BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab...

25
72 BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA IV.1. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Sebagai perusahaan Asuransi umum yang berkembang pesat, PT Asuransi Eka Lloyd Jaya sedang melakukan perubahan secara struktural dan secara sistem. Perusahaan sadar akan pentingnya kecepatan dan ketepatan informasi bagi perkembangan perusahaan. Salah satu bidang yang paling menentukan ketepatan dan kecepatan penyajian informasi adalah mempunyai suatu sistem informasi yang cepat dan tepat guna. Oleh sebab itu, penggunaan komputer dan program yang tepat sangatlah penting. Pada sistem yang berjalan di PT Asuransi Eka Lloyd Jaya, proses-proses yang penting telah dilakukan secara komputerisasi yang dirasakan kurang memadai pada saat skripsi ini disusun adalah perubahan secara sistem. Sistem yang dimiliki oleh perusahaan pada saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Untuk itu akan dijabarkan lebih lanjut mengenai kelemahan dari sistem tersebut. Selain itu akan diusulkan perbaikan – perbaikan untuk setiap kelemahan yang ada, sehingga diharapkan untuk masa yang akan datang sistem pada perusahaan dapat berjalan secara maksimal. Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi penjualan yang berjalan pada perusahaan, dari penjabaran tersebut ditemukan

Transcript of BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab...

Page 1: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

72

BAB IV

EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN

PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA

IV.1. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Sebagai perusahaan Asuransi umum yang berkembang pesat, PT Asuransi

Eka Lloyd Jaya sedang melakukan perubahan secara struktural dan secara sistem.

Perusahaan sadar akan pentingnya kecepatan dan ketepatan informasi bagi

perkembangan perusahaan. Salah satu bidang yang paling menentukan ketepatan

dan kecepatan penyajian informasi adalah mempunyai suatu sistem informasi

yang cepat dan tepat guna. Oleh sebab itu, penggunaan komputer dan program

yang tepat sangatlah penting. Pada sistem yang berjalan di PT Asuransi Eka

Lloyd Jaya, proses-proses yang penting telah dilakukan secara komputerisasi yang

dirasakan kurang memadai pada saat skripsi ini disusun adalah perubahan secara

sistem.

Sistem yang dimiliki oleh perusahaan pada saat ini masih memiliki

beberapa kelemahan. Untuk itu akan dijabarkan lebih lanjut mengenai kelemahan

dari sistem tersebut. Selain itu akan diusulkan perbaikan – perbaikan untuk setiap

kelemahan yang ada, sehingga diharapkan untuk masa yang akan datang sistem

pada perusahaan dapat berjalan secara maksimal.

Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi

penjualan yang berjalan pada perusahaan, dari penjabaran tersebut ditemukan

Page 2: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

73

beberapa kelemahan dari sistem yang berjalan. Adapun evaluasi yang dilakukan

terhadap sistem yang berjalan meliputi :

1. Evaluasi terhadap dokumen yang digunakan

2. Evaluasi terhadap prosedur penjualan.

3. Evaluasi terhadap pengendalian yang diterapkan.

4. Evaluasi terhadap sistem pelaporan.

Untuk lebih lanjut, evaluasi tersebut di atas akan dibahas lebih rinci dalam bab

ini.

IV.2. Evaluasi terhadap dokumen yang digunakan

Dari evaluasi yang dilakukan terhadap dokumen yang digunakan, terdapat

beberapa dokumen penting yang tidak terdapat dalam proses–proses yang

berlangsung dan nomor urut tercetak.

Berikut adalah kelebihan dari segi dokumen yang digunakan:

1. Secara umum dokumen yang digunakan oleh perusahaan telah sesuai dengan

standar dokumen yang digunakan secara umum. Dalam hal ini pihak

manajemen telah cukup berupaya dalam membangun suatu sistem

pengendalian dokumen yang memenuhi sistem pengendalian internal.

2. Dokumen yang digunakan mempunyai format yang sederhana, padat dan jelas

dan mudah dimengerti oleh user sehingga dalam proses pengisian user tidak

mengalami kesulitan. Hal ini untuk mencegah kesalahan pengisian oleh user.

3. Dokumen yang penting, misalnya dokumen SPPA (Surat Permintaan

Penutupan Asuransi) telah mendapat otorisasi dari manajemen yang

Page 3: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

74

berwenang. Hal ini menunjukkan telah adanya sistem otorisasi yang tepat

dalam perusahaan yang akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan

yang dapat dipercaya.

Berikut adalah kelemahan dari segi dokumen yang digunakan :

1. Bagian Pemasaran

a. Di bagian pengajuan SPPA pada sistem yang berjalan, untuk setiap objek

pertanggungan yang ditolak, tidak terdapat surat tolakan dari setiap

aplikasi yang diajukan oleh calon tertanggung. Bagian Pemasaran hanya

akan konfirmasi kepada calon tertanggung dengan menyampaikan

penolakan penanggungan secara lisan melalui telepon. Proses ini dapat

menimbulkan kecurangan karena penolakan dapat saja tanpa otorisasi dari

manajemen. Skenario yang mungkin terjadi adalah jika ada staf Pemasaran

yang berencana memindahkan bisnis perusahaan ke perusahaan lain, staf

tersebut dapat langsung menolak pertanggungan dengan mereferensikan

calon tertanggung ke perusahaan lainnya.

Seharusnya untuk setiap aplikasi yang ditolak, dibuat surat penolakan

pertanggungan dengan alasan mengapa objek pertanggungan tersebut

ditolak, karena dengan adanya surat penolakan ini, perusahaan dapat

mempertanggungjawabkan semua permohonan yang diterima maupun

yang ditolak dan diotorisasi atau diketahui oleh pejabat yang berwenang.

Alasan mengapa tidak terdapatnya surat penolakan pertanggungan pada

awalnya karena dengan melalui telepon, dirasakan lebih cepat dan lebih

efisien. Namun sebagai konsekuensi dari ini, sering tidak terdata

Page 4: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

75

penolakan yang terjadi dan tertanggung juga tidak mendapat alasan secara

tertulis mengapa pengajuannya ditolak.

Berdasarkan kondisi diatas, disarankan segala penolakan yang terjadi tetap

didata dan diinformasikan kepada tertanggung secara tertulis. Dengan

demikian kredibilitas perusahaan dapat dipertahankan serta untuk data

penolakan, dapat dijadikan sebuah dasar statistik resiko. Dari statistik ini,

perusahaan dapat melakukan seleksi resiko yang lebih baik.

b. Di bagian pemasaran, tidak terdapat pembuatan Surat Permintaan Survey

yang akan menjadi dasar dari survey yang dilakukan oleh surveyor. Pada

sistem yang berjalan sekarang, bagian Pemasaran hanya meminta surveyor

secara lisan dan dengan menyampaikan SPPA saja.

Proses ini berhubungan secara tidak langsung dengan bagian penolakan

pertanggungan seperti yang telah dijelaskan di atas. Idealnya, permintaan

survey oleh bagian pemasaran kepada bagian survey harus secara tertulis,

dengan begitu segala proses mempunyai history dokumen secara jelas

serta bagian survey dapat bekerja lebih teratur dan rapi.

Mungkin untuk volume kerja yang kecil, belum ditemukan kebutuhan

yang berarti, maka dari itu perusahaan sampai dengan sekarang masih

belum menerapkan surat permintaan survey dan dirasakan permintaan

survey secara lisan saja, sudah memadai.

Namun jika diperhatikan secara seksama, dapat ditemukan ada kelemahan

pada sistem yang berjalan sekarang, karena tanpa catatan permintaan

Page 5: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

76

survey, kesalahpahaman dapat terjadi antara bagian survey dengan bagian

pemasaran.

Untuk menutupi kemungkinan-kemungkinan kesalahpahaman, maka

sangat disarankan untuk mempunyai suatu permintaan survey yang

berfungsi sebagai suatu surat perintah kerja. Dengan adanya surat ini,

maka setiap permintaan pertanggungan akan mempunyai data dokumen

yang lengkap sehingga untuk mengetahui sejarah dokumen dapat lebih

mudah untuk diketahui dan output dari survey bisa dijadikan dasar tentang

nilai pertanggungan dan besarnya premi.

2. Bagian Keuangan

a. Di bagian Keuangan, tidak terdapat rekap dari polis-polis yang akan

dilunasi oleh bagian Akuntansi. Bagian Akuntansi hanya mencatat

pelunasan polis-polis yang telah dibayar berdasarkan voucher yang

diterima dari bagian keuangan.

Selain untuk supaya semua data dapat terdata secara rapi dan jelas, dengan

adanya rekapan polis-polis yang akan dilunasi, bagian akuntansi dapat

melakukan pemeriksaan terhadap voucher-voucher yang diterima dari

bagian keuangan dan dapat mengontrol penerimaan kas dari polis yang

seharusnya sudah dibayar.

Kembali lagi perusahaan mengambil langkah untuk melakukan proses

demi efisiensi kerja, namun tanpa pendataan yang rapi, kemungkinan

kesalahan dapat lebih sering terjadi dan dari kesalahan yang terjadi

berakibat fatal terhadap unit penagihan pada bagian keuangan, karena jika

Page 6: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

77

salah satu voucher terselip sewaktu diserahkan ke bagian akuntansi, maka

status pada system untuk polis-polis tersebut tidak akan dilunasi, karena

bagian akuntansi hanya melunasi berdasarkan voucher yang diterima. Hal

ini memungkinkan terjadinya duplikasi penagihan yang akan merugikan

tertanggung dan merusak kredibilitas perusahaan.

Berdasarkan analisa tersebut, dapat dilihat betapa pentingnya rekapan

polis-polis yang akan dilunasi dan oleh sebab itu disarankan pengadaan

rekap polis yang akan dilunasi dari bagian keuangan untuk diserahkan ke

bagian akuntansi yang dilekatkan bersama dengan voucher-voucher yang

bersangkutan.

b. Nomor urut yang terdapat pada dokumen membantu untuk menghindari

duplikasi dokumen. Hal ini juga berfungsi untuk :

c. Menghindari ada lebih dari satu dokumen dengan nomor yang sama

tetapi berbeda isinya.

d. Menyadari jika ada dokumen yang hilang.

e. Menghindari kurangnya pengendalian untuk mengurangi kecurangan.

3. Proses persetujuan Pertanggungan

Pada proses persetujuan pertanggungan, manajemen hanya menyetujui

objek pertanggungan dengan cara menandatangani SPPA yang diajukan.

Manajemen terlebih dahulu menganalisa laporan survey yang disampaikan

oleh surveyor dan kemudian berdasarkan panduan penerimaan resiko dan

pengalaman, manajemen kemudian menetapkan untuk menerima

pertanggungan atau tidak. Pada proses ini tidak terdapat pencatatan dokumen

Page 7: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

78

secara benar dan lengkap, karena manajemen hanya akan membubuhkan tanda

tangan dan menambahkan informasi tambahan seperti rate yang menjadi dasar

perhitungan premi.

Untuk idealnya segala keputusan yang telah diambil tidak dilakukan

hanya dengan membubuhkan tanda tangan pada SPPA saja, tetapi harus

melalui pendokumentasian yang tegas dan jelas.

Berhubung karena perusahaan pada awalnya merancang sistem asuransi

dari sistem manual, maka pada proses ini menurut perusahaan sudah memadai

atau cukup hanya dengan menanda tangani SPPA.

Karena informasi persetujuan pertanggungan ditambahkan secara

manual, maka informasi ini juga dapat diganti secara manual. Sebagai contoh,

angka 0(nol) dapat dengan mudah diganti menjadi 6(enam) dan seterusnya.

Dan ini sangat berpengaruh pada perhitungan premi selanjutnya.

Untuk mencegah penyimpangan yang mungkin terjadi, maka disarankan

untuk menerbitkan sebuah Surat Penerbitan Polis yang berisi semua informasi

yang dibutuhkan. Dan surat penerbitan polis ini secara otomatis diterbitkan

oleh sistem dan juga terdapat nomor register. Jika terdapat kesalahan pada

surat persetujuan, manajemen dapat melakukan pergantian (koreksi) terhadap

informasi yang telah dimasukkan, namun informasi lama di dalam sistem

tetap ada.

4. Bagian Survey

Page 8: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

79

Di bagian survey, tidak terdapat analisa terhadap setiap objek

pertanggungan yang disurvey. Surveyor hanya menyampaikan detil dari objek

pertanggungan tanpa menyampaikan rekomendasi apapun.

Seharusnya, surveyor akan mengambil gambar dari objek pertanggungan

dan mengisi formulir survey sesuai dengan informasi yang terdapat dalam

formulir tersebut. Selanjutnya surveyor yang melakukan survey terhadap

objek pertanggungan harus merekomendasikan apakah perusahaan harus

menerima atau menolak pertanggungan tersebut karena yang mengetahui fisik

objek pertanggungan secara langsung adalah surveyor.

Pada sistem yang berjalan, dirasakan masih belum membutuhkan

rekomendasi dari surveyor, karena menurut perusahaan bagian survey hanya

bertugas mengambil data sedangkan keputusan ditentukan dari manajemen.

Jadi semua keputusan masih berdasarkan keputusan murni dari manajemen.

Karena manajemen tidak berhubungan langsung dengan objek

pertanggungan, maka keputusan yang diambil hanya berdasarkan gambar

yang diambil oleh surveyor. Dari gambar, kondisi yang terlihat hanyalah

sebatas gambar yang diambil. Dan oleh sebab itu, banyak klaim yang

seharusnya dapat dicegah jika surveyor memberikan rekomendasi secara tepat

dan jelas sehingga manajemen dapat mengambil keputusan dengan lebih baik.

Untuk menekan supaya resiko yang diterima oleh perusahaan adalah

resiko bagus, maka disarankan agar surveyor memberikan rekomendasi yang

disurvey secara lengkap dan menggambarkan secara jelas keadaan objek

Page 9: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

80

pertanggungan sehingga pihak manajemen sewaktu membaca laporan survey

dapat memberikan rekomendasi yang lebih tepat.

IV.3. Evaluasi terhadap penjualan

Dari evaluasi yang dilakukan, ditemukan beberapa kelebihan dan

kekurangan dalam penjualan.

Berikut adalah kelebihan dari penjualan :

1. Transaksi penjualan tidak dilaksanakan secara lengkap oleh satu bagian, tetapi

dilaksanakan oleh beberapa bagian yang saling terkait, meliputi :

• Bagian Pemasaran

• Bagian Produksi

• Bagian Keuangan

• Bagian Akuntansi

Sehingga setiap pelaksanaan transaksi selalu ada internal check yang

mengakibatkan pekerjaan karyawan yang satu dicek keandalan dan ketelitiannya

oleh karyawan lainnya.

2. Sistem informasi akuntansi dilakukan dua kali proses, yakni oleh bagian

Pemasaran secara manual dan sederhana karena hasilnya tidak untuk

dilaporkan kepada manajer tetapi hanya sebagai bahan perbandingan dengan

keluaran yang dihasilkan oleh system informasi penjualan secara

komputerisasi. Proses kedua dilakukan oleh bagian akuntansi secara

komputerisasi dan dilakukan secara lengkap. Laporan ini kemudian akan

Page 10: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

81

diserahkan kepada manajemen yang digunakan untuk keperluan pengambilan

keputusan mengenai strategi penjualan.

3. Adanya survey terhadap setiap resiko yang diajukan, sehingga mengurangi

kemungkinan terjadinya klaim terhadap resiko tersebut.

4. Sistem penjualan yang berjalan sangatlah sederhana sehingga memudahkan

penjualan asuransi oleh bagian pemasaran.

5. Sistem informasi akuntansi penjualan secara keseluruhan menghasilkan

laporan-laporan yang cukup memadai untuk keperluan intern perusahaan.

6. Penjualan yang dilakukan semua melalui pengisian formulir SPPA, sehingga

dapat dijadikan bukti adanya keinginan dari tertanggung untuk

mengasuransikan objek pertanggungannya.

7. Fungsi penjualan terpisah dari fungsi pencatatan piutang, sehingga

menghilangkan adanya kemungkinan terjadinya penyelewengan.

Berikut adalah kelemahan dari sistem penjualan yang berjalan :

1. Pendistribusian data dan informasi yang lambat

Pada sistem yang berjalan, pendistribusian data dan informasi terhitung

lambat. Bagian pemasaran hanya menyampaikan informasi kepada bagian lain

melalui SPPA yang ada dan setiap bagian yang terlibat dalam serah terima

data harus mencatat proses serah terima tersebut dalam buku register.

Setelah dianalisa, proses ini dapat disederhanakan. Melalui suatu sistem

register secara terpusat, entry data hanya perlu dilakukan sekali saja, yakni

pada bagian Pemasaran. Pada saat Pemasaran melakukan entry data, maka

akan terbentuk suatu nomor register untuk setiap SPPA, baik itu diterima

Page 11: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

82

maupun tidak. Berdasarkan register SPPA ini, semua serah terima manual

dapat digantikan oleh system.

Satu satunya alasan yang ditemukan sewaktu penganalisaan dilakukan

adalah pada saat penerapan system yang berjalan sekarang, proses register

juga masih merupakan proses yang masih dalam tahap manual, karena belum

dilihat kebutuhannya pada saat penerapan proses yang berjalan.

Akibat dari adanya proses manual seperti yang dijelaskan di atas, maka

akibat yang sudah benar-benar terjadi adalah lambatnya pendistribusian data.

Dengan lambatnya informasi sampai ke bagian lain, secara otomatis proses

selanjutnya akan terhambat.

Untuk memperlancar dan mempercepat proses yang berjalan pada

system, sangat disarankan untuk mendesign suatu sistem yang

terkomputerisasi yang hanya dengan menginput pada bagian Pemasaran dan

setiap bagian yang membutuhkan informasi dapat melihat dan menggunakan

informasi tersebut sesuai dengan hak akses masing-masing.

2. Belum terdapat Internal Audit.

Pada struktur organisasi system berjalan, dapat dilihat belum terdapatnya

bagian internal audit. Pada sistem berjalan semua pengecekan dilakukan

melalui 2 tahap, yakni pengecekan pertama melalui supervisor masing-masing

bagian. Supervisor akan mengecek semua pekerjaan sesuai dengan sistem dan

prosedur yang berlaku. Tahap kedua adalah melalui manajemen yang

mengecek. Manajemen akan mengecek sesuai dengan pedoman yang ada.

Page 12: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

83

Untuk mendapatkan hasil yang lebih dapat dipercaya, diperlukan suatu

bagian independent yang bertugas untuk melakukan pengecekan terhadap

sistem-sistem yang berjalan dan untuk memastikan bahwa segala sesuatu telah

berjalan sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku.

Melalui analisa yang dilakukan, ditemukan bahwa manajemen merasa

yakin dan percaya terhadap hasil kerja masing-masing karyawan, sehingga

pada saat analisa dilakukan, manajemen masih belum merasa perlu adanya

bagian Intenal Audit dalam struktur organisasi.

Tanpa internal audit, pengecekan dapat menjadi tidak objektif, karena

setiap manajer akan berusaha untuk mempertahankan citra bagiannya masing-

masing. Sehingga ada kemungkinan kecurangan maupun kesalahan yang

terjadi pada bagiannya yang mungkin saja dapat berakibat fatal terhadap

proses bisnis perusahaan namun ditutup-tutupi.

Untuk itu, sangatlah disarankan perusahaan mempunyai suatu bagian

Internal Audit yang bertanggung jawab secara langsung kepada Badan

Direksi. Internal audit ini mempunyai tugas dan kewajiban menganalisa

sistem yang berjalan dan memastikan semua proses dan prosedur telah

berjalan sesuai dengan system dan prosedur yang berlaku pada perusahaan.

IV.4. Evaluasi atas prosedur piutang

Setelah melakukan evaluasi terhadap prosedur piutang, terdapat beberapa

kelebihan dan kelemahan pada system yang berjalan.

Berikut adalah kelebihan dari prosedur piutang :

Page 13: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

84

1. Adanya pemisahan fungsi dari bagian–bagian yang terlibat, yaitu bagian

penagihan dengan bagian pencatatan.

2. Terdapat daftar tagihan yang memuat daftar-daftar tertanggung mana saja

yang belum melakukan pembayaran sehingga memudahkan bagian penagihan

dalam melakukan penagihan terhadap piutang perusahaan.

3. Sistem informasi yang ada menghasilkan keluaran berupa informasi yang

cukup memadai untuk keperluan manajemen perusahaan dan dapat dibaca,

dimengerti oleh user dan dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan

yang berkaitan dengan piutang. Misalnya laporan analisa umur piutang.

Sedangkan kelemahan dari sistem yang ada adalah sebagai berikut :

Tidak terdapat Surat Pernyataan Piutang

Sistem tidak menghasilkan suatu keluaran berupa Surat Pernyataan

Piutang kepada tertanggung yang memiliki hutang kepada perusahaan sebagai

konfirmasi. Pada sistem berjalan, bagian keuangan hanya menagih piutang

sesuai dengan yang terdata di sistem, sedangkan tertanggung tidak mengetahui

status piutangnya.

Agar masing-masing pihak yang terkait mempunyai data yang akurat,

selain pihak perusahaan yang mengetahui status tagihan, tertanggung juga

seharusnya menerima pemberitahuan mengenai status tagihan polis yang

dimilikinya.

Pada awal usaha, perusahaan hanya mempunyai pelanggan retail,

namun dengan berkembangnya perusahaan, bisnis Asuransi tidak hanya lagi

pada pelanggan retail, namun telah terdapat beberapa corporate business.

Page 14: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

85

Pada usaha retail, perusahaan merasa masih belum memerlukan Surat

Pernyataan Piutang, karena pada dasarnya 1 pelanggan hanya mempunyai 1

polis.

Baik dari segi retail maupun corporate, perusahaan Asuransi terkait

dengan kebijakan pemerintah, yakni setiap polis mempunyai usia piutang

maksimal 2 bulan. Sehingga jika masih terdapat piutang yang melebihi umur

piutang, maka perusahaan mempunyai hak untuk memutuskan Asuransi

secara sepihak.

Melihat dari efek yang dijelaskan di atas, sangat disarankan kepada

perusahaan untuk memiliki surat pernyataan piutang. Dari satu sisi,

perusahaan dapat lebih mengendalikan usia piutang, yang secara tidak

langsung akan mempengaruhi RBC (Risk Based Capital) perusahaan. Dengan

RBC yang rendah, maka perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban yang

dituntut oleh Departemen Keuangan.

IV.5. Evaluasi terhadap Pengendalian yang diterapkan.

1. Pengendalian Umum (General Control)

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, pada pengendalian umum (general

control) perusahaan telah memadai, hanya beberapa bagian yang perlu

diusulkan perubahan.

a. Pengendalian organisasi

Pada Bab III telah dipaparkan bahwa setiap unit dalam struktur

organisasi telah mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap

Page 15: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

86

bagiannya masing-masing, dan tidak terjadi overlapping antar bagian.

Untuk manajer Keuangan dan Akuntansi, diusulkan dibagi menjadi 2

bagian supaya tidak terjadi overlapping dalam proses.

Selain itu, dengan adanya keharusan dalam mengambil hak cuti juga

tetap dijaga. Dengan adanya keharusan dalam mengambil hak cuti,

maka kinerja staf yang sedang cuti dapat direview dan adanya rotasi

secara rutin sehingga staf dapat mengetahui pekerjaan yang lain dan

tidak jenuh dalam bekerja, yang secara tidak langsung mempunyai

efek terhadap kinerja dan ketelitian bekerja staf yang bersangkutan.

b. Pengendalian Dokumen

Semua dokumen yang digunakan telah mempunyai nomor register

tersendiri sehingga keamanan dokumen yang beredar dapat

dikendalikan dengan bagus. Selain itu, perlu dibatasi juga akses ke

media penyimpan eksternal, misalnya untuk setiap komputer yang ada

sebaiknya tidak memiliki floppy disk, cd writer, flash disk, maupun

internet, sehingga setiap orang tidak bisa mengambil atau menyimpan

data ke dalam disket, cd, flash disk atau email disetiap komputer yang

ada. Karena dengan dibatasinya akses ke media penyimpan external,

maka keamanan data juga lebih terjamin.

c. Pengendalian Keamanan Data

Semua program yang digunakan telah mempunyai password dan hak

akses sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing- masing.

Karyawan bertanggung jawab penuh terhadap passwordnya masing-

Page 16: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

87

masing. Bagian IT mempunyai tanggung jawab penuh terhadap back

up yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada.

d. Pengendalian Perangkat Keras.

Bagian IT melakukan pemeriksaan untuk komputer yang mengalami

kerusakan dan kesalahan serta memelihara jaringan-jaringan komputer

di perusahaan. Untuk pengendalian perangkat keras fasilitas ruang

server perusahaan munggunakan sistem pin atau sidik jari untuk

menjaga ruang server, sehingga hanya bagian IT saja yang mempunyai

akses ke server secara fisik.

e. Pengendalian Keamanan Fisik.

Pengendalian terhadap keamanan fisik sudah dilakukan dengan baik

yaitu dengan adanya penggunaan stabilizer dan UPS pada setiap

komputer. Tetapi perlu juga diperhatikan tentang lokasi fisik

komputer, dimana lokasinya harus aman dari bahaya alam yaitu

sebuah gedung yang memiliki konstruksi yang kuat dan memiliki

akses terbatas ke fasilitas komputer dan memiliki pendingin ruangan.

2. Pengendalian Aplikasi (Application Control)

Pengendalian input.

Pada sistem yang berjalan, setiap input yang dilakukan oleh user telah

dilakukan verifikasi data terlebih dahulu. Pengendalian input yang

dilakukan tidak lain adalah dengan melakukan echo check terhadap

input yang dilakukan.

Page 17: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

88

Sesaat sebelum dilakukan update maupun insert ke dalam database,

user diberikan kesempatan terakhir untuk melakukan verifikasi yaitu

suatu preview dari setiap input yang dilakukan. Apabila data yang

dimasukkan telah benar / sesuai, user akan melanjutkan dengan

menekan tombol submit dan system akan melakukan update maupun

insert ke dalam database. Namun jika masih terdapat kesalahan input,

maka user akan mendapat sebuah warning message yang akan

meminta user untuk melakukan koreksi terhadap data-data yang salah.

Page 18: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

IV.6. Flowchart untuk sistem yang diusulkan

Gambar IV.1 Flowchart yang diuslkan

Page 19: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

90

Laporan Survey

SPPA1

2

Manajemen

Analisa resiko

diterima atau ditolak

Terima atau ditolak Terima

Tolak

Laporan Survey

SPPA

Surat penerbitan polis

Laporan Survey

SPPA

Surat penolakan pertanggungan

4

3

5

6

Register

Cetak surat Penerbitan polis

Register

Cetak surat Penolakan

pertanggungan

Entry No.SPPA

Entry No.SPPA

Gambar IV.2 Flowchart yang diuslkan lanjutan pertama

Page 20: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

Gambar IV.3 Flowchart yang diuslkan lanjutan kedua

Page 21: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

92

Bagian Pengiriman

8

Polis 5Polis 4

Polis 3Polis 2

Polis 1Kwitansi 5

Kwitansi 4Kwitansi 3

Kwitansi 2 1

Kwitansi

Proses Materai dan pembuatan

tanda terima

PemakaianMaterai

Distribusi Polis &

Kwitansi

Polis 5Kwitansi 5

Polis 3Kwitansi 3

Polis 2Polis 4

Kwitansi 4Lap. Materai

Tanda terima 2Kwitansi 2

9 10

11Polis 1Kwitansi 1

Tertanggung

N

Polis 5Polis 4

Polis 3Polis 2

Polis 1Kwitansi 5

Kwitansi 4Kwitansi 3

Kwitansi 2Kwitansi 1

Tanda terima 2Tanda terima 1

12

Lap.Materai

Tanda terima 1

Register

13

Piutang

Cetak Tanda terima

Polis 5Polis 4

Polis 3Polis 2

Polis 1Kwitansi 5

Kwitansi 4Kwitansi 3

Kwitansi 2 1

Kwitansi

Enty No.polis

16

Surat pernyataan piutang

Tertanggung

Gambar IV.4 Flowchart yang diuslkan lanjutan ketiga

Page 22: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

Gambar IV.5 Flowchart yang diuslkan lanjutan keempat

Page 23: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

Gambar IV.6 Flowchart yang diuslkan lanjutan kelima

Page 24: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

Gambar IV.7 Flowchart yang diuslkan lanjutan keenam

Page 25: BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2007-1-00005-AK-Bab 4.pdf · Pada bab sebelumnya telah dijabarkan sistem informasi akuntansi ... Berikut

Gambar IV.8 Flowchart yang diuslkan lanjutan ketujuh