BAB IV

16
BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancang bangun Penelitian Penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran.( Mardalis, 1995). a. Jenis Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang akan diangkat yaitu hubungan tentang hubungan berat badan lahir rendah dengan frekuensi kejadian ISPA 0-4 tahun di wilayah Puskesmas Tanggulangin. Maka penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian kuantitatif karena penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang tidak memerlukan analisis statistik (data berupa angka) 35

description

ikm

Transcript of BAB IV

Page 1: BAB IV

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Rancang bangun Penelitian

Penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang

dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati

dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran.( Mardalis, 1995).

a. Jenis Penelitian

Sehubungan dengan permasalahan yang akan diangkat yaitu

hubungan tentang hubungan berat badan lahir rendah dengan frekuensi

kejadian ISPA 0-4 tahun di wilayah Puskesmas Tanggulangin. Maka

penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian kuantitatif karena

penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang tidak memerlukan

analisis statistik (data berupa angka) tetapi hanya untuk memperoleh

kebenaran mengenai apa yang ingin diketahui.

b. Tahap-tahap Penelitian

Tahap-tahap penelitian dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga

tahap ntara lain:

1. Menentukan masalah penelitian, dalam tahap ini peneliti mengadakan

studi pendahuluan.

2. Pengumpulan data, pada tahap ini peneliti mulai dengan menentukan

Sumber data, yaitu; buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan,

35

Page 2: BAB IV

dari segenap individu yang berkompeten di Puskesmas Tanggulangin,

pada tahap ini diakhiri dengan pengumpulan data dengan menggunakan

metode angket (kuosioner), observasi, wawancara dan dokumentasi.

3. Analisis dan penyajian data, yaitu; menganalisis data dan akhirnya

ditarik kesimpulan.

c. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Data Kualitatif

Data Kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat

atau uraian sehingga tidak dapat dihitung. Adapun data kualitatif dalam

penelitian ini meliputi:

a. Data tentang latar belakang obyek penelitian yang meliputi berdiri

dan berkembangnya Puskesmas Tanggulangin.

b. Data tentang berat badan lahir rendah dengan frekuensi kejadian

ISPA pada usia 0-4 tahun di wilayah Puskesmas Tanggulangin.

2) Data Kuantitatif

Yang dimaksud data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam

bentuk angka. (Mardalis, 1995). Dalam hal ini adalah data yang

berhubungan dengan:

a. Jumlah berat badan lahir rendah.

b. Jumlah usia anak 0-4 tahun.

d. Sumber Data

Untuk mendapatkan suatu data, harus diketahui dari mana sumber

datanya. Sedangkan pengertian sumber data itu sendiri adalah subyek

36

Page 3: BAB IV

dimana data itu diperoleh. (Suharsimi Arikunto, 2002). Hal ini bertujuan

untuk memudahkan peneliti dalam mendapatkan data-data yang diperoleh.

Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah:

1) Kepustakaan, yaitu sumber data yang berupa buku-buku atau

literatur yang berkaitan dengan topik pembahasan.

2) Lapangan, yaitu sumber data yang diperoleh dari penelitian baik

secara langsung maupun tidak langsung. Dalam hal ini terdiri dari

manusia dan non manusia.

Sumber data manusia yaitu semua personel yang berada di

tempat penelitian. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini

adalah kepala rumah sakit, dokter, staf rumah sakit dan pasien.

Sedangkan sumber data non manusia yaitu berupa dokumen-dokumen

yang diperoleh dari lapangan dan sifatnya sebagai pelengkap dari data

diatas.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. (Suharsimi

Arikunto, 2002) . Hal ini dimaksudkan apabila seseorang ingin meneliti

semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian. Adapun yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah semua anak berusia 0 sampai 4 tahun

yang mengalami ISPA. Akan tetapi karena sangat terbatasnya waktu dan

37

Page 4: BAB IV

tenaga, maka penulis hanya mengambil sebagian dari pasien di Puskesmas

Tanggulangin yang berjumlah 240 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak

diselidiki. (Djarwanto, Ps, 1990). Mengingat jumlah populasi yang lebih

dari 100 orang, maka dalam penelitian ini diambil penelitian sampel.

Karena jumlah populasi yang ada tidak memungkinkan untuk diteliti

semuanya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Suharsimi Arikunto yang

mengatakan bahwa “apabila subyek peneliti kurang dari 100 orang, lebih

baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya adalah populasi. Akan

tetapi bila subyeknya lebih dari 100 orang, maka diperbolehkan untuk

mengambil sampel 10%-15% atau 20%-25% atau lebih sesuai dengan

kemampuan waktu, tenaga dan dana yang dimiliki penulis.” . (Suharsimi

Arikunto, 2002).

Berdasarkan pernyataan diatas dan jumlah populasi yang lebih dari

100, maka peneliti mengadakan penelitian sampel. Adapun sampel yang

diambil adalah sebesar 20% dari jumlah populasi 159 anak berusia 0

samapi 4 tahun yang mengalami BBLR. Jadi jumlah yang diambil sampel

dalam penelitian ini adalah 30 anak berusia 0 samapi 4 tahun yang

mengalami BBLR dari 240 anak.

38

Page 5: BAB IV

3. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil

sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya. (Margono,1994).

Adapun cara pengambilan sampel ada dua cara peneliti adalah random

sampling, dan non random sampling adalah suatu penarikan sampel

random dimana prosedur sampling dimana disetiap elemen dalam populasi

mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

(Margono,1994).

Pada penelitian ini subyek penelitian ditentukan menggunakan non

random dengan teknik purposive sampling dimana pengambilan sampel

ditentukan berdasarkan pertimbangan tertentu sehingga dapat mewakili

karakteristik populasi dan sesuai dengan variabel yang diteliti

(sastroasmoro, 2008).

C. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (independent)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Berat Badan Lahir Rendah.

2. Variabel Tergantung (dependent)

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah frekuensi ini kejadian

ISPA pada anak usia 0-4 tahun.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian : Puskesmas Tanggulangin

39

Page 6: BAB IV

2. Waktu Penelitian : pada bulan September - Desember 2015

E. Instrumen Penelitian

Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan instrumen berupa

data sekunder yaitu rekam medis anak 0-4 tahun yang mengalami BBLR

dengan ISPA.

D. Karakteristik Sampel Penelitian

1. Kriteria Inklusi :

Anak usia 0-4 tahun yang datang ke puskesmas tanggulangin dan

mengalami BBLR.

2. Kriteria Ekslusi

Kriteria Ekslusi dalam penelitian ini yaitu bayi yang mengalami infeksi

dalam saluran pernafasan .

F. Definisi Operasional Variabel

1. BBLR (berat badan lahir rendah) adalah bayi baru lahir yang berat

badannya saat lahir kurang dari 2500 gram.

2. Tidak BBLR dalam penelitian ini adalah :

1) Berat badan lahir cukup (BBLC) : bayi yang lahir dengan berat

badan 2500-4000 gram)

2) Berat badan lahir besar (BBLB) : bayi yang lahir dengan berat

badan lebih dari 4000 gram.

40

Page 7: BAB IV

3. Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi saluran pernapasan dan akut,

dengan pengertian sebagai berikut: Infeksi adalah masuknya

Mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembangbiak sehingga

menimbulkan penyakit. Saluran pernapasan adalah organ mulai dari

hidung hingga Alveoli beserta organ Adneksanya seperti sinus, rongga

telinga tengah dan pleura.

4. Frekuensi kejadian ISPA adalah tingkat keseringan balita terserang ISPA

dalam 1 tahun. Dikategorikan atas :

a. Tidak sering (< 7 kali pertahun)

b. Sering (7-9 kali pertahun)

H. Prosedur Penelitian/ Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data. (Suharsimi Arikunto, 2002). Sedangkan

instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut

menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. (Suharsimi Arikunto, 2002).

a. Observasi

Observasi dapat diartikan sebagai suatu study yang bersifat

sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan cara

mengamati dan mencatat. (Mardalis, 1995).

Dalam hal ini peneliti akan menggunakan observasi secara

langsung yaitu pengamatan dan pencatatan secara langsung terhadap

41

Page 8: BAB IV

gejala-gejala yang diselidiki dalam situasi yang sebenarnya. Oleh

karenanya instrumennya adalah check list.

Adapun dalam Metode ini digunakan untuk memperoleh data

tentang :

1. Lokasi dan letak geografisnya Puskesmas tanggulangin

2. Keadaan fasilitas dan sarana yang dimiliki oleh Puskesmas

tanggulangin.

3. Berat badan lahir rendahh dengan kejadian ISPA pada usia 0-4 tahun.

b. Interview (wawancara)

Metode interview adalah cara pengumpulan data dengan jalan

tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan

pada tujuan penelitian (Sutrisno Hadi, 1987). Instrumennya adalah

pedoman wawancara.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang:

1. Berat badan lahir rendah dengan kejadian ISPA pada usia 0-4 tahun.

2. nama-nama anak

3. Angket

Metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan

yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh

responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan

kepeneliti. (Burhan Bungin, 2006).

42

Page 9: BAB IV

Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat

langsung, yaitu memberikan daftar pertanyaan langsung kepada responden

untuk memperoleh data yang dibutuhkan.

c. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto, dokumentasi berasal dari kata

dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan

metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti

buku-buku,dokumen peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan

sebagainya. (Burhan Bungin, 2006).

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang:

1. Jumlah Berat badan anak lahir rendah dengan kejadian ISPA pada usia

0-4 tahun.

2. Data tentang pengaruh lain dari anak yang berat badan lahir rendah.

G. Analisis Data

Data yang diperoleh dikumpulkan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi untuk mengetahui hubungan BBLR terhadap angka kejadian ISPA

pada balita usia 0-4 tahun.

1) Uji korelasi Person

Uji korelasi Person dilakukan untuk menentukan kemaknaan antara

hubungan BBLR dengan ISPA. Teknik korelasi ini menggunakan teknik

pengolaan data statistik yang dilakukan secara komputerisasi dengan

menggunakan program SPPS release 16 (Dahlan S, 2008).

43

Page 10: BAB IV

2) Untuk menghitung besar rasio odd menggunakan tabel di bawah ini :

Tabel 4.1 Tabel Rasio Odd

Faktor resiko Kasus Kontrol Jumlah

Positif A B Mi

Negatif C D Mo

Jumlah Ni No T

(Chandra B, 2008)

Dengan menggunakan rumus rasio odd (RO) yaitu :

OR = ad

bc

3) Uji chi-square

x² = n [(ad)-(bc)]2

(a+b) (c+d) (a+c) (b+c)

a. Interval kepercayaan (95%) OR :

Upper = OR(1+z/x)

Lower = OR(1-z/x)

b. Interprestrasi OR :

Bila nilai :

OR=1, diperkirakan tidak ada asosiasi antara faktor resiko dan

penyakit.

44

Page 11: BAB IV

OR>1, diperkirakan terdapat asosiasi positif antara faktor resiko dan

penyakit.

OR<1, diperkirakan terdapat asosiasi negatif antara faktor resiko dan

penyakit (Chandra B, 2008).

4) Analisis Multivariat

Dalam penelitian ini ada 5 variabel yang ada hubungannya dengan

kejadian ISPA. Variabel tersebut adalah umur ibu, umur anak, pendidikan,

pekerjaan dan BBLR. Variabel yang akan dimasukkan ke dalam analisis

regresi logistik adalah variabel yang pada analisis bivariat mempunyai

p<0,25.

45