BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL...

43
29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Propinsi Jawa Barat adalah tempat tinggal sebagaian besar masyarakat Sunda yang disebut Tatar Sunda atau Pasundan (Rosidi, dalam Soegiarty, 2004:30) yang menjadi pusat dan wilayah kebudayaan Sunda. Di wilayah ini terdapat suku Sunda atau Priangan yang merupakan salah satu etnik yang memiliki karakteristik budaya khas. Keberadaan batik tradisional kini mulai surut sehingga perlu dipertahankan agar tidak punah. Pertimbangannya bukan sekadar dari sisi bisnis tetapi kerajinan tersebut merupakan aset kerajinan tradisional kita yang kian langka akibat terdesak oleh ekonomi kapitalis. Di samping itu adanya keterbatasan pengrajin itu sendiri karena pada umumnya kaum wanita sebagai bagian terbesar perajin batik lebih tertarik menjadi buruh pabrik di kota-kota besar. Penelitian ini terutama bertujuan untuk mendokumentasikan dan pemetaan ornamen batik Sunda yang akan berguna bagi semua pihak yang membutuhkannya. Dimana batik Sunda terdapat di beberapa daerah, seperti Cirebon, Indramayu, Kuningan, Sumedang, Tasikmalaya, Ciamis, dan Garut. a. BATIK CIREBON 1. Batik Pesisiran Cirebon a) Corak Geometris 1) Motif Liris (a) Liris Penganten Gambar 18: Motif Hias Liris Penganten (Koleksi Casta dan Taruna)

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL...

29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Propinsi Jawa Barat adalah tempat tinggal sebagaian besar masyarakat

Sunda yang disebut Tatar Sunda atau Pasundan (Rosidi, dalam Soegiarty,

2004:30) yang menjadi pusat dan wilayah kebudayaan Sunda. Di wilayah ini

terdapat suku Sunda atau Priangan yang merupakan salah satu etnik yang

memiliki karakteristik budaya khas.

Keberadaan batik tradisional kini mulai surut sehingga perlu

dipertahankan agar tidak punah. Pertimbangannya bukan sekadar dari sisi bisnis

tetapi kerajinan tersebut merupakan aset kerajinan tradisional kita yang kian

langka akibat terdesak oleh ekonomi kapitalis. Di samping itu adanya keterbatasan

pengrajin itu sendiri karena pada umumnya kaum wanita sebagai bagian terbesar

perajin batik lebih tertarik menjadi buruh pabrik di kota-kota besar.

Penelitian ini terutama bertujuan untuk mendokumentasikan dan pemetaan

ornamen batik Sunda yang akan berguna bagi semua pihak yang

membutuhkannya. Dimana batik Sunda terdapat di beberapa daerah, seperti

Cirebon, Indramayu, Kuningan, Sumedang, Tasikmalaya, Ciamis, dan Garut.

a. BATIK CIREBON

1. Batik Pesisiran Cirebon

a) Corak Geometris

1) Motif Liris

(a) Liris Penganten

Gambar 18: Motif Hias Liris Penganten (Koleksi Casta dan Taruna)

30

(b) Liris Kembang Gedang

Gambar 19: Motif Hias Kembang Gedang (Koleksi Casta dan Taruna)

(c) Liris Bangkol

Gambar 20: Motif Hias Liris Bangkol (Koleksi Casta dan Taruna)

(d) Liris Keris

Gambar 21: Motif Hias Liris Keris (Koleksi Casta dan Taruna)

31

(e) Liris Dasimah

Gambar 22: Motif Hias Liris Dasimah (Koleksi Casta dan Taruna)

2) Motif Kawung

(a) Kawung Gendewo

Gambar 23: Motif Hias Kawung Gendewo (Koleksi Casta dan Taruna)

(b) Kawung Kentang

Gambar 24: Motif Hias Kawung Kentang (Koleksi Casta dan Taruna)

32

(c) Kawung Rambutan

Gambar 25: Motif Hias Kawung Rambutan (Koleksi Casta dan Taruna)

3) Motif Banji Tepak

Gambar 26: Motif Hias Banji Tepak (Koleksi Casta dan Taruna)

4) Motif Tambal Sewu

Gambar 27: Motif Hias Tambal Sewu (Koleksi Casta dan Taruna)

33

5) Motif Lengko-lengko

Gambar 28: Motif Hias Lengko-Lengko (Koleksi Casta dan Taruna)

6) Motif Angen-Angen

Gambar 29: Motif Hias Angen-Angen (Koleksi Casta dan Taruna)

b) Corak Pangkaan (pangka=setangkai daun dan bunga)

1) Pangkaan dengan satu jenis pohon atau bunga

(a) Pring Sedapur

Gambar 30: Motif Hias Pring Sedapur (Koleksi Casta dan Taruna)

34

(b) Pangkaan Anggrek

Gambar 31: Motif Hias Pangkaan Anggrek (Koleksi Casta dan Taruna)

(c) Klapa Setundun

Gambar 32: Motif Hias Klapa Setundun (Koleksi Casta dan Taruna)

(d) Sako Cino

Gambar 33: Motif Hias Pangkaan Soko Cono (Koleksi Casta dan Taruna)

35

(e) Kembang Suru

Gambar 34: Motif Hias Kembang Suru (Koleksi Casta dan Taruna)

c) Batik Semarangan

1) Piring Selampad

Gambar 35: Motif Hias Pring Selampad (Koleksi Casta dan Taruna)

2) Kembang Melati

Gambar 36: Motif Hias Kembang Melati (Koleksi Casta dan Taruna)

36

3) Kembang Mawar Sepasang

Gambar 37: Motif Hias Kembang Mawar Sepasang (Koleksi Casta dan Taruna)

4) Kembang Gempol

Gambar 38: Motif Hias Kembang Gempol (Koleksi Casta dan Taruna)

5) Kembang Kantil

Gambar 39: Motif Hias Kembang Kantil (Koleksi Casta dan Taruna)

37

d) Pola Byur

1) Ganggengan

Gambar 40: Motif Hias Ganggengan (Koleksi Casta dan Taruna)

2) Iwak Mungup

Gambar 41: Motif Hias Iwak Mungup (Koleksi Casta dan Taruna)

3) Kapal Minggir

Gambar 42: Motif Hias Kapal Minggir (Koleksi Casta dan Taruna)

38

4) Kapal Kandas

Gambar 43: Motif Hias Kapal Kandas (Koleksi Casta dan Taruna)

5) Sawat Garuda

Gambar 44: Motif Hias Sawat Garuda (Koleksi Casta dan Taruna)

6) Sawat Oyod

Gambar 45: Motif Hias Sawat Oyod (Koleksi Casta dan Taruna)

39

7) Sawat Godong

Gambar 46: Motif Hias Sawat Godomg (Koleksi Casta dan Taruna)

8) Lokcan

Gambar 47: Motif Hias Lokcan (Koleksi Casta dan Taruna)

9) Tokolan

Gambar 48: Motif Hias Tokolan (Koleksi Casta dan Taruna)

40

10) Karang Jae

Gambar 49: Motif Hias Karang Jae (Koleksi Casta dan Taruna)

11) Tikel Balung

Gambar 50: Motif Hias Tikel Balung (Koleksi Casta dan Taruna)

12) Pucang Kanginan

Gambar 51: Motif Hias PucangKanginan (Koleksi Casta dan Taruna)

41

13) Jalak Murai

Gambar 52: Motif Hias Jalak Murai (Koleksi Casta dan Taruna)

14) Mawar Segerompol

Gambar 53: Motif Hias Mawar Segerombol (Koleksi Casta dan Taruna)

15) Banyak Anggrem

Gambar 54: Motif Hias Banyak Anggrem (Koleksi Casta dan Taruna)

42

16) Daro Tarung

Gambar 55: Motif Hias Daro Tarung (Koleksi Casta dan Taruna)

b. BATIK INDRAMAYU

1. Motif Hias Kembang Kapas

Gambar 56: Motif Hias Kembang Kapas (Koleksi Didin Jamaluddin)

2. Motif Hias Ganggang

Gambar 57: Motif Hias Ganggang (Koleksi Disin Jamaluddin)

43

3. Motih Hias Kapal Kandas

Gambar 58: Motif Hias Kapal Kandas (Koleksi Didin Jamaluddin)

4. Motif Hias Iwak Entong

Gambar 59: Motif Hias Iwak Entong (Koleksi Didin Jamaluddin)

5. Motif Hias Lok Can

Gambar 60: Motif Hias Lok Can (Koleksi Didin Jamaluddin)

44

6. Motif Hias Slompret

Gambar 61: Motif Hias Slompret (Koleksi Didin Jamaluddin)

7. Motif Hias Lengko- Lengko

Gambar 62: Motif Hias Lengko-Lengko (Koleksi Didin Jamaluddin)

8. Motif Hias Tambal Seribu

Gambar 63: Motif Hias Tambal Seribu (Koleksi Didin Jamaluddin)

45

9. Motif Hias Sawat Riwe

Gambar 64: Motif Hias Sawat Riwe (Koleksi Didin Jamaluddin)

10. Motif Hias Sawat Biskuitan

Gambar 65: Motif Hias Sawat Biskuitan (Koleksi Didin Jamluddin)

11. Motif Hias Perang Solder

Gambar 66: Motif Hias Perang Solder (Koleksi Didin Jamaluddin)

46

12. Motif Hias Banji Tepak

Gambar 67: Motif Hias Banji Tepak (Koleksi Didin Jamaluddin)

13. Motif Hias Merak Berunding

Gambar 68: Motif Hias Merak Berunding (Koleksi Didin Jamaluddin)

14. Motif Hias Merak Ngibing

Gambar 69: Motif Hias Merak Ngibing (Koleksi Didin Jamaluddin)

47

15. Motif Hias Sawat Penganten

Gambar 70: Motif Hias Sawat Penganten (Koleksi Didin Jamaluddin)

16. Motif Hias Jae Serempang Kandang

Gambar 71: Motif Hias Jae Sarempang Kandang (Koleksi Didin Jamaluddin)

17. Motif Hias Rama

Gambar 72: Motif Hias Rama (Koleksi Didin Jamaluddin)

48

18. Motif Hias Srintil

Gambar 73: Motif Hias Srintil (Koleksi Didin Jamaluddin)

19. Motif Hias Kembang Suket

Gambar 74: Motif Hias Kembang Suket (Koleksi Didin Jamaluddin)

20. Motif Hias Kembang Gunda

Gambar 75: Motif Hias Kembang Gunda (Koleksi Didin Jamaluddin)

49

21. Motif Hias Tluki

Gambar 76: Motif Hias Tluki (Koleksi Didin Jamaluddin)

22. Motif Hias Kawung Sogok

Gambar 77: Motif Hias Kawung Sogok (Koleksi Didin Jamaluddin)

23. Motif Hias Banji

Gambar 78: Motif Hias Banji (Koleksi Didin Jamaluddin)

50

24. Motif Hias Dara Kepuh

Gambar 79: Motif Hias Dara Kepuh (Koleksi Didin Jamaluddin)

25. Motif Hias Teratai

Gambar 80 Motif Hias Teratai (Koleksi Didin Jamaluddin)

26. Motif Hias Sisik

Gambar 81: Motif Hias Sisik (Koleksi Didin Jamaluddin)

51

27. Motif Hias Cendrawasih

Gambar 82: Motif Hias Cendrawasih (Koleksi Didin Jamaluddin)

28. Motif Hias Manuk Drawes

Gambar 83: Motif Hias Manuk Drawes (Koleksi Didin Jamaluddin)

29. Motif Hias Jarot Asem

Gambar 84: Motif Hias Jarot Asem (Koleksi Didin Jamaluddin)

52

30. Motif Hias Bunga Pentil

Gambar 85: Motif Hias Bunga Pentil (Koleksi Didin Jamaluddin)

31. Motif Hias Burung Bengkuk

Gambar 86: Motif Hias Burung Bengkuk (Koleksi Didin Jamaluddin)

32. Motif Hias Gentong Kosong

Gambar 87: Motif Hias Gentong Kosong (Koleksi Didin Jamaluddin)

53

33. Motif Hias Kereta Kencana

Gambar 88: Motif Hias Kereta Kencana (Koleksi Didin Jamaluddin)

34. Motif Hias Kembang Betah

Gambar 89: Motif Hias Kembang Betah (Koleksi Didin Jamaluddin)

35. Motif Hias Kliran

Gambar 90: Motif Hias Kliran (Koleksi Didin Jamaluddin)

54

36. Motif Hias Daun Suket

Gambar 91: Motif Hias Daun Suket (Koleksi Didin Jamaluddin)

37. Motif Hias Petek

Gambar 92: Motif Hias Petek (Koleksi Didin Jamaluddin)

38. Motif Hias Tiga Negeri

Gambar 93: Motif Hias Tiga Negeri (Koleksi Didin Jamaluddin)

55

39. Motif Hias Jaya Serempang Kandang

Gambar 94: Motif Hias Jaya Sarempang Kandang (Koleksi Didin Jamaluddin)

40. Motif Hias Pacar China

Gambar 95: Motif Hias Pacar Cina (Koleksi Didin Jamaluddin)

41. Motif Hias Kentangan

Gambar 96: Motif Hias Kentangan (Koleksi Didin Jamaluddin)

56

42. Motif Hias Sakarniem

Gambar 97: Motif Hias Sakarniem (Koleksi Didin Jamaluddin)

c. Batik Kuningan

1. Geger Sunten

Gambar 98: Motif Hias Geger Sunten (Koleksi Tity S)

2. Adu Manis

Gambar 99: Motif Hias Adu Manis (Koleksi Jatikusumah)

57

3. Mayang Sagara

Gambar 100: Motif Hias Mayang Sagara (Koleksi Jatikusumah)

4. Oyod Mingmang

Gambar 101: Motif Hias Oyod Mingmang (Koleksi Jatikusumah)

5. Rereng Kujang

Gambar 102: Motif Hias Rereng Kujang (Koleksi Jatikusumah)

58

6. Rereng Pwah Aci

Gambar 103: Motif Hias Pwah Aci (Koleksi Jatikusumah)

7. Sekar Galuh

Gambar 104: Motif Hias Sekar Galuh (Koleksi Jatikusumah)

8. Merak Ngibing

Gambar 105: Motif Hias Merak Ngibing (Koleksi Jatikusumah)

59

B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

a. Batik Cirebon

Tabel I. Analisis Motif Hias Batik Cirebon

NO GAMBAR NAMA

MOTIF

HIAS

PEMBAHASAN

1.

Liris

Penganten

Batik pesisiran Cirebon yang

berstruktur geometris, bentuknya

hampir sama dengan bentuk parang

dan digunakan sebagai busana

penganten.

2.

Liris

Kembang

Gedang

Batik pesisiran Cirebon yang

berstruktur geometris, bentuknya

merupakan bentuk parang yang

digayakan menyerupai bunga pisang.

3.

Liris

Bangkol

Batik pesisiran Cirebon yang

berstruktur geometris, dengan

ditambah variasi bentuk bongkol (alat

untuk mengaitkan).

4.

Liris Keris

Batik pesisiran Cirebon yang

berstruktur geometris, mengambil

motif parang dengan pokok hiasan

dari bentuk keris.

5.

Liris

Dasimah

Batik pesisiran Cirebon yang

berstruktur geometris, dengan

mengambil nama dari tokoh film Nyai

Dasimah

6.

Kawung

Gendewo

Batik pesisiran Cirebon yang

berstruktur geometris bidang persegi

yang dibagi empat dengan berbagai

kemungkinan bentuk. Motif kawung

kemungkinan berasal dari pohon aren

(kawung). Dinamakan kawung

gendewo, karena bentuk bunga

arennya yang besar-besar.

60

7.

Kawung

Kentang

Batik pesisiran Cirebon yang

berstruktur geometris,

menggambarkan buah kawung dengan

bentuk kecil-kecil sehingga bentuknya

menyerupai kentang berwarna putih

atau krem.

8.

Kawung

Rambutan

Batik pesisiran Cirebon yang

berstruktur geometris,merupakan

perkembangan dari motif hias

kawung. Bagian tengahnya diberi isen

sawut hingga menyerupai buah

rambutan.

9.

Motif Banji

Tepak

Batik pesisiran Cirebon yang

berstruktur geometris, yang

merupakan pengembangan dari pola

hias banji. Bagian tengahnya diberi

hiasan flora dan fauna.

10.

Motif

tumbal

Sewu

Batik pesisiran Cirebon yang

berstruktur geometris, yang terdiri dari

bentuk-bentuk persegi atau segitiga

yang disambung-sambungkan,

sehingga menyerupai bentuk untuk

menambal sesuatu yang

berlubang/sobek. Pada bidang-bidang

tambal tersebut diisi dengan motif hias

flora dan fauna serta motif geometris.

11.

Motif

Lengko-

lengko

Batik pesisiran Cirebon yang

berstruktur geometris, dengan struktur

pola zig zag dan diisi dengan berbagai

hiasan.

12.

Motif

Angen

Batik pesisiran Cirebon yang

berstruktur geometris, yang diilhami

oleh bentuk kerlap kerlip bintang di

langit.

13.

Pangkaan

Pring

Sedapur

Batik pesisiran Cirebon yang

berbentuk pohon atau bunga yang

lengkap mulai dari ujung hingga

pangkalnya. Motif pring sedapur

mengambil stilasi dari buket serumpun

bambo.

61

14.

Pangkaan

Anggrek

Batik pesisiran Cirebon yang

mengambil bentuk sebuah buket

bunga anggrek.

15.

Pangkaan

Klapa

Setundun

Batik pesisiran Cirebon yang

mengambil bentuk dari pohon kelapa.

16.

Pangkaan

Soko Cino

Batik pesisiran Cirebon yang yang

diambil dari ornamen yang terdapat

pada piring Cina.

17.

Pangkaan

Kembang

Suru

Batik pesisiran Cirebon yang diambil

dari bunga suru.

18.

Piring

Selampad

Batik pesisiran Cirebon dengan motif

semarangan, yaitu motif batik yang

mempunyai susunan dari kelompok

motif yang berukuran kecil. Motif ini

terinspirasi dari piring-piring porselen

Cina. Motif hias berbentuk piring

diterapkan menyerupai ceplokan dan

dilengkapi dengan motif hias lain

sebagai hiasan pembantu.

19.

Kembang

Melati

Batik pesisiran Cirebon dengan motif

semarangan, merupakan stilasi bunga

melati yang digabung dengan bentuk

daun dan beberapa kuncup bunga.

20.

Kembang

Mawar

Sepasang

Batik pesisiran Cirebon dengan motif

semarangan yang terdiri dari dua

bunga mawar yang ditata secara

berkelompok dan dilengkapi dengan

bentuk lain seperti daun, burung kecil

atau kupu-kupu.

62

21.

Kembang

Gempol

Batik pesisiran Cirebon dengan motif

semarangan berupa stilasi bunga

sejenis jambu air divariasikan dengan

bunga-bunga kecil, daun, dan ranting.

22.

Kembang

Kantil

Batik pesisiran Cirebon dengan motif

semarangan, merupakan motif dari

stilasi bunga cempaka.

23.

Ganggenga

n

Batik pesisiran Cirebon dengan motif

byur, yaitu motif yang padat, tidak

tampak mana yang dijadikan pangkal

atau ujungnya. Motif ganggengan

terdiri dari stilasi tumbuhan ganggeng

beserta motif pelengkap yang

menyertainya, seperti ikan, dan

binatang laut lainnya.

24.

Iwak

Mungup

Batik pesisiran Cirebon dengan

pengaruh alam pesisiran berupa stilasi

ikan yang sebagian muncul ke

permukaan air.

25.

Kapal

Minggir

Batik pesisiran Cirebon dengan

pengaruh alam pesisiran yang terdiri

dari stilasi bentuk kapal yang sedang

menepi, dan dilengkapi dengan motif

hias tunbuhan dan binatang laut.

26.

Kapal

Kandas

Batik pesisiran Cirebon dengan

pengaruh alam pesisiran

memperlihatkan kapal yang kandas di

laut atau sungai dan dilengkapi

dengan motif flora dan fauna.

27.

Sawat

Garuda

Batik pesisiran Cirebon yang

mendapat pengaruh budaya keraton

Cirebon berupa stilasi bentuk sayap

yang disusun secara simetris,

ditambah dengan bentuk-bentuk lain

sebagai hiasan pembantu.

28.

Sawat Oyod

Batik pesisiran Cirebon yang

mendapat pengaruh budaya keraton

Cirebon dengan motif sayap sebagai

motif utama ditambah dengan bentuk

akar-akaran (oyod).

63

29.

Sawat

Godong

Batik pesisiran Cirebon yang

mendapat pengaruh budaya keraton

Cirebon berupa bentuk sayap yang

dilengkapi dengan hiasan bentuk daun

(godong) talas dan bentuk lainnya

yang disusun secara simetris.

30.

Lokcan

Batik pesisiran Cirebon yang

mendapat pengaruh budaya keraton

Cirebon dengan motif lokcan yang

merupakan pengaruh dari Cina.

31.

Soko Cino Batik pesisiran Cirebon yang

mendapat pengaruh budaya keraton

Cirebon dengan mengambil motif hias

yang terdapat pada piring Cina.

32.

Tokolan

Batik pesisiran Cirebon yang

mendapat pengaruh alam pertanian,

seperti motif hias tokolan merupakan

motif batik yang menggunakan tokol

(kecambah) sebagai pokok hiasannya.

33.

Karang Jae

Batik pesisiran Cirebon yang

mendapat pengaruh alam pertanian

yang mengilustrasikan tentang kebun

jahe yang dijadikan sebagai motif hias

ini.

34.

Tikel

Balung

Batik pesisiran Cirebon yang

mendapat pengaruh alam pertanian

dengan bentuk tulang yang ditekuk

(tikel=lipat/tekuk, balung= tulang).

Motif ini dirangkai dengan bentuk-

bentuk lung, daun, dan burung

35.

Pucang

Kanginan

Batik pesisiran Cirebon yang

mendapat pengaruh alam pertanian

berupa tumbuhan merambat yang

tertiup angin. Motif ini dilengkapi

dengan stilasi burung yang sedang

menghisap madu.

36.

Jalak Murai

Motif hias ini mengambil pokok

hiasan dari burung jalak murai

dilengkapi dengan hiasan lainnya

berupa stilasi tumbuhan.

64

37.

Mawar

Segerompol

Batik pesisiran Cirebon yang

mendapat pengaruh alam pertanian

berupa sekelompok bunga mawar

yang dijadikan sebagai pokok hiasan

dilengkapi dengan motif burung.

38.

Banyak

Anggrem

Motif hias ini menggambarkan angsa

yang sedang mengerami telur,

dilengkapi dengan motif daun dan

lung.

39.

Daro

Tarung

Motif hias yang menampilkan dua

ekor burung yang sedang bertarung,

sebagai hiasan latar dilengkapi dengan

motif tumbuh-tumbuhan.

Batik Cirebon merupakan batik pesisiran jika dilihat dari konteks letak

geografis. Batik pesisiran Cirebon memiliki keunikan lain jika dibandingkan

dengan batik pesisiran dari daerah lain. Karena batik pesisiran Cirebon mendapat

pengaruh dari keraton, yakni Keraton Kanoman dan Keraton Kasepuhan. Motif

batik keratonan memiliki makna simbolis. Batik Cirebon mendapat pengaruh dari

Cina, seperti pada motif Mega Mendung, Wadasan, Burung Phoenix, Piring

Selampad, dan motif Banji. Garis-garis cenderung tajam dan kecil. Pengaruh

Islam tampak pada motif kaligrafi huruf Arab, bentuk motif dengan gaya

dekoratif, dan tilasi motif binatang.

b. Batik Indramayu

Tabel II. Analisis Motif Hias Batik Indramayu

NO GAMBAR NAMA

MOTIF

HIAS

PEMBAHASAN

1.

Motif Hias

Kembang

Kapas

Berasal dari bentuk tumbuh-tumbuhan

yang distilasi menjadi bentuk

geometris berupa motif kembang

kapas, yaitu jenis tumbuhan bunga

kapas yang banyak terdapat di daerah

Indramayu.

65

2.

Motif Hias

Ganggang

Motif ini berasal dari jenis tumbuhan

ganggeng yang banyak terdapat di

pesawahan daerah Indramayu Utara.

Motif ganggengan terdiri dari stilasi

tumbuhan ganggeng beserta motif

pelengkap yang menyertainya, seperti

ikan, dan binatang lainnya.

3.

Motih Hias

Kapal

Kandas

Motif ini terdiri dari stilasi kapal yang

terdampar di pantai ketika peperangan

antara Jepang dan Amerika.

4.

Motif Hias

Iwak

Entong

Motif ini terdiri dari stilasi ikan dan

udang beserta tumbuhan lainnya

sebagai pelengkap

5.

Motif Hias

Lok Can

Batik pesisiran yang mendapat

pengaruh budaya Cina dengan motif

stilasi dari bentuk dasar burung.

6.

Motif Hias

Slompret

Motif batik pesisiran dengan bentuk

slompret yaitu sebuah alat yang

digunakan para raja untuk memanggil

prajurit ke pos penjagan. Motif ini

dilengkapi dengan bentuk tumbuhan

dan bentuk geometris berupa sulur-

suluran.

7.

Motif Hias

Lengko-

Lengko

Batik pesisiran Indramayu yang

berstruktur geometris, dengan struktur

pola zig zag dan diisi dengan hiasan

floran (daun dan bunga), dan fauna

(ikan dan Burung).

8.

Motif Hias

Tambal

Seribu

Batik pesisiran Indramayu yang

berstruktur geometris, yang terdiri dari

berbagai bentuk yang dipadukan

dalam sehelai kain, terdiri dari bentuk

persegi atau segitiga yang disambung-

sambungkan, sehingga menyerupai

bentuk untuk menambal sesuatu yang

berlubang/sobek.

9.

Motif Hias

Sawat Riwe

Batik pesisiran Indramayu yang

mendapat pengaruh budaya Islam,

dengan motif sayap sebagai motif

utama ditambah dengan bentuk

kaligrafi Arab yang distilasi ke dalam

bentuk geometris dan serangga.

66

10.

Motif Hias

Sawat

Biskuitan

Motif hias dengan struktur utama

sawat dan dilengkapi dengan tanaman

berupa daun berbentuk persegi dan

termasuk tanaman langka.

11.

Motif Hias

Perang

Solder

Batik pesisiran Indramayu dengan

motif yang diambil dari

penggambaran situasi pada zaman

penjajahan, yaitu perang antara para

penguasa Jepang dengan Belanda.

Bentuk motif hias ini berasal dari

bentuk geometris dengan struktur

parang.

12.

Motif Hias

Banji Tepak

Batik pesisiran Indramayu yang

berstruktur geometris, yang

merupakan pengembangan dari pola

hias banji dan bentuk tepak (kotak

kecil untuk menyimpan perhiasan).

Bidang kotak kecil diisi dengan

berbagai bentuk floran, fauna dan

bentuk geometris.

13.

Motif Hias

Merak

Berunding

Batik pesisiran Indramayu yang terdiri

dari stilasi dua ekor merak yang

berhadapan, dilengkapi dengan motif

tumbuhan lain seperti daun-daunan.

14.

Motif Hias

Merak

Ngibing

Batik pesisiran Indramayu dengan

stilasi burung merang sedang menari,

dilengkapi dengan motif tumbuh-

tumbuhan lain seperti bunga dan daun.

15.

Motif Hias

Sawat

Penganten

Batik pesisiran Indramayu yang

berstruktur geometris dan binatang.

Stilasi burung dengan latar belakang

bentuk-bentuk geometris dilengkapi

dengan stilasi daun dan bunga.

16.

Motif Hias

Jae

Serempang

Kandang

Batik pesisiran Indramayu yang

mendapat pengaruh alam yang terdiri

dari tanaman jahe yang dijadikan

sebagai motif hias ini, ditambah

dengan motif tumbuhan lainnya.

17.

Motif Hias

Rama

Motif batik ini terdiri dari stilasi flora

dan fauna yang banyak tumbuh di

laut.

67

18.

Motif Hias

Srintil

Batik pesisiran Indramayu dengan

struktur stilasi burung yang banyak

terdapat di Indramayu. Latar belakang

diisi dengan bentuk geometris dan

motif tumbuh-tumbuhan.

19.

Motif Hias

Kembang

Suket

Batik pesisiran Indramayu dengan

struktur stilasi flora berupa tumbuhan

sejenis rumput yang banyak terdapat

di daerah Indramayu.

20.

Motif Hias

Kembang

Gunda

Batik pesisiran Indramayu dengan

struktur stilasi flora berupa tumbuhan

sejenis bunga rumput

(kembang=bunga; gunda=jenis

rumput yang tumbuh di laut) yang

tumbuh di laut dan banyak terdapat di

daerah Indramayu.

21.

Motif Hias

Tluki

Batik pesisiran Indramayu dengan

struktur stilasi flora berupa tumbuhan

sejenis rumput berdaun kecil yang

banyak terdapat di daerah Indramayu.

22.

Motif Hias

Kawung

Sogok

Batik pesisiran Indramayu dengan

struktur geometris berupa stilasi

bentuk kawung yang ditusuk (sogok)

sebagai latar belakang. Sedangkan

bagian depan didisi dengan bentuk

stilasi burung dan tumbuhan bunga

dan daun.

23.

Motif Hias

Banji

Batik pesisiran Indramayu yang

berstruktur geometris, dan merupakan

pengembangan dari pola hias banji

yang berasal dari Cina. Bagian

tengahnya diberi hiasan flora dan

fauna.

24.

Motif Hias

Dara Kepuh

Batik pesisiran Indramayu yang

berstruktur stilasi burung merpati,

dilengkapi dengan motif tumbuhan

berupa bungan dan daun.

25.

Motif Hias

Teratai

Batik pesisiran Indramayu yang

berstruktur stilasi bunga teratai, yaitu

tumbuhan yang hidup di air.

26.

Motif Hias

Sisik

Batik pesisiran Indramayu yang

berstruktur geometris dominasi bentuk

sisik yang merupakan ciri khas batik

Indramayu. Dilengkapi dengan stilasi

bentuk burung, daun dan bunga.

68

27.

Motif Hias

Cendrawasi

h

Batik pesisiran Indramayu yang

berstruktur stilasi burung cendrawasih.

Latar belakang diisi dengan bentuk

sulur-suluran yang saling kait, dan

stilasi bungan dan daun.

28.

Motif Hias

Manuk

Drawes

Batik pesisiran Indramayu yang

berstruktur stilasi burung drawes,

yairu sejenis burung laut yang

memiliki ekor panjang.

29.

Motif Hias

Jarot Asem

Batik pesisiran Indramayu yang

berstruktur stilasi tumbuhan asam

dengan jarotnya (akar-akar yang

terdapat di dalam asam).

30.

Motif Hias

Bunga

Pentil

Batik pesisiran Indramayu yang

berstruktur stilasi kuncup bunga.

31.

Motif Hias

Burung

Bengkuk

Batik pesisiran Indramayu yang

berstruktur tilasi burung kecil

bungkuk.

32.

Motif Hias

Gentong

Kosong

Batik pesisiran Indramayu yang

mendapat isnpirasi dari gentong

(tempat air/beras)

33.

Motif Hias

Kereta

Kencana

Batik pesisiran Indramayu yang

mendapat pengaruh batik Cirebon,

berupa stilasi kereta kencara yang

dilengkapi dengan bentuk-nemtk

tumbuh-tumbuhan dan bentuk

geometris

34.

Motif Hias

Kembang

Betah

Batik pesisiran Indramayu yang

berstruktur flora dan banyak tumbuh

di daerah Indramayu.

35.

Motif Hias

Kliran

Batik pesisiran Indramayu yang

berstruktur geometris, terdiri dari

motif lereng dn tumpal yang disusun

secara diagonal.

36.

Motif Hias

Daun Suket

Batik pesisiran Indramayu yang

mendapat inspirasi dari bentuk

tunbuhan sejenis rumput berdaun kecil

dan berbunga. Bnetuk ini disusun

69

secara berulang dalam bentuk

lingkaran.

37.

Motif Hias

Petek

Batik pesisiran Indramayu yang

berasal dari stilasi ikan jenis petek,

yaitu ikan kecil berbadan tipis,

berwarna putih.

38.

Motif Hias

Tiga Negeri

Batik pesisiran Indramayu yang

berasal dari gabungan tiga motif hias

yang digabung menjadi satu, yang

terdiri dari motif manuk drawes, sisik,

dan kentangan., ditambah dengan

isen-isen berukuran besar dan bentuk

tumpal yang berderet secara diagonal.

39.

Motif Hias

Jaya

Serempang

Kandang

Motif batik pesisiran Indramayu yang

terdiri dari struktur garis yang

membentuk seperti kumparan kawat

(sarempang) dengan motif hias burung

bengkuk.

40.

Motif Hias

Pacar China

Batik pesisiran Indramayu yang

berasal dari tumbuhan pacar cina yang

dapat mengeluarkan warna merah jika

ditumbuk yang digunakan untuk

mewarnai kuku.

41.

Motif Hias

Kentangan

Batik pesisiran Indramayu yang

berasal dari bentuk-bentuk irisan

kentang, dikombinasikan dengan

bentuk tumbuhan.

42.

Motif Hias

Sakarniem

Batik pesisiran Indramayu, berasal

dari bentuk tumbuhan kecil sejenis

rimput.

Motif hias batik Indramayu berasal dari ragam hias kelompok tumbuh-

tumbuhan, binatang laut dan darat, ragam hias geometris, dan ragam hias

campuran antara tumbuh-tumbuhan, binatang dan geometris. Semua ragam hias

ini diambil dari lingkungan alam sekitar daerah Indramayu. Nama-nama motif

hias banyak diambil dari bahasa daerah setempat, seperti iwak entong berati ikan

yang tanpa kepala, lengko-lengko (lengak-lengok) yang berarti bengkok, merak

ngibing berati merak joged, manuk drawes artinya burung sejenis burung laut,

petek berati jenis ikan kecil dan berbadan tipis berwarna putih, dan sebagainya.

70

c. Batik Kuningan

Tabel III. Analisis Motif Hias Batik Kuningan

NO GAMBAR NAMA

MOTIF

HIAS

PEMBAHASAN

1.

Geger

Sunten

Berasal dari stilasi tumbuh-tumbuhan

yang disusun secara berderet

membentuk segitiga yang kokoh

sebagai penanda benteng pertahanan

diri dari pengaruh-pengaruh yang

berasal dari luar.

2.

Adu Manis Batik Kuningan yang berstruktur pola

tumbuhan dan diatur saling berhadapan

(simetris) hingga membentuk struktur

yang indah, selaras (adu manis). Yang

melambangkan kesatuan dua insan

yang selaras.

3.

Mayang

Sagara

Motif batik mayang sagara mengambil

bentuk tumbuh-tumbuhan laut yang

merupakan sebuah keindahan di dalam

samudra yang dihubungkan dengan

simbol refleksi adanya alam raga dan

alam raya.

4.

Oyod

Mingmang

Batik Kuningan yang berstruktur flora

dari rangkaian akar yang saling

berkaitan membentuk kesatuan. Simbol

kesatuan dan persatuan.

5.

Rereng

Kujang

Batik Kuningan yang berstruktur

geometris berbentuk rereng yang

berasal dari deretan kujang (senjata

khas Jawa Barat). Memiliki arti

simbolis sebagai kukuh kana jangji.

6.

Rereng

Pwah Aci

Batik Kuningan yang berstruktur

geometris, bentuknya merupakan

bentuk parang yang digayakan, diisi

dengan bentuk flora berupa daun dan

tangkai padi. Menggambarkan sosok

perempuan yang memiliki peranan

penting dalam segala aspek, seperti

dalam kehidupan pribadi, keluarga dan

sosial.

71

7.

Sekar Galuh Batik kuningan yang berstruktur motif

flora berupa daun yang saling kait.

Sekar=kembang, galu dari kata

galeuh=inti kehidupan.

8.

Merak

Ngibing

Batik kuningan yang berstruktur

bentuk burung merak yang sedang

menari dengan bentuk ekor yang

digayakan menyerupai sulur-suluran

yang berhubungan satu dengan lainnya.

Bentuk motif batik Kuningan merupakan cerminan dari kehidupan sosial

budaya, falsafah hidup, dan adat-istiadat orang Sunda. Beberapa perwujudan batik

Kuningan secara visual dapat digambarkan melalui motif dan warnanya.

Berdasarkan pemikiran yang melatarbelakangi penciptaan batik Kuningan, maka

motif-motif yang dihadirkan berbentuk flora sebagai ciri khas ragam hiasnya.

Bentuk-bentuk lain dari motif batik Kuningan adalah geometris dan fauna. Bentuk

flora umumnya mengarah ke susunan saling kait, bersambungan satu sama

lainnya. Bentuk geometrik umumnya mengarah ke garis diagonal dan bentuk

parang atau rereng.