BAB III PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI …digilib.uinsby.ac.id/16477/6/Bab 3.pdf ·...

11
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB III PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI SUNAN DRAJAT LAMONGAN A. Profil Sunan Drajat Sunan drajat adalah salah satu dari Sembilan wali penyebar agama Islam di pulau Jawa, ia menyebarkan Agama Islam di wilayah Jawa bagian timur. Sunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470 Masehi. Nama "Drajat" diambil dari nama desa Drajat di Kabupaten Lamongan tempat beliau berdakwah. Nama kecilnya adalah Raden Qasim, kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Dia adalah putra dari sunan ampel, dan bersaudara dengan sunan bonang. Ketika dewasa, Sunan Drajat mendirikan pesantren Dalem Duwur di desa Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan. Sunan Drajat yang mempunyai nama kecil Syarifudin atau raden Qosim putra sunan ampel dan terkenal dengan kecerdasannya. Setelah menguasai pelajaran islam beliau menyebarkan agama Islam di desa Drajat sebagai tanah perdikan di kecamatan Paciran. Tempat ini diberikan oleh kerajaan Demak. Ia diberi gelar Sunan Mayang Madu oleh Raden Patah pada tahun saka 1442/1520 masehi. 1 1 Bakrim, Wawancara, Lamongan, 20 November 2016. 38

Transcript of BAB III PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI …digilib.uinsby.ac.id/16477/6/Bab 3.pdf ·...

Page 1: BAB III PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI …digilib.uinsby.ac.id/16477/6/Bab 3.pdf · 2017-04-29 · PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI SUNAN DRAJAT LAMONGAN ... al Rp.1000,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

38

BAB III

PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI SUNAN

DRAJAT LAMONGAN

A. Profil Sunan Drajat

Sunan drajat adalah salah satu dari Sembilan wali penyebar agama Islam di

pulau Jawa, ia menyebarkan Agama Islam di wilayah Jawa bagian timur. Sunan

Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470 Masehi. Nama "Drajat" diambil dari

nama desa Drajat di Kabupaten Lamongan tempat beliau berdakwah. Nama

kecilnya adalah Raden Qasim, kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Dia

adalah putra dari sunan ampel, dan bersaudara dengan sunan bonang.

Ketika dewasa, Sunan Drajat mendirikan pesantren Dalem Duwur di desa

Drajat, Paciran, Kabupaten Lamongan. Sunan Drajat yang mempunyai nama kecil

Syarifudin atau raden Qosim putra sunan ampel dan terkenal dengan

kecerdasannya. Setelah menguasai pelajaran islam beliau menyebarkan agama

Islam di desa Drajat sebagai tanah perdikan di kecamatan Paciran. Tempat ini

diberikan oleh kerajaan Demak. Ia diberi gelar Sunan Mayang Madu oleh Raden

Patah pada tahun saka 1442/1520 masehi.1

1 Bakrim, Wawancara, Lamongan, 20 November 2016.

38

Page 2: BAB III PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI …digilib.uinsby.ac.id/16477/6/Bab 3.pdf · 2017-04-29 · PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI SUNAN DRAJAT LAMONGAN ... al Rp.1000,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

39

Makam sunan drajat ini sering di kunjungi oleh peziarah dari berbagai kota

bahkan ada yang dari luar provinsi jawa timur. Menurut Maslukhin,”kalau hari-

hari biasa, atau hari Sabtu dan Minggu, jumlah peziarah yang datang dari berbagai

daerah di Tanah Air, dari berbagai kalangan, mencapai ribuan, tidak kurang

pejabat negeri ini, juga mengunjungi Makam Sunan Drajat, di antaranya, mantan

Gubernur DKI Sutiyono yang kini Kepala BIN, dan mantan Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono, yang datang ke makam setempat pada 2014”.2

Tujuan peziarah datang ke makam itu guna mendo’akan salah satu waliyullah

yang dulunya menyebarkan agama islam di pulau jawa ini. Di sekitar area makam

tersebut terdapat banyak kios-kios yang menjual berbagai souvenir maupun

makanan khas dari Kota Lamongan tersebut. Selain peziarah yang datang untuk

mendo’akan salah satu waliyullah tersebut di area makam terdapat banyak orang-

orang maupun anak-anak peminta uang kepada peziarah, di sekitar area makam itu

terdapat pula beberapa orang yang menerima penukaran uang pecahan koin guna

untuk berbagi sedekah kepada orang-orang peminta uang tersebut yang bisa di

kategorikan sebagai orang yang tidak mampu. Dari situlah penulis meneliti

bagaimana praktek penukaran uang kertas ke uang pecahan koin tersebut.

2 Maslukhin, Wawancara, Lamongan, 20 November 2016.

38

Page 3: BAB III PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI …digilib.uinsby.ac.id/16477/6/Bab 3.pdf · 2017-04-29 · PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI SUNAN DRAJAT LAMONGAN ... al Rp.1000,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

40

B. Latar Belakang Praktik Penukaran Uang Pecahan Koin di Sunan Drajat

Lamongan

1. Profil pihak penukar

Bapak hadi adalah Warga Negara Indonesia yang berasal dari Kota

Gresik, Bungah. Beliau pergi ke makam Sunan Drajat Lamongan untuk

melakukan usaha penukaran uang koin tersebut, lalu beliau menetap di

Paciran Lamongan sejak 3 tahun yang lalu beliau berumur sekitar 34 tahun,

beliau setiap hari melayani penukaran uang tersebut, dapat di kira-kira

setiap hari beliau menerima penukaran uang mencapai Rp.150.000-

Rp.250.000 dari pengunjung. Setiap uang Rp.10.000 kertas terdapat

pengurangan nominal Rp.1000, jika di uangkan koin menjadi Rp.9000.

Beliau mendapatkan uang koin dari peminta-peminta uang di sekitar area

makam tersebut lalu dikumpulkan untuk melayani peziarah yang ingin

menukar uang koin.3

Bapak jaswadi adalah Warga Negara Indonesia yang berasal dari Kota

Lamongan, Labuhan. Beliau pergi ke makam Sunan Drajat Lamongan

untuk melakukan usaha penukaran uang koin tersebut, beliau menetap di

3 Hadi, Wawancara, Lamongan, 19 November 2016.

Page 4: BAB III PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI …digilib.uinsby.ac.id/16477/6/Bab 3.pdf · 2017-04-29 · PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI SUNAN DRAJAT LAMONGAN ... al Rp.1000,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

41

Desa Labuhan, beliau berumur 42 tahun, beliau mempunyai kios makanan

dan minuman di sekitar area makam, setiap hari melayani penukaran uang

tersebut, dapat di kira-kira setiap hari beliau menerima penukaran uang

mencapai Rp.120.000-Rp.200.000 dari pengunjung. Setiap uang Rp.10.000

kertas terdapat pengurangan nominal Rp.1000, jika di uangkan koin

menjadi Rp.9000. Beliau mendapatkan uang koin dari pembeli di kiosnya

dan dari peminta-peminta uang di sekitar area makam tersebut lalu

dikumpulkan untuk melayani peziarah yang ingin menukar uang koin.4

Bapak Arif Ubaid adalah Warga Negara Indonesia yang berasal dari

Kota Lamongan, Brondong. Beliau pergi ke makam Sunan Drajat

Lamongan untuk melakukan usaha penukaran uang koin tersebut hanya

hari Sabtu dan Minggu saja, beliau menetap di Brondong Lamongan, beliau

berumur sekitar 27 tahun, beliau setiap hari Sabtu dan Minggu saja

melayani penukaran uang tersebut, dapat di kira-kira 2 hari tersebut beliau

menerima penukaran uang mencapai Rp.200.000-Rp.300.000 dari

pengunjung. Setiap uang Rp.10.000 kertas terdapat pengurangan nominal

Rp.1000, jika di uangkan koin menjadi Rp.9000. Beliau mendapatkan uang

koin dari peminta-peminta uang di sekitar area makam tersebut lalu

dikumpulkan untuk melayani peziarah yang ingin menukar uang koin.5

4 Jaswadi, Wawancara, Lamongan, 19 November 2016. 5 Arif Ubaid, Wawancara, Lamongan, 20 November 2016.

Page 5: BAB III PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI …digilib.uinsby.ac.id/16477/6/Bab 3.pdf · 2017-04-29 · PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI SUNAN DRAJAT LAMONGAN ... al Rp.1000,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

42

Ibu Suwarni adalah Warga Negara Indonesia yang berasal dari Kota

Lamongan, Solokuro. Beliau pergi ke makam Sunan Drajat Lamongan

untuk melakukan usaha penukaran uang koin tersebut, beliau menetap di

Solokuro Lamongan sejak 5 tahun yang lalu beliau berumur sekitar 31

tahun, beliau setiap hari melayani penukaran uang tersebut, dapat di kira-

kira setiap hari beliau menerima penukaran uang mencapai paling sedikit

Rp.100.000-Rp.280.000 dari pengunjung. Setiap uang Rp.10.000 kertas

terdapat pengurangan nominal Rp.1000, jika di uangkan koin menjadi

Rp.9000. Beliau mendapatkan uang koin dari tukang parker sepeda dan

peminta-peminta uang di sekitar area makam tersebut lalu dikumpulkan

untuk melayani peziarah yang ingin menukar uang koin.6

Ibu halimah adalah Warga Negara Indonesia yang berasal dari Kota

Jombang, Ploso. Beliau merantau bersama suaminya pergi ke makam

Sunan Drajat Lamongan untuk melakukan usaha penukaran uang koin

tersebut, lalu beliau menetap di Paciran Lamongan sejak 7 tahun yang lalu

beliau berumur sekitar 38 tahun, beliau setiap hari melayani penukaran

uang tersebut, dapat di kira-kira setiap hari beliau menerima penukaran

uang mencapai Rp.180.000-Rp.240.000 dari pengunjung. Setiap uang

Rp.10.000 kertas terdapat pengurangan nominal Rp.1000, jika di uangkan

koin menjadi Rp.9000. Beliau mendapatkan uang koin dari penjaga ponten

6 Suwarni, Wawancara, Lamongan, 20 November 2016.

Page 6: BAB III PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI …digilib.uinsby.ac.id/16477/6/Bab 3.pdf · 2017-04-29 · PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI SUNAN DRAJAT LAMONGAN ... al Rp.1000,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

43

umum dan peminta-peminta uang di sekitar area makam tersebut lalu

dikumpulkan untuk melayani peziarah yang ingin menukar uang koin.7

2. Profil pihak yang menukar (peziarah)

Para pihak yang menukar uang yaitu peziarah makam Sunan Drajat

tersebut diantaranya:

1. Anshori peziarah asal Tuban yang menukarkan uang kertas berjumlah

Rp.20.000. Tanggapannya mengenai penukaran tersebut “saya pertama

kali berziarah di Makam Sunan Drajat ini, jujur awalnya kaget seteah

saya menukar lalu beliau mengasih saya uang koin sebanyak Rp.18.000

tanpa ada kesepakatan terlebih dahulu mengenai pengurangan nominal

tersebut”. Ungkapnya.8

2. Mufidah peziarah asal Mojokerto yang menukarkan uang Rp.10.000.

Tanggapannya “saya sempat menegoisasi atas pengurangan nominal

tersebut tapi salah satu penukar bilang kalau ini sudah kesepakatan

untuk semua penukar”. Ungkapannya.9

7 Halimah, Wawancara, Lamongan, 20 November 2016. 8 Anshori, Wawancara, Lamongan, 20 November 2016. 9 Mufidah, Wawancara, Lamongan, 20 November 2016.

Page 7: BAB III PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI …digilib.uinsby.ac.id/16477/6/Bab 3.pdf · 2017-04-29 · PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI SUNAN DRAJAT LAMONGAN ... al Rp.1000,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

44

3. Andi peziarah asal Lamongan yang menukar uang Rp.20.000.

Tanggapannya “saya tidak menghiraukan pengurangan tersebut mas,

saya mengikhlaskannya saya anggap sedekah juga”. Ungkapannya.10

4. Falah peziarah rombongan asal Kota Jombang ini menukarkan uang

sebanyak Rp.50.000. Tanggapannya mengenai pengurangan nominal

tersebut “saya bahkan tidak tahu mas kalau uang kami yang awalnya

Rp.50.000 kertas menjadi Rp.45.000 saja, kami awalnya ya percaya

saja sama penukar uang tersebut, setelah selesai ke makam baru

menghitung dan membagi kepada kedua teman saya, dan ternyata baru

menyadari kalau ada pengurangan, saya fikir penukar itu lalai dalam

nominal tapi ternyata memang di kurangi nominalnya” Ujarnya.11

5. Hilmi peziarah rombongan asal Kota Jombang ini menukarkan uang

sebanyak Rp.50.000. Tanggapannya mengenai pengurangan nominal

tersebut “saya bahkan tidak tahu mas kalau uang kami yang awalnya

Rp.50.000 kertas menjadi Rp.45.000 saja, kami awalnya ya percaya

saja sama penukar uang tersebut, setelah selesai ke makam baru

menghitung dan membagi kepada kedua teman saya, dan ternyata baru

menyadari kalau ada pengurangan, saya fikir penukar itu lalai dalam

nominal tapi ternyata memang di kurangi nominalnya” Ujarnya.12

10 Andi, Wawancara, Lamongan, 20 November 2016. 11 Falah, Wawancara, Lamongan, 20 November 2016. 12 Hilmi, Wawancara, Lamongan, 20 November 2016.

Page 8: BAB III PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI …digilib.uinsby.ac.id/16477/6/Bab 3.pdf · 2017-04-29 · PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI SUNAN DRAJAT LAMONGAN ... al Rp.1000,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

45

6. Syauqi peziarah rombongan asal Kota Jombang ini menukarkan uang

sebanyak Rp.50.000. Tanggapannya mengenai pengurangan nominal

tersebut “saya bahkan tidak tahu mas kalau uang kami yang awalnya

Rp.50.000 kertas menjadi Rp.45.000 saja, kami awalnya ya percaya

saja sama penukar uang tersebut, setelah selesai ke makam baru

menghitung dan membagi kepada kedua teman saya, dan ternyata baru

menyadari kalau ada pengurangan, saya fikir penukar itu lalai dalam

nominal tapi ternyata memang di kurangi nominalnya” Ujarnya.13

3. Orang yang menukar (peminta uang)

a. Hizbul seorang anak peminta uang di sekitar area makam yang

menukarkan kepada pengepul uang receh, anak ini menukarkan uang

dari koin ke uang kertas sebesar Rp.30.000 dalam sehari kepada

pengepul uang yang setiap Rp.10.000 terdapat potongan Rp.1000.14

b. Anam seorang anak peminta uang di sekitar area makam yang

menukarkan kepada pengepul uang receh, anak ini menukarkan uang

dari koin ke uang kertas sebesar Rp.20.000 dalam sehari kepada

pengepul uang yang setiap Rp.10.000 terdapat potongan Rp.1000.15

c. Bapak Dayat beserta kedua anaknya bernama Ilmi dan Huda seorang

ayah dan anak peminta uang di sekitar area makam yang menukarkan

13 Syauqi, Wawancara, Lamongan, 20 November 2016. 14 Hizbul, Wawancara, Lamongan, 20 November 2016. 15 Anam, Wawancara, Lamongan, 20 November 2016.

Page 9: BAB III PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI …digilib.uinsby.ac.id/16477/6/Bab 3.pdf · 2017-04-29 · PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI SUNAN DRAJAT LAMONGAN ... al Rp.1000,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

46

kepada pengepul uang receh, anak ini menukarkan uang dari koin ke

uang kertas sebesar Rp.50.000 dalam sehari kepada pengepul uang

yang setiap Rp.10.000 terdapat potongan Rp.1000.16

d. Ibu julaika seorang wanita peminta uang di sekitar area makam yang

menukarkan kepada pengepul uang receh, anak ini menukarkan uang

dari koin ke uang kertas sebesar Rp.25.000 dalam sehari kepada

pengepul uang yang setiap Rp.10.000 terdapat potongan Rp.1000.17

e. Rani seorang anak peminta uang di sekitar area makam yang

menukarkan kepada pengepul uang receh, anak ini menukarkan uang

dari koin ke uang kertas sebesar Rp.20.000 dalam sehari kepada

pengepul uang yang setiap Rp.10.000 terdapat potongan Rp.1000.18

16 Dayat, Ilmi, Huda, Wawancara, Lamongan, 20 November 2016. 17 Julaika, Wawancara, Lamongan, 20 November 2016. 18 Rani, Wawancara, Lamongan, 20 November 2016.

Page 10: BAB III PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI …digilib.uinsby.ac.id/16477/6/Bab 3.pdf · 2017-04-29 · PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI SUNAN DRAJAT LAMONGAN ... al Rp.1000,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

47

C. Proses Terjadinya Praktik Penukaran Uang Pecahan Koin di Sunan Drajat

Lamongan

Uang adalah standar yang terdapat pada barang dan tenaga, oleh karena

itu, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang dipergunakan untuk mengukur

tiap barang dan tenaga.19

Uang sendiri memiliki empat fungsi yaitu sebagai alat pertukaran

(medium of exchange), unit perhitungan (unit of Account), penyimpanan nilai

(store of value), standar untuk pembayaran tertangguhkan.20

Namun yang terjadi di Makam Sunan Drajat uang bukan saja

mempunyai empat fungsi tersebut diatas. Namun uang bisa menghasilkan

uang. Fenomena ini terjadi karena ada beberapa orang diantaranya: bapak

Hadi, Jaswari, dan Arif. Orang-orang tersebut melayani penukaran uang koin

bagi pengunjung yang ingin bersedekah kepada peminta uang di sekitar area

makam tersebut. Karena tidak mungkinnya pengunjung untuk memberi uang

kepada peminta dalam bentuk kertas yang bernominal besar maka bisa di

tukarkan dengan uang koin 500 dan bisa juga 1000. Dari sinilah orang-orang

tersebut mempunyai kios penukaran uang koin tersebut.

19 Taqyudin al Nabani, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Prespektif Islam (Surabaya:

Risalah Gusti, 1996), 29. 20 Eguene A dulio, Teori Soal-Soal Uang dan Bank (Jakarta: Erlangga, 1993), 2.

Page 11: BAB III PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI …digilib.uinsby.ac.id/16477/6/Bab 3.pdf · 2017-04-29 · PRAKTIK PENUKARAN UANG PECAHAN KOIN DI SUNAN DRAJAT LAMONGAN ... al Rp.1000,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

48

Akan tetapi penukaran uang kertas ke uang koin itu ada

pengurangannya, yang awalnya uang kertas 10.000 ditukarkan ke uang koin

menjadi 9.000 di sini terdapat pengurangan nominal uang. Dari pengurangan

tersebut tidak ada kesepakatan antara penukar dengan orang yang menukar.

Transaksi ini dilakukan ketika pertukaran berlangsung, yakni di tempat

akadnya berlangsung dan pada waktu itu pula, artinya antara akad dan tempat

akadnya tidak terjadi tenggang waktu yang begitu lama. Setelah itu diucapkan

i>jab qabu>l dengan berbagai cara. Ada yang menggunakan bahasa dan ada pula

yang menggunakan isyarat, tetapi dari akad tersebut tidak adanya kesepakatan

pengurangan nominal dari penukaran uang tersebut.

Untuk bentuk pembayarannya, langsung diberikan ditempat itu juga

yakni sama-sama kontan dan uang koinnya nya juga sama-sama ada. Adapun

keuntungan yang didapat oleh penukar, diperoleh dari hasil pengurangan

nominal uang rusak tersebut tanpa adanya kesepakatan dari pihak yang

menukar uang tersebut bahkan dari orang yang menukar tidak tahu kalau ada

pengurangan nominal. Mereka kebanyakan mengira penukar tersebut tidak

mengurangi uangnya atau bisa di katatakan berniat membantu tanpa

mengurangi nominal uang tersebut.