BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

download BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

of 18

Transcript of BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

  • 8/18/2019 BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

    1/18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. LATAR BELAKANG

    Konsep diri merupakan salah satu aspek perkembangan psikologi peserta didik 

    yang penting dipahami oleh seorang guru. Karena merupakan salah satu variabel yang

    menentukan dalam proses pendidikan. Rendahnya prestasi siswa dan motivasi belajar 

    siswa serta terjadinya penyimpangan-penyimpangan perilaku siswa dikelas banyak 

    disebabkan oleh persepsi dan sikap negatif siswa terhadap diri sendiri. Sama hal nya

    terhadap siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar banyak disebabkan oleh sikap

    siswa yang memandang dirinya tidak mampu melaksanakan tugas-tugas di sekolah.

    Saat pendidikan menjadi tulang punggung untuk menciptakan individu yang berkualitas, pembentukan konsep diri positif pada anak didik adalah suatu hal yang tak 

    dapat ditinggalkan, yang harus dilakukan secara kontinyu dan menyeluruh pada setiap

    tahapan perkembangan anak didik. Di luar rumah, aktivitas kelas dan lingkungan sekolah

    memberikan warna terhadap pembentukan imdividu anak didik, yang dalam prosesnya

     peran guru adalah sangat vital. Keberhasilannya sangat ditentukan oleh ada atau tidaknya

    kesadaran, kemauan dan kreativitas guru untuk mengintegrasikan pembentukan konsep

    diri yang positif ke dalam kegiatan pembelajaran.

      Salah satu penentu dalam keberhasilan perkembangan adalah konsep

    diri. Konsep diri  self con c ept! merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap

     pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada

    manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup

    lainnya.

      Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan

    aktualisasi orang tersebut. "anusia sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk 

     berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan keberadaan dirinya.#erkembangan yang berlangsung tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri

    individu yang bersangkutan.

      #erasaan individu bahwa ia tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki.

    #adahal segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu memandang

    kualitas kemampuan yang dimiliki. #andangan dan sikap negatif terhadap kualitas

    kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu memandang seluruh tugas sebagai

    suatu hal yang sulit untuk diselesaikan.

    Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan atau herediter. Konsep diri

    merupakan faktor bentukan dari pengalaman individu selama proses perkembangan

    1

    http://belajarpsikologi.com/pengertian-konsep-diri/http://belajarpsikologi.com/pengertian-konsep-diri/http://belajarpsikologi.com/pengertian-konsep-diri/http://belajarpsikologi.com/pengertian-konsep-diri/http://belajarpsikologi.com/pengertian-konsep-diri/http://belajarpsikologi.com/pengertian-konsep-diri/

  • 8/18/2019 BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

    2/18

    dirinya menjadi dewasa. #roses pembentukan tidak terjadi dalam waktu singkat

    melainkan melalui proses interaksi secara berkesinambungan.

      Setiap guru sebagai seorang pendidik seharusnya memahami tentang konsep

    diri anak didiknya, bagaimana perkembangannya, bagaimana hubungan konsep diri

    dengan perilaku dan bagaimana pengaruh konsep diri terhadap prestasi.

    1.2. RUMUSAN MASALAH

    $. $pa pengertian konsep diri %

    &. $pa saja dimensi-dimensi konsep diri %

    '. $pa faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri %

    D. &agaimana perkembangan konsep diri remaja %

    (. &agaimana karakteristik perkembangan konsep diri remaja %

    ). &agaimana hubungan konsep diri dengan perilaku peserta didik %

    *. &agaimana hubungan konsep diri dengan prestasi belajar peserta didik %

    +. &agaimana $plikasi #erkembangan Konsep Diri peserta Didik terhadap #endidikan%

    1.3. TUJUAN

    $. "engetahui pengertian Konsep diri.

    &. "engetahui dimensi-dimensi konsep diri

    '. "engetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri.

    D. "engetahui perkembangan konsep diri remaja.

    (. "engetahui karakteristik perkembangan konsep diri remaja.

    ). "engetahui hubungan konsep diri dengan perilaku peserta didik.

    *. "engetahui hubungan konsep diri dengan prestasi belajar peserta didik.

    +. "engetahui $plikasi #erkembangan Konsep Diri peserta Didik terhadap #endidikan.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1.PENGERTIAN KONSEP DIRI

    Konsep diri adalah gagasan tentang diri sendiri yang mencakup keyakinan, pandangan

    dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri terdiri atas bagaimana cara kita

    melihat diri sendiri sebagai pribadi, bagaimana kita merasa tentang diri sendiri, dan

     bagaimana kita menginginkan diri sendiri menjadi manusia sebagaimana yang kita harapkan.

    2

  • 8/18/2019 BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

    3/18

    Konsep diri dapat digambarakan sebagai sistem operasi yang menjalankan komputer 

    mental yang memengaruhi kemampuan berfikir seseorang. Setelah ter-instal, konsep diri

    akan masuk ke pikiran bawah sadar dan akan berpengaruh terhadap tingkat kesadaran

    seseorang pada suatu waktu. Semakin baik atau positif konsep diri seseorang maka akan

    semakin mudah ia mencapai keberhasilan. Sebab dengan konsep diri yang baik positif,

    seseorang akan bersifat optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani sukses dan berani pula

    gagal, penuh percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan tujuan hidup,

    serta berfikir dan bersikap secara positif. Sebaliknya semakin jelek atau negatif konsep diri

    maka akan semakin sulit seseorang untuk berhasil. Sebab dengan konsep diri yang jelek

    negatif akan mengakibatkan tumbuh rasa tidak percaya diri, takut gagal sehingga tidak berani

    mencoba hal-hal yang baru dan menantang, merasa diri bodoh, rendah diri, merasa diri tidak 

     berguna, pesimis, serta berbagai perasaan da perilaku inferior lainnya.

    Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan, konsep diri merupakan faktor bentukan

    dari pengalaman individu selama proses perkembangan dirinya menjadi dewasa. #roses

     pembentukan tidak terjadi dalam waktu singkat melainkan melalui proses interaksi secara

     berkesinambungan.

    Definisi konsep i!i "en#!#$ p%!% %&'i (

    . Seifert dan +offnung /!, mendefinisikan konsep diri sebagai 0suatu pemahaman

    mengenai diri atau ide tentang diri sendiri1.

    2. Santrock 3! menggunakan istilah konsep diri mengacu pada evolusi bidang tertentu

    dari diri sendiri.

    4. $twater 56! menyebutkan bahwa konsep diri adalah keseluruhan konsep diri, yang

    meliputi persepsi seseorang tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang

     berhubungan dengan dirnya. $twater mengidentifikasi konsep diri atas tiga bentuk 7

    a.  Body image , kesadaran tentang tubuhnya, yakni bagaimana seseorang melihat dirinya

    sendiri.

     b.  Ideal self , yatu bagaimana cita-cita dan harapan-harapan seseorang mengenai dirinya.c. Social self , yaitu bagaimana orang lain melihat dirinya.

    /. "enurut &urn 58!, konsep diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan tentang

    diri kita sendiri.

    8. #emily dalam $twater, 5/! mendefinisikan konsep diri sebagai Sistem yang dinamis

    dan kompleks dari keyakinan yang dimiliki seseorang tentang dirinya, termasuk sikap,

     perasaan, presepsi, nilai-nilai dan tingkah laku yang unik dari individu tersebut.

    3. 'awagas 54! 0"encakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisiknya,

    karakteristik pribadinya, motivasinya, kelemahannya, kelebihannya, kegagalanya, dan

    sebagainya.

    3

  • 8/18/2019 BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

    4/18

    9ndividu mengembangkan konsep dirinya dengan cara menginternalisasikan persepsi

    orang-orang terdekat dalam memandang dirinya. :ika individu memperoleh perlakuan yang

     penuh kasih sayang maka individu akan menyukai dirinya. Seseorang akan menyukai dirinya

     jika orang tua memperlihatkan penilaian yang positif terhadap si individu. ;ngkapan seperti

    0$nakku Rajin1 membuat anak memandang dirinya secara positif dibandingkan dengan nama

     panggilan 0Si nakal1. Sebaliknya, jika individu mendapatkan hukuman dan situasi yang tidak 

    menyenangkan maka individu akan merasa tidak senang pada dirinya sendiri. ;mpan balik 

    dari teman sebaya dan lingkungan sosial selain keluarga mulai mempengaruhi pandangan dan

     juga penilaian individu terhadap dirinya.

  • 8/18/2019 BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

    5/18

    #erjalanan untuk pencarian identitas diri tersebut bukan merupakan proses yang

    langsung jadi, melainkan sebuah proses berkesinambungan. Konsep diri mulai terbentuk 

    sejak masa bayi di saat individu mulai menyadari keberadaan fisiknya sampai ketika mati di

    saat individu sudah banyak memahami dirinya, baik secara fisik maupun psikologis.

    :adi, konsep diri yang berupa totalitas persepsi, pengharapan, dan penilaian seseorang

    terhadap dirinya sendiri terbentuk berdasarkan proses belajar tentang nilai, sikap, peran, dan

    identitas yang berlangsung seiring tugas perkembangan yang diemban.

    2.2. DIMENSI KONSEP DIRI

    Secara umun para ahli menyebutkan 4 dimensi konsep diri, meskipun dengan

    menggunakan istilah yang berbeda-beda. 'alhoun dan $cocella =! misalnya,

    menyebutkan 4 dimensi utama dari konsep diri, yaitu7 dimensi pengetahuan, dimensi

     penghargaan, dan dimensi penilaian. #aul :.'enti4! menyebutkan ketiga dimensi konsep

    diri dengan istilah 7 dimensi gambaran diri self-image!, dimensi penilaian diri self-

    evaluation!, dan dimensi cita-cita diri self-ideal!. Sebagian ahli lainnya menyebutkan dengan

    istilah7 citra diri, harga diri, dan diri ideal.

    2.2.1. Di"ensi Pen)e$%%n.

    Dimensi pertama dri konsep diri adalah apa yang kita ketahui tentang diri sendiri atau

     penjelasan dari 0siapa saya1 yang akan memberi gambaran tentang diri saya. *ambaran diri

    tersebut akan pada gilirannya akan memebentuk citra diri. *ambaran tersebut merupakan

    kesimpulan dari 7 pandangan kita dalam berbagai peran yang kita pegang, seperti orangtua,

    suami atau istri, karyawan, pelajar dan seterusnya. Singkatnya, dimensi pengetahuan

    kognitif! dari konsep diri mencakup segala sesuatu yang kita pikirkan tentang diri kita

    sebagai pribadi, seperti 0saya pintar1, 0saya anak baik1, 0saya cantik1 dan seterusnya.

    #ersepsi kita tentang diri kita seringkali tidak sama dengan kenyataan adanya diri

    yang sebenarnya. #englihatan tentang diri kita hanyalah merupakan rumusan, definisi atau

    versi subjektif pribadi kita tentang diri kita sendiri. #englihatan itu dapat sesuai atau tidak 

    sesuai dengan kenyataan diri kita yang sesungguhnya.

    2.2.2. Di"ensi H%!%p%n.

    Dimensi kedua adalah dimensi harapan atau diri yang dicita-citakan dimasa depan.

  • 8/18/2019 BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

    6/18

    haruslah lebih realistis, sesuai dengan potensial dan kemampuan diri yang dimiliki, tidak 

    terlalu tinggi dan tidak pula terlalu rendah.

    2.2.3. Di"ensi Peni'%i%n.

    Dimensi ketiga adalah penilaian terhadap diri sendiri. :uga merupakan pandangan

    kita tentang harga kewajaran kita sebagai pribadi. 'alhoun dan $cocella =! setiap hari

    kita berperan sebagai penilai tentang diri kita sendiri, menilai apakah kita bertentangan7

    ! pengharapan bagi diri kita sendiri saya dapat menjadi apa!,

    2! standar yang kita tetapkan bagi diri kita sendiri saya seharusnya menjadi apa!.

    +asil dari penilaian tersebut membentuk apa yang disebut dengan rasa harga diri

    yaitu, seberapa besar kita menyukai diri sendiri. . >rang yang hidup dengan standar dan

    harapan-harapan untuk dirinya sendiri yang menyukai siapa dirinya, apa yang sedang

    dikerjakannya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa penilaian akan membentuk 

     penerimaan terhadap diri self-acceptance!, serta harga diri self-asteem! seseorang.

    Ketiga demnsi konsep diri di atas bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, melainkan

    satu kesatuan yang saling berhubungan dan saling tergantung satu sama lain.

  • 8/18/2019 BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

    7/18

    Remaja yang matang lebih awal, yang diperlakukan seperti orang yang hampir dewasa,

    mengembangkan konsep diri yang menyenangkan sehingga dapat menyesuaikan diri

    dengan baik. Remaja yang matang terlambat, yang diperlakukan seperti anak-anak, merasa

    salah dimengerti dan bernasib kurang baik sehingga cenderung berperilaku kurang dapat

    menyesuaikan diri.

     b. #enampilan diri

    #enampilan diri yang berbeda membuat remaja merasa rendah diri meskipun perbedaan

    yang menambah daya tarik fisik.

  • 8/18/2019 BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

    8/18

    #erkembangan konsep diri adalah proses sepanjang hidup. Setiap tahap perkembangan

    mempunyai aktivitas spesifik yang membantu seseorang dalam mengembangkan konsep diri

    yang positif.

    "asa remaja membawa pergolakan fisik, emosional, dan sosial. Sepanjang maturasi

    seksual, perasaan, peran, dan nilai baru harus diintegrasikan ke dalam diri. #ertumbuhan yang

    cepat yang diperhatikan oleh remaja dan orang lain adalah faktor penting dalam penerimaan

    dan perbaikan citra tubuh. "asa remaja merupakan masa peralihan atau transisi dari masa

    anak-anak ke masa dewasa yang sering dihadapkan kepada ketidakpastian.

    Remaja atau diartikan pula sebagai adolescence adalah masa perkembagan dari masa

    anak- anak menuju masa dewasa yang mencakup perkembangan biologis, kognitif, dan sosial

    emosional.

    #erkembangan konsep diri dan citra tubuh sangat berkaitan erat dengan pembentukan

    identitas. #engamanan dini mempunyai efek penting. #engalaman yang positif pada masa

    kanan-kanak memberdayakan remaja untuk merasa baik tentang diri mereka. #engalaman

    negatif sebagai anak dapat mengakibatkan konsep diri yang buruk. "ereka mengumpulkan

     berbagai peran perilaku sejalan dengan mereka menetapakan rasa identitas.

    2.,.1. T%n%*$%n% !e"%% +%n) "e"i'iki konsep i!i +%n) posi$if %%'%&(

    . @akin akan kemampuan dalam mengatasi masalah. Remaja ini mempunyai rasa percaya

    diri sehingga merasa mampu dan yakin untuk mengatasi masalah yang dihadapi, tidak lari

    dari masalah, dan percaya bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.

    2. "erasa setara dengan orang lain. 9a selalu merendah diri, tidak sombong, mencela atau

    meremehkan siapapun, selalu menghargai orang lain.

    4. "enerima pujian tanpa rasa malu. 9a menerima pujian tanpa rasa malu tanpamenghilangkan rasa merendah diri, jadi meskipun ia menerima pujian ia tidak 

    membanggakan dirinya apalagi meremehkan orang lain.

    /. "enyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan dan keinginan serta perilaku

    yang tidak seharusnya disetujui oleh masyarakat. 9a peka terhadap perasaan orang lain

    sehingga akan menghargai perasaan orang lain meskipun kadang tidak di setujui oleh

    masyarakat.

    8. "ampu memperbaiki karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian tidak 

    disenangi dan berusaha mengubahnya. 9a mampu untuk mengintrospeksi dirinya sendiri

    8

  • 8/18/2019 BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

    9/18

    sebelum menginstrospeksi orang lain, dan mampu untuk mengubahnya menjadi lebih baik 

    agar diterima di lingkungannya.

    2.,.2. T%n%*T%n% !e"%% +%n) "e"i'iki konsep i!i ne)%$if %%'%& (

    . #eka terhadap kritik. Remaja ini sangat tidak tahan kritik yang diterimanya dan mudah

    marah atau naik pitam, hal ini berarti dilihat dari faktor yang mempengaruhi dari individu

    tersebut belum dapat mengendalikan emosinya, sehingga kritikan dianggap sebagi hal

    yang salah. &agi orang seperti ini koreksi sering dipersepsi sebagai usaha untuk 

    menjatuhkan harga dirinya. Dalam berkomunikasi orang yang memiliki konsep diri negatif 

    cenderung menghindari dialog yang terbuka, dan bersikeras mempertahankan pendapatnya

    dengan berbagai logika yang keliru.

    2. 'enderung bersikap hiperkritis. 9a selalu mengeluh, mencela atau meremehkan apapundan siapapun.

    4. 'enderung merasa tidak disenangi oleh orang lain.

    /. &ersikap pesimis terhadap kompetisi. +al ini terungkap dalam keengganannya untuk 

     bersaing dengan orang lain dalam membuat prestasi. 9a akan menganggap tidak akan

     berdaya melawan persaingan yang merugikan dirinya.

    2.,.3. Us%&% G#!# D%n O!%n) T#% D%'%" Men#n%n) Pe!ke"-%n)%n Konsep Di!i

    Re"%%

    1. Aingkungan KeluargaSituasi social-emosional dalam keluarga yang hangat dapat dilihat dari orang tua yang

    suka menonjolkan aspek-aspek positif dari remaja dan meredam kelemahan-kelemahan

    mereka, member kesempatan menyatakan diri baik dalam bentuk ide maupun hasil karya

    atau keterampilan dan memberikan penghargaan. Aingkungan keluarga seperti ini

    menjauhi sikap suka mencela, menghina apalagi menghukum remaja mereka.

    2. Aingkungan Sekolah

    Situasi sekolah yang dimaksudkan ditunjukkan oleh ada guru yang menyikapi siswa

    dengan 7a! "emberi penguatan reinforcement! dan menciptakan situasi belajar yang memberi

    kesempatan bagi siswa memperoleh penguatan.

     b! "emberikan sokongan dan menciptakan situasi yang menyebabkan keputusan atau

    kegiatan siswa tersokong atau tersetujui.

    c! Selalu berfikir positif tentang penampilan, prestasi belajar dan permasalahan

    mahasiswa.

    d! "enciptakan situasi yang memungkinkan siswa merasa sukses melalui pengalaman

     belajar yang sukses yaitu belajar dengan siswa aktif.

    e! "enghargai usaha siswa melebihi hasil, bukan memberikan penghargaan dari apa yang

     bukan hasil usaha mereka.

    9

  • 8/18/2019 BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

    10/18

    f! &erusaha mngembangkan bakat dan keterampilan siswa, sehingga mereka merasa

     berguna dan berarti.

    g! Suka menyokong dan memberikan penghargaan bukan mencela dan menyalahkan.

    h!

  • 8/18/2019 BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

    11/18

    menggambarkan dirinya sesuai dengan konteks atau situasi yang semakin terdiferensiasi.

    "isalnya remaja berusaha menggambarkan dirinya menggunakan sejumlah karakteristik 

    dalam hubungannya dengan keluarganya, atau dalam hubungannya dengan teman sebaya,

    dan bahkan dalam hubungan yang romantis dengan lawan jenisnya. Singkatnya

    dibandingkan dengan anak-anak, remaja lebih mungkin memahami bahwa dirinya

    memiliki diri-diri yang berbeda-beda differentiated selves!, sesuai dengan peran atau

    konteks tertentu.

    c. Contradictions Within the Self . Setelah remaja mendeferensiasikan dirinya ke dalam

    sejumlah peran dan dalam konteks yang berbeda-beda, maka muncullah kontradiksi antara

    diri-diri yang terdiferensiasi ini. Dalam sebuah penelitian, Susan +arter 53! meminta

    siswa kelas tujuh, sembilan dan sebelas untuk mendeskripsikan diri mereka. +arter 

    akhirnya menemukan bahwa terdapat sejumlah istilah yang kontradiktif yang digunakan

    remaja dalam mendeskripsikan dirinya seperti7 jelek dan menarik, mudah bosan dan ingin

    tahu, peduli dan tak peduli, tertutup dan suka bersenang-senang! meningkat secara

    dramatis antara kelas tujuh dan kelas sebelas, namun masih lebih tinggi bila dibandingkan

    dengan siswa kelas tujuh.

    d. The Fluctiating Self . Sifat yang kontrdiktif dalam diri remaja pada gilirannya

    memunculkan fluktuasi diri dalam berbagai situasi dan lintas waktu yang tidak 

    mengejutkan. Seorang peneliti menjelaskan sifat fluktuasi dari diri remaja tersebut dengan

    metafora 0the barometric self 1 diri barometrik!. Diri remaja akan terus memiliki ciri

    ketidakstabilan hingga masa di mana remaja berhasil membentuk tori mengenai diriny yng

    lebih utuh, dan biasanya tiak terjadi hingga masa remaja akhir, bahkan hingga masa

    dewasa awal.

    e. Real and Ideal, True and False Selves. "unculya kemampuan remaja untuk 

    mengkonstruksikan diri ideal mereka di samping diri yang sebenarnya, merupakan sesuatu

    yang membingungkan bagi remaja tersebut. Kemampuan untuk menyadari adanya

     perbedaan antara diri yang nyata real self! dengan diri yang ideal ideal self!

    menunjukkan adanya peningkatan kemampuan kognitif mereka.

  • 8/18/2019 BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

    12/18

    karena akan memberikan keseimbangan antara diri positif yang diharapkan dengan diri

    negatif yang ditakuti. Sifat dari diri positif di masa depan seperti berhasil masuk 

    universitas terkenal, dikagumi orang, sukses dalam karir! dapat mengarahkan remaja pada

    keadaan positif di masa mendatang. Sedangkan sifat dari diri negatif di masa depan

    sepert7 gagal masuk universitas negeri, menjadi pengangguran, kesepian! dapat

    diidentifikasikan sebagai hal-hal yang harus dihindari di masa mendatang.

     f. Social Comparison. Sejumlah ahli perkembangan percaya bahwa, dibandingkan dengan

    anak-anak, remaja lebih sering menggunakan social comparison perbandingan sosial!

    untuk mengevaluasi diri mereka sendiri. ?amun kesediaan remaja untuk mengakui bahwa

    mereka menggunakan perbandingan sosial untuk mengevaluasi diri mereka sendiri

    cenderung menurun pada masa remaja, karena menurut mereka perbandingan sosial itu

    tidaklah diinginkan. "enurut remaja terungkapnya motif perbandingan sosial mereka akan

    membahayakan popularitas mereka. Demikian juga informasi perbandingan sosial di masa

    remaja dapat menimbulkn kebingungan karena banyaknya kelompok referensi.

     g. SelfConscious. Karakteristik lain dari konsep diri remaja adalah bahwa remaja lebih

    sadar akan dirinya self-conscious! dibandingkan dengan anak-anak dan lebih memikirkan

    tentang pemahaman diri mereka. Remaja menjadi lebih introspeksi, yang mana hal ini

    merupakan bagian dari kesadaran diri mereka dan bagian dari eksplorasi diri. ?amun

    introspeksi tidak selalu terjadi ketika remaja berada dalam keadaan isolasi sosial. Remaja

    kadang-kadang meminta dukungan dan penjelasan dari teman-temannya, memperoleh

    opini teman-temannya mengenai definisi diri yang baru muncul.

    h. Self!rotective. "ekanisme untuk mempertahankan diri self-protective! merupakan salah

    satu aspek dari konsep diri remaja. "eskipun remaja sering menunjukkan adanya

    kebingungan dan konflik yang muncul akibat adanya usaha-usaha introspeksi untuk 

    memahami dirinya, remaja ternyata juga memiliki mekanisme untuk melindungi dan

    mengembangkan dirinya. Dlam upaya melindungi dirinya, remaja cenderung menolak 

    adanya karakteristik negatif dalam diri mereka. *ambaran diri yang positif seperti

    menarik, suka bersenang-senang, sensitif, penuh kasih sayang, ingin tahu, lebih sering

    disebutkan sebagai bagian inti dari diri remaja yang penting. Sedangkan gambaran diri

    yang negatif seperti jelak, sedang-sedang saja, depresi, egois dan gugup lebih disebutkan

    sebagai bagian pinggir.

    i. "nconscious. Konsep diri remaja melibatkan adanya pengenalan bahwa komponen yang

    tidak disadari unconscious! termasuk dalam dirinya, sama seperti komponen yang

    disadari conscious!. #engenalan seperti ini tidak muncul himgga masa remaja akhir.

    $rtinya remaja yang lebih tua yakin akan adanya aspek-aspek tertentu dari pengalaman

    12

  • 8/18/2019 BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

    13/18

  • 8/18/2019 BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

    14/18

  • 8/18/2019 BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

    15/18

    Sejumlah ahli psikologi dan pendidikan berkeyakinan bahwa konsep diri dan prestasi

     belajar mempunyai hubungan yang erat. ?yalor 62!, mengemukakan bahwa banyak 

     penelitian yang membuktikan hubungan positif yang kuat antara konsep diri dengan prestasi

     belajar di sekolah. Siswa yang memiliki konsep diri positif memperlihatkan prestasi yang

     baik di sekolah, atau siswa yang berprestasi tinggi di sekolah memiliki penilaian diri yang

    tinggi, serta menunjukkan hubungan antarpribadi yang positif pula. "ereka menentukan

    target prestasi belajar yang realistis dan mengarahkan kecemasan akademis dengan belajar 

    keras dan tekun, serta aktivitas-aktivitas mereka selalu diarahkan pada kegiatan akademis.

    "ereka juga memperlihatkan kemandirian dalam belajar, sehingga tidak tergantung kepada

    guru semata.

    Konsep diri dan prestasi belajar siswa di sekolah mempunyai hubungan yang sangat

    erat. Siswa yang berprestasi tinggi cenderung memiliki konsep diri yang berbeda dengan

    siswa yang berprestasi rendah. Siswa yang berprestasi rendah akan memandang diri mereka

    sebagai orang yang tidak mempunyai kemampuan dan kurang dapat melakukan penyesuaian

    diri yang kuat dengan siswa lain. "ereka juga cenderung memandang orang-orang di

    sekitarnya sebagai lingkungan yang tidak dapat menerimanya.

    Siswa yang memandang dirinya negatif ini, pada gilirannya akan menganggap

    keberhasilan yang dicapai bukan karena kemampuan yang dimilikinya, melainkan lebih

    mereka kebetulan atau karena faktor positif, akan menganggap keberhasilan sebagai hasil

    kerja keras dan karena faktor kemampuannya.

    2.4. Ap'ik%si Pe!ke"-%n)%n Konsep Di!i pese!$% Diik $e!&%%p Peniik%n

    .  Membuat siswa merasa mendapat duungan dari guru.

    Dalam mengembangkan konsep diri yang positif, siswa perlu mendapat dukungan

    dari guru. Dukungan guru ini dapat ditunjukkan dalam bentuk dukungan emosional

    emotional support !, seperti ungkapan empati, kepedulian, perhatian, umpan balik dan

    dapat pula dukungan berupa penghargaan esteem support !, seperti melalui ungkapan

    hormat penghargaan! positif terhadap siswa, dorongan untuk maju atau persetujuan

    dengan gagasan atau perasaan siswa dan perbandingan positif antara satu siswa dengan

    siswa lain. &entuk dukungan ini memungkinkan siswa untuk membangun perasaan

    memiliki harga diri, memiliki kemampuan atau kompeten dan berarti.

    2.  Membuat siswa merasa bertanggung !awab.

    "emberi kesempatan kepada siswa untuk membuat keputusan sendiri atas perilakunya dapat diartikan sebagai upaya guru untuk memberi tanggung jawab kepada

    15

  • 8/18/2019 BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

    16/18

    siswa.

  • 8/18/2019 BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

    17/18

    BAB III

    PENUTUP

    3.1. KESIMPULAN

    . Konsep diri merupakan gagasan tentang diri sendiri yang mencakup keyakinan,

     pandangan dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri.

    2. Dimensi utama dari konsep diri, ada tiga yaitu7 dimensi pengetahuan, dimensi

     penghargaan, dan dimensi penilaian.

    4. )aktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri remaja, yaitu usia kematangan,

     penampilan diri, nama dan julukkan, hubungan keluarga, teman-teman sebaya,

    kreativitas dan cita-cita.

    /. Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan atau herediter. Konsep diri merupakan

    faktor bentukan dari pengalaman individu selama proses perkembangan dirinya

    menjadi dewasa.

    8. Karakteristik penting dari perkembangan diri remaja adalah abstrack and idealistik,

    differentiated, contradiction within the self, 

  • 8/18/2019 BAB I.II.III PPD KELOMPOK 6.docx

    18/18

    DA5TAR PUSTAKA

    Syarif,kemali.,2=4!,#erkembangan #eserta Didik,;nimed #ress,"edan.

    http7knowledgescafe.blogspot.com2=2=makalah-konsep-diri.html

    http7www.majalahpendidikan.com2==8faktor-faktor-yang-mempengaruhi-konsep.html

    http://keynahkhunhasna.blogspot.co.id/2013/06/perkebangan!konsep!

    diri"1.htl

    http7langitjinggadipelupukmatarumahmakalah.blogspot.co.id2=/2makalah-

    konsepdiriC.html

    http://#abi.bkkbn.go.id/$ists/%rtikel/&isp'or.asp()

    *&+828,-ontentype*d+0(01003&-%%-047084595&%364423&7897

    http://.pendidikanekonoi.co/2013/04/pengertian!dan!perkebangan!konsep!diri.htl

    https7bawana.wordpress.com2==5=/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-konsep-diri

    18

    http://knowledgescafe.blogspot.com/2012/01/makalah-konsep-diri.htmlhttp://www.majalahpendidikan.com/2011/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-konsep.htmlhttp://knowledgescafe.blogspot.com/2012/01/makalah-konsep-diri.htmlhttp://www.majalahpendidikan.com/2011/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-konsep.html