BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida...

29
32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini pulasi yang digunakan adalah seleuruh Bank Umum dan Bank Syari’ah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2015. Berdasarkan pupolasi ini, maka sample ini dipilih menggunakan metode purposive sampling dengan beberapa kriteria yaitu Bank konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012 2015. Kemudian yang kedua yaitu Bank Syari’ah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012 2015. Serta yang terahir yaitu bank yang memiliki laporan keuangan lengkap dari tahun 2012 2015. Hasil dari metode purposive sampling yaitu terdapatnya 40 Bank Umum serta 10 Bank Syari’ah yang memenuhi syarat tersebut. Sehingga nantinya sample yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 50 sample. Penelitian ini menggunakan alat uji statistik yaitu SPSS. Dalam pengujian ini melalui beberapa tahap yaitu pertama menggunakan uji asumsi klasi yang digunkan untuk menguji kelayakan data. Uji ini terdiri dari uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji heteroskesdastisitas, dan uji normalitas. Kemudia setelah melakukan uji asumsi klasik tahap selanjutnya yaitu melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t.

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida...

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Dalam penelitian ini pulasi yang digunakan adalah seleuruh Bank

Umum dan Bank Syari’ah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

periode 2012-2015. Berdasarkan pupolasi ini, maka sample ini dipilih

menggunakan metode purposive sampling dengan beberapa kriteria yaitu

Bank konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode

2012 – 2015. Kemudian yang kedua yaitu Bank Syari’ah yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia pada periode 2012 – 2015. Serta yang terahir yaitu

bank yang memiliki laporan keuangan lengkap dari tahun 2012 – 2015.

Hasil dari metode purposive sampling yaitu terdapatnya 40 Bank Umum

serta 10 Bank Syari’ah yang memenuhi syarat tersebut. Sehingga nantinya

sample yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 50 sample.

Penelitian ini menggunakan alat uji statistik yaitu SPSS. Dalam

pengujian ini melalui beberapa tahap yaitu pertama menggunakan uji

asumsi klasi yang digunkan untuk menguji kelayakan data. Uji ini terdiri

dari uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji heteroskesdastisitas, dan uji

normalitas. Kemudia setelah melakukan uji asumsi klasik tahap

selanjutnya yaitu melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t.

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

33

4.1.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan menggunakan

SPSS 20.0 maka diperoleh hasil statistik deskriptif sebagai berikut :

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif pada Bank Umum

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Statistic Std. Error Statistic

KRDU 160 580852949725

275

241594274

725

581094544000

000

66137356069

492

939348857

6781

11881927

6309610

SBI 160 ,010 ,065 ,075 ,07075 ,000347 ,004394

ROAUMUM 160 ,130 -,076 ,054 ,01573 ,001345 ,017011

Valid N

(listwise) 160

Sumber : Data sekuder yang diolah, 2017

Berdasarkan dari tabel 4.1 diatas maka diperoleh hasil bahwa

penyaluran kredit yang dilakukan oleh Bank Umum selama empat tahun

yaitu yahun 2012 hingga 2015 memiliki rata-rata sebesar Rp

66.137.356.069 dengan standar deviasi sebesar Rp 118.819.276.309.610,

kemudian nilai minum yang diperoleh yaitu Rp 241.594.274.725 serta nilai

maksimumnya sebesar Rp 581.094.544.000.000. Selanjutnya pada variabel

tingkat suku bunga pada Bank Umum selamat empat tahun memiliki rata-

rata sebesar 0,07075 dengan standar deviasi sebesar 0,004394 kemudian

nilai minum yang diperoleh yaitu 0,065 dan nilai maksimum sebesar

0,075. Selanjutnya pada variabel Return On Assets sebagai variabel

dependen memiliki nilai rata-rata sebesar 0,01573 selama empat tahun

yaitu dari tahun 2012 hingga tahun 2015 dengan standar deviasi sebesar

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

34

0,017011. Serta pada variabel Return On Asset memiliki nilai minum

sebesar -0,76 dan nilai maksimum sebesar 0,054.

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif pada Bank Syari’ah

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

Stati

stic

Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

PEMBIAYAAN 40 21239867981

000

33275692

000

21273143673

000

438498696

1725

96674556

6439

611423581

5636

SBI 40 ,0106 ,0648 ,0754 ,070825 ,0007378 ,0046665

ROASYARIAH 40 ,0617 -,0236 ,0381 ,010267 ,0020204 ,0127780

Valid N

(listwise) 40

Sumber : Data sekuder yang diolah, 2017

Berdasarkan pada tabel 4.2 memberikan hasil bahwa pembiayaan

pada Bank Syari’ah bahwa rata-rata pada pembiayaan Bank Syari’ah

selama empat tahun sebesar Rp 4.384.986.961.725 dengan standar deviasi

sebesar Rp 6.114.235.815.636, serta nilai minimum yang diperoleh sebesar

Rp 33.275.692.000 dan nilai maksimum sebesar Rp 21.273.143.673.000.

Kemudian untuk variabel tingkat suku bunga pada Bank Syari’ah rata-rata

yang diperoleh yaitu 0,070825 dengan standar deviasi sebesar 0,0046665,

nilai minimum yang diperoleh dalam perhitungan ini yaitu 0,0648 dengan

nilai maksimum yaitu 0,0754. Serta pada variabel Return On Asset yang

sebagai variabel dependen dalam penelitian ini memiliki nilai rata-rata

selama empat tahun sebesar 0,010267 dengan standar deviasi sebesar

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

35

0,0127780, kemudian nilai minimum yang di hasilkan yaitu -0,0236 dan

nilai maksimumnya yaitu 0,0381.

4.2 Analisis Data

4.2.1 Uji Asumsi Klasik

4.2.1.1 Uji Normalitas Pada Bank Umum

Uji ini digunakan untuk mengetahui data yang telah dikumpulkan

memiliki distribusi normal atau tidak. Jika data yang kita gunakan tidak

berdistribusi normal maka data kita dapat dikatakan tidak valid. Dalam

pengujian ini menggunakan metode kolmogorov smirnov. Penghitungan uji

normalitas menggunakan kolmogorov smirnov sebagai berikut :

Tabel 4.3

Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 160

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation ,01536461

Most Extreme

Differences

Absolute ,132

Positive ,094

Negative -,132

Kolmogorov-Smirnov Z 1,674

Asymp. Sig. (2-tailed) ,007

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data sekuder yang diolah, 2017

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

36

Berdasarkan tabel di atas memiliki hasil bahwa besarnya nilai

kolmogorov sminorv pada Bank Umum sebesar 1,674 dengan signifikan

pada 0,007. Hal ini menandakan bahwa data ini tidak berdistribusi normal

karena data tersebut dapat dikatakan berdistribusi nornal jika hasilnya >

0,05, sedangkan hasil yang diperoleh dalam penghitungan ini sebesar

0,007 yang menandakan bahwa hasil tersebut dibawah 0,05 sehingga data

ini dapat dikatakan tidak berdistribusi normal. Namun hal ini dapat

diperbaiki dengan menggunakan Scatter/Dot dengan cara menghilangkan

data menyebabkan data tersebut tidak berdistribusi normal.

Dalam perhitungan ini menghilangkan Return On Asset yang

memiliki hasil negatif. Return On Asset dengan hasil negatif tersebut yang

menyebabkan hasil dari penghitungan uji normalitas dengan kolmogorov

sminorv rendah, sehingga hasilnya dibawah dari batas minimal dan

membuat data ini menjadi tidak berdistribusi normal. Setelah

menghilangkan Return On Asset yang memiliki hasil negatif maka

diperoleh hasil sebagai berikut :

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

37

Tabel 4.4

Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov Smirnov Setelah

Melakukan Scatter/Dot

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 151

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation ,01054597

Most Extreme Differences

Absolute ,092

Positive ,092

Negative -,055

Kolmogorov-Smirnov Z 1,135

Asymp. Sig. (2-tailed) ,152

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data sekuder yang diolah, 2017

Setelah menghilangkan Return On Asset yang memiliki hasil

sebesar 1,135 dengan signifikan sebesar 0,152. Hal ini menandakan bahwa

data tersebut telah berdistribusi normal. Hasil yang diperoleh melebihi

batas minimal yaitu 0,05. Sehingga data tersebut dapat diterima.

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

38

4.2.1.2 Uji Normalitas Pada Bank Syari’ah

Uji ini digunakan untuk mengetahui data yang telah dikumpulkan

memiliki distribusi normal atau tidak. Jika data yang kita gunakan tidak

berdistribusi normal maka data kita dapat dikatakan tidak valid. Dalam

pengujian ini menggunakan metode kolmogorov smirnov. Penghitungan

uji normalitas menggunakan kolmogorov smirnov sebagai berikut :

Tabel 4.5

Uji Normalitas Bank Syari’ah

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 40

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation ,01276855

Most Extreme Differences

Absolute ,160

Positive ,160

Negative -,149

Kolmogorov-Smirnov Z 1,013

Asymp. Sig. (2-tailed) ,257

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data sekuder yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel diatas memiliki hasil sebesar 1,013 dengan

signifikan sebesar 0,257. Hal ini menandakan bahwa data tersebut

berdistribusi normal. Dapat dikatan berdistribusi normal karena yang

diperoleh melebihi batas minimal yaitu 0,05. Sehingga data tersebut dapat

diterima.

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

39

4.2.1.3 Uji Multikolinieritas Pada Bank Umum

Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah terdapatnya

hubungan antara variabel bebas satu dengan variabel bebas lainnya. Model

regresi yang baik jika tidak derdapatnya korelasi pada varabel bebasnya.

Dalam perhitungan ini menggunakan metode menggunakan dua cara yaitu

melalui hasil dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).

Hasil dari perhitungan uji multikolinieritas sebagai berikut :

Tabel 4.6

Uji Multikolonieritas Bank Umum

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -,109 ,027 -4,044 ,000

LN_KRDU ,004 ,001 ,425 5,896 ,000 1,000 1,000

SBI ,254 ,279 ,066 ,909 ,365 1,000 1,000

a. Dependent Variable: ROAUMUM

Sumber : Data sekuder yang diolah, 2017

Dari hasil perhitungan uji multikolinieritas, maka diperoleh hasil

bahwa hasil dari tolerance sebesar 1,00. Hal ini menandakan bahwa

variabel independen tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Dapat dikatakan seperti itu karena hasil yang diperoleh ≥ 0,10. Serta hasil

yang diperoleh VIF yaitu 1,000 yang menandakan bahwa penelitian ini

tidak terderdapatnya korelasi pada variabel bebasnya. Hal ini disebabkan

karena hasil yang diperoleh yaitu kurang dari 10 atau dibawah batas

maksimum.

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

40

4.2.1.4 Uji Mutlikolinieritas Pada Bank Syari’ah

Dalam uji multikolinieritas metode yang dilakukan sama dengan uji

multikoliniertias yang digunakan pada Bank Umum yaitu menggunakan

Tolerance dan VIF. Hasil uji multikolinieritas sebagai berikut :

Tabel 4.7

Uji Multikolinieritas Bank Syari’ah

Sumber : Data sekuder yang diolah, 2017

Dari tabel 4.10 maka dapat diperoleh hasil bahwa nilai tolerance

0,997 pada seluruh variabel. Hal ini menandakan bahwa nilai tolerance

melebihi batas minimum. Begitupula pada hasil VIF yang melebihi batas

minimum. Hasil dari VIF dengan uji multikolinieritas sebesar 1,003 pada

seluruh variabel. Dari hasil tersebut menandakan bahwa data ini tidak

terderdapatnya korelasi pada variabel bebasnya.

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) ,004 ,048 ,088 ,930

LN_PEMBIAYAAN ,000 ,001 ,037 ,226 ,822 ,997 1,003

SBI -,021 ,451 -,008 -,046 ,963 ,997 1,003

a. Dependent Variable: ROASYARIAH

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

41

4.2.1.5 Autokorelasi Pada Bank Umum

Uji autokorelasi digunakan untuk melihat apakah terdapat korelasi

antara periode waktu (t) dengan periode waktu sebelumnya (t-1). Dalam

pengujian ini tidak boleh terdapat autokorelasi. Untuk dapat mengetahui

terdapatnya autokorelasi dalam penelitian ini, maka menggunakan

pengujian Durbin-Watson (DW-test). Berdasarkan (Ghozali, 2011)

pengujian Durbin-Watson (DW-test) memiliki beberapa kriteria yaitu

diantaranya adalah :

Tabel 4.8

Tabel Kriteria Durbin-Watson (DW-test)

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif

Tidak ada autokorelasi positif

Tidak ada korelasi negatif

Tidak ada korelasi negatif

Tidak ada autokorelasi,

Positif atau Negatif

Tolak

No Desicison

Tolak

No Desicion

Tidak Ditolak

0 < d < dl

dl ≤ d ≤ du

4 – dl < d < 4

4 – du ≤ d ≤ 4 – dl

du < d < 4 – du

Maka hasil dari pengujian Durbin-Watson (DW-test) melalui alat

uji SPSS 20.0 sebagai berikut :

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

42

Tabel 4.9

Uji Autokorelasi Menggunakan Durbin-Watson (DW-test) Bank

Umum

Sumber : Data sekuder yang diolah, 2017

Dari hasil pengujian Durbin-Watson (DW-test) maka di peroleh

hasil Durbin-Watson sebesar 1,820. Penelitian ini dapat dikatakan tidak

terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar dari dU dan

kurang dari 4 – du. Hasil ini dapat diperoleh melalui cara yaitu dengan

melihat besarnya dU dan dL dari tabel DW. Pada tabel DW terdapat n yang

nemandakan banyaknya data serta k sebagai banyaknya variabel

independen. Penelitian ini n sebanyak 151 data, serta k sebanyak 2. Maka

diperoleh dL sebesar 1,7072 dan dU sebesar 1,7609. Sehingga 4 – dL

sebesar 2,2928 dan 4 - dU sebesar 2,2391. Oleh sebab itu maka hasil

perhitungan DW lebih besar dari dU dan kurang dari 4 - dU dengan hasil

sebesar 1,820.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,429a ,184 ,174 ,015462 1,820

a. Predictors: (Constant), SBI, LN_KRDU

b. Dependent Variable: ROAUMUM

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

43

4.2.1.6 Uji Autokorelasi Pada Bank Syari’ah

Uji autokorelasi digunakan untuk melihat apakah terdapat korelasi

antara periode waktu (t) dengan periode waktu sebelumnya (t-1). Dalam

pengujian ini tidak boleh terdapat autokorelasi. Dalam melakukan olah

data pada pengujian ini metode yang dilakukan sama dengan metode yang

digunakan pada Bank Umum yaitu menggunakan uji Durbin-Watson

(DW-test). Hasil dari uji Durbin-Watson (DW-test) sebagai berikut :

Tabel 4.10

Uji Autokorelasi Menggunakan Durbin-Waston (DW – Test )

Bank Syari’ah

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,038a ,001 -,052 ,0131091 1,600

a. Predictors: (Constant), SBI, LN_PEMBIAYAAN

b. Dependent Variable: ROASYARIAH

Sumber : Data sekuder yang diolah, 2017

Hasil yang diperolah melalui uji Durbin-Watson (DW-test)

memberikan hasil yaitu 1,600. DW test dapat diketau melalui cara yaitu

dengan melihat besarnya dU dan dL dari tabel DW. Pada tabel DW terdapat

n yang nemandakan banyaknya data serta k sebagai banyaknya variabel

independen. Penelitian ini n sebanyak 40 data, serta k sebanyak 2. Maka

diperoleh dL sebesar 1,3908 dan dU sebesar 1,6000. Sehingga 4 – dL

sebesar 22,6092 dan 4 - dU sebesar 2,4000. Oleh sebab itu maka hasil

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

44

perhitungan DW kurang dari dU dan kurang dari 4 - dU dengan hasil

sebesar 1,600. Hal ini menandakan bahwa penelitian ini tidak terdapat

korelasi antar variabel.

4.2.1.7 Uji Heteroskedastisitas Pada Bank Umum

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah model

regresi ini memiliki varians residual yang tidak konstan. Namun hasil yang

peroleh diharapkan tidak terdapatnya Heteroskedastisitas karena untuk

metode regresi berganda yang baik jika hasilnya Homoskedastisitas atau

memiliki varian residual yang konstan. Uji heteroskedastisitas

menggunakan uji glejser. Hasil dari uji hetereskedastisitas sebagai berikut:

Tabel 4.11

Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser pada Bank Umum

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -,007 ,021 -,349 ,728

LN_KRDU ,000 ,000 ,075 ,938 ,350

SBI ,053 ,216 ,020 ,245 ,806

a. Dependent Variable: ABSRES

Sumber : Data sekuder yang diolah, 2017

Berdasarkan dari hasil uji hetereskedastisitas dapat diketahui

bahwa nilai signifikan > 0,05. Hal ini menandakan bahwa seluruh dari

variabel bebas ini tidak terdapatnya heteroskedastisitas.

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

45

4.2.1.8 Uji Heteroskedastisitas Pada Bank Syari’ah

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah model

regresi ini memiliki varians residual yang tidak konstan. Namun hasil yang

peroleh diharapkan tidak terdapatnya Heteroskedastisitas karena untuk

metode regresi berganda yang baik jika hasilnya Homoskedastisitas. Hasil

dari uji heteroskedastisitas sebagai berikut :

Tabel 4.12

Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser pada Bank Syari’ah

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,032 ,033 ,951 ,348

LN_PEMBIAYAAN ,000 ,001 -,041 -,251 ,803

SBI -,240 ,316 -,124 -,757 ,454

a. Dependent Variable: ABSRES

Sumber : Data sekuder yang diolah, 2017

Berdasarkan dari hasil uji hetereskedastisitas dapat diketahui

bahwa nilai signifikan > 0,05. Hal ini menandakan bahwa seluruh dari

variabel bebas ini tidak terdapatnya heteroskedastisitas.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

46

4.3 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

4.3.1 Pengujian Hipotesis pada Bank Umum

Pada pengujian hipotesis ini menggunakan metode uji pengaruh

dengan regresi berganda menggunakan uji t yang berfungsi untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh penyaluran kredit dan tingkat suku

bunga terhadap profit (ROA) pada Bankan. Hasil dari perhitungan dengan

uji t dapat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.13

Hasil Uji Regresi Linier Berganda Bank Umum

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) -,098 ,019 -5,131 ,000

LN_KRDU ,003 ,000 ,523 7,513 ,000

SBI ,274 ,199 ,096 1,377 ,170

a. Dependent Variable: ROAUMUM

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017

Dari hasil pada tabel di atas maka diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut:

ROABU = -0,098 + 0,003 KRDBU + 0,274 TSBBU + ε

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

47

Berdasarkan pada tabel 4.13 maka diperoleh hasil bahwa

penyaluran kredit pada Bank Umum memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap profitabilitas (ROA) dengan arah yang positif. Hal ini ditunjukan

dengan t hitung sebesar 7,513 dengan signifikan sebesar 0,000. Nilai

signifikan yang dihasilkan < 0,05, maka penyaluran kredit yang dilakukan

oleh Bank Umum memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

profitabilitas (ROA). Maka hipotesis 1a diterima.

Alasan yang mendasari penerimaan hipotesis ini pada penyaluran

kredit yang dilakukan oleh Bank Umum berorientasi pada profit. Sehingga

dana yang tersalurkan memiliki tujan untuk dapat meningkat profit bank.

Profit itu sendiri di peroleh berdasarkan banyaknya kredit yang disalurkan

oleh Bank tersebut. Hal ini disebabkan karena penyaluran kredit

merupakan sumber kegiatan utama perbankan, sehingga penyaluran kredit

dapat memberikan dampak pada profitabilitas (ROA) bank. Jika kredit

yang disalurkan pada bank tersebut besar maka akan meningkatkan laba

bank tersebut. Laba tersebut dapat diperoleh dari besarnya margin antara

SBI yang dikelurkan oleh Bank Indonesia dengan besarnya bunga yang

dikelurkan oleh masing-masing Bank tersebut. Maka kegiataan ini mampu

memberikan dampak yang besar bagi profit bank tersebut. Penelitian ini

sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Rusyidi dan Hafid

(2007) mengenai pengaruh penyaluran kredit terhadap profitabilitas bank.

Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa penyaluran kredit memiliki

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

48

hubungan yang signifikan dengan arah positif terhadap profitabilitas

(ROA).

Sedangkan, hipotesis 2a yang menyatakan bahwa terdapatnya

pengaruh SBI terhadap profit (ROA) pada Bank Umum ditolak karena

berdasarkan tabel 4.13menunjukan hasil t hitung sebesar 1,377 serta

dengan nilai signifikansi sebesar 0,17 yang lebih besar 0,05 dengan arah

positif. Maka hipotesis 2a dinyatakan di tolak.

Hal ini kemungkinan disebabkan karena tingkat suku bunga yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia (SBI) mengalami peningkatan tetapi

tidak memberikan dampak yang signifikan kepada profit (ROA) bank

tersebut. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.14

Tabel 10 Bank Umum yang Menyalurkan Kredit Terbesar

Dalam Jutaan Rupiah

KODE

BANK

TAHUN 2013 TAHUN 2014 Perub

ahan

Laba SBI

Bunga

Pinja

man

Kredit Laba SBI

Bunga

Pinjama

n

Kredit Laba

BBRI 7,52% 13,40% Rp 448.344.856 Rp 21.354.330 7,54% 13,64% Rp 510.696.841 Rp 24.253.845 Naik

BMRI 7,52% 12,44% Rp 450.634.798 Rp 18.829.934 7,54% 13,19% Rp 505.394.870 Rp 20.654.783 Naik

BBCA 7,52% 7,78% Rp 306.679.000 Rp 14.256.239 7,54% 8,21% Rp 339.859.000 Rp 16.511.670 Naik

BBNI 7,52% 11,07% Rp 243.757.807 Rp 6.243.854 7,54% 9,13% Rp 270.651.986 Rp 11.914.732 Naik

BNGA 7,52% 12,52% Rp 145.808.969 Rp 4.296.151 7,54% 13,46% Rp 169.380.619 Rp 2.343.840 Turun

BNLI 7,52% 9,61% Rp 150.169.207 Rp 1.631.118 7,54% 9,07% Rp 157.876.854 Rp 1.647.115 Naik

BDMD 7,52% 10,94% Rp 135.383.000 Rp 4.159.320 7,54% 14,29% Rp 139.057.000 Rp 2.682.662 Turun

PNBN 7,52% 13,24% Rp 103.071.931 Rp 2.454.475 7,54% 13,95% Rp 111.944.302 Rp 2.582.627 Naik

BNII 7,52% 11,72% Rp 94.500.410 Rp 1.570.316 7,54% 13,29% Rp 96.755.697 Rp 712.328 Turun

BBTN 7,52% 9,76% Rp 91.378.847 Rp 1.562.161 7,54% 13,16% Rp 104.905.865 Rp 1.115.592 Turun

Sumber : Data Olahan dari bi.go.id

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

49

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa SBI dari tahun 2013

hingga taun 2014 mengalami peningkatan. Tetapi peningkatan tersebut

tidak begitu besar yaitu meningkat sebesar 0,02%. Peningkatan SBI

tersebut juga mempengaruhi naiknya suku bunga pinjaman dari masing-

masing Bank. Dengan meningkatnya SBI serta suku bunga pinjaman

Bank dapat mempengaruhi laba perusahan. Hal ini karena jika suku bunga

meningkat maka bunga deposito dan bunga pinjaman akan meningkat

yang nantinya akan mempengaruhi laba Bank serta perekonomian yang

ada. Jika bunga pinjaman Bank meningkat kemungkinan nasabah untuk

melakukan peminjaman dana akan menurun karena bunga yang harus

dibayarkan akan besar. Oleh sebab itu jika bunga Bank meningkat maka

laba yang dihasilkan oleh Bank dapat menurun.

Tetapi berdsarkan pada tabel 4.14 menjelaskan bahwa SBI dan

suku bunga Bank mengalami peningkatan 6 dari 10 Bank yang

menyalurkan kredit terbesar memberikan hasil bahwa laba Bank

mengalami peningkatan. Bank tersebut yaitu Bank BRI, Bank Mandiri,

Bank BCA, Bank BNI, Bank Permata dan Bank Pan. Hal ini kemungkinan

dapat disebakan pada Bank tersebut dapat menyalurkan kreditnya lebih

banyak. Hal ini karena bunga yang diberikan oleh Bank tersebut ditahun

selanjutnya hanya mengalami perubahan sedikit, sehingga Bank tersebut

masih dapat menyalurkan dananya dengan baik. Serta nasabah yang ingin

melakukan pinjaman juga masih dapat terjangkau karena bunga yang

diberikan hanya meningkat sedikit. Sisanya yaitu 4 Bank yaitu Bank

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

50

CIMB Niaga, Bank Danamon, Bank Internasional Indonesia dan Bank

Tabungan Negara memberikan hasil bahwa jika SBI dan bunga bank

meningkat laba yang dihasilkan menurun. Hal ini kemungkinan

dikarenakan terdapatnya beberapa nasabah yang kreditnya telah jatuh

tempo yang menyebabkan nasabah tersebut sudah tidak melakukan kredit

sehingga Bank tersebut tidak mendapatkan income lagi dari nasabahnya

maka laba yang dihasilkan Bank tesebut dapat menurun. Kemungkinan

selanjutnya yaitu pada 4 Bank ini memberikan bunga pinjaman yang lebih

besar dibandingkan dari tahun sebelumnya sehingga membuat nasabah

untuk mengajukan pinjaman kredit berfikir ulang serta juga menimbulakan

yang namanya kredit macet pada Bank tersebut karena bunga yang harus

dibayarkan lebih besar. Besarnya kredit macet yang dimiliki oleh masing-

masing Bank dapat dilihat berdasarkan besarnya Non Performing Loan

(NPL) yang dihasilkan oleh Bank tersebut. Besarnya NPL pada masing-

masing Bank tersebut dapat dilihat berdasarkan tabel dibawah ini:

Tabel 4.15

Tabel Perubahan NPL pada Masing-Masing Bank Umum

NO KODE BANK NPL 2913 NPL 2014 PERUBAHAN NPL

1 BBRI 1,55% 1,69% Naik

2 BMRI 0,37% 0.44% Naik

3 BBCA 0,40% 0,60% Naik

4 BBNI 0,50% 0,40% Turun

5 BNGA 1,55% 1,94% Naik

6 BNLI 0,31% 0,63% Naik

7 BDMD 1,10% 1,30% Naik

8 PNBN 0,75% 0,46% Turun

9 BNII 1,55% 1,48% Turun

10 BBTN 3,04% 2,79% Turun

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

51

Oleh sebab itu maka peningkatan SBI dan suku bunga masing-

masing Bank tidak dapat mempengaruhi besar kecilnya laba Bank

tersebut.

4.3.2 Pengujian Hipotesis pada Bank Syari’ah

Dalam pengujian hipotesis ini sama dengan pengujian hipotesis

yang dilakukan pada Bank Umum yaitu dengan metode uji pengaruh

dengan regresi berganda menggunakan uji t yang berfungsi untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh penyaluran kredit dan tingkat suku

bunga terhadap profit (ROA) pada Bank Syari’ah. Hasil dari perhitungan

dengan uji t dapat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.16

Hasil Uji Regresi Linier Berganda Bank Syari’ah

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,004 ,048 ,088 ,930

LN_PEMBIAYAAN ,000 ,001 ,037 ,226 ,822

SBI -,021 ,451 -,008 -,046 ,963

a. Dependent Variable: ROASYARIAH

Sumber : Data sekunder yang diolah, 20170

Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh persamaan regresi sebagai

berikut :

ROABS = 0,004 + 0,000 KRDBS - 0,021 TSBBS + ε

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

52

Hasil dari tabel 4.15 menandakan bahwa pembiayaan yang

dihitung tidak berpengaruh pada profitabilitas (ROA) Bank Umum. Hal ini

ditunjukan pada hasil t hitung sebesar 0,226 serta signifikan sebesar 0,822

yang lebih besar 0,05 dengan arah positif. Maka hipotesis 1b di tolak.

Pada Bank Syari’ah pembiayaan tidak memiliki dampak yang

signifikan terhadap laba perusahaan. Hal ini kemungkinan disebabkan

karena pada Bank Syari’ah berorientasi tidak hanya pada profit saja tetapi

juga pada kemakmuran dan kebahagiaan. Didalam Bank Syari’ah pada

sistem pembiayaan tidak semata-mata untuk meningkatkan laba Bank.

Tetapi didalam Bank Syari’ah lebih mengedepankan kemakmuran

masyarakat dan kebahagiaan yang merupakan tujuan dari ekonomi Islam.

Hal ini disebabkan juga karena Bank Syari’ah menganut prinsip Syari’ah

yang berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadist yang tertera pada surah An-

Nisa Ayat 29 yang berbunyi “Wahai orang-orang beriman. Janganlah

kalian saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali

dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela diantara kalian.

Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah maha

penyayang kepadamu” . Prinsip tersebut yang membuat Bank Syari’ah

tidak hanya berorientasi pada profit.

Didalam Bank Syari’ah juga terdapat penyaluran dana yang tidak

berorientasi pada profit yaitu pembiayaan non bagi hasil. Pembiayaan

tersebut seperti pada pembiayaan sistem ijarah atau disebut dengan sewa.

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

53

Ijarah disini yaitu bank akan membeli barangnya kemudian akan

menyewakannya kepada nasabah, kemudian nasabah hanya membayar

sewa pemakaiannya. Sehingga pada Bank Syari’ah penyaluran dana tidak

memiliki pengaruh terhadap profit Bank.

Kemudian pada Bank Syari’ah juga menggunakan sistem bagi

hasil, dimana bagi hasil ini dilakukan dengan kesepakatan (www.bi.go.id).

Sistem bagi hasil yang dilakukan oleh Bank Syari’ah berupa yang pertama

dengan menghitung besarnya tingkat pendapatan investasi yang akan

dibagikan kepada nasabah, perhitungan ini dilihat berdasarkan dari

kegiatan perekonomian yang akan dilakukan. Penghitungan besarnya

pendapatan ini didasarkan pada efisiensi Bank yang mengacu kepada

keuangan Bank tersebut. Kemudian dari perhitungan tersebut maka

diperoleh nisbah yang akan dilakukan untuk sistem bagi hasil.Perhitungan

bagi hasil berdasarkan diatas tersebut dapat dilihat dari rumus dibawah ini

:

Bagi Hasil =𝑆𝑎𝑙𝑑𝑜 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎

𝑆𝑎𝑙𝑑𝑜 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡 𝐷𝑃𝐾𝐴 𝑥 𝑁𝑖𝑠𝑏𝑎ℎ 𝑥

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑛𝑘 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛 𝐴

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐻𝑎𝑟𝑖 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛 𝐴

Dengan sistem ini menunjukan bahwa Bank Syari’ah tidak

berorientasi pada profit saja. Sistem bagi hasil ini juga dapat menimbulkan

hubungan yang erat antara nasabah dengan pihak bank sebagai mitra

usaha, hal ini sependapat dengan teori yang ada.

Sedangkan pada hipotesis 2b yang menyatakan terdapatnya

pengaruh tingkat suku bunga terhadap profit (ROA) pada Bank Syari’ah

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

54

ditolak. Hipotesis ini ditolak karena dari hasil dari tabel 4.14 menandakan

bahwa tingkat suku bunga yang dihitung tidak berpengaruh pada

profitabilitas (ROA) Bank Syari’ah. Hal ini ditunjukan pada hasil t hitung

sebesar -0,046 serta nilai signifikansi sebesar 0,963 yang lebih besar 0,05

dengan arah negatif. Maka hipotesis 2b di tolak.

Hal ini karena pada Bank Syari’ah berprinsip anti riba, sehingga

pada Bank Syari’ah tidak menggunakan bunga melain menggunakan bagi

hasil. Jika pada Bank Umum tingkat suku bunga digunakan untuk

mencapai keuntungan, tetapi pada Bank Syari’ah keuntungan tersebut

berdasarkan pada bagi hasil. Pada sistem bagi hasil disini juga tidak

mengacu pada tinggi rendahnya tingkat suku bunga yang ada. Berapapun

keuntungan yang dihasilkan berdasarkan kesepakatan maka keuntungan

tersebut akan dibagi menjadi dua sesuai dengan kesepakatan.

Sehingga pada Bank Syari’ah tidak memiliki pengaruh yang

signifikan pada tingkat suku bunga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia

akan memperngaruh profit (ROA) pada bank tersebut. Hal ini dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

55

Tabel 4.17

Daftar Bank Syari’ah yang Menyalurkan Pembiayaan

(Dalam Jutaan Rupiah)

KODE

BANK

TAHUN 2013 TAHUN 2014

Perubahan

Laba SBI

Bagi

Hasil

Bank

Pembiayaan Laba SBI

Bagi

Hasil

Bank

Pembiayaan Laba

BCA

Syari'ah 7,52% 11,68% Rp 734.635

Rp 12.701 7,54% 12,25% Rp 1.000.037

Rp 12.949 Naik

BNI

Syari'ah 7,52% 10,92% Rp 1.768.300

Rp 117.462 7,54% 11,11% Rp 2.421.699

Rp 163.251 Naik

BRI

Syari'ah 7,52% 12,75% Rp 3.970.205

Rp 129.564 7,54% 13,25% Rp 4.881.619

Rp 6.577 Turun

BJB

Syari'ah 7,52% 13,00% Rp 1.247.135

Rp 28.316 7,54% 13,03% Rp 1.257.249

Rp 21.702 Turun

Muamalat 7,52% 10,74% Rp20.898.945 Rp 165.144 7,54% 12,36% Rp 21.273.143 Rp 57.173 Turun

Panin Syari'ah

7,52% 11,81% Rp 1.350.047 Rp 21.332

7,54% 14,24% Rp 4.117.127 Rp 70.938 Naik

Bukopin

Syari'ah 7,52% 13,50% Rp 1.072.100

Rp 19.547 7,54% 13,50% Rp 1.433.741

Rp 8.661 Turun

Syari'ah Mandiri

7,52% 10,69% Rp10.752.404 Rp 650.530

7,54% 13,46% Rp 10.337.084 Rp 74.979 Turun

Syari'ah

Mega 7,52% 19,58% Rp 41.907

Rp 149.539 7,54% 17,11% Rp 39.552

Rp 17.396 Turun

Victoria Syari'ah

7,52% 15,66% Rp 275.052 Rp 6.362

7,54% 15,57% Rp 585.404 Rp (19.337) Turun

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2017

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa SBI dari tahun 2013

hingga taun 2014 mengalami peningkatan. Peningkatan SBI tersebut juga

mempengaruhi naiknya bagi hasil dari masing-masing Bank. Bagi hasil

tersebut cenderung mengalami peningkatan yang tidak terlalu signifikan

dari masing-masing Bank. Namun teredapat pula bagi hasil yang

mengalami penurunan dari tahun 2013-2014. Penurunan bagi hasil

tersebut terdapat pada Bank Syari’ah Mega dan Bank Victoria Syari’ah.

Pada Bank Mega Syari’ah penurunan bagi hasil tersebut mencapai 2,47%.

Pada Bank Victoria Syari’ah bagi hasil yang berikan menurun sebesar

0,09%. Penurunan bagi hasil tersebut memberikan dampak pada

penyaluran pembiayaan yang dihasilkan oleh Bank Mega Syari’ah tersebut

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

56

tetapi tidak untuk Bank Victoria Syari’ah. Penurunan bagi hasil yang yang

diberikan Bank Victoria Syari’ah jurstru membuat penyaluran pembiayaan

Bank ini meningkat. Namun untuk laba yang dihasilkan oleh masing-

masing Bank cenderung menurun.

Sebagian besar laba yang dihasilkan oleh masing-masing Bank

mengalami penurunan. Penurunan tersebut disebabkan oleh SBI yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia di akhir tahun mengalami peningkatan.

Peningkatan tersebut hingga 7,75% di akhir tahun. Dari peningkatan

tersebut maka membuat Non Performing Loan (NPL) dari masing-masing

Bank meningkat. NPL tersebut meningkat disebabkan karena banyaknya

kredit macet di tahun tersebut. Disebabkan karena SBI mengalami

peningkatan di akhir taun sedangkan Bank telah memberikan pembiayaan

yang besar kepada nasabhanya dari awal tahun hingga akhir taun sehingga

banyak nasabah yang mengalami kesulitan untuk mengembalikan

pinjaman maka membuat perusahaan tersebut memiliki tingkat kredit

macet yang besar. Oleh sebab itu Aset yang diperoleh Bank mengalami

penurunan serta membuat laba yang hasilkan menurun pula. Data

perubahan NLP dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

57

Tabel 4.18

Tabel Perubahan NPL pada Bank Syariah

NO KODE BANK NPL 2013 NPL 2014 PERUBAHAN NPL

1 BCA Syari'ah 0,10% 0,10% Tetap

2 BNI Syari'ah 1,13% 1,04% Turun

3 BRI Syari'ah 3,26% 3,65% Naik

4 BJB Syari'ah 1,16% 3,87% Naik

5 Muamalat 3,46% 4,85% Naik

6 Panin Syari'ah 0,77% 0,29% Turun

7 Bukopin Syari'ah 4,27% 4,07% Turun

8 Syari'ah Mandiri 4,32% 6,84% Naik

9 Syari'ah Mega 2,98% 3,89% Naik

10 Victoria Syari'ah 3,31% 4,75% Naik

Sumber: Laporan Keuangan Masing-Masing Bank

Sedangkan jika SBI yang keluarkan oleh Bank Indonesia

meningkat maka akan membuat bagi hasil yang diberikan oleh masing-

masing Bank mengalami peningkatan. Jika bagi hasilnya meningkat maka

akan membuat penyaluran pembiayaan menurun. Penurun penyaluran

pembiayaan tersebut akan memberikan dampak pada laba Bank yang

menurun. Tetapi dalam penelitiaan ini SBI mengalami peningkatan diikuti

oleh peningkatan pada bagi hasil Bank. Namun dalam penyaluran

pembiayaan mengalami peningkatan pula. Hal ini bertolak belakang

dengan pengertian diatas. Serta laba yang dihasilkan oleh masing-masing

Bank justru mengalami penurunan sedangkan pembiayaan terus

meningkat. Sehingga dapat dikatan bahwa peningkatan SBI tidak dapat

sebagai acuan untuk melihat besar kecilnya laba yang akan dihasilkan.

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

58

4.3.3 Perbedaan Penyaluran Kredit Pada Bank Umum dan Bank

Syari’ah

Penelitian ini juga bertujuan untuk melihat perbedaan antara

penyaluran kredit terhadap profitabilitas (ROA) pada Bank Umum dan

Bank Syari’ah. Hasil pengujian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.19

Hasil Uji Independet Sample T Test

Group Statistics

KREDIT N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

LN_KRD BU 160 30,2101 2,03848 ,16116

BS 40 28,0167 1,76163 ,27854

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

LN_

KRD

Equal

variances

assumed

4,495 ,035 6,244 198 ,000 2,19336 ,35126 1,50068 2,88604

Equal

variances

not

assumed

6,816 67,622 ,000 2,19336 ,32180 1,55115 2,83556

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

59

Berdasarkan pada tabel 4.17 maka dapat dikatakan bahwa

penyaluran kredit yang dilakukan oleh Bank Umum dan Bank Syari’ah

terdapatnya beda. Hal ini dapat dilihat melalui hasil dari signifikan pada

levene’s test yang memberikan hasil 0,035 menandakan bahwa pada data

ini memiliki variance yang sama. Maka untuk melihat uji beda t-test

menggunakan asumsi equal variance assumed. Maka diperoleh hasil

bahwa tingkat signifikannya sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga

varians Bank Umum dan Bank Syari’ah sama. Hal ini menandakan H3 di

terima, artinya bahwa terdapatnya perbedaan penyaluran kredit pada Bank

Umum dan Bank Syari’ah.

Alasan yang mendasari penerimaan hipotesis ini yaitu pada

perbedaan penyaluran kredit yang terdapat pada Bank Umum dan Bank

Syari’ah yaitu pada Bank Umum penyaluran dana tersebut disebut dengan

kredit. Tetapi pada Bank Syari’ah tidak menggunakan kredit melainkan

dengan jenis pembiayaan. Pembiayaan itu sendiri pada Bank Syari’ah

memiliki beberapa jenis diantaranya yaitu adanya pembiayaan bagi hasil

terdiri dari mudharabah dan musyarakah. Kemudian terdapat pembiayaan

non bagi hasil terdiri dari murabahah, salam, istihna, ijarah dan qardh

Selanjutnya terletak pada sistem penyalurannya. Pada Bank Umum

penyaluran kredit menggunakan sistem bunga, sedangkan pada Bank

Syari’ah menggunakan sistem bagi hasil. Hubungan antara nasabah pada

Bank Umum terbatas debitur dan kreditur tetapi pada Bank Syari’ah

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek …repository.unika.ac.id/14820/5/13.30.0152 Wida Kurnia Sari BAB IV.pdf · terdapatnya korelasi jika hasil Durbin-Watson lebih besar

60

hubungan erat sebagai mitra usaha. Sehingga didalam Bank Syari’ah lebih

terjalan hubungan kekeluargaan.

Dalam sistem penyelesaiannyapun juga berbeda. Jika di Bank

Umum terdapat perselisihan antara nasabah dengan pihak bank, pada Bank

Umum diselesaikan di pengadilan negeri tetapi pada Bank Syari’ah

diselesaikan melalui tata cara dan hukum materi syari’ah yang dikenal

dengan BAMUI (Badan Arbitrase Muamalah Indonesia). Selanjutnya yang

membedakaan penyaluran kredit pada Bank Umum dan Bank Syari’ah

yaitu terletak pada jenis penyalurannya. Jika di Bank Syari’ah terdapat

pembiayaan non bagi hasil yang berupa murabahah, salam, istihna, ijarah

dan qardh. Jenis ini tidak terdapat pada penyaluran kredit di Bank Umum.

Kemudian dari sisi orientasinya, pada Bank Umum berorientasi

pada profit. Orientasi pada profit ini dapat diperoleh berdasarkan besarnya

dana yang disalurkan melalui kredit pada Bank Umum tersebut. Namun

pada Bank Syari’ah tidak hanya berorientasi pada profit sehingga sistem

pembiayaan disini tidak dapat memberikan dampak yang signifikan pada

profit Bank Syari’ah. Karena pada Bank Syari’ah lebih mengutamakan

tujuan sosial ekonomi Islam baru kemudian ke profit.