BAB IV BENDA DAN HAK KEBENDAAN

KULIAH: HUKUM PERDATA

ADE SORAYA, S.H., M.H.

Prodi Hukum

STIH Kebangsaan Bireuen

BAB IV BENDA DAN HAK KEBENDAAN

A. BENDA DAN HUKUM BENDA

1. KONSEP BENDA

• BENDA ADALAH TERJEMAHAN DARI BAHASA ASLINYA, BAHASA BELANDA, ZAAK.

• PEMBENTUK UNDANG2 MERUMUSKAN BENDA (ZAAK) DALAM PASAL 499 KUHPDT,

YAITU SEMUA BENDA DAN HAK .

• HAK DISEBUT JUGA “BAGIAN DARI HARTA KEKAYAAN”.

• HARTA KEKAYAAN MELIPUTI BENDA, HAK, DAN HUBUNGAN HUKUM TENTANG BENDA

DAN HAK DIATUR DALAM BUKU II DAN BUKU III KUHPDT.

• SEDANGKAN ZAAK MELIPUTI BENDA DAN HAK DIATUR DALAM BUKU II KUHPDT

INDONESIA

• BENDA SIFATNYA BERWUJUD, SEDANGKAN HAK SIFATNYA TIDAK BERWUJUD.

• DALAM LITERATUR HUKUM PERDATA, SUBEKTI MENERJEMAHKAN ZAAK DENGAN

“BENDA”.

• DEMIKIAN JUGA DALAM PENDIDIKAN HUKUM, KOESOEMADI POEDJOSEWOJO

MENERJEMAHKAN ZAAK DENGAN “BENDA”.

• ATAS DASAR TERJEMAHAN TERSEBUT, KONSEP “BENDA” MENCAKUP BARANG BERWUJUD

DAN BARANG TIDAK BERWUJUD.

• BARANG BERWUJUD DALAM BAHASA BELANDA DISEBUT GOOD.

• SEDANGKAN BARANG TIDAK BERWUJUD DISEBUT RECHT.

• OLEH KARENA ITU, JUDUL BUKU II KUHPDT VAN ZAKEN LEBIH TEPAT DITERJEMAHKAN

DENGAN “TENTANG BENDA”, BUKAN “TENTANG BARANG”.

• BUKU II KUHPDT MEMUAT KETENTUAN2 TENTANG BENDA YANG MELIPUTI BARANG DAN

HAK.

• BENDA ADALAH OBJEK MILIK.

• HAK JUGA DAPT MENJADI OBJEK MILIK.

• OLEH SEBAB ITU, BENDA DAN HAK ADALAH OBJEK MILIK.

• SECARA YURIDIS (MENURUT KONSEP HUKUM) YANG

DIMAKSUD DENGAN BENDA ADALAH SEGALA SESUATU

YANG MENJADI OBJEK MILIK.

• SEMUA BENDA DALAM ARTI HUKUM DAPAT

DIPERDAGANGKAN, DAPAT DIALIHKAN KEPADA PIHAK LAIN,

DAN DAPAT DIWARISKAN.

2. PENGATURAN HUKUM BENDA

• HUKUM BENDA DIATUR DI DALAM BUKU II KUHPDT.

• HUKUM BENDA ADALAH SELURUH ATURAN HUKUM YANG MENGATUR TENTANG BENDA.

• PENGATURAN TERSEBUT PADA UMUMNYA MELIPUTI KONSEP BENDA, PEMBEDAAN

MACAM2 BENDA, DAN HAK2 KEBENDAAN.

• PENGATURAN HUKUM BENDA MENGGUNAKAN “SISTEM TERTUTUP” ARTINYA TIDAK

BOLEH MENGADAKAN HAK2 KEBENDAAN SELAIN DARI YANG SUDAH DIATUR DALAM

UNDANG2.

• HUKUM BENDA BERSIFAT MEMAKSA ARTINYA HARUS DIPATUHI, DITURUTI DAN TIDAK

BOLEH DISIMPANGI DENGAN MENGADAKAN KETENTUAN BARU MENGENAI HAK2

KEBENDAAN.

SELAIN DARI BUKU II KUHPDT, HUKUM BENDA JUGA DIATUR DALA UNDANG2 LAIN, YAITU :

• UNDANG2 NOMOR 5 TAHUN 1960 TENTANG POKOK AGRARIADAN SEMUA PERATURAN

PELAKSANAANNYA.

• UNDANG2 NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN.

• UNDANG2 NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG HAK JAMINAN FIDUSIA.

• UNDANG2 HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. UNDANG2 HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL TERSEBUT

MELIPUTI TUJUH MACAM BIDANG, YAITU :

1. UNDANG2 NOMOR 29 TAHUN 2000 TENTANG PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN;

2. UNDANG2 NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG RAHASIA DAGANG;

3. UNDANG2 NOMOR 31 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN INDUSTRI

4. UNDANG2 NOMOR 32 TAHUN 2000 TENTANG DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU;

5. UNDANG2 NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN;

6. UNDANG2 NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK;

7. UNDANG2 NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA.

3. KLASIFIKASI JENIS BENDA

a) BENDA BERWUJUD DAN TIDAK BERWUJUD

• ARTI PENTING DARI KLASIFIKASI INI TERLETAK PADA CARA PENYERAHANNYA

JIKA BENDA ITU DIPINDAHKAN KEPADA PIHAK LAIN MELALUI PERBUATAN

HUKUM TERTENTU.

• PENYERAHAN BENDA BERWUJUD BERGERAK DILAKUKAN SECARA NYATA DARI

TANGAN KE TANGAN.

• PENYERAHAN BENDA TIDAK BERWUJUD BERUPA PIUTANG DILAKUKAN

MENURUT KETENTUAN PASAL 631 KUHPDT, PIUTANG ATAS NAMA, DENGAN

CARA CASSIE, PIUTANG ATAS TUNJUK DENGAN CARA PENYERAHAN

SURATNYA DARI TANGAN KE TANGAN, PIUTANG ATAS PENGGANTI(CEK2,

WESEL) DENGAN CARA ENDOSEMEN DAN PENYERAHAN SURATNYA DARI

TANGAN KE TANGAN

b) BENDA BERGERAK DAN TIDAK BERGERAK

• ARTI PENTING KLASIFIKASI INI TERLETAK PADA PENGUASAAN, PENYERAHAN, DALUARSA

DAN PEMBEBANAN.

• KLASIFIKASI BENDA BERGERAK DAN TIDAK BERGERAK :

1. BENDA BERGERAK

• BENDA BERGERAK MENURUT SIFATNYA ADALAH BENDA YANG DAPAT DIPINDAHKAN

(PASAL 509 KUHPDT).

• BENDA BERGERAK KARENA KETENTUAN UNDANG2 ADALAH HAK2 YANG MELEKAT

PADA BENDA (PASAL 511 KUHPDT).

2. BENDA TIDAK BERGERAK

• BENDA TIDAK BERGERAK MENURUT SIFATNYA ADALAH BENDA YANG TIDAK DAPAT

DIPINDAH2KAN

• BENDA TIDAK BERGERAK KARENA TUJUANNYA ADALAH BENDA YANG DILEKATKAN

PADA BENDA TIDAK BERGERAK SEBAGAI BENDA POKOK UNTUK TUJUAN

TERTENTU.(PASAL 507 KUHPDT)

• BENDA TIDAK BERGERAK KARENA KETENTUAN UNDANG2 ADALAH HAK2 YANG

MELEKAT PADA BENDA TIDAK BERGERAK (PASAL 508 KUHPDT)

c) BENDA DIPAKAI HABIS DAN TIDAK DIPAKAI HABIS

• BENDA DIPAKAI HABIS

PERJANJIAN YANG OBJEKNYA BENDA DIPAKAI HABIS APABILA DIBATALKAN AKAN

MENGALAMI KESULITAN DALAM PEMULIHAN PADA KEADAAN SEMULA.

PENYELESAIANNYA ADALAH HARUS DIGANTIKAN DENGAN BENDA LAIN YANG SEJENIS DAN

SENILAI.

CONTOHNYA : BENDA DIPAKAI HABIS ADALAH BERAS, ROTI, DAN KAYU BAKAR

• BENDA TIDAK DIPAKAI HABIS

PERJANJIAN YANG OBJEKNYA BENDA TIDAK HABIS APABILA DIBATALKAN BEGITU MENGALAMI

KESULITAN PADA PEMULIHAN DALAM KEADAAN SEMULA KARENA BENDANYA MASIH ADA DAN

DAPAT DISERAHKAN KEMBALI.

MISALNYA, PEMBATALAN JUAL BELI TELEVISI, KENDARAAN BERMOTOR ATAU PERHIASAN EMAS

BERLIAN.

d) BENDA SUDAH ADA DAN BENDA AKAN ADA

• ARTI PENTING KLASIFIKASI INI TERLETAK PADA PEMBEBANAN SEBAGAI JAMINAN UTANG

ATAU PADA PELAKSANAAN PERJANJIAN.

• BENDA SUDAH ADA DAPAT DIJADIKAN JAMINAN UTANG DAN PERJANJIAN YANG

OBJEKNYA BENDA AKAN ADA DAPAT MENJADI BATAL APABILA PEMENUHANNYA ITU

TIDAK MUNGKIN DILAKSANAKAN SAMA SEKALI (PASAL 1320 UNSUR KETIGA KUHPDT)

e) BENDA DALAM PERDAGANGAN DAN DI LUAR PERDAGANGAN

• BENDA DALAM PERDAGANGAN YAITU BENDA YANG DAPAT DIPERJUALBELIKAN DENGAN BEBAS DAN

DAPAT DIWARISKAN KEPADA AHLI WARIS.

• BENDA DILUAR PERDAGANGAN

BENDA DILUAR PERDAGANGAN TIDAK DAPAT DIPERJUALBELIKAN DAN TIDAK ADA DIWARISKAN

KEPADA AHLI WARIS.

TIDAK DAPAT DIPERJUALBELIKAN ATAU TIDAK DAPAT DIWARISKAN ITU MUNGKIN KARENA

TUJUAN PERUNTUKANNYA

f) BENDA DAPAT DIBAGI DAN TIDAK DAPAT DIBAGI

• BENDA DAPAT DIBAGI

PADA PERJANJIAN YANG OBJEKNYA BENDA DAPAT DIBAGI, PRESTASI

DAPAT DILAKUKAN SECARA SEBAGIAN DEMI SEBAGIAN.

MISALNYA SATU TON BERAS DAPAT DIBAGI TANPA MENGUBAH ARTI DAN

SIFATNYA SEBAGAI BERAS

• BENDA TIDAK DAPAT DIBAGI

DALAM PERJANJIAN YANG OBJEKNYA TIDAK DAPAT DIBAGI, PEMENUHAN

PRESTASI TIDAK MUNGKIN DAPAT DILAKUKAN SEBAGIAN DEMI SEBAGIAN,

TETAPI HARUS SECARA UTUH.

MISALNYA PRESTASI SEEKOR SAPI UNTUK MEMBAJAK SAWAH TIDAK

DAPAT DIBAGI MENJADI SEPARUH SAPI DISERAHKAN SEKARANG DAN

SEPARUH LAGI DISERAHKAN KEMUDIAN.

JIKA SEEKOR SAPI DIPARUH, NAMANYA BUKA SEEKOR SAPI LAGI DAN

TIDAK BERARTI LAGI UNTUK MEMBAJAK SAWAH

g) BENDA TERDAFTAR DAN TIDAK TERDAFTAR

• BENDA TERDAFTAR

BENDA TERDAFTAR DIBUKTIKAN DENGAN TANDA PENDAFTARAN ATAU SERTIFIKAT ATAS NAMA

PEMILIKNYA SEHINGGA MUDAH DIKONTROL PEMILIKNYA.

PENGARUHNYA TERHADAP KETERTIBAN UMUM, KEWAJIBAN PEMILIKNYA UNTUK MEMBAYAR

PAJAK, DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT UNTUK MENGHORMATI HAK MILIK ORANG LAIN.

CONTOHNYA BENDA TERDAFTAR ADALAH KENDARAAN BERMOTOR, TANAH, BANGUNAN,

KAPAL, PERUSAHAAN, DLL.

• BENDA TIDAK TERDAFTAR

BENDA TIDAK TERDAFTAR DISEBUT JUGA BENDA TIDAK ATAS NAMA, UMUMNYA BENDA

BERGERAK YANG TIDAK SULIT PEMBUKTIAN PEMILIKANNYA KARENA BERLAKU “ASAS YANG

MENGUASAI DIANGGAP SEBAGAI PEMILIKNYA”.

SELAIN ITU TIDAK BEGITU BERPENGARUH ATAU BERBAHAYA BAGI KETERTIBAN UMUM BAGI

PEMILIKNYA UNTUK MEMBAYAR PAJAK.

CONTOHNYA ADALAH KEPERLUAN RUMAH TANGGA, PAKAIAN SEHARI2, PERHIASAN EMAS

BERLIAN, SEPEDA, DAN HEWAN PIARAAN.