Bab i, Bab II, Bab III, Bab IV, Bab v, Bab Vi, Daftar Pustaka
BAB IIJUT
-
Upload
pradita-m-saputra -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
description
Transcript of BAB IIJUT
Laporan Perencanaan Survei Investigasi dan Desain Pengembangan Jalan Usaha TaniKabupaten Penajam Paser Utara
BAB IIMETODE DAN PENDEKATAN
Kerangka Umum dan Pendekatan Kerja
Kegiatan Pengembangan Jalan Usaha Tani diarahkan sesuai dengan
kebutuhan, kepentingan publik yang mampu menunjang
pengembangan usaha yang dilakukan masyarakat banyak.
Pengembangan Jalan Usaha Tani merupakan upaya menyediakan
prasarana jalan terutama di daerah kawasan sentra produksi pangan
dan hortikultura sebagai akses pengangkutan sarana produksi
pertanian, hasil panen dan alat mesin pertanian. Kegiatan ini
dilaksanakan pada areal lahan usaha tani yang sudah ada jalan usaha
taninya namun kondisinya yang kurang baik maka jalan usaha tani ini
perlu ditingkatkan sehingga memenuhi kebutuhan melalui rehabilitasi.
Dalam pelaksanaan Survei Investigasi dan Desain (SID), dilakukan
oleh pihak ketiga dalam hal ini adalah Tim Konsultan. Namun
demikian dalam pelaksanaan pembangunan konstruksi jalan usaha
tani diharapkan dapat melibatkan petani sebanyak-banyaknya
sebagai tenaga kerja. Penentuan lokasi, monitoring dan evaluasi
dilakukan dan disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan.
Pendekatan partisipatif dengan melibatkan petani maupun
stakeholder kunci sangat diperlukan, khususnya dalam menggali
permasalahan yang dihadapi petani dan menentukan kebutuhan
kegiatan yang diperlukan dalam Pengembangan Jalan Usaha Tani.
Disamping itu pendekatan partisipatif juga sangat baik dalam
mendapatkan informasi yang akurat mengenai kondisi lapang,
mengingat para petani berkecimpung setiap saat dengan lahan sawah
mereka; yang bila dibandingkan dengan investigasi langsung
memerlukan waktu yang cukup lama. Pendekatan partisipatif akan
Bab II Metode dan Pendekatan II - 3
Laporan Perencanaan Survei Investigasi dan Desain Pengembangan Jalan Usaha TaniKabupaten Penajam Paser Utara
dapat menghasilkan rangking masalah dan rangking kebutuhan yang
diperlukan petani.
Salah satu metode yang diterapkan dalam pendekatan partisipatif ini
adalah mengajak petani atau kelompok tani berdiskusi (diskusi
kelompok) mengenali masalah, menggali pengalaman dan
mengidentifikasi kebutuhan mereka serta keterlibatan mereka dalam
kegiatan survei dan investigasi lapang.
Langkah-langkah Kegiatan
Secara umum langkah-langkah yang ditempuh tim konsultan dalam
kegiatan Pengembangan Jalan Usaha Tani Tahun 2006 ini disajikan
pada Gambar 2.1.
Pada tahap pertama dilakukan diskusi dengan pihak pemberi
kegiatan, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air
mengenai tujuan dan ruang lingkup kegiatan, metode pelaksanaan
dan kesepakatan mengenai materi dan substansi yang akan dilakukan
dalam pekerjaan ini.
Disamping dilakukan pengumpulan data-data sekunder, konsultan
bersama-sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser
Utara juga melakukan orientasi lapang untuk menentukan lokasi yang
layak untuk dijadikan target kegiatan tersebut. Sedapat mungkin
pemilihan lokasi mengacu pada kriteria-kriteria yang telah ditentukan
seperti status tanah dan batas kepemilikan, kondisi sosial-ekonomi
petani, kelembagaan petani, tata guna lahan dan lain sebagainya.
Dari hasil orientasi dan analisis bersama dengan menggunakan
kriteria yang disepakati dan mengacu pada pedoman yang tersedia,
maka ditetapkanlah lokasi yang layak untuk dijadikan target kegiatan
Pengembangan Jalan Usaha Tani, yakni di Desa Babulu Laut
Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara.
Bab II Metode dan Pendekatan II - 4
Laporan Perencanaan Survei Investigasi dan Desain Pengembangan Jalan Usaha TaniKabupaten Penajam Paser Utara
Bab II Metode dan Pendekatan II - 5
Laporan Perencanaan Survei Investigasi dan Desain Pengembangan Jalan Usaha TaniKabupaten Penajam Paser Utara
Kriteria utama yang dijadikan pertimbangan pemilihan lokasi
Pengembangan Jalan Usaha Tani untuk pengembangan sentra
komoditas pertanian antara lain:
Pada areal lahan usaha tani sentra produksi pangan dan
hortikultura dengan luas hamparan minimal 25 Ha;
Petani mau melepaskan sebagian lahannya tanpa ganti rugi untuk
pengembangan rehabilitasi jalan usaha tani, apabila diperlukan;
Petani bersedia untuk melakukan perawatan / pemeliharaan jalan
setelah dikonstruksi.
Setelah lokasi Pengembangan Jalan Usaha Tani ditentukan maka
kemudian dilakukan sosialisasi kepada petani dan/atau kelompok tani;
yang selanjutnya diikuti dengan proses perencanaan secara
partisipatif melalui diskusi dengan pengurus kelompok tani.
Survei dan investigasi juga dilakukan terhadap beberapa aspek fisik,
sosial ekonomi dan kelembagaan. Pengukuran batas lokasi kegiatan
dilakukan dengan GPS. Aspek-aspek sosial ekonomi dan kelembagaan
diperoleh melalui diskusi dengan pengurus kelompok tani. Beberapa
informasi fisik lahan lainnya diperoleh dari data di Dinas Pertanian
Kabupaten Penajam Paser Utara serta diskusi dengan PPL maupun
pengurus kelompok tani. Hasil dari kegiatan di atas ditunjang dengan
data-data fisik lahan kemudian dijadikan acuan bagi konsultan untuk
membuat Rancangan Teknis (Design) kegiatan Pengembangan Jalan
Usaha Tani berikut pedoman teknis.
Bab II Metode dan Pendekatan II - 6