BAB IV DAD

download BAB IV DAD

If you can't read please download the document

Transcript of BAB IV DAD

81

BAB IVANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini memuat temuan hasil penelitian yang telah dilaksanakan yaitu: (a) deskripsi data awal, (b) deskripsi pelaksanaan tindakan, dan (c) analisis data. Paparan data temuan ini sesuai dengan rangkaian tindakan yang telah dilakukan.

A. DESKRIPSI DATA AWAL1. Setting Ruang Kelas VIII CRuang kelas VIII C terletak paling ujung dari deretan kelas VIII, jika kita berjalan dari ruang guru. Ruang kelas VIII ini berhadapan langsung dengan lapangan bola basket.Ruang kelas VIII C diisi 35 orang siswa yang terdiri dari 16 orang pria, dan 19 perempuan.Ruang kelas VIII C berukuran 9 X 7 meter persegi, ditata sedemikian rupa sebagaimana ruang belajar biasanya. Di depan kelas terdapat dua papan tulis, satu papan tulis terbuat dari triplek mika berwarna putih atau papan tulis white board dan yang satu lagi papan tulis kotak-kotak yang diperuntukan belajar Matematika. Di atas papan tulis tergantung tiga gambar, yaitu gambar garuda yang diapit dengan gambar Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudoyono dan gambar Wakil Presiden Republik Indonesia, Yusuf Kala. Sebelah kiri papan tulis terpapang daftar piket siswa dan daftar pelajaran. Sebelah kanan dari papan tulis terpampang pula struktur organisasi kelas. Di sisi kiri kelas dihiasi dengan kata-kata mutiara.. Ruang kelas VIII C sebagai mana ruang kelas lainnya di sisi kiri dan kanan terdapat lima jendela kaca menerangi ruangan yang diberi kain ghorden berwarna biru muda. 2. Deskripsi Keadaan Guru SMP Negeri 2 Conggeang Guru yang mengajar di SMP Negeri 2 Conggeang pada tahun 2009 berjumlah 30 orang, terdiri dari 27 orang guru PNS, 3 orang guru honorer komite atau guru honor tidak tetap. Berdasarkan jenjang pendidikan terdapat 23 orang berpendidikan strata satu (S-1), 4 orang berpendidikan diploma (D-3) atau akta III.3. Profil Awal Pembelajaran Bahasa IndonesiaOrientasi pertama peneliti lakukan di SMP Negeri 2 Conggeang pada tanggal 16 Maret 2009, dengan melakukan pertemuan dan wawancara dengan Kepala Sekolah, berkisar pada rencana penelitian terhadap beberapa orang guru sebagai mitra penelitian. Di SMP Negeri 2 Conggeang beberapa guru ada yang sudah berpengalaman terutama yang telah mengajar di SMP Negeri 2 Conggeang. Mereka sudah beberapa kali dikirim untuk mengikuti penataran bidang studi Bahasa Indonesia, baik tingkat kabupaten maupun tingkat propinsi. Namun ada juga yang belum berpengalaman, terutama guru-guru yang baru bertugas. Guru-guru baru itu ada yang belum sama sekali mendapat pelatihan/penataran bidang studi Bahasa Indonesia. Untuk itu kepala sekolah menyarankan agar guru yang telah berpengalaman untuk dijadikan mitra penelitian ini.SMP Negeri 2 Conggeang tahun ini telah memulai mengujicoba kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada siswa kelas VII, VIII dan kelas IX. Mayoritas siswanya dari golongan menengah ke bawah, sebagian besar orang tua siswa adalah buruh, petani, pedagang, dan pegawai negeri. Pertemuan peneliti dengan guru mitra peneliti dilaksanakan di ruang guru pada tanggal 16 Maret 2009. Pada hari itu peneliti belum langsung melakukan penelitian. Peneliti hanya melakukan bincang-bincang seputar rencana penelitian pada keesokan harinya.Pelaksnaan penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 17 Maret 2009 yang dilakukan di meja guru mitra di ruang guru. Peneliti melakukan wawancara dan studi dokumentasi terhadap beberapa perangkat administrasi pembelajaran yang dimiliki oleh guru mitra, diantaranya buku absensi siswa, program tahunan, program semester, program satuan pelajaran (SP), rencana pembelajaran (RP), daftar nilai, buku paket pegangan guru dan siswa, serta LKS yang digunakan. Sedangkan orientasi di dalam kelas dilakukan pada hari Kamis tanggal 18 Maret 2009 pukul 09.00 WIB, peneliti masuk bersama dengan guru mitra yang saat itu akan melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia. Kegiatan orientasi ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran awal tentang kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Conggeang dan untuk mengamati bagaimana kegiatan belajar mengajar bahasa Indonesia dilakukan di kelas tersebut, terutama pada aspek bagaimana guru membuka pembelajaran, kegiatan inti, metode yang dipakai dalam proses pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, pola interaksi guru dengan siswa, peranan guru dalam pembelajaran, interaksi siswa di dalam kelas, pengelolaan kelas, evaluasi, serta bagaimana guru menutup pembelajaran.Sesuai dengan rencangan penelitian yang peneliti rencanakan yaitu menulis kreatif cerpen yang semula penulis prediksi diajarkan pada kelas VIII semester II. Ketika peneliti masuk ke kelas untuk orientasi ternyata materi yang disampaikan guru adalah menulis pengalaman yang paling mengesankan. Setelah pembelajaran tersebut berakhir, peneliti melakukan diskusi dengan mitra peneliti tentang temuan peneliti tentang beberapa kekurangan/kelemahan yang dilakukan oleh guru tersebut selama melakukan proses pembelajaran bahasa Indonesia kompetensi menulis pengalaman yang paling menarik dan rencana penelitian pada pertemuan berikutnya.

B. DATA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS1. Observasi PembelajaranPada observasi tahap orientasi di kelas VIII C, sebelum pelajaran dimulai Bu Euis terlebih dahulu mengabsen siswanya satu persatu. Pada hari tersebut siswa siswa kelas VIII C yang hadir sebanyak 35. Guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode ceramah, dan tanya jawab. Bu Euis dalam proses belajar mengajar pada hari itu tidak menggunakan media pembelajaran atau alat peraga lainnya. Materi pelajaran pada pertemuan itu adalah menulis pengalaman yang paling menarik. Pada observasi tahap orientasi guru tidak melakukan kegiatan brainstorming/refresh dengan siswa melainkan menanyakan kepada siswa sampai di mana pelajaran pada pertemuan sebelumnya. Siswa menjawab sesuai yang mereka ingat masing-masing. Jawaban siswa beragam sehingga membuat suasana agak ricuh karena masing-masing siswa merasa jawabannya yang lebih betul. Guru kemudian menengahi kericuhan dari siswa, dengan mengatakan Ya pelajaran kita pada pertemuan yang lalu tentang bermain dra ...... (siswa serentak melanjutkan ... ma). Kemudian guru menunjuk kepada siswa yang duduk di depan sebelah kiri guru yang bernama Rudi Sugara, Coba kamu jelaskan yang dimaksud dengan drama? Rudi Sugara yang ditanya terperangah dan tak siap untuk menjawab, dia hanya tertegun dan diam saja, tidak memberi memberi jawaban sedikitpun. Karena siswa yang ditunjuk tidak ada reaksi untuk menjawab, maka guru mengalihkan pertanyaan tersebut kepada siswa yang berada di belakangnya. Guru berkata Coba kamu Alifah! Siswa yang bernama Alifah berkata Ulangi Bu pertanyaannya! Guru mengulangi pertanyaannya, kemudian Alifah menjawab Karaangan...yang ditulis ... dalam bentuk dialog atau percakapan. Kemudian guru langsung memberi aplus dengan berkata Ya, bagus. Kemudian guru menunjuk kepada siswa laki-laki yang di belakang sebelah kanannya. Yanto, coba kamu sebutkan ciri-ciri tulisan drama? Yang bernama Yanto spontan saja menjawab Komedi, Bu. Teman-temannya serentak pula berseru Hu....uuu. Guru langsung mengalih menunjuk kepada siswa di sebelah Yanto Bagaimana Tito? Siswa yang bernama Tito berkata Salah Bu, itu jenis drama. Guru lalu berkata Jadi, yang benarnya apa? Tito tergun sejenak dan menjawab Nama pelaku dengan ucapannya dibatasi dengan tanda titik dua; kata-kata dalam tanda kurung merupakan keterangan gerak atau eksen, tidak diucapkan; pelaku lebih dari satu orang Guru langsung saja memberi tanggapan Ya, bagus. Guru tidak lagi melanjutkan pertaanyaannya dan beralih perhatian dengan mengatakan Baiklah anak-anak kita hari ini akan mempelajari tentang menulis cerpen Guru menulis di papan tulis pokok bahasan yang dipelajari atau dibahas pada hari itu. Siswa membuka buku pelajarannya, ada yang membolak-balik buku paket bahasa Indonesia, dan ada pula yang membolak-balik LKS bahasa Indonesia yang ada pada mereka.Langkah selanjutnya Buk Euis menjelaskan pelajaran yang akan dibahas yaitu tentang menulis cerpen dengan kompetensi dasar menulis kembali dengan bahasa sendiri cerita pendek yang sudah pernah dibaca. Guru langsung menjelaskan dengan metode ceramah dengan sekali-kali melafalkan kata-kata yang sengaja diputus-putuskan, yang meminta siswa secara tak langsung menyambung/meneruskan kata-kata yang diputus tadi, seperti, guru berkata Cerita pen.... dan siswa meneruskan dengan dek...., Unsur instrin.... dan siswa yang tahu kelanjutannya berseru sik..., namun bagi siswa yang tidak tahu mereka hanya diam saja. Penjelasan guru dengan cara memenggal kata-kata seperti itu sudah tidak cocok lagi untuk siswa kelas VIII SMP, dan cara seperti itu tidak tepat untuk melibatkan siswa dalam belajar yang aktif, karena tindakan seperti itu tidak memiliki kadar belajar aktif dan kreatif, malah cara seperti ini seolah-olah mengajar siswa untuk menjadi pengekor saja, tanpa ada memupuk kemampuan menganalisis secara kritis. Pembelajaran seperti itu terkadang dapat merusak suasana atau iklim pembelajaran, karena sering diplesetkan oleh siswa yang suka iseng dan usil dengan cara menyambung dengan kata-kata lain yang tidak tepat dengan maksud yang dikehendaki guru dan bahkan sengaja untuk membuat kelucuan dan kegaduhan di kelas. Seperti kejadian waktu itu, guru menjelaskan unsur instrinsik yang membangun cerpen. Guru bermaksud ingin menyebut kata penokohan, namun kata itu diucap terputus peno... siswa yang menyambung kata itu ada yang berseru kok...., sehingga mengundang gelak tawa yang lainnya. Padahal guru menghendaki jawaban kohan.Ketika guru menerangkan materi pelajaran, peneliti melihat siswa yang duduk di pojok belakang sekali tidak memperhatikan apa yang diterangkan gurunya di depan. Siswa tersebut asyik saja sendiri dengan pekerjaannya. Dia membolak-balik sebuah buku, entah apa yang dicari dalam buku tersebut. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan ceramah dan sekali-sekali diselingi dengan tanya jawab atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan keapada siswa. Ada beberapa siswa yang menyalin materi dari buku paket dengan sesekali melihat ke arah depan tempat guru itu berdiri. Dan ada juga siswa yang membolak-balik lembaran kertas LKS, namun hal ini tidak terpantau oleh guru tersebut, karena guru hanya berdiri di depan saja, dan sangat jarang berjalan ke belakang untuk memperhatikan kegiatan yang dilakukan siswa selama dalam proses pembelajaran. Guru menugaskan siswa membaca cerpen yang ada dalam buku LKS siswa yang berjudul Pencuri di dalam Rumah. Guru memberi waktu 10 menit untuk membaca cerpen. Setelah 10 menit berlangsung guru bertanya kepada siswa. Ibu Euis : Anak-anak bagaimana, apa sudah selesai membaca cerpennya? (Siswa menjawab dengan bermacam-macam sesuai dengan kondisinya masing-masing. Ada yang berkata, Sudah Bu, selesai Bu dan ada pula yang menjawab Belum Bu, sedikit lagi Bu). Ibu Euis: Baik, Ibu tambah waktu 5 menit lagi. Setelah waktu yang dijanjikan. (Ibu Euis menyampaikan tugas-tugas yang akan dikerjakan siswa selanjutnya) Ibu Euis : Anak-anak, setelah kamu membaca cerita pendek tadi dapat kamu cermati bagaimana pengarangnya menyajikan ceritanya berdasarkan unsur instrinsik sebuah cerpen, mulai dari menyajikan tema, alur, penokohan, latar, hingga pilihan kata dan dialog yang hidup sebagaimana yang telah ibuk jelaskan tadi. Nah sekarang tugas kalian adalah membuat sebuah cerpen tentang pengalaman kamu yang paling menarik dengan memperhatikan cara-cara penulisan dari cerpen yang kamu baca tadi.

Setelah menjelaskan tugas yang akan dikerjakan siswa, guru diam sejenak sambil melihat reaksi dari siswanya. Siswa diberi tugas berbagai reaksinya, ada yang langsung mengeluarkan kertas untuk menulis, ada yang tanya kiri-tanya kanan, dan ada pula bengong saja, tidak berbuat apa-apa. Kemudian guru menegaskan lagi Ayo, anak-anak silakan mulai menulis cerpennya, tunggu apa lagi.Setelah waktu yang diberikan untuk menulis cerpen habis, guru mengatakan kepada siswa bahwa waktunya sudah habis dan menyuruh seluruh siswa untuk mengumpulkan hasil karangannya. Kemudian guru menyuruh siswa mengeluarkan kertas selembar, untuk ulangan formatif. Guru membacakan soal-soal yang telah dibuat dan siswa menjawabnya secara langsung. Selanjutnya lembar jawaban siswa dikumpulkan untuk kemudian diperiksa guru.Tabel 4.1Nilai Ulangan Siswa Pada Masa OrientasiNomorNama SiswaL/PNilai1ALIFAHP802ANI SARIPAHP603CAHYADIL604CAHYANAL705CUCU SUMINARP756DIDING HENDRA H.L607EMA PUJAEMAHP708ENTIN WIDANINGSIHP759HERI MULYANAL7010HERLINAP6011IAN SOPIANL6012IDEN ISMAILL5513IIM ZAENAL MUTAKINL6014IIN ROSTINIP6515IIS ROHIMAHP6016IKA DIANAP6017IRMA FITRIP7018IRPAN HALWANIL6019MAMANL5020OTIH OTIKAHP5021OTING KARTINIP5522RAINE NURYANTIP7023RINRIN KURNIAP6024RONI SUNARYAL6025RUDI SUGARAL7026SANSAN SANTRIANIL6027SITI CHAERUNISAP7028SITI SOFIAH WAHYUNINGSIHP6029TITO HERIYONOL7030ULI YULIAWATIP6031UNANG RUSDIANAL6532UUS SUHERMANL6033WIWI WIARSIHP6034YANTO MUNANDARL5035YULIANA DEWIP60RATA-RATA63

2. RefleksiPada hari Rabu 17 Maret 2009, pukul 08.00 WIB peneliti dan guru mitra melakukan refleksi bersama di ruangan guru untuk mendiskusikan beberapa temuan selama berlangsungnya proses pembelajaran pada hari Senin 22 Maret 2009 lalu. Beberapa temuan yang harus diperbaiki adalah Pada awal pembelajaran guru tidak melakukan kegiatan membuka pelajaran sebagai mana mestinya, yaitu guru tidak memotivasi siswa ketika memulai pembelajaran dan guru juga tidak melakukan brainstorming (bertukar pikiran/curah pendapat) dengan siswa. Mestinya guru harus memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai pada pembelajaran hari itu serta harus menggali pengetahuan awal siswa untuk mengetahui sejauh mana materi yang akan dipelajari siswa telah diketahui oleh siswa.Selama memberikan materi pelajaran dengan metode ceramah guru hanya berada di depan kelas duduk di meja guru dan sekali-kali berdiri di dekat papan tulis. Seharusnya atau idealnya selama memberikan penjelasan materi pelajaran guru melakukan pengelolaan kelas yang maksimal dengan cara sekali-kali berjalan ke belakang untuk mengetahui dan mengontrol apakah sudah seluruh siswa mengikuti pembelajaran, mencatat materi yang sedang dijelaskan dan menanyakan apa yang dilakukan oleh siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan serius.Penggunaan metode ceramah yang membuat guru lebih mendominasi kegiatan pembelajaran sehingga interaksi dengan siswa terasa sangat monoton dan bersifat teachaer centred.Guru tidak memakai media pembelajaran, padahal media pembelajaran seperti foto-foto peristiwa, gambar-gambar benda, teks lagu yang berkaitan dengan materi pembelajaran sangat menunjang proses pembelajaran.Jika ada pertanyaan dari siswa guru langsung menjawab pertanyaan tersebut, padahal seharusnya guru melemparkan pertanyaan-pertanyaan itu kepada teman lainnya, lalu memberi pujian (reward) baik kepada siswa yang menjawab benar maupun kepada siswa yang mengajukan pertanyaan. Begitu juga ketika guru memberi pertanyaan yang terkesan secara mendadak sehingga membuat siswa agak kaget dengan pertanyaan yang tidak terduga oleh siswa.Guru melafalkan kata-kata secara tidak utuh dengan maksud meminta siswa menyambung/meneruskan ujung kata-katanya seperti Cerita pen....dek, unsur instrin....sik . Cara pengucapan seperti itu sudah tidak tepat lagi dipakai pada proses pembelajaran saat sekarang ini, karena cara seperti itu tidak membuat siswa menjadi aktif dan kreatif, malah akan menjadikan siswa selalu menjadi pengekor saja, tanpa mau menganalisis secara kritis. Selain itu, cara yang seperti itu selalu dijadikan oleh siswa yang usil atau tidak serius dalam pembelajaran sebagai bahan untuk membuat tertawa dan ricuh di dalam kelas dengan cara memplesetkan kata-kata yang terpotong itu dengan sambungan kata-kata lain yang tidak sesuai dengan maksud guru yang sebanarnya.

Berdasarkan temuan permasalahan tentang kurang tepatnya pelaksanaan pembelajaran yang telah dilangsungkan guru bahasa Indonesia pada kelas VIII C SMP Negeri 2 Conggeang, sebagaimana diuraikan di atas, maka perlu adanya perbaikan proses pembelajaran seperti: pemberian kesempatan yang optimal kepada siswa untuk turut secara aktif dalam proses pembelajaran, dan juga untuk menjembatani tercapai kualitas dan hasil pembelajaran yang maksimal. Setelah dilakukan refleksi terhadap pembelajaran bahasa Indonesia pada observasi orientasi ini, guru bahasa Indonesia tersebut menyadari bahwa kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia yang telah dilaksanakannnya belum sempurna bila ditinjau dari aspek-aspek prosedur pembelajaran, seperti metode mengajar, media yang seharusnya digunakan, pola interaksi yang diterapkan, serta pendekatan yang digunakan.Guru bahasa Indonesia itu sendiri menyadari bahwa kelemahan-kelemahannya dalam memilih metode pembelajaran serta pendekatan yang digunakannya selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini disebabkan masih minimnya pengetahuan guru tentang bagaimana usaha untuk meningkatkan dan mengoptimalkan proses pembelajaran dan juga kurangnya pembinaan dan pengawasan dari pihak yang berwenang terhadap kualitas pembelajaran atau pendidikan. Hal ini terungkap dari hasil wawancara dan diskusi yang dilakukan dengan guru tersebut dalam membahas pembelajaran bahasa Indonesia yang dilakukannya selama ini.Pada waktu diskusi tersebut peneliti menjelaskan tentang fungsi dan kelebihan atau keuntungan penggunaan media teks lagu dalam pembelajaran menulis cerpen. Fungsi dari media teks lagu diantaranya adalah agar dapat membantu siswa untuk mengembangkan imajinasinya dalam mengembangkan dan mengidupkan unsur-unsur dalam cerpen, sehingga cerpen yang dibuat siswa menjadi terarah dan enak dibaca, serta tidak membosankan. Berdasarkan diskusi peneliti dengan guru mitra tersebut maka disepakatilah untuk pembelajaran selanjutnya akan diterapkan penggunaan media teks lagu dalam menulis kreatif cerpen di kelas VIII C SMP Negeri 2 Conggeang Kabupaten Sumedang.

C. PEMBELAJARAN MENULIS DENGAN MEDIA TEKS LAGU1. Perencanaan Tindakan Siklus IBerdasarkan hasil diskusi dalam tahap refleksi di atas, peneliti bersama guru mitra mencoba menyusun rencana pembelajaran melalui penerapan MLT dengan media teks lagu berjudul Bintang di Surga karya Peterpen.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas / Semester : VIII / 2 Unit : 3Alokasi waktu : 15 X 40 menit = 600 menit (6 X pertemuan)

Standar Kompetensi: Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman, dalam cerita pendek Kompetensi Dasar: Mampu menulis cerita pendek bertolak dari peristiwa yang pernah dialami atau dilihatIndikator :Siswa mampu mendata peristiwa-peristiwa yang pernah dialami atau dilihatSiswa mampu menentukan konflik yang ada dalam peristiwa yang dipilihSiswa menentukan alur ceritaSiswa mampu menulis cerita pendek bertolak dari peristiwa yang pernah dialami atau dilihat

Pertemuan I1. Tujuan Pembelajaran Siswa mampu menulis cerpen berdasarkan media teks lagu yang dinyanyikan 2. Materi PembelajaranPenulisan cerpenpengertian cerpenUnsur-unsur cerpen Cara penulisan cerpen

3. Metode PembelajaranCeramahPemodelanTanya jawabPenugasan

4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajarana) Kegiatan AwalApersepsiPretesGuru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini.

b) Kegiatan IntiSiswa diajak membahas tentang pengertian cerpen, unsur-unsur cerpen, dan cara menulis cerpenSiswa diajak membaca sebuah cerpen Siswa diajak melihat gambar peristiwa yang telah disediakanSiswa diajak mengamati peristiwa yang terlihat di dalam gambarSiswa berdiskusi dan mengidentifikasi peristiwa yang ada dalam gambarSiswa ditugaskan menulis kata-kata dari identifikasi peristiwa menjadi kalimat, paragraf dan merangkainya menjadi sebuah cerpen.

c) Kegiatan AkhirGuru dan siswa melakukan refleksimelakukan postes

5. Alat danSumber BelajarGuntingan gambar peristiwa pasca tsunamiMateri Pelatihan Terintegrasi Bahasa Indonesia 2, Penerbit DepdiknasBuku Seribu Pena Bahasa Indonesia 2, untuk SMP Kelas 2 tim abdi guru Penerbit Erlangga

6. Penilaian Teknik : PenugasanBentuk instrumen: Tes pilihan ganda, uraian dan pembuatan

cerpenSoal/tugas :Jelaskan unsur-unsur yang membangun cerpen!Buatlah sebuah cerpen dengan berpedoman pada pemahaman terhadap isi lirik lagu /teks lagu yang disediakan!

2. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus ISetelah disepakati perencanaan pembelajaraan untuk siklus 1, maka guru mengujicobakan pembelajaran menulis kreatif cerpen dengan menggunakan media teks lagu. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Maret 2009 pukul 07.30 09.30. Pada tahap pelaksanaan ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam proses pembelajaran.a. Pendahuluan (apersepsi, pretes, tujuan pembelajaran)Sebelum peneliti dan guru masuk ke dalam kelas, suasana kelas agak ribut. Namun ketika peneliti dan guru telah berada di dalam kelas, berdiri di depan kelas siswa berangsur tenang. Tanpa diperintah ketua kelas langsung menyiapkan anggota kelas, kemudian berdoa dan memberi salam. Peneliti dan guru membalas salam. Guru mengabsen siswa dan ternyata ada seorang siswa yang tidak hadir dengan alasan sakit. Sebelum guru mememulai pembelajaran, guru memperkenalkan maksud keberadaan peneliti di tengah-tengah mereka. Peneliti diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri. Peneliti memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud dari kehadiran peneliti ditengah-tengah mereka. Guru membuka pembelajaran dengan mengajukan beberapa pertanyaan tentang materi yang akan disajikan pada hari itu kepada siswa secara bergiliran dari depan dan terus kebelakang.Setelah bertanya kepada lima orang siswa yang ditunjuk secara langsung dan gurupun menyampaikan Anak-anak hari ini kita akan membahas lagi pelajaran tentang cerita pendek, yaitu menulis cerita pendek dengan menggunakan media teks lagur b. Kegiatan IntiUntuk memulai pembelajaran guru membangkitkan pengetahuan siswa dengan cara mengadakan tanya jawab tentang cerita pendek. Pertanyaan yang diajukan guru difokuskan pada hal-hal bacaan yang telah pernah dibaca siswa, bacaan apa saja yang sangat disenangi siswa, dan kapan waktu yang dipakai siswa untuk membaca bacaan yang disenanginya, karangan yang bagaimana yang pernah ditulis siswa, dan yang paling disenanginya. Aktivitas membangkitkan pengetahuan siswa pada siklus 1 dapat terlihat dalam percakapan berikut.Guru : Anak-anak apakah kalian suka membaca?Siswa : (jawaban siswa beragam) Senang Bu, tak suka BuGuru : Bagi kamu yang suka membaca, bacaan apa yang kamu senangi?Siswa : Komik, berita kriminal, cerpen, berita olah raga, berita selebritis (jawaban siswa juga beragam)Guru : Kapan kamu membaca bacaan yang kamu senangi?Siswa : (jawaban siswa hampir sama) Sore hari, pulang sekolahGuru : Dari mana kamu dapatkan bacaan yang kamu senangi itu?Siswa : Dari majalah, koran, buku BuGuru : Ya, baik, sekarang apakah kalian juga suka menulisSiswa : (tak seorang siswa pun yang memberi jawaban, semuanya diam)Guru : Apakah kamu tak pernah manulis surat, diari, atau cerpen, misalnya? Sisiwa : Kalau surat pernah, kalau diari pernahGuru : Bagaimana dengan cerpen?Siswa : (beberapa saat siswa terdiam, kemudian ada beberap orang menjawab) Susah, sulit Bu Guru : Baiklah, hari ini kita akan membahas atau belajar bagaimana cara mudah menulis cerpen (guru memanggil ketua kelas) Roni tolong kamu bagikan teks lagu ini kepada teman-temanmu.Setelah guru membangkitkan pengetahuan siswa, guru menguraikan materi pelajaran tentang pengertian cerpen, unsur-unsur yang membangun cerpen, dan cara cepat dalam menulis cerpen. Setelah itu guru menyuruh siswa membaca cerpen yang telah disediakan, kemudian guru memberi petunjuk tentang menulis cerpen dengan bantuan media teks lagu. Kegiatan ini dapat terlihat jelas dari dialog berikut.Guru: Anak-anak, coba kamu amati teks lagu yang telah dibagikan Siswa: (mengambil dan mengamati teks lagu yang telah dibagikan)Ya, Bu Guru: Apa yang kamu rasakan?Siswa:Sedih, sakit hati Bu, rindu BuGuru:Nah, sekarang kalian catat atau uraikan perasaan apa saja yang dapat kamu maknai dari teks lagu itu. Dari kata-kata dan peristiwa yang telah kalian rasakan, kalian kembangkan menjadi sebuah cerita pendek, seperti cerpen yang telah kalian baca tadi. Kalian bisa sebagai orang ikut dalam peristiwa itu, atau hanya sebagai orang ketiga yang menceritakan peristiwa itu. Perlu kamu ingat dalam menulis cerpen harus ada unsur yang membangun cerpen. Dapat kamu pahami? Siswa:Paham Bu c. PenutupSetelah memberi waktu selama 90 menit, guru meangatakan kepada siswa bahwa waktu untuk menulis cerpen telah habis, dan menyuruh siswa untuk mengumpulkan hasil karangan mereka meskipun masih banyak siswa yang belum selesai. Guru menutup pembelajaran dengan meminta ketua kelas menyiapkan dan memberi salam. Berikut adalah hasil pengamatan pada siklus pertama. Tabel 4.2

Hasil Observasi Penampilan Guru Siklus Tindakan I

No.Aspek yang dinilaiHasil

BCK(1)(2)(3)(4)(5)1.Kemampuan membuka pelajaranDeskriptor:Menarik perhatian siawa

Menimbulkan motivasi

Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan disajikan

Membuat kaitan bahan belajar yang lama dengan yang baru

VVV

V

2Sikap praktikan dalam proses pembelajaranDeskriptorKejelasan suaraGerakan badan tidak mengganggu perhatian siswaAntusiasme penampilan mimikMobilitas posisi/gerakan

V

V

V

V

3Penguasaan bahan belajarDeskriptorBahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakanKejelasan dalam menerangkan materiKejelasan dalam memberikan contohKeluasan wawasan

V

VVV

4Proses pembelajaranDeskriptor:Kesesuaian penguasaan strategi/metode dengan kompetensi dasarPenyajian bahan belajar relevan dengan indikatorAntusias dalam menanggapi dan menggunakan responsKecermatan dalam memanfaatkan waktu

V

V

V

V

5Menggunakan mediaDeskriptor:Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan jenis mediaKetepatan saat menggunakanKeterampilan dalam mengoperasionalkanMembantu meningkatkan proses pembelajaran

VV

V

V

6EvaluasiDeskriptor:Menggunakan penilaian tulisan sesuai dengan indikatorMenggunakan jenis ragam penilaian sesuai dengan indikatorMelaksanakan penialaian sesuai dengan indikatorMelaksanakan penilaian sesuai dengan yang tertulis pada indikator

V

V

V

V

7Kemampuan menutup pelajaranDeskriptor:Meninjau kembaliMemberikan kesempatan bertanyaMenugaskan kokurikulerMenginformasikan bahan belajar berikutnya

V

V

VV

Dari tabel observasi penampilan guru di atas didapat suatu gambaran bahwa pada siklus 1 ini penampilan guru belum baik, yaitu baru pada taraf cukup dan kurang. Tabel 4.3 Aktivitas Siswa Selama PembelajaranSiklus Tindakan I

No.

Aspek-aspek yang diobservasiH a s i l

BCK

1.2.3. 4.5.6.7.

8. 9.10.

Antusiasme dalam mengikuti KBMTingkat perhatian pada penjelasan guruKeberanian dalam mengemukakan pendapatKeberanian mengajukan pertanyaanKeberanian menjawab pertanyaanKeaktifan dalam mencatat materi yang pentingAntusiasme dalam menerima tugas yang diberikanKesungguhan dalam mengerjakan tugasKetuntasan dalam menyelesaikan tugas Pemanfaatan waktu mengerjakan tugas

VV

V

V

VV

V

V

VDari tabel di atas dapatlah suatu gambaran bahwa pada siklus 1 ini aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran masih belum sesuai dengan yang diharapkan yaitu baru pada tarap cukup dan kurang. 3. Refleksi Tindakan Siklus PertamaBerdasarkan observasi pada tindakan siklus pertama, peneliti dan guru mitra melakukan refleksi pada hari Kamis 29 Maret 2007, dengan menemukan beberapa masalah, kekurangan dan hambatannya, yaitu:1) Guru masih belum membuka pelajaran sebagaimana mestinya,Pembelajaran masih didominasi oleh guru,Guru terkesan mendadak memberi pertanyaan kepada siswa, sehingga ada beberapa siswa bengong ketika diajukan pertanyaan kepadanya,Guru cenderung memberi pertanyaan kepada orang tertentu,Guru masih kurang memberikan reward kepada siswa yang memberi jawaban benar,Guru agak enggan melemparkan pertanyaan siswa kepada temannya, dan menjawab langsung pertanyaan dari siswa,Menjelang akhir pelajaran guru tidak memberi aba-aba bahwa waktu untuk menulis cerpen akan berakhir,Guru tidak menutup pembelajaran dengan memberikan postes, dan simpulan inti pembelajaran hari itu,Guru masih merasa canggung dengan kehadiran peneliti di dalam ruang kelas.

D. PERENCANAAN TINDAKAN SIKLUS II1. Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Siklus KeduaPada tahap observasi siklus pertama, sebelum pelaksanaan tindakan atau siklus-siklus berlangsung maka berdasarkan tampilan pembelajaran bahasa Indonesia yang telah dilakukan guru mitra, ternyata masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki, yaitu apersepsi yang dilakukan guru masih belum sesuai dari yang diharapkan. Guru masih terkesan masih mendominasi dalam proses pembelajaran meskipun guru sudah memberi peluang pada guru untuk aktif pembelajaran, guru sudah memanfaatkan media pembelajaran namun masih belum maksimal, guru memberi pertanyaan kepada siswa masih bersifat pilih-pilih pada siswa yang sering mendominasi kelas. Rencana perbaikan tersebut telah didiskusikan dalam pembelajaran, dan disepakati dengan guru mitra melalui refleksi pada hari Senin, 6 April 2009.Tindakan siklus kedua direncanakan Selasa tanggal 14 April 2009, mulai pukul 9.40 WIB 11.40 WIB dengan standar kompetensi menulis cerpen. Kegiatan-kegiatan pada tahap perencanaan ini adalah menyusun persiapan mengajar dengan penerapan penggunaan media teks lagu dalam menulis kreatif cerpen yang terangkum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Tahap perencanaan pada siklus 2 ini, peneliti dan guru mitra telah melakukan diskusi untuk menyusun persiapan mengajar. Persiapan mengajar ini penting dibuat oleh guru, karena dalam sebuah persiapan mengajar terdapat masalah-masalah dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu langkah-langkah yang mencerminkan pembelajaran menulis kreatif cerpen dengan menggunakan gambar. Untuk lebih lengkapnya tentang aspek-aspek yang terdapat dalam persiapan mengajar tersebut dapat dilihat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berikut ini.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2Satuan Pendidikan : SMPMata Pelajaran : Bahasa dan Sastra IndonesiaKelas / Semester : VIII / 2Unit : 3Alokasi waktu : 3 X 40 menit = 120 menit (1 x pertemuan)Standar Kompetensi Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman, dalam cerita pendek Kompetensi Dasar Mampu menulis cerita pendek bertolak dari peristiwa yang pernah dialami atau dilihat

Indikator :a. Siswa mampu mendata dan menginventariskan kata-kata dari peristiwa-peristiwan dalam teks laguSiswa mampu menentukan konflik yang ada dalam peristiwa yang dipilih

c. Siswa mampu memanfaatkan panca indra untuk mengembangkan kepekaan penulis terhadap lingkungan dalam cerpen.d. Siswa mampu menulis cerita pendek bertolak dari peristiwa yang pernah dialami atau dilihat.1. Tujuan Pembelajaran Siswa mampu menulis cerpen berdasarkan teks lagu yang dipilihnya2. Materi Pembelajaran a) Strategi tiga kata kunci pengembangan cerpen b) Mendeskripsi dengan lima indra c) Paragraf pembuka d) Cara penulisan cerpen3.Metode PembelajaranCeramahPemodelanTanya jawabPenugasan

4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajarana) Kegiatan Awal- Apersepsi- Pretes- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini.b) Kegiatan Inti- Siswa diajak membahas pengertian cerpen, unsur-unsur cerpen, dan cara menulis cerpen-Siswa diajak mendengarkan atau membaca teks lagu yang telah disediakan- Siswa diajak merasakan berbagai peristiwa yang terungkap di dalam teks lagu- Siswa berdiskusi dan mengidentifikasi peristiwa yang ada dalam teks lagu- Siswa ditugaskan menulis kata-kata dari identifikasi peristiwa menjadi kalimat, paragraf dan merangkainya menjadi sebuah cerpen.c) Kegiatan Akhir- Guru dan siswa melakukan refleksi - melakukan postes5. Sumber BelajarTempelan teks laguMateri Pelatihan Terintegrasi Bahasa Indonesia 2, Penerbit DepdiknasBuku Seribu Pena Bahasa Indonesia 2, untuk SMP Kelas VIII tim abdi guru Penerbit Erlangga

6. PenilaianTeknik : PenugasanBentuk instrumen: Tes pilihan ganda, uraian dan pembuatan cerpenSoal/tugas

Apa yang dimaksud dengan tulisan kreatif?Jelaskan unsur-unsur kreatif dalam cerpenTuliskan sebuah cerpen dari lagu yang kalian dengarkan dengan memperhatikan unsur-unsur kreatif

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus IIa. Langkah Awal Pembelajaran Pada pembelajaran siklus II ini, siswa diajak mengamati dan memahami teks lagu yang diberikan. Dari pengamatan teks lagu tersebut siswa ditugaskan untuk memunculkan kata-kata yang dapat digunakan dalam perasaan yang ada dalam lirik lagu tersebut. Kemudian guru menyampaikan tips-tips dalam menulis cerpen yaitu berupa strategi tiga kata kunci. Dari kata-kata yang dimunculkan siswa tersebut dikembangkan menjadi kalimat dan seterusnya membuat paragaraf.Seperti halnya pada pelaksanaan siklus I, sebelum guru membuka pembelajaran siswa melalui ketua kelas memberi salam kepada guru. Setelah menjawab salam, guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada siklus II ini, tetapi dengan menggunakan teks lagu yang berbeda. Adapun teks lagu yang dipakai dalam siklus II ini adalah lagu Tegar yang dinyanyikan Rossa. Sebelum guru menugaskan siswa untuk menulis cerpen pada siklus II ini, guru menyampaikan hasil temuan berupa kelemahan dari cerpen yang dibuat siswa pada siklus I, dan menyampai tips-tips dalam menulis cerpen yang berupa pengembangan dari tiga kata kunci, yang dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa. b. Kegiatan Pembelajaran Setelah guru membuka pelajaran, guru menugasi siswa memahami teks lagu yang telah diberikan kepada setiap siswa. Guru menugasi siswa untuk mendata kata-kata yang dapat dimunculkan dari perasaan yang ada dalam teks lagu. Guru menunjuk beberapa siswa secara bergantian dan acak untuk menyebutkan kata-kata yang sudah didapat oleh siswa tersebut dan menyuruh teman lainnya untuk menanggapi apa yang disampaikan oleh siswa yang telah ditunjuk guru itu. Guru pada siklus ini sudah bersikap sebagai fasilitator, karena guru sudah memanfaatkan seluruh potensi yang ada pada siswa. Dalam hal mendorong dan memotivasi siswa guru telah memberikaan arahana dan semangat kepada siswa agar aktif dalam proses belajar mengajar, baik berupa bertanya maupun daalam memberi jawaban pertanyaan serta dalam memberi tanggapan terhadap jawaban yang diberikan oleh temannya dalam menemukan jawaban masalah yang sedang dibahas. Sebagian besar siswa telah kelihatan aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dan memberi tanggapan-tanggapan yang diperlukan. Berikut adalah hasil pengamatan pada siklus kedua.

Tabel 4.4 Penampilan Guru Pada Siklus Tindakan II

No.Aspek yang dinilaiHasil

BCK(1)(2)(3)(4)(5)1.Kemampuan membuka pelajaranDeskriptor:Menarik perhatian siawa

Menimbulkan motivasi

Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan disajikan

Membuat kaitan bahan belajar yang lama dengan yang baru

VV

V

V

2Sikap praktikan dalam proses pembelajaranDeskriptorKejelasan suaraGerakan badan Gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswaAntusiasme penampilan mimikMobilitas posisi/gerakan

VV

V

VV

3Penguasaan bahan belajarDeskriptorBahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakanKejelasan dalam menerangkan materiKejelasan dalam memberikan contohKeluasan wawasan

V

VVV

4Proses pembelajaranDeskriptor:Kesesuaian penguasaan strategi/metode dengan kompetensi dasarPenyajian bahan belajar relevan dengan indikatorAntusias dalam menanggapi dan menggunakan responsKecermatan dalam memanfaatkan waktu

V

V

V

V

5Menggunakan mediaDeskriptor:Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan jenis mediaKetepatan saat menggunakanKeterampilan dalam mengoperasionalkanMembantu meningkatkan proses pembelajaran

VV

V

V

6EvaluasiDeskriptor:Menggunakan penilaian tulisan sesuai dengan indikatorMenggunakan jenis ragam penilaian sesuai dengan indikatorMelaksanakan penialaian sesuai dengan indikatorMelaksanakan penilaian sesuai dengan yang tertulis pada indikator

V

V

V

V

7Kemampuan menutup pelajaranDeskriptor:Meninjau kembaliMemberikan kesempatan bertanyaMenugaskan kokurikulerMenginformasikan bahan belajar berikutnya

V

V

VV

Pada tabel di atas didapatlah suatu gambaran bahwa pada siklus II ini penampilan guru dalam penyajian pembelajaran sudah pada taraf baik dan cukup.Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Pembelajaranpada Siklus Tindakan II

No.

Aspek-aspek yang diobservasiH a s i l

BCK1.2.3. 4.5.6.7.8. 9.10.11.

Antusiasme dalam mengikuti KBMTingkat perhatian pada penjelasan guruKeberanian dalam mengemukakan pendapatKeberanian mengajukan pertanyaanKeberanian menjawab pertanyaanKeaktifan dalam mencatat materi yang pentingAntusiasme dalam menerima tugas yang diberikanKesungguhan dalam mengerjakan tugasKetuntasan dalam menyelesaikan tugas Pemanfaatan waktu mengerjakan tugas V

V

VVVVV

V

V

V

Keterangan:B = Baik C = Cukup K = KurangDari tabel di atas dapatlah suatu gambaran bahwa pada siklus II ini aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran sudah mendekati apa yang diharapkan yaitu pada kategori baik dan cukup.

3. Refleksi Tindakan Siklus keduaBerdasarkan observasi pada tindakan kedua, peneliti dan guru mitra melakukakn refleksi pada hari Kamis,12 April 2007 di ruang majelis guru dengan menemukan masalah, kekurangan, dan hambatannya, yaitu:Guru masih belum melakukan apersepsi dengan baik.Guru masih kurang jelas mengaitkan materi lama dengan materi yang baru.suara guru masih kurang jelas, hal ini terlihat ketika guru bertanya kepada siswa, dan siswa minta diulang pertanyaan.Selama proses belajar mengajar berlangsung guru lebih banyak beraada di depan kelas saja.Dalam hal mengemukakan pendapat, masih didominasi oleh siswa tertentu. Guru dalam memberi pertanyaan masih terpokus kepada siswa-siswa tertentu saja.

E. PERENCANAAN PELAKSANAAN SIKLUS III1. Perencanaan Tindakan Siklus IIIDilihat berdasarkan pelaksanaan siklus III, tampaknya siswa belum memenuhi apa yang dituntut oleh kompetensi dasar yang dikehendaki terutama berkaitan dengan menulis cerpen. Untuk itu, perlu ditindaklanjuti dengan siklus III.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 3Satuan Pendidikan : SMPMata Pelajaran : Bahasa dan Sastra IndonesiaKelas / Semester : VIII / 2Unit : 3Alokasi waktu : 3 X 40 menit = 120 menit (1 x pertemuan)

Standar Kompetensi: Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman, dalam cerita pendek Kompetensi Dasar : Mampu menulis cerita pendek bertolak dari peristiwa yang dilihat dari gambar peristiwaIndikator :Siswa mampu mendata dan menginventariskan kata-kata dari peristiwa-peristiwa yang dilihat dalam gambar.Siswa mampu menentukan konflik yang ada dalam peristiwa yang dipilihSiswa mampu memanfaatkan panca indra untuk mengembangkan kepekaan penulis terhadap lingkungan dalam cerpen.Siswa mampu membuat paragrag pembuka sebagai awal dari pembuatan sebuah cerpen.Siswa mampu menulis cerita pendek bertolak dari peristiwa yang pernah dialami atau dilihatPertemuan II1. Tujuan Pembelajaran Siswa mampu menulis cerpen berdasarkan gambar yang ditampilkan

2. Materi Pembelajaran a) Strategi tiga kata kunci pengembangan cerpen b) Mendeskripsi dengan lima indra c) Paragraf pembuka d) Cara penulisan cerpen

3. Metode Pembelajarana. Ceramahb. Pemodelanc. Tanya jawabd. Penugasan4 Langkah-langkah Kegiatan Pembelajarana. Kegiatan Awal- Apersepsi- Pretes- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini.b. Kegiatan Inti1)Siswa diajak membahas tentang pengertian cerpen, unsur-unsur cerpen, dan cara menulis cerpen2) Siswa diajak mengamati dan memahami teks lagu yang telah disediakanSiswa diajak memahami peristiwa yang tergambar di dalam teks laguSiswa berdiskusi dan mengidentifikasi peristiwa yang ada dalam teks laguSiswa ditugaskan menulis kata-kata dari identifikasi peristiwa/perasaan menjadi kalimat, paragraf dan merangkainya menjadi sebuah cerpenSiswa ditugaskan membuat paragraf pembuka cerpen dan paragraf pengembangan dari dari penjelajahan perasaan dan pengalamannya

c. Kegiatan Akhir- Guru dan siswa melakukan refleksi- Melakukan postes5. Sumber BelajarGuntingan teks lagu grup band tertentuMateri Pelatihan Terintegrasi Bahasa Indonesia 2, Penerbit DepdiknasBuku Seribu Pena Bahasa Indonesia 2, untuk SMP Kelas 2 Tim Abdi Guru Penerbit ErlanggaInternet

6. Penilaiana) Teknik : PenugasanBentuk instrumen : Tes pilihan ganda, uraian dan pembuatan cerpenSoal/tugas :Apa yang dimaksud dengan strategi kata kunci? Buatlah paragraf hasil penjelajahan perasaan dan pengalamanmu sesuai dengan isi teks lagu yang Anda pilih!Tulislah sebuah cerpen dari peristiwaatau perasaan yang ada dalam teks lagu dengan memperhatikan unsur-unsur kreatif!

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus IIIa. Langkah Awal Pembelajaran Pada Pembelajaran siklus ini siswa masih tetap diajak memahami teks lagu yang diberikan berjudul Tak Ada yang Abadi karya band Jikustik. Dari memahami teks dan lirik lagu tersebut siswa ditugaskan untuk memunculkan kata-kata yang dapat digunakan untuk pengalaman atau perasaan yang ada dalam teks lagu. Kemudian guru menyampaikan tips-tips dalam menulis cerpen yaitu berupa strategi tiga kata kunci. Dari kata-kata yang dimunculkan siswa tersebut dikembangkan menjadi kalimat dan seterusnya membuat paragaraf.Seperti halnya pada pelaksanaan siklus II, sebelum guru membuka pembelajaran siswa melalui ketua kelas memberi salam kepada guru. Setelah menjawab salam, guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada siklus III ini, tetapi dengan menggunakan teks lagu yang berbeda. Adapun teks lagu yang dipakai dalam siklus III ini adalah teks lagu Kemesraan dari Iwan Fals.Sebelum guru menugaskan siswa untuk menulis cerpen pada siklus III ini, guru menyampaikan hasil temuan berupa kelemahan dari cerpen yang dibuat siswa pada siklus II, dan menyampai tips-tips dalam menulis cerpen yang berupa pengembangan dari tiga kata kunci, penjelajahan pengalaman dan perasaan, membuat paragraf pembuka, pembuatan dialog antartokoh yang dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa. b. Kegiatan PembelajaranSetelah guru membuka pelajaran, guru menugaskan siswa untuk mengamati dan memahami lirik lagu dengan teks lagu yang telah diberikan kepada setiap siswa. Guru menugaskan siswa untuk mendata kata-kata yang dapat dimunculkan dari peristiwa yang ada dalam teks lagu. Guru menunjuk beberapa siswa secara bergantian dan acak untuk menyebutkan kata-kata yang sudah didapat oleh siswa tersebut dan menyuruh teman lainnya untuk menanggapi apa yang disampaikan oleh siswa yang telah ditunjuk guru itu. Guru menugaskan beberapa siswa untuk membuat contoh paragraf pembuka dan paragraf dari penjelajahan pengalaman dan perasaan. Pada siklus ini guru sudah bersikap sebagai motivator dan fasilitator, karena guru sudah memanfaatkan seluruh potensi yang ada pada siswa. Dalam hal mendorong dan memotivasi siswa guru telah memberikaan arahan dan semangat kepada siswa agar aktif dalam proses belajar mengajar, baik dalam bertanya maupun dalam memberi jawaban pertanyaan serta dalam memberi tanggapan terhadap jawaban yang diberikan oleh temannya dalam menemukan jawaban masalah yang sedang dibahas. Sebagian besar siswa telah kelihatan aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dan memberi tanggapan-tanggapan serta membuat paragraf yang ditugaskan guru . Berikut adalah hasil pengamatan pada siklus ketiga.

Tabel 4.6 Penampilan Guru Siklus Tindakan III

No.Aspek yang dinilaiHasil

BCK123451.Kemampuan membuka pelajaranDeskriptor:a. Menarik perhatian siswab.Menimbulkan motivasic.Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan disajikan d.Membuat kaitan bahan belajar yang lama dengan yang baru

2.Sikap praktikan dalam proses pembelajaranDeskriptor: Kejelasan suara

b. Gerakan badan tidak mengganggu perhatian c. Antusiasme penampilan mimikd. Mobilitas posisi tempat

VV

3.Penguasan bahan belajarDeskriptor:a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakanb. Kejelasan dalam menerangkan materic. Kejelasan dalam memberikan contohd. Mencerminkan keluasan wawasan

V

VVV

4.Proses pembelajaranDeskriptor:a. Kesesuaian penguasaan strategi/metode dengan pokok bahasanb. Penyajian bahan belajar relevan dengan TPKc. Antusias dalam menanggapi dan menggunakan responsd. Kecermatan dalam memanfaatkan waktu

V

V

V

V

5.Menggunakan media Deskriptor:a. Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan jenis mediab. Ketepatan saat menggunakan c. Keterampilan dalam mengoperasionalkan d. Membantu meningkatkan proses pembelajaran

V

V

VV

6EvaluasiDeskriptor:Menggunakan penilaian tulisan sesuai dengan TPK Menggunakan jenis ragam penilaian sesuai dengan TPKMelaksanakan penilaian sesuai dengan yang tertulis di TPK

V

V

V

7.Kemampuan menutup pelajaranDeskriptor: a. Meninjau kembali b. Memberikan kesempatan bertanya c. Menugaskan ko kurikuler d. Menginformasikan bahan berikutnya

VVVV

Keterangan:B = Baik C = Cukup K = KurangPada tabel di atas didapatlah suatu gambaran bahwa pada siklus III ini penampilan guru dalam penyajian pembelajaran sudah pada kategori baik dan hanya beberapa aspek saja berada dalam derajat atau kategori cukup.Tabel 4.7 Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Siklus Tindakan III

No.

Aspek-aspek yang diobservasiH a s i l

BCK1.2.3. 4.5.6.7. 8.910Antusiasme dalam mengikuti KBMTingkat perhatian pada penjelasan guruKeberanian dalam mengemukakan pendapatKeberanian mengajukan pertanyaanKeberanian menjawab pertanyaanKeaktifan dalam mencatat materi yang pentingAntusiasme dalam menerima tugas yang diberikanKesungguhan dalam mengerjakan tugasKetuntasan dalam menyelesaikan tugas Pemanfaatan waktu mengerjakan tugas VVV

VVV

VVV

V

3. Refleksi Tindakan Siklus keduaBerdasarkan observasi pada tindakan ketiga, peneliti dan guru mitra melakukakn refleksi didapatlah suatu gambaran bahwa pada siklus III ini aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu pada tarap baik dan hanya satu aspek yang pada taraf cukup.

F. ANALISIS DATA PENELITIAN1. Analisis Cerpen SiswaAnalisis data penelitian dilakukan baik terhadap kegiatan pada tahap orientasi, maupun pada setiap tahapan atau siklus pembelajaran melalui MLT dengan media teks lagu (beserta liriknya). Tabel 4.8 Daftar Nilai Hasil Analisis Cerpen Masa Orientasi

No.SubjekNilai Per AspekSkor

Keluasan WawasanKepekaan LingkunganDaya ImajinasiPenggunaan BahasaDiksi

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)1S114128125512S 214118115493S 3158893434S 418128127575S 51411895476S 614128125517S 7149895458S 8221511115649S 9181081165310S 10141281255111S 112012111256012S 121812111055613S 13141281255114S 14181291255615S 15141281255116S 16141281255117S 171812121556218S 181812121276119S 1918128834920S 2018128855121S 211812121676522S 221812121255923S 2319991255424S 241812121276125S 25181281255526S 26181281255527S 271488834128S 281488934229S 291815121566630S 301812121235731S 311812111165832S 321512121255633S 33141281255134S 341815121676835S 3518121215764Jumlah5834073344071801911Rata-rata16.6611.639.5411.635.1454.60

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kemampuan rata-rata siswa pada masa orientasi pada aspek keluasan wawasan adalah 16,66 (17) atau pada tingkatan cukup. Aspek kepekaan terhadap lingkungan rata-rata adalah 11,63 (12) atau pada tingkatan cukup. Aspek pengolahan daya imajinasi rata-rata 9,54 (10) atau pada tingkatan cukup. Aspek penggunaan bahasa rata-rata 11,63 (12) atau pada tingkatan cukup. Pada aspek (diksi) pilihan kosa kata rata-rata 5,14(5) atau pada tingkatan cukup. Sedangkan rata-rata kemampuan menulis cerpen 54,60 (55) atau pada tingkatan cukup.Tabel 4.9 Daftar Nilai Hasil Analisis Cerpen pada Siklus I

No.SubjekNilai Per AspekSkor

Keluasan WawasanKepekaan LingkunganDaya ImajinasiPenggunaan BahasaDiksi

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)1S 29271815156812S 12251616168813S 14241616176794S 10241517167795S 35241515168786S 34241515186787S 30241515166768S 24241516156769S 202315161567510S 182415151567511S 82216151567412S 52315151567413S 42315151567414S 252415161467415S 212315151567416S 132315151567417S 92216131567218S 282415121567219S 161915161577220S 112214151567221S 62315151267122S 172415121557123S 321815151566924S 271815151566925S 262415121576926S 331816121576827S 311815121666728S 71815151166529S 2224121212565(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)30S 232212111276431S 22212111276432S11816121256333S 31812121656334S 191816121256335S 1518121216563Jumlah7695194935142142504Rata-rata21.9714.8314.0914.696.1171.69Catatan: Data diurutkan mulai dari yang tertinggi

Berdasarkani tabel daftar nilai hasil analisis siklus I di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata pada aspek keluasan wawasan sebesar 21,97 (22) atau pada kategori Baik. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 5,31. Pada aspek kepekaan terhadap lingkungan terjadi peningkatan sebesar 3,20 dengan perolehan nilai rata-rata 14,83 (15) atau pada kategori Baik. Pada aspek pengolahan daya imajinasi diperoleh nilai 14,09 (14) atau pada kategori Baik. Aspek penggunaan bahasa nilai rata-rata diperoleh 14,69 (15) pada kategori Baik. Sedangkan pada aspek pilihan kosa kata nilai rata-rata diperoleh 6,11 (6) atau pada kategori Baik. Dari kelima aspek di atas yang sangat besar terjadi peningkatan dari masa orientasi (sebelum mendapat perlakuan) ke siklus I (telah mendapat perlakuan) adalah aspek pengolahan daya imajinasi.Tabel 4.10 Daftar Nilai Hasil Analisis Cerpen pada Siklus II

No.SubjekNilai Per AspekSkor

Keluasan WawasanKepekaan PerasaanDaya ImajinasiPenggunaan BahasaDiksi

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)1S 12261919189912S 4271518189873S 21271518189874S 34271815189875S 35271518189876S 27241916189867S 29271919157868S 24281815168859S 82715181868410S 102716181678411S 222516191598412S 252815161698413S 262418151888314S 62715181668215S 112718161568216S 132416191588217S 32619151568118S 142417171768119S 202619151568120S 302418151688121S 322416151687922S 162318151577823S 172416151677824S12317151577725S 22416161677726S 182317151577727S 192416161677728S 312315161677729S 92317151567630S 332216151667531S 232315121677332S 72216161267233S 282016121677134S 51916121677035S 1519161216770Jumlah8585835565632572812Rata-rata24.5116.6615.8916.097.3480.49Catatan: Data diurutkan mulai dari yang tertinggi

Berdasarkani tabel di atas dapatlah dijelaskan bahwa pada siklus ke-2 ini aspek keluasan wawasan nilai rata-rata yang diperoleh adalah 24,51 (25) atau dengan kategori Baik, terjadi peningkatan sebesar 11.10%. Pada aspek kepekaan terhadap lingkungan nilai rata-rata yang diperoleh adalah 16,66 (17) atau dalam kategori Baik, dan terjadi peningkatan 9,08%. Pada aspek pengolahan daya imajinasi nilai rata-rata yang diperoleh 15,89 (16) atau dengan kategori Baik, dan terjadi peningkatan 12,12%. Pada aspek penggunaan bahasa nilai rata-rata 16,09 (16) atau dengan kategori Baik, terjadi peningkatan 8,78%. Pada aspek pilihan kosa kata nilai rata-rata diperoleh 7,34 (7) atau dengan kategori Baik, dan terjadi peningkatan 19,45%. Dari ke-5 aspek tersebut, peningkatan yang paling tinggi adalah pada aspek penggunaan kosa kata, yaitu 19,45%.Tabel 4. 11 Daftar Nilai Hasil Analisis Cerpen pada Siklus IIINo.SubjekNilai Per AspekSkor

Keluasan WawasanKepekaan PerasaanDaya ImajinasiPenggunaan BahasaDiksi

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)1S 12281920199952S 21281819189923S 22281918189924S 27281818199925S 29281819189926S 34281918189927S 24271819189918S 35271819189919S 102718181888910S 282818151998911S12519201688812S 62816181888813S 132519201688814S 322818151898815S 42418181968716S 162418181968717S 232818151888718S 82718181588619S 192818141888620S 202819151598621S 252815151998622S 52418151898423S 172418151898424S 262418161888425S 302818151588426S 22419161688327S 142419161688328S 182318151888229S 332815161578130S 32418151678031S 1524181516780(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)32S 312418151678033S 92318161567834S 72216161677735S 11------Jumlah8866105705872752932Rata-rata26.0617.9416.7617.268.0986.12Catatan: Data diurutkan mulai dari yang tertinggi

Dari tabel di atas dapat dinyatakan bahwa pada siklus ke-3 ini , nilai rata-rata pada aspek keluasan wawasan adalah 26,08 (27) atau dalam kategori Sangat Baik, dan terjadi peningkatan 6,67%. Pada aspek kepekaan terhadap lingkungan nilai rata-rata adalah 17,94 (18) atau dalam kategori Sangat Baik, dan terjadi peningkatan 9,37%. Pada aspek pengolahan daya imajinasi nilai rata-rata adalah 16,76(16) atau dalam kategori Baik, dan terjadi peningkatan 2,56%. Pada aspek penggunaan bahasa nilai rata-rata adalah 17,26 (17) atau dalam kategori Baik dan terjadi peningkatan 7,52%. Dan pada aspek pemilihan kosa kata nilai rata-rata adalah 8,09 (8), dan terjadi peningkatan 10,85%. Dari ke-5 aspek tersebut, yang paling tinggi peningkatannya adalah aspek pemilihan kosa kata, yaitu 10,85%.Tebel 4. 12Rekapitulasi Hasil AnalisisNo.SubjekOrientasiSiklusSiklusSiklusJumlahRerata

IIIIII

Siklus1S151637788228762S249647783224753S343638180224754S457748787248835S547747084228766S651718288241807S746657277214718S854748486244819S9637276782267510S10517984892528411S11607282-1547712S12568191952678913S13517482882448114S14567981832438115S15516370802137116S16517278872377917S17627178842337818S18617577822347819S19496377862267520S20517581862428121S21657487922538422S22596584922418023S23546473872247524S24617685912528425S25557484862448126S26556983842367927S27416986922478228S28427271892327729S29668186922598630S30577681842418031S31586777802247532S32566979882367933S33516875812247534S34687887922578635S356478879125685Jumlah191225042812293282482775Rata254.6371.5480.3483.77

79.29

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa, yaitu ditandai dengan meningkatnya nilai yang diperoleh siswa dari orientasi hingga ke siklus III. Pada masa orientasi nilai rata-rata yang diperoleh siswa 54,63 dengan rentang nilai diperoleh terendah 41 dan tertinggi 68. Pada Siklus I nilai rata-rata siswa 71,54 dengan rentang nilai yang diperoleh terendah 63 dan tertinggi 81. Pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh siswa 80,34 dengan rentang nilai yang diperoleh terendah 70 dan tertinggi 91, sedangkan pada siklus III nilai rata-rata siswa 83,77 dengan rentang nilai diperolah terendah 77 dan tertinggi 95.Dengan demikian, Jika dilihat, ketuntasan belajar secara umum (klasikal) maupun ketuntasan secara individual dapat dinyatakan tuntas. Namun, jika dilihat dari penaikan nilai setiap siswa dalam setiap siklus, masih ditemukan ketidakkonsistenan/keajegan siswa dalam menulis cerpen dengan media teks lagu. Hal ini bisa dipahami karena ada faktor lain yang tidak bisa dikaji yakni faktor konsentrasi siswa, kejenuhan, dan tema-tema lagu yang disediakan cukup beragam (tiga tema lagu).2. Analisis Pengolahan Data Hasil Angket SiswaAngket yang telah diisi siswa setelah proses penelitian pembelajaran menulis kreatif cerpen menggunakan media teks lagu berlangsung di kelas VIII C pada SMP Negeri 2 Conggeang, dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel dan deskripsi. Angket ini penulis olah berdasarkan hasil jawaban dari pertanyaan masing-masing soal dan disesuaikan juga dengan masing-masing indikator pencapaiannya. Analisis data disajikan dalam bentuk persentase. Pengubahan data menjadi prosentase (%) dilakukan dengan cara menghitung jumlah siswa yang mengisi angket, setelah itu dikalikan 100.Tabel 4. 13Minat Siswa Terhadap Pelajaran Bahasa IndonesiaPertanyaanAlternatif Jawabanf%Apakah kamu menyukai pelajaran bahasa Indonesia?a. Ya3188.57

b. Tidak00.00

c. Ragu-ragu411.43Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa minat siswa di kelas VIIIC terhadap pelajaran bahasa Indonesia sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan 31 dari 35 orang atau 88,57 % yang menjawab Ya. Hal menarik ada 4 orang siswa yang merasa ragu-ragu, atau 11,43%.Pada tabel berikut ditunjukkan suka tidaknya siswa terhadap pembelajaran menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 4.14Minat Siswa Terhadap Pelajaran Menulis PertanyaanAlternatif Jawabanf%Apakah kamu menyukai pelajaran menulis yang ada dalam bahasa Indonesia?a. Ya 1954.29

b.Tidak1028.57

c. Ragu-ragu617.14

Dari tabel itu dinyatakan bahwa siswa banyak yang menyukai pelajaran menulis. Hal ini dibuktikan bahwa 19 dari 35 orang atau sebanyak 54,29 %, yang menjawab Ya. Hal menarik, selalu ada siswa yang masih merasakan keraguan dalam setiap pembelajaran menulis cerpen.Tabel berikut ini adalah tanggapan siswa terhadap penting tidaknya pelajaran menulis bagi siswa.Tabel 4.15Tanggapan Siswa Terhadap Pentingnya MenulisPertanyaanAlternatif Jawabanf%Menurut kamu, pentingkah siswa memiliki keterampilan menulis! a. Penting3497.14

b. Tidak Penting00.00

c. Ragu-ragu 12.86

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas menunjukkan bahwa siswa sangat menyadari pentingnya terampil menulis cerpen. Hal ini dibuktikan 34 dari 35 orang siswa atau 97,14 % menyatakan penting.Pada tabel berikut akan menunjukkan sikap senang tidaknya siswa ketika mendapat tugas menulis cerpen.Tabel 4. 16Sikap Siswa Menerima Tugas Menulis Kreatif CerpenPertanyaanAlternatif Jawabanf%Apakah kamu senang mendapat tugas manulis kreatif cerpen?a. Senang1440.00

b. Tidak senang617.14

c. Ragu-ragu1542.86Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak terlalu banyak siswa yang senang menerima tugas menulis cerpen. Hal ini dibuktikan hanya 14 orang dari 35 orang atau 40,00% menyatakan senang, sedangkan yang menjawab ragu-ragu ada 15 orang dari 35 siswa atau sekira 42,86%. Malahan siswa yang tidak senang ada 6 orang dari 35 siswa atau sekira 17,14%.Berikut ini akan disajikan data tentang berapa kali siswa mendapat tugas menulis cerpen selama duduk di kelas VIII.Tabel 4.17Jumlah Tugas Menulis Kreatif Cerpen Selama di Kelas VIIIPertanyaanAlternatif Jawabanf%Sampai duduk di kelas VIII, sudah berapa kali kamu mendapat tugas menulis kreatif cerpena. 1-2 kali2160.00

b. 3-4 kali1337.14

c. Lebih dari 4 kali12.86

Dari tabel di atas ternyata siswa jarang mendapat tugas menulis cerpen. Hal ini terbukti sebanyak 21 orang siswa dari 35 orang atau 60,00% menyatakan hanya 1 2 kali mendapat tugas menulis kreatif cerpen.Berikut ini disajikan tabel yang menunjukkan pernah tidaknya siswa mendapat tugas menulis kreatif cerpen dengan bantuan teks lagu seperti yang sedang dilakukan saat ini.Tabel 4.18 Tugas Menulis Cerpen dengan Media Teks Lagu

PertanyaanAlternatif Jawabanf%Pernahkah kamu mendapat pelajaran menulis kreatif dalam bentuk cerpen dengan media teks lagu?a. Pernah38.57

b. Tidah pernah3188.57

c. Ragu-ragu12.86Dari tabel itu dinyatakan bahwa guru tidak pernah menggunakan media teks lagu (dengan liriknya). Hal ini terbukti 31 dari 35 orang siswa atau 88,57% menyatakan tidak pernah.Selanjutnya disajikan tabel tentang sikap senang tidaknya siswa mendapat tugas menulis cerpen pengalaman yang paling menarik.Tabel 4.19Sikap Siswa Mendapat Tugas Menulis Kreatif dalam Bentuk Cerpen

PertanyaanAlternatif Jawabanf%Apakah kamu senang bila mendapat tugas menulis kreatif dalam bentuk cerpen terutama mengenai pengalaman pribadi yang paling menarik/ menyenangkan?a. Senang1131.43

b. Tidak senang1337.14

c. Ragu-ragu1131.43

Dari data tabel di atas didapatlah suatu gambaran bahwa siswa kurang senang mendapat tugas menulis kreatif. Hal ini terbukti hanya 13 orang dari 35 siswa atau 37,14% yang menyatakan tidak senang jika mendapat tugas menulis cerpen pengalaman yang paling menarik.Selanjutnya disajikan pula tabel data tentang alasan jika siswa menjawab tidak senang menulis cerpen seperti yang dijawab pada item 7.Tabel 4.20Alasan Apabila tidak Senang pada Item 7

PertanyaanAlternatif Jawbanf%Apakah kamu senang bila mendapat tugas menulis kreatif dalam bentuk cerpen terutama mengenai pengalaman pribadi yang paling menarik/ menyenangkan?a. Senang1131.43

b. Tidak senang1337.14

c. Ragu-ragu1131.43

Dari tabel ini dapatlah kita ambil suatu kesimpulan bahwa ternyata siswa banyak tidak senang menulis cerpen karena kesulitan berimajinasi ketika memulai mengarang cerpen. Hal ini dibuktikan 13 orang siswa dari 35 orang atau 60,71%.menjawab kesulitan berimajinasi untuk memulai karangan. Berikut ini disajikan data tentang bermanfaat atau tidak bermanfaatnya media teks lagu beserta liriknya dalam memancing imajinasi menulis cerpen.

Tabel 4.21Sikap Siswa Terhadap Manfaat Media teks lagu dalam Berimajinasi

PertanyaanAlternatif Jawabanf%Apakah media teks lagu dapat membantu kamu dalam berimajinasi membuat karangan/menulis kreatif cerpena. Dapat membantu2982.86

b. Tidak membantu 00.00

c. Ragu-ragu617.14

Dari data tabel ini dinyatakan bahwa secara umum siswa menyatakan media teks lagu dapat membantu mereka dalam berimajinasi dalam menulis kreatif. Hal ini dibuktikan 29 orang siswa dari 35 orang atau 82,86% menjawab dapat membantu. Selanjutnya akan disajikan data pendapat siswa tentang pembelajaran menulis kreatif.Tabel 4.22 Pembelajaran Menulis Kreatif dengan Media Teks Lagu

PertanyaanAlternatif Jawabanf%Apa pendapat kamu tentang pembelajaran menulis kreatif dalam bentuk cerpen dengan media gambara. Lebih mudah dan menarik2571.43

b. Sulit dan tidak menarik38.57

c. Biasa-biasa saja720.00

Dari tabel di atas dapatlah gambaran bahwa sebagian besar siswa menyatakan media teks lagu lebih mudah dan menarik sebagai media pembelajaran dalam menulis cerpen. Hal ini terbukti 25 orang siswa dari 35 orang atau 71,43% menyatakan lebih mudah dan menarik. Untuk memeroleh penjelasan secara umum tentang angket isian siswa dapat penulis paparkan dalam tabel berikut ini.Tabel 4.23Rekapitulasi Jawaban Angket Siswa

PertanyaanAlternatif Jawabanf%Apakah kamu menyukai pelajaran bahasa Indonesia?a. Ya3188.57

b. Tidak00.00

c. Ragu-ragu411.43Apakah kamu menyukai pelajaran menulis yang ada dalam bahasa Indonesia?a. Ya 1954.29

b.Tidak1028.57

c. Ragu-ragu617.14Menurut kamu, pentingkah terampil dalam menulis!a. Penting3497.14

b. Tidak Penting00.00

c. Ragu-ragu 12.86Apakah kamu senang mendapat tugas manulis kreatif cerpen?a.Senang1440.00

b.Tidak senang617.14

c. Ragu-ragu1542.86Sampai duduk di kelas VIII, sudah berapa kali kamu mendapat tugas menulis kreatif cerpen!a.1-2 kali2160.00

b.3-4 kali1337.14

c. Lebih dari 4 kali12.86Pernahkah kamu mendapat pelajaran menulis kreatif dalam bentuk cerpen dengan media teks lagu?a. Pernah38.57

b. Tidah pernah3188.57

c. Ragu-ragu12.86Apakah kamu senang bila mendapat tugas menulis kreatif dalam bentuk cerpen terutama mengenai pengalaman pribadi yang paling menarik/ menyenangkana. Senang1131.43

b. Tidak senang1337.14

c. Ragu-ragu1131.43Jika tidak senang (item 7), apa alasannya?a. Tidak memahami caranya720.00

b. Kesulitan menguraikan ide, bukti dan fakta1131.43

c. Kesulitan berimajinasi untuk memulai karangan1748.57Apakah media teks lagu dapat membantu kamu dalam berimajinasi membuat karangan/menulis kreatif cerpen!a. Dapat membantu2982.86

b. Tidak membantu 00.00

c. Ragu-ragu617.14PertanyaanAlternatif Jawabanf%Apa pendapat kamu tentang pembelajaran menulis kreatif dalam bentuk cerpen dengan media teks lagu?a. Lebih mudah dan menarik2571.43

b. Sulit dan tidak menarik38.57

c. Biasa-biasa saja720.00