BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/BAB IV_05-99.pdf ·...
Transcript of BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/BAB IV_05-99.pdf ·...
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 SPORT UTILITY VEHICLE (SUV) - PEMAIN BARU DI DUNIA
OTOMOTIF INDONESIA
Pada bab ini kami akan membahas perang di antara mobil-mobil Sport Utility
Vehicle atau SUV. Sementara itu di dunia otomotif non kendaraan niaga, pengelompokan
yang ada antara lain adalah :
- City car, hatch back , Multi Purpose Vehicle, sedan, Sport Utility Vehicle.
Dalam pembahasan ini kami hanya akan membahas kategori SUV, sementara
kategori-kategori di luar SUV tidak akan kami bahas, termasuk di dalamnya kendaraan
mewah dengan merk : Volvo, Mercedes, Audi, Jaguar, Porche, Ferary maupun Range
Rover.
4.1.1 SUV VERSUS JIP
SUV ini sering disalah artikan sebagai jip padahal SUV bukan jip. Jip atau Jeep
sebenarnya adalah merek seperti Toyota, Suzuki dll. Jeep adalah singkatan dari General
Purpose atau disingkat GP dan terkenal dengan varian : Willys Jeep pada Perang Dunia
II. Pada saat itu tentara Amerika merujuk pada kendaraan General Purpose (atau �GP�)
untuk perang dan medan off-road jadi bukan jalan licin.
Sesuai dengan kegunaannya, jeep dirancang dengan tenaga besar (+/- 4000 cc), ground
clearance yang tinggi, 4 wheel drive karena digunakan untuk medan berlumpur, tidak
rata dan hutan. Type jeep yang terkenal adalah Jeep Willys serta belakangan adalah Jeep
Wrangler, Jeep Gladiator, Jeep Rescue, New Cherokee dan Grand Cherokee.
Merek lain yang mengeluarkan kendaraan sejenis adalah Land Rover yang
terkenal dengan Land Rover Defender. Keduanya lebih nyaman digunakan untuk off-
road dan untuk daerah bebatuan serta tidak nyaman digunakan di jalanan beraspal licin.
Sementara itu, SUV sebenarnya adalah perkawinan antara General Purpose
Vehicle dalam hal kokoh, kuat, ground clearance tinggi, ruang bagasi lapang, akan tetapi
memiliki kenyamanan sedan, atau dapat digunakan di jalan aspal yang licin, serta
memiliki tenaga tidak terlalu besar : antara 1600 s/d 2500cc lazimnya.
4.1.2. ASUMSI BAHWA SUV MERUPAKAN PEMAIN BARU DI
DUNIA OTOMOTIF INDONESIA
Kehadirian SUV sendiri sebenarnya sudah lama yaitu antara lain dengan adanya
tipe jip di pertengahan tahun 1970. Pada saat itu jip dikenal sebagai kendaraan yang
digunakan oleh orang yang berburu, masuk hutan dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
yang kasar terutama untuk pertambangan, perkayuan dan kontraktor. Suatu kelompok
tertentu yang bukan termasuk kelompok pekerja di bidang itu ingin juga menggunakan
kendaraan seperti jip tapi untuk keperluan ke sekolah atau berbelanja dll. Pada tahun
1980an, Katana keluaran Suzuki mulai memasarkan �jip mini� yang tidak berbentuk
�kekar� tetapi merupakan miniature dari Jeep yang ada. Pada era tersebut Katana dapat
dikatakan nyaris tidak ada saingan dan menguasai pasar. Era Katana masih ada sampai
sekarang, tapi sudah dapat dikatakan tidak secemerlang 15 tahun yang lalu.
4.2 SUV- SEGMEN KECIL YANG TUMBUH PESAT
Sesuai dengan judul yang kami pilih maka pada tesis ini kami akan menyoroti
kelas otomotif khusus SUV yang beberapa tahun terakhir ini masuk ke Indonesia dan
makin lama makin marak berseliweran di jalan-jalan di Indonesia.
Hal ini menarik untuk kita cermati antara lain karena:
1. SUV adalah jenis yang baru muncul di Indonesia;
2. Pasar SUV adalah sangat spesifik, sangat segmented;
3. Pertumbuhan penjualan di Indonesia adalah terbesar;
4. Pemain-pemain utamanya berbeda dengan kelas lainnya;
SUV, meskipun segmen-nya lebih kecil dibandingkan dengan kategori kendaraan
lain, tetapi angka pertumbuhannya adalah yang terbesar. Hal ini dapat dilihat pada table
berikut :
Table 4.1. Angka Penjualan SUV dari 2001-2004 Tahun 2001 2002 2003 2004 Total
Total Penjualan SUV 18.294 17.480 27.457 28.456 91.687 Total Kendaraan 299.560 317.763 354.789 483.283 1.455.395
% terhadap penjualan nasional
6,1 5,5 7,7 5,9 6,3
(Sumber : Warta Ekonomi, April 2005)
2001 2002 2003 2004SUV
0
100000
200000
300000
400000
500000
SUV Kendaraan
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Penjualan Kendaraan dan SUV tahun 2001-
2004
Berdasarkan data Gaikindo, pada tahun 2001-2004 penjualan kendaraan Sport
Utility Vehicle (SUV) per tahunnya meningkat 18,8%. Menurut para pengamat,
peningkatan tersebut disebabkan karena munculnya model-model SUV baru. Bahkan
pada tahun 2003 kenaikan mencapai 57,1% dengan pangsa pasar terhadap total penjualan
kendaraan secara nasional adalah 7,7%.
Meskipun pangsa pasar ini termasuk kecil dibandingkan pangsa pasar sedan,
pertumbuhan penjualan sedan cenderung stagnan. Pengaruh banjir besar pada tahun 2002
turut andil pada permintaan pasar SUV. Para konsumen mulai berpikir tentang kendaraan
yang lebih �aman� yaitu yang mempunyai ground clearance yang lebih tinggi daripada
sedan. Posisi tempat duduk yang lebih tinggi membuat visibilitas yang lebih baik
sehingga pengemudi lebih mudah mengantisipasi potensi-potensi bahaya pada saat
mengemudi. Selain itu sosok SUV dianggap lebih maskulin dan membuat pengemudi
lebih percaya diri dan kokoh serta gagah digunakan untuk pergi ke mana saja, baik ke
kantor, berlibur, ke perkebunan atau ke tempat pesta sekalipun.
Desain SUV pun kian stylish dengan fitur-fitur yang memberi kenyamanan
selengkap sedan. Konsumen muda merupakan target pasar yang potensial yang
mendambakan gaya hidup dinamis.
Fenomena menarik dalam empat tahun terakhir ini adalah munculnya klub-klub SUV
yang berbasis pada merek/ model tertentu seperti :
- Suzuki Jip Indonesia/SJI, pada tahun 2003;
- Komunitas Trooper Indonesia /KTI pada tahun 2001;
- Terano Club Indonesia pada tahun 2002;
- Blazer Club;
- Taft Diesel Club;
- Mercedes Benz G-Class Indonesia.
Beberapa klub tersebut berada di bawah binaan ATPM dan biasanya klub-klub ini
memberi kemudahan informasi bagi para anggotanya tentang segala hal yang
menyangkut kendaraannya, seperti perawatan, diskon layanan purna jual, maupun
promosi-promosi. Event atau kejadian yang melibatkan SUV berskala internasional pun
marak dilaksanakan seperti Djarum Super 4x4 Real Adventure off-road sejak 2002, atau
Java Challenge /Nusantara Challenge//Diplomat Challenge of Indonesia sejak 2001
belum termasuk event-event yang diselenggarakan oleh masing-masing klub.
Saat ini segmen SUV yang ada di Indonesia diisi oleh 33 model yang diproduksi
secara CKD (Completely Knock Down) atau CBU (Completely Built Up) oleh ATPM
serta berbagai model yang ditawarkan olrh Importir Umum (IU).
4.3 TREN SUV
Tren SUV dimulai ketika kaum muda akan melakukan aktivitas outdoor, seperti
surfing dengan memanfaatkan SUV sebagai pengangkut papan selancar atau
perlengkapan outdoor mereka. SUV yang dulunya dilengkapi dengan mesin �big block�
berkapasitas di atas 5000 cc sering pula dimanfaatkan sebagai penarik caravan atau yacht
trailer.
Walaupun sosoknya maskulin, anehnya 50% konsumen SUV di Amerika adalah
wanita. Oleh sebab itu di negara Paman Sam tsb, SUV dikenal sebagai �Mom�s Taxi�.
SUV, seperti juga station wagon, menjadi pendukung kegiatan para ibu rumah tangga
saat mengantar anak ke sekolah, ke supermarket atau rekreasi keluarga.
Di Amerika sendiri masyarakatnya lebih menyukai SUV yang dilengkapi dengan
system 4WD, sementara konsumen di Indonesia justru cenderung memilih varian 2WD.
Varian ini mendominasi hampir 90% pasar. Hal ini disebabkan karena PPn Barang
Mewah untuk kendaraan 4WD lebih tinggi 20% dari pada 2WD. Jadi sistem penggerak
empat roda adalah komponen yang mempengaruhi tingginya harga jual varian SUV
4WD, sementara faktor harga cukup berpengaruh terhadap keinginan konsumen untuk
membeli barang. Hal lain karena sistem penggerak 4 roda tersebut kurang berguna pada
saat ini karena penggunanya berada di perkotaan yang pada umumnya memiliki jalan
yang licin beraspal, sehingga sistem tersebut menjadi mubazir.
4.4 PEMAIN-PEMAIN UTAMA SUV DI INDONESIA
Pada tahun 2004, Nissan Xtrail menjadi SUV terlaris dengan penjualan lebih dari
7.100 unit dan pada tahun yang sama Xtrail mendapat penghargaan sebagai The Best
SUV Indonesian Car of The Year versi majalah MobilMotor. X Trail mulai bangkit
ketika pada tahun 2003, memasarkan versi CKD dengan mesin 2500cc dan tampilan off-
road look pada model Xt. Penggunaan mesin yang lebih besar 500cc dibandingkan
dengan versi CBU, juga dilengkapi dengan compact balancer shaft yang mengurangi
getaran mesin. Selain itu untuk menghemat bahan bakar, mesinnya dilengkapi dengan
CVCT (Continuously Variable valve timing control) yang juga mengatur bukaan katup
dan durasinya yang ideal pada setiap putaran mesin.
Tahun sebelumnya yaitu 2003 penjualan SUV tertinggi diraih oleh Honda CRV
dengan penjualan 10.130 unit. Pada tahun 2001 dan 2002, CRV juga merupakan SUV
terlaris dan telah berhasil terjual sebanyak 26.973 unit selama 4 tahun. Sejak 2002 varian
4WD tidak ditawarkan lagi oleh CRV. Pada periode itu di tahun 2001 sd 2004, model
yang menjadi favorit lainnya adalah Suzuki Escudo dengan penjualan 20.311 unit.
Suzuki Escudo adalah pemain lama terutama sejak adanya Suzuki Katana yang
kehadirannya sudah mencapai lebih dari 15 tahun. Katana pada tahun-tahun 1983
merupakan kendaraan yang larisnya sulit ditandingi dan merupakan cikal bakal
masyarakat menyukai jip. Seri Katana mulai ditinggalkan penggemarnya sejak
dimulainya generasi Vitara yaitu SUV yang diluncurkan 8 tahun yang lalu dan generasi
penerusnya adalah seri Escudo yang menduduki tempat ke-3 sebagai SUV terlaris di
tahun 2004.
Pemain lainnya adalah Ford Escape yang hadir secara CBU dari Thailand. SUV
yang ditawarkan dengan varian mesin 3000cc V6, 2000cc dan terakhir 2300 cc kecuali
V6, semuanya 2WD. Selain Ford Escape ada juga Ford Everest yang tampil dengan 7
seater, mesin diesel 2500 cc dilengkapi turbo intercooler, sama seperti Ranger. Untuk
keunikan tersebut, wajar saja jika Everest masuk lima besar penjualan tertinggi dengan
harga berkisar Rp 221, 8 juta hingga Rp 332,8 juta.
Anehnya, Toyota, salah satu pabrikan terbesar di dunia, tidak termasuk sebagai
pemain di kelas SUV. Saat ini Toyota sedang giat-giatnya mengejar melalui proyek
IMV5 (Innovative Multipurpose Vehicle) . Salah satunya adalah Innova yang telah
berhasil diluncurkan dan pada tahun 2005 sangat mendominasi pasar dengan 7 jenis
varian. Model-model IMV mempunyai platform dan teknologi yang sama, misalnya
mesin D4D dan akan digunakna pula oleh Innova, Fortuner dan Hi-Lux Vigo pickup.
4.5 KEBERHASILAN PENJUALAN DAN STRATEGI
PEMASARAN SUV
Secara umum, keberhasilan penjualan sebuah mobil belum tentu diikuti dengan
perolehan penghargaan yang diterima untuk merek tersebut sebagai Car of the Year atau
Most Favourite Car of the Year atau penghargaan lainnya. Contohnya Audi A6 di kelas
sedan mewah.
Sebuah panel yang terdiri dari 48 wartawan otomotif di seluruh dunia telah
memilih Audi A6 sebagai World Car of the Year. Audi A6 mengalahkan 35 pesaingnya
dalam sebuah acara Canadian International Auto show di Toronto Canada. Anggota
panel itu mewakili seluruh pasar otomotif dan penerbitan otomotif terkemuka dari
seluruh dunia. Mereka menetapkan 36 calon berdasarkan: produk, kharisma emosional,
keamanan, ramah lingkungan dan value for money.
Penghargaan tersebut merupakan penghargaan terakhir yang diterima Audi A6,
yang sebelumnya telah memperoleh trophy dari Auto Zeitung, Auto 1dari Autobild,
Golden Steering Wheel dari Bild am Sonntag, the Best Cars, luxury Category dari auto
motor und Sport dan Yellow Angel dari Asosiasi otomotif Jerman. Tetapi dengan
diterimanya penghargaan tersebut tidak berarti Audi A6 menjadi sedan terlaris di
Indonesia. Pasar sedan tetap didominasi pemain2 lama seperti Toyota, Mitsubishi,
Suzuki, Daihatsu & Honda. Kenyataan tersebut membuktikan bahwa keberhasilan suatu
merek memperoleh penghargaan untuk Car of the Year misalnya, belum tentu diikuti
dengan keberhasilan penjualan mobil tersebut di pasar.
Hal yang berbeda diperoleh oleh Nissan X Trail yang meraih The Best SUV di
Jepang, dan hal ini merupakan daya jual yang menjadikan Xtrail menduduki ranking I
penjualan SUV terlaris pada tahun 2004.
Keberhasilan penjualan suatu tipe di Indonesia lebih tergantung pada beberapa hal
antara lain :
1. Negara Asal
2. Strategi pemasaran
3. Model/trend/bentuk
4. Harga
5. Reliabilitas
6. Hemat Bahan Bakar
4.5.1 NEGARA ASAL OTOMOTIF
Selama ini tren otomotif Indonesia dapat dikatakan berkiblat ke negara Jepang. Hal
ini sudah berlangsung selama lebih dari 20 tahun. Jumlah jenis, tipe dan merek mobil
yang masukpun masih di dominasi oleh Jepang yang terkenal memiliki kelebihan sbb :
- desain yang manis dan merupakan trend-setter untuk otomotif dunia;
- hemat bahan bakar;
- jumlah varian untuk tiap merek yang lebih beragam;
- harga relatif lebih murah dari otomotif buatan Eropa dan Amerika;
- tingkat kenyamanan yang cukup;
- teknologi yang berkembang dan modifikasi terus menerus.
Hal-hal tersebut di atas merupakan keunggulan yang diakui berperan terhadap tingkat
penjualan otomotif di Indonesia. Harga, yang merupakan salah satu alasan orang memilih
otomotif tertentu merupakan alasan kuat pula. Otomotif buatan Jepang dan Korea
memiliki harga yang relatif mirip, tetapi untuk mutu, orang lebih percaya buatan Jepang
dibandingkan Korea. Dalam waktu 5 tahun belakangan ini Korea sudah mulai memasuki
pasar dengan sedan-sedan murahnya, tetapi sampai saat ini pasaran mobil bekas-nya
masih mencari-cari tempat karena kualitas barang yang masih diragukan setelah
digunakan untuk kurun waktu tertentu.
Table 4.2 Data Peta Penjualan Mobil di Indonesia berdasarkan Merk dan Negara
Asal di tahun 2004:
No. Negara Asal Merek Unit penjualan
(sd
Agustus2004)
Kontribusi per
Negara (%)
Kontribusi per
merek (%)
1. Jepang Toyota 111.390 33,98
Mitsubishi 58.553 17,86
Suzuki 50.731 15,48
Daihatsu 29.955 9,14
Honda 23.085 7,04
Isuzu 14.901 4,55
Nissan 7.215 2,2
Hino 3.989 1,22
Nissan Diesel 1.128 0,34
Mazda 885 0,27
Subaru 27 0,01
Jumlah 301.859 92,09
2. Korea Hyundai 10.273 3,13
KIA 3.071 0,94
Daewoo - -
Ssangyong 65 0,02
Jumlah 13.409 4,09
3. Jerman Mercedes 1.784 0,54
BMW 1.178 0,36
VW 44 0,01
Audi 102 0,03
Opel - -
Jumlah 3.108 0,95
4. Perancis Peugeot 630 0,19
Renault 101 0,03
Jumlah 731 0,22
5. Swedia Volvo 219 0,07
Jumlah 219 0,07
6. Inggris Jaguar 1.656 0,51
LandRover 72 0,02
Jumlah 1.728 0,53
7. Amerika Ford 3.829 1,17
Chevrolet 2.689 0,82
Jumlah 6.518 1,99
8. Indonesia Timor 200 0,06
Jumlah 200 0,06
Total 327.772 100 100
Bila dilihat dari data tersebut di atas, maka dominasi kendaraan Jepang dapat
dikatakan tidak tergoyahkan dan masih jauh di atas pesaing terdekatnya yaitu Korea dan
Amerika.
Gambar 4.2. Peta Penjualan Mobil Berdasarkan Negara Asal di thn 2004
Jerman yang bertahun-tahun lebih unggul dari Amerika menjadi kalah dengan
adanya Ford dan Chevrolet masing-masing dengan Ford Escape (SUV) dan Chevrolet
Aveo (city car). Hal yang mengejutkan adalah Inggris dengan kenaikan penjualan Jaguar
yang hampir menyamai Mercedes untuk kelas atas.
Jepang dan Korea meraih pangsa pasar berdasarkan kelas menengah dan jenis
kendaraan yaitu SUV dan MPV, karena sektor ini adalah sektor yang paling gemuk
dalam hal segmentasi pasarnya baik dari segi segmentasi geographic, segmentasi
demographic, segmentasi psychographic maupun segmentasi behavioural. Ukuran
tradisional adalah harga karena disitu mencerminkan daya beli masyarakat. Pasar paling
besar adalah Rp.100-250 juta, yang kedua adalah Rp. 250-750 juta sedangkan kelas
mewah di atas Rp. 750 juta.
Dominasi Jepang untuk 4 tahun terakhir belum tergoyahkan seperti terlihat dalam
table berikut ini :
Table 4.3 Penjualan Otomotif berdasarkan Negara Asal dari 2001-2004
219
0,07
2001 2002
Inggris 137
2003
0,05
2004*
213 0,07
Negara Asal
unit
0,08
%
1.728
unit
0,53
% Unit
Amerika
%
690
Unit
0,23
%
3.043
Jepang
0,96 8.041
270.128 90,15
2,27 6.518
291.337
1,99
91,68 324.011
Indonesia
91,44
2.216
301.859
0,74
92,09
527 0,17
Korea
338
16.151 5,39
0,1 200
14.089
0,06
4,43 14.611
*sd Agustus
4,12
(sumber Gaikindo)
13.409 4,09
2,65 6.401 2,01 5.005 1,41 3.108 0,95
2.249 0,75 1.893 0,6
\
Gambar 4.3 Tren penjualan otomotif buatan Jepang tahun 2001-2004
Jerman 7.931
Perancis 1.722 0,49 731 0,22
Swedia 132 0,04 277 0,09 330 0,09
297
270128291337
324011301859
y = 12787x + 264867
0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
350000
2001 2002 2003 2004
tahun
unit
Hasil tersebut dicapai oleh 11 merek yang dipasarkan di Indonesia yaitu Toyota,
Mitsubishi, Suzuki, Daihatsu, Honda, Isuzu, Nissan, Hino, Nissan Diesel, Mazda, dan
Subaru. Diprediksikan bahwa pada tahun 2005, otomotif buatan Jepang akan mencapai
jumlah 32.000 unit. Persamaan linear menunjukkan bahwa tingkat penjualan otomotif
buatan Jepang sudah berada di titik awal yang tinggi, serta penambahan tiap tahunnya
yang besar ditinjau dari slope persamaan linear yang ada.
Gambar 4.4 Tren Penjualan Otomotif buatan Korea tahun 2001-2004
Hasil tersebut dicapai oleh 4 merek yang dipasarkan di Indonesia yaitu Hyundai,
KIA, Daewoo, Ssangyong. Diprediksikan pada tahun 2005, otomotif buatan Korea akan
turun dan mencapai jumlah 12.500 unit. Persamaan linear menunjukkan bahwa tingkat
penjualan otomotif buatan Korea dimulai dengan titik awal yang cukup tinggi, tetapi dari
tahun ke tahun merosot sedikit demi sedikit ditinjau dari slope persamaan linear yang
ada.
16151
14089 1461113409
y = -770.4x + 16491
02000400060008000
1000012000140001600018000
2001 2002 2003 2004
7931
6401
5005
3108
y = -1586.5x + 9577.5
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
2001 2002 2003 2004
Tahun
Uni
t
Hasil tersebut dicapai oleh 6 merek yang dipasarkan di Indonesia yaitu Mercedes,
BMW, VW, Audi, Opel, Daimler. Persamaan linear menunjukkan bahwa tingkat
penjualan otomotif buatan Jerman dimulai dengan titik awal yang tinggi, tetapi tidak
diikuti pertumbuhan tiap tahunnya. Penurunan cukup tajam terutama disebabkan oleh
penurunan seluruh merek yang ada, ditambah dengan tidak adanya penjualan lagi untuk
Opel dan Daimler di tahun 2003. Diperkirakan penjualan akan mencapai 2.000 unit di
tahun 2005.
Gambar 4.5 Tren Penjualan Otomotif buatan Jerman tahun 2001-2004
2249
18931722
731
y = -472.5x + 2830
0
500
1000
1500
2000
2500
2001 2002 2003 2004
Tahun
unit
Gambar 4.6 Tren Penjualan Otomotif buatan Perancis tahun 2001-2004
Hasil tersebut dicapai oleh 2 merek yang dipasarkan di Indonesia yaitu Peugeot
dan Renault. Diprediksikan bahwa pada tahun 2005, mobil buatan Perancis akan
mencapai jumlah 500 unit. Persamaan linear menunjukkan bahwa tingkat penjualan
otomotif buatan Perancis dimulai dengan lakunya Peugeot di tahun 2001 sejumlah 2.204
unit sehingga merupakan titik awal yang tinggi, akan tetapi terus menurun tajam serta
tidak adanya lagi pendatang baru untuk menggantikan Peugeot tersebut. Tahun ini
Renault mencoba memasarkan produk barunya Clio dan berharap dapat mendongkrak
naiknya penjualan mobil buatan Perancis ini.
132
277
330
219y = 31.4x + 161
0
50
100
150
200
250
300
350
2001 2002 2003 2004
Tahun
Uni
t
Gambar 4.7 Tren Penjualan Otomotif buatan Swedia tahun 2001-2004
Hasil tersebut dicapai oleh hanya 1 merek yang dipasarkan di Indonesia yaitu
Volvo. Diprediksikan bahwa pada tahun 2005, mobil buatan Swedia akan mencapai
jumlah penjualan di atas 300 unit. Persamaan linear menunjukkan bahwa tingkat
penjualan otomotif buatan Swedia dimulai dari titik awal yang tidak tinggi, serta terdapat
gejolak di mana di tahun 2003 � 2004 Volvo mengeluarkan banyak varian baru untuk
meraih pasar di kelas menengah dengan type S40, S 60, S 80 dsb. Di tahun 2005
diperkirakan penjualan akan naik mengingat banyaknya SUV Volvo yang masuk ke
pasaran yaitu tipe XC 90.
Gambar 4.8 Tren Penjualan Otomotif asal Inggris tahun 2001-2004
Hasil tersebut dicapai oleh 2 merek yang dipasarkan di Indonesia yaitu Jaguar dan
Land Rover. Diprediksikan di tahun 2005, buatan Inggris akan mencapai jumlah 1800
unit. Persamaan linear menunjukkan bahwa tingkat penjualan otomotif buatan Inggris
memiliki slope positif dan cukup curam. Peningkatan penjualan sangat terasa mengingat
produk Inggris selama ini tidak banyak, baru pada tahun 2004 penjualan melonjak karena
larisnya penjualan Jaguar yang mencapai 1600 unit.
137 213 297
1728
y = 485.7x - 620.5
-500
0
500
1000
1500
2000
2001 2002 2003 2004
Tahun
Uni
t
690
3043
8041
6518
y = 2248.2x - 1047.5
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
2001 2002 2003 2004
Tahun
Uni
t
Gambar 4.9 Tren Penjualan Mobil buatan Amerika tahun 2001-2004
Hasil tersebut dicapai oleh 3 merek yang dipasarkan di Indonesia yaitu Ford,
Chevrolet, Chrysler. Diprediksikan tahun 2005, mobil buatan Amerika akan mencapai
jumlah 10.000 unit. Persamaan linear menunjukkan bahwa tingkat penjualan otomotif
buatan Amerika awalnya kurang diminati karena relatif lebih mahal dari mobil Jepang
dengan model yang kurang diminati, baru mulai tahun 2002 dimana Ford Escape masuk
pasaran Indonesia, barulah pasar mobil Amerika semarak. Di Amerika SUV ini termasuk
jenis yang sangat diminati dan mencapai penjualan tinggi. Kontribusi yang tinggi
diberikan oleh Ford Escape dan Chevrolet Aveo.
2216
527338
200
y = -623.7x + 2379.5
-1000
-500
0
500
1000
1500
2000
2500
2001 2002 2003 2004
Tahun
Uni
t
Gambar 4.10 Tren Penjualan Mobil buatan Indonesia tahun 2001-2004
4.5.1.1 PENJUALAN OTOMOTIF DI JEPANG
Data sampai dengan Februari 2005 menunjukkan penjualan kendaraan bermotor
di Jepang turun 1,2 % dibanding periode yang sama tahun lalu. Penjualan mencapai
357.361 unit tertekan kemerosotan penjualan Mitsubishi, Honda dan Mazda.
Asosiasi Dealer Otomotif Jepang (JADA) mengungkapkan volume tersebut
mencakup semua jenis kendaraan baik mobil, truk maupun bus yang diproduksi oleh 12
pabrikan otomotif Jepang kecuali jenis mobil mini.
Hasil tersebut dicapai oleh 2 merek yang dipasarkan di Indonesia yaitu Timor dan
Perkasa. Menurut prediksi pada tahun 2005, mobil buatan Indonesia tidak akan ada lagi
mengingat sudah tidak beroperasinya pabrik Timor.
Table 4.4 Penjualan Mobil di Jepang per Februari 2005 No. Merek Volume (unit) % 1. Toyota 164.028 45,9 2. Nissan 80.905 22,64 3. Honda 35.470 9,93 4. Mazda 19.672 5,5 5. Mitsubishi 5.723 1,6 6. Fuso 4.087 1,14 7. Fuji 9.780 2,74 8. Isuzu 6.790 1,9 9. Suzuki 6.440 1,8 10. Hino 3.852 1,08 11. Nissan Diesel 1.538 0,43 12. Daihatsu 1.247 0,35 13. Lainnya 17.829 5,6 Total 357.361
(Sumber : Bloomberg)
Walaupun penjualan otomotif di Jepang mengalami penurunan, tetapi hal tersebut
tidak terjadi di Indonesia.
4.5.1.2 PENJUALAN OTOMOTIF DI INDONESIA
Data menunjukkan bahwa penjualan otomotif di Indonesia pada tahun 2004 naik
27%. Data penjualan mobil di Indonesia untuk tahun 2004 adalah sebagai berikut:
Penjualan non sedan : 442.627 unit
Penjualan sedan : 40.668 unit
Total penjualan mobil di tahun 2004 mencapai 483.295 unit atau meningkat 27%
dari penjualan 2003 sebanyak 354.409 unit. Diperkirakan pada tahun 2005 angka
penjualan mobil akan mengalami kenaikan tetapi tidak sebesar tahun 2004, yaitu hanya
berkisar 10% atau diprediksi penjualan di tahun 2005 akan mencapai 500.000 unit.
Kenaikan pesat akan dialami oleh PT Honda Prospect Motor. Total penjualan Honda
selama 2004 mencapai 46.500 unit atau naik 215%. Tahun sebelumnya Honda hanya
berhasil menjual 21.650 unit. Toyota Astra Motor juga mencatat kenaikan yang
signifikan menembus > 141.000 unit atau naik 40,7% dari tahun sebelumnya. Hal ini
mempertegas posisi Toyota sebagai pemimpin pasar otomotif nasional dengan pangsa
pasar 29,24%.
Table 4.5. Data angka penjualan tahun 2004 dan 2003 berdasarkan urutan merek
No. Merek Unit (2004)
% (2004)
Unit (2003)
% (2003)
1. Toyota 141.953 29,24 100.860 28,46 2. Mitsubishi 89.590 18,54 77.108 21,76 3. Suzuki 82.241 17 70.154 19,79 4. Daihatsu 47.623 9,85 21.698 6,12 5. Honda 46.500 9,62 21.650 6,11 6. Isuzu 23.452 4,85 19.716 5,56 7. Nissan 12.201 2,52 6.715 1,89 8. Hyundai 7.745 1,6 9.097 2,57 9. Hino 6.401 1,32 4.363 1,23 10. KIA 6.211 1,29 5.217 1,47 11. Ford 6.097 1,26 4.045 1,14 12. General Motors 4.378 0,9 4.004 1,13 13. Mercedez 2.272 0,47 2.696 0,76 14. BMW 1.885 0,39 1.897 0,54 15. Nissan Diesel 1.692 0,35 1.306 0,37 16. Peugeot 821 0,17 1.513 0,43 17. Volvo 367 0,08 330 0,09 18. Mazda 365 0,08 550 0,16 19. Audi 159 0,03 168 0,05 20. Merk Lain 824 0,17 1.322 0,37 Total 483.295 354.409
(Sumber: Gaikindo-Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) yang dicetak dengan warna biru, terdapat pergerakan peringkat dibandingkan tahun 2004
4.5.1.3 Data Penjualan Otomotif di Indonesia per kelas:
Table 4.6. Urutan Rincian penjualan berdasarkan jumlah unit: (2004)
No. Jenis Merek,type Unit penjualan
Rata2 perbulan
1. Hatchback Toyota Avanza 43.936 3.661 2. Citycar Honda Jazz * 24.844 2.259 3. MPV Toyota Kijang Innova** 22.295 4.459 4. Mini MPV Daihatsu Zenia 22.006 1.834 5. MPV Isuzu Panther 9.489 791 6. MPV Suzuki APV*** 8.998 2.250 7. SUV Nissan XTrail 7.130 594 8. SUV Honda CRV 6.701 559 9. Sedan Honda City 8.330 694 10. Sedan Toyota Vios 7.906 659 11. Sedan Toyota Altis 2.607 217 12. Sedan Honda Accord 1.763 147 13. Sedan Honda Camry 1.706 142
*Penjualan mulai bulan Februari 2004 **Penjualan mulai September 2004 (Hampir menyamai keberhasilan penjualan Toyota Kijang Kapsul yang produksinya sudah dihentikan pada bulan Agustus 2004. sejak Januari-Agustus 2004, Kijang Kapsul mencapai penjualan sebanyak 32.561 unit) Jika digabung antara penjualan kijang kapsul dan Innova maka penjualan mencapai 54.856 unit atau jauh melebihi Toyota Avansa. *** Penjualan mulai September 2004
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa dari rata-rata penjualan mobil per
bulan, Toyota Kijang Innova sangat menonjol di antara kelas lainnya. Innova diluncurkan
pada bulan September 2004 dengan 2 jenis mesin yaitu bensin 2.000cc dengan VVT-I
dan 2.500cc mesin diesel dengan D-4D ( 4 stroke diesel turbo common-rail) keduanya
dalam manual dan otomatic transmisi.
Keberhasilan tersebut faktornya antara lain ada 3 yaitu:
- Awalnya Kijang masuk pada segmen Menengah;
- Dengan adanya Toyota Kijang Innova, segmennya meningkat menjadi menengah
atas;
- Pandangan orang terhadap Toyota Kijang selama ini sangat baik terutama sebagai
mobil keluarga dengan mesin bandel.
Tetapi dengan keberhasilannya itu, Kijang Innova masih berupaya untuk masuk ke
pasar Menengah Atas, suatu segmen yang memiliki daya beli paling kuat, yaitu dengan
meluncurkan Kijang Innova 2.7V yang menawarkan tenaga dan kenyamanan yang lebih
bagi konsumen. Innova 2.7V ini ditawarkan dalam mesin dengan transmisi otomatis
dilengkapi dengan Electronic Control Transmission (ECT) yang menggunakan �gate type
shift� untuk menjamin kemudahan pengoperasian serta transfer antara gigi yang halus.
Bagian interiornya dilengkapi dengan jok kulit dan system yang lengkap dengan CD
changer dan MP3 player. Harga yang ditawarkan adalah Rp. 270 juta.
Tipe baru ini dilengkapi dengan 4 silinder, 2700cc, mesin VVT-I (Variable valve
timing with intelligence), 160 horse power. Dilengkapi pula dengan Catalytic converter
unuk membersihkan emisi sehingga penggunaan bahan bakar Unleaded sangat
direkomendasikan untuk kinerja mesin yang optimum dan efesiensi bahan bakar.
4.5.2 STRATEGI PEMASARAN :
4.5.2.1 STATEGI PEMASARAN TOYOTA :
Toyota selama ini tidak begitu gencar memasarkan produknya, terutama karena
Toyota sudah dikenal baik dan diakui oleh berbagai kalangan sebagai mobil dengan harga
terjangkau, kuat, mutu terjamin dan onderdil yang mudah serta murah.
Secara global, Toyota saat ini menduduki tempat pertama untuk pencapaian laba
bersih.
Toyota Avanza tercatat sebagai mobil yang terlaris pada tahun 2004. Mobil yang
serupa dengan Daihatsu Xenia ini dari Januari-Desember 2004 terjual sebanyak 43.936
unit, sedangkan Daihatsu Xenia hanya terjual 22.006 unit.
Walaupun demikian, Toyota tidak merupakan pemain di kelas SUV. Toyota
tidak memiliki produk andalan di bidang ini, sehingga untuk beberapa tahun terakhir di
kategori ini Toyota sama sekali tidak berperan. Baru-baru ini Toyota mengumumkan
rencananya untuk memasuki pasar SUV dengan masuknya merek baru dalam bentuk
CBU dan akan bersaing dengan SUV pada tingkat harga tertentu.
Di dunia internasional, sejak 2003 Toyota masih menjadi runner up setelah
General Motors. Diperkirakan pada tahun 2020, Toyota bakal menjadi produsen otomotif
terbesar di dunia dan bakal sulit tertandingi. Raksasa produsen otomotif yaitu General
Motors dan Ford memiliki terlalu banyak merek yang harus dikelola: GM mempunyai 11
merek sedangkan Ford 9 merek. Sedangkan Toyota hanya memiliki Toyota Lexus dan
Scion. Dengan demikian Toyota hanya perlu melakukan refreshing untuk tiap merek.
4.5.2.2 STATEGI PEMASARAN ISUZU :
Isuzu di Indonesia hadir dengan keunikannya sendiri yaitu ahli dalam
memproduksi mobil dengan mesin diesel dan Isuzu juga terkenal akan imagenya sebagai
kendaraan umum dan niaga dengan tingkat kebandelan mesin yang tinggi tapi tidak dari
segi kenyamanan.
Isuzu menaikkan target penjualannya di tahun 2005 dari 25.000 unit menjadi
30.000 unit mengikuti prediksi meningkatnya permintaan terhadap mobil diesel sebagai
dampak kenaikan harga BBM.
Kenaikan harga BBM dapat mempengaruhi keputusan calon konsumen otomotif
dari semula ingin membeli mobil berbahan bakar bensin menjadi solar. Alasannya
sederhana yaitu mobil diesel lebih efisien dibandingkan mobil bensin baik dari harga
BBM maupun tingkat keiritan konsumsi bahan bakarnya.
Kecenderungan meningkatnya permintaan terhadap mobil diesel di Indonesia
diprediksi akan mengubah peta pasar otomotif nasional. Saat ini populasi mobil diesel
mencapai 25% dari total populasi kendaraan. Di masa datang porsinya akan meningkat
karena faktor efisiensi yang diberikan oleh kendaraan diesel itu, dapat dilihat dari kondisi
di Eropa. Populasi mobil diesel telah mencapai 40% dari total populasi kendaraan
bermotor. Konsumsi solar untuk mobil Isuzu Panther misalnya mencapai 1:14, sedangkan
mobil lain rata-rata 1:7 atau 1:8. Di Asia, volume produksi Isuzu adalah terbesar kedua
setelah Thailand.
4.5.2.3 STRATEGI PEMASARAN HYUNDAI :
Hyundai, perusahaan Korea yang lokasi pabriknya di Asan sekitar 100 kilometer
barat daya Seoul, menyiapkan serangkaian produk baru andalannya. Mobil dengan model
baru diberi kode NF ini adalah penerus sedan Sonata, andalan Hyundai saat ini. Mobil
sedan itu telah menjalani pembaharuan menyeluruh dengan mesin lebih kuat, kabin lebih
besar serta suspensi lebih baik. Sonata adalah sedan untuk kelas eksekutif yang
menantang Toyota Camry, Honda Accord dan Ford Taurus. Bahkan Audi adalah sasaran
Hyundai tipe NF ini. (Bisnis Week, September 2004)
Selain itu di kelas SUV, Hyundai meluncurkan Tucson. Target Hyundai adalah
melangkahi PSA Peugeot Citroen dan Renault serta menyaingi VW sebagai produsen
mobil kelima terbesar di dunia, naik dari posisi 8 saat ini.
Ambisi Hyundai saat ini adalah menyaingi Toyota dalam hal kualitas, keandalan
dan kepuasan pelanggan. Tahun ini janjinya terpenuhi. Dari hasil survey JD Power &
associated tentang kualitas awal yang mengukur banyaknya keluhan dalam 90 hari
pertama kepemilikan menunjukkan bahwa Hyundai berada pada posisi yang sama dengan
pesaing Jepang.
Sonata akan diluncurkan bersamaan dengan diperbaikinya seluruh model. Tahun
2008 Hyundai akan mengganti Elantra, dan XG 350 serta menambah 2 SUV dan sebuah
minivan. KIA yang merupakan anak perusahaan Hyundai akan memperbaharui Rio dan
Optima, Sportage dan Sedona.
Di kelas SUV, Hyundai masuk dengan adanya �Santa Fe� yang pada tahun 2001
merupakan Car of the Year di Amerika untuk jenis SUV, tetapi penjualannya kurang laku
di Indonesia terutama karena Indonesia belum terlalu menyukai buatan Korea (yang saat
itu Santa Fe memiliki harga jual cukup tinggi) serta modelnya kurang disukai.
4.5.2.4 STRATEGI PEMASARAN PEUGEOT :
Peugeot menganut pentingnya �Suara Rakyat� di mana Peugeot menambah
beberapa fitur baru setelah mengikuti keinginan pengguna. (Koran Tempo, rubrik
Otomotif, 30 September 2004)
Suara konsumen itu diekspresikan melalui penambahan spoiler belakang (rear
spoiler) dan kotak konsol yang diberi warna silver (metallic paint center console). Bagi
Peugeot 206 yang memiliki transmisi otomatis, tersedia Tiptronic yang diadopsi dari
Porsche, rem ABS dan airbag.
Semua fitur tersebut ditambahkan atas dasar hasil riset yang dilakukan konsumen
yang menginginkan adanya sentuhan desain sport pada Peugeot 206, termasuk kotak
konsol, yang menjadikan tren interior sedan mewah. Tiptronic yaitu transmisi otomatis
yang bisa dioperasikan manual, rem ABS di 3 roda serta kantung pengaman udara
semuanya dimaksud agar konsumen merasa aman berkendara tetapi tetap bisa ngebut.
Oleh konsumen Eropa, Peugeot 206 tercatat sebagai Best Selling Car untuk 3
tahun berturut-turut dari 2001-2003. Dari segi keamanan, Peugeot 206 meraih predikat 4
star dari lembaga penguji keselamatan Euro NCAP. Di Indonesia, Peugeot 206 telah
meraih banyak gelar diantaranya Indonesian Car of the year 2002 untuk kendaraan
ekonomis dibawah 2000 cc versi majalah Mobil/Motor. Dan Best Choice Award untuk
kelas 1500cc dari majalah Top Gear.
Di kelas sedan, Peugeot meramaikan pasar dengan seri 407 yang mulai dipasarkan
bulan Maret 2005 di website dan di pameran otomotif. Kesannya adalah sangat sporty,
desain interior pun dirancang dengan sangat teliti seperti untuk kursi sport dan sangat
ergonomic sehingga menjamin kenyamanan pengendara untuk perjalanan jauh. Harga
yang dipasarkan untuk jenis mesin bensin 2.0 liter, 4 cilinder adalah Rp. 419 juta.
Selain itu di kelas MPV, Peugeot masuk melalui Peugeot 807 yang memiliki 8
airbags dan meraih rating tertinggi untuk standar keselamatan Eropa.
4.5.2.5 STRATEGI PEMASARAN RENAULT :
Renault sampai saat ini serasa belum �in� di dunia otomotif Indonesia padahal di
Eropa Renault cukup prestise. Untuk kategori MPV, Renault memiliki Renault Espace
yang sudah merayakan ulang tahun ke 20 serta pergantian model ke 4 kalinya. Mobil ini
adalah hasil godokan rancangan MPV �grand touring saloon� yang mengambil inspirasi
mobil Van buatan Amerika.
Spesifikasi MPV Renault antara lain lantai rata untuk kemudahan mobilitas dari
depan ke belakang, lima atau tujuh kursi yang terpisah. Dua kursi di depan dapat diputar
180 derajat. Selain itu body work terbuat dari bahan-bahan logam campuran yang
menyebabkan kendaraan terasa �berat� (weight down). Di Eropa, Renault Espace sangat
menguasai pasar karena kenyamanan dan keamanannya. Lebih dari 75% pasar mobil
Perancis dan 66% pasar mobil Eropa dikuasai mobil ini.
Untuk kategori SUV, Renault sudah berbagi tugas dengan rekan se-keluarganya
yaitu Nissan yang memang merupakan ahli di bidang SUV. Renault dan Nissan
merupakan 2 perusahaan raksasa yang telah sukses melakukan merger di tahun 2002.
4.5.2.6 STRATEGI PEMASARAN SUZUKI :
Di Indonesia, Suzuki sudah cukup diakui eksistensinya. Mulai dari sedan yaitu
dengan seri Baleno, SUV dengan seri Escudo, dan City car dengan seri Karimun. Pada
seri sedan, Suzuki bersaing ketat dengan Toyota dan Honda sedangkan untuk City car,
nampaknya Suzuki merajai melalui Karimun. Kiatnya adalah dengan membentuk suatu
klub pengguna kendaraan yang sama yang dikenal dengan nama Karimun Club yang
mempunyai jadwal kegiatan yang cukup padat. Dimulai dari rally Jakarta � Bali, rally
merah putih 17 agustus, pertandingan masuk kedalam mobil Karimun sebanyak-
banyaknya. Hal ini selalu menunjukkan upaya kebersamaan, jadi termasuk di dalamnya �
Member gets member�. Mengenai kondisi mesinnya sendiri, Suzuki terkenal bandel serta
mudah diperbaiki.
Di kelas SUV, Suzuki masuk melalui Escudo dengan gaya pemasarannya �iklan
terus menerus� lewat acara Touch the Car. Juga pemasaran dilakukan melalui Suzuki Jip
Indonesia (SJI) untuk menggalang minat masyarakat melalui acara-acara Off-road. Pada
saat itu berkumpul beberapa tipe mobil keluaran Suzuki dari 3 generasi antara lain:
Vitara, Escudo dan Sidekick. Untuk Escudo karena versi aslinya 4x2 maka harus diubah
menjadi 4x4 sedangkan Vitara sudah berbasis 4x4 sehingga tinggal menambah
perlengkapan ban. Acara-acara seperti itu biasanya tidak diperlombakan melainkan untuk
kebersamaan sesama pengguna Suzuki. (Bisnis Indonesia, 23 Januari 2005).
Dominasi Suzuki di Indonesia yang selalu berada di bawah Toyota, mungkin akan
membaik mengingat ditetapkannya Indonesia sebagai Mother plant Suzuki APV untuk
diekspor seluruh dunia. Selain Indonesia, pabrik serupa ada di India dan Hongaria. Hal
ini disebabkan karena kualitas APV (All Purpose Vehicle) yang sama dengan kualitasnya
di Jepang dan dapat diproduksi dengan biaya yang jauh lebih rendah. Indomobil
menargetkan untuk memproduksi 70.000 unit APV per tahun diantaranya 45.000 unit
untuk pasar dalam negeri. Modifikasi yang dibuat adalah mesin 1600cc dan setir kiri.
(Kompas, 20 April 2005).
4.5.2.7 STRATEGI PEMASARAN HONDA:
Honda terkenal dengan kemulusan mesinnya dan keiritan bahan bakarnya. Di
Indonesia, Honda terkenal dengan jenis sedannya yaitu Honda VTec dan Honda City
untuk kelas sedan menengah. Sedangkan di kelas SUV Honda terkenal dengan Honda
CRV-nya. Keberhasilan CRV terutama karena memiliki bentuk yang bagus, irit bahan
bakar serta halus transmisinya. Dalam hal keiritan bahan bakar, Honda Jazz mengadakan
perlombaan modifikasi Honda Jazz serta hasilnya mencerminkan bahwa mobil tersebut
dapat mencapai keiritan 1:48 km.
Toyota baru-baru ini menyaingi keiritan Honda Jazz dengan unggulan barunya
Toyota Vitz yang selain irit juga muncul dalam varian yang lebih banyak dari Honda Jazz
yaitu 1000, 1300 dan 1500 cc.
4.5.2.8 STRATEGI PEMASARAN NISSAN :
Nissan terkenal dengan kekuatan mesinnya, dan power yang dihasilkan dengan
keiritan bahan bakarnya. Untuk kategori mobil 2500 cc, penggunaan bensinnya dapat
digolongkan sangat irit. Di Indonesia dan di Jepang untuk kategori SUV-nya, Nissan
XTrail sangat terkenal dan dapat dikatakan bahwa Nissan adalah spesialis SUV. Di tahun
2004, Nissan XTrail dinobatkan sebagai The Best SUV of the Year terutama ditinjau dari
segi jumlah penjualan.
Selain itu alasan orang memilih Nissan adalah karena Nissan memiliki standar
tingkat keamanan yang tinggi terbukti dari diperolehnya penghargaan dari Eropa N-CAP.
Nissan memang berspesialis di bidang SUV, terbukti dengan dikeluarkannya
beberapa desain berani seperti coupe sport serta SUV cross-over yaitu SUV yang
berbasis sedan sehingga memiliki kenyamanan sedan.
4.5.2.9 STRATEGI PEMASARAN FORD :
Tidak banyak yang dilakukan oleh Ford dalam berusaha memasarkan produknya.
Masyarakat tertarik akan bentuknya yang sportif dan tidak banyak pernak-pernik. Ford,
seperti mobil Amerika lainnya sangat terkenal akan performanya yang bandel, mesin
yang kuat, tenaganya besar, serta stabilitas yang baik.
4.5.3 MODEL/TREN/BENTUK :
Model yang diminati berubah dari waktu ke waktu. Contohnya pada era tahun
1970-an di mana Suzuki Katana (atau disebut Suzuki Jangkrik) sangat popular, adalah
karena kemiripannya dengan bentuk Jeep. Suzuki tersebut berbentuk sama dengan Jeep
tapi dalam bentuk kecil, jago di off-road, memiliki system 4 wheel drive, ekonomis, serta
tidak terlalu nyaman di jalan rata. Sekarang setelah 20 tahun kemudian, Suzuki tetap
memproduksi Suzuki Katana, masih mirip dengan pendahulunya tetapi dengan tenaga
dan system 2 wheel drive yang lumayan nyaman untuk dikendarai di jalan rata.
Sementara itu untuk pencinta off-road, Suzuki menyajikan Suzuki Caribea khusus untuk
para pencinta Off-Road dengan system 4 wheel drive.
Para pencinta Kijang tentu tidak lupa bahwa pada era tahun 1977 di mana Kijang
pertama kali diperkenalkan bentuknya seperti kotak buah yang ditempeli roda, biasa
dikenal sebagai Kijang Buaya. Setelah itu bentuk beralih menjadi Kijang Doyok yang
mempunyai modifikasi bentuk lampu dan pintu yang lebih manis, setelah itu hadir Kijang
Super dan akhirnya Kijang Kapsul sampai dengan tahun 2004. Pada triwulan akhir 2004
Kijang, terdorong oleh derasnya arus MPV yang masuk, meluncurkan Kijang Innova
yang bentuknya sangat beda dengan para pendahulunya dan lebih mirip Honda Odyssey.
4.5.4 HARGA:
Harga tidak dapat dipungkiri adalah faktor yang sangat penting, walau bukan
yang utama. Contohnya Nissan XTrail. Pada saat pertama Nissan XTrail hadir di
Indonesia pada tahun 2001, kehadirannya kurang berhasil. Jenis yang ada adalah varian
2000cc dan CBU dengan harga relatif tinggi Rp. 318 juta. Akhirnya diputuskan untuk
mengimpor Nissan XTrail secara terurai dan merakitnya di dalam negeri. Selain itu
diadakan riset pasar untuk mengetahui SUV seperti apa yang diinginkan konsumen dan
yang ada adalah konsumen menginginkan SUV yang bertenaga besar, menggunakan
persneling otomatis dan harga yang terjangkau. Hasilnya Nissan mengeluarkan tipe 2500
cc dengan harga yang bervariasi antara Sport Touring (St) dan Extra Touring (Xt). Harga
pun turun menjadi Rp. 250 juta sampai dengan Rp. 278 juta.
Demikian juga terjadi pada Ford Escape dibanding Opel Blazer, di mana Ford
Escape menempatkan diri di kisaran harga Rp. 225-325 juta dengan 4 varian, dari 2000cc
s/d 3000 cc. Ford Escape cukup berhasil penjualannya di Indonesia dengan penjualan
meningkat terus.
4.5.5 RELIABILITAS
Reliabilitas dapat dihubungkan dengan kemudahan servis dan suku cadang after
sales. Kadang-kadang untuk mobil CBU sulit diperoleh suku cadang yang diperlukan,
biasanya hal tersebut terjadi pada mobil-mobil buatan Eropa, sedangkan untuk merek-
merek buatan Jepang, biasanya hal tersebut tidak menjadi masalah. Bahkan Toyota,
Suzuki, Nissan serta Hyundai menawarkan layanan panggilan 24 jam jika kendaraan
mengalami kerusakan pada waktu-waktu yang tidak diinginkan. Untuk kendaraan-
kendaraan buatan Eropa, pada umumnya sparepart-nya agak susah diperoleh dan harus
pesan dari negara asalnya dengan jarak waktu pesan sampai dengan barang tiba bisa
memakan waktu berbulan-bulan.
4.5.6 HEMAT BAHAN BAKAR
Dalam hal ini bersaing di dalamnya adalah mobil-mobil buatan Jepang. Honda
terkenal irit bahan bakar, terutama untuk Honda Jazz, dan Honda City untuk masing-
masing kelas. Honda CRV dalam hal ini bersaing ketat dengan Nissan XTrail dan Escudo
dalam hal irit bahan bakar. Dalam segi bahan bakar, mobil buatan Eropa dan Amerika
tidak dapat bersaing dengan mobil-mobil buatan Jepang dalam hal tenaga/cc yang sama.
4.6 PERSAINGAN DI KELAS SUV
Secara umum, di Indonesia kelas kendaraan SUV baru mulai dipopulerkan 3
tahun belakangan ini. Di luar negeri, jenis kendaraan ini sudah sangat lazim sedangkan
kondisi ini tidak sama dengan di Indonesia. Akibatnya pertumbuhan penjualan untuk
kategori SUV kebanyakan karena masih merupakan hal baru dan banyak sekali
peminatnya.
Mengenai harga, SUV biasanya lebih mahal dibanding kelas city car, dan tidak
seirit city car namun demikian SUV enak dilihat, sporty dan gesit serta cukup tinggi
untuk menghindari banjir. Mengenai harga, rentang harganya sangat beragam, terutama
karena banyak SUV yang masih CBU dan bermerek lux seperti Mercedes, Porsche,
Volvo, BMW. Porsche adalah merek mobil yang terkenal akan mobil balapnya, sudah
masuk ke Indonesia dengan SUVnya yang terkenal Porsche Cayenne. Mobil ini sangat
membanggakan perlindungan pengemudi, dan sistem anti terguling (rollover) dan sistem
untuk menghindari kecelakaan. Dewasa ini mobil mahal ini sudah mulai terlihat di jalan-
jalan di kota-kota besar karena tingginya tingkat kesadaran konsumen akan mobil yang
aman serta khusus untuk mobil ini sangat nyaman karena juga dilengkapi dengan Porsche
Traction Management dan Porsche Stability Management.
Table 4.7 Persaingan dikelas SUV di tahun 2004 berkisar antara lain : No. Merek Tipe Cc Harga Transmisi Mesin Jumlah
(Rp,juta) Manual/Otomatis bensin/diesel terjual 1. Nissan X-trail 2.5 ST 2500 257 Otomatis Bensin 2.5 XT 2500 285 Otomatis Bensin Total 7.131 2. Honda CRV 2.0 2000 242/254 Manual/otomatis Mesin bensin 2.4 2400 268 Otomatis Mesin bensin Total 6.701 3. Suzuki Escudo 1.6 1600 154 Manual Mesin bensin 2.0 2000 193/209 Manual/otomatis Mesin besin Grand Escudo XL7 2000 221/234 Manual/otomatis Total 6.613 4. Nissan Terrano Spirit 2000 194 Manual Bensin Grandroad 2000 237 Manual Bensin Kingsroad 2000 266 Manual Bensin Total 2.762 5. Ford Escape 4x4 3000 328 Otomatis V6, mesin
bensin
4x2 3000 274 Otomatis 4x2 2000 230 Manual New Escape 4x2 2000 250 Otomatis Total 1.474
Tabel 4.8 SUV terlaris 2001-2004 adalah sebagai berikut :
No
Model 2001 (unit)
2002 (unit)
2003 (unit)
2004 (unit)
Total (unit)
1. Honda CRV 4.854 5.288 10.130 6.701 26.973 2. Suzuki
Vitara/escudo.Sidekick 4.747 3395 5556 6.613 20.311
3. Nissan Terrano 2645 2924 3010 2.762 11.341 4. Nissan XTrail 71 350 3400 7.131 10.952 5. Suzuki Katana 1568 1838 1730 967 6.103 6. Opel Blazer 1864 1526 572 414 4.376 7. Daihatsu Taft 1722 1005 226 145 3.098 8. Ford Escape -- 181 1349 1.474 3.004 9. Ford Everest -- 352 1.564 1.918
Persaingan di kelas SUV berlangsung antara Nissan, Honda, Suzuki, Ford. Honda
mengeluarkan produk baru dari keluarga CRV. Mobil yang telah menjadi primadona
Honda ini sudah mengalami 3 kali perubahan sejak diluncurlan pada tahun 2000. Hingga
akhir 2004, penjualan kumulatif CRV tercatat 21.586 unit (untuk tahun 2004 sendiri
penjualan menapai 6.701 unit). Jenis terbaru untuk tahun 2005 adalah mesin dengan
2400cc jadi bertenaga lebih besar dari pendahulunya. Bodi mobil ini bahkan dirancang
khusus untuk mengurangi dampak benturan bagi pejalan kaki yang tertabrak.
GRAFIK-GRAFIK PENJUALAN SUV TERLARIS :
4854
10130
6701
5288
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
2001 2002 2003 2004
Tahun
Unit
Gambar 4.11 Penjualan CRV 2001-2004
4747
3395
5556
6613
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
2001 2002 2003 2004
Tahun
Unit
Gambar 4.12 Penjualan Suzuki/Vitara/Sidekick/Escudo 2001-2004
2645
2924
3010
2762
2400
2500
2600
2700
2800
2900
3000
3100
2001 2002 2003 2004
Tahun
Unit
Gambar 4.13 Penjualan Nissan Terano 2001-2004
71 350
3400
7131
0
10002000
30004000
5000
60007000
8000
2001 2002 2003 2004
Tahun
Unit
Gambar 4.14 Penjualan Nissan Xtrail 2001-2004
15681838 1730
967
0
500
1000
1500
2000
2001 2002 2003 2004
Tahun
Unit
Gambar 4.15 Penjualan Suzuki Katana 2001-2004
1864
1526
572414
0200400600800
100012001400160018002000
2001 2002 2003 2004
Tahun
Unit
Gambar 4.16 Penjualan Opel Blazer 2001-2004
1722
1005
226 145
0200400600800
100012001400160018002000
2001 2002 2003 2004
Tahun
Unit
Gambar 4.17 Penjualan Daihatsu Taft 2001-2004
181
13491474
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
2002 2003 2004
Tahun
Unit
Gambar 4.18 Penjualan Ford Escape 2002-2004
352
1564
0200400600800
10001200140016001800
2003 2004
Tahun
Unit
Gambar 4.19 Penjualan Ford Everest 2003-2004
4.7 ANALISA TREN PERSAINGAN ANTARA SUV DI INDONESIA Berdasarkan data yang telah diutarakan para paragrapf 4.6 diatas, pemain-pemain
yang ada saat ini adalah :
1. Honda CRV
2. Suzuki Escudo
3. Nissan Terrano
4. Nissan XTrail
5. Suzuki Katana
6. Opel Blazer
7. Daihatsu Taft
8. Ford Escape
9. Ford Everest
4854
10130
6701
5288
y = 1038.3x + 4147.5
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
2001 2002 2003 2004
Tahun
Uni
t
Gambar 4.20 Tren Penjualan CRV 2001-2004
Dilihat dari garis persamaan yang diperoleh dari hasil penjualan 4 tahun
belakangan, dapat disimpulkan bahwa tren penjualan CRV menunjukkan hasil yang
positif dengan slope yang tidak terlalu tajam. Analisa tren menunjukkan bahwa CRV
akan terus meningkat di tahun 2005 tetapi bukan peningkatan yang tajam. Penjualan 2005
diperkirakan mencapai 9.800 unit.
4747
3395
5556
6613
y = 775.9x + 3138
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
2001 2002 2003 2004
Tahun
Unit
Gambar 4.21 Tren Penjualan Suzuki Vitara/Sidekick/Escudo 2001-2004
Dilihat dari garis persamaan yang diperoleh dari hasil penjualan 4 tahun
belakangan, dapat disimpulkan bahwa tren penjualan Suzuki menunjukkan hasil yang
positif dengan slope yang tidak terlalu tajam. Analisa tren menunjukkan bahwa Suzuki
akan terus meningkat di tahun 2005 tetapi bukan peningkatan yang tajam. Penjualan 2005
diperkirakan mencapai 7.000 unit.
2645
29243010
2762
y = 43.7x + 2726
24002500260027002800290030003100
2001 2002 2003 2004
Tahun
Unit
Gambar 4.22 Tren Penjualan Nissan Terrano 2001-2004
Dilihat dari garis persamaan yang diperoleh dari hasil penjualan 4 tahun
belakangan, dapat disimpulkan bahwa tren penjualan Nissan Terrano menunjukkan hasil
yang positif dengan slope yang tidak terlalu tajam. Analisa tren menunjukkan bahwa
Nissan Terrano akan terus meningkat di tahun 2005 tetapi bukan peningkatan yang tajam.
Penjualan 2005 diperkirakan mencapai 2.950 unit.
71 350
3400
7131
y = 2423x - 3319.5
-2000
0
2000
4000
6000
8000
10000
2001 2002 2003 2004
Tahun
Unit
Gambar 4.23 Tren Penjualan Nissan XTrail 2001-2004
Dilihat dari garis persamaan yang diperoleh dari hasil penjualan 4 tahun
belakangan, dapat disimpulkan bahwa tren penjualan Nissan XTrail menunjukkan hasil
yang positif dengan slope yang cukup tajam. Analisa tren menunjukkan bahwa Suzuki
akan terus meningkat di tahun 2005 dengan peningkatan yang tajam. Penjualan 2005
diperkirakan mencapai 9.000 unit. Penjualan X Trail yang sebenarnya sampai dengan
April 2005 adalah 2.809 unit.
1568
1838 1730
967
y = -191.1x + 2003.5
0
500
1000
1500
2000
2001 2002 2003 2004
Tahun
Unit
Gambar 4.24 Tren Penjualan Suzuki Katana 2001-2004
Dilihat dari garis persamaan yang diperoleh dari hasil penjualan 4 tahun
belakangan, dapat disimpulkan bahwa tren penjualan Suzuki Katana menunjukkan hasil
yang negatif dengan slope yang cukup tajam. Analisa tren menunjukkan bahwa Suzuki
Katana akan terus merosot di tahun 2005. Penjualan 2005 diperkirakan mencapai 1.000
unit.
1864
1526
572414
y = -530.4x + 2420
-500
0
500
1000
1500
2000
2001 2002 2003 2004
Tahun
Unit
Gambar 4.25 Tren Penjualan Opel Blazer 2001-2004
Dilihat dari garis persamaan yang diperoleh dari hasil penjualan 4 tahun
belakangan, dapat disimpulkan bahwa tren penjualan Opel Blazer menunjukkan hasil
yang negatif dengan slope yang cukup tajam. Analisa tren menunjukkan bahwa Opel
Blazer akan terus merosot di tahun 2005. Penjualan di tahun 2005 diperkirakan mencapai
0 unit. (pada kenyataannya, pabril Opel sudah tidak memproduksi Opel Blazer lagi mulai
tahun 2005)
1722
1005
226 145
y = -551x + 2152
-1000
-500
0
500
1000
1500
2000
2001 2002 2003 2004
Tahun
Unit
Gambar 4.26 Tren Penjualan Daihatsu Taft 2001-2004
Dilihat dari garis persamaan yang diperoleh dari hasil penjualan 4 tahun
belakangan, dapat disimpulkan bahwa tren penjualan Daihatsu Taft menunjukkan hasil
yang negatif dengan slope yang cukup tajam. Analisa tren menunjukkan bahwa Daihatsu
Taft akan terus merosot di tahun 2005 . Penjualan 2005 diperkirakan mencapai 0 unit.
181
13491474
y = 646.5x - 291.67
0
500
1000
1500
2000
2500
2002 2003 2004
Tahun
Unit
Gambar 4.27 Tren Penjualan Ford Escape 2002-2004
Dilihat dari garis persamaan yang diperoleh dari hasil penjualan 3 tahun
belakangan, dapat disimpulkan bahwa tren penjualan Ford Escape menunjukkan hasil
yang positif dengan slope yang cukup tajam. Analisa tren menunjukkan bahwa Ford
Escape akan terus meningkat di tahun 2005. Penjualan 2005 diperkirakan mencapai
2.400 unit.
352
1564 y = 1212x - 860
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
2003 2004
Tahun
Unit
Gambar 4.28 Tren Penjualan Ford Everest 2003-2004
Dilihat dari garis persamaan yang diperoleh dari hasil penjualan 2 tahun
belakangan, dapat disimpulkan bahwa tren penjualan Ford Everest menunjukkan hasil
yang positif dengan slope yang cukup tajam. Analisa tren menunjukkan bahwa Ford
Everest akan terus meningkat di tahun 2005. Penjualan 2005 diperkirakan akan mencapai
2.700 unit.
4.8 ANALISA KETERKAITAN ANTARA HARGA DAN JUMLAH
TIPE DENGAN KEBERHASILAN TINGKAT PENJUALAN
Variabel yang digunakan :
y = penjualan
x1 = jumlah tipe
x = harga 2
Persamaan normal untuk 2 independent variables adalah sebagai berikut :
(1) ∑y = nb + b ∑ x + b ∑ x o 1 1 2 2
(2) ∑x1y = bo ∑ x1 + b1 ∑ x1 2 + b2 ∑x1x2
(3) ∑x y = b ∑ x + b ∑x x + b ∑x 22
o 2 1 1 2 2 2
Table 4.9 Hasil Analisa terhadap 3 tipe SUV terlaris No.
Merek Jumlah tipe
Harga rata2 2001
Harga rata2 2002
Harga rata2 2003
Harga rata2 2004
Harga rata2 2005
1. Honda CRV 3* 180 230 214 242 255 2. Suzuki
escudo 5** 165 180 190 224 203
3 Nissan X Trail
2 240 250 280 318 271
* terdapat penambahan jumlah tipe, pada tahun sebelumnya hanya 2, baru di 2005 menjadi 3 ** di tahun 2004 terdapat penambahan tipe 3 menjadi total 5 tipe, sedangkan di tahun 2003 terdapat 4 tipe termasuk Vitara dan Sidekick
Diantara pemain-pemain tersebut faktor kejenuhan atas model yang itu-itu saja
memegang peranan penting. Ada merek-merek yang tiba-tiba cepat melejit angka
penjualannya tetapi ada juga tipe-tipe yang pelan-pelan merambat naik karena
memerlukan beberapa waktu untuk Brand awareness di masyarakat.
Tabel 4.10 Skala Harga tiga tipe SUV terlaris
Model Diluncurkan tahun Harga (Rp.Juta) Honda CRV 1998 242-268 Suzuki Escudo 1993 210-223 Nissan XTrail 2002 258-286
Hal-hal yang akan diperhatikan adalah :
1. Keterkaitan antara penjualan dan banyaknya tipe yang ditawarkan (apakah manual
atau otomatis, perbedaan dalam tenaga mesin/cc, jenis 4x4 atau 4x2 dst)
2. Keterkaitan antara penjualan dan harga .
3. F test yaitu untuk menentukan apakah ada hubungan antara dependent dan
independent variable.
3. R square atau Multiple Coeffisient of Determination adalah merupakan hasil yang
mengukur proporsi dari variasi dependent variable dengan independent variable.
Coeffisient of determination mengukur persentase variasi pada Y yang dijelaskan
oleh variable-variable X. Jadi itu merupakan pengukuran yang penting mengenai
kesesuaian model regresi dengan data yang ada atau dengan kata lain mengukur
kekuatan hubungan linear antara Y dengan sejumlah variable dari X.
Persamaan :
Honda CRV: Tahun
Y x1 X 2
2005 7000 3 255 2004 6.701 2 242 2003 10.130 2 230 2002 5.288 2 214 2001 4.854 1 180
*penjualan sd April 2005, data di setahunkan,prediksi Y = b0 + b x + b x 1 1 2 2
Penjualan adalah fungsi dari jumlah tipe dan harga
dengan program SPSS/Excel, maka diperoleh :
bo= - 7.596,710
x 1= -2004,742
x2 = 82,073
persamaan adalah :
y = -7.596,710 - 2004,742 x1 + 82,073 x2
ANOVA Table adalah sbb :
Source of Sum of Degrees of Mean Square F Ratio Sig
Variation squares Freedom
Regression 5.969.061 2 2.984.530,655
Error 11.242.554 2 5.621.276,945
Total 17.211.615 4
0,531 0,653
R = 0,610
R square = 0,373
Ulasan :
Dilihat dari persamaan di atas, slope x1 Honda CRV adalah negative (-2004,742)
sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah tipe berbanding terbalik dengan tingkat
penjualan unit, sedangkan harga memiliki slope positif (+82,073) menjelaskan bahwa
tingkat harga berbanding lurus dengan tingkat penjualan unit.
Hasil F test menunjukkan hasil 0,531
Dalam hal Honda CRV, R = 0,372 atau 37,2% sehingga artinya dalam hal ini
37,2 % dari unit penjualan diterangkan oleh kombinasi 2 independent variable Harga dan
jumlah tipe. Angka ini sangat rendah sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
beberapa factor lain yang lebih penting dan berpengaruh terhadap tingkat penjualan
Honda CRV dibandingkan harga dan jumlah tipe.
2
Persamaan :
Suzuki Escudo/vitara/sidekick :
Tahun
Y x 1 X2
2005 5.472 5 203 2004 6.613 5 224 2003 5.556 4 190 2002 3.395 4 180 2001 4.747 2 165
Catatan: Penjualan 2005 adalah penjualan sd bulan Mei 2005, sehingga untuk itu harus di setahun-kan Y = b0 + b1x1 + b2x2
dengan menggunakan SPSS/excel maka diperoleh :
b0 = -7.732,048
x1 = -980,807
x2 = 87,38
persamaan adalah :
y = -7.732,048 -980,807 x + 87,38 x 1 2
ANOVA Table adalah sbb :
Source of
Variation
Sum of
squares
Degrees of
Freedom
Mean Square F Ratio Sig.
Regression 4.577.894 2 2.288.947,21
Error 1.073.211 2 536.605,39
Total 5.651.105 4
4,266 0,19
R = 0,900
R square = 0,810
Ulasan :
Dilihat dari persamaan di atas, slope x1 Suzuki adalah negative (-980,807
sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah tipe berbanding terbalik dengan tingkat
penjualan unit sedangkan harga memiliki slope positif (+87,38) menjelaskan bahwa
tingkat harga berbanding lurus dengan tingkat penjualan unit.
Hasil F test menunjukkan hasil 4,266
Dalam hal Suzuki, R2 = 0,810 atau 81% sehingga artinya dalam hal ini 81 % dari
unit penjualan diterangkan oleh kombinasi 2 independent variable Harga dan jumlah tipe.
Angka ini tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua factor tersebut adalah penting
dan berpengaruh terhadap tingkat penjualan Suzuki.
Persamaan :
Nissan XTrail
Tahun
Y X1 x2
2005 8.427* 2 271 2004 7.131 2 271 2003 3.400 2 271 2002 350 1 318 2001 71 1 318
*Penjualan Nissan XTrail sd bulan April 2005 mencapai 2.809 unit
Y = a + b1x1 + b2x2
Penjualan adalah fungsi dari jumlah tipe dan harga
dengan metode eliminasi, maka diperoleh :
b = 41.452,606 0
x = 6.639,470 1
x = - 129,975 2
persamaan adalah :
y = 41.452,606 + 6.639,470 x � 129,975 x 1 2
ANOVA Table adalah sbb :
Source of
Variation
Sum of
squares
Degrees of
Freedom
Mean Square F Ratio Sig.
Regression 44.781.414 1 44.781.413,63
Error 13.662.489 3 4.554.163,056
Total 58.443.903 4
9,833 0,052
R = 0,875 R square = 0,766 Ulasan :
Dilihat dari persamaan di atas, slope x1 pada Nissan XTrail adalah positive
(+6.639,470) sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah tipe berbanding lurus dengan
tingkat unit penjualan sedangkan harga memiliki slope negatif (-129,975) menjelaskan
bahwa tingkat harga berbanding terbalik dengan tingkat penjualan unit.
Hasil F test menunjukkan hasil 9,833
Dalam hal Nissan XTrail, R = 0,766 atau 76,6% sehingga artinya dalam hal ini
76,6 % dari unit penjualan diterangkan oleh kombinasi 2 independent variable harga dan
jumlah tipe. Angka ini sangat tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua faktor ini
merupakan faktor yang sangat penting dan berpengaruh terhadap tingkat penjualan.
2
Dari uraian ketiga besar pemain di kelas SUV, maka dapat dilihat perbandingan
sebagai berikut :
Keterangan CRV Suzuki Nissan B 0 -7.596,710 -7.732,048 41.542,606 X 1 -2.004,742 -980,807 10,24 X2 82,073 87,38 -129,975 R 0,589 0,9 0,875 R2 0,347 0,810 0,766 F test 0,531 4,266 9,833 Sig 0,653 0,190 0,052
Pada CRV dan Suzuki, jumlah tipe berbanding terbalik dengan penjualan tetapi
tidak demikian halnya dengan Nissan, dimana jumlah tipe berbanding lurus. Sedangkan
untuk harga, CRV dan XTrail menunjukkan harga berbanding lurus dengan penjualan
dengan slope yang kira-kira sama artinya harga bergerak searah dengan penjualan.
Dalam hal Nissan XTrail, harga berbanding terbalik dengan penjualan,
dimana harga barang turun, maka penjualan meningkat. Hal ini terjadi pada saat Nissan
XTrail mulai merubah strateginya dari mendatangkan Nissan XTrail CBU menjadi CKD
dimana harga bisa jauh lebih murah. Di lain pihak ternyata masyarakat sudah mulai jenuh
dengan model CRV yang sudah memasuki era tahun ke 8 sehingga masyarakat mulai
melihat jenis mobil yang lain.
Tingkat tingginya pengaruh jumlah varian dan harga terhadap penjualan
berpengaruh pada Nissan dan Suzuki tetapi tidak pada CRV. Hal ini dapat dilihat pada R
square Nissan dan Suzuki yang cukup tinggi yaitu 0,81 dan 0,766 sedangkan pada CRV
hanya 0,347