BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88...

41
85 BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA A. WAKAF DI SINGAPURA 1. Sejarah Wakaf di Singapura Wakaf pertama kali yang dilakukan di Singapura pada tahun 1820. Wakaf pertama ini adalah wakaf masjid Omar Kampung Melaka. Wakaf ini diwakafkan oleh Omar Ali Aljunied pedagang dari Indonesia yang asalnya dari Yaman. Omar Ali juga mewakafkan masjid Bencoleen dan properti lainnya untuk mendukung itu (www.muis.gov.sg, diakses 16 Februari 2015). Pada abad ke-19 wakaf di Singapura telah banyak terjadi dan dilakukan oleh para saudagar (pedagang) dari Yaman. Para saudagar dari Yaman telah membawa tradisi wakaf bagi orang yang kaya dari tanah kelahiran mereka. Selanjutnya semakin terbukti wakaf di Singapura dengan kedatangan para pedagang dari India. Mereka memulai wakaf dengan membangun masjid Jamae tahun 1820, selanjutnya wakaf Ahna Ally Mohammad Kassim. Total wakaf yang dilakukan oleh muslim India berjumlah 14. Selain dari para pedagang India dan Arab, perkembangan wakaf pun ikut diramaikan oleh pedagang keturunan Bugis dari Indonesia. (www.muis.gov.sg, diakses 16 Februari 2015). Sebagian besar wakaf diciptakan pada masa awal migrasi muslim yaitu pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Setelah itu tidak ada lagi wakaf baru, karena alasan berikut (Shamsiah, 2010:144):

Transcript of BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88...

Page 1: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

85

BAB III

WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA

A. WAKAF DI SINGAPURA

1. Sejarah Wakaf di Singapura

Wakaf pertama kali yang dilakukan di Singapura pada tahun 1820.

Wakaf pertama ini adalah wakaf masjid Omar Kampung Melaka. Wakaf ini

diwakafkan oleh Omar Ali Aljunied pedagang dari Indonesia yang asalnya dari

Yaman. Omar Ali juga mewakafkan masjid Bencoleen dan properti lainnya

untuk mendukung itu (www.muis.gov.sg, diakses 16 Februari 2015).

Pada abad ke-19 wakaf di Singapura telah banyak terjadi dan dilakukan

oleh para saudagar (pedagang) dari Yaman. Para saudagar dari Yaman telah

membawa tradisi wakaf bagi orang yang kaya dari tanah kelahiran mereka.

Selanjutnya semakin terbukti wakaf di Singapura dengan kedatangan para

pedagang dari India. Mereka memulai wakaf dengan membangun masjid

Jamae tahun 1820, selanjutnya wakaf Ahna Ally Mohammad Kassim. Total

wakaf yang dilakukan oleh muslim India berjumlah 14. Selain dari para

pedagang India dan Arab, perkembangan wakaf pun ikut diramaikan oleh

pedagang keturunan Bugis dari Indonesia. (www.muis.gov.sg, diakses 16

Februari 2015).

Sebagian besar wakaf diciptakan pada masa awal migrasi muslim yaitu

pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Setelah itu tidak ada lagi wakaf baru,

karena alasan berikut (Shamsiah, 2010:144):

Page 2: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

86

a. Kurangnya informasi pada penciptaan wakaf yang tidak

dipromosikan secara agresif.

b. Harga properti meningkat di luar kemampuan kebanyakan muslim

Singapura untuk mewariskan properti sebagai wakaf.

c. Ada banyak bentuk lain dari sumbangan agresif yang ditargetkan

pada umat Islam di Singapura seperti madrasah, masjid dan

organisasi amal lainnya.

d. Karena semua wakaf dipegang oleh Majlis atau dibolehkan dikelola

sendiri tanpa campur tangan otoritas melalui wali yang ditunjuk.

Semua wakaf di Singapura terdaftar di MUIS. Berdasarkan data wakaf

di Singapura sebanyak 101 wakaf. 68 wakaf dikelola oleh MUIS, selebihnya-

sebanyak 33 wakaf- dikelola oleh wali lain (www.muis.gov.sg, diakses 16

Februari 2015).

2. Definisi dan Jenis Wakaf di Singapura

Definisi wakaf yang dirumuskan dalam Bagian I, pasal 2 AMLA

adalah: “Wakaf adalah pengabdian yang permanen dari seorang muslim dalam

bentuk benda bergerak atau tidak bergerak dengan berbagai tujuan yang diakui

oleh hukum Islam sebagai bentuk ibadah, kesalehan, dan kedermawanan”

(AMLA, Pasal 2).

Jenis wakaf di Singapura, sebagaimana halnya pembagian secara umum

wakaf, dibagi menjadi dua, yaitu „Wakaf Am‟ dan „Wakaf Khas‟. “Wakaf am

berarti mendedikasikan modal dan pendapatan properti untuk tujuan ibadah,

kesalehan dan amal (derma) yang diakui oleh hukum Islam dan properti

Page 3: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

87

didedikasikan.” Sedangkan “Wakaf Khas berarti dedikasi selamanya modal

dan pendapatan properti untuk tujuan ibadah, kesalehan dan amal (derma) yang

diakui oleh hukum Islam, pendapatan dari properti yang disalurkan kepada

orang atau tujuan tertentu dalam wakaf, dan properti yang didedikasikan.”

(AMLA, Pasal 2).

B. PENGATURAN WAKAF DI SINGAPURA

Sebelum munculnya AMLA, seluruh wakaf yang ada diatur dalam

Dewan Penyokong Bagi Pemeluk Islam dan Hindu (the Muhammaedan and

Hindu Endowments Ordinance) yang diundangkan sejak tanggal 8 September

1905 (Shamsiah, 2010:82). Setelah disahkannya AMLA pada tanggal 1 Juli

1968, otoritas pengelolaan dan adminsitrasi wakaf di Singapura beralih

menjadi di bawah kendali MUIS (AMLA, BAB IV Pasal 58).

Namun di awal tidak semua wakaf terdaftar dan dapat dikelola oleh

MUIS, karena ada juga wali wakaf yang mengelolanya secara pribadi. Hal ini

berdampak pada manajemen yang buruk, dan kasus salah urus seperti

banyaknya tanah atau bangunan wakaf yang dijual oleh wali wakif tanpa

sepengetahuan MUIS (Shamsiah, 2010: 82). Berkaitan dengan hal tersebut,

diidentifikasi adanya kelemahan-kelemahan dalam adminsitrasi wakaf:

1. Wali yang ditunjuk oleh wakif tidak berkoordinasi dengan Majlis.

2. Tidak melaporkan mekanisme, misalnya wali menentukan harta wakaf

tanpa sepengetahuan dan izin Majlis.

Dalam rangka memperbaiki keadaan tersebut, AMLA diamandemen dan

menegaskan kembali bahwasannya seluruh aset wakaf yang berada di

Page 4: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

88

Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan

keberadaan aset wakaf (AMLA, Bab IV Pasal 64).

Ketentuan atau peraturan yang mengatur hal ihwal umat Islam di

Singapura adalah Administration of Muslim Law Act atau disingkat dengan

AMLA. AMLA terdiri dari 10 (sepuluh) BAB dan 146 (seratus empat puluh

enam) pasal. AMLA diundangkan melalui Undang-Undang Nomor 27 tahun

1966. Adapun pemberlakuannya secara efektif pada tanggal 1 Juli 1968.

AMLA telah beberapa kali mengalami perubahan (amandemen). Perubahan

(amandemen) tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:

Tabel 1: Perubahan (Amandemen) AMLA

No. Nomor Undang-Undang Tanggal

diundangkan

Tanggal

Pemberlakuan

1. Undang-Undang Nomor 3

tahun 1973

14 Juli 1973 24 Agustus 1973

2. Undang-Undang Nomor 31

tahun 1975

1 Agustus 1975 1 Oktober 1975

3. Undang-Undang Nomor 31

tahun 1984

3 Agustus 1984 1 Oktober 1975

4. Undang-Undang Nomor 14

tahun 1990

15 Juli 1990 1 Oktober 1990

5. Undang-Undang Nomor 20

tahun 1999

21 April 1999 1 Agustus 1999

6. Undang-Undang Nomor 35

tahun 2005

16 Agustus 2005 19 Maret 2007

7. Undang-Undang Nomor 29

tahun 2008

16 September

2008

2 Januari 2009

Pengaturan tentang wakaf secara general diatur dalam AMLA pasal

57 sampai dengan pasal 64, sebagaimana dikemukakan oleh Walshalafah

(Wawancara: 21 Februari 2012). Sedangkan berkaitan dengan aturan-aturan

teknisnya, maka MUIS yang menetapkannya demikian pula melalui mufti

Page 5: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

89

berupa fatwa. Berkaitan dengan wakaf, MUIS berfungsi sebagai pembuat

regulasi (regulator) sekaligus pengontrol pengelolaan wakaf. Dalam AMLA

(Pasal 64 ayat 12) dinyatakan:

(12) Majlis, dengan rekomendasi resmi Kementerian, membuat aturan-aturan

untuk menyediakan:

a. persiapan keterangan tahunan mengenai rekening, laporan dan

penerimaan oleh para mutawalli wakaf dan penyerahannya kepada

Majlis;

b. pembayaran atas biaya-biaya inspeksi, dan intisari dari, registrasi

wakaf; dan

c. secara umum memberikan efek sepenuhnya atau mengejawantahkan

tujuan-tujuan dari bagian ini.

Berdasarkan Administrasion of Muslim Law Act (AMLA: Pasal 64

ayat 1) setiap wakaf, apakah yang dibuat sebelum atau sesudah 1 Juli 1968

akan didaftarkan pada kantor Majelis. Sedangkan pelaksanaan pendaftaran

wakaf dilakukan oleh mutawwali wakaf (AMLA: Pasal 64 ayat 2). Adapun

tata cara dan ketentuan pendaftaran wakaf adalah sebagai berikut (AMLA:

Pasal 64 ayat 3-8):

(3) Aplikasi pendaftaran akan dilakukan dalam bentuk dan cara sebagaimana

Majelis syaratkan dan terdiri dari beberapa rincian sebagai berikut:

a. Pendeskripsian properti-properti wakaf dianggap cukup untuk

mengidentifikasi properti-properti;

b. total income tahunan dari properti-properti wakaf;

Page 6: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

90

c. jumlah tarif dan pajak tahunan dibayarkan sesuai dengan properti-

properti wakaf;

d. Estimasi pengeluaran tahunan yang diadakan dalam realisasi income

dari properti-properti wakaf;

e. Jumlah tersebut diatur dari wakaf untuk:

1) Gaji mutawalli dan biaya hidup bagi para individu-individu;

2) Tujuan-tujuan yang murni keagamaan

3) tujuan-tujuan sosial; dan

4) tujuan-tujuan suci lainnya; dan

5) setiap rincian-rincian lain disyaratkan oleh Majelis.

(4) setiap aplikasi pendaftaran disertai dengan salinan dokumen wakaf, atau

jika tidak ada dokumen seperti itu dieksekusi atau salinan karena itu tidak

bisa diperoleh, harus berisi salinan lengkap, sejauh semua itu diketahui

oleh pendaftar, asal-usulnya, sifat dan objek wakafnya.

(5) majelis mensyaratkan pendaftar untuk menyediakan rincian-rincian lebih

lanjut atau informasi yang Majlis anggap diperlukan.

(6) mengenai tanda penerimaan pendaftaran, Majelis, sebelum pendaftaran

wakaf, melakukan investigasi apakah sesuai dengan kenyataan dan

keabsahan pelaksanaananya dan kebenaran setiap rincian dalam

pelaksanaan pendaftaran.

(7) Ketika aplikasi pendaftaran dilakukan oleh setiap orang selain orang yang

mengelola properti wakaf, Majelis, sebelum mendaftarkan wakaf, memberi

catatan mengenai aplikasi tersebut kepada orang yang mengelola properti

Page 7: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

91

wakaf dan akan menginformasikan kepadanya jika yang bersangkutan

ingin mengetahuinya.

(8) dalam kasus wakaf yang dibuat sebelum 1 Agustus 1999, setiap aplikasi

pendaftaran dilakukan dalam jangka waktu 6 bulan dari tanggal tersebut;

dan dalam kasus wakaf-wakaf yang dibuat setelah tanggal itu, dalam

jangka waktu 6 bulan dari tanggal penetapan wakafnya.

Berdasarkan ketentuan tersebut maka dapat dinyatakan bahwa untuk

pendaftaran wakaf yang melakukannya adalah mutawwali (pengelola wakaf).

Untuk melakukan pendaftaran wakaf, maka mutawwali harus medeskripsikan

kondisi wakaf, total pendapatan tahunan dari hasil kelolaan wakaf, estimasi

pengeluaran tahunan, gaji mutawwali, serta dokumen-dokumen sebagai bukti

aset wakaf yang dikelola. Setelah mutawwali melakukan aplikasi pendaftaran

disertai dengan syarat-syarat dan dokumen yang harus dilampirkan, maka

kemudian Majlis melakukan investigasi (cross check) ke lapangan untuk

melihat kesesuaian antara dokumen yang disertakan dengan kondisi aset wakaf

secara faktual.

Majlis melakukan pencatatan dan dokumentasi wakaf, bahkan dalam

hal ini termasuk dalam bentuk elektronik komputer. Hal ini sebagaimana

termuat dalam AMLA (Pasal 64 ayat 9-10):

(9) Majlis akan menjaga catatan wakaf-wakaf dalam cara yang Majelis anggap

sesuai, termasuk dalam bentuk elektronik di komputer, di mana akan

dimasukkan rincian-rincian tersebut di mana Majlis akan tentukan dari

waktu ke waktu.

Page 8: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

92

(10) Majelis sendiri membuat wakaf terdaftar atau menerima daftar wakaf

setiap waktu.

Demikian pula disebutkan dalam pasal lain (AMLA: Pasal 62 ayat 5):

(5) Semua instrumen yang menetapkan, menjadi bukti atau membawahi

setiap wakaf atau wakaf ‘amm, bersama dengan setiap dokumen atau

jaminan-jaminan lain berkait ke sana, akan dioperasikan dan disimpan oleh

Majlis.

Sedangkan bagi mutawwali yang gagal/tidak melakukan pendaftaran

wakaf, atau memberikan keterangan/informasi yang tidak benar, tidak

mengizinkan inspeksi atas properti-properti wakaf, maka dikategorikan sebagai

tindakan pidana dan dapat diberikan sanksi pidana berupa denda tidak melebihi

$5000 atau penjara tidak melebihi 12 bulan atau keduanya. Hal tersebut

sebagai tertuang dalam AMLA (Pasal 64 ayat 11):

(11) Setiap mutawalli wakaf yang gagal untuk:

a. aplikasi registrasi wakaf;

b. membuat keterangan atas rincian sebagaimana disyaratkan di bawah

bagian ini;

c. menyediakan informasi atau rincian-rincian sebagaimana disyaratkan

oleh Majlis;

d. mengizinkan inspeksi atas properti-properti wakaf, rekening, rekaman-

rekaman atau kontrak-kontrak dan dokumen-dokumen berkait dengan

wakaf;

Page 9: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

93

e. mengantarkan kepemilikan setiap properti wakaf, jika diminta oleh

Majlis;

f. melaksanakan perintah-perintah Majlis; atau

g. melakukan setiap tindakan lain yang secara legal disyaratkan untuk

dilakukan atau berdasarkan bagian ini, akan dianggap bersalah atas

kejahatan dan akan mendapatkan denda tidak melebihi $5000 atau penjara

untuk waktu tidak melebihi 12 bulan atau keduanya dan, dalam kasus

pembelaan yang sedang berlangsung, untuk denda lebih lanjut yang tidak

melebihi $50 untuk setiap harinya atau sebagiannya yang dalam jangka

waktu itu tindak kejahatan berlangsung setelah vonis.

Berkaitan dengan pendaftaran aset-aset wakaf di Singapura, maka

menurut Walshalafah (Wawancara: 21 Februari 2012) semua wakaf telah

terdaftar di MUIS. Demikian pula yang dikemukakan oleh Shamsiah Abdul

Karim, semua wakaf telah tercatat di MUIS (Sudewo:32). Walaupun di awal

menurut Harrif Hambali (wawancara: 22 Februari 2012), kewajiban melakukan

pendaftaran wakaf mendapat tentangan dari umat Islam, terutama wakaf ahli,

akan tetapi setelah dilakukan sosialisasi dan diberikan pemahaman tujuan

dilakukannya registrasi, maka kemudian seluruh aset-aset wakaf di Singapura

telah terdaftar di MUIS. Tentangan yang dilakukan terhadap kewajiban

melakukan pendaftaran aset wakaf, karena menurut Fariz (wawancara: 28

Februari 2012), ada kecenderungan MUIS akan mengambil alih wakaf ahli.

Lebih lanjut ia menyatakan bahwa wakaf ahli yang dikelola oleh mereka

adalah wakaf kakeknya yang hasilnya diperuntukkan bagi ahli waris. Sehingga

Page 10: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

94

menurutnya wajar jika kami menentang, karena wakaf kakek mereka adalah

wakaf ahli bukan wakaf khairi.

Wakaf-wakaf di Singapura diberikan sertifikat wakaf (bukti wakaf) dan

dinamakan sesuai dengan nama wakifnya. Seperti wakaf Masjid Kasim, karena

yang mewakafkan Kasim. Namun demikian tidak seluruhnya dinamakan sesuai

dengan nama wakifnya.

Sedangkan dukungan ulama dalam pengembangan aset wakaf di

Singapura sangat terlihat dalam keterlibatan MUIS. Melalui Dewan MUIS

(termasuk Mufti di dalamnya) selalu memberikan respon dan legitimasi syar‟i

yang diperlukan. Dalam hal ini paling tidak ada 14 (empat belas) fatwa MUIS

yang berkaitan dengan wakaf (www.MUIS.gov.sg).

Memperhatikan fatwa-fatwa komisi Fatwa MUIS, maka dapat terlihat

adanya respon dan legitimasi syariah dalam pengembangan harta wakaf. Hal

ini paling tidak dapat terlihat pada fatwa no. 1, 4, 5, 6, 8, 9, 13. Pada fatwa no.

1 berkaitan dengan kebolehan MUIS untuk membangun kembali aset-aset

wakaf demi menjaga tujuan wakaf, yaitu melestarikan manfaatnya. Pada fatwa

no. 4, ditegaskan bahwa dalam rangka membangun kembali aset-aset wakaf

yang sebelumnya hasilnya sedikit, tidak dianggap salah jika untuk sementara

waktu (saat pembangunan sedang berjalan) manfaat wakaf untuk sementara

waktu juga terhenti. Fatwa no. 5, kebolehan menjual harta wakaf dikarenakan

sebab-sebab yang tidak dapat dielakkan, dengan keharusan digantikan yang

sejenis, jika jenisnya tidak dapat dilaksanakan, maka bolehlah digunakan untuk

jenis wakaf yang lain. Fatwa no. 6, kebolehan berutang untuk membangun

Page 11: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

95

harta wakaf dan kebolehan menggunakan hasil wakaf untuk membayar utang

tersebut. Bahkan pada fatwa no. 8, ditegaskan bolehnya ada tambahan dalam

mengembalikan pinjaman yang digunakan untuk membangun aset wakaf.

Dalam hal ini dinyatakan itu adalah suatu hal yang wajar dan bukan dianggap

bunga, akan tetapi dianggap sebagai ungkapan terimakasih/penghargaan atas

pinjaman yang diberikan. Fatwa no. 9, dinyatakan kebolehan untuk

menyewakan aset wakaf dalam jangka waktu yang sangat panjang, semisal 99

tahun. Fatwa no. 13, menyatakan kebolehan menjual barang-barang masjid jika

tidak digunakan (dikarenakan rusak atau berlebihan), dan hasilnya digunakan

untuk masjid tersebut atau kemaslahatan lainnya.

Sedangkan fatwa yang kurang merespon perkembangan fikih wakaf

adalah fatwa no. 11, di mana fatwa tersebut menyatakan bahwa wakaf

sementara (semisal untuk jangka waktu 20 tahun) tidak diperbolehkan. Tidak

dibolehkannya wakaf yang sedemikian dikarenakan prinsip wakaf adalah

kekal, sehingga tidak boleh wakaf untuk jangka waktu tertentu.

Akan tetapi jika kita kalkulasikan secara keseluruhan fatwa tersebut,

maka kita bisa menyimpulkan bahwa ulama di Singapura, melalui Mufti dan

MUIS memberikan dukungan yang sangat baik dalam pengembangan wakaf

produktif. Dengan adanya dukungan yang sangat baik ini, maka muncul upaya-

upaya yang kreatif dan inovatif dalam pengembangan wakaf produktif. Upaya-

upaya tersebut dapat terlihat melalui sistem pendanaan yang telah dilakukan,

seperti istibdal, sewa jangka panjang, penjualan properti wakaf yang telah ada,

pembiayaan eksternal-keberanian melakukan obligasi musyarakah (sukuk).

Page 12: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

96

Berkaitan dengan ini ditegaskan oleh Shamsiah (2008), MUIS mampu

mengembangkan harta wakaf produktif secara maksimal dikarenakan salah

satunya adalah adanya fatwa yang progresif.

C. LEMBAGA PENGELOLA WAKAF DI SINGAPURA

Umat Islam di Singapura memiliki kebebasan dalam menjalankan

ajaran Islam. Termasuk dalam hal pelaksanaan wakaf sebagai bentuk lain dari

amal ibadah maliyah (berkaitan dengan harta) bagi umat Islam di Singapura.

Kegiatan-kegiatan keagamaan umat Islam di Singapura lebih lanjut didukung

melalui Undang-Undang Administrasi Hukum Muslim.1

Sebelum munculnya AMLA, seluruh wakaf yang ada diatur dalam

Dewan Penyokong Bagi Pemeluk Islam dan Hindu (the Muhammaedan and

Hindu Endowments Ordinance) yang diundangkan sejak tanggal 8 September

1905 (Shamsiah, 2010:82). Setelah disahkannya AMLA pada tanggal 1 Juli

1968, otoritas pengelolaan dan adminsitrasi wakaf di Singapura beralih

menjadi di bawah kendali MUIS (AMLA, BAB IV Pasal 58).

Namun di awal tidak semua wakaf terdaftar dan dapat dikelola oleh

MUIS, karena ada juga wali wakaf yang mengelolanya secara pribadi. Hal ini

berdampak pada manajemen yang buruk, dan kasus salah urus seperti

banyaknya tanah atau bangunan wakaf yang dijual oleh wali wakif tanpa

sepengetahuan MUIS (Shamsiah, 2010: 82). Pada tahun 1995 dalam rangka

memperbaiki keadaan tersebut, AMLA diamandemen dan menegaskan kembali

bahwasannya seluruh aset wakaf yang berada di Singapura wajib terdaftar dan

1 Dalam bahasa Inggris disebut dengan Administration of Muslim Law Act (AMLA).

Page 13: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

97

dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset wakaf (AMLA, Bab

IV Pasal 64).

Semua wakaf di bawah pengawasan Majlis Ugama Islam Singapura

(MUIS). MUIS berada di bawah koordinasi Kementerian Pembangunan

Masyarakat, Pemuda dan Olahraga. Merupakan Menteri yang

bertanggungjawab atas perkara umat Islam. Wakaf berada di bawah koordinasi

unit strategi dan wakaf (Wawancara, Walshalafa: 21 Februari 2012).

Membicarakan lembaga pengelola wakaf di Singapura maka yang

dipaparkan adalah Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) dan Wakaf Real

Estate Singapura (WAREES).

1. Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS)

a. Sejarah Berdirinya MUIS

Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) adalah lembaga/dewan bagi

agama Islam di Singapura, disebut juga dengan “The Islamic Religious Council

of Singapore. Keberadaan MUIS sejak tahun 1968, yaitu sejak adanya the

Administration of Muslim Law Act (AMLA) (www.muis.gov.sg, diakses 16

Februari 2015). AMLA merupakan ketentuan atau hukum Islam yang berlaku

bagi umat Islam di Singapura.

b. Struktur dan Kepengurusan MUIS

Berdasarkan ketentuan AMLA Pasal 7 ayat (1), Majelis terdiri dari:

1). Seorang Presiden;

2). Seorang Wakil Presiden;

3). Mufti

Page 14: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

98

4). Tidak lebih 7 (tujuh) orang anggota yang direkomendasikan oleh

Menteri;

5). Tidak kurang 7 (tujuh) orang anggota yang dinominasikan oleh

organisasi Islam2 yang didaftarkan oleh Presiden MUIS.

Dalam Pasal 7 ayat (2) dinyatakan: “(2) Daftar calon yang akan

diajukan oleh Presiden3 kepada Presiden Singapura dalam ayat (1) (e) terdiri

dari orang yang diusulkan oleh masyarakat sesuai dengan tujuan MAJLIS.”

(AMLA, Pasal 7 ayat 2). Sedangkan masa bakti kepengurusan MUIS adalah 3

(tiga) tahun, dikecualikan dalam hal ini adalah Mufti. Adapun syarat-syarat

untuk dapat diangkat sebagai pengurus MUIS adalah: warga negara Singapura,

usia di atas 25 tahun, dan muslim (AMLA Pasal 7 ayat 3-5).

Struktur dari MUIS adalah sebagai berikut (http://www.muis.gov.sg,

diakses 16 Februari 2015):

2 Tidak kurang dari sepuluh organisasi muslim di Singapura, di antaranya adalah:

Assosiation of Muslim Professionals (AMP), Kesatuan Guru-Guru Melayu Singapura (KGMS),

Muslim Converts Assosiation (Darul Arqam), Muhammadiyah, Muslim Missionary Soceity

Singapore (Jamiyah), Council for the Development of Singapura Muslim Community

(MENDAKI), National University Singapore (NUS) Muslim Society, Perdaus (Persatuan Dai dan

Ulama Singapura), Singapore Religious Teachers Association (Pergas), Mercy Relief (Center for

Humanitarian), International Assembly of Islamic Studies (IMPIAN), dan Lembaga Pendidikan

Al-Quran Singapura (LPQS). 3 Yang dimaksudkan adalah Presiden MUIS.

Page 15: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

99

Gambar 1: Struktur MUIS

Pengurusan dan pengembangan harta wakaf berada di bawah asset

cluster, yang mempunyai empat bagian, yaitu finance, halal certification, haj

services, serta zakat & wakaf.

c. Visi dan Misi MUIS

MUIS memiliki visi: “Menjadi sebuah organisasi yang memiliki

kredibilitas tinggi, agama dan intelektual yang kuat, dukungan yang luas dan

sangat efektif dalam mengelola isu-isu yang berhubungan dengan Islam.”

Sedangkan misinya adalah: “Untuk memperluas dan memperdalam

pemahaman dan pengamalan umat Islam, bersamaan peningkatan

kesejahteraan bangsa.” (www.muis.gov.sg, diakses 16 Februari 2015).

Page 16: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

100

d. Fungsi dan Peran MUIS

Dalam Pasal 3 ayat (2) (AMLA: Bagian II), disebutkan fungsi dan

tugas MUIS:

1). Untuk memberikan nasihat kepada Presiden Singapura dalam hal yang

berkaitan dengan agama Islam di Singapura;

2). Untuk mengelola hal yang berkaitan dengan agama Islam dan muslim di

Singapura termasuk segala hal yang berkaitan dengan haji atau sertifikasi

halal;

3). Untuk mengelola semua wakaf dan dana-dana yang diperuntukkan bagi

kepentingan umat Islam menurut hukum tertulis atau kepercayaan muslim;

4). Untuk mengelola dana zakat maal maupun zakat fitrah dan dana-dana

dermawan lainnya untuk memberikan dukungan dan pengembangan

agama Islam atau untuk kepentingan umat Islam sesuai dengan undang-

undang ini;

5). Untuk mengelola semua masjid dan sekolah Islam di Singapura; dan

6). Untuk melaksanakan fungsi-fungsi lain seperti tugas yang diberikan pada

Majlis berdasarkan undang-undang ini atau hukum tertulis lainnya.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut, MUIS menjadi

sebuah perusahaan (AMLA, Bagian II: Pasal 4): Menjadi badan hukum dengan

nama Majelis Ugama Islam Singapura, adanya pergantian pengurus dan

memiliki cap (stempel) perusahaan. Sebagai sebuah perusahaan yang berbadan

hukum, maka (AMLA, Bagian II: Pasal 5): (1) Majlis dapat menuntut dan

dituntut atas nama perusahaan; (2) Majlis dimungkinkan melakukan (a)

Page 17: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

101

kontrak, (b) pembelian, memiliki benda bergerak dan tidak bergerak, (c)

mendirikan bangunan apapun pada properti (tanah) yang dimiliki, (d) tunduk

pada hukum tertulis, (e) memberikan layanan dan jasa konsultasi dan (f)

menetapkan biaya-biaya atau komisi atas setiap layanan atau produk yang

disediakan Majlis; (3) Majlis memiliki kuasa untuk bertindak sebagai

eksekutor surat wasiat atau sebagai pengelola dari harta muslim yang

meninggal yang memberikan kepercayaan kepada Majlis; (4) Majlis

dimungkinkan, dengan persetujuan Menteri, berpartisipasi dalam pembentukan

perusahaan apapun, atau masuk dalam join ventura atau kemitraan untuk

melaksanakan salah satu tujuan Undang-Undang ini; (5) Majlis dapat

melakukan tindakan-tindakan lain yang bersifat isidentil atau diperlukan untuk

pelaksanaan fungsi dan tugasnya berdasarkan Undang-undang ini.

2. WAKAF REAL ESTATE (WAREES) SINGAPURA

WAREES didirikan pada tanggan 26 September 2001, mulai beroperasi

pada bulan Januari 2002. Sejak berdirinya, WAREES telah memberi pengaruh

luas dan meninggalkan bekas nyata dalam bidang real estate. Mengembangkan

area khusus dalam pengelolaan property dan aset dana perwalian Muslim

(muslim trust) dan baitulmal (Islamic Treasury or General Fund). WAREES

telah berhasil berevolusi dan sekarang menyediakan berbagai pelayanan

khususnya berkait di bidang konstruksi dan real estate. Warees secara strategis

sedang memosisikan dirinya sebagai penyedia layanan real estate yang lengkap

dalam skala regional dan global (www.warees.com, diakses 15 Februari 2015).

Page 18: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

102

WAREES memiliki visi: “Menjadi perusahaan real estate yang

dirasakan (keberadaan/manfaatnya) oleh masyarakat.” Sedangkan misinya

adalah: “Menyediakan pelayanan real estate yang memberikan nilai tambah.”

Aktivitas-aktivitas utama Perusahaan ini, atau ruang lingkup layanan

meliputi (www.warees.com, diakses 15 Februari 2015):

a. Manajemen proyek

1). Pengelola untuk semua proyek MUIS;

2). Bertanggungjawab untuk desain pembangunan, kontrak, proyek,

pembiayaan dan kontrol biaya;

3). Menangani lebih dari 10 proyek pada satu waktu.

b. Pengembangan dan upgrade lahan atau properti

1). Agen pengelola semua properti MUIS;

2). Mengelola 69 masjid dan lebih dari 150 unit wakaf/harta baitul mal.

c. Pengelolaan leasing

d. Membeli, menjual dan mengakuisisi property-properti

e. Mengelola dan memelihara fasilitas-fasilitas properti

f. Mendesain dan membangun masjid-masjid, lembaga pendidikan dan

properti-properti komersial.

g. Pembangunan dan pengelolaan, penasihat dan konsultan proyek di bidang

real estate

Bagian dari portfolio WAREES adalah pengelolaan aset-aset berharga

wakaf dan Baitulmal lebih dari $250 juta yang terdiri dari bangunan-bangunan

keagamaan, komersial, tempat tinggal dan pendidikan. WAREES telah berhasil

Page 19: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

103

menjadikan sejumlah asset yang bernilai rendah menjadi asset yang

menghasilkan pendapatan tinggi yang memberikan keuntungan-keuntungan

yang lebih tinggi bagi para ahli waris Dana Perwalian. WAREES juga secara

langsung memegang aset-aset MUIS untuk tujuan investasi dan

pengembangan.

WAREES bekerjasama membangun perusahaan tersebut menjadi salah

satu pemain berpengaruh di bidang properti dan akhirnya menjadi perusahaan

di bidang real estate yang memiliki posisi penting. Lembaga saat ini sedang

berusaha melampaui portfolio MUIS secara lokal dan menjangkau luar negeri.

Tidak seperti perusahaan real estate lain, WAREES memiliki misi sosial dan

secara konsisten telah mendonasikan banyak dari keuntungan yang

diperolehnya untuk pendidikan dan membantu pihak-pihak yang

membutuhkan.

Adapun struktur WAREES adalah sebagai berikut (www.warees.com,

diakses 15 Februari 2015):

Gambar 2: Struktur WAREES

Board of Directors

WAREES Investments

WAREES

Land

WAREES

Halal

WAREES

Managements

Lease

Management

IT & Corporate

Support

Facilities

Management

Project

Management

Page 20: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

104

Berkaitan dengan peran MUIS dan WAREES, maka telah dipisahkan

secara jelas antara keduanya sebagai berikut (Shamsiah: 2008):

Tabel 2. Pemisahan Peran MUIS dan WAREES

MUIS WAREES

Kewajiban-kewajiban agama

Fungsi Regulasi

Fungsi komersil (Investasi Harta

Wakaf)

Penjabaran peran tersebut sebagai berikut (Shamsiyah:2008):

Kewajiban-kewajiban agama (MUIS):

a. Perlindungan dan pelestarian aset;

b. Pelaksanaan keinginan wakif;

c. Pengumpulan keuntungan;

d. Pembayaran/penyaluran kepada penerima.

Fungsi regulasi (MUIS):

a. Pengamanan rekaman/dokumentasi;

b. Tanggung jawab akunting dan audit;

c. Pemilihan mutawwali;

d. Administrasi dan pengelolaan benda wakaf.

Fungsi komersil (WAREES):

a. Manajemen proyek;

b. Manajemen properti;

c. Manajemen sewa;

d. Investasi dan pengembangan.

Page 21: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

105

Berkaitan dengan pemisahan peran tersebut, maka manfaatnya adalah

(Shamsiah: 2008):

a. Membuat MUIS mampu fokus kepada fungsi utama dan terpisah dari

aktivitas bisnis dan komersil.

b. Meningkatkan fleksibilitas, efektivitas dan efisiensi.

c. Menyediakan pengawas langsung terhadap resiko komersil.

d. Meningkatkan profitabilitas (kemampuan dalam meraih keuntungan).

Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) memiliki tanggung jawab:

a. Mengatur dan mengelola properti-properti wakaf;

b. Secara efisien mengelola dana-dana wakaf;

c. Memaksimalkan potensi properti-properti wakaf untuk kemanfaatan ahli

waris dan masyarakat muslim.

Sedangkan peran MUIS dalam pengembangan wakaf di Singapura

adalah:

a. Untuk melanjutkan pembangunan kembali semua properti wakaf dalam

portofolio-nya

b. Untuk menjamin pertumbuhan dan diversifikasi aset-aset wakaf

c. Untuk memaksimalkan potensi properti-properti wakaf

d. Untuk mengelola dana-dana wakaf secara efisien dan efektif

e. Untuk membangun pemahaman bahwa wakaf adalah formula yang

menjadi model untuk mengeluarkan sedekah.

f. Untuk menghubungkan hasil-hasilnya bagi pembangunan masyarakat.

Page 22: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

106

WAREES memiliki ruang lingkup layanan:

a. Manajemen proyek.

1). Pengelola untuk semua proyek MUIS.

2). Bertanggung jawab untuk pembangunan desain, kontrak, proyek,

pembiayaan dan kontrol harga.

3). Menangani lebih dari 10 proyek pada satu waktu.

b. Manajemen dan perawatan properti

1). Mengelola agen semua properti.

2). Mengelola 69 masjid dan lebih dari 150 unit wsksf/harta baitul mal.

c. Manajemen sewa.

1). Penjualan dan penyewaan semua properti MUIS.

2). Permasalahan-permasalahan sewa.

3). Koleksi/daftar sewa.

d. Pengembangan dan investasi real estate.

1). Investasi atau pembelian gedung.

2). Pengembangan penjaga.

3). Permintaan dan penyusunan penawaran properti.

e. Membangun dan mendesain masjid.

Dalam pengembangan wakaf, WAREES memiliki metode:

a. Memastikan kerangka hukum yang tepat.

b. Memastikan sistem Akunting/keuangan dan administratif di tempat.

c. Memastikan daftar wakaf.

Page 23: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

107

d. Mengumpulkan tim yang berkualitas terdiri dari perencana dan praktisi

(pakar eksternal jika diperlukan).

e. Menjelaskan permasalahan berkaitan dengan agama.

f. Mengadakan portofolio audit/penilaian/studi kelayakan dan draf master

plan.

g. Mengerjakan komitmen finansial.

h. Bertindak.

Sedangkan prinsip-prinsip dalam pengembangan wakaf adalah:

a. Tidak ada resiko untuk wakaf (tanah) yaitu tidak adanya hipotek.

b. Pembiayaan yang sesuai syariah.

c. Penggunaan yang sesuai dengan syariah.

d. Keberlangsungan secara ekonomi dan nilai serta hasil (pendapatan) yang

meningkat dari wakaf.

e. Manfaat yang berkesinambungan untuk para penerima wakaf.

f. Simpel/Mudah.

D. PRODUKTIVITAS PENGELOLAAN WAKAF DI SINGAPURA

Pengembangan aset wakaf, memberikan pilihan bagi nazhir dengan

menanggung resiko tinggi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, ataukah

cukup dengan resiko rendah dan hasil rendah. Hal ini sesuai dengan teori investasi

“High risk higt return, low risk low return” (Yaumidin, 2008: 332). Nazhir wakaf

beruntung jika semua properti terletak di wilayah yang strategis. Namun beberapa

properti wakaf tidak demikian, terletak di wilayah yang kurang strategis, sehingga

kurang sesuai antara pemasukan dan kebutuhan dalam memelihara dan menutupi

Page 24: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

108

biaya operasional. Oleh karenanya strategi-strategi yang tepat perlu diambil dan

dilakukan oleh nazhir wakaf dalam mengembangkan aset wakaf.

MUIS telah memulai banyak proyek pembangunan yang agresif dimulai

pada tahun 1990. Dalam mengembangkan aset wakaf ini, banyak instrumen wakaf

telah ditingkatkan. WAREES berusaha memperbaharui properti wakaf yang sudah

lama. Bangunan-bangunan lama yang lebih 50 tahun harus diperbaharui.

WAREES dalam melakukan pembangunan aset-aset wakaf membuat skala

prioritas (wawancara dengan Harrif, 22 Februari 2012). Demikian pula menurut

Walshalafah (wawancara, 21 Februari 2012), MUIS akan berusaha mengupayakan

aset-aset wakaf secara maksimal. Dalam hal ini, terhadap aset-aset wakaf yang

memiliki pendapatan tidak maksimal, atau aset-aset wakaf yang sudah perlu

diperbaharui, akan diperbaharui dan dibangunkan properti-properti yang bisa

menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi.

Pengelolaan dan pengembangan aset-aset wakaf yang telah dilakukan oleh

MUIS bersama WAREES telah mampu meningkatkan nilai aset wakaf. Hal ini

terbukti dengan adanya perubahan yang sangat signifikan terhadap aset-aset wakaf

yang sudah dibangun atau dikembangkan (Observasi, 24 Februari 2012).

Peningkatan nilai aset-aset wakaf di Singapura, sudah barang tentu meningkatkan

Produktivitas dan pendapatan wakaf.

Peningkatan nilai aset-aset wakaf dan Produktivitas beberapa aset wakaf di

Singapura dapat diilustrasikan sebagai berikut:

1. Pengembangan pertama di Jalan Duku berupa 4 rumah dari wakaf Jabbar yang

disewakan. MUIS mengembangkan properti ini pada tahun 1991 dan selesai

Page 25: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

109

pada tahun 1993. Pengembangan ini terdiri dari empat unit rumah lantai tiga

seharga $1,6 juta dolar Singapura. Untuk membayar biaya pengembangan

properti, 2 unit properti dijual. Meskipun dalam hal ini lahan wakaf telah

berkurang, nilai wakaf telah ditingkatkan. Nilai aset bersih properti meningkat

dari $14.821 pada tahun 1990 menjadi nilai aset $2,8 juta pada tahun 2006.

Pendapatan wakaf juga telah ditingkatkan sedemikian rupa sehingga properti

yang digunakan untuk mendapatkan penghasilan dari $68 per tahun di 1990

menjadi $106.357 pada tahun 2006. Keuntungan menggunakan metode ini

adalah bahwa biaya pembangunan akan dilunasi oleh penjualan properti maka

wakaf tidak ada utang. Satu-satunya kelemahan adalah bahwa bagian tanah

wakaf kini telah berkurang. Meskipun luas lahan telah berkurang, tetapi nilai

bersih aset meningkat (Shamsiah, 2010: 151). Untuk melakukan penjualan aset

ini, maka menurut Walshalafah (wawancara, tanggal 21 Februari 2012) harus

terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari komite fatwa MUIS. Ini tidak

mungkin dilakukan jika tidak mendapatkan persetujuan komisi fatwa MUIS

tentang kebolehannya.

2. Pengembangan aset wakaf melalui sewa jangka panjang yang dilakukan oleh

perusahaan Syiah Dawoodi Bohra di jalan Serangoon no. 509. Tanah tersebut

saat ini ditempati oleh sebuah pom bensin. Wali wakaf telah memberikan sewa

jangka panjang kepada pemilik pom bensin untuk meningkatkan dana untuk

membangun masjid yang merupakan penerima manfaat dari wakaf. Oleh

karena itu sewa jangka panjang dilakukan dengan uang muka dapat digunakan

untuk membangun masjid yang sudah tidak layak.

Page 26: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

110

3. Pengembangan aset wakaf melalui sewa jangka panjang juga dilakukan

terhadap wakaf di jalan Dickson milik wakif Sharifa Zain Alsharof. Penyewa

adalah perusahaan makanan waralaba terkenal di India. Dalam hal ini penyewa

mengeluarkan modal untuk memperbaharui properti dan dikenakan sewa

secara rutin tahunan. Dengan metode ini, properti wakaf akan direnovasi dan

wali wakaf tidak perlu menanggung semua pembiayaan sendiri. Pada saat yang

sama, wali wakaf menikmati sewa berkala yang setidaknya akan dapat

memberikan manfaat pada penerima wakaf.

4. Pengembangan Madrasah al-Ma‟arif al-Islamiyah melalui istibdal. Madrasah

tersebut telah dipindahkan untuk memberikan kehidupan baru dengan fasilitas

yang lebih baik. Madrasah ini awalnya terletak di Ipoh Lane, di daerah

keramaian sehingga tidak kondusif untuk belajar. Selain itu jumlah siswa yang

semakin meningkat, sementara gedung sekolah terbatas (dikarenakan lahan

terbatas, tidak memungkinkan untuk menambah gedung), sehingga sekolah

membutuhkan perluasan dan pembangunan kembali. Hal ini dimungkinkan

karena tanah di Ipoh Lane harganya lebih tinggi daripada tanah yang

dipindahkan untuk madrasah. Karena madrasah bukanlah entitas komersil,

maka logis dan masuk akal jika tidak ditempatkan di daerah utama. Tindakan

untuk memindahkan madrasah adalah penting karena memberikan madrasah

kehidupan baru dengan gedung baru, fasilitas yang lebih baik, sarana

pembelajaran lengkap (seperti laboratorium dan sebagainya) tanpa pengeluaran

modal yang tinggi dan pinjaman untuk membangun kembali bangunannya.

Page 27: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

111

Lebih lanjut Walshalafah menegaskan, bahwa istibdal madrasah ini dilakukan

setelah dimintakan fatwa kepada Komisi Fatwa MUIS.

5. Pengembangan wakaf Somerset Bencoolen yang berada di Beach Road 11

(Harrif, wawancara: 22 Februari 2012) . Awalnya merupakan sebuah masjid

dan 4 buah kedai/toko yang sudah tidak layak pakai, yang diwakafkan oleh

Syed Omar bin Ali Aljunaid. Pembangunan ini dimulai dengan membangun

gedung 12 lantai apartemen dengan 104 unit kamar di dalamnya, 3 unit kantor,

3 unit toko, dan 1 bangunan masjid yang moderen. Pendanaan yang dilakukan

yaitu kombinasi istibdal dan obligasi syariah (sukuk). Mengingat lokasinya

yang strategis, kelayakan proyek ini sangat tinggi. Total biaya yang dibutuhkan

untuk pembangunan aset wakaf ini adalah $35 juta. Ini merupakan untuk yang

pertama kali MUIS menghadapi pembangunan aset wakaf skala besar dan

membutuhkan dana yang cukup besar untuk pembangunan projek ini

(Shamsiah, 2010: 53).

Untuk meningkatkan modal untuk pengembangan ini, dilakukanlah

solusi inovatif meningkatkan dana melalui sukuk musyarakah. Struktur dalam

sukuk musyarakah ini terbagi menjadi 2 bagian kontrak, yaitu:

a. Bagian pertama - joint venture atau musyarakah.

Wali wakaf, Baitul Mal (MUIS) dan WAREES Investment menandatangani

perjanjian untuk membangun pembangunan bersama/musyarakah Somerset

Bancoolen.yang terdiri dari, apartemen, kantor, toko dan masjid. Wali

wakaf memberikan kontribusi dalam penyediaan tanah (bernilai S$4,2 juta)

dan sumbangan dana sebesar S$ 519.000. Baitul Mal (MUIS) akan

Page 28: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

112

memberikan jumlah yang dibutuhkan untuk mengembangkannya yaitu $35

juta melalui investor. WAREES Investment memberikan kontribusi dalam

hal keahlian manajerial.

b. Bagian kedua –kontrak sewa atau ijarah (leasing)

Agar dapat memberikan keuntungan sekaligus memberikan hasil bagi

investor, maka kontrak sewa (akad ijarah) dijamin oleh Special Purpose

Vehicle (SPV) untuk melakukan perjanjian sewa dengan Ascott

International Pte Ltd (perusahaan yang bergerak di bidang service excellent

bagi pengelolaan apartemen dan hotel di Singapura dan di luar negeri).

Ascott setuju untuk menyewakan properti untuk jangka waktu 10 tahun.

Oleh karena itu aliran pendapatan dijamin dan dapat dicocokkan dengan

hasil yang akan diberikan kepada investor. Meskipun obligasi diterbitkan

selama 5 tahun, perjanjian sewa ditandatangani selama 10 tahun. Meskipun

demikian tidak menjadi hambatan karena ada pilihan untuk memperbaharui

ikatan setelah bertahun-tahun.

c. Distribusi laba

Dalam perjanjian musyarakah di atas, keuntungan harus dibagi sesuai dalam

proporsi modal yang diinvestasikan. Para investor melalui Baitul Mal akan

mendapatkan aliran pendapatan berdasarkan pendapatan sewa yang

disepakati diterima dalam hal ini dikontrak 3,03%. Wali wakaf akan

mendapatkan masjid baru dengan peningkatan kapasitas jamaah dan 3 unit

toko yang disewakan untuk menyediakan pendapatan bagi masjid untuk

biaya operasionalnya. Baitul Mal (MUIS) yang menanggung sebagian besar

Page 29: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

113

resiko dalam sukuk musyarakah akan menerima layanan apartemen dengan

sewa 99 tahun. WAREES akan menerima hasil investasi dan biaya

profesional (gaji) untuk pengelolaan pembangunan.

Ada banyak keuntungan yang diperoleh dengan pembiayaan obligasi

musyarakah ini. Kebutuhan penerima manfaat yang diniatkan wakif telah

terpenuhi, kebutuhan masjid yang akan diperbaharui dan menciptakan

kapasitas yang lebih besar untuk jamaah. Sekarang dapat mengakomodasi

jamaah 2 (dua) kali lipat dari sebelumnya. Selain itu, masjid sekarang memiliki

pendapatan dari 3 unit toko yang disewakan. Menurut Lukman(wawancara, 24

Februari 2012), pengurus masjid Kasim, pendanaan untuk operasional masjid

dan kegiatan-kegiatan keagamaan tidak perlu minta-minta sumbangan, tetapi

sudah tercukupi dari pendapatan sewa 3 unit toko. Bahkan pendapatan dari

sewa setiap tahunnya surplus sehingga bisa membantu masjid-masjid lain dan

kegiatan keagamaan lainnya. Berdasarkan observasi juga terlihat bahwa 3 unit

toko yang disewakan sangat ramai dan memiliki nilai komersil yang tinggi

(Observasi, 24 Februari 2012). Sebagaimana dinyatakan oleh Fariz, seorang

penyewa yang membuka toko buku), lokasi ini sangat strategis dan ramai

dikunjungi konsumen (Wawancara, 24 Februari 2012).

Dalam konsteks Singapura, meskipun ini adalah sewa jangka panjang,

untuk mempertahankan kelestarian wakaf, model ini dapat diterima mengingat

terwujudnya akuntansi yang ketat dan tata kelola yang baik dari pemerintah

Singapura dalam menjaga catatan merupakan faktor-faktor yang membuat

kepercayaan diri dalam melakukan kontrak ini (Shamsiah, 2010: 156-157).

Page 30: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

114

6. Pengembangan aset wakaf dengan menerapkan konsep istibdal dan sukuk

musyarakah. MUIS menukarkan (istibdal) 43 tanah wakaf (berupa toko kecil)

yang kurang potensial dengan bangunan moderen yang berada di pusat kota.

Setiap wakaf yang ditukarkan (istibdal) diberikan kesempatan untuk menjadi

pemegang saham atas bangunan tersebut. Selain pendanaan yang diperoleh

melalui istibdal, pendanaan diperoleh juga melalui penerbitan S$ 25 juta sukuk

musyarakah oleh MUIS dan WAREES. Sedangkan pendistribusian hasil

wakaf berdasarkan jumlah kontribusi saham yang dimiliki.

Bangunan tersebut berada di jalan Bandemeer 7. Menurut Harrif

(wawancara: 22 Februari 2012), Gedung ini terdiri atas 8 (delapan) lantai, satu

lantai digunakan sebagai kantor WAREES Investments dan sisanya disewakan

sebagai kantor bagi perusahaan lain. Pinjaman dana sukuk tersebut harus

dikembalikan selama 5 (lima) tahun. Akan tetapi, dalam jangka waktu 3 (tiga)

tahun, pinjaman dana sukuk tersebut sudah dapat dilunasi. WAREES berkantor

di salah satu bagian gedung 8 (delapan) lantai ini, yang lainnya disewakan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan, gedung 8 (delapan) lantai ini cukup

megah dan seluruhnya terisi disewakan (Observasi, 23 Februari 2012). Manfaat

pengembangan melalui istibdal dan sukuk musyarakah ini adalah aset wakaf

yang memiliki nilai yang rendah serta kurang produktif ditukar dengan aset

yang memiliki kualitas tinggi. Selain itu, aset yang bernilai rendah tersebut

dapat diselematkan dan dapat berkontribusi dalam isntrumen pembangunan

aset umat.

Page 31: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

115

Peningkatan nilai aset wakaf di Singapura dapat terlihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Perkembangan Nilai Aset Wakaf di Singapura Tahun 2008-2013

(Sumber Data Annual Report MUIS 2008-2013)

Tahun Total Asset dalam $ Peningkatan(%) Net Asset dalam $ Peningkatan (%)

2008 409.226.349

344.556.970 2009 422.944.216 3,4 393.884.461 14,3

2010 433.493.225 2,5 405.317.749 2,9

2011 503.315.223 16,1 443.837.537 9,5

2012 550.437.360 9,4 486.733.086 9,7

2013 683.781.734 24,2 614.470.581 26,2

Perkembangan nilai aset wakaf di Singapura tersebut jika disajikan

disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar 3. Grafik Perkembangan Nilai Aset Wakaf di Singapura

Tahun 2008-2013

(Sumber Data Annual Report MUIS 2008-2013)

Page 32: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

116

Sedangkan peningkatan pendapatan dari aset wakaf di Singapura dapat

dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Perkembangan Pendapatan Aset Wakaf di Singapura

Tahun 2008-2013

(Sumber Data Annual Report MUIS 2011-2013)

Tahun Total Pendapatan dalam $ Peningkatan(%)

2011 23.530.925 2012 38.674.700 64,4

2013 157.906.183 308,3

Berdasarkan tabel tersebut maka pada tahun 2012 terjadi peningkatan

pendapatan sebesar 64,4% jika dibandingkan dengan tahun 2011. Sedangkan pada

tahun 2013 terjadi peningkatan pendapatan yang sangat signifikan dibandingkan

pendapatan tahun 2012 yaitu sebesar 308,3%.

Peningkatan pendapatan aset wakaf di Singapura tersebut jika disajikan

dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar 4. Grafik Perkembangan Pendapatan Aset Wakaf di Singapura

Tahun 2011-2013

(Sumber Data Annual Report MUIS 2011-2013)

Page 33: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

117

Pendistribusian hasil wakaf di Singapura tahun 2011-2013 adalah sebagai

berikut:

Gambar 5. Grafik Distribusi Hasil Wakaf di Singapura Tahun 2011

(Sumber Distribusi Wakaf di Singapura Tahun 2011)

Gambar 6. Grafik Distribusi Hasil Wakaf di Singapura Tahun 2012

(Sumber Distribusi Wakaf di Singapura Tahun 2012)

Page 34: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

118

Gambar 7. Grafik Distribusi Hasil Wakaf di Singapura Tahun 2013

(Sumber Distribusi Wakaf di Singapura Tahun 2013)

Memperhatikan pengembangan aset-aset wakaf tersebut, maka

pengelolaan wakaf di Singapura cenderung dilakukan secara produktif.

Sebagaimana dikemukakan oleh Qahaf (2006:34), wakaf produktif, yaitu wakaf

harta yang digunakan untuk kepentingan produksi, baik di bidang pertanian,

perindustrian, perdagangan dan jasa yang manfaatnya bukan pada benda wakaf

secara langsung, tetapi dari keuntungan bersih hasil pengembangan wakaf yang

diberikan kepada orang-orang yang berhak sesuai dengan tujuan wakaf. Dalam hal

ini, wakaf produktif diolah untuk dapat menghasilkan barang atau jasa kemudian

dijual dan hasilnya dipergunakan sesuai dengan tujuan wakaf.

Produktivitas pengelolaan wakaf di Singapura tersebut, sebagaimana

ditegaskan oleh Zalman, kepala divisi pembangunan agama dan penelitian MUIS,

wakaf dikelola dengan sistem wakaf produktif. Harta benda wakaf dikelola

dengan asas manfaat, bukan hanya untuk pembangunan masjid atau kuburan.

Page 35: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

119

Misalnya, dana wakaf digunakan untuk pembangunan real estate atau supermarket

atau usaha lainnya yang menguntungkan. Keuntungannya kemudian disalurkan

untuk pengembangan Islam (http://komunitaswakaf.org, diakses 2 Maret 2012).

Bukti keberhasilan Produktivitas pengelolaan wakaf di Singapura diakui

dan dibenarkan oleh masyarakat. Sebagaimana dinyatakan oleh Salma

(wawancara, 25 Februari 2012), bahwa aset-aset wakaf di telah berhasil

dikembangakan oleh MUIS bersama WAREES dengan baik. Demikian pula

ditegaskan oleh Abdul Latif dan Abdul Rahim (kakak beradik muslim dari India),

bahwa terlihat secara nyata MUIS telah berhasil mengelola dan mengembangkan

aset-aset wakaf di Singapura secara produktif. Keberhasilan mewujudkan

Produktivitas wakaf di Singapura telah manghasilkan pendapatan yang maksimal

dari sektor wakaf. Walaupun dalam kondisi yang sedemikian tetap ada yang tidak

setuju dengan adanya pembangunan atau perubahan bangunan-bangunan wakaf.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Muhammad (wawancara, 24 Februari 2012),

ia kurang setuju dengan adanya perubahan bangunan wakaf. Semisal orang

mewakafkan bangunan masjid, atau kedai kemudian ditambah dengan bangunan-

bangunan lain. Atau semisal masjid yang diwakafkan kemudian dirubah dan

dibangun kembali dengan adanya penambahan fasilitas-fasilitas lain.

Walaupun ada sebagian kecil umat Islam di Singapura yang tidak setuju

dengan pengembangan dan pembangunan kembali aset-aset wakaf di Singapura.

Namun sebagian besar atau mayoritas umat Islam di Singapura sangat mendukung

upaya-upaya yang telah dilakukan oleh MUIS dan WAREES. Demikian pula,

pengembangan dan pembangunan kembali aset-aset wakaf yang ada di Singapura

Page 36: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

120

yang dilakukan oleh WAREES sudah dikaji dan ditetapkan kebolehan secara

syar‟i oleh Mufti. Keberadaan fatwa-fatwa yang berkaitan dengan wakaf cukup

responsif dan mendukung upaya perwujudan pengembangan aset-aset wakaf

secara produktif.

Keberhasilan pengelolaan wakaf di Singapura juga mendukung usulan

Qahaf berkaitan dengan kepengurusan wakaf. Adapun bentuk kepengurusan

swasta yang diusulkan oleh Qahaf, terdiri dari beberapa perangkat berikut:

1). Pengurus langsung yang merupakan badan hukum atau dewan yang terdiri

dari beberapa orang.

2). Organisasi atau dewan pengelola harta wakaf yang tugasnya adalah memilih

pengurus, mengawasi pengurus dan mengontrolnya.

Alternatif 2 (dua) bentuk kepengurusan wakaf yang diusulkan oleh Qahaf,

maka bentuk kedua yang dilakukan di Singapura. MUIS yang diberikan

kewenangan oleh Undang-Undang (AMLA), tidak langsung mengelola wakaf

terutama dalam hal investasi, akan tetapi membentuk WAREES sebagai anak

perusahaan yang diberikan kewenangan untuk melakukan investasi dan

mengembangkan aset-aset wakaf. Model kepengurusan seperti ini juga dilakukan

di Kuwait. Melalui Badan Wakaf (Kuwait Awkaf Publik Foundation), untuk

merealisasikan tujuan dari pembentukan lembaga wakaf ini, dibentuk dua bagian

utama, yaitu:

a). Bagian investasi dan pengembangan harta wakaf lama dan baru dan

pencapaian hasil-hasilnya.

Page 37: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

121

b). Bagian penyaluran hasil-hasil wakaf yang ada sesuai dengan tujuan masing-

masing dan melakukan kampanye pembentukan wakaf baru yang dapat

memberi pelayanan kepada masyarakat berdasarkan prioritas dan tingkat

kebutuhannya.

Badan Wakaf di Sudan dalam rangka memberi bantuan, membuat dan

mengatur perencanaan pengembangan harta wakaf dan pendanaannya,

membentuk beberapa yayasan wakaf yang bertujuan untuk mendorong kegiatan

pengembangan wakaf, di antaranya adalah rumah wakaf untuk jasa kontraktor,

yaitu perusahaan kontraktor yang dimiliki oleh Badan Wakaf Umum dan

bertujuan melakukan rehabilitasi bangunan serta membuat perencanaan bangunan

dan penyelesaiannya. Perusahaan ini dimulai masa kerjanya bersamaan dengan

kebanyakan proyek pengembangan wakaf lainnya. Di antara perusahaan

pembantu yang didirikan oleh Badan Wakaf Umum ini adalah bank simpanan

untuk pembangunan sosial yang bertujuan untuk membantu pendanaan proyek

pengembangan wakaf. Badan Wakaf Umum juga mendirikan perusahaan

pelaksana sebagai tangan kanan wakaf dalam melakukan proyek pengembangan

bisnis dan industri.

Pemisahan peran dan pembidangan sesuai dengan spesialisasi tersebut

membuktikan juga bahwa profesionalisme nazhir sangat menentukan dalam

keberhasilan pengelolaan wakaf. Sesuai dengan prinsip wakaf -menahan pokonya

dan menyalurkan hasilnya-, maka wakaf harus dikelola untuk dikembangkan dan

diinvestasikan. Untuk mewujudkan pengembangan dan investasi wakaf

dibutuhkan skill (keahlian) di bidang investasi. Oleh karenanya sulit diwujudkan

Page 38: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

122

jika badan wakaf, yang memiliki peran secara umum dalam pengelolaan wakaf,

dibebani juga untuk mengembangkan dan menginvestasikan aset-aset wakaf.

Idealnya nazhir bukan hanya orang atau badan hukum yang memiliki kemampuan

agama, tetapi juga keahlian dalam melihat peluang-peluang usaha produktif

sehingga harta benda wakaf benar-benar berkembang secara optimal (Erfanie,

2008: 321). Untuk mewujudkan profesionalisme tersebut, MUIS, terutama Mufti

yang memiliki wawasan ilmu-ilmu syariah hanya fokus di bidang regulasi dan

keagamaan. Sedangkan WAREES yang memiliki wawasan dan kemampuan di

bidang ekonomi, bisnis, manajemen, keuangan dan investasi, hanya fokus di

bidang pengembangan dan investasi wakaf. Bahkan untuk manajemen

hotel/apartemen, MUIS dan WAREES tidak mau mengambil resiko dengan

mengelolanya secara langsung. MUIS dan WAREES menunjuk PT. Ascot yang

telah berpengalaman untuk mengelolanya. Berdasarkan pemisahan peran dan

fungsi ini, maka masing-masing pihak baik MUIS dan WAREES profesional di

bidang masing-masing.

Pemisahan peran dan fungsi MUIS dan WAREES dalam pengelolaan

wakaf di Singapura tersebut, sehingga telah berhasil dalam mewujudkan

pengelolaan wakaf produktif, hendaknya perlu menjadi pertimbangan dalam

pengelolaan wakaf di Indonesia. Badan Wakaf Indonesia (BWI) memiliki tugas

yang terlalu banyak sehingga tidak bisa fokus dan dan tidak bisa menyelesaikan

tugas-tugasnya dengan baik.4 Dalam hal ini BWI hendaknya fokus pada

4 Dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004, Pasal 49 ayat (1) dinyatakan:Badan

Wakaf Indonesia mempunyai tugas dan wewenang:

a. melakukan pembinaan terhadap Nazhir dalam mengelola dan mengembangkan harta benda

wakaf;

Page 39: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

123

pembinaan nazhir, memberikan masukan kepada pemerintah berkaitan dengan

kebijakan pengelolaan dan pengembangan harta wakaf. Sedangkan untuk

pengelolaan wakaf -termasuk wakaf uang- seharusnya BWI membentuk lembaga

semi otonom yang bertanggung jawab kepada BWI.

Berkaitan dengan investasi dalam pengembangan aset-aset wakaf, tidak

kalah pentingnya adalah pendanaannya. Qahaf (2006:242), menyimpulkan bahwa

menurut para ahli fikih ada 5 cara mendanai wakaf, yaitu: meminjamkan wakaf,

menjual hak monopoli wakaf, menyewakan wakaf, menambah wakaf baru, dan

menukar wakaf. Keberhasilan pengembangan aset-aset wakaf di Singapura selain

menggunakan cara-cara tradisional tersebut, juga menggunakan cara-cara

moderen. Pendanaan dengan cara menggalang dana publik, atau disebut dengan

penawaran umum, merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan dana

dari masyarakat investor dengan cara menjual saham atau obligasi. Keberanian

menggunakan sitem pendanaan dalam pengembangan wakaf produktif secara

variatif, maka Shamsiah (2008) menyebutnya sebagai strategi pembangunan yang

agresif. Strategi pembangunan yang agresif dengan sistem pendanaan yang

variatif, menjadikan MUIS memperoleh anugrah di Forum Keuangan Islam

Antarbangsa (IIFF)5 yang berlangsung di Dubai pada tahun 2006. Keberanian

b. melakukan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf berskala nasional dan

internasional;

c. memberikan persetujuan dan/atau izin atas perubahan peruntukan dan status harta benda

wakaf;

d. memberhentikan dan mengganti Nazhir;

e. memberikan persetujuan atas penukaran harta benda wakaf;

f. memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah dalam penyusunan kebijakan di

bidang perwakafan.

5 Forum ini di bawah naungan Perdana Menteri Uni Emirat Arab (UAE) dan Sultan

Dubai, Syeikh Mohammed bin Rasyid al-Maktoum.

Page 40: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

124

melakukan pendanaan secara variatif dan agresif ini telah berhasil dalam

meningkatkan nilai aset wakaf serta penghasilan yang didapatkan. Sebagaimana

ditegaskan oleh Yacob (2008), termasuk yang menjadi prinsip-prinsip

pengembangan wakaf adalah viabilitas (keberlangsungan) ekonomi, nilai dan

hasil yang meningkat.

Keberadaan fatwa-fatwa yang berkaitan dengan wakaf cukup responsif,

menjadikan MUIS dan WAREES berani melakukan penukaran harta wakaf

(istibdal) bahkan menjual aset wakaf untuk mengembangkan aset wakaf. Sebagai

contoh, wakaf Jabbar di Jalan Duku berupa 4 rumah yang disewakan. MUIS

mengembangkan properti ini pada tahun 1991 dan selesai pada tahun 1993. Untuk

membayar biaya pengembangan properti, 2 unit properti dijual. Meskipun dalam

hal ini lahan wakaf telah berkurang, nilai wakaf telah ditingkatkan.

Istibdal (penukaran harta wakaf) dengan harta lain sebagai penggantinya

dapat dilakukan jika kondisi menghendakinya. Akan tetapi hendaknya tidak

dilakukan secara mudah.6 Terlebih lagi seperti yang dilakukan terhadap aset

wakaf di Jalan Duku berupa 4 rumah yang disewakan. MUIS melalui WAREES

mengembangkan aset wakaf tersebut dengan menjual 2 properti untuk

membangun dan mengembangkan 2 properti lainnya. Dalam hal ini tidak

terjadinya penukaran aset wakaf sesuai dengan asalnya, yaitu berupa tanah di

mana 2 properti yang dijual berada di tanah tersebut. Penjualan tanah tersebut

hanya diganti dengan nilai aset bangunan di atas tanah yang tidak dijual.

6 Mazhab Syafi‟i dan Maliki terkesan sangat hati-hati dalam memperbolehkan

penjualan dan penggantian barang wakaf. Bahkan, mereka cenderung melarang praktik tersebut

selama tidak ada kebutuhan yang mendesak. Mazhab Hanafi dan Hambali pun berpendapat boleh

melakukan penukaran harta wakaf jika adanya alasan yang kuat.

Page 41: BAB III WAKAF PRODUKTIF DI SINGAPURA - …eprints.walisongo.ac.id/7079/4/085113028_Bab3.pdf · 88 Singapura wajib terdaftar dan dalam kontrol MUIS untuk memastikan keberadaan aset

125

Walaupun nilai aset wakaf bertambah berupa bangunan yang dibangun, namun

tanah di mana 2 properti berada di atasnya yang telah dijual tidak digantikan

sesuai dengan asal wakaf. MUIS dan WAREES seharusnya tidak melakukan

penjualan aset tanah wakaf tersebut tanpa mengganti dengan aset tanah lainnya.

Qahaf menegaskan salah satu tujuan kepengurusan wakaf adalah melindungi

pokok-pokok harta wakaf dengan mengadakan pemeliharaan dan penjagaan yang

baik dalam menginvestasikan harta wakaf (2005:321).

MUIS dan WAREES seharusnya bisa melakukan upaya lain untuk

membangun dan mengembangkan properti wakaf. Pendanaan lain yang mungkin

dan dapat dilakukan cukup banyak, seperti meminjamkan wakaf, menjual hak

monopoli wakaf (hukr), penyewaan ganda (ijaratain), pendanaan yayasan,

pendanaan dengan menggalang dana publik.