa seni dan kebudayaan yang
beradab.
Jumlah keseluruhan tenaga pendidik dan
kependidikan 11 orang yang terdiri 7 guru PNS (7 S1),
-
2
3 guru tidak tetap (3 S1) dan 1 orang penjaga. Jumlah
siswa SD Negeri Pamriyan cukup besar. Tahun 2015 /
2016 ada 158 siswa.Yang terbagi dalam 6 (enam)
rombongan belajar ( rombel ).Dengan 97 siswa laki-laki
dan 61siswa perempuan . Sebagian besar siswa SDN
Pamriyan berasal dari penduduk yang bekerja sebagai
buruh tani. Seratus persen siswa SDN Pamriyan
beragama islam. Ada kurang lebih 25 persen tergolong
tidak mampu. Guru-guru SDN Pamriyan ada 60 persen
sudah bersertifikasi. Semua guru-guru dan kepala
sekolah SDN Pamriyan berdomisili di Kecamatan
Gemuh Kabupaten Kendal .
SD Negeri Pamriyan memiliki saran prasarana
sekolah yang cukup lengkap yaitu 6 ruang kelas, 1
ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang UKS, 1
perpustakaan, 1 ruang mushola serta 9 kamar mandi
dan WC. Sekolah juga memiliki alat kesenian rebana.
Meskipun memiliki sarana dan prasarana yang
cukup lengkap jumlah siswa yang banyak dan guru
yang 90 % sudah S1 prestasi sekolah masih kurang
memuaskan. Dalam ujian sekolah tahun 2015/2016
menduduki peringkat 5 dari 30 SD se-kecamatan
Gemuh. Prestasinya non akademik pun msih dibawah
sekolah yang berada dalam satu lokasi.
-
3
4.2 Hasil Penelitian
Studi pendahuluan dari hasil pengamatan dan
wawancara di SD Negeri Pamriyan Kecamatan
Kabupaten Kendal pada tahun pelajaran 2015/2016 ini
masih ada guru yang mengajar kurang persiapan. Guru
hanya berbekal RPP hasil copy paste dan
pelaksananaan pembelajarannya pun kadang tidak
sesuai dengan RPP yang telah disiapkan. Ada juga yang
mengajar hanya berbekal Lembar Kerja Siswa yang
dibeli yang tidak semua isinya sesuai dengan keadaan
siswa. Guru tidak tepat waktu dalam memulai dan
mengakhiri pelajaran.
Masih ada juga anggapan bahwa supervisi untuk
mengawasi dan mencari kesalahan yang dilakukan
guru dikelas. Masalah-masalah tersebut sesuai dengan
temuan dari pengawas sekolah yang melaksanakan
supervisi kunjungan kelas ke SD Pamriyan Gemuh
Kendal pada tanggal 15 Februari 2016 ternyata guru
tidak menyiapkan RPP dan perangkat lainnya ketika
mengajar. Walaupun setiap pembinaan baik disekolah,
Kelompok Kerja Guru Gugus, maupun di UPTD
Pendidikan selalu di ingatkan bahwa tugas pokok guru
adalah menyusun RPP, melaksanakan pembelajaran,
melakukan penilaian tetapi hampir sumua guru SDN
Pamriyan Gemuh Kendal belum menyusun RPP.
-
4
Sementara itu kepala sekolah juga belum maksimal
dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas.
Sementara kepala sekolah juga belum maksimal
dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas.
Kepala sekolah telah menyusun program tetapi belum
menyiapkan instrumen supervisi Program yang telah
disusun terlaksana dengan alasan banyaknya kegiatan
dinas yang waktunya bersamaan dengan jadwal
supervisi yang telah dibuat. Penelitian ini dilaksanakan
dengan menggunakan metode tindakan . Penelitian
tindakan ini dilaksanakan dengan langkah-langkah
tindakan sebagai berikut :
4.2.1. Identifikasi Masalah
Langkah awal yang dilakukan peneliti untuk
memulai supervisi kunjungan kelas dalam rangka
meningkatkan kinerja guru ini adalah melakukan
wawancara dengan guru yang bersangkutan sebelum
memasuki kelas. Setelah itu, peneliti mendampingi
Kepala Sekolah untuk memasuki ruang kelas dan
melakukan observasi terhadap guru yang sedang
mengajar. Bapak/Ibu guru yang dilakukan supervisi
olek Kepala Sekolah terlebih dahulu memperkenalkan
peneliti kepada peserta didik, dan menyampaikan
tujuan kehadiran Kepala Sekolah dan peneliti ikut
bergabung di dalam kelas. Terdapat 1 guru yang lupa
memperkenalkan dan menyampaikan tujuan kehadiran
-
5
Kepala Sekolah dan peneliti ke dalam kelas. Kegiatan
selanjutnya adalah melakukan wawancara terbuka
kepada guru bersangkutan untuk mengetahui berbagai
kesulitan yang dialami guru dan peserta didik,
kemudian Kepala Sekolah memberikan umpan balik
sesuai dengan apa yang telah diamati bersama peneliti
sebagai masukan, perbaikan, dan motivasi bagi guru
bersangkutan.
Pada tahap persiapan, peneliti melakukan
wawancara kepada guru bersangkutan dan
mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan guru di kelas.
Peneliti melakukan wawancara terhadap dua guru
kelas dan satu guru mata pelajaran pendidikan agama
islam dengan diberikan tindakan supervisi kunjungan
kelas (PAI). Dari ketiga guru tersebut sebagian besar
guru sebelum melakukan pembelajaran, tidak
membuat perencanaan yang dilakukan yaitu membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan beberapa
perangkat pembelajaran yang lainnya. Hal ini sejalan
dengan jawaban yang disampaikan oleh Bapak AU
selaku guru mapel PAI.
“Sebelum melakukan pembelajaran di kelas, saya
membawa daftar kelas, daftar nilai dan silabus yang
sudah ada dari dinas. Untuk RPP sudah ada di laptop,
yang penting kita sebagai guru harus mengajar di kelas
menyampaikan materi”. (wawancara 2/3/2016)
-
6
Penjelasan yang disampaikan oleh Bapak AU
tersebut dikuatkan dengan pendapat dari Bapak SB
guru kelas V.
“Sebelum kegiatan belajar mengajar di kelas, persiapan
yang dilakukan pada umumnya adalah membawa daftar
kelas, daftar nilai, silabus, materi yang akan diberikan.
Sedangkan RPP sudah ada di laptop”. (wawancara
10/3/2016)
Berdasarkan pendapat dari dua sumber yang
berbeda tersebut menjelaskan bahwa guru kurang
biasa melakukan perencanaan yang matang sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai. Pada saat studi
dokumen, ada beberapa guru yang belum
menunjukkan RPP secara kasat mata, para guru
tersebut menyampaikan bahwa RPP masih dalam
bentuk soft file di laptop.
Dalam penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran tentunya akan tercantum standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator
pembelajaran. Sehingga perlu adanya kesesuaian
antara SK, KD dengan indikator pembelajaran. Guru
dalam menyusun RPP harus lebih disesuaikan
dengan silabus. Pengembangan lebih ditekankan
pada saat penyampaian materi. Sedangkan untuk
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, perlu
adanya strategi dalam mengajar, diantaranya
-
7
menerapkan berbagai model dan metode
pembelajaran. Namun dalam pelaksanaannya
kebanyakan guru hanya menerapkan metode
pembelajaran seperti ceramah, tanya jawab, dan
demonstrasi. Penggunaan model pembelajaran
masih belum digunakan.
Penggunaan bahan pembelajaran dan media
pembelajaran masih berpusat pada buku panduan
dan kurang adanya pengembangan dalam mencari
sumber belajar yang relevan dan media
pembelajaran.
Sumber belajar untuk masing-masing kelas
tentunya sudah berbeda, karena berbeda pula
perkembangan peserta didik. Dalam masing-masing
kelas setiap guru akan mengalami beberapa kendala
dalam menyampaikan materi kepada peserta didik
guna tujuan pembelajaran tercapai. Namun
menurut beberapa guru, sumber atau materi dalam
pembelajaran sudah sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik dan kesulitan peserta
didik menerima materi pembelajaran adalah relatif.
Sesuai dengan paparan dari Bapak M. Afif.
“Berdasarkan pengamatan saya selama ini, materi
yang diberikan berdasarkan kurikulum 2006 ini
sudah sesuai dengan perkembangan peserta didik.
Untuk kesulitan materi yang dialami oleh peserta
didik, hal tersebut lebih dipengaruhi oleh lingkungan
-
8
peserta didik, misalnya dari motivasi orang tua
terhadap siswa, lingkungan bermain
anak”.(wawancara 10/3/2016)
Selain memahami materi yang disampaikan
oleh guru, setelah pembelajaran peserta didik harus
dapat menguasai kompetensi yang akan dicapai. Hal
tersebut disesuaikan dengan SK, KD dan indikator
serta tujuan pembelajaran. Untuk sejauh ini,
kompetensi yang dicapai oleh peserta didik diukur
melalui nilai kompetensi ketuntasan minimal (KKM)
yang ditentukan oleh masing-masing kelas dan mata
pelajaran dengan berpedoman pada Permendiknas
No. 41 Tahun 2007 dengan kriteria perolehan skor
minimal baik (±70%). Barulah setelah itu guru dapat
mengetahui bagian yang perlu diperbaiki. Demi
tercapainya tujuan dan kompetensi yang diajarkan,
perlu adanya perhatian khusus yang diberikan oleh
guru terhadap pembelajaran yang dilaksanakan.
Selaras dengan hal tersebut, selama
pelaksanaan di dalam kelas, beberapa guru
menggunakan variasi dalam pembelajaran dan
pengelolaan kelas. Menyusun tempat duduk peserta
didik berbentuk Kotak atau disesuaikan dengan
materi untuk diskusi. Selain itu, guru juga
menyampaikan materi dengan menambahkan
-
9
beberapa informasi baru agar siswa tidak jenuh
sebagai variasi.
Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh
masing-masing guru, perencanaan yang dilakukan
sebelum melaksanakan pembelajaran belum begitu
tertata, mulai rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang disusun berdasarkan silabus, program
tahunan, program semester, dan media
pembelajaran guna mempermudah peserta didik
memahami materi pembelajaran. Namun, sudah ada
sumber belajar, agar lebih jelas dan kontekstual
perlu adanya media pembelajaran yang relevan.
Sedangkan untuk pelaksanaan pembelajaran
Bapak/Ibu guru kurang menggunakan metode
pembelajaran yang sesuai dan penekanan pada
tempat duduk siswa yang disusun sedemikian rupa,
akan lebih menyenangkan jika menerapkan model
pembelajaran yang disesuaikan dengan materi
pembelajaran.
Paparan beberapa guru mengenai kesulitan
pada materi tertentu dikarenakan penanaman
konsep kepada peserta didik yang masih kurang.
Sehingga, tidak jarang peserta didik menjadi
bingung dan berdampak pada ketidaktuntasan
KKM. Melalui pelaksanaan supervisi kunjungan
kelas yang dilakukan Kepala Sekolah dapat
-
10
dijadikan salah satu alternatif pemecahan masalah
untuk meningkatkan kinerja guru sehingga peserta
didik agar lebih aktif dan termotivasi. Jika
pembelajaran menyenangkan dan nyaman bagi
peserta didik, maka konsep yang diberikan akan
mudah untuk dipahami.
4.2.2. Tindakan 1 ( Siklus 1 )
4.2.2.1 Identifikasi Masalah
Langkah selanjutnya adalah membuat
perencanaan untuk melakukan suoervisi kunjungan
kelas . Pengumpulan data tentang kinerja yang dimiliki
oleh guru dalam pembelajaran . Pada perencanaan
tindakan ini peniliti mengadakan pertemuan dengan
kepala sekolah SDN Pamriyan Gemuh Kendal pada hari
Senin, tanggal 4 April 2016 untuk membahas persiapan
penelitian.Dalam pertemuan ini menyusun jadwal
pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk 3 guru,
dan menyiapkan instrumen supervisi kunjungan
kelas.Kegiatan supervisi kunjungan kelas siklus 1
direncanakan pada hari Selasa, 6 April 2016 guru kelas
5. Rabu 7 April 2016 guru kelas 2 dan Kamis, 8 April
2016 guru agama. Sebelum pelaksanaan supervisi
kunjungan kelas guru diberi kesempatan untuk
mengkonsultasikan RPP yang telah dibuat. Sehingga
jika ada yang kurang tepat dapat diperbaiki.
4.2.2.2 Aktifitas Tindakan 1 ( siklus 1 )
-
11
Supervisi kunjungan kelas dilaksanakan sesuai
perencanaan yang telah disusun yaitu hari Selasa, 5
April 2016 guru kelas 5 pada jam ke 1-2 mata pelajaran
IPA, dengan kompetensi dasar 7.4 Mendeskripsikan
proses daur air dan kegiatan manusia yang dap at
mempengaruhi. Rabu, 6 April 2016 guru kelas 2 pada
jam pelajaran ke 4-5 tema kegemaran dengan
kompetensi dasar IPA : 3.2 Mengindenfikasikan jenis
energi yang paling sering digunakan dilingkungan
sekitar dan cara menghematnya. Bahasa Indonesia :
8.1 Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang disekitar
secara dengan bahasa tulis. Kamis, 7 April 2016 guru
PAI yang sedang mengajar dikelas 4. Untuk guru kelas
2 dan 5 dilaksanakan di dalam kelas masing-masing.
Untuk guru PAI dilaksanakan di ruang kelas 4. Guru
mengajar sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
Supervisi kunjungan kelas dilaksanakan selama 2 jam
pelajaran (2 x 35 menit) dari mulai kegiatan
pendahuluan sampai dengan kegiatan pembelajaran.
Oservasi
Tahap observasi peneliti mengamati proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru . Saat
pelaksanaan supervisi kunjungan kelas, kepala sekolah
mengamati pelaksanaan pembelajaran. Kepala sekolah
mencatat hal-hal yang terjadi pada saat proses belajar
mengajar dengan mengunakan intrumen supervisi
-
12
pelaksanaan pembelajaran. Fokus pengamatan proses
pembelajaran.
Tabel 4.1
Hasil Supervisi Siklus 1
No Guru
Hasil Supervisi
Penyusunan RPP Pelaksanaan
Pembelajaran
1 Kelas 2 79 % 71 %
2 Kelas 5 77% 75%
3 PAI 72 % 68 %
Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa untuk
penyusunan RPP bagi guru kelas sudah baik sesuai
dengan Permendiknas tetapi untuk guru Pendidikan
Agama Islam masih perlu bimbingan.Pada saat
memulai pembelajaran rata-rata guru kurang
mempersiapkan kondisi siswa.Siswa belum siap
mengikuti pembelajaran guru sudah mulai memberikan
materi pelajaran.Meskipun pada RPP tertulis
bermacam-macam metode tetapi pada pelaksanaan
belajar mengajar guru masih dominan dalam kegiatan
belajar mengajar.Pada saat mengakhiri pembelajaran
guru juga kurang memberi kesempatan pada siswa
untuk membuat kesimpulan.Guru tergesa-gesa
-
13
mengakhiri pelajaran karena waktu sudah habis jadi
guru belum bisa mengatur alokasi waktu dengan tepat.
Bagan 4.1
Hasil Supervisi Siklus 1
4.2.2.3 Hasil dan Refleksi Tindakan 1
Berdasarkan hasil pengamatan pada kegiatan ini
kepala sekolah mengajak masing-masing guru untuk
merenungkan kelebihan dan kekurangan dari
pembelajaran yang telah dilakukan.Kepala sekolah
mengadakan wawancara dengan masing-masing guru.
Guru diajak untuk menemukan sendiri kelebihan dan
kekurangannya. Guru kelas 5 menyatakan :
“Saya kurang mempersiapkan kondisi siswa
sebelum memasuki kegiatan inti, saya masih dominan
dalam proses belajar mengajar, dan belum dapat
memanage waktu dengan tepat. Kelebihannya saya
telah membuat RPP sebelum mengajar, saya telah
mengunakan peraga dan telah menyusun alat evaluasi
sesuai dengan kompetensi yang saya ajarkan.”
Guru kelas 2 juga menyatakan :
Hasil Masalah Tindakan I
-
14
“Saya telah menyiapkan RPP tetapi karena merasa
grogi/kurang percaya diri saat ditunggui kepala sekolah
jadi ada beberap kegiatan yang tidak sesuai dengan
yang telah direncanakan. Terutama saat memulai
pelajaran dan memenit waktu.Tetapi saya senang
ditunggui kepala sekolah saat mengajar. Saya akan
lebih mempersiapkan diri dalam menyusun RPP dan
proses belajar mengajar pertemuan berikutnya.”
Begitu juga dengan PAI, beliau menyatakan
meskipun agak grogi dan masih banyak kekurangan
baik dalam penyusunan RPP maupun kegiatan belajar
mengajar tetapi saya sangat senang mengajar ditunggui
kepala sekolah karena dapat memotivasi untuk
mengajar yang lebih baik.
4.2.3. Tindakan 2 ( Siklus 2)
4.2.3.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan yang masih ditemukan
pada siklus 1 untuk penyusunan RPP difokuskan pada
aspek menentukan tujuan dan tersusunnya instrumen
penilaian.Pada pelaksanaan Pembelajaran masih ada
beberapa aspek yang harus mendapat perhatian. Pada
kegiatan pendahuluan perlu fisik dan psikis siswa
serta apersepsi. Untuk kegiatan inti perlu pelibatan
siswa dalam pembelajaran dan penggunaan media
pembelajaran. Kunjungan kelas pada siklus 2 akan
dilaksanakan pada Selasa, 10 Mei 2016 untuk guru
-
15
kelas 5 dengan kompetensi dasar 6.2. Membuat karya
atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan
sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Rabu
11 Mei 2016 untuk guru kelas 2 mapel tematik dengan
kompetensi dasar IPA: 4.1. Mengidentifikasi
kenampakan matahari dalam kehidupan sehari-hari.
Bahasa Indonesi: 7.1 membaca nyaring teks (15-20
kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang
tepat. Kamis,12 Mei 2016 untuk guru PAI dengan
kompetensi dasar Membaca dzikir setelah sholat. Pada
perencanaan penelitian ini Kepala sekolah
mempersiapkan intrumen supervisi perencanaan
pembelajaran. Pada tahap ini guru mempersiapakan
RPP yang akan digunakan dalam pembelajaran.
4.2.3.2 Aktifitas Tindakan 2
Sama pada siklus 1 pelaksanaan kunjungan kelas
dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati dan
dilaksanakan selama 2 jam pelajaran. Untuk guru
kelas supervisi dilakukan dikelas masing-masing.Guru
PAI di dalam kelas 4 sekolah.Kepala sekolah lebih
memfokuskan pengamatan pada guru dalam memulai
pelajaran, melibatkan siswa dalam pembelajaran,
mengakhiri pelajaran dan penggalokasian waktu.
Observasi
-
16
Kepala sekolah mengamati pelaksanaan
pembelajaran. Kepala sekolah mencatat hal-hal yang
terjadi pada saat proses belajar mengajar dengan
menggunakan intrumen supervisi pelaksanaan.
Tabel 4.2
Hasil Supervisi Siklus 2
No Guru
Hasil Supervisi
Penyusunan
RPP
Pelaksanaan
Pembelajaran
1 Kelas 2 91 89
2 Kelas 5 88 86
3 PAI 86 84
Dari hasil pengamatan hasil supervisi baik dalam
penyusunan RPP maupun pelaksanaan pembelajaran.
4.2.3.3 Hasil dan Refleksi
Dari hasil perenungan dan evalusi menunjukan
bahwa pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang
telah dilaksanakan pada siklus 2 bisa meningkatkan
kompetensi pembelajaran guru. Rata-rata perolehan
nilai penyusunan RPP dari tiga guru 88 dengan kategori
baik dalam pelaksanaan pembelajaran dari tiga guru
adalah 86 dengan kategori baik. Jadi dari siklus 1 ke
siklus 2 mengalami kenaikan untuk penyusunan RPP
-
17
dan pelaksanaan pembelajaran telah sesuai.
Penyusunan RPP dan pelaksanaan pembelajaran telah
sesuai dengan standar proses.
Bagan 4.2
Hasil Supervisi Siklus 1 dan 2
Keterangan :
1. Masalah
Guru belum siap mengajar
Guru belum membuat perencanaan pembelajaran
Guru belum melaksanakan pembelajaran yang sesuai
2. Tindakan 1
Kepala Sekolah mengadakan pembinaan
Kepala Sekolah mengadakan pembimbingan
Kepala Sekolah mengadakan pengarahan
3. Hasil
Guru sudah siap mengajar tetapi masih kurang pas .
Hasil
Masalah Tindakan I
Masalah Tindakan II
Hasil
-
18
Guru sudah membuat perencanaan pembelajaran
tetapi belum sesuai dengan standar
Guru sudah melaksanakan pembelajaran tetapi
belum sesuai standar
4. Masalah
Guru belum maksimal dalam kesiapan
Guru membuat perencanaan belum standar
Guru melaksanakan pembelajaran belum optimal
5. Tindakan II
Kepala Sekolah mengadakan tindak lanjut
Kepala Sekolah memberi respon
Kepala Sekolah mengadakan pendampingan
pengawasan
6. Hasil
Guru ada peningkatan kesiapan mengajar
Guru ada peningkatan perencanaan pembelajaran
Guru ada peningkatan melaksanakan pembelajaran
4.3. Pembahasan Penelitian
4.3.1 Peningkatan Kinerja Guru
Setelah dilaksanakan supervisi kunjungan kelas
di SDN Pamriyan yang melalui dua tahap siklus terlihat
adanya peningkatan dalam pembelajaran. Peningkatan
pembelajaran pada komponen menyusun perencanaan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan menilai
hasil belajar siswa. Penelitian ini sesuai dengan
penelitianyang dilakukan oleh Suyoko dan Purwati
-
19
yang menyatakan bahwa kinerja guru dalam
pembelajaran dapat meningkat setelah dilakukan
supervisi dengan pendekatan kolaboratif. Perbedaannya
terletak pada teknik supervisi yang digunakan. Pada
penelitian ini mengunakan teknik perorangan yaitu
supervisi kunjungan kelas, pada penelitian Suyoko dan
Purwati mengunakan supervisi kolaboratif.
Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya
yang berjudul oleh Putu dan Nyoman (2007). Mereka
menjelaskan bahwa supervisi akademis dapat
membantu guru-guru matematika dalam menyusun
RPP. Perbedaan terletak pada subyek yang diteliti pada
penelitian terdahulu subyeknya guru matematika satu
gugus, sedangkan penelitian ini subyeknya kepala
sekolah. Persamaannya dengan penggunaan
pendekatan kualitatif dengan metode penelitan
tindakan sekolah.
Surervisi kunjungan kelas bukan hanya
membantu guru dalam memahami pendidikan dan apa
peran sekolah dalam mencapai tujuan , tapi juga
membantu guru dalam memahami keadaan dan
kebutuhan siswanya . Ssebagai dasar analisis dalam
menyusun rencana pembelajaran secara tepat . (
Arikunto , 2009 : 12 ) .
Kegiatan supervisi akademik dalam penelitian
dilakukan dengan tehnik supervisi kunjungan kelas
-
20
untuk meningkatkan kinerja guru . Menurut Arikunto
2009 : 54 ) yang dimaksud dengan kunjungan kelas
atau classroom visitation adalah kunjungan yang
dilakukan oleh pengawas atau kepala sekolah kesalah
satu kelas , baik ketika kegiatan berlangsung . Untuk
melihat atau mengamati guru yang sedang mengajar ,
ataupun ketika kelas sedang sedang kosong , ataupun
sedang berisi siswa tetapi guru sedang tidak mengajar .
Melalui tehnik ini kepala sekolah dapat mengamati
secara langsung kegiatan guru dalam melakukan tugas
utamanya , mengajar , penggunaan alat , metode , dan
tehnik mengajar secara keseluruhan dengan berbagai
faktor yang mempengaruhinya . Hasil supervisi kelas
ini dapat digunakan oleh supervisor bersama guru
untuk menentukan cara – cara yang paling tepat .
Untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi belajar
mengajar . Agar kunjungan kelas berlangsung efektif ,
hendaknya dipersiapkan dengan teliti dan
dilaksanakan denga hati –hati dengan penampilan yang
baik .
Kegiatan supervisi dalam penelitian ini di awali
dengan kegiatan perencanaan . Purwanto ( 2009 : 15 )
menyatakan perencanaan adalah suatu cara
menghampiri masalah – masalah , Ddalam
penghampiran masalah perencana berbuat
merumuskan apa saja yang akan dikerjakan dan
-
21
bagaimana mengerjakannya . Dalam kegiatan
perencanaandawali dengan pembuatan program yang
berisi tentang tujuan dan ruang lingkup pelaksanaan
supervisi kunjungan kelas . Berdasarkan data
dokumentasi dan observasi dapat diketahui . Bahwa
program supervisi kunjungan kelas di SDN Pamriyan
berisi tentang tujuan dilakukannya supervisi .
Persiapan sebelum kegiatan supervisi antara lain
program supervisi, jadwal supervisi dan instrumen
supervisi . Dalam program supervisi saya merumuskan
tentang latar belakang , landasan hukum , tujuan dan
ruang lingkupnya . Setelah program supervisi dibuat
oleh kepala sekolah , kemudian dilanjutkan dengan
penyiapan instrumen supervisi . Instrumen tersebut
meliputu instrumen penelaaham . Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) dan instrumen
untuknpenelaahan pelaksanaan pembelajaran .
Instrumen itu digunakanuntuk mengetahui apakah
RPP yang telah dibuat oleh guru sudah sesuai dengan
standar penyusunan RPP yang meliputi : Identitas mata
pelajaran , Standar kompetensi , kompetensi dasar ,
pindikator , pencapaian kompetensi , tujuan
pembelajaran , materi ajar , alokasi waktu , metode
pembelajaran , kegiatan pembelajaran , penilaian hasil
belajar , penilaian hasil belajar , sumber belajar ,
Sedangkn untuk instrumen penelaahan pelaksanaan
-
22
pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan , kegiatan
inti dan kegiatan penutup . Berdasarkan data observasi
dan dokumentasi dapat diketahui bahwa pada saat
perencanaan supervisi kepala sekolah membuat
instrumen penilaiantentang penelaahan RPP dan
penelaahan pelaksanan pembelajaran . Sebelum
dilakukan supervisi , terlebih dulu dibuat jadwal
untuk memudahkan pelaksanaan supervisi . Jadwal
dibuat untuk memudahkan pelaksanaan supervisi ,
karena dengan adanya perencanaan jadwal
pelaksanaan supervisi akan memudahkan guru untuk
mempersiapkan aspek yang diperlukan dalam kegiatan
supervisi .
Berdasarkan data dokumentasi dan observasi di
lapangan dapat diketahui bahwa jadwal kegiatan
supervisi dilakukan setiap hari . Satu kelas untuk satu
orang guru , satu mata pelajaran dengan waktu 2 jam
pelajaran . Untuk memudahkan pelaksanaan supervisi
, kami membuat jadwal untuk pelaksanaannya . Selain
memudahkan guru untuk mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan dalam supervisi . Agar tercipta
kesepakatan antara guru dan kepala sekolah tentang
kapan dilaksanakannya supervisi .
Setelah semuanya direncanakan dengan baik
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pelaksanaan
supervisi . Supervisi harys dilaksanakan sesuai dengan
-
23
jadwal yang telah dibuat sebelumnya . Pada saat
melakukan supervisi , supervisor bersikap sopan dan
tidak mengganggu pelaksanaan supervisi . Tujuannya
adalah agar guru yang disuperisi tidak merasa
terganggu dengan adanya kepala sekolah yang sedang
melakukan supervisi .
Berdasarkan data observasi yang dilakukan
peneliti dapat diketahui bahwa pada saat melakukan
supervisi , kepala sekolah bersikap bijak . Kepala
sekolah berada di belakang ruang kelas , untuk
mengamat jalannya proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dengan membawa lembar
instrumen penilaian supervisi .
Instrumen penilaian supervisi tersebut digunakan
untuk mengamati guru yang sedang mengajar . Pada
saat pelaksanaan superisi berlangsung , kepala sekolah
sebagai supervisor akan mengamati persiapan yang
dilakukan oleh guru .
Persiapan pembelajaran tersebut meliputi Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) yang dibuat oleh
guru . Kepala sekolah akan menilai apakah guru yang
disupervisi membuat RPP sebelum melakukan
pembelajaran .
Berdasarkan data dokumentasi dapat diketahui
bahwa guru kelas v mempersiapkan RPP sebelum
pembelajaran dimulai RPP tersebut berisi nama satuan
-
24
pndidikan , identitas sekolah , standar kompetensi ,
kompetensi dasar , alokasi wakyu , perumusan
indikator , skenario pembelajaran . Selain RPP , guru
harus mempersiapkan instrumen penilaian
pembelajaran .Pada saat guru membuat RPP , guru
harus membuat instrumen penilaian yang meliputi
jenis test yang dibuat oleh guru yang akan digunakan
guru untuk menilai kemampuan siswa diakhir
pembelajaran . Guru juga membuat pedoman penilaian
( scoring )serta membuat kunci jawabannya .
Berdasarkan data observasi dan dokumentasi yang
diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa guru bahwa
guru kelas v membuat RPP mata pelajaran IPA dengan
baik . Hal itu sudah dikarenakan guru sudah
mencantumkan semua komponen RPP . Guru juga
membuat tes penilaian berupa tes tertulis dan lisan .
Guru juga membuat kunci jawaban dari tes tertulis
yang dlaksanakan di akhir pembelajaran .
Pada saat pelaksanaan pembelajara , guru harus
mengacu pada RPP yang telah ddibuat sebelumnya .
Supervisor akan mengamati kemampuan guru dalam
melakukan keguatan pendahuluan . Berdasarkan data
observasi dapat diketahui bahwa pada saat
pelaksanaan pembelajara guru dapat melaksanakan
kegiatan pendahuluandengan baik . Hal itu terlihat dari
kemampuan guru dalam melakukan observasi ,
-
25
menjelaskan KD dan tujuan pembelajaran , serta
menyampaikan cakupan materi dan penjelasan , uraian
kegiatan sesuai dengan silabus .
Berdasarkan pada data observasi dapat diketahui
bahwa pada pertemuan pertama guru tidak melakukan
kegiatan pendahuluan dengan baik . Hal itu dapat
dilihat pada data insrumen supervisi pembelajaran .
Pelaksanaan supervisi ini dilakukan sebanyak 3 kalai
pertemuan , dengan 2 jam pelajaran untuksetiap
pertemuannya . Pada pertemuan kedua dan ketigaguru
sudah melakukan kegiatan pendahuluan dengan baik .
Supervisi kunjungan kelas dilanjutkan pada
kegiatan inti pembelajaran yang disupervisi meliputi
kegiatan eksplorasi , kegiatan elaborasi dan kegiatan
konfirmasi . Berdasarkan data observasi di lapangan
dapat diketehui dari 3 ( tiga ) pertemuan guru sudah
melakukan kegiatan dengan baik . Guru melakukan
kegiatan eksplorasi pembelajaran salah satunya adalah
dengan melibatkan siswa dalam mencari informasi
belajar dari berbagai sumber dengan penerapan prinsip
alam oleh guru . Namun dalam penggunaan alat peraga
pembelajaran guru masih mengalami kesulitan .
Misalnya pada saat guru menggunakan alat peraga di
ruang laboratorium . Guru juga melakukan kegiatan
elaborasi salah satu contohnya adalah dengan
memfasilitasisiswa melalui pemberian tugas , diskusi
-
26
dan lain – lain . Untuk memunculkan gagasan baru
baik secara lisan maupun tertulis . Sedangkan untuk
kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik
positif dan penguatan dalam bentuk lisan , tulisan ,
isyarat , maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa .
Kegiatan terakhir pada pelaksanaan pembelajaran
adalah penutup . Pada kegiatan penutupdiharapkan
guru mampu membuat rangkuman , melakukan
penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran
yang sudah dilakukan . Guru juga menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya .
Guru melakukan kegiatan penutup dengan
membuat rangkuman atau simpulan dari pembelajaran
yang telah dilaksanakan . Guru mampu memberikan
umpan balik terhadap proses hasil pembelajara , dan
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya . Dan dara 3 ( tiga ) kali pertemuan , terjadi
peningkatan penilaian kinerja guru pada setiap
pertemuannya . Guru tersebut telah memenuhi standar
yang telah ditetapkan oleh pemerintah . Standar yang
ditetapkan pemerintah adalah minimal memperoleh
nilai 70
Tahapan berikutnya dari proses pembelajaran yang
disupervisi adalah kemampuan guru dalam melakukan
evaluasi . Berdasarkan data dokumentasi dan
observasidapat diketahui bahwa guru melakukan
-
27
evaluasi dalam bentuk tes tertulis dan tes lisan . Tes
tertulis dilakuakan pada akhir pertemuan
pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam menyarap materi pelajaran . Sedangkan untuk
tes lisan dilakukan pada setiap kali pertemuan setelah
guru selesai menerangkan materipelajaran .
Guru melakukan penilaian berdasarkan kriteria
penilaian yang telah dibuat sebelumnya pada saat
penyusunan RPP ( data terlampir ) . Soal yang dibuat
oleh guru sudah mencakup semua materi yang telah
diajarkan , yang dilengkapi dengan kunci jawaban .
Setelah evaluasi selesai dilakukan , maka akan
diketahui hasil belajar siswa . Dari hasil belajar
tersebut nantinya akan menjadi landasan dilakukannya
kegiatan tindak lanjut . Berdasarkan data observasi
yang dilakukanpeneliti di lapangan dapat diketahui
bahwa hasil belajar siswa belum mncapai kriteria
ketuntasan minimal ( kkm ). Dimana jumlah siswa yang
nilainya > 75 masih kurang dari 75 % , sehingga hasil
belajar siswa masih dikatakan belum tuntas .
Untuk mengatasi masalah tersebut , kegiatan
tindak lanjut dilakuakan oleh guru adalah dengan
memberikan tugas atau PR yang harus dikerjakan di
rumah . Selain itu guru membahas kembali materi
pelajaran yang belum dikuasai siswa serta memberikan
tugas kegiatan eksplorasi .
-
28
Berdasarkan pada data observasi dapat diketahui
pada saat pelaksanaan supervisi , supervisor ikut serta
dalam kegiatan pembelajaran . Supervisor duduk di
bagian belakang ruang kelas dan bersikap seolah – olah
jadi siswa yang sedang mengikuti pembelajaran .
Supervisor mendengarkan penjelasan materi dari guru
, sambil melakukan pengamatan terhadap kinerja guru
dalam pembelajaran . Namun pada saat memberikan
sesi tanya jawab kepada siswa , supervisor tidak ikut
serta memberikan pertanyaan kepada guru yang
disupervisi .
Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilakukan ,
maka selesai juga kegiatan supervisi yang dilakukan
supervisor , Data dari observasi yang diperoleh peneliti
dapat diketahui bahwa , diakhir kegiatan pelaksanaan
supervisi , supervisor membuat perjanjiandengan guru
yang disupervisi untuk membicarakan hasil
pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung .
Setelah terdapat kesepakatan antara guru dan
supervisor kapan akan dilakukan pertemuan , maka
supervisor meninggalkan kelas .
Tahap akhir dari supervisi kunjungan kelas adalah
evaluasi dan refleksi . Supervisor dalam hal ini kepala
sekolah mengevaluasi hal – hal yang telah terjadi
selama observasi terhadap guru selama melakukan
proses pembelajaran .Tahap evaluasi merupakan
-
29
diskusi umpan balik antara supervisor ( kepala sekolah
) dan guru . Suasana petemuan penuh persahabatan ,
bebas dari prasangka , dan tidak bersifat mengadili .
Supervisor memaparkan data secara obyektif sehingga
guru dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan
selama proses pembelajaran berlangsung ( Wahjanta ,
2007 : 43 ) .
Hasil pengamatan supervisi akan disampaikan
kepada guru , pada kegiatan tindak lanjut atau
pertemuan balikan . Pertemuan tindak lanjut
merupakan pertemuan yang dilakukan untuk
membahas kekurangan dan kelebihan guru selama
proses pembelajaran berlangsung . berdasarkan data
dokumentasi data hasil supervisi kepada guru kelas v ,
dalam pembelajaran IPA sudah baik . Guru yang
bersangkutan telah memenuhi standar penilaian
supervisi yang telah ditetapkan oleh pemerintah
melalui dinas pendidikan . Hal itu dikarenakan
kemampuan guru dalam pembelajaran sudah
memenuhi komponen yang berada dalam standar
proses . Sehingga guru yang bersangkutan diberikan
penguatan untuk terus mempertahankan dan
meningkatkankemampuan mengajarnya . Guru yang
telah memenuhi standar kita beri motifasi agar selalu
meningkatkan kompetensinya , baik melalui studi
lanjut melakukan pengembangan keprofesian
-
30
berkelanjutan . Namun pada aspek yang masih kurang
tetap diberikan pembinaan , agar terjadi perubahan
pada pembelajaran berikutnya .
Berdasarkan data dokumentasi yang diperoleh
peneliti dapat diketahui bahwa apabila terdapat guru
yang masih mengalami permasalahan pada saat
disupervisi maka kepala sekolah melakukan pembinaan
. Kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh kepala
sekolah dilakukan dalam bentuk diskusi dan
konsultasi . Kepala sekolah memberikan kesempatan
kepada guru untuk bertanya atau konsultasi pada
teman sejawat , selain dapat membantu mengatasi
kesulitan , juga akan terjadi hubungan yang harmonis
antar teman .
Berdasarkan data dan fakta di lapangan terbukti
terjadi peningkatan kinerja guru dalam proses
pembelajaran setelah dilakukan supervisi akademik
melalui kunjunga kelas oleh kepala sekolah .
4.3.2 Supervisi Kunjungan Kelas sebagai upaya
peningkatan
Hasil penelitian tindakan sekolah menunjukan
bahwa melalui supervisi kunjugan kelas dapat
meningkatkan kompetensi pembelajaran guru di SD
Negeri Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal
dalam penyusunan RPP dan pelaksanaan
pembelajaran.
-
31
Dalam perencanaan supervisi kepala sekolah juga
melibatkan guru-guru yang akan disupervisi. Guru juga
diberi kesempatan kesempatan untuk bertanya dan
mengkonsultasikan permasalahan-permasalahan
dalam penyusunan RPP yang akan diajarkan sehingga
guru menjadi lebih mantap dalam melaksanakan
pembelajaran dikelas. Dengan perencanaan yang
matang supervisi kunjungan kelas dapat terlaksana
dan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan yaitu
membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi guru
dikelas.
Hasil penelitian di atas mendukung pendapat yang
dikemukan oleh Hartoyo (2006: 92) bahwa perencanaan
meliputi tujuan, waktu, tempat, instrumen, dan
sebagainya yang diperlukan dalam proses supervisi.
Perencanaan yang matang akan menunjukan hasil
yang optimal dalam pembelajaran. Perencanaan
merupakan proses penyusunan sesuatu yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Pentingnya suatu perencanaan sesuai
dengan pendapat Purwanto (2009: 107) yang
menyatakan bahwa tanpa ada perencanaan atau
planning, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami
kesulitan dan bahkan kegagalan.
Pada pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di
SD Negeri Pamriyan dapat terlaksana sesuai dengan
-
32
rencana. Kepala sekolah mengadakan kunjungan ke
dalam kelas untuk mengamati pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar.Kepala sekolah mencatat hal-hal yang
terjadi dikelas sesuai instrumen yang telah
dipersiapkan.
Dari hasil pengamatan menujukan adanya peningkatan
kemampuan guru dalam menyusun RPP dan
melaksanakan pembelajaran dikelas. Dari hanya copy
paste yang tidak sesuai kondisi siswa menjadi
tersusunnya RPP sesuai standar proses. Pelaksanaan
pembelajaran yang pelaksanaannya tidak tepat waktu
menjadi tepat waktu. Dari pembelajaran yang berfokus
ke guru menjadi pembelajaran yang melibatkan siswa.
Setelah selesai pelaksanaan supervisi kunjungan kelas
kepala sekolah segera melakukan tindak lanjut. Pada
tahap ini kepala sekolah menunjukan data hasil
observasi (instrumen dan catatan), memberi
kesempatan guru mencermati dan menganalisanya.
Mendiskusikan secara terbuka hasil obsevasi, terutama
pada aspek yang telah disepakati (kontrak),
memberikan penguatan terhadap penampilan guru.
Usahakan guru menemukan sendiri kekurangannya.
Tujuannya pemberian tindak lanjut adalah agar guru
termotivasi, lebih semangat dan merasa puas dengan
pembelajaran yang telah dilakukan.