BAB IV HASIL DAN EVALUASI SURABAYA - Dinamikarepository.dinamika.ac.id/500/7/BAB IV.pdf · syarat....

12
77 BAB IV HASIL DAN EVALUASI 4.1 Prosedur Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek di Majalah Al Falah dilakukan dalam waktu kurang lebih lima minggu yang keseluruhannya dilakukan di bagian redaksi. Waktu kerja praktek dimulai pukul 08.00-17.00 WIB, dimulai dengan melakukan absensi, yaitu absensi yang diberikan dari kampus untuk ditandatangani oleh pelaksana kerja praktek dan pembimbing kerja praktek di perusahaan. 4.2 Pelaksanaan Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek dilakukan berdasarkan atas ketentuan yang diberikan oleh perusahaan atau instansi dalam hal ini adalah Majalah Al Falah. Metode yang digunakan yaitu : 1. Wawancara Wawancara dilakukan secara langsung dengan karyawan yang bersangkutan dengan tujuan : a. Mengetahui alur kerja atau produksi Majalah Al Falah secara umum dan bagian redaksi Al Falah secara khususnya, mulai dari penerimaan naskah. STIKOM SURABAYA

Transcript of BAB IV HASIL DAN EVALUASI SURABAYA - Dinamikarepository.dinamika.ac.id/500/7/BAB IV.pdf · syarat....

Page 1: BAB IV HASIL DAN EVALUASI SURABAYA - Dinamikarepository.dinamika.ac.id/500/7/BAB IV.pdf · syarat. b. Berkesempatan ... Di minggu kedua, penulis melakukan proses pembuatan desain

77

BAB IV

HASIL DAN EVALUASI

4.1 Prosedur Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek di Majalah Al Falah dilakukan dalam waktu

kurang lebih lima minggu yang keseluruhannya dilakukan di bagian redaksi.

Waktu kerja praktek dimulai pukul 08.00-17.00 WIB, dimulai dengan

melakukan absensi, yaitu absensi yang diberikan dari kampus untuk

ditandatangani oleh pelaksana kerja praktek dan pembimbing kerja praktek di

perusahaan.

4.2 Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek dilakukan berdasarkan atas ketentuan yang

diberikan oleh perusahaan atau instansi dalam hal ini adalah Majalah Al Falah.

Metode yang digunakan yaitu :

1. Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung dengan karyawan yang bersangkutan

dengan tujuan :

a. Mengetahui alur kerja atau produksi Majalah Al Falah secara umum dan

bagian redaksi Al Falah secara khususnya, mulai dari penerimaan naskah.

STIKOM S

URABAYA

Page 2: BAB IV HASIL DAN EVALUASI SURABAYA - Dinamikarepository.dinamika.ac.id/500/7/BAB IV.pdf · syarat. b. Berkesempatan ... Di minggu kedua, penulis melakukan proses pembuatan desain

78

b. Mengetahui tata cara layout yang benar pada Majalah Al Falah. Untuk

mendapatkan informasi tentang masalah-masalah yang sering terjadi atau

dihadapi pada saat pengolahan naskah di bagian redaksi Majalah Al Falah.

2. Observasi Lapangan

Observasi dilakukan guna mengadakan pengamatan secara langsung terhadap apa

yang telah didapatkan dari proses wawancara dengan tujuan sebagai berikut:

a. Berkesempatan untuk terlibat langsung di bagian redaksi Majalah Al Falah

untuk menyiapkan dan mengolah naskah dengan baik sampai memenuhi

syarat.

b. Berkesempatan melakukan proses layout secara baik dan benar yang dibuat

atau yang diolah sesuai dengan ketentuan dan batasan-batasan mutu produksi

yang diterapkan oleh Majalah Al Falah

c. Berkesempatan untuk melakukan analisa dan penyelesaian terhadap masalah-

masalah yang sering muncul atau dihadapai pada bagian redaksi Majalah Al

Falah saat melakukan proses pengolahan naskah

3. Praktek

Praktek dilakukan pada bagian redaksi Majalah Al Falah dengan menggunakan

komputer berbasis Windows XP untuk menyiapkan atau membuat naskah menjadi

sebuah majalah agar dapat diproses dengan baik dan efisien ke tahap selanjutnya

di dalam alur produksi untuk menghasilkan produk atau barang-barang cetakan.

STIKOM S

URABAYA

Page 3: BAB IV HASIL DAN EVALUASI SURABAYA - Dinamikarepository.dinamika.ac.id/500/7/BAB IV.pdf · syarat. b. Berkesempatan ... Di minggu kedua, penulis melakukan proses pembuatan desain

79

4.3 Evaluasi Kerja Praktek

Hasil dari pelaksanaan kerja praktek di Majalah Al Falah adalah sebagai

berikut:

4.3.1 Gambaran umum alur kerja

Perolehan dari hasil pelaksanaan kerja praktek di Majalah Al Falah

antara lain berupa alur kerja pada bagian pracetak dan alur proses desain

beserta penjelasan mengenai proyek contoh desain majalah yang telah

dikerjakan selama kerja praktek.

Minggu pertama, sebelum melakukan kerja praktek terlebih dahulu

penulis melakukan pengenalan tempat kerja praktek dan pengenalan alur kerja

di Majalah Al Falah, sehingga pada saat kerja praktek dilaksanakan pnulis tahu

bagaimana alur kerja yang seharusnya dijalankan.

Di minggu kedua, penulis melakukan proses pembuatan desain ID-Card

(kartu press) redaksi Majalah Al Falah.

Pada minggu ketiga dilakukan proses pembuatan desain cover majalah

dengan kombinasi warna, text, dan image yang benar dan mulai memecahkan

suatu proyek desain cover majalah yang inovatif.

Pada minggu keempat penulis melakukan proses layout dan desain iklan

yang akan ditampilkan di dalam majalah.

Pada minggu kelima, yang merupakan minggu terakhir, penulis

menyelesaikan desain dari cover majalah dan iklan tersebut agar siap untuk

STIKOM S

URABAYA

Page 4: BAB IV HASIL DAN EVALUASI SURABAYA - Dinamikarepository.dinamika.ac.id/500/7/BAB IV.pdf · syarat. b. Berkesempatan ... Di minggu kedua, penulis melakukan proses pembuatan desain

80

dicetak (finishing). Selain itu saya juga berpamitan kepada semua karyawan

YDSF terutama di Majalah Al Falah bahwa kerja praktek saya telah berakhir.

4.3.2 Layout

Layout arti katanya secara bahasa adalah tata letak. Menurut salah satu

teorinya, layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-

unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel dan lain-lain) menjadi media

komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik. Dalam membawakan

pesan penulis kepada pembaca, kita menggunakan elemen-elemen cetak yang

berupa huruf (type) dan ilustrasi yang keduanya merupakan elemen layout.

Berhasil tidaknya suatu pesan disampaikan kepada pembaca antara lain ditentukan

oleh ketepatan kita memilih menata elemen tersebut.

Proses layout adalah mengatur penempatan berbagai unsur komposisi,

seperti misalnya huruf/teks, garis-garis, bidang, gambar/image dan sebagainya.

Layout dimulai dengan gagasan pertama dan diakhiri oleh selesainya pekerjaan.

Proses layout tersebut memberi kesempatan kepada layouter dan langganannya

untuk melihat pekerjaan mereka sebelum dilaksanakan. Dengan demikian

pembengkakan biaya karena pengulangan penyusunan dan pembetulan kembali

dapat dicegah. Dengan kata lain, layout adalah proses memulai perancangan suatu

produk cetakan.

Syarat utama dari proses layout yaitu perwujudan umum dari sebuah

layout harus sesuai dengan hasil cetakan yang akan dihasilkan. Yang harus

dengan jelas ditampakkan pada sebuah layout adalah :

a. Gaya huruf dan ukurannya

STIKOM S

URABAYA

Page 5: BAB IV HASIL DAN EVALUASI SURABAYA - Dinamikarepository.dinamika.ac.id/500/7/BAB IV.pdf · syarat. b. Berkesempatan ... Di minggu kedua, penulis melakukan proses pembuatan desain

81

b. Bentuk, ukuran dan komposisi

c. Warna

d. Ukuran dan macam kertas (bahan cetaknya)

Ide dasar proses layout dari suatu desain harus dapat memenuhi

pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:

a. Apakah hasilnya sesuai dengan maksud pekerjaan (misalnya sebuah poster

apakah sesuai untuk iklan produk)?

b. Apakah pekerjaan tersebut memenuhi semua keinginan?

c. Apakah komposisinya sudah dikerjakan dengan baik?

d. Apakah pemilihan bentuk, jenis huruf, warna dan format kertas sudah

merupakan satu kesatuan?

e. Apakah teks sudah baik dan tanpa kesalahan?

Langkah pertama penyajian layout adalah proses yang menghasilkan

keputusan-keputusan tentang gagasan-gagasan yang kemudian dinyatakan dengan

kata-kata:

a. Unsur-unsur yang akan dipakai

b. Pentingnya hubungan gagasan dari unsur secara relatif

c. Urutan penyajian

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam suatu proses layout:

a.Tentukan ukuran barang cetakan jadinya

b.Tentukan komposisi/pengaturan halaman

c.Tentukan jenis, ukuran dan bentuk huruf-huruf yang akan dipakai

d.Tentukan baris, kolom yang akan digunakan

STIKOM S

URABAYA

Page 6: BAB IV HASIL DAN EVALUASI SURABAYA - Dinamikarepository.dinamika.ac.id/500/7/BAB IV.pdf · syarat. b. Berkesempatan ... Di minggu kedua, penulis melakukan proses pembuatan desain

82

e.Tentukan bentuk dan ukuran gambar/image yang akan dipakai dalam layout

tersebut

f.Tentukan komposisi warnanya

Untuk proses layout, gunakan juga perhitungan ukuran sehingga

didapatkan layout yang sesuai dengan hasil akhirnya. Dengan menggunakan

layout yang baik dan terinci, proses pembuatan barang cetakan selanjutnya akan

lebih mudah dibuat dengan berpedoman pada hasil layout tersebut. Keputusan ini

dipengaruhi oleh jenis produk yang dihasilkan, jenis pemakai hasil cetak

(konsumen) dan tingkatan perhatian para konsumen terhadap produknya.

Desainer harus menyadari semua itu, sebab hal ini akan berpengaruh, misalnya

dalam komposisi atau susunannya.

Ada tiga cara untuk dapat memvisualisasikan gagasan/kreasi layout yang

masing-masing disesuaikan deangan tujuannya. Ketiga macam layout tersebut

adalah:

a. Layout Miniatur

Layout miniatur ini dibuat dengan ukuran yang lebih kecil dari ukuran barang

barang cetak sebenarnya dan mempunyai tiga keuntungan yaitu:

1. Merupakan sarana ekonomis untuk menguji berbagai rancangan tata letak

2. Dapat dikerjakan dengan cepat

3. Merangsang kreasi atau menimbulkan gagasan-gagasan lebih lanjut

STIKOM S

URABAYA

Page 7: BAB IV HASIL DAN EVALUASI SURABAYA - Dinamikarepository.dinamika.ac.id/500/7/BAB IV.pdf · syarat. b. Berkesempatan ... Di minggu kedua, penulis melakukan proses pembuatan desain

83

b. Layout Kasar (sketsa)

Sketsa atau layout kasar merupakan kelanjutan dari layout miniatur dengan

diadakan perubahan atau penyempurnaan. Coretan-coretan tebal, miring, normal

dapat digunakan menandai secara kasar bentuk elemen tata letak.

c. Layout Komprehensif

Layout yang lebih lanjut dan lengkap adalah layout komprehensif, dalam

visualisasinya telah menunjukkan, antara lain:

1. Ukuran bersih barang cetak

2. Ruang cetaknya

3. Elemen-elemen layoutnya : huruf, ilustrasi, dan lain-lain.

4. Warna cetakan, dan

5. Tata letak elemen-elemen tersebut

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memulai suatu proses desain

suatu barang cetakan yaitu:

a. Tentukan ukuran cetak secara benar dan tambahkan bleed atau overlap

melebihi ukuran sebenarnya di sekeliling ukuran (+ 2 – 3 mm). Siapkan juga

garis potong dan register.

b. Gunakan jenis font yang benar. Upayakan tidak memberikan outline

tambahan untuk mempertebal huruf.

c. Lampirkan semua font yang digunakan dalam desain. Jika memungkinkan,

lebih baik rubah font ke dalam bentuk curve/path.

d. Perhatikan resolusi untuk gambar image. Resolusi gambar = 2 x screen

ruling.

STIKOM S

URABAYA

Page 8: BAB IV HASIL DAN EVALUASI SURABAYA - Dinamikarepository.dinamika.ac.id/500/7/BAB IV.pdf · syarat. b. Berkesempatan ... Di minggu kedua, penulis melakukan proses pembuatan desain

84

e. Lampirkan juga semua import file image, agar jika ada link tidak akan

terputus.

f. Pastikan semua image sudah dalam format CMYK, tidak dalam bentuk RGB.

g. Tentukan jumlah dan pembagian warnanya dengan benar, mana yang spot

color dan proses color.

h. Buat proof dari printer, baik hitam putih maupun warna untuk memastikan

posisi dan semua elemen sudah lengkap.

i. Atur posisi sesuai proses layout, juga lakukan imposisi untuk buku.

j. Buang semua elemen dan halaman kosong yang tidak dipakai.

k. Komunikasikan pekerjaan desain yang akan diproses dengan

repro/percetakan, seperti jenis kertas yang akan dipakai, tinta, teknik cetak,

proses pasca cetak, pada saat menyerahkan file untuk proses cetak.

Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mencetak buku atau majalah

adalah sebagai berikut :

a. Tentukan jumlah halaman buku atau majalah yang akan di cetak.

b. Tentukan jenis mesin cetak dan mesin lipat yang akan digunakan untuk

mencetak dan melipat buku dan majalah.

c. Tentukan ukuran dan tebal kertas yang akan digunakan.

d. Buatlah katern untuk menentukan layout halaman buku dan majalah.

4.3.3 Page layout

Pengaturan halaman atau page layout sangat diperlukan dalam suatu

desain barang cetakan. Pengaturan halaman merupakan dasar dari suatu proses

layout, karena dengan pengaturan halaman tersebut, baik teks, gambar dan

STIKOM S

URABAYA

Page 9: BAB IV HASIL DAN EVALUASI SURABAYA - Dinamikarepository.dinamika.ac.id/500/7/BAB IV.pdf · syarat. b. Berkesempatan ... Di minggu kedua, penulis melakukan proses pembuatan desain

85

material desain yang lain dapat ditempatkan secara teratur dalam suatu halaman.

Sehingga akan terbentuk dua area dalam suatu lembaran kertas, yaitu area cetak

yang berisi materi desain yang telah disiapkan (gambar, teks, ornamen dan lain-

lain.) dan area kosong yang merupakan tepi atau batas antara area cetak dengan

tepi kertas. Metode yang dipakai dalam suatu page layout ada dua yaitu metode

diagonal dan metode medial section (faktor perbandingan tengah).

A. Metode diagonal

Metode ini menggunakan garis diagonal dalam mendapatkan area

cetakan yang nantinya akan diisi oleh desain yang telah dibuat. Ada dua macam

teknik diagonal, yaitu :

a. Tipe tetap

Cara pertama dari metode diagonal adalah dengan tipe tetap. Disebut tipe tetap

karena ukuran area cetak dan area kosong ditentukan dari ukuran kertas yang

digunakan. Proses yang dilakukan adalah dengan menentukan lebih dahulu

ukuran kertas cetaknya. Kemudian proses dilanjutkan dengan membuat garis

diagonal panjang dan pendek, kemudian dari tiap titik perpotongannya ditarik

garis tegak lurus, untuk kemudian dibuat garis diagonal kembali antara garis tegak

lurus tadi.

STIKOM S

URABAYA

Page 10: BAB IV HASIL DAN EVALUASI SURABAYA - Dinamikarepository.dinamika.ac.id/500/7/BAB IV.pdf · syarat. b. Berkesempatan ... Di minggu kedua, penulis melakukan proses pembuatan desain

86

Gambar 4.1 Metode Diagonal Tipe Tetap

Dari hasil perpotongan garis-garis tersebut, didapatkan area cetak yang tetap

(warna abu-abu). Ukuran area cetak tersebut tergantung dari ukuran kertas yang

dipakai. Karakteristik area cetak yang dihasilkan dengan metode ini :

1. Area cetak tersebut bagus untuk seni atau keindahan.

2. Sesuai atau cocok untuk tempat sajak, foto album atau tempat image/gambar.

3. Kurang bagus untuk teks, karena terlalu banyak bagian tepinya (area kertas

yang bukan area cetak).

b. Tipe terukur

Cara kedua dari metode diagonal adalah dengan tipe terukur. Disebut tipe terukur

karena ukuran area cetak dan area kosong ditentukan dari ukuran lebar area cetak

yang akan digunakan. Caranya dengan membuat garis diagonal panjang dan

pendek, dan tentukan ukuran lebar area cetaknya. Berdasarkan ukuran lebar

tersebut, maka ditarik garis seukuran lebar tersebut yang digambar tepat di antara

dua garis diagonal dalam satu halaman (diagonal panjang dan pendek). Dari garis

tersebut, ditarik kembali garis tegak lurus ke bawah sampai mengenai garis

diagonal panjang, sehingga ditemukan tinggi area cetak.

STIKOM S

URABAYA

Page 11: BAB IV HASIL DAN EVALUASI SURABAYA - Dinamikarepository.dinamika.ac.id/500/7/BAB IV.pdf · syarat. b. Berkesempatan ... Di minggu kedua, penulis melakukan proses pembuatan desain

87

Gambar 4.2 Metode Diagonal Tipe Terukur

Karakteristik area cetak yang dihasilkan dengan metode ini yaitu:

1. Cocok untuk teks karena area cetak yang lebih luas

2. Ekonomis, karena tidak membuang terlalu banyak area kosong

3. Batas-batas terlalu kecil, sehingga agak kurang baik untuk buku yang

membutuhkan batas-batas yang agak lebar.

B. Metode medial section

Metode medial section ada dua macam yaitu:

a. Metode aturan pokok perbandingan 2:3:4:5

Metode ini membagi area cetak mengikuti aturan pokok 2 : 3 : 4 : 5, dimana untuk

margin dalam sebesar 2 bagian, atas 3 bagian, luar 4 bagian dan bawah 5 bagian.

STIKOM S

URABAYA

Page 12: BAB IV HASIL DAN EVALUASI SURABAYA - Dinamikarepository.dinamika.ac.id/500/7/BAB IV.pdf · syarat. b. Berkesempatan ... Di minggu kedua, penulis melakukan proses pembuatan desain

88

b. Metode perbandingan proporsi 3 : 5

Metode ini dipakai kalau kita terpaksa menghadapi ukuran kertas dan bidang

cetak yang menunjukkan proporsi yang tidak baik. Caranya, bidang kiri dan kanan

diberi 8 bagian untuk daerah kosongnya, kiri 3 bagian dan kanan 5 bagian. Juga

untuk atas dan bawah diberi 8 bagian, dimana atas 3 bagian dan bawah 5 bagian.

Perhitungan yang dilakukan adalah per bagian tinggi dan bagian lebar antara area

kertas dan area cetak. Biasanya metode ini tidak membutuhkan koreksi pada saat

perhitungan, karena hasil perhitungan antara batas-batas tesebut sudah sesuai.

a. Metode Aturan Pokok b. Metode Aturan Proporsi 3.5

Perbandingan 2:3:4:5

Gambar 4.3 Metode Medial Section

STIKOM S

URABAYA