BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1....

27
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT Infomedia Nusantara menjadi perusahaan pertama penyedia layanan informasi telepon di Indonesia. Dibawah subdivisi Elnusa GTDI dari anak perusahaan pertamina, infomedia telah menerbitkan buku petunjuk Telepon Yellow Pages di tahun 1984 yang berubah nama di tahun 1995 menjadi PT Infomedia Nusantara pada saat PT Telkom Tbk menanamkan investasinya. Saat ini infomedia telah berkembang menjadi 3 (tiga) pilar bisnis untuk memenuhi besarnya tuntutan masyarakat akan jasa informasi. Layanan direktori merupakan pilar pertama yang akan menjadi bukti kematangan usaha infomedia dalam bisnis jasa penyedia informasi melalui penerbitan Buku Petunjuk Telepon (BPT), baik dalam bentuk cetak maupun elektronik. Layanan Contact Center menyediakan jasa outsourcing untuk aktivitas pemasaran maupun peningkatan kualitas layanan hubungan antara mitra infomedia dengan pelanggannya. Layanan konten yang terfokus pada penyediaan data sesuai kebutuhan mitra dan pelanggan. Tahun 1882, sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada masa pemerintahan Kolonial Belanda. Tahun 1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang

Transcript of BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1....

Page 1: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT Infomedia

Nusantara menjadi perusahaan pertama penyedia layanan informasi

telepon di Indonesia. Dibawah subdivisi Elnusa GTDI dari anak

perusahaan pertamina, infomedia telah menerbitkan buku petunjuk

Telepon Yellow Pages di tahun 1984 yang berubah nama di tahun 1995

menjadi PT Infomedia Nusantara pada saat PT Telkom Tbk menanamkan

investasinya.

Saat ini infomedia telah berkembang menjadi 3 (tiga) pilar bisnis

untuk memenuhi besarnya tuntutan masyarakat akan jasa informasi.

Layanan direktori merupakan pilar pertama yang akan menjadi bukti

kematangan usaha infomedia dalam bisnis jasa penyedia informasi melalui

penerbitan Buku Petunjuk Telepon (BPT), baik dalam bentuk cetak

maupun elektronik. Layanan Contact Center menyediakan jasa

outsourcing untuk aktivitas pemasaran maupun peningkatan kualitas

layanan hubungan antara mitra infomedia dengan pelanggannya. Layanan

konten yang terfokus pada penyediaan data sesuai kebutuhan mitra dan

pelanggan.

Tahun 1882, sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos

dan telegrap dibentuk pada masa pemerintahan Kolonial Belanda. Tahun

1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang

Page 2: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos,

Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT). Tahun

1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan

berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang. Tahun 1961 Status Jawatan

diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).

Tahun 1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro

(PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN

Telekomunikasi). Tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi

Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan

jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.

Tahun 1980 PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat)

didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional,

terpisah dari Perumtel. Tahun 1989 Undang-undang nomor 3/1989 tentang

Telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan

telekomunikasi. Tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan

Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no. 25

tahun 1991.

Tahun 1995 Penawaran umum perdana saham Telkom (Initial

Public Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. Sejak itu

saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ),

Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan

London Stock Exchange (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan

tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock

Exchange.

Tahun 1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan

pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra – dengan mitra

Page 3: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat

dan Banten – dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi

Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta – dengan mitra PT Mitra

Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan

– dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi

Regional VII Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT Bukaka

Singtel. Tahun 1999 Undang-undang nomor 36/1999, tentang

penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi.

Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT

Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa

telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan

kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dengan

Indosat. Dengan transaksi ini, Telkom menguasai 72,72% saham

Telkomsel. Telkom membeli 90,32% saham Dayamitra dan

mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan

keuangan Telkom.

Tahun 2002 Telkom membeli seluruh saham Pramindo melalui 3

tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli

pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan

sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. Telkom menjual 12,72%

saham Telkomsel kepada Singapore Telekom, dan dengan demikian

Telkom memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi

duopoly penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

Sampai dengan tahun 2009, laba bersih konsolidasian PT Telkom

sebesar Rp11.332,1 miliar meningkat 6,7% dibanding tahun 2008 atau

100,8% terhadap target tahun 2009. Sementara itu margin laba bersih PT

Page 4: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

Telkom sebesar 17,5% di tahun 2009 yang merupakan pencapaian 105,4%

terhadap target margin laba bersih. Prestasi keuangan tersebut didukung

oleh kinerja operasional PT Telkom yang juga solid. Saat ini PT Telkom

melayani 105,2 juta pelanggan, dari bisnis seluler, telepon tidak bergerak

dan telepon tidak bergerak nirkabel. jumlah tersebut merupakan

pencapaian 106% terhadap target perusahaan. Penambahan pelanggan PT

Telkom dipimpin oleh bisnis seluler yang bertambah 16,34 juta pelanggan

atau pencapaian 162% terhadap target perusahaan tahun 2009

Untuk mendukung implementasi Good Corporate Governance

dalam setiap aspek kegiatan perusahaan, infomedia telah mengeluarkan

kebijakan pedoman tata kelola perusahaan di tahun 2008. Pada tanggal 30

juni 2009 PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) melalui PT.

Multimedia Nusantara (Metra), anak perusahaan yang 99,99% milik

Telkom (selanjutnya disebut Telkom Group) telah menandatangani Shares

Sales & Purchase Agreement (SPA) untuk membeli 49% saham PT

Infomedia Nusantara (Infomedia) milik PT Elnusa Tbk (Elnusa). Dengan

telah dimilikinya 100% saham PT Infomedia Nusantara oleh Telkom

Group akan semakin memantapnya portofolio bisnis infomedia di bidang

penyediaan informasi direktori dan layanan komunikasi yang utama di

kawasan regional.

2. Visi dan Misi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

a. Visi

To become a leading info Com player in the region

Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan infokom

terkemuka dikawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke

kawasan Asia Pasifik.

Page 5: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

b. Misi

1) Telkom mempunyai misi memberikan layanan “One Stop Infocom

Services With Exellent Quality and Competitive Price and To Be The

Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation”. Dengan

jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik,

berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas dengan harga

kompetitif.

2) Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik

dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul,

penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan

yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.

3. Struktur Organisasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Suatu usaha agar berjalan dengan lancar perlu didukung oleh

struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan kerangka yang

menunjukan perwujudan pola tetap hubungan diantara fungsi bagian dan

perwujudan kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggungjawab yang

berbeda dalam suatu organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

sebagai perusahaan jasa komunikasi mempunyai struktur organisasi

sebagai berikut:

Dalam pengelolaan organisasinya, PT Telekomunikasi Indonesia,

Tbk. Memiliki sebuah Dewan Komisaris yang terdiri dari 1 (satu) ketua

dan 4 (empat) anggota serta sebuah Dewan Direksi yang beranggotakan 1

(satu) orang Presiden Direktur atau CEO dan 4 (empat) orang anggota

Dewan Direksi lainnya yang memiliki fungsi dan tanggung jawab yang

berbeda seperti Direktur Sumber Daya dan Bisnis Pendukung/CIO,

Direktur Bisnis Jaringan Telekomunikasi, Direktur Bisnis dan Jasa

Telekomunikasi, dan Direktur Keuangan/CFO.

Page 6: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

Sebagai sebuah holding company, PT. Telekomunikasi Indonesia,

Tbk. Memiliki beberapa buah anak perusahaan terafiliasi seperti PT

Telekomunikasi Selular Indonesia yang bergerak sebagai penyelenggara

jasa telekomunikasi bergerak selular, PT Indonusa Telemedia yang

menangani bisnis multimedia penyiaran dan Internet dengan nama produk

TelkomVision dan PT Infomedia Nusantara yang mengelola bisnis

penerbitan Buku Petunjuk Telepon (Yellow Pages) dan Call Center.

Selain anak perusahaan tadi, dalam menjalankan operasi

perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Telah mengelompokan

unit-unit yang ada dalam organisasi ke dalam bentuk Divisi, Center dan

Yayasan, sebagai berikut:

a. Unit-unit Bisnis

1) Divisi Long Distance

2) Sub Divisi Satelit

3) Carrier & Interconnection Service Center

4) Divisi Multimedia

5) Divisi Fixed Wireless

6) Enterprise Service Center

7) Customer Service Wilayah Sumatera

8) Customer Service Wilayah Jakarta (Jadebotabek & Sekapur)

9) Customer Service Wilayah Jawa Barat

10) Customer Service Wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta

11) Customer Service Wilayah Jawa Timur

Page 7: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

12) Customer Service Wilayah Kalimantan

13) Customer Service Kawasan Timur Indonesia

14) Maintenance Service Center

15) Training Center

16) Carrier Development Support Center

17) Management Consulting Center

18) Construction Center

19) I/S Center

20) R&D Center

21) SME Development Center

b. Yayasan-Yayasan :

1) Dana Pensiun (Dapentel)

2) Yayasan Pendidikan

3) Yayasan Kesehatan

c. Anak Perusahaan :

1) Kepemilikan > 50%

2) PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel): Telekomunikasi (Selular

GSM) (baru)

3) PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra): Telekomunikasi

(KSO-VI Kalimantan)

4) PT Infomedia Nusantara (Infomedia): Layanan Informasi (baru)

5) PT Telekomunikasi Selular Raya (Telesera): Telekomunikasi

(Selular AMPS)

Page 8: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

6) PT Pro Infokom Indonesia (PII): B2B (e-Government)

7) PT Indonusa Telemedia (Indonusa): TV Cable (baru)

8) PT Graha Sarana Duta (GSD): Properti, Konstruksi dan Jasa

d. Kepemilikan 20% - 50%

1) PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN): Transponder Satelit dan

Komunikasi

2) PT Multimedia Nusantara (Metra): Multimedia

3) PT Citra Sari Makmur (CSM): VSAT

4) PT Menara Jakarta: Multimedia

5) PT Metro Selular Indonesia (Metrosel): Telekomunikasi (Selular

AMPS)

6) PT Mobile Selular Indonesia (Mobisel): Telekomunikasi (Selular

NMT-450)

7) PT Napsindo Primatel Internasional (Napsindo): Network Access

Point

8) PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Petrakom): Layanan Satelit

Komunikasi Industri Perminyakan

9) PT Pramindo Ikat Nusantara: Telekomunikasi (KSO-1 Sumatera)

e. Kepemilikan < 20%

1) PT Batam Bintan Telekomunikasi (Babintel): Telekomunikasi

(Pulau di Batam & Bintan)

2) PT Komunikasi Selular Indonesia (Komselindo): Telekomunikasi

(Selular AMPS)

Page 9: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

3) PT Medianusa PTE, Ltd: Agen Penjualan Buku Petunjuk Telepon

(BPT)

4) PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo):

Konstruksi & Konsultasi Fas. Tel.

4. Produk PT. Telkom Indonesia, Tbk

Salah satu produk unggulan PT. Telkom Indonesia, Tbk adalah

Telkomsel. Telkomsel merupakan operator seluler terbesar di Indonesia

dengan komposisi kepemilikan saham 65% PT. Telkom Indonesia, Tbk

dan 35% SingTel, Singapore. Saat ini, Telkomsel memiliki tiga jenis

produk kartu SIM yaitu Kartu HALO, Kartu simPATI, dan Kartu AS.

a. Pelanggan:

Telkomsel saat ini merupakan Market leader Operator selular di

Indonesia, dengan penguasaan pasar lebih dari 55%.

b. Teknologi:

Teknologi Telkomsel meliputi GSM Dual Band (900 dan 1800), GPRS,

Wi-Fi, EDGE, 3G, dan 3,5G (HSDPA).

c. Aliansi Internasional:

Telkomsel merupakan bagian dari Bridge Mobile Alliance Operator se-

Asia Pasifk. Bridge Mobile Alliance adalah Join Venture antara Mobile

Operator terbesar di Asia Pasifik yang anggotanya terdiri dari Mobile

Operator yang terpandang di Negaranya.

Page 10: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

1) Jaringan:

Telkomsel memiliki cakupan jaringan GSM/GPRS/EDGE paling

luas di Indonesia dengan menyediakan cakupan jaringan suara sama

luasnya dengan cakupan jaringan data.

2) Selain itu, jaringan Telkomsel telah melingkupi lebih dari 95% dari

total area populasi Indonesia, termasuk kota besar, kabupaten, dan

kecamatan.

3) Untuk menjangkau Coverage Internasional yang lebih luas, saat ini

Telkomsel telah menjalin kerjasama dengan mitra internasional

untuk GSM roaming di berbagai Negara.

4) Telkomsel juga didukung oleh SMS Centers dengan total kapasitas

trafik mencapai ribuan SMS per detik.

d. GPRS:

1) Saat ini jaringan GPRS Telkomsel sudah sama dengan voice

coverage-nya. Telkomsel memiliki jaringan GPRS yang handal

didukung Core-Network GPRS yang terdistribusi di Medan, Batam,

Jakarta, Surabaya, Banjarmasin dan Semarang.

2) Untuk GPRS roaming internasional, Telkomsel memiliki mitra

GPRS roaming di berbagai Negara.

e. Layanan:

1) Produk

Beberapa produk yang dikeluarkan oleh PT. Telkomsel, antara lain:

Page 11: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

a) Produk Prabayar

Simpati

Kartu AS

b) Produk Pasca Bayar

Kartu Hallo

2) Program Marketing

Telkomsel memberikan program marketing yang cukup banyak

untuk menarik hati pelanggan. Beberapa program marketing yang

ditawarkan meliputi:

a) Simpati

Tarif SMS hemat

Bonus Bicara dan Bonus SMS

SimPati Talkmania

Simpati PeDe

b) Kartu AS

Tarif SMS ekstra hemat

Paket 100 Sms gratis 100 Sms

Masa aktif lama

Perhitungan per detik

c) Kartu Halo

Pilihan Pembayaran yang variatif

Page 12: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

3) Fitur

Fitur merupakan salah satu strategi yang ampuh untuk menarik minat

konsumen. Beberapa fitur yang ditawarkan oleh Telkomsel meliputi:

a) International Roaming

b) Layanan Dunia 3G Telkomsel

c) Layanan Transfer Pulsa

d) Nada Sambung Pribadiku (NSP)

e) Telkomsel Call Me

f) Telkomsel SMS Me

g) Call waiting

h) Call forwarding

i) SMS

j) MMS

k) GPRS

B. Analaisis Data dan Pembahasan

1. Perhitungan Analisis Rasio Keuangan

Dalam melakukan analisis data untuk mengambil keputusan di

bidang keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, penulis

menggunakan analisis laporan keuangan menggunakan metode rasio

keuangan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN nomor: KEP-

100/MBU/2002 yang terdiri dari: ROE, ROI, cash ratio, current ratio,

collection periods, inventori turn over, total asset turn over, total equity to

Page 13: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

total asset. Semua analisis rasio tersebut menggunakan laporan keuangan

sebagai dasar perhitungan, yang terdiri dari neraca dan laporan rugi/laba.

Adapun perhitungan yang dipakai adalah selama periode 2007-2009.

Berikut ini disajikan perhitungan dan analisis pembahasan data keuangan

pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk untuk mengetahui kinerja

keuangan perusahaan baik atau tidak.

1. Imbalan kepada pemegang saham/Return On Equity (ROE), mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan laba setelah pajak berdasarkan

modal sendiri.

%100Sendiri Modal

pajaksetelah Laba ROE x

Tabel 4.1

Return on Equity PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Tahun 2007 – 2009

Tahun Laba setelah pajak Modal sendiri % Rasio (%) Skor

2007 Rp 12.857.018,00 Rp 33.748.579,00

100

38,10 20

2008 Rp 10.619.470,00 Rp 34.314.071,00 30,95 20

2009 Rp 11.332.140,00 Rp 38.989.747,00 29,06 20

Berdasarkan hasil tersebut di atas memperlihatkan bahwa ROE PT.

Telkom pada tahun 2007 mampu menghasilkan laba setelah pajak

sebesar 38,10% berdasarkan modal sendiri. Pada tahun 2008 mampu

menghasilkan laba setelah pajak sebesar 30,95% berdasarkan modal

sendiri. Pada tahun 2009 mampu menghasilkan laba setelah pajak

sebesar 29,06% berdasarkan modal sendiri.

Page 14: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

2. Imbalan Investasi (ROI), mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak termasuk penyusutan

berdasarkan tingkat asset tertentu.

%100Employed Capital

Penyusutan EBIT ROI x

Tabel 4.2

Perhitungan capital employed

total aktiva aktiva tetap capital employed

Rp82.058.760,00 Rp60.780.899,00 Rp21.277.861,00

Rp91.256.250,00 Rp71.066.244,00 Rp20.190.006,00

Rp97.559.606,00 Rp76.419.897,00 Rp21.139.709,00

Capital employed = total aktiva – aktiva tetap

Tabel 4.3

Return on Investment PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Tahun 2007 – 2009

Tahun EBIT penyusutan capital employed % Rasio

(%)

Skor

2007 Rp 26.472.708,00 Rp 9.440.476,00 Rp 21.277.861,00

100

168,78 15

2008 Rp 22.307.475,00 Rp 11.069.575,00 Rp 20.190.006,00 165,31 15

2009 Rp 22.603.141,00 Rp 12.565.928,00 Rp 21.139.709,00 166,36 15

Berdasarkan hasil tersebut di atas memperlihatkan bahwa ROI PT.

Telkom pada tahun 2007 mampu menghasilkan laba sebelum bunga dan

pajak termasuk penyusutan sebesar 168,78% berdasarkan aktiva yang

dimiliki. Pada tahun 2008 mampu menghasilkan laba sebelum bunga

dan pajak termasuk penyusutan sebesar 165,31% berdasarkan aktiva

yang dimiliki. Pada tahun 2009 mampu menghasilkan laba sebelum

bunga dan pajak termasuk penyusutan sebesar 166,36% berdasarkan

aktiva yang dimiliki perusahaan.

Page 15: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

3. Rasio Kas/Cash Ratio, mengukur kemampuan perusahaan memenuhi

utang lancarnya dengan menggunakan kas, bank dan surat berharga

jangka pendek yang segera dapat diuangkan.

%100sLiabilitieCurrent

Pendek Jangka SB Bank Kas RatioCash x

Tabel 4.4

Rasio Kas/Cash Ratio PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Tahun 2007 – 2009

Tahun Kas + Bank SB Jangka

Pendek

Current

Liabilities

% Rasio

(%)

Skor

2007 Rp 10.140.791,00 Rp 159.504,00 Rp 20.674.629,00

100

49,82 5

2008 Rp 6.889.945,00 Rp 267.044,00 Rp 26.998.151,00 26,51 4

2009 Rp 7.805.460,00 Rp 359.507,00 Rp 26.717.414,00 30,56 4

Berdasarkan hasil tersebut di atas memperlihatkan bahwa rasio kas/cash

ratio PT. Telkom pada tahun 2007 mampu memenuhi utang lancarnya

dengan menggunakan kas, bank dan surat berharga jangka pendek yang

segera dapat diuangkan sebesar 49,82%. Pada tahun 2008 mampu

memenuhi utang lancarnya dengan menggunakan kas, bank dan surat

berharga jangka pendek yang segera dapat diuangkan sebesar 26,51%.

Pada tahun 2009 mampu memenuhi utang lancarnya dengan

menggunakan kas, bank dan surat berharga jangka pendek yang segera

dapat diuangkan sebesar 30,56%.

4. Rasio Lancar/current ratio, mengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi utang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancarnya.

%100sLiabilitieCurrent

AssetCurrent ratiorent Lancar/cur Rasio x

Page 16: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

Tabel 4.5

Current Ratio PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Tahun 2007 – 2009

Tahun Current Asset Current Liabilities % Rasio

(%)

Skor

2007 Rp 15.978.095,00 Rp 20.674.629,00

100

77,28 0

2008 Rp 14.622.310,00 Rp 26.998.151,00 54,16 0

2009 Rp 16.186.024,00 Rp 26.717.414,00 60,58 0

Bardasarkan hasil tersebut di atas memperlihatkan bahwa rasio lancar

PT. Telkom pada tahun 2007 mampu memenuhi utang lancarnya

dengan menggunakan aktiva lancarnya sebesar 77,28%. Pada tahun

2008 mampu memenuhui utang lancarnya dengan menggunakan aktiva

lancarnya sebesar 54,16%. Pada tahun 2009 mampu memenuhi utang

lancarnya dengan menggunakan aktiva lancarnya sebesar 60,58%.

5. Collection Periods/periode penagihan (CP), melihat kemampuan

perusahaan berapa lama waktu yang diperlukan untuk merubah piutang

menjadi kas pada periode tertentu.

harix365 UsahaPendapatan Total

UsahaPiutang Total CP

Tabel 4.6

Collection Periods PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Tahun 2007 – 2009

Tahun Total Piutang

Usaha

Total Pendapatan

Usaha

Hari Rasio (hari) Skor

2007 Rp3.511.996,00 Rp59.440.011,00

365

21,57 5

2008 Rp3.618.643,00 Rp60.689.784,00 21,76 5

2009 Rp3.917.709,00 Rp64.596.635,00 22,14 5

Page 17: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

Bardasarkan hasil tersebut di atas memperlihatkan bahwa collection

periods PT. Telkom pada tahun 2007 memerlukan waktu sebanyak

21,57 hari untuk merubah piutang menjadi kas. Pada tahun 2008

memerlukan waktu sebanyak 21,76 hari untuk merubah piutang

menjadi kas. Pada tahun 2009 memerlukan waktu sebanyak 22,14 hari

untuk merubah piutang menjadi kas.

6. Perputaran persediaan (PP), mengukur kemampuan perusahaan dalam

menunjukan keefektifan manajemen persediaan untuk mengatur

persediaannya yang diputar dalam periode tertentu atau lamanya dana

yang tertanam pada persediaan.

harix365 UsahaPendapatan Total

Persediaan Total PP

Tabel 4.7

Perputaran Persediaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Tahun 2007 - 2009

Tahun Total Persediaan Total Pendapatan Usaha Hari Rasio (Hari) Skor

2007 Rp 211.441,00 Rp 59.440.011,00

365

1,30 5

2008 Rp 511.950,00 Rp 60.689.784,00 3,08 5

2009 Rp 435.244,00 Rp 64.596.635,00 2,46 5

Berdasarkan hasil tersebut di atas memperlihatkan bahwa perputaran

persediaan PT Telkom pada tahun 2007 lamanya dana tertanam pada

persediaan atau persediaan berputar dalam satu tahun adalah 1,30 hari.

Pada tahun 2008 lamanya dana tertanam pada persediaan atau

persediaan berputar dalam satu tahun adalah 3,08 hari. Dan pada tahun

2009 lamanya dana tertanam pada persediaan atau persediaan berputar

dalam satu tahun adalah 2,46 hari.

Page 18: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

7. Perputaran Total Asset/Total Asset Turn Over (TATO), mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan berdasarkan

aktiva yang dimiliki. Perputaran total aktiva untuk menunjukkan

efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktivanya.

%100Employed Capital

Pendapatan Total TATO x

Tabel 4.8

Perhitungan capital employed

total aktiva aktiva tetap capital employed

Rp 82.058.760,00 Rp 60.780.899,00 Rp 21.277.861,00

Rp 91.256.250,00 Rp 71.066.244,00 Rp 20.190.006,00

Rp 97.559.606,00 Rp 76.419.897,00 Rp 21.139.709,00

Capital employed = total aktiva – aktiva tetap

Tabel 4.9

Total Asset Turn Over PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Tahun 2007 - 2009

Tahun Total Pendapatan Capital Employed % Rasio (%) Skor

2007 Rp 59.440.011,00 Rp21.277.861,00

100

279,35 5

2008 Rp 60.689.784,00 Rp20.190.006,00 300,59 5

2009 Rp 64.596.635,00 Rp21.139.709,00 305,57 5

Berdasarkan hasil tersebut di atas memperlihatkan bahwa TATO PT

Telkom pada tahu 2007 mampu menghasilkan pendapatan berdasarkan

aktiva yang dimiliki atau efektivitas perusahaan dalam menggunakan

seluruh aktivanya sebesar 279,35%. Pada tahun 2008 mampu

menghasilkan pendapatan berdasarkan aktiva yang dimiliki atau

efektivitas perusahaan dalam menggunakan seluruh aktivanya sebesar

300,59%. Dan pada tahun 2009 mampu menghasilkan pendapatan

berdasarkan aktiva yang dimiliki atau efektivitas perusahaan dalam

menggunakan seluruh aktivanya sebesar 305,57%.

Page 19: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

8. Rasio Total Modal Sendiri terhadap Total Asset, merupakan seberapa

besar dana yang dibutuhkan untuk membiayai aktivitas perusahaan

berdasarkan aktiva.

%100Asset Total

Sendiri Modal Total TA terhadapTMS x

Tabel 4.10

Rasio Total Modal Sendiri terhadap Total Asset PT Telekomunikasi

Indonesia, Tbk

Tahun 2007 – 2009

tahun total modal sendiri total aset % rasio Skor

2007 Rp 33.748.579,00 Rp 82.058.760,00

100

41,13 9

2008 Rp34.314.071,00 Rp 91.256.250,00 37,60 10

2009 Rp 38.989.747,00 Rp 97.559.606,00 39,97 10

Berdasarkan hasil tersebut di atas memperlihatkan bahwa TMS

terhadap TA PT Telkom pada tahu 2007 membutuhkan dana sebesar

41,13% untuk membiayai aktivitas perusahaan berdasarkan aktiva yang

dimiliki. Pada tahun 2008 membutuhkan dana sebesar 37,60% untuk

membiayai aktivitas perusahaan berdasarkan aktiva yang dimiliki. Pada

tahun 2009 membutuhkan dana sebesar 39,97% untuk membiayai

aktivitas perusahaan berdasarkan aktiva yang dimiliki.

2. Analisis Tingkat Kesehatan Rasio Keuangan

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk setiap tahunnya harus

melaporkan kinerja perusahaan kepada pemerintah melalui Menteri

BUMN selaku pemilik saham. Laporan kinerja tersebut terdiri atas tiga

aspek yaitu: aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administrasi.

Penilaian kinerja ini didasarkan pada Surat Keputusan Menteri BUMN

Nomor: KEP-100/BUMN/2002 tentang penilaian kinerja perusahaan

Page 20: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

BUMN. Penilaian atas aspek keuangan dinilai dengan bobot 70, aspek

operasional dinilai dengan bobot 15, dan aspek administrasi dinilai dengan

bobot 15. Dalam skripsi ini penulis hanya membahas mengenai penilaian

kinerja perusahaan pada aspek keuangan. Tata cara penilaian kinerja

keuangan untuk PT Telkom adalah sebagai berikut: total bobot untuk

penilaian kinerja keuangan adalah 70, indikator yang dinilai masing-

masing bobotnya, metode penilaian dinilai berdasarkan skor yang telah

ditetapkan pada Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-

100/BUMN/2002 tentang Penilaian Kinerja Perusahaan BUMN.

Tabel 4.11

Daftar Indikator dan bobot aspek keuangan

Indikator Bobot

1. Imbalan kepada pemegang saham (ROE) 20

2. Imbalan Investasi (ROI) 15

3. Rasio Kas 5

4. Rasio Lancar 5

5. Collection Periods 5

6. Perputaran Persediaan 5

7. Perputaran Total Asset 5

8. Rasio modal sendiri terhadap total aktiva 10

Total bobot 70

Sumber: Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002

Tabel 4.12

Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN

SEHAT, terdiri dari: KURANG SEHAT, terdiri

dari:

TIDAK SEHAT, terdiri

dari:

AAA apabila TS > 95 BBB apabila 50<TS< = 65 CCC apabila 20<TS< = 30

AA apabila 80<TS< = 95 BB apabila 40<TS< = 50 CC apabila 10<TS< = 20

A apabila 65<TS< = 80 B apabila 30<TS< = 40 C apabila TS< = 10

Sumber: Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002

Page 21: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

Tabel 4.13

Persentase tingkat kesehatan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Tahun 2007 – 2009

Rasio keuangan 2007 2008 2009

Rasio

(%)

Skor Rasio

(%)

Skor Rasio

(%)

Skor

1. Imbalan kepada pemegang

saham (ROE)

38,10 20 30,95 20 29,06 20

2. Imbalan Investasi (ROI) 168,78 15 165,31 15 166,36 15

3. Rasio Kas 49,82 5 26,51 4 30,56 4

4. Rasio Lancar 77,28 0 54,16 0 60,58 0

5. Collection Periods 21,57 5 21,76 5 22,14 5

6. Perputaran Persediaan 1,30 5 3,08 5 2,46 5

7. Perputaran Total Asset 279,35 5 300,59 5 305,57 5

8. Rasio modal sendiri terhadap

total aktiva

41,13 9 37,60 10 39,97 10

Total skor 64 64 64

Persentase tingkat kesehatan 91,43% 91,43% 91,43%

Tingkat Kesehatan BUMN Sehat AA Sehat AA Sehat AA

Keterangan:

Persentase tingkat kesehatan tahun 2007 => %10070

64x = 91,43%

Persentase tingkat kesehatan tahun 2008 => %10070

64x = 91,43%

Persentase tingkat kesehatan tahun 2009 => %10070

64x = 91,43%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa PT

Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk berdasarkan Surat Keputusan

Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002, penilaian tingkat kesehatan

BUMN sesuai dengan skor termasuk dalam kategori tiga tahun

perusahaan, pada tahun 2007 total skor untuk kinerja keuangan adalah 64

atau 91,43% dari total skor yang seharusnya 70, berdasarkan penilaian

tingkat Kesehatan BUMN PT Telkom berada pada kategori SEHAT terdiri

Page 22: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

dari AA apabila 80<TS< = 95. Pada tahun 2008 total skor untuk kinerja

keuangan adalah 64 atau 91,43% dari total yang seharusnya 70,

berdasarkan penilaian tingkat Kesehatan BUMN PT Telkom berada pada

kategori SEHAT terdiri dari AA apabila 80<TS< = 95. Pada tahun 2009

total skor untuk kinerja keuangan adalah 64 atau 91,43% dari total skor

seharusnya 70, berdasarkan penilaian tingkat Kesehatan BUMN PT

Telkom berada pada kategori SEHAT terdiri dari AA apabila 80<TS< =

95.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-

100/MBU/2002, maka penilaian tingkat kesehatan BUMN sesuai dengan

skor termasuk dalam kategori tiga tahun perusahaan diantaranya:

1. Tahun 2007: total skor 64 atau 91,43% dari total skor seharusnya 70.

Perusahaan masuk dalam kategori sehat dengan predikat AA. Dilihat

dari ROE, ROI, cash ratio, collection periods, inventori turn over,

total asset turn over perusahaan sudah pada keadaan baik karena sudah

mendapat skor penuh. Pada rasio lancar PT Telkom belum mampu

memenuhi utang lancarnya melalui aktiva lancarnya yang digunakan

perusahaan. Pada rasio ini perusahaan mendapatkan skor 0 dari skor 5

yang seharusnya. Begitu juga pada rasio total modal sendiri terhadap

total aktiva mendapatkan skor 9 dari 10 yang seharusnya. Hal ini

membuat perusahaan perlu meningkatkan aktiva lancarnya untuk

membiayai aktivitas perusahaan.

2. Tahun 2008: total skor 64 atau 91,43% dari total skor seharusnya 70.

Perusahaan masuk dalam kategori sehat dengan predikat AA. Dilihat

Page 23: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

dari ROE, ROI, collection periods, inventori turn over, total asset turn

over, total equity to total asset perusahaan sudah pada keadaan baik

karena sudah mendapat skor penuh. Pada rasio kas belum cukup

optimal memenuhi utang lancarnya menggunakan kas, bank, dan surat

berharga jangka pendek yang segera dapat diuangkan. Pada rasio ini

perusahaan hanya mendapat skor 4 dari skor 5 yang seharusnya, rasio

ini mengalami penurunan pada tahun lalu. Begitu juga pada rasio

lancar belum mampu memenuhi utang lancarnya melalui aktiva

lancarnya yang digunakan perusahaan. Pada rasio ini perusahaan

mendapatkan skor 0 dari skor 5 yang seharusnya, masih sama saja

dengan tahu lalu. Hal ini semakin membuat perusahaan perlu

meningkatkan aktiva lancarnya untuk membiayai aktivitas perusahaan.

Pada rasio kas PT Telkom sepertinya lebih mengurangi kas

menganggur (idle cash) perusahaan. Sedangkan pada rasio total modal

sendiri terhadap total asset yang semakin meningkat dari tahun lalu

sepertinya semakin banyak investor/calon investor tertarik untuk

menginvestasikan dananya kepada PT Telkom.

3. Tahun 2009: total skor 64 atau 91,43% dari total skor seharusnya 70.

Perusahaan masuk dalam kategori sehat dengan predikat AA. Kondisi

keuangan pada tahun ini masih sama dengan tahun lalu.

4. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-

100/MBU/2002 tentang penilaian kinerja perusahaan BUMN PT

Telkom ditinjau dari aspek keuangan masih tetap BERTAHAN dengan

total skor 64 atau 91,43% dari total seharusnya yang masuk dalam

kategori SEHAT dengan predikat AA selama tiga tahun berturut-turut.

Page 24: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

5. PT Telkom berdasarkan ROE dari tahun 2007 ke tahun 2008

mengalami penurunan menunjukkan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba setelah pajak berdasarkan modal sendiri kurang

baik. Penurunan ini dipengaruhi oleh faktor kurang optimalnya

manajemen perusahaan dalam mengelola modal sendiri, sehingga

dengan adanya peningkatan modal sendiri, justru perusahaan

mengalami penurunan laba setelah pajak. Pada tahun 2008 ke tahun

2009 juga mengalami penurunan menunjukkan kemampuan

perusahaan menghasilkan laba setelah pajak berdasarkan modal sendiri

kurang baik, hal ini berarti menunjukkan bahwa manajemen

perusahaan masih belum mampu mengoptimalkan modal sendiri yang

ada untuk meningkatkan laba setelah pajak yang diperoleh perusahaan.

Berdasarkan ROI PT Telkom dari tahun 2007 ke tahun 2008

mengalami penurunan menunjukkan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak termasuk penyusustan

berdasarkan tingkat asset tertentu kurang baik. Hal ini disebabkan

adanya penurunan pada tingkat asset tertentu dan kenaikkan pada

penyusutan perusahaan sehingga berdampak pada laba sebelum bunga

dan pajak yabg dihasilkan oleh perusahaan. Pada tahun 2008 ke tahun

2009 ROI PT Telkom mengalami kenaikan menunjukkan kemampuan

perusahaan menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak termasuk

penyusutan sudah cukup baik. Hal ini dikarenakan ada peningkatan

pada tingkat asset tertentu dan manajemen perusahaan dalam

menggunakan tingkat asset tertentu dalam menghasilkan laba sebelum

bunga dan pajak termasuk penyusutan sudah cukup optimal.

Page 25: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

Berdasarkan rasio kas PT Telkom dari tahun 2007 ke tahun 2008

mengalami penurunan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi utang lancar dengan menggunakan kas, bank, dan surat

berharga jangka pendek kurang baik. Penurunan yang terjadi

disebabkan lemahnya perusahaan dari segi permodalan, sehingga

perusahaan mengambil kebijakan untuk meningkatkan utang lancar,

namun seiring dengan peningkatan utang lancar perusahaan tidak

mampu mengimbangi dengan peningkatan aktiva lancar yang justru

terjadi penurunan. Pada tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami

peningkatan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

utang lancar menggunakan kas, bank, dan juga surat berharga jangka

pendek sudah cukup baik, hal ini dikarenakan adanya peningkatan

pada kas dan surat berharga jangka pendek, sehingga dengan adanya

peningkatan tersebut semakin memperkuat perusahaan dalam

menjamin utang lancar melalui kas, bank, dan juga surat berharga

jangka pendek. Berdasarkan current ratio PT Telkom dari tahun 2007

ke tahun 2008 menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

utang lancar dengan menggunakan aktiva lancar kurang baik. Hal ini

disebabkan kurang mampunya perusahaan dalam mengoptimalkan

permodalan, sehingga perusahaan meningkatkan utang lancarnya,

namun peningkatan utang lancar tidak diimbangi dengan peningkatan

aktiva lancar sebagai penjamin. Pada tahun 2008 ke tahun 2009

current ratio PT Telkom mengalami peningkatan menunjukkan

perusahaan dalam memenuhi utang lancar dengan menggunakan aktiva

lancar cukup baik. Hal ini dikarenakan efisiensi penggunaan aktiva

Page 26: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

lancar dalam menjamin utang lancar, sehingga peningkatan aktiva

lancar mampu menekan perusahaan untuk tidak meningkatkan utang

lancarnya. Berdasarkan collection periods PT Telkom dari tahun 2007

ke tahun 2008 mengalami kenaikan hari dalam merubah piutang

menjadi kas. Kondisi ini termasuk kategori yang kurang baik, karena

jumlah hari yang terlalu lama menunjukkan kemungkinan tidak

kembalinya piutang yang lebih tinggi. Peningkatan ini disebabkan oleh

kurang efisiensinya perusahaan dalam mengelola piutang untuk

menghasilkan pendapatan, sehingga perusahaan harus menambah

waktu yang lebih lama dalam mengubah piutang menjadi kas. Pada

tahun 2008 ke tahun 2009 juga mengalami peningkatan hari dari

piutang menjadi kas. Peningkatan yang terjadi semakin memperkuat

lemahnya kemampuan perusahaan dalam mengubah piutang menjadi

kas, hal ini disebabkan karena lemahnya kinerja keuangan perusahaan

dalam menghasilkan pendapatan, sehingga peningkatan pada piutang

tidak sebanding dengan peningkatan pada pendapatan. Berdasarkan

perputaran persediaan PT Telkom dari tahun 2007 ke tahun 2008

mengalami peningkatan jumlah hari menunjukkan tanda-tanda mis

manajemen perusahaan seperti kurangnya pengendalian persediaan

yang efektif, peningkatan ini disebabkan kurang efektifnya

peningkatan persediaan dalam meningkatkan pendapatan sehingga

perusahaan harus menambah jumlah hari untuk memutar persediaan

dalam menhasilkan pendapatan. Pada tahun 2008 ke tahun 2009 PT

Telkom mengalami penurunan hari menunjukkan efektivitas

manajemen persediaan pada perusahaan. Efektivitas manajemen

Page 27: BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …eprints.ums.ac.id/12038/5/BAB_IV.pdf · 1. Sejarah Singkat Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Tahun 1975 merupakan awal

persediaan ini dikarenakan oleh kemampuan manajemen perusahaan

dalam mengoptimalkan persediaan yang ada untuk menghasilkan

pendapatan. Berdasarkan perputaran total asset PT Telkom dari tahun

2007 ke tahun 2008 mengalami peningkatan menunjukkan perusahaan

dalam menghasilkan pendapatan berdasarkan total aktiva yang dimiliki

sudah efektif. Hal ini dikarenakan adanya efisiensi perusahaan dalam

penggunaan total aktiva dalam menghasilkan pendapatan. Pada tahun

2008 ke tahun 2009 PT Telkom juga mengalami peningkatan

menunjukkan perputaran total aktiva semakin efektif, hal ini

dikarenakan semakin efisiensinya manajemen perusahaan dalam

penggunaan total aktiva dalam menghasilkan pendapatan. Berdasarkan

rasio total modal sendiri terhadap total asset dari tahun 2007 ke tahun

2008 PT Telkom mengalami penurunan menujukkan penggunaan dana

untuk membiayai perusahaan sudah cukup optimal, hal ini dikarenakan

perusahaan dalam melakukan pendanaan untuk aktiva tidak terlalu

mengandalkan pinjaman. Pada tahun 2008 ke tahun 2009 perusahaan

mengalami peningkatan menunjukkan penggunaan dana untuk

membiayai aktivitas perusahaan kurang begitu optimal. Hal ini

dikarenakan perusahaan dalam melakukan pendanaan untuk aktiva

sebagian besar masih didominasi dari pinjaman.