BAB III STRATEGI KOMUNIKASI III.1 Hasil Pengamatanrepository.unika.ac.id/15486/4/13.13.0013 Nathania...
Transcript of BAB III STRATEGI KOMUNIKASI III.1 Hasil Pengamatanrepository.unika.ac.id/15486/4/13.13.0013 Nathania...
-
20
BAB III
STRATEGI KOMUNIKASI
III.1 Hasil Pengamatan
III.1.1 Observasi dan Pengamatan Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa
Tengah
Observasi dan pengamatan yang dilakukan untuk memperkuat
pengumpulan data yang berkaitan dengan Puri Maerakaca Taman Wisata
Budaya Jawa Tengah, dengan memperhatikan pengunjung lebih banyak
mengunjungi ke area mangrove atau ke anjungan-anjungan yang ada, dan
ternyata setelah diperhatikan selama beberapa jam, pengunjung lebih
memilih ke tempat wisata mangrovenya dari pada ke anjungan-anjungan.
Beberapa ada yang berkunjung ke anjungan hanya sekedar untuk berfoto,
tidak untuk mencari pengetahuan yang dimiliki oleh anjungan tersebut.
III.1.2 Observasi Trekking Mangrove
Observasi dan pengamatan dengan memperhatikan pengunjung yang
lebih banyak mengunjungi area trekking mangrove hanya untuk hunting
foto, menikmati suasana mangrove dengan menyewa perahu, dan bersantai-
santai di area ini.
III.1.3 Kuesioner
Kuesioner adalah salah satu metode pengumpulan data yang
digunakan berkaitan dengan rebranding Puri Maerakaca Taman Wisata
Budaya Jawa Tengah. Untuk membantu bagaimana logo akan dirancang,
dalam bentuk, warna, maupun tipografinya, yang ditujukan pada masyarakat
Semarang. Sesuai dengan kuesioner yang disebarkan melalui link, hasil
kesimpulan dari pertanyaan-pertanyaan yang ada, masyarakat tau mengenai
Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah. Hampir 41,5%
masyarakat Semarang belum pernah mengunjungi Puri Maerakaca Taman
Wisata Budaya Jawa Tengah. Bagi masyarakat Semarang yang belum
pernah mengunjunginya, separuh-separuh antara mungkin dan ya untuk
tertarik kesana, sisanya tidak tertarik, dan mereka memberi alasan
kebanyakan ingin tahu, penasaran, tempatnya kurang menarik, panas, dan
kotor. Dan bila masyarakat ditanya ingin mengunjunginya kembali atau
-
21
tidak, sebagian besar menjawab mungkin, karena mereka ternyata juga
berantusias apabila diselenggarakan event-event yang berada disana. Paling
banyak menjawab tempat wisata saat ditanya apa yang ada dibenak anda
saat mendengar Puri Maerakaca. Sebesar 76% masyarakat tidak mengetahui
bentuk dari logo Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah,
karena adanya inkonsistensi tersebut. Maka brand yang diinginkan
masyarakat sebagian besar adalah yang menunjukkan sifat fun atau ceria,
edukatif, dan bersahabat.
III.2 Proses Analisis
III.2.1 Analisis Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah
Gambar 3.1 Puri Maerakaca tampak depan
Sumber : Dokumen Pribadi (2017)
Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah yang merupakan
miniatur Jawa Tengah dibatasi oleh laut Pulau Jawa dan Samudera
Indonesia. Area Puri Maerakaca ini dibagi menjadi kelompok-kelompok
daerah tingkat II dengan luas yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing anjungan, rata-rata setiap anjungan menempati luas sekitar 1000 m2.
Setiap kapling dihubungkan oleh jalan lingkungan lebar 3-4 meter, dengan
demikian pengunjung dengan mudah menuju ke masing-masing anjungan
yang diinginkan dengan berjalan kaki. Untuk memberikan pelayanan kepada
para pengunjung taman mini ini, pengelola memberikan fasilitas yang dapat
dinikmati oleh para pengunjung, diantaranya :
1. 35 bangunan anjungan kabupaten atau kota se-Jawa Tengah
-
22
2. Kolam pancing yang luas
3. Keamanan selama 24 jam
4. Tempat ibadah (Mushola)
5. Air bersih dan kamar kecil
6. Arena bermain
7. Kereta Mini
8. Perahu Air
9. Sepeda Air
Prasarana yang ada di dalam Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya
Jawa Tengah adalah hal-hal yang berkaitan dengan kelancaran kegiatan para
pengunjung untuk melihat sekaligus menikmati taman mini ini sebagai
tempat rekreasi yang menyenangkan, diantaranya terdapat :
1. Jalan lingkungan yang permanen
2. Pagar keliling berbentuk danau atau air
3. Arena atraksi hiburan
4. Arena perahu dan sepeda air
5. Arena parkir yang menampung daya mencapai kira-kira 500 unit motor,
500 unit mobil, dan 200 unit bus.
6. Arena panggung hiburan
7. Untuk yang paling baru saat ini adalah “Trekking Mangrove” tempat
untuk para pengunjung bisa foto-foto dan mendapatkan view yang bagus.
-
23
Berikut beberapa miniatur rumah adat yang ada di Puri Maerakaca
Taman Wisata Budaya Jawa Tengah :
Gambar 3.2 Anjungan Rumah Adat Kabupaten Kudus
Sumber : Dokumen Pribadi (2017)
Gambar 3.3 Peta Puri Maerakaca
Sumber : Dokumen Pribadi (2017)
-
24
Tabel 3.1 Daftar Anjungan Rumah Adat Puri Maerakaca
Sumber : Dokumen Pribadi (2017)
Selain menampilkan rumah-rumah adat, objek wisata ini dilengkapi
dengan fasilitas rekreasi air seperti, sepeda air, perahu, juga kereta bagi
pengunjung.
1 Anjungan Kabupaten Sragen 27 Anjungan Kota Pekalongan
2 Anjungan Kabupaten Karanganyar 28 Anjungan Kabupaten Pekalongan
3 Anjungan Kabupaten Surakarta 29 Anjungan Kabupaten Pemalang
4 Anjungan Kabupaten Sukoharjo 30 Anjungan Kota Tegal
5 Anjungan Kabupaten Wonogiri 31 Anjungan Kabupaten Tegal
6 Anjungan Kabupaten Grobogan 32 Anjungan Kabupaten Brebes
7 Anjungan Kabupaten Blora 33 Anjungan Kabupaten Purbalingga
8 Anjungan Kabupaten Rembang 34 Anjungan Kabupaten Banyumas
9 Anjungan Kabupaten Pati 35 Anjungan Kabupaten Cilacap
10 Anjungan Kabupaten Jepara 36 Gunung Lawu
11 Anjungan Kabupaten Kudus 37 Gunung Popok
12 Anjungan Kabupaten Demak 38 Gunung Muria
13 Anjungan Kota Salatiga 39 Gunung Ungaran
14 Anjungan Kabupaten Boyolali 40 Gunung Merbabu
15 Anjungan Kabupaten Klaten 41 Gunung Sumbing
16 Anjungan Kabupaten Semarang 42 Gunung Sindoro
17 Anjungan Kota Semarang 43 Gunung Slamet
18 Anjungan Kabupaten Kendal 44 Gunung Kumbang
19 Anjungan Kabupaten Batang 45 Waduk Kedung Ombo
20 Anjungan Kabupaten Temanggung 46 Rawa Pening
21 Anjungan Kota Magelang 47 Waduk Cacaban
22 Anjungan Kabupaten Magelang 48 Candi Borobudur
23 Anjungan Kabupaten Wonosobo 49 Masjid Agung Demak
24 Anjungan Kabupaten Banjarnegara 50 Masjid Mantingan
25 Anjungan Kabupaten Purworejo 51 Masjid Menara Kudus
26 Anjungan Kabupaten Kebumen 52 Laut Jawa
-
25
III.2.2 Analisis SWOT
SWOT digunakan guna kekuatan yang dimiliki oleh Puri Maerakaca
Taman Wisata Budaya Jawa Tengah dapat terus dipertahankan, dan yang
menjadi kekurangan bisa ditingkatkan kembali.
Strength
1. Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah merupakan
salah satu taman wisata budaya yang berada di Jawa Tengah.
2. Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah mempunyai
area luas sekitar 45.62 hektar.
3. Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah satu-satunya
taman rekreasi yang mengulas mengenai budaya-budaya yang ada
di Jawa Tengah.
4. Pengunjung yang akhir-akhir ini sering datang berkunjung untuk
mendapatkan spot atau view yang bagus dari Treking Mangrove.
Weakness
1. Citra yang dimunculkan oleh masyarakat yang mengetahui
mengenai taman rekreasi ini adalah panas, masih kotor, kumuh,
kurang adanya perawatan, malah disetiap anjungan dipakai untuk
tempat tinggal orang dinas, sehingga masyarakat dan wisatawan
yang datang enggan untuk berkunjung ke masing-masing
anjungan.
2. Branding yang dimunculkan tidak konsisten, mulai dari logo
samapi ke penerapan aplikasi-aplikasi yang ada didalam Puri
Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah.
3. Kurang adanya promosi dan citra branding yang ditonjolkan
untuk masyarakat supaya bisa lebih mengenal Puri Maerakaca
Taman Wisata Budaya Jawa Tengah ini.
4. Kurang adanya kesadaran dari masyarakat, khususnya masyarakat
yang berasal dari kota Semarang sendiri untuk berkunjung kesini
sebagai tujuan wisata edukasi.
5. Lokasi dari Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah
yang kurang strategis karena berada di Semarang bagian utara dan
jarang orang yang tahu mengenai tempat ini, orang yang berasal
-
26
dari Semarang pun masih ada beberapa yang tidak tahu mengenai
tempat wisata ini.
Opportunity
1. Apabila Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah ini
dirawat dan dikelola dengan baik, dapat memperbaiki citra dari
tempat ini.
2. Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah dapat
dijadikan sebagai tempat rekreasi yang bersifat edukasi dan
hiburan yang satu-satunya di Semarang.
3. Keragaman yang dimiliki Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya
Jawa Tengah dapat menjadi wawasan dan pengetahuan bagi para
pengunjung maupun wisatawan.
Threat
1. Anak jaman sekarang kurang tertarik dengan wisata-wisata yang
berbau edukasi.
2. Banyaknya mall atau tempat yang lebih sejuk, nyaman, dan asik
dan berbagai macam fasilitas yang akan mempengaruhi
masyarakat.
3. Terdapat tempat yang lebih bagus untuk foto-foto yang tidak
kalah juga dengan Treking Mangrove yang ada di Puri Maerakaca
Taman Wisata Budaya Jawa Tengah ini di Semarang.
Kesimpulan yang harus atau bisa dilakukan yaitu tetap
mempertahankan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh Puri Maerakaca
Taman Wisata Budaya Jawa Tengah ini, citra yang dimunculkan harus
dengan adanya branding yang kuat dahulu supaya wisatawan bisa lebih
mengenal Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah.
III.3 Sasaran Khalayak (Target Audience)
Sasaran khalayak yang menjadi tujuan dari Puri Maerakaca dapat dibagi
menjadi 2, yaitu Sasaran Primer dan Sasaran Sekunder.
III.3.1 Sasaran Primer
Sebagai upaya meningkatkan pariwisata melalui Puri Maerakaca
Taman Wisata Budaya Jawa Tengah dengan memberikan info yang baik
-
27
mengenai kota-kota apa saja yang ada di Jawa Tengah, dan sebagai
pembelajaran mereka untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan
yang lebih mengenai Jawa Tengah, yaitu target anak remaja karena pada
jaman sekarang sudah banyak sekali yang menggunakan gadget dan
mengenal sosial media. Dengan adanya sosial media yang digunakan,
bisa sebagai promosi tempat wisata edukasi ini dan manfaat apa yang
didapat oleh mereka. Ses yang dituju antara B sampai C, karena yang
ditarget adalah anak yang masih sekolah, mencari wisata yang murah dan
terjangkau. Maka audience yang dipilih sebagai target primer adalah :
1. Demografi
Usia : 11-18 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai
Sekolah Menengah Atas (SMA)
SES : B – C
Pekerjaan : Siswa-siswi SMP dan SMA
2. Geografi
Sasaran geografi adalah anak remaja yang berdomisili di
wilayah Semarang Jawa Tengah, dan diharapkan dengan
berkunjungnya ke Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa
Tengah ini bisa menambah pengetahuan budaya wilayah Jawa
Tengah.
3. Psikografi
Anak remaja yang sudah bisa menyerap banyak informasi dan
daya ingat yang masih cukup kuat sehingga apabila mereka bisa
melihat secara langsung dalam berupa visual, secara tidak sengaja
dapat menyerap dalam ingatan mereka.
III.3.2 Sasaran Sekunder
Dan sebagai upaya meningkatkan pariwisata melalui Puri Maerakaca
Taman Wisata Budaya Jawa Tengah dengan memberikan info yang baik
mengenai kota-kota apa saja yang ada di Jawa Tengah, serta sebagai
pembelajaran mereka untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang
lebih mengenai Jawa Tengah, diharapkan masyarakat umum dapat
-
28
berkunjung ke Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah sebagai
wisata edukasi dan bisa bermanfaat bagi orang lain maupun pengetahuan
sendiri. Maka audience yang dipilih sebagai target sekunder adalah :
1. Demografi
Usia : 21-40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
Pendidikan : D3, S1, dan lainnya
SES : B – C
Pekerjaan : Karyawan swasta, Pegawai Negeri, dan lainnya
2. Geografi
Sasaran geografi adalah masyarakat umum yang berdomisili di wilayah
Semarang Jawa Tengah, dan diharapkan dengan berkunjung ke Puri
Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah ini bisa menambah
pengetahuan budaya wilayah Jawa khususnya Jawa Tengah.
3. Psikografi
Masyarakat umum yang dengan berkunjung ke Puri Maerakaca Taman
Wisata Budaya Jawa Tengah ini bisa secara tidak langsung
mempromosikan melalui mouth to mouth, juga masih bisa melalui
gadget.
III.4 Karakter Desain
III.4.1 Tema Perancangan
Tema perancangan brand Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa
Tengah ini adalah memunculkan konsep alam dari Trekking Mangrove yang
dimiliki Puri Maerakaca, dan tetap memunculkan rumah adat sebagai ciri
khas dari Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah.
III.4.2 Judul Perancangan
Judul perancangan yang akan dibuat yaitu Puri Maerakaca.
III.4.3 Tagline Perancangan
Tagline yang akan digunakan dalam perancangan ini adalah Taman
Wisata Jawa Tengah, karena sesuai dengan riset yang telah disebar melalui
kuesioner, banyak masyarakat yang menangkap ini adalah taman wisata yang
berada di Semarang Jawa Tengah.
-
29
III.5 Strategi Komunikasi
III.5.1 Pendekatan Elemen Visual
III.5.1.1 Perancangan Logo
Dengan adanya logo, masyarakat bisa mengenal dan
secara tidak langsung teringat mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan hal tersebut. Logo juga mencerminkan sebuah identitas
dari sebuah perusahaan, dan identitas yang dimunculkan harus
sesuai dengan citra dari Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya
Jawa Tengah. Dari nama Puri Maerakaca sendiri telah
mencerminkan wisata mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
budaya Jawa Tengah, dan dari tempat yang dimunculkan berupa
anjungan-anjungan yang menonjolkan kekhasannya masing-
masing, serta sekarang ini terdapat wahana baru yang dibangun
oleh Puri Maerakaca yaitu Trekking Mangrove, maka konsep
logo yang akan dimunculkan yaitu karena ada kata PURI yang
mencerminkan rumah atau istana atau keraton, rumah yang
dimaksud adalah rumah adat yang ada di Puri Maerakaca, Joglo
melambangkan rumah yang agung, atap tertinggi. Terdapat juga
lingkaran yang artinya keagungan, melambangkan ketaatan
kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Terdapat pula daun tanaman
mangrove yang diartikan hidup dan tumbuh. Trekking
Mangrove juga salah satu wisata yang ada dalam Puri
Maerakaca yang tak jarang dikunjungi pula.
III.5.1.2 Warna
Warna yang dimunculkan oleh Puri Maerakaca Taman
Wisata Budaya Jawa Tengah yaitu mempresentasikan warna
oranye, disesuaikan dengan target pula, yang mempresentasikan
kesan fun, energic, bersahabat, optimis, sociable, terpelihara,
nyaman, serta kekreativitasan.
III.5.1.3 Perancangan Maskot
Perancangan maskot Puri Maerakaca Taman Wisata
Budaya Jawa Tengah disesuaikan dengan citra yang akan
dimunculkan sesuai dengan target sasaran, yaitu maskot yang
-
30
mempresentasikan bentuk visual rumah adat joglo, yang
diharapkan dapat memeriahkan tempat wisata ini.
III.5.1.4 Merchandise
Merchandise merupakan salah satu strategi promosi
dengan pengaplikasian brand menggunakan media, yang
dengan adanya media tersebut bisa menjadi souvenir dan
cinderamata yang menarik dan berfungsi bagi target sasaran.
III.5.2 Promosi
AISAS digunakan dalam pendekatan promosi sebagai penunjang Puri
Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah, melalui :
1. Attention
Pelaksanaan : Juni – Juli 2017 (Media : Poster, Baliho, dan Neon Box)
Memperkenalkan Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah
dengan mencari perhatian agar dapat menarik target sasaran.
2. Interest
Pelaksanaan : Juli 2017 (Media : Poster, Baliho, dan Neon Box)
Tahap interest ini diharapkan dapat membangkitkan minat atau
ketertarikan target terhadap Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa
Tengah.
3. Search
Pelaksanaan : Juli – Agustus 2017 (Media : Poster, Baliho, dan Neon
Box)
Proses ini dilakukan target sasaran dengan melakukan pencarian
informasi tentang Puri Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah.
Pencarian dilakukan melalui media internet untuk mendapatkan
informasi dan data yang lebih jelas sebelum memutuskan untuk
mengikuti produk yang sedang berlangsung.
4. Action
Pelaksanaan : September 2017 (Media : Poster, Baliho, dan Neon Box)
Setelah mendapatkan informasi yang jelas, target sasaran akan
melakukan tindakan nyata untuk berkunjung ke Puri Maerakaca Taman
Wisata Budaya Jawa Tengah.
-
31
5. Share
Pelaksanaan : Oktober 2017 (Media : Poster, Baliho, dan Neon Box)
Setelah mendapatkan pengalaman dan pengetahuan tentang Puri
Maerakaca Taman Wisata Budaya Jawa Tengah, maka target sasaran
akan membagikan pengetahuan dan pengalamannya terhadap orang-
orang yang sekitarnya.
Tabel 3.2 Timeline tahap AISAS
Sumber : Dokumen Pribadi (2017)
-
32
III.5.3 Rincian Anggaran Biaya
Tahap Attention
Tabel 3.3 Anggaran tahap Attention
Sumber : Dokumen Pribadi (2017)
Tahap Interest
T
Tabel 3.4 Anggaran tahap Interest
Sumber : Dokumen Pribadi (2017)
Tahap Action
No Keperluan Jumlah Harga
1. Poster 30 lembar Rp.5.000 x 30
Rp. 150.000
2. Baliho 3x
Rp. 3.000.000 x
3
Rp. 9.000.000
3. Neon Box 3x Rp. 695.000 x 3
Rp. 2.085.000
4. Endorse Media Sosial 4x Rp. 100.000 x 4
Rp. 400.000
TOTAL
Rp. 11.635.000
No Keperluan Jumlah Harga
1. Poster 30 lembar Rp.5.000 x 30
Rp. 150.000
2. Baliho 3x
Rp. 3.000.000 x
3
Rp. 9.000.000
3. Neon Box 3x Rp. 695.000 x 3
Rp. 2.085.000
4. Endorse Media Sosial 4x Rp. 100.000 x 4
Rp. 400.000
TOTAL
Rp. 11.635.000
No Keperluan Jumlah Harga
1. Poster 30 lembar Rp.5.000 x 30
Rp. 150.000
-
33
Tabel 3.5 Anggaran tahap Action
Sumber : Dokumen Pribadi (2017)
TOTAL
Tahap AISAS Rp. 11.635.000 x 3
Rp. 34.905.000
Produk Turunan Rp. 26.120.000
TOTAL SEMUA
Rp. 61.025.000
Tabel 3.6 Anggaran Total Semua
Sumber : Dokumen Pribadi (2017)
2. Baliho 3x
Rp. 3.000.000 x
3
Rp. 9.000.000
3. Neon Box 3x Rp. 695.000 x 3
Rp. 2.085.000
4. Endorse Media Sosial 4x Rp. 100.000 x 4
Rp. 400.000
TOTAL
Rp. 11.635.000
No Keperluan Harga
1. Website Rp. 120.000
2. Brosur Rp. 500.000
3. Tiket Rp. 500.000
4. Merchandise Rp. 10.000.000
5. Signage & Entrance Gate Rp. 15.000.000
COVERBAGIAN AWAL_NathaniaStefani_13.13.0013_PADKV XNathaniaStefani_13.13.0013_PADKV X