BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas -...

30
BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas Pengkajian dilakukan pada tanggl 6 Januari 2008, di ruang IV (Dewaruci) Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Aminogondho Hutomo Semarang, dengan diagnosa medis Skizophrenia Katatonik. Klien bernama Tn. N, dengan nomor registrasi 041402, umur 35 tahun, jenis kelamin laki-laki, pendidikan terakhir sekolah dasar, suku jawa-Indonesia, agama islam, menikah, pekerjaan wiraswasta. Klien tinggal di welahan jepara, dibawa ke rumah sakit jiwa oleh keluarga. Penanggungjawab Tn. H, usia 40 tahun, jenis kelamin laki-laki, pekerjaan pegawai negeri sipil dengan pendidikan terakhir diploma tiga, yang beralamat di kedung jepara. Hubungan dengan klien adalah kakak ipar. Klien masuk ke rumah sakit tanggal 1 januari 2008 pukul 18.45 WIB. B. Alasan Masuk Berbicara tidak nyambung, kadang ditanya diam saja, bingung, cemas, dan sulit tidur. C. Faktor Predisposisi Klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu yakni tahun 2006 di Samarinda. Sedangkan 8 bulan yang lalu pernah dirawat di Rumah Sakit

Transcript of BAB III TINJAUAN KASUS A. Identitas -...

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Identitas

Pengkajian dilakukan pada tanggl 6 Januari 2008, di ruang IV

(Dewaruci) Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Aminogondho Hutomo Semarang,

dengan diagnosa medis Skizophrenia Katatonik. Klien bernama Tn. N, dengan

nomor registrasi 041402, umur 35 tahun, jenis kelamin laki-laki, pendidikan

terakhir sekolah dasar, suku jawa-Indonesia, agama islam, menikah, pekerjaan

wiraswasta.

Klien tinggal di welahan jepara, dibawa ke rumah sakit jiwa oleh

keluarga. Penanggungjawab Tn. H, usia 40 tahun, jenis kelamin laki-laki,

pekerjaan pegawai negeri sipil dengan pendidikan terakhir diploma tiga, yang

beralamat di kedung jepara. Hubungan dengan klien adalah kakak ipar. Klien

masuk ke rumah sakit tanggal 1 januari 2008 pukul 18.45 WIB.

B. Alasan Masuk

Berbicara tidak nyambung, kadang ditanya diam saja, bingung, cemas,

dan sulit tidur.

C. Faktor Predisposisi

Klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu yakni tahun 2006

di Samarinda. Sedangkan 8 bulan yang lalu pernah dirawat di Rumah Sakit

2

Jiwa Daerah Dr. Aminogondohutomo Semarang selama 15 hari dengan

keluhan yang sama dan pulang atas ijin dokter. Namun setelah pulang tidak

pernah kontrol untuk memeriksakan kesehatan dan berobat lagi. Menurut

klien, tidak ada keluarga yang menderita sakit jiwa seperti klien. Dalam

aktifitas dan kegiatan sehari-hari klien mengatakan jarang bergaul dengan

warga. Klien lebih banyak berdiam diri di rumah. Lima hari yang lalu pasien

kalau ditanya tidak nyambung, kadang ditanya diam saja, bingung, cemas, dan

sulit tidur.

D. Faktor Presipitasi

Klien adalah seorang bapak dari tiga orang anak Klien adalah seorang

pekerja keras yang bekerja sebagai pedagang, namun karena dagangannya

kadang sepi dan tidak laku, dan modal yang dikeluarkan hasil pinjaman tidak

kembali. Lima hari yang lalu pasien kalau ditanya tidak nyambung, kadang

ditanya diam saja, bingung, cemas, dan sulit tidur. Sehingga klien dibawa ke

rumah sakit jiwa.

E. Pemeriksaan Fisik

1. Tanda vital

TD : 120/80 mmHg

N : 88 x/mnt

RR : 24 x/mnt

3

2. Antropometri

BB : 65 kg

TB : 165 cm

3. Pemeriksaan fisik

Kepala : Rambut hitam mulai memutih, cukup bersih, tidak ada

bekas trauma

Mata : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis

Hidung : Bersih, tidak ada septum deviasi, tidak ada polip, tidak

ada nafas cuping hidung

Telinga : Bersih, pendengaran baik, tidak nyeri, tidak

menggunakan alat bantu pendengaran

Mulut : Mukosa lembab, gigi bersih, bibir tidak cianosis

Leher : Trakea simetris, tidak ada penonjolan vena jugularis

Paru-paru : I : tidak ada lesi pada dada, pergerakan regular

Pa : SF kanan = kiri

Pe : resonan

A : vesikuler

Jantung : I : Ictus cordis tidak tampak

Pa : Ictus Cordis teraba pada SC VI media LMCS

Pe : pekak

A : bunyi jantung I dan II

Abdomen : I : tidak ada lesi

A : peristaltik usus 17 x/mnt

4

Pe : tympani

Pa : tidak ada nyeri tekan

Genetalia : Tidak terpasang kateter

Ekstremitas : tidak ada oedema, CRT < 2 detik, klien dapat berjalan

dengan baik

Dari hasil pemeriksaan fisik, tidak menunjukkan adanya kelainan /

gangguan fisik pada klien.

F. Psikososial

Genogram

5

Keterangan:

: Laki-laki : Orang yang terdekat : Perempuan : Klien : Meninggal

: Orang yang tinggal serumah

Klien sudah menikah, mempunyai seorang istri dan tiga orang anak. Yang

mengambil keputusan dalam keluarga adalah klien, namun dilakukan dengan

musyawarah terlebih dahulu. Dari keluarga tidak ada yang menderita

gangguan jiwa seperti klien.

1. Konsep diri

a. Gambaran diri

Klien menyukai semua bagian tubuhnya karena tidak ada masalah /

kekurangan pada tubuhnya.

b. Identitas diri

Klien mengatakan bangga dan puas sebagai seorang laki-laki apalagi

sudah dikaruniai tiga orang anak.

c. Peran diri

Klien merupakan seorang kepala rumah tangga yang bekerja sebagai

pedagang. Namun kadang bisnisnya itu sepi. Klien juga belum

mempunyai rumah sendiri, karena masih dalam tahap pembangunan

dan belum jadi. Selama dirawat klien tidak melakukan aktivitasnya

sebagai pedagang dan secara otomatis kebutuhan keluarganya terjadi

6

masalah. Klien mengatakan ingin segera pulang dan mencari nafkah

untuk menghidupi keluarganya.

Masalah Keperawatan : Peran diri tidak efektif

d. Ideal diri

Klien mengatakan harapan yang belum tercapai adalah membangun

rumah yang belum terlaksana sampai klien memiliki tiga anak, dan

mempunyai pekerjaan yang mapan. Klien juga berharap agar keluarga

lebih memperhatikan keadaannya, serta lingkungannya agar mau

menerima klien kembali. Klien juga ingin segera sembuh dari

penyakitnya dan tidak mau kembali lagi ke rumah sakit dan ingin

berkumpul kembali dengan keluarga.

e. Harga diri

Klien merasa minder dengan saudara-saudara yang lain, yang sudah

mapan dalam pekerjaannya dan mempunyai rumah sendiri. Klien

dalam kesehariannya jarang bergaul dengan tetangganya. Kegiatan

kelompok jarang klien ikuti.

Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri : harga diri rendah

2. Hubungan sosial

a. Orang yang berarti

Menurut klien orang yang sangat berarti dalam hidupnya adalah istri

dan anak-anaknya.

b. Peran serta dalam kelompok atau masyarakat

Klien mengatakan jarang ikut dalam kegiatan kelompok seperti arisan.

7

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien mengatakan bahwa klien adalah orang yang lebih banyak diam

dan mengatakan malas bertemu atau berbicara dengan orang lain.

Klien jarang bergaul.

Masalah Keperawatan : Gangguan konsep diri : harga diri rendah

3. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan

Klien beragama Islam dan percaya bahwa Tuhan, surga dan neraka

ada.

b. Kegiatan beribadah

Selama sakit, klien tetap menjalankan sholat 5 waktu dan berzikir.

G. Status Mental

a. Penampilan

Penampilan cukup rapi, rambut disisir rapi, pakaian yang dikenakan

sesuai, tidak terlalu besar dan kecil, klien juga memakai alas kaki.

b. Pembicaraan

Pembicaraan klien pelan, nada suara rendah, kadang kontak mata kurang

dan sering menunduk.

c. Aktivitas motorik

Klien lebih banyak tidur selama di rumah sakit, aktivitas motorik tidak

mengalami gangguan seperti mandi, makan, ganti baju atas inisiatif sendiri

dan dilakukan secara mandiri.

8

d. Afek

Afek sesuai, yaitu klien dapat merespons dengan benar stimulus yang

diberikan. Contoh ketika klien bercerita tentang hal yang menyenangkan,

klien tersenyum.

e. Interaksi selama wawancara

Klien kooperatif, mau menceritakan masalahnya kepada perawat,

walaupun kontak mata sulit dipertahankan selama berinteraksi.

f. Persepsi

Saat dikaji klien mengatakan tidak ada halusinasi.

g. Proses pikir

Pembicaraan klien bisa dimengerti perawat, selama komunikasi dengan

perawat dapat diobservasi bahwa pembicaraan klien terarah, jawaban

koheren dengan pertanyaan yang diajukan.

h. Isi pikir

Saat interaksi dengan perawat klien tidak waham.

i. Tingkat kesadaran

Tingkat kesadaran klien baik, orientasi tempat, waktu dan orang baik,

klien mengetahui sekarang berada di rumah sakit jiwa Semarang, klien

mengetahui hari, tanggal dan jam, klien dapat membedakan pagi, siang

dan malam.

9

j. Memori

Daya ingat jangka panjang klien masih baik yaitu dengan mengingat

tanggal lahir klien, klien menjawab tahun lahir yaitu tahun 1972, dan klien

mampu mengingat kejadian masa lalu, sedangkan daya ingat jangka

pendek klien, klien masih ingat nama perawat, ruang perawatan dan

kejadian sekarang, klien dapat menceritakan riwayat kehidupannya secara

berurutan dan konsisten.

k. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Klien mudah berkonsentrasi, daya ingat jangka panjang klien baik, dimana

klien masih mengingat tahun lahirnya dan tahun lahir anaknya, klien

masih mampu mengingat hal-hal yang baru saja terjadi. Klien masih dapat

berhitung sederhana, ketika diberi pertanyaan 12 + 9 + 11 = klien

menjawab 32.

l. Kemampuan penilaian

Klien masih mampu mengambil keputusan sederhana, dibantu orang lain.

Contoh ketika diberi opsi sholat dulu sebelum ngobrol atau ngobrol dulu

sebelum sholat, klien mengatakan sholat dulu sebelum ngobrol karena

nanti agar sholatnya tidak ketinggalan.

m. Daya tilik diri

Klien mengakui dan sadar bahwa dirinya sedang sakit dan ingin segera

sembuh.

10

H. Kebutuhan Persiapan Pulang

Selama di rumah sakit klien makan 3 kali sehari dengan komposisi

nasi, sayur, lauk dan buah, kadang ada susu. Pola buang air besar klien teratur

sekali sehari. Buang air kecil tidak mengalami masalah. Dalam buang air besar

dan buang air kecil klien di kamar mandi / WC atas inisiatif sendiri, begitu

juga membersihkan diri setelah buang air besar / buang air kecil. Klien mandi

2 kali sehari atas inisiatif sendiri. Selama di rumah sakit klien berpakaian

seragam dan terlihat sesuai tubuhnya. Klien berpakaian sendiri dan ganti

setiap hari. Klien tidak mengalami gangguan tidur. Selama di rumah sakit

penggunaan obat klien diatur oleh perawat, pemeriksaan kesehatan dilakukan

setiap hari oleh perawat pula. Klien memiliki sistem pendukung yaitu keluarga

dan perawat selama di rumah sakit.

I. Mekanisme Koping

Klien mengatakan jika ada masalah dipendam sendiri namun kadang

cerita dengan istrinya.

J. Masalah Psikososial dan Lingkungan

Klien mengatakan jarang bergaul dengan tetangganya, klien tidak

mempermasalahkan dengan pendidikan terakhirnya. Mengenai pekerjaan

kadang ia mengeluh kadang sepi. Mengenai masalah perumahan, ia

mengatakan belum mempunyai rumah sendiri.

11

K. Pengetahuan

Klien mengetahui dan sadar akan sakit yang dideritanya, namun klien

kurang tahu mengenai obat-obatan karena kurang ada bimbingan dari perawat

ruangan.

L. Aspek Medik

1. Diagnosa medik : skizophrenia kataton

2. Therapi medik

- ECT konvensional 4 kali yaitu tanggal 5, 7, 10 dan 12 Januari 2008

- Therapi oral : Promactil 2x100 mg

Persidol 2x1 mg

Tryhexylphenidyl 2x2 mg

3. Hasil laboratorium

Nama Hasil Nilai Normal Interpretasi

Glukosa sewaktu 127 mg/100 ml < 140 mg/100 ml Normal

Ureum 18 mg/100 ml 10-50 mg/100 ml Normal

Creatinin 1,8 mg/100 ml L: 0,6-1,1 P: 0,5-09 Tinggi

Cholesterol total 204 mg/100 ml 150-220 Tinggi

Trigliserid 1,53 mg/100 ml s/d 150 Tinggi

Protein total 7,7 mg/100 ml 6,3 – 8,0 Normal

Albumin 4,5 mg/100 ml 3,8 – 5,1 Normal

SGOT 28 mg/100 ml L : s/d 37 P : s/d 31 Normal

SGPT 35 mg/100 ml L : s/d 42 P : s/d 32 Normal

Uric acid 6,4 mg/100 ml L : 3,5-7 P : 2,5-5,7 Normal

12

M. Analisa Data

No Tgl Data Fokus Masalah Keperawatan

1. 08/01/2008

07.30

DS :

- Klien mengatakan pekerjaannya tidak menetap

- Klien mengatakan belum mempumyai rumah dan

merasa malu sebagai seorang suami dan ayah yang

tidak bisa menafkahi anak-anaknya.

- Klien mengatakan dagangannya kadang sepi

- Klien selalu memendam perasaannya ketika ada

masalah

DO :

- Klien kooperatif

- Nada bicara rendah ketika sedang berinteraksi

dengan perawat

- Klien terlihat bingung dan gelisah

Peran diri tidak efektif

2 08/01/2008

07.35

DS :

- Klien mengatakan jarang bergaul dengan

tetangganya

- Klien mengatakan ingin pulang dan ingin bekerja

selayaknya tetangga tidak mengunjunginya

- Klien mengatakan bahwa ia merasa tidak berharga

DO :

- Kontak mata ada namun sulit dipertahankan

- Klien terlihat bingung dan gelisah

Gangguan konsep diri :

harga diri rendah

3. 08/01/2008

07.40

DS :

- Klien mengatakan jarang ikut kegiatan masyarakat

seperti arisan

- Klien mengatakan bergaul dengan orang tertentu

saja

DO :

- Klien berbicara lambat, nada rendah sering

menunduk.

- Klien menyilangkan tangan saat dikaji.

Isolasi sosial menarik

diri

13

N. Daftar Masalah Keperawatan

1. Isolasi sosial : menarik diri

2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

3. Peran diri tidak efektif

O. Pohon Masalah

Isolasi sosial : menarik diri

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

Peran diri tidak efektif

P. Diagnosa Keperawatan

- Isolasi sosial menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah

- Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan peran diri

tidak efektif

14

Q. Rencana Keperawatan

Nama Klien : Tn. N

Ruang : IV (Dewa Ruci)

No. RM : 041402

Perencanaan

No No

Dx.

Diagnosa

Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi TTD

1 1 Gangguan

konsep diri :

harga diri

rendah

berhubungan

dengan peran

diri tidak

efektif

Tujuan Umum:

Klien dapat

berhubungan sosial

dengan orang lain

secara optimal

Tujuan Khusus 1:

Klien dapat

membina hubungan

saling percaya

1.1 Ekspresi wajah

bersahabat,

menunjukkan rasa

senang, ada kontak

mata, mau berjabat

tangan, mau

menyebutkan

nama, mau

menjawab salam,

klien mau duduk

berdampingan

dengan perawat,

mau mengutarakan

masalah yang

dihadapi

1.1.1 Bina hubungan

saling percaya dengan

mengungkapkan prinsip

komunikasi terapeutik

a. Sapa klien dengan

ramah baik verbal

maupun non verbal

b. Perkenalkan diri

dengan sopan

c. Tanyakan nama

lengkap klien dan nama

panggilan yang disukai

klien

d. Jelaskan tujuan

pertemuan

e. Jujur dan menepati

janji

f. Tunjukkan sikap

empati dan menerima

klien apa adanya

g. Beri perhatian kepada

klien dan perhatikan

kebutuhan dasar klien

Rasionalisasi : hubungan

saling percaya merupakan

dasar untuk hubungan

interaksi selanjutnya

15

Tujuan Khusus 2

Klien dapat

mengklasifikasi

kemampuan dan

aspek positif yang

dimiliki

2.1 Daftar

kemampuan

yang dimiliki

klien di rumah

sakit, rumah

dan sekolah

tempat kerja

2.2 Daftar positif

keluarga

2.3 Daftar positif

lingkungan

klien

2.1.1 Diskusikan

kemampuan dan

aspek positif yang

dimiliki dan buat

daftar

2.2.1 Setiap bertemu

klien dihindarkan

dari memberi

penilaian negatif

2.3.1 Utamakan pada

kemampuan aspek

positif klien

Rasionalisasi : identifikasi

kemampuan dan aspek

positif yang dimiliki

memudahkan perawat

dalam melakukan

intervensi dan

meningkatkan

kepercayaan diri klien

Tujuan Khusus 3

Klien dapat menilai

kemampuan yang

digunakan

3.1 Klien menilai

kemampuan

yang dapat

digunakan di

rumah sakit

3.2 Klien menilai

kemampuan

yang dapat

digunakan di

rumah sakit

3.1.1 Diskusikan dengan

klien kemampuan

yang masih dapat

digunakan selama

sakit

3.1.2 Diskusikan

kemampuan yang

dapat dilanjutkan

di rumah sakit

3.1.3 Berikan pujian

Rasionalisasi : upaya

mengurangi efek

hospitalisasi

16

Tujuan Khusus 4

Klien dapat

menetapkan dan

merencanakan

kegiatan sesuai

dengan kemampuan

yang dimiliki

4.1 Klien

memiliki

kemampuan

yang akan

dilatih

4.2 Klien

mencoba

4.3 Susun jadwal

harian

4.1.1 Meminta klien

untuk memilih satu

kegiatan yang mau

dilakukan di rumah

sakit

4.1.2 Bantu klien

melakukannya jika

perlu diberi contoh

4.1.3 Beri pujian atas

keberhasilan klien

4.1.4 Diskusikan jadwal

kegiatan harian

atas kegiatan yang

telah dilatih

Rasionalisasi :

meningkatkan penerimaan

terhadap kemampuan yang

dimiliki

Tujuan Khusus 5

Klien dapat

melakukan kegiatan

sesuai kondisi sakit

dan kemampuannya

5.1 Klien

melakukan

yang telah

dilatih

(mandiri,

dengan

bantuan atau

tergantung)

5.2 Klien mampu

melakukan

kegiatan

secara mandiri

5.1.1 Beri kesempatan

pada klien untuk

mencoba kegiatan

yang telah

direncanakan

5.1.2 Beri pujian atas

keberhasilan klien

5.1.3 Diskusikan

kemungkinan

pelaksanaan di

rumah

Rasionalisasi :

memberikan kesempatan

pada klien untuk

merasakan keberhasilan

menggunakan kemampuan

yang dimiliki

17

Tujuan Khusus 6

Klien dapat

memanfaatkan

sistem pendukung

yang ada

6.1 Keluarga

memberi

dukungan dan

pujian

6.2 Keluarga

memahami

jadwal

kegiatan

harian klien

6.1.1 Beri pendidikan

kesehatan pada

keluarga tentang

cara merawat klien

HDR

6.1.2 Bantu keluarga

memberikan

dukungan selama

klien dirawat

6.1.3 Bantu keluarga

menyiapkan

lingkungan di

rumah

6.1.4 Jelaskan cara

melaksanakan

jadwal kegiatan

klien di rumah

6.1.5 Anjurkan memberi

pujian pada klien

setiap berhasil

Rasionalisasi : dukungan

keluarga meningkatkan

derajat kesembuhan klien

18

R. Implementasi Keperawatan

Nama Klien : Tn. N

Ruang : IV (Dewa Ruci)

No. RM : 041402

Tgl/ jam No

Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi TTD

08 Januari 2008

08.15

1 TUK 1

Membina hubungan saling percaya

a. Menyapa dan memberi salam

b. Memperkenalkan diri dengan

menyebut nama lengkap, nama

panggilan, alamat dan berjabat

tangan

c. Menanyakan nama lengkap klien,

nama panggilan serta asal

d. Menjelaskan tujuan pertemuan yaitu

ingin membantu menyelesaikan

masalah klien

S : “Wa’alaikum salam…”

“nama saya Tn.N, biasa

dipanggil Tn.N, saya berasal

dari Welahan Jepara”

Klien menjawab pertanyaan

perawat “Hobi saya membaca

Alqur’an, suka membantu

pekerjaan rumah tangga seperti

mencuci pakaian, mencuci

piring, gelas atau sendok, juga

menyapu lantai. Tetapi kegiatan

saya berdagang

TUK 2

a. Memvalidasi TUK 2

b. Tanyakan pada klien tentang

kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki klien

c. Memberikan reinforcement positif

atas keberhasilan klien

mengungkapkan segala kemampuan

klien

d. Menyampaikan kontrak waktu untuk

pertemuan berikutnya

O : Klien mau berjabat tangan

dengan perawat

Klien tersenyum, kontak mata

cukup, duduk berdampingan

dengan perawat, nada bicara

rendah/ pelan, klien mau

menceritakan kemampuan dan

aspek positif yang dimiliki

Klien kooperatif saat bicara

dengan perawat

19

A : TUK 1 tercapai

Klien mau menyebut nama

lengkap, nama yang disukai

serta alamat

TUK 2 tercapai

Klien mau mengungkapkan

kemampuan dan aspek positif

P : P : optimalkan TUK 2

Lanjutkan TUK 3 dan 4

K : katakan pada klien bahwa

perawat ingin membantu klien

dan ingin menjadi teman klien

Katakan bahwa perawat siap

kapan saja klien mau bercerita

tentang masalah yang dihadapi

Motivasi klien untuk

mengetahui kemampuan yang

dimiliki

Anjurkan untuk mengingat

nama perawat

09 Januari 2008

08.45

TUK 3

Klien dapat menilai kemampuan yang

digunakan

- Mengucapkan salam

- Mengajak klien untuk berbincang-

bincang sesuai kontrak sebelumnya

- Mengingatkan kembali (identitas /

nama perawat)

- Bertanya pada klien tentang kontrak

hari ini

- Mendiskusikan kemampuan klien

yang dapat dilakukan selama di

rumah sakit atau di rumah

S : Klien mengatakan wa’alaikum

salam

“Mas Fajar”

Klien mengatakan tadi malam

tidurnya nyenyak, makannya

habis, obatnya sudah diminum

Klien mengatakan perasaannya

lebih baik dari kemarin

Klien memilih menyapu

20

TUK 4

Klien dapat menetapkan dan

merencakan kegiatan sesuai

kemampuan yang dimiliki

- Meminta klien untuk memilih

kegiatan yang akan dilakukan di

rumah sakit

- Memberi pujian atas keberhasilan

klien

- Merencanakan kontrak yang akan

datang

- Mencoba kegiatan yang dipilih

O : Klien mau menjawab salam

Klien mau berjabat tangan

dengan perawat

Klien tersenyum, kontak mata

cukup, duduk berdampingan

dengan perawat, nada bicara

rendah

Klien mau mencoba pilihannya

Klien melakukan kegiatan

dengan baik

Klien kooperatif saat bicara

dengan perawat

A : TUK 3 tercapai

Klien mau menilai kemampuan

yang digunakan

TUK 4 tercapai

Klien dapat mencoba kegiatan

yang dipilih

P : P : optimalkan TUK 4

Lanjutkan TUK 5 dan 6

K : katakan bahwa perawat siap

kapanpun klien mau bercerita

tentang masalah yang dihadapi

Anjurkan klien untuk mengingat

nama perawat

Anjurkan klien membuat jadwal

kegiatan sehari-hari

10 Januari 2008

09.30

TUK 4

Klien dapat menetapkan dan

merencanakan kegiatan sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki

- Mengucapkan salam

- Mengajak klien untuk berbincang-

bincang sesuai kontrak sebelumnya

dengan klien

S : “Wa’alaikum salam”

Klien mengatakan mas Fajar

Klien mengatakan akan mencuci

gelas dan sendok setelah makan

siang

Klien mengatakan mau

membuat jadwal kegiatan

sehari-hari

21

- Mengingatkan kembali identitas

perawat

- Bertanya kepada klien tentang

kontrak hari ini

- Mendiskusikan dengan klien

kemampuan klien yang dapat

dilakukan selama sakit atau di

rumah

- Memberikan kertas jadwal kepada

klien beserta bolpoinya

- Merencanakan bersama klien

aktivitas yang dapat dilakukan

setiap hari sesuai kemampuan

- Mendiskusikan kemampuan yang

dapat dilanjutkan penggunaannya

O : Klien duduk, disamping perawat

Klien mau berjabat tangan

Klien ingat nama perawat

Klien kooperatif

Klien membuat jadwal kegiatan

Klien tersenyum

A : TUK 4 klien mampu

merencanakan kegiatan yang

akan dilakukan sesuai

kemampuannya

Klien menulis beberapa jadwal

bersama perawat

TUK 4 terpenuhi

P : P : optimalkan TUK 4

Lanjutkan TUK 5

K : motivasi klien untuk

merencanakan dalam daftar /

jadwal yang telah dibuat

10 Januari 2008

12.45

TUK 5

Klien dapat melakukan kegiatan sesuai

dengan kondisi sakit dan

kemampuannya

- Mengucapkan salam

- Mengajak klien berbincang sesuai

kontrak sebelumnya

- Mengingatkan kembali identitas

perawat

- Mengingatkan kembali topik yang

akan dibahas

- Memberikan kesempatan kepada

klien untuk mencoba kegiatan yang

ada pada jadwal

- Memberi pujian atas

keberhasilannya

- Mendiskusikan kemungkinan

pelaksanaan di rumah

S : “Wa’alaikum salam”

“mas Fajar”

Klien mengatakan sudah

menulis daftar / jadwal

Klien mau berjabat tangan

O : Klien Memperagakan apa yang

ada pada daftar

Klien mencuci gelas dan sendok

A : TUK 5 klien dapat melakukan

kegiatan sesuai kondisi sakit

dan kemampuannya

Klien mencuci gelas dan sendok

di depan perawat

TUK 5 terpenuhi

P : P : optimalkan TUK 5,

lanjutkan TUK 6

K : motivasi untuk

melakukannya baik di rumah

sakit ataupun di rumah

22

Katakan pada klien bahwa

perawat merasa senang karena

mau mempraktekan

23

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP )

Masalah keperawatan: Harga diri rendah

Pertemuan : Ke Satu

1. Proses Keperawatan

a. Kondisi : Klien mengatakan malu dan tidak berguna.

b. Diagnosa : Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan

peran diri tidak efektif

c. TUK : 1. Membina hubungan saling percaya

2. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki.

2. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( SP )

a. Orientasi

1) Salam Terapeutik

Assalamu'alaikum Bapak N, nama saya Fajar Aris, biasa dipanggil

fajar. Saya pagi ini akan merawat Bapak N dari pukul 07.00-14.00

nanti.

2) Evaluasi /Validasi

Apa yang terjadi di rumah sehingga Bapak N harus dibawa ke sini?

3) Kontrak

Topik : Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan

atau hobby atau hal-hal yang biasa Bapak N lakukan?

Tempat : Dimana kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini

saja?

Waktu : Berapa lama kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau

10 menit saja?

b. Kerja

Apa yang biasa Bapak N lakukan dirumah?

Sekarang yang biasa dilakukan di tempat kerja?

Apa yang Bapak N senangi dari keluarga? Bagaimana dengan istri dan

anak-anak?

24

Bagaimana pula dengan tempat tinggalnya? Apa ada yang disenangi

disana?

c. Terminasi

1) Evaluasi Subyektif : Bagaimana perasaan Bapak N setelah kita

bercakap-cakap?

2) Evaluasi Obyektif : Apa saja tadi kemampuan Bapak N?

Bagus sekali!

Apa saja tadi yang disenangi dirumah?

Bagus sekali!

3) Rencana Tindak Lanjut : Baiklah, waktu kita sudah habis, nanti coba

Bapak N ingat lagi kemampuan yang belum disampaikan.

d. Kontrak

Topik : Besok kita akan melihat kemampuan Bapak N yang masih

dapat dilakukan di rumah sakit.

Tempat : Kira- kira dimana kita akan bicara? Bagaimana kalau di tempat

ini saja?

Waktu : Kira-kira besok jam 08.30 ya! Berapa lama kita akan

berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?

Baiklah, silahkan Bapak N melanjutkan kegiatan, bila ada

sesuatu yang ingin disampaikan saya ada diruang perawatan.

25

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP )

Masalah keperawatan: Harga diri rendah

Pertemuan : Ke Dua

1. Proses Keperawatan

a. Kondisi : Klien telah mengetahui beberapa kemampuan dan aspek

positif yang dimiliki

b. Diagnosa : Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan

peran diri tidak efektif

c. TUK : 1. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

2. Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan

sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

2. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( SP )

a. Orientasi

1) Salam Terapeutik

Assalamu'alaikum Bapak N, masih ingat dengan saya?

Bagus

2) Evaluasi /Validasi

Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Kemarin kita sudah berbincang-

bincang mengenai kemampuan atau hobby bapak. Masih ada

kemampuan bapak yang beklum diceritakan?

3) Kontrak

Topik : Masih ingat apa yang akan kita bicarakan hari ini? Betul!

Hari ini kita akan melihat daftar kemampuan bapak yang

dapat dikerjakan dirumah sakit.

Tempat : Dimana kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini

saja?

Waktu : Berapa lama kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau

20 menit saja?

26

b. Kerja

Ini daftar kemampuan yang bapak miliki, yang telah kita bicarakan

kemaren, apa masih ada tambahannya?

Nah, sekarang coba kita lihat satu persatu, sekiranya mana saja yang dapat

dilakukan selama bapak di rumah sakit.

Bapak, sesuai dengan pilihan bapak, yaitu menyapu, bagaimana kalau

sekarang kita coba kemampuan yang tadi sudah bapak pilih?

Sekarang mari kita coba.

Bagus!

Nah, sekarang sudah selesai, mari kita duduk lagi.

c. Terminasi

b. Evaluasi Subyektif : Bagaimana perasaan Bapak N setelah kita

melakukan kegiatan tadi?

c. Evaluasi Obyektif : Coba sekarang sebutkan tadi bapak melakukan

kegiatan apa! Terus tadi bagaiman cara mengerjakannya? Bagus!

d. Rencana Tindak Lanjut : Baiklah, waktu kita sudah habis, Nanti

kegiatan ini bisa dilakukan apabila lantai kotor, bapak juga bisa

melakukannya di rumah setelah nanti bapak pulang dari rumah sakit.

d. Kontrak

Topik : Nah, besok kita akan latihan kemampuan yang lain, dan

membuat jadwal kegiatan yang bisa bapak lakukan selama di

rumah sakit, bagaimana?

Tempat : Kira- kira dimana kita akan bicara? Bagaimana kalau di tempat

ini saja?

Waktu : Kira-kira besok jam 09.30 ya! Berapa lama kita akan

berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?

Baiklah, silahkan Bapak N melanjutkan kegiatan, bila ada

sesuatu yang ingin disampaikan saya ada diruang perawatan

27

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP )

Masalah keperawatan: Harga diri rendah

Pertemuan : Ke Tiga

1. Proses Keperawatan

a. Kondisi : Klien telah mengetahui beberapa kemampuan dan aspek positif

yang dimiliki yang dapat dilakukan di rumah sakit, dan telah melatih satu

kemampuannya.

b. Diagnosa : Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan

peran diri tidak efektif

c. TUK : 4. Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki, menyusun jadwal kegiatan.

2. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( SP )

a. Orientasi

G. Salam Terapeutik

Assalamu'alaikum Bapak N, masih ingat dengan saya?

Bagus

H. Evaluasi /Validasi

Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Kemarin kita sudah latihan salah

satu kemampuan yang dimiliki Bapak N.

I. Kontrak

Topik : Masih ingat apa yang akan kita bicarakan hari ini? Betul!

Hari ini kita akan membuat jadwal kegiatan sehari-hari

sesuai dengan kemampuan bapak yang dapat dikerjakan

selama di rumah sakit.

Tempat : Dimana kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini

saja?

Waktu : Berapa lama kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau

20 menit saja?

28

b. Kerja

Ini daftar kemampuan yang bapak miliki, kemaren bapak telah mencoba

salah satu kemampuan bapak yang bapak miliki.

Nah, sekarang kita akan membuat jadwal kegiatan bapak sehari-hari yang

sekiranya dapat dilakukan selama bapak di rumah sakit, tentunya sesuai

dengan daftar kemampuan yang dimiliki bapak yang telah kita bicarakan

beberapa waktu yang lalu.

Nah, sekarang kita buat ya pak!

Bagus!

Jadwal kegiatan sudah dibuat, mulai nanti siang sudah bisa dilakukan ya

pak! .

c. Terminasi

1. Evaluasi Subyektif : Bagaimana perasaan Bapak N setelah kita

berbincang-bincang?

2. Evaluasi Obyektif : Coba sekarang sebutkan tadi bapak melakukan

kegiatan apa!

Bagus!

3. Rencana Tindak Lanjut : Baiklah, waktu kita sudah habis, jadwal

kegiatan ini bisa dilakukan mulai nanti siang ya pak!

d. Kontrak

Topik : Nah, nanti kita akan latihan kemampuan yang lain, sesuai

dengan jadwal kegiatan yang telah kita buat tadi. Bagaimana?

Tempat : Kira- kira dimana kita akan bicara? Bagaimana kalau di tempat

ini saja?

Waktu : Kira-kira besok jam 12.30 ya! Berapa lama kita akan

berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?

Baiklah, silahkan Bapak N melanjutkan kegiatan, bila ada

sesuatu yang ingin disampaikan saya ada diruang perawatan

29

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN ( SP )

Masalah keperawatan: Harga diri rendah

Pertemuan : Ke Empat

1. Proses Keperawatan

a. Kondisi : Klien telah mengetahui beberapa kemampuan dan aspek positif

yang dimiliki yang dapat dilakukan di rumah sakit, dan telah melatih satu

kemampuannya serta telah membuat jadwal kegiatan sehari-hari.

b. Diagnosa : Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan

peran diri tidak efektif

c. TUK : 5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kondisis sakit

dan kemampuannya.

2. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( SP )

a. Orientasi

1) Salam Terapeutik

Assalamu'alaikum Bapak N, masih ingat dengan saya?

Bagus!

2) Evaluasi /Validasi

Bagaimana perasaan bapak siang ini? Tadi kita sudah membuat jadwal

kegiatan sehari-hari selama bapak dirawat di rumah sakit.

3) Kontrak

Topik : Masih ingat apa yang akan kita bicarakan siang ini? Betul!

Siang ini kita akan melihat jadwal kegiatan siang ini sesuai

dengan kemampuan bapak yang dapat dikerjakan selama di

rumah sakit.

Tempat : Dimana kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini

saja?

Waktu : Berapa lama kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau

15 menit saja?

30

b. Kerja

Ini jadwal yang telah kita buat tadi. Sesuai dengan jadwal yang telah kita

buat tadi, kemampuan Bapak N yang akan kita lakukan apa? Betul!

Sesuai dengan jadwal, siang ini bapak akan mencuci gelas dan sendok.

Nah, sekarang mari kita coba.

Bagus!

Nah, sekarang sudah selesai, mari kita duduk kembali. .

c. Terminasi

1. Evaluasi Subyektif : Bagaimana perasaan Bapak N setelah melakukan

sendiri? Bagus sekali!

2. Evaluasi Obyektif : Jadi sudah berapa kegiatan yang sudah bapak

lakukan? Bagus sekali!

Sekarang sebutkan kegiatan apa saja yang bapak sudah lakukan!

Bagus!

3. Rencana Tindak Lanjut : Baiklah, waktu kita sudah habis, Nanti coba

terus selama di rumah sakit ya pak, dan ini merupakan pekerjaan

harian.

d. Kontrak

Topik : Nah, sudah dua kegiatan yang dilakukan. Bagaimana kalau

kita latih lagi kegiatan yang ketiga!

Tempat : Kira- kira dimana kita akan bicara? Bagaimana kalau di

tempat ini saja?

Waktu : Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau

15 menit?

Baiklah, silahkan Bapak N melanjutkan kegiatan, bila ada

sesuatu yang ingin disampaikan saya ada diruang perawatan