BAB IV ANALISIS - · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi,...

46
BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis dan Interpretasi Hasil 4.1.1 Pelaksanaan Komunikasi di UPms III cabang Bandung untuk internal branding Cara pensosialisasian awal nilainilai FIVEM pada tahun 2002 : Terdapat tim sosialisasi dari pusat yang datang ke cabang untuk mensosialisasikan nilainilai FIVEM tersebut. Tim tersebut adalah manajer SDM pusat dan manajer SDM Unit Pemasaran III. Cara pensosialisasian dilakukan dengan metode presentasi menggunakan OHP, menayangkan film sosialisasi tentang perubahan Pertamina baru yang bercerita tentang pelayanan Pertamina yang diharapkan di masa mendatang seperti apa untuk meyakinkan kepada pekerja perubahan yang diinginkan, lebih ke masalah visi dan misi yang diuraikan secara maksimal, sasaran Pertamina ke depan seperti apa, sehubungan dengan UU Migas no.21 thn 2001, Pertamina baru. Diadakan juga pelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilainilai dapat dilakukan di cabang atau di pelatihan di hotel. Dalam setiap pelatihan, pada saat jam istirahat akan ditayangkan tentang nilainilai FIVEM melalui presentasi. Berlangsung selama satu tahun. Pada tahun 2002, pada awal pensosialisasian disediakan 24 macam poster dengan tema berbeda, dimana poster tersebut setiap hari diganti dengan tema yang berbeda. Diletakkan di 5 titik tempattempat strategis seperti di pintu gerbang, tempat istirahat, di dalam kantor, di lantai ruang kepala cabang. Isinya 52

Transcript of BAB IV ANALISIS - · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi,...

Page 1: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

BAB IV 

ANALISIS  

 

4.1      Analisis dan Interpretasi Hasil 

4.1.1  Pelaksanaan  Komunikasi  di  UPms  III  cabang  Bandung  untuk  internal 

branding 

Cara pensosialisasian awal nilai‐nilai FIVEM pada tahun 2002 : 

• Terdapat  tim  sosialisasi  dari  pusat  yang  datang  ke  cabang  untuk 

mensosialisasikan nilai‐nilai FIVEM tersebut. Tim tersebut adalah manajer SDM 

pusat  dan manajer  SDM Unit  Pemasaran  III. Cara  pensosialisasian  dilakukan 

dengan metode  presentasi menggunakan OHP, menayangkan  film  sosialisasi 

tentang perubahan Pertamina baru yang bercerita tentang pelayanan Pertamina 

yang  diharapkan  di masa mendatang  seperti  apa  untuk meyakinkan  kepada 

pekerja  perubahan  yang  diinginkan,  lebih  ke  masalah  visi  dan  misi  yang 

diuraikan  secara  maksimal,  sasaran  Pertamina  ke  depan  seperti  apa, 

sehubungan dengan UU Migas no.21  thn 2001, Pertamina baru. Diadakan  juga 

pelatihan,  workshop,  dialog  interaktif  tentang  visi,  misi,  nilai‐nilai  dapat 

dilakukan di  cabang  atau di pelatihan di hotel. Dalam  setiap pelatihan, pada 

saat  jam  istirahat  akan  ditayangkan  tentang  nilai‐nilai  FIVEM  melalui 

presentasi. Berlangsung selama satu tahun. 

• Pada  tahun  2002,  pada  awal  pensosialisasian  disediakan  24  macam  poster 

dengan  tema berbeda, dimana poster  tersebut setiap hari diganti dengan  tema 

yang  berbeda.  Diletakkan  di  5  titik  tempat‐tempat  strategis  seperti  di  pintu 

gerbang, tempat istirahat, di dalam kantor, di lantai ruang kepala cabang. Isinya 

52

Page 2: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

tentang  visi,  misi,  nilai.  Hal  tersebut  menjadi  media  pensosialisasian  selain 

Buletin  dan  majalah  Warta  Pertamina.  Diharapkan  setiap  karyawan  masuk 

kantor  akan  sering membaca poster  tersebut  secara  terus menerus,  kemudian 

dievaluasi, misalnya melalui kuis kepada karyawan. Setiap hari diganti selama 

satu tahun. 

 

Perubahan yang terjadi berhubungan dengan nilai FIVEM : 

• Adanya  SMK  dalam  sistem  baru  dimana  komponen‐komponen  yang  dinilai 

langsung tentang sasaran kerja, kalau sistem lama tidak langsung fokus menilai 

hasil  kinerja  atau  program,  tetapi  juga menambahkan  hal‐hal  seperti  seperti 

komunikasi  antara  atasan  dan  bawahan  juga  ikut  dinilai. Karena  komunikasi 

antara  atasan  dan  bawahan  pada  masa  lalu  sangat  birokratis  sehingga  cara 

berkomunikasi bawahan sangat dinilai. Terdapat penilaian baru yaitu penilaian 

antar pekerja yang dilakukan sehari‐hari dengan form yang dapat langsung diisi 

oleh  karyawan  untuk  menilai  rekan  kerja  sendiri  dilihat  dari  penampilan, 

kerajinan,  

• Adanya  pengubahan  struktur  organisasi.  Pengubahan  struktur  organisasi  ini 

masih melalui masa percobaan sampai akhir tahun 2007 dan dilakukan evaluasi 

melalui laporan kinerja cabang. Perubahan tersebut diantaranya : 

Depot  saat  ini  tidak berada di bawah pengawasan kantor UPms  III  cabang 

Bandung, tetapi berada di bawah pengawasan Manajer Pengadaan UPms III 

Jakarta.  Adapun  depot  tersebut  adalah  depot  Padalarang,  depot  Ujung 

Berung, depot Tasikmalaya.  Sehingga  saat  ini  struktur  organisasi UPms  III 

cabang Bandung  lebih sederhana. Struktur organisasi yang baru  terdapat di 

Bab  II  sedangkan  struktur organisasi yang  lama dapat dilihat di Lampiran. 

53

Page 3: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

Dengan  adanya  perampingan  organisasi  maka  alur  komunikasi  saat  ini 

menjadi  lebih  sederhana  dan  tidak  lagi  melalui  birokrasi  yang  terlalu 

panjang. Saat  ini penyampaian tugas dari kepala cabang ke karyawan dapat 

langsung  disampaikan  pada  karyawan  tersebut  tidak  harus melalui  kepala 

fungsi yang menjadi atasannya. 

Terdapat pengurangan pekerja di unit pemasaran ini, dimana semula jumlah 

pekerja adalah 40 orang, kemudian dikurangi hingga sekarang berjumlah 20 

orang  karyawan. Hal  ini  dilakukan  karena  sejak  Pertamina  telah  berubah 

menjadi  Persero,  Pertamina  telah  terjadi  penurunan  penghasilan,  sehingga 

Pertamina  melakukan  efisiensi  di  segala  bidang  termasuk  salah  satunya 

efisiensi  karyawan  harus  dilakukan  untuk  menekan  anggaran  pekerja. 

Sementara  ini  akan dilihat bagaimana kinerja dari  struktur organisasi yang 

baru  apakah  sudah dapat mencapai  target yang melebihi  standar  (nilai A), 

pada akhir tahun 2007 akan dievaluasi apakah struktur organisasi akan tetap 

seperti  ini  atau  akan  dirombak  lagi  tidak  menutup  kemungkinan  untuk 

adanya perubahan kembali, hal tersebut adalah hasil dari proses komunikasi 

di dalam kantor cabang sudah efektif atau belum. 

• Sistem  kekerabatan  saat  ini  sudah  tidak  sekaku  dulu,  antara  kepala  cabang 

dengan  bawahannya  harus  saling  bahu  membahu,  menganggap  karyawan 

sebagai rekan. Kepala cabang setiap pagi selalu keliling dan kontrol, melihat ke 

lingkungan  kerja  bawahannya.  Kalau  dulu  kepala  cabang  meminta  kepala 

fungsi dulu baru dapat memanggilkan karyawannya untuk menghadap kepala 

cabang. Komunikasi bersifat  terbuka. Hal  tersebut berkat dari komponen nilai 

FIVEM  yaitu  nilai  mutual  respect  dalam  nilai  FIVEM,  yaitu  menempatkan 

seluruh pihak yang  terkait  setara dan  sederajat dalam kegiatan usaha. Kepala 

54

Page 4: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

cabang  saat  ini  sudah  tidak  lagi memberi  contoh  tetapi melangkah  bersama 

dengan  seluruh  karyawan.  Pada  saat  coffee  morning,  rapat  koordinasi  yang 

digunakan  untuk  memecahkan  permasalahan  bersama,  satu  sama  lain 

memberikan  dukungan  dan  input. Dulu  kepala  cabang  selalu  ada  di  tempat 

atau  di  ruang  kantor,  tetapi  sekarang  tidak  bisa  karena  harus memantau  ke 

lapangan, ke pusat, ke daerah, mengunjungi konsumen  (baik mitra Pertamina 

maupun konsumen akhir). 

• Saat  ini  dalam  kenaikan  jabatan  dari  setiap  karyawan  dilihat  dari  hasil 

kinerjanya  di  SMK  (Sistem Manajemen  Kinerja),  kompetensi  dan  pencapaian 

target  yang  telah  dihasilkan  karyawan  setiap  tahunnya.  Jadi  tidak menutup 

kemungkinan  apabila  karyawan  yang  lebih  junior  dapat  naik  jabatan  lebih 

dahulu dibandingkan yang lebih senior. Hal ini sangat berubah sistemnya dari 

masa  lalu  dimana  karyawan  untuk  naik  jabatan  ataupun  golongan  harus 

menunggu karyawan yang lebih senior untuk naik jabatan terlebih dahulu. Jadi 

menerapkan sistem senioritas. 

• Saat  ini  banyak  diadakan  berbagai  pelatihan,  workshop  dalam  rangka 

mensosialisasikan  nilai‐nilai  baru  (FIVEM)  supaya  setiap  elemen  karyawan 

Pertamina dapat sejalan dengan visi misi Pertamina Baru untuk menjadi world 

class  company.  Salah  satunya  adalah  Coaching  &  Monitoring  Unit  (CMU) 

workshop  adalah  suatu  workshop  yang  melibatkan  Ketua  CMU  yang 

didampingi  para  pelatih  unit  dari  unit‐unit  operasi,  baik  hulu,  pengolahan, 

maupun  pemasaran  dan  niaga  dalam  rangka  meningkatkan  kemampuan 

mereka  untuk  nantinya menjadi  change  agent  di  unit masing‐masing.  Karena 

para  pelatih  di  unit  nantinya  akan  menggulirkan,  memonitor,  dan  menjaga 

semangat  transformasi.  Pelatihan  dijelaskan  sebagai  bagian  dari  proses 

55

Page 5: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

pengembangan  kekuatan  dan  kualitas  pribadi  pekerja  yang  mengikuti 

pelatihan.  Workshop  ini  adalah  untuk  pekerja  di  unit‐unit  operasi  bisa 

memberikan  gambaran  tentang  arah  transformasi  Pertamina mau  dibawa  ke 

mana.  Juga  penjelasan  bagaimana  peran  dan  tanggung  jawab  unit  harus 

diberikan. Dan bagaimana secara  individu peserta workshop  ini berpartisipasi 

dan berperan aktif mendukung program transformasi di unit.  

• Perubahan  yang  positif  dari  transformasi  Pertamina  pada  kinerja  UPms  III 

cabang Bandung dapat dilihat dari kenaikan  target penjualan BBM  tahun 2006 

sekitar 80% dari kuota yang diberikan kepada UPms III cabang Bandung yaitu 

15%  jadi saat  ini UPms III cabang Bandung telah mencapai kuota sebesar 13%, 

berkurangnya  keluhan  dari  konsumen  akhir  dan  mitra  tentang  pelayanan 

Pertamina khususnya yang berhubungan dengan penjualan BBM baik di SPBU 

yang  dirasakan  oleh  konsumen  akhir  maupun  dari  depot  ke  SPBU  yang 

dirasakan  oleh  mitra  pemilik  SPBU.  Karena  SPBU  saat  ini  sudah  banyak 

diremajakan dan ditingkatkan  fasilitas  serta pelayanan dari para operatornya. 

Seperti 3S (Salam, Senyum, Sapa) dalam program Pertamina Way 

• Bentuk  perubahan  yang  coba  dilakukan  oleh  Direktur  Umum  dan  SDM 

Pertamina pusat dalam hal SDM adalah : 

Reward & Recognition. Intinya adalah penghargaan akan diberikan kepada 

individu/tim/fungsi  yang  berprestasi  dan  teladan.  Bentuk  reward  kepada 

karyawan  tidaklah  harus  berbentuk  uang.  Harus  terdapat  deklarasi 

acceptance  (penerimaan  atas  apa  yang  sudah  dikerjakan  bawahan  dari 

pimpinan). Hal  ini dapat mempercepat dan memberikan  rasa percaya diri 

kepada  bawahan  sehingga  akan memacu  semangat  kerja  dan  kreativitas 

karyawan. 

56

Page 6: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

Pay  for  performance.  Yaitu  karyawan  akan  dibayar  sesuai  sistem 

manajemen  kinerja.  Tujuannya  supaya  penilaian  pekerja  lebih  terstruktur 

dan  objektif.  Untuk  dapat  membantu  manager  agar  tidak  terbentur 

subjektivitasnya  terhadap  karyawan  tertentu, maka Direktur Umum  dan 

SDM  akan  mengeluarkan  buku  Manager’s  Guide  sehingga  diharapkan 

penilaian manajer dapat  lebih objektif. Tidak berdasarkan  ‘suka atau  tidak 

suka’ atau karena unsur  ‘kedekatan’. Hal  lain yang berkenaan dengan pay 

for  performance  yang  akan  dilakukan  adalah  semua manajer  atau  jabatan 

apapun,  akan  menerima  kompensasi  (gaji  dan  tunjangan)  secara  sama, 

walaupun  golongan  pangkatnya  berbeda.  Tetapi  jika  manajer  golongan 

dua,tiga, atau empat itu tidak menjabat manajer lagi, gajinya kembali sesuai 

pangkat golongannya. 

Standar  kompetensi.  Perumusan  standar  pekerjaan  diperlukan  untuk 

penilaian karya (performance appraisal) secara akurat. Oleh karena itu Kepala 

Divisi  SDM  Pertamina  mengemukakan  program  yang  disebut  Human 

Resources  Professional  Development  Progam,  yaitu  sebuah  standarisasi 

kompetensi,  sertifikasi  keahlian,  program  kepemimpinan,  optimalisasi 

Sistem  Manajemen  Kinerja  (SMK),  pengembangan  kepemimpinan,  dan 

beberapa program lain. 

 

Penjelasan aspek‐aspek komponen komunikasi internal branding yang efektif 

• Manajemen yang suportif 

Kepala cabang selalu menginformasikan materi‐materi baru pada karyawan 

cabang  dalam  rapat  koordinasi  maupun  rapat  forum  yang  telah 

57

Page 7: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

dijadwalkan di  cabang dimana  bahan‐bahan  telah diperoleh dari  townhall 

meeting dengan direksi utama di pusat. 

Nilai FIVEM selalu kembali diingatkan dalam setiap  rapat koordinasi dan 

event‐event  tertentu.  Bentuknya  berupa  penterjemahan  nilai  FIVEM  ke 

dalam  program‐program  kerja  yang  akan  dijalankan  cabang.  Contohnya 

dalam program Pertamina Way untuk meningkatkan pelayanan  terhadap 

konsumen akhir di SPBU maka  setiap nilai FIVEM  coba dimasukkan dan 

diterapkan di SPBU Pertamina Way. 

Kepala  cabang  terbuka  terhadap  berbagai  diskusi  dengan  karyawan, 

apabila  karyawan menemui  kesulitan  dalam menjalankan  tugas‐tugasnya 

karena  saat  ini  kepala  cabang  menganggap  seluruh  karyawan  sebagai 

partner  kerja,  begitu  pula  dari  karyawan  sehingga  hubungan  kerja  lebih 

terbuka. Disini kepala cabang menjalankan nilai mutual  respect dalam nilai 

FIVEM, yaitu menempatkan seluruh pihak yang terkait setara dan sederajat 

dalam  kegiatan  usaha.  Bentuk  motivasi  dari  kepala  cabang  adalah 

ditunjukkan dengan mau “berjalan bersama” dengan para karyawan saling 

bahu membahu dalam mencapai  target dan  saling memberikan  semangat 

kepada karyawan untuk mau bekerja lebih maksimal dalam setiap program 

kerjanya.  Apabila  salah  satu  karyawan  mengalami  kesulitan  maka 

hendaknya  kepala  cabang  ataupun  karyawan  lainnya membantu,  karena 

saat  ini  yang  dipentingkan  adalah  adanya  kerja  tim.  Contoh  bentuk 

motivasi  atau  dukungan  dalam  program  Pertamina  Way  dapat  dilihat 

seperti gambar di bawah ini  : 

58

Page 8: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

 Gambar 4.1 Contoh bentuk dukungan dan motivasi dalam program Pertamina 

  Setiap  pagi  kepala  cabang  selalu  memonitor  apa  saja  yang  dikerjakan 

karyawan.  Dalam  hal  memonitor  tersebut,  kepala  cabang  mencoba 

menjalankan nilai mutual  respect yaitu kepala  cabang menunjukkan untuk 

mau menjadikan  seluruh  karyawan  di  cabang  dapat  setara  dan  sederajat 

dalam kegiatan usaha dan pencapaian target di cabang. 

GM  terbuka  untuk  melakukan  komunikasi  dengan  karyawan  di  tingkat 

cabang  dengan  telepon  hotline  yang  langsung  terhubung  dengan  GM. 

Dengan  demikian  karyawan  di  tingkat  cabang  saat  ini  dapat  langsung 

berkomunikasi  ataupun  berdiskusi  secara  terbuka  dengan  para  GM 

ataupun manajer yang berada di Jakarta. Hal ini menjadi salah satu bentuk 

dukungan  dan  kepedulian  dari  manajemen  atas  terhadap  karyawan  di 

tingkat cabang.  

 

• Pesan FIVEM yang jelas  

Setiap  komponen  dalam  FIVEM  beserta  pengertiannya  masing‐masing 

dijelaskan  dengan  detail  oleh  tim  sosialisasi  dari  manajer  SDM  Unit 

Pemasaran  III  dan  tim  dari  pusat  melalui  berbagai  metode  seperti 

59

Page 9: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

presentasi,  dialog  interaktif  kepada  karyawan  di  cabang  pemasaran 

Bandung. 

Dalam  setiap  rapat  koordinasi  kepala  cabang  bersama  dengan  karyawan 

menjabarkan  target‐target  yang  hendak  dicapai  dalam  program  kerja, 

sehingga  karyawan  dapat  mengetahui  apa  yang  ingin  dicapai  dalam 

program  tersebut.  Membuat  langkah‐langkah  yang  jelas  dan  bersifat 

actionable  dalam  penerapan  program  kerja,  serta  anggaran  biaya  dan 

perkiraan waktu dalam perencanaan program. 

• Karyawan  yang  kooperatif  dengan  perubahan.  Dukungan  yang  dilakukan 

karyawan antara lain : 

Seluruh  karyawan  menerima  secara  positif  dengan  adanya  nilai‐nilai 

FIVEM dan 4C tersebut. Hal ini terbukti dari keantusiasan karyawan dalam 

mengikuti  setiap  pelatihan,  workshop  tentang  pensosialisasian  dan 

pengenalan  nilai‐nilai  FIVEM  sehingga  nilai‐nilai  tersebut  dapat 

ditanamkan dalam diri karyawan dan ditunjukkan dengan hasil maksimal 

dari setiap tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing. 

Berdasarkan  evaluasi  program  yang  dilakukan  setiap  akhir  bulan  dalam 

rapat  koordinasi,  sampai  saat  ini  seluruh  karyawan masih menunjukkan 

hasil  yang  maksimal  dalam  menjalankan  setiap  program  yang  sudah 

menjadi  tugas  dan  tanggung  jawabnya  masing‐masing.  Belum  terlihat 

adanya  resistensi  dari  karyawan  terhadap  program  transformasi  yang 

dikumandangkan  oleh  Pertamina  pusat  kepada  seluruh  karyawan 

Pertamina khususnya di Upms III cabang Bandung. 

Karyawan saat ini lebih meningkatkan kinerja dan loyal terhadap jam kerja. 

Karyawan tidak harus pulang sesuai jam kerja jam 4, tetapi karyawan masih 

60

Page 10: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

lembur  untuk menyelesaikan  pekerjaannya  padahal  tidak  diberikan  uang 

tambahan. Contoh hari sabtu, minggu harusnya hari libur tetapi kalau ada 

pekerjaan maka harus tetap datang ke kantor karena ada target yang ingin 

dicapai,  kapan  pun  harus  dikerjakan merupakan  konsekuensi  dan  harus 

datang  dari  dirinya  sendiri  supaya  tidak  kalah  bersaing  bukan  dari 

program.  Bagi  karyawan  yang  selalu  datang  lebih  awal  ataupun  tepat 

waktu  akan  diberikan  penghargaan  dan  terpilih  sebagai  Pekerja  Teladan 

Datang tepat Waktu. Hal ini menunjukkan bahwa jajaran Direksi Pertamina 

serius dalam melakukan perubahan dan diharapkan dapat meningkatkan 

motivasi  karyawan  lainnya  untuk  dapat  datang  tepat  waktu  serta 

memberikan output yang maksimal. 

Semua  pekerja  mendukung  dan  mengikuti  pelatihan‐pelatihan  sesuai 

dengan bidangnya masing‐masing ataupun tentang  transformasi nilai‐nilai 

baru kepada karyawan. Hal  ini untuk mengasah dan menambah keahlian, 

ketrampilan,  ilmu mereka sesuai bidang pekerjaan masing‐masing. Karena 

saat ini karyawan harus mengubah mindset mereka untuk bersaing dengan 

para perusahaan minyak asing yang mulai masuk ke pasar Indonesia, oleh 

karena  itu  karyawan  harus  meningkatkan  kemampuannya  dalam 

bidangnya  masing‐masing.  Diharapkan  perubahan  budaya  korporat  dan 

individu  pekerja  Pertamina  mengarah  ke  budaya  ideal  sesuai  semangat 

bisnis  dan  situasi  persaingan  global.  Oleh  karena  itu  seluruh  elemen 

Pertamina dituntut memiliki unsur 4C. Dengan melakukan perbaikan dan 

pembenahan di segala bidang diharapkan visi Pertamina Upms III, menjadi 

unit  pemasaran  terkemuka  dengan  layanan  kelas  dunia  akan  segera 

terwujud.  Dedikasi  dan  dukungan  semua  pekerja  sangat  menentukan 

61

Page 11: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

berhasil tidaknya Pertamina Upms III menjadi pemenang dalam persaingan 

global. 

 

• Sistem komunikasi (saluran komunikasi, cara berkomunikasi, sistem feedback) 

Diadakan  dialog  interaktif  dengan  masyarakat  diharapkan  seluruh 

karyawan  dapat  ikut  terjun  ke masyarakat,  para  karyawan  dilatih  untuk 

dapat mensosialisasikan  nilai‐nilai  tersebut  ke  luar, masyarakat,  baik  itu 

akademisi, mitra, maupun pemerintah daerah. 

Dalam  setiap  pertemuan,  rapat  sering  disosialisasikan  kembali  nilai‐nilai 

FIVEM.  Rapat‐rapat  yang  dilakukan  sekarang  sudah  harus  fokus  pada 

sasaran dan  inti permasalahan,  realisasi,  tidak bertele‐tele. Nilai‐nilai, visi, 

misi  tersebut  sudah  merupakan  “buku  saku”  setiap  karyawan,  dan 

dianggap  sudah mengerti, memahami. Contohnya dalam  rapat Pertamina 

Way. Dalam  setiap  tahap  yang  ditetapkan  dalam  pelaksanaan  Pertamina 

Way  dihubungkan  dengan  nilai‐nilai  FIVEM.  SPBU  yang  memenuhi 

standar Pertamina Way, mencakup  :  (1) peralatan  terawat baik,  (2)  format 

fisik sesuai stategi Pertamina, (3) operator terlatih, (4) jaminan kualitas dan 

kuantitas,  serta  (5)  adanya  penawaran  produk  dan  pelayanan  tambahan 

selaras  strategi  Pertamina,  hal  ini  dilakukan  karena  kepuasan  pelanggan 

merupakan  hal  terpenting  dalam mengukur  keberhasilan  suatu  program. 

Untuk  itu,  Pertamina  memperkenalkan  lima  SPBU  percontohan  kepada 

masyarakat  melalui  peningkatan  pelayanan,  termasuk  menawarkan 

berbagai  layanan  inovatif  tambahan  seperti  customer  satisfaction  board. 

Fasilitas ini digunakan untuk mengukur sejauh mana peningkatan layanan 

tercapai sehingga hasil akhirnya dapat dirasakan langsung oleh pelanggan. 

62

Page 12: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

Selain  itu,  program  SPBU  percontohan  yang  sedang  berlangsung  akan 

menjadi  tolok  ukur,  acuan  dan  sebagai  changing  agent  bagi  peningkatan 

pelayanan  di  SPBU  lainnya  guna  menjawab  tantangan  pasar  yang  kian 

kompetitif.  

Event‐event  pensosialisasian  yang  sudah  pasti  setiap  bulannya,  arisan  di 

tiga  tempat  (Bandung,  Padalarang,  Ujung  Berung),  pengajian  yang 

diadakan  oleh  BDI  (Badan  Dakwah  Islam),  kebaktian,  rapat  koordinasi, 

coffee  morning  (seminggu  sekali)  membahas  tentang  nilai‐nilai  (sebagai 

sarana untuk mengingatkan) apakah kinerja Pertamina sudah sesuai belum 

dengan  nilai‐nilai  FIVEM  tersebut,  dengan  program,  harapan,  target  dan 

sebagainya sesuai harapan pemerintah. FIVEM juga harus dikaitkan dengan 

agama,  membudidayakan  budaya  malu  terhadap  KKN  ataupun 

pelanggaran lainnya. 

Saat  ada  pameran  baik  yang  diadakan  oleh  Pertamina  sendiri  maupun 

pameran  yang  berhubungan  dengan migas  ataupun  yang  diadakan  oleh 

universitas  di  Bandung,  maka  Pertamina  ikut  membuka  stand,  dan 

ditampilkan  juga tentang nilai FIVEM tersebut supaya sekaligus sosialisasi 

pada seluruh kalangan masyarakat. 

Saat  sedang makan  siang bersama,  sedang dalam perjalanan dinas, antara 

kepala  cabang  dengan  karyawan  saling  mengingatkan  tentang  program 

kerja yang berpatokan pada nilai‐nilai FIVEM tersebut. 

Melalui media  cetak  internal  yaitu  Buletin  (terbit  setiap  hari  Senin)  dan 

Warta Pertamina  (terbit  setiap  bulan). Dalam  kedua media  cetak  tersebut 

selalu  disosialisasikan  kembali  nilai‐nilai  FIVEM  dan  4C  yang  menjadi 

63

Page 13: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

pedoman  program  transformasi  serta  breakthrough  projects  yang  sedang 

dijalankan oleh Pertamina dalam rangka menjalankan transformasi. 

Diadakan event‐event tertentu seperti arisan PWP (Persatuan Wanita Patra) 

yaitu persatuan  istri‐istri para pekerja di Pertamina. Dimana dalam  acara 

arisan  ini dipergunakan oleh kepala cabang untuk mensosialisasikan nilai‐

nilai  tersebut dalam  sambutan  sekitar 15 menit‐1/2  jam. Dengan demikian 

diharapkan  supaya  para  istri  pekerja  Pertamina  memahami  tentang 

perubahan  yang  sedang  terjadi  di  Pertamina  dan  akan mendukung  apa 

yang harus dijalani oleh suami mereka apabila suami mereka lembur.  

Meletakkan pajangan poster yang berisi nilai 4C serta code of conduct sebagai 

pedoman  dalam  berperilaku  dan  cara  bekerja  di  Pertamina  bagi  seluruh 

karyawan  Pertamina  khususnya  di  cabang.  Poster  tersebut  diletakkan  di 

depan  pintu  masuk,  di  samping  resepsionis.  Dengan  demikian  seluruh 

karyawan  dapat  melihat  dan  membaca  dan  diharapkan  dapat 

mengingatkan  mereka  akan  nilai  FIVEM.  Adapun  contoh  poster  dapat 

dilihat pada gambar berikut ini : 

64

Page 14: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

   Gambar 4.2. Contoh Poster dalam mensosialisasikan 4C dan Code of Conduct 

 karyawan Pertamina  

Gaya bahasa harus disesuaikan dengan lingkungan supaya mudah dicerna 

dan  dipahami  oleh  pendengarnya.  Bahasa  yang  digunakan  dalam 

pensosialisasian  nilai‐nilai  FIVEM  serta  4C  kepada  para  karyawan  di 

cabang Bandung harus sederhana, disesuaikan dengan wawasan audience, 

menggunakan bahasa Indonesia dengan campuran   bahasa daerah (bahasa 

Sunda)  akan  lebih  mudah  ditangkap  khususnya  pada  karyawan  kantor 

cabang yang terdapat di daerah. Yang terpenting adalah materi yang akan 

disampaikan  jangan sampai berubah arti. Kalau mereka sudah memahami 

isinya supaya Pertamina dianggap benar‐benar perusahaan yang ingin maju 

sampai  ke  kelas  dunia,  maka  unsur‐unsur  bahasa  Inggris  itu  dapat 

digunakan,  hal  tersebut  dapat  menumbuhkan  kepercayaan  diri  kepada 

seluruh karyawan. 

65

Page 15: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

Feedback  dari  karyawan  dapat  langsung  dikemukakan  setiap  kali  kepala 

cabang melaksanakan  rapat  atau  pertemuan.  Baik  di  dalam  rapat  forum 

yang  bersifat  formal  maupun  pertemuan  coffee  morning  yang  bersifat 

nonformal dilakukan  setiap minggu dimana setiap karyawan bebas untuk 

mengemukakan  segala  ide,  pendapat,  kritik,  saran  tentang  program 

maupun  tentang  kondisi  yang  terjadi  di  sekitarnya.  Segala  feedback  yang 

dikemukakan  saat  pertemuan  coffee  morning  nantinya  dapat  dirumuskan 

secara formal di rapat forum yang berupa ide‐ide dalam rangka memajukan 

cabang Pemasaran Bandung. 

Feedback dari  karyawan  yang  berupa  sumbang  saran  terhadap  tugas  atau 

program  yang  sedang  berjalan  dapat  dituangkan  dalam  bentuk  tulisan. 

Apabila konsep saran tersebut setelah dinilai oleh tim yang berada di pusat  

merupakan  ide yang  inovatif dan  setelah dianalisis  juga dapat diterapkan 

dalam perusahaan, maka karyawan  tersebut akan mendapat reward dapat 

berupa  piagam  ataupun  bonus  yang  akan  diberikan  pada  acara  tertentu 

seperti  Ulang  Tahun  Pertamina,  pada  acara  tersebut  akan  dikumpulkan 

karyawan  berprestasi dan  sekaligus diberikan penghargaan  supaya dapat 

juga  memotivasi  karyawan  lainnya  untuk  terdorong  lebih  kreatif  dan 

berprestasi. 

Karyawan yang sudah beberapa kali berprestasi akan dapat dipromosikan 

untuk  dapat  naik  golongan.  Dengan  demikian,  peningkatan  karier  tidak 

terhambat dan  tentunya akan diperoleh  lebih banyak keuntungan dengan 

berada di golongan yang  lebih  tinggi. Seperti kenaikan gaji,  fasilitas yang 

lebih banyak. 

66

Page 16: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

Feedback dari kepala cabang kepada karyawan dikemukakan melalui  rapat 

koordinasi dimana kepala cabang akan mengemukakan saran‐saran, kritik 

yang  membangun  terhadap  karyawan  serta  evaluasi  terhadap  program 

yang sedang berjalan di cabang. Hal‐hal apa saja yang harus dilakukan dan 

dihindari oleh karyawan dalam menjalankan program di cabang. 

Pendapat‐pendapat  ataupun  feedback  tentang  FIVEM  diterima  dan 

ditampung  oleh  kepala  cabang,  karena  semua  berhak  memberikan 

pendapat  dan  saran.  Tetapi  saran  tersebut  efektif  atau  tidak  perlu 

dipertimbangkan, kalau dianggap efektif maka dapat dijadikan  salah  satu 

bahan program dan disesuaikan dengan keadaan atau event tertentu. 

Terdapat  kotak  saran  yang  digunakan  untuk  memberikan  masukan, 

ketidakpuasan  terhadap  seseorang  ataupun  sesuatu,  pengaduan  kepada 

kerja  cabang. Yang berhak baca adalah kepala  cabang. Tidak memberikan 

identitas. Dari surat‐surat  tersebut apabila mengarah pada seseorang yang 

merugikan  akan  diperiksa  oleh  sekuriti.  Apabila  ada  surat  kaleng  yang 

mengadukan  bahwa  seorang  karyawan  telah  melakukan  hal  yang  tidak 

baik  akan  diusut  dan  bila  terbukti  dinyatakan  bersalah  akan  diadili  dan 

diberikan sanksi berupa pemecatan atau skorsing. 

 

• Adanya standar penilaian 

Terdapat Sistem Manajemen Kinerja  (SMK) yang bertujuan untuk melihat 

bagaimana hasil kerja karyawan selama satu tahun. SMK ini telah memiliki 

format  dan  standarnya  dari  pusat  sesuai  dengan  jobdesk,  tugas  dan 

tanggung  jawab dari  setiap posisi karyawan masing‐masing. Format SMK 

ini  telah ditetapkan dari pusat. Dari  situ  akan  terevaluasi  seluruh  kinerja 

67

Page 17: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

seluruh  karyawan,  terlihat  sejauhmana  efisiensi  kerja  dan  efektivitasnya 

seperti apa, apakah struktur organisasi saat ini dirasa sudah cukup ataukah 

harus diperbaiki lagi. Karena setiap kinerja karyawan berhubungan dengan 

keuntungan  yang  dapat  diraih  cabang  dan  ukuran  keberhasilan  pusat 

dalam  mengkomunikasikan  transformasi  dalam  pure  profit  oriented  yang 

sedang diterapkan oleh Pertamina saat ini. Nilai‐nilai tersebut dibawa oleh 

kepala  cabang  untuk  mempertanggung  jawabkan  ke  manajer  personalia 

unit Pemasaran III, apabila ada nilai yang dianggap tinggi misalnya angka 

7, maka karyawan tersebut harus dapat mempresentasikan hasil kinerjanya 

di  cabang  terlebih  dulu  untuk  dapat  membuktikan  nilai  yang  telah 

diperoleh  kemudian mempresentasikan  di  depan manajer  penjualan Unit 

Pemasaran  III  di  Jakarta,  karena  nilai  tersebut  sifatnya  maksimal  jadi 

tanggung  jawabnya harus besar. Dari  sistem penilaian  tersebut  juga  akan 

mempengaruhi  kenaikan  golongan,  kenaikan  jabatan  dan  kenaikan  gaji 

berkala  yang  dilakukan  setiap  tahunnya.  Apabila  nilai  yang  diperoleh 

setiap karyawan memang baik dan patut untuk mendapatkan nilai  tinggi, 

maka  akan  mempengaruhi  dalam  kenaikan  golongan  dan  gaji.  Hal  ini 

tentunya  tergantung  dari  kinerja  setiap  karyawannya.  Komponen  yang 

diukur di dalam  SMK  ini  juga merupakan  salah  satu bentuk dari FIVEM 

dan 4C. Karena yang dinilai adalah tentang : 

1) Pengetahuan tentang pekerjaan 

2) Kejujuran dan integritas 

3) Motivasi dan kemauan berprestasi 

4) Kemampuan berkomunikasi 

5) Tanggung jawab dan ketelitian 

68

Page 18: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

6) Kemampuan bekerja sama 

7) Kemampuan menganalisis dan memutuskan 

8) Kemampuan memimpin 

9) Orientasi pada pelanggan 

10) Orientasi pada bisnis 

Penilaian dilakukan oleh para atasan terhadap kinerja bawahannya, yaitu : 

General Manager Unit Pemasaran III menilai kinerja kepala cabang Unit 

Pemasaran III cabang Bandung. 

Kepala  cabang  menilai  kinerja  Wira  Penjualan  XII  Bandung,  Wira 

Penjualan  XIII  Bandung,  Pengawas  Utama  Administrasi,  Komandan 

Sekuriti, Asisten Pemeliharaan Sarana Penunjang. 

Pengawas Utama Administrasi menilai  kinerja  Pengawas Administrasi 

Pemasaran, Asisten Administrasi Pemasaran, Asisten Administrasi SDM 

&  Umum,  Hupmas,  Pengawas  Administrasi  Keuangan,  Asisten 

Administrasi Keuangan. 

Sedangkan  outsorcing  yang  bekerja  untuk Wira  Penjualan  akan  dinilai 

oleh Wira Penjualan, setiap kekurangan yang dilakukan setiap  individu 

dari outsorcing akan dilaporkan kepada pihak vendor yang berwenang 

terhadap  karyawan  outsorcing  tersebut  dan  nantinya  akan  diberikan 

pengarahan  dari  pihak  vendor  kepada  karyawannya.  Apabila  pihak 

Pertamina  masih  kurang  puas  dengan  kinerja  outsorcing,  Pertamina 

berhak meminta untuk mengganti karyawan outsorcing tersebut. 

Komponen‐komponen  penilaian  yang  terdapat  di  dalam  SMK  sudah 

merupakan  ketetapan  dari  pusat  dan  merupakan  sistem  penilaian  baru 

untuk  karyawan  Pertamina,  cara  penilaiannya  juga  telah  dijelaskan  oleh 

69

Page 19: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

manajer  SDM  Unit  Pemasaran  III  saat  sistem  SMK  tersebut  mulai 

diterapkan pada tahun 2003 (pada saat sosialisasi nilai‐nilai FIVEM dan 4C). 

SMK  ini  terdiri  atas dua  bagian  yaitu perencanaan dan penilaian  sasaran 

kerja (60%) dan pengetahuan/ketrampilan/kompetensi (40%) kedua nilai ini 

akan dihitung, dijumlah serta dicari rata‐ratanya. SMK ini yang menjadi alat 

pengukur  dan  penilaian  apakah  nilai‐nilai  FIVEM  sudah  tertanam  dalam 

mindset  karyawan  serta  kinerjanya.  Cabang  pemasaran  Bandung  hanya 

sebagai  salah  satu  cabang  Pertamina  dan  badan  pelaksana  yang 

mendukung  segala  kebijakan, peraturan  yang  telah ditetapkan dari pusat 

terhadap  seluruh  karyawan  Pertamina.  Saat  ini  yang  perlu  diperhatikan 

adalah hasil kinerja dari setiap karyawan, apabila karyawan sudah banyak 

mencapai  target  pencapaian  kinerja, maka  secara  tidak  langsung mereka 

juga sudah membuktikan bahwa nilai‐nilai FIVEM sudah menjadi pedoman 

karyawan dalam menjalankan kinerjanya. 

Penilaian  kinerja  karyawan  setiap  bulan  dapat  dilihat  dari  bagaimana 

performa  setiap  karyawan  dalam  menjalankan  program  yang  sudah 

ditetapkan setiap awal bulan dalam rapat koordinasi. Sehingga dalam rapat 

koordinasi evaluasi program yang diadakan setiap akhir bulan, para kepala 

fungsi  seperti Wira  Penjualan XII, Wira  Penjualan XIII,  Pengawas Utama 

Administrasi, Komandan Sekuriti, Asisten Pemeliharaan Sarana Penunjang 

akan mengevaluasi kinerja bawahannya selama satu bulan tersebut kepada 

kepala  cabang.  Penilaian  ini  berdasarkan  pengawasan  sehari‐hari  yang 

dituangkan  dalam  catatan  harian  para  kepala  fungsi  sehingga  secara 

administratif  sudah  terevaluasi dalam  rapat koordinasi  tersebut oleh para 

kepala  fungsi. Dari penilaian  bulanan  tersebut nantinya dapat digunakan 

70

Page 20: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

dalam  penilaian  akhir  di  SMK  yang  dilakukan  setiap  tahunnya  apakah 

kinerja  karyawan  sudah  dianggap  bagus  atau  kurang  (sudah  mencapai 

target atau tidak) dalam satu tahun tersebut. 

Saat  ini  dilakukan  penilaian  tambahan  yaitu  Penilaian  Pekerja  Kantor 

Cabang Pemasaran Bandung dimana penilaian tersebut dilakukan Penilaian 

sesama  pekerja  di  cabang  Bandung  digunakan  sebagai  salah  satu  catatan 

untuk menunjang SMK. Penilaian baru  tersebut  sifatnya  rahasia dipegang 

oleh SDM personalia dan merupakan catatan karyawan bagi SDM cabang. 

Merupakan salah satu bentuk rapot bulanan, karena disitu terdapat catatan 

harian pekerja yang dicatatat oleh SDM, disesuaikan dengan absen seperti 

apa. Absen di catatan SDM kapan dia masuk/  terlambat ada catatannya di 

sekuriti karena mereka  juga ada catatan setiap hari siapa saja yang masuk, 

keluar dan untuk keperluan apa. Sekuriti melaporkan kepada SDM  setiap 

pagi  siapa  yang  datang  terlambat,  siapa  yang  pulang  lebih  awal. 

Dituangkan dalam penilaian baru  itu. Tidak diketahui oleh semua pekerja. 

Akhir  tahun nanti akan bisa bercerita dan menjadi bukti bahwa karyawan 

tidak  jujur dan menyangkut kedisiplinan pekerja. Catatan tersebutlah akan 

menunjang  untuk  hasil  pencapaian  sasaran.  Yang  mengisi  bagian  SDM. 

Atasan belum tentu memegang form tersebut, tapi personalia harus. Karena 

nantinya dari personalia cabang akan dikirm ke personalia unit.  

Penilaian yang dilakukan di pusat. Kinerja dari kepala cabang akan dinilai 

oleh General Manager Unit Pemasaran III, sehingga nantinya segala kinerja 

yang  berada  di  bawah  pengawasan  GM  UPms  III  akan 

dipertanggungjawabkan kepada direksi di tingkat pusat. Setelah diterapkan 

adanya  kontrak manajemen  antara Direksi  dengan  semua  pimpinan  unit 

71

Page 21: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

dan  fungsi‐fungsi  lainnya.  Indikator keberhasilan  sebuah  fungsi  atau unit 

lebih  terukur, karena didasarkan pada pencapaian  target‐target yang  telah 

disepakati.  Sistem  Ukuran  Kinerja  Terpilih  (UKT)  yang  menjadi  Key 

Performance  Indicators  seperti  dikenal  dalam  manajemen  modern 

dilaksanakan  setiap  tahun  dengan melihat  hasil  kinerja  serta  pencapaian 

target dari seluruh cabang Pertamina di wilayah  Indonesia. Dalam rangka 

pembangunan  branding,  sistem  UKT  ini  akan  menjadi  sarana  bagi 

perusahaan  untuk  lebih  mengarahkan  target‐target  pencapaian  pada 

pembangunan  brand  Pertamina  seiring  perubahan  logo,  segala  sesuatu 

yang dikerjakan perusahaan harus mengarah pada pembangunan merek.  

Pertamina  menggunakan  jasa  konsultan  eksternal  yaitu  McKinsey, 

konsultan  yang mendampingi  tim  restrukturisasi. Mc Kinsey merupakan 

tim  yang  terus memonitor  jalannya  transformasi  dan  hasil  implementasi 

khususnya  dari  breakthrough  projects,  sudah mencapai  target  atau  belum. 

Melakukan  pengawasan  sampai  ke  tingkat  cabang  dan  mengevaluasi 

apakah program‐program breakthrough projects dan  transformasi Pertamina 

sudah  dijalankan  sesuai  dengan  yang  telah  dirancang  oleh  McKinsey 

bersama  dengan  para  direksi  atas  Pertamina.  Dengan  adanya  konsultan 

eksternal diharapkan terdapat penilaian secara obyektif dari pihak eksternal 

terhadap  breakthrough  projects  yang  sedang  dilaksanakan  oleh  Pertamina 

dalam  rangka  menjalankan  program  transformasi  dan  mendukung 

perubahan Pertamina menjadi Pertamina Baru. 

 

 

 

72

Page 22: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

4.1.2  Gap Analisis  

Dari  penerapan  komunikasi  brand  building  yang  ideal  dengan  yang  terjadi  di 

lapangan  secara  garuis  besar  seluruh  komponen  komunikasi  sudah  diterapkan 

semua oleh kepala  cabang maupun karyawan UPms  III  cabang Bandung. Tetapi 

adapun masih terdapat beberapa hal yang kurang sejalan dengan konsep internal 

branding communication dihubungkan dengan situasi yang terjadi di lapangan : 

1) Bentuk dukungan dari manajemen diperlihatkan melalui adanya pengontrolan, 

pengawasan, dukungan secara periodik dari pimpinan. Tetapi yang  terjadi di 

lapangan,  dengan  adanya  perubahan  bentuk  perusahaan  Pertamina menjadi 

Persero, hal ini berpengaruh pada bagaimana Pertamina melakukan bisnisnya, 

salah  satunya  adalah  pelayanan  yang maksimal  baik  kepada mitra maupun 

masyarakat  konsumen,  mengurangi  keluhan/komplain  dari  mitra  dan 

konsumen.  Sehingga  kepala  cabang  saat  ini  juga melakukan  kontrol  di  luar 

kantor terhadap pihak‐pihak eksternal, seperti mitra, konsumen akhir di SPBU. 

Kepala  cabang  harus  memantau  ke  lapangan,  ke  pusat,  ke  daerah, 

mengunjungi  konsumen  (baik  mitra  Pertamina  maupun  konsumen  akhir). 

Karena  kepala  cabang  saat  ini  harus  dapat  bersosialisasi  secara  baik  tidak 

hanya dengan karyawan di dalam tetapi juga mitra dan pihak eksternal, hal ini 

tidak  hanya  dilakukan  oleh  kepala  cabang,  tetapi  juga  oleh wira  penjualan, 

hupmas.  Tetapi  dengan  ketidakberadaan  kepala  cabang  tidak  dibutuhkan 

pengganti  kepala  cabang,  karena  saat  ini  karyawan  sudah  diberikan  target 

masing‐masing,  jadi bekerja  secara baik atau  tidak nantinya akan dilihat dari 

omset  penjualan  yang  dihasilkan masing‐masing  karyawan mencapai  target 

atau tidak. Karena nantinya secara tidak langsung akan terlihat pada penilaian 

akhir tahun masing‐masing karyawan. 

73

Page 23: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

2) Untuk dapat menerapkan dengan baik nilai‐nilai baru yang  terbentuk dalam 

suatu  perusahaan, maka  karyawan  harus  dapat mengingat, memahami  dan 

menerapkan nilai‐nilai tersebut dalam kerjanya sehari‐hari. Tetapi yang terjadi 

di cabang pemasaran Bandung  ini ada beberapa karyawan yang  lupa dengan 

isi nilai‐nilai FIVEM dikarenakan pensosialisasian FIVEM  serta visi misi baru 

telah dilakukan  sejak  tahun  2002  oleh  tim manajer  SDM Unit Pemasaran  III. 

Tetapi karyawan pada dasarnya menerima dan memahami  seluruh nilai‐nilai 

FIVEM  tersebut hal  ini  salah  satunya dapat dilihat dari kemampuan mereka 

dalam menjabarkan  jobdesk masing‐masing  karyawan  dihubungkan  dengan 

nilai‐nilai FIVEM dan pelaksanaan kinerja mereka.  

Pensosialisasian  tetap  dilakukan  dalam  bentuk  pelatihan,  workshop,  dan 

dalam  setiap  rapat  selalu menjadi pedoman dalam penetapan program kerja, 

dan mengingatkan  karyawan  untuk  selalu menerapkan  4C  (Confident,  Clean, 

Costumer Focus, Competitif) untuk dapat mengingatkan dan menanamkan nilai‐

nilai  tersebut dalam  setiap pekerjaan mereka. Karena hal  tersebut mencakup 

misi dan visi yang memang harus dijalankan oleh karyawan, mau tidak mau.  

3) Pada umumnya  realisasi  karyawan  tentang  nilai‐nilai  FIVEM  pada dasarnya 

sudah dapat menerima dan siap menjalankan sehingga  tidak ada kontradiktif 

dalam  penerapannya.  Hal  ini  dapat  dilihat  dari  hasil  kinerja  setiap  tahun. 

Indikator  untuk menilai  FIVEM  dapat  dilihat  dari  SMK  yang  dilakukan  per 

tahun. Kalau  setiap  bulan  dapat  dilihat  dari  rapat  koordinasi,  akhirnya  dari 

rapat setiap bulan tersebut kepala cabang akan menilai kinerja karyawan, bila 

setiap bulannya nilai tidak memuaskan maka di akhir tahun nilai SMKnya juga 

akan  rendah  dan  hal  tersebut  berhubungan  dengan  kurangnya  pemahaman 

karyawan terhadap nilai‐nilai FIVEM. Karyawan diberikan kesempatan untuk 

74

Page 24: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

melakukan  penilaian  sendiri  dan  digabungkan  dengan  nilai  dari  atasannya. 

Apabila karyawan merasa  tidak puas dengan nilai yang diberikan atasannya, 

maka  dia  bisa  mempertanyakan  alasan  dan  buktinya,  dan  pimpinan  harus 

dapat menunjukkan. Kalau sudah sepakat dari dua belah pihak maka barulah 

dilakukan penandatanganan SMK.  

Dalam  tabel 4.1 dibawah  ini diberikan  ringkasan mengenai hasil pelaksanaan 

komunikasi internal branding di UPms III Pertamina cabang Bandung : 

Tabel 4.1  Analisis dan Interpretasi Hasil Bab 4 Aspek-aspek Ideal Lapangan Gap

Dukungan Manajemen 

• Menginformasikan nilai‐nilai FIVEM 

• Meningkatkan motivasi karyawan 

• Mengajak/memberikan bagi partisipasi seluruh karyawan. 

• Menciptakan suasana terbuka dan mengkomunikasikan secara jelas setiap langkah yang diambil. 

• Mengarahkan dan membimbing karyawan bila ada kesulitan dengan diskusi bersama. 

• Mengontrol dan mengawasi kinerja karyawan supaya sejalan dengan visi misi perusahaan. 

• Pada awal pensosialisasian visi misi baru, nilai‐nilai FIVEM, 4C, manajer SDM beserta tim dari pusat serta kepala cabang secara periodik selama satu tahun selalu mensosialisasikan kepada karyawan nilai‐nilai tersebut. 

• Kepala cabang selalu menginformasikan materi‐materi baru pada karyawan cabang yang telah diperoleh dari rapat dengan manajer. 

• Nilai FIVEM selalu kembali diingatkan dalam setiap rapat koordinasi dan event‐

• Kepala cabang saat ini juga melakukan kontrol di luar kantor terhadap pihak‐pihak eksternal, seperti mitra, konsumen akhir di SPBU.

75

Page 25: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

event tertentu. • Kepala cabang terbuka terhadap berbagai diskusi dengan karyawan, apabila karyawan menemui kesulitan. 

• Setiap pagi kepala cabang selalu memonitor apa saja yang dikerjakan karyawan. 

• Kepala cabang menganggap seluruh  

• karyawan sebagai partner kerja, sehingga hubungan kerja lebih terbuka. 

• GM terbuka untuk melakukan komunikasi dengan karyawan di tingkat cabang dengan telepon hotline yang langsung terhubung dengan GM. 

• Kepala cabang selalu diikutsertakan dalam rapat sosialisasi di pusat tentang program transformasi yang sedang digulirkan di seluruh Pertamina. 

Kejelasan pesan perubahan 

• Pesan tentang FIVEM harus dikomunikasikan secara jelas. 

• Komponen‐komponen dalam FIVEM diinformasikan 

76

Page 26: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

• Penjelasan tentang FIVEM harus lengkap dengan unsur‐unsurnya beserta penjelasannnya. 

• Terdapat target‐target dan komponen yang jelas di dalam pesan. 

secara lengkap oleh tim sosialisasi. 

• Membuat langkah‐langkah yang jelas dan bersifat actionable dalam penerapan program kerja, serta anggaran biaya dan perkiraan waktu dalam perencanaan program. 

• Dalam setiap rapat koordinasi kepala cabang bersama dengan karyawan menjabarkan target‐target yang hendak dicapai dalam program kerja, sehingga karyawan dapat mengetahui apa yang ingin dicapai dalam program tersebut. 

Sistem komunikasi(saluran komunikasi, cara berkomunikasi, sistem feedback) 

• Media yang digunakan harus secara optimal 

• Menggunakan bahasa yang mudah dipahami. 

• Manager mampu menghilangkan hambatan‐hambatan komunikasi. 

• Karyawan bisa langsung 

• Seluruh media komunikasi yang terfasilitasi di kantor cabang telah digunakan secara maksimal oleh karyawan untuk mendapatkan informasi tentang FIVEM (internet, intranet, media cetak(buletin, Warta 

77

Page 27: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

memberikan feedback ke atasan. 

• Manager juga memberikan feedback kepada karyawan dan terbuka terhadap feedback dari karyawan 

Pertamina), poster, film/OHP. 

• Bahasa yang digunakan dalam mensosialisasikan nilai FIVEM dengan bahasa sehari‐hari sedikit dicampur dengan bahasa daerah supaya lebih akrab dan mudah diterima. 

• Menggunakan event‐event seperti pengajian, kebaktian, arisan, ulang tahun perusahaan untuk kembali mensosialisasikan nilai FIVEM. 

• Feedback dari karyawan maupun kepala cabang dapat saling diungkapkan secara terbuka di setiap rapat formal(rapat koordinasi) maupun nonformal(coffee morning) 

• Feedback dapat disampaikan melalui kotak saran yang tersedia di kantor sebagai salah 

78

Page 28: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

satu fasilitas untuk menyampaikan ketidakpuasan tanpa identitas. 

• Komunikasi sudah lebih terbuka antara atasan dan bawahan, antara kepala cabang dengan karyawan, dapat dilakukan melalui telepon pribadi. 

Kerja sama di tingkat karyawan 

• Karyawan harus mendukung setiap program yang dijalankan oleh perusahaan. 

• Karyawan memperlihatkan kesungguhannya dalam menjalankan program. 

• Karyawan menjalankan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya (jobdesk) masing‐masing. 

• Karyawan mematuhi seluruh aturan yang telah menjadi ketentuan di perusahaan. 

• Karyawan memberikan dedikasi 

• Pada umumnya seluruh karyawan sudah memahami, menerima dan menjalankan nilai FIVEM dan 4C, jadi feedback dari karyawan positif terhadap nilai tersebut. 

• Karyawan menunjukkan tanggung jawab mereka terhadap tugas dan tanggung jawab dari pekerjaan yang mereka jalankan sesuai dengan nilai FIVEM dan 4C. 

• Karyawan bersikap loyal pada jam kerja. Tidak lagi berpatokan pada 

• Karena periode waktu pensosialisasian nilai‐nilai FIVEM sudah dilakukan sejak tahun 2002 maka beberapa karyawan tidak begitu ingat dengan isi FIVEM, tetapi mereka langsung menerapkan nilai‐nilai tersebut dalam kinerja sehari‐hari.

79

Page 29: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

mereka pada perusahaan dengan menunjukkan prestasi 

jam kerja, tidak menutup kemungkinan untuk kerja lembur walaupun tidak mendapat uang lembur. 

• Karyawan mendukung nilai‐nilai FIVEM menjadi pedoman mereka dalam menjalankan setiap program cabang, salah satunya dengan mengikuti workshop, pelatihan yang diadakan oleh Pertamina untuk para karyawan. 

• Karena proses pensosialisasian nilai FIVEM sudah lama, maka ada beberapa karyawan yang sudah lupa dengan isi dari FIVEM tersebut. 

Sistem evaluasi  • Adanya indikator untuk pengukuran hasil kinerja (indikator berasal dari nilai‐nilai FIVEM) 

• Evaluasi harus dilakukan secara periodik. 

 • Hasil evaluasi harus diinformasikan ke seluruh karyawan. 

• Mempertimbangkan feedback yang 

• Menggunakan SMK (Sistem Manajemen Kinerja) yang berisi tentang evaluasi program selama satu tahun dan menilai kinerja setiap karyawan selama satu tahun. 

• Setiap bulan diadakan evaluasi kinerja karyawan melalui rapat koordinasi, 

80

Page 30: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

diberikan untuk menyesuaikan aplikasi nilai‐nilai FIVEM di lapangan. 

merupakan penilaian bulanan yang nantinya akan digabungkan di penilaian SMK setiap tahun. 

• Karyawan dapat menjawab dan menanggapi dengan baik bila berdiskusi mengenai nilai‐nilai FIVEM dihubungkan dengan jobdesknya. 

• Terdapat tim konsultan eksternal McKinsey yang menjadi penilai program‐program transformasi yang dilakukan Pertamina, termasuk UPms III cabang Bandung. 

 

 

4.2 Evaluasi Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab setiap Fungsi 

Kepala cabang  

(Merencanakan,  mengkoordinir,  mengatur  dan  bertanggung  jawab  atas 

tercapainya  sasaran  pemasaran  BBM  (Strategi  dan  Program,  Demand 

Management, Offering Operation, Customer Maintenance & Penetration, Channel 

Distribution  Management,  Market  Intelligent)  secara  ber‐etika  dan 

terselenggaranya  berbagai  kegiatan  sebagai  representasi PT.Pertamina  (Persero) 

81

Page 31: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

di  wilayah  Propinsi  Jawa  Barat  (minus  Depok,  Bogor  dan  Bekasi),  serta 

bertanggung jawab terhadap seluruh program kerja yang dijalankan di cabang. 

Focus :  

Secara fokus menggunakan segala kompetensi perusahaan untuk menjalankan 

program‐program pemasaran yang sudah disetujui dari GM UPms III dan para 

karyawan UPms III cabang Bandung. 

Mengembangkan jaringan distribusi yang kuat dan profesional loyal 

Menyusun laporan aktivitas pemasaran BBM secara berkala maupun insidentil 

kepada General Manajer UPms III. 

Integritas : 

Mewujudkan  komitmen  untuk  memberikan  pelayanan  maksimal  kepada 

pihak‐pihak eksternal dengan merencanakan dan melaksanakan kunjungan ke 

objek‐objek  yang  berpengaruh  terhadap  misi  pemasaran  BBM  seperti 

pelanggan, lembaga penyalur, Hiswana Migas, Pemda, dan lain‐lain. 

Melakukan  penetrasi  dan  pemeliharaan  pelanggan  dengan  tujuan  share 

dipertahankan dan loyal terhadap Pertamina. 

Visionary :  

Mengantisipasi  lingkungan  usaha  yang  berkembang  saat  ini  maupun  yang 

akan  datang  dengan  penyusunan  strategi,  program  dan  target  pemasaran 

tahunan untuk menjawab situasi dan kondisi pasar. 

Melakukan kegiatan market intelligence untuk memantau pergerakan pesaing. 

Excellence : 

Menampilkan  yang  terbaik  dalam  semua  aspek  pengelolaan  usaha  dengan 

pembinaan,  pengembangan  dan  pemberdayaan  kemampuan  pekerja  cabang 

pemasaran Bandung untuk meningkatkan kinerja secara optimal. 

82

Page 32: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

Mengkoordinir kegiatan after sales service secara maksimal. 

Meningkatkan  kemampuan  diri  dengan  mengikuti  pelatihan  tentang 

kepemimpinan  (leadership),  Strategi  dan  Program,  Demand  Management, 

Offering  Operation,  Customer  Maintenance  &  Penetration,  Channel 

Distribution  Management,  Market  Intelligent,  supply  chain  management. 

Supaya  dapat memberikan  performa  kerja  yang  optimum  dan memberikan 

contoh yang baik kepada karyawan dibawahnya. 

Mutual Respect : 

Menempatkan seluruh pihak yang terkait setara dan sederajat dalam kegiatan 

usaha  contohnya  dengan  pemeliharaan  hubungan  baik  dengan  instansi 

pemerintah, TNI/Polri dan pihak lainnya serta intern PT.Pertamina (Persero) 

Menjadikan seluruh karyawan di UPms III cabang Bandung sebagai mitra kerja 

yang mau melangkah  bersama  dan  bahu membahu  dalam mencapai  target 

penjualan. 

 

Wira Penjualan  

Merencanakan,  mengkoordinir,  mengatur  dan  bertanggung  jawab  atas 

tercapainya  sasaran  pemasaran  BBM  (Strategi  dan  Program,  Demand 

Management, Offering Operation, Customer Maintenance & Penetration, Channel 

Distribution  Management,  Market  Intelligent)  secara  ber‐etika  di  wilayah 

Kabupaten/Kota  Bandung  dengan  target market  sektor  retail  dan  industri  non 

Key Account (pelanggan kecil). Wira penjualan memiliki job desk yang tidak jauh 

berbeda dengan kepala cabang untuk tercapainya sasaran BBM. 

 

 

83

Page 33: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

Focus :  

Secara fokus menggunakan segala kompetensi perusahaan untuk menjalankan 

program‐program pemasaran yang sudah disetujui dari GM UPms III dan para 

karyawan UPms III cabang Bandung. 

Mengembangkan jaringan distribusi yang kuat dan profesional loyal 

Integritas : 

Merencanakan dan melaksanakan kunjungan ke objek‐objek yang berpengaruh 

terhadap misi pemasaran BBM seperti pelanggan, lembaga penyalur, Hiswana 

Migas, Pemda, dan lain‐lain. 

Melakukan  penetrasi  dan  pemeliharaan  pelanggan  dengan  tujuan  share 

dipertahankan dan loyal terhadap Pertamina. 

Visionary :  

Penyusunan strategi, program dan target pemasaran tahunan untuk menjawab 

situasi dan kondisi pasar. 

Melakukan kegiatan market intelligence untuk memantau pergerakan pesaing. 

Excellence : 

Pembinaan,  pengembangan  dan  pemberdayaan  kemampuan  pekerja  cabang 

pemasaran Bandung untuk meningkatkan kinerja secara optimal. 

Menyusun laporan aktivitas pemasaran BBM secara berkala maupun insidentil 

kepada General Manajer UPms III. 

Menyelenggarakan kegiatan after sales service secara maksimal. 

Mutual Respect : 

Pemeliharaan hubungan baik dengan instansi pemerintah, TNI/Polri dan pihak 

lainnya serta intern PT.Pertamina (Persero) 

84

Page 34: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

Menjadikan seluruh karyawan di UPms III cabang Bandung sebagai mitra kerja 

yang mau melangkah  bersama  dan  bahu membahu  dalam mencapai  target 

penjualan. 

 

Pengawas Utama Administrasi (pelaksanaan kegiatan administrasi pemasaran 

meliputi  perencanaan,  pelayanan,  pemantauan  realisasi,  market  coverage, 

statistik  dan  pelayanan  sistem  penjualan  BBM,  kegiatan  manajemen  SDM, 

penyiapan  sarana  dan  fasilitas  kantor,  rumah  dinas,  pelaksanaan  hubungan 

dengan  pemerintah  dan  masyarakat  untuk  memperlancar  pelaksanaan 

kegiatan pemasaran. 

Focus : 

Menggunakan  secara  optimum  berbagai  kompetensi  perusahaan  seperti 

mengumpulkan  dan  menyusun  data  realisasi  penjualan  BBM  dan  estimasi 

kebutuhan BBM dari masing‐masing  rayon setiap bulan untuk meningkatkan 

nilai tambah perusahaan 

Membuat  laporan  kegiatan  penjualan  dan  evaluasinya  kepada  Manajemen 

Cabang  Pemasaran  Bandung  dan  kantor  Upms  III  secara  akurat  dan  tepat 

waktu. 

Mengatur  dan  melaksanakan  kegiatan  SDM  untuk  menunjang  kelancaran 

operasi di cabang Pemasaran Bandung. 

Integritas : 

Mampu mewujudkan komitmen ke dalam tindakan nyata seperti menjalankan 

setiap  job  desknya  dengan  melaksanakan  perencanaan,  pelayanan, 

pemantauan  realisasi,  market  coverage,  statistik  dan  pelayanan  sistem 

penjualan  BBM,  kegiatan  manajemen  SDM,  penyiapan  sarana  dan  fasilitas 

85

Page 35: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

kantor,  rumah  dinas,  pelaksanaan  hubungan  dengan  pemerintah  dan 

masyarakat  untuk  memperlancar  pelaksanaan  kegiatan  pemasaran. 

semaksimal mungkin. 

Visionary : 

Mengantisipasi  lingkungan  usaha  yang  berkembang  saat  ini  maupun  yang 

akan datang untuk dapat  tumbuh dan berkembang seperti menginventarisasi 

data penjualan BBM tahun sebelumnya untuk penyusunan estimasi penjualan 

BBM tahun berikutnya untuk cabang Pemasaran Bandung. 

Membuat data perkiraan kebutuhan BBM dan  realisasinya baik oleh  lembaga 

penyalur maupun industri. 

Excellence : 

Menampilkan  yang  terbaik  dalam  semua  aspek  pengelolaan  usaha  seperti 

memantau keluhan‐keluhan atas pelayanan penjualan BBM dari pelanggan dan 

mampu menyelesaikannya dengan maksimal. 

Mengatur  penyusunan  rencana  kerja  dan  anggaran  keuangan  cabang 

pemasaran  Bandung  serta  mengawasi  pelaksanaannya  agar  tersusun  suatu 

rencana kerja dan anggaran yang efisien dan dapat dilaksanakan dengan baik. 

Mengikuti pelatihan, kursus tentang market coverage, statistik dan bagaimana 

mengelola  kegiatan manajemen  SDM  agar  dapat meningkatkan  kemampuan 

serta kinerjanya dengan lebih optimal. 

Mutual Respect : 

Menempatkan seluruh pihak yang terkait setara dan sederajat dalam kegiatan 

usaha meneliti dan menjawab surat‐surat yang masuk dari pihak ketiga yang 

berhubungan  dengan  transaksi  penjualan,  supaya  urusan  dengan  konsumen 

maupun mitra akan dapat terselesaikan dengan baik. 

86

Page 36: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

Mengevaluasi dan proses administrasi pengangkatan lembaga penyalur BBM 

 

Pengawas  Administrasi  Pemasaran  (melaksanakan  kegiatan  pelayanan 

administrasi pemasaran dan sistem informasi pemasaran BBM) 

Focus : 

Menggunakan seluruh  fasilitas perusahaan seperti komputer ataupun  telepon 

yang berfungsi sebagai sistem informasi dalam melakukan kegiatan :  

Penyusunan dan memelihara data customer 

Memantau  secara  administrasi  tersedianya  stock  BBM  serta 

pengendaliannya. 

Membuat  laporan  kegiatan  pemasaran  dan  evaluasinya  untuk 

manajemen  cabang  pemasaran  Bandung  dan  manajemen  UPms  III 

secara akurat dan tepat waktu sehingga tidak merugikan mitra maupun 

Pertamina sendiri. 

Mengkoordinir pelaksanaan pelaporan kegiatan pemasaran. 

Bertanggung  jawab  penuh  atas  file  dan  dokumen  pemasaran  karena 

merupakan data dan aset berharga bagi Pertamina. 

Melaksanakan update data alokasi BBM yang berguna sebagai data bank bagi 

cabang pemasaran Bandung 

Melaksanakan  kontrol  atas  potongan  harga  BBM  konsumen  industri  dengan 

menggunakan fasilitas perusahaan seperti mobil dinas, telepon, fax, email. 

Integritas :  

Mampu mewujudkan komitmen ke dalam tindakan nyata dengan menjalankan 

seluruh kegiatan arsip pemasaran sesuai job desk yang telah ditetapkan dengan 

87

Page 37: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

semaksimal mungkin  sehingga  akan memudahkan  dalam menginventarisasi 

data tentang kegiatan pemasaran serta data para konsumen. 

Visionary : 

Mengantisipasi  lingkungan  usaha  yang  berkembang  saat  ini  maupun  yang 

akan datang dengan menginventarisasi data penjualan BBM tahun sebelumnya 

guna  penyusunan  estimasi  penjualan  BBM  tahun  berikutnya  untuk  cabang 

Pemasaran Bandung. 

Mengumpulkan  dan menyusun  data  realisasi  penjualan  BBM  dan  perkiraan 

kebutuhan tiga bulan ke depan dari masing‐masing rayon setiap bulan. 

Excellence : 

Menampilkan  yang  terbaik  dalam  kompetensi  pribadi  dengan  mengikuti 

pelatihan  dan  kursus  mengenai  marketing,  supply  chain  management, 

administrasi untuk menambah ketrampilan dan keahlian dalam menjalankan 

pekerjaannya. 

Mutual Respect : 

Menempatkan seluruh pihak yang terkait setara dan sederajat dalam kegiatan 

usaha  dengan  menjaga  hubungan  baik  dan  bekerja  sama  dengan  sesama 

pekerja khususnya dengan asisten administrasi pemasaran untuk menjalankan 

tugas  administrasi  pemasaran  yang  berguna  untuk  mengoptimalkan  kerja 

perusahaan. 

 

Pengawas Administrasi Keuangan (mengkoordinasikan penyusunan rencana 

kerja  dan  anggaran  cabang  Bandung  serta mengawasi  pelaksanaannya  agar 

tersusun  suatu  rencana  kerja  dan  anggaran  yang  efisien  dan  dapat 

dilaksanakan dengan baik) 

88

Page 38: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

Focus : 

Menggunakan  secara  optimum  berbagai  kompetensi  perusahaan  untuk 

meningkatkan nilai  tambah perusahaan dengan menganalisis dan konsolidasi 

anggaran agar realisasinya dapat terlaksana dengan baik. 

Menganalisis  dan  evaluasi  usulan  rencana  kerja  dan  anggaran  agar  sesuai 

dengan keperluan cabang. 

Mengendalikan realisasi anggaran agar sesuai dengan rencana kerja. 

Mengendalikan  biaya  operasi  dan  konsolidasi  agar  dapat  meningkatkan 

efisiensi. 

Integritas : 

Mampu mewujudkan komitmen ke dalam  tindakan nyata  contohnya dengan 

menyusun  laporan  realisasi  anggaran  agar  diketahui  presentasi  realisasi 

dibandingkan dengan rencana. 

Mengatur dan melaksanakan kegiatan  akuntansi  agar  sesuai dengan prinsip‐

prinsip  Akuntansi  Indonesia,  Pedoman  Akuntansi  Pertamina  dan  Quantity 

Accounting System. 

Visionary  

Mengantisipasi  lingkungan  usaha  yang  berkembang  saat  ini  maupun  yang 

akan datang dengan merencanakan penyediaan dana sesuai dengan keperluan 

cabang  agar  tersedia  dana  yang  cukup  nantinya  untuk  program  kerja  yang 

akan dijalankan saat ini maupun akan datang. 

Excellence : 

Mengatur  dan  melaksanakan  akuntansi  harta  benda  modal  dengan  sebaik‐

baiknya agar nantinya harta benda modal dapat dipertanggung jawabkan. 

89

Page 39: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

Menambah  ketrampilan  dalam  bidang  pengelolaan  Akuntansi  dengan 

mengikuti pelatihan dan  kursus  tentang Akuntansi  baik  yang diadakan  oelh 

Pertamina maupun pelatihan eksternal. 

Mutual Respect : 

Menjaga  hubungan  kerja  yang  baik  dengan  seluruh  karyawan, memberikan 

informasi  khususnya  tentang  kondisi  keuangan pemasaran  cabang Bandung, 

supaya  dapat  mengetahui  berapa  anggaran  yang  tersedia  dan  disesuaikan 

dengan program kerja. 

 

Asisten  Administrasi  SDM/Umum  (mengatur  dan  menyelenggarakan 

kegiatan manajemen  SDM meliputi  perencanaan,  pengembangan,  perawatan 

pekerja, pelayanan akomodasi dan hubungan pemerintah/masyarakat) 

Focus : 

Menggunakan  secara  optimum  berbagai  kompetensi  perusahaan  untuk 

meningkatkan nilai  tambah perusahaan dengan mengatur dan melaksanakan 

perawatan  pekerja,  jasa  personalia,  akomodasi  dan  formalitas  agar  hak‐hak 

pekerja terlayani sesuai pedoman personalia. 

Mengatur  dan melaksanakan  pendidikan  dan  pelatihan  untuk  pekerja  agar 

dapat meningkatkan pengetahuan serta kemampuan dirinya. 

Integritas : 

Mampu mewujudkan komitmen ke dalam  tindakan nyata seperti berdedikasi 

penuh  dalam  mengkoordinasikan  penyelesaian  kasus  pekerja  dan  masalah 

hubungan industrial agar manjamin suasana kerja yang baik dan tertib. 

Visionary : 

90

Page 40: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

Mengatur  dan  melaksanakan  perencanaan  baik  untuk  kebutuhan  pekerja 

maupun  untuk  pengembangan  karir  agar  dapat  digunakan  untuk  pekerjaan 

pekerja  maupun  pelaksanaan  pengembangan  karir  karyawan  tersebut 

nantinya. 

Excellence : 

Menjalankan kegiatan personalia dengan  sungguh‐sungguh  sehingga  seluruh 

keperluan  karyawan  yang  berhubungan  dengan  sarana  dan  fasilitas  kantor 

serta  rumah  dinas  dalam  menunjang  kegiatan  cabang  pemasaran  Bandung 

dapat  terkoordinasi  dengan  baik,  dengan  demikian  dapat  mendukung 

karyawan  dalam  menjalankan  seluruh  pekerjaan  dan  tanggung  jawabnya 

terhadap program‐program Pertamina. 

Menambah  ketrampilan  dan  keahlian  dalam  bidang  personalia,  cara 

menghadapi masalah‐masalah yang dialami karyawan, tentang SDM. 

Mutual Respect : 

Mengatur dan membina hubungan baik dengan pemerintah dan masyarakat, 

penerangan,  publikasi,  protokoler,  dokumentasi  dan  perpustakaan  untuk 

menjamin kelancaran operasi cabang pemasaran Bandung. 

 

Hupmas  UPms  III  Cabang  Bandung  (Menjembatani  terjalinnya  hubungan 

kerjasama  yang  harmonis  antara  PT  Pertamina  (Persero)  Upms  III  Cabang 

Bandung dengan intansi Pemerintah (Sipil atau Militer) dan masyarakat intern 

maupun ekstern perusahaan di wilayah Jawa Barat) 

Focus : 

Membantu manajemen PT Pertamina  Upms III dalam : 

• Menyampaikan kebijakan dan tujuan perusahaan yang hendak dicapai. 

91

Page 41: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

• Membina  dan  memelihara  citra  atau  image  yang  baik  serta  pendapat 

khalayak (Public Opinion) yang menguntungkan bagi perusahaan. 

• Sebagai  narasumber  sekaligus  gerbang  utama  perusahaan  dalam  bidang 

pelayanan informasi kepada stakeholders. 

Pembinaan Komunikasi Internal 

Hupmas  PT  Pertamina Cabang  Bandung  juga  bertugas menyalurkan  buletin 

dan  majalah  dari  Hupmas  PT  Pertamina  korporat  dan  Unit  Pemasaran  III 

Jakarta kepada para pekerjanya dan instansi‐instansi yang terkait. 

Integritas : 

Menjalankan seluruh kinerjanya sebagai penghubung antara Pertamina dengan 

masyarakat  (pengusaha,  kalangan  akademisi,  masyarakat  umum)  maupun 

pemerintah  dengan  semaksimal mungkin  karena  hupmas memiliki  peranan 

penting dalam mensosialisasikan yang sedang dialami Pertamina. 

Visionary : 

Menghilangkan  atau  mengurangi  kendala  sosial  psikologis  yang  berpotensi 

menghambat kelancaran kegiatan operasional perusahaan. Contohnya apabila 

karyawan mengalami  suatu perubahan dalam  tingkah  lakunya,maka hupmas 

akan  mencari  informasi  dari  rekan‐rekannya  apa  masalah  yang  sedang 

dihadapi. Apabila sudah dikumpulkan seluruh  informasinya, maka karyawan 

tersebut  akan  dipanggil  oleh  personalia  untuk  dikonsultasikan  (conselling), 

dilihat apakah karyawan tersebut mau terbuka tidak terhadap masalahnya, dan 

akhirnya diberikan  solusi  terhadap masalahnya. Hal  ini harus diatasi dengan 

sebaik‐baiknya  supaya  nantinya  karyawan  dapat menjalankan  pekerjaannya 

tanpa ada beban dan hasil kinerjanya dapat  lebih maksimal dalam mencapai 

target. 

92

Page 42: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

Excellence : 

Mampu meningkatkan kerjasama  lintas  fungsi  internal PT Pertamina khusus 

Pertamina UPms  III Cabang Bandung dengan  sebaik‐baiknya karena dengan 

terkoordinasi  dengan  baik  kerja  sama  lintas  fungsi  internal  ini,  akan 

mendukung  kerja  tim  yang  selaras  antar  karyawan  dan  diharapkan mampu 

menghasilkan kinerja yang maksimal dalam pencapaian target. 

Meningkatkan  ketrampilan  dan  keahlian  dalam  bidang  hupmas  dengan 

mengikuti  pelatihan  tentang  komunikasi,  melakukan  kegiatan  humas  yang 

baik. 

Mutual Respect : 

Memberikan  penyuluhan  kepada  masyarakat  tentang  kegiatan  operasional 

perusahaan,  khususnya  dalam  bidang  penyediaan  dan  penyaluran  Bahan 

Bakar Minyak atau Non Bahan Bakar Minyak. 

Memelihara  dan  meningkatkan  hubungan  kerjasama  yang  harmonis  antara 

perusahaan dengan  lembaga  instansi, sipil atau militer, pejabat pemerintahan, 

mass media, dan seluruh lapisan masyarakat. 

Menumbuhkembangkan sikap sense of belonging masyarakat terhadap eksistensi 

industri migas. 

Menyadarkan  masyarakat  bahwa  dalam  melaksanakan  tanggung  jawab 

sosialnya, industri migas bukan merupakan lembaga pemberi hadiah. 

Hupmas  PT  Pertamina  Cabang  Bandung  melakukan  komunikasi  internal 

melalui pelaksanaan kegiatan  sosial  seperti olahraga,  seni dan budaya antara 

pekerja dan keluarga, serta pembinaan generasi muda. 

 

93

Page 43: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

Asisten  Pemeliharaan  Sarana  Penunjang  (pelaksanaan  pemeliharaan  sarana 

dan  peralatan  pemasaran,  fasilitas  kantor  dan  administrasi  pemeliharaan 

sarana  penunjang  serta  pengoperasian  pelayanan  fasilitas  pemasaran  di 

wilayah  kerja  cabang  pemasaran  Bandung  agar  kegiatan  dapat  terlaksana 

sesuai dengan rencana) 

Focus : 

Mengkoordinasikan dan mengatur pemeliharaan serta pengawasan sarana dan 

fasilitas  SPBU,  Lembaga  Penyalur,  kantor  dan  rumah  dinas  di  cabang 

pemasaran  Bandung  agar  terlaksana  sesuai  rencana  dan  mendukung  hasil 

kinerja dari karyawan. 

Mengkoordinasikan  penyusunan  Rencana  Kerja  dan  Rencana  Anggaran 

operasi dan  investasi  agar  tersusun  rencana kerja dan  anggaran yang  efisien 

dan efektif. 

Integritas : 

Telah  menjalankan  dengan  baik  pengkoordinasikan  dan  mengatur 

pemeliharaan serta pengawasan sarana dan fasilitas SPBU, Lembaga Penyalur, 

kantor dan rumah dinas untuk kepentingan karyawan 

Visionary : 

Dengan melaksanakan pemeliharaan sarana dan peralatan pemasaran, fasilitas 

kantor dan  administrasi pemeliharaan  sarana penunjang  serta pengoperasian 

pelayanan fasilitas pemasaran maka lingkungan usaha tersebut dapat tumbuh 

dan berkembang menjadi lebih lagi di masa datang. 

Excellence : 

Menjalankan  secara  optimum  dalam mengatur  dan mengawasi  pelaksanaan 

administrasi pemeliharaan sarana penunjang agar terjamin tertib administrasi. 

94

Page 44: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

Mutual Respect : 

Menjalin  kerja  sama  yang  baik  dan memberikan  pelayanan  yang maksimal 

dengan  sesama  karyawan  maupun  dengan  mitra  sehubungan  dengan 

pemeliharaan serta pengawasan sarana dan fasilitas SPBU, Lembaga Penyalur, 

kantor dan rumah dinas. 

 

Komandan  Sekurity  (pelaksanaan  kegiatan  pengamanan  fisik  dan  non  fisik 

untuk  kelancaran  dan  keamanan  operasi  intern  perusahaan  di  cabang 

pemasaran Bandung) 

Focus : 

Melaksanakan  pengamanan  fisik  terhadap  pekerja  dan  aset  perusahaan  di 

wilayah  kerja  cabang  pemasaran  Bandung  agar  operasi  pemasaran  berjalan 

lancar. 

Mengatur serta melaksanakan penyelidikan dan penyidikan apabila ada kasus 

yang menyangkut keamanan di perusahaan agar permasalahan tersebut cepat 

tuntas. 

Integritas : 

Melakukan sistem shift bergantian dengan sekuriti  lainnya dengan empat kali 

shift dalam menjaga keamanan kantor dan aset perusahaan  cabang dari pagi 

sampai malam  hari. Mulai  pukul  05.00‐11.00,  11.00‐17.00,  17.00‐23.00,  23.00‐

05.00. 

Visionary : 

Membuat  laporan  berkala mengenai  kondisi  keamanan di perusahaan untuk 

evaluasi perbaikan yang akan datang. 

95

Page 45: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

Menjalin hubungan  baik dengan para  aparat  keamanan di wilayah Bandung 

agar  operasi  pemasaran  di  saat  ini  dan  di  saat  mendatang  bisa  terjamin 

keamanannya. 

Excellence : 

Melaksanakan segala kegiatan yang berhubungan dengan penjagaan keamanan 

perusahaan  dengan  semaksimal mungkin  supaya  tidak  terjadi  hal‐hal  yang 

mengancam  keamanan  baik  karyawan maupun  aset  perusahaan  pemasaran 

cabang Bandung. 

Meningkatkan  ketrampilan,  kesehatan  dan  wawasan  penyelidikan  dan 

penyidikan agar mampu melaksanakan tugasnya secara optimum. 

Mutual Respect : 

Melakukan koordinasi dengan aparat keamanan di wilayah Bandung, dengan 

demikian  harus  dijaga  hubungan  baik  dengan  pihak‐pihak  terkait  supaya 

dapat  saling  mendukung  dalam  hal  keamanan  yang  berhubungan  dengan 

kantor cabang Pertamina. 

 

4.4. Analisis Efektivitas  

1.) Setelah  melihat  dari  jawaban  karyawan  tentang  pendiskripsian  jobdesk 

karyawan  dihubungkan  dengan  nilai‐nilai  FIVEM  dapat  disimpulkan  bahwa 

karyawan  sudah  dapat memahami, mengerti  nilai‐nilai  FIVEM  dengan  baik 

karena karyawan dapat menerangkan dan menjabarkan dengan baik  jobdesk 

mereka  dihubungkan  dengan  nilai‐nilai  FIVEM.  Dengan  demikian 

pensosialisasian  dan  penanaman  nilai‐nilai  FIVEM  dilihat  dari  evaluasi 

pelaksanaan  tugas  dan  tanggung  jawab  pelaksanaan  setiap  fungsi 

96

Page 46: BAB IV ANALISIS -  · PDF filepelatihan, workshop, dialog interaktif tentang visi, misi, nilai‐nilai dapat ... menjadi tugas dan tanggung jawabnya masing‐masing

dihubungkan  dengan  nilai  FIVEM  untuk  sampai  saat  ini  dianggap  sudah 

efektif.  

2.) Proses komunikasi internal branding yang terjadi di UPms III cabang Bandung 

walaupun  tidak  seluruhnya  ideal  tetapi  dapat  disimpulkan  hasilnya  sudah 

bagus karena kita tidak dapat menilai keefektivitasan suatu proses komunikasi 

internal  branding  hanya  dari  kriteria  keefektivannya  saja,  tetapi  juga  dari 

output  yang  dihasilkan  oleh  karyawan. Hal  ini  dapat  dilihat  dari  penilaian 

kinerja karyawan yang cukup bagus dari Pertamina. Berdasarkan wawancara 

dengan kepala  cabang  target penjualan UPms  III Pertamina  cabang Bandung 

tahun 2006 sudah mencapai angka 80%, sehingga sekarang Pertamina beralih 

ke  tingkat  pelayanan  dan  pengawasan  BBM  karena  bidang  pemasaran  dan 

niaga  berhubungan  langsung  dengan  masyarakat  dan  pelanggan,  karena 

mereka  yang  dilihat  pertama  kali,  kesan  konsumen  pun  terbentuk  disini. 

Apabila Pertamina tidak meningkatkan program‐program seperti transformasi 

nilai‐nilai  baru  ataupun  memperbaiki  image  perusahaannya  maka 

dikhawatirkan  pesaing  akan  mudah  menguasai  pasar.  Maka  disinilah 

Pertamina  khususnya  bagian  pemasaran  berupaya  untuk  selalu memberikan 

kepercayaan  terhadap masyarakat konsumen baik dari mutunya,  takarannya, 

pengiriman(distribusi)nya  jangan  sampai  pengusaha  merasa  kecewa  ada 

keterlambatan dalam distribusi, hal tersebut yang harus diantisipasi Pertamina 

(tepat mutu, tepat waktu, tepat sasaran). 

97