BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitiandigilib.uinsby.ac.id/15465/7/Bab 4.pdf · 2017-02-22 ·...

20
83 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Suatu penelitian diharapkan akan memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam penelitian. Hasil penelitian ini adalah data yang kemudian dianalisis dengan teknik dan metode yang telah ditentukan. Pada bab ini akan disajikan pembahasan hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap untuk menelaah data yang diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk menjelaskan dan memastikan kebenaran temuan penelitian. Analisis data ini telah dilakukan sejak awal penelitian dan bersamaan dengan proses pengumpulan data dilapangan. Instagram merupakan salah satu media sosial populer di dunia, termasuk Indonesia yang memiliki berjuta anggota dari beragam tipe akun media sosial. Awal kehadiran Instagram dirintis sebagai aplikasi berbasis iOS, yang kemudian justru dipopulerkan dan dibesarkan namanya oleh para pengguna android. Disusun dari dua kata, “insta” dan “gram”. Arti dari kata pertama diambil dari istilah “instan” atau serba cepat/mudah. Namun dalam sejarah penggunaan kamera foto, istilah “instan” merupakan sebutan lain dari kamera polaroid. Yaitu jenis kamera yang bisa

Transcript of BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitiandigilib.uinsby.ac.id/15465/7/Bab 4.pdf · 2017-02-22 ·...

83

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Temuan Penelitian

Suatu penelitian diharapkan akan memperoleh hasil sesuai

dengan tujuan yang ditetapkan dalam penelitian. Hasil penelitian ini

adalah data yang kemudian dianalisis dengan teknik dan metode yang

telah ditentukan. Pada bab ini akan disajikan pembahasan hasil

penelitian.

Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap untuk

menelaah data yang diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk

menjelaskan dan memastikan kebenaran temuan penelitian. Analisis

data ini telah dilakukan sejak awal penelitian dan bersamaan dengan

proses pengumpulan data dilapangan.

Instagram merupakan salah satu media sosial populer di dunia,

termasuk Indonesia yang memiliki berjuta anggota dari beragam tipe

akun media sosial. Awal kehadiran Instagram dirintis sebagai aplikasi

berbasis iOS, yang kemudian justru dipopulerkan dan dibesarkan

namanya oleh para pengguna android.

Disusun dari dua kata, “insta” dan “gram”. Arti dari kata

pertama diambil dari istilah “instan” atau serba cepat/mudah. Namun

dalam sejarah penggunaan kamera foto, istilah “instan” merupakan

sebutan lain dari kamera polaroid. Yaitu jenis kamera yang bisa

84

langsung mencetak foto bebrapa saat setelah membidik objek.

Sedangkan kata “gram” diambil dari “telegram” yang maknanya

dikaitkan sebagai media pengirim informasi yang sangat cepat.

Dari penggunaan dua kata tersebut, kita jadi semakin memahami

arti dan fungsi sebenarnya dari Instagram. Yaitu sebagai media untuk

membuat foto dan mengirimkannya dalam waktu yang sangat cepat.

Tujuan tersebut sangat dimungkinkan oleh teknologi internet yang

menjadi basis aktivitas dari media sosial ini.

Keistimewaan media sosial Instagram dengan media sosial lain

yaitu serangkaian fitur dan aplikasinya, mulai dari pemakaian filter

hingga optimalisasi hashtag untuk mengelompokkan tema foto. Pada

dasarnya media sosial Instagram ini dikhususkan untuk para penikmat

dan praktisi fotografi, jadi fungsi tersebutlah bisa diperoleh sejumlah

manfaat yang bisa menciptakan hasil-hasil optimal.

Untuk saat ini semakin banyak orang menyadari bahwa

Instagram merupakan alat promosi yang sangat ampuh. Kecenderungan

para pengguna internet ialah lebih tertarik pada bahasa visual.

Dibandingkan dengan media sosial lainnya, Instagram lebih

memaksimalkan fiturnya untuk komunikasi melalui gambar dan foto.

Ketika bahasa visual mendominasi dunia internet, dari situlah para

pelaku bisnis bisa memanfaatkan peluang yang terhampar di depan

mata.

85

Berdasarkan hasil penelitian atau kerja lapangan sebagaimana

yang ditulis dalam penyajian data. Mengenai bagaimana pengemesan

isi pesan media dan bagaiman penggunaan media sosial Intagram untuk

proses rekrutmen batch 3 ini. Bagaimana proses seleksi yang dilakukan

oleh mahar agung menggunakan media sosial Instagram.

1. Penggunaan media sosial yang tepat akan memberikan dampak

cepat dan signifikan bagi perusahaan

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi akhir –

akhir ini semakin cepat, dan berkembang begitu luas. Saat ini media

sosial bukanlah hal yang lagi untuk rata – rata kalangan. Seperti

yang diutarakan oleh dr. Dwi CEO sekaligus founder dan owner dari

mahar agung organizer, media sosial merupakan suatu wadah

promosi yang sangat bagus dan juga memiliki dampak yang luas dan

cepat. Dibandingkan dengan media konvensional yang cenderung

berbayar, seperti: Iklan Koran, Reklame, Pameran dll. Media sosial

bisa digunakan secara gratis dan kapanpun bisa dimanfaatkan.

Di Era digital ini, media sosial merupakan ujung tombak dari

wadah promosi dan penyebaran informasi secara luas bagi suatu

perusahaan. Akan sulit bagi suatu perusahaan apabila tidak cepat

belajar dan menyesuaikan dengan keadaan zaman yang ada. Banyak

sekali media sosial yang ada, tetapi mahar agung memilih

menggunakan Instagram sebagai salah satu media publikasi dan

informasi mereka. Tidak dapat dipungkuri memang media sosial

86

instagram saat ini sedang naik daun, hampir seluruh anak muda

memiliki akun media sosial Instagram, terutama kalangan anak

muda di Kota besar ini seperti Surabaya.

Dalam menggunakan media apapun terlebih lagi media

sosial. Terlebih dahulu kita harus mengetahui dengan betul fungsi

dan bagaimana cara penggunaan media sosial yang kita gunakan.

Sama halnya dengan menggunakan Instagram, kita perlu

mempelajari fitur – fitur yang terdapat didalamnya sehingga kita

sebagai pengguna bisa memaksimalkan dan menggunakan media

tersebut dengan maksimal.

Setiap media memilki segmentasinya masing – masing.

Mahar agung memilih menggunakan Instagram sebagai akun media

sosial mereka. Karena Instagram sesuai dengan segmentasi mereka

yaitu anak – anak usia muda yang akan menikah. Bagi mahar agung

pengetahuan mengenai segmen dan juga target market juga menjadi

kunci dari berhasilnya kita menggunakan media sosial. Media sosial

merupakan media yang dapat memiliki dampak yang sangat cepat

dan luas, tetapi jika kita tidak bisa menggunakannya dengan baik,

maka media sosial itu tidak akan memberikan dampak apa – apa.

2. Setiap media memiliki segmentasi pasar masing – masing

Seperti yang telah dijelaskan oleh dr.Dwi selaku CEO

mahar agung organizer. Bahwasannya kita tidak bisa menyama

ratakan semua media yang ada. Karena setiap media memiliki

87

segmentasi pasarnya masing – masing. Sama halnya dengan

Instagram, mahar agung organizer memilih menggunakan

media sosial Instagram ini, karena mereka mengetahui

bahwasannya pengguna Instagram banyak didominasi oleh anak

muda dan ini sangat dimanfaatkan betul oleh mahar agung.

Usia Anak muda yang akan menikah inilah yang

kemudian dilihat oleh mahar agung sebagai suatu peluang untuk

akhirnya menggunakan Instagram sebagai media promosi

mereka. Terlepas dari itu semua mahar agung tidak sembarang

menggunakan Instagram, tetapi karena mereka sudah sangat

mengetahui fitur dan fungsionalitas dari Instagram sehingga

mereka juga bisa mengoptimalkan Instagram sebagai media

promosi.

Berbeda halnya dengan urusan yang berkaitan dengan

event organizer. karena mahar agung selain, sebagai wedding

planner juga sebagai event organizer. dr. Dwi memaparkan

bahwasannya untuk urusan event orgnizer tidak bisa

menggunakan Instagram. Karena segmentasi pasar pengguna

Instagram bukanlah kalangan usia 35 tahun keatas atau para

pebisnis. Orang – orang seperti mereka cenderung lebih melihat

website atau protofolio langsung dari suatu perusahaan yang

akan diajak bekerja sama.

Jadi pemilihan dari media yang akan digunakan yang

88

pertama harusslah mengerti segmentasi pasar dari pengguna

media tersebut. Kemudian kita sebagai admin yang akan

menggunakan juga harus mengetahui secara mendalam

mengenai fungsi dan juga karakteristik media yang akan

digunakan.

3. Postingan yang diunggah di media Instagram harus

memiliki makna

Apa yang akan kita publish atau kita sampaikah kepada

khalayak akan mempenagruhi respon yang nantinya akan

disampaikan oleh para followers (pengikut) di Instagram kepada

kita. Semua postingan harus direncanakan dan bisa

menyampaikan maksud yang akan dituju kepada para followers.

Desain dan juga kualitas foto yang akan diunggah

haruslah memiliki kualiatas dan daya tarik, sehingga akan

memberikan kesan baik kepada para followers atau akun – akun

yang melihat Instagram @maharagung.organizer. dr. Dwi

memaparkan bahwasannya kita tidak bisa sembarangan

mengupload suatu foto atau konten di media massa hanya

karena bertujuan untuk meramaikan akun atau website kita.

Tetapi semua konten atau foto yang akan kita upload haruslah

memiliki maksud dan tujuan.

Kualitas kerja yang baik, serta kinerja kita yang

profesional dilapangan. Akan kurang memiliki arti jika kita

89

tidak bisa menunjukkan atau menyampaikan hal itu kepada

calon client.

Disinilah, letak dimana mahar agung, sebagai sebuah

wedding planner dan event organizer. Memilih memiliki tim

Desain & Multimedianya sendiri. Karena kebanyakan event

orgnizer atau wedding organizer memilih untuk menggunakan

jasa vendor untuk mendokumentasikan kegiatan tim mahar

agung ketika menangani event dilapangan. Ini semua karena

mahar agung ingin mendokumentasikan dan mengabadikan

moment – moment sesuai dengan apa yang diinginkan dan

direncanakan oleh mahar agung.

Instagram merupakan media sosial yang berfokus

kepada komunikasi visual. Oleh karena itu, postingan –

postingan foto yang diunggah oleh suatu akun akan sangat

diperhatikan apabila memiliki kualitas gambar dan desain yang

menarik.

4. Sebagai media promosi, media sosial tidak bisa berdiri

sendri.

Seperti yang telah dipaparkan oleh dr.Dwi bahwsannya

media sosial memang adalah sebagai ujung tombak dari sebuah

wadah promosi. Tetapi jika kita hanya bergantung dan bertahan

kepada media sosial saja maka itu tidak bisa. Karena jika kita

hanya fokus memposting atau mengupload apapun itu dimedia

90

sosial kita itu tidak cukup. Ada beberapa hal untuk bisa

mengoptmalkan media sosial sebagai wadah promosi.

Sebenrnya ini adalah sebuah kesinambungan antara:

media sosial, media konvensional dan juga kualitas kerja

dilapangan. Ketiganya ini tidak bisa berdiri sendiri. Jika

diibaratkan sebagai segitiga media sosial merupakan tolak ukur

awal dalam mempromosikan.

Media sosial, media yang digunakan sebagai wadah

untuk kita bisa mempublish segala kegiatan dan juga capaian

supaya bisa diperhatikan dan juga diketahui oleh khalayak. Jika

kita hanya bergantung pada media sosial saja. Ini tidak lah

cukup.

Media konvensional, selain kita menggunakan media

sosial sebagai wadah kita menyampaikan, client juga butuh

bukti untuk mengetahui kinerja kita dan bagaimana client bisa

mengetahui profile mahar agung secara langsung. Kita juga

perlu mengadakan pameran, memasang reklame dan juga iklan

dikoran. Ini semua bertujuan untuk mendukung apa yang kita

publish di media sosial. Karena orang juga perlu bukti untuk bisa

melihat hasil kerja kita. Dengan kita mengadakan pameran,

orang lain bisa melihat dan mengerti mahar agung secara

langsung. Berbeda halnya dengan, menggunakan media sosial,

meski media konvensional ini tidak begitu memberikan dampak

91

secara cepat. Tetapi, bisa berpengaruh kepada dampak yang

nantinya akan dihasilkan oleh media sosial.

Kualitas kerja, profesionalitas kita saat bekerja

dilapangan juga termasuk dari wadah promosi kita secara mulut

ke mulut atau biasa dikenal dengan word of mouth. Kinerja kita

yang baik dan juga profesional nantinya akan membantu dan

meningkatkan citra kita di mata clinet. Client yang merasa puas

nantinya akan memberikan testimoni dan juga penilaian serta

rekomendasi kepada rekan – rekannya. Meski tidak memberikan

dampak yang cepat. Tetapi metode ini terbukti efektif untuk

membangun hubungan yang baik dengan para client dan juga

calon client.

Meskipun media sosial merupakan ujung tombak dari

wadah promosi. Tetapi jika kita hanya bertahan dan

menggunakan media sosial saja, itu tidak cukup. Client perlu

mengetahui mahar agung secara langsung dan juga client

membutuhkan bukti langsung mengenai kualitas dan

profesionalitas dari kinerja mahar agung ketika berada

dilapangan. Oleh karena itu, ketiga komponen ini haruslah

saling mendukung dan tidak bisa berdiri sendiri.

5. Tahapan – tahapan yang dilakukan sebelum pengunggahan

Dalam suatu proses publikasi dan promosi pasti ada

tahapan-tahapan yang harus dilalui begitu pula pada proses

92

tahap yang dilakukan oleh pihak Mahar Agung Organizer dalam

mempublikasikan kegiatan dan juga hal yang berkaitan

didalamnya melalui akun Instagram @maharagung.organizer,

yaitu:

a. Sistem yang digunakan meliputi regram dan upload, regram

yaitu istilah yang digunakan untuk me re-post sebuah foto di

instagram, repost yaitu berarti berbagi postingan milik orang

lain. Sedangkan untuk upload sendiri seperti dalam akun

sosial media lainnya sistem selain regram dapat pula

melakukan upload langsung dari pihak mahar agung

b. Me-regram foto yang sudah menandai akun Mahar Agung

Organizer, dalam hal ini admin dari akun Instagram Mahar

Agung dapat melakukan regram. Regram pun tidak

sembarangan dilakukan oleh pihak Mahar Agung, regram

harus sesuai dengan apa yang menjadi tema pada saat itu dan

pihak yang mengupload harus melakukan tagging pada akun

instagram @maharagung.organizer agar dapat di regram

oleh pihak mahar agung.

c. Mengupload foto yang di ambil oleh fotografer mahar agung

sendiri, selain meregram cara menyampaikan pesan pada

Instagram yaitu dengan cara mengupload sendiri foto-foto

milik mahar agung, foto-foto yang diambil oleh fotografer

pihak mahar agung.

93

d. Desain dan juga tata letak foto dalam Instagram mahar

agung dikelola sedemikan rupa bisa terliihat menarik dan

juga mendapatkan respon yang baik dari followers akun

Instagram Mahar Agung.

6. Packaging mempengaruhi penilaian client

Segala hal yang akan dipublish di media sosial harus bisa

merepresentasikan apa yang ingin disampaikan mahar agung

kepada client. karena segala sesuatu yang berada di lapangan

harus selalu terlihat dan terkesan baik. Karena calon client tidak

mengetahui apa yang terjadi di suatu event tersebut. Oleh karena

itu, packaging yang baik mempengaruhi hasil dari tanggapan

oleh client nantinya.

7. Proses seleksi dari alur rekrutmen di mahar agung melalui

5 babak

Suatu metode yang baru diterapkan dalam dunia event

organizer ketika memilih menggunakan Instagram sebagai

wadah rekrutmen tersebut. Dalam prosesnya Mahar Agung

menerapkan sebanyak 5 babak untuk menyaring 1200 an

pelamar menjadi 27 orang terpilih.

Proses penilain mahar agung dalam rekrutmen ini

berdasarkan kepada, akumulasi nilai dari setiap babak yang

diperoleh para pelamar. Pada tahap pertama ini, mahar agung

memberikan tugas kepada para pelamar untuk merepost foto

94

mahar agung.

Ini semua dilakukan sebagai upaya mahar agung untuk

memperluas penyebran informasi mengenai proses rekrutmen

ini. Setiap foto yang repost oleh para peserta, diharuskan untuk

mengetag (menandai) akun teman mereka, sehingga dari metode

ini informasi mengenai rekrutmen mahar agung ini menjadi

viral di Intagram. Karena para pelamar yang merepost foto ini

akan terus tag teman mereka.

Ini seperti alur dalam bisnis MLM. Setelah itu

dilakukanlah seleksi melalui cv yang telah dikirim ke email

mahar agung.

Dari 1200 orang ini diambil menjadi 520 orang. Yang

pada babak ke dua ini, mereka diberikan tugas untuk merepost

foto bebas dari mahar agung yang kemudian diperintahkan

untuk menceritakan kembali. Masih dengan metode yang sama,

mahar agung tetap menggunakan metode repost dan tag.

Sehingga proses rekrutmen yang terjadi di Instagram menjadi

viral dan ini menguntungkan bagi mahar agung. Karena mereka

juga langsung mendapatkan perhatian dari para pengguna

Instagram.

Setelah lolos dari babak kedua ini, 520 orang kemudian

menjadi 240 orang yang pada babak ke tiga ini. Para peserta

diminta untuk mengupload video profile mereka di Instagram,

95

ini bertujuan untuk melihat fisik para peserta secara langsung,

kemampuan public speaking dan juga gesture tubuh mereka.

Menurut dr.Dwi pada babak 3 ini merupakan, penyeleksian yang

paling real. Karena tim penyeleksi dari mahar agung bisa

melihat langsung fisik dan kemampuan public speaking dari

para pelamar.

Selain diminta untuk mengupload video profile, mereka

juga diberikan soal memngenai potensi akademik, yang setelah

soal ini diberikan. Kemudian dikirim ke email mahar agung. 240

orang yang lolos maju ke babak ke 4 disaring menjadi 95 orang.

Dari 95 orang ini pada babak ke 4 ini diadakan deep interview

untuk mewawancari para pelamar secara langsung, mengetahui

bagaimana cv mereka, kemampuan serta pengalaman dan

bagaimana passion mereka didunia evemt.

Setelah melalui babak ke 4 ini, dari 95 orang yang lolos

deep interview dan maju ke babak ke 5 yaitu masa on job

training, dimana ke 35 orang yang lolos ke tahap ini akan

menjalani pelatihan dan juga praktek langsung untuk ikut serta

dalam sebuah event sehingga para calon dari anggota tim mahar

agung ini, nantinya akan siap ketika telah terpilih. On job

training ini seperti halnya pegawai magang, tetapi lebih kepada

kelas pembelajaran yang materinya seputar wedding planner

96

dan juga bagaimana proses dan juga alur serta tradisi – tradisi

pada suatu pernikahan.

Selama satu bulan setelah melewati masa on job training

ke 35 orang ini, akhirnya masuk ke babak final yang pada babak

terakhir ini hanya akan dipilih 27 orang yang akan masuk dalam

tim mahar agung organizer. Selain mencari orang yang memiliki

pengalaman sesuai dengan jobdesk yang diambil. Selain itu

mahar agung juga mencari tim yang memiliki passion di dunia

event, serta orang yang ingin terus belajar untuk

mengembangkan diri menjadi lebih baik.

B. Konfirmasi dengan Teori

Untuk menghasilkan teori yang baru atau pengembangan teori

yang sudah ada, maka hasil dari penelitian ini dicari referensinya

dengan teori – teori yang sudah ada dan berlaku dalam ilmu

pengetahuan. Sebagai langkah selanjutnya dalam penulisan skripsi ini

adalah konfirmasi atau perbandingan antara temuan dengan teori yang

sudah ada relevansinya atau kesesuaian dengan temuan tersebut.

1. Mahar Agung Organizer menjadikan media sosial

Instagram sebagai ujung tombak dalam wadah promosi

mereka.

Berdasarkan dari hasil data dan temuan dalam

penelitian ini menunjukkan bahwasannya pihak mahar

agung menggunakan instagram sebagai media promosi dan

97

publikasi mereka. Mahar agung sangat memanfaatkan dan

mengoptimalkan penggunaan media sosial.

Dalam pandangan teori media baru, terdapat dua

pandangan yang melihat bagaimana pengaruh terjadinya

perkembangan suatu media bagi mereka yang

menggunakannya. Pertama yaitu pandangan interaksi sosial,

yang membedakan media menurut kedekatannya dengan

interaksi tatap muka. Pada penggunaannya salah satu yang

terjadi pada mahar agung sesuai dengan apa yang

dipaparkan dalam teori media baru adaah terjadinya

interactivity.

Interactivity. Media baru memiliki kemampuan

untuk “talk back” pada penggunanya, layaknya individu

yang berpartisipasi dalam sebuah percakapan (interaktivitas

antara manusia dengan mesin). Media baru juga

memungkinkan interaktivitas antarapengguna hingga

membuat komunikasi antarpenggunanya menyerupai

interaksi interpersonal. (interaktivitas antara manusia

dengan manusia).1

Penerapan yang dilakukan oleh mahar agung dengan

menggunakan Instagram sebagai media mereka, merubah

1 Everett M. Rogers, Communication Technology: The New Media in Society. (New York: The Free Press 1986). Hal. 4-5

98

bagaimana interaksi sosial yang biasa dilakukan secara umum

dengan pola yang berubah. Disini dr.Dwi menggambarkan

bahwasannya saat ini media sosial dianggap penting atau dapat

dikatakan sebagai kebutuhan primer bagi sebagai besar

kalangan masyarakat salah satunya Instagram.

Setiap media memiliki segmentasi pasarnya masing –

masing. Ini pula yang terjadi dengan media Instagram, pengguna

Instagram di dominasi oleh anak muda, meski juga tidak sedikit

kalangan tua juga menggunakannya. Oleh karena itu dengan

mempertimbangkan segmentasi pasar dan juga pola komunikasi

yang lambat laun mulai berubah, mhahar agung menggunakan

media sosial instagram sebagai media publikasi sekaligus wadah

promosi mereka. Instagram dirasa cukup efektif apabila kita

bisa menggunakannya dengan baik.

Tidak hanya masyarakat Surabaya saja yang akhirnya

semakin mengenal mahar agung, tetapi juga seluruh kalangan

dapat melihat dan mengetahui unggahan – unggahan dari mahar

agung, asalkan mereka memiliki Instagram. Dengan

perkembangan ini maka masyarakat akhirnya menjadi ter-

Representasikan mengenai ukuran derajat dalam hal seberapa

besar agenda media dapat menggambarkan apa yang dianggap

penting oleh masyarakat. Dalam hal ini media dapat

99

menggambarkan apa yang dianggap penting oleh masyarakat.2

Karena dengan hadirnya perkembangan media baru ini

mempengaruhi interaksi sosial dan juga integritas sosial.

2. Pemerosesan peasn yang dilakukan oleh mahar agung

dalam mengunggah pesan dalam akun instagram mereka

dilakukan dengan memperhatikan dengan segmentasi

followers akun instagram @maharagung.organizer.

Pemrerosesan pesan dalam akun instagram mahar agung

organizer keterkaitannya pada penggunaan media baru masuk

pada tahap ke 2 yaitu de-massified. Dalam media baru,

perubahan kontrol pesan berpindah dari produser informasi

seperti penerbit surat kabar, pengelola televisi, dan pemilik radio

(dalam media massa) menjadi konsumen media/khalayak.

Dimana admin dari akun instagram mahar agung menjadi

konsumen yang menyesuaikan dengan karakter dan kriteria dari

para followers. Followers disini dalam Instagram dimaksudkan

kepada para akun instagram yang mengikuti Instagram lainnya.

Para followers ini akan menerima pemberitahuan mengenai

apapun yang diunggah oleh sipemilik akun ke Instagram.

Seperti yang dipaparkan oleh dr.Dwi selaku salah satu

admin dari akun Instagram @maharagung.organizer,

2 Morissan. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. (Jakarta: Kencana, 2013) hal.497

100

bahwasannya segala yang diupload dan diposting di Instagram

mahar agung, sebelumnya harus sudah direncanakan dan

dipersiapkan. Dimulai dari kualitas foto, desain, dan juga tata

letak dari galeri foto itu sendiri.

Ini berkaitan dengan pengaruh yang terjadi dalam teori

agenda setting. Persistensi yaitu mempertahankan kesamaan

agenda antara apa yang menjadi isu media dan apa yang menjadi

isu publik.3 Oleh karena itu Tim marketing dari mahar agung

selalu memperbaharui isu – isu yang ada pada publik. Ini semua

bertujuan untuk menyamakan perssepsi dengan sebagain besar

masyarakat. Contohnya seperti pada saat tahun baru, Instagram

mahar agung juga turut mengucapkan “selamat tahun baru”

diikuti dengan mengunggah dokumentasi mahar agung ketika

menjalankan event pada tahun sebelumnya.

3. Media sosial tidak dapat berdiri sendiri

Meskipun media sosial merupakan ujung tombak dari

wadah promosi dan juga media publikasi. Tetapi, seperti yang

telah dipaparkan oleh dr.Dwi selaku CEO mahar agung

organizer, itu tidaklah cukup. Meskipun sudaj memiliki cukup

banyak followers hal kurang memberikan dampak yang cepat

dan juga signifikan terhadap mahar agung.

3 Ibid. hal. 498

101

Pada tahapan teori agenda setting yaitu persuasi, dalam

hal ini yaitu media mempengaruhi agenda publik yang disebut

dengan persuasi. Untuk dapat mengoptimalkan kekuatan

persuasi dari media ini. dr Dwi memaparkan bahwasannya kita

juga perlu menggunkan kekuatan media konvensional dan juga

kualitas kerja dari tim mahar agung sendiri. Karena client

membutuhkan bukti dari apa yang publish di media sosial.

dr Dwi memaparkan bahwasannya jika di analogikan

pada sebuah segitiga. Media sosial merupakan ujung dari

segitiga itu. Tetapi media sosial tidak dapat berjalan optimal jika

berdiri sendiri. Ada dua hal untuk bisa mengoptimalkan

kekuatan dari media sosial itu sendiri. Pertama adalah media

konvensional, menurut dr.Dwi meski kita sudah menggunakan

media sosial, tetapi kita juga membutuhkan media

konvensional, seperti: memasang iklan di koran, reklame dan

juga mengikuti pameran wedding ini semua dilakukan karena

calon client kita juga perlu untuk mengetahuhi secara langsung

seperti apa mahar agung, meski dampak yang dirasakan dari

media konvensional itu lebih lama dan juga berbayar, berbeda

halnya dengan menggunakan media sosial yang tidak berbayar

dan berdampak cepat. Tapi cara ini terbukti efektif dalam

menggaet client.

102

Kedua, adalah mempertahankan kualitas kerja tim

dilapangan saat menjalankan sebuah event. dr.Dwi memaparkan

bahwasannya ini juga merupakan strategi promosi dari mulut ke

mulut atau biasa dikenal dengan wourd of mouth, dengan

menjaga kualitas kerja dan profesionalitas saat menjalankan

event client akan memberikan testimoni dan juga rekomendasi

kepada teman dan juga keluarganya. Ini akan berdampak baik

pada citra perusahaan. Meski hasil dari wourd of mouth ini tidak

dapat langsung dirasakan. Tetapi cara ini merupakan, metode

terbaik dari meningkatkan elektabilitas mahar agung dimata

para calon client.

Terakhir, dr.Dwi menjelaskan bahwasannya apa yang

telah kita kerjakan di lapangan apabila tidak dapat tersampaikan

atau tidak diketahui oleh para client dengan baik maka itu semua

sama saja kita gagal. Tapi meski kita juga menyampaikan yang

terbaik kepada para client di media sosial, tanpa memberikan

bukti yang nyata itu juga merupakan sesuatu yang fatal. Oleh

karena itu ketiga komponen ini: media sosial, media

konvensional dan kualitas kerja harus bisa saling membackup

satu sama lain. Karena ketiganya tidak bisa berdiri sendiri