BAB ISecure Site · Web viewSMA Negeri 74 Jakarta telah melaksanakan kurikulum 2013 sejak tahun...
Transcript of BAB ISecure Site · Web viewSMA Negeri 74 Jakarta telah melaksanakan kurikulum 2013 sejak tahun...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana diketahui bahwa mutu pendidikan dipengaruhi oleh mutu proses belajar
mengajar, sedangkan mutu proses belajar mengajar ditentukan oleh berbagai komponen
yang saling terkait satu sama lain, yaitu input peserta didik, kurikulum, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana prasarana, dana, manajemen, dan lingkungan.
Kurikulum merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat strategis karena
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tetentu. Kurikululum sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran memberikan makna bahwa di dalam kurikulum terdapat panduan
interaksi antara guru dan peserta didik.Dengan demikian kurikulum berfungsi sebagai
"nafas atau inti" dari proses pendidikan di sekolah untuk memberdayakan potensi peserta
didik.
Seiring dengan perubahan pengelolaan pemerintahan yang memasuki era desentralisasi,
diikuti dengan perubahan pengelolaan pendidikan berupa desentralisasi pendidikan,
otonomi pendidikan, dan otonomi manajemen sekolah, maka kurikulum yang sifatnya
sentralistik seperti kurikulum 1994, dimana satu kurikulum diberlakukan untuk semua
peserta didik dari Sabang sampai Merauke, berarti kemampuan dan potensi seluruh peserta
didik seolah-olah dianggap sama. Pada hal kenyataannya kemampuan dan potensi setiap
peserta didik berbeda satu sama lain, berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang
lain, berbeda antara sekolah yang satu dengan yang lain. Dan yang paling memahami
kemampuan dan potensi setiap peserta didik adalah guru-guru yang bersangkutan. Hal ini
antara lain yang mendasari penyempurnaan kurikulum.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan
mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman
pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 1
Standar Nasional Pendidikan terdiri atas: Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana,
Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian Pendidikan. Dua dari
kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum.
Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan
pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, SMA
Negeri 74 Jakarta sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang disebut Kurikulum
SMAN 74 Jakarta.
Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pemerintah memandang
perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dengan PP No. 32 Tahun 2013
karena:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
perlu diselaraskan dengan dinamika perkembangan masyarakat, lokal, nasional, dan
global guna mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional;
b. dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa diperlukan komitmen nasional untuk
meningkatkan mutu dan daya saing bangsa melalui pengaturan kembali Standar
Kompetensi Lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian, serta
pengaturan kembali kurikulum.
Peraturan Pemerintah (PP) terbaru sebagai perubahan atas PP No. 19 Tahun 2005. PP
tersebut adalah PP No. 32 Tahun 2013. Dalam Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2013
Pasal 77A ayat 2 ditetapkan tentang Kerangka Dasar Kurikulum yaitu digunakan sebagai:
a. acuan dalam Pengembangan Struktur Kurikulum pada tingkat nasional;
b. acuan dalam Pengembangan muatan local pada tingkat daerah; dan
c. pedoman dalam Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Sebagai dokumen sekolah, Kurikulum SMA Negeri 74 Jakarta dijilid dalam dua (2)
bentuk, yaitu: Dokumen I, Kurikulum SMA Negeri 74 Jakarta dan Dokumen II, Silabus dan
RPP. Dokumen pertama digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan /pengelolaan
sekolah secara keseluruhan, sedangkan dokumen kedua digunakan oleh guru dalam
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 2
menyelenggarakan pembelajaran dan penilaian sesuai mata pelajaran yang dibina dan atau
layanan konseling yang menjadi tanggung jawabnya.
1. Kondisi nyata pada SMA Negeri 74 Jakarta
SMA Negeri 74 Jakarta Sekolah yang berstatus negeri ini didirikan pada tanggal 9
November 1983 sesuai dengan Surat Keputusan Mendikbud No. 0473/C/1983.
Posisinya cukup strategis, berada di dalam komplek kostrad tepatnya di jalan Dharma
Putra XI, maka secara teknis berada pada lingkungan yang tenang dan aman untuk
proses belajar dan mengajar dan selalu tampil terdepan disetiap even kegiatan baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler menjadikan SMA Negeri 74 Jakarta menjadi
tumpuan siswa untuk melanjutkan pendidikannya. Dukungan orang tua siswa dalam
rangka kemajuan sekolah ini sangatlah mendukung hal ini disebabkan karena tingkat
pendidikan orang tua siswa, pemahaman orang tua tentang pendidikan sangatlah
mendukung untuk kemajuan sekolah ini.
Setiap tahunnya tamatan SMAN 74 Jakarta dapat bersaing pada jenjang yang lebih
tinggi baik melalui SMPTN Undangan, Test SBMPTN maupun Jalur Mandiri,
berdasarkan data statistik terjadi perkembangan yang signifikan yang cukup berarti dari
tahun ke tahun. Seiring dengan bertambahnya waktu, bukan berarti SMA Negeri 74
Jakarta tanpa hambatan dalam pengembangan peningkatan mutu siswa dan peningkatan
kualitas gurunya, berikut tantangan yang menjadi masalah adalah :
1. Standar Isi
1.1. Pemahaman pendidik tentang kurikulum, UU Sisdiknas, dan Peraturan-peraturan
Menteri tentang pendidikan perlu perlu ditingkatkan
1.2. Tingkat kelulusan 100%, dengan kualifikasi lulusan tiap mata pelajaran UN
adalah A.
1.3. Standar-standar nasional pendidikan sudah diterapkan dengan baik, tetapi perlu
ditingkatkan.
2. Standar proses
2.1. Silabus dan RPP yang dikembangkan oleh guru baru 70% secara mandiri, serta
masih banyak mengadopsi dari luar ( PusKur, narasumber)
2.2. Baru 80 % silabus dan RPP yang disusun guru memenuhi kaidah-kaidah atau
rambu-rambu penyusunan silabus dan RPP
2.3. Baru 70% proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 3
2.4. Guru masih menggunakan metode konvensial dalam pembelajaran tidak
berdasarkan pendekatan autentik
2.5. Pelaksanaan supervisi kelas (class visit) belum berjalan secara optimal
2.6. Kehadiran guru dan siswa masih belum mencapai 100%
3. Standar Kompetensi Lulusan
3.1. Ketuntasan belajar (KKM) rata-rata masih 75 untuk kelas XII dan 78 untuk kelas X
dan XI
3..2. Sekolah baru menghasilkan 50% siswa yang masuk Perguruan Tinggi Negeri
karena belum mampu bersaing
3.3. Masih ada siswa tidak melanjutkan keperguruan tinggi karena kondisi orang tua,
serta motivasi siswa untuk melanjutkan masih rendah
3.4. Sekolah kurang melakukan studi banding dengan sekolah yang memiliki prestasi
baik di dalam negeri maupun di luar negeri
3.5. Pengalaman siswa dalam diskusi, pemecahan masalah dan memanfaatkan sumber
belajar masih perlu ditingkatkan
3.6. Pengalaman siswa dalam melakukan kunjungan-kunjungan untuk mendapatkan
informasi berbagai hal masih minim
3.7. Pengalamam siswa dalam mengekpresikan diri dan karyanya melalui seni dan
budaya masih kurang
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4.1. Semua guru telah bersertifkat pendidik
4.2. Semua pendidik sudah mempunyai kualifikasi pendidikan S1 ( 100 % ) dan
mengajar sesuai dengan studinya.
4.3 Sebanyak 9 pendidik (10 %) berkualifikasi S2. Sebelum rotasi jumlah pendidik
yang berkualifikasi S2 ada 40 %.
4.3. Kemampuan pendidik menguasai IT 85 %.
4.4. Kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris 75 %.
4.5. Kualifikasi tenaga pendidikan yang berijazah D3 atau S1 100%
4.6. Sekolah belum memiliki pustakawan, laboran yang sesuai dengan latar belakang
pendidikannya
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 4
5.Standar Sarana Prasarana
5.1. Gedung memenuhi persyaratan kualifikasi sebagaimana dipersyaratkan,
5.2. Ruang kelas ber AC hanya beberapa,banyak LCD dan Laptop harus diperbaiki,
5.6. Memiliki Ruang laboratorium Fisika, Kimia, Biologi, Perpustakaan, IPS, Multi
Media, Komputer, Bahasa, ruang MGMP, ruang Musik, kantin dan gudang.
5.7. Secara umum sarana dan prasarana baik, namun kantin tidak layak,
5.8. Lapangan olah raga cukup sempurna
6. Standar Pengelolaan
6.1. Misi belum sepenuhnya mendukung tercapainya Visi sekolah
6.2. Struktur organisasi masih ada yang belum dilengkapi dengan uraian tugas yang
lengkap
6.3. Baru 85% program sekolah terlaksana
6.4. Minat calon siswa untuk masuk ke SMAN 74 Jakarta mulai meningkat
6.5. Intake siswa meningkat
6.6. Kegiatan pengembangan diri dan ekstrakurikuler masih perlu ditingkatkan, begitu
pula di bidang akademiknya
6.7. Kedisiplinan siswa umumnya baik.
6.8. Administrasi kesiswaan cukup baik.
7. Manajemen
7.1. Kepala Sekolah: mempunyai kompetensi manajerial yang baik, berdedikasi,
mempunyai komitmen untuk meningkat kan mutu sekolah, telah menerapkan
manajemen mutu.
7.2. Wakil Kepala Sekolah: Wakil Bidang Kurikulum, Kesiswaan, Sarana Pasarana dan
Humas; mempunyai kompetensi memahami dan melaksanakan tupoksinya, mampu
bekerja sama.
7.3. Kepala Tata Usaha mempunyai kompetensi manajerial yang baik, berdedikasi,
mempunyai komitmen untuk meningkatkan mutu sekolah dan pelayanan kepada
pendidik, tenaga pendidikan dan peserta didik serta mampu bekerjasama dengan
Kepala Sekolah
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 5
8. Standar Penilaian
8.1. Baru 80% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian
8.2. Baru 50% menggunakan teknik penilaian yang beragam
9. Dukungan Eksternal
9.1. Komite sekolah berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMA N 74
Jakarta.
9.2. Komunikasi dengan Dinas terkait berjalan dengan baik
9.3. Perlu ditingkatkan hubungan dengan dunia kerja, dunia usaha dan alumni
2. Kondisi Ideal pada SMA Negeri 74 Jakarta
Lembaga pendidikan yang Ideal adalah lembaga yang dapat menjadi tempat yang
mampu mengembangkan seluruh potensi peserta didik, tempat yang mempunyai sarana
pembelajaran yang memadai, memiliki sumber daya manusia yang handal, memiliki
kultur dan budaya belajar dan mengembangkan diri bagi seluruh warga sekolah.
Sekolah sebagai institusi pendidikan harus dibangun dan di kelola secara profesional,
sehingga terwujud institusi pendidikan berkualitas. Kualitas pendidikan dapat dilihat dari
perencanaan, proses dan hasil pendidikan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan
berkesinambungan, sebagaimana yang telah ditetapkan sesuai dengan pendekatan dan
kriteria pendidikan itu sendiri.
Keberhasilan dari proses dan hasil output pendidikan tidak dapat dilepaskan dari andil
guru. Boleh dikatakan guru sebagai ujung tombak pendidikan untuk mencetak dan
mengkader generasi penerus yang didambakan. Apalah artinya kurikulum yang ideal jika
tidak didukung oleh pelaksananya, yaitu sumber daya manusia yang cakap.
Kondisi Ideal yang diharapkan tercapai di SMA Negeri 74 Jakarta adalah terpenuhinya 8
(delapan) standar nasional pendidikan, sehingga penyelenggaraan pendidikan yang
bermutu dan hasil pendidikan yang bermutu pula dapat tercapai. Namun demikian,
kondisi nyata saat ini SMA Negeri 74 Jakarta masih harus terus berbenah dan
mengupayakan pemenuhan delapan standar pendidikan.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 6
Kondisi Ideal tersebut diantarnya:
1. Kepala sekolah dan wakil Kepala sekolah berkualifikasi S2 atau S3, visioner,
berkomitmen memajukan sekolah demi terwujudnya tujuan pendidikan nasional.
2. Kualifikasi pendidik yang berijazah S2 60%, kemapuan menguasai IT 100%,
kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris 100%.
3. Semua pendidik memahami KTSP, Undang-undang Sisdiknas, dan peraturan-
peraturan tentang pendidikan.
4. Minat dan intake meningkat. Semua siswa dapat mengembangkan potensinya di
sekolah. Sekolah harus menyediakan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan kreatifitas dengan menyediakan fasilitas dan membuat program
yang baik. Administrasi kesiswaan perlu ditingkatkan baik rinciannya.
5. Perlengkapan laboratorium perlu ditingkatkan, kebersihan perlu dipertahankan.
Perpustakaan lebih luas dan jumlah buku diperbanyak, kantin dan lapangan olah raga
harus diperbaiki
6. Peran Komite Sekolah perlu ditingkatkan dan lebih diaktifkan namun tetap dalam
menjalankan kegiatan tunduk pada aturan.
7. Sekolah mempunyai data yang lengkap tentang alumni, menjalin kerja sama dengan
pihak luar dalam bentuk MOU baik dengan pihak Perguruan Tinggi Negeri ataupun
Swasta, Instansi Pemerintah dan Perusahaan swasta.
3. Potensi, Karakteristik dan Konsep Sekolah Taman SMA Negeri 74 Jakarta
Potensi dan karakteristik yang dimiliki SMA Negeri 74 Jakarta diantaranya adalah :
1. Sumber Daya Manusia yaitu semua pendidik berlatar belakang minimal S-1 dan S-2,
dengan latar belakang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya, memiliki
komitmen untuk terus memajukan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya
2. Dukungan dan partisipasi masyarakat sangat tinggi
3. Adanya dukungan dari dunia usaha dan dunia kerja
4. Potensi daerah yang berada di daerah perkotaan yang maju memungkinkan untuk
pengembangan muatan lokal
5. Gedung dan fasilitas Komponen pendidikan yang tidak kalah pentingnya adalah
sarana dan prasarana yang mendukung. Mulai dari bangunan fisik, ruang kelas,
taman, perpustakaan, laboratorium, sarana olah raga dan kesenian, arena bermain,
kantin, perlengkapan kelas, sampai dengan alat peraga edukasi yang dimiliki. Seiring
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 7
dengan kemajuan bidang informasi dan teknologi, nampaknya bukan hal yang baru
sebuah sekolah memiliki fasilitas akses jaringan internet dan website sendiri, dimana
setiap stake holders dapat berinteraksi dan berkomunikasi di dunia maya.
Berdasarkan kondisi riil dan potensi yang dimiliki SMA 74 Jakarta, sejak tahun
pelajaran 2015-2016 SMAN 74 Jakarta menerapkan konsep sekolah TAMAN untuk
penangganan disiplin, menciptakan kondisi lingkungan belajar yang nyaman dan
meningkatkan kualitas pembelajaran untuk dapat mencapai prestasi akademik yang
setinggi-tingginya. Melihat dan mempelajari semua fakta baik kualitas maupun
kuantitas, kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman, termasuk juga prestasi, dan
pada tahun pelajaran 2018-2019 ini SMA 74 Jakarta masih mengembangkan Konsep
TAMAN. Dalam konsep ini Taman sebagai kepanjangan dari Tempat Anjangsana
yang Menyenangkan, Aman dan Nyaman. Anjangsana artinya bertemu untuk belajar,
berkomunikasi, berelasi, berdiskusi, bertukar pikiran , Menyenangkan artinya tempat
ini selalu dirindukan untuk dikunjungi karena banyak hal baik yang dapat diperoleh
di sini. Aman artinya berada di tempat ini membuat siapa saja yang berada di sini
selalu dalam keadaan lepas mengungkapkan pendapat, bebas berekspresi dan
berkreatifitas, serta mencurahkan perasaan. Nyaman artinya tempat ini bersih, rapi,
hijau, asri, dalam tata ruang yang mengalirkan udara sehat.
Taman di sini diartikan sebagai :
1. Taman sesungguhnya, yakni lingkungan sekolah yang bersih, tertata rapi, hijau,
rindang dan asri
2. Taman belajar, yakni lingkungan sekolah yang dapat membuat para siswa
termotivasi untuk belajar, baik disadari maupun tidak disadari, dengan dukungan
fisik dan kurikulum 2013 yang dinamis.
3. Taman di hati atau rumah kedua yakni lingkungan sekolah yang membuat para
siswa menjadi terang pikiran, terang hati, tempat berharap masalah dalam
kehidupannya menemukan solusi di sini, dimana para guru memberikan sikap,
ucapan, perilaku dan kata-kata yang mulia penuh harapan kepada para siswanya,
para guru membimbing siswa dengan penuh keikhlasan.
4. Taman Religi yakni lingkungan sekolah yang diisi oleh orang-orang yang
senantiasa melakukan segala sesuatunya karena bertanggung jawab kepada Tuhan,
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 8
atau dengan kata lain bahwa lingkungan sekolah menjadi ladang amal sholeh bagi
siapa saja yang mengenal, dekat ataupun sebagai warga sekolah ini.
Setelah dua tahun pelaksanaan sekolah TAMAN, keberadaan SMA N 74 Jakarta
dengan ciri khas atau Icon sebagai sekolah TAMAN sudah mulai terwujud, dimana
kebersihan sekolah semakin baik, kedisiplinan siswa yang tinggi, motivasi belajar
siswa yang tinggi dan lain-lain tentunya dengan pengorbangan waktu, tenaga, pikiran
juga materi yang tidak sedikit. Dukungan banyak pihak tentunya sangan dinantikan.
Jiak ciri khas ini terwujud, tugas terberat selanjutnya adalah bagaimana menjaga,
memelihara dan mengembangnya sehingga lebih bermanfaat.
Dalam pelaksanaannya, konsep Taman berpegang pada prinsip, tanaman yang baik
dipelihara, tanaman yang kurang baik dirawat sedangkan tanaman yang busuk
dibuang saja. Artinya para siswa yang menunjukkan perilaku terpuji, taaat pada tata
tertib, berprestasi akademik maupun non akademik senantiasa dipelihara dan terus
dipacu semangat berprestasinya, para siswa yang mengalami kesulitan dalam meraih
prestasi namun tetap menunjukkan upaya yang sungguh-sungguh dengan berperilaku
baik, taat tata tertib, mau belajar dan memiliki kesungguhan dalam berubah ke arah
yang lebih baik maka senantiasa akan terus dipacu untuk memperbaiki diri,
sedangkan para siswa yang dengan sembunyi atau terang-terangan melanggar tata
tertib dan aturan sekolah, mengabaikan tugas, tidak santun dan tidak
bertanggungjawab menjaga nama baik sekolah maka melalui suatu mekanisme
proses, setelah sebelumnya diberi kesempatan yang cukup, selanjutnya sekolah akan
mengembalikannya pada orang tua.
Konsep taman ini bermanfaat bila para siswa, guru, karyawan tata usaha, satpam,
caraka dan petugas kantin bertanggungjawab pada tugas pokok dan fungsinya
masing-masing yang diwujudkan dalam berbagai perilaku dan sikap sebagai berikut :
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 9
Subjek Sikap Positif Pengaruh Positif
Siswa Berangkat dari rumah dengan
pamit bersalaman serta mohon
doa restu orang tua.
Santun dan hormat kepada semua
anggota keluarga besar sekolah
Menggunakan kendaraan sesuai
aturan yang berlaku
Menggunakan seragam sekolah
lengkap dengan atribut dan
sesuai dengan hari sekolah
Mematuhi tata tertib dan aturan
sekolah seperti datang tepat
waktu, pulang tidak terlambat,
mengikuti kegiatan di sekolah
sesuai lama waktu yang
diizinkan
Mengikuti upacara dengan tertib
dan khidmat
Mengikuti tadarus, sholat dhuha,
sholat zuhur dan ashar
berjamaah, kultum atau
kebaktian bagi non muslim
Mengikuti pelajaran dengan baik,
tidak meninggalkan jam
pelajaran, aktif mengikuti
pelajaran, menyelesaikan tugas
tepat waktu, menghargai dan
menghormati setiap guru yang
mengajar di kelas
Menghargai guru yang akan
mengajar dengan menyiapkan
kelas dalam keadaan bersih,
Hati menjadi tenang
Semua akan menjadi sayang
Menunjukkan ketaatan pada
tata tertib
Terlihat rapi
Tidak memancing masalah
Menunjukkan Nasionalisme
Menunjukkan ketaatan
beribadah
Pandai mengatur dan
memanfaatkan waktu
Kondisi dan situasi kelas
menjadi nyaman
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 10
Subjek Sikap Positif Pengaruh Positif
siswa siap belajar dan alat belajar
tersedia
Jam istirahat digunakan dengan
sebaik-baiknya, membuang
sampah makanan dan minuman
pada tempatnya, membawa
tempat makan dan minum
sendiri, jika tidak membawa
harus makan dan minum di
kantin saja.
Segera membuang sampah di
kelas ke dalam tempat sampah,
menyapu kelas sendiri yang
berbagi tugas dalam regu piket,
setiap ulang sekolah mengambil
sampah-sampah di laci meja ke
dalam tempat sampah dan
menaikkan kursi ke atas meja
Mengadakan kerja bakti kelas
baik dikoordinir sekolah maupun
di kelas sendiri
Memeriksa dan memelihara
kebersihan dan keadaan lemari
kelas serta menjaga semua
inventaris kelas.
Peduli pada tanaman dan turut
serta merawatnya
Menggunakan kamar mandi atau
toilet dengan sebaik-baiknya,
tinggalkan toilet dalam keadaan
bersih kembali
Membuat seimbang diri dan
lingkungan
Kebersihan terjaga
Kebersihan kelas menjadi
terjaga dan meringankan
pekerjaan sekolah
Pemanfaatan tempat yang
sesuai
Keindahan dan penghijauan
sekolah terjaga
Kamar mandi menjadi selalu
bersih
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 11
Subjek Sikap Positif Pengaruh Positif
Tidak menjadikan toilet sebagai
tempat melakukan kekerasan
Tidak melakukan kekerasan
dalam bentuk apapun, dan
dimanapun.
Meninggalkan sekolah dengan
tertib, tidak duduk-duduk untuk
berkumpul yang tak penting
Memberi salam pada orang tua
menunjukkan bahwa sudah
kembali dengan selamat
Tidak ada ketakutan
Semua area sekolah menjadi
aman
Aman dari masalah
Orang tua menjadi tenang
Guru Datang ke sekolah dengan penuh
suka cita dan doa karena
bertekad datang mengajar dan
mendidik dengan baik.
Datang tidak terlambat sehingga
sempat menyambut kedatangan
para siswa
Memberi salam yang tulus dan
ikhlas kepada kolega atau rekan
kerja yang sama- sama akan
berjuang mencerdaskan bangsa
Memasuki kelas dengan penuh
keikhlasan serta siap
memberikan ilmu dengan sikap
terbaik, terpuji serta kata-kata
yang mulia
Berinteraksi yang baik dengan
para siswa sehingga siswa
merasa dihargai maka potensi
siswa mampu tergali
Tugas terasa ringan
Memberi contoh, lenib dekat
dengan siswa dan lebih peka
mengenali siswa
Melegakan hati dan pikiran
Pelayanan akan lebih maksimal
Lebih mengenal siswa
Kegiatan setiap hari menjadi
lebih bermakna.
Menghasilkan motivasi bagi
siswa
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 12
Subjek Sikap Positif Pengaruh Positif
Senantiasa memberi pesan dari
setiap materi yang dipelajari
Menutup pelajaran dengan
meyakinkan para siswa akan
kemampuannya.
Mendampingi para siswa dalam
beribadah
Siswa merasa lebih tentram
Karyawan
tata usaha
Datang ke sekolah dengan penuh
suka cita dan doa karena
bertekad datang untuk melayani
kepentingan administrasi para
siswa, guru dan masyarakat yang
memerlukan
Memberi salam yang tulus dan
ikhlas kepada kolega atau rekan
kerja yang sama- sama akan
berjuang mencerdaskan bangsa
Memasuki sekolah dengan
penuh keikhlasan serta siap
memberikanpelayanan dengan
sikap terbaik, terpuji serta kata-
kata yang mulia
Berinteraksi yang baik dengan
para siswa dan guru sehingga
siswa dan guru merasa dihargai
Senantiasa mengenal dengan
baik para guru dan siswa
Melaksanakan kegiatan dan
melakukan pelayanan yang
sesuai waktunya, tempat
pelaksanaannya, tepat sasaran
Tugas terasa ringan
Melegakan hati dan pikiran
Pelayanan akan lebih maksimal
Lebih mengenal siswa
Mempermudah pelayanan
administrasi
Lebih bertanggung jawab
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 13
Subjek Sikap Positif Pengaruh Positif
sesuai rekomendasi Kepala
sekolah dan tidak lupa
menyegerakannya
Mendukung semua kegiatan dan
program sekolah
Bersama-sama dalam
pelaksanaan ibadah sebagai salah
satu wujud menjaga tali
silaturahim.
Memudahkan dalam
mewujudkannya
Menimbulkan rasa tentram
Satpam Datang ke sekolah dengan penuh
suka cita dan doa karena
bertekad datang untuk melayani
keamanan para siswa, guru dan
masyarakat yang memerlukan
Memasuki sekolah dengan
penuh keikhlasan serta siap
memberikan pelayanan dengan
sikap terbaik, terpuji serta kata-
kata yang mulia
Berinteraksi yang baik dengan
para siswa dan guru juga tamu
sehingga mereka merasa
dihargai
Senantiasa mengenal dengan
baik para guru dan siswa agar
memudahkan pelayanan
pengamanan
Memberikan pelayanan kepada
setiap tamua yang datang dengan
sikap hormat, ramah dan santun
namun tetap waspada dengan
memenuhi SOP
Tugas terasa ringan
Pelayanan akan lebih maksimal
Lebih mengenal siswa dan
guru
Mempermudah pelayanan
keamanan dan kenyamanan
Lebih bertanggung jawab
Pengamanan menjadi lebih baik
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 14
Subjek Sikap Positif Pengaruh Positif
Melaksanakan pergantian tugas
dengan pebuh tanggung jawab
Melaporkan setiap kejadian atau
permasalahan dengan langkah
pertama melakukan penanganan
awal
Mendukung semua kegiatan dan
program sekolah
Tampil gagah dan penuh wibawa
Bersama-sama dalam
pelaksanaan ibadah sebagai salah
satu wujud menjaga tali
silaturahim.
Memudahkan dalam
mewujudkannya
Lebih dihargai
Menimbulkan rasa tentram
Caraka Datang ke sekolah dengan penuh
suka cita dan doa karena
bertekad datang untuk melayani
keperluan sekolah dan menjaga
kebersihan sekolah
Memasuki sekolah dengan
penuh keikhlasan serta siap
memberikan pelayanan dengan
sikap terbaik, terpuji serta kata-
kata yang mulia
Berinteraksi yang baik dengan
para siswa dan guru juga tamu
sehingga mereka merasa
dihargai
Senantiasa mengenal dengan
baik para guru dan siswa agar
memudahkan pelayanan
Memastikan kebersihan sekolah
Tugas terasa ringan
Pelayanan akan lebih maksimal
Mereka akan menghargai kita
juga Lebih mengenal siswa
dan guru
Kebersihan lebih terjamin
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 15
Subjek Sikap Positif Pengaruh Positif
sebelum berlangsung kegiatan
belajar dan mengajar
Memastikan kelengkapan alat
dan bahan sebelum kegiatan
belajar dan mengajar
berlangsung
Kebersihan sekolah harus dijaga
setiap saat sehingga diperlukan
kerjasama yang baik
Memberikan pelayanan kepada
setiap tamu yang datang dengan
sikap hormat, ramah dan santun
namun tetap waspada dengan
memenuhi SOP
Melaksanakan pergantian tugas
dengan penuh tanggung jawab
Melaporkan setiap kejadian atau
permasalahan dengan langkah
pertama melakukan penanganan
awal
Mendukung semua kegiatan dan
program sekolah
Berpenampilan bersih, rapi dan
wangi
Bersama-sama dalam
pelaksanaan ibadah sebagai salah
satu wujud menjaga tali
silaturahim.
Kesiapan alat belajar lebih
terjamin
Tanggung jawab kebersihan
lebih ringan
Nama baik sekolah terjaga
Terhindar dari miskomunikasi
Masalah tidak melebar
Memudahkan tercapainya
tujuan
Menyenangkan orang lain
Perasaan lebih tentram
Petugas
Kantin
Datang ke sekolah dengan penuh
suka cita dan doa karena
bertekad datang untuk melayani
Tugas terasa ringan
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 16
Subjek Sikap Positif Pengaruh Positif
kebutuhan konsumsi para siswa
dengan penuh tanggung jawab
atas kualitas kebersihan , gizi dan
pelayanannya
Memasuki sekolah dengan
penuh keikhlasan serta siap
memberikan pelayanan dengan
sikap terbaik, terpuji serta kata-
kata yang mulia
Berinteraksi yang baik dengan
para siswa dan guru juga tamu
sehingga mereka merasa
dihargai
Berusaha untuk meningkat
kualitas dan variasi makanan
Turut peduli dengan para siswa
Kebersihan sekolah harus dijaga
setiap saat sehingga diperlukan
kerjasama yang baik dengan para
caraka
Memberikan pelayanan dengan
sikap hormat, ramah dan santun
Meninggalkan pulang kantin
dengan penuh tanggung jawab
Melaporkan setiap kejadian atau
permasalahan dengan langkah
pertama melakukan penanganan
awal
Mendukung semua kegiatan dan
program sekolah
Berpenampilan bersih, rapi dan
wangi
Melegakan hati dan pikiran
Mereka akan menghargai kita
juga
Konsumen akan merasa aman
dan puas
Siswa akan merasa dekat
Tanggung jawab kebersihan
akan lebih ringan
Konsumen akan senang dan
menghargai
Kebersihan kantin tetap terjaga
Masalah tidak melebar
Memudahkan tercapainya
tujuan sekolah
Konsumen merasa senang
Hati menjadi lebih tentram
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 17
Subjek Sikap Positif Pengaruh Positif
Bersama-sama dalam
pelaksanaan ibadah sebagai salah
satu wujud menjaga tali
silaturahim.
Terkait dengan kepedulian lingkungan, sekolah terus mempersiapkan diri agar
melangkah ke sudut mana saja di SMAN 74 yang akan kita dapati adalah keadaan
yang bersih, teratur, tertata dan sarat dengan informasi. Keadaan lingkungan yang
bersih, teratur dan tertata ini akan menjadi tanggung jawab seluruh warga sekolah,
tanggung jawab tiap pekerjaan akan dibagi kepada Pokja (kelompok kerja). Kelompok
kerja ini terdiri dari para siswa yang akan menekuni pekerjaan berkaitan dengan
kesehatan, kebersihan dan lingkungan sekolah serta di bawah pendampingan bapak dan
ibu guru. Adanya kelompok kerja ini tentunya akan memudahkan siswa dalam
memberi penyuluhan, menasihati teman, mengawasi lingkungan, mengadakan
perawatan, penataan lingkungan dan yang terpenting adalah terbiasa hidup sehat dan
bersih di lingkungan yang sehat. Ada dua puluh Pokja di SMAN 74 yang terdiri atas
Pokja: UKS, PIK, Bina Rohani ISLAM, Bina Rohani Kristen, Perpustakaan, Pustaka
Kebun, Laboratorium, Peternakan, Perikanan, Pertanian, TOGA, Komposting,
Tanaman Hias, Green House, Pertamanan, Kesenian, Kewirausahaan, Informasi,
Keamanan sekolah, dan Kantin Sehat. Dengan demikian semua masyarakat sekolah
terlibat dalam menjaga dan memelihara lingkungan sekolah yang kondusif sesuai
dengan cita-cita tercapainya tujuan mewujudkan SMA N 74 sebagai Sekolah Taman.
Informasi akan kita dapati di setiap ‘mata memandang’ pada sekeliling SMAN 74 ini.
Di setiap koridor di muka kelas kita akan membaca berbagai informasi. Informasi
tersebut tidak terbatas pada hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan saja, namun juga
yang berkaitan dengan hal-hal lain terutama yang dapat menggugah atau memotivasi
orang yang membacanya untuk berbuat baik. Misalnya seperti yang tampak dalam
gambar tulisan ”Di mana ada kemauan di situ ada jalan”. Selanjutnya di bawah tulisan
berbahasa Indonesia tersebut terdapat tulisan yang berbahasa Inggris. Jadi di samping
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 18
orang yang membaca tergugah untuk melakukan seperti yang ada di tulisan, sekaligus
juga belajar atau memperlancar bahasa Inggrisnya.
Apabila berkunjung ke SMAN 74 , informasi tidak hanya akan ditemui di bagian atas
koridor muka kelas saja. Informasi juga terdapat di lingkungan toilet, bahkan di toilet
kepala sekolah terdapat tulisan-tulisan yang menggugah semangat. Informasi juga akan
ditemui pada majalah-majalah dinding yang terdapat pada setiap ruangan kosong yang
sering dilalui oleh siswa/siswi, misalnya di muka toilet yang bersebelahan dengan
ruang UKS terdapat majalah dinding khusus mengenai informasi UKS, di bawah
tangga di muka toilet siswa terdapat cermin besar yang dikeliling informasi bahaya
rokok. Tentu saja dengan penempatan informasi yang strategis tersebut, maka akan
sering dibaca oleh siswa/siswi. Ketika akan menuju toilet siswa/siswi akan membaca
informasi, begitu antri menunggu orang di dalam toilet mereka dapat membaca
informasi dari majalah dinding yang ada di muka toilet. Dengan demikian Lingkungan
sekolah penuh dengan bermacam-macam informasi yang menggugah orang yang
membaca untuk berperilaku baik seperti tertuang dalam tulisan dan motto.
Di sisi lain SMA N 74 juga akan menyiapkan diri sebagai sekolah yang berbasis IT.
Oleh karenanya segala keperluan yang terkait untuk mewujudkannya, meski sulit tetap
diupayakan untuk dapat mewujudkanya antara lain dengan persiapan jaringan,
perangkat keras, sumber daya, tes on line, pembuatan kartu tes sendiri, akses yang
mudah untuk orang tua untuk mengetahui kemajuan belajar putra putrinya serta
mengetahui dinamika proses belajar di sekolah. Dengan berbasis IT, perilaku positif,
keamanan, efektifitas kegiatan di sekolah jelas akan sangat terbantu. Selain itu dengan
berbasis IT diharapkan sekolah tidak akan tertinggal dalam hal informasi dan kemajuan
teknologi, sehingga sekolah dapat terus menyesuaikan diri dan tidak ketinggalan dalam
teknologi informasi.
Kombinasi sekolah Taman yang dibantu kepedulian lingkungan oleh warga sekolah
dan difasilitasi pelayanan berbasis IT, diharapkan akan mampu membuat SMAN 74
menjadi sekolah yang menyenangkan untuk belajar, menenangkan untuk jiwa dan
pikiran, menghasilkan siswa siswi yang berakhlaq mulia , berbudaya serta cerdas
laksana berada dalam taman siswa yang sesungguhnya.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 19
Dengan demikian, dengan mengucapkan Bismillaahir rohmaaniir rohiim dan berharap
pada tuntunan dan petujnukNya, pada Tahun Pelajaran 2018/2019 ini SMA N 74
Jakarta segera berjuang dengan sepenuh hati untuk mewujudkan ciri khasnya sebagai
SEKOLAH TAMAN.
B. Landasan
1. Landasan Yuridis
Kurikulum SMAN 74 Jakarta dikembangkan sesuai dengan kondisi filosofi dasar negara
kita yaitu Pancasila dan sumber hukum tertinggi Negara kita yaitu Undang–undang
Dasar 1945. Selain itu kurikulum ini juga dikembangkan sesuai Undang-undang dan
peraturan-peraturan lain pada bidang pendidikan yang relevan yaitu:
a. Undang-Undang Dasar 1945 ;
Ketentuan dalam UUD 45 Pasal 31 mengamanatkan bahwa :
1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, setiap warga Negara wajib
mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya;
2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dalam undangundang;
3) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta APBD untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional;
4) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjung
tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 20
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah :
1) Pasal 1 ayat (19); Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
2) Pasal 18 ayat (1), (2), (3), dan (4) yang berisi : Pendidikan menengah merupakan
lanjutan pendidikan dasar, terdiri atas pendidikan menengah umum dan
pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah umum berbentuk sekolah
menengah atas (SMA),
3) Pasal 35 ayat (2); “Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan
pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, dan pembiayaan”.
4) Pasal 36 ayat : (1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada
standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. (2)
Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta
didik. (3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
a. peningkatan iman dan takwa;
b. peningkatan akhlak mulia;
c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
d. keragaman potensi daerah dan lingkungan;
e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
f. tuntutan dunia kerja;
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 21
g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
h. agama;
i. dinamika perkembangan global; dan
j. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah:
1) Pasal 1 ayat (5) “Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan
kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi
oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu”.
Ayat (13) “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan.mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakansebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu”.
Ayat (14) “Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah ini untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum
tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan”.
Ayat (15) “Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional
ang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
2) Pasal 5 ayat (1) “Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi
untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu”.
Ayat (2) Standar isi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat kerangka dasar
dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan
kalender pendidikan/akademik.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 22
3) Pasal 8 ayat (1) Kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan
dituangkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan/atau semestersesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan yang terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi
dasar.
4) Pasal 10 ayat (1), (2), (3) berisi :
Beban belajar untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB,SMA/MA/SMLB,
SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat menggunakan jam pembelajaran setiap
minggu setiap semester dengan sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur, sesuai kebutuhan dan ciri khas masing-masing.
5) Pasal 13 ayat (1) Kurikulum untuk SMP/MTs/SMPLB atau bentuk lain yang
sederajat, SMA/MA/SMALB atau bentuk lain yang sederajat, SMK/MAK atau
bentuk lain yang sederajat dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup yang
mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan
kecakapan vokasional.Pendidikan kecakapan hidup yang dimaksud dapat
merupakan bagian dari pendidikan kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia, pendidikan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,
pendidikan kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, kelompok
mata pelajaran pendidikan estetika, atau kelompok mata pelajaran pendidikan
jasmani,olah raga, dan kesehatan. Pendidikan kecakapan hidup yang dimaksud
dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan atau dari
satuan pendidikan nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.
6) Pasal 14 ayat (1), (2) dan (3) berisi: Kurikulum untuk SMP/MTs/SMPLB
SMA/MA/SMALB atau bentuk lain yang sederajat dapat memasukkan pendidikan
berbasis keunggulan lokal. Pendidikan berbasis keunggulan lokal yang dimaksud
dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan atau dari
satuan pendidikan nonformal yang sudahmemperoleh akreditasi.
7) Pasal 16
Ayat (1) : Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang
pendidikan dasar dan menengah berpedoman pada panduan yang disusun oleh
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 23
BSNP. Ayat (2): Panduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi
sekurangkurangnya:
a. Model-model kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk
SD/MI/SDLB/SMP/MTs/SMPLB/SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK pada
jalur pendidikan formal kategori standar;
b. Model-model kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk SD/MI/
SDLB/SMP/MTs/SMPLB/SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK pada jalur
pendidikan formal kategori mandiri;
Ayat (5) : Model-model kurikulum tingkat satuan pendidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya meliputi model kurikulum tingkat
satuan pendidikan apabila menggunakan sistem paket dan model kurikulum
tingkat satuan pendidikan apabila menggunakan sistem kredit semester.
8) Pasal 17
ayat (1): Kurikulum tingkat satuan pendidikan SD/MI/SDLB,SMP/MTs /SMPLB,
SMA/MA/SMALB, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial
budaya masyarakat setempat, dan peserta didik.
Ayat (2) Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite
madrasah,mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya
berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan,di bawah
supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang pendidikan
untuk SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan
pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.
9) Pasal 18 ayat (1),(2) dan (3) berisi : Kalender pendidikan/kalender akademik
mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif, dan hari libur. Hari libur dapat berbentuk jeda tengah semester selama-
lamanya satu minggu dan jeda antar semester. Kalender pendidikan/akademik
sebagaimana untuk setiap satuan pendidikan diatur lebih lanjut dengan
PeraturanMenteri.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 24
10) Pasal 20 “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil
belajar”.
d. Permendikbud NOMOR 20 TAHUN 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan
dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan Permendikbud
NOMOR 20 TAHUN 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
Sedangkan untuk Kurikulum 2013 Landasannya terdiri atas:
Pada tahun pelajaran 2018-2019 ini beberapa landasan hukum KTSP yang merupakan
Peraturan Menteri telah mengalami perubahan dengan diterbitkannya Permen yang baru di
tahun 2016.
a. Undang-Undang Dasar 1945 ;
Ketentuan dalam UUD 45 Pasal 31 mengamanatkan bahwa :
5) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, setiap warga Negara wajib
mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya;
6) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dalam undangundang;
7) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
anggaran pendapatan dan belanja negara serta APBD untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional;
8) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjung
tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 25
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Standar Nasional Pendidikan.
Perubahan peraturan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan perlu diselaraskan dengan
dinamika perkembangan masyarakat, lokal, nasional, dan global guna mewujudkan
fungsi dan tujuan pendidikan nasional, serta perlunya komitmen nasional untuk
meningkatkan mutu dan daya saing bangsa.
Perubahan-perubahan yang dilakukan berkaitan dengan pasal-pasal yang berhubungan
dengan kurikulum dan key area pembelajaran (standar kompetensi lulusan, standar isi,
standar proses, dan standar penilaian). Hal ini tampak jelas dengan disisipkannya BAB
XIA yang secara khusus berisi pasal-pasal yang mengatur tentang KURIKULUM.
1) Pasal 77 B ayat 1 berisi: Struktur Kurikulum merupakan pengorganisasian
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan Pembelajaran, mata pelajaran, dan
beban belajar pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan.
2) Pasal 77 B ayat 7 berisi: Struktur Kurikulum untuk satuan pendidikan menengah terdiri atas:
a. muatan umum;b. muatan peminatan akademik;
c. muatan peminatan kejuruan; dan
d. muatan pilihan lintas minat/pendalaman minat.
3) Pasal 77 K ayat 2 berisi: Muatan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
terdiri atas:
a. pendidikan agama;
b. pendidikan kewarganegaraan;
c. bahasa;
d. matematika;
e. ilmu pengetahuan alam;
f. ilmu pengetahuan sosial;
g. seni dan budaya;
h. pendidikan jasmani dan olahraga;
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 26
i. keterampilan/kejuruan; dan
j. muatan lokal
c. Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Dasar dan Menengah
d. Permendikbud Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran Dan Buku Panduan
Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah
e. Permen No 59/2014 Tentang Kurikulum SMA
f. Permendikbud No. 68 Tahun 2014 Tentang Peran Guru TIK dan Guru KKPI dalam
Implementasi Kurikulum 2013
g. Permendikbud Nomor 111 tahun 2014 Tentang Bimbingan Dan Konseling Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
h. Permendikbud No. 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013
i. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
j. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang KTSP
k. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstra Kulikuler.
l. Permendiknas No 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan;
m. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 Tentang Kepramukaan.
n. Permendikbud No. 64 Tahun 2014 Tentang Peminatan.
o. Permendikbud No. 65 Tahun 2014 Tentang Buku Peminatan.
p. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah
q. Permendikbud No. 144 Tahun 2014 Tentang Kriteria Kelulusan.
r. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti
s. Permen No. 3 Tahun 2016 Tentang Penilaian tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan
t. Permen No. 20 Tahun 2016 Tentang Standar SKLu. Permen No. 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi v. Permen No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses w. Permen No. 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian x. Permen No. 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ( KI &
KD)
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 27
y. Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri Dan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia (Revisi) Nomor: 420/176/Sj - Nomor 0258/Mpk.A/ Kr/2014
Tentang Implementasi Kurikulum 2013
z. Peraturan Badan Standar Nnasional Pendidikan nomor: 043/P/BSNP/I/ 2017 tentang
prosedur operasional standar Penyelenggaraan ujian nasional tahun pelajaran 2017/
2018
aa. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nomor. 621 tahun 2017
tentang Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2017/2018.
bb. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMA Negeri 74 Jakarta tahun Pelajaran 2017/2018.
2. Landasan Filosofis
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Untuk mengembangkan dan
membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi
mengembangkan segenap potensi peserta didik “menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab”
(UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Berdasarkan fungsi
dan tujuan pendidikan nasional maka pengembangan kurikulum haruslah berakar pada
budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang.
Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan menggunakan apa yang
diperolehnya dari pendidikan ketika mereka telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun
dan berpartisipasi penuh sebagai warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten
pendidikan yang dikembangkan dari warisan budaya dan kehidupan masa kini perlu
diarahkan untuk memberi kemampuan bagi peserta didik menggunakannya bagi
kehidupan masa depan terutama masa dimana dia telah menyelesaikan pendidikan
formalnya. Dengan demikian sikap, keterampilan dan pengetahuan yang menjadi konten
pendidikan harus dapat digunakan untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua dekade
dari sekarang. Artinya, konten pendidikan yang dirumuskan dalam Standar Kompetensi
Lulusan dan dikembangkan dalam kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik
untuk dikembangkan dan disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai pribadi,
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 28
anggota masyarakat, dan warganegara yang produktif serta bertanggungjawab dimasa
mendatang.
3. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar dan teori
pendidikan berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan
yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku
untuk setiap kurikulum. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar
Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan tersebut adalah kualitas minimal
lulusan suatu jenjang atau satuan pendidikan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP nomor 19 tahun 2005).
Standar Kompetensi Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan
Satuan pendidikan yaitu SKL SD, SMP, SMA, SMK. Standar Kompetensi Lulusan
satuan pendidikan berisikan 3 (tiga) komponen yaitu kemampuan proses, konten, dan
ruang lingkup penerapan komponen proses dan konten. Komponen proses adalah
kemampuan minimal untuk mengkaji dan memproses konten menjadi kompetensi.
Komponen konten adalah dimensi kemampuan yang menjadi sosok manusia yang
dihasilkan dari pendidikan. Komponen ruang lingkup adalah keluasan lingkungan
minimal dimana kompetensi tersebut digunakan, dan menunjukkan gradasi antara satu
satuan pendidikan dengan satuan pendidikan di atasnya serta jalur satuan pendidikan
khusus (SMK, SDLB, SMPLB, SMALB).
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan
dan keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan
ingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk
mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk
membangun kemampuan tersebut. Oleh karena itu proses pembelajaran harus
memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi
dirinya menjadi hasil belajar yang sama atau lebih tinggi dari yang dinyatakan dalam
Standar Kompetensi Lulusan.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 29
Kurikulum berbasis kompetensi adalah “outcomes - based curriculum” dan oleh karena
itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan
dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari
pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian
kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum)
dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah,
kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-
curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta
didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
Karakteristik kurikulum 2013 adalah:
(1) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi
Dasar (KD)
(2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata
pelajaran
(3) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk
suatu mata pelajaran di kelas tertentu.
(4) Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan
psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan matapelajaran
ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran.
(5) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi,
topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “ disciplinary – based curriculum”
atau “content-based curriculum”.
(6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.
(7) Pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas (mastery). Keterampilan kognitif
dan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan.
Sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit
dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 30
(8) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan
hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan
penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan
Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan).
4. Landasan Sosiologis
Dalam pengembangan kurikulum sekolah SMA Negeri 74 Jakarta, faktor sosiologis
merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan agar anak didik SMAN 74 Jakarta
kelak ketika dilepas di tengah masyarakat mampu mandiri dan menyesuaikan diri
dengan irama kehidupan masyarakat. Dalam konteks ini kurikulum akan tepat
diterapkan karena karakter dasar dari Kurikulum SMAN 74 Jakarta adalah membekali
kecakapan dan keterampilan riil yang akan ditemui dan dibutuhkan oleh siswa di
masyarakat nanti, jadi sekolah tidak hanya menyampaikan materi yang bersifat teoritis,
guru tidak hanya mengejar target menyelesaikan materi pelajaran, tetapi sekolah dan
guru harus mengutamakan kecakapan siswa untuk memahami dan melakukan sesuatu
secara riil dan fungsional berkaitan dengan sistem nilai, norma, adat isitiadat, tata
aturan bermasyarakat dan bernegara juga berpengaruh terhadap penggunaan sistem
kurikulum. Dalam aspek sosiologis, maka di dalamnya adalah sistem politik yang
berlaku, ikut menentukan tentang apa yang harus dipelajari, kedalaman dan
keluasannya, serta teknis pengembangannya.
Pengembangan kurikulum penting karena pada akhirnya peserta didik akan kembali ke
masyarakat, sehingga peserta didik harus dididik agar dapat menjadi masyarakat yang
berbudaya untuk diterima di lingkungannya. Setiap daerah berbeda-beda keadaan
masyarakatya, kebutuhannya, dan budayanya, sehingga kurikulum SMAN 74 Jakarta
pun menyesuaikan dengan kondisi daerah setempat.
5. Landasan Psikopedagogis
Dalam konvensi hak anak tahun 1990 dijelaskan bahwa perspektif psikopedagogis anak
yang paling logis adalah sampai sejauh mana seorang anak mampu mengubah dirinya
sesuai dengan kondisi di sekitarnya. Kemampuan mengubah kondisi tersebut sangat
dipengaruhi oleh pendidikan dan pengaruh-pengaruh di sekitarnya. Agar proses
perkembangannya optimal, anak memerlukan berbagai kegiatan dan latihan yang sesuai
dengan keberadaannya dan sesuai dengan kebutuhan psikologisnya. Kegiatan dan
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 31
latihan dapat diperoleh anak melalui proses pendidikan. Namun yang perlu diperhatikan
dalam mendidik yaitu setiap kegiatan dan tugas yang dibebankan kepada anak sebagai
siswa harus sesuai dengan tingkat kemampuannya. Jika hal tersebut terabaikan, maka
ketidakberhasilan peserta didik dalam mencapai tugas-tugas di sekolah akan terjadi.
Berdasarkan uraian diatas, maka Kurikulum SMAN 74 Jakarta dikembangkan
berdasarkan landasan psikopedagogis sebagai berikut: a) Terdapat Relevansi Kesesuaian
program pembelajaran dengan tingkat perkembangan kemampuan anak, tingkat unsur
mentalnya (aspek kesesuaian) dan tingkat kebutuhan anak (aspek kecukupan). b)
Kurikulum SMAN 74 Jakarta menggunakan Model Kurikulum Berbasis Kompetensi
dimana pembelajaran yang dikembangkan berbasis kompetensi (sikap, keterampilan dan
pengetahuan) sehingga dapat memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan. c) Proses
pembelajaran berorientasi pada karakteristik kompetensi sikap yaitu:
(Menerima+Menjalankan+Menghargai+Menghayati+ Mengamalkan), keterampilan :
(Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta), dan
pengetahuan: (Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa +
Mengevaluasi +Mencipta).
1. Aktivitas Belajar: menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi
sesuai Jenjang SMA : Tematik dan Mapel
2. Output/Belajar: keseimbangan sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam diri
peserta didik.
3. Outcomes/Belajar: /soft skill/ dan /hard skill/.
d) Penilaian: (1) /Authentic Asessment/ : pada input, proses dan output. (2) Kesesuaian
teknik penilaian pada 3 ranah kompetensi : sikap, pengetahuan dan keterampilan (tes
dan portofolio).
C. Tujuan Penyusunan KTSP
Kurikulum SMA Negeri 74 Jakarta disusun agar sekolah memiliki pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan delapan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu
penyusunan Kurikulum SMA Negeri 74 Jakarta tersebut memperhatikan unsur-unsur
sebagai berikut:
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 32
1. Untuk menjadi acuan dan pedoman bagi Sekolah (Pendidik dan Tenaga
Kependidikan) dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang
bermutu, terukur, berkesinambungan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Untuk menjadi acuan dan pedoman bagi Stakeholders (pemangku kepentingan)
dalam rangka ikut serta memberikan partisipasi maupun pengendalian/control untuk
terwujudnya satuan pendidikan yang sehat, bermutu, dan memenuhi harapan
masyarakat.
Untuk mencapai tujuan penyusunan Kurikulum SMA 74 Jakarta maka kurukulum ini
disusun berdasarkan prinsip-prinsip:
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
mulia. Khusus untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di SMA Negeri 74
Jakarta dilaksanakan juga program keputrian dan pendalaman agama Islam yang
diisi dengan kegiatan pengajian, akhlak dan budi pekerti. Selain itu peringatan hari-
hari besar keagamaan dilaksanakan dengan mengundang penceramah yang
kompeten atau memanfaatkan warga sekolah juga melaksanakan qurban dan
bantuan sosial terhadap warga sekitar sekolah yang kurang mampu dengan anggaran
yang direncanakan di RKAS.
2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan
moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab,
toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat
luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan
bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu
menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan
ini dalam proses pembelajaran.
3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 33
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual,
emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
perlumemuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah.
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat
dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat
dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu
memperhatikan ke seimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan Dunia Kerja
Kurikulum SMA Negeri 74 Jakarta memuat kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan peserta
didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang tidak melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi di antaranya ialah pendidikan prakarya dan kewirausahaan
serta program penguatan penguasaan TIK.
7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian
perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Kurikulum SMA Negri 74 Jakarta dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta perubahan kurikulum yang berlaku
8. Agama
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 34
Kurikulum SMA 74 Jakarta dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman,
taqwa, serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat
beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua matapelajaran ikut mendukung
peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
9. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum SMA Negerei 74 Jakarta dikembangkan agar peserta didik mampu
bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain dengan
membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai
dengan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara mandiri di dunia
nyata/kehidupan sehari-hari agar lulusan SMA Negeri 1 Jakarta dapat bersaing
secara global salah satu alternatifnya adalah dengan menempatkan pelajaran Bahasa
dan Sastra Inggris sebagai mata pelajaran lintas minat dikelas X , XI dan XII.
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum SMA Negeri 74 Jakarta dikembangkan mendorong wawasan dan sikap
kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yang diterapkan melalui kegiatan
Rutin seperti Upacara, menyanyikan lagu nasional, melalui MPLS, LDKS dan
pembinaan Nasionalisme dan Patriotisme bersama instansi terkait.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum SMA Negerei 74 Jakarta dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian
keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan
terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender
Kurikulum SMA Negerei 74 Jakarta diarahkan kepada pendidikan yang
berkeadilan dan mendorong tumbuhkembangnya kesetaraan gender semua peserta
didik putra putri memiliki peluang dan kesempatan yang sama dalam meraih prestasi
akademik maupun non akademik, dan menjadi pemimpin dalam organisasi siswa.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 35
Kurikulum SMA Negerei 74 Jakarta dikembangkan sesuai dengan visi, misi,
tujuan, kondisi, dan ciri khas atau karakteristik masyarakat SMA Negeri 74 Jakarta.
14. Integrasi Nilai-nilai Karakter Bangsa
Kurikulum SMA Negeri 74 Jakarta dikembangkan dengan mengitegrasikan nilai-
nilai karakter bangsa dalam dokumen I, II dan III serta implementasinya baik dalam
pembelajaran di kelas maupun dalam kehidupan sekolah ataupun dalam lingkungan
kehidupan di luar sekolah senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.
Dalam melaksanaan Kurikulum SMAN 74 Jakarta menggunakan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Pelaksanaan Kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta
didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta
didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh
kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
2. Kurikulum SMAN 74 Jakarta dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,
yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar
untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat
secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e)
belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
3. Pelaksanaan Kurikulum SMAN 74 Jakarta memungkinkan peserta didik mendapat
pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan
potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan
keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan,
keindividuan, kesosialan, dan moral.
4. KURIKULUM SMAN 74 JAKARTA dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta
didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat,
dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di
belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan
prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).
5. KURIKULUM SMAN 74 JAKARTA dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 36
takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan
lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan
teladan).
6. KURIKULUM SMAN 74 JAKARTA dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi
alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan
muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7. KURIKULUM SMAN 74 JAKARTA yang mencakup seluruh komponen kompetensi
mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam
keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas
dan jenis serta jenjang pendidikan.
Pada tahun pelajaran 2018/2019 ini Kurikulum yang digunakan di SMAN 74 Jakarta
Kurukulum 2013 untuk Kelas X, XI dan Kelas XII. Kurikulum ini telah dikembangkan
berdasarkan hasil kerja tim penelaah tersebut yang telah digunakan pada tahun pelajaran
2017/2018 dan Kurikulum ini siap digunakan pada tahun pelajaran 2018/2019 ini.
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 77 Pendidikan menengah bertujuan
membentuk peserta didik menjadi insan yang :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan
berkepribadian luhur.
2. Berilmu, cakap, kritis, kreatif dan inovatif.
3. Sehat, mandiri, dan percaya diri; dan
4. Toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.
5. Peningkatan pengetahuan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang lebih tinggi.
B. VISI SMA NEGERI 74 JAKARTA
Perkembangan dan tantangan masa depan seperti : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
globalisasi yang sangat cepat era informasi; dan berubahnya kesadaran masyarakat dan
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 37
orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk nerespon tantangan yang sekaligus
bisa menjadi peluang itu. SMA Negeri 74 Jakarta memiliki citra moral yang
menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang diwujudkan dalam
Visi sekolah. Visi SMAN 74 Jakarta dirumuskan dengan cara sebagai berikut :
a. Melibatkan seluruh warga sekolah untuk memberikan partisipasi (sharing) secara
maksimal sesuai dengan kemampuannya;
b. Menumbuhkan sikap rasa memiliki (sense of belongingness) mengenai visi yang
akan dirumuskan bersama.
c. Mengakomodasi cita-cita dan keinginan seluruh warga sekolah. Dengan pendekatan
seperti ini (bottom up) akan menstimulasi segenap komponen yang ada dalam
sekolah untuk memberikan kontribusi terbaiknya bagi pencapaian visi yang akan
disepakati.
d. Rumusan Visi yang berasal dari pimpinan (top down) perlu disosialisasikan kepada
seluruh warga sekolah dengan pendekatan yang demokratis dan terbuka untuk
penyempurnaan dan memperoleh masukan atau partisipasi dari bawah.
Proses penyusunan visi SMAN 74 Jakarta melalui musyawarah bersama, juga dalam
penetapan visi melalui beberapa aspek, yaitu dilihat dari segala yang dibutuhkan sekolah,
kondisi yang terjadi saat ini di sekolah dan lingkungan sekitar sekolah. Proses penetapan
visi di SMA Negeri 74 Jakarta dimusyawarahkan bersama kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, perwakilan guru dan perwakilan komite sekolah setelah itu visi, misi
dan tujuan ditetapkan langsung oleh kepala sekolah. sebagai berikut :
”BERAKHLAQ MULIA, UNGGUL DALAM PRESTASI DAN KOMPETITIF
DALAM ERA GLOBAL”
Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi ke depan dengan
terus-menerus berupaya menjadi yang terbaik di bidang prestasi akademik maupun non
akademik, serta menjadikan informasi sebagai upaya meningkatkan mutu peserta didik.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 38
Untuk menselaraskan hal tersebut demikian pula agar mampu bergerak bersama diperlukan
sosialisasi. Hal ini diharapkan dapat mensinergikan gerak langkah ke depan secara bersama-
sama dan efektif. Berbagai kegiatan sosialisasi Visi dan Misi diupayakan sedemikian rupa
sehingga banyak yang terlibat dalam mencapai hal tersebut. Sebagai contoh kegiatan
sosialisasi yaitu sosialisasi Visi dan Misi dalam rapat koordinasi guru, TU, staf TU dan
karyawan. Sosialisasi juga dilakukan kepada siswa pada saat upacara bendera. Kepada
orang tua siswa, sosialisasi dilakukan dengan mengundang dalam pertemuan pendidikan
untuk kelas X, XI dan XII. Hal ini sangat penting, mengingat bahwa guru, TU, Karyawan,
siswa dan orang tua merupakan bagian yang terlibat penuh dan langsung dalam usaha
meraih Visi dan Misi tersebut. Untuk mewujudkannya, sekolah menentukan langkah-
langkah strategis yang dinyatakan dalam Misi SMAN 74 Jakarta.
C. MISI SMA NEGERI 74 JAKARTA
Misi adalah pangkal dari perencanaan strategi sekolah. Misi sekolah akan menggiring
penentuan tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh sekolah, untuk itu perlu dirumuskan
secara cermat dan memungkinkan untuk dicapai serta dapat diukur pencapaiannya.
Perumusan misi SMAN 74 Jakarta merupakan hal yang mendasar meskipun sulit, namun
harus diupayakan. Misi SMA Negeri 74 Jakarta dimusyawarahkan bersama kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, perwakilan guru dan perwakilan komite sekolah
Perumusan dan penetapan misi SMAN 74 Jakarta secara eksplisit menyatakan apa yang
akan dicapai atau fungsi apa yang dilaksanakan oleh sekolah untuk mencapai tujuan
sekolah. Penetapan misi sebagai pernyataan cita-cita sekolah dan seluruh warga sekolah
yang terkait yang akan menjadi landasan kerja yang harus diikuti oleh seluruh komponen
sekolah guna mewujudkan tujuan sekolah. Adapun Misi SMAN 74 Jakarta adalah:
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta mengembangkan sikap toleransi
2. Mengembangkan sikap keteladanan sebagai masyarakat terpelajar yang disiplin, ramah,
santun, bijak , saling menghargai, saling menghormati serta cinta damai.
3. Mengembangkan proses pembelajaran yang berkualitas, kreatif , inovatif dan edukatif
4. Menjadikan sekolah sebagai pusat seni budaya dan olah raga dengan menggali bakat,
minat dan kreatifitas melalui kegiatan ekstra kurikuler
5. Mengoptimalkan penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai
sarana meningkatan potensi diri.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 39
6. Menumbuhkembangkan suasana sekolah sebagai taman yang aman, nyaman dan
menyenangkan
D. TUJUAN SEKOLAH
Berdasarkan visi dan misi sekolah, tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan visi dan misi sekolah, tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai
berikut.
2. Semua warga sekolah memiliki kecerdasan emosional dan spiritual yang memadai
berdasarkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
3. Semua lulusan memiliki kualitas kecerdasan intelektual yang tinggi, sehingga
memiliki daya saing secara kompetitif dan komperatif dalam persaingan tingkat
lokal, regional nasional maupun tingkat global.
4. Semua lulusan memiliki kualitas kecerdasan sosial , dan kepribadian sehingga
mampu mengembangkan bakat dan minatnya sesuai potensi masing-masing.
5. Semua lulusan sekolah mampu menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan
kebangsaan.
6. Semua lulusan memiliki kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, mampu
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai sarana pengembangan
diri dalam menghadapi persaingan global.
7. Semua warga sekolah memiliki sikap keteladanan sebagai masyarakat terpelajar
yang disiplin, ramah santun, bijak, saling menghagai, saling menghormati serta cinta
damai.
8. Semua warga sekolah mampu menjaga Keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan, kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan lingkungan Sekolah
Untuk mewujudkan visi dan misi sekolah serta tujuan sekolah SMA 74 Jakarta
menetapkan sasaran program baik untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang sebagai berikut :
SASARAN PROGRAM SEKOLAH
Program Jangka
Pendek 1 tahun
( 2018-2019 )
Program Jangka
Menengah 4 tahun
( 2018-2022 )
Program Jangka Panjang
8 tahun
( 2018-2026 )
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 40
STANDAR ISI
1. Memiliki Kurikulum
yang didukung hasil
analisis konteks
ditandatangani oleh
Kasek, Komite
sekolah dan Dinas
Pendidikan Provinsi
1.Memiliki Kurikulum yang
didukung hasil analisis
konteks dan hasil analisis
keunggulan lokal
ditandatangani oleh
Kasek, Komite sekolah
dan Dinas Pendidikan
Provinsi
1.Memiliki Kurikulum yang
didukung hasil analisis
konteks dan hasil analisis
keunggulan lokal
ditandatangani oleh
Kasek, Komite sekolah
dan Dinas Pendidikan
Provinsi
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
1.Target Pencapaian
Kelulusan 100%
dengan Rata-Rata
Nilai Ujian Akhir 7,5
1. Target Pencapaian
Kelulusan 100% dengan
Rata-Rata Nilai Ujian
Akhir 8,0
1. Target Pencapaian
Kelulusan 100% dengan
Rata-Rata Nilai Ujian
Akhir 8,5
2.75% lulusan dapat
diterima di PTN baik
melalui jalur
Undangan maupun
SBMPTN
2.90% lulusan dapat
diterima di PTN baik
melalui jalur Undangan
maupun SBMPTN
2.100% lulusan dapat
diterima di PTN baik
melalui jalur Undangan
maupun SBMPTN
3. KKM semua mata
pelajaran >= 75
3. KKM semua mata
pelajaran >= 85
KKM semua mata pelajaran
>= 95
4.25% dari yang
diterima di PTN
adalah dari Sekolah
Kedinasan
4. 50% dari yang diterima di
PTN adalah dari Sekolah
Kedinasan
4. 75% dari yang diterima di
PTN adalah dari Sekolah
Kedinasan
STANDAR PROSES
1. Setiap rombongan
belajar terdiri atas
maksimum 36 peserta
didik untuk kls XII
dan 32 siswa untuk kls
X dan XI
1. Setiap rombongan belajar
terdiri atas 36 peserta
didik
1. Setiap rombongan belajar
terdiri atas 36 peserta
didik
2. 100% Beban kerja 2. 100% Beban kerja guru = 2. 100% Beban kerja guru =
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 41
guru = 24 jam tatap
muka /minggu
24 jam tatap muka
/minggu
24 jam tatap muka
/minggu
3.85% Peserta didik
yang beragama Islam
dapat membaca
Alquran dengan baik
dan benar
3.95% Peserta didik yang
beragama Islam dapat
membaca Alquran
dengan baik dan benar
3.100% Peserta didik yang
beragama Islam dapat
membaca Alquran dengan
baik dan benar
4.Memiliki Ekskul
unggulan yang
menjuarai tingkat Kota
madya
4. Memiliki Ekskul
unggulan yang menjuarai
tingkat Provinsi
4.Memiliki Ekskul unggulan
yang menjuarai tingkat
Nasional
5.75% peserta didik
dapat lancar berbahasa
Inggris secara aktif
5. 90% peserta didik dapat
lancar berbahasa Inggris
secara aktif
5. 100% peserta didik dapat
lancar berbahasa Inggris
secara aktif
6. Rata-rata nilai
TOEFL siswa 400
6. Rata-rata nilai TOEFL
siswa 500
6. Rata-rata nilai TOEFL
siswa 600
7.90% peserta didik
dapat mengoperasikan
komputer program Ms
Word Ms.Excel dan
Power Poin
7. 100% peserta didik dapat
mengoperasikan
komputer program Ms
Word Ms.Excel dan
Power Poin
7 100% pesertadidik dapat
mengoperasikan
komputer program Ms
Word Ms.Excel dan
Power Poin
8.75% peserta didik
sudah terbiasa
memanfaatkan internet
sebagai sumber
belajar.
8. 100% peserta didik sudah
terbiasa memanfaatkan
internet sebagai sumber
belajar.
8. 100% peserta didik sudah
terbiasa memanfaatkan
internet sebagai sumber
belajar.
9. Memiliki team
Olimpiade tingkat
Kodya
9. Memiliki team Olimpiade
tingkat Provinsi
9. Memiliki team Olimpiade
tingkat Nasional
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 42
1.90 % guru dapat
menggunakan media
pembelajaran Power
Point
1. 100 % guru dapat
menggunakan media
pembelajaran Power
Point
1.100 % guru dapat
menggunakan media
pembelajaran Power
Point
2.50 % guru dapat
menggunakan media
pembelajaran
Multimedia
2. 90% guru dapat
menggunakan media
pembelajaran
Multimedia
2. 100 % guru dapat
menggunakan media
pembelajaran Multimedia
3.100 % guru minimal
berkualifikasi S1
3. 100 % guru minimal
berkualifikasi S1
3.100 % guru minimal
berkualifikasi S1
4. 10 % guru
berkualifikasi S2
4. 40 % guru berkualifikasi
S2
4. 60 % guru berkualifikasi
S2
5. 70 % Guru
menggunakan modul
yang disusun sendiri
5.90 % Guru menggunakan
modul yang disusun
sendiri
5. 100 % Guru
menggunakan modul yang
disusun sendiri
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
1. 80% STANDAR
SARANA DAN
PRASARANA
terpenuhi
1. 95% STANDAR
SARANA DAN
PRASARANA terpenuhi
1. 100% STANDAR
SARANA DAN
PRASARANA terpenuhi
STANDAR PENGELOLAAN
1. 80% rencana kerja
semua bidang
dilaksanakan
1. 90% rencana kerja semua
bidang dilaksanakan
1.100% rencana kerja
semua bidang
dilaksanakan
2. Memperoleh sertifikat
akreditasi peringkat A
2. Memperoleh sertifikat
akreditasi peringkat A
2. Memperoleh sertifikat
akreditasi peringkat A
STANDAR PEMBIAYAAN
1. Memiliki program
untuk menggali,
mengelola dan
memanfaatkan dana
dari berbagai sumber
1. Memiliki program untuk
menggali, mengelola dan
memanfaatkan dana dari
berbagai sumber
1. Memiliki program untuk
menggali, mengelola dan
memanfaatkan dana dari
berbagai sumber
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 43
STANDAR PENILAIAN
1. 75% guru
melaksanakan
program pengayaan
dan remedial
1. 90% guru melaksanakan
program pengayaan dan
remedial
1. 100% guru melaksanakan
program pengayaan dan
remedial
2. 100% siswa kelas X
dan XI naik ke
jenjang kelas
berikutnya
2. 100% siswa kelas X dan
XI naik ke jenjang kelas
berikutnya
3. 100% siswa kelas X dan
XI naik ke jenjang kelas
berikutnya
KESIAPAN SEKOLAH DAN GUKUNGAN EKSTERNAL
1. Adanya organisasi
komite sekolah yang
solider berfungsi
optimal
1. Adanya organisasi komite
sekolah yang solider
berfungsi optimal
1. Adanya organisasi komite
sekolah yang solider
berfungsi optimal
E. STRATEGI
1. PENINGKATAN KUALITAS IMTAQ
Membangun Pola pikir dan Pola Tindak yang Positif dan Konstruktif, santun
bertutur dan sopan bertindak
Membangun kesadaran untuk melaksanakan ibadah sebagai kebutuhan pribadi
sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing.
Membangun suasana pembelajaran yang religius dan penuh sikap toleransi.
Mengoptimalkan Proses Pembelajaran Pendidikan Agama
Mengintegrasikan Imtaq dalam Kegiatan Intra dan Ekstrakurikuler
Menyelenggarakan Peringatan Hari Besar Agama
Mengadakan tadarus Alquran setiap hari senin sampai dan membaca surah yasin
pada hari jumat pada jam Pertama selama 10 menit, dengan menggunakan
jaringan sound sistem tersentral.
1. PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR
Meningkatkan disiplin semua warga sekolah
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 44
Membangun komitmen untuk meningkatkan kinerja
Mendorong semua personal untuk meningkatkan kompetensi baik melalui
pendidikan formal maupun pendidikan dan latihan pengembangan profesi
Membangun kultur sekolah yang berorientasi pada budaya mutu
Mendorong terlaksananya proses Kegiatan Belajar Mengajar secara efektif dan
efisien sehingga diperoleh hasil yang sangat memuaskan.
Meningkatkan layanan terhadap kebutuhan siswa dalam pengembangan prestasi
akademik, pengembangan bakat, sikap dan kepribadian.
Membangun kerjasama yang sinergis, harmonis dan dinamis
Membangun Budaya Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan dan
Demokratis ( PAKEMD)
Memberikan Pelayanan Khusus kepada siswa yang memiliki bakat dan
kecakapan khusus/tinggi
Mengembangkan Sistem Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi ( ICT )
Mengadakan pembinaan terhadap peserta didik, guru serta karyawan secara
berkelanjutan
Mengadakan jam tambahan pada mata pelajaran tertentu
Mengadakan kerjasama pendalaman pembelajaran dengan bimbingan belajar
Mengadakan Pembinaan secara Intensif kepada peserta didik yang ingin masuk
ke Sekolah Kedinasan dan PTN ternama
Membentuk Grup Belajar yang kegiatannya diawasi oleh wali kelas
Menyelenggarakan Inhouse Training/ Workshop/ Semiloka
Meningkatkan pengetahuan yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik
Menugasi Peserta didik untuk berpidato Bahasa Inggris tiap upacara bendera hari
senin secara bergiliran
Menyelenggarakan Pelatihan Komputer ,bahasa Inggris dan bahasa negara lain
bagi Guru dan karyawan
Mengadakan Studi Banding ke sekolah yang lebih maju baik dalam kota maupun
luar kota
Mengoptimalkan penggunaan Laboratorium IPA, Bahasa, Komputer dan Multi
Media
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 45
Mengefektifkan Pertemuan MGMP Sekolah untuk Peningkatan Kualitas Guru
dalam Pengasaan materi maupun metodologi
Mengembangkan Ruang Laboratorium Multi Media lengkap dengan
Peralatannya
Mengembangkan Ruang Laboratorium Bahasa berbasis Multi Media lengkap
dengan Peralatannya
2. PENINGKATAN KUALITAS PENGEMBANGAN DIRI
Mempersiapkan peserta didik sebagai bagian dari anggota masyarakat yang
mandiri dan berguna
Mengembangkan sikap disiplin, ramah santun, bijak , saling menghagai, saling
menghormati serta cinta damai
Meningkatkan keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik
meningkatkan kepercayaan diri dan pengembangan diri melalui kegiatan ekstra
kurikuler
Mengupayakan hubungan yang intensif dengan Alumni
Mengintensifkan komunikasi dengan Komite Sekolah dan Orang Tua Murid
dengan sehingga terciptanya suasana harmonis.
3. PENINGKATAN KUALITAS KEBERSIHAN, KESEHATAN, DAN
KEINDAHAN
Membangun kesadaran di kalangan warga sekolah akan pentingnya Kebersihan,
Kesehatan dan Keindahan
Meningkatkan kebersihan, kesehatan dan keindahan diri dan , lingkungan .
Menjadi sekolah yang sehat sehingga mampu meningkatkan kualitas belajar
siswa.
4. PENINGKATAN BUDAYA KARAKTER BANGSA DAN BUDAYA
EKONOMI KREATIF SISWA
Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan
warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan
dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 46
Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik sebagai
generasi penerus bangsa
mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri,
kreatif, berwawasan kebangsaan, dan.
mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar
yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa
kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).
Pengembangan kegiatan ekonomi berdasarkan pada kreatifitas, keterampilan
dan bakat individu untuk menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu yang
bernilai ekonomis dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat Indonesia
F. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Dengan adanya visi dan misi, tujuan sekolah, sasaran yang jelas dan strategi pencapaian
serta dukungan semua komponen sekolah, diharapkan semua siswa lulusan SMA 74
Jakarta memenuhi Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP
sebagai berikut ini:
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan
remaja.
2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta
memperbaiki kekurangannya.
3. menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan,
dan pekerjaannya.
4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.
5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi
dalam lingkup global.
6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif
dan inovatif.
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis,kreatif dan inovatif dalam
pengambilan keputusan.
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan
diri
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik
10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 47
11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial
12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara
demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
15. Mengapresiasi karya seni dan budaya
16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan
lingkungan
18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan
estetis
22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis dan berbicara dalam
bahasa Indonesia dan Inggris
23. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi
Untuk Kurikulum 2013 Standar Kompetensi Lulusan sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar Dan Menengah sebagai berikut ini:
Tabel 1. Standar Kompetensi Lulusan
No DIMENSI KUALIFIKASI KEMAMPUAN
1. Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
2. berkarakter, jujur, dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan rohani
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan internasional.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 48
2. Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks
berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. teknologi,
3. seni,
4. budaya, dan
5. humaniora.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional
dan internasional.
3. Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak:
1. kreatif,
2. produktif,
3. kritis,
4. mandiri,
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif
melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif pada masing-masing
satuan pendidikan dijelaskan sebagai berikut:
1. Faktual
Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
2. Konseptual
Terminologi/ istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi, teori,model, dan
struktur yang digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan
kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 49
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional.
3. Prosedural
Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait dengan
pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode, dan kriteria untuk menentukan
prosedur yang sesuai berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya,
terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan internasional.
4. Metakognitif
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan menggunakannya dalam
mempelajari pengetahuan teknis, detail, spesifik, kompleks, kontekstual dan kondisional
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional.
Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan antar jenjang pendidikan
memperhatikan:
a. perkembangan psikologis anak;
b. lingkup dan kedalaman;
c. kesinambungan;
d. fungsi satuan pendidikan; dan
e. lingkungan.
Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah ditetapkan untuk
setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan
menjadi Tingkat Kompetensi Pendidikan Dasar dan Tingkat Kompetensi Pendidikan
Menengah. Tingkat Kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai
kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan.
Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang
harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap jenjang pendidikan dalam rangka pencapaian
Standar Kompetensi Lulusan.
Tingkat Pendidikan Menengah (Kelas X-XII SMA)
Tabel 2. Tingkat Kompetensi
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 50
KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spritual Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Sikap Sosial Menghayati dan mengamalkan perilaku
a. jujur, b. disiplin, c. santun, d. peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f. responsif, dan g. pro-aktif,
Dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
Pengetahuan Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, dan e. humaniora
Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Keterampilan Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a. efektif, b. kreatif, c. produktif, d. kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g. komunikatif, dan h. solutif,
Dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 51
G. PROGRAM UNGGULAN
Sesuai dengan visi dan misi sekolah serta sasaran program sekolah dalam satu tahun
kedepan maka SMAN 74 Jakarta memiliki program unggulan yatu:
1. Tim ungulan Olimpiade Sain Nasional untuk bidang Astronomi, Kebumian dan TIK
2. Ekskul unggulan bola voli dan KIR yang menjuarai tingkat provinsi
3. Pengembangan kegiatan kewirausahaan berdasarkan pada kreatifitas, keterampilan
dan bakat individu untuk menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu yang
bernilai ekonomis dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat Indonesia
dengan memanfaatkan limbah botol plastik di sekolah.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMA 74 JAKARTA
A. Struktur Kurikulum SMA Negeri 74 Jakarta
SMA Negeri 74 Jakarta telah melaksanakan kurikulum 2013 sejak tahun 2013, sehingga
pada tahun 2017-2018 ini, SMA Negeri 74 akan melaksanakan Kurikulum 2013 untuk
semua jenjang kelas, yaitu kelas X, kelas XI dan kelas XII. Berdasarkan Permendikbud
No 69 Tahun 2013, Struktur kurikulum yang digunakan adalah struktur kurikulum yang
digunakan sebagai berikut :
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada
kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar
pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Tabel 3. Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 52
KOMPETENSI INTI
KELAS X
KOMPETENSI INTI
KELAS XI
KOMPETENSI INTI
KELAS XII
1. Menghayati dan menga
malkan ajaran agama yang
dianutnya
1.Menghayati dan menga
malkan ajaran agama
yang dianutnya
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang
dianutnya
2.Menghayati dan
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
(gotong royong,
kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif
dan pro- aktif dan
menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi
atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingku ngan sosial
dan alam serta dalam
menem patkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
2.Menghayati dan
mengamalkanperilaku
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
(gotong royong,
kerjasama, toleran,
damai), antun,
responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan
sikap sebagai bagian
dari solusi atas
berbagai permasalahan
dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempat kan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia
2.Menghayati dan
mengamalkan
perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama,
toler an, damai), San
tun, responsif dan
pro-aktif dan
menunjukkan sikap
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara
efektif dengan
lingkung an sosial
dan alam serta dalam
mene mpatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia
3.Memahami,menerapkan,
menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prose
dural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
3.Memahami,
menerapkan, dan
menganalisis penget
ahuan faktual,
konseptual,
prosedural, dan
3.Memahami,
menerapkan,
menganalisis dan
mengeva luasi
pengetahuan faktual,
konseptual,
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 53
seni, budaya, dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang
kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk
memecahkan masalah
metakog nitif
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan,
teknologi, seni,
budaya, dan
humaniora dengan
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada
bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya
untuk memecahkan
masalah
prosedural, dan
metakognitif
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, tekno
logi, seni, budaya, dan
humaniora dengan
awasan kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerap
kanpengetahuan
prosedural pada
bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya
untuk memecahkan
masalah
4.Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengemba
ngan dari yang dipelajari
nya di sekolah secara
mandiri, dan mampu
menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
4.Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam
ranah konkret dan
ranah abstrak terkait
dengan pengemba
ngan dari yang
dipelajari nya di
sekolah secara
mandiri, bertindak
secara efektif dan
4.Mengolah, menalar,
menyaji, dan mencipta
dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait
dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya
di sekolah secara
mandiri serta bertindak
secara efektif dan
kreatif, dan mampu
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 54
kreatif, serta mampu
menggunakan metoda
sesuai kaidah
keilmuan
menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Kurikulum 2013 SMA 74 Jakarta
Struktur Kurikulum 2013 SMAN 74 Jakarta merupakan pengorganisasian Kompetensi
Inti, Kompetensi Dasar, muatan Pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar di
SMAN 74 Jakarta. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai
Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap
tingkat kelas atau program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi dasar.
Kompetensi Dasar dikembangkan dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman
belajar, mata pelajaran atau mata kuliah sesuai dengan Kompetensi inti. Cakupan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sebagai berikut:
NO KOMPETENSI CAKUPAN
1 Kompetensi Inti Sikap spiritual, Sikap sosial, Pengetahuan, dan
Keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi
muatan Pembelajaran, mata pelajaran atau program
dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan
2 Kompetensi Dasar sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan dalam muatan Pembelajaran, mata
pelajaran, atau mata kuliah
C. Muatan Kurikulum SMA 74 Jakarta
1. Penguatan Pendidikan Karakter
Berdasarkan agenda Nawacita tentang penguatan karakter bangsa dan arahan khusus Mendikbud no 21 tahun 2015 tentang penumbuhan Budi Pekerti, Penguatan
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 55
Pendidikan Karakter (PPK) menempatkan pendidikan karakter sebagai dimensi terdalam atau inti pendidikan nasional sehingga pendidikan karakter menjadi poros pelaksanaan pendidikan dasar dan menengah. Lebih lanjut, PPK perlu mengintegrasikan, memperdalam, memperluas, dan sekaligus menyelaraskan berbagai program dan kegiatan pendidikan karakter yang sudah dilaksanakan sampai sekarang. Penerapan penguatan pendidikan karakter akan berjalan dengan baik bila kepala sekolah sebagai pemimpin mampu menjadi pemimpin yang dapat dipercaya dan visioner. Menjadi orang yang dapat dipercaya berarti Kepala Sekolah merupakan sosok berintegritas, mampu menjadi manajer yang berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran melalui pembentukan karakter. Visioner berarti kepala sekolah memiliki visi jauh ke depan tentang kekhasan, keunikan, dan kualitas sekolah (schoolbranding) yang akan ia bangun. Kemampuan manajerial kepala sekolah untuk menggali potensi lingkungan sebagai sumber belajar dan mengembangkan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem pendidikan yang ada untuk mendukung program sekolah sangat diperlukan.
PPK di SMA Negeri 74 Jakarta berfokus tiga struktur, yaitu: Pertama, Struktur
Program, antara lain jenjang dan kelas, ekosistem sekolah, penguatan kapasitas
guru; Kedua, Struktur Kurikulum, antara lain kegiatan pembentukan karakter
yang terintegrasi dalam pembelajaran (intrakurikuler), kokurikuler, dan
ekstrakurikuler; Ketiga, Struktur Kegiatan, antara lain berbagai program dan
kegiatan yang mampu mensinergikan empat dimensi pengolahan karakter dari Ki
Hadjar Dewantara (olah raga, olah pikir, olah rasa, dan olah hati).
Pelaksanaan PPK yang dilaksanakan di SMA Negeri 74 Jakarta, melalui tiga cara,
yaitu:
1. Mengintegrasikan pada mata pelajaran yang ada di dalam struktur kurikulum dan mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) melalui kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler. Sebagai kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler, setiap guru menyusun dokumen perencanaan pembelajaran berupa Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai mata pelajarannya masing-masing. Nilai-nilai utama PPK yaitu Religius, Nasionalisme, Kemandirian, Gotong royong, dan Integritas diintegrasikan ke dalam mata pelajaran sesuai Kompetensi Dasar dan nilai PPK yang akan dikembangkan/dikuatkan pada
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 56
sesi pembelajaran tersebut dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran masing-masing.
2. Mengimplementasikan PPK melalui kegiatan ekstrakurikuler yang ditetapkan
oleh SMA Negeri 74 Jakarta yaitu melakukan penguatan kembali nilai-nilai
karakter melalui berbagai kegiatan. Kegiatan ekskul dapat dilakukan melalui
kolaborasi dengan masyarakat dan pihak lain/lembaga yang relevan, seperti
Perguruan Tinggi, kepolisian, TNI, PMI ( Puskesmas), museum, Kartor POS,
dan Alumni yang sesuai dengan kebutuhan dan kreativitas peserta didik yang
akan dikembangkan.
3. Kegiatan pembiasaan melalui budaya sekolah dibentuk dalam proses
kegiatan rutin, spontan, pengkondisian, dan keteladanan warga sekolah.
Kegiatan-kegiatan dilakukan di luar jam pembelajaran untuk memperkuat
pembentukan karakter sesuai dengan situasi, kondisi, ketersediaan sarana dan
prasarana di SMA Negeri 1 Jakarta.
2. Pengembangan Literasi SMA Negeri 74 Jakarta
Pada abad ke-21 ini, kemampuan berliterasi peserta didik berkaitan erat dengan
tuntutan keterampilan membaca yang berujung pada kemampuan memahami
informasi secara analitis, kritis, dan reflektif. Berdasarkan hal itulah, SMA
Negeri 74 Jakarta mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). GLS
SMA Negeri 74 Jakarta merupakan sebuah upaya menjadikan SMA Negeri 74
Jakarta sebagai organisasi pembelajar yang warganya literat sepanjang hayat
melalui pelibatan publik.
SMA Negeri 74 Jakarta memiliki peran yang amat penting dalam menanamkan
budaya literat pada peserta didik. Untuk itu, Di SMA Negeri 74 Jakarta dengan
budaya literasi yang tinggi, peserta didik akan cenderung lebih berhasil dan guru
lebih bersemangat mengajar. Perlu dipahami bahwa program membaca seperti
membaca dalam hati dan membaca nyaring hanyalah bagian dari kerangka besar
untuk membangun budaya literasi sekolah. Agar sekolah mampu menjadi garis
depan dalam pengembangan budaya literat, Beers,
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 57
dkk. (2009) dalam buku A Principal’s Guide to Literacy Instruction
menyampaikan beberapa strategi untuk menciptakan budaya literasi yang positif
di sekolah.
1. Mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi
2. Mengupayakan lingkungan sosial dan afektif sebagai model komunikasi dan interaksi yang literat
3. Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademik yang literat
Program GLS dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan
kesiapan SMA Negeri 74 Jakarta. Kesiapan ini mencakup kesiapan kapasitas
sekolah (ketersediaan fasilitas, bahan bacaan, sarana, prasarana literasi),
kesiapan warga sekolah, dan kesiapan sistem pendukung lainnya partisipasi
publik, dukungan kelembagaan, dan perangkat kebijakan yang relevan). Berikut
adalah pembiasaan yaitu dengan membaca buku non pelajaran selama 15 menit
sebelum pembelajaran dimulai. Dan Hasil kegiatan membaca dituliskan ke
dalam jurnal harian GLS, selanjutnya pengembangan literasi SMA Negeri 74
Jakarta adalah kegiatan menanggapi buku pengayaan, Kegiatan-kegiatan
tersebut antara lain : Memberikan tanggapan dalam bentuk komentar, resensi,
esai terhadap buku yang telah selesai dibaca ke dalam JURNAL MEMBACA
TAHAP PENGEMBANGAN. Bentuk kegiatannya Bedah buku, Reading
contest, dan Menulis cerpen. Untuk memastikan keberlangsungannya dalam
jangka panjang, GLS dilaksanakan oleh SMA Negeri 74 Jakarta dengan tahap
(1) pembiasaan, (2) pengembangan, dan (3) pembelajaran.
Strategi Literasi dalam Pembelajaran
1. Sebelum "membaca" membuat prediksi . mengidentifikasi tujuan membaca
2. Ketika "membaca" mengidentifikasi informasi yang relevan memvisualisasi
(jika teks bukan merupakan bentuk visual) membuat informasi membuat
keterkaitan
3. Setelah "membaca" membuat ringkasan mengevaluasi teks mengonfirmasi,
merevisi, atau menolak prediksi
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 58
3. Pengembangan Sekolah Adiwiyata SMA Negeri 74 Jakarta
Untuk mewujudkan SMA 74 Jakaarta sebagai sekolah yang peduli dan berbudaya
lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung
dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua
warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Program Adiwiyata yaitu
partisipatif dan berkelanjutan. Pengembangan kebijakan sekolah tersebut antara
lain:
a. Visi dan misi sekolah disesuaiakan dengan kepedulian peduli dan berbudaya
lingkungan.
b. Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan
hidup.
c. Kebijakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (tenaga kependidikan
dan non-kependidikan) di bidang pendidikan lingkungan hidup.
d. Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam.
e. Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih
dan sehat.
f. Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan
yang terkait dengan masalah lingkungan hidup.
g. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan
h. Penyampaian materi lingkungan hidup kepada para siswa dapat dilakukan
melalui kurikulum secara terintegrasi. Pengembangan materi, model
pembelajaran dan metode belajar yang bervariasi, dilakukan untuk memberikan
pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang dikaitkan dengan
persoalan lingkungan sehari-hari (isu local).Pengembangan kurikulum tersebut
dapat dilakukan antara lain: · Pengembangan model pembelajaran lintas
mata pelajaran,Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan
hidup yang ada di masyarakat sekitar. Pengembangan metode belajar berbasis
lingkungan dan budaya.· Pengembangan kegiatan kurikuler untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan hidup.
i. Pengolahan lingkungan sekolah telah dilakukan melalui peningkatan
pengetahuan dan kemampuan siswa dalam pengelolaan air, sampah, energi dan
halaman yang ada disekitar sekolah.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 59
4. Muatan umum
Muatan umum terdiri atas:
1) muatan nasional untuk satuan pendidikan; dan
2) muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai dengan potensi dan keunikan lokal
Muatan umum sebagaimana dimaksud diatas terdiri atas:
1) Pendidikan Agama dan Budi pekerti;
2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;
3) Bahasa;
4) Matematika;
5) Ilmu pengetahuan alam;
6) Ilmu pengetahuan sosial;
7) Seni dan budaya;
8) Pendidikan jasmani dan olahraga;
9) Muatan lokal
5. Muatan peminatan akademik
Muatan peminatan Akademik Terdiri dari
Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)dengan mata pelajaran :
Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IPS) terdiri dari
mata pelajaran : Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Ekonomi
6. Muatan pilihan lintas minat
Sesuai Permendikbud No 69 tahun 2014 tentang peminatan, peserta didik selain
memilih kelompok mata pelajaran (peminatan), mereka diberi kesempatan untuk
mengambil mata pelajaran dari kelompok peminatan lain. Hal ini memberi peluang
kepada peserta didik untuk mempelajari mata pelajaran yang diminati namun tidak
terdapat pada kelompok mata pelajaran peminatan. Dengan mempertimbangkan
pilihan siswa dan ketersediaan sumberdaya di SMAN 74 Jakarta maka untuk tahun
pelajaran 2018/2019 mata pelajaran lintas minat di kelas X MIPA adalah Geografi
dan Bahasa Inggris sedangkan kelas X IPS adalah Biologi dan Bahasa Inggris.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 60
Tabel Mata Pelajaran Kelas X, XI dan XII Kurikulum 2013
Mata PelajaranALOKASI WAKTU
BELAJAR PER MINGGUX XI XII
Kelompok Umum (A)1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 32. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 23. Bahasa Indonesia 4 4 44. Matematika 4 4 45. Sejarah Indonesia 2 2 26. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok Umum (B)7. Seni Budaya 2 2 28. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B perminggu 24 24 24
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok C
Mata Pelajaran Peminatan Akademik SMA/MA 18 20 20
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 44 44
Mata Pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya
dikembangkan oleh pusat. Mata Pelajaran Kelompok B adalah kelompok Mata Pelajaran
yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal
yang dikembangkan oleh sekolah. Kegiatan Ekstrakurikuler yang dikembangkan: Pramuka
(wajib), OSIS, UKS, PMR, dan lain-lain.
7. Kelompok Mata Pelajaran
Kelompok Mata Pelajaran di SMAN 74 Jakarta terdiri atas :
(a) Kelompok Mata Pelajaran Wajib yaitu kelompok A dan kelompok B; yaitu:
Kelompok Mata Pelajaran Wajib merupakan bagian dari pendidikan umum yaitu
pendidikan bagi semua warga negara bertujuan memberikan pengetahuan tentang
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 61
bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan penting untuk mengembangkan
kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat dan bangsa.
Tabel Mata Pelajaran Wajib:
Wajib
A
1Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti
Wajib
B
1 Seni Budaya
2Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan2
Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan
Kesehatan
3 Bahasa Indonesia 3Prakarya dan
Kewirausahaan
4 Bahasa Inggris
5 Matematika
6 Sejarah Indonesia
(b) Kelompok Matapelajaran C yaitu pilihan Kelompok Peminatan terdiri atas
Matematika dan Ilmu Alam (MIPA) dan Ilmu-ilmu Sosial (IPS)
Tabel Mata Pelajaran Peminatan:
Peminatan
MIPA
1 Matematika
Peminatan
IPS
1 Geografi
2 Fisika 2 Sejarah
3 Kimia 3 Sosiologi
4 Biologi 4 Ekonomi
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 62
Tabel Alokasi waktu Matapelajaran Peminatan
Mata PelajaranALOKASI WAKTU
BELAJAR PER MINGGUX XI XII
Mata Pelajaran Kelompok Wajib 24 24 24Peminatan Maatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1. Matematika 3 4 4
2. Fisika 3 4 4
3. Kimia 3 4 4
4. Biologi 3 4 4
Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial1. Geografi 3 4 4
2. Sejarah 3 4 4
3. Sosiologi 3 4 4
4. Ekonomi 3 4 4
Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya1. Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2. Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3. Bahasa Asing lain 3 4 4
4. Antropologi 3 4 4
Jumlah Jam lintas minat atau pendalaman minat 6 4 4Jumlah Jam Pelajaran yang tersedia 68 72 72
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 44 44
7. Seni Budaya 2 2 28. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B perminggu 24 24 24
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok CMata Pelajaran Peminatan Akademik SMA/MA 18 20 20
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 44 44
Kelompok Matapelajaran Peminatan bertujuan (1) untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok matapelajaran
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 63
sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk
mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau ketrampilan tertentu .
Peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan Kelompok Peminatan dan
pilihan Matapelajaran antar Kelompok Peminatan (Lintas Minat). Kelompok
Peminatan yang dipilih peserta didik terdiri atas kelompok Matematika dan Ilmu
Alam (MIPA) dan Ilmu-Ilmu Sosial (IPS). Penempatan Kelompok Peminatan
peserta didik kelas X SMAN 74 tahun pelajaran 2018/2019 didasarkan pada:
1. Isian pemilihan Kelompok Peminatan pada saat PPDB atau penerimaan
peserta didik baru,
2. Nilai rapor SMP/MTs,
3. Nilai ujian nasional SMP/MTs,
4. Rekomendasi guru bimbingan dan konseling di SMP,
5. Tes Bakat Minat Oleh Lembaga .
Semua matapelajaran yang terdapat pada satu Kelompok Peminatan wajib diikuti
oleh peserta didik. Selain mengikuti seluruh mata pelajaran di Kelompok Peminatan,
setiap peserta didik harus mengikuti matapelajaran tertentu untuk lintas minat
dan/atau pendalaman minat sebanyak 6 jam pelajaran di Kelas X dan 4 jam
pelajaran di Kelas XI dan XII. Mata pelajaran lintas minat yang dipilih Kelas X
terdiri atas 2 mata pelajaran dan akan menjadi 1 mata pelajaran di kelas XI dan XII.
Pada tahun pelajaran 2018/2019 mata pelajaran lintas minat yang di SMAN 74
Jakarta di kelas X MIPA adalah Bahasa Inggris dan Geografi dan Kelompok
Peminatan IPS mata pelajaran lintas minatnya adalah Bahasa Inggris dan Biologi.
Hal ini didasarkan pada angket siswa dan dengan mempertimbangkan sumber daya
guru yang ada. Untuk kelas XI MIPA pelajaran lintas minat adalah Ekonomi dan
Kelas XI IPS adalah Biologi. Sedangkan Untuk kelas XII MIPA adalah Ekonomi
dan Kelas XII IPS lintas minat adalah Bahasa Inggris.
8. Struktur Kurikulum Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIPA)
Struktur kurikulum Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIPA) dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Struktur Kurikulum kelas Peminatan IIS terdiri atas mata pelajaran kelompok wajib
A, kelompok mata pelajaran wajib B, kelompok mata pelajaran peminatan C yang
terdiri atas kelompok mata pelajaran peminatan akademik dan kelompok mata
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 64
pelajaran pilihan lintas kelompok peminatan, dan mata pelajaran muatan local yang
dimasukkan dalam kelompok mata pelajaran wajib B.
b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum.
c . Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
d . Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 36 minggu.
e. Kelas X MIPA memiliki 43 jam pelajaran yang terdiri atas 42 jam pelajaran wajib
dan 1 jam tambahan. Mata Pelajaran yang ditambahkan adalah 1 jam pelajaran
Biologi
f. Kelas XI MIPA memiliki 44 jam pelajaran yang terdiri atas 44 jam pelajaran wajib.
Struktur kurikulum kelas Peminatan MIPA secara lengkap sebagai berikut:
A. Struktur Kurikulum Kelas X MIPA
Struktur Kurikulum SMA Negeri 74 Jakarta Kelas X Peminatan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 3. Struktur kelas X MIPA
Mata PelajaranAlokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2Kelompok Umum (A)1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 32. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 23. Bahasa Indonesia 4 44. Matematika 4 45. Sejarah Indonesia 2 26. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok Umum (B)7. Seni Budaya 2 28. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Kelompok C (Peminatan)
1 Matematika 3 3
2 Biologi 3 3
3 Fisika 3 3
4 Kimia 3 3
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 65
Lintas Minat
1 Ekonomi 3 3
2 Bahasa dan sastra Inggris 3 3
Bimbingan Penyuluhan 1 1Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 43 43
A. Struktur Kurikulum Kelas XI MIPA
Struktur Kurikulum SMA Negeri 74 Jakarta Kelas XI Peminatan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 5. Struktur Kelas XI MIPA
Mata PelajaranAlokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2Kelompok Umum (A)1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 32. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 23. Bahasa Indonesia 4 44. Matematika 4 45. Sejarah Indonesia 2 26. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok Umum (B)7. Seni Budaya 2 28. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Kelompok C (Peminatan)
1 Matematika 4 4
2 Biologi 4 4
3 Fisika 4 4
4 Kimia 4 4
Lintas Minat
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 66
1 Geografi 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 44 44
B. Struktur Kurikulum Kelas XI MIPA
Struktur Kurikulum SMA Negeri 74 Jakarta Kelas XII Peminatan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 7. Struktur Kelas XII MIPA
Mata PelajaranAlokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2Kelompok Umum (A)1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 32. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 23. Bahasa Indonesia 4 44. Matematika 4 45. Sejarah Indonesia 2 26. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok Umum (B)7. Seni Budaya 2 28. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Kelompok C (Peminatan)
1 Matematika 4 4
2 Biologi 4 4
3 Fisika 4 4
4 Kimia 4 4
Lintas Minat
1 Ekonomi 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 44 44
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 67
9. Struktur Kurikulum Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial(IPS)
Struktur kurikulum Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IPS) dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Struktur Kurikulum kelas Peminatan IPS terdiri atas mata pelajaran kelompok
wajib A,kelompok mata pelajaran wajib B, kelompok mata pelajaran peminatan C
yang terdiri atas kelompok mata pelajaran peminatan akademik dan kelompok mata
pelajaran pilihan lintas kelompok peminatan, dan mata pelajaran muatan local yang
dimasukkan dalam kelompok mata pelajaran wajib B.
b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum.
c . Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
d . Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 36 minggu.
e. Kelas X IPS memiliki 43 jam pelajaran yang terdiri atas 42 jam pelajaran wajib
dan 1 jam tambahan. Mata Pelajaran yang ditambahkan adalah 1 jam Bimbingan dan
Penyuluhan.
f. Kelas XI dan XII IPS memiliki 44 jam pelajaran yang terdiri atas 44 jam pelajaran
wajib.
Struktur kurikulum kelas Peminatan IPS secara lengkap sebagai berikut:
A. Struktur Kurikulum Kelas X IPS
Struktur Kurikulum SMA Negeri 74 Jakarta Kelas X Peminatan Ilmu Pengetahuan
Sosial, disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 4. Struktur Kelas X IPS
Mata PelajaranAlokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2Kelompok Umum (A)1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 32. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 23. Bahasa Indonesia 4 44. Matematika 4 45. Sejarah Indonesia 2 2
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 68
6. Bahasa Inggris 2 2Kelompok Umum (B)7. Seni Budaya 2 28. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Kelompok C (Peminatan)
1 Geografi 3 3
2 Sejarah 3 3
3 Sosiologi 3 3
4 Ekonomi 3 3
Lintas Minat
1 Biologi 3 3
2 Bahasa dan sastra Inggris 3 3
Bimbingan Penyuluhan 1 1
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 43 43
A. Struktur Kurikulum Kelas XI IPS
Struktur Kurikulum SMA Negeri 74 Jakarta Kelas XI Peminatan Ilmu Pengetahuan
Sosial, disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 6. Struktur Kelas XI IPS
Mata PelajaranAlokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2Kelompok Umum (A)1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 32. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 23. Bahasa Indonesia 4 44. Matematika 4 45. Sejarah Indonesia 2 26. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok Umum (B)7. Seni Budaya 2 2
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 69
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Kelompok C (Peminatan)
1 Geografi 4 4
2 Sejarah 4 4
3 Sosiologi 4 4
4 Ekonomi 4 4
Lintas Minat
1 Biologi 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 44 44
B. Struktur Kurikulum Kelas XII IPS
Struktur Kurikulum SMA Negeri 74 Jakarta Kelas XII Peminatan Ilmu
Pengetahuan Sosial, disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 8. Struktur Kelas XII IPS
Mata PelajaranAlokasi Waktu
Smt. 1 Smt.2Kelompok Umum (A)1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 32. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 23. Bahasa Indonesia 4 44. Matematika 4 45. Sejarah Indonesia 2 26. Bahasa Inggris 2 2
Kelompok Umum (B)7. Seni Budaya 2 28. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2
Kelompok C (Peminatan)
1 Geografi 4 4
2 Sejarah 4 4
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 70
3 Sosiologi 4 4
4 Ekonomi 4 4
Lintas Minat
1 Bahasa dan Sastra Inggris 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 44 44
10. Beban Belajar
Untuk Kurikulum 2013, Sekolah menetapkan beban belajar peserta didik kelas X, XI
dan XII mengikuti sistem paket yaitu sebagai berikut :
Jumlah jam belajar siswa kelas X dalam setiap minggunya adalah 43 jam pelajaran
sedangkan untuk Kelas XI adalah 44 jam. Peraturan memungkinkan adanya penambahan
jam belajar per minggu sebanyak 1 jam pelajaran sehingga untuk kelas X bertambah dari
42 jam pelajaran menjadi 43 jam belajar per minggunya, sedangkan untuk kelas XI dan
kelas XII tetap 44 jam belajar per minggunya. Lama belajar untuk setiap jam belajar
adalah 45 menit. Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah
Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses
pembelajaran yang berorientasi siswa aktif belajar. Proses pembelajaran siswa aktif
memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi
karena peserta didik perlu latihan untuk melakukan mengamati, menanya, mengasosiasi,
dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan guru menghendaki
kesabaran dalam menunggu respon peserta didik karena mereka belum terbiasa. Selain
itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil
belajar dengan cepat dan tepat.
1. Pembagian alokasi waktu untuk kegiatan pembelajaran dalam setiap pertemuan dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan adalah
5% untuk Kegiatan pendahuluan,
60% kegiatan inti dan
30% penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak tersetruktur
5% kegiatan penutup.
Kelas 1 jam
tatap
Jumlah jam
pembelajara
Minggu
efektif per
Waktu
pembelajaran
Waktu
pembelajaran
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 71
muka
(menit)
n per-
minggu
tahun
ajaran
per tahun
(menit)
per tahun
(jam)
X 45 43 36 69.660 menit 1.161 jam
XI dan XII 45 44 36 70.380 menit 1.173 jam
2. Tatap Muka dan Penugasan
Pada proses pembelajaran dikelas, guru diwajibkan mengembangkan pembelajaran
yang berpusat pada siswa, oleh karena itu maka proporsi yang ideal dalam
pembelajaran dikelas guru menjelasakan dalam tatap muka sebesaar 50%,
memberikan tugas tersuktur 30% dan memberikan tugas mandiri 20%.
11. Kegiatan pengembangan diri
Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter peserta didik yang
ditujukan untuk mengatasi persoalan dirinya, persoalan masyarakat di lingkungan
sekitarnya dan persoalan kebangsaan.
SMA Negeri 74 Jakarta memfasilitasi kegiatan pengembangan diri seperti berikut :
a. Pengembangan diri di dalam kelas (Bimbingan Konseling)
Pengembangan diri ini dilaksanakan sebagian besar di dalam kelas (intrakurikuler)
dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran tatap muka, yaitu bimbingan konseling yang
mencakup hal-hal yang berkenaan dengan pribadi kemasyarakatan, belajar dan
karier peserta didik. Peserta didik diasuh oleh guru BK ( Bimbingan Konseling)
yang bertugas di kelasnya.
Pelayanan Bimbingan dan Konseling merupakan usaha membantu peserta
didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar,
serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan Bimbingan dan Konseling
memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual, kelompok dan atau
klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi,
serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi
kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 72
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai
bagian integrasi dari kurikulum sekolah/madrasah. Kegiatan pengembangan diri
merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan
kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra
kurikuler.
Pengantar dari pengembangan diri ini yaitu untuk mempersiapkan peserta didik agar
memiliki kemampuan intelektual dan keterampilan. Setain itu juga, supaya peserta
didik memiliki akhlak yang mulia, mental yang sehat, atau kepribadian yang
mantap.
Pernyataan ini mengandung maksud bahwa pendidikan merupakan proses yang
mempasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya secara
utuh, dalam arti memiliki:
Fisik yang sehat, bugar dan fungsional
Kemampuan intelektual yang cerdas
Emosi yang stabil Kemampuan yang sosiabilitas yang lentur (tidak kaku) dan komunikatif Kesadaran religiusitas yang mantap. Materi Pengembangan Diri melalui Layanan Dasar
1. Konsep Diri dan Pengembangan Diri secara Efektif2. Kematangan Emosional3. Etika Pergaulan dengan Teman Sebaya4. Problem Solving (Pemecahan Masalah)5. Sikap dan Kebiasaan Belajar
6. Cara Belajar yang Efektif
Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara
optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,
kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
1. Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 73
kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik
kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan
hubungan social yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga,
dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti
pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Pengembangan karir,
yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan
menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
Layanan / Bimbingan Karir
Bimbingan karir pada hakekatnya merupakan salah satu upaya pendidikan
melalui pendekatan pribadi dalam membantu individu untuk mencapai kompetisi
yang diperlukan dalam menghadapi masalah-masalah karir atau bimibingan karir
merupakan suatu proses bantuan yang diberikan pada individu melalui berbagai
cara dan bentuk layanan agar ia mampu merencanakan karirnya dengan mantap
sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan, pengetahuan dan kepribadian serta
faktor-faktor yang mendukung kemajuan dirinya
2. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan
lingkungannya. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu
mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat
menghambat perkembangan dirinya.
Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah
yang dialaminya. Pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi untuk
membantu peserta didik memelihara dan menumbuh-kembangkan berbagai
potensi dan kondisi positif yang dimilikinya. Advokasi, yaitu fungsi untuk
membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau
kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.
3. Prinsip dan Asas Bimbingan dan Konseling
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 74
Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling berkenaan dengan sasaran layanan,
permasalahan yang dialami peserta didik, program pelayanan, serta tujuan dan
pelaksanaan pelayanan.
Asas-asas Bimbingan dan Konseling meliputi asas kerahasiaan, kesukarelaan,
keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan,
kenormatifan, keahlian, alih tangan kasus, dan tut wuri handayani.
4. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
a) Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami
lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek
yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan
memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
b) Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan
pendidikan lanjutan.
c) Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas,
kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan
kegiatan ekstra kurikuler.
d) Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai
konten tertentu, terumata kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna
dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
e) Bimbingan dan Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu
peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.
f) Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,
karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu
melalui dinamika kelompok.
g) Bimbingan dan Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu
peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui
dinamika kelompok.
h) Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain
dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 75
i) Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.
5. Kegiatan Pendukung
a) Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri
peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik
tes maupun non-tes.
b) Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan
pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
c) Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik
dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat
memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah
peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.
d) Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan
dengan orang tua dan atau keluarganya.
e) Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan
pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi,
kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
f) Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan
masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.
6. Format Kegiatan
a) Individual, yaitu format kegiatan Bimbingan dan Konseling yang melayani
peserta didik secara perorangan.
b) Kelompok, yaitu format kegiatan Bimbingan dan Konseling yang melayani
sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
c) Klasikal, yaitu format kegiatan Bimbingan dan Konseling yang melayani
sejumlah peserta didik dalam satu kelas.
d) Lapangan, yaitu format kegiatan Bimbingan dan Konseling yang melayani
seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau
lapangan.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 76
e) Pendekatan Khusus, yaitu format kegiatan Bimbingan dan Konseling yang
melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak
yang dapat memberikan kemudahan.
7. Program Pelayanan
Beberapa jenis program layanan adalah sebagai berikut :
a) Program Tahunan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di
sekolah/madrasah.
b) Program Semesteran, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran
program tahunan.
c) Program Bulanan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran
program semesteran.
d) Program Mingguan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling
meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran
program bulanan.
e) Program Harian, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling yang
dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian
merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan layanan
(SATLAN) dan atau satuan kegiatan pendukung (SATKUNG) Bimbingan
dan Konseling.
b. Pengembangan diri di luar kelas (Ekstrakurikuler)
Yaitu pengembangan diri yang dilaksakan sebagian besar di luar kelas
(ekstrakurikuler) diasuh oleh guru pembina. Pelaksanaannya secara reguler setiap
hari setelah jam pelajaran selesai. Kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib yaitu Pramuka
untuk kelas X dan XI dilaksanakan setiap hari rabu sedangkan Ekstrakurikuler yang
lain sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Ekstrakurikuler Wajib: Pramuka diikuti oleh siswa kelas X, XI dan XII, dan
Ekstrakurikuler pilihan: Bola Basket, Bola Voley, Taekwondo, Futsal, Pecinta
Alam, Paskibra, PMR, Tari Saman, Paduan Suara, Teater, Kelompok Ilmiah
Remaja, Rohani Islam, Rohani Kristen, Japan Club,Englis Club, Band,
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 77
Jurnalis,Criket, Greend School, Tari Betawi, Bulu Tangkis, Mading, PIK dan
Keputrian. Adapun Jadwal waktu Latihan serta Pembina dan Pelatihnya yang
direncanakan untuk tahun pelajaran 2018-2019 adalah sebagai berikut.
JADWAL EKSTRA KURIKULER TAHUN PELAJARAN 2018 – 2019
No EKSKUL HARI JAM PEMBINA PELATIH
1 Pramuka Rabu 15.30-17.00 Abdul Manan
2 Bola Basket Senin, Rabu 15.30-17.00 Waridin
3 Bola Voli Selasa, Kamis 15.30-17.00 Makhrus
4 Taekwondo Rabu, Jumat 15.00-17.30 Sigit N. Luis Setya B.
5 Futsal Senin, Rabu 15.30-17.00 Warno Artandi Toding
6 Englis Club Selasa, Kamis 15.30-17.00 Dumondom. R Dede
7 Paskibra Selasa, Kamis 15.30-17.00 Haryono
8 PMR/UKS Jumat 15.30-17.00 Yeyet Umwati
9 Rohis Jumat 15.30-17.00 Latifah. M
10 Rohkris Jumat 12.00-13.00 Lilis
11 KIR Rabu 15.30-17.00 Saiful Amry Muh. Raga
12 Jurnalis Senin, Rabu 15.30-17.00 Widayanti
13 Tari Betawi Kamis 15.30-17.00 Kasmadi
14 PIK Senin 15.30-17.00 Wahyu .M Budiyanto
15 Tari Saman Rabu 15.30-17.00 Nurmala Firman
16 Paduan Suara Kamis 15.30-17.00 Dortiana
17 Englis Club Senin, Jumat 15.30-17.00 Dumondom R
18 Greend School Rabu 15.30-17.00 Sukarno
19 Bulu Tangkis Kamis 15.30-17.00 Sigit N
20 Mading Jumat 15.30-17.00 Sarmaini
21 Criket Kamis 15.30-17.00 Basuki
22 Keputrian Jumat 15.30-17.00 Latifah. M
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 78
12. Ekstra Kurikuler Pramuka
SMA 74 Jakarta yang telah melaksanakan kurikulum 2013 selama dua tahun,
melaksanakan ekstra kurikuler Pramuka sebagai ektra kurikuler wajib yang harus
diikuti oleh semua siswa. Tujuan kegiatan ektra kurikuler pramuka ini sebagai
wadah pembentukan sikap yang dapat digunakan untuk mengembangkan
kompetensi inti ranah sikap KI-1, KI-2, dan ranah keterampilan dalam KI-4.
Menurut permen no 63 tahun 2013 nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan
kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib, pembinaan kepramukaan dapat
dilakukan dalam tiga model, yaitu :
NoNama
ModelSifat Pegorganisasian Kegiatan
1. Model
Blok
Wajib, setahun sekali, berlaku
bagi seluruh peserta didik,
terjadwal, penilaian umum
Kolaboratif
Bersifat intramural atau ekstramural
(di luar dan/atau didalam
lingkungan satuan pendidikan)
2. Model
Aktualis
asi
Wajib, rutin, terjadwal, berlaku
untuk seluruh peserta didik
dalam setiap kelas, penjadwalan,
dan penilaian formal
Pembina Pramuka
Bersifat intramural (dalam
lingkungan satuan pendidikan)
3. Reguler
di Gugus
Depan
Sukarela, berbasis minat Sepenuhnya dikelola oleh Gugus
Depan Pramuka pada satuan
pendidikan.
Model Blok
1. Peserta Didik dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok didampingi
oleh seorang Pembina Pramuka dan atau Pembantu Pembina.
2. Pembina Pramuka melaksanakan Kegiatan Orientasi Pendidikan
Kepramukaan.
3. Guru kelas/Guru Mata Pelajaran yang bukan Pembina Pramuka membantu
pelaksanaan kegiatan Orientasi Pendidikan Kepramukaan
Model Aktualisasi
1. Guru kelas/Guru Mata Pelajaran mengidentifikasi muatan-muatan
pembelajaran yang dapat diaktualisasikan di dalam kegiatan Kepramukaan.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 79
2. Guru menyerahkan hasil identifikasi muatan-muatan pembelajaran kepada
Pembina Pramuka untuk dapat diaktualisasikan dalam kegiatan
Kepramukaan.
3. Setelah pelaksanaan kegiatan Kepramukaan, Pembina Pramuka
menyampaikan hasil kegiatan kepada Guru kelas/Guru Mata Pelajaran
Model Reguler
Pada Permendikbud 63/2014, prosedur pelaksanaan model aktualisasi tidak
dijelaskan. Hal ini mungkin karena pola pelaksanaan diserahkan kepada Gugus
depan.
Pelaksanaan Kegiatan di SMAN 74 Jakarta Gudep 07083-07084
Model Blok
Kegiatan ini dilaksanakan diikuti oleh seluruh siswa baru di awal tahun
pelajaran selama 3 hari MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) dan masuk
dalam jadwal kebiatan MPLS.
Model Aktualisasi
SMA Negeri 74 Jakarta melaksanakan pembinaan pramuka dengan model
Aktualisasi secara rutin setiap hari rabu pukul 6.45 sampai 08.15 di kelas masing
masing. Pelaksana pembinaan dilakukan oleh 25 siswa yang telah memenuhi
kualifikasi pelatih sebagai pelatih pramuka. Wali kelas berperan sebagai fasilitator
dan pembina dalam kegiatan pelatihan.. Pembina Pramuka mempunyai tugas untuk
melakukan pembinaan pada lima area pengembangan yaitu Spiritual, Emosional,
Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Model Reguler
Kegiatan ini dilaksanakan pada sore hari. Melalui Sangga Kerja yang telah
ditunjuk oleh Dewan Ambalan, dan Pendamping setiap tamu ambalan, latihan
kepenegakan dan latihan kepenggalangan dilaksanakan 1 kali dalam 1 minggu.
13. Ketuntasan Belajar
Sesuai Permendikbud No. 014 tahun 2016 tentang penilaian yang berbasis
kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria
tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 80
menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
KKM masing-masing mata pelajaran ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.
Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas ketuntasan
minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam menyatakan lulus dan tidak
lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak diubah secara serta merta karena hasil
empirik penilaian. Pada acuan norma, kurva normal sering digunakan untuk
menentukan ketuntasan belajar peserta didik jika diperoleh hasil rata-rata kurang
memuaskan.
Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh SMA Negeri 74 Jakarta berdasarkan
hasil musyawarah guru mata pelajaran di SMA Negeri 74 Jakarta. Pertimbangan
pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama
penetapan KKM.
Kelas X dan XI Kriteria KetuntasannMinimal menggunakan angka 0 s/d
100 dan batas minimal untuk kompetensi pengetahuan dan ketrampilan adalah 78
dan Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 75 dan kompetensi sikapnya Baik seperti
dalam table berikut:
Predikat Kualisifikasi
Huruf Angka Sikap
Sangat Baik A >85 SB
Baik B 75 - 84 B
Cukup C 60 - 74 C
Kurang D <60 D
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik, dan
orang tua peserta didik. Oleh karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
penilaian di sekolah berhak untuk mengetahuinya. SMA Negeri 74 Jakarta
melakukan sosialisasi agar informasi tentang besarnya KKM dapat diakses dengan
mudah oleh peserta didik dan atau orang tuanya. Kriteria ketuntasan minimal untuk
masing-masing matapelajaran dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB)
sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar peserta didik.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 81
Fungsi kriteria ketuntasan minimal:
a. Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai
kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Setiap kompetensi dasar dapat
diketahui ketercapaiannya berdasarkan KKM yang ditetapkan. Pendidik
memberikan respon yang tepat terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam
bentuk pemberian layanan remedial atau layanan pengayaan;
b. Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian
mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan indikator ditetapkan KKM
yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik diharapkan
dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti penilaian agar mencapai nilai
melebihi KKM. Apabila hal tersebut tidak bisa dicapai, peserta didik harus
mengetahui KD-KD yang belum tuntas dan perlu perbaikan;
c. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi
program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Evaluasi keterlaksanaan
dan hasil program KURIKULUM SMAN 74 JAKARTA dapat dilihat dari
keberhasilan pencapaian KKM sebagai tolok ukur. Oleh karena itu hasil
pencapaian KD berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu dianalisis untuk
mendapatkan informasi tentang peta KD-KD tiap mata pelajaran yang mudah
atau sulit, dan cara perbaikan dalam proses pembelajaran maupun pemenuhan
sarana-prasarana belajar di sekolah;
d. Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan antara
satuan pendidikan dengan masyarakat. Keberhasilan pencapaian KKM
merupakan upaya yang harus dilakukan bersama antara pendidik, peserta didik,
pimpinan satuan pendidikan, dan orang tua. Pendidik melakukan upaya
pencapaian KKM dengan memaksimalkan proses pembelajaran dan penilaian.
Peserta didik melakukan upaya pencapaian KKM dengan proaktif mengikuti
kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas yang telah didesain
pendidik. Orang tua dapat membantu dengan memberikan motivasi dan
dukungan penuh bagi putra-putrinya dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan
pimpinan satuan pendidikan berupaya memaksimalkan pemenuhan kebutuhan
untuk mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian di sekolah;
e. Merupakan target sekolah dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran.
SMA Negeri 74 Jakarta berupaya semaksimal mungkin untuk melampaui KKM
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 82
yang ditetapkan. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan salah satu tolok
ukur kinerja sekolah dalam menyelenggarakan program pendidikan. Sekolah
yang memiliki KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara bertanggung jawab
akan menjadi tolok ukur kualitas mutu pendidikan bagi masyarakat.
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SMA Negeri 74 Jakarta
mengikuti Permendikbud no 104 tahun 2014, sebagai berikut :
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu
ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD
tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan
belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap
semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan.
Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik
menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu
semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan peserta
didik pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam
tingkat satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi
seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan pendidikan untuk menentukan kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan.
Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni predikat
Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (D) sebagaimana tertera pada
tabel berikut.
Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan
predikat Baik (B).
Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam
bentuk angka dan huruf, yakni 0 – 100 untuk angka yang ekuivalen dengan huruf A
sampai dengan D.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 83
Ketuntasan Belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,67 untuk
keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 2,67.
14. Sistem penilaian
a). Pengertian
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Ulangan adalah proses yang
dilakukan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Peserta Didik secara
berkelanjutan dalam proses Pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan
hasil belajar Peserta Didik. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses
pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama
dan setelah proses pembelajaran.
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik menggunakan acuan kriteria. Yaitu
penilaian yang mensyaratkan peserta didik mencapai batas nilai tertentu yang
disebut Kriteria Kompetensi Minimal (KKM). Peserta didik yang belum mencapai
nilai KKM tersebut harus melakukan kegiatan Remedial.
Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada
standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta
didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan. Penilaian yang
diterapkan pada kurikulum 2013 meliputi Penilaian Autentik dan penilaian non
autentik. Penilaian autentik dilaksanakan pada saat kegiatan belajar dilaksanakan.
Sedangkan penilaian non autentik dilaksanakan setelah proses pembelajaran, yang
berupa ulangan harian, dan ulangan akhir semester.
Penilaian autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik
menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya.
Penilaian Autentik merupakan pendekatan utama dalam Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik. Bentuk penilaian Autentik mencakup : penilaian berdasarkan pengamatan,
tugas ke lapangan, portofolio, projek, produk, jurnal, kerja laboratorium, dan unjuk
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 84
kerja, serta penilaian diri. Bentuk penilaian non-autentik mencakup tes, ulangan, dan
ujian.
Prinsip khusus untuk Penilaian Autentik meliputi:
a. materi penilaian dikembangkan dari kurikulum;
b. bersifat lintas muatan atau mata pelajaran;
c. berkaitan dengan kemampuan peserta didik;
d. berbasis kinerja peserta didik;
e. memotivasi belajar peserta didik;
f. menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik;
g. memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya;
h. menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
i. mengembangkan kemampuan berpikir divergen;
j. menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran;
k. menghendaki balikan yang segera dan terus menerus;
l. menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata;
m. terkait dengan dunia kerja;
n. menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata; dan
o. menggunakan berbagai cara dan instrumen
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan
belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam penilaian.
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik memiliki tujuan untuk mengetahui
tingkat penguasaan kompetensi, menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi,
menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan
kompetensi dan memperbaiki proses pembelajaran.
b). Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah terdiri
atas: a. penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
c. penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup kompetensi sikap spiritual,
kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 85
Penilaian sikap merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku peserta didik. .
Penilaian pengetahuan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
penguasaan pengetahuan peserta didik Penilaian keterampilan merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik menerapkan
pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu. Penilaian pengetahuan dan
keterampilan dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan/atau Pemerintah.
c) Tujuan Penilaian
Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan
mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan
untuk menilai pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu..
d). Mekanisme Penilaian
Mekanisme penilaian hasil belajar oleh pendidik:
a. perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus;
b. penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik
penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas
atau guru kelas;
c. penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
d. penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio,
dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
e. peserta didik yang belum mencapai KKM satuan pendidikan harus mengikuti
pembelajaran remedi; dan
f. hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan peserta didik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
Mekanisme penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan:
a. penetapan KKM yang harus dicapai oleh peserta didik melalui rapat dewan
pendidik;
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 86
b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan pada semua mata pelajaran
mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
c. penilaian pada akhir jenjang pendidikan dilakukan melalui ujian
sekolah/madrasah;
d. laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester dan akhir tahun
ditetapkan dalam rapat dewan pendidik berdasar hasil penilaian oleh Satuan
Pendidikan dan hasil penilaian oleh Pendidik; dan
e. kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan
melalui rapat dewan pendidik.
Mekanisme penilaian hasil belajar oleh pemerintah:
a. penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional
(UN) dan/atau bentuk lain dalam rangka pengendalian mutu pendidikan;
b. penyelenggaraan UN oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
bekerjasama dengan instansi terkait untuk mengukur pencapaian kompetensi
lulusan.
c. hasil UN disampaikan kepada peserta didik dalam bentuk sertifikat hasil UN;
d. hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan masukan
dalam perbaikan proses pembelajaran;
e. hasil UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai dasar
untuk: pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan; pertimbangan
seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; serta pembinaan dan pemberian
bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu
pendidikan;
f. bentuk lain penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dapat dilakukan dalam
bentuk survei dan/atau sensus; dan
g. bentuk lain penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dia dengan Peraturan
Menteri.
e). Prosedur Penilaian
(1) Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:
a. mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran;
b. mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar
observasi/pengamatan;
c. menindaklanjuti hasil pengamatan; dan
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 87
d. mendeskripsikan perilaku peserta didik.
(2) Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. mengembangkan instrumen penilaian;
c. melaksanakan penilaian;
d. memanfaatkan hasil penilaian; dan
e. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan
deskripsi.
(3) Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. mengembangkan instrumen penilaian;
c. melaksanakan penilaian;
d. memanfaatkan hasil penilaian; dan
e. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan
deskripsi.
Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik dilakukan dengan
urutan:
a. menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun;
b. menyusun kisi-kisi penilaian;
c. membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian;
d. melakukan analisis kualitas instrumen;
e. melakukan penilaian;
f. mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
g. melaporkan hasil penilaian; dan
h. memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Prosedur penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dengan
mengkoordinasikan kegiatan dengan urutan:
a. menetapkan KKM;
b. menyusun kisi-kisi penilaian mata pelajaran;
c. menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya;
d. melakukan analisis kualitas instrumen;
e. melakukan penilaian;
f. mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 88
g. melaporkan hasil penilaian; dan
h. memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Prosedur penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dengan urutan:
a. menyusun kisi-kisi penilaian;
b. menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya;
c. melakukan analisis kualitas instrumen;
d. melakukan penilaian;
e. mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
f. melaporkan hasil penilaian; dan
g. memanfaatkan laporan hasil penilaian.
f). Instrumen Penilaian
(1) Instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik dalam bentuk penilaian
berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk
lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan
peserta didik.
(2) Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk
penilaian akhir dan/atau ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan
substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik.
(3) Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN
memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti
validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan
antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.
e. Remedial dan Pengayaan
Pelaksanaan Remedial
1. Remedial dilakukan terhadap kompetensi dasar yang belum mencapai KKM
2. Pelaksanaan kegiatan remedial maksimal dilaksanakan sebanyak 3 kali dan/atau
dihentikan pada saat ketuntasan klasikal mencapai minimal 85%.
3. Bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial :
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda jika
jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 50%.
b. Pemberian bimbingan secara khusus, untuk bimbingan perorangan jika jumlah
peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 89
c. Pemberian tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta yang mengikuti remedial
lebih dari 20 % tetapi kurang dari 50%.
d. Pemanfaatan tutor teman sebaya.
4. Mekanisme pelaksanaan remidial secara teknik menggunakan langkah-langkah,
sebagai berikut :
a. Menganalisis hasil evaluasi belajar peserta didik setelah selesai 1 KD tertentu.
b. Menentukan ketuntasan peserta didik dan nilai rerata secara individual maupun
klasikal.
c. Menetapkan teknik remedial yang akan diterapkan.
d. Melakukan evaluasi/penilaian untuk mengetahui keberhasilan tindakan.
e. Menganalisis hasil evaluasi remedial serta menentukan tindakan berikutnya.
5. Nilai remedial tidak melebihi dari nilai KKM.
6. Kegiatan remedial dilaksanakan di luar jam tatap muka.
Pelaksanaan Pengayaan
1. Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan dapat dilakukan dengan cara :
a.Belajar kelompok,
b. Belajar mandiri,
c.Pembelajaran berbasis tema, dan
d. Pemadatan kurikulum.
2. Pembelajaran pengayaan diintegrasikan dengan kegiatan penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan, dihargai sebagai nilai tambah (lebih)
dari peserta didik yang normal.
f. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian
Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan
bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta
untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam
membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelah
menetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuai
dengan indikator dan mengembangkan instrumen serta pedoman penyekoran
sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 90
b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan penelusuran
dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes. Penelusuran dilakukan dengan
menggunakan teknik bertanya untuk mengeksplorasi pengalaman belajar
sesuai dengan kondisi dan tingkat kemampuan peserta didik.
c. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan mengacu
pada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang
diintegrasikan dalam tema tersebut.
d. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui
kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertai
balikan (feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang
dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan
pembelajaran.
e. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
1) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian
kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil
pembelajaran tematik-terpadu.
2) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap
sosial.
f. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala
sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru
Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang
ditentukan.
g. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua
pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam
bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi dengan
mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran;
b. mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat kompetensi, dan ujian akhir
sekolah/madrasah;
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 91
c. menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan peserta
didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian Sekolah/Madrasah;
d. menentukan kriteria kenaikan kelas;
e. melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi kepada
orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor;
f. melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas
pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang terkait;
g. melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali peserta
didik dan dinas pendidikan.
h. menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan
pendidik sesuai dengan kriteria:
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan ketentuan
kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk kategori baik dan
kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal sama dengan KKM
yang telah ditetapkan;
3) lulus ujian akhir sekolah/madrasah; dan
4) lulus Ujian Nasional.
i. menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta
didik bagi satuan pendidikan penyelenggara Ujian Nasional; dan
j. menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan
bagi satuan pendidikan yang telah terakreditasi.
Laporan Capaian Kompetensi Peserta Didik (Rapor)
Laporan Capaian Kompetensi siswa diberikan dalam dua tahap yaitu
Laporan sementara yang disebut Rapor Bayangan atau Rapor Tengah Semester dan
Laporan Capaian Kompetensi semester. Pembagian Rapor dilakukan pada Tengah
Semester (Rapor Bayangan) dan pada Akhir Semester (RAPOR SEMESTER)
dilakukan oleh walikelas masing-masing terhadap orang tua siswa. Rapor bayangan
adalah laporan Nilai hasil Ulangan yang dicapai oleh siswa, merupakan gambaran
hasil belajar siswa selama setengah semester. Nilai rapor bayangan akan
menentukan nilai Rapor Semester.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 92
Rapor bayangan dicetak oleh sekolah. Rapor Semester adalah laporan
seluruh kegiatan belajar siswa dalam satu semester. Rapor ini dicetak dari hasil
penghitungan oleh SIP(Sistem Informasi Penilaian) yg sudah dimiliki oleh sekolah.
Pada akhir tahun pelajaran siswa akan memperoleh Rapor Semester genap. Rapor ini
berisi akumulasi nilai-nilai siswa dari awal tahun pelajaran.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 66 Tahun 2013 Bab II,
Bagian E butir 1 poin e nomor 1) dan 2) dijelaskan bahwa penilaian pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas laporan hasil penilaian oleh
pendidik yang berbentuk:
1) Nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi
pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran
tematik-terpadu.
2) Deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap
sosial.
Laporan Capaian Kompetensi (LCK) peserta didik merupakan dokumen
penghubung antara sekolah dengan orang tua peserta didik maupun dengan pihak-
pihak lain yang berkepentingan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. Oleh
karena itu, laporan hasil belajar peserta didik harus komunikatif, informatif, dan
komprehensif (menyeluruh) sehingga dapat memberikan gambaran mengenai hasil
belajar peserta didik dengan jelas dan mudah dimengerti. Pada Laporan Capaian
Kompetensi (Rapor) Siswa berisi halaman Capaian dan halaman Deskripsi. Pada
Capaian Kompetensi (Rapor) ini juga terdapat keterangan naik dan tidak naiknya
siswa. Pada Capaian Kompetensi (Rapor) terdapat NILAI KUANTITATIF DAN
KUALITATIF. Nilai Kuantitatif dengan Skala 0 – 100 digunakan untuk Nilai
Pengetahuan (KI-3) dan Nilai Keterampilan (KI-4). Sedangkan nilai kualitatif
digunakan untuk Nilai Sikap Spiritual (KI-1), Sikap Sosial (KI-2), dan Kegiatan
Ekstra Kurikuler, dengan kualifikasi SB (Sangat Baik), B (Baik), C (Cukup), dan
D (Kurang).
Pengambilan Rapor/ Capaian Kompetensi semua dilakukan oleh orang tua
pada hari yang sudah ditetapkan, pengambilan diluar ketentuan harus sepengetahuan
sekolah dengan ketentuan yang lain pula. Rapor/Capaian Kompetensi disimpan oleh
siswa dan di kembalikan pada saat akan diisi pada semester berikutnya dengan
ditandatangani oleh orang tua/wali.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 93
15. Kenaikan Kelas
Mengacu pada Keputusan Dirjen Dikmen No: 717/D/Kep/2013, Kenaikan
kelas diatur oleh sekolah dengan mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan oleh Dinas Pendidikan sebagai berikut :
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran (kehadiran minimal 90%);
2) mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan ketentuan
kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk kategori baik dan
kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal sama dengan KKM
yang telah ditetapkan;
3) Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau pada
akhir semester 2
4) Siswa Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester
pada tahun pelajaran yang diikuti.
b. Tidak terdapat 3 mata pelajaran atau lebih, pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang belum tuntas/belum
baik pada gabungan semester satu dan semester kedua.
c. Ketidakhadiran peserta didik tanpa keterangan maksimal 15% dari
jumlah hari efektif.
16. Ujian Nasional
Dasar hukum pelaksanaan UN adalah:
a. Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal
58 ayat (2): “Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program
pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh,
transparan, dan sistemik untuk menilai pencapaian standar nasional
pendidikan”.
b. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
- Pasal 63 ayat (1). Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas:
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 94
a. penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
c. penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
- Pasal 66 ayat (1) butir c, Penilaian hasil belajar bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu
dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi dan dilakukan
dalam bentuk ujian nasional.
- Pasal 66 ayat (3). Ujian nasional diadakan sekurang-kurangnya satu kali dan
sebanyak-banyaknya dua kali dalam satu tahun pelajaran.
Tujuan penyelenggaraan UN adalah menilai pencapaian kompetensi lulusan secara
nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok. Hasil UN digunakan sebagai
salah satu pertimbangan untuk (i) pemetaan mutu satuan dan/atau program pendidikan
(ii) seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya (iii) penentuan kelulusan peserta didik
dari program dan/atau satuan pendidikan, (iv) pembinaan dan pemberian bantuan
kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
Persyaratan mengikuti UN adalah:
a. telah berada pada tahun terakhir di SMA Negeri 74 Jakarta
b. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar mulai semester I tahun pertama
hingga semester I tahun terakhir; dan
c. memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara, atau berpenghargaan sama
dengan ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah
Mata pelajaran yang diujikan dalam UN di tiap-tiap jenjang adalah:
a. Untuk SMA Peminatan MIPA mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi.
b. Untuk SMA Peminatan IPS mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika, Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi.
Biaya penyelenggaraan UN menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah
daerah. UN di Sekolah dilaksanakan oleh panitia UN sekolah yang diangkat dengan SK
Kepala Sekolah dan Sudin Pendidikan Jakarta Selatan. Panitia UN di sekolah sebagai
penyelenggara UN bertanggung jawab dalam pelaksanaan UN di satuan pendidikan.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 95
17. Ujian Sekolah (US)
Menurut Permendiknas Nomor 04 Tahun 2010 tentang Ujian Sekolah (US)
adalah kegiatan penilaian dalam bentuk ujian tulis dan/atau praktik untuk
mengetahui pencapaian standar kompetensi lulusan pada semua mata pelajaran
yang tidak diujikan dalam Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) dan
Ujian Nasional (UN). Ujian Sekolah (US) mencakup ujian tulis dan/atau ujian praktik
untuk menilai hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran:
a. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada
UASBN atau UN;
b. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika; serta
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Ujian Sekolah mencakup pula ujian praktik untuk menilai hasil belajar pada
beberapa mata pelajaran yang diujikan pada UN. Maksud/Tujuan Ujian Sekolah (US)
adalah bahwa hasil ujian sekolah (US) digunakan sebagai salah satu pertimbangan
untuk:
a. penentuan kelulusan peserta didik dari suatu satuan pendidikan;
b. perbaikan proses pembelajaran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
Bahan Ujian Sekolah (US) :
(1) Bahan Ujian Sekolah/Madrasah disusun oleh satuan pendidikan berdasarkan
kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan.
(2) Soal Ujian Sekolah/Madrasah disusun:
a. berdasarkan kisi-kisi;
b. mengikuti kaidah-kaidah penulisan soal sesuai dengan kompetensi yang
dituntut dan materi yang sudah diajarkan;
c. menggunakan Bahasa Indonesia yang benar;
d. mempertimbangkan waktu mengerjakan soal.
Sekolah bertanggung jawab:
a. menyusun Prosedur Operasi Standar (POS);
b. menyelenggarakan ujian sesuai dengan POS
c. menyusun daftar nilai hasil Ujian Sekolah/Madrasah;
d. menetapkan kelulusan peserta Ujian Sekolah;
e. melaporkan pelaksanaan Ujian Sekolah kepada pejabat yang menugaskan
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 96
Kelulusan Ujian Sekolah:
(1) Kriteria kelulusan ujian sekolah ditentukan oleh sekolah melalui rapat dewan
guru yang memuat batas nilai minimal setiap mata pelajaran dan rata-rata nilai
seluruh mata pelajaran yang diujikan.
(2) Peserta didik dinyatakan lulus setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;
Penilaian akhir ini dilakukan dengan mempertimbangkan: (1) nilai pada
Ujian Sekolah; (2) penilaian pendidik atas aspek afektif dan psikomotor
yang didasarkan pada pengamatan pendidik terhadap sikap dan perilaku peserta
didik.
c. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan
d. lulus ujian nasional.
18. Kelulusan
Berdasarkan PP 19/2005 pasal 5 ayat 1, peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan, apabila yang bersangkutan memenuhi ketentuan yang ditentukan sebagai
berikut :
- Memiliki rapor kelas X, XI, dan XII
- Mengikuti ujian Nasional
- Mengikuti praktik, untuk siswa jurusan IPA adalah Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Fisika, Kimia, Biologi, Pendidikan Agama, Penjasorkes, Seni Budaya
dan Ketrampilan Bahasa Jerman dengan nilai sama dengan KKM masing-
masing mata pelajaran. Untuk siswa jurusan IPS adalah Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Pendidikan Agama, TIK, Penjasorkes, Seni Budaya dan
Ketrampilan Bahasa Jepang dengan nilai sama dengan KKM masing-masing
mata pelajaran.
- Mengikuti Ujian Sekolah
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 97
Persyarata Kelulusan UN menurut pasal 72 Peraturan Pemerintah No.13/2015
adalah:
(1). Peserta Didik dinyatakan lulus dari satuan/program pendidikan pada pendidikan
dasar dan menengah setelah:
a. menyelesaikan seluruh program Pembelajaran;
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. lulus Ujian satuan/program pendidikan;.
(2) Kelulusan Peserta Didik dari satuan/program pendidikan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan oleh satuan/program pendidikan yang bersangkutan.
Kelulusan ditetapkan dalam sidang pleno kelulusan dengan pertimbangan nilai
sikap, nilai pengetahuan dan nilai keterampilan yang dimiliki dari nilai rapor, nilai
ujian nasional, nilai ujian praktik dan nilai ujian sekolah.
TABEL KRITERIA KELULUSAN SMA NEGERI 74 JAKARTA
NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 74
WILAYAH : JAKARTA SELATAN
TAHUN PELAJARAN : 2017/2018
MATA PELAJARAN
A. MATA
PELAJARAN
PROGRAM IPA
NILAI
BATAS
MINIMAL
B. MATA
PELAJARAN
PROGRAM IPS
NILAI BATAS
MINIMAL
LULUS (NBML)
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 98
LULUS
(NBML)1. Bahasa Indonesia 55 1. Bahasa Indonesia 55
2. Bahasa Inggris 55 2. Bahasa Inggris 55
3. Matematika 55 3. Ekonomi 55
4. Fisika 55 4. Matematika 55
5. Kimia 55 5. Geografi 55
6. Biologi 55 6. Sosiologi 55
7. Pendidikan Agama 55 7. Pendidikan Agama 55
8. Pend.
Kewarganegaraan
55 8. Pend.
Kewarganegaraan
55
9. Sejarah 55 9. Sejarah 55
10. Kewirausahaan 55 10. Kewirausahaan 55
11. Penjasorkes 55 11. Penjasorkes 55
12. Seni Budaya 55 12. Seni Budaya 55
13. Matematika Minat 55 13. Sejarah Minat 55
14. Ekonomi 14. Bahasa dan Sastra
Inggris
RATA-RATA 75 RATA-RATA 75
Syarat Kelulusan : Rata-rata nilai ujian Sekolah 70 dan nilai terkecil tiap Mata
Pelajaran 55
Target kelulusan dan program
Seperti yang terdapat program sekolah dalam bab sebelumnya telah di cantumkan
target kelulusan siswa baik dalam program jangka pendek, program jangka menengah
dan program jangka panjang yaitu sekolah menetapkan target pencapaian kelulusan di
setiap tahunnya sebesar 100% dengan nilai rata-rata UN selalu mengalami peningkatan.
Selain itu target siswa yang diterima di perguruan tinggipun mengalami peningkatan
dari 60% pada jangka pendek, 70% pada jangka menengah dan 80% pada jangka
panjang.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 99
TABEL TARGET KELULUSAN SISWA
Program Jangka
Pendek
1 tahun
( 2018-2019 )
Program Jangka
Menengah 4 tahun
( 2018-2022 )
Program Jangka Panjang
8 tahun
( 2018-2026 )
1.Target Pencapaian
Kelulusan 100%
dengan Rata-Rata
Nilai Ujian Akhir 7,6
1. Target Pencapaian
Kelulusan 100%
dengan Rata-Rata
Nilai Ujian Akhir 7,8
1. Target Pencapaian
Kelulusan 100% dengan
Rata-Rata Nilai Ujian
Akhir 8,5
2.60% lulusan dapat
diterima di PTN baik
melalui jalur
UNDANGAN
maupun SBMPTN
DAN SNMPTN
2.70% lulusan dapat
diterima di PTN baik
melalui jalur
UNDANGAN
maupun SBMPTN
DAN SNMPTN
2.80% lulusan dapat
diterima di PTN baik
melalui jalur
UNDANGAN maupun
SBMPTN DAN
SNMPTN
3.5% dari yang diterima
di PTN adalah dari
Sekolah Kedinasan
3. 10% dari yang
diterima di PTN
adalah dari Sekolah
Kedinasan
3. 20% dari yang diterima
di PTN adalah dari
Sekolah Kedinasan
Sasaran program tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan strategi pelaksanaan
yang wajib dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah sebagai berikut:
a. Mengadakan pembinaan diberbagai bidang terhadap peserta didik, guru, dan
karyawan secara berkelanjutan;
b. Mengadakan jam tambahan pada pelajaran tertentu;
c. Melakukan kerjasama dengan pemerintah dan perusahaan untuk membantu
pembiayaan kegiatan peserta didik yang mempunyai semangat dan motivasi yang
tinggi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi;
d. Membantu terbentuknya kelompok-kelompok pendalaman materi
e. Menjalin komunikasi yang baik dengan Lembaga Pembina Olahraga, Seni, dan
Forum MGMP
f. Pemberdayaan laboratorium bahasa;
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 100
g. Membentuk kelompok gemar Bahasa Inggris;
h. Membentuk kelompok belajar Sains, teknologi, dan masalah-masalah sosial;
i. Pemberdayaan sarana penunjang pembelajaran (cetak maupun elektronika)
j. Memperbaiki dan melengkapi Lab. IPA
k. Memberdayakan sarana multi media (TV 41", LCD Proyektor, Layar Display)
l. Pemberdayaan komputer dan laptop;
m. Memberdayakan ruang kegiatan siswa, BK, Data, dan Ketatausahaan.
n. Mengintensifkan komunikasi dan kerjasama dengan orang tua dan pemerintah.
o. Pelaporan kepada orang tua siswa secara berkala;
p. Kerjasama dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sudin dikmen Kodya Jaksel,
dan lembaga lain baik lembaga bisnis, sosial, maupun profesional untuk
penyelenggaraan Bimbingan Belajar; dan pengembangan diri.
Biaya penyelenggaraan UN menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah
daerah.
Program pembinaan pasca Ujian Nasional
Setelah siswa memperoleh hasil kelulusan maka sekolah menerbitkan Surat
Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) sementara yang dilengkapi dengan
lampiran berupa nilai setiap mata pelajaran yang diujikan, termasuk keterangan tentang
materi apa yang masih kurang atau sudah cukup baik untuk setiap mata pelajaran.
SKHUN ini diberikan untuk memenuhi hak siswa mengetahui capaian kompetensinya
terhadap mata pelajaran yang diujikan. Surat keterangan ini dapat dipergunakan untuk
mendaftar ke Perguruan Tinggi.
Setelah mendapat SKHUN yang sebenarnya, siswa yang mendapat hasil tidak
memuaskan dapat mengulang UN pada tahun berikutnya. Bahkan mulai tahun 2016, UN
diselenggarakan pada awal semester terakhir, sehingga siswa yang mendapatkan nilai di
bawah standar untuk mata pelajaran tertentu dapat mengikuti pelajaran atau mengulang
pelajaran di semester yang sama, tanpa harus menunggu tahun berikutnya. Pengulangan
dilakukan hanya pada mata pelajaran yang mendapat nilai tidak memuaskan. Dengan
kebijakan ini, siswa diharapkan terpacu memperbaiki kemampuan diri terhadap mata
pelajaran tertentu dan mendapat hasil maksimal terhadap pencapaian standar nasional
19. Pemilihan Kelompok Peminatan
a) Macam Kelompok Peminatan/program:
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 101
Sesuai kondisi sumber daya guru dan dengan memperhatikan keadaan sarana dan
prasarana yang tersedia di sekolah, maka sekolah menetapkan hanya ada 2 (dua)
kelompok peminatan yang diprogramkan yaitu Kelompok Peminatan Matematika
dan Ilmu Alam (MIPA) dan Ilmu Ilmu Sosial (IPS).
b) Pembagian kelas:
Penempatan siswa pada setiap kelas ditentukan oleh sekolah dengan pertimbangan
dari keseluruhan kriteria kelompok peminatan dan pertimbangan dari guru BK.
c) Waktu pengelompokkan peminatan :
Penentuan kelompok peminatan Matematika dan Ilmu Alam dan Ilmu Ilmu Sosial
dilakukan pada awal kelas X. Pelaksanaan pengelompokkan peminatan di lakukan
diawal tahun pembelajaran.
d) Kriteria Penentuan Kelompok Peminatan :
1. Isian pemilihan Kelompok Peminatan pada saat PPDB atau penerimaan peserta
didik baru yang di tanda tangani oleh peserta didik dan di ketahui oleh orang
tua/wali,
2. Nilai rapor SMP/MTs,
3. Nilai ujian nasional SMP/MTs,
4. Rekomendasi guru bimbingan dan konseling di SMP,
5. Hasil tes penempatan (placement test) dan
6. tes bakat minat oleh lembaga .
Peserta didik dinyatakan masuk Kelompok Peminatan MIPA apabila yang
bersangkutan berminat ke kelompok Matematika dan Ilmu Alam dan nilai rapor
SMP mata pelajaran yang menjadi ciri khas Kelompok Peminatan MIPA yaitu
Matematika, Fisika, Biologi mencapai kriteria tertentu, memiliki nilai test yang
memenuhi syarat, hasil wawancara dan hasil psikotest sebagai bahan pertimbangan.
Begitu juga untuk kelompok peminatan Ilmu Ilmu Sosial (IPS).
e) Psikotest
Adalah test untuk mengukur tingkat kecerdasan siswa (IQ) dan kesiapan siswa
dalam belajar. Adapun tujuan dari kegiatan psikotest adalah sebagai salah satu
pertimbangan dalam menentukan penjurusan di kelas XI SMA Negeri 74 Jakarta.
Disamping itu tujuan lainnya adalah untuk mengetahui tingkat kecerdasan siswa,
menjadikan alat ukur prestasi siswa dan pengembangan diri siswa, memudahkan
guru Bimbingan dan konseling untuk memberikan pelayanan dan dapat mengetahui
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 102
bakat dan minat siswa. Dalam kegiatan psikotest ada beberapa materi test yang
harus diikiti oleh siswa yaitu: Tes Potensi (kecerdasan), Bakat dan tes Minat.
Berdasarkan tes Potensi (Kecerdasan), siswa yang mampu untuk mengikuti
Peminatan MIPA adalah mereka yang mempunyai nilai PR (Pemahaman Ruang),
PO (Daya Abstraksi), dan PB (Kemampuan Dasar Ilmu Pasti) diatas 115, dan yang
tidak memenuhi persyaratan tersebut sebaiknya dijuruskan pada Peminatan IPS.
Bagi para siswa yang memenuhi persyaratan seperti tersebut di atas, dapat juga
memilih peminatan IPS apabila berminat. Walaupun tingkat keserdasannya tinggi,
tatapi tidak disertai ketekunan belajar, prestasinya akan kurang memuaskan.
f)Placemen Test (Test Penempatan)
Adalah test yang diadakan untuk mengukur kemampuan pada mata pelajaran yang
di UN kan di SMP sampai seberapa besar penguasan materi pelajaran siswa di SMP
sebagai dasar penempatan dalam kelompok peminatan. Test ini diadakan oleh
lembaga bimbingan test bekerja sama dengan sekolah, hasil dari test ini cukup
representatif untuk menentukan peserta didik masuk dalam kelompok peminatannya.
g) Perpindahan kelompok peminatan:
Siswa kelas X dimungkinkan untuk pindah kelompok peminatan yang sudah
ditetapkan oleh sekolah pada semester ke 2, dengan ketentuan:
1. Sekolah memiliki pelayanan kepada siswa pada matapelajaran yang belum
diajarkan di semester 1.
2. Melalui pertimbangan yang disampaikan oleh guru BK
3. Tersedia tempat di kelas peminatan yang akan ditempati
20. Mutasi Siswa
Perpindahan siswa (mutasi siswa) ke SMA Negeri 74 Jakarta dilaksanakan pada
saat memasuki semester 2 (kelas X semester genap ), 3 dan 4 (kelas XI semester ganjil
dan genap), semester 5 (kelas XII semester ganjil). Penerimaan mutasi siswa
dilaksanakan oleh panitia berdasarkan SK Kepala SMA Negeri 74 Jakarta. Jumlah dan
personil kepanitiaan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhannya. Siswa yang akan
melakukan mutasi ke SMAN 74 Jakarta harus melalui tahap yaitu :
1. mengajukan permohonan untuk mutasi ke SMAN 74 Jakarta dengan sarat-sarat dan
ketentuan yang ada di dalamnya
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 103
2. seleksi administratif (validasi rapor dan NEM)
3. lulus tes mutasi
Bagi siswa yang dinyataka lulus maka harus menyerahkan persyaratan sebagai berikut:
a. Fotocpy Ijazah dan SKHUN SMP/sederajat dilegalisir 2 lembar
b. Surat keterangan pindah dari sekolah asal disetujui Dinas Pendidikan setempat
c. Raport lengkap berisi data siswa
d. Format 8355
e. Surat Keterangan Akreditasi “A” untuk SMA Swasta
f. Validasi mutasi dari Dinas Pendidikan setempat (NISN)
Siswa yang diterima masuk sekolah mulai hari pertama masuk sekolah setelah
melengkapi seluruh administrasi. Untuk proses mutasi siswa dilaksanakan tanpa ada
pungutan biaya atau gratis.
21. Pembelajaran Tambahan
Kegiatan yang dilakukan untuk matapelajaran yang materi pelajaran tersebut terdapat
pada silabus matapelajaran pada jenjang kelas 12 tetapi berpindah ke kelas dibawahnya
untuk tahun pelajaran 2018/2019 akibatnya materi tertentu tidak dipelajari oleh siswa
tersebut maka akan dipelajari dengan pembelajaran tambahan.
22. Pendidikan Kecakapan Hidup
Kecakapan hidup (life skill) adalah kemampuan dan keberanian untuk menghadapi
problema kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif, mencari dan menemukan
solusi untuk mengatasinya. Dalam PP nomor 19 Tahun 2005 Pasal 13 dan Panduan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KURIKULUM SMAN 74 JAKARTA) yang
dikeluarkan oleh BSNP, bahwa pada tingkat pendidikan dasar dan menengah atau
sederajat dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup. Baik PP maupun dalam
panduan BSNP tersebut tidak memberikan ketegasan bahwa sekolah diharuskan
memasukkan pendidikan kecakapan hidup. Namun demikian, apabila sekolah akan
mengimplementasikan pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran, hal ini
berimplikasi terhadap perlunya sekolah menyiapkan seperangkat pendukung
pelaksanaan pembelajaran yang mengembangkan kegiatan-kegiatan yang berorientasi
kepada kecakapan hidup. Pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup terintegrasi dengan
beragam mata pelajaran yang ada di semua jenis dan jenjang pendidikan. Misalnya pada
mata pelajaran Matematika yang mengintegrasikan pendidikan kecakapan hidup di
dalamnya, selain mengajarkan peserta didik agar pandai matematika, juga pandai
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 104
memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari, seperti: membaca data, menganalisis
data, membuat kesimpulan, mempelajari ilmu lain, dan sebagainya.
Pendidikan kecapakan hidup yang ditetapkan oleh sekolah merupakan bagian
integral dari pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian materi
kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran sehari-
hari yang diemban oleh mata pelajaran yang bersangkutan.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam menjabarkan kecakapan hidup yang
terintegrasi dalam mata pelajaran, antara lain:
a. melakukan identifikasi unsur kecakapan hidup yang dikembangkan dalam
kehidupan nyata yang dituangkan dalam bentuk kegiatan pembelajaran
b. melakukan identifikasi pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang
mendukung kecakapan hidup
c. mengklasifikasi dalam bentuk topik/tema dari mata pelajaran yang sesuai dengan
kecakapan hidup
d. menentukan metode pembelajaran
e. merancang bentuk dan jenis penilaian
Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup
Keberhasilan pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup sangat ditentukan oleh
program/rancangan yang disusun sekolah dan kreativitas guru dalam merumuskan dan
menentukan metode pembelajarannya. Langkah-langkah yang ditempuh dalam
penyusunan program pembelajaran sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar
b. Mengidentifikasi bahan kajian/materi pembelajaran
c. Mengembangkan indikator
d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang bermuatan kecakapan hidup
e. Menentukan bahan/alat/sumber yang digunakan
f. Mengembangkan alat penilaian yang sesuai dengan aspek kecakapan hidup
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KURIKULUM SMAN 74 JAKARTA)
SMA Negeri 74 Jakarta juga memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup
kecakapan pribadi, sosial, akademik, dan vokasional melalui kegiatan pengembangan
diri dan ekstrakurikuler.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 105
23. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan global dalam aspek ekonomi, seni budaya, SDM,
bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain ke dalam kurikulum
sekolah yang akhirnya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik yang
dapat dimanfaatkan untuk persaingan global. Keunggulan lokal adalah hasil bumi,
kreasi seni, tradisi, budaya, pelayanan, jasa, sumber daya alam, sumber daya manusia
atau lainnya yang menjadi keunggulan suatu daerah.
Tujuan penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah
agar siswa mengetahui keunggulan lokal daerah dimana dia tinggal, memahami
berbagai aspek yang berhubungan dengan keunggulan lokal daerah tersebut, selanjutnya
siswa mampu mengolah sumber daya, terlibat dalam pelayanan / jasa atau kegiatan lain
yang berkaitan dengan keunggulan lokal sehingga memperoleh pendapatan dan
melestarikan budaya / tradisi / sumber daya yang menjadi ungulan daerah serta mampu
bersaing secara nasional maupun global.
Kurikulum SMA Negeri 74 Jakarta memprogramkan pengembangan pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global, yaitu pendidikan yang memanfaatkan keunggulan
lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi
informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain yang bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta didik. Program tersebut dapat ditempuh dalam dua alternatif, yaitu
sebagai berikut:
a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari
semua mata pelajaran dan dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.
b. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh siswa SMA Negeri 74 Jakarta
dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal yang bekerja sama dan
bermitra dengan SMA Negeri 74 Jakarta.
24. Muatan Lokal
Berdasarkan Permendikbud No. 79 Tahun 2016, Muatan lokal merupakan kegiatan
kokurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan
potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya sesuai menjadi bagian dari
mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 106
tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada
mata pelajaran Seni budaya, Penjas Orkes dan Prakarya dan kewirausahaan.
Secara khusus pada mata pelajaran Prakarya dan kewirausahaan antara lain sebagai
berikut :
Kerajinan: Batik Betawi Rekayasa: Otomasi Ondel-ondel Pengolahan: Makanan / Minuman Khas Betawi Budidaya : Ikan Hias
Pada mata pelajaran Penjas Orkes adalah melalui mengapresiasi dan mengekspresikan
budaya Betawi jenis pencak silat beksi secara perorangan dan berkelompok dengan
menggunakan unsur-unsurbudaya Betawi (gendang, gerak/jurus pencak silat beksi,
cerita, kostum.
Sedang pada mata pelajaran Seni Budaya sebagai berikut :
1. Seni rupa meliputi arsitektur, batik betawi, busana betawi.
2. Seni musik meliputi Gambang kromong, tanjidor, rebana, gamelan topeng, lagu
kicir-kicir, lagu jali-jali, lagu sirih kuning lagu kroncong kemayoran, Lagu
ondel-ondel.
3. Seni tari meliputi tari sirih kuning, tari nandak ganjen, topeng gong.
4. Seni teater meliputi Lenong, Cerita si jampang dan cerita si pitung.
25. Program pembiasaan
Program pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter peserta
didik yang dilakukan secara rutin, spontan dan keteladanan. Pembentukan Karakter
peserta didik melalui pembiasaan berguna untuk mengembangkan nilai-nilai religi,
nilai-nilai sportifitas, dan nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara, dilakukan
melaui kegiatan:
a) Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik secara reguler baik di kelas maupun di
sekolah. Bertujuan untuk membiasakan anak mengerjakan sesuatu dengan baik
seperti:
(1) Upacara bendera setiap hari senin dan hari-hari besar nasional
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 107
(2) Sholat berjamaah
(3) Tadarus Al qur’an (islam)/Kebaktian (kristen)
(4) Mengunjungi Perpustakaan
(5) Barsalaman di pagi hari
b) Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, tanpa dibatasi oleh
ruang. Bertujuan untuk memberikan pendidikan pada saat itu juga, terutama dalam
disiplin, sopan santun dan kebiasaan baik lainnya seperti:
(1) Membiasakan memberi salam
(2) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
(3) Membiasakan antri
(4) Membiasakan mengatasi silang pendapat dengan baik
(6) Berdiskusi dengan baik dan benar
(7) Rasa memiliki sekolah
c) Kegiatan Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogram dan direncanakan baik pada tingkat kelas maupun
sekolah. Bertujuan meberikan wawasan tambahan pada peserta didik yang
berkenaan dengan unsur-unsur baru dalam kehidupan bermasyarakat yang penting
bagi perkembangan peserta didik, misalnya:
(1) Peringatan hari besar nasional dan agama
(2) Peringatan ’Idul Qurban
(3) Pesantren Ramadhan (islam)/Retret (kristen)
(3) Proyek, seperti macam-macam perlombaan, pentas seni, bazar, dll.
d) Kegiatan Keteladanan
Adalah Kegiatan yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja yang lebih
mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan lainnya
kepada murid. Bertujuan memberikan contoh tentang kebiasaan dan budaya yang
baik, misalnya:
(1) Memberikan contoh berpakaian rapih
(2) Memberikan contoh memuji hasil kerja yang baik
(3) Memberikan contoh datang tepat waktu
(4) Memberikan contoh hidup sederhana
(5) Memberikan contoh tidak merokok
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 108
(6) Memberikan contoh tidak menggunakan/menghidupkan Hand phone di dalam
kelas
(7) Memberikan contoh salam senyum sapa (3S)
(8) Memberikan contoh ucapan yang baik
Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah. Seluruh guru
ditugaskan untuk membina program pembiasaan yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat kualitatif potensi, ekspresi, perilaku
dan kondisi psikologis peserta didik merupakan portfolio yang digunakan untuk
penilaian.
26. Pendidikan Kewirausahaan
Konsep kewirausahaan masih terus berkembang. Kewirausahan adalah suatu
sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai
dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan
jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan
berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya.
Kewirausahaan seola-olah identik dengan kemampuan para wirausaha dalam dunia
usaha (business). Padahal, dalam kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu identik
dengan karakter wirausaha semata, karena karakter wirausaha kemungkinan juga
dimiliki oleh seorang yang bukan wirausaha. Wirausaha mencakup semua aspek
pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan .Wirausaha adalah mereka yang
melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan
meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan
(preparation) hidup.
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki
adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut
dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri
ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha. Seseorang wirausaha adalah
seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi.
Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan
inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam
kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 109
mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari
peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung risiko (risk
bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya.
Program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan melalui
berbagai aspek.
1. Pendidikan Kewirausahaan Terintegrasi Dalam Seluruh Mata Pelajaran
Yang dimaksud dengan pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses
pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam
pembelajaran sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai,
terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam
tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang
berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran
2. Pendidikan Kewirausahaan yang Terpadu Dalam Kegiatan Ekstra Kurikuler
Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat dan minat
secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang
berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Misi ekstra kurikuler adalah (1)
menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka; (2) menyelenggarakan kegiatan yang
memberikan kesempatan peserta didik mengespresikan diri secara bebas melalui
kegiatan mandiri dan atau kelompok
3. Pendidikan Kewirausahaan Melalui Pengembangan Diri
Pengembangan diri secara khusus bertujuan menunjang pendidikan peserta didik
dalam mengembangkan: bakat, minat, kreativitas, kompetensi, dan kebiasaan dalam
kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan
belajar, wawasan dan perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah, dan
kemandirian.
4. Perubahan Pelaksanaan Pembelajaran Kewirausahaan dari Teori ke Praktik
Salah satu contoh model pembelajaran kewirausahaan yang mampu menumbuhkan
karakter dan perilaku wirausaha dapat dilakukan dengan cara mendirikan kantin
kejujuran,
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 110
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan disusun dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk
mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar
Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta
didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran
adalah sebagai berikut :
A. Permulaan tahun pelajaran
Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin Minggu ketiga bulan Juli
2017 sesuai dengan kalender pendidikan yang telah ditetapkan oleh Dinas pendidikan DKI
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 111
Jakarta .Apabila sesuatu dan lain hal terjadi pada saat PPDB (Penerimaan Peserta Didik
Baru) sehingga memerlukan waktu lebih lama maka siswa kelas XI dan XII belajar seperti
biasa sedangkan kelas X permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari yang ditentukan.
Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 (tiga) hari dengan pengaturan
sebagai berikut :
- Kelas X melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
- Kelas XI dan XII melaksanakan Kegiatan awal semester
B. Waktu belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi
semester 1 (Semester Ganjil ) dan semester 2 (Semester Genap)
1. Kegiatan pembelajaran Semester 1 (Semester Ganjil) dilaksanakan selama 5 (lima)
hari yaitu :
HARI WAKTU BELAJAR
Senin 06.30 – 15.00 WIB
Selasa 06.30 – 15.00 WIB
Rabu 06.30 – 15.00 WIB
Kamis 06.30 – 15.00 WIB
Jum’at 06.30 – 11.30 WIB
1. Sedangkan pada semester 2 (Semester genap) dilaksanakan 5 (lima) hari yaitu:
HARI WAKTU BELAJAR
Senin 06.30 – 15.00 WIB
Selasa 06.30 – 15.00 WIB
Rabu 06.30 – 15.00 WIB
Kamis 06.30 – 15.00 WIB
Jum’at 06.30 – 11.45 WIB
Pada siang hari setelah kegiatan belajar, peserta didik melakukan kegiatan
Ekstra Kurikuler di bawah Pengawasan Pembina Ekstra Kurikuler serta bimbingan
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 112
Pelatih. Kelas XII diberikan waktu untuk mengikuti kegiatan ektrakurikuler hanya di
semester 1 dan pada semester 2 tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
karena ada kegiatan Pendalaman Materi Mata Pelajaran yang di UN kan baik jurusan
IPA maupun jurusan IPS, serta Kegiatan Bimbingan Belajar untuk persiapan
keberhasilan Ujian Akhir Nasional dan Untuk keberhasilan ujian masuk Perguruan
Tinggi Negeri dan Sekolah Kedinasan oleh Lembaga Bimbingan Belajar yang
bekerjasama dengan Komite Sekolah.
Berdasarkan Kalender Pendidikan yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Tahun Pelajaran 2018-2019 di Wilayah Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta, Jumlah hari belajar efektif (HBE) satu tahun ini sebanyak
banyaknya 212 hari. Kalender Pendidikan yang berlaku di SMA Negeri 74 adalah
mengikuti Kalender Pendidikan yang diterbitkan oleh Dinas pendidikan Menengah Dan
Tinggi DKI Jakarta secara utuh tanpa adanya perubahan sedikitpun sebagaimana
terlampir.
Tabel Jumlah Minggu efektif dan jumlah hari efektif tahun pelajaran 2018/2019
Bulan Jumlah Minggu
MingguTidak Efektif
Minggu Efektif Keterangan
Juli 2018 4 2 2
Libur Akhir Tahun Pelajaran, pelaksanaan MPLS, dan Libur Awal Ramadhan
Agustus 2018 5 0 5September 2018 4 1 3 Penilaian Harian 1Oktober 2018 5 0 5
November 2018 4 0 4 Penilaian Harian 2Mid Semester
Desember 2018 4 2 2 Penilaian Akhir Semester
Januari 2019 5 1 4 Libur Akhir Semester
Pebruari 2019 4 1 3 Perkiraan Ujian Praktik
Maret 2019 4 0 4 Perkiraan Ujian Sekolah Utama
April 2019 4 1 3 Perkiraan Ujian Nasional Utama
Mei 2019 4 2 2 Penilaian Kenaikan Kelas
Juni 2019 4 4 0 Penilaian Kenaikan
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 113
Kelas, Pengisian LCK dan Libur Akhir Semester
Jumlah 51 14 37
C. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat,
provinsi untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
Penambahan hari libur memperhatikan ketentuan sebagai berikut :
1. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan atau Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kodya dalam hal penentuan hari libur
umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis
pendidikan.
2. Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi DKI Jakarta untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini:
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama
dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi DKI Jakarta dalam hal penentuan hari
libur umum/nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang
dan jenis Pendidikan.
Hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah DKI Jakarta:
Libur Semester 1: 22 Desember 2018 – 7 Januari 2019
Libur Semester 2: 14 Juni 2019 – 7 Juli 2019
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
Tahun Baru
Idul Fitri dan Cuti Bersama
Idul Adha
Tahun Baru Imlek
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 114
Tahun Baru Hijriah
Hari Raya Nyepi
Maulid Nabi Muhammad saw.
Wafat Isa Al masih
Hari Raya Waisak
Hari buruh nasional
Kenaikan Isa Al Masih
Hari lahirnya Pancasila
Hari Kemerdekaan RI
Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.
Hari Raya Natal
D. Jadwal kegiatan
1. PROGRAM KEGIATAN SEMESTER GANJIL
NO WAKTU KEGIATAN Keterangan
1 16 Juli 2018 Awal Semester Ganjil Semua Siswa
2 16-18 Juli 2018 MPLS Kelas X
3 26 Juli 2018Mulai Pendalaman materi Oleh GuruSetiap Hari Rabu dan Jumat
Kelas XII
4 2 Agustus 2018 Pertemuan Pendidikan orang Tua Siswa kelas X Orang tua Kelas X
5 10 Agustus 2018Sosialisasi UN orang tua siswa kelas XII Orang tua Kelas XII
6 13 – 23 Agustus 2018 Penilaian Harian 1 Kelas X, XI, XII
7 16 -17 Agustus 2018 Peringatan HUT RI ke 73 Kelas X, XI, XII
8 22 Agustus 2018 Libur Hari raya Idul Adha 1439 H Kelas X, XI, XII
9 23 Agustus 2018 Perayaan Idul Adha 1439 H Kelas X, XI, XII
10 24 - 25 Agsutus Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa) Pramuka Kelas X
11 24 Agustus 2018Sosialisasi UN orang tua siswa kelas XI Orang tua Kelas XI
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 115
12 31 Agus-1 Sept 2018 Latihan Kepemimpinan Tingkat Menengah (LKTM) OSIS
13 8 September 2018 Bimbingan Pemilihan Jurusan PTN Kelas XII14 11 September 2018 Libur Tahun Baru Hijriah 1439 H Kelas X, XI, XII
15 14 September 2018 Vaganca (Kegiatan Lomba Keagamaan) OSIS + ROHIS
16 15 September 2018Mulai Pendalaman materi Kerjasama dengan Bimbingan Belajar
Kelas XII
17 20 – 28 Sept 2018 Ulangan Harian 2 (Mid Semester) Kelas X, XI, XII
18 1 Oktober 2018 Upacara Hari Kesaktian Pancasila Kelas X, XI, XII
19 8- 20 Oktober 2018 Pemilihan Mapel Ujian Nasional Kelas XII
20 12 Oktober 2018 Pembagian Rapor Mid Semester Kelas X, XI, XII
21 12-13 Oktober 2018 Tamu Ambalan Kelas X, XI
22 20-21 Oktober 2018 Retret Siswa Nasrani Kelas X, XI, XII
23 28 Oktober 2018 Upacara Hari Sumpah Pemuda Kelas X, XI, XII
24 1 - 2 November 2018 TO UN online 1 KlS XII KL X dan XI belajar
25 1 – 9 November 2018 Ulangan Harian 3 Kelas X, XI, XII26 12 – 16 November 2018 Remedial Penilaian Kelas X, XI, XII27 10 November 2018 Upacara hari Pahlawan Kelas X, XI, XII28 20 November 2018 Libur Maulid Nabi Kelas X, XI, XII29 23 November 2018 Peringatan Maulid Nabi Kelas X, XI, XII30 21 - 22 Nov 2018 TO UN PBT 1 KlS XII31 26 Nov 3 Des 2018 Penilaian Akhir Semester Ganjil Kelas X, XI, XII
32 3 Desember 2018 Kegiatan HUT PGRI / ULTAH 74 Kelas X, XI, XII
33 7 Desember 2018 EDU FAIR Kelas XII
34 10 – 11 Des 2018 TO UN PBT 2 KlS XII35 10 – 14 Des 2018 Class Meeting KlS X, XI
36 21 Desember 2018 Pembagian Rapor Semester Ganjil Kelas X, XI, XII
37 22 Desember 2018 Peringatan Hari Raya NatalSiswa NasraniKelas X, XI, XII
38 25 Desember 2018 Libur Hari Raya Natal Kelas X, XI, XII
39 22 Desember 2018 – 5 Januarai 2019 Libur Semester Ganjil Kelas X, XI, XII
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 116
2. PROGRAM KEGIATAN SEMESTER GENAP
NO WAKTU KEGIATAN Keterangan
1 7 Jan 2019 Awal Semester Genap Semua Siswa
2 16Jan 2019 Mulai Pendalaman materi Oleh Guru Hari Rabu, Jumat Kelas XI dan XII
3 25 – 26 Jan 2019 Pelantikan Bantara Kelas X
4 26 Jan 2019 Pemetaan Pemilihan Jurusan SNMPTN
KlS XII
5 28 - 29 Januari 2019 TO online 2KlS XIIKL X dan XI belajar biasa
6 8 Februari 2019 OSIS Bersinergi OSIS
7 4 - 15 Februari 2019 Penilaian harian 1 Kelas X, XI dan XI
8 16 Februari 2019 Pemetaan Pemilihan Jurusan SNMPTN
KlS XII
9 17 Februari 2019 Libur Tahun baru IMLEK Kelas X, XI dan XI
10 7 Jan - Feb 2019 Pendaftaran SNMPTN Undangan Kelas XII
11 22 – 23 Februari 2019 Qiyamulail I Kelas XII
12 18 - 28 Februari 2019 Prakiraan Ujian Praktek Kelas XII
13 1 – 8 Maret 2019 Ulangan 2 (Mid Semester) TO PBT UN dan USBN KL XII
Kls X dan XIKelas XII
14 11 – 15 Maret 2019 Remedial Penilaian Kls X dan XI
15 11 - 20 Maret 2019 Prakiraan Ujian Sekolah/USBN Kelas X dan XI Bljr di Rumah
16 22 Maret 2019 Penerimaan Rapor Mid. Sem. Genap Kelas X dan XI
17 26 – 28 Maret 2019 PRA Ujian Nasional Kelas XII
18 29 Maret 2019 Doa Bersama Kelas X, XI dan XI
19 30 Mar 2019 Libur Wafat Isa Almasih Kelas X, XI dan XII
20 1- 5 April 2019 Penilaian Harian 3 Kelas X dan XI
21 8 – 11 April 2019 OSIS Berpijar OSIS
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 117
NO WAKTU KEGIATAN Keterangan
22 8 - 11 April 2019 Ujian Nasional Kelas X dan XI libur
23 19 April 2019 Libur Isra Mi’raj Kelas X, XI dan XI
24 25 Mei 2019 Penglepasan Siswa kelas XII Kelas XII
25 17 – 24 Mei 2019 Ulangan Semester Genap Kelas X dan XI
26 17 – 21 Juni 2019 Class Meeting Kelas X dan XI
27 28 Juni 2019 Pemb. Rapor Semester Genap Orang Tua Murid Kls X dan XI
28 1 – 14 Juli 2019 Libur semester Genap Kelas X dan XI
BAB V
P E N U T U P
KURIKULUM SMAN 74 JAKARTA ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 74 Jakarta menjadi lebih
menyenangkan, menantang, mencerdaskan, dan sesuai dengan keadaan daerah dan
kebutuhan peserta didik setempat. Di samping itu, bagi guru penerapan KURIKULUM
SMAN 74 JAKARTA ini diharapkan dapat melakukan evaluasi secara informal terhadap
dokumen KURIKULUM SMAN 74 JAKARTA maupun pelaksanaannya.
Evaluasi tersebut diharapkan paling sedikit dapat menjawab pertanyaan berikut:
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 118
1. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam KURIKULUM SMAN 74 JAKARTA ini
cukup lengkap dan dapatdicapai?
2. Apakah kemampuan (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku) yang tertulis
cukup lengkap untuk merespon keadaan daerah dan kebutuhan peserta didik?
3. Sejauhmana kemampuan siswa (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku)
yang diharapkan dapat dicapai?
4. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam mencapai tujuan yang diharapkan?
5. Sejauhmana penilaian pembelajaran yang dirancang dapat mengungkap secara jelas
perkembangan kemampuan yang diharapkan dari siswa?
Jawaban terhadap pertanyaan tersebut, yang mungkin terkumpulkan secara bertahap dari
waktu ke waktu oleh para guru sebagai pengembang sekaligus pelaksana KURIKULUM
SMAN 74 JAKARTA, didokumentasikan dengan baik sehingga menjadi masukan berharga
bagi penyempurnaan KURIKULUM SMAN 74 JAKARTA di kemudian hari. Selain itu
berbagai hasil belajar yang diperoleh siswa (pemahaman, keterampilan, sikap dan perilaku)
dapat menjadi bahan evaluasi guna mengetahui sejauhmana visi yang telah dirumuskan
dapat dicapai atau didekati guna menyusun dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut.
Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari para guru, kepala
sekolah, dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan kunci utama bagi perwujudan
dari apa yang telah direncanakan.
Kegagalan itu biasa dan kekurangan itu wajar; Yang salah adalah ketidakmaksimalan
dalam berusaha menuju sukses dan keengganan belajar dari kegagalan masa lalu.
LAMPIRAN 1
PENGERTIAN DAN ISTILAH
1. KURIKULUM SMAN 74 JAKARTA adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan
2. KURIKULUM SMAN 74 JAKARTA TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(KURIKULUM SMAN 74 JAKARTA) adalah KURIKULUM SMAN 74
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 119
JAKARTA operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan. KURIKULUM SMAN 74 JAKARTA terdiri dari tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan struktur dan muatan KURIKULUM SMAN 74
JAKARTA tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus
3. SILABUS adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran / tema tertentu yang mencakup standar kompetensi. Kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajara, indikator penilaian, alokasi
waktu dan sumber/bahan alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian
4. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN merupakan bagian dari
perencanaan proses pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil
belajar
5. PENUGASAN TERSTRUKTUR adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik
untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur
ditentukan oleh pendidik.
6. KEGIATAN MANDIRI TIDAK TERSETRUKTUR adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu
penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
7. KALENDER PENDIDIKAN adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selam satu tahun pelajaran. Kalender pendidikan
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif dan hari libur.
8. PERMULAAN TAHUN PELAJARAN adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan
9. MINGGU EFEKTIF BELAJAR adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untuk setiap tahun pelajaran
10. WAKTU PEMBELAJARAN EFEKTIF adalah jumlah jam pembelajarn setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 120
11. WAKTU LIBUR adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal.
12. BIMBINGAN DAN KONSELING adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik,
baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang
secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,
kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku
PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
1. Pengertian RPP
Menurut Permendikbud no: 103 tahun 2014, RPP merupakan rencana
pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks
pelajaran, dan buku panduan guru . RPP mencakup: (1) ident i t as
sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD,
indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran;
(6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 121
Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun
RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI dan untuk
guru mata pelajaran yang diampunya untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan
SMK/MAK. Pengembangan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal tahun
pelajaran dimulai, namun perlu diperbaharui sebelum pembelajaran dilaksanakan.
Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau
berkelompok di sekolah/madrasah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh
kepala sekolah/madrasah.
Pengembangan RPP dapat juga dilakukan oleh guru secara berkelompok
antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh dinas
pendidikan atau kantor kementerian agama setempat.
1. Prinsip Penyusunan RPP
1) Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar sikap spiritual (KD dari
KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD
dari KI-4).
2) Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
3) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat
intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
4) Berpusat pada peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan
semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, menalar/menga-sosiasi, dan
mengomunikasikan.
5) Berbasis konteks
Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai sumber
belajar.
6) Berorientasi kekinian
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 122
Pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan nilai-nilai kehidupan masa kini.
7) Mengembangkan kemandirian belajar
Pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara mandiri.
8) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi.
9) Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau antarmuatan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara
KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
p e n g a l a m a n b e l a j a r . R P P d i s u s u n d e n g a n
mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran,
lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
10) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi
informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai
dengan situasi dan kondisi.
2. Komponen dan Sistematika RPP
Komponen-komponen RPP secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut
ini.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/Semester :
Alokasi Wakt :
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 123
3. KD pada KI-3
4. KD pada KI-4
C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)
1. Indikator KD pada KI-1
2. Indikator KD pada KI-2
3. Indikator KD pada KI-3
4. Indikator KD pada KI-4
D. Materi Pembelajaran (dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku
panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian,
konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan
menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan
remedial)
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (...JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti **)
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi/mencoba
Menalar/mengasosiasi
Mengomunikasikan
c. Kegiatan Penutup
2. Pertemuan Kedua: (...JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti **)
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan informasi/mencoba
Menalar/mengasosiasi
Mengomunikasikan
c. Kegiatan Penutup
3. Pertemuan seterusnya.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 124
F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik penilaian
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan seterusnya
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.
G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat
2. Bahan
3. Sumber
3. Komponen RPP
a. Identitas sekolah, mata pelajaran, kelas, dan materi pokok
b. Alokasi waktu (merujuk silabus, dapat direkonstruksi sesuai program
semester/tahunan)
c. Tujuan pembelajaran
Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk
setiap pertemuan. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD,
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Tujuan pembelajaran
dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan yang menggambarkan arah dan target
yang dicapai dalam seluruh rangkaian kegiatan (dalam satu atau berberapa
minggu/pertemuan) dalam satu materi pokok/tema/teks, serta memuat penjelasan
proses dan hasil yang diharapkan.
d. Kompetensi inti dan/atau Kompetensi Dasar –indikator Pencapaian
Kompetensi inti dapat dituliskan sesuai dengan jenjang kelas untuk rujukan tingkat
kompetensi. Kompetensi dasar terdiri atas:
KD dari KI 3 yang dikembangkan menjadi indikator pengetahuan
KD dari KI 4 yang dikembangkan menjadi indikator keterampilan
KD dari KI 1 dan KI 2 dapat dikembangkan menjadi indikator sikap religius dan
sikap sosial
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 125
Pada setiap KD dikembangkan indikator atau penanda. Indikator untuk KD yang
diturunkan dari KI-1 dan KI-2 dirumuskan dalam bentuk perilaku umum yang
bermuatan nilai dan sikap yang gejalanya dapat diamati sebagai dampak pengiring
dari KD pada KI-3 dan KI-4. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-3 dan KI-4
dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat diamati dan terukur.
Indikator pengetahuan dan keterampilan merupakan hasil belajar langsung, dapat
dikembangkan hingga tingkat kompetensi tertinggi (mencipta). Indikator sikap
merupakan hasil belajar tidak langsung setelah dilakukan kegiatan untuk mencapai
pengetahuan dan keterampilan
b. Materi pembelajaran
Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi. Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat,
didengar, dibaca, disentuh, atau diamati. Konsep, merupakan ide yang
mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu
penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Prinsip, merupakan
generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaiatan. Prosedur,
merupakan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan
prinsip
c. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai. Memilih metode
pembelajaran disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran dengan langkah
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pemilihan
metode juga disesuaikan dengan sumberdaya sarana prasarana yang tersedia.
d. Kegiatan Pembelajarn
Pada kegiatan inti, kelima pengalaman belajar tidak harus muncul seluruhnya dalam
satu pertemuan tetapi dapat dilanjutkan pada pertemuan berikutnya, tergantung
cakupan muatan pembelajaran. Setiap langkah pembelajaran dapat digunakan
berbagai metode dan teknik pembelajaran.
e. Media, Alat, dan Sumber Belajar
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 126
Media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi
pembelajaran termasuk sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-
dengar, teknologi perangkat keras seperti: buku, film, video dan sebagainya. Alat
adalah perangkat keras seperti alat dan bahan di laboratorium yang digunakan untuk
aktivitas pembelajaran. Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan
yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan
elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
3. Langkah Penyusunan RPP
1) Pengkajian silabus meliputi: (1) KI dan KD; (2) materi pembelajaran; (3)
proses pembelajaran; (4) penilaian pembelajaran; (5) alokasi waktu; dan (6)
sumber belajar;
2) Perumusan indikator pencapaian KD pada KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4;
3) Materi Pembelajaran dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan
guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks
pembelajaran dari lingkungan sekitar yang dikelompokkan menjadi
materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial;
4) Penjabaran Kegiatan Pembelajaran yang ada pada silabus dalam bentuk yang
lebih operasional berupa pendekatan saintifik disesuaikan dengan kondisi
peserta didik dan satuan pendidikan termasuk penggunaan media, alat,
bahan, dan sumber belajar;
5) Penentuan alokasi waktu untuk setiap pertemuan berdasarkan alokasi
waktu pada silabus, selanjutnya dibagi ke dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan
penutup;
6) Pengembangan penilaian pembelajaran dengan cara menentukan lingkup,
teknik, dan instrumen penilaian, serta membuat pedoman penskoran;
7) Menentukan strategi pembelajaran remedial segera setelah dilakukan penilaian;
dan
8) Menentukan Media, Alat, Bahan dan Sumber Belajar disesuaikan dengan
yang telah ditetapkan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pembelajaran meliputi:
a. Kegiatan Pendahuluan
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 127
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
1) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan;
3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya
dalam kehidupan sehari-hari;
4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan;
dan
5) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi, yang
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik yang disesuaikan
dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta
didik untuk melakukan proses mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan sikap peserta didik
pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan,
jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang
lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup terdiri atas:
1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat
rangkuman/simpulan pelajaran; (b) melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik
terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan
2) Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b)
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 128
baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik; dan (c) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
4. Pengembangan dalam RPP
a. Alokasi waktu à terbagi dua semester
b. KD à menjadi indikator
c. Materi pokok à materi pembelajaran (fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan
metakognitif)
d. Kegiatan pembelajaran (5M) à langkah pembelajaran rinci dalam keg awal, keg
inti, dan penutup
e. Penilaian à jenis, teknik, instrumen, pedoman penskoran/rubrik
f. Keterkaitan antara materi (dimensi pengetahuan) dan aktivitas pembelajaran (5M)
g. Keterkaitan sikap dan keterampilan (abstrak, konkrit) dengan aktivitas pembelajaran
h. Keterkaitan sintak (pada discovery, inquiri, dll) dengan aktivitas pembelajaran (5M)
LAMPIRAN 3
Contoh RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA 74 Jakarta
Mata pelajaran : MATEMATIKA
Kelas/Semester : XII/5
Alokasi Waktu : 12 JP
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 129
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD)
1.1 Menghayati dan mengamalkan agama yang dianutnya
2.1 Menghayati perilaku disiplin, sikap kerjasama, sikap kritis dan cermat dalam bekerja
menyelesaikan masalah kontekstual
2.2 Memiliki dan menunjukkan rasa ingin tahu, motivasi internal, rasa senang dan
tertarik dan percaya diri dalam melakukan kegiatan belajar ataupun memecahkan
masalah nyata.
3.2 Mendeskripsikan konsep barisan dan deret pada konteks dunia nyata, seperti bunga,
pertumbuhan, dan peluruhan
4.2 Mengidentifikasi, menyajikan model matematika dan menyelesaikan masalah
keseharian
yang berkaitan dengan barisan dan deret aritmetika, geometri dan yang lainnya.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)
1.1.1 Menampilkan ekspresi rasa syukur kepada Sang Pencipta ketika mampu
melakukan perhitungan keuangan dan memahami fenomena alam
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 130
terkait pertumbuhan dan peluruhan
2.1.1 Menampilkan sikap kerjasama dalam belajar kelompok
2.1.2 Menampilkan sikap kritis dalam proses pembelajaran
2.1.3 Menampilkan sikap cermat dalam mengerjakan tugas dalam proses pembelajaran
2.2.1 Menampilkan rasa ingin tahu dalam belajar
2.2.2 Menampilkan sikap percaya diri dalam pemecahan masalah selama proses
pembelajaran
3.2.1 Menjelaskan konsep barisan dan deret pada perhitungan bunga tunggal dan
bunga majemuk
3.2.2 Menggunakan konsep barisan dan deret pada perhitungan bunga tunggal dan
bunga majemuk
3.2.3 Menjelaskan konsep barisan dan deret pada pertumbuhan dan peluruhan
3.2.4 Menggunakan konsep barisan dan deret pada pertumbuhan dan peluruhan
4.2.1 Mengidentifikasikan model matematika yang berkaitan dengan barisan dan deret
aritmatika, geometri dan yang lainnya
4.2.2 Menyajikan model matematika yang berkaitan dengan barisan dan deret
aritmatika geometri dan yang lainnya
4.2.3 Menyelesaikan masalah keseharian yang berkaitan dengan barisan dan deret
aritmati geometri dan yang lainnya
D. Materi Pembelajaran
Topik : Barisan dan Deret
Sub Topik : Bunga, Pertumbuhan dan Peluruhan
Fakta
Transaksi Bank
Transaksi Kredit
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 131
Bidang biologi untuk pertumbuhan bakteri
Bidang kimia untuk peluruhan atom
(terlampir)
Konsep
Rumus Bunga Tunggal :
Jika M = modal awal, r = suku bunga tunggal per tahun, n = lama simpanan
dalam
tahun, bunga dibayarkan sebanyak k kali dalam satu tahun, maka total saldo pada
akhir periode ke-t adalah = M (1 + t x x r) = M (1 + )
Rumus Bunga Majemuk :
Jika P = modal awal, r = suku bunga majemuk per tahun, n = lama simpanan
dalam
tahun, k = banyak pembayaran bunga dalam 1 tahun (banyak periode dalam 1
tahun), maka :
a. Total bunga yang diterima pada tahun ke-n merupakan selisih saldo pada akhir
periode ke-(kn) dengan saldo pada akhir periode ke-(k(n-1)).
b. Saldo yang dimiliki pada akhir tahun ke-n adalah P(1+ )nk
Rumus Pertumbuhan :
An = A(1 + r)n dengan An: nilai pada periode ke n, A: nilai awal, r: persentase
pertambahan.
Rumus Peluruhan :
An = A(1 - r)n dengan An: nilai pada periode ke n, A: nilai awal, r: persentase
peluruhan.
Prinsip
Bunga tunggal
Bunga majemuk
Pertumbuhan
Peluruhan
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 132
Prosedur
Menyajikan masalah tentang bunga tunggal
Menyelesaikan permasalahan bunga tunggal
Menyajikan masalah tentang bunga majemuk
Menyelesaikan permasalahan bunga majemuk
Menyajikan masalah tentang pertumbuhan
Menyelesaikan permasalahan pertumbuhan
Menyajikan masalah tentang peluruhan
Menyelesaikan permasalahan peluruhan
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (4 JP)
Langkah
Pembelajaran
Sintak Model
Pembelajaran
Deskripsi Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
Orientasi
peserta
didik
1.Guru mengajak berdoa sebelum
memulai proses pembelajaran
2.Guru memberikan motivasi
dengan memberikan gambaran
tentang pentingnya memahami
rumus-rumus perhitungan bunga
3.Guru menyampaikan indikator
pencapaian kompetensi yang ingin
dicapai yaitu menggunakan konsep
barisan danderet baik
aritmatika maupun geometri
untuk menyelesaikan masalah
terkait bunga tunggal dan bunga
majemuk.
4.Guru menyampaikan cakupan
materi pembelajaran : barisan dan
deret, Bunga Tunggal dan Bunga
Majemuk
10’
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 133
Langkah
Pembelajaran
Sintak Model
Pembelajaran
Deskripsi Alokasi
Waktu
kepada
masalah
5.Guru menjelaskan tentang
teknik-teknik penilaian yang akan
digunakan dalam pembelajaran ini,
yaitu observasi, tes tertulis dan
proyek.
Guru menjelaskan pembelajaran
menggunakan Problem Base
Learning
Mengamati
1.Guru menayangkan gambar transaksi
di sebuah bank
2.Siswa mengamati dan mencermati
tayangan
3.Guru menayangkan contoh masalah
dua investasi
4. Siswa mengamati dan
mencermati perbedaan model
investasi
Kegiatan Inti
**)
100’
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 134
Langkah
Pembelajaran
Sintak Model
Pembelajaran
Deskripsi Alokasi
Waktu
Mengorga
nisasikan
peserta
didik
Membimb
ing
penyelidik
an
individu
dan
kelompok
Mengembang
kan dan
menyajikan
hasil karya
Menanya
1. Siswa membuat pertanyaan
tayangan orang yang sedang
bertransaksi.
Contoh :
“sedang apa bapak tersebut ?”
“transaksi apa yang terjadi pada
gambar?’
2. Siswa membuat pertanyaan
terhadap permasalahan investasi
dan pinjaman dan hubungannya
dengan barisan dan deret bilangan
Contoh :
“barisan apa yang terbentuk pada
gambar pertama?”
“barisan apa yang terbentuk pada
gambar kedua?”
“apa beda dari kedua barisan
tersebut?”
Mengasosiasikan
Guru membagi peserta didik menjadi
kelompok (setiap kelompok terdiri
dari 4 – 5 orang yang heterogen)
- Siswa mengumpulkan informasi
konsep barisan yang digunakan
dalam menghitung bunga tunggal
dari buku atau sumber lain.
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 135
Langkah
Pembelajaran
Sintak Model
Pembelajaran
Deskripsi Alokasi
Waktu
Menganalisa
dan meng-
evaluasi
proses
pemecahan
masalah
- Siswa mengumpulkan informasi
konsep barisan yang digunakan
dalam menghitung bunga majemuk
dari buku atau sumber lain.
- Siswa mencari informasicara
menghitung bunga tunggal pada
simpanan atau pinjaman buku atau
sumber lain.
- Siswa mencari informasi cara
menghitung bunga majemuk pada
simpanan atau pinjaman buku atau
sumber lain
- Siswa menyusun tabel bunga dan
saldo bunga tunggal
- Siswa menuliskan ciri-ciri bungan
tunggal
- Siswa mengkaitkan bunga tunggal
dengan konsep barisan dan deret
Aritmatika
- Siswa merumuskan perhitungan
bunga tunggal dengan barisan dan
deret aritmatika
- Siswa menyusun tabel bunga dan
saldo bunga majemuk
- Siswa menuliskan ciri-ciri bunga
majemuk
- Siswa mengkaitkan bunga majemuk
dengan konsep barisan dan deret
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 136
Langkah
Pembelajaran
Sintak Model
Pembelajaran
Deskripsi Alokasi
Waktu
Geometri
- Siswa merumuskan perhitungan
bunga tunggal dengan barisan dan
deret geometri
Kegiatan
Penutup
Setiap kelompok
1.1 Mempresentasikan simpulan ciri
ciri bunga tunggal
1.2 Mempresentasikan contoh
penyelesaian penerapan bunga
tunggal
1.3 Mempresentasikan simpulan ciri
ciri bunga majemuk
1.4 Mempresentasikan contoh
penyelesaian penerapan bunga
majemuk
Peserta didik menganalisa masukan,
tanggapan dan koreksi dari guru
terkait pembelajaran barisan dan deret
60’
10’
2. Pertemuan Kedua dan Ketiga: (8JP)
Langkah
Pembelajaran
Sintak
Model
Pembelajara
n
Deskripsi Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
Memuat kegiatan
- Mengamati
Guru menayangkan gambar
pertumbuhan penduduk dan peluruhan
Kegiatan Inti
**)
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 137
zat radio aktif
Siswa mengamati dan mencermati
tayangan guru.
- Menanya
Siswa membuat pertanyaan tayangan
yang berhubungan dengan
pertumbuhan dan peluruhan
- Mengumpulkan informasi/
mencoba
-Siswa mengumpulkan informasi
konsep barisan yang digunakan
dalam menghitung pertumbuhan.
-Siswa mencari informasi cara
menghitung pertumbuhan dari buku
atau sumber lain.
-Siswa mengumpulkan informasi
konsep barisan yang digunakan
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 138
dalam menghitung peluruhan.
-Siswa mencari informasi cara
menghitung peluruhan dari buku atau
sumber lain.
-Siswa mencari informasi penerapan,
pertumbuhan, pertumbuhan dan
peluruhan yang tidak menggunakan
pola deret aritmatika atau geometri
Menalar/mengasosiasi
-Siswa menyusun polabilangan yang
berhubungan dengan pertumbuhan.
-Siswa menuliskan ciri-ciri
pertumbuhan
-Siswa mengkaitkan pertumbuhan
dengan deret geometri divergen
-Siswa merumuskan perhitungan
peluruhan dengan barisan dan deret
geometri divergen
-Siswa menyusun pola bilangan yang
berhubungan dengan peluruhan.
-Siswa menuliskan ciri-ciri
peluruhan
-Siswa mengkaitkan pertumbuhan
dengan deret geometri divergen
-Siswa merumuskan perhitungan
peluruhan dengan barisan dan deret
geometri konvergen
-Siswa merumuskan perhitungan
penerapan pertumbuhan dan
peluruhan yang tidak menggunakan
pola deret aritmatika atau geometri
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 139
Kegiatan
Penutup
-Mengomunikasikan
Setiap kelompok
- Mempresentasikan simpulan
ciriciripertumbuhan
- Mempresentasikancontohpenyele
saianpenerapanmasalahpertumbu
han
- Mempresentasikansimpulancirici
ripeluruhan
- Mempresentasikancontohpenyele
saianpenerapanmasalahpeluruhan
- Siswamempresentasikanperhitun
ganpenerapanpertumbuhandanpel
uruhan yang
tidakmenggunakanpoladeretaritm
atikaataugeometri
- Guru memberikan penguatan dan
menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik penilaian
a. penilaian sikap
b. penilaian pengetahuan
c. penilaian keterampilan
2. Instrumen penilaian
a. Penilaian Pengetahuan
1. Instrumen Tes Tertulis
Indikator soal :
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 140
1. Diberikan soal tentang bunga tunggal siswa dapat menghitung saldo pada tahun ke-n.
2. Diberikan soal tentang bunga majemuk siswa dapat menghitung saldo tabungan
setelah tahun ke-n
3. Diberikan soal tentang pertumbuhan siswa dapat menghitung harga setelah tahun ke-n
4. Diberikan soal tentang peluruhan siswa dapat menghitung banyaknya setelah waktu
ke-n
Soal Tes Tertulis :
1. Joko menabung uangnya sebesar Rp 8.000.000,00 dengan bunga tunggal 6% per
tahun. Jika bunga akan dibayarkan setiap 3 bulan sekali, hitunglah total saldo akhir
tahun ke-4 !
2. Wati menabung uangnya sebesar Rp 9.000.000,00 di suatu bank yang memberikan
bunga 5% per tahun yang dibayarkan setiap 6 bulan sekali. Hitunglah besar saldo
tabungan Lia setelah 2 tahun !
3. Pak Amir membeli sebidang tanah seluas 400 m2 seharga Rp 400.000.000,00 pada
tahun 2010. Pada tahun 2017 Pak Amir ingin menjual tahan tersebut. Seiring
berjalannya waktu harga tanah naik 25% setiap tahun. Tentukan harga tanah pada
tahun 2017 !
4. Ketika seorang dokter memeriksa seorang bayi yang menderita infeksi telinga,
dokter mendiagnosis terdapat 2.000.000 bakteri yang menginfeksi. Selanjutnya
pemberian penisilin yang diresepkan dokter dapat membunuh 10% bakteri setiap 8
jam. Hitunglah banyak bakteri pada 24 jam pertama !
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran :
1. Diketahui :
Modal Rp 8.000.000,00 .......................................................
…………...Skor 1
Bunga tunggal 6% per tahun ........................................................ Skor 1
Bunga dibayarkan 3 bulan sekali ......................................................... Skor 1
Ditanya :
Total saldo setelah tahun ke-4 .......................................................... Skor 1
Penyelesaian :
Bunga per tahun adalah 6% x Rp 8.000.000,00 = Rp 480.000,00 ........... Skor 1
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 141
Dibayarkan 3 bulan sekali maka x Rp 480.000,00 = Rp 120.000,00 … Skor 1
Karena 1 tahun dibayarkan 4 kali maka pada tahun keempat menjadi :
16 x x Rp 480.000,00 = Rp 1.920.000,00 ............................................ Skor 1
Jadi saldo pada tahun akhir ke-4 adalah :
= Rp 8.000.000,00 + {16 x x Rp 480.000,00} ....................................... Skor 1
= Rp 8.000.000,00 + Rp 1.920.000,00 ..................................................... Skor 1
= Rp 9.920.000,00 .................................................................................... Skor 1
Total skor = 10
Nilai =
2. Diketahui :
Modal Rp 9.000.000,00 ......................................................... Skor 1
Bunga 5% per tahun ........................................................ Skor 1
Bunga dibayarkan 6 bulan sekali .......................................................... Skor 1
Ditanya :
Total saldo setelah tahun ke-2 ........................................................... Skor 1
Penyelesaian :
Tahun 1
a. Periode 1 (6 bulan pertama)
Bunga dibayarkan 6 bulan sekali maka
% dari Rp 9.000.000,00 = Rp 225.000,00 ........................................ Skor 1
Saldo : 9.000.000 (1 + %) = 9.225.000 ..................................... Skor 1
Jadi saldo periode 1 (6 bulan pertama) adalah Rp 9.225.000,00
b. Periode 2 (6 bulan kedua)
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 142
Bunga : % dari 9.225.000 = 230.625 ................................................ Skor 1
Saldo :
9.225.000 + 230.625 ........................................................................ Skor 1
= 9.000.000 (1 + % ) + ( % x (9.000.000 (1 + % ))) ................. Skor 1
= 9.000.000 (1 + % )(1 + % ) ..................................................... Skor 1
= 9.000.000 (1 + % )2 ................................................................... Skor 1
= 9.455.625 ......................................................................................... Skor 1
Jadi saldo periode 2 (6 bulan kedua) adalah Rp 9.455.625,00
Tahun 2
a. Periode 3 (6 bulan ketiga)
Bunga : % dari 9.455.625 = 236.390,63 ................................................ Skor 1
Saldo :
9.455.625 + 236.390,63 ......................................................................... Skor 1
= 9.000.000 (1 + %)2 + ( % x (9.000.000(1 + %)2)) ....................... Skor 1
= 9.000.000 (1 + %)2 (1 + %) .......................................................... Skor 1
= 9.000.000 (1 + %)3 ...................................................................... Skor 1
= 9.692.015,63 .................................................................................... Skor 1
Jadi saldo periode 3 (6 bulan ketiga) adalah Rp9.692.015,63
b. Periode 4 (6 bulan keempat)
Bunga : % dari 9.692.015,63 = 242.300,39 ............................................ Skor 1
Saldo :
9.692.015,63 + 242.300,39 ..................................................................... Skor 1
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 143
= 9.000.000 (1 + %)3 + ( % x (9.000.000(1 + %)3)) ....................... Skor 1
= 9.000.000 (1 + %)3(1 + %) ........................................................... Skor 1
= 9.000.000 (1 + %)4 ............................................................................ Skor 1
= 9.934.316,02 ................................................................................. Skor 1
Jadi saldo periode 4 (6 bulan keempat) adalah Rp9.934.316,02
Total skor = 24
Nilai =
3. Diketahui :
Harga tanah mula-mula = Ho = Rp 400.000.000,00 ..................................... Skor 1
Bunga naik b = 25% setiap tahun ................................................................... Skor 1
Tahun ke-N = n = 6 ..................................................................................... Skor 1
Ditanya :
Harga tanah pada tahun 2017 ......................................................................... Skor 1
Penyelesaian :
Rumus :
Harga akhir (Ha) = Ho x ( 1 + b)n ................................................................ Skor 1
Ha = 400.000.000 ( 1 + 0,25)6 ....................................................................... Skor 1
Ha = 400.000.000 (1,25)6 ............................................................................. Skor 1
Ha = 1.525.878.906,25 ................................................................................. Skor 1
Jadi harga tanah pada tahun 2017 adalah Rp 1.525.878.906,25
………Total skor = 8
Nilai =
4. Diketahui :
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 144
Bakteri mula-mula = Ho = 2.000.000 ................................................... Skor 1
Bakteri mati b = 10% setiap 8 jam ................................................................... Skor 1
Jam ke-N = n = 3 ....................................................................................... Skor 1
Ditanya :
Banyak bakteri setelah 24 jam pertama ........................................................ Skor 1
Penyelesaian :
Rumus :
Banyak bakteri (Ha) = Ho x ( 1 - b)n ............................................................ Skor 1
Ha = 2.000.000 (1 – 0,1)3 ..................................................................................... Skor 1
Ha = 2.000.000 (0,9)3 ..................................................................................... Skor 1
Ha = 1.458.000 .................................................................................... Skor 1
Jadi banyak bakteri setelah 24 jam pertama adalah 1.458.000
Total skor = 8
Nilai =
2. Instrumen Observasi Diskusi, tanya jawab dan percakapan
Nama
Peserta
Didik
Pernyataan
Pengungka
pan
gagasan
yang
orisinil
Kebenara
n Konsep
Ketepatan
pengguna
an istilah
Ketepatan
menampilk
an fakta
Ketepata
n
menyamp
aikan
prinsip
YaTida
k
Y
a
Tid
akYa
Tid
akYa
Tid
akYa
Ti
da
k
A
B
C
.....
Keterangan : diisi dengan ceklis (√)
3. Instrumen Penugasan
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 145
Siswa mengerjakan soal latihan
Bunga tunggal latihan 2.1.2 halaman 91 no 1, 2
Bunga majemuk latihan 2.1.3 halaman 101 no 3,4
Pertumbuhan dan peluruhan latihan 2.2 halaman 122 no 2, 3
Kunci Jawaban :
Latihan 2.1.2
1. Saldo tabungan pada akhir tahun ke-6 adalah Rp
4.080.000,00 .
2. Terdapat 2 periode dalam 1 tahun dan disimpan selama 7
periode, sehingga saldo tabungannya setelah 42 bulan adalah Rp 596.250,00 .
Latihan 2.1.3
3. Karena bunganya dibaarkan tiap akhir tahun, maka besar modal setelah 14,5 tahun akan
sama dengan modal di akhir tahun ke-14 yaitu Rp8.658.382,24 .
4. Saldo Pak Budi lebih banyak. Saldo Pak Ali : Rp1.200.000,00. Saldo Pak Budi
Rp1.216.652,90.
Latihan 2.2
2. a. Pertumbuhan
b. 200.000(1 + 0,1)5 = 322.102
c. 200.000(1 + 0,1)n-2010
d. 200.000(1 + 0,1)10 = 518.748,5
3. a. Peluruhan
b. setelah 24 jam 800.000(1 – 0,1)4 = 524.880,
setelah 72 jam 800.000(1 – 0,1)12 = 225.943,6
c. 800.000
Penilaian Keterampilan
1. Instrumen Tes Tertulis
Indikator soal :
1. Diberikan soal tentang bunga siswa dapat menghitung besar bunga setelah tahun ke-n.
Soal Tes Tertulis :
1. Pak Ali menabung Rp1.000.000,00 di suatu bank dengan dibungakan secara majemuk
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 146
sebesar 4% setiap 6 bulan. Pada saat yang sama,Pak Budi juga menabung Rp1.000.000,00 di
bank yang sama dan dibungakan secara majemuk setiap tahun. Tentukan besar bunga yang
akan diberikan kepada Pak Budi sehingga tabungan mereka sama besar di akhir tahun ke 5.
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran :
1. Diketahui :
Tabungan Pak Ali = MOA = Rp 1.000.000,00 .................................................. Skor 1
Bunga majemuk Ali bA = 4% per 6 bulan ..................................................... Skor 1
Bunga dibayarkan nA = 6 bulan sekali = 10 ...................................................... Skor 1
Tabungan Pak Budi = MOB = Rp 1.000.000,00 ................................................ Skor 1
nB = 5 ................................................................................................................. Skor 1
Ditanya :
Persentase bunga Pak Budi agar sama jumlah tabungan
dengan Pak Ali pada tahun ke-5 = r .......................... Skor 1
Penyelesaian :
Saldo Pak Ali :
= 1.000.000 (1 + %)10 ............................................................................... Skor 1
= 1.218.994 ................................................................................... Skor 1
Jadi saldo Pak Ali Rp1.218.994,00
Bunga Pak Ali :
= 1.218.994 – 1.000.000 = 218.994 ................................................................. Skor 1
% Bunga Pak Budi agar sama dengan bunga Pak Ali :
1.000.000(1 + r)5 = 1.218.994 ..................................................................... Skor 1
(1 + r)5 = ....................................................................... Skor 1
= (1 + r)5 ...................................................................... Skor 1
= 1 + r ..................................................................... Skor 1
1,05 = 1 + r .................................................................... Skor 1
r = 0,05 = 5% ..................................................................... Skor 1
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 147
Jadi persentase bunga Pak Budi adalah 5%
Total skor = 15
Nilai =
2. Instrumen Penilaian Proyek
Petunjuk:
1. Kerjakan tugas ini secara berkelompok. Anggota tiap kelompok paling banyak 3 orang.
2. Lakukan pengamatan terhadap benda/kejadian/ sesuatu di sekitarmu. Siapkan lembaran atau
format untuk mencatat hasil pengamatanmu. Terhadap setiap benda/ kejadian/ sesuatu yang
kalian amati, kumpulkan data tentang: (1) pola keteraturan yang terjadi dan (2) tentukan
rumus suku ke-n.
3. Buatlah laporan secara tertulis tentang kegiatan yang dilakukan sejak perencanaan,
pelaksanaan dan hasil yang diperoleh.
4. Laporan mencakup komponen: (a) tujuan kegiatan (b) persiapan (c) pelaksanaan, (d) hasil
yang diperoleh, (e) kesan dan pesan terhadap tugas.
5. Laporan memuat hal-hal berikut ini: (a) Penyajian data yang diperoleh, (b)Laporan
dipresentasikan atau dipamerkan.
6. Laporan dikumpulkan paling lambat empat minggu setelah diberikan tugas projek ini.
Rubrik Penilaian Projek
Skor Kriteria
4 • Menunjukkan keakuratan yang tinggi dalam pengamatan kejadian/benda;
• Kejelasan atau keterangan jawaban sangat lengkap;
• Kerjasama kelompok sangat baik;
• Penggunaan strategi benar dan tepat;
• Kerapian penyajian sangat baik.
3 • Menunjukkan keakuratan yang tinggi dalam pengamatan kejadian/benda;
• Kejelasan atau keterangan jawaban cukup lengkap;
• Kerjasama kelompok cukup baik;
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 148
• Penggunaan strategi benar dan tepat;
• Kerapian penyajian cukup baik.
2 • Menunjukkan keakuratan yang sedang dalam pengamatan kejadian/benda;
• Kejelasan atau keterangan jawaban kurang lengkap;
• Kerjasama kelompok cukup baik;
• Penggunaan strategi kurang tepat;
• Kerapian penyajian cukup baik.
1 • Menunjukkan keakuratan yang kurang dalam pengamatan kejadian/benda;
• Kejelasan atau keterangan jawaban kurang lengkap;
• Kerjasama kelompok kurang baik;
• Penggunaan strategi tidak benar dan kurang tepat;
• Kerapian penyajian kurang baik.
Tabel Penilaian Projek Matematika
No KriteriaKelompok
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Keakuratan pengukuran
2 Kejelasan atau keterangan jawaban
lengkap
3 Kerjasama dengan sesama anggota
kelompok
4 Penggunaan strategi benar dan tepat
5 Kerapian
JUMLAH SKOR
Perhitungan nilai akhir kompetensi ketrampilan, sebagai berikut:
Nilai =
Tugas Projek
Siswa mengerjakan tugas projek pada halaman 112 dikumpul kembali setelah 1 minggu
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 149
B. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
a. Media/Alat
b. Bahan
c. Sumber Belajar
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X/2
Tahun Pelajaran : 2013/2014
Waktu Pengamatan : ............
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran bunga dan peluruhan
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum ajeg/konsisten
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 150
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten
Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
tetapi masih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok
secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif.
2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No Nama Siswa Sikap
Aktif Bekerjasama Toleran
KB B SB KB B SB KB B SB
1 Dhianika Rahma Nur Fadillah
2 Galuh Lalita Mahaghora
3 Muhammad Rasyid Alfaruqi
4 Nur Endah Filaili
5 Zerarita Amalia Ramadhani
6 Febrian Anggoro Widiyanto
7 Rizky Rachmadewi
8 Elvan Saffria Charta
9 R. Aj. Shikarini Amirul P
10 Arinta Destri Larasati
11 Khanza Adzkia Vujira
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 151
12 Joean Akbar Saputra
13 Khansa Sitostra Tufana Arsy
A.
14 Bagaskara Adi Pamungkas
15 Bram Yudhistira
16 Hasna Amalia Faza
17 Daniawan Dwi Nurrohman
18 Devi Ristiyanti
19 Nitya Sekar Tresnaningtyas
20 Rafi Ibnu Ramadhan
21 Ivan Akhir Julian
22 Gasik Prawestri
23 Intan Aringtyas Junaidi
24 Muhammad Rafi Nurdiansyah
31 Rizki Kartika Angkasa Yudha
32 Putri Adipertiwi A-Bach
Keterangan:
KB : Kurang baik
B : Baik
SB : Sangat baik
LAMPIRAN 4
KALENDER PENDIDIKAN
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 152
KTSP SMA 74 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018-2019 153