BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi, Subjek dan Sampel...
Transcript of BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi, Subjek dan Sampel...
Reiza Kusumowardhany, 2013 Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa (Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi pada Pokok Bahasan Dinamika Perubahan Hidrosfer Kelas X di SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Lokasi, Subjek dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN Caringin Bogor yang beralamat di Jl.
Mayjen H. E Sukma Km 16 Caringin Kabupaten Bogor. Menurut Ningrum (2010:
375) ”Subjek penelitian adalah sumber data (berupa orang, instansi atau benda)
yang memiliki data atau informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian”.
Selain itu menurut Suryabrata (1992: 43) “Sekelompok subjek yang diambil dari
populasi tertentu dikelompokan secara rambang menjadi dua kelompok yaitu
kelompok atau kelas eksperimen dan kontrol”. Subjek dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor tahun pelajaran
2012/2013 yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah siswa 213 orang. Dari subjek
tersebut akan diambil sampel berdasarkan design penelitan yaitu kelas eksperimen
dan kelas kontrol yang akan dijadikan sebagai subjek.
Purposive Sampling merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan
sampel pada penelitian ini. Teknik ini tidak dilakukan pada seluruh populasi, tapi
terfokus pada target. Menurut Arikunto (2010: 183) “Purposive Sampling,
merupakan penentuan sampel yang berdasarkan pertimbangan kriteria-kriteria
tertentu yang telah dibuat terhadap suatu objek yang sesuai dengan tujuan
penelitian”. Penelitian ini menggunakan 2 sampel yaitu kelas X-5 dan X-6.
Berdasarkan tabel 3.1 dapat dilihat bahwa tabel tersebut merupakan hasil
nilai rata – rata UTS dari seluruh kelas x. Untuk kelas X-5 dan X-6 dapat dilihat
hasil perolehan nilai UTS kedua kelas tersebut relatif sama, hal tersebut dapat
dijadikan sebagai salah satu pertimbangan kriteria pada penentuan sampel.
Adapun alasan dari pemilihan sampel berdasarkan beberapa pertimbangan
sebagai berikut:
1. Guru mata pelajaran geografi yang mengajar di kedua kelas tersebut
merupakan guru yang sama
2. Siswa memiliki rata-rata nilai UTS yang relatif sama yaitu 67 untuk kelas X-5
dan 68 untuk kelas X-6
27
Reiza Kusumowardhany, 2013 Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa (Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi pada Pokok Bahasan Dinamika Perubahan Hidrosfer Kelas X di SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Siswa yang mencapai standar KKM (70) hanya 7,4% untuk kelas eksperimen
dan 7,5% untuk kelas kontrol
4. Nila tertinggi pada kelas X-5 78 dan 83 untuk kelas X-6
5. Nilai terendah pada kelas X-5 51 dan 49 untuk kelas X-6
6. Kedua kelas tersebut belum memperoleh materi hidrosfer
7. Siswa belum pernah belajar dengan menggunakan aktivitas quick on the draw
dalam model pembelajaran kooperatif
Tabel 3.1
Daftar Nilai UTS Semester Ganjil
Kelas Rata-
Rata UTS
Nilai
Terendah
Nilai
Tertinggi
Persentase
Perolehan KKM
X-1 64,6 25 75 5 %
X-2 60,1 30 90 17,6 %
X-3 36,4 15 90 11,1 %
X-4 62,8 40 95 20 %
X-5 67 51 78 7,4 %
X-6 68 49 83 7,5%
Sumber: File Guru Mata Pelajaran Geografi
B. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk
mengetahui atau memperoleh data dengan tujuan tertentu. Menurut Hariyanto
(2012), metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi
prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber
data, serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah atau dianalisis
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen dengan design Posttest-Only Control Design, menurut Sugiyono
(2008: 112). Dalam design ini terdapat dua kelompok (dua kelas) yang dipilih
secara random (X dan Y). Kelompok pertama (kelas eksperimen) diberi perlakuan
28
Reiza Kusumowardhany, 2013 Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa (Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi pada Pokok Bahasan Dinamika Perubahan Hidrosfer Kelas X di SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
atau treatmen dan kelompok yang lain (kelas kontrol) tidak diberi perlakuan.
Dalam penelitian ini menggunakan aktivitas quick on the draw yang diterapkan di
kelas eksperimen dan kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan khusus.
Menurut Sugiyono (2008: 112) “Jika terdapat perbedaan yang signifikan antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka perlakuan yang diberikan berpengaruh
secara signifikan”. Pola yang terdapat pada Posttest-Only Control Design adalah
sebagai berikut (lihat tabel 3.2).
Tabel 3.2
Posttest-Only Control Design
X Ta O1
Y - O2
Keterangan:
X : Kelas Eksperimen
Y : Kelas Kontrol
Ta : Treatmen (perlakuan) atau pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif quick on the draw.
O2 : Posttest
Sumber: Sugiyono (2008)
C. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan, agar tidak
terjadi kesalahpahaman dalam penelitian ini.
1. Aktivitas quick on the draw merupakan suatu aktivitas pembelajaran yang
dapat memacu kemampuan komunikasi siswa baik lisan maupun tulisan.
Aktivitas ini dikerjakan dalam kelompok-kelompok kecil terdiri dari 4-6
orang yang mendorong pembelajaran kerja kelompok sehingga siswa dapat
belajar mengenai pembagian tugas, dapat belajar mandiri yang tidak hanya
tergantung pada guru dan dapat melatih keterampilan komunikasi siswa.
Aktifitas ini menuntut setiap kelompok dapat menyelesaikan satu set kartu
pertanyaan dengan cepat dan tepat.
29
Reiza Kusumowardhany, 2013 Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa (Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi pada Pokok Bahasan Dinamika Perubahan Hidrosfer Kelas X di SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang berpusat
pada kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran.
3. Kemampuan komunikasi siswa adalah kemampuan siswa dalam
menyampaikan suatu gagasan atau ide dalam pembelajaran. Kemampuan
komunikasi yang akan diteliti pada penelitian ini adalah kemampuan
komunikasi tulisan, seperti: (1) menjelaskan suatu situasi dengan
menggunakan tulisan, baik secara konkret maupun gambar; (2) menjelaskan
suatu ide atau situasi geografi secara tertulis, dan (3) mengungkapkan
kembali suatu uraian geografi dalam bahasa sendiri.
4. Kelas Eksperimen merupakan kelas yang pada kegiatan pembelajarannya
menggunakan aktivitas quick on the draw dalam model pembelajaran
kooperatif
5. Kelas kontrol merupakan kelas yang pada kegiatan pembelajarannya tidak
menggunakan aktivitas atau treatment. Kegiatan pembelajaran tersebut sesuai
dengan yang biasa dilakukan oleh guru selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
D. Variabel Penelitian
Menurut Amiran Yousda (1993: 14), variabel dapat diartikan sebagai ciri
individu, objek, gejala dan pertistiwa yang dapat diukur secara kuntitatif dan
kualitatif. Sedangkan menurut Sugiyono (2008: 60), variabel adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. Berdasarkan pada tabel dibawah variabel penelitian ini terdiri dari
variabel bebas atau Independen (X) dan variabel terikat atau Dependen (Y).
Menurut Sugiyono (2008: 61), variabel bebas atau Independen (X) yaitu
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel terikat, sedangkan variabel terikat atau Dependen (Y)
yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas.
30
Reiza Kusumowardhany, 2013 Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa (Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi pada Pokok Bahasan Dinamika Perubahan Hidrosfer Kelas X di SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan pada latar belakang
masalah, maka variabel penelitian pada penelitian ini dapat diketahui pada tabel
3.3.
Tabel 3.3
Variabel Penelitian
Variabel bebas/
Independen (X)
Variabel terikat/
Dependen (Y)
Aktivitas quick on the draw :
Belajar berkelompok
Kemampuan komunikasi
tulisan siswa
E. Langkah – Langkah Aktivitas Quick On The Draw dalam Penelitian
Untuk melakukan aktivitas ini ada beberapa langkah-langkah yang harus
dijalani oleh yaitu sebagai berikut:
a. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok kecil, satu kelompok
terdiri dari 4-6 orang siswa
b. Setiap kelompok siswa diberi bahan ajar untuk dibaca oleh siswa untuk
pengetahuan awal yang memuat mengenai konsep materi pembelajaran
c. Guru menyiapkan satu set kartu pertanyaan mengenai materi yang akan
dibahas dengan warna kartu yang berbeda untuk setiap kelompoknya
d. Setelah semua perangkat tersedia, guru memberi aba-aba untuk memulai
pembelajaran dengan aktivitas quick on the draw. Satu orang dari setiap
kelompok berlari ke meja guru untuk mengambil pertanyaan pertama sesuai
dengan warna mereka dan membawanya kembali ke kelompok masing-
masing.
e. Kelompok tersebut berdiskusi untuk mencari jawaban pertanyaan yang
bersumber pada bahan ajar, kemudian jawaban ditulis di lembar kertas
jawaban yang diberikan guru
31
Reiza Kusumowardhany, 2013 Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa (Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi pada Pokok Bahasan Dinamika Perubahan Hidrosfer Kelas X di SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
f. Setelah kelompok mendiskusikan dan mendapatkan jawaban, lembar jawaban
tersebut diberikan kepada guru oleh orang kedua. Guru memeriksa jawaban.
Jika jawaban akurat dan lengkap, pertanyaan kedua dapat diambil. Begitu
seterusnya. Jika ada jawaban yang tidak akurat atau tidak lengkap, guru
menyuruh siswa tersebut kembali ke kelompok dan mencoba lagi. Siswa yang
menulis, mengambil pertanyaan, dan mengembalikan jawaban harus
bergantian.
g. Kelompok yang menang adalah yang pertama menjawab semua pertanyaan
dengan waktu yang paling cepat.
h. Guru bersama siswa membahas semua pertanyaan dan siswa membuat catatan
tertulis dengan merangkum materi dan hasil jawaban kartu pertanyaan dari
aktivitas pembelajaran yang telah dilaksanakan.
F. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2002: 136) Instrumen penelitian merupakan alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Maka jenis instrumen dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Lembar Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti
dalam mengamati keadaan atau kondisi guru dan peserta didik, pada
observasi ini akan dilakukan pencatatan segala aktivitas atau tidakan pada
objek penelitian (guru dan peserta didik) selama proses pembelajaran yang
diisi oleh peneliti.
2. Tes
Tes kemampuan komunikasi siswa dalam penelitian ini digunakan
untuk memperoleh data kuantitatif mengenai kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal komunikasi (posttest) setelah diberikan perlakuan,
32
Reiza Kusumowardhany, 2013 Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa (Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi pada Pokok Bahasan Dinamika Perubahan Hidrosfer Kelas X di SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
soal tersebut merupakan soal tes dalam bentuk uraian. Dengan menggunakan
pedoman penskoran pada tabel 3.4.
Tabel 3.4
Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Komunikasi
Respon Siswa Terhadap Soal Skor
Siswa tidak memberikan jawaban atau jawaban tidak terbaca 0
Ada jawaban namun respon salah 1
Penjelasan yang ada menggunakan bahasa yang sistematis dalam
mendeskripsikan konsep, dan prosedur, namun hanya sedikit yang
benar.
2
Siswa memberikan penjelasan yang lengkap dengan menggunakan
bahasa yang sistematis namun terdapat sedikit kesalahan pada
tingkat keakuratan dan ketelitiannya dalam mendeskripsikan konsep
dan prosedur.
3
Semua penjelasan lengkap menggunakan bahasa yang sistematis
dan tingkat keakuratan dan ketelitiannya sangat tinggi dalam
mendeskripsikan konsep dan prosedur.
4
Sumber: Modifikasi dari Maryland Math Communication Rubric dalam Nufus (2012:259)
G. Bahan Ajar
Bahan ajar ini digunakan untuk menyampaikan konsep materi pembelajaran
yang akan disampaikan kepada siswa. Hal ini tidak dinilai melainkan guru
memberi bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dan memberikan
penguatan materi bagi siswa. Guru harus memastikan seluruh siswa mempelajari
dan memahami isi materi yang terdapat pada bahan ajar. Ketuntasan siswa dalam
33
Reiza Kusumowardhany, 2013 Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa (Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi pada Pokok Bahasan Dinamika Perubahan Hidrosfer Kelas X di SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mempelajari bahan ajar akan menentukan keberhasilan peserta didik dalam
menyelesaikan soal-soal dalam kartu pertanyaan.
a. Satu Set Kartu Pertanyaan
Kartu pertanyaan merupakan kartu yang memuat mengenai pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik dalam kelompoknya
masing-masing. Selain itu hal ini digunakan untuk mengetahui pemahaman
peserta didik pada materi yang telah diperoleh peserta didik ketika
mengerjakan lembar kerja peserta didik. Pertanyaan – pertanyaan dalam kartu
ini dibuat dengan memperhatikan indikator – indikator kemampuan
komunikasi yang ingin ditingkatkan.
b. Lembar Jawaban Kartu Pertanyaan
Lembar jawaban ini disediakan sebagai tempat untuk menuliskan
jawaban dari kartu pertanyaan tersebut. Lembar ini disesuaikan dengan
banyaknya pertanyaan dalam satu set kartu pertanyaan tersebut.
H. Analisis Data
Setelah terkumpulnya data dari hasil penelitian, maka selanjutnya
dilakukan analisis yang bertujuan untuk menjawab hipotesis. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Sudjana (1993: 111) analisis data merupakan suatu proses
penyusunan, pengaturan dan pengolahan data agar dapat digunakan untuk
membenarkan atau menyalahkan hipotesis. Data yang diperoleh dari hasil postest
dianalisis dengan statistik yang hasilnya akan dianalisis secara deskriptif. Data
yang nanti akan diambil adalah data kuantitatif yang merupakan hasil dari tes
kemampuan komunikasi siswa (Postest), selain itu data kualitatif dari lembar
observasi untuk siswa menggunakan bantuan program SPSS dan Ms.Excel.
Berikut ini langkah – langkah yang digunakan untuk mengolah data hasil
dari penelitian sebagai berikut:
1. Data Tes Kemampuan Komunikasi Siswa
Dalam penelitian ini selain untuk menganalisis rataan peningkatan
kemampuan komunikasi siswa juga akan mendeskripsikan hasil dari
34
Reiza Kusumowardhany, 2013 Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa (Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi pada Pokok Bahasan Dinamika Perubahan Hidrosfer Kelas X di SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
peningkatan kemampuan komunikasi tersebut, baik yang menggunakan
aktivitas quick on the draw dalam model pembelajaran kooperatif maupun
yang menggunakan model pembelajaran konvensional
Sebelum mengolah data, peneliti akan melakukan perhitungan skor
hasil dari postest siswa untuk kedua kelas yaitu kelas kontrol dan eksperimen
dengan menggunakan tabel skor, dan menetapkan tingkat signifikansi yaitu 1
% (α = 0,05). Menghitung peningkatan kemampuan komunikasi siswa dari
hasil postest dengan menggunakan gain ternormalisasi, hal tersebut sesuai
dengan yang dikemukakan Hake dalam Meltzer (2002:3) sebagai berikut:
Gain ternormalisasi (N-Gain) =
Sebelum melakukan uji hipotesis, harus dilakukan uji normalitas
distribusi data dan homogenitas dilakukan terlebih dahulu sebagai berikut:
a. Uji normalitas
Uji ini dimaksudkan untuk menguji sampel dan untuk
memperlihatkan bahwa sampel ini berasal dari distribusi yang normal.
Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto,S (2009) Uji normalitas sampel
atau menguji normal tidaknya sampel tidak lain adalah mengadakan
pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis.
Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
H0 : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1 : sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik
Shapiro-Wilk, dengan kriteria pengujian: terima H0 jika nilai
signifikansinya lebih dari α = 0,05. Uji ini menggunakan rumus Chi-
Kuadrat (ᵡ2):
35
Reiza Kusumowardhany, 2013 Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa (Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi pada Pokok Bahasan Dinamika Perubahan Hidrosfer Kelas X di SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(Arikunto.S, 2009)
Keterangan:
(x)2
= Chi-Square yang dicari fo = Frekuensi yang diamati
k = Banyaknya kelas fe = Frekuensi yang diharapkan
i = Panjang kelas
b. Uji homogenitas Sampel dengan Uji F
Uji homogenitas dimaksudkan untuk menunjukan bahwa
kelompok-kelompok sampel dari populasi yang sama atau homogen.
Pada penelitian ini uji homogentas menggunakan Uji F. Uji F ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh antar variabel yaitu variabel bebas
dan variabel terikat dengan hipotesa sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = b3 = 0
Secara bersama – sama tidak ada pengaruh antara variabel bebas dengan
variabel terikat
H1 : b1≠ b2 ≠ b3≠ 0
Secara bersama – sama adanya pengaruh varibel bebas terhadap variabel
terikat.
Langkah-langkah menguji homogenitas varians dengan
membandingkan nila F hitung dengan F tabel sebagai berikut:
Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga
dapat diartikan bahwa semua variabel bebas secara bersama -
samamerupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat dan
bergitu pula sebaliknya.
Uji F ini menggunakan rumus:
F = (Sd1)2 = varians1
36
Reiza Kusumowardhany, 2013 Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa (Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi pada Pokok Bahasan Dinamika Perubahan Hidrosfer Kelas X di SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(Sd2)2
varians 2
df1= n1 – 1, df2 = n2 – 1
Keterangan:
Variansi atau Sd yang lebih besar sebagai (Numerator) pembilang,
dan yang lebih kecil sebagai (denominator) penyebut
P < 0,05 : varians berbeda
P > 0,05 : varians sama
c. Uji Hipotesis (Uji t)
Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan pada
rumusan masalah dalam penelitian. Rumus yang digunakan untuk
mengukur hipotesis parametrik (berdistribusi normal) adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
x1 = rata-rata skor kelas eksperimen
x2 = rata-rata skor kelas kontrol
s12
= varians kelompok eksperimen
s22 = varians kelompok kontrol
n12 = jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
n22 = jumlah anggota sampel kelompok kontrol Sebelum data dianalisis, data tersebut terlebih dahulu akan diuji
dengan uji normalitas dan dilanjutkan dengan uji homogenitas apabila
data tersebut terbukti normal, maka uji kesamaan rataan menggunakan
Uji-t, sedangkan jika data tersebut normal tapi tidak homogen maka akan
menggunakan Uji-t׳
(t-aksen), dan untuk data yang memenuhi syarat
normalitas menggunakan Uji Mann-Whitney U dengan bantuan program
SPSS 16.
I. Prosedur Penelitian
37
Reiza Kusumowardhany, 2013 Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa (Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi pada Pokok Bahasan Dinamika Perubahan Hidrosfer Kelas X di SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kegiatan penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan utama yaitu tahapan
persiapan penelitian, tahapan penelitian atau pelaksanaan dan tahapan analisis
data. Prosedur ini dibuat untuk memudahkan dalam pelaksanaan penelitian, yaitu
sebagai berikut:
1. Tahap persiapan diantaranya sebagai berikut
Mempersiapkan instrumen penelitian seperti RPP, silabus, set kartu
pertanyaan dengan berbagai warna, lembar jawaban untuk kartu pertanyaan,
soal tes komunikasi siswa, papan nama kelompok, lembar observasi. Semua
instrumen ini dinilai terlebih dahulu oleh dosen ahli.
2. Tahap pelaksanaan penelitian
a. Melakukan observasi terhadap kegiatan pada proses pembelajaran.
b. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif quick on the draw untuk kelas eksperimen dan model
pembelajaran konvensional untuk kelas kontrol. Siswa kelas eksperimen
yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dibentuk menjadi
kelompok – kelompok kecil dalam kegiatan pembelajarannya. Kelompok
siswa duduk berdasarkan no kelompok yang sudah disepakati bersama dan
kelompok tersebut ditugaskan untuk menyelesaikan satu set kartu
pertanyaan. Kelompok yang dapat menyelesaikan kartu tercepat akan
memenangkan tugas ini. Apabila kelompok tersebut kurang tepat dalam
menjawab soal yang terdapat pada kartu maka kelompok tersebut belum
diperbolehkan untuk mengambil kartu selanjutnya. Kartu pertanyaan
tersebut diletakan di depan kelas, sehingga untuk mencapainya siswa
dituntut untuk bergerak cepat. Untuk siswa kelas kontrol, kegiatan
pembelajaran dilakukan seperti biasanya.
c. Melaksanakan posstest untuk mengetahui dan mengukur kemampuan
38
Reiza Kusumowardhany, 2013 Pengaruh Aktivitas Quick On The Draw Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa (Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi pada Pokok Bahasan Dinamika Perubahan Hidrosfer Kelas X di SMA Negeri 1 Caringin Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
komunikasi siswa setelah diberikan tretment atau perlakuan.
3. Tahap analisis data
1. Melakukan analisis data dan pengujian hipotesis
2. Menyimpulkan hasil penelitian.