BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum …eprints.stainkudus.ac.id/253/7/8. BAB IV.pdf4...
Transcript of BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum …eprints.stainkudus.ac.id/253/7/8. BAB IV.pdf4...
33
BAB IV
DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum Bank Syari’ah Mandiri (BSM) Cabang Pati
1. Sejarah Bank Syari’ah Mandiri (BSM) Cabang Pati
Krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998
membawa hikmah tersendiri bagi tonggak sejarah sistem perbankan
syariah di Indonesia. Disaat bank- bank konvensional terkena imbas dari
krisis ekonomi, saat itulah berkembang pemikiran mengenai suatu konsep
yang dapat menyelamatkan perekonomian dari ancaman krisis yang
berkepanjangan.
Disisi lain, untuk menyelamatkan perekonomian secara global,
pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan penggabungan (merger)
4 (empat) bank pemerintah, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya,
Bank Exim dan Bapindo menjadi satu, satu bank yang kokoh dengan nama
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan
penggabungan tersebut juga menetapkan PT Bank Mnadiri (Persero) Tbk
sebagai pemilik mayoritas PT Bank Susila Bakti (BSB). PT BSB
merupakan salah satu bank konvensional yang dimiliki oleh Yayasan
Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota
Prestasi. Untuk keluar dari krisis ekonomi, PT BSB juga melakukan
upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.
Sebagai tindak lanjut dari pemikiran pengembangan sistem ekonomi
syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun 1998 yang memberi
peluang bagi bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking
system). Sebagai respon, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan
konsilidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah, yang
bertujuan untuk megembangkan layanan perbankan syariah di kelompok
perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk
34
melakukan konversi PT Bank Susila Bakti darik Bank konvensional
menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan
Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga
kegiatan uasaha BSB bertransformasi dari bank konvensional menjadi
bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank
Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris :
Sujipto, SH, No.23 tanggal 8 September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan
oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI
No.1/24/KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat
Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia
No.1/1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank
Syariah Mandiri (BSM). Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal
tersebut, PT Bank Syariah Mandiri (BSM) secara resmi mulai beroperasi
sejak Senin tanggal 25 Rajab H atau tanggal 1 November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri (BSM) hadir dan tampil dengan
hormanisasi idealisme usaha dengan nilai-nilai spiritual. Bank Syariah
Mandiri (BSM) tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan keduanya,
yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmonisasi idealisme usaha dan
nilai-nilai spiritual inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank
Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.
Tonggak Sejarah PT Bank Syariah Mandiri
1955 Pendirian PT Bank Industri Nasional (PT BINA)
1967 PT BINA berubah nama menjadi PT Bank Maritim Indonesia
1973 PT Bank Maritim Indonesia berubah nama menjadi PT Bank
Susila Bakti
1999 PT Bank Susila Bakti dikonversi dan berubah nama menjadi PT
Bank Syariah Mandiri meresmikan beroperasinya kantor baru cabang
Pati kemarin. Kantor baru yang berada di Plaza Pati A1-2, Jl Panglima
Sudirman No.207 tersebut merupakan kantor cabang atau outlet yang ke-
485 yang dimiliki BSM di seluruh Indonesia.
35
Direktur BSM Amran Nasution mengatakan BSM dimiliki oleh
Bank Mandiri 99,99 persen. BSM memiliki visi menjadi bank syariah
terpercaya pilihan mitra usaha. Misi perusahaan dicanangkan pada 5 hal di
antaranya mengutamakan penghimpunan dana dari konsumen dan
penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM atau mikro kecil dan
menengah. Serta mengembangkan nilai-nilai syariah univesal.
Acara peresmian BSM Cabang Pati dihadiri Bupati Pati H Tasiman,
Dia meyambut positif pembukaan cabang BSM di Pati. ” Ke depan dengan
kehadiran BSM kami harap dapat meningkatkan dan mengembangkan
perekomian masyarakat yakni dengan pelayanan yang prima dan
profesional.”
2. Visi dan Misi Bank Syari’ah Mandiri (BSM) Cabang Pati
a. Visi
Visi bank syariah mandiri sebagaimana disampaikan oleh pihak
manajemen bank syariah mandiri pati, bahwa bank syariah mandiri
berusaha untuk menjadi bank syariah terdepan dan modern. Terdepan
(menjadi bank syariah yang selalu unggul dalam segmen consumer,
micro, SME, commercial, dan corporate, dan Modern (menjadi bank
syariah dengan sistem layanan dan teknologi mutakhir yang
melampaui harapan nasabah.
b. Misi
Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata
industri yang berkesinambungan.
Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang
melampaui harapan nasabah.
Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran
pembiayaan pada segmen ritel.
Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang
sehat.
Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
36
3. Produk dan layanan
Bank Mandiri Syariah memiliki layanan keuangan di bidang syariah
(islamic banking), seperti tabungan, giro, deposito, pembiayaan konsumer,
investasi emas, haji dan umrah, produk jasa, hingga layanan BSM priority.
Sementara itu untuk layanan business banking BSM, ada corporate,
commercial, small banking, dan micro banking. Selain itu, ada layanan 24
jam, yaitu BSM Net Banking, Mobile Banking, BSM ATM, SMS banking,
call, card, notifikasi, e-money, dan keamananku.
4. Asuransi Mandiri Syariah
Setiap lembaga keuangan sekarang ini tidak lepas dari asuransi
(insurance). Tak terkecuali dengan Bank Mandiri yang bekerja sama
dengan PT Axa untuk menciptakan produk asuransi bernama Axa Mandiri.
Adapun produk asuransi dari Bank Mandiri Syariah melalui PT Axa
Mandiri Financial Service adalah Mandiri Sejahtera Mapan Syariah.
Produk asuransi ini melayani masyarakat yang ingin investasi di bidang
insurance dengan basis syariah.
Fitur dari produk asuransi syariah Mandiri, sesuai keterangan dari
Chief Financial Officer AXA Mandiri Iwan Pasila, antara lain
perlindungan kesehatan jika terdiagnosa salah satu dari 33 jenis penyakit
kritis, investasi berdasarkan profil risiko, proteksi asuransi jiwa sampai
100 tahun. Demikian informasi lengkap mengenai Bank Mandiri Syariah
(BSM) kantor cabang pembantu (KCP) Pati lengkap dengan penjelasan
tentang produk dan layanan hingga asuransi berbasis syariah.
B. Gambaran Umum Responden
1. Deskripsi Identitas Responden
Identitas responden merupakan segala sesuatu yang erat
hubungannya dengan diri responden secara individu, jumlah responden
dalam penelitian ini adalah 90 orang yang merupakan responden Bank
Syari’ah Mandiri (BSM) Cabang Pati.
37
2. Jenis Kelamin Responden
Data mengenai jenis kelamin dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Keterangan Jumlah Prosentase (%)
Laki-laki 27 30%
Perempuan 63 70%
Jumlah 90 orang 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 90 responden yang
berjenis kelamin laki-laki sebesar 27 atau (30%) dan yang berjenis
kelamin perempuan sebesar 63 atau (70%).
3. Usia Responden
Data mengenai pendidikan responden dapat dilihat dalam tabel
berikut ini:
Tabel 4.2
Usia Responden
Keterangan Jumlah Prosentase (%)
< 25 tahun 9 10%
26 – 30 tahun 23 26%
31 – 35 tahun 33 37%
< 35 tahun 25 28%
Jumlah 90 orang 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian responden
umur < 25 tahun yaitu sebanyak 9 orang (10%), umur 26-30 tahun yaitu
sebanyak 23 orang (26%), umur 31-35 tahun sebanyak 33 orang (37%)
dan umur > 35 tahun yaitu 25 orang (28%).
4. Pendidikan Responden
Data mengenai pendidikan responden dapat dilihat dalam tabel
berikut ini:
38
Tabel 4.3
Pendidikan Responden
Keterangan Jumlah Prosentase (%)
SD 3 3%
SLTP 14 16%
SMA/SMK 44 49%
S1 23 26%
S2 6 7%
Jumlah 90 orang 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian responden
berpendidikan SD yaitu sebanyak 3 orang (3%), SLTP yaitu sebanyak 14
orang (16%), SMA/SMK yaitu sebanyak 44 orang (49%), yang
berpendidikan S1 yaitu 23 orang (26%) dan yang berpendidikan S2 yaitu 6
orang (7%).
5. Pekerjaan Responden
Data mengenai pekerjaan responden dapat dilihat dalam tabel berikut
ini:
Tabel 4.4
Pekerjaan Responden
Keterangan Jumlah Prosentase (%)
Pedagang/Wiraswasta 35 39%
Pegawai Swasta 27 30%
PNS 22 24%
Lain-lain 6 7%
Jumlah 90 orang 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2015.
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian responden
pedagang/wiraswasta yaitu sebanyak 35 orang (39%), pegawai swasta
yaitu sebanyak 27 orang (30%), dan PNS yaitu sebanyak 22 orang (24%),
dan lain-lain sebanyak 6 orang (7%).
39
C. Deskripsi Angket
Penelitian yang dilakukan di Bank Syariah Mandiri Cabang Pati peneliti
berusaha mencari jawaban tentang tingkat kualitas pelayanan yang terdiri dari
atribut CARTER (Kepatuhan, Jaminan, Keandalan, Kemampuan fisik,
Empati, dan Daya tanggap) dari nasabah bank syariah mandiri cabang pati.
Jawaban angket tersebut akan memberikan gambaran tentang kualitas
pelayanan tersebut. Dalam memberikan kriteria, peneliti menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menentukan kelas interval
Agar dapat menentukan kategori atau kelas yang sesuai dengan
kebutuhan peneliti menggunakan Rumus Sturges :
Jumlah kategori (k) = 1 + 3,33 Log N
K = 1+ 3,33 Log (99)
= 1 + 5,254
= 7
2. Menentukan interval kategori. Interval kategori atau kelas adalah batas
bawah dan batas atas dari suatu kategori.
Interval kelas = Nilai terbesar - Nilai terkecil
Jumlah kelas
Interval kelas = 25 – 5
7
Interval kelas = 2,5
3. Membuat tabel kriteria
Tabel 4.5
Kriteria Kualitas Pelayanan
Interval Prosentase Kriteria Kepuasan
23 – 25,5 85% - 100% Sangat Baik Sangat Puas
20 – 22,5 71% - 84% Baik Puas
17 – 19,5 57% - 70% Cukup baik Cukup Puas
14 – 16,5 43% - 56% Netral Netral
11 – 13,5 29% - 42% Agak Tidak Baik Agak Tidak Puas
40
8 – 10,5 15% - 28% Tidak Baik Tidak Puas
5 – 7,5 1% - 14% Sangat Tidak Baik Sangat Tidak Puas
1. Variabel Complaince (Kepatuhan) (X1)
Complaince (kepatuhan) merupakan kemampuan untuk menjalankan
hukum Islam dan beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip jasa keuangan
syariah dan ekonomi Islam, dalam penelitian ini indikatornya dilihat dari:
konsistensi terhadap hukum dan prinsip-prinsip Islam, tidak ada bunga
tabungan dan bunga pinjaman, dan ketersediaan produk-produk dan servis
Islami. Adapun tanggapan nasabah terhadap complaince (kepatuhan) pada
karyawan Bank Syari’ah Mandiri (BSM) Cabang Pati dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 4.6
Frekuensi Variabel Complaince (Kepatuhan)
Butir
Pertanyaan
Complaince (Kepatuhan) (X1)
STS TS RR S SS
1 2 3 4 5
B1 1 9 8 42 30
B2 18 25 44 3
B3 3 19 26 36 6
B4 37 41 2 10
Skor Total 1211
Mean 13,46
Sumber: print out SPSS
Berdasarkan tabel di atas maka skor total menunjukkan angka
1121 dan nilai tersebut gunakan untuk mengetahui tingkat atribut
kepatuhan
1211 x 100% = 60,5%
5 x 4 x 100
Dari perhitungan diketahui bahwa kepatuhan karyawan BSM
Cabang Pati mempunyai nilai 60,5% berada dalam kriteria cukup baik.
41
2. Variabel Assurance (Jaminan) (X2)
Assurance (jaminan) merupakan kemampuan karyawan atas
pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas, keramah-tamahan,
perkataan atau kesopanan dalam memberikan pelayanan, ketrampilan
dalam memberikan informasi dan kemampuan dalam menanamkan
kepercayaan nasabah terhadap perusahaan, dalam penelitian ini
indikatornya dilihat dari: kesopanan dan staff yang ramah, kenyamanan
ruang tunggu, dan berpengetahuan dan berpengalaman. Adapun tanggapan
nasabah terhadap assurance (jaminan) pada karyawan Bank Syari’ah
Mandiri (BSM) Cabang Pati dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.7
Frekuensi Variabel Assurance (Jaminan)
Butir
Pertanyaan
Assurance (Jaminan) (X2)
STS TS RR S SS
1 2 3 4 5
B1 3 12 36 19 20
B2 1 14 42 29 4
B3 15 24 41 7 3
B4 15 26 38 11 0
B5 27 47 6 7 3
Skor Total 1238
Mean 13,76
Sumber: print out SPSS
Berdasarkan tabel di atas maka skor total menunjukkan angka
1238 dan nilai tersebut gunakan untuk mengetahui tingkat atribut
kepatuhan
1238 x 100% = 49,52%
5 x 5 x 100
Dari perhitungan diketahui bahwa kepatuhan mempunyai
nilai 49,52% berada dalam kriteria netral.
42
3. Variabel Reliabilty (Keandalan) (X3)
Reliabilty (keandalan) merupakan suatu kemampuan untuk
memberikan jasa yang dijanjikan dengan akurat dan terpercaya. Artinya
pelayanan yang diberikan handal dan bertanggung jawab, karyawan sopan
dan ramah, dalam penelitian ini indikatornya dilihat dari: kenyamanan
(waktu yang singkat untuk layanan dimana saja, pengetahuan yang luas
dari produk dan layanan yang diberikan, dan keamanan transaksi. Adapun
tanggapan nasabah terhadap reliabilty (keandalan) pada karyawan Bank
Syari’ah Mandiri (BSM) Cabang Pati dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.8
Frekuensi Variabel Reliabilty (Keandalan)
Butir
Pertanyaan
Reliabilty (Keandalan) (X3)
STS TS RR S SS
1 2 3 4 5
B1 3 12 36 19 20
B2 1 14 42 29 4
B3 15 24 41 7 3
B4 15 26 38 11
B5 27 47 6 7 3
Skor Total 1483
Mean 16,48
Sumber: print out SPSS
Berdasarkan tabel di atas maka skor total menunjukkan angka
1483 dan nilai tersebut gunakan untuk mengetahui tingkat atribut
kepatuhan
1843 x 100% = 59,32%
5 x 5 x 100
Dari perhitungan diketahui bahwa kepatuhan mempunyai
nilai 59,32% berada dalam kategori cukup baik.
4. Variabel Tangibles (Kemampuan Fisik) (X4)
Tangibles (kemampuan fisik) merupakan suatu bentuk penampilan
fisik, peralatan personal, media komunikasi dan hal-hal yang lainnya yang
bersifat fisik, dalam penelitian ini indikatornya dilihat dari: penampilan
43
luar, kecepatan dan ketepatan dalam bertransaksi dan jam buka operasi.
Adapun tanggapan nasabah terhadap Tangibles (kemampuan fisik) pada
karyawan Bank Syari’ah Mandiri (BSM) Cabang Pati dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 4.9
Frekuensi Variabel Tangibles (Kemampuan Fisik)
Butir
Pertanyaan
Tangibles (Kemampuan Fisik) (X4)
STS TS RR S SS
1 2 3 4 5
B1 21 37 23 9
B2 3 15 36 21 15
B3 6 17 25 33 9
B4 3 9 33 30 15
B5 3 3 39 27 18
Skor Total 1521
Mean 16,9
Sumber: print out SPSS
Berdasarkan tabel di atas maka skor total menunjukkan angka
1521 dan nilai tersebut gunakan untuk mengetahui tingkat atribut
kepatuhan
1521 x 100% = 60,84%
5 x 5 x 100
Dari perhitungan diketahui bahwa kepatuhan mempunyai
nilai 60,84% berada dalam cukup baik.
5. Variabel Empathy (Empati) (X5)
Empathy (empati) merupakan kemampuan perusahaan dalam
memberikan perhatian yang bersifat individual atau pribadi kepada para
nasabahnya, dalam penelitian ini indikatornya dilihat dari: lokasi BSM
(mudah untuk dijangkau), kepercayaan dalam manajemen BSM dan
produk dan layanan profitabilitas. Adapun tanggapan nasabah terhadap
empathy (empati) pada karyawan Bank Syari’ah Mandiri (BSM) Cabang
Pati dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
44
Tabel 4.10
Frekuensi Variabel Empathy (Empati)
Butir
Pertanyaan
Empathy (Empati) (X5)
STS TS RR S SS
1 2 3 4 5
B1 30 30 24 6
B2 15 25 42 5 3
B3 30 30 24 6
Skor Total 778
Mean 8,64
Sumber: print out SPSS
Berdasarkan tabel di atas maka skor total menunjukkan angka
778 dan nilai tersebut gunakan untuk mengetahui tingkat atribut
kepatuhan
778 x 100% = 51,87%
5 x 3 x 100
Dari perhitungan diketahui bahwa kepatuhan mempunyai
nilai 51,87% berada dalam kritera netral.
6. Variabel Responsiveness (Daya Tanggap) (X6)
Responsiveness (daya tanggap) merupakan suatu respon/kesigapan
karyawan dalam membantu nasabah dan memberikan pelayanan yang
cepat dan tanggap, dalam penelitian ini indikatornya dilihat dari:
mengetahui kebutuhan pelanggan atau bersedia untuk membantu, cara
karyawan melakukan pelanggan dan pelayanan yang cepat dan tanggap.
Adapun tanggapan nasabah terhadap reliabilty (keandalan) pada karyawan
Bank Syari’ah Mandiri (BSM) Cabang Pati dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 4.11
Frekuensi Variabel Responsiveness (Daya Tanggap)
Butir
Pertanyaan
Responsiveness (Daya Tanggap) (X6)
STS TS RR S SS
1 2 3 4 5
B1 3 11 43 21 12
45
B2 3 13 47 15 12
B3 0 30 30 18 12
Skor Total 870
Mean 9,67
Sumber: print out SPSS
Berdasarkan tabel di atas maka skor total menunjukkan angka
870 dan nilai tersebut gunakan untuk mengetahui tingkat atribut
kepatuhan
1238 x 100% = 58%
5 x 3 x 100
Dari perhitungan diketahui bahwa kepatuhan mempunyai
nilai 58% berada dalam kriteria cukup baik.
7. Variabel Kepuasan Nasabah (Y)
Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang
muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja
(hasil) suatu produk dan harapan-harapannya, dalam penelitian ini
indikatornya dilihat dari: adanya kekuatan kerjasama antara nasabah dan
BSM, adanya perhatian dari lembaga pada nasabah, adanya pemberian
kenyataan dalam kerjasama pada nasabah, adanya tanggapan yang dari
nasabah tentang lembaga BSM dan adanya kepercayaan dari nasabah pada
BSM. Adapun tanggapan nasabah terhadap kepuasan nasabah pada
karyawan Bank Syari’ah Mandiri (BSM) Cabang Pati dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 4.12
Frekuensi Variabel Kepuasan Nasabah
Butir
Pertanyaan
Kepuasan Nasabah (Y)
STS TS RR S SS
1 2 3 4 5
B1 0 6 7 50 27
B2 2 27 32 29 0
B3 1 9 41 24 15
B4 1 4 5 54 26
B5 0 28 32 30 0
46
Skor Total 1591
Mean 17,68
Sumber: print out SPSS
Berdasarkan tabel di atas maka skor total menunjukkan angka
1591 dan nilai tersebut gunakan untuk mengetahui tingkat atribut
kepatuhan
1591 x 100% = 63%
5 x 5 x 100
Dari perhitungan diketahui bahwa kepatuhan mempunyai
nilai 63% berada dalam kriteria cukup puas.
D. Analisis Data
1. Hasil Uji Instrumen
Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, penulis
menggunakan analisis SPSS 16. Berikut ini hasil pengujian validitas
reliabilitas dari masing-masing variabel.
a. Variabel Complaince (Kepatuhan) (X1)
Uji Validitas dimaksudkan untuk menguji indikator dalam
variabel dan untuk memastikan bahwa indikator yang digunakan
dalam penelitian ini benar-benar mampu dipahami dengan baik oleh
responden. Dari hasil pengujian validitas variabel compliance
diperoleh nilai sebagai berikut :
Tabel 4. 13
Hasil Uji Validitas Variabel X1
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1 22.90 21.057 .665 .732
Item 2 23.56 23.261 .484 .776
Item 3 23.66 20.992 .662 .732
Item 4 24.08 21.780 .605 .748
Skor Total 13.46 6.970 1.000 .673
Sumber Data : Data primer yang diolah, 2015
47
Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat diketahui bahwa masing-
masing item memiliki r hitung lebih besar dari r tabel (0,207) dan
bernilai positif. Dengan demikian butir atau pertanyaan tersebut
dikatakan valid
b. Variabel Assurance (Jaminan) (X2)
Dari hasil pengujian validitas variabel Assurance diperoleh nilai
sebagai berikut :
Tabel 4.14
Hasil Uji Validitas Variabel X2
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1 23.80 32.971 .586 .717
Item 2 23.98 34.808 .604 .727
Item 3 24.72 33.596 .610 .718
Item 4 24.81 35.368 .541 .736
Item 5 25.19 35.930 .447 .747
Skor Total 13.61 10.488 1.000 .669
Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat diketahui bahwa masing-
masing item memiliki r hitung lebih besar dari r tabel (0,207) dan
bernilai positif. Dengan demikian butir atau pertanyaan tersebut
dikatakan valid
c. Variabel Reliabilty (Keandalan) (X3)
Dari hasil pengujian validitas variabel Reliability diperoleh nilai
sebagai berikut :
Tabel 4.15
Hasil Uji Validitas Variabel X3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1 29.89 34.729 .603 .745
Item 2 29.00 34.449 .619 .742
Item 3 29.56 35.351 .635 .747
Item 4 29.58 34.494 .618 .742
Item 5 30.28 35.102 .605 .747
48
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1 29.89 34.729 .603 .745
Item 2 29.00 34.449 .619 .742
Item 3 29.56 35.351 .635 .747
Item 4 29.58 34.494 .618 .742
Item 5 30.28 35.102 .605 .747
Skor Total 16.48 10.612 1.000 .739
Berdasarkan tabel 4.15 di atas dapat diketahui bahwa masing-
masing item memiliki r hitung lebih besar dari r tabel (0,207) dan
bernilai positif. Dengan demikian butir atau pertanyaan tersebut
dikatakan valid
d. Variabel Tangibles (Kemampuan Fisik) (X4)
Dari hasil pengujian validitas variabel Tangibles diperoleh nilai
sebagai berikut :
Tabel 4.16
Hasil Uji Validitas Variabel X4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1 30.58 49.033 .823 .758
Item 2 30.47 48.566 .741 .759
Item 3 30.56 47.733 .774 .753
Item 4 30.30 50.864 .607 .779
Item 5 30.20 50.836 .641 .777
Skor Total 16.90 15.125 1.000 .834
Berdasarkan tabel 4.16 di atas dapat diketahui bahwa masing-
masing item memiliki r hitung lebih besar dari r tabel (0,207) dan
bernilai positif. Dengan demikian butir atau pertanyaan tersebut
dikatakan valid
e. Variabel Empathy (Empati) (X5)
Dari hasil pengujian validitas variabel Empathy diperoleh nilai
sebagai berikut :
49
Tabel 4.17
Hasil Uji Validitas Variabel X5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1 14.22 17.793 .932 .802
Item 2 14.78 19.074 .726 .852
Item 3 14.22 17.793 .932 .802
Skor Total 8.64 6.501 1.000 .889
Berdasarkan tabel 4.17 di atas dapat diketahui bahwa masing-
masing item memiliki r hitung lebih besar dari r tabel (0,207) dan
bernilai positif. Dengan demikian butir atau pertanyaan tersebut
dikatakan valid
f. Variabel Responsiveness (Daya Tanggap) (X6)
Dari hasil pengujian validitas variabel Responsiveness diperoleh
nilai sebagai berikut :
Tabel 4.18
Hasil Uji Validitas Variabel X6
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1 16.02 15.842 .728 .781
Item 2 16.11 15.111 .841 .746
Item 3 16.20 16.746 .543 .831
Skor Total 9.67 5.596 1.000 .713
Berdasarkan tabel 4.18 di atas dapat diketahui bahwa masing-
masing item memiliki r hitung lebih besar dari r tabel (0,207) dan
bernilai positif. Dengan demikian butir atau pertanyaan tersebut
dikatakan valid
g. Variabel Kepuasan Nasabah (Y)
Dari hasil pengujian validitas variabel kepuasan nasabah
diperoleh nilai sebagai berikut :
50
Tabel 4.19
Hasil Uji Validitas Variabel Y
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item 1 31.24 26.838 .439 .742
Item 2 32.39 24.645 .664 .702
Item 3 31.89 25.313 .618 .713
Item 4 31.31 26.037 .532 .727
Item 5 32.27 27.074 .457 .742
Skor Total 17.68 7.884 1.000 .653
Berdasarkan tabel 4.19 di atas dapat diketahui bahwa masing-
masing item memiliki r hitung lebih besar dari r tabel (0,207) dan
bernilai positif. Dengan demikian butir atau pertanyaan tersebut
dikatakan valid
h. Uji reliabilitas
Pengujian reliabilitas peneliti menggunakan nilai alpha
cronbach’s yang diperoleh dengan membandingkan nilai alpha 0,6.
Apabila nilai alpha cronbach’s yang diperoleh lebih besar daripada
nilai 0,6, maka instrumen variabel tersebut adalah reliable.
Tabel 4.20
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Nilai Cronbach’s
Alpha
Alpha Keterangan
Compliance (Kepatuhan)
(X1)
0,783 0,60 Reliabel
Assurance (Jaminan) (X2) 0,761 0,60 Reliabel
Reliability (Keandalan) (X3) 0,777 0,60 Reliabel
Tangibles (Kemampuan
Fisik) (X4)
0,800 0,60 Reliabel
Empathy (Empati) (X5) 0,864 0,60 Reliabel
Responsiveness (Daya
Tanggap) (X6)
0,825 0,60 Reliabel
Kepuasan Nasabah (Y) 0,757 0,60 Reliabel
51
Sumber Data : Data primer yang diolah, 2015.
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa masing-masing variabel
memiliki nilai Cronbach Alpha > 0.60. dengan demikian, semua variabel (X1,
X2, X3, X4, X5, X6,dan Y) dapat dikatakan reliabel.
2. Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan hasil pengujian gejala penyimpangan klasik terhadap
data penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Uji Multikolonieristas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi adanya korekasi antar variabel bebas (independent) model yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Deteksi
terhadap ada tidaknya mutikolonieritas yaitu dengan menganalisis
materik korelasi variabel-variabel bebas, dapat juga dengan melihat
pada nilai tolerance serta nilai variance inflation factor (VIF) dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.21
Uji Multikolinieritas Coefficients
a
Model
1
(Constant)
Kepatuhan (Compliance
) Jaminan
(Assurance) Kehandalan (Reliability)
Kemampuan Fisik
(Tangible) Empati
(Empathy)
Daya Tanggap
(Responsive)
Unstandardized Coefficients
B 4.288 0.264 0.203 0.166 0.134 0.233 0.004 Std. Error 2.111 0.097 0.085 0.079 0.065 0.101 0.109
Standardized Coefficients
Beta 0.248 0.224 0.192 0.186 0.212 0.004
t 2.031 2.707 2.382 2.096 2.047 2.321 0.041 Sig. 0.045 0.008 0.019 0.039 0.044 0.023 0.968 Correlations Zero-order 0.347 0.382 0.319 0.268 0.334 0.163
Partial 0.285 0.253 0.224 0.219 0.247 0.004 Part 0.239 0.21 0.185 0.181 0.205 0.004
Collinearity Statistics
Tolerance 0.929 0.883 0.924 0.947 0.934 0.927
VIF 1.076 1.132 1.082 1.056 1.071 1.079
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Berdasarkan hasil pengujian multikolonieritas yang dilakukan
diketahui bahwa nilai tolerance variabel strategi complaince
52
(kepatuhan), assurance (jaminan), reliability (keandalan), tangibles
(kemampuan fisik), empathy (empati) dan responsiveness (daya
tanggap) masing-masing sebesar 0,917, 0,889, 0,905, 0,890, 0,842 dan
0,770 dan VIF masing-masing sebesar 1,09, 1,113, 1,104, 1,124, 1,118
dan 1,298. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas yang
memiliki tolerance kurang dari 10 persen dan tidak ada variabel bebas
yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel bebas dalam model
regresi.
b. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi peneliti menggunakan uji Durbin Watson
dengan criteria sebagai berikut :
Tidak ada autokorelasi positif 0 < d <dl
Tidak ada autokorelasi positif dl ≤ d ≤ du
Tidak ada autokorelasi negatif 4 – d l < d < 4
Tidak ada autokorelasi negatif 4 – d u ≤ d ≤ 4 – d l
Tidaka ada autokorelasi positif/negatif du < d < 4 – du
Tabel 4.22
Uji Durbin Watson
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .595a .354 .307 2.337 2.062
a. Predictors: (Constant), Daya Tanggap (Responsive), Empati (Empathy), Kepatuhan
(Compliance), Kemampuan Fisik (Tangible), Kehandalan (Reliability), Jaminan
(Assurance)
b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Dengan menggunakan uji Durbin-Watson atas residual
persamaan regresi diperoleh nilai/ angka d-hitung sebesar 2,062 untuk
menguji gejala autokorelasi maka angka d-hitung sebesar 2,062
tersebut dibandingkan dengan nilai d-teoritis dalam t tabel d-statistik.
Durbin Watson dengan titik signifikansi = 5 %. Dari tabel d-statistik
53
Durbin Watson diperoleh nilai dl sebesar 1,38 dan du sebesar 1,66
karena hasil pengujiannya adalah dl < d < 4 - du (1,66 < 2,026 < 4-
1,38), maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian tidak ada
autokorelasi positif untuk tingkat signifikansi = 5 %.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas data adalah hal yang lazim dilakukan sebelum
sebuah metode statistik. Uji normalitas merupakan salah satu bagian
dari uji persyaratan analisis data atau biasa disebut asumsi klasik.
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi
sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni
distribusi data yang mampunyai pola seperti distribusi normal.
Banyak sekali teknik pengujian normalitas suatu distribusi data yang
telah dikembangkan oleh para ahli. Beberapa teknik yang bisa kita
gunakan untuk menguji normalitas data adalah melalui rumus
Kolmogorov-Smirnov, Shapiro-Wilk dan secara deskriptif melalui
grafik Q-Q Plot, Box Plot, Histogram, Kurtosis dan Skewness.
Untuk hasil dari uji normalitas peneliti menggunakan rumus
Komogorov-Smirnov, dengan hasil yang diperoleh dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4.23
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kepatuhan
(Compliance)
Jaminan
(Assurance)
Kehandalan
(Reliability)
Kemampuan
Fisik
(Tangible)
Empati
(Empathy)
Daya
Tanggap
(Responsive)
Kepuasan
Nasabah
N 90 90 90 90 90 90 90
Normal
Parametersa
Mean 13.46 13.76 16.48 16.9 8.64 9.67 17.68
Std.
Deviation 2.64 3.099 3.258 3.889 2.55 2.365 2.808
Most
Extreme
Differences
Absolute 0.121 0.157 0.147 0.11 0.111 0.12 0.105
Positive 0.098 0.157 0.065 0.11 0.111 0.12 0.095
Negative -0.121 -0.126 -0.147 -0.105 -0.089 -0.114 -0.105
Kolmogorov-Smirnov Z 1.145 1.494 1.397 1.04 1.055 1.137 0.993
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.145 0.023 0.04 0.229 0.216 0.151 0.278
a. Test distribution is Normal.
54
Dasar pengambilan keputusan adalah berdasarkan probabilitas
Jika nilai probabilitas > 0,05 maka Distribusi Normal
Jika nilai probabilitas <= 0,05 maka Distribusi tidak Normal
Sehingga dari hasil Kolmogorov-Smirnov diatas maka :
X1 = 0,145 yang artinya > 0,05 maka populasi berdistribusi normal
X2 = 0,023 yang artinya > 0,05 maka populasi tidak berdistribusi
normal
X3 = 0,04 yang artinya > 0,05 maka populasi tidak berdistribusi
normal
X4 = 0,229 yang artinya > 0,05 maka populasi berdistribusi normal
X5 = 0,216 yang artinya > 0,05 maka populasi berdistribusi normal
X6 = 0,151 yang artinya > 0,05 maka populasi berdistribusi normal
Y = 0,278 yang artinya > 0,05 maka populasi berdistribusi normal
d. Uji Heteroskedastitas
Berdasarkan grafik scaterplot menunjukkan bahwa ada pola yang
tidak jelas, serta ada titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
Heteroskedastitas pada model regresi. Untuk hasil dari uji
heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut :
55
Gambar 4.1
3. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (Uji t)
Pengujian parsial (uji t) bertujuan untuk menguji atau
mengkonfirmasi hipotesis secara individual. Uji parsial ini yang
terdapat dalam hasil perhitungan statistik ditunjukkan dengan t hitung.
Secara lebih rinci hasil t hitung dapat dilihat pada tabel di bawah :
Tabel 4.24
Uji T Coefficients
a
Model
1
(Constant)
Kepatuhan
(Complianc
e)
Jaminan
(Assurance
)
Kehandala
n
(Reliability)
Kemampu
an Fisik
(Tangible)
Empati
(Empathy)
Daya
Tanggap
(Responsiv
e)
Unstandardized
Coefficients
B 4.288 0.264 0.203 0.166 0.134 0.233 0.004
Std. Error 2.111 0.097 0.085 0.079 0.065 0.101 0.109
Standardized
Coefficients
Beta 0.248 0.224 0.192 0.186 0.212 0.004
t 2.031 2.707 2.382 2.096 2.047 2.321 0.041
56
Sig. 0.045 0.008 0.019 0.039 0.044 0.023 0.968
Correlations Zero-
order
0.347 0.382 0.319 0.268 0.334 0.163
Partial 0.285 0.253 0.224 0.219 0.247 0.004
Part 0.239 0.21 0.185 0.181 0.205 0.004
Collinearity
Statistics
Tolerance 0.929 0.883 0.924 0.947 0.934 0.927
VIF 1.076 1.132 1.082 1.056 1.071 1.079
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Adapun hasil dari perhitungan yang dilakukan dengan
menggunakan bantuan SPSS versi 16 dapat dideskripsikan sebagai
berikut:
1) Pengaruh Complaince (Kepatuhan) terhadap Kepuasan Nasabah
Hasil pengujian statistik complaince (kepatuhan) terhadap
kepuasan nasabah menunjukkan nilai t hitung 2,707 dengan nilai t
tabel 1,671 dan nilai p value (Sig.) 0,008 yang berada di bawah
0,05 (tingkat signifikansi) ini berarti nilai t hitung lebih kecil dari t
tabel (2,707 > 1,671), maka complaince (kepatuhan) merupakan
variabel bebas yang berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan nasabah.
Hasil dari penelitian ini mendukung hipotesis alternatif yang
menyatakan “terdapat pengaruh antara complaince (kepatuhan)
terhadap kepuasan nasabah”. Hasil penelitian ini memberikan bukti
bahwa karyawan BSM Cabang Pati patuh menjalankan hukum
Islam sehingga dalam operasionalnya tidak melakukan penipuan.
2) Pengaruh Assurance (Jaminan) terhadap Kepuasan Nasabah
Hasil pengujian statistik assurance (jaminan) terhadap
kepuasan nasabah menunjukkan nilai t hitung 2,382 dengan nilai t
tabel 1,671 dan nilai p value (Sig.) 0,019 yang berada di bawah
0,05 (tingkat signifikansi) ini berarti nilai t hitung lebih besar dari t
tabel (2,399 > 1,671), maka assurance (jaminan) merupakan
variabel bebas yang benar-benar berpengaruh secara signifikan
terhadap kepuasan nasabah.
57
Hasil dari penelitian ini mendukung hipotesis alternatif yang
menyatakan “terdapat pengaruh antara assurance (jaminan)
terhadap kepuasan karyawan”. Hasil penelitian ini memberikan
bukti bahwa kemampuan karyawan BSM Cabang Pati atas
pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas, keramah-
tamahan, perkataan atau kesopanan dalam memberikan pelayanan,
ketrampilan dalam memberikan informasi dan kemampuan dalam
menanamkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. Dalam
memberikan pelayanan kepada konsumen hendaknya selalu
memperhatikan etika berkomunikasi, supaya tidak melakukan
manipulasi pada waktu menawarkan produk maupun berbicara
dengan konsumen. Baik buruknya layanan yang diberikan akan
menentukan keberhasilan lembaga atau perusahaan pemberi jasa
layanan. Dengan memberikan pelayanan yang menunjukkan
kesopanan dan kelemah lembutan akan menjadi jaminan rasa aman
bagi konsumen dan yang berdampak pada kesuksesan lembaga
penyedia layanan jasa.
3) Pengaruh Reliability (Keandalan) terhadap Kepuasan Nasabah
Hasil pengujian statistik reliability (keandalan) terhadap
kepuasan nasabah menunjukkan nilai t hitung 2,096 dengan nilai t
tabel 1,671 dan nilai p value (Sig.) 0,039 yang berada di atas 0,05
(tingkat signifikansi) ini berarti nilai t hitung lebih besar dari t tabel
(2,096 > 1,671), maka reliability (keandalan) merupakan variabel
bebas yang benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan nasabah.
Hasil dari penelitian ini mendukung hipotesis alternatif yang
menyatakan “terdapat pengaruh antara reliability (keandalan)
terhadap kepuasan karyawan”. Hasil penelitian ini memberikan
bukti bahwa kemampuan untuk memberikan jasa yang dijanjikan
dengan akurat dan terpercaya. Artinya pelayanan yang diberikan
handal dan bertanggung jawab, karyawan sopan dan ramah.
58
Ketetapan dan keakuratan inilah yang akan menumbuhkan
kepercayaan konsumen terhadap lembaga penyedia layanan jasa.
4) Pengaruh Tangibles (Kemampuan Fisik) terhadap Kepuasan
Nasabah
Hasil pengujian statistik tangibles (kemampuan fisik)
terhadap kepuasan nasabah menunjukkan nilai t hitung 2,047
dengan nilai t tabel 1,671 dan nilai p value (Sig.) 0,041 yang
berada di bawah 0,05 (tingkat signifikansi) ini berarti nilai t hitung
lebih besar dari t tabel (2,075 > 1,671), maka tangibles
(kemampuan fisik) merupakan variabel bebas yang benar-benar
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah.
Hasil dari penelitian ini tidak mendukung hipotesis alternatif
yang menyatakan “terdapat pengaruh antara tangibles (kemampuan
fisik) terhadap kepuasan karyawan”. Hasil penelitian ini
memberikan bukti bahwa bentuk penampilan fisik, peralatan
personal, media komunikasi dan hal-hal yang lainnya yang bersifat
fisik. Salah satu catatan penting bagi pelaku lembaga keuangan
syariah, bahwa dalam menjalankan operasional perusahaannya
harus memperhatikan sisi penampilan fisik para pengelola maupun
karyawanannya dalam hal berbusana yang santun, beretika, dan
syar’i.
5) Pengaruh Empathy (Empati) terhadap Kepuasan Nasabah
Hasil pengujian statistik empathy (empati) terhadap kepuasan
nasabah menunjukkan nilai t hitung 2,321 dengan nilai t tabel
1,671 dan nilai p value (Sig.) 0,023 yang berada di atas 0,05
(tingkat signifikansi) ini berarti nilai t hitung lebih besar dari t tabel
(1,671 < 1,671), maka empathy (empati) merupakan variabel bebas
yang tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
nasabah.
Hasil dari penelitian ini mendukung hipotesis alternatif yang
menyatakan “terdapat pengaruh antara empathy (empati) terhadap
59
kepuasan karyawan”. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa
kemampuan perusahaan dalam memberikan perhatian yang bersifat
individual atau pribadi kepada para karyawannya. Perhatian yang
diberikan oleh perusahaan kepada karyawan haruslah dilandasi
dengan aspek keimanan dalam rangka mengikuti seruan Allah
SWT untuk selalu berbuat baik kepada orang lain
6) Pengaruh Responsiveness (Daya Tanggap) terhadap Kepuasan
Nasabah
Hasil pengujian statistik responsiveness (daya tanggap)
terhadap kepuasan nasabah menunjukkan nilai t hitung 0,041
dengan nilai t tabel 1,671 dan nilai p value (Sig.) 0,968 yang
berada di atas 0,005 (tingkat signifikansi) ini berarti nilai t hitung
lebih kecil dari t tabel (0,041 < 1,671), maka responsiveness (daya
tanggap) merupakan variabel bebas yang benar-benar tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah.
Hasil dari penelitian ini tidak mendukung hipotesis alternatif
yang menyatakan “tidak ada pengaruh antara responsiveness (daya
tanggap) terhadap kepuasan karyawan”. Hasil penelitian ini
memberikan bukti bahwa respon/kesigapan karyawan dalam
membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat dan
tanggap. Kecepatan dan ketepatan pelayanan berkenaan dengan
profesionalitas, profesionalitas ini yang ditunjukkan melalui
kemampuannya dalam memberikan pelayanan kepada karyawan.
b. Persamaan Regresi
Setelah diketahui hasil uji parsial, maka peneliti memberikan
persamaan regresi yaitu:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e
Untuk mengetahui hasil persamaan tersebut, maka dapat
diketahui hasilnya pada lampiran yang selanjutnya dimasukan pada
rumus di bawah ini:
60
Y = 4,288 + 0,264 x1 + 0,203 x2 + 0,166 x3+ 0,134x4 + 0,233x5 +
0,004x6 + e
Melihat dari persamaan tersebut dapat diinterpretasikan yaitu:
- Nilai sebesar 4,288 merupakan konstanta, artinya tanpa ada
pengaruh dari kedua variabel independent faktor lain, maka
variabel kepuasan nasabah (Y) mempunyai nilai sebesar konstanta
tersebut yaitu 4,288.
- Koefisien regresi 0,264 menyatakan bahwa terjadi kenaikan
complaince (kepatuhan) akan menjadi tingkat kenaikan complaince
(kepatuhan) sebesar 0,264 tanpa dipengaruhi faktor lain
- Koefisien regresi 0,203 menyatakan bahwa terjadi kenaikan
assurance (jaminan) akan menjadi tingkat kenaikan assurance
(jaminan) sebesar 0,203 tanpa dipengaruhi faktor lain
- Koefisien regresi 0,166 menyatakan bahwa terjadi kenaikan
reliability (kehandalan) akan menjadi penurunan reliability
(kehandalan) sebesar 0,166 tanpa dipengaruhi faktor lain.
- Koefisien regresi 0,134 menyatakan bahwa terjadi kenaikan
tangibles (kemampuan fisik) akan menjadi kenaikan tangibles
(kemampuan fisik) sebesar 0,134 tanpa dipengaruhi faktor lain.
- Koefisien regresi 0,233 menyatakan bahwa terjadi kenaikan
empathy (empati) akan meningkatkan tingkat empathy (empati)
sebesar 0,233 tanpa dipengaruhi faktor lain.
- Koefisien regresi 0,004 menyatakan bahwa terjadi kenaikan
responsiveness (daya tanggap) akan menjadi kenaikan
responsiveness (daya tanggap) sebesar 0,004 tanpa dipengaruhi
faktor lain.
c. Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi R2
digunakan untuk mengetahui
seberapa baik sampel menggunakan data. R2
mengukur sebesarnya
jumlah reduksi dalam variabel dependent yang diperoleh dari
61
pengguna variabel bebas. R2
mempunyai nilai antara 0 sampai 1,
dengan R2
yang tinggi berkisar antara 0,7 sampai 1.
Tabel 4.25
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .595a .354 .307 2.337 2.062
a. Predictors: (Constant), Daya Tanggap (Responsive), Empati (Empathy), Kepatuhan
(Compliance), Kemampuan Fisik (Tangible), Kehandalan (Reliability), Jaminan
(Assurance)
b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
R2 yang digunakan adalah nilai adjusted R square yang
merupakan R2
yang telah disesuaikan. Adjusted R square merupakan
indikator untuk mengetahui pengaruh penambahan waktu suatu
variabel independent ke dalam persamaan. Adapun hasil uji koefisien
determinasi dapat dilihat pada lampiran.
Dari out put terlihat nilai korelasi adalah sebesar 0,595 dengan
koefisien determinasi 0,354. Dengan demikian 35,40% variasi
perubahan varaibel kepuasan nasabah dapat dijelaskan oleh variabel
complaince (kepatuhan), assurance (jaminan), reliability
(keandalan), tangibles (kemampuan fisik), empathy (empati) dan
responsiveness (daya tanggap).
d. Uji Simultan
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat. Hasil uji F
dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom signifikansi 5% (0,05), jika
nilai probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang
signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel
terikat, sebaliknya, jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat
pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas
terhadap variabel terikat.
62
Tabel 4.25
Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 248.359 6 41.393 7.579 .000a
Residual 453.297 83 5.461
Total 701.656 89
a. Predictors: (Constant), Daya Tanggap (Responsive), Empati (Empathy), Kepatuhan
(Compliance), Kemampuan Fisik (Tangible), Kehandalan (Reliability), Jaminan (Assurance)
b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh F hitung adalah sebesar
7,579 dengan tingkat signifikansi 0,000, karena probabilitas (0,0000)
jauh lebih kecil dari pada 0,05, maka model regresi bisa dipakai untuk
memprediksi kepuasan nasabah, atau bisa dikatakan bahwa kualitas
pelayanan yang terdiri dari atribut CARTER secara bersama-sama
dapat berpengaruh terhadap kepuasan nasabah.
E. Pembahasan
Di dalam penelitian ini diperoleh keterangan tentang hasil dari masing-
masing atribut dalam mempengaruhi kepuasan nasabah Bank Syariah Madiri
Cabang Pati.
1. Kepatuhan (compliance),
Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa atribut kepatuhan tidak
signifikan dalam mempengaruhi kepuasan nasabah, walaupun nasabah
bank syariah mandiri cabang pati telah melakukan atau menjalankan
prinsip-prinsip syariah, mempunyai produk yang bervariasi, menjalankan
produk secara syariah, dan melakukan pembagian keuntungan secara jelas.
2. Jaminan (assurance)
Dari hasil penelitian diketahui bahwa atribut jaminan berpengaruh
terhadap kepuasan nasabah. Jaminan yang dimaksudkan adalah bank
syariah mandiri cabang pati memberikan jaminan keamanan dalam
bertransaksi, baik dalam jaminan penyediaan layanan produk yang luas,
63
fasilitas perbankan yang memadai, jaminan manajemen yang berkualitas,
serta maksimal dalam operasional.
3. Keandalan (reliability)
Dari hasil penelitian diketahui bahwa atribut kehandalan
berpengaruh terhadap kepuasan nasabah. Jaminan yang dimaksudkan
adalah bank syariah mandiri cabang pati memberikan pelayanan yang
meyakinkan, baik itu fasilitas-fasilitas perbankan, antara lain dalam
memberikan fasilitas e-banking, lokasi yang mudah dijangkau,serta
kecepatan dan ketepatan karyawan dalam operasional.
4. Kemampuan fisik (tangible)
Dari hasil penelitian diketahui bahwa atribut kemampuan fisik
berpengaruh terhadap kepuasan nasabah. Jaminan yang dimaksudkan
adalah bank syariah mandiri cabang pati dalam mengelola kantor dan
fasilitas fisik yang menarik, memberikan layanan transaksi yang cepat dan
efisien, meyediakan sekat-sekat pembatas, juga menyedikan layanan
penarikan kas dengan hak istimewa ternyata memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan nasabah.
5. Empati (empathy)
Dari hasil penelitian diketahui bahwa atribut empati belum
berpengaruh terhadap kepuasan nasabah. Empati di sini karyawan yang
bersahabat, sopan belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan nasabah
6. Daya tanggap (responsiveness)
Dari hasil penelitian diketahui bahwa atribut daya tanggap belum
berpengaruh terhadap kepuasan nasabah. Daya tanggap di sini adalah
karyawan bersedia membantu nasabah, memberikan kotak saran, dan juga
menyediakan pinjaman dengan jangka waktu pelunasan yang
menguntungkan