BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Industri Otomotif di ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB...
Transcript of BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Industri Otomotif di ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/BAB...
27
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Industri Otomotif di Indonesia
Industri otomotif boleh dikatakan industri yang terus berkembang walaupun
sempat terjadi krisis global di dunia, jumlah permintaan untuk transportasi bertumbuh
dengan pesatnya. Masyarakat membutuhkan kendaraan untuk berpindah dari satu
tempat ke tempat lain secara aman dan cepat. Penduduk yang makin edukatif bahkan
mencari kendaraan berdasarkan fitur daripada hanya sekedar kendaraan untuk
transportasi. Dengan aturan yang jelas, masyarakat berharap akan pilihan kendaraan
yang lebih banyak. Fenomena ini menunjukan bahwa permintaan pasar untuk
kendaraan yang lebih baik akan terus meningkat.
Secara garis besar industri otomotif beroda empat di Indonesia terbagi atas
kendaraan commercial dan non-commercial/passengers. Dimana kendaraan
commercial merupakan jenis kendaraan yang biasa digunakan untuk usaha dengan
tipe seperti pick up, truk, bis dll. Sedangkan non-commercial/passengers merupakan
tipe kendaraan yang digunakan untuk keperluan pribadi. Jenis non-
commercial/passengers sendiri terbagi atas sedan, non sedan 4x2 dan non sedan 4x4
dll.
28
Tabel 4.1 Angka Penjualan Otomotif Indonesia (sumber : internal NMI)
FY 2006 FY 2007 FY 2008 FY 2009 FY 2010 (APR‐AUG) Sedan 17,390 30,730 28,995 25,878 15,435
Hatchback 36,099 55,330 69,575 50,225 32,185
MPV 138,711 183,356 218,473 254,413 143,422 SUV (4x2 & 4x4) 16,668 68,282 65,532 67,789 37,480
Van 5,274 5,843 13,443 7,664 4,719
Total Passengers 214,142 343,541 396,018 405,969 233,241
Pick up 64,636 77,303 93,193 82,283 52,812
Truck & Bus 39,518 64,876 83,248 71,638 46,932
Total Commecial 104,154 142,179 176,441 153,921 99,744
GRAND TOTAL 318,296 485,720 572,459 559,890 332,985
Selama kurun waktu lima tahun terakhir, data wholes sales repor tmenunjukan
bahwa industri otomotif mengalami pertumbuhan yang positif. Didalam penjualan
mobil di Indonesia mobil jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) memiliki volume
penjualan tertinggi kemudian disusul oleh mobil jenis Sport Utility Vehicle (SUV) ,
kondisi ini dikarenakan dengan adanya kebiasaan masyarakat Indonesia yang senang
bepergian dengan jumlah penumpang yang banyak seperti bepergian dengan sanak
saudara. Dengan adanya kebiasan tersebut maka penjualan mobil dengan kemampuan
memuat jumlah penumpang yang banyak memiliki tingkat penjualan yang tinggi.
Kemudian SUV pun menjadi banyak pilihan bagi masyarakat Indonesia
dikarenakan SUV dapat dikatakan jenis mobil yang tangguh untuk menghadapi
kondisi jalanan Indonesia yang dapat dikatakan kurang baik. Selain itu SUV menjadi
pilihan konusmen Indonesia khususnya kota-kota besar karena masih seringnya
terdapat genangan-genangan air dijalan saat musim penghujan dimana mobil jenis
SUV dapat melewati genangan-genangan tersebut dengan baik. Selain hal-hal tersebut
yang ditawarkan oleh mobil SUV adalah faktor kenyamanan untuk dikendarai.
29
5% 6% 5% 5% 5%
11% 11% 12% 9% 10%
44% 38% 38% 45% 43%
5% 14% 11%12% 11%
2%1%
2%1%
1%
33% 29% 31% 27% 30%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
FY 2006 FY 2007 FY 2008 FY 2009 FY 2010 (APR‐AUG)
Sedan Hatchback MPV SUV (4x2 & 4x4) Van Commercial
Grafik 4.1 Perbandingan penjualan otomotif Indonesia (internal NMI)
Grafik 4.2 Penjualan SUV di Indonesia (internal NMI)
4.2 Profil Nissan Motor Indonesia
Nissan pertama kali masuk secara resmi ke Indonesia pada tahun 1969 dengan
nama Datsun melalui Agen Tunggal PT Indokaya yang didirikan oleh H. Abdul
Wahab Affan bersama dengan saudara-saudaranya. Jenis kendaraan yang diproduksi
pada tahun itu adalah pick up, multi purpose (jip) dan sedan dengan produksi rata-rata
6.6% 3.6% 2.6% 1.7%
25.3% 28.8% 32.1% 38.8% 47.6% 46.2% 48.1%
68.1% 67.6% 65.3% 59.4% 52.3% 53.7% 51.4%
0.0% 0.0% 0.0% 0.1% 0.0% 0.1% 0.5%
0.0% 0.0% 0.0%
2,174 2,2672,504
5,295
4,758
5,893
1,871
CY '03 CY '04 CY 05 2006* FY '07 FY '08 FY '09
Premium SUVHigh SUVMed SUVLow SUVTotal
2,4472,287
1,480 1,5331,636
3,084
2,845
2,447
8114464 32 0 0 0
726804
653549
2,807
1,112
0 0 0 2 2 3 240
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
CY '03 CY '04 CY 05 2006* FY '07 FY '08 FY '09
Low SUVMed SUVHigh SUVPremium SUV
30
750 unit/bln yang dipasarkan di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya,
Bali, Lampung, Bengkulu, Palembang, Padang, Balikpapan, Ujung Pandang, Medan
dan Menado.
Pada tahun 1974 PT. Indokaya memproduksi Datsun Sena yang penggunaan
kandungan lokalnya mencapai 75% guna memenuhi anjuran pemerintah untuk
menjalankan program lokasasi bagi kendaraan roda empat.Dan produksi rata-rata
mencapai 250 unit perbulan.
Pada 14 April 1981, keagenan tunggal Datsun di pegang oleh PT Wahana
Wirawan. Produksi awalnya adalah Multi Purpose Vehicle ( Jeep Nissan Patrol
2800cc 4WD) dan sedan Nissan laurel, Sunny dan Stanza (khusus untuk taksi).
Disamping menjual kendaraan Nissan kepada umum, PT. Wahana Wirawan juga
memasarkan kendaraan taksi di seluruh Indonesia.
Pada tahun 1984 di bentuk perusahaan baru bernama PT. Nayaka Wirawan yang
berfungsi sebagai Sole Distributor sedangkan PT. Wahana Wirawan sendiri tetap
sebagai pemegang Agen Tunggal Nissan di Indonesia. Pada akhir 1986, PT. Nayaka
Wirawan di jual kepada Indomobil Group dan tahun 1989 PT. Nayaka Wirawan di
bubarkan dan selanjutnya didirikan PT. Indocitro Buana pada tanggal 23 November
1989.
Pada Era 90-an daerah pemasaran Nissan meliputi Jakarta, Semarang, Surabaya
untuk sedan dan Jeep.Pada tahun 1989 kendaraan yang di pasarkan adalah jenis sedan
seperti Nissan dan Cefiro.Dan Nissan Sunny dijual untuk taksi mengganti Nissan
Stanza.
31
Dengan perjalanan waktu terjadi perubahan model yaitu Nissan Sentra diganti
dengan Nissan Genesis. Pada saat itu, Nissan belum memiliki Assembling Plant
sendiri, unit-unit CKD masih di assembling di Volvo ISMAC yang berlokasi di Ancol,
akan tetapi mengingat kapasitas penjualan meningkat, yaitu rata-rata 400 unit per
bulan, Indomobil bekerjasama dengan Marubeni dan Nissan motor Co. Jepang
memutuskan untuk mendirikan Assembly Plant sendiri dengan nama ISMAC Nissan
Manufaktur atau di singkat INM di Cikampek Jawa Barat. Perusahaan ini bersama-
sama dengan Nissan Motor Co. Jepang merencanakan akan mendirikan Manufaktur
Engine dipakai didalam negeri dan di ekspor kembali ke Jepang. Mengingat kapasitas
produksinya yang tinggi, maka selain kendaraan Nissan, INM juga memproduksi
kendaraan merk lainnya seperti Volvo, Ssangyong, Vw dan lain-lain. Untuk
pemasaran Nissan di Indonesia, Pt. Indocitra Buana mengangkat beberapa panyalur
dan bengkel Nissan di beberapa kota di seluruh Indonesia.
Pada 26 Agustus 1997 dengan tujuan untuk mengembangkan bisnis retailer di
Nissan Gropup, didirikanlah PT. Indomobil Trada Nasional atau disingkat dengan PT.
Intan. Meskipun secara hukum perusahaan tersebut telah didirikan semenjak tahun
1997, namun karena kondisi krisis ekonomi yang melanda Indonesia secara umum,
PT. Indomobil Trada Nasional baru aktif beroperasi pada Januari 2000.
Pada 1 November 1999, PT. Indobuana Autoraya resmi bergabung dengan
Nissan Group. Pendirian PT. Indobuana Autoraya melengkapi struktur perusahaan
dalam group Nissan Ssangyong menjadi sebagai berikut :
• PT. Wahana Wirawan sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk Nissan.
• PT. Indocitra Buana sebagai Sole Distributor Merk Nissan.
• PT. Indomobil Trada Nasional sebagai Sales Operation ( Retailer ).
32
• PT. Indobuana Autoraya sebagai Agen Tunggal dan pemegang Merk
SsangYong.
Namun kerjasama ini berakhir setelah pihak Nissan Jepang menjadi pemegang
saham mayoritas dan pengelolaan bisnis SsyangYong di jalankan oleh Indomobil
Volvo pada Oktober 2001. Saat ini PT. Indomobil Trada Nasional mengkhususkan
diri pada jenis usaha perdagangan kendaraan bermotor baik New Cars maupun Used
Cars, Acessories Shop, maupun bengkel perwakilan Nissan.
Kantor Cabang yang dimiliki PT Indomobil Trada Nasional adalah :
Sunter
Halim, sebagai bengkel perwakilan Nissan
MT Haryono, khusus showroom
Pondok Indah
Pantai Indah Kapuk
Kebon Jeruk ( Showroom mobil baru dan bekas, accessories shop)
Pada pertengahan tahun 2001 dengan telah bergabungnya Nissan dengan
Renault secara International, maka di Indonesiapun di jalinlah kerjasama antara
Indomobil Group dalam hal ini di wakili oleh PT. Auto Euro Indonesia dan Renault
Perancis untuk memasarkan kendaraan Renault di Indonesia dengan dukungan awal
management, jaringan pemasaran dan layanan purna jual Nissan.
Saat ini, struktur perusahaan Nissan adalah sebagai berikut :
1. PT. Nissan Motor Indonesia sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk
Nissan.
2. PT. Nissan Motor Distributor Indonesia sebagai Sole Distributor Merk Nissan.
33
3. PT. Wahana Wirawan sebagai Sales Operation ( Join Penyalur ).
4. PT. Indomobil Trada Nasional sebagai Sales Operatio ( Retailer ).
5. PT. Auto Euro Indonesia sebagai Agen Tunggal dan Pemegang Merk Renault.
Untuk Kedepannya, Nissan semakin optimis dapat memperluas pangsa pasarnya
di Indonesia dengan dukungan penuh dari Nissan Jepang selaku pemegang sahan
terbesar, produk-produk Nissan unggulan, jaringan pemasaran yang semakin luas dan
dukungan dari para pencinta kendaan Nissan sendiri yang selama ini merasa puas
atas pelayanan purna jual Nissan.
4.2.1 Gambaran Umum Nissan Motor Indonesia
4.2.1.1 Struktur Organisasi
Untuk mewujudkan fungsi dari keseluruhan yang Nissan Motor Indonesia
lakukan diperlukan struktur organisasi yang tepat guna mencapai hasil dari yang
perusahaan inginkan ke depannya. Adapun struktur organisasi dari Nissan Motor
Indonesia adalah sebagai berikut :
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Nissan Motor Indonesia
President Director
Vice President Director (Nat sales & Promotion)
Deputy Director (AFS, CR & IS)
Deputy Director (CP, FAT, GA & HR)
Vice President Director
(Production)
Senior Manager (Nissan College)
34
1) President Director membawahi :
a. Vice President Director (Penjualan dan Promosi Nasional)
Vice President Director ini bertanggung jawab pada departemen yang
mengerjakan penjualan dan juga promosi. Beberapa departemen yang
terkait seperti departemen pemasaran, penjualan, product planning dll.
b. Deputy Director (AFS, CR dan IS)
Deputy Director ini bertanggung jawab pada departemen yang
melakukan after sales, customer relation dan juga information system.
c. Deputy Director (CP, FAT dan GA)
Deputy Director ini bertanggung jawab kepada President Director
untuk mengatur departemen-departemen yang terkait seperti corporate
planning, financial accounting dan general affair.
d. Vice President Director (Produksi)
Vice President Director ini bertanggung jawab penuh mengenai
keseluruhan di lantai produksi. Dan bertanggung jawab langsung ke
President Director.
e. Senior Manager (Nissan College)
Senior Manager ini sepenuhnya bertanggung jawab mengenai internal
perkembangan karir pekerja di Nissan Motor Indonesia dan
bertanggung jawab langsung ke President Director.
4.2.2 Visi dan Misi
Dalam menjalankan fungsinya Nissan Motor Indonesia memiliki visi dan misi.
Visi dari Nissan Motor Indonesia adalah “Enriching Peoples Lives” dengan kata lain
Nissan Motor Indonesia ingin memperkaya kehidupan setiap individu.
35
Gambar 4.2 Visi dari Nissan Motor Indonesia (internal NMI)
Misi dari Nissan Motor Indonesia adalah menyediakan produk dan jasa
otomotif secara unik dan inovatif yang menghasilkan nilai keberhasilan yang tinggi
bagi semua pengguna kendaraan.
4.3 Deskripsi Kasus
Dunia Otomotif roda empat Indonesia pada saat ini memiliki tingkat
persaingan yang sangat ketat. Para Automaker atau perusahaan pembuat kendaraan
berlomba-lomba untuk dapat menaikan target penjualannya, salah satu yang sering
dilakukan oleh para perusahaan ini adalah melakukan “minor change”. Minor change
adalah “melakukan perubahan baik dari sisi dalam maupun luar kendaraan yang telah
ada sebelumnya”.
Nissan Motor Indonesia pun ikut melakukan minor change pada produk yang
dikeluarkan. Salah satunya adalah minor change pada Nissan Xtrail, alasan
dikeluarkannya model Nissan Xtrail minor change ini oleh Nissan Motor Indonesia
dikarenakan dengan dikeluarkannya New CRV oleh Honda.
36
Sebelumnya Nissan maupun Honda memiliki jumlah penjualan yang dapat
dikatakan selalu beriringan untuk produk SUV nya yaitu Nissan Xtrail dan Honda
CRV, namun dengan minor change yang dilakukan oleh Honda untuk CRV nya
penjualan antara Nissan dan Honda menjadi berbeda. Honda mengalami tingkat
penjualan yang tinggi meninggalkan Nissan Xtrail. Setahun kemudian pada tahun
2008 Nissan Motor Indonesia mengeluarkan Nissan Xtrail minor change namun
volume penjualan Nissan Xtrail minor change tidak dapat menyamai Honda CRV.
71316195
2608 2441
42305029
2320
6701 6701
2696
18128
15000
10950
9034
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
20000
CY 2004 CY 2005 CY 2006 FY 2007 FY 2008 FY 2009 FY 2010 (Apr‐Aug)
NISSAN X‐TRAIL HONDA CRV
CRV minor change
Xtrail minor change
Grafik 4.3 Grafik penjualan Nissan Xtrail dan Honda CRV (internal NMI)
dari gambar tersebut dapat dilihat volume penjualan Honda CRV setelah melakukan
minor change pada tahun 2007 dibandingkan dengan Nissan X trail setelah
melakukan minor change pada setahun berikutnya memiliki kenaikan volume
penjualan yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan volume penjualan X Trail
setelah melakukan minor change pada tahun 2008.
4.3.1 Analisa Produk
4.3.1.1 Nissan X trail
37
Nissan Motor Indonesia merupakan salah satu pemain di industri otomotif di
Indonesia.Nissan sendiri berpusat di Jepang, Nissan sudah berpengalam dalam
menciptakan sebuah mobil. Nissan sendiri melakukan berbagai macam riset sebelum
mengeluarkan produknya. Di Nissan Motor Indonesia sendiri sebelum meluncurkan
produk barunya pasti melakukan riset market sebelumnya untuk mengetahui kondisi
produk yang akan diluncurkan di Indonesia sesuai dengan keinginan pasar atau tidak.
Tabel 4.2 Penjualan Nissan Xtrail (internal NMI)
Ketika Nissan Xtrail pertama kali diluncurkan di Indonesia sebagai salah satu
produk dari Nissan Motor Indonesia (NMI), Xtrail mendapatkan sambutan yang baik
karena Xtrail sangat mewakili dari sebuah mobil SUV yakni, berpenampilan macho,
tangguh dan nyaman. Xtrail dirasa dapat menjawab keinginan konsumen Indonesia
khususnya Jakarta yang membutuhkan mobil yang dapat melewati kondisi berlubang
yang umum di jalanan Jakarta serta banyaknya genangan air pada musim hujan.
38
Gambar 4.3 Nissan Xtrail (kiri) dan Nissan Xtrail MC (kanan)
Gambar 4.4 Nissan Xtrail MC (kiri) dan Nissan Xtrail (kanan)
Gambar 4.5 Nissan Xtrail (kiri) dan Nissan Xtrail MC (kanan)
39
Spesifikasi dari Nissan Xtrail minor change diantaranya :
Tabel 4.3 Spesifikasi Nissan Xtrail Minor Change (brosur Xtrail)
40
4.3.1.2 Honda CRV
Honda CRV diluncurkan pertama kali oleh Honda Prospect Motor sebagai
medium SUV pertama yang mengusung konsep cross over.Honda Prospect Motor
adalah perwakilan Honda Jepang di Indonesia. Honda Prospect Motor sudah berdiri
dari maret 1999 dan memiliki pabrik di Karawang yang mulai beroperasi pada
februari 2003.Honda CRV itu sendiri sudah mengalami 3 kali minor change di dunia
juga di Indonesia.
Gambar 4.6 Honda CRV generasi pertama dan kedua
Gambar 4.7 Honda CRV minor change (generasi ketiga)
Penjualan Honda CRV itu sendiri sangat mengalami peningkatan yang pesat
setelah melakukan minor change pada generasi ketiga. Dapat dilihat pada tabel 4.4
mengenai volume penjualan dari Honda CRV berdasarkan dari data wholesales report.
41
Tabel 4.4 Penjualan Honda CRV (internal NMI)
Honda CRV dijual di Indonesia terbagi atas 3 grade dan memiliki beberapa
perbedaan spesifikasi pada tiap-tiap gradenya.
Tabel 4.5 Spesifikasi dari Honda CRV (brosur Honda CRV)
42
4.3.1.3 Komparasi Nissan Xtrail MC dan Honda CRV MC
Melihat dari persaingan produk SUV antara Nissan dan Honda. Penulis ingin
memperlihatkan perbedaan produk antara Nissan Xtrail MC dan Honda CRV MC
diantaranya perbedaan bentuk luar, dalam dan juga spesifikasinya.
Gambar 4.8 Tampak depan Nissan Xtrail MC dan Honda CRV
Gambar 4.9 Tampak belakang Nissan Xtrail MC dan Honda CRV
Perbedaan yang cukup menonjol dari Nissan Xtrail MC dan juga Honda CRV
ini dapat dilihat dari bentuk Nissan Xtrail yang cenderung berbentuk kotak sedangkan
Honda CRV cenderung berbentuk bulat.
43
Gambar 4.10 Interior Nissan Xtrail MC
Gambar 4.11 Interior Honda CRV MC
Jika melihat interior diantara Nissan Xtrail MC dan juga Honda CRV MC
terdapat perbedaan yang mendasar yakni penggunaan warna untuk interiornya.
Dimana Nissan Xtrail MC lebih didominasi warna hitam sedang untuk Honda CRV
MC lebih didominasi warna beige.
44
Tabel 4.6 spek komparasi Nissan Xtrail MC dan Honda CRV MC (internal NMI)
4.4 Hasil dan Analisa Customer
Penulis melakukan penyebaran kuisioner untuk memudahkan analisa
selanjutnya. Hasil dari customer survey ini dibagi lagi menjadi beberapa aspek-aspek
yang lebih kecil meliputi aspek penampilan, aspek performa, aspek kenyamanan dan
aspek hal lainnya (harga, merek, after sales service dan lain lain)
Perumusan masalah pada bab sebelumnya sudah menjelaskan bahwa fokus penelitian
penulis adalah minor change yang dilakukan oleh Nissan Motor Indonesia terhadap
produknya yakni Xtrail, maka penulis melakukan penyebaran kuisioner secara acak
guna mencari tahu masukan dan keinginan dari sebuah mobil SUV yang nantinya
hasil dari kuisioner ini dapat menjadi acuan untuk melakukan minor change.
45
Dari 70 kuisioner yang dibagikan, penulis mengumpulan 62 dimana jumlah
kuisioner yang valid adalah 50.
Penyebaran kuisioner ini dilakukan hanya sebanyak 70 karena terbatas oleh waktu
pengerjaan tesis dan juga terbatas dengan responden yang memenuhi kriteria
(contoh : Usia dan juga wilayah tinggal responden). Adapun kuisioner ini terdiri dari
lima aspek yang dianalisa diantaranya :
• Customer profile
• Penampilan
• Performa
• Kenyamanan
• Aspek lainnya
• Informasi
4.4.1 Customer Profile
Kuisioner mencoba untuk mengetahui profil dari responden dengan
memberikan pertanyaan – pertanyaan mengenai mereka. Profil personal seperti usia,
jenis kelamin, domisili dan pendidikan ditanyakan untuk mengetahui gambaran dari
konsumen yang kelak akan membeli sebuah mobil SUV. Dari kuisioner ini disebar
dengan target responden yang sudah ditentukan usianya, yakni dari usia 25-45 tahun ,
dimana yang menjadi target adalah usia 30-45 tahun karena pada usia tersebut dirasa
kemampuan untuk membeli sebuah mobil SUV sudah dimiliki.
46
70%
30%
Jenis Kelamin
Pria Wanita
Grafik 4.4 Jenis kelamin
Dari hasil kuisioner didapat 30% dari jumlah responden adalah wanita
sedangkan 70% adalah Pria. Dan rata-rata dari responden itu berusia 25-34 tahun
kemudian disusul dengan usia 35-44 tahun.
54%34%
12%
Usia
<25 25‐34 35‐44 >44
Grafik 4.5 Usia
penulis juga menemukan bahwa 82% dari responden itu berpendidikan sarjana tingkat
1 dan 10% berpendidikan diploma kemudian 6% sarjana tingkat 2.
47
2% 10%
82%
6%
Pendidikan
SD/SMP SMU Sederajat Diploma S1 S2/S3
Grafik 4.6 Tingkat pendidikan
Dari kuisioner ini pun penulis mendapatkan 100% dari responden yang
mengisi kuisioner memiliki pekerjaan/profesi sebagai pegawai swasta. Penulis pun
mendapatkan informasi mengenai wilayah dari respondennya dimana 28% tinggal di
wilayah BODETABEK (Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi), 22% di wilayah
Jakarta Selatan, 20% di wilayah Jakarta Barat, 18% di wilayah Jakarta Timur , 8% di
wilayah Jakarta Utara dan sisanya sebanyak 4% berada di wilayah Jakarta Pusat.
100%
Pekerjaan/Profesi
PNS/TNI Pegawai SwastaWiraswasta Mahasiswa/iBelum bekerja
Grafik 4.7 Jenis pekerjaan/profesi
48
22%4%
8%18%20%
28%
Wilayah Tinggal
Jaksel Jakpus Jakut Jaktim Jakbar Bodetabek
Grafik 4.8 Wilayah tinggal
Dan penulis pun mendapatkan informasi dari responden pada saat ini
mengenai kepemilikan jenis mobil saat ini. Dan dari hasil kuisioner ini didapatkan
34% responden memiliki jenis mobil MPV (Multi Purpose Vehicle), 29% memiliki
SUV (Sport Utility Vehicle), 24% memiliki City Car/Hatchback dan sisanya lain-lain.
34%
29%
24%
13%
Mobil saat ini
MPV SUV City Car/Hatchback lain2
Grafik 4.9 Mobil saat ini
dari hasi ini pun penulis mendapatkan alasan-alasan dari responden menggunakan
mobil yang mereka gunakan. Dari 34% responden yang menggunakan jenis mobil
MPV memiliki alasan dengan kemampuan dari MPV untuk dapat memuat banyak
dikarenakan mereka membutuhkan mobil untuk keluarga. Penulis pun mendapatkan
alasan dari 29% yang menggunakan SUV dikarenakan dari ketangguhan yang
dimiliki SUV dalam menghadapi kondisi jalanan Jabodetabek dimana banyak jalan
yang berlubang dan genangan air di musim penghujan. Atas dasar hal tersebut 29%
49
responden memilih SUV untuk dikendarai. 24% dari responden yang menggunakan
City Car/Hatchback memiliki alasan mereka tinggal di kota besar seperti Jabodetabek
dimana tingkat kemacetan sangat tinggi membuat mereka lebih memilih city car
dikarenakan city car terkenal dengan keiritan serta kemudahan dalam dikendarai di
kala kemacetan.
4.4.2 Penampilan
Kuisioner ini ingin mencari tahu mengenai pendapat serta keinginan dari
konsumen mengenai beberapa aspek yang penting untuk berada di kendaraan jenis
SUV. Didalam kuisioner ini penulis mencoba untuk menanyakan mengenai
pentingnya aspek penampilan dari sebuah kendaraan jenis SUV yang nantinya para
responden akan menjawab “ya” atau “tidak” mengenai beberapa bagian dari aspek
penampilan yang ditanyakan di kuisioner. Pada aspek penampilan penulis membagi
beberapa pertanyaan, pertanyaan pertama mengenai pentingnya tampilan luar dari
sebuah kendaraan SUV, dari pertanyaan ini sebanyak 96% dari responden menjawab
bahwa tampilan luar itu mempengaruhi mereka untuk membeli sebuah SUV. Alasan
mereka mengapa tampilan luar itu penting dikarenakan tampilan luar merupakan
penilaian pertama saat melihat sebuah kendaraan, khususnya SUV. SUV dirasa
harus memiliki penampilan yang tangguh,kuat dan modern. Sedangkan 4%
menjawab tidak penting karena 4% responden ini memiliki alasan bahwa mobil
SUV ini lebih diutamakan dari performa dan spesifikasi yang dimiliki.
Pada bagian pertanyaan kedua penulis menanyakan seberapa penting ukuran
kendaraan SUV bagi para responden. Dan 92% responden menjawab penting
dengan alasan kendaraan jenis SUV harus dapat memberikan kelegaan disaat
dikendarai dan ditumpangi sedangkan 8% menjawab tidak penting karena dengan
50
ukuran yang besar akan dapat mempengaruhi ke fleksibelitas saat dikendarai dijalan
perkotaan.
Penulis pun mendapatkan 54% responden menyatakan penting dengan
tersedianya pilihan warna namun 46% responden pun menyatakan bahwa
ketersediaan pilihan warna bukan menjadi prioritas utama untuk sebuah kendaraan
jenis SUV. Dari responden yang menyatakan bahwa pilihan warna itu penting
dikarenakan mereka merasa ingin dapat berbeda dengan pembeli lainnya. Sedangkan
bagi yang merasa ketersediaan warna itu tidak penting dikarenakan mereka lebih
memilih fungsi dari kendaraan dibandingkan dari penampilannya itu sendiri.
96% 92%
54%
4% 8%
46%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Tampilan Luar Ukuran Mobil SUV Ketersediaan Pilihan Warna
tidak
ya
Grafik 4.10 Tampilan luar, ukuran dan ketersediaan warna
Pada aspek penampilan pun penulis memberikan pertanyaan kepada responden
mengenai bentuk kendaraan SUV seperti apa yang mereka lebih sukai. Penulis
memberikan pilihan jawab yakni bentuk Boxy (kotak) atau Streamline (bulat) . Dan
dari 90% responden mengatakan lebih menyukai desain yang streamline karena
merasa model tersebut lebih modern dan alasan mereka tidak memilih yang berbentuk
boxy dikarenakan boxy itu cenderung terlihat lebih kuno. Berbeda dengan 10%
responden yang menjawab desain boxy, mereka menjawab desain boxy dikarenakan
51
desain boxy itu terlihat lebih tangguh macho dan kuat. Sedangkan 10% responden
yang tidak memilih bentuk streamline dikarenakan bentuk streamline itu tidak
mewakili dari desain SUV yang tangguh, macho dan kuat.
10%
90%
Bentuk SUV
Boxy Streamline
Grafik 4.11 Bentuk SUV
Selain pertanyaan mengenai bentuk SUV, penulis pun menanyakan mengenai
warna pilihan apa yang menjadi pilihan utama dari responden untuk menjadi warna
sebuah kendaraan jenis SUV. Dan penulis pun mendapatkan jawaban dari
prosentase terbesar menjawab warna hitam menjadi pilihan para responden untuk
kendaraan jenis SUV dikarenakan untuk menunjukan dan mengentalakan desain
yang tangguh dan kuat dari sebuah SUV. Responden yang menjawab warna hitam
menjadi warna pilihan sebanyak 54%. Sedangkan responden yang menjawab warna
lain lebih memiliki alasan karena warna-warna seperti merah, abu-abu, silver dan
putih itu lebih ke warna favorit mereka.
54%
6%10%
24%6%
Warna
Hitam Abu‐abu Merah Silver Putih
52
Grafik 4.12 Warna pilihan
4.4.3 Performa
Pada aspek performa penulis membagi beberapa pertanyaan-pertanyaan
diantaranya. Kekuatan mesin, irit bahan bakar, ground clearance (jarak permukaan
tanah dengan batas bawah kendaraan) dan ukuran bagasi. Dari pertanyaan mengenai
penting atau tidaknya kekuatan mesin untuk sebuah kendaraan jenis SUV, dari total
responden 92% menjawab bahwa kekuatan mesin itu penting dikarenakan bagi
pandangan responden kekuatan mesin itu merupakan bagian dari ketangguhan yang
harus dimiliki oleh sebuah kendaraan jenis SUV. Sedangkan 8% responden menjawab
tidak penting karena mereka berpikir dengan mesin yang kuat akan membuat mesin
menjadi tidak irit bahan bakar.
Kemudian untuk bagian berikutnya mengenai iritnya bahan bakar. 92%
responden menjawab penting untuk sebuah SUV itu irit bahan bakar, karena SUV ini
mereka lebih gunakan untuk di dalam kota nantinya. Dikarenakan dengan kondisi
kemacetan di dalam kota maka mereka menyatakan untuk sebuah SUV yang mereka
inginkan harus irit bahan bakar. Lain halnya dengan 8% responden yang menjawab
bahwa irit bahan bakar itu tidak penting untuk sebuah SUV dikarenakan mereka
mengetahui konsekuensi jika ingin memiliki SUV dengan mesin yang kuat dan
memiliki tenaga yang besar mereka harus rela untuk konsumsi bahan bakar yang lebih
banyak.
Dan untuk ground clearance 72% dari responden menginginkan untuk sebuah
SUV memiliki ground clearance yang tinggi dikarenakan kondisi jalan yang suka
tergenang pada musim penghujan dan mereka menjawab ini penting dikarenakan
53
mereka mengendarai SUV untuk sehari hari. Sedangkan 28% tidak mementingkan
sebuah SUV untuk memiliki ground clearance yang tinggi dikarenakan mereka tidak
merasa tinggal di wilayah yang terkena genangan pada musim penghujan serta
wilayah tempat tinggal mereka memiliki jalanan yang sudah baik.
Bagian lainnya yang penulis tanyakan pada aspek performa adalah ukuran
bagasi itu menjadi hal yang penting atau tidak bagi responden untuk sebuah mobil
SUV. Dan 66% dari responden menjawab ukuran bagasi itu penting sedangkan 34%
menjawab tidak penting.66% responden yang menjawab penting karena mereka
merasa sebuah mobil SUV itu harus dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan
sehingga ukuran bagasi menjadi hal yang penting bagi mereka. Sedangkan yang
menjawab tidak penting karena mereka merasa denga besaranya ukuran bagasi akan
mempengaruhi dari ukuran mobil, dimana ukuran mobil menjadi pemikiran mereka
dengan ukuran bagasi yang besar.
92% 92%72% 66%
8% 8%28% 34%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Kekuatan Mesin Irit Bahan Bakar Ground Clearance
Ukuran Bagasi
tidak
ya
Grafik 4.13 Kekuatan mesin, bahan bakar, ground clearance dan ukuran bagasi
54
4.4.4 Kenyamanan
Pada aspek kenyamanan penulis menanyakan kepada responden mengenai
penting atau tidaknya kenyamanan mengemudi untuk sebuah kendaraan SUV.98%
responden menjawab kenyamanan mengemudi itu penting untuk sebuah SUV. Karena
mereka memiliki alasan mengemudi SUV ini untuk sehari-hari ataupun bepergian
keluar kota, oleh karena itu kenyamanan mengemudi itu sangat penting.
98%
2%
Kenyamanan Mengemudi
ya tidak
Grafik 4.14 Kenyamanan mengemudi
Selain kenyamanan mengemudi pada aspek kenyamanan penulis menanyakan
mengenai kelapangan baris ke -2 pada kendaraan jenis SUV. Dan 84% responden
menjawab kelapangan baris ke-2 itu penting dikarenakan mereka beberapa waktu
menjadi penumpang dan mereka juga membawa keluarga sehingga kelapangan baris
ke -2 pun menjadi hal penting, sedangkan 16% responden yang menjawab kelapangan
baris ke-2 itu tidak penting karena mereka memiliki alasan bahwa kendaraan ini tidak
ada orang lain yang mengemudi, sehingga mereka tidak memerlukan kelapangan baris
ke-2.
55
84%
16%
Kelapangan Baris ke‐2
ya tidak
Grafik 4.15 Kelapangan baris ke-2
Pada aspek kenyamanan ini penulis pun menanyakan pertanyaan untuk
mengetahui prioritas dari responden mengenai apa yang mereka inginkan untuk
sebuah SUV. Dan penulis pun mendapatkan 34% menjawab interior mewah, 26%
kedap suara, 24% adanya baris ketiga, 12% bagasi yang lapang dan 4% menjawa hal
lainnya. Alasan dari prosentase terbesar yakni keinginan dari interior yang mewah itu
menandakan mereka tidak hanya menginginkan tampilan luar yang baik akan tetapi
mereka juga menginginkan kenyamanan serta tampilan yang mewah dari sebuah SUV,
dan 26% pun menginginkan SUV ini kedap suara dikarenakan mereka juga
menginginkan faktor kenyamanan berkendara saat didalam kendaraan jenis SUV.
Alasan dari responden yang menginginkan adanya baris ke-3 dari sebuah kendaraan
jenis SUV dikarenakan mereka menginginkan sewaktu-waktu akan membawa
penumpang lebih, SUV ini dapat memenuhi keinginan yang semestinya dilakukan
oleh mobil MPV. Dan adapun alasan sebanyak 12% mengenai bagasi lapang lebih
karena mereka membayangkan jika mengendarai SUV ini keluar kota dan harus
membawa peralatan dan perlengkapan yang banyak maka mereka membutuhkan
bagasi yang lapang.
56
24%
12%
26%
34%
4%
Prioritas Responden
Baris ke‐3 Bagasi Lapang Kedap SuaraInterior Mewah Hal Lainnya
Grafik 4.16 Prioritas responden
4.4.5 Aspek Lain
Pada aspek lain penulis menanyakan beberapa bagian- bagian yang sekiranya
akan dapat menambahkan informasi keinginan dari responden terhadap kendaraan
jenis SUV. Adapun yang ditanyakan penulis adalah harga, merek, kemudahan
perawatan dan suku cadang, keamanan dan citra model sebelumnya.
82% 80%
100%88%
72%
18% 20%12%
28%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Faktor Harga Merek/Brand Kemudahan Perawatan dan Suku Cadang
Keamanan (Airbag, ABS,EBD+BA dll)
Citra/Image Model Sebelumnya
tidak
ya
Grafik 4.17 Aspek lainnya
Penulis mendapatkan informasi sebanyak 82% dari responden merasa harga
itu menjadi faktor yang mempengaruhi mereka membeli kendaraan jenis SUV,
sedangkan 18% menyatakan harga tidak mempengaruhi mereka ketika membeli
kendaraan jenis SUV dikarenakan mereka lebih mengikuti keinginan ingin memiliki
dibandingkan menghitung harga dari kendaraan SUV tersebut. Biasanya kondisi
57
seperti ini dapat terjadi jika responden tersebut tidak memilki masalah didalam
kondisi keuangan mereka. Selain harga penulis pun menanyakan ke responden
mengenai pengaruh merek terhadap keputusan mereka di dalam membeli kendaraan
jenis SUV dan didapatkan 80% menjawab merek mempengaruhi mereka didalam
membeli sebuah kendaraan jenis SUV dan alasan mereka diantaranya menyangkut
harga jual kembali. Sedangkan yang tidak memikirkan merek mereka memiliki alasan
lebih kepada merek tersebut menawarkan spesifikasi seperti apa. Dan 100% dari
responden menjawab kemudahan perawatan dan suku cadang menjadi hal yang sangat
mempengaruhi mereka saat membeli kendaraan SUV, hal ini dikarenakan mereka
membeli kendaraan untuk jangka waktu yang lama sehingga jika perawatan dan suku
cadangnya sulit akan menyulitkan mereka.
Untuk faktor keamanan, 88% menjawab ketersediaan fasilitas keamanan di
kendaraan SUV mempengaruhi mereka ketika akan membeli sebuah kendaraan SUV
seperti ketersediaan ABS, EBD+BA dan juga adanya airbag. 12% menyatakan tidak
penting dikarenakan menurut mereka fitur keamanan seperti ABS, EBD+BA tidak
begitu penting untuk kondisi berkendara di Indonesia dan standar Indonesia tidak
membutuhkan sampai kepada fitur tersebut. Untuk faktor lainnya seperti citra/image
dari model sebelumnya apakah mempengaruhi responden ketika ingin membeli
kendaraan jenis SUV, 72% responden menjawab penting karena mereka sangat
melihat model sebelumnya untuk dijadikan indikator perbandingan dengan model saat
ini. Sedangkan 28% menjawab tidak dikarenakan mereka merasa tidak ada hubungan
antara citra/image dari model saat ini dengan yang lalu. Mereka lebih melihat model
saat ini menawarkan spesifikasi seperti apa.
58
4.4.6 Informasi
Pada aspek informasi disini penulis lebih ingin mengetahui lebih fokus kepada
responden seandainya mereka sudah akan membeli sebuah kendaraan jenis SUV.
Pada bagian pertama dari aspek ini penulis menanyakan “Jika responden memutuskan
membeli sebuah kendaraan, apakah jenis SUV menjadi pilihan pertama atau kedua”.
Dari 50% responden menjawab SUV ini menjadi kendaraan pertama sedangkan 46%
menjawab kendaraan kedua. 4% menjawab lain-lain berarti mereka tidak akan
memilih kendaraan jenis SUV untuk mereka kendarai. Selain menjadi kendaraan
pertama atau kedua penulis pun menanyakan mengenai SUV ini nantinya akan
dipakai harian atau tidak. Dan 46% responden SUV ini akan dipakai harian sedangkan
40% menjawab SUV ini akan dipakai untuk acara lain.
50%46%
4%
SUV menjadi Kendaraan Pertama atau Kedua
Pertama Kedua Lain‐lain
Grafik 4.18 SUV menjadi kendaraan pertama atau kedua
52%48%
SUV untuk Harian atau tidak
Harian Akhir Pekan
59
Grafik 4.19 SUV untuk harian atau tidak
kemudian pada bagian ini penulis ingin mengetahui lebih dalam mengenai
kepekaan responden terhadap merek yang menjual produk SUV di pasaran. Disini
penulis menanyakan merek apa yang terlintas di pikiran responden mengenai merek
mana yang identic dengan mobil jenis SUV. Dan penulis mendapatkan 36%
responden menjawab Honda sebagai merek yang mereka kenal untuk sebuah mobil
SUV, 22% Nissan,16% Toyota ,12% Mitsubishi, 12% merek lain dan 2% mazda.
36% responden menjawab Honda dengan sangat mengetahui Honda CRV sebagai
produk SUV disusul dengan responden yang mengetahui Nissan Xtrail sebagai
produk SUV dari Nissan.
36%
22%
16%
2%
12%
12%
Kepekaan Merek/Brand untuk SUV
Honda Nissan Toyota Mazda Mitsubishi Lain‐lain
Grafik 4.20 Kepekaan merek untuk SUV
Pada bagian berikutnya penulis lebih tegas mengarahkan ke pertanyaan yang
langsung ingin mengetahui pilihan dari responden guna mengetahui jawaban dan
masukan dari penelitian yang penulis lakukan. Disini penulis menanyakan pertanyaan
pilihan antara Nissan Xtrail atau Honda CRV yang akan dipilih oleh responden untuk
sebuah SUV pilihan. Dan penulis mendapatkan 62% persen menjawab Honda CRV
dan 32% menjawab Nissan Xtrail dan 6% tidak memilih. Dari 62% responden yang
memilih Honda CRV penulis mendapatkan alasan mengapa mereka memilih Honda
60
CRV dikarenakan tampilan luarnya yang elegan serta modern dan mereka tidak
memilih Nissan Xtrail karena modelnya yang boxy dan terlihat kuno. Akan tetapi
32% yang menjawab Nissan Xtrail dikarenakan lebih memilih dari spek yang
ditawarkan serta cukup banyak juga yang memberikan alasan suka dengan tampilan
luar dari Nissan Xtrail karena terlihat lebih gagah untuk sebuah SUV. Dan 6% yang
tidak memilih lebih dikarenakan mereka tidak suka kedua mobil tersebut, mereka
lebih memiliki dari merek dan model yang berbeda seperti Mazda dengan CX-7 nya.
32%
62%
6%
Xtrail atau CRV ?
Xtrail New CRV Tidak Memilih
Grafik 4.21 Xtrail atau CRV
setelah penulis mendapatkan jawaban dari pilihan responden mengenai Nissan Xtrail
dan Honda CRV, disini penulis mencoba kembali menghimpun masukan dari
keseluruhan responden mengenai aspek-aspek aja yang sebenarnya mereka inginkan
untuk sebuah mobil SUV. Aspek yang tertinggi dan penting bagi responden ini adalah
aspek lain sebanyak 30%, akan tetapi aspek lain ini terbagi dari beberapa bagian
diantaranya ada harga, pelayanan setelah pembelian dan lain-lain. Selain Aspek hal
lain, yang paling penting bagi responden untuk sebuah SUV ternyata performa dan
yang kedua adalah penampilan. Dari kedua faktor tersebut hanya terdapat selisih 2%
mengenai kepentingan dari aspek penampilan maupun performa, sedangkan yang
ketiga sebanyak 16% adalah faktor kenyamanan yang dipilih oleh responden untuk
sebuah SUV.
61
26% 28%
16%
30%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
Penampilan Performa Kenyamanan Hal lain (harga, after sales service dll)
Aspek Terpenting untuk SUV Responden
Grafik 4.22 Aspek terpenting untuk SUV