BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengukuran Dimensi...
Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengukuran Dimensi...
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengukuran Dimensi Batu Bata
Sifat Fisik Batu Bata meliputi ukuran dan bentuk. Pengujian sifat fisik
dilakukan untuk melihat perbandingan berapa besar penyusutan ukuran batu bata
yang telah dikeringkan selama 28 hari. Berat setiap bata ditimbang, dilihat
perbandingan beratnya berdasarkan komposisi campuran yang telah digunakan
dan berapa besar peningkatan atau penurunan berat batu bata yang terjadi dengan
bertambahnya komposisi campuran abu serbuk gergaji kayu yang di gunakan.
Adapun hasil pengujian tersebut dapat di lihat pada tabel dan gambar di bawah
ini:
Tabel 4.1 Sampel B1
Benda Uji Panjang Lebar Tebal Berat Volume Berat
Volume bata (cm) (cm) (cm) (gram) (cm3) (kg/m3)
1 22,80 10,80 4,86 2000 1196,73 1671,23 2 22,79 10,81 4,82 2006 1187,45 1689,33 3 22,90 10,77 4,79 2002 1181,37 1694,64 4 22,88 10,79 4,87 2006 1202,28 1668,49 5 22,86 10,76 4,88 2004 1200,35 1669,51 6 22,79 10,82 4,83 2004 1191,02 1682,59 7 22,76 10,80 4,86 2001 1194,63 1675,00 8 22,82 10,83 4,85 2004 1198,63 1671,91 9 22,83 10,78 4,89 2001 1203,47 1662,70
10 22,89 10,77 4,82 2000 1188,25 1683,14 11 22,85 10,83 4,87 2005 1205,16 1663,68 12 22,80 10,76 4,86 2003 1192,29 1679,95 13 22,86 10,78 4,89 2006 1205,05 1664,67
Rata-rata 22,83 10,79 4,85 2003 1196 1675,14
% Penyusutan 0,73 1,89 2,94 5,46
32
Gambar 4.1 Mengukur Berat Batu Bata Sampel B1
Tabel 4.2 Sampel B2
Benda Uji Panjang Lebar Tebal Berat Volume Berat
Volume bata (cm) (cm) (cm) (gram) (cm3) (kg/m3)
1 22,91 10,89 4,86 1820 1212,52 1501,01 2 22,88 10,76 4,85 1840 1194,02 1541,02 3 22,89 10,85 4,79 1780 1189,63 1496,27 4 22,80 10,69 4,84 1785 1179,66 1513,14 5 22,90 10,95 4,91 1825 1231,21 1482,29 6 22,94 10,72 4,65 1820 1143,51 1591,59 7 22,79 10,70 4,65 1880 1133,92 1657,97 8 22,82 10,65 4,74 1820 1151,98 1579,89 9 22,80 10,85 4,88 1840 1207,21 1524,17
10 22,85 10,50 4,65 1835 1115,65 1644,78 11 22,75 10,70 4,75 1825 1156,27 1578,35 12 22,77 10,85 4,90 1780 1210,57 1470,39 13 22,92 10,80 4,88 1880 1207,98 1556,32 14 22,80 10,76 4,85 1790 1189,84 1504,40 15 22,78 10,90 4,87 1800 1209,23 1488,55 16 22,87 10,60 4,88 1815 1183,02 1534,21
Rata-rata 22,84 10,76 4,81 1821 1182 1541,52
% Penyusutan 0,69 2,18 3,81 6,54
33
Gambar 4.2 Mengukur Berat Batu Bata Sampel B2
Tabel 4.3 Sampel B3
Benda Uji Panjang Lebar Tebal Berat Volume Berat
Volume bata (cm) (cm) (cm) (gram) (cm3) (kg/m3)
1 22,73 10,83 4,69 1799 1154,52 1558,23 2 22,84 10,79 4,82 1795 1187,86 1511,12 3 22,92 10,71 4,79 1785 1175,82 1518,09 4 22,79 10,90 4,85 1793 1204,79 1488,22 5 22,76 10,84 4,65 1789 1147,24 1559,39 6 22,89 10,60 4,80 1797 1164,64 1542,96 7 22,79 10,50 4,81 1812 1151,01 1574,27 8 22,67 10,70 4,89 1788 1186,16 1507,38 9 22,81 10,73 4,75 1786 1162,57 1536,25
10 22,84 10,69 4,83 1792 1179,29 1519,56 11 22,75 10,78 4,84 1795 1186,99 1512,23 12 22,81 10,84 4,82 1788 1191,80 1500,26 13 22,90 10,88 4,80 1799 1195,93 1504,27
Rata-rata 22,81 10,75 4,80 1794 1176 1525,56
% Penyusutan 0,84 2,24 4,09 7,03
34
Gambar 4.3 Mengukur Berat Batu Bata Sampel B3
Tabel 4.4 Sampel B4
Benda Uji Panjang Lebar Tebal Berat Volume Berat
Volume bata (cm) (cm) (cm) (gram) (cm3) (kg/m3)
1 22,69 10,75 4,87 1560 1187,88 1313,27 2 22,75 10,68 4,91 1660 1192,98 1391,47 3 22,88 10,79 4,95 1680 1222,03 1374,76 4 22,85 10,80 4,70 1710 1159,87 1474,31 5 22,79 10,69 4,75 1714 1157,22 1481,14 6 22,92 10,81 4,73 1695 1171,93 1446,33 7 22,68 10,75 4,85 1660 1182,48 1403,83 8 22,76 10,80 4,72 1686 1160,21 1453,18 9 22,84 10,70 4,64 1680 1133,96 1481,53
10 22,75 10,87 4,59 1700 1135,07 1497,70 11 22,60 10,78 4,74 1685 1154,80 1459,13 12 22,69 10,74 4,79 1660 1167,28 1422,11 13 22,87 10,73 4,80 1713 1177,90 1454,29 14 22,93 10,79 4,71 1640 1165,32 1407,33 15 22,85 10,45 4,73 1680 1129,44 1487,46
Rata-rata 22,79 10,74 4,77 1675 1167 1436,52
% Penyusutan 0,91 2,35 4,69 7,78
35
Gambar 4.4 Mengukur Berat Batu Bata Sampel B4
Gambar 4.5 Mengukur Dimensi Bata
Karakteristik batu bata tanpa pembakaran dengan penambahan abu
masing-masing variasi adalah sebagai berikut: sampel B1 = 1675,14 kg/m3, B2 =
1541,52 kg/m3, B3 = 1525,56 kg/m3, B4 = 1436,52 kg/m3.
Hasil pengujian keempat macam variasi campuran di atas disimpulkan
bahwa setelah batu bata dikeringkan selama 28 hari mengalami penyusutan
volume pada setiap komposisi batu bata. Penyusutan terbesar adalah 7,78% pada
penambahan abu serbuk kayu 15%, sedangkan pada penambahan abu kayu normal
sebesar 5,46%, untuk penambahan abu kayu 5% dan 10% sebesar 6,54% dan
7,03%. Perbedaan besar ukuran yang terjadi masih sesuai dengan persyaratan
36
yang diijinkan yaitu untuk panjang maksimum 3% untuk lebar maksimum 4%
sedangkan untuk tebal maksimum 5%.
Gambar 4.6 Berat Rata-Rata Batu Bata
Berat rata-rata batu bata dari grafik di atas (Gambar 4.6) dapat dilihat
variasi sample yang ada bahwa bata yang paling ringan adalah 1675 gram terdapat
pada sampel B4, bahwa semakin besar penambahan abu serbuk kayu maka
semakin ringan batu bata yang dihasilkan, ini disebabkan pengaruh berat jenis
yang tidak sama.
4.2 Pengujian Berat Jenis Batu bata
Pemeriksaan ini untuk menentukan berat jenis bulk, berat jenis kering
permukaan jenuh atau SSD (Saturated Surface Dry), berat jenis semu, (apparent)
dari batu bata. Pengujian dilakukan setelah bata berumur 28 hari, direndam dalam
air selama 24 jam dengan suhu ruang, kemudian benda uji tersebut di timbang.
Adapun hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
BERAT RATA-RATA BATU BATA
1675
17941821
2003
1500
1600
1700
1800
1900
2000
2100
BI B2 B3 B4
Persentase Campuran (%)
Ber
at (g
ram
)
37
Tabel 4.5 Pengujian Berat Jenis Batu Bata Sampel B1
1 Nomor Pemeriksaan I II Rata-Rata
2 Berat Contoh Kering [A] Gram 2001 2004 -
3 Berat Contoh Jenuh Kering Permukaan (SSD) [B] Gram 2304 2309,8 -
4 Berat Contoh Dalam Air [C] Gram 1201 1214 -
5 Berat Jenis Bulk
1,81 1,83 1,82
6 Berat Jenis Jenuh Kering Permukaan (SSD)
2,09 2,11 2,10
7 Berat Jenis Semu (Apparent)
2,50 2,54 2,52
8 Penyerapan (Absorption)
15,13 15,26 15,20
Tabel 4.6 Pengujian Berat Jenis Batu Bata Sampel B2
1 Nomor Pemeriksaan I II Rata-Rata
2 Berat Contoh Kering [A] Gram 1825 1780 -
3 Berat Contoh Jenuh Kering Permukaan (SSD) [B] Gram 2111,68 2107,19 -
4 Berat Contoh Dalam Air [C] Gram 980 985 -
5 Berat Jenis Bulk
1,61 1,59 1,60
6 Berat Jenis Jenuh Kering Permukaan (SSD)
1,87 1,88 1,87
7 Berat Jenis Semu (Apparent)
2,16 2,24 2,20
8 Penyerapan (Absorption)
15,71 18,38 17,04
(C)(B)(A)-
(C)(B)(B)-
(C)(A)
(A)
-
100%(A)
(A)(B)´
-
(C)(B)(A)-
(C)(B)(B)-
(C)(A)
(A)
-
100%(A)
(A)(B)´
-
38
Tabel 4.7 Pengujian Berat Jenis Batu Bata Sampel B3
1 Nomor Pemeriksaan I II Rata-Rata
2 Berat Contoh Kering [A] Gram 1812 1795 -
3 Berat Contoh Jenuh Kering Permukaan (SSD) [B] Gram 2169,12 2109,25 -
4 Berat Contoh Dalam Air [C] Gram 952 945 -
5 Berat Jenis Bulk
1,49 1,54 1,52
6 Berat Jenis Jenuh Kering Permukaan (SSD)
1,78 1,81 1,80
7 Berat Jenis Semu (Apparent)
2,11 2,11 2,11
8 Penyerapan (Absorption)
19,71 17,51 18,61
Tabel 4.8 Pengujian Berat Jenis Batu Bata Sampel B4
1 Nomor Pemeriksaan I II Rata-Rata
2 Berat Contoh Kering [A] Gram 1710 1713 -
3 Berat Contoh Jenuh Kering Permukaan (SSD) [B] Gram 2107 2114 -
4 Berat Contoh Dalam Air [C] Gram 978 988 -
5 Berat Jenis Bulk
1,51 1,52 1,52
6 Berat Jenis Jenuh Kering Permukaan (SSD)
1,87 1,88 1,87
7 Berat Jenis Semu (Apparent)
2,34 2,36 2,35
8 Penyerapan (Absorption)
23,22 23,41 23,31
(C)(B)(A)-
(C)(B)(B)-
(C)(A)
(A)
-
100%(A)
(A)(B)´
-
(C)(B)(A)-
(C)(B)(B)-
(C)(A)
(A)
-
100%(A)
(A)(B)´
-
39
Gambar 4.7. Grafik Berat Jenis Rata-Rata
Hasil pengujian berat jenis diatas terlihat pada Gambar 4.7 bahwa pada
sampel B1 sebesar 2,52, pada sampel B2 sebesar 2,2, pada sampel B3 sebesar
2,11 dan pada sampel B4 sebesar 2,35. Ini terjadi karena adanya penambahan
serbuk gergaji kayu.
4.3 Pengujian Kuat Tekan Batu Bata
Pengujian kuat tekan dilakukan untuk mengetahui kuat tekan hancur dari
benda uji. Pengujian dilakukan setelah batu bata berumur 28 hari dan diberi
campuran mortar yang telah di diamkan selama 2 minggu, pengujian kuat tekan
dilakukan dengan menggunakan alat Compression testing machine (CTM),
adapun hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini:
Tabel 4.9 Data dan Perhitungan Kuat Tekan Batu Bata Sampel B1
No Benda Uji
Ukuran (cm)
Luas Bidang Tekan (cm2)
Gaya tekan Faktor
Koreksi
Kuat Tekan
Kuat Tekan
Kuat Tekan
Terkoreksi
PJG (a)
Lebar (b)
Tinggi ( c) a X b (KN) (N/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2)
1 22,80 10,80 28,22 246,24 90 1,04 365,50 36,55 38,01
12 22,86 10,78 28,25 246,43 85 1,04 344,92 34,49 35,87
BERAT JENIS RATA-RATA BATU BATA
2,52
2,22,11
2,35
2
2,2
2,4
2,6
2,8
3
B1 B2 B3 B4
Persentase Campuran
Ber
at J
enis
40
Gambar 4.8 Kuat Tekan Batu Bata Sampel B1
Pada batu bata sampel B1 (Gambar 4.8) bentuk keruntuhan yang
teridentifikasi adalah keruntuhan dari tengah merambat ke tepi atas berbentuk
vertikal, kehancurannya cenderung berupa serpihan-serpihan kecil.
Tabel 4.10 Data dan Perhitungan Kuat Tekan Batu Bata Sampel B2
No Benda
Uji
Ukuran (cm)
Luas Bidang Tekan (cm2)
Gaya tekan Faktor
Koreksi
Kuat Tekan
Kuat Tekan
Kuat Tekan
Terkoreksi
PJG (a)
Lebar (b)
Tinggi ( c) a X b (KN) (N/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2)
1 22,91 10,89 28,25 249,490 100 1,04 400,818 40,082 41,685
10 22,85 10,50 27,57 239,925 100 1,04 416,797 41,680 43,347
41
Gambar 4.9 Kuat Tekan Batu Bata Sampel B2
Pada batu bata sampel B2 (Gambar 4.9) bentuk keruntuhan yang terjadi
pada bagian tepi atas merampat ke tengah berbentuk diagonal, yang
kehancurannya berupa serpihan-serpihan kecil.
Tabel 4.11 Data dan Perhitungan Kuat Tekan Batu Bata Sampel B3
No Benda
Uji
Ukuran (cm)
Luas Bidang Tekan (cm2)
Gaya tekan Faktor
Koreksi
Kuat Tekan
Kuat Tekan
Kuat Tekan
Terkoreksi
PJG (a)
Lebar (b)
Tinggi ( c) a X b (KN) (N/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2)
1 22,73 10,83 27,80 246,166 85 1,04 345,296 34,530 35,911
10 22,84 10,69 28,08 244,160 85 1,04 348,133 34,813 36,206
42
Gambar 4.10 Kuat Tekan Batu Bata Sampel B3
Pada batu bata sampel B3 (Gambar 4.10) keruntuhan yang terjadi dari
bagian tengah atas merambat ke tepi bawah secara vertikal, kehancurannya tidak
getas.
Tabel 4.12 Data dan Perhitungan Kuat Tekan Batu Bata Sampel B4
No Benda
Uji
Ukuran (cm)
Luas Bidang Tekan (cm2)
Gaya tekan Faktor
Koreksi
Kuat Tekan
Kuat Tekan
Kuat Tekan
Terkoreksi
PJG (a)
Lebar (b)
Tinggi ( c) a X b (KN) (N/cm2) (kg/cm2) (kg/cm2)
1 22,69 10,75 28,18 243,918 80 1,04 327,980 32,798 34,110
7 22,68 10,75 27,53 243,810 80 1,04 328,124 32,812 34,125
43
Gambar 4.11 Kuat Tekan Batu Bata Sampel B4
Sampel B4 pada Gambar 4.11 model keruntuhan yang terjadi bagian atas
merambat ke bagian tengah sampai ke bawah berbentuk vertikal, kehancurannya
berupa serpihan-serpihan kecil.
44
Gambar 4.12 Grafik Kuat Tekan Rata-Rata
Berdasarkan Gambar 4.12 dapat dilihat bahwa pengujian kuat tekan batu
bata pada umur 28 hari tanpa serbuk kayu atau bata normal sebesar 37,19 kg/cm2
sedangkan kuat tekan untuk campuran serbuk kayu 5% adalah 42,78 kg/cm2 naik
sebesar 15% dari kuat tekan batu bata normal. Karena serbuk gergaji kayu
mengandung kalsium karbonat. Pada bata campuran serbuk kayu 10% kuat tekan
bata sebesar 36,27 kg/cm2, menurun sebesar 2,47% dari bata normal, dan pada
bata campuran serbuk kayu 15% kuat tekan sebesar 34,30 kg/cm2 menurun
sebesar 7,7%, ini disebabkan karena penambahan serbuk gergaji kayu semakin
meningkat.
Grafik di atas juga menunjukkan bahwa sampel pengujian berada pada
kelas A2 yaitu persyaratan minimal bata yang tidak memikul beban.
4.4 Pengujian Penyerapan Air
Pengujian penyerapan air dilakukan dengan tujuan mengetahui besarnya
penyerapan air pada benda uji. Sampel pengujian terdiri dari 3 buah bata normal,
3 buah bata campuran abu kayu 5%, 3 buah bata campuran abu kayu 10% dan 3
buah bata campuran abu kayu 15%. Pengujian penyerapan air dilakukan saat
benda uji berumur 28 hari, direndam dalam air selama 24 jam pada suhu ruang,
KUAT TEKAN RATA-RATA
34,3036,27
42,78
37,19
30
35
40
45
B1 B2 B3 B4
Persentase Campuran (%)
Kua
t Tek
an (K
g/cm
2
45
setelah itu benda uji di timbang, adapun hasil pengujiannya dapat dilihat pada
tabel dan gambar di bawah ini :
Tabel 4.13 Data dan Perhitungan Penyerapan Air Pada Sampel B1
No Berat SSD (gr) Berat Kering (gr) Penyerapan (%)
1 2323,6 2001 16,122
2 2303,82 2001 15,133
3 2309,82 2004 15,260
Rata-rata penyerapan 15,505
Tabel 4.14. Data dan Perhitungan Penyerapan Air Pada Sampel B2
No Berat SSD (gr) Berat Kering (gr) Penyerapan (%)
1 2111,68 1825 15,708
2 2107,19 1780 18,381
3 2084,2 1880 10,862
Rata-rata penyerapan 14,984
Tabel 4.15. Data dan Perhitungan Penyerapan Air Sampel B3
No Berat SSD (gr) Berat Kering (gr) Penyerapan (%)
1 2169,12 1812 19,709
2 2109,25 1795 17,507
3 2106,9 1799 17,115
Rata-rata penyerapan 18,110
46
Tabel 4.16. Data dan Perhitungan Penyerapan Air Pada Sampel B4
No Berat SSD (gr) Berat Kering (gr) Penyerapan (%)
1 2107,34 1710 23,236
2 2113,84 1713 23,400
3 2110,59 1640 28,695
Rata-rata penyerapan 25,110
Gambar 4.13 Grafik Hasil Penyerapan Air
Berdasarkan grafik di atas (Gambar 4.13) jelas terlihat bahwa dari data hasil
penyerapan air untuk bata sampel B1 sebesar 15,505%, sedangkan persentase
penyerapan air pada sampel B2 sebesar 14,984% menurun sebesar 0,52% dari
penyerapan air bata normal. Karena adanya penambahan serbuk gergaji kayu yang
dipakai membentuk suatu zat kalsium karbonat sehingga penyerapan air menurun.
Sedangkan Pada batu bata sampel B3 dan B4 memiliki persentase penyerapan air
masing-masing sebesar 18,11% dan 25,11%, semakin meningkat dibandingkan
dengan sampel B1 yaitu pada bata normal. Ini disebabkan karena semakin banyak
penambahan serbuk gergaji kayu dalam campuran bata maka semakin tinggi daya
penyerapan air pada bata.
HASIL PENYERAPAN AIR
25,11
18,110
14,98415,505
10
15
20
25
30
B1 B2 B3 B4
Persentase Campuran (%)
Peny
erap
an (%
)
47
4.5 Perbandingan Proses Pembuatan
Proses pembuatan batu bata tanpa pembakaran dan batu bata yang di bakar
dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.17 Perbandingan Proses Pembuatan (Estimasi Untuk 1000 Buah Batu Bata
Bata Tanpa Bakar Bata Yang di Bakar
Proses Pembuatan Waktu
Pembuatan Proses Pembuatan Waktu
Pembuatan Serbuk kayu di bakar sampai menjadi arang keabu-abuan 1 Hari
Tanah liat di diamkan 1 hari Tanah Liat, dihaluskan dan dikeringkan
1 Hari Semen di timbang sesuai kebutuhan Campurkan serbuk kayu, tanah liat, semen dan tambahkan air sedikit demi sedikit sampai adonan bisa di cetak
1 Hari
Tanah liat di tambahkan air sedikit demi sedikit sampai adonan bisa di cetak
1 hari
Pencetakan batu bata Pencetakan batu bata
Simpan batu bata di tempat yang tidak kena matahari 14 Hari
Diamkan batu bata di tempat yang tidak kena matahari
3 Hari
Pindahkan batu bata ke tempat yang mendapat sinar matahari langsung
7 Hari
Setelah Kering, atur batu bata untuk siap di bakar
5 Hari
Batu bata siap di bakar 1 Hari
Jika sudah dingin, Batu bata siap di keluarkan dari tempat pembakaran
3 Hari
Total 17 Hari Total 21 Hari