BAB IV

16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Jalannya penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data mengenai pengetahuan, sikap, pekerjaan, dan status ekonomi ibu menyusui dalam pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun 2010. Pengumpulan data dilaksanakan mulai bulan Mei - Juni 2010. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 115 responden dengan cara accidental sampling. Langkah awal dengan mengumpulkan data primer yaitu menyebarkan kuesioner, dengan responden memilih salah satu jawaban yang telah tersedia. Jawaban dari tiap responden kemudian dikelompokkan ke dalam masing-masing variable dan pengkodean.

description

dsdsdsd

Transcript of BAB IV

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian1. Jalannya penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data mengenai pengetahuan, sikap, pekerjaan, dan status ekonomi ibu menyusui dalam pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun 2010. Pengumpulan data dilaksanakan mulai bulan Mei - Juni 2010. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 115 responden dengan cara accidental sampling. Langkah awal dengan mengumpulkan data primer yaitu menyebarkan kuesioner, dengan responden memilih salah satu jawaban yang telah tersedia. Jawaban dari tiap responden kemudian dikelompokkan ke dalam masing-masing variable dan pengkodean. Setelah itu data yang diperoleh diolah dengan menggunakan sistem komputerisasi, selanjutnya dianalisis secara univariat dan bivariat.2. Hasil a. Analisis univariat Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang distribusi frekuensi dari pengetahuan, sikap, pekerjaan dan status ekonomi ibu menyusui dengan pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun 2010. Adapun hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pengetahuan, sikap, pekerjaan, status ekonomi, dan pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun 2010

VariabelFrekuensiPresentasi (%)

Pengetahuan Baik Kurang 862974.825.2

Jumlah 115100

Sikap Positif Negative 971884.315.7

Jumlah 115100

Pekerjaan Tidak bekerja Bekerja 872875.724.3

Jumlah 115100

Status ekonomi Tinggi Rendah 961983.516.5

Jumlah 115 100

Pemberian asi ekslusif Ya Tidak 6253 53.946.1

Jumlah 115100

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 115 ibu menyusui (74.8%) memiliki pengetahuan yang baik, (84.3%) bersikap positif, (75.7%) ibu menyusui yang tidak bekerja, (83.5%) yang memiliki status ekonomi tinggi. Dari tabel diatas juga dapat dilihat bahwa dari 115 reponden ternyata (53.9%) memilih untuk memberikan ASI Ekslusif kepada bayinya. b. Analisis bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, pekerjaan, dan status ekonomi ibu menyusui dalam pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun 2010. Hasil analisis bivariat antara pengetahuan ibu menyusui dengan pemberian ASI Ekslusif dapat dilihat pada tabel berikut ini:Tabel 4.2 Tabulasi silang dan hubungan tingkat pengetahuan ibu menyusui dengan pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun 2010.

PengetahuanPemberian asi ekslusifTotalX2Nilai

YaTidak

F%F%F%

Baik5260.53439.5861004.890.02

Kurang1034.51965.529100

Jumlah6253.95346.1115100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar ibu menyusui dengan pengetahuan baik (60.5%) yang memberikan asi ekslusif. Hasil analisis bivariat tentang pengetahuan ibu menyusui dengan pemberian ASI Ekslusif menggunakan uji Chi-square menunjukkan nilai 0.02 dengan < (0.05) ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun 2010.Tabel 4.3 Tabulasi silang dan hubungan sikap ibu menyusui dengan pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Puskesmas Lingkar Timur Kota Bnegkulu Tahun 2010.

SikapPemberian asi ekslusifTotalX2Nilai

YaTidakF%

F%F%

Positif5758.84041.2971004.680.03

Negatif527.81372.218100

Jumlah6253.95346.1115100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sikap ibu menyusui yang bersikap positif 57 orang (58.8%) yang memberikan ASI Ekslusif. Hasil analisis bivariat tentang sikap ibu dengan pemberian ASI Ekslusif menggunakan uji Chi-Square menunjukkan nilai 0.03 dengan (0.05) ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu menyusui dengan pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun 2010.Tabel 4.4 Tabulasi silang dan Hubungan pekerjaan ibu menyusui dengan pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun 2010.

PekerjaanPemberian asi ekslusifTotalX2Nilai

YaTidakF%

F%F%

Tidak bekerja5360.93439.1871005.940.01

Bekerja932.11967.928100

Jumlah6253.95346.1115100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ibu yang menyusui tidak bekerja 53 orang (60.9%) yang memberikan asi ekslusif. Hasil analisis bivariat tentang pekerjaan ibu menyusui dengan pemberian ASI Ekslusif menggunakan uji Chi-square menunjukkan nilai 0.01 dengan (0.05) ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu menyusui dengan pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun 2010.Tabel 4.5 Tabulasi silang dan Hubungan status ekonomi ibu menyusui dengan pemberian ASI Ekslusif di wilayah Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun 2010.

Status ekonomiPemberian asi ekslusifTotalX2Nilai

YaTidakF%

F%F%

Tinggi5759.43940.6961005.700.01

Kurang526.31473.719100

Jumlah6253.95346.1115100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ibu yang menyusui status ekonomi tinggi 57 orang (59.4%) yang memberikan ASI Ekslusif. Hasil analisis bivariat tentang status ekonomi ibu menyusui dengan pemberian ASI Ekslusif menggunakan uji Chi-square menunjukkan nilai 0.01 dengan (0.05) ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara status ekonomi ibu menyusui dengan pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun 2010.B. Pembahasan Pada bab ini akan diuraikan tentang makna hasil penelitian serta membandingkannya dengan teori dan penelitian terkait, dan mendiskusikan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV hasil. Sesuai dengan tujuan utama penelitian dan hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini, maka pembahasan hasil penelitian diarahkan pada variable independen (pengetahuan, sikap, pekerjaan, dan status ekonomi) dan hubungannya dengan variable dependen (pemberian ASI Ekslusif).1. Hubungan pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Ekslusif dengan pemberian ASI Ekslusif Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 86 ibu menyusui yang memiliki pengetahuan baik terdapat (60.5%) yang memberikan ASI Ekslusi. Masih adanya persentase ibu yang tidak memberikan ASI Ekslusif karena masih kurangnya informasi dalam hal komposisi ASI, manfaat ASI serta masa menyusui ASI Ekslusif yang dari 0-4 bulan menjadi 0-6 bulan. Ini sesuai dengan penelitian Depkes (1992) di 10 kota menunjukkan kebanyakan ibu pada kehamilan pertama tidak diberi informasi tentang manfaat ASI dan kolostrum. Menurut teori yang dikembangkan Notoatmodjo (2003) bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Dengan uji statistik menunjukkan nilai 0.02 dengan (0.05) ini dapat diartikan adanya hubungan pengetahuan ibu menyusui dengan pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun 2010. Hal ini sesuai dengan teori Wahyuningrum (2007), mengatakan pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif dapat mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI Eksklusif. Semakin baik pengetahuan Ibu tentang manfaat ASI Eksklusif, maka seorang ibu akan memberikan ASI Eksklusif pada anaknya. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah pengetahuan ibu tentang manfaat ASI Eksklusif, maka semakin sedikit pula peluang ibu dalam memberikan ASI Eksklusif.2. Hubungan sikap ibu menyusui tentang ASI Ekslusif dengan pemberian ASI Ekslusif Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 97 ibu menyusui yang bersikap positif terdapat (58.8%) yang memberikan ASI Ekslusif. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa sikap yang sudah positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu tindakan nyata. Menurut Hasrimayana (2009) status kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah sikap seseorang untuk merespon suatu penyakit. Berdasarkan uji statistik menunjukkan nilai 0.03 dengan (0.05) ini dapat diartikan adanya hubungan sikap ibu menyusui dengan pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun 2010. Menurut Notoatmodjo (2003) sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus social. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dikembangkan Siregar.A (2004) bahwa faktor lain yang berpengaruh terhadap pemberian ASI Ekslusif adalah sikap ibu terhadap lingkungan sosialnya dan kebudayaan dimana dia didik. Dalam penelitiannya ia mengatakan bahwa sikap ibu dan kesadaran ibu untuk memberikan ASI ekslusif kepada bayinya masih sangat rendah, hal ini disebabkan oleh gaya hidup mewah, kesibukan ibu-ibu yang bekerja dan banyaknya promosi-promosi pabrik tentang susu.3. Hubungan pekerjaan menyusui tentang ASI Ekslusif dengan pemberian ASI Ekslusif Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar ibu menyusui tidak berkerja (60.9%) yang memberikan ASI Ekslusif. Hal ini sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Notoatmodjo (1997) bahwa pekerjaan umumnya merupakan kejadian yang menyita waktu. Bekerja diluar rumah bagi seseorang akan menyita waktu sehingga akan mengganggu dalam pemberian ASI Ekslusif kepada bayinya. Pekerjaan seseorang akan berpengaruh terhadap kesehatan. Dikaitkan dengan pemberian ASI, pekerjaan akan mempunyai pengaruh terhadap ibu untuk memberikan ASI dengan baik sesuai dengan kebutuhannya. Dengan uji statistik menunjukkan nilai 0.01 dengan (0.05) ini dapat diartikan adanya hubungan pekerjaan ibu menyusui dengan pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun 2010. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Pusparini (2008) bahwa seringkali ibu-ibu yang bekerja mengalami dilema memberikan ASI Ekslusif pada bayinya dengan susu formula, hal ini merupakan suatu alasan klasik ibu-ibu pekerja. Hal ini didukung pula oleh hasil penelitian Mardeyanti (2007) bahwa Ibu yang bekerja lebih berisiko untuk tidak patuh dalam memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja.4. Hubungan status ekonomi ibu menyusui tentang ASI Ekslusif dengan pemberian ASI Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa 96 ibu menyusui yang berstatus ekonomi tinggi (59.4%) yang memberikan ASI Ekslusif. Hal ini dikarenakan penduduk di Wilayah Puskesmas Lingkar Timur sebagian besar bermata pencaharian pedagang dan buruh. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota dalam Profil Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Tahun 2008 yang menjelaskan bahwa salah satu factor rendahnya cakupan pemberian ASI Ekslusif disebabkan oleh ekonomi keluarga yang kurang memadai. Dengan uji statistik menunjukkan nilai 0.01 dengan (0.05) ini dapat diartikan adanya hubungan status ekonomi ibu menyusui dengan pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Lingkar Timur Kota Bengkulu Tahun 2010. Hal ini ada kecendrungan seorang ibu apabila status ekonomi yang tinggi, maka seorang ibu banyaklah dirumah untuk mengurus bayinya dari pada seorang ibu yang harus mencari nafkah. Ini sejalan dengan pendapat Kartono.K (1992) bahwa wanita dengan sarana hidup yang sangat terbatas umpamanya, dan selalu diganggu oleh masalah keuangan atau terpaksa meninggalkan rumah setiap hari untuk menambah nafkah hidup, dan terus menerus dicemaskan oleh rasa-rasa takut meninggalkan bayinya, akan mengkhayati periode menyusui ini dengan emosi-emosi sangat berbeda dengan wanita dari keluarga kaya-raya, yang mampu menikmati kemewahan hidup dari statusnya dan hidup ssantai-santai.