BAB III Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Industri Barang...
-
Upload
ika-ardianni -
Category
Documents
-
view
83 -
download
6
description
Transcript of BAB III Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Industri Barang...
47
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
melakukan kebijakan pembagian dividen kas pada periode tahun 2008, 2009,
2010, 2011 dan 2012.
3.2 Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2011), secara umum terdapat dua jenis penelitian
antara lain:
1. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang
berbentuk angka atau data kualitatif yang tidak bias diukur atau dinilai
dengan angka secara langsung.
2. Penelitian kualitatif adalah penelitian dengan memperoleh data kualitatif
yang berbentuk kata, skema dan gambar.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif.
48
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2009; 91) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi dapat dikatakan bahwa populasi tidak hanya ditujukan untuk orang, tetapi
juga objek dan bahan lain berikut karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek
itu.
Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang tergolong
dalam perusahaan yang bergerak dalam bidang sektor industri barang konsumsi
dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai dari tahun 2008 sampai dengan
tahun 2012. Alasan pemilihan populasi ini dikarenakan pada perusahaan industri
barang konsumsi semakin lama akan semakin meningkat jumlahnya karena
barang konsumsi adalah salah satu kebutuhan primer setiap orang dan akan
menjadi suatu peluang usaha yang mempunyai prospek yang baik. Selain itu,
beberapa perusahaan industri barang konsumsi yang listed di Bursa Efek
Indonesia merupakan perusahaan yang cenderung tetap bertahan dan berpengaruh
dengan keadaan kondisi perekonomian di Indonesia.
Tabel 3.1Populasi Penelitian
No.
Nama PerusahaanKode
Perusahaan1 Akasha Wira International Tbk. ADES2 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. AISA3 Cahaya Kalbar Tbk. CEKA4 Davomas Abadi Tbk. DAVO
49
5 Delta Djakarta Tbk. DLTA6 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ICBP7 Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF8 Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI9 Mayora Indah Tbk. MYOR10 Prashida Aneka Niaga Tbk. PSDN11 Nippon Indosari Corporindo Tbk. ROTI12 Sekar Laut Tbk. SKLT13 Siantar Top Tbk. STTP14 Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk. ULTJ15 Gudang Garam Tbk. GGRM16 Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. HMSP17 Bentoel International Investama Tbk. RMBA18 Darya Varia Laboratoria Tbk. DVLA19 Indofarma Tbk. INAF20 Kimia Farma Tbk. KAEF21 Kalbe Farma Tbk. KLBF22 Merck Tbk. MERK23 Pyridam Farma Tbk. PYFA24 Schering Plough Indonesia Tbk. SCPI25 Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk. SQBB26 Tempo Scan Pasific Tbk. TSPC27 Martina Berto Tbk. MBTO28 Mustika Ratu Tbk. MRAT29 Mandom Indonesia Tbk. TCID30 Unilever Indonesia Tbk. UNVR31 Kedaung Setia Industrial Tbk. KDSI32 Kedaung Indag Can Tbk. KICI33 Langgeng Makmur Industry Tbk. LMPI
Sumber : Bursa Efek Indonesia, 2008-2012
3.3.2 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009; 91) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sugiyono juga menyatakan bila populasi
berjumlah besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu. Maka peneliti dapat
50
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Untuk itu sampel yang
diambil dari populasi tersebut, haruslah dapat mewakili.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode Purposive Non Random Sampling, yaitu pengambilan
sampel penelitian secara non-random (tidak acak) sehingga setiap anggota
populasi memiliki peluang yang sama akan terpilih menjadi sampel penelitian.
Penyeleksian sampel penelitian menggunakan teknik Purposive Sampling,
yaitu dimana terdapat kriteria-kriteria tertentu. Beberapa kriteria dalam penentuan
sampel berdasarkan teknik Purposive Sampling antara lain sebagai berikut:
3. Perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012,
4. Perusahaan industri barang konsumsi yang menerbitkan laporan keuangan
pada tahun terakhir, yaitu mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012,
5. Perusahaan industri barang konsumsi yang mendapatkan laba bersih pada
tahun 2008 sampai tahun 2012, dan
6. Perusahaan industri barang konsumsi yang membayar dividen kas pada tahun
2008 sampai tahun 2012.
Berdasarkan kriteria dalam pemilihan sampel di atas, diperoleh jumlah
sampel sebanyak. Rincian perusahaan industri barang konsumsi yang dijadikan
sampel dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini, adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2Sampel Penelitian
51
No. Nama Perusahaan Kode Perusahaan1 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. AISA2 Cahaya Kalbar Tbk. CEKA3 Delta Djakarta Tbk. DLTA4 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ICBP5 Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF6 Multi Bintang Indonesia Tbk. MLBI7 Mayora Indah Tbk. MYOR8 Bentoel International Investama Tbk. RMBA9 Kalbe Farma Tbk. KLBF10 Merck Tbk. MERK11 Tempo Scan Pasific Tbk. TSPC
Sumber : Bursa Efek Indonesia, 2008-2012
3.4 Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif, yaitu data yang diukur
dalam suatu skala numerik. Sumber data penelitian ini merupakan data panel
(sekunder), berupa laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan di Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Data yang dibutuhkan
adalah informasi keuangan yang berhubungan dengan variabel penelitian, yaitu:
1. Informasi mengenai laba akuntansi perusahaan
2. Informasi mengenai arus kas dari aktivitas operasi
3. Informasi mengenai dividen kas
Data tersebut dikumpulkan secara runtun waktu (time-series), yaitu data
yang dikumpulkan dari waktu ke waktu pada satu objek dengan tujuan
menggambarkan perkembangan dan secara silang tempat (cross-section), yaitu
data yang dikumpulkan pada suatu titik waktu yang tertentu pada beberapa objek
52
dengan tujuan menggambarkan keadaan, yang disebut dengan pooling atau
combined model.
Adapun data tersebut diambil dari :
1. Laporan laba rugi,
2. Neraca,
3. Laporan arus kas, dan
4. Laporan perubahan ekuitas.
3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan ialah:
1. Variabel bebas (independent variable) yang sering digunakan dalam penelitian
ini adalah laba akuntansi, dan laba tunai pada setiap objek penelitian
2. Variabel terikat (dependent variable) yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dividen kas pada setiap perusahaan objek penelitian
Laba akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba yang
didapat dari selisih hasil penjualan dikurangi dengan harga pokok dan beban
operasi perusahaan
Laba tunai yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba akuntansi
setelah disesuaikan dengan transaksi-transaksi non-kas, seperti beban penyusutan,
beban amortisasi, penjualan kredit, beban gaji, beban pajak, dan beban bunga
yang belum dibayar, serta pembelian kredit. Informasi tentang laba tunai ini
diperoleh dari jumlah arus kas dari aktivitas operasi dari laporan arus kas
53
Dividen kas adalah laba yang dibagikan kepada para pemegang saham
berdasarkan hasil dari keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dalam bentuk
kas. Besarnya dividen kas dapat dilihat pada laporan keuangan tahunan pada
bagian laporan perubahan ekuitas tahun berikutnya. Hal ini dikarenakan penelitian
ini bertujuan untuk mencari keeratan hubungan antara laba akuntansi dan laba
tunai periode 2008-2012 dengan nilai dividen kas yang dibagikan perusahaan.
Tabel 3.2Operasional Variabel
No. Variabel Definisi Indikator Skala
1Laba
Akuntansi (X₁)
Laba yang didapat dari penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan dan biaya-biaya operasi perusahaanSumber: Rosna Khairani Harahap, FE Universitas Trisakti. Jurnal Akuntansi, Volume 7, Nomor 1, Januari 2007: 51-72
Penjualan bersih - HPP dan Biaya Operasi Perusahaan
Rasio
2Laba Tunai (X₂)
Laba akuntansi setelah disesuaikan dengan transaksi-transaksi non-kas, seperti beban penyusutan, beban amortisasi, penjualan kredit, beban gaji, beban pajak, dan beban bunga yang belum dibayar, serta pembelian kreditRosna Khairani Harahap, FE Universitas Trisakti. Jurnal Akuntansi, Volume 7, Nomor 1, Januari 2007: 51-72
Laba Akuntansi - Biaya Penyusutan
Rasio
3Dividen Kas (Y)
Dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk uang tunaiRosna Khairani Harahap, FE Universitas Trisakti. Jurnal Akuntansi, Volume 7, Nomor 1, Januari 2007: 51-72
Jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham
Rasio
Sumber : Dari olahan data definisi variabel
54
3.6 Analisis Regresi Data Panel
Menurut Wibisono (2007) dalam Ajija dkk (2011; 52) terdapat beberapa
keuntungan dalam menggunakan data panel, yaitu :
1. Panel data mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara eksplisit
dengan mengizinkan variabel spesifik individu.
2. Kemampuan mengontrol heterogenitas ini selanjutnya menjadikan data panel
dapat digunakan untuk menguji dan membangun model perilaku lebih
kompleks.
3. Data panel mendasarkan diri pada observasi cross-section yang berulang-
ulang (time series), sehingga metode data panel cocok digunakan sebagai
study of dynamic adjustment.
4. Tingginya jumlah observasi memiliki implikasi pada data panel yang lebih
informatif, lebih variatif, dan kolinieritas (multiko) antara data semakin
berkurang, dan derajat kebebasan (degree of freedom atau df) lebih tinggi
sehingga dapat diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien.
5. Data panel dapat digunakan untuk mempelajari model-model perilaku yang
kompleks.
6. Data panel dapat digunakan untuk meminimalkan bias yang mungkin
ditimbulkan oleh agregasi data individu.
Karena data panel merupakan gabungan dari data cross section dan data
time series, maka persamaan yang digunakan adalah:
Y ¿=β0+β1 X¿+β2 X¿+e¿
Dimana :
55
Yit = Dividen Kas
β0 = Konstanta
β1, β2 = Koefisien Variabel Independen
X1¿ ¿ = Laba Akuntansi
X2¿ ¿ = Laba Tunai
e = Error
Dalam analisis model data panel terdapat tiga macam model yang terdiri
dari:
a. Model kuadrat terkecil (pooled least square)
Model yang paling sederhana dalam pengolahan data panel adalah
menggunakan metode kuadrat terkecil biasa yang diterapkan dalam data yang
berbentuk pool dengan menggabungkan data cross-section dengan data time
series. Akan tetapi, dengan menggabungkan data, maka tidak terlihat
perbedaan baik antar individu maupun antar waktu. Atau dengan kata lain,
dalam model ini tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu.
Persamaan dalam model ini adalah sebagai berikut:
Y ¿=β0+β1 X1¿+β2 X2¿+e¿¿¿
b. Model efek tetap (fixed effect)
Model dengan memasukkan variabel boneka (dummy variable) untuk
mengizinkan terjadinya perbedaan nilai parameter yang berbeda-beda baik
lintas unit cross section maupun antar waktu dikenal dengan sebutan model
efek tetap (fixed effect) atau least square dummy variable atau disebut juga
covariance model. Persamaan dalam model ini adalah sebagai berikut:
56
Y ¿=β0+β1 X1¿+β2 X2¿+e¿¿¿
c. Model efek acak (random effect)
Dalam model efek acak, parameter-parameter berbeda antar daerah maupun
antar waktu dimasukkan ke dalam error sehingga model ini sering juga
disebut model komponen error (error component model). Bentuk model efek
acak ini dijelaskan pada persamaan berikut ini:
Y ¿=β0 i+ β1 X¿+ β2 X¿+e¿
Sebelum menentukan untuk menggunakan model regresi yang paling baik
untuk digunakan, terlebih dahulu dilakukan beberapa uji model seperti Uji
Statistik F atau Chow Test (Likelihood Ratio Test), Uji Hausman dan Uji
Lagrange Multiplier (LM).
3.6.1 Uji Statistik F atau Chow Test (Likelihood Ratio Test)
Uji statistik F atau Chow Test (Likelihood Ratio Test) adalah pengujian
untuk memilih apakah model yang digunakan adalah pooled least square atau
fixed effect. Dalam pengujian ini dilakukan hipotesis sebagai berikut:
H0 = Model Pooled Least Square
H1 = Model Fixed effect
Sebagai dasar penolakan hipotesis nol tersebut digunakan distribusi F
statistik maupun probabilitas signifikansi, yaitu jika:
F Stat > F Tabel atau P-value < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
menggunakan model Fixed Effect.
57
F Stat < F Tabel atau P-value > 0,05 maka H0 diterima dan H0 ditolak, artinya
menggunakan model Pooled Least Square.
3.6.2 Uji Hausman
Uji Hausman adalah pengujian statistik sebagai dasar pertimbangan dalam
memilih apakah menggunakan model fixed effect atau model random effect.
Model fixed effect mengandung suatu unsur trade off yaitu hilangnya derajat
kebebasan dengan memasukkan variabel dummy. Dalam pengujian ini dilakukan
hipotesis sebagai berikut:
H0 = Model Random Effect
H1 = Model Fixed Effect
Sebagai dasar penolakan hipotesis nol tersebut digunakan pertimbangan
Chi Square maupun probabilitas signifikansi, yaitu jika:
Chi-square stat > Chi-square tabel atau P-value < 0,05 maka H0 ditolak dan H1
diterima, artinya menggunakan model Fixed Effect.
Chi-square stat < Chi-square tabel atau P-value > 0,05 maka H0 diterima dan H1
ditolak, artinya menggunakan model Random Effect.
3.6.3 Uji Lagrange Multiplier (LM)
Uji Lagrange Multiplier atau lengkapnya The Breusch – Pagan LM Test
digunakan sebagai pertimbangan statistik dalam memilih model random effect
atau pooled least square. Dalam pengujian ini dilakukan hipotesis sebagai berikut:
H0 = Model Pooled Least Square
58
H1 = Model Random effect
Sebagai dasar penolakan hipotesis nol tersebut digunakan pertimbangan
probabilitas signifikansi, yaitu jika :
Breusch Pagan LM Test < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
menggunakan model Random Effect.
Breusch Pagan LM Test > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya
menggunakan model Pooled Least Square.
3.7 Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis, digunakan tiga uji, antara lain:
1) Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2011:98).
Rumusan hipotesis untuk uji statistik t adalah sebagai berikut:
H0 : Variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
H1 : Variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.
Uji ini melihat probabilitas signifikansi atas model regresi yang diteliti,
jika:
Probabilitas signifikansi ≤ 5% maka H0 ditolak dan menerima H1
Probabilitas signifikansi > 5% maka H0 diterima dan menolak H1
2) Koefisien Determinasi (R2)
59
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai dari R2 berkisar dari 0 - 1 atau 0% – 100%.
Semakin mendekati nilai 1 atau 100% maka semakin besar pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.
Banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R2,
hal ini dikarenakan kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi
adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam
model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak
peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen (Ghozali, 2011:97). Disamping itu, karena dalam penelitian ini
menggunakan dua variabel independen, maka lebih baik menggunakan nilai
adjusted R2.