BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi...

20
BA HASIL DAN A. Deskripsi Prasiklus Proses pembelajaran sebelum dengan ceramah. Guru cenderung m lebih aktif daripada siswa. Guru d media papan tulis. Seluruh fasili dimanfaatkan. Tersedia LCD yang digunakan. Guru tidak memanfaatk harus menggunakannya. Guru leb papan tulis saja. Pembelajaran mat kurang bervariasi. Siswa di samping memperhatikan. Siswa banyak ber beberapa siswa berulangkali meng dirasa kurang kondusif untuk proses Berdasarkan pada proses pe diperoleh hasil belajar matematika Prasiklus siswa, dapat dilihat secara menunjukkan sebanyak 3 siswa din tidak tuntas. Kriteria tuntas, diperol 76. Siswa yang memperoleh nilai Persentase siswa yang tuntas adala tuntas adalah 85,7%. Grafik yang m dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gam Diagram Persentase ke Data hasil belajar matematika diolah. Pengolahan data hasil bela 85,7% (18 siswa) Persentase ketunt 25 BAB IV PEMBAHASAN dilakukan tindakan, guru hanya mengajar mentransfer ilmu pada siswa, sehingga guru dalam pembelajaran hanya menggunakan itas yang disediakan oleh sekolah tidak terpasang di setiap kelas dan siap untuk kan fasilitas ini karena merasa kesulitan jika bih nyaman dengan mengajar berbantuan tematika seperti ini terkesan monoton dan g menjadi bosan, juga menjadi sering tidak rbicara dengan temannya, bahkan nampak ggunakan handphone di kelas. Kondisi ini s belajar mengajar. embelajaran seperti disebutkan di atas, a Prasiklus siswa. Hasil belajar matematika a lengkap dalam lampiran 8. Data lampiran 8 nyatakan tuntas dari 21 siswa dan lainnya leh jika nilai siswa melampaui KKM sebesar kurang dari 76 dinyatakan tidak tuntas. ah 14,3% dan persentase siswa yang tidak menunjukkan persentase ketuntasan siswa mbar 4.1 etuntasan siswa pada prasiklus a siswa sebelum dilakukan tindakan juga ajar matematika siswa adalah dengan alat 14,3% (3 siswa) tasan siswa pada prasiklus Tuntas Tidak Tuntas

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi...

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5650/5/T1... · 2015-04-07 · dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gambar 4.1 ... kelompok dipilih

25

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi PrasiklusProses pembelajaran sebelum dilakukan tindakan, guru hanya mengajar

dengan ceramah. Guru cenderung mentransfer ilmu pada siswa, sehingga gurulebih aktif daripada siswa. Guru dalam pembelajaran hanya menggunakanmedia papan tulis. Seluruh fasilitas yang disediakan oleh sekolah tidakdimanfaatkan. Tersedia LCD yang terpasang di setiap kelas dan siap untukdigunakan. Guru tidak memanfaatkan fasilitas ini karena merasa kesulitan jikaharus menggunakannya. Guru lebih nyaman dengan mengajar berbantuanpapan tulis saja. Pembelajaran matematika seperti ini terkesan monoton dankurang bervariasi. Siswa di samping menjadi bosan, juga menjadi sering tidakmemperhatikan. Siswa banyak berbicara dengan temannya, bahkan nampakbeberapa siswa berulangkali menggunakan handphone di kelas. Kondisi inidirasa kurang kondusif untuk proses belajar mengajar.

Berdasarkan pada proses pembelajaran seperti disebutkan di atas,diperoleh hasil belajar matematika Prasiklus siswa. Hasil belajar matematikaPrasiklus siswa, dapat dilihat secara lengkap dalam lampiran 8. Data lampiran 8menunjukkan sebanyak 3 siswa dinyatakan tuntas dari 21 siswa dan lainnyatidak tuntas. Kriteria tuntas, diperoleh jika nilai siswa melampaui KKM sebesar76. Siswa yang memperoleh nilai kurang dari 76 dinyatakan tidak tuntas.Persentase siswa yang tuntas adalah 14,3% dan persentase siswa yang tidaktuntas adalah 85,7%. Grafik yang menunjukkan persentase ketuntasan siswadapat dilihat dalam Gambar 4.1.

Gambar 4.1Diagram Persentase ketuntasan siswa pada prasiklus

Data hasil belajar matematika siswa sebelum dilakukan tindakan jugadiolah. Pengolahan data hasil belajar matematika siswa adalah dengan alat

85,7%(18 siswa)

Persentase ketuntasan siswa pada prasiklus

25

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi PrasiklusProses pembelajaran sebelum dilakukan tindakan, guru hanya mengajar

dengan ceramah. Guru cenderung mentransfer ilmu pada siswa, sehingga gurulebih aktif daripada siswa. Guru dalam pembelajaran hanya menggunakanmedia papan tulis. Seluruh fasilitas yang disediakan oleh sekolah tidakdimanfaatkan. Tersedia LCD yang terpasang di setiap kelas dan siap untukdigunakan. Guru tidak memanfaatkan fasilitas ini karena merasa kesulitan jikaharus menggunakannya. Guru lebih nyaman dengan mengajar berbantuanpapan tulis saja. Pembelajaran matematika seperti ini terkesan monoton dankurang bervariasi. Siswa di samping menjadi bosan, juga menjadi sering tidakmemperhatikan. Siswa banyak berbicara dengan temannya, bahkan nampakbeberapa siswa berulangkali menggunakan handphone di kelas. Kondisi inidirasa kurang kondusif untuk proses belajar mengajar.

Berdasarkan pada proses pembelajaran seperti disebutkan di atas,diperoleh hasil belajar matematika Prasiklus siswa. Hasil belajar matematikaPrasiklus siswa, dapat dilihat secara lengkap dalam lampiran 8. Data lampiran 8menunjukkan sebanyak 3 siswa dinyatakan tuntas dari 21 siswa dan lainnyatidak tuntas. Kriteria tuntas, diperoleh jika nilai siswa melampaui KKM sebesar76. Siswa yang memperoleh nilai kurang dari 76 dinyatakan tidak tuntas.Persentase siswa yang tuntas adalah 14,3% dan persentase siswa yang tidaktuntas adalah 85,7%. Grafik yang menunjukkan persentase ketuntasan siswadapat dilihat dalam Gambar 4.1.

Gambar 4.1Diagram Persentase ketuntasan siswa pada prasiklus

Data hasil belajar matematika siswa sebelum dilakukan tindakan jugadiolah. Pengolahan data hasil belajar matematika siswa adalah dengan alat

14,3%(3 siswa)

Persentase ketuntasan siswa pada prasiklus

Tuntas

Tidak Tuntas

25

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi PrasiklusProses pembelajaran sebelum dilakukan tindakan, guru hanya mengajar

dengan ceramah. Guru cenderung mentransfer ilmu pada siswa, sehingga gurulebih aktif daripada siswa. Guru dalam pembelajaran hanya menggunakanmedia papan tulis. Seluruh fasilitas yang disediakan oleh sekolah tidakdimanfaatkan. Tersedia LCD yang terpasang di setiap kelas dan siap untukdigunakan. Guru tidak memanfaatkan fasilitas ini karena merasa kesulitan jikaharus menggunakannya. Guru lebih nyaman dengan mengajar berbantuanpapan tulis saja. Pembelajaran matematika seperti ini terkesan monoton dankurang bervariasi. Siswa di samping menjadi bosan, juga menjadi sering tidakmemperhatikan. Siswa banyak berbicara dengan temannya, bahkan nampakbeberapa siswa berulangkali menggunakan handphone di kelas. Kondisi inidirasa kurang kondusif untuk proses belajar mengajar.

Berdasarkan pada proses pembelajaran seperti disebutkan di atas,diperoleh hasil belajar matematika Prasiklus siswa. Hasil belajar matematikaPrasiklus siswa, dapat dilihat secara lengkap dalam lampiran 8. Data lampiran 8menunjukkan sebanyak 3 siswa dinyatakan tuntas dari 21 siswa dan lainnyatidak tuntas. Kriteria tuntas, diperoleh jika nilai siswa melampaui KKM sebesar76. Siswa yang memperoleh nilai kurang dari 76 dinyatakan tidak tuntas.Persentase siswa yang tuntas adalah 14,3% dan persentase siswa yang tidaktuntas adalah 85,7%. Grafik yang menunjukkan persentase ketuntasan siswadapat dilihat dalam Gambar 4.1.

Gambar 4.1Diagram Persentase ketuntasan siswa pada prasiklus

Data hasil belajar matematika siswa sebelum dilakukan tindakan jugadiolah. Pengolahan data hasil belajar matematika siswa adalah dengan alat

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5650/5/T1... · 2015-04-07 · dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gambar 4.1 ... kelompok dipilih

26

bantu SPSS untuk menentukan nilai terendah, nilai tertinggi, rata-rata, danstandar deviasi. Hasil pengolahan data tersebut disajikan dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1Hasil belajar matematika siswa pada prasiklus

Data Prasiklus

N Valid 21Missing 0

Mean 62.57Std. Deviation 11.518Minimum 45Maximum 80

Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa hasil belajar matematika siswa sebelumdilakukan tindakan kurang maksimal, dimana rata-rata masih di bawah KKMyaitu hanya mencapai 62,57. Standar deviasi dalam data di atas menunjukkanangka 11,518. Nilai standar deviasi di atas menunjukkan bahwa data nilai hasilbelajar matematika sebelum dilakukan tindakan bervariasi. Terlihat juga adaperbedaan yang cukup besar antara nilai tertinggi 80 dengan nilai terendah 45dan rentang nilai tertinggi serta nilai terendah yakni 35. Rendahnya hasilbelajar matematika siswa kelas XI Bahasa dikarenakan guru hanya mengajar,menjelaskan, memberi contoh, memberi PR dan ulangan harian. Bahkanjarang sekali guru mengajak diskusi siswa tentang materi yang disampaikan.Hal ini mendasari diperlukannya suatu solusi untuk meningkatkan hasil belajarmatematika siswa.

B. Penelitian Tindakan Kelas Siklus I1. Perencanaan

Tahap perencanaan terdiri dari memilih materi yang akan disampaikandan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) beserta materidalam Powerpoint. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) selengkapnyadapat dilihat dalam lampiran 9 termasuk slide yang ditampilkan dalammedia Powerpoint. Siklus I dilaksanakan dalam tiga pertemuan. Pertemuanpertama, dilaksanakan hari kamis tanggal 24 April 2014. Alokasi waktunya 2jam pelajaran (2 x 45 menit) dimana guru menyampaikan materi,dilanjutkan dengan tahap Think dan tahap Pair. Pertemuan kedua,dilaksanakan hari sabtu tanggal 26 April 2014. Alokasi waktunya 2 jampelajaran (2 x 45 menit) dimana guru melanjutkan tahap Share. Presentasikelompok dipilih secara acak melalui pengundian menggunakan batangkorek api. Pertemuan ketiga, dilaksanakan hari sabtu tanggal 3 mei 2014.

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5650/5/T1... · 2015-04-07 · dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gambar 4.1 ... kelompok dipilih

27

Alokasi waktunya 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) dimana dilaksanakan teshasil belajar matematika pada siklus I. Peneliti merencanakan seluruhkegiatan dan administrasi yang dibutuhkan sebelum dilaksanakan tindakan.Peneliti menyiapkan materi yang akan disampaikan diantaranya rencanapelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus 1 dan materi dalam bentukpowerpoint.

2. TindakanPelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas.

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana tiap siklus dilaksanakandalam tiga kali pertemuan. Penjelasan tiap pertemuan sebagai berikut.Pertemuan I

Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan pada hari Kamis, 24 April2014. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru ialah menyiapkanperalatan pembelajaran seperti menyiapkan laptop dan LCD, mengucapkansalam, mengabsen siswa, dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikutipembelajaran yang akan berlangsung. Jumlah siswa yang mengikutipembelajaran adalah 21 siswa, artinya tidak ada siswa yang absen. Gurumenyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran kepada siswa yang akandicapai melalui bantuan media Powerpoint.

Guru menjelaskan tentang peluang suatu kejadian. Siswa yang padabarisan belakang mengajukan keluhan. Tulisan dalam media powerpointterlalu kecil sehingga siswa kesulitan untuk membaca dan mencatat materidalam slide. Guru dengan tanggap mengganti ukuran tulisan dalam slide,ketika siswa sudah dapat membaca powerpoint secara jelas. Padapertemuan ini materi yang disajikan adalah peluang suatu kejadian,peluang komplemen suatu kejadian, dan frekuensi harapan suatu kejadian.Guru melanjutkan penjelasan hingga materi peluang komplemen suatukejadian, dan frekuensi kejadian suatu kejadian. Siswa tertarik untukmemperhatikan penjelasan pada awalnya, tetapi menjelang akhir materisiswa mulai sibuk sendiri. Delapan siswa terlihat menggunakan handphoneselama penjelasan materi dan empat siswa lainnya mencoba bermain kartuuno. Guru yang melihat kejadian ini, menegur dan menasehati siswa. Gurumengambil kartu uno dan menghimbau siswa yang membawa handphoneuntuk dikumpulkan di meja guru selama pelajaran berlangsung. Gurumelanjutkan pembelajaran dengan memberikan contoh soal dari setiapmateri. Contoh soal tersebut termuat dalam slide powerpoint. Contoh soal

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5650/5/T1... · 2015-04-07 · dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gambar 4.1 ... kelompok dipilih

28

yang diberikan guru dibahas bersama-sama dengan siswa. Tidak ada siswayang mengajukan pertanyaan pada guru.

Guru memulai tahap Think dengan membagikan lembar soal padasetiap siswa. Lembar soal tersebut harus dikerjakan sendiri oleh siswaselama 10 menit. Guru berkeliling untuk memastikan seluruh siswa sedanglembar soal secara individu. Siswa yang mengobrol dengan temannyaditegur oleh guru. Siswa yang sudah selesai mencoba bertanya kepadateman mengenai jawabannya. Siswa mencoba saling bertukar jawabanmenjelang waktu pengerjaan selesai. Guru yang melihat hal itu menegursiswa untuk tidak berdiskusi. Guru menjelaskan tahap Pair kepada siswa.Guru meminta siswa mendiskusikan hasil pekerjaan masing-masing kedalam kelompok. Anggota kelompok terdiri dari 4 siswa yang dipilih secaraacak. Pengacakan dilakukan dengan cara membalik siswa pada baris ganjilsehingga berhadapan dengan siswa dari baris genap. Siswa yang tidakmemiliki kelompok, dijadikan satu kelompok. Guru mengawasi jalannyadiskusi di masing-masing kelompok. Guru memberikan bantuan pada siswaatau kelompok yang mengalami kesulitan. Akhir kegiatan, gurumenginformasikan bahwa kegiatan Share akan dilakukan pada pertemuanberikutnya. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari hasil diskusinyasehingga setiap siswa siap untuk Sharing jika terpilih mewakilikelompoknya. Guru mengakhiri pelajaran dengan memberikan salam.Pertemuan II

Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 April 2014.Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam,mengabsen siswa, dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikutipembelajaran yang akan berlangsung. Beberapa siswa terlambat masuk kekelas karena sedang melakukan ibadah. Akibatnya guru harus menungguseluruh siswa masuk terlebih dahulu baru memulai pelajaran. Gurumenyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan akan dicapai padapertemuan kali ini yaitu mendalami materi dengan Share.

Guru mengundi anggota kelompok dan kelompok yang akanmelakukan Share di depan kelas. Cara pengundian kelompok yang hendakpresentasi ditentukan dengan menggunakan batang korek api. Siswa yangmendapat batang korek api yang ujungnya tidak memiliki kepala korekadalah siswa yang terpilih. Terpilihnya kelompok yang presentasi, akandilanjutkan dengan pengundian anggota kelompok yang hendak mewakilidengan menggunakan batang korek api juga. Anggota kelompok yangterpilih akan mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas untuk soal

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5650/5/T1... · 2015-04-07 · dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gambar 4.1 ... kelompok dipilih

29

yang pertama. Soal nomor berikutnya akan dipresentasikan oleh kelompoklain dengan cara mengundi. Kelompok yang sudah mempresentasikan hasildiskusi kelompoknya, tidak ikut melakukan pengundian sehingga terbebasdari presentasi nomor berikutnya. Siswa yang mendengar penjelasan guru,langsung berlomba-lomba mendapatkan giliran presentasi yang pertama.Siswa merasa bahwa soal nomor satu adalah soal yang mudah, sehinggamerasa lebih yakin dengan jawabannya. Guru melakukan pengundian,sehingga terpilih urutan pertama yang akan presentasi. Guru menghimbausiswa untuk memperhatikan pada saat ada siswa yang presentasi. Gurujuga menjelaskan bahwa nantinya siswa bisa bertanya atau menyanggahjawaban siswa yang presentasi pada akhir presentasi. Presentasi kelompokurutan pertama telah selesai dan tidak ada siswa yang bertanya maupunmenyanggah. Siswa nampak memperhatikan temannya ketika presentasi.Siswa tidak ada yang membuat keributan, sehingga kelas cukup kondusif.

Guru melakukan pengundian kembali untuk soal nomor dua dengancara yang sama. Proses yang sama dilakukan secara berulang sampai padasoal nomor lima. Soal terakhir ini dipresentasikan oleh kelompok yangbelum terpilih presentasi sehingga tinggal dilakukan pengundian terhadapanggota yang akan mewakili presentasi saja. Siswa masih tetapmemperhatikan sampai presentasi nomor terakhir, bedanya kali ini adasiswa yang bertanya. Siswa diberikan kesempatan oleh guru untukmenyanggah. Siswa mengutarakan hasil diskusinya yang berbeda denganyang dipresentasikan. Siswa yang lain nampak bingung tapi tetap diam.Kelas terjadi perbedaan pendapat, disini guru menengahi dan menjelaskan.Guru menyatakan bahwa hasil diskusi dari kelompok yang presentasi sudahbenar. Guru menjelaskan dan mengkonfirmasi pemahaman seluruh siswapada soal tersebut. Guru memberikan penghargaan berupa tepukan tanganpada seluruh siswa yang telah berdiskusi.

Guru melihat jam, dan waktu sudah hampir habis. Waktu yangtersedia tidak memungkinkan dilakukannya tes setelah diskusi. Guru tidaksesuai dengan kegiatan dalam RPP karena waktu tidak cukup. Guru tidakjadi memberikan tes kepada siswa. Akhir pertemuan, guru mengingatkansiswa mengenai materi apa saja yang sudah dipelajari. Guru mengajaksiswa untuk menyebutkan rumus apa saja yang digunakan dalammenyelesaikan soal tersebut. Guru memberi salam dan mengingatkansiswa untuk belajar, dikarenakan akan dilaksanakan tes pada pertemuanselanjutnya.

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5650/5/T1... · 2015-04-07 · dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gambar 4.1 ... kelompok dipilih

30

Pertemuan IIIKegiatan pembelajaran ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 Mei 2014.Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam,mengabsen siswa, dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikutipembelajaran yang akan berlangsung. Guru meminta siswa untukmempelajari materi yang akan diteskan selama 15 menit. Guru membagisoal dan lembar jawab pada masing-masing siswa. Guru menjelaskanlangkah pengerjaan soal tes. Pertama, siswa harus menjawab di lembarsoal terlebih dahulu. Siswa diminta untuk terlebih dahulu mengisi jawabandi lembar soal, baru dilanjutkan mengisi jawaban di lembar jawaban. Gurumengawasi siswa selama mengerjakan soal tes hasil belajar siklus I dalamkurun waktu 75 menit. Beberapa siswa nampak bertingkah aneh. Ada siswayang belum juga menjawab dan ada siswa yang terburu-buru. Gurumemperingatkan siswa untuk mengerjakan soal tes secara individu danmemperingatkan siswa yang mencoba bertanya pada temannya. Gurumeminta siswa mengerjakan dengan teliti dan tidak tergesa-gesa.Mendekati waktu pengumpulan, siswa diingatkan untuk menelitijawabannya dan mengingatkan siswa untuk mengisi jawaban di lembarjawab dengan lengkap. Waktu tes berakhir, guru meminta siswa untukmengumpulkan hasil pekerjaannya, baik soal maupun lembar jawab. Siswayang belum selesai, menjadi tergesa-gesa dan meminta tambahan waktusedikit untuk memindahkan jawaban di lembar jawab. Guru mengakhiripertemuan kali ini dengan mengucapkan salam setelah seluruh jawabansiswa terkumpul.

3. PengamatanPengamatan dilakukan selama dilakukannya tindakan, yaitu dalam 3

pertemuan. Observasi dilakukan oleh observer (guru pelajaranmatematika) dengan melihat kondisi guru dan siswa.Pertemuan I

Guru sudah melakukan kegiatan seperti yang terdapat dalam RPP.Siswa nampak antusias dengan media powerpoint yang disajikan, kendatidemikian perlu dipertimbangkan mengenai ukuran tulisan dan paduanwarna yang digunakan dalam slide. Siswa bahasa memang kurangperhatian dalam pelajaran matematika, tetapi guru sudah mampu menegurdan memperingatkan siswa. Hal ini cukup efektif, nampak dengan kondisikelas yang menjadi kondusif dan siswa mulai memperhatikan. Kondisi ininampak pada tahap Think dan tahap Pair.

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5650/5/T1... · 2015-04-07 · dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gambar 4.1 ... kelompok dipilih

31

Pada tahap Think, kondisi kelas terlihat kondusif dan tenang. Hal inidikarenakan semua siswa serius mengerjakan dan berpikir sendiri soal yangdiberikan guru. Kondisi kelas mulai sedikit tidak tenang ketika waktu tahapThink akan berakhir. Siswa yang sudah selesai mengerjakan soal mencobamemastikan jawaban pada temannya. Hal ini yang mengakibatkan kondisikelas mulai tidak kondusif. Melihat kondisi seperti itu, guru langsungmenegur siswa dan memastikan kondisi tetap kondusif sampai batas waktutahap ini berakhir. Setelah tahap Think berakhir, kemudian dilanjutkantahap Pair.

Pada tahap Pair, semua siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing. Diskusi berjalan dengan baik. Kondisi kelas sangat kondusif saatdiskusi berlangsung. Selang beberapa waktu, kondisi kelas mulai tidakkondusif. Hal ini disebabkan oleh salah satu kelompok yang mulai bercandadengan anggota kelompoknya ketika diskusi berlangsung. Ternyatakelompok ini beranggotakan siswa yang sering membuat gaduh di kelas.Melihat kejadian tersebut, guru langsung menegurnya. Guru kurangmemperhatikan mengenai pembagian kelompok. Guru berkeliling danmemastikan siswa berdiskusi dalam kelompok.Pertemuan II

Guru masuk ke kelas tepat waktu, tetapi masih ada siswa yang belummasih kelas dengan alasan sholat. Guru menghabiskan waktu cukup lamauntuk menunggu seluruh siswa siap untuk belajar. Kondisi inimengakibatkan tidak dilaksanakanya kuis setelah presentasi selesai. Ketikasemua siswa sudah masuk dan saip untuk belajar, pelajaran dilanjutkandengan tahap Share. Beberapa siswa kelihatan siap untuk presentasi.Kondisi kelas sedikit ramai ketika pemilihan kelompok yang presentasi dandilanjutkan dengan pemilihan anggota kelompok yang harus presentasi.Kondisi kelas menjadi kondusif ketika presentasi berlangsung. Siswaterlihat memperhatikan penjelasan dari siswa yang presentasi. namundemikian, masih terlihat juga beberapa siswa yang bercanda. Beberapasiswa yang bercanda itu tidak mempengaruhi jalannya presentasi. Hal initerbukti dari adanya siswa yang menyanggah jawaban kelompok yangpresentasi. Proses presentasi berjalan baik dengan penjelasan gurumengenai soal yang dipermasalahkan. Siswa juga senang setelah seluruhsiswa diminta bertepuk tangan untuk diri sendiri.Pertemuan III

Pertemuan terakhir diisi dengan tes hasil belajar matematika padasiklus I. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar kembali

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5650/5/T1... · 2015-04-07 · dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gambar 4.1 ... kelompok dipilih

32

dan menanyakan materi yang dianggap susah. Siswa berusaha membukabuku dan menghafalkan sebanyak mungkin. Menit-menit pertama siswatampak serius dalam mengerjakan soalnya. Kurang lebih setengah jamkemudian, beberapa siswa mulai berbicara. Ada siswa yang menunggujawaban dan ada siswa yang berusaha bertanya ke teman sekitarnya.Kondisi ini membuat guru memperingatkan siswa. Guru menghimbau siswauntuk mengerjakan tidak dengan tergesa-gesa dan menegur siswa yangbertanya jawaban. Siswa menjadi lebih aktif lagi dalam mencari jawabansetelah guru memperingatkan. Siswa berkali-kali mencoba memintajawaban dari temannya. Guru memperingatkan siswa untuk menelitijawabannya jika sudah selesai, tetapi siswa semakin kacau dan panik.Kondisi baru membaik setelah seluruh siswa mengumpulkan lembar soaldan lembar jawaban pada guru.

4. RefleksiAdapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus I adalah

sebagai berikut.Pertemuan I

Refleksi yang dilaksanakan peneliti terhadap penerapan modelpembelajaran Think Pair Share pada mata pelajaran matematika kelas XIBahasa SMA Negeri 2 Salatiga menunjukkan hasil yang cukup baikmeskipun belum sesuai dengan indikator keberhasilan. Perbaikan yang darisiklus I antara lain adalah mengenai ukuran tulisan dalam mediapowerpoint, pemilihan warna tulisan dalam media powerpoint, kesesuaianalokasi waktu dalam RPP dan kenyataan, pemilihan anggota masing-masingkelompok, pemilihan soal diskusi yang akan dipresentasikan. Powerpointsebagai alat bantu diharapkan memberikan kejelasan dalam penyampaianmateri, sehingga haruslah maksimal. Kesesuaian alokasi waktu dapatmembantu ketercapaian tujuan pembelajaran seperti yang diharapkan.Tahap Think sudah berjalan dengan baik, namun belum maksimal.Beberapa siswa masih meminta jawab temannya, bukan dari hasilpemikirannya sendiri. Padahal tahap ini siswa diharuskan berpikir sendiri.Pada tahap ini, guru harus menegaskan bahwa saat tahap Think siswaharus berpikir sendiri. Pemilihan anggota kelompok pada tahap Pairdisesuaikan dengan urutan meja. Hal ini mengakibatkan banyak kelompokterdiri dari anggota-anggota yang sudah akrab dan kurang homogen. Siswapandai cenderung berdekatan dengan siswa yang pandai juga, hasilnyakemampuan antar kelompok tidak setara. Pada tahap Pair, guru harus

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5650/5/T1... · 2015-04-07 · dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gambar 4.1 ... kelompok dipilih

33

memperhatikan pemilihan kelompoknya. Hal ini diharapkan kelompok yangterbentuk memiliki kemampuan yang sama.Pertemuan II

Pembelajaran belum berjalan sesuai rencana. Hal ini dikarenakanmasih banyak siswa yang terlambat masuk kelas. Keterlambatan siswamasuk ke kelas dipengaruhi oleh adanya waktu ibadah setelah istirahatkedua. Tahap Share sudah berjalan dengan baik, tetapi masih ada yangperlu diperbaiki. Aturan presentasi yang masih perlu diperbaiki, terutamapada pemilihan soal diskusi yang akan dipresentasikan. Soal diskusi yangdiberikan oleh guru nampak beragam tetapi berbeda tingkat kesukarannya.Nomor soal awal cenderung mudah dikerjakan, sedangkan nomor soalakhir menjadi soal tersulit. Hal ini mengakibatkan siswa berebut untukterpilih presentasi di awal untuk soal yang mudah. Kurangnya respon siswasaat jalannya presentasi masih terlihat. Buktinya ialah cuma ada satu siswayang bertanya pada kelompok yang presentasi. Kondisi-kondisi inilah yangdirasa perlu diadakan perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswasesuai dengan yang diharapkan.

Pertemuan IIIHasil tes pada siklus I sudah menunjukkan peningkatan. Peningkatan

sangat tampak pada persentase ketuntasan serta nilai mean atau rata-ratakelasnya. Grafik yang menunjukkan data persentase ketuntasan siswadapat ditunjukkan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2Diagram Persentase Ketuntasan Siswa pada Siklus I

Gambar 4.2 menunjukkan persentase ketuntasan hasil belajarmatematika siswa pada siklus I. Persentase siswa yang tidak tuntas padasiklus I ini adalah 23,8%, sedangkan persentase siswa yang tuntas adalah76,2%. Lima siswa dinyatakan tidak tuntas sedangkan 16 siswa lainnyatuntas KKM. Siswa yang dinyatakan tuntas adalah siswa yang sudah

23,8%(5 siswa)

Persentase Ketuntasan Siswa pada Siklus I

33

memperhatikan pemilihan kelompoknya. Hal ini diharapkan kelompok yangterbentuk memiliki kemampuan yang sama.Pertemuan II

Pembelajaran belum berjalan sesuai rencana. Hal ini dikarenakanmasih banyak siswa yang terlambat masuk kelas. Keterlambatan siswamasuk ke kelas dipengaruhi oleh adanya waktu ibadah setelah istirahatkedua. Tahap Share sudah berjalan dengan baik, tetapi masih ada yangperlu diperbaiki. Aturan presentasi yang masih perlu diperbaiki, terutamapada pemilihan soal diskusi yang akan dipresentasikan. Soal diskusi yangdiberikan oleh guru nampak beragam tetapi berbeda tingkat kesukarannya.Nomor soal awal cenderung mudah dikerjakan, sedangkan nomor soalakhir menjadi soal tersulit. Hal ini mengakibatkan siswa berebut untukterpilih presentasi di awal untuk soal yang mudah. Kurangnya respon siswasaat jalannya presentasi masih terlihat. Buktinya ialah cuma ada satu siswayang bertanya pada kelompok yang presentasi. Kondisi-kondisi inilah yangdirasa perlu diadakan perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswasesuai dengan yang diharapkan.

Pertemuan IIIHasil tes pada siklus I sudah menunjukkan peningkatan. Peningkatan

sangat tampak pada persentase ketuntasan serta nilai mean atau rata-ratakelasnya. Grafik yang menunjukkan data persentase ketuntasan siswadapat ditunjukkan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2Diagram Persentase Ketuntasan Siswa pada Siklus I

Gambar 4.2 menunjukkan persentase ketuntasan hasil belajarmatematika siswa pada siklus I. Persentase siswa yang tidak tuntas padasiklus I ini adalah 23,8%, sedangkan persentase siswa yang tuntas adalah76,2%. Lima siswa dinyatakan tidak tuntas sedangkan 16 siswa lainnyatuntas KKM. Siswa yang dinyatakan tuntas adalah siswa yang sudah

76,2%(16 siswa)

Persentase Ketuntasan Siswa pada Siklus I

Tuntas

Tidak Tuntas

33

memperhatikan pemilihan kelompoknya. Hal ini diharapkan kelompok yangterbentuk memiliki kemampuan yang sama.Pertemuan II

Pembelajaran belum berjalan sesuai rencana. Hal ini dikarenakanmasih banyak siswa yang terlambat masuk kelas. Keterlambatan siswamasuk ke kelas dipengaruhi oleh adanya waktu ibadah setelah istirahatkedua. Tahap Share sudah berjalan dengan baik, tetapi masih ada yangperlu diperbaiki. Aturan presentasi yang masih perlu diperbaiki, terutamapada pemilihan soal diskusi yang akan dipresentasikan. Soal diskusi yangdiberikan oleh guru nampak beragam tetapi berbeda tingkat kesukarannya.Nomor soal awal cenderung mudah dikerjakan, sedangkan nomor soalakhir menjadi soal tersulit. Hal ini mengakibatkan siswa berebut untukterpilih presentasi di awal untuk soal yang mudah. Kurangnya respon siswasaat jalannya presentasi masih terlihat. Buktinya ialah cuma ada satu siswayang bertanya pada kelompok yang presentasi. Kondisi-kondisi inilah yangdirasa perlu diadakan perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar siswasesuai dengan yang diharapkan.

Pertemuan IIIHasil tes pada siklus I sudah menunjukkan peningkatan. Peningkatan

sangat tampak pada persentase ketuntasan serta nilai mean atau rata-ratakelasnya. Grafik yang menunjukkan data persentase ketuntasan siswadapat ditunjukkan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2Diagram Persentase Ketuntasan Siswa pada Siklus I

Gambar 4.2 menunjukkan persentase ketuntasan hasil belajarmatematika siswa pada siklus I. Persentase siswa yang tidak tuntas padasiklus I ini adalah 23,8%, sedangkan persentase siswa yang tuntas adalah76,2%. Lima siswa dinyatakan tidak tuntas sedangkan 16 siswa lainnyatuntas KKM. Siswa yang dinyatakan tuntas adalah siswa yang sudah

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5650/5/T1... · 2015-04-07 · dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gambar 4.1 ... kelompok dipilih

34

memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 76 pada tes. Deskripsi danhasil belajar matematika siswa pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2Hasil belajar matematika siswa pada siklus I

Siklus I

N Valid 21Missing 0

Mean 84.52Std. Deviation 8.931Minimum 70Maximum 95

Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa mean atau rata-rata kelas siswamendapat 84,52. Rata-rata kelas ini sudah mengalami peningkatan sebesar21,95. Rata-rata kelas yang diperoleh sudah sesuai dengan indikatorkeberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini yaitu sebesar 76.Hal ini memberi arti bahwa model yang diterapkan dapat meningkatkanhasil belajar matematika siswa, terutama untuk siswa kelas XI Bahasa. Gunamemantapkan model yang terapkan ini, perlu ada tindakan selanjutnyapada siklus II. Terlihat juga meningkatnya nilai minimal dan nilai maksimaldari pada nilai minimal dan maksimal saat prasiklus. Tabel 4.2 menunjukkanbahwa nilai minimal dan nilai maksimal siklus I ialah 70 dan 95. Nilaiterendah yang hampir memdekati KKM dan perbedaan yang tidak terlalujauh antara nilai minimal dan nilai maksimal inilah yang mempengaruhihasil rata-rata kelas.

C. Penelitian Tindakan Kelas Siklus II1. Perencanaan

Perencanaan siklus II hampir sama dengan perencanaan siklus I.Pembedanya hanya pada penambahan pada poin-poin yang direfleksikanpada siklus sebelumnya. Perencanaan seperti pembuatan RPP yang sesuaidengan kenyataan, pembuatan materi dan soal dalam media powerpoint,dan pembagian anggota kelompok dilakukan dengan cara mengurutkan.Keterlambatan siswa dalam masuk kelas yang menghambat proses belajarmengajar memerlukan perhatian khusus. Penanganan yang dilakukanadalah dengan membuat kesepakatan antara guru dan siswa sebelumdimulainya pelajaran. Siswa diajak untuk membuat kesepakatan yangnantinya akan disepakati secara bersama-sama. Rencana pelaksanaanpembelajaran (RPP) selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 10

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5650/5/T1... · 2015-04-07 · dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gambar 4.1 ... kelompok dipilih

35

termasuk slide yang ditampilkan dalam media powerpoint. Siklus Idilaksanakan dalam tiga pertemuan.

Pertemuan pertama, dilaksanakan hari kamis tanggal 8 mei 2014.Alokasi waktunya 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) dimana gurumenyampaikan materi, dilanjutkan dengan tahap Think dan tahap Pair.Pertemuan kedua, dilaksanakan hari sabtu tanggal 10 mei 2014. Alokasiwaktunya 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) dimana guru melanjutkan tahapShare. Presentasi kelompok dipilih secara acak melalui pengundianmenggunakan batang korek api. Pertemuan ketiga, dilaksanakan hari sabtutanggal 17 mei 2014. Alokasi waktunya 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)dimana dilaksanakan tes hasil belajar matematika pada siklus II.

2. TindakanPelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dalamsiklus II yang dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Penjelasan tiappertemuan sebagai berikut.Pertemuan I

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada hari Kamis, 8 Mei 2014.Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan apersepsi. Guru memberi salamdan mengabsen siswa. Guru mengajak siswa untuk membuat kesepakatanbersama yang ditaati selama pelajaran matematika berlangsung. Gurumemberikan contoh, guru tidak akan marah di kelas apapun kondisinya.Guru hanya memberikan nasehat kepada siswa dan sebagai gantinya, siswadilarang untuk menggunakan handphone dan mengobrol selama pelajaranberlangsung. Siswa diberikan kesempatan 5 menit sebelum pelajaran padasetiap pertemuan untuk menggunakan handphone dan mengobrol. Siswayang melanggar akan disita handphonenya selama pelajaran berlangsung.Penjelasan guru cukup dimengerti siswa. Siswa nampak tidak keberatandan tidak mengajukan pertanyaan. Kesepakatan diberlakukan mulai padahari ini, sehingga siswa masih boleh menggunakan handphone pada 5menit pertama. Guru mendiamkan siswa selama 5 menit denganmemberikan kesempatan siswa untuk menggunakan handphone. Siswamasih nampak ramai dan mengobrol. Waktu 5 menit habis, gurumenghimbau siswa untuk memasukkan barang-barang yang tidakberhubungan dengan pelajaran ke dalam tas. Siswa langsung menaatidengan memasukkan handphonenya ke dalam tas. Guru mengajak siswauntuk mulai belajar.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5650/5/T1... · 2015-04-07 · dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gambar 4.1 ... kelompok dipilih

36

Guru menjelaskan materi apa yang hendak disampaikan dan tujuandari mempelajari materi ini. Penjelasan guru dimulai ketika siswa sudahmemahami tujuan dari mempelajari materi yang baru. Guru menjelaskanmateri sesuai dengan yang ada di slide dan memberikan beberapa contohsoal. Guru memulai tahap Think dengan memberikan soal latihan kepadasiswa untuk dikerjakan secara individu. Guru menegaskan pada siswabahwa pada tahap ini siswa harus mengerjakan secara individu dan tidakdiperkenankan untuk meminta jawaban dari temanya. Siswa mengerjakansecara perseorangan, beberapa siswa nampak bertanya sesekali untukmemastikan jawabannya. Tahapan Pair dilakukan dengan membagi siswake dalam kelompok. Guru membagi siswa dengan meminta siswa berhitungdari angka 1 hingga angka 5 secara berulang. Siswa yang menyebutkanangka yang sama, menjadi anggota satu kelompok. Setelah siswa masukdalam kelompok, guru membagikan soal untuk didiskusikan secarabersamaan. Siswa nampak asing dengan pembagian kelompok ini, karenabeberapa teman akrabnya tidak dalam satu kelompok yang sama. Siswaterlihat lebih kondusif, karena siswa yang ramai tidak berada dalam satukelompok. Kondisi ini berlangsung hingga akhir pelajaran. Gurumenjelaskan kembali materi apa saja yang sudah diterima siswa selamapelajaran. Guru tak lupa mengingatkan siswa untuk mempelajari materiyang didiskusikan di rumah sebagai persiapan untuk pertemuan berikutnya.Pertemuan II

Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Mei 2014.Kegiatan pembelajaran dimulai dengan melakukan apersepsi. Gurumengucapkan salam, mengabsen siswa, dan menanyakan kesiapkan siswadalam presentasi. Guru memberikan kesempatan 15 menit untuk siswamenggunakan handphone, mengobrol, dan beribadah. Alokasi waktu untukkesepakatan ditambah dikarenakan jam pelajaran yang sama dengan jamibadah siswa. Kompensasi diberikan pada siswa yang beribadah. Hal inisupaya seluruh siswa sudah berkumpul ketika hendak dimulai pelajaran.Siswa tampak senang dengan kompensasi ini. Pemberian waktukompensasi habis dan siswa telah menyelesaikan ibadahnya. Siswa diajakuntuk memulai pelajaran.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan akandicapai pada pertemuan kali ini yaitu mendalami materi dengan Share.Guru mengundi anggota kelompok dan kelompok yang akan melakukanshare di depan kelas. Cara pengundian kelompok yang hendak presentasiditentukan dengan menggunakan batang korek api. Terpilihnya kelompok

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5650/5/T1... · 2015-04-07 · dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gambar 4.1 ... kelompok dipilih

37

yang presentasi, akan dilanjutkan dengan pengundian anggota kelompokyang hendak mewakili dengan menggunakan batang korek api juga.Anggota kelompok yang terpilih akan mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas untuk soal yang pertama. Soal nomor berikutnya akandipresentasikan oleh kelompok lain dengan cara mengundi. Kelompok yangsudah mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, tidak ikut melakukanpengundian sehingga terbebas dari presentasi nomor berikutnya. TahapShare berhenti setelah seluruh nomor soal berhasil dipresentasikan olehkelompok yang terpilih secara acak. Siswa dihimbau untuk memperhatikanselama tahap ini berlangsung. Guru memperingatkan siswa ketika siswamulai tidak mendukung proses belajar mengajar. Guru memberikankesempatan bagi siswa untuk bertanya atau menyanggah hasil diskusi darikelompok yang presentasi setelah kelompok yang presentasi selesai. Gurumemberi kesempatan untuk kelompok yang presentasi menjelaskan. Gurumengkonfirmasi dan memberikan penjelasan kepada siswa mengenaimateri yang kurang dipahami.Akhir pertemuan, guru mengingatkan siswa mengenai materi apa saja yangsudah dipelajari. Guru mengajak siswa untuk menyebutkan rumus apa sajayang digunakan dalam menyelesaikan soal tersebut. Guru memberi salamdan mengingatkan siswa untuk belajar, dikarenakan akan dilaksanakan tespada pertemuan selanjutnya.Pertemuan III

Kegiatan pembelajaran ini dimulai pada hari Sabtu, 17 Mei 2014.Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam,mengabsen siswa, dan menanyakan kesiapan siswa dalam mengikutipembelajaran yang akan berlangsung. Guru meminta siswa untukmempelajari materi yang akan diteskan selama 15 menit. Guru membagisoal dan lembar jawab pada masing-masing siswa. Guru menjelaskanlangkah pengerjaan soal tes. Pertama, siswa harus menjawab di lembarsoal terlebih dahulu. Siswa diminta untuk terlebih dahulu mengisi jawabandi lembar soal, baru dilanjutkan mengisi jawaban di lembar jawaban. Gurumengawasi siswa selama mengerjakan soal tes hasil belajar siklus I dalamkurun waktu 75 menit. Guru memperingatkan siswa untuk mengerjakansoal tes secara individu dan memperingatkan siswa yang mencobabertanya pada temannya. Guru meminta siswa mengerjakan dengan telitidan tidak tergesa-gesa. Mendekati waktu pengumpulan, siswa diingatkanuntuk meneliti jawabannya dan mengingatkan siswa untuk mengisijawaban di lembar jawab dengan lengkap. Waktu tes berakhir, guru

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5650/5/T1... · 2015-04-07 · dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gambar 4.1 ... kelompok dipilih

38

munyuruh siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya, baik soalmaupun lembar jawab. Guru mengakhiri pertemuan kali ini denganmengucapkan salam.

3. PengamatanPertemuan I

Observasi pada pertemuan pertama menunjukkan bahwa prosesbelajar mengajar sesuai dengan yang terdapat dalam RPP. Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I tidak terjadi pada siklus II, baikmengenai materi maupun pemilihan kelompok. Pada tahap Think, siswaterlihat mampu mengerjakan soal yang diberikan secara individu. Beberapasiswa terlihat bertanya sesekali untuk menanyakan apakah hasiljawabannya tepat atau kurang tepat. Kondisi siswa selama diskusi ataupada saat Pair nampak baik, siswa dapat berkomunikasi dengan baik.Beberapa siswa terkadang terlihat sedang bergurau, tetapi kondisi kelasmasih kondusif. Guru berulangkali mengingatkan siswa supaya melakukandiskusi dengan temannya dan bukan bercanda. Guru aktif berkeliling untukmemantau perkembangan diskusi siswa. Akhir pertemuan guru menutupdengan mengkonfirmasi pemahaman siswa pada pertemuan hari ini. Gurumengingatkan siswa untuk mempelajari hasil diskusi dengan baik. Gurumenutup pertemuan pertama sesuai dengan RPP.Pertemuan II

Observasi pada pertemuan kedua dilakukan dengan lembar observasiyang berbeda disesuaikan dengan tahapan Share dalam modelpembelajaran. Guru melakukan tindakan sesuai dengan yang terteradalam RPP.

4. RefleksiAdapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus II adalah

sebagai berikut.Pertemuan I

Pembelajaran sudah berjalan sesuai rencana. Siswa memperhatikanpenjelasan materi yang diberikan oleh guru. Tampilan materi yang disajikanoleh guru sudah dapat diterima oleh siswa dan tidak ada pertanyaanmengenai ukuran tulisan maupun pemilihan warna. Hal ini yang membuatKondisi kelas kondusif selama pembelajaran berlangsung. Siswa yangmemainkan handphone selama pelajaran sudah tidak ditemui lagi. Siswayang sering bercanda lebih teratasi dengan sistem pembagian kelompok

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5650/5/T1... · 2015-04-07 · dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gambar 4.1 ... kelompok dipilih

39

yang acak. Kondisi ini menunjukkan bahwa permasalahan yang dihadapidalam siklus I sudah dapat diatasi pada siklus II ini.Pertemuan II

Pembelajaran sudah terlaksana sesuai rencana yang sudah diperbaikidari siklus I. Terlihat semua siswa sudah tidak ada yang terlambat masukkelas. Hal ini dikarenakan guru sudah memberi toleransi waktu selama 15menit setelah bel tanda masuk pada istirahat kedua untuk ibadah. Semuasiswa terlihat siap untuk untuk presentasi. Presentasi pun dapat berjalanlancar, tidak seperti pada siklus I yang masih menunggu siswa yang belummasuk kelas sebelum memulai presentasi. Respon siswa terhadap jalannyapresentasi sudah sangat baik. Hal ini terbukti dari tiga perwakilan siswa darimasing-masing kelompok yang mengajukan pendapat pada kelompok yangpresentasi. Banyaknya siswa yang bertanya atau beda pendapatmembuktikan bahwa siswa memahami materi.Pertemuan III

Hasil tes pada siklus II sudah menunjukkan peningkatan. Peningkatansangat tampak pada persentase ketuntasan serta nilai mean atau rata-ratakelasnya dari Prasiklus maupun siklus I. Grafik yang menunjukkan datapersentase ketuntasan siswa dilihat pada Gambar 4.3

Gambar 4.3Diagram Persentase Ketuntasan Siswa pada Siklus II

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa persentase siswa yang tidak tuntas padasiklus II adalah 9,5% atau 2 siswa yang tidak tuntas, sedangkan persentasesiswa yang tuntas adalah 90,5% atau 19 siswa yang tuntas. Presentaseketuntasan pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup besar dariPrasiklus maupun siklus I. Guna mengetauhi lebih jelas data hasil belajarmatematika siswa pada siklus II dapat ditunjukkan pada Tabel 4.3.

9,5%(2 siswa)

Persentase Ketuntasan Siswa pada Siklus II

39

yang acak. Kondisi ini menunjukkan bahwa permasalahan yang dihadapidalam siklus I sudah dapat diatasi pada siklus II ini.Pertemuan II

Pembelajaran sudah terlaksana sesuai rencana yang sudah diperbaikidari siklus I. Terlihat semua siswa sudah tidak ada yang terlambat masukkelas. Hal ini dikarenakan guru sudah memberi toleransi waktu selama 15menit setelah bel tanda masuk pada istirahat kedua untuk ibadah. Semuasiswa terlihat siap untuk untuk presentasi. Presentasi pun dapat berjalanlancar, tidak seperti pada siklus I yang masih menunggu siswa yang belummasuk kelas sebelum memulai presentasi. Respon siswa terhadap jalannyapresentasi sudah sangat baik. Hal ini terbukti dari tiga perwakilan siswa darimasing-masing kelompok yang mengajukan pendapat pada kelompok yangpresentasi. Banyaknya siswa yang bertanya atau beda pendapatmembuktikan bahwa siswa memahami materi.Pertemuan III

Hasil tes pada siklus II sudah menunjukkan peningkatan. Peningkatansangat tampak pada persentase ketuntasan serta nilai mean atau rata-ratakelasnya dari Prasiklus maupun siklus I. Grafik yang menunjukkan datapersentase ketuntasan siswa dilihat pada Gambar 4.3

Gambar 4.3Diagram Persentase Ketuntasan Siswa pada Siklus II

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa persentase siswa yang tidak tuntas padasiklus II adalah 9,5% atau 2 siswa yang tidak tuntas, sedangkan persentasesiswa yang tuntas adalah 90,5% atau 19 siswa yang tuntas. Presentaseketuntasan pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup besar dariPrasiklus maupun siklus I. Guna mengetauhi lebih jelas data hasil belajarmatematika siswa pada siklus II dapat ditunjukkan pada Tabel 4.3.

90,5%(19 siswa)

Persentase Ketuntasan Siswa pada Siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

39

yang acak. Kondisi ini menunjukkan bahwa permasalahan yang dihadapidalam siklus I sudah dapat diatasi pada siklus II ini.Pertemuan II

Pembelajaran sudah terlaksana sesuai rencana yang sudah diperbaikidari siklus I. Terlihat semua siswa sudah tidak ada yang terlambat masukkelas. Hal ini dikarenakan guru sudah memberi toleransi waktu selama 15menit setelah bel tanda masuk pada istirahat kedua untuk ibadah. Semuasiswa terlihat siap untuk untuk presentasi. Presentasi pun dapat berjalanlancar, tidak seperti pada siklus I yang masih menunggu siswa yang belummasuk kelas sebelum memulai presentasi. Respon siswa terhadap jalannyapresentasi sudah sangat baik. Hal ini terbukti dari tiga perwakilan siswa darimasing-masing kelompok yang mengajukan pendapat pada kelompok yangpresentasi. Banyaknya siswa yang bertanya atau beda pendapatmembuktikan bahwa siswa memahami materi.Pertemuan III

Hasil tes pada siklus II sudah menunjukkan peningkatan. Peningkatansangat tampak pada persentase ketuntasan serta nilai mean atau rata-ratakelasnya dari Prasiklus maupun siklus I. Grafik yang menunjukkan datapersentase ketuntasan siswa dilihat pada Gambar 4.3

Gambar 4.3Diagram Persentase Ketuntasan Siswa pada Siklus II

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa persentase siswa yang tidak tuntas padasiklus II adalah 9,5% atau 2 siswa yang tidak tuntas, sedangkan persentasesiswa yang tuntas adalah 90,5% atau 19 siswa yang tuntas. Presentaseketuntasan pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup besar dariPrasiklus maupun siklus I. Guna mengetauhi lebih jelas data hasil belajarmatematika siswa pada siklus II dapat ditunjukkan pada Tabel 4.3.

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5650/5/T1... · 2015-04-07 · dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gambar 4.1 ... kelompok dipilih

40

Tabel 4.3Hasil belajar matematika siswa pada siklus II

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai minimal dan nilaimaksimal siklus I ialah 60 dan 100. Nilai tertinggi 100 dicapai oleh 3 siswa.Hal ini menunjukkan bahwa terdapat siswa yang dapat menyelesaikanseluruh soal tes pada siklus II dengan benar. Tabel 4.3 juga menunjukkanmean atau rata-rata kelas siswa mendapat 86,676. Rata-rata kelas ini sudahmengalami peningkatan dari siklus I sebesar 2,156. Rata-rata kelas sudahsesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dalampenelitian ini yaitu sebesar 76. Hal ini berarti tidak diperlukannya lagi siklustambahan untuk pemantapan. Penelitian ini berhenti pada siklus II.

D. Pembahasan Hasil Belajar Matematika Antar SiklusPenelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-

masing siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Siklus I membahasmateri mengenai peluang kejadian, peluang komplemen suatu kejadian, danfrekuensi harapan suatu kejadian. Siklus II membahas materi mengenaipeluang saling lepas dua kejadian, peluang saling bebas dua kejadian danpeluang bersyarat dua kejadian. Pembelajaran tiap siklus menggunakanpembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share berbantu media Powerpoint.Powerpoint yang dimaksud adalah media yang digunakan sebagai alat bantupenyampaian materi.

Hasil pengamatan siklus I menunjukkan bahwa siswa tertarik untukmemperhatikan penjelasan materi. Penyampaian materi dengan powerpointmerupakan cara penyampain materi yang belum pernah dilakukan oleh gurumatematika sebelumnya. Ketertarikan siswa hanya berlangsung sementarakarena siswa kembali bermain handphone, mengobrol, dan yang paling parahmencoba bermain kartu uno. Teguran dari guru cukup memberi efek jera padasiswa. Siswa menjadi memperhatikan dan jarang mengobrol. Powerpoint yangdigunakan oleh guru kurang memperhatikan kondisi siswa. Tulisan yangdigunakan kurang besar dan penggunaan warna kurang kontras. Siswa deretan

Siklus II

N Valid 21

Missing 0Mean 86.676Std. Deviation 9.8804Minimum 60.0Maximum 100.0

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5650/5/T1... · 2015-04-07 · dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gambar 4.1 ... kelompok dipilih

41

belakang susah untuk melihat. Hal ini luput dari perhatian guru, sehingga guruharus mengganti terlebih dahulu ukuran tulisan yang terdapat dalam slidesebelum melanjutkan materi. Kekurangan-kekurangan dalam siklus I tersebutmenjadi perhatian untuk dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya.Kelebihan yang sudah dilakukan pada siklus I adalah guru sudah mampumenegur dan membuat siswa tertarik dalam pelajaran. Teguran yangdilayangkan pada siswa, cukup membuat siswa menjadi perhatian. Guru jugamampu menarik perhatian siswa dengan menggunakan media powerpoint.Hasil tes siklus I menunjukkan bahwa masih ada 5 sisa yang belum tuntas dari21 siswa.

Hasil pengamatan siklus II menunjukkan bahwa siswa yang sering masukkelas terlambat, sudah tidak terlambat lagi. Siswa yang sering menggunakanhandphone di kelas dan siswa yang mencoba bermain kartu uno, sudah tidakditemui lagi selama pelajaran berlangsung. Kondisi ini dikarenakankesepakatan yang dilaksanakan bersama antara guru dan siswa. Gurumemberikan kelonggaran kepada siswa dan siswa menaati peraturan selamapelajaran. Hal ini menjadi kelebihan dari siklus II yang tidak ditemui dari siklussebelumnya. Pembagian kelompok secara acak membuat siswa lebihmembaur. Kondisi ini membuat siswa yang ramai menjadi sekelompok dengansiswa lain yang pendiam. Proses diskusi dalam kelompok menjadi kurang hidupkarena beberapa siswa tidak berbicara dan memilih untuk mengerjakan saja.Presentasi kelompok menunjukkan bahwa siswa lebih partisipasif daripadasiklus sebelumnya. Kendati demikian tidak semua kelompok mendapatsanggahan atau pertanyaan dari kelompok lain.

Penelitian ini menghasilkan data hasil belajar pada siklus I dan siklus II. Datahasil belajar siklus I dapat dilihat pada lampiran 11 dan data hasil belajar siklusII dapat dilihat dalam lampiran 12. Perbandingan statistik deskriptif berupa nilaiterendah, nilai tertinggi, dan nilai rata-rata pada Prasiklus, siklus I, dan siklus IIdapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4Hasil belajar matematika antarsiklus siswa

Keterangan Prasiklus Siklus I Siklus IINilai terendah 45 70,0 60,0Nilai tertinggi 80 95,0 100,0Nilai rata-rata 62,57 84,52 86,67Standar Deviasi 11,52 8,93 9,88

Tabel 4.4 menunjukkan perubahan nilai terendah dari Prasiklus, siklus I, dansiklus II. Nilai tersebut yaitu 45, 70, dan 60. Perubahan nilai terendah dari

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5650/5/T1... · 2015-04-07 · dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gambar 4.1 ... kelompok dipilih

42

Prasiklus menuju siklus I sebesar 25. Hal berbeda ditunjukkan pada perubahannilai terendah dari siklus I menuju siklus II, yang justru menurun 10. Penurunannilai terendah dari siklus I ke siklus II dikarenakan materi yang disampaikanpada siklus II merupakan kelanjutan materi siklus I. Tabel 4.4 jugamenunjukkan nilai tertinggi pada Prasiklus, siklus I, dan siklus II. Nilai tertinggipada Prasiklus hanya mencapai 80. Nilai tertinggi pada siklus I meningkatmenjadi 95. Peningkatan juga terjadi pada siklus II menjadi 100. Hal inimenunjukkan bahwa siswa terus mengalami peningkatan. Nilai 100 pada siklusII juga menunjukkan bahwa terdapat siswa yang mampu menjawab seluruhsoal tes dengan benar dan memperoleh nilai tertinggi. Deskriptif data padaTabel 4.4 juga memperlihatkan nilai rata-rata Prasiklus, siklus I, dan siklus II.Nilai rata-rata Prasiklus sebesar 62,57. Rata-rata kelas yang diperoleh siswameningkat pada siklus I sebesar 21,95 menjadi 84,52. Rata-rata kelasmeningkat kembali pada siklus II menjadi 86,676. Peningkatan rata-rata palingbesar terjadi pada siklus I walaupun pada siklus II juga terjadi peningkatan.Walaupun terjadi dua kali peningkatan, namun peningkatan nilai rata-ratapada siklus I lebih tinggi dibandingkan peningkatan nilai rata-rata pada siklus II.

Data hasil belajar siswa mulai dari Prasiklus, siklus I, dan siklus II jugamenunjukkan siswa yang tuntas dan tidak tuntas. Siswa yang dinyatakan tuntasadalah siswa yang telah melampaui KKM yaitu sebesar 76. Siswa yang belummelampaui KKM dinyatakan belum tuntas. Gambar 4.4 menyajikan persentaseketuntasan antar siklus dalam bentuk diagram.

Gambar 4.4Diagram persentase ketuntasan antar siklus

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa terdapat kenaikan hasil belajar dariPrasiklus sampai siklus 2. Persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswapada siklus I yakni 16 siswa atau 76,2% dari 21 siswa yang mendapat nilai di

0

50

100

Tuntas

14,3

76,290,5

dala

m p

erse

n

Persentase Ketuntasan antarsiklus

42

Prasiklus menuju siklus I sebesar 25. Hal berbeda ditunjukkan pada perubahannilai terendah dari siklus I menuju siklus II, yang justru menurun 10. Penurunannilai terendah dari siklus I ke siklus II dikarenakan materi yang disampaikanpada siklus II merupakan kelanjutan materi siklus I. Tabel 4.4 jugamenunjukkan nilai tertinggi pada Prasiklus, siklus I, dan siklus II. Nilai tertinggipada Prasiklus hanya mencapai 80. Nilai tertinggi pada siklus I meningkatmenjadi 95. Peningkatan juga terjadi pada siklus II menjadi 100. Hal inimenunjukkan bahwa siswa terus mengalami peningkatan. Nilai 100 pada siklusII juga menunjukkan bahwa terdapat siswa yang mampu menjawab seluruhsoal tes dengan benar dan memperoleh nilai tertinggi. Deskriptif data padaTabel 4.4 juga memperlihatkan nilai rata-rata Prasiklus, siklus I, dan siklus II.Nilai rata-rata Prasiklus sebesar 62,57. Rata-rata kelas yang diperoleh siswameningkat pada siklus I sebesar 21,95 menjadi 84,52. Rata-rata kelasmeningkat kembali pada siklus II menjadi 86,676. Peningkatan rata-rata palingbesar terjadi pada siklus I walaupun pada siklus II juga terjadi peningkatan.Walaupun terjadi dua kali peningkatan, namun peningkatan nilai rata-ratapada siklus I lebih tinggi dibandingkan peningkatan nilai rata-rata pada siklus II.

Data hasil belajar siswa mulai dari Prasiklus, siklus I, dan siklus II jugamenunjukkan siswa yang tuntas dan tidak tuntas. Siswa yang dinyatakan tuntasadalah siswa yang telah melampaui KKM yaitu sebesar 76. Siswa yang belummelampaui KKM dinyatakan belum tuntas. Gambar 4.4 menyajikan persentaseketuntasan antar siklus dalam bentuk diagram.

Gambar 4.4Diagram persentase ketuntasan antar siklus

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa terdapat kenaikan hasil belajar dariPrasiklus sampai siklus 2. Persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswapada siklus I yakni 16 siswa atau 76,2% dari 21 siswa yang mendapat nilai di

Tidak Tuntas

85,7

23,8

90,5

9,5

Persentase Ketuntasan antarsiklus

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

42

Prasiklus menuju siklus I sebesar 25. Hal berbeda ditunjukkan pada perubahannilai terendah dari siklus I menuju siklus II, yang justru menurun 10. Penurunannilai terendah dari siklus I ke siklus II dikarenakan materi yang disampaikanpada siklus II merupakan kelanjutan materi siklus I. Tabel 4.4 jugamenunjukkan nilai tertinggi pada Prasiklus, siklus I, dan siklus II. Nilai tertinggipada Prasiklus hanya mencapai 80. Nilai tertinggi pada siklus I meningkatmenjadi 95. Peningkatan juga terjadi pada siklus II menjadi 100. Hal inimenunjukkan bahwa siswa terus mengalami peningkatan. Nilai 100 pada siklusII juga menunjukkan bahwa terdapat siswa yang mampu menjawab seluruhsoal tes dengan benar dan memperoleh nilai tertinggi. Deskriptif data padaTabel 4.4 juga memperlihatkan nilai rata-rata Prasiklus, siklus I, dan siklus II.Nilai rata-rata Prasiklus sebesar 62,57. Rata-rata kelas yang diperoleh siswameningkat pada siklus I sebesar 21,95 menjadi 84,52. Rata-rata kelasmeningkat kembali pada siklus II menjadi 86,676. Peningkatan rata-rata palingbesar terjadi pada siklus I walaupun pada siklus II juga terjadi peningkatan.Walaupun terjadi dua kali peningkatan, namun peningkatan nilai rata-ratapada siklus I lebih tinggi dibandingkan peningkatan nilai rata-rata pada siklus II.

Data hasil belajar siswa mulai dari Prasiklus, siklus I, dan siklus II jugamenunjukkan siswa yang tuntas dan tidak tuntas. Siswa yang dinyatakan tuntasadalah siswa yang telah melampaui KKM yaitu sebesar 76. Siswa yang belummelampaui KKM dinyatakan belum tuntas. Gambar 4.4 menyajikan persentaseketuntasan antar siklus dalam bentuk diagram.

Gambar 4.4Diagram persentase ketuntasan antar siklus

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa terdapat kenaikan hasil belajar dariPrasiklus sampai siklus 2. Persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswapada siklus I yakni 16 siswa atau 76,2% dari 21 siswa yang mendapat nilai di

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5650/5/T1... · 2015-04-07 · dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gambar 4.1 ... kelompok dipilih

43

atas KKM. Hasil tersebut mengalami peningkatan cukup besar dibandingkandengan persentase ketuntasan Prasiklus siswa yakni 61,9%, dimana hanya 3siswa atau 14,3% dari 21 siswa yang tuntas. Peningkatan persentaseketuntasan juga terjadi siklus II yakni 10% dari siklus I menjadi 85,7%.Berdasarkan data-data yang terkumpul di atas menunjukkan bahwa penerapanmodel pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan berbantuanmedia powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian ini di samping menghasilkan data hasil belajar matematika,juga menemukan kondisi hasil belajar siswa yang berbeda. Melihat padalampiran 10, ditemukan 2 siswa yang selalu tuntas pada prasiklus, siklus I dansiklus II. Kedua siswa tersebut merupakan siswa yang pandai. Hal ini sesuaidengan pernyataan guru bahwa kedua siswa tersebut merupakan siswa yangcepat paham. Di samping penemuan kedua siswa yang selalu tuntas,ditemukan pula seorang siswa yang hanya tidak tuntas pada siklus I. Nilai yangdiperoleh siswa pada siklus I adalah 75. Nilai ini mendekati nilai KKM yangditetapkan sekolah. Siswa ini selama siklus I berlangsung tidak pernah absenatau membuat ramai kelas. Siswa ini adalah siswa yang pendiam dan tidakbanyak bicara tetapi sesekali nampak siswa ini menggunakan handphone dikelas. Tidak ditemukan alasan ketidaktuntasan siswa tersebut pada siklus.Peneliti beranggapan ketidaktuntasan siswa ini pada siklus I dikarenakanfaktor lain di luar proses pembelajaran. Selain itu, terdapat 2 siswa yang selalutidak tuntas baik dalam prasiklus, siklus I dan siklus II. Kedua siswa inimerupakan siswa yang kurang pandai menurut guru dan siswa yang pendiam.Posisi bangku siswa cukup dekat dengan guru, tetapi tidak pernah bertanya.Kedua siswa tidak berada dalam satu meja yang sama baik dalam tahapanThink maupun Share. Nilai yang diperoleh siswa pertama pada prasiklus adalah45, lalu naik menjadi 70 pada siklus I, dan terakhir turun menjadi 66,7 padasiklus II. Nilai siswa kedua pada prasiklus adalah 48 kemudian naik menjadi 70pada siklus I dan turun pada siklus II menjadi 60. Kedua siswa ini menunjukkanpeningkatan nilai pada siklus I, tetapi nilai yang diperoleh masih di bawahKKM. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan yang dimiliki siswa.

Hasil penelitian tidak hanya data hasil tes, tetapi juga data hasil observasiyang dilakukan terhadap siswa dan kondisi kelas. Pengamatan dilakukansebelum siklus dan selama siklus. Hasil pengamatan tersebut kemudiandibandingkan untuk melihat perbedaannya. Pengamatan kondisi siswasebelum penelitian menunjukkan sikap tidak peduli terhadap guru dan sukamengobrol dengan teman. Sikap siswa mengindikasikan bahwa siswa belumsiap untuk belajar dan dipaksakan menerima pelajaran. Hanya siswa tertentu

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Prasiklusrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5650/5/T1... · 2015-04-07 · dapat dilihat dalam Gambar 4.1. Gambar 4.1 ... kelompok dipilih

44

saja yang bertanya kepada guru. Tidak seluruh siswa mempunyai keinginanuntuk belajar. Siswa yang tidak bisa, lebih memilih diam dan tidak bertanya.Siswa merasa takut untuk bertanya kepada guru pengampu matematika.Akibatnya siswa cenderung mencontek ketika diberikan tugas oleh guru.Jumlah siswa yang bisa mengerjakan soal secara individu sangat sedikit.Kondisi ini mengakibatkan hasil belajar matematika siswa pun tidak bisamaksimal. Pemberian tindakan pada kelas Bahasa dinilai tepat. Hal ini dapatdilihat dalam hasil belajar siswa pada setiap siklus dan pada kondisi siswa dikelas. Siswa yang terbiasa membuat keributan dan memancing perhatian,sudah tidak ditemukan lagi. Siswa sudah tertib, yaitu dengan tidakmenggunakan handphone selama pelajaran berlangsung. Siswa tidak takutuntuk bertanya bahkan menyanggah saat presentasi. Kondisi ini tidak ditemuisebelum dilakukannya tindakan.