Bab IV Analisa dan Pembahasan -...
Transcript of Bab IV Analisa dan Pembahasan -...
44
Bab IV
Analisa dan Pembahasan
4.1. Gambaran Umum
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui kinerja Ac split TCL 3/4
PK mengunakan refrigeran R-22 dan refrigeran MC-22. Pengujian kinerja Ac split
TCL 3/4 PK mengunakan refrigeran R-22 dan MC-22 ini dibagi atas 4 variasi
tekanan yaitu tekanan 15 psia, 30 psia, 45 psia dan 60 psia tanpa pembebanan pada
remot kontrol suhu evaporator 20 oC kondisi high cool.
4.2. Perhitungan Data
4.2.1 Perhitungan Data R-22
Sebelum dilakukan perhitungan kinerja Ac split TCL 3/4 PK yang meliputi
kerja kompresi, daya kompresor, kapasitas kompresor, efek refrigerasi, kapasitas
evaporator dan koefisien kinerja (COP) terlebih dahulu harus menghitung laju aliran
massa yang mengalir didalam sistem. Disini diasumsikan bahwa pada saluran
evaporator terjadi perpindahan panas secara sempurna antara refrigeran yang
mengalir didalam pipa dengan udara yang mengalir disekitarnya, sehingga kenaikan
suhu refrigeran sebagai penyebab turunnya temperatur udara pada keluaran
evaporator. Hal yang sama dianggap terjadi pada kondensor.
Perhitungan data untuk refrigeran R-22 pada tekanan 15 psia, suhu
evaporator 20 oC pada posisi high cool dan data yang dihitung diketahui dari Tabel A-
3 hasil rata-rata data pengujian refrigeran R-22. Maka untuk contoh perhitungannya
mengikuti langkah sebagai berikut :
1. Kalor yang diserap refrigeran pada evaporator (Arismunandar Wiranto, Saito
Heizo, 2000).
Q udara evaporator = ( udara x CPudara x T)evaporator
45
Dimana :
Untuk udara dan CP udara pada temperature Tin = 25.28 oC
udara = 1,18549776 Kg/m3 (dari Tabel B1)
CP udara = 1,00568624 Kj/Kg oC (dari Tabel B1)
udara = (Vudara x A)evap x udara
= 2,35 m/s x 0,002641 m2 x 1,18549776 Kg/m3
= 0,00735689 Kg/s
T = 25,28 oC – (-4,62)oC
= 28,7 oC
Seingga Qudara evaporator adalah :
Q udara evaporator = 0,008390984 Kg/s x 1,00568624 Kj/Kg oC x 29,87 oC
= 0,221221809 Kj/s
2. Efektifitas perpindahan panas
Dimana :
Q = Laju perpindahan panas sesungguhnya
Qmax = Laju perpindahan panas maksimum yang mungkin
Sisi udara panas pada temperatur ruangan Tin = 25,28 oC diperoleh
oC (dari Tabel B1)
(dari Tabel B1)
Laju aliran kapasitas panas
( )
( )
46
Sisi udara dingin pada temperatur Tout = -4,62 oC
(dari Tabel B1)
( )
Laju aliran kapasitas dingin
( )
( )
( )
` ( )
( )
( ( ))
3. Laju aliran massa refrigeran pada evaporator
, maka
Dimana besarnya kalor yang diterima udara dengan nilai efektifitas perpindahan
panas pada evaporator adalah 21% , maka :
47
1 4evaph h h
255,8702 / 208,4805 /kj kg kj kg
47,3897 /kj kg
Sehingga didapat laju aliran massa refrigeran adalah :
Selanjutnya hasil perhitungan laju aliran massa untuk refrigeran R-22 suhu
evaporator 20 oC pada posisi high cool untuk variasi tekanan yang lain dapat dilihat
pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Laju Aliran Massa Refrigeran R-22 Suhu
Evaporator 20 oC pada Posisi High Cool
P udara
Kg/m3 udara
Kg/s Cpudara
Kj/Kg oC T oC
Qudara evap
Kj/s Q ref evap
Kj/s hevap Kj/Kg
ref
Kg/s Psia Kg/cm2
15 1.0545 1.18549776 0.00735689 1.00568624 29.9 0.221221809 0.046035867 47.3897 0.000971432
30 2.109 1.18860504 0.008474752 1.00568096 26 0.221595303 0.056955061 49.637875 0.001147411
45 3.1635 1.19298348 0.010396185 1.0056752 23.92 0.250056678 0.069511991 50.543825 0.001375282
60 4.218 1.2011754 0.011577771 1.0056596 21.93 0.255372413 0.083615194 50.93965 0.001641456
Dari perhitungan laju aliran massa refrigeran pada evaporator kondisi
tekanan 15 psia suhu evaporator 20 oC pada posisi high cool untuk R-22 diperoleh
Mref = 0,000971432 Kg/s, selanjutnya dapat digunakan untuk menghitung
parameter-parameter yang lain meliputi :
1. Kerja Kompresi
48
2. Daya Kompresor
( )
3. Kapasitas Kondensor
( )
( )
4. Katup Ekspansi
( )
( )
5. Efek Refrigeransi (RE)
6. Kapasitas Pendinginan
( )
( )
7. Koefisien Kinerja
(
)
= 3,3 (dibulatkan)
49
Selanjutnya untuk perhitungan variasi tekanan pada refrigeran R-22 suhu
evaporator 20 oC pada posisi high cool yang meliputi : laju aliran refrigeran, kerja
kompresor, efek refrigerasi dan COP dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Table 4.2 Hasil Perhitungan Mref, Qe, Qc, Pkomp dan COP untuk refrigeran R-22
suhu evapaporator 20 oC pada posisi High Cool
P ref
Kg/s
We Kj/Kg
Pkomp
Kj/s
h2-h3 Kj/Kg
Qc Kj/s
RE Kj/Kg
Qe Kj/s
COP Psia Kg/cm
2
15 1.0545 0.000971432 14.3667 0.013858493 171.1248 0.166236093 47.3897 0.046035867 3.3
30 2.109 0.001147411 12.4932 0.013956189 169.6043 0.194605841 49.6379 0.056955061 3.97
45 3.1635 0.001375282 10.0768 0.014285159 169.2571 0.232776135 50.5438 0.069511991 5.02
60 4.218 0.001641456 8.7027 0.014334858 171.3992 0.281344369 50.9397 0.083615194 5.85
4.2.2. Perhitungan Data MC-22
Sebagai contoh perhitungan refrigeran MC-22 diambil tekanan 15 psia, suhu
evaporator 20 oC posisi high cool data yang dihitung diketahui dari Tabel hasil
pengujian Refrigeran MC-22. Urutan perhitungan sama seperti perhitungan R-22
yaitu :
1. Kalor yang diserap refrigerant pada evaporator
Q udara evaporator = ( udara x CPudara x T)evaporator
Dimana :
Untuk udara dan CPudara pada temperature Tin = 26,83 oC
udara = 1,17820036 Kg/m3 (dari Tabel B1)
CP udara = 1,00569864 Kj/Kg oC (dari Tabel B1)
udara = (Vudara x A)evap x udara
= 3,05 m/s x 0,002641 m2 x 1,176364 Kg/m3
= 0,009489528 Kg/s
T = 26,83 oC – (-10.17) oC
= 37 oC
50
Seingga Qudara evaporator adalah :
Q udara evaporator = 0,009489528 Kg/s x 1,00569864 Kj/Kg oC x 37 oC
= 0,353113418 Kj/s
2. Efektifitas perpindahan panas
Dimana :
Q = Laju perpindahan panas sesungguhnya
Qmax = Laju perpindahan panas maksimum yang mungkin
Sisi udara panas pada temperatur ruangan Tin = 26,83 oC diperoleh
Kg o (dari Tabel B1)
(dari Tabel B1)
Laju aliran kapasitas panas
( )
( )
Sisi udara dingin pada temperatur Tout = -10,17 oC
oC (dari Tabel B1)
(dari Tabel B1)
Laju aliran kapasitas dingin
( )
( )
51
( )
` ( )
( )
( ( ) )
3. Laju aliran massa refrigeran pada evaporator
maka,
Dimana besarnya kalor yang diterima udara dengan nilai efektifitas perpindahan
panas pada evaporator adalah 12,16% , maka :
Sehingga didapat laju aliran massa refrigeran adalah :
52
Selanjutnya hasil perhitungan laju aliran massa refrigeran MC-22 suhu
evaporator 20 oC pada posisi high cool untuk variasi tekanan yang lain dapat dilihat
pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Laju Aliran Massa Refrigeran MC-22 suhu
evaporator 20 oC pada posisi high cool
P udara
Kg/m3 udara
Kg/s
Cpudara Kj/Kg oC
T oC
Qudara evap
Kj/s Q ref evap
Kj/s hevap
Kj/kg ref
Kg/s Psia Kg/cm2
15 1.0545 1.17820036 0.009489528 1.00569864 37 0.353113418 0.042940518 104.2366 0.000411952
30 2.109 1.18319084 0.010154623 1.00569016 30.84 0.314950552 0.055641374 109.5046 0.000508119
45 3.1635 1.18832256 0.011045939 1.00568144 24.56 0.272829575 0.07137849 114.2064 0.000624996
60 4.218 1.19331304 0.012195258 1.00569016 18.02 0.221009012 0.082759889 120.7648 0.000685298
Dari perhitungan laju aliran massa refrigeran pada evaporator kondisi
tekanan 15 psia suhu evaporator 20 oC pada kondisi high cool untuk MC-22 diperoleh
Mref = 0,000411952 Kg/s, selanjutnya dapat dihitung parameter-parameter yang
meliputi :
1. Kerja Kompresi
2. Daya Kompresor
( )
53
3. Kapasitas Kondensor
( )
( )
4. Katup Ekspansi
( )
5. Efek Refrigeransi (RE)
6. Kapasitas Pendinginan
( )
( )
7. Koefisien Kinerja
(
)
Selanjutnya untuk perhitungan variasi tekanan pada refrigeran MC-22 pada
suhu evaporator 20 oC pada posisi high cool yang meliputi : laju aliran refrigeran,
kerja kompresor, efek refrigerasi dan COP dapat dilihat pada Tabel 4.4.
54
Table 4.4 Hasil Perhitungan Mref, Qe, Qc, Pkomp dan COP untuk refrigeran MC-
22 suhu evapaporator 20 oC pada posisi high cool
P ref
Kg/s We
Kj/kg Pkomp
Kj/s h2-h3 Kj/Kg
Qc Kj/s
RE Kj/Kg
Qe Kj/s
COP Psia Kg/cm
2
15 1.0545 0.000411952 29.5945 0.012191512 331.1576 0.136421147 104.2366 0.042940518 3.52
30 2.109 0.000508119 26.9607 0.013417597 329.0824 0.167212989 109.5046 0.055641374 4.06
45 3.1635 0.000624996 22.0065 0.013699248 326.4658 0.204039681 114.2064 0.07137849 5.19
60 4.218 0.000685298 19.5792 0.013753956 329.7306 0.225963867 120.7648 0.082759889 6.17
4.3. Perhitungan Daya Listrik
4.3.1. Perhitungan Daya Listrik Refrigeran R-22
Sebagai contoh perhitungan daya listrik untuk refrigeran R-22 diambil pada
tekanan 15 psia, maka dapat diketahui :
(dari Tabel A-3)
(dari Tabel A-3)
Selanjutnya untuk hasil perhitungan daya listrik refrigeran R-22 variasi
tekanan yang lain dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Daya Listrik Refrigeran R-22
P V
Volt
I
Amper
P
Kw Psia Kg/cm2
15 1.0545 210 2.6 0.564
30 2.109 210 2.7 0.567
45 3.1635 210 2.8 0.588
60 4.218 210 2.9 0.609
55
4.3.2. Perhitungan Daya Listrik Refrigeran MC-22
Perhitungan daya listrik untuk refrigeran MC-22 dihitung seperti perhitungan
pada refrigeran R-22. Untuk hasil perhitungan daya listrik refrigeran MC-22 dapat
dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Daya Listrik Refrigeran MC-22
P V
Volt
I
Amper
P
Kw Psia Kg/cm2
15 1.0545 210 2.3 0.483
30 2.109 210 2.4 0.504
45 3.1635 210 2.5 0.525
60 4.218 210 2.6 0.546
4.4. Analisa Hasil Pengujian
Pada uraian berikut ini akan dijelaskan tentang perbandingan hasil
perhitungan kinerja Ac split merk TCL 3/4 PK dan konsumsi daya listrik Ac split
merk TCL 3/4 PK mengunakan refrigeran R-22 dan refrigeran MC-22 posisi suhu
evaporator 20 oC pada kondisi high cool dan tanpa pembebanan. Hasil perhitungan
data akan ditampilkan dalam bentuk grafik. Hal tersebut digunakan uuntuk
mempermudah dalam analisa data dan kesimpulan. Untuk grafik hubungan daya
kompresor terhadap tekanan dapat dilihat pada Gambar 4.1, grafik hubungan efek
refrigerasi terhadap tekanan dapat dilihat pada Gambar 4.2, grafik hubungan
kapasitas pendinginan terhadap tekanan dapat dilihat pada Gambar 4.3, Grafik
hubungan koefisien kinerja (COP) terhadap tekanan dapat dilihat pada Gambar 4.4
dan grafik hubungan konsumsi daya listrik terhadap tekanan dapat dilihat pada
Gambar 4.5.
56
4.4.1. Hubungan Daya Kompresor Terhadap Tekanan
Gambar 4.1 Grafik Hubungan Daya Kompresor Terhadap Tekanan
Dari gambar 4.1 grafik hubungan daya kompresor terhadap tekanan terlihat
bahwa daya kompresor refrigeran R-22 pada tekanan 15 psia, 30 psia 45 psia dan 60
psia adalah 0.013858 Kj/s, 0.013956 Kj/s, 0.014385 Kj/s dan 0.014335 Kj/s.
Sedangkan untuk refrigeran MC-22 pada tekanan 15 psia, 30 psia , 45 psia dan 60
psia adalah 0.12192 Kj/s, 0.013418 Kj/s, 0.013699 Kj/s dan 0.013754 Kj/s. Dari
gambar 4.1 grafik hubungan daya kompresor terhadap tekanan dapat disimpulkan
bahwa dengan naiknya tekanan pada P1 (katup hisap kompresor) maka
mengakibatkan naiknya daya kompresor. Untuk refrigeran R-22 mengalami kenaikan
sebesar 2.3% sedangkan untuk refrigeran MC-22 mengalami kenaikan sebesar 9.1%.
0.011
0.0115
0.012
0.0125
0.013
0.0135
0.014
0.0145
150.2140.114
300.2720.142
450.320.17
600.3780.198
Tekanan (Psia)
Day
a K
om
pre
sor
(Kj/
s)
Massa R-22 (Kg) Massa MC-22 (Kg)
R-22
MC-22
57
4.4.2. Hubungan Efek Refrigerasi Terhadap Tekanan
Gambar 4.2 Grafik Hubungan Efek Refrigerasi Terhadap Tekanan
Dari gambar 4.2 grafik hubungan efek refrigerasi terhadap tekanan terlihat
bahwa efek refrigerasi refrigeran R-22 pada tekanan 15 psia, 30 psia, 60 psia dan 60
psia adalah 47.3897 Kj/kg, 49.6378 Kj/kg, 50.5438 Kj/kg dan 50.9396 Kj/kg.
Sedangkan untuk refrigeran MC-22 pada tekanan 15 psia, 30 psia, 45 psia dan 60 psia
adalah 104.2366 Kj/kg, 109.5046 Kj/kg, 114.2064 Kj/kg dan 120.7648 Kj/kg. Dari
gambar 4.2 grafik hubungan efek refrigerasi terhadap tekanan dapat disimpulkan
bahwa dengan naiknya tekanan pada P1 (katup hisap kompresor) maka efek
refrigerasi semakin naik juga. Untuk refrigeran R-22 mengalami kenaikan sebesar
6.97% dan untuk refrigeran MC-22 mengalami kenaikan sebesar 13.69%.
0
20
40
60
80
100
120
140
150.2140.114
300.2720.142
450.320.17
600.3780.198
Tekanan (Psia)
Efe
k R
efri
gera
si (
Kj/
Kg)
Massa R-22 (Kg)
Massa MC-22 (Kg)
R-22
MC-22
58
4.4.3. Hubungan Kapasitas Pendinginan Terhadap Tekanan
Gambar 4.3 Grafik Hubungan Kapasitas Pendinginan Terhadap Tekanan
Dari gambar 4.3 grafik hubungan kapasitas pendinginan terhadap tekanan
terlihat bahwa laju aliran massa refrigeran R-22 pada tekanan 15 psia, 30 psia , 45
psia dan 60 psia adalah 0.000971432 Kj/s, 0.001147411 Kj/s, 0.001375282 Kj/s dan
0.001641456 Kj/s. Sedangkan untuk refrigeran MC-22 pada tekanan 15 psia, 30 psia,
45 psia dan 60 psia adalah 0.000411952 Kj/s, 0.000508119 Kj/s, 0.000624996 Kj/s
dan 0.000685298 Kj/s. Dari gambar 4.3 grafik hubungan kapasitas pendinginan
terhadap tekanan maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas pendinginan mengalami
kenaikan dikarenakan tekanan pada P1 (katup hisab kompresor) mengalami kenaikan.
Untuk refrigeran R-22 mengalami kenaikan sebesar 44.94% dan untuk refrigeran
MC-22 adalah sebesar 48.11%.
0.035
0.045
0.055
0.065
0.075
0.085
0.095
150.2140.114
300.2720.142
450.320.17
600.3780.198
Tekanan (Psia)
Kap
asit
as P
en
din
gin
an (
Kj/
s)
Massa R-22 (Kg)
Massa MC-22 (Kg)
R-22
MC-22
59
4.4.4. Hubungan Koefisien Kinerja (COP) Terhadap Tekanan
Gambar 4.4 Grafik Hubungaan COP Terhadap Tekanan
Dari gambar 4.4 grafik hubungan COP terhadap tekanan terlihat bahwa COP
refrigeran MC-22 pada tekanan 15 psia, 30 psia, 45 psia dan 60 psia adalah 3.52,
4.06, 5.19 dan 6.17. sedangkan untuk refrigeran R-22 pada tekanan 15 psia, 30 psia,
45 psia dan 60 psia adalah 3.3, 3.97, 5.01 dan 5.85. Dari gambar 4.4 grafik hubungan
COP terhadap tekanan maka dapat disimpulkan bahwa dengan naiknya tekanan pada
P1 (katup hisap kompresor) maka COP juga akan mengalami kenaikan. Untuk
refrigeran R-22 mengalami kenaikan sebesar 43.65% dan untuk refrigeran MC-22
adalah sebesar 42.9%. Dari gambar 4.4 grafik hubungan COP terhadap tekanan
terlihat bahwa COP refrigeran MC-22 lebih tinggi dibandingkan dengan COP
refrigeran R-22 maka dapat disimpulkan bahwa refrigeran MC-22 mempunyai
koefisien kinerja yg lebih baik 5.1% dari refrigeran R-22.
3
3.5
4
4.5
5
5.5
6
6.5
150.2140.114
300.2720.142
450.320.17
600.3780.198
Tekanan (Psia)
CO
P
Massa MC-22 (Kg)
Massa R-22 (Kg)
R-22
MC-22
60
4.4.5. Hubungan Konsumsi Daya Listrik Terhadap Tekanan
Gambar 4.5 Grafik Hubungan Konsumsi Daya Listrik Terhadap Tekanan
Dari gambar 4.5 grafik daya listrik terhadap variasi tekanan dapat dilihat
bahwa daya listrik untuk refrigeran R-22 pada tekanan 15 psia, 30 psia, 45 psia dan
60 psia adalah 0.546 Kw, 0.567 Kw, 0.508 Kw dan 0.609 Kw sedangkan untu
refrigeran MC-22 pada tekanan yang sama dengan refrigeran R-22 adalah 0.483 Kw,
0.504 Kw, 0.525 Kw dan 0.546 Kw. Dari gambar grafik 4.5 juga terlihat bahwa daya
listrik untuk refrigeran MC-22 lebih rendah 10.35% dibandingkan dengan daya listrik
refrigeran R-22 maka dapat disimpulkan bahwa alat pengkondisian udara yang
menggunakan refrigeran MC-22 lebih hemat konsumsi enegi listrik 10.35% dari pada
yang menggunakan refrigeran R-22.
0.4
0.45
0.5
0.55
0.6
0.65
150.2140.114
300.2720.142
450.320.17
600.3780.198
Tekanan (Psia)
Day
a Li
stri
k (K
w)
Massa MC-22 (Kg) Massa R-22 (Kg)
R-22
MC-22