Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

140
BAB III PERENCANAAN INSTALASI LAN (LOCAL AREA NETWORK) DI SMAN GRUJUGAN BONDOWOSO 3.1 Dasar Teori 11

Transcript of Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Page 1: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

BAB III

PERENCANAAN INSTALASI LAN (LOCAL AREA NETWORK) DI

SMAN GRUJUGAN BONDOWOSO

3.1 Dasar Teori

Penulis menemukan sebuah kondisi awal di SMAN Grujugan Bondowoso

dimana tidak adanya jaringan yang menghubungkan komputer satu dengan yang

11

Page 2: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

lainnya dalam satu ruangan maupun antar ruangan. Hal tersebut tentunya

merupakan sebuah kerugian bagi para pengguna di dalamnya. Untuk berbagi data

atau perangkat lunak maupun perangkat keras, masih membutuhkan device

lainnya, misalnya : Flashdisk.

Definisi jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan

peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data

bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna

12

Page 3: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer

yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware atau software yang

terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung

dengan jaringan.

Seperti disebutkan di atas, belum tersedianya jaringan komputer di SMAN

Grujugan, merupakan sebuah kerugian bagi para penggunanya, baik waktu

13

Page 4: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

maupun tenaga. Untuk meningkatkan efesiensi kerja, penulis menyarankan agar

sekolah ini membangun sebuah jaringan komputer.

3.1.1 Perangkat – Perangkat Jaringan

1. Komputer

Komputer adalah sebuah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut

prosedur yang telah dirumuskan.

14

Page 5: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

2. Network Interface Card (NIC)

Network Interface Card atau Kartu jaringan adalah sebuah kartu yang

berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer.

3. Media transmisi

Disini penulis memakai kabel UTP sebagai media transmisi. Kabel data

ethernet ini terdiri dari 4 pasang kawat. Masing-masing mempunyai warna

15

Page 6: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

tertentu (solid) dengan pasangannya berwarnah putih bergaris-garis warna

tertentu (solid), dipilin menjadi satu. Untuk performansi Ethernet yang baik,

jangan membuka pilinan terlalu panjang (kira-kira ¼ inch).

4. Switch

Switch adalah perangkat jaringan yang bekerja pada Layer OSI (data link)

berfungsi sebagai titik konsentrasi untuk perangkat – perangkat lain yang

terhubung seperti komputer, printer, server, router, hub, dan switch lainnya.

16

Page 7: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

5. Node

Pada intinya semua perankat keras yang terhubung ke jaringan disebut node.

entah itu berupa sebuah komputer server, komputer client, atau sebuah printer.

3.1.2 Topologi Jaringan

17

Page 8: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan

komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Macam – macam topologi

jaringan antara lain :

1. Topologi Bus

Topologi ini meggunakan kabel NBC dan pada kedua ujungnya harus diberi

terminator. Topologi ini sebernanya cukup sederhana dan mudah ditangani,

namun sekarang banyak ditinggalkan karena lalu – lintas data terlalu padat

18

Page 9: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

dan apabila ada satu node rusak maka keseluruhan jaringan tidak dapat

berfungsi.

19

Page 10: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

20

Page 11: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Gambar 3.a Topologi Bus

Keuntungan :

1. Hemat kabel

21

Page 12: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

2. Layout kabel sederhana

3. Mudah dikembangkan

Kelemahan :

1. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil

2. Kepadatan lalu lintas

3. Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.

4. Diperlukan repeater untuk jarak jauh

22

Page 13: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

5. Topologi Token Ring

Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan

komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai

tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan ke

setiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya

apakah data itu untuknya atau bukan.

Keuntungan :

23

Page 14: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

1. Hemat kabel

Kerugian :

1. Peka kesalahan

2. Pengembangan jaringan lebih kaku

2. Topologi Star

24

Page 15: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Seperti namanya, topologi star memiliki bentuk seperti bintang, setiap node

terhubung secara terpusat pada sebuah perangkat keras Hub atau switch.

Topologi ini yang paling banyak digunakan saat ini. Kabel yang digunakan

adalah UTP dengan konektor RJ-45. Oleh karena pusat jaringan terletak pada

hub / switch maka perangkat tersebut harus dirawat betul-betul, karena kalau

sampai rusak maka seluruh jaringan down alias tidak dapat berfungsi.

25

Page 16: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

26

Page 17: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Gambar 3.b Topologi Star

Keuntungan :

1. Paling fleksibel

2. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu

3. Pengembangan dan pengelolaan jaringan mudah

27

Page 18: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

4. Kerusakan atau perawatan yang dilakukan pada satu node tidak

mempengaruhi node yang lain.

5. Kontrol terpusat

6. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan

7. Kemudahaan pengelolaan jaringan

Kelemahan :

28

Page 19: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

1. Boros kabel

2. Perlu penanganan khusus

3. Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

3. Topologi Tree

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan

bertingkat.Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral

dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan

29

Page 20: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin

tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan

komputer .

30

Page 21: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Gambar 3.c Topologi Tree

Keuntungan :

1. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang

dimilikinya seperti:harddisk, drive, fax/modem, printer.

31

Page 22: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

2. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan

client - server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang

memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan

fasilitas jaringan.

3. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga

bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan

tidak akan mengalami gangguan.

32

Page 23: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Kelemahan :

1. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer

to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi

yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server

dengan workstation.

33

Page 24: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

2. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server,

karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian

fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.

3. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan

mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.

4. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan,

maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.

34

Page 25: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

4. Topologi Mesh

Topologi mesh (berantakan) diimplementasikan untuk menyedia-kan

sebanyak mungkin perlindungan dari interupsi pengiriman data. sebagai

contoh, pembangkit tenaga nuklir mungkin mengguna-kan topologi mesh ini.

Topologi yang benar-benar dalam suatu sistem kendali (controling).

Sebagaiamana dapat dilihat dari gambar dibawah ini, setiap host mempunyai

35

Page 26: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

koneksi sendiri ke semua host. Meskipun Internet mempunyai beberapa jalur

ke semua lokasi, tetapi tidak mengadopsi topologi ini secara penuh.

36

Page 27: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Gambar 3.d Topologi Mesh

37

Page 28: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

3.1.3 Tipe - Tipe Jaringan

Model koneksi jaringan komputer terbagi menjadi beberapa bagian

sebagai berikut :

38

Page 29: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

1. Jaringan Peer to peer

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang

terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2

printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program,

data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat

memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat

mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan. Sistem jaringan ini

39

Page 30: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki komputer ‘kuno’,

misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak

perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang network card di kedua

komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk

sistem jaringan. Sistem jaringan ini sederhana sehingga mudah dipelajari dan

dipakai.

40

Page 31: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Gambar 3.e Jaringan peer to peer

Keuntungan :

1. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi - pakai fasilitas

yang dimilikinya seperti : HDD, FDD, Optical Drive, Modem, Printer, Fax.

41

Page 32: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

2. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan yang

lainnya.

3. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila

salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak

akan mengalami gangguan.

Kelemahan :

Hanya ada 2 komputer yang saling terhubungan dalam jaringan.

42

Page 33: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

2. Jaringan Client server

Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain

didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau

menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe client-

server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server

43

Server Klien

Page 34: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat

berperan sebagai workstation.

Gambar 3.f Jaringan Client Server

Keuntungan :

44

Page 35: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

1. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan

pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang

tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.

2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat

seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang

mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.

45

Page 36: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

3. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup

dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang

digunakan di dalam jaringan.

Kelemahan :

1. Biaya operasional relatif lebih mahal.

2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk

ditugaskan sebagai server.

46

Page 37: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami

gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

3.1.4 Protocol Jaringan

47

Page 38: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Untuk menyelenggarakan sebuah komuikasi berbagai macam vendor

komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai

pihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk

berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang

dimengerti kedua belah pihak.

Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan

protocol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO

48

Page 39: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

(International Standaritazion Organization) membuat aturan baku yang dikenal

dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Standarisasi

masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga diselenggarakan

oleh badan dunia lainnya seperti ITU (International Telecommunication Union),

ANSI (American National Standard Institute), NCITS (National Committee for

Information Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi

profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum

49

Page 40: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

di Amerika. Pada prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN ada yang

memakai standar yang dihasilkan IEEE.

1. Tentang IP Address

IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan

jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka

biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang

dipisahkan oleh tanda titik seperti 193.160.5.1.

50

Page 41: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Network ID Host ID

193 160 5 1

IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network

ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat

host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat

lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada.

Kelas – kelas IP Address

51

Page 42: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP

address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel dibawah

Kelas Network ID Host ID Default Subnet Mask

A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0

B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0

C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0

52

Page 43: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat

besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta)

IP address pada tiap kelas A. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit

pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara

membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah :

Network ID = 113

Host ID = 46.5.6

53

Page 44: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

IP address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.I

P address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan

besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host

ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B,

misalnya 132.92.121.1 :

Network ID = 132.92

Host ID = 121.1

54

Page 45: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. Dengan

panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung

sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx. IP address kelas

C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit

terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan

masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx –

223.255.255.x. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih

55

Page 46: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya

konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan

IP address seefisien mungkin.

3.1.5 Kabel UTP (Unslide Twisted Pair)

1. Pengertian

56

Page 47: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Kabel UTP adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar

tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis

kabel yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN). Karena fleksibel,

murah, dan kinerjanya relatif bagus.

57

Page 48: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Gambar 3.g Kabel UTP

58

Page 49: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Kabel data ethernet ini terdiri dari 4 pasang kawat. Masing-masing mempunyai

warna tertentu (solid) dengan pasangannya berwarna putih bergaris-garis warna

tertentu(solid), dipilin menjadi satu. Untuk performansi Ethernet yang baik,

jangan membuka pilinan terlalu panjang (kira-kira ¼ inch).

59

Page 50: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

60

Page 51: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

2. Susunan Kabel UTP

a. Kabel Straight

Pada susunan kabel straight, intinya ujung kabel yang satu dengan ujung

yang satunya lagi sama.

Konfigurasi Pin

Pin 1 - Pin 1

61

Ujung 1 Ujung 2

Contoh susunan kabel straight

Page 52: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Pin 2 - Pin 2

Pin 3 - Pin 3

Pin 4 - Pin 4

Pin 5 - Pin 5

Pin 6 - Pin 6

Pin 7 - Pin 7

Pin 8 - Pin 8

62

Page 53: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Gambar 3.h Susunan Kabel Straight

b. Kabel Cross

Konfigurasi Pin

63

Contoh susunan kabel cross

Ujung 1 Ujung 2

Page 54: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Pin 1 - Pin 3

Pin 2 - Pin 6

Pin 3 - Pin 1

Pin 4 - Pin 4

Pin 5- Pin 5

Pin 6 - Pin 2

Pin 7 - Pin 7

64

Page 55: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Gambar 3.i Susunan Kabel Cross

3. Penggunaan Kabel UTP berdasarkan susunannya

a. Kabel Straight

65

Page 56: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Ketika menghubungkan komputer dengan switch/hub, susunan jenis ini

dipakai. atau menghubungkan device yang berbeda jenis.

Gambar 3.j Contoh Penggunaan Kabel Straight

b. Kabel Crossover

66

Page 57: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Ketika menghubungkan komputer dengan komputer lainnya, susunan jenis

ini dipakai. Atau menghubungkan device yang sama jenisnya.

Gambar 3.k Contoh Penggunaan Kabel Cross

67

Page 58: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

3.1.6 Jenis – Jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu :

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam

sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN

seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan

workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai

68

Page 59: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar

informasi.

LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware

dan software, yaitu

a. Komponen Fisik

Personal Komputer (PC), Network Interface Card (NIC), Kabel, Topologi

jaringan.

69

Page 60: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

b. Komponen Software

Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN

yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama

dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya

70

Page 61: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan

pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan

dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang

luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari

71

Page 62: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

kumpulan mesinmesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program

(aplikasi) pemakai.

4. Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan

perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang

terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang

lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan

72

Page 63: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda.

Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut

gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang

diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan

jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

5. Jaringan Tanpa Kabel atau Wireless

73

Page 64: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak

bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang

yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang

berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel

diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau

pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan

74

Page 65: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang

lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Gambaran umum SMAN Grujugan Bondowoso

1. Keadaan komputer - komputer di SMAN Grujugan Bondowoso sebelum

instalasi LAN

75

Page 66: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Lab

TI

Ru

ang

Ku

riku

lum

UK

S

Ru

ang

Gu

ru

Ru

ang

KS

Ru

ang

BK

76

Page 67: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Keterangan :

= PC

= Printer

Gambar 3.l Keadaan Komputer-komputer sebelum instalasi LAN

77

Ru

ang T

U

Page 68: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Komputer kerja di sekolah ini berjumlah 8 buah dengan rincian, 3 unit di ruang

TU, 1 unit di Lab TI, 1 unit ruang guru, 1 unit di ruang BK, dan 1 unit di ruang

kurikulum. Bersifat stand alone atau berdiri sendiri tanpa adanya koneksi.

78

Page 69: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

2. Rencana Instalasi LAN di SMAN Grujugan Bondowoso

79

Page 70: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Lab

TI

Ru

ang

Ku

riku

lum

UK

S

Ru

ang

Gu

ru

Ru

ang

KS

Ru

ang

BK

Penulis merencanakan sebuah bentuk jaringan yang akan mengkoneksikan

komputer – komputer kerja yang ada di sekolah ini guna mempermudah

pekerjaan para penggunanya sebagai berikut :

80

Page 71: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Keterangan :

= PC

= Switch

81

Ru

ang T

U

Page 72: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

= Kabel UTP

= Printer

Gambar 3.m Rencana Instalasi LAN

Penulis menggunakan topologi star sebagai cara untuk menghubungkan

komputer – komputer tersebut. Dengan beberapa kelebihan yang dimiliki

82

Page 73: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

topologi ini dan dengan kelemahan yang sebenarnya bisa diabaikan. Dengan

menggunakan 2 buah switch, yang tujuannya akan mempersempit masalah

apabila terjadi eror pada koneksi tersebut.

3.2.2 Perancangan Jaringan LAN

1. Adapun device – device yang dibutuhkan untuk membangun sebuah LAN di

SMAN Grujugan Bondowoso adalah sebagai berikut :

83

Page 74: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

a. Switch 2 buah

b. Konektor RJ45

c. Kabel UTP secukupnya

2. Langkah – langkah instalasi

a. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan, sebagai berikut :

1). Komputer

84

Page 75: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

2). Switch

3). Kabel UTP

4). Konektor RJ45

5). Tang Crimping

d. Proses penguluran kabel antar ruangan satu dengan yang lainnya

85

Page 76: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

e. Proses Peng-crimpingan kabel

f. Setelah proses tersebut, kemudian proses untuk pemasangan kabel ke

komputer dan ke switch

g. Konfigurasi IP pada masing – masing komputer :

1). Ke jendela control panel dan klik 2 kali network connection

86

Page 77: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

87

Page 78: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

2). Klik kanan local area connecton dan pilih properties

88

Page 79: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

89

Page 80: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

3). Lalu akan muncul jendela local area network connection, kemudian

pilih Internet Protocol (TCP/IP), klik properties

90

Page 81: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

91

Page 82: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

4). Pilih radio button ’’Use the following IP address’’

92

Page 83: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

93

Page 84: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Masukkan alamat IP address, Subnet mask dan Default gatewaynya.

Dengan rincian sebagai berikut :

94

Page 85: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

Komputer Tempat IP Address Subnet mask Default gateway

1

2

3

Ruang TU

192.168.1.1

192.168.1.2

192.168.1.3

255.255.255.0

255.255.255.0

255.255.255.0

192.168.1.1

192.168.1.1

192.168.1.1

4 Lab TI 192.168.1.4 255.255.255.0 192.168.1.1

95

Page 86: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

5 Ruang KS 192.168.1.5 255.255.255.0 192.168.1.1

6 Ruang Guru

192.168.1.6 255.255.255.0 192.168.1.1

7 Ruang BK 192.168.1.7 255.255.255.0 192.168.1.1

8 Ruang Kurikulum

192.168.1.8 255.255.255.0 192.168.1.1

96

Page 87: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

5). Untuk sharing data, klik kanan folder yang akan disharing, pilih

sharing and security dan centang share this folder in the network.

”Allow network users to changes my files” tidak perlu di centang, agar

para pengguna lain tidak dapat melakukan modifikasi pada file yang di

share. Lalu tekan OK

97

Page 88: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

98

Page 89: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

6). Untuk Sharing Printer, yang harus dilakukan adalah dengan masuk ke

jendela control panel, kemudian klik icon printer and faxes 2 kali.

99

Page 90: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

100

Page 91: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

7). Klik kanan Printer yang akan di share, kemudian pilih sharing.

101

Page 92: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

102

Page 93: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

8). Akan muncul jendela sharing printer. Pilih radio button ”share this

printer”. Klik apply kemudian OK.

103

Page 94: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

104

Page 95: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

9). Untuk melakukan printing dari komputer yang tidak terhubung secara

105

Page 96: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

langsung dengan printer, adalah dengan cara memasukkan alamat IP

komputer yang terhubung langsung dengan printer dan ketik nama

printer pada address bar. Contoh : \\192.168.1.1\EPSONSty

106

Page 97: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

107

Page 98: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

108

Page 99: Bab III Perencanaan Instalasi Lan (Local Area

109