Bab IV _07-57

download Bab IV _07-57

of 61

description

Pemeriksaan intern

Transcript of Bab IV _07-57

  • 53

    BAB 4

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Analisis Produk

    Pada tahun 2004, Telkom Speedy meluncurkan Speedy di Jakarta dan

    sekitarnya yang berada di bawah Divisi Regional II Jakarta dan secara resmi pada

    bulan Juli 2007 meluncurkan Speedy secara nasional. Beberapa alasan kenapa PT.

    Telkom Indonesia Tbk., meluncurkan produk internet kecepatan tinggi yaitu Telkom

    Speedy antara lain :

    1. Second curve business fixed line bagi Telkom.

    2. Persaingan Internet Service Provider (ISP) dalam layanan akses internet

    kecepatan tinggi.

    3. Tanggung jawab sosial PT. Telkom sebagai BUMN yaitu membawa

    masyarakat Indonesia memasuki masyarakat informasi (information

    society).

    4. Potensi jaringan akses tembaga yang besar.

    5. Trend layanan menuju ke layanan Broadband.

    Speedy adalah produk layanan internet access end-to-end dari PT.

    TELKOM dengan basis teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang

    dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa

  • 54

    Telepon

    Copper Line

    Hanya menyalurkan voice/suara

    PC + modem DSL

    Standard copper + DSL

    Telepon

    Secara berbarengan (Simultan) menyalurkan

    data dan voice

    dengan kecepatan yang dijaminkan sesuai dengan paket layanan yang diluncurkan

    dari modem sampai BRAS (Broadband Remote Access Server).

    Gambar 4.1 Konfigurasi Jaringan Telepon Sebelum Menggunakan Telkom Speedy

    Sebelum menggunakan teknologi ADSL, Copper line (kabel tembaga) hanya

    dapat menyalurkan suara. Ini yang disebut sebagai telekomunikasi yang

    penyalurannya melalui pita sempit (narrowband).

    Gambar 4.2 Konfigurasi Jaringan Telepon Setelah Menggunakan Telkom Speedy

    Sesudah menggunakan teknologi ADSL, maka layanan telekomunikasi tidak

    hanya menghantarkan suara saja tetapi juga dapat mengantarkan data. Jadi, yang

    dimaksud dengan teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah

    teknologi akses yang dapat menggunakan kabel tembaga untuk menyalurkan data dan

    suara secara simultan. Asymmetric disini maksudnya adalah antara upstream dan

    downstream memiliki kecepatan yang tidak seimbang. Untuk produk Speedy sendiri,

    upstream pelanggan dapat melakukan download dengan maksimum kecepatan

    sampai dengan 64 Kbps.

  • 55

    downstream mesin dapat memberikan data ke pelanggan sampai dengan kecepatan

    384 Kbps.

    Ketidak-seimbangan antara upstream dengan downstream berbeda karena

    adanya unsur penghematan biaya bandwidth yang harganya mahal serta tendensitas

    penggunaan trafik download yang lebih besar dari upload.

    4.1.1 Manfaat Penggunaan Speedy

    Beberapa manfaat yang diperoleh jika pelanggan menggunakan Speedy

    antara lain adalah :

    Saluran telepon dapat digunakan secara bersamaan dengan fasilitas akses internet (Speedy) tanpa saling mengganggu dengan kecepatan

    upstream/downstream 64K/384K disisi akses TELKOM ADSL.

    Layanan total solusi oleh TELKOM (saluran akses dan kebutuhan akses internetnya disediakan oleh TELKOM).

    Koneksi internet dapat dilakukan setiap saat (dedicated connection). Speed downstream lokal akses internet pada jaringan TELKOMNet

    sampai dengan 384 Kbps.

    Lebih handal dan aman. Bisa di-share dengan pengguna internet lainnya. Saluran lebih besar, tidak hanya suara. Layanan yang dapat diberikan

    antara lain :

    1. LAN Access (Teleworking, SOHO).

  • 56

    2. Distance learning.

    3. Video Conference.

    4. Broadcast TV.

    5. Home shopping.

    6. Video On Demand.

    4.1.2 Tarif Berlangganan Telkom Speedy

    Speedy memiliki beberapa kategori produk tentunya dengan tarif yang

    berbeda-beda. Tarif ini dihitung berdasarkan kuota atau kapasitas. Berikut ini adalah

    tarif dari beberapa kategori produk Speedy :

    Tabel 4.1 Daftar tarif berlangganan Telkom Speedy

    Paket Layanan Satuan Speedy Office Speedy Warnet

    Speedy Personal

    Speedy Professional

    Speedy Time Based

    PSB Rp 75,000 75,000 75,000 75,000 75,000 Abonemen Rp 750,000 1,750,000 200,000 400,000 200,000 Kuota - Unlimited Unlimited 1000 MB / bln 3000 MB / bln 50 Jam/bln Kelebihan Pemakaian - No No Rp 500/MB Rp 500/MB Rp 25/menit

    4.1.3 Segmentasi, Targeting, dan Positioning

    a. Segmenting :

    - Phone expenses.

    - Internet expenses: Instan.

    - External internet expenses: other ISPs.

    - PDN/ GPRS Users.

  • 57

    - Schools.

    b. Targeting: Residential and Business Cluster 4

    - Phone expenses > Rp400.000

    - Instan expenses > Secara reguler ARPU Instan Rp300.000 atau 30 jam

    akses.

    - Other ISPs expenses > Dial up Rp100.000 (tidak termasuk pulsa

    lokal), untuk Dedicated Akses Rp300.000.

    - All GPRS Users.

    - All Campuses and SMA.

    c. Positioning :

    - Broadband internet access for Home and Small Office.

    - Di bawah ASTINET (layanan internet corporate Telkom) dan di atas

    Telkomnet Instan (layanan internet dial up).

    - Memberikan akses terbaik dan efisien untuk layanan akses internet.

    4.1.4 Analisis Pesaing

    Pada awalnya, Speedy adalah produk baru yang bisa disebut sebagai first

    mover dan hampir tidak memiliki pesaing yang berarti di lapangan. Namun pada saat

    ini, Speedy mulai mempunyai banyak pesaing untuk layanan internet sejenis.

    Pesaing-pesaing yang juga ikut bermain di layanan internet berkecepatan tinggi ini

    datang dari operator telekomunikasi dan beberapa operator Internet Service Provider

    (ISP) seperti :

  • 58

    - Operator Telekomunikasi dengan produk 3G-nya misalnya: Telkomsel

    dengan Telkomsel Flash, XL, Indosat, Mobile-8, dan beberapa operator

    baru.

    - Cablevision dengan teknologi HFC serta wireless, Fastmedia dengan

    layanan internet broadbandnya.

    - Beberapa ISP yang ikut menggunakan teknologi sejenis yaitu ADSL

    seperti Indonet, CBN, Radnet, Centrin, Pasific, dan lain-lain.

    - CBN dan beberapa ISP lain dengan teknologi ISDN.

    - Penyedia layanan TV cable seperti kabel Vision.

    - Beberapa ISP dengan teknologi broadband wireless, misalnya Speednet.

    - dan lain sebagainya.

    4.1.5 Analisis SWOT

    Analisis SWOT ini merupakan analisis terhadap Threat, Opportunity,

    Weakness, dan Strength dari produk Speedy. Analisis ini bertujuan untuk

    mengantisipasi ancaman yang akan datang dan menganalisis peluang apa yang dapat

    dimasuki oleh Speedy. Selain itu, analisis ini juga bertujuan untuk memperbaiki

    kelemahan layanan Speedy dan senantiasa meningkatkan serta mempertahankan

    kekuatan layanan Speedy.

    Analisis SWOT produk Speedy adalah sebagai berikut :

    a. Strength (Kekuatan) :

    Kekuatan atau keunggulan yang dimiliki oleh Speedy adalah :

  • 59

    - Merupakan produk dari operator incumbent dengan nama besar.

    - Menggunakan jaringan kabel telepon tembaga biasa yang sudah ada

    dengan cakupan luas sampai ke pelosok daerah di Indonesia.

    - Bisa digunakan untuk mengakses internet dan bertelepon pada saat

    bersamaan.

    b. Weakness (Kelemahan) :

    Kelemahan yang harus diperbaiki oleh Speedy adalah :

    - Konsumen di Indonesia rata-rata tidak familiar dengan produk internet

    terutama produk Telkom Speedy.

    - Jarlokat (Jaringan lokal tembaga) banyak yang sudah renta, asumsi

    bahwa induk perusahaan sudah lama berdiri dan memakai jalur

    transmisi lama.

    - Keterbatasan alat produksi atau lambatnya deployment.

    - Customer Care lemah dan proses bisnis layanan belum berjalan

    optimal. Pelayanan semakin berkurang seiring meningkatnya

    persentase pemakaian Speedy dan sebanding dengan trafik gangguan

    masuk.

    c. Opportunity :

    Peluang yang dapat digunakan adalah :

    - Margin pasar yang menggiurkan.

    - Pertumbuhan lokasi bisnis dan menjamurnya sektor pendidikan yang

    membutuhkan akses internet mudah.

  • 60

    d. Threat :

    - Persaingan jangka panjang menunggu munculnya teknologi baru

    seperti 3G, wi-max, dan teknologi layanan internet kecepatan tinggi

    (broadband internet) lainnya.

    - Isu masalah security account pelanggan dan tagihan atau billing

    pelanggan.

    4.2 Analisis Sistem CRM Yang Ada

    Sistem CRM yang digunakan oleh PT. Telkom untuk produk Telkom

    Speedy saat ini dapat digambarkan pada gambar 4.4. Gerbang dari CRM Telkom

    Speedy terdiri dari empat komponen dimana dari Walk-in, Phone-in, Web-in, dan

    SMS-in. Untuk metode Walk-in dengan menggunakan Plasa Telkom, sedang untuk

    Phone-in, Web-in, dan SMS-in menggunakan contact center 147 yang saat ini

    dikelola oleh salah satu anak perusahaan Telkom yaitu PT. Infomedia.

    Dalam menganalisis sistem CRM PT. Telkom disini, landasan dasar yang

    digunakan mengacu pada model yang dibuat oleh Profesor Adrian Payne. Secara

    garis besar, konsep keduanya dapat dibilang sangat mirip. Model konsepsual CRM

    yang dirancang oleh Profesor Payne cukup sesuai dengan penerapan strategi bisnis

    perusahaan maupun penerapan konsep CRM secara khusus. Gambaran model

    konsepsual yang digunakan dapat dilihat pada keterangan berikut ini.

  • 61

    Gambar 4.3 CRM Solution Framework (Payne)

  • 62

    Gambar 4.4 CRM Solution Framework (PT Telkom) Terdapat lima bagian penting sebagai landasan dasar dalam penerapan

    sistem CRM di perusahaan, yaitu :

    1. Strategy Development Process

    Pada bagian ini ditentukan rancangan strategis perusahaan terhadap

    pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dan juga keunggulan bersaing

    yang diinginkan dalam melayani pelanggan (business strategy, yaitu arah

    pelayanan perusahaan menuju pelayanan yang memuaskan (service

    excellence) dan target/ segmen pelanggan yang akan dituju serta pelayanan

    yang akan diberikan (customer strategy).

    Berdasarkan kuesioner dan hasil penelitian internal PT. Telkom

    yang dilakukan, didapat bahwa analisis strategis terhadap pelayanan yang

    diberikan PT. Telkom Speedy kepada pelanggan adalah sebagai berikut :

    a. Posisi pelayanan perusahaan terhadap pelanggan saat ini

    Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan kepada pelanggan,

    56% pelanggan mengatakan bahwa produk dan pelayanan yang

    diberikan oleh perusahaan sudah baik, tetapi perlu lebih

    ditingkatkan untuk tetap mempertahankan pelanggan di masa

    mendatang. Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa customer

    relationship yang dibuat oleh perusahaan sudah baik, tetapi

    masih belum maksimal dan belum dapat memuaskan kebutuhan

    pelanggan dengan baik.

  • 63

    b. Tujuan strategis terhadap pelayanan pelanggan

    Meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dan

    menjadikan pelayanan kepada pelanggan suatu keunggulan

    bersaing perusahaan sehingga pelanggan dapat merasakan bahwa

    pelayanan yang diberikan perusahaan sangat memuaskan dan

    memberikan bantuan yang nyata dalam kegiatan usaha

    pelanggan. Untuk menjadi perusahaan yang berorientasi kepada

    pelanggan, perusahaan harus melakukan integrasi berbagai

    proses perusahaan mulai dari distribusi, penjualan, pelayanan

    pelanggan, Teknologi Informasi dan bidang lainnya berdasarkan

    kebutuhan pelanggan dan dengan serius benar memperhatikan

    kebutuhan pelanggan dalam setiap rantai nilai perusahaan

    sehingga membentuk suatu sistem terintegrasi dalam

    memberikan pelayanan kepada pelanggan.

    c. Target pelanggan utama yang akan dilayani dengan CRM

    Di perusahaan terdapat lima segmentasi pelanggan secara besar,

    yaitu :

    - Phone expenses.

    - Internet expenses: Instan.

    - External internet expenses: Other ISPs.

    - PDN/ GPRS Users.

  • 64

    - Schools.

    2. Value Creation Process

    Value creation process adalah proses dimana sistem CRM yang

    dibuat dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan juga perusahaan,

    sehingga kedua belah pihak dapat merasakan keuntungan dari sistem CRM

    tersebut. Value creation process dibagi menjadi dua, yaitu :

    a. Keuntungan bagi pelanggan :

    1. Kemudahan dalam memperoleh informasi tentang produk

    Speedy.

    2. Order pemasangan baru.

    3. Pelayanan migrasi atau perubahan layanan antar produk, buka

    dan tutup isolir, dan berhenti berlangganan.

    4. Pelayanan komplain atau laporan terjadinya gangguan.

    5. Komplain permasalahan yang berhubungan dengan tagihan.

    b. Keuntungan bagi perusahaan :

    1. Perusahaan dapat mengetahui kebutuhan dan juga keluhan-

    keluhan pelanggan dengan lebih cepat, sehingga dapat

    meningkatkan tingkat pelayanan kepada pelanggan dengan

    lebih cepat dan akurat.

    2. Perusahaan dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan

    yang pada akhirnya akan memberikan timbal balik ke

    perusahaan dimana pelanggan akan merasa nyaman

    bertransaksi dengan perusahaan sehingga hal ini pada

  • 65

    akhirnya dapat meningkatkan kesetiaan pelanggan terhadap

    perusahaan.

    c. Perusahaan dapat menerapkan konsep ACURA (Acquired,

    Cross-selling, Up-selling, Retention, dan Advocacy). Dengan

    menerapkan konsep ACURA, perusahaan dapat memaksimalkan

    nilai atau keuntungan yang bisa didapatkan dari pelanggan.

    Gambar 4.5 ACURA Concept Model (Payne, 2000)

    Dengan ACURA ini, perusahaan dapat melakukan

    berbagai tindakan yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan nilai

    yang bisa didapatkan dari pelanggan. Pelanggan yang didapatkan

    (acquire) dapat dipandang sebagai asset jangka panjang

    perusahaan, dimana terhadap pelanggan tersebut dapat dilakukan

    beberapa tindakan lainnya untuk memaksimalkan nilai yang

    diberikan pelanggan kepada perusahaan, seperti menawarkan jenis

    produk lain yang diageni oleh perusahaan kepada pelanggan (cross-

    sell), memberikan promosi-promosi kepada pelanggan untuk

  • 66

    memperbesar nilai pembelian pelanggan (up-sell), menjaga

    pelanggan yang didapatkan agar tidak berpindah ke produk-produk

    pesaing (retain) dan juga melakukan advokasi kepada pelanggan

    (advocacy). ACURA dapat diterapkan dengan adanya suatu strategi

    perusahaan yang memperhatikan kebutuhan pelanggan dan menyatu

    ke dalam kegiatan operasional perusahaan. Salah satu sistem yang

    dapat memenuhi ACURA ini adalah dengan sistem CRM yang

    mengakomodasi semua fase dalam ACURA sesuai dengan strategi

    perusahaan terhadap pelanggan.

    Dengan kemampuan perusahaan memahami keinginan pelanggan

    dan menjaga point-point penting dalam value creation process ini dapat

    memberikan keuntungan bagi perusahaan seperti yang gambar 4.6.

    Gambar 4.6 Customer Service Excellence and

    Organization Profitability (ServiceSat.com)

  • 67

    Dengan memberikan pelayanan yang baik, maka pelanggan akan

    puas dan menghasilkan suatu relasi dengan pelanggan dan pada akhirnya

    akan memberikan pendapatan dan keuntungan bagi perusahaan.

    3. Multi Channel Integration Process

    Multi channel integration process adalah proses integrasi berbagai

    media komunikasi dengan proses bisnis perusahaan yang berhubungan

    dengan pelanggan sehingga terdapat integrasi antara satu media komunikasi

    dengan media komunikasi lainnya. Informasi yang terdapat dalam satu

    media komunikasi harus dapat diakses dari media komunikasi lainnya

    misalnya informasi data pembelian pelanggan harus dapat ditampilkan

    dengan konsisten antara satu media komunikasi dengan media komunikasi

    lainnya sehingga terdapat suatu single-point-of-view terhadap informasi

    walaupun diakses dari berbagai media komunikasi. Berdasarkan hasil

    kuesioner yang didapatkan, pelanggan banyak memilih untuk berkomunikasi

    melalui media :

    Call Center 147 (78%) Plasa Telkom (36%) Web-in (16%) SMS-in(18 %)

    4. Information Management Process

    Faktor Teknologi Informasi yang membantu merealisasikan sistem

    CRM yang terintegrasi. Data-data pelanggan yang dibutuhkan untuk

  • 68

    mencapai tujuan strategis pembuatan CRM dapat diambil dari berbagai

    sumber data yang disimpan menggunakan Teknologi Informasi. Terdapat

    beberapa Sistem Informasi yang dibutuhkan agar data yang diperlukan dapat

    diproses dengan baik dan tepat. Pada dasarnya information management

    process menyediakan dan membantu agar data-data yang diperlukan sistem

    CRM dapat dipenuhi. Sesuai dengan kondisi yang terdapat dalam

    perusahaan, terdapat beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk

    mendukung kegiatan CRM ini seperti :

    OS3 dan T3-Online, Dimana OS3 (Operation for Speedy Support System)

    merupakan aplikasi untuk pemasangan baru pelanggan dan juga

    yang bersifat aktivasi dan deaktivasi, cabut, migrasi layanan.

    T3-online merupakan tool untuk melakukan order

    penanganan gangguan dan dispatching ke unit terkait.

    SISKA untuk menyimpan data-data pelanggan, transaksi, order pasang baru, ganti layanan, dan pencabutan layanan.

    NMS (Network Management System) merupakan aplikasi untuk memonitor jaringan pelanggan end-to-end dan melakukan tool

    untuk penanganan gangguan di jaringan.

    Web portal (http://www.telkomspeedy.com) sebagai aplikasi yang menjembatani berbagai media yang sudah tersedia tersebut

    menjadi suatu integrated environment, sehingga berbagai macam

  • 69

    informasi yang dibutuhkan dapat diakses melalui portal. Selain,

    itu dapat digunakan untuk order gangguan yang diintegrasikan

    dengan contact center 147.

    SMS-in, sebagai aplikasi untuk menjembatani order pemasangan baru yang diposisikan di contact center 147 dimana data yang

    masuk digunakan sebagai data untuk tim pemasaran.

    5. Performance Mangement Process

    Performance management process adalah proses untuk

    mengevaluasi dan mengukur performance sistem CRM yang telah dibuat

    secara berkala sehingga dapat dilakukan perbaikan terus-menerus dalam

    memenuhi kebutuhan pelanggan. Performance management process dapat

    diukur berdasarkan :

    a. Shareholder result: keuntungan bagi karyawan, pelanggan, dan

    perusahaan.

    b. Performance monitoring: pengukuran terhadap performance

    service-level Call Center, CSR dan kepuasaan pelanggan.

    4.3 Analisis Hasil Survei

    4.3.1 Profil Responden

    Profil responden dalam penelitian ini dibedakan menurut jenis kelamin, usia,

    pendidikan, pekerjaan, lokasi akses Speedy, penghasilan, pengeluaran untuk internet,

    lama pemakaian Speedy.

  • 70

    Us iaPemakai0%

    95%

    5%

    Dibawah17tahun

    1740tahun

    Diatas 40tahun

    1. Profil Jenis Kelamin

    Berdasarkan jenis kelamin, didapatkan 86 responden laki-laki dan

    14 responden perempuan. Persentase digambarkan dalam bentuk pie chart

    sebagai berikut :

    Gambar 4.7 Profil Jenis Kelamin

    2. Profil Usia

    Sebagian besar responden yang disurvei berusia 17 - 40 tahun

    (95%) dan lebih dari 40 tahun (5%) yang masing-masing berjumlah 95 dan 5

    orang.

    Gambar 4.8 Profil Usia

  • 71

    Pendidikan pemakai0%0% 10%

    10%

    67%

    13% 0%

    S D

    S MP

    S MU

    Diploma

    S 1

    S 2

    S 3

    3. Profil Pendidikan

    Dari seluruh responden yang disurvei, mayoritas berpendidikan S1

    sebanyak 66 orang (67%), kemudian S2 sebanyak 13 orang (13%), Diploma

    sebanyak 10 orang (10%), dan SMU sebanyak 10 orang (10%). Persentase

    digambarkan dalam bentuk pie chart sebagai berikut :

    Gambar 4.9 Profil Pendidikan

    4. Profil Pekerjaan Responden

    Berdasarkan jenis pekerjaan, hasil yang diperoleh dari penelitian

    memperlihatkan bahwa sebagian besar responden bekerja sebagai karyawan

    swasta yaitu sebanyak 46 responden (47%), 15 responden (16%) merupakan

    wiraswasta, 2 responden (2%) merupakan pegawai negeri, 19 responden

    (20%) belum bekerja, dan 15 responden (15%) menjawab lainnya. Pekerjaan

    lainnya seperti: pegawai outsourcing, BUMN, pensiun, Network Engineer,

    Mahasiswa, pelajar, private les, freelance, konsultan e-marketing, pengajar

    privat, Guru Privat. Persentase digambarkan dalam bentuk pie chart sebagai

    berikut :

  • 72

    Gambar 4.10 Profil Pekerjaan

    5. Profil Lokasi

    Pengguna Speedy yang disurvei terdiri dari 68 responden (68%)

    berdomisili di Jakarta dan 32 responden (32%) berdomisili di luar Jakarta.

    Gambar 4.11 Profil Lokasi

  • 73

    6. Profil Penghasilan

    Berdasarkan penelitian yang diperoleh bahwa sebagian besar

    responden berpenghasilan rata-rata berada diantara Rp 2.000.000 - Rp

    5.000.000 dengan persentase 39%, 34% berpenghasilan dibawah Rp

    2.000.000, 19% berpenghasilan antara Rp 5.000.000 - Rp 10.000.000, 8%

    berpenghasilan diatas Rp 10.000.000. Persentase digambarkan dalam bentuk

    pie chart sebagai berikut :

    Gambar 4.12 Profil Penghasilan

    7. Profil Pengeluaran untuk Internet

    Berdasarkan penelitian yang diperoleh, pengeluaran pemakai

    Speedy untuk akses internet Speedy adalah sebagian besar sebanyak 60%

    berada diantara Rp 200.000 - Rp 500.000, dibawah Rp 200.000 sebesar 20%,

    dan untuk pemakaian diantara Rp 500.000 - Rp 1.500.000 sebesar 15% dan

    diatas Rp 1.500.000 sebesar 5%.

  • 74

    Gambar 4.13 Profil Pengeluaran Internet

    8. Profil Lama Pemakaian

    Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian memperlihatkan

    bahwa sebagian besar responden telah memakai Speedy selama 1 bulan - 6

    bulan (34%), 6 bulan - 1 tahun (32%), diatas 1 tahun (30%), dibawah 1 bulan

    (4%). Persentase digambarkan dalam bentuk pie chart sebagai berikut :

    Gambar 4.14 Lama Pemakaian Speedy

  • 75

    4.3.2 Pertanyaan tentang Internet Speedy

    Pertanyaan tentang internet Speedy ini dibedakan menurut promosi pertama

    kali Telkom Speedy, penggolongan pelanggan Speedy, perbandingan produk Telkom

    Speedy dengan produk ISP lain, situs yang sering dikunjungi, media dan urutannya

    yang sering digunakan pelanggan.

    1. Informasi Tentang Speedy Pertama Kalinya

    Dari hasil penelitian terhadap 100 responden, diketahui sebanyak 48

    responden mengetahui internet Speedy untuk pertama kalinya melalui media

    cetak.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui

    sebanyak 38 responden mengetahui internet Speedy untuk pertama kalinya

    melalui iklan TV.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui

    sebanyak 30 responden mengetahui internet Speedy untuk pertama kalinya

    melalui teman, brosur, majalah, Plasa Telkom, pameran komputer, mulut ke

    mulut, forum, marketer, kantor Telkom.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui

    sebanyak 23 responden mengetahui internet Speedy untuk pertama kalinya

    melalui website.

    2. Paket Layanan Pelanggan

    Dari responden yang disurvei, mayoritas adalah pelanggan Speedy

    Personal sebanyak 47 responden (48%), kemudian Speedy Unlimited Office

  • 76

    sebanyak 26 responden (27%), dan sisanya Speedy Personal Time based 10

    responden (10%), Speedy Profesional sebanyak 8 responden (8%), dan

    Speedy Unlimited Warnet sebanyak 7 responden (7%).

    Gambar 4.15 Paket Layanan Responden

    3. Komparasi Produk dan Layanan

    Dari 100 responden yang disurvei, mayoritas sebanyak 61

    responden (61%) pernah menggunakan produk dan layanan ISP lain. Dari

    hasil survei didapat pula 27 responden menyatakan produk Telkom Speedy

    paling baik tetapi pelayanannya lebih buruk dari ISP lain. 18 responden

    menyatakan produk dan layanan Speedy terbaik dibanding produk dan

    layanan ISP lain. Sedangkan 12 responden (12%) menyatakan produk dan

    pelayanan Telkom adalah paling buruk dibandingkan ISP lain dan sisanya 11

    responden menyatakan produk Speedy lebih buruk dari ISP lain namun

    pelayanannya lebih baik dari ISP lain. Dari hasil ini tampak bahwa

    persentase paling besar menyatakan bahwa produk Telkom adalah yang

    terbaik dibanding ISP lain namun pelayanannya yang masih buruk sehingga

  • 77

    perlu ditingkatkan. ISP lain dari hasil penelitian seperti: Dialup(TelkomNet

    Instan,CBN,danCentrin),Diginet,ISPIKRARGROUP,mitranet,CBN,Matrix

    GPRS,TelkomselFlash,StaroneTimeBased,Dialup Indonet,DNet,digital

    1, Broadband, Radnet, Indosat M2 (IM2), uninet, Fastnet First Media,

    telkomnet, linknet, Telkomsel Flash, indosat.net, Pasifik.net, Centrin, XL

    GPRS,3GHSDPAIndosat,indonet,Indosat3G,ISPBestCamp,wanxp,ADSL

    INTERNET,SATNETCOM,broadbandwireless,Starone,RTRWNet.

    Gambar 4.16 Pie chart Komparasi Jumlah Pengguna Speedy

    Dengan ISP Lain

  • 78

    Gambar 4.17 Pie chart Pendapat tentang Produk dan Layanan Speedy

    4. Media CRM

    Pada penelitian terhadap 100 responden, diketahui sebanyak 78

    responden menggunakan Call Center/ 147 (Phone-in service) untuk

    berhubungan dengan Telkom Speedy.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui

    sebanyak 39 responden menggunakan Plasa Telkom (Walk-in service) untuk

    berhubungan dengan Telkom Speedy.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui

    sebanyak 18 responden menggunakan e-mail (Web-in service) untuk

    berhubungan dengan Telkom Speedy.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui

    sebanyak 18 responden menggunakan Web forum (Web-in service) untuk

    berhubungan dengan Telkom Speedy.

  • 79

    5. Cara Pembayaran Tagihan yang Diinginkan Pelanggan

    Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pelanggan lebih

    menyukai pembayaran (secara berurut) dengan menggunakan ATM,

    Autodebet, Credit Card, Plasa, dan terakhir lain-lain seperti: cash, internet

    banking (mandiri), ditagih di rumah, e-banking, kolektor, penagih Telkom

    Speedy datang ke tempat, lewat internet, e-banking, net-banking, ke Plasa

    Telkom, tagihan dikirim ke rumah, pembayaran via m-mobile/ ATM,

    pembayaran langsung, internet banking, klik-bca (internet banking), special

    for 1 year advance payment, Telkom.

    4.3.3 Pertanyaan tentang Plasa

    1. Lokasi Plasa

    Pada penelitian terhadap 100 responden, diketahui sebanyak 55

    responden menyatakan lokasi Plasa strategis.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui

    sebanyak 27 responden menyatakan lokasi Plasa aman.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui

    sebanyak 21 responden menyatakan petugas security dan parkir bersahabat.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui

    sebanyak 18 responden menyatakan parkir luas.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui

    sebanyak 12 responden menyatakan lain-lain seperti: masih relatif buruk

  • 80

    karena parkir masih dikenakan biaya dan proses antrian yang agak

    membosankan; karena dekat rumah; parkir sempit, tidak ada security khusus

    untuk menjaga parkir; terpencil; jauh dari tempat tinggal; lingkungan yang

    buruk, keramaian sekali; lokasi cukup strategis, tetapi tidak ada antrian

    dalam penanganan pelanggan di customer service; kurang tersebar; kurang

    strategis; belum pernah menggunakan; jauh dan tidak banyak.

    2. Lamanya Antrian

    Dari hasil kuesioner, didapatkan 37% pelanggan perlu untuk

    mengantri sekitar 15 - 30 menit, 29% menyatakan perlu menunggu selama 0

    - 15 menit, 14% menyatakan perlu menunggu 30 menit - 45 menit, 12%

    menyatakan perlu menunggu sekitar 45 menit - 1 jam, dan 8% menyatakan

    lain-lain.

    Gambar 4.18 Pie chart Lama antrian Plasa Telkom

  • 81

    3. Fasilitas yang Ingin Dimanfaatkan

    Pada penelitian terhadap 100 responden, diketahui sebanyak 56

    responden menyatakan internet gratis merupakan sarana fasilitas yang ingin

    dimanfaatkan di Plasa.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui

    sebanyak 48 responden menyatakan bacaan (koran, majalah, dan lain-lain)

    merupakan sarana fasilitas yang ingin dimanfaatkan di Plasa.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui

    sebanyak 34 responden menyatakan makanan ringan dan minuman

    merupakan sarana fasilitas yang ingin dimanfaatkan di Plasa.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui

    sebanyak 56 responden menyatakan lain-lain seperti: tayangan indovision

    televisi; internet murah; TV; tidak ada fasilitas apa-apa; penambahan

    customer service; musik; tidak ada internet gratis saat menunggu; telepon

    gratis; pijat refleksi; tayangan televisi.

    4. Sikap petugas Plasa

    Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

    petugas Plasa cukup sopan dan simpatik kepada pelanggan (77%), sebesar

    16% sangat sopan kepada pelanggan, sebesar 7% kurang sopan dan

    simpatik.

    Secara umum cara berkomunikasi petugas Plasa Telkom dengan

    pelanggan cukup baik.

  • 82

    Gambar 4.19 Pie chart Sikap Petugas Plasa

    5. Sikap petugas menangkap pertanyaan/ permasalahan

    Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa sebesar 47%

    responden menyatakan bahwa sikap petugas hanya mendengarkan informasi

    untuk mengetahui masalah (tetapi tidak menggali lebih dalam), sebesar 41%

    menyatakan bahwa sikap petugas mendengarkan dan menggali informasi

    lebih dalam (dengan bertanya, dan lain-lain) dengan sistematis untuk

    mengetahui masalah yang sebenarnya, sebesar 9% menyatakan tidak ada

    keinginan untuk mengetahui masalah, membuat asumsi sendiri, 3%

    menyatakan bahwa lain-lain seperti bersikap seolah-olah berusaha

    menyelesaikan masalah, tapi hasilnya tidak, dan juga memberitahukan solusi

    masalah yang sudah dilakukan oleh pelanggan.

  • 83

    Gambar 4.20 Pie chart Sikap Petugas Plasa Menangkap pertanyaan/

    permasalahan

    6. Sikap petugas menanggapi pertanyaan/permasalahan

    Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa sebesar 47%

    responden menyatakan bahwa petugas bersikap profesional saat menanggapi

    pertanyaan/ permasalahan yang ada, sebesar 30% menyatakan bahwa tidak

    profesional tetapi tidak menjatuhkan nama Telkom Speedy atau karyawan

    lain atau divisi lain, 20% menyatakan memarahi pelanggan, 2% menyatakan

    berbicara atau melakukan tindakan yang menjatuhkan nama Telkom Speedy

    atau karyawan lain atau divisi lain, dan 1% menyatakan lain-lain dimana

    meliputi: terkadang suka seenaknya dalam memberikan jawaban.

    7. Sikap petugas memberikan solusi atas permasalahan pelanggan

    Pada penelitian terhadap 100 responden, diketahui sebanyak 36

    responden menyatakan sikap petugas belum dapat memberikan solusi

  • 84

    seketika, tetapi menjanjikan untuk menghubungi anda kembali.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui

    sebanyak 28 responden menyatakan sikap petugas adalah memberikan solusi

    dan alternatif secara tepat dan tuntas serta memberikan jalan keluar agar

    kejadian yang sama dapat dihindari di kemudian hari.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui

    sebanyak 24 responden menyatakan sikap petugas adalah memberikan

    jawaban tetapi terlebih dahulu menanyakan kepada teman.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui

    sebanyak 5 responden menyatakan sikap petugas adalah tidak memberikan

    solusi/ alternatif yang tepat.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui

    sebanyak 3 responden menyatakan sikap petugas adalah tidak memberikan

    solusi/ alternatif sama sekali.

    8. Kecukupan jam pelayanan di Plasa

    Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa sebesar 58%

    responden menyatakan bahwa jam pelayanan untuk Plasa sudah cukup,

    sedangkan 42% menyatakan masih kurang. Saran-saran pelanggan yang

    menyatakan masih kurang jam pelayanan di Plasa adalah: setidaknya ada

    sistem pembalasan e-mail online; Di hari Sabtu dan Minggu jam operasional

    sebaiknya 11 16; Customer Service setidak-tidaknya juga harus paham

    mengenai masalah teknis (perlu pelatihan) dan seharusnya pelayanan ini

    dibuat 24 jam untuk setiap hari kerja maupun libur; Kurang Profesional

  • 85

    petugas; Pengabaian antrian yang ada; Harus menghubungi 147 jika ada

    gangguan itupun lama nyambungnya; Harus bisa meningkat pelayanan jauh

    lebih cepat dan baik dari sekarang; Kurang cepat mengagapi keluhan; Sulit

    untuk proses transaksi.

    Gambar 4.21 Pie chart Kecukupan Jam Pelayanan

    4.3.4 Pertanyaan tentang Call Center

    1. Lama telepon diangkat

    Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa sebesar 34%

    responden menyatakan bahwa lama telepon Call Center diangkat adalah

    setelah 2 (dua) dering, 27% responden menyatakan bahwa lama telepon Call

    Center diangkat adalah setelah 3 (tiga) dering, 25% responden menyatakan

    bahwa lama telepon Call Center diangkat adalah setelah lebih dari 3 dering,

    14% responden menyatakan bahwa lama telepon Call Center diangkat

    adalah setelah 1 (satu) dering. Banyaknya dering yang lebih dari 3 meliputi:

  • 86

    sampai berulang-ulang baru diangkat; Sering diminta menunggu karena

    semua operator sibuk; Masuk antrian; Yang jawab mesin untuk sabar

    menunggu; 9; Banyak; Lama sekali dan kadang tidak diterima sama sekali;

    Tidak tentu; Sering hold; 5; Sampai 3 - 5 kali telepon ulang.

    Gambar 4.22 Pie chart Respon Call Center

    2. Sikap petugas 147

    Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa sebesar 77%

    responden menyatakan sikap petugas 147 cukup sopan dan simpatik,

    sebesar 19% menyatakan sangat sopan dan simpatik, sebesar 2%

    menyatakan kurang sopan dan simpatik, sebesar 2% menyatakan tidak

    sopan dan simpatik. Alasan memilih tidak sopan dan tidak simpatik

    adalah: Tidak memuaskan; Suka berbicara dengan kasar dan tidak mau

    peduli masalah dari pelanggan, selain itu juga memberi solusi yang salah

    dan tidak mempedulikan kebutuhan pelanggan; Jawabannya selalu

    sedang dalam proses meskipun sudah komplain hampir 1 minggu lebih.

  • 87

    Gambar 4.23 Pie chart Sikap Petugas Call Center

    3. Sikap petugas menangkap/ menanggapi permasalahan

    Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa sikap petugas

    dalam menangkap pertanyaan adalah: sebesar 47% responden menyatakan

    hanya mendengarkan informasi untuk mengetahui masalah (tetapi tidak

    menggali lebih dalam), sebesar 40% responden menyatakan bahwa sikap

    petugas dalam menangkap pertanyaan adalah mendengarkan dan menggali

    informasi lebih dalam (dengan bertanya, dan lain-lain) dengan sistematis

    untuk mengetahui masalah yang sebenarnya, sebesar 10% responden

    menyatakan tidak ada keinginan untuk mengetahui masalah, membuat

    asumsi sendiri, sebesar 3% menyatakan lain-lain seperti: Mendengarkan,

    menggali informasi tetapi tidak ada solusi; Akan meneruskan ke bagian lain;

    Memberitahukan solusi masalah yang sudah dilakukan oleh pelanggan.

  • 88

    Gambar 4.24 Pie chart Sikap petugas Call Center Saat Menangkap/

    Menanggapi Pertanyaan dan Permasalahan

    4. Sikap petugas menanggapi pertanyaan dan permasalahan

    Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa 48%

    responden mengatakan bahwa sikap petugas dalam menanggapi pertanyaan

    adalah bersikap profesional, 24% responden menyatakan bahwa sikap

    petugas dalam menanggapi pertanyaan adalah tidak profesional tetapi tidak

    menjatuhkan nama Telkom Speedy atau karyawan lain atau divisi lain, 21%

    responden menyatakan bahwa petugas bersikap profesional dan memberikan

    pelanggan rasa tenang dan percaya, 4% responden menyatakan bahwa

    petugas berbicara atau melakukan tindakan yang menjatuhkan nama Telkom

    Speedy atau karyawan lain atau divisi lain, 3% menyatakan lain-lain seperti:

    Tidak profesional; Sepertinya udah ada default jawaban, tapi menyelesaikan

  • 89

    permasalahan yang ada sama sekali; Mengoper-oper telepon; Biasa saja;

    Masalah ditampung, tetapi tidak disampaikan kepada teknisi yang bertugas.

    Gambar 4.25 Pie chart Sikap Petugas Call Center Dalam

    Menanggapi Pertanyaan dan Permasalahan

    5. Sikap petugas memberikan solusi

    Pada penelitian terhadap 100 responden, diketahui 24% responden

    menyatakan memberikan jawaban sementara dan berjanji untuk menelepon

    kembali.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui 21%

    responden menyatakan sikap petugas adalah memberikan solusi dan

    alternatif secara tepat dan tuntas serta memberikan jalan keluar agar kejadian

    yang sama dapat dihindari di kemudian hari.

  • 90

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui 20%

    responden menyatakan memberikan solusi dan alternatif secara tepat dan

    tuntas serta memberikan jalan keluar agar kejadian yang sama dapat

    dihindari di kemudian hari.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui 13%

    responden menyatakan bahwa petugas memberikan jawaban tetapi terlebih

    dahulu menanyakan kepada teman.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui 8%

    responden menyatakan bahwa tidak memberikan solusi/ alternatif sama

    sekali.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui 7%

    responden menyatakan bahwa memberikan jawaban sementara dan meminta

    pelanggan untuk menelepon kembali dan bukan sebaliknya.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui 5%

    menyatakan bahwa tidak memberikan solusi/ alternatif sama sekali.

    Pada penelitian terhadap 100 responden yang sama, diketahui

    sebesar 3% menyatakan lain-lain, seperti: Akan dilaporkan tapi tidak pernah

    selesai; Hanya membuat laporan dan memberi jawaban : "Kami mohon maaf

    atas ketidaknyamanan Bapak/Ibu..." ; masalah ditampung, tetapi tidak

    disampaikan kepada teknisi yang bertugas.

    6. Kegagalan saat menghubungi 147

    Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa sebesar 58%

    responden pernah gagal menghubungi 147, sebesar 42% menyatakan tidak

  • 91

    pernah gagal menghubungi 147, dengan waktu kegagalan adalah 38%

    responden menyatakan terjadi pada saat tidak tentu, 29% responden

    menyatakan terjadi pada siang hari, 16% responden menyatakan terjadi pada

    malam hari, 10% menyatakan terjadi pada pagi hari, 7% menyatakan terjadi

    pada sore hari.

    Gambar 4.26 Pie chart Ketersediaan Call Center

    4.3.5 Pertanyaan tentang Web-in

    1. Keseringan membuka web

    Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa sebesar 47%

    responden menyatakan 1 kali sehari membuka web, sebesar 22% responden

    menyatakan lebih dari 5 kali sehari membuka web, sebesar 17% responden

    menyatakan 2 - 5 kali sehari membuka web, 14% responden menyatakan

    tidak pernah membuka web.

  • 92

    Gambar 4.27 Pie chart Frekuensi Akses Web portal Speedy

    2. Kepuasan penyajian informasi baru pada web

    Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa sebesar 62%

    responden menyatakan tidak puas akan penyajian informasi baru tentang

    Telkom Speedy pada Web, 38% responden menyatakan puas dengan

    penyajian informasi baru tentang Telkom Speedy pada web.

    Gambar 4.28 Pie chart Informasi Web Portal Speedy

    3. Kekomunikatifan dan manfaat informasi untuk pelanggan

    Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa, sebesar 62% responden

    menyatakan web cukup komunikatif dan bermanfaat, sebesar 38% responden

    menyatakan web tidak komunikatif dan bermanfaat.

  • 93

    4. Layanan web yang sering digunakan

    Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa 69% responden

    menyatakan layanan web yang sering digunakan adalah info pemakaian,

    14% responden menyatakan layanan web yang sering digunakan adalah info

    produk dan lainnya, 10% responden menyatakan layanan web yang sering

    digunakan adalah info tagihan, 6% responden menyatakan layanan web yang

    sering digunakan adalah lain-lain seperti: Bandwidth meter; jumlah kuota

    yang tersisa bulan ini; Tidak pernah membuka web; Jarang, sebesar 1%

    menyatakan layanan web yang sering digunakan adalah ganti password.

    Gambar 4.29 Pie chart Layanan Web Portal Speedy

    5. Tindak lanjut komplain pada web

    Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa sebesar 35% responden

    menyatakan kecepatan tindak lanjut komplain pada web adalah kurang dari 2

    - 3 hari, 33% responden menyatakan sehari, 26% responden menyatakan

    diatas 3 hari, 6% responden menyatakan kurang dari 1 jam.

  • 94

    Gambar 4.30 Pie chart Kecepatan Tindak Lanjut Komplain

    4.3.6 Pertanyaan tentang SMS-in

    Pelanggan yang pernah menggunakan jasa SMS-in

    Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa sekitar 93% responden

    tidak pernah menggunakan jasa SMS-in, 7% menyatakan pernah

    menggunakan jasa SMS-in.

    Gambar 4.31 Pie chart Pelanggan Pernah Menggunakan SMS-in

  • 95

    4.3.7 Pertanyaan tentang Speedy Secara Umum

    1. Kepuasan pelanggan akan produk dan pelayanan Speedy secara

    umum

    Dari hasil penelitian, diketahui bahwa sebesar 58% responden

    menyatakan puas akan produk dan pelayanan yang diberikan Speedy secara

    umum, sebesar 42% responden menyatakan tidak puas akan produk dan

    pelayanan yang diberikan Speedy secara umum.

    Gambar 4.32 Pie chart Kepuasan Pelanggan

    2. Keinginan pelanggan untuk me-refer orang lain

    Dari hasil penelitian, diketahui bahwa sebesar 59% responden ingin

    me-refer orang lain, sebesar 41% responden menyatakan tidak akan me-refer

    orang lain.

    Gambar 4.33 Pie chart Referitas pelanggan lain

  • 96

    4.4 Analisis Kepentingan-Kinerja

    Pada bagian ini, akan disajikan hasil analisis validitas dan reliabilitas dari

    butir-butir pertanyaan pada seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

    Validitas dan reliabilitas diuji dengan menggunakan Alpha Cronbach yang

    disediakan dalam perangkat lunak SPSS.

    Untuk menentukan apakah butir-butir pertanyaan dalam suatu faktor valid

    atau tidak adalah dengan menganalisis butir-butir pertanyaan tersebut dengan

    menggunakan Alpha Cronbach. Menurut Masrun (1979) butir-butir pertanyaan yang

    memiliki angka korelasi yang nilainya kurang dari 0,3 dinyatakan tidak valid. Apabila

    ada butir-butir pertanyaan yang tidak valid, maka butir-butir pertanyaan tersebut

    harus dikeluarkan dari faktor. Kemudian butir-butir pertanyaan yang valid. Nilai r

    (Corrected Item-Total Correlation) dapat dilihat pada kolom ke-4 tabel Alpha

    Cronbach.

    Setelah semua butir-butir pertanyaan dalam suatu faktor dinyatakan valid,

    maka selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Suatu butir-butir pertanyaan dianggap

    reliabel menurut Guilford & Ruchter (1973) adalah apabila Alpha > 0,7. Nilai Alpha

    (koefisien reliabilitas) dapat dilihat pada bagian akhir tabel Alpha Cronbach yang

    dihasilkan oleh pengolahan SPSS.

    Atribut-atribut kepentingan dan kinerja yang akan diuji dibagi menjadi 5

    garis besar yakni, dimana dari atribut-atribut tersebut masing-masing dibagi menjadi

    4 tahap pertanyaan seperti yang dijabarkan di tabel 4.2 dan 4.3 berikut ini.

  • 97

    Tabel 4.2 Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Kepentingan

    Variabel Corrected item Keterangan Mampu 1 0,5657 Valid Mampu 2 0,8082 Valid Mampu 3 0,7195 Valid Mampu 4 0,8160 Valid

    Alpha = 0,8656 (Alpha > 0,7 berarti variabel mampu reliabel)

    Variabel Corrected item Keterangan Servis 1 0,9170 Valid Servis 2 0,9059 Valid Servis 3 0,8658 Valid Servis 4 0,8568 Valid

    Alpha = 0,9515 (Alpha > 0,7 berarti variabel servis reliabel)

    Variabel Corrected item Keterangan Skill 1 0,8821 Valid Skill 2 0,9299 Valid Skill 3 0,8427 Valid Skill 4 0,8401 Valid

    Alpha = 0,9472 (Alpha > 0,7 berarti variabel skill reliabel)

    Variabel Corrected item Keterangan Empati 1 0,8412 Valid Empati 2 0,8387 Valid Empati 3 0,7767 Valid Empati 4 0,8412 Valid

    Alpha = 0,9196 (Alpha > 0,7 berarti variabel empati reliabel)

    Variabel Corrected item Keterangan Fasilitas 1 0,5832 Valid Fasilitas 2 0,5371 Valid Fasilitas 3 0,5761 Valid Fasilitas 4 0,5409 Valid

    Alpha = 0,7571 (Alpha >0,7 berarti variabel fasilitas reliabel)

    Tabel 4.2 menyajikan validitas dan reliabilitas kepentingan untuk setiap

    variabel. Nilai r (Corrected Item-Total Correlation) dari setiap butir adalah lebih dari

    0,3, maka setiap butir pertanyaan dinyatakan valid. Sedangkan koefisien reliabilitas

    (Alpha) dari variabel ini adalah lebih besar dari 0,7, sehingga dinyatakan reliabel. Jadi

    dapat dikatakan tingkat kepentingan adalah valid dan reliabel.

  • 98

    Tabel 4.3 Validitas dan Reliabilitas untuk Variabel Kinerja

    Variabel Corrected item Keterangan Mampu 1 0,5884 Valid Mampu 2 0,7020 Valid Mampu 3 0,6280 Valid Mampu 4 0,8426 Valid

    Alpha = 0,8479 (Alpha > 0,7 berarti variabel mampu reliabel)

    Variabel Corrected item Keterangan Servis 1 0,9179 Valid Servis 2 0,8275 Valid Servis 3 0,9055 Valid Servis 4 0,9166 Valid

    Alpha = 0,9523 (Alpha > 0,7 berarti variabel servis reliabel)

    Variabel Corrected item Keterangan Skill 1 0,8879 Valid Skill 2 0,8378 Valid Skill 3 0,8889 Valid Skill 4 0,7036 Valid

    Alpha = 0,9262 (Alpha > 0,7 berarti variabel skill reliabel)

    Variabel Corrected item Keterangan Empati 1 0,7359 Valid Empati 2 0,8526 Valid Empati 3 0,7445 Valid Empati 4 0,6523 Valid

    Alpha = 0,8812 (Alpha > 0,7 berarti variabel empati reliabel)

    Variabel Corrected item Keterangan Fasilitas 1 0,7138 Valid Fasilitas 2 0,8343 Valid Fasilitas 3 0,7620 Valid Fasilitas 4 0,7818 Valid

    Alpha = 0,8968 (Alpha > 0,7 berarti variabel fasilitas reliabel)

    Tabel 4.3 menyajikan validitas dan reliabilitas kinerja untuk setiap variabel.

    Nilai r (Corrected Item-Total Correlation) dari setiap butir adalah lebih dari 0,3,

    maka setiap butir pertanyaan dinyatakan valid. Sedangkan koefisien reliabilitas

    (Alpha) dari variabel ini adalah lebih besar dari 0,7, sehingga dinyatakan reliabel. Jadi

    dapat dikatakan tingkat kinerja adalah valid dan reliabel.

  • 99

    4.4.1 Analisis Kesenjangan antara Kepentingan dan Kinerja

    Analisis kesenjangan antara kepentingan dan kinerja dilakukan untuk

    mengetahui apakah kinerja sudah sesuai dengan harapan dari pemakai speedy.

    Tabel 4.4 Kesenjangan antara Kepentingan dan Kinerja Variabel Kepentingan Kinerja Kesenjangan

    Kemampuan Biaya langganan Speedy sesuai dengan produk & pelayanan yang didapat 4,56 2,71 -1,85 Profesionalisme karyawan dalam memberikan pelayanan 4,51 3,20 -1,31 Kemudahan berlangganan 4,49 3,38 -1,11 Kesigapan karyawan dalam melayani 4,60 3,11 -1,49 Servis Pelayanan karyawan 4,27 3,22 -1,05 Perilaku karyawan 4,29 3,20 -1,09 Kecepatan dalam menanggapi keluhan/ masalah yang anda hadapi 4,51 2,91 -1,6 Tanggapan dalam menghadapi masalah yang timbul 4,60 2,93 -1,67 Skill Mutu pelayanan 4,47 3,16 -1,31 Pengetahuan dan keterampilan karyawan 4,33 3,24 -1,09 Jaminan keamanan pelayanan dan kepercayaan terhadap pelayanan yang diberikan kepada pelanggan 4,44 3,07 -1,37 Keramahan dan kesopanan karyawan dalam pelayanan 4,20 3,44 -0,76 Empati Tata krama karyawan dalam memberikan pelayanan 4,36 3,38 -0,98 Kepedulian karyawan terhadap kebutuhan anda 4,38 3,07 -1,31 Perhatian secara individu kepada anda 3,87 3,02 -0,85 Kemudahan anda dalam berkomunikasi dengan pihak Telkom 4,38 3,33 -1,05 Fasilitas Kebersihan ruangan Plasa 3,91 3,38 -0,53 Lokasi Plasa yang strategis 4,29 3,27 -1,02 Keberadaan fasilitas pendukung 4,02 3,16 -0,86 Kerapian dan keindahan seragam karyawan 3,47 3,42 -0,05

    Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa, keseluruhan faktor yang

    ditanyakan memiliki kinerja yang belum sesuai dengan harapan. Faktor Biaya

    langganan Speedy sesuai dengan produk dan pelayanan yang didapat merupakan

    faktor yang paling besar selisihnya.

  • 100

    4.4.2 Importance Performance Grid

    Dalam menyusun importance-performance grid untuk atribut-atribut yang

    ada, digunakan nilai mean tingkat kepuasan dan kepentingan masing-masing atribut.

    Atribut nilai mean tingkat kepuasan digunakan variabel sumbu X dan tingkat

    kepentingan pada sumbu Y. Pembagian kuadran dilakukan berdasarkan rata-rata, baik

    tingkat kepuasan maupun tingkat kepentingan, dengan perpotongan kuadran tingkat

    kepuasan (sumbu X) pada 3,18 dan perpotongan kuadran tingkat kepentingan (sumbu

    Y) pada 4,30. Perpotongan nilai-nilai mean dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

    Tabel 4.5 Atribut Mean antara Kepentingan dan Kinerja

    Kemampuan Mean kepentingan (Y) Mean kinerja(X) (1) Biaya langganan Speedy sesuai dengan produk & pelayanan yang didapat 4,56 2,71 (2) Profesionalisme karyawan dalam memberikan pelayanan 4,51 3,20 (3) Kemudahan berlangganan 4,49 3,38 (4) Kesigapan karyawan dalam melayani 4,60 3,11 Servis (5) Pelayanan karyawan 4,27 3,22 (6) Perilaku karyawan 4,29 3,20 (7) Kecepatan dalam menanggapi keluhan/ masalah yang anda hadapi 4,51 2,91 (8) Tanggapan dalam menghadapi masalah yang timbul 4,60 2,93 Skill (9) Mutu pelayanan 4,47 3,16 (10) Pengetahuan dan keterampilan karyawan 4,33 3,24 (11) Jaminan keamanan pelayanan dan kepercayaan terhadap pelayanan yang diberikan kepada pelanggan 4,44 3,07 (12) Keramahan dan kesopanan karyawan dalam pelayanan 4,20 3,44 Empati (13) Tata krama karyawan dalam memberikan pelayanan 4,36 3,38 (14) Kepedulian karyawan terhadap kebutuhan anda 4,38 3,07 (15) Perhatian secara individu kepada anda 3,87 3,02 (16) Kemudahan anda dalam berkomunikasi dengan pihak Telkom 4,38 3,33 Fasilitas (17) Kebersihan ruangan Plasa 3,91 3,38 (18) Lokasi Plasa yang strategis 4,29 3,27 (19) Keberadaan fasilitas pendukung 4,02 3,16 (20) Kerapian dan keindahan seragam karyawan 3,47 3,42 RATA - RATA MEAN 4,30 3,18

  • 101

    2,63,3

    3,4

    3,5

    3,6

    3,7

    3,8

    3,9

    4,0

    4,1

    4,2

    4,3

    4,4

    4,5

    4,6

    4,7

    3,6 3,72,7 2,8 2,9 3,1 3,2 3,3 3,4 3,53,0

    12 3

    4

    56

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    1314

    15

    16

    17

    18

    19

    20

    3,38

    PELAKSANAAN(KINERJA/KEPUASAN)

    KEP

    EN

    TIN

    GA

    NI. II.

    III. IV.

    Gambar 4.34 Diagram Kartesius

  • 102

    Tabel 4.6 Pengelompokan Atribut dalam Importance Performance Grid

    Kuadran Variabel Kuadran 1 (high importance, low performance) (1) Biaya langganan Speedy sesuai dengan produk & pelayanan yang

    didapat (4) Kesigapan karyawan dalam melayani (7) Kecepatan dalam menanggapi keluhan/ masalah yang anda hadapi (8) Tanggapan dalam menghadapi masalah yang timbul (9) Mutu pelayanan (11) Jaminan keamanan pelayanan dan kepercayaan terhadap pelayanan yang diberikan kepada pelanggan (14) Kepedulian karyawan terhadap kebutuhan anda

    Kuadran 2 (high importance, high performance) (2) Profesionalisme karyawan dalam memberikan pelayanan (3) Kemudahan berlangganan (10) Pengetahuan dan keterampilan karyawan (13) Tata krama karyawan dalam memberikan pelayanan (16) Kemudahan anda dalam berkomunikasi dengan pihak Telkom

    Kuadran 3 (low importance, low performance) (15) Perhatian secara individu kepada anda (19) Keberadaan fasilitas pendukung

    Kuadran 4 (low importance, high performance) (5) Pelayanan karyawan (6) Perilaku karyawan (12) Keramahan dan kesopanan karyawan dalam pelayanan (17) Kebersihan ruangan Plasa (18) Lokasi Plasa yang strategis (20) Kerapian dan keindahan seragam karyawan

    Kuadran 1 (High Importance, Low Performance)

    (PRIORITAS UTAMA)

    Atribut pada kuadran ini merupakan atribut dengan tingkat kepentingan yang

    tinggi namun belum memberikan kepuasan bagi para pelanggan. Sehingga atribut-

    atribut pada kuadran ini harus mendapat perhatian besar dari pihak manajemen, untuk

    segera ditingkatkan kepuasan atau kinerjanya. Hal ini dimaksudkan agar atribut-

    atribut yang mempunyai tingkat kepentingan yang tinggi ini (high importance) akan

    dapat memiliki tingkat kinerja/ kepuasan yang tinggi juga (high performance),

    sehingga dapat bergeser ke kuadran kedua. Atribut-atribut pada kuadran ini menjadi

    prioritas untuk perbaikan kinerja.

    Atribut-atribut dalam kuadran satu yaitu :

    1. (1) Biaya langganan Speedy sesuai dengan produk & pelayanan yang didapat.

  • 103

    2. (4) Kesigapan karyawan dalam melayani.

    3. (7) Kecepatan dalam menanggapi keluhan/ masalah yang anda hadapi.

    4. (8) Tanggapan dalam menghadapi masalah yang timbul.

    5. (9) Mutu pelayanan.

    6. (11) Jaminan keamanan pelayanan dan kepercayaan terhadap pelayanan

    yang diberikan kepada pelanggan.

    7. (14) Kepedulian karyawan terhadap kebutuhan anda.

    Atribut-atribut diatas merupakan atribut yang dianggap penting oleh

    pelanggan, namun belum memberikan kepuasan bagi mereka. Pihak manajemen

    Telkom sangat perlu memperhatikan faktor-faktor diatas karena apabila tidak

    diperhatikan faktor-faktor tersebut, dalam kurun waktu yang cepat atau lambat,

    pelanggan akan segera beralih ke penyedia jasa internet lain yang memberikan faktor-

    faktor diatas lebih baik dari yang lain. Pihak manajemen Telkom perlu

    mempertimbangkan biaya langganan Speedy yang tidak sesuai dengan pelayanan

    yang didapatkan pelanggan. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, maka pihak

    Telkom dapat memberikan peningkatan pelayanan yang lebih memuaskan di samping

    penurunan harga. Kesigapan karyawan dan juga kecepatan penanganan keluhan juga

    sangat diperhatikan disini. Maka dari tiga hal diatas, penulis menyarankan Speedy

    Center yang akan lebih dijelaskan seperti di bab 4.5 sebagai faktor peningkatan CRM

    yang telah diterapkan di Telkom yang telah ada seperti dijelaskan pada bab 4.2.

  • 104

    Kuadran 2 (High Importance, High Performance)

    (PERTAHANKAN PRESTASI)

    Atribut-atribut pada kuadran kedua adalah atribut yang mempunyai tingkat

    kepentingan yang tinggi (high importance) dan seharusnya sudah mempunyai tingkat

    kepuasan tinggi (high performance). Atribut-atribut tersebut adalah :

    1. (2) Profesionalisme karyawan dalam memberikan pelayanan.

    2. (3) Kemudahan berlangganan.

    3. (10) Pengetahuan dan keterampilan karyawan.

    4. (13) Tata krama karyawan dalam memberikan pelayanan.

    5. (16) Kemudahan anda dalam berkomunikasi dengan pihak Telkom.

    Atribut-atribut ini sangat penting untuk dipertimbangkan dan diprioritaskan

    karena atribut-atribut ini merupakan atribut kunci (faktor penentu) utama yang

    langsung mempengaruhi kepuasan pelanggan, yang memiliki kemungkinan terjadinya

    perubahan dari kepuasan menjadi ketidak-puasan ataupun sebaliknya. Hal ini terlihat

    dari tidak terlalu lebarnya kesenjangan antara tingkat kinerja dan harapan pelanggan.

    Kuadran 3 (Low Importance, Low Performance)

    (PRIORITAS RENDAH)

    Atribut pada kuadran ini adalah atribut yang dianggap kurang penting oleh

    pelanggan, dan tidak mempunyai tingkat kepuasan yang tinggi. Pada kuadran ini

    terdapat dua atribut yaitu :

    1. (15) Perhatian secara individu kepada anda.

    2. (19) Keberadaan fasilitas pendukung.

  • 105

    Kedua atribut tersebut memang tidak mempunyai atau tidak memberikan

    kinerja/ kepuasan yang tinggi. Perusahaan tidak perlu terlalu memfokuskan sumber

    daya keempat atribut tersebut untuk memberikan kepuasan atau kinerja yang lebih

    baik. Hal ini dikarenakan atribut-atribut tersebut bukanlah atribut yang dianggap

    penting oleh pelanggan, sehingga kinerjanya tidak terlalu besar kaitannya dengan

    kepuasan yang diperoleh pelanggan.

    Kuadran 4 (Low Importance, High Performance)

    (BERLEBIHAN)

    Pada kuadran empat adalah atribut yang tidak terlalu dianggap penting oleh

    pelanggan tetapi mempunyai kinerja yang baik. Atribut pada kuadran ini yang telah

    memberikan kepuasan pada pelanggan adalah :

    1. (5) Pelayanan karyawan.

    2. (6) Perilaku karyawan.

    3. (12) Keramahan dan kesopanan karyawan dalam pelayanan.

    4. (17) Kebersihan ruangan Plasa.

    5. (18) Lokasi Plasa yang strategis.

    6. (20) Kerapian dan keindahan seragam karyawan.

    Atribut pada kuadran ini sebenarnya tidak terlalu menuntut perhatian bagi

    perusahaan karena atribut pada kuadran ini tidaklah dianggap terlalu penting oleh

    pelanggan. Sehingga perusahaan perlu mempertimbangkan tepat tidaknya

    memanfaatkan sumber daya yang ada untuk meningkatkan kinerja atribut pada

    kuadran keempat ini.

  • 106

    4.5 Usulan Proses Bisnis

    4.5.1 Rancangan Model Konsepsual

    Untuk selanjutnya, pembahasan akan lebih difokuskan ke salah satu dari

    komponen CRM Telkom Speedy yaitu Call Center karena mayoritas responden lebih

    memilih Call Center sebagai media untuk berhubungan dengan Telkom Speedy.

    Ditunjukkan di tabel 4.7 dari 100 responden dengan seorang responden bisa memilih

    lebih dari satu media.

    Tabel 4.7 Media CRM yang digunakan responden Media JumlahPlasaTelkom(walkinservice) 39Callcenter/147(phoneinservice) 78Webforum(webinservice) 16Email(webinservice) 18

    Dari hasil survei dan analisis di depan didapat bahwa untuk faktor-faktor

    Call Center dalam masalah yang berhubungan dengan kekomunikatifan dengan

    pelanggan dapat dikatakan cukup baik seperti penyampaian informasi. Yang banyak

    dikeluhkan oleh responden (dimana seorang responden bisa memilih lebih dari satu

    keluhan) adalah solusi yang diberikan oleh Call Center. Dari semua responden hanya

    21% dari seluruh responden yang menyatakan bahwa Call Center 147 mampu

    memberikan solusi yang benar-benar nyata, juga ada yang menyatakan bahwa Call

    Center ini memberikan jawaban sementara bahkan ada yang menyatakan tidak dapat

    memberikan solusi sama sekali. Hal ini dikarenakan bahwa pada saat ini Call Center

    147 memang hanya diposisikan sebagai penampung informasi pelanggan yang

    kemudian didisposisikan ke bagian lain yang berwenang tanpa mampu memberikan

    solusi yang tepat, bukan sebagai solusi akhir karena tidak dibekali kemampuan dan

  • 107

    tool teknis yang mencukupi.

    Dari data internal PT. Telkom pada bulan Maret tentang gangguan yang ada

    pada produk Speedy dapat ditunjukkan pada pie chart berikut ini.

    Gambar 4.35 Segmentasi Gangguan di Telkom Speedy

    Mayoritas gangguan yang ada terjadi di CPE (Customer Premise Equipment)

    yaitu perangkat atau komponen yang ada pada pelanggan baik itu modem, splitter,

    komputer, dan pengkabelan di rumah pelanggan.

    Ada dua solusi yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi dan mempercepat

    penyelesaian gangguan hal tersebut :

  • 108

    1. Memperkuat skill atau kemampuan trouble shooting untuk operator 147

    yang ada sekarang.

    2. Membuat suatu unit khusus semacam Care Center khusus layanan

    internet khususnya Speedy dalam konteks di sini untuk menangani

    komplain dari pelanggan.

    Penulis di sini memilih alternatif kedua, dengan mengingat pertimbangan :

    - Faktor Sumber Daya Manusia

    Dari hasil pengamatan internal yang dilakukan oleh penulis di lapangan,

    mayoritas operator 147 bukan berlatar belakang pendidikan teknik

    sehingga jika harus memberdayakan sumber daya yang ada membutuhkan

    effort yang sangat besar. Untuk menjadi operator di Call Center 147

    hanya dipersyaratkan Diploma tiga tanpa memperhatikan latar belakang

    pendidikan. Di lain pihak dengan semakin besarnya jumlah pelanggan

    Speedy, maka perlu penambahan sumber daya yang besar pula di Call

    Center.

    - Speedy merupakan salah satu pundi-pundi pendapatan Telkom baru

    sehingga harus dimonitor performansinya. Karena layanan Speedy ini

    cakupannya nasional maka unit tersebut harus beroperasi dan memonitor

    seluruh Speedy nasional juga.

    - Sebagai sumber pendapatan baru maka harus benar-benar dimanage

    secara end-to-end oleh suatu bagian tertentu.

    Suatu unit khusus yang akan dibentuk ini harus terdiri dari sumber daya

  • 109

    manusia yang berbasis pendidikan infocom (information telecommunication) dimana

    harus mampu melakukan trouble shooting di sisi pelanggan seperti setting modem,

    trouble shooting di komputer maupun di jaringan pelanggan.

    Usulan proses bisnis CRM yang baru ditunjukkan pada gambar 4.36.

    Dimana setelah melewati keempat interface dengan pelanggan yaitu Plasa Telkom,

    Call Center 147, Web-in, dan SMS-in masuk ke suatu Care Center misalnya kita

    sebut Speedy Center. Di unit ini permasalahan dari keempat interface tersebut harus

    semaksimal mungkin diselesaikan mulai dari trouble shooting di pelanggan sampai di

    jaringan internet Speedy. Jika belum selesai juga dengan analisis dan langkah-

    langkah yang telah dilakukan bisa men-dispatch ke bagian lain yang berwenang

    untuk menyelesaikan permasalahan, misalnya saja jika gangguannya di sisi jaringan

    telepon maka akan di-dispatch ke bagian jaringan akses. Proses bisnisnya

    digambarkan pada diagram berikut.

    Gambar 4.36 Usulan Proses Bisnis CRM

    Pelanggan

    Phone-in Walk-in Web-in SMS-in

    Plasa Telkom C4 147

    Speedy Center

    Divre Div Multimedia Div Infratel IS Center

  • 110

    Dengan pertimbangan rancangan sistem CRM di depan, maka dapat

    dirancang suatu proses bisnis dimana ketika pelanggan menelepon, maka dari Call

    Center 147, ketika pelanggan menelepon dan menekan menu Speedy dan bagian

    penanganan gangguan maka akan langsung dihubungkan ke unit tersebut dimana

    dengan sumber daya yang mencukupi harus mampu memberikan solusi atau trouble

    shooting awal. Sedangkan untuk menu informasi dan lainnya masih tetap ditangani

    oleh 147 yang saat ini dikelola oleh PT. Infomedia. Flow saat pelanggan menelepon

    ke Call Center 147 yang baru digambarkan seperti gambar di bawah ini :

    Gambar 4.37 Flow telepon ke 147 dari pelanggan

    Pelanggan

    Call Center 147

    Flexi (1) Speedy (2) Lainnya (3)

    Contact Center 147 Speedy Center

    Gangguan Ya

    Tidak

  • 111

    4.5.2 Analisis Keuntungan yang Diperoleh

    Dari rancangan proses bisnis yang kita ajukan di atas dapat kita ambil

    beberapa keuntungan yang bisa diperoleh antara lain :

    1. Dari data segmen gangguan yang ditunjukkan di atas mayoritas gangguan

    ada di sisi pelanggan, misalnya modem, splitter, dan komputer serta

    jaringan yang ada di pelanggan. Untuk layanan internet kita kenal SLG

    (Service Level Guarantee) yaitu suatu jaminan yang diberikan oleh

    penyedia internet dimana dengan jaminan tersebut, jika suatu saat terjadi

    gangguan, maka lama gangguan tidak boleh melebihi waktu yang

    diperjanjikan di SLG. Untuk layanan internet Telkom Speedy SLG yang

    dijanjikan PT. Telkom adalah 3 x 24 jam.

    Tabel 4.8 SLG Telkom untuk Telkom Speedy

    Sebagai asumsi dalam sehari terjadi 1000 gangguan yang perlu

    direstitusi yang dicurigai karena gangguan di sisi CPE (modem, splitter,

    dan komputer) dan sesuai data segmentasi di atas sebesar 40%, maka

    ternyata 60% merupakan gangguan non-CPE yang harus direstitusi.

  • 112

    Sesuai tabel di atas SLG untuk Speedy adalah 3 x 24 jam dan restitusi

    yang harus dibayarkan adalah 2% dari abonemen per hari dan dengan

    asumsi rata-rata gangguan tersebut berlangsung 5 hari maka Telkom

    harus merestitusi 2 hari karena gangguan. Asumsi dari jumlah pelanggan

    yang terkena gangguan yang perlu direstitusi 70% adalah pelanggan

    Personal maka Telkom harus mengeluarkan 60% x 1000 x 2 x 2% x 70%

    x Rp 200.000 = Rp 3.360.000 per hari untuk pelanggan Personal yang

    hanya membayar Rp 200.000. Dalam per bulan harus mengeluarkan lebih

    dari 100 juta rupiah untuk restitusi. Padahal secara teknis, penanganan

    gangguan yang perlu dilakukan mayoritas hanya penanganan di modem

    yang hanya perlu reset, setting ulang, setting di komputer, atau trouble

    shooting ringan di jaringan pelanggan yang jika langsung ditangani hanya

    perlu waktu di bawah 10 menit, namun karena rantai birokrasi yang agak

    panjang dan kemampuan front liner di Call Center 147 yang kurang di

    segi teknis, hal ini menjadi lama dan bisa terjadi berhari-hari.

    Dengan demikian, maka dapat terjadi percepatan gangguan untuk yang

    non-CPE sehingga dapat ditekan jumlah restitusinya.

    2. Dengan sentralisasi seluruh operasional Care Center Speedy di satu

    lokasi, lebih memudahkan monitoring terhadap performansi sehingga

    meminimalisir manipulasi gangguan yang ada di pelanggan maupun

    potensi alat produksi Speedy yang ada di seluruh Indonesia.

    3. Dengan langsung tersolusikannya komplain dan gangguan di saat yang

    bersamaan saat pelanggan melapor, maka ada kepercayaan akan

  • 113

    kemampuan personal di Telkom untuk menyelesaikan setiap persoalan

    yang ada. Pelanggan merasa tidak menghabiskan waktu untuk

    penanganan gangguan sehingga pelanggan lebih merasa aman dan tidak

    berpindah ke penyedia layanan internet yang lain. Hal ini akan

    berdampak pada image dari produk Telkom Speedy, sehingga dengan

    image yang bagus maka pelanggan tidak akan segan atau ragu

    menggunakan produk tersebut.

    Kepuasan pelanggan merupakan pengukuran gap antara harapan pelanggan

    dengan kenyataan yang mereka terima atau rasakan sehingga jika pelanggan

    mempunyai SLG 3 x 24 jam saat gangguan, tetapi pada kenyataanya dalam di bawah

    1 jam komplain gangguan sudah teratasi, maka tingkat kepuasan dan loyalitas

    pelanggan terhadap produk Telkom Speedy akan meningkat. Hal ini terlihat dari

    analisis data survei di depan bahwa proporsi antara jumlah reponden yang puas

    dengan produk dan layanan Telkom Speedy proporsional dengan keinginan mereka

    me-refer produk ini ke calon pelanggan lain.