BAB III PERANCANGAN KREATIF DAN APLIKASI LOGO...Typeface Bauhaus 93. 3) Pemilihan typeface Bauhaus...
Transcript of BAB III PERANCANGAN KREATIF DAN APLIKASI LOGO...Typeface Bauhaus 93. 3) Pemilihan typeface Bauhaus...
32
BAB III
PERANCANGAN KREATIF DAN APLIKASI LOGO
3.1 Analisa dan Konsep Perancangan Corporate Identity
3.1.1 Fakta Kunci dan Analisa Data
a. Profil dan Perkembangan Produsen
Kedai Taychan didirikan oleh Daniel Christianes pada 5 Oktober 2016.
Berawal dari keinginan membuka suatu usaha, Daniel memutuskan untuk
membuat kedai makanan. Karena minim akan pengalaman, Daniel dibantu oleh
rekannya yang akrab dipanggil "Neng". Neng menyarankan untuk membuka usaha
sate taichan yang sedang populer pada saat itu. Sate taichan sendiri yaitu jenis sate
berbahan dasar daging ayam yang tidak dibakar menggunakan arang, melainkan
dipanggang di atas pan. Untuk sambalnya, Daniel membuat dengan racikannya
sendiri, yang dinamakan Sambal Anjay. Sambal Anjay memiliki cita rasa yang
sangat pedas dan segar, berbahan baku dari cabai setan (capsicum baccatum),
bawang merah, bawang putih, jeruk limo dan jeruk nipis. Selain menu sate taichan,
Kedai Taychan juga menyediakan menu lainnya yaitu Nasi Goreng Taychan,
Indomie Goreng Taychan, ayam geprek, serta aneka camilan seperti otak-otak,
sosis bakar, dan kentang goreng, yang juga bercita rasa pedas.
Tahun 2016, Daniel membuka Kedai Taychan di kawasan Tajur, kota
Bogor. Pada waktu itu masih bernama Kedai Taychan NJ. Nama NJ sendiri diambil
dari singkatan kata “Anjay”, sama seperti nama sambalnya. Respon masyarakat
cukup baik, namun selang beberapa bulan mereka terpaksa harus pindah karena
33
lahan yang mereka tempati akan dijadikan bangunan umum. Setelah itu Daniel
membuka kedai di jalan Pandu kota Bogor. Masalah muncul kembali karena dirasa
lokasi usaha kurang strategis. Pada tahun 2017, Daniel membuka kedainya kembali
di Food Court lantai 3, Lippo Plaza Bogor, yang hingga kini ramai dikunjungi
masyarakat, terutama kawula muda pencinta kuliner pedas di kota Bogor. Pada
Januari 2018, Daniel mengganti nama Kedai Taychan NJ menjadi Kedai Taychan,
alasannya adalah agar namanya terdengar lebih singkat dan berharap mudah
diingat oleh masyarakat.
b. Visi dan Misi
Sebagai kedai makan, Kedai Taychan memiliki visi dan misi sebagai
pedoman mereka dalam menjalankan usahanya, yaitu:
Visi:
Menjadi kedai sate taichan yang terkenal akan cita rasa pedas.
Misi:
Menyajikan sate taichan pedas dan aneka sajian pedas untuk memuaskan hasrat
para pecinta pedas.
c. Karakteristik Konsumen
Kedai Taychan sudah memiliki target market/audience nya, berikut
karakteristik konsumen dari Kedai Taychan:
1) Demografis
a) Gender: Laki-laki dan perempuan
b) Usia: 16 – 23 tahun
c) Pekerjaan: Pelajar atau mahasiswa/i
34
d) SES: B (Rp. 2000.000 – Rp. 3000.000)
*Acuan SES berdasarkan data Nielsen Indonesia tahun 2010, sumber: https://vidinur.net/2010/11/04/ses-socio-
economic-status-ndonesia/
2) Geografis
Kota Bogor (Urban).
3) Psikografis
a) Gaya Hidup: Hura-hura, mereka yang menyukai kegiatan di luar rumah
untuk menikmati suasana keramaian, dalam hal ini lebih tepatnya mereka
yang suka berkuliner atau makan bersama teman di luar rumah.
*Acuan berdasarkan teori variabel AIO (Activity, Interest, dan Opinion) oleh Susianto, sumber:
http://www.duniapublicrelations.com/2017/03/segmentasi-target-marketing-public.html
b) Behavioral :
(1) Mereka yang menyukai kuliner bercita rasa pedas.
(2) Mereka yang menyukai kuliner berbahan dasar daging ayam.
d. Analisa Logo
Gambar III.1
Logo Kedai Taychan.
35
Sebelum merancang konsep logo yang baru, baiknya menganalisa logo
Kedai Taychan, berikut analisanya:
1) Bentuk
Bentuk logo tidak simpel karena picture mark terdiri dari 7 bangun persegi
panjang yang berbeda, menyerupai balok kayu yang membentuk bangunan kedai,
dan ditambah lagi letter mark nama rumah makan dan tagline yang membuat logo
semakin memiliki banyak elemen pembentuk.
2) Tipografi
Jenis typeface sans serif dengan ujung membulat memberi kesan lucu dan manis
sehingga kurang tepat untuk menggambarkan produk sate taichan yang bercita
rasa pedas. Selain itu, jarak spasi antar huruf yang saling berdekatan, membuat
tingkat readability (keterbacaan) menjadi rendah.
3) Warna
Pemilihan warna dominan yaitu beberapa warna coklat yang menyerupai serat
kayu dan warna hitam dirasa kurang tepat untuk menggambarkan produk sate
taichan yang pedas.
4) Filosofi
Filosofi logo menggambarkan bahwa produsen merupakan penyedia sate taichan
dirasa kurang bisa menggambarkan produk yang ditawarkannya karena tidak ada
elemen logo yang menggambarkan kesan pedas.
36
e. Kesimpulan Analisa Logo
Berikut kesimpulan hasil dari analisa logo Kedai Taychan, solusi
perancangannya antara lain:
1) Bentuk
Solusinya picture mark dapat berupa wujud produk yang ditawarkan yaitu sate
taichan pedas dengan elemen api disekitarnya tanpa mengabaikan unsur
kesederhanaan (simpel).
2) Tipografi
Solusinya dapat menggunakan typeface sans serif dengan ujung yang tidak
membulat serta jarak antar huruf yang tidak terlalu dekat.
3) Warna
Solusinya dapat menggunakan warna merah yang bisa menggambarkan kesan
pedas, dan semangat.
4) Filosofi
Solusinya dapat memasukan maksud visi dan misi produsen kedalam logo dengan
menggunakan teori gestalt.
3.1.2 Konsep Perancangan
a. Tujuan Perancangan
Membangun brand awareness Kedai Taychan sebagai kedai sate taichan
pedas. Adapun capaian-capaiannya antara lain:
37
1) Membuat filosofi yang menggambarkan produk atau visi dan misi Kedai
Taychan ke dalam rancangan logo.
2) Membuat rancangan desain yang konsisten untuk atribut corporate identity
Kedai Taychan.
b. Citra dan Identitas yang Ingin Ditampilkan
Citra yang ingin ditampilkan dalam perancangan ulang logo dan corporate
identity adalah memasukan unsur yang dapat membangun brand awareness Kedai
Taychan sebagai kedai sate taichan bercita rasa pedas. Dalam hal ini, penyusun dan
owner sepakat ingin menampilkan produk sate taichan pedas yang akan diterapkan
kedalam logo baru, dengan warna dan pemilihan typeface yang dapat
menggambarkan sifat pedas (hot), sekaligus dapat menggambarkan suasana
semangat muda sesuai dengan target audience/market nya yaitu kawula muda dan
sesuai dengan tagline Kedai Taychan yang baru yaitu “Pedasnya Bikin
Semangat!”.
3.1.3 Strategi Perancangan
a. Unsur Visual
Unsur visual terdiri dari picture mark dan letter mark yang dapat
menggambarkan produk dari Kedai Taychan yaitu sate taichan pedas. Maka dari
itu picture mark berupa gambar sate taichan dengan ornamen api.
b. Warna Dasar
Unsur warna dasar untuk logo harus dapat mendukung picture mark agar
dapat menciptakan kesan pedas (hot), api, dan semangat muda.Maka dari itu warna
38
dasar logo adalah merah. Adapun warna pendukung lain adalah putih.
c. Tipografi
Unsur tipografi digunakan dalam letter mark Kedai Taychan dan penulisan
tagline. Typeface yang digunakan harus dapat mendukung citra yang ingin
disampaikan oleh picture mark. Maka typeface menggunakan jenis sans serif
(tanpa kait) dengan kontras rendah dan memiliki legibility dan readability yang
baik.
3.1.4 Filosofi dan Makna Logo Baru
a. Proses Gambar Logo
Berikut proses gambar logo baru, dimulai dengan men-tracing rough sketch
dan kemudian diolah menggunakan software CorelDraw X7:
39
Gambar III.2
Proses gambar picture mark logo.
40
Gambar III.3
Proses gambar letter mark logo.
b. Gambar Logo Baru
Gambar III.4
Logo baru Kedai Taychan.
41
c. Filosofi dan Makna Logo Baru
Penjabaran dari filosofi dan makna yang ada dalam logo baru Kedai Taychan
adalah sebagai berikut:
Gambar III.5
Gambar sate taichan dan kobaran api.
1) Gambar sate taichan menggambarkan produk yang dijual oleh Kedai Taichan
yaitu sate taichan pedas.
2) Gambar kobaran api mencitrakan kesan pedas sesuai dengan produk yang
dijual Kedai Taychan. Selain itu mencitrakan semangat muda yang berapi-api
sesuai dengan target audience/market dan tagline nya “Pedasnya Bikin
Semangat!”.
Gambar III.6
Typeface Bauhaus 93.
3) Pemilihan typeface Bauhaus 93 untuk letter mark Kedai Taychan karena
bentuknya yang membulat seperti lingkaran namun ujungnya tidak. Lingkaran
sendiri memiliki makna dinamis dan bergerak, yang dalam hal ini erat
42
mencerminkan semangat muda. Ditambahkannya ornamen api juga akan
menambah citra pedas (hot).
Gambar III.7
Typeface Geometr415.
4) Pemilihan typeface Geometr415 untuk tagline karena bentuknya yang
memiliki kontras rendah dengan aspek legibility dan readability yang baik.
Gambar III.8
Kode warna yang digunakan.
5) Penggunaan warna dasar merah yang memiliki makna gairah, energi, api, dan
gembira sejalan dengan tagline produsen.
6) Adapun warna pendukung untuk corporate identity Kedai Taychan yaitu putih,
yang memiliki makna masa muda dan bersih, dalam hal ini sesuai dengan
target audience/market serta mecitrakan bahwa sajian yang disajikan hygienist.
7) Penerapan layout logo yang diagonal/miring memilik makna dinamis dan
bergerak, yang dalam hal ini erat mencerminkan semangat muda.
43
Gambar III.9
Kipas lipat Jepang (Sensu).
Sumber gambar: kyosendo.co.jp
8) Visual sate taichan yang diselimuti oleh kobaran api membentuk visual kipas
lipat Jepang yang disebut sensu, maksudnya adalah karena resep sate taichan
sendiri pertamakali diciptakan oleh orang Jepang di Indonesia, yang masih ter-
influence dengan kuliner Jepang yaitu yakitori. Selain itu menjelaskan bahwa,
orang yang makan sate taichan di Kedai Taychan akan mengipas-ngipaskan
kipas lipat atau tangannya sendiri karena kepanasan akibat sensasi cita rasa
pedas, yang dalam hal ini sejalan dengan visi dan misi produsen sebagai kedai
sate taichan yang menyajikan sajian pedas.
44
3.2 Aplikasi Logo Dalam Corporate Identity
3.2.1 Cover Depan dan Belakang
Gambar III.10
Cover depan dan belakang.
45
3.2.2 Sambutan Direksi
Gambar III.11
Sambutan direksi.
3.2.3 Daftar Isi
Gambar III.12
Daftar isi.
46
3.2.4 Riwayat Perusahaan dan Logo Lama
47
Gambar III.13
Riwayat Perusahaan dan Logo Lama
3.2.5 Proses Gambar Logo
48
49
50
Gambar III.14
Proses Gambar Logo Baru.
3.2.6 Standard Huruf
51
Gambar III.15
Standard Huruf.
3.2.7 Pantone Warna
Gambar III.16
Pantone Warna.
52
3.2.8 Filosofi Logo
53
Gambar III.17
Uraian Filosofi Logo Baru.
54
3.2.9 Logo Positif – Negatif
Gambar III.18
Logo Positif – Negatif.
3.2.10 Logo Berwarna
Gambar III.19
Logo Berwarna.
55
3.2.11 Variasi Ukuran Logo
Gambar III.20
Ukuran Logo Baru.
3.2.12 Ketentuan Mekanikal Desain Logo
Gambar III.21
Ketentuan Mekanikal Desain Logo.
56
3.2.13 Ketentuan Minimum Clear Area
Gambar III.22
Minimum Clear Area.
3.2.14 Ketentuan Logo dengan Latar Warna
Gambar III.23
Logo Baru dengan Latar Warna.
57
3.2.15 Ketentuan Layout Elemen Logo
Gambar III.24
Penyimpangan Penerapan Logo.
3.2.16 Penerapan Logo Pada Stationery
Gambar III.25
Penerapan Logo Pada Stationery.
58
3.2.17 Penerapan Logo Pada Kartu Nama
Gambar III.26
Penerapan Logo Pada Kartu Nama.
3.2.18 Penerapan Logo Pada Signage
Gambar III.27
Penerapan Logo Pada Signage.
59
3.2.19 Penerapan Logo Pada Seragam
Gambar III.28
Penerapan Logo Pada Seragam.
3.2.20 Penerapan Logo Pada Billboard
Gambar III.29
Penerapan Logo Pada Billboard.
60
3.2.21 Penerapan Logo Pada Iklan Cetak
Gambar III.30
Penerapan Logo Pada Iklan Cetak.
3.2.22 Penerapan Logo Pada Poster
Gambar III.31
Penerapan Logo Pada Poster.
61
3.2.23 Penerapan Logo Pada Brosur dan Lembar Menu
Gambar III.32
Penerapan Logo Pada Brosur dan Lembar Menu.
62
3.2.24 Penerapan Logo Pada Website
Gambar III.33
Penerapan Logo Pada Website.
3.2.25 Penerapan Logo Pada Kendaraan
Gambar III.34
Penerapan Logo Pada Kendaraan.
63
3.2.26 Penerapan Logo Pada Packaging
Gambar III.35
Penerapan Logo Pada Packaging.
3.2.27 Penerapan Logo Pada Merchandise
Gambar III.36
Penerapan Logo Pada Merchandise.
64
3.2.28 Biografi Perancang
Gambar III.37
Biografi Perancang.
3.2.29 Disc Materi Corporate Identity
Gambar III.38
Disc Materi Corporate Identity.
65
3.3 Time Table dan Biaya Produksi
3.3.1 Time Table
Tabel III.1
Time Table Pra Produksi
Tabel III.2
Time Table Produksi
Tabel III.3
Time Table Pasca Produksi
I II III IV
1 X
2 X
3 X
I II III IV
1 X
2 X
I II III IV
1 X
2 X
No KegiatanApril
Kesepakatan Kerjasama
Sketsa Logo
Juni
Observasi dan Wawancara
Client Brief
NoMei
Kegiatan
Dokumentasi Foto
No Kegiatan
Komputerisasi Logo
Mockup Merchandise
I II III IV
1 X
2 X
3 X
4 X
Juli
Cetak Merchandise
Cetak Packaging
Cetak Karya A2
Cetak Katalog
No Kegiatan
I II III IV
1 X
2 X
Persetujuan Client
Evaluasi dan Finishing
No KegiatanJuli
66
3.3.2 Biaya Produksi
Tabel III.4
Biaya Produksi
3.4 Kendala dan Pemecahan
3.4.1 Kendala
Kendala yang dialami penulis dalam pengerjaan perancangan ulang
corporate identity untuk Kedai Taychan adalah sebagai berikut:
1) Sulitnya mencari buku-buku mengenai corporate identity dan komputer grafis
di perpustakaan umum.
2) Manajemen pengaturan waktu oleh penulis yang masih buruk, sehingga
terkadang pertemuan konsultasi dengan client maupun dosen pembimbing
tugas akhir menjadi tidak terwujud.
3.4.2 Pemecahan
Solusi dan pemecahan kendala yang dialami penulis dalam pengerjaan
perancangan ulang corporate identity untuk Kedai Taychan adalah sebagai berikut:
1
2
3
4
5
6
7
8
Pin Badge 10 pcs Rp. 50.000
Rp. 552.500Total
Laporan + Hard Cover 1 Buku Rp. 80.000
Disc Karya 1 Disc Rp. 20.000
Karya A2 1 Lembar Rp. 70.000
Frame Press 1 pcs Rp. 55.000
Rp. 12.500
Packaging A2 1 pcs Rp. 85.000
Catalog 1 Buku Rp. 180.000
No Produksi Jumlah
Iklan Cetak, Poster, Brosur 1 pcs
Biaya
67
1) Membeli buku referensi mengenai komputer grafis di toko online.
2) Berusaha memperbaiki manajemen pengaturan waktu dalam setiap pekerjaan
dengan mencatat daftar aktifitas yang akan dikerjakan terlebih dahulu.