BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil...

9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 1.Tinggi Tanaman Adanya penambahan pupuk ke dalam tanah diperoleh pertumbuhan yang baik, salah satunya adalah tinggi tanaman. Rata-rata tinggi tanaman jagung umur 30 dan 50 HST pada pemberian pupuk hayati disajikan pada Tabel 2. Sedangkan hasil pengukuran secara keseluruhan dan hasil analisis sidik ragam disajikan pada Tabel lampiran 1. Hasil analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung pada umur 30 dan 50 HST, bahwa F-hitung lebih besar dari F-Tabel pada taraf α=5 %, yaitu 2,71. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat tanaman berumur 30 dan 50 HST, pemberian pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman jagung. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 1, dimana meningkatnya takaran pupuk hayati yang diberikan akan disertai dengan meningkatnya rata-rata tinggi tanaman. Pada dua umur tanaman ini, terlihat bahwa pada dosis pupuk hayati 50 kg/ha memberikan nilai tinggi tanaman yang lebih baik yaitu pada umur tanaman 30 HST sebesar 73,83 cm dan umur 50 HST sebesar 141,1 cm. Tabel 2. Rataan Tinggi Tanaman Perlakuan Rataan Tinggi Tanaman (cm) 30 HST 50 HST P0 54,17 a 113,6 a P1 64,27 ab 127,7 ab P2 69,17 b 135,17 b P3 73,83 b 141,1 b BNT 5% 11,7 14,5

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil...

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitianeprints.ung.ac.id/4406/5/2013-1-54211-613409084-bab4... · Gambar 2. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung hibrida (helai)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

1.Tinggi Tanaman

Adanya penambahan pupuk ke dalam tanah diperoleh pertumbuhan yang baik,

salah satunya adalah tinggi tanaman. Rata-rata tinggi tanaman jagung umur 30 dan 50

HST pada pemberian pupuk hayati disajikan pada Tabel 2. Sedangkan hasil

pengukuran secara keseluruhan dan hasil analisis sidik ragam disajikan pada Tabel

lampiran 1.

Hasil analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung pada umur 30 dan 50 HST,

bahwa F-hitung lebih besar dari F-Tabel pada taraf α=5 %, yaitu 2,71. Hal ini

menunjukkan bahwa pada saat tanaman berumur 30 dan 50 HST, pemberian pupuk

hayati berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman jagung. Hal ini dapat

dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 1, dimana meningkatnya takaran pupuk hayati yang

diberikan akan disertai dengan meningkatnya rata-rata tinggi tanaman. Pada dua umur

tanaman ini, terlihat bahwa pada dosis pupuk hayati 50 kg/ha memberikan nilai tinggi

tanaman yang lebih baik yaitu pada umur tanaman 30 HST sebesar 73,83 cm dan

umur 50 HST sebesar 141,1 cm.

Tabel 2. Rataan Tinggi Tanaman

Perlakuan Rataan Tinggi Tanaman (cm)

30 HST 50 HST

P0 54,17 a 113,6 a

P1 64,27 ab 127,7 ab P2 69,17 b 135,17 b P3 73,83 b 141,1 b

BNT 5% 11,7 14,5

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitianeprints.ung.ac.id/4406/5/2013-1-54211-613409084-bab4... · Gambar 2. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung hibrida (helai)

Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% terhadap tinggi tanaman jagung.

Gambar 1. Rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman jagung hibrida (cm) selama pengamatan.

2.Jumlah Daun Tanaman

Rata-rata jumlah daun tanaman jagung umur 30 dan 50 HST pada pemberian

pupuk hayati disajikan pada Tabel 3. Sedangkan hasil pengukuran secara keseluruhan

dan hasil analisis sidik ragam disajikan pada Tabel lampiran 1.

Hasil analisis sidik ragam jumlah daun tanaman jagung pada umur 30 dan 50

HST, bahwa F-hitung lebih besar dari F-Tabel pada taraf α=5 %, yaitu 2,71. Hal ini

menunjukkan bahwa pada saat tanaman berumur 30 dan 50 HST, pemberian pupuk

hayati berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman jagung. Hal ini dapat dilihat

pada Tabel 3 dan Gambar 2, dimana meningkatnya takaran pupuk hayati yang

diberikan akan disertai dengan meningkatnya rata-rata jumlah daun tanaman jagung.

Pada dua umur tanaman ini, terlihat bahwa pada dosis pupuk hayati 50 kg/ha

memberikan nilai jumlah daun tanaman yang lebih baik yaitu pada umur tanaman 30

HST sebanyak 7,83 helai dan umur 50 HST sebanyak 8,67 helai.

0,00

50,00

100,00

150,00

P0 P1 P2 P3Rat

aan

Ting

gi

Tana

man

(cm

)

Perlakuan

14 HST

50 HST

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitianeprints.ung.ac.id/4406/5/2013-1-54211-613409084-bab4... · Gambar 2. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung hibrida (helai)

Tabel 3. Rataan Jumlah Daun

Perlakuan Rataan Jumlah Daun (Helai)

30 HST 50 HST P0 5,67a 7,17a P1 6,83b 8,00b P2 7,33b 8,47b P3 7,83b 8,67b

BNT 5% 1,0 0,81 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% terhadap jumlah dauni tanaman jagung.

Gambar 2. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung hibrida (helai)

selama pengamatan.

3.Panjang Daun Tanaman

Hasil analisis sidik ragam panjang daun tanaman jagung pada umur 30 dan 50

HST, bahwa F-hitung lebih besar dari F-Tabel pada taraf α=5 %, yaitu 2,71. Hal ini

menunjukkan bahwa pada saat tanaman berumur 30 dan 50 HST, pemberian pupuk

hayati berpengaruh nyata terhadap panjang daun tanaman jagung. Hal ini dapat

dilihat pada Tabel 4 dan Gambar 3, dimana meningkatnya takaran pupuk hayati yang

diberikan akan disertai dengan meningkatnya rata-rata panjang daun tanaman jagung.

Pada dua umur tanaman ini, terlihat bahwa pada dosis pupuk hayati 50 kg/ha

memberikan nilai panjang daun tanaman yang lebih baik yaitu pada umur tanaman 30

HST sebesar 57,00 cm dan umur 50 HST sebesar 80,00 cm.

0,00

5,00

10,00

P0 P1 P2 P3Rat

aan

Jum

lah

Dau

n (H

elai

)

Perlakuan

14 HST

50 HST

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitianeprints.ung.ac.id/4406/5/2013-1-54211-613409084-bab4... · Gambar 2. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung hibrida (helai)

Tabel 4. Rataan Panjang Daun

Perlakuan Rataan Panjang Daun (cm)

30 HST 50 HST

P0 45,00a 62,33a

P1 48,00a 72,2 ab

P2 52,00ab 74,67 b

P3 57,00 b 80,00 b

BNT 5% 7,0 10,6 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% terhadap panjang daun tanaman jagung.

Gambar 3. Rata-rata pertumbuhan panjang daun tanaman jagung hibrida (cm) selama

pengamatan.

4.Panjang Tongkol Jagung

Hasil analisis sidik ragam panjang tongkol jagung, bahwa F-hitung lebih besar

dari F-Tabel pada taraf α=5 %, yaitu 2,71. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian

pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap panjang tongkol jagung. Hal ini dapat

dilihat pada Tabel 5 dan Gambar 4, dimana meningkatnya takaran pupuk hayati yang

diberikan akan disertai dengan meningkatnya rata-rata panjang tongkol tanaman

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

P0 P1 P2 P3

Rat

aan

Panj

ang

Dau

n (c

m)

Perlakuan

14 HST

50 HST

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitianeprints.ung.ac.id/4406/5/2013-1-54211-613409084-bab4... · Gambar 2. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung hibrida (helai)

jagung. Terlihat bahwa pada dosis pupuk hayati 50 kg/ha memberikan nilai panjang

tongkol jagung yang lebih baik yaitu sebesar 24.47 cm.

Tabel 5. Rataan Panjang Tongkol

Perlakuan Rataan Panjang

Tongkol (cm)

P0 15,87 a

P1 16,60 a

P2 15,80 a

P3 24,47 b

BNT 5% 3,29 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%

terhadap panjang tongkol jagung.

Gambar 3. Rata-rata pertumbuhan panjang tongkol jagung hibrida (cm).

4.2 Pembahasan

1.Tinggi Tanaman

Dosis pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Pada umur 30

dan 50 HST, pemberian pupuk hayati menghasilkan nilai lebih tinggi dibandingkan

0

50

Rat

aan

Panj

ang

Tong

kol

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitianeprints.ung.ac.id/4406/5/2013-1-54211-613409084-bab4... · Gambar 2. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung hibrida (helai)

dengan kontrol (tanpa pupuk hayati). Dosis pupuk hayati 50 kg/ha memberikan hasil

yang berbeda terhadap tinggi tanaman, namun tidak berbeda nyata pada dosis 30

kg/ha. Kedua dosis pupuk hayati tersebut tidak memberikan pengaruh berbeda tetapi

nilai rata-rata tinggi tanaman tertinggi ada pada dosis 50 kg/ha.

Mesikipun pada umur 30 HST peningkatan tinggi tanaman jagung tidak terlalu

begitu menyolok, namun pertumbuhan tinggi tanaman masih relatif seragam. Pada

umur 50 HST pengaruh pupuk hayati sangat nyata meningkatkan tinggi tanaman.

Pernyataan ini bisa dilihat pada Gambar 1 dimana terdapat perbedaan tinggi tanaman

umur 30 dan 50 HST pada setiap dosis pupuk hayati.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Aditya Eka Ramanta (2008)

tentang Pengaruh Efektivitas Pupuk Hayati Petrobio Pada Pertumbuhan dan Hasil

Tanaman Jagung Hibrida (Zea mays L) Var. BISI-16, yang menyimpulkan bahwa

pemupukan anorganik dan pupuk hayati berpengaruh nyata pada komponen

pertumbuhan yang meliputi: tinggi tanaman, luas daun, bobot kering total tanaman,

laju pertumbuhan tanaman, dan indeks luas daun.

Menurut Moelyohadi, dkk (2012) mikoriza merupakan jenis pupuk hayati yang

tepat untuk mendukung ketersediaan unsur hara yang optimum untuk mendukung

produksi tanaman jagung pada lahan kering marginal. Hal ini didukung data bahwa

peranan mikoriza bagi tanaman inangnya adalah memperbesar areal serapan bulu-

bulu akar melalui pembentukan miselium di sekeliling akar. Akibat perluasan area

jelajah akar melalui bantuan miselium mikoriza sehingga lebih banyak unsur hara

yang dapat diserap oleh tanaman inang dibandingkan dengan tanaman lain yang tidak

bersimbiosis dengan mikoriza.

2.Jumlah Daun Tanaman

Dosis pupuk hayati sangat berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman

jagung. Pada umur 30 dan 50 HST, pemberian pupuk hayati menghasilkan nilai yang

tinggi dibandingkan dengan kontrol (tanpa pupuk hayati). Namun dosis pupuk hayati

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitianeprints.ung.ac.id/4406/5/2013-1-54211-613409084-bab4... · Gambar 2. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung hibrida (helai)

50 kg/ha tidak berbeda nyata pada dosis 30 dan 15 kg/ha. Ketiga dosis pupuk hayati

tersebut tidak memberikan pengaruh berbeda tetapi nilai rata-rata jumlah daun

tanaman tertinggi ada pada dosis 50 kg/ha.

Penelitian Nugraha (2007) tentang Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati

(BioFertilizer) dan Pupuk Anorganik terhadap pertumbuhan dan Hasil Tanaman

Jagung menunjukkan bahwa pemberian pupuk anorganik dosis standar + 100 %

pupuk hayati ternyata mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung.

Hal ini terlihat pada parameter pertumbuhan jumlah daun, luas daun, tinggi tanaman,

indeks luas daun, laju pertumbuhan tanaman. Peningkatan tersebut disebabkan oleh

adanya keberadaan mikroorganisme akibat adanya penambahan pupuk hayati ke

tanah yang lebih banyak sehingga mampu mempercepat proses dekomposisi bahan

organik yang nantinya dimanfaatkan oleh tanaman.

1. Panjang Daun Tanaman

Dosis pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap panjang daun tanaman jagung.

Pada umur 30 dan 50 HST, pemberian pupuk hayati menghasilkan nilai lebih tinggi

dibandingkan dengan kontrol (tanpa pupuk hayati). Pada umur 30 HST dosis pupuk

hayati 50 kg/ha memberikan hasil yang berbeda terhadap panjang daun tanaman dari

kedua dosis 15 dan 30 kg/ha. Namun pada umur 50 HST dosis pupuk hayati tidak

berbeda dengan dosis 50 kg/ha.

Mesikipun pada umur 30 HST peningkatan tinggi tanaman jagung tidak terlalu

begitu menyolok, namun pertumbuhan tinggi tanaman masih relatif seragam. Pada

umur 50 HST pengaruh pupuk hayati nyata meningkatkan panjang daun tanaman.

Hasil penelitian sebelumnya oleh Moelyohadi, dkk (2012) tentang Pemanfaatan

Berbagai Jenis Pupuk Hayati pada Budidaya Tanaman Jagung(Zea mays. L) Efisien

Hara di Lahan Kering Marginal, menyimpulkan bahwa Perlakuan pupuk hayati

mikoriza memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman

jagung di lahan kering marginal.

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitianeprints.ung.ac.id/4406/5/2013-1-54211-613409084-bab4... · Gambar 2. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung hibrida (helai)

Menurut Widiastuti (Moelyohadi dkk, 2012) Beberapa efek positif yang

diperoleh tanaman inang akibat bersimbiosis dengan mikoriza, yaitu antara lain

terjadinya Peningkatan laju fotosintesis dan toleransi fotosintat ke akar, produksi

hormon seperti IAA, sitokinin, auksin dan giberelin, dan eksudasi asam-asam organik

dari akar serta permeabilitas membran terhadap lintasan hara dan Mempercepat fase

fisiologis definitif, sehingga waktu berbunga dan panen dipercepat serta

meningkatkan daya survival tanaman pada awal pertanaman.

2. Panjang Tongkol Jagung

Dosis pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap panjang tongkol tanaman

jagung. Pada umur 30 dan 50 HST, pemberian pupuk hayati menghasilkan nilai lebih

tinggi dibandingkan dengan kontrol (tanpa pupuk hayati). Dosis pupuk hayati 50

kg/ha memberikan hasil yang berbeda terhadap panjang tongkol tanaman jagung dari

dosis 15 dan 30 kg/ha. Kedua dosis pupuk hayati tersebut tidak memberikan

pengaruh berbeda dari perlakuan kontrol.

Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ramanta (2008) tentang

Pengaruh Efektivitas Pupuk Hayati Petrobio Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman

Jagung Hibrida (Zea mays L) Var. BISI-16 yang menyimpulkan bahwa Pemupukan

anorganik dan pupuk hayati juga berpengaruh nyata pada komponen hasil yang

meliputi : panjang tongkol, diameter tongkol, bobot kering tongkol tanpa klobot,

bobot kering pipilan, dan indeks panen. Namun tidak nyata pada komponen bobot

100 biji. Pengunaan pupuk hayati dapat mengefektifkan penggunaan pupuk anorganik

pada budidaya tanaman jagung.

Menurut hasil penelitian dari Moelyohadi, dkk (2012) tentang Pemanfaatan

Berbagai Jenis Pupuk Hayati pada Budidaya Tanaman Jagung(Zea mays. L) Efisien

Hara di Lahan Kering Marginal yaitu Tingginya tingkat pertumbuhan dan produksi

yang dihasilkan dari interaksi perlakuan ini, dikarenakan interaksi tersebut

merupakan kombinasi perlakuan yang tepat, dimana pemberian pupuk mikoriza

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitianeprints.ung.ac.id/4406/5/2013-1-54211-613409084-bab4... · Gambar 2. Rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung hibrida (helai)

mampu menyuplai ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang cukup dan seimbang

bagi pertumbuhan tanaman jagung pada lahan kering marginal dan disamping itu juga

pemberian pupuk mikoriza memberi efek positif yang dapat mendukung pertumbuhan

dan produksi tanaman.