BAB III ) penelitian adalah model atau metode yang...

24
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan (Design) Penelitian Rancangan (Design) penelitian adalah model atau metode yang digunakan peneliti untuk melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalannya penelitian (Dharma, 2011). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, desain penelitian menggunakan metode eksprimen semu ( quasi experiment) dengan rancangan Non Randomized Control Group Pretest and Posttest Design ( Non Equivalent Control Group) (Natoatmodjo, 2010) Di dalam desain ini melibatkan dua subjek, satu diberikan perlakuan (kelompok eksperimen) dan yang tidak diberi apa-apa (kelompok kontrol). Dari desain ini efek dari suatu perlakuan terhadap variabel dependen akan diuji dengan cara membandingkan kedua variabel dependen pada kelompok eksperimen setelah dikenai perlakuan dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan (Natoatmodjo, 2010). Model rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Pre test Perlakuan Post test Kelompok Perlakuan 01 X 02 Kelompok Kontrol 03 - 04 Gambar 3.1. Model rancangan penelitian

Transcript of BAB III ) penelitian adalah model atau metode yang...

1

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan (Design) Penelitian

Rancangan (Design) penelitian adalah model atau metode yang digunakan

peneliti untuk melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap

jalannya penelitian (Dharma, 2011). Penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif, desain penelitian menggunakan metode eksprimen semu ( quasi

experiment) dengan rancangan Non Randomized Control Group Pretest and

Posttest Design ( Non Equivalent Control Group) (Natoatmodjo, 2010)

Di dalam desain ini melibatkan dua subjek, satu diberikan perlakuan

(kelompok eksperimen) dan yang tidak diberi apa-apa (kelompok kontrol). Dari

desain ini efek dari suatu perlakuan terhadap variabel dependen akan diuji dengan

cara membandingkan kedua variabel dependen pada kelompok eksperimen

setelah dikenai perlakuan dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan

(Natoatmodjo, 2010).

Model rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Pre test Perlakuan Post test

Kelompok Perlakuan 01 X 02

Kelompok Kontrol 03 - 04

Gambar 3.1. Model rancangan penelitian

2

Keterangan :

01 : Pre test tingkat kemandirian keluarga kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan

02 : Post test tingkat kemandirian keluarga kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan

X : Perlakuan dengan home care

- : Tanpa Perlakuan

3.2. Populasi Sampel, dan Setting Penelitian

3.2.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto , 2006). Populasi

juga merupakan sejumlah besar subjek yang mempunyai karakteristik tertentu

(Budiman, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga seluruh pasien

stroke yang tercatat di ruang Angsoka RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda

dari bulan Januari sampai Agustus 2011 terdapat 336 orang.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah sub unit populasi penelitian atau populasi penelitian sendiri,

yang oleh peneliti dipandang mewakili populasi target (Danim, 2003).

Pengambilan dan perhitungan sampel bertujuan menggunakan temuan sampel

untuk dapat mengeneralisasi unit sampling yang sebenarnya tanpa harus

melakukan studi pada setiap elemen populasi target (Dempsey & Dempsey,

2002). Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik Consecutive sampling yaitu suatu metode pemilihan sampel

3

yang dilakukan dengan memilih semua individu yang ditemui dan memenuhi

kriteria penelitian, sampai jumlah sampel yang diinginkan terpenuhi serta kemudian menyetujui penelitian dengan mengisi lembar persetujuan (informed consent) ( Dharma,

2011)

Penghitungan besar sampel menggunakan rumus besar sampel untuk menguj i dua proporsi (Ariawan, 2008) :

n1 = n2 = Q +Za\1P1Q 1+P2Q 2 ))

Zα dan Zβ diperoleh dari tabel distribusi normal standar, dengan memilih tarap kepercayaan 95 % (Zα = 1,96) dan power tes 80% (Zβ = 0,84) sertabesarnya P1= 60 % dan P2= 20 % (kelompok intervensi mengalami perubahan perilaku 60 % dan kelompok kontrol

mengalami perubahan 20 %, sehingga efek size=40 %).

P P1+P2 0,6 +0,2_ ______ = 0,4

n1 = n2 =6 \12(0,4) (0,6) +1,96 \1(0,4) (0,6) +0,2(0,8 )

6 + 0,2)

n1 = n2 = 23 responden

Drop Out = 15 %

4n1 = n2 - 1_

n1 = n2 = 28 responden

Untuk mengantisipasi drop out lebih besar, maka masing-masing menjadi

30 responden kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

5

Sampel pada penelitian ini adalah keluarga yang mempunyai anggota

keluarga pasca stroke, yang dikelompokkan menjadi kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol. Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :

1) Keluarga dengan status ekonomi menengah ke bawah ;

2) Pendidikan keluarga minimal SMP;

3) Laki-laki atau perempuan dengan usia dewasa ≥ 20 tahun;

4) Keluarga yang menjadi wali atau bertanggung jawab utama pada pasien.

5) Umur pasien antara 45 sampai 60 tahun.

6) Pasien pasca stroke dengan hemiparese (kelemahan anggota gerak)

3.2.3. Setting Penelitian

3.2.3.1. Tempat/lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota

Samarinda, alasan pemilihan lokasi ini karena sudah ada agensi (pengelola)

pelayanan home care yang sudah di legalkan oleh Pemerintah dalam hal ini Dinas

Kesehatan Kota Samarinda yaitu Home Care Cahaya Husada Kaltim yang

berbetuk Praktik Berkelompok dan home care ini sudah bekerja sama dengan

beberapa rumah sakit termasuk RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda,

Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda, dan Rumah Sakit Islam Samarinda.

3.2.3.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan, dimulai 04 Maret 2012 sampai

07 Mei 2012.

6

3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi operasional

3.3.1. Variabel penelitian

Variabel dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Variabel bebas (independen variabel) adalah pemberian pelayanan home care

2) Variabel terikat (dependen variabel) adalah tingkat kemandirian keluarga

dalam merawat anggota keluarga dengan pasca stroke.

3) Variabel perancu ( counfonding variabel) adalah karakteristik responden

(family care giver) yang merupakan variabel lain yang berhubungan baik

dengan variabel bebas dan terikat, yang meliputi pendidikan, usia, jenis

kelamin, dan sosial ekonomi.

Kerangka konsep penelitian yang dimaksud secara skematik digambarkan

sebagai berikut :

Input Proses Output

Kelompok Perlakuan

Karakteristik

Responden (familycare giver)

Kelmpok Kontrol

Karakteristik

Responden (familycare giver)

Pelayanan home caredengan pendekatanasuhan keperawatankeluarga

Perawatan home caretanpa pendekatanasuhan keperawatankeluarga

Tingkat kemandiriankeluarga

Tingkat kemandiriankeluarga

Gambar 3.2. Kerangka konsep penelitian

3.3.2.Defenisi Operasional

Tabel 3.1 Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1 2 3 4 5

Penilaian terhadap kemampuan keluarga merawat anggotakeluarga pasca stroke yang terdiri dari :

1) Keluarga mengetahui masalah anggota keluarga pascastroke, dengan kriteria :(1) Keluarga dapat menyebutkan pengertian stroke, tanda

dan gejala dari stroke.(2) Keluarga dapat menyebutkan penyebab dari stroke.(3) Keluarga dapat menyebutkan faktor risiko terjadinya

stroke(4) Keluarga memiliki persepsi yang positif terhadap

pemulihan penyakit pasca stroke

2) Keluarga mau mengambil keputusan untuk mengatasimasalah anggota keluarga pasca stroke, dengan kriteria :(5) Dampak yang dirasakan keluarga dengan anggota

keluarga pasca stroke.(6) Keluarga dapat mengungkapkan komplikasi/akibat

anggota keluarga stoke tidak mendapat penanganan yangbaik.

(7) Keluarga dapat mengambil keputusan untuk membantuanggota keluarga dengan stroke dalam memenuhikebutuhan sehari-hari di rumah.

12 3 4 5

3). Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan masalahpasca stroke, dengan kriteria :(8) Kelurga dapat melakukan perawatan sederhana :

8.1. Keluarga terampil memandikan pasien di tempattidur.

8.2. Keluarga terampil melakukan keramas pada pasien8.3. Keluarga trampil melakukan perawatan mulut dan gigi8.4. Keluarga terampil melakukan pemenuhan kebutuhan

eliminasi BAK dengan menggunakan urinal pot/pispotatau perawatan kateter atau kondom kateter

8.5. Keluarga terampil melakukan pemenuhan kebutuhaneliminasi BAB dengan menggunakan pispot.

8.6. Keluarga terampil melakukan pemenuhan kebutuhancairan melalui oral atau Nasogatrik (NGT).

8.7. Keluarga terampil melakukan pemenuhan kebutuhannutrisi melalui oral dan Nasogatrik (NGT)

8.8. Keluarga terampil melakukan pemenuhan kebutuhanmobilisasi dengan pemberian posisi tubuh

8.9. Keluarga terampil melakukan pemenuhan kebutuhanlatihan rentang gerak

8.10. Keluarga terampil melakukan pemenuhan kebutuhanpsikologi : manajemen stress dengan teknik relaksasiprogresif

8.11. Keluarga terampil melakukan pemenuhan kebutuhanpemberian obat melalui oral atau sublingual atautopikal

Diukur denganmenggunakan lembarobservasi 1 berupaceklis (√) yang terdiridari 11 item, setiapitem diukur denganskor 0-10=(Tidak)1=(Ya).Bila skor ≤ 5 diberinilai 0, dan skor > 5diberi nilai 1Total skor 0-1

Keluarga Mandiri III(KM III)

:Jumlah/Skornya 8-10

Ordinal

1 2 3 4 5

Ordinal4)Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang mendukung

pemulihan pasien stroke.(9)Keluarga mampu memodifikasi lingkungan rumah : 9.1.

Melakukan modifikasi lingkungan rumah kamar tidura 9.2.Melakukan modifikasi lingkungan kamar mandi

5).Keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber daya danfasilitas yang diperlukan untuk perawatan anggota keluargapasca stroke(10) Keluarga mampu memfaatkan dan menyediakan

sumberdaya, menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia :10.1. Melakukan pemanfaatkan atau menyediakan sumber

daya keluarga.10.2. Melakukan penyediaan peralatan yang dibutuhkan di

rumah .10.3. Melakukan pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada :

Puskesmas dan atau Rumah Sakit

Pemberian pelayanan keperawatan di rumah dengan

pendekatan proses keperawatan keluarga.

11

9.1. Instrumen Penelitian

9.1.1. Instrumen Pengumpulan data

Alat ukur pengetahuan keluarga tentang stroke dikembangkan dari

instrumen penelitian Sit, Wong, Clinton, Li & Fong. (2004) tentang Evidence-

Based Educational Guidelines for stroke Survivosrs After Discharge Home.

Berdasarkan tujuan penelitian, peneliti telah membuat dan menggunakan 3 (tiga)

jenis kuesioner. Pengumpulan data adalah peneliti dan 8 (delapan) asisten peneliti

yang sudah dilatih oleh Peneliti, untuk kuesioner dilaksanakan dengan cara

membagikan langsung kepada responden dan kemudian setelah diisi diserahkan

kembali kepada peneliti atau asisten peneliti.

1) Kuesioner A

Kusioner ini berkaitan dengan data demografi responden dan pasien

pasca stroke yang terdiri dari data demograpi responden yang terdiri dari

Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan, Status pernikahan, Hubungan dengan

Pasien, Karakteristik demografi pasien terdiri dari : Umur, Jenis Kelamin,

Satatus pernikahan, dan Frekuensi serangan stroke.

2) Kuesioner B

Kuesioner digunakan untuk mengukur pengetahuan keluarga mengenai

stroke yang peneliti modifikasi 4 Pertanyaaan (Sit, Wong, Clinton, Li &

Fong, 2004). Kuesioner ini terdiri dari empat (4) item pertanyaan meliputi

kemampuan keluarga mengenal masalah penyakit stroke terdiri dari empat (4)

pertanyaan yaitu pertanyaan nomor 1, 2*, 3, dan 4*. Alternatif jawaban untuk

kuesioner ini terdiri dari pernyataan yang bersifat positif (favorable) dan

12

negatif (unfavorable) untuk nomor pertanyaan yang diberi tanda *). Skor

alternatif jawaban yang bersifat favorable 1 = benar, 0= salah/tidak tahu dan

skor alternatif jawaban untuk pertanyaan yang bersifat unfavorable 1= salah,

0=benar/tdk tahu. Total skor 0-4.

3) Kuesioner C

Kuesioner digunakan untuk mengukur pengetahuan keluarga

mengenai stroke yang peneliti modifikasi 3 (tiga) pertanyaaan (Sit, Won,

Clinton, Li & Fong, 2004). Kuesioner ini terdiri dari tiga (3) item

pertanyaan meliputi ; kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk

mengatasi masalah anggota keluarga stroke terdiri 3 pertanyaan yaitu

pertanyaan nomor 5*, 6, dan 7,. Alternatif jawaban untuk kuesioner ini terdiri

dari pernyataan yang bersifat positif (favorable) dan negatif (unfavorable)

untuk nomor pertanyaan yang diberi tanda *). Skor alternatif jawaban yang

bersifat favorable 1 = benar, 0= salah/tidak tahu dan skor alternatif jawaban

untuk pertanyaan yang bersifat unfavorable 1= salah, 0=benar/tidak tahu.

Total skor 0-3.

Alat ukur observasi terdiri dari 3 (tiga) bagian dengan jumlah 16 (enam

belas) item observasi. Item observasi ini digunakan untuk mengukur kemampuan

keluarga melaksanakan perawatan sederhana pada anggota keluarga stroke,

kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan pada

anggota keluarga stroke dan kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas yang

diperlukan untuk perawatan anggota keluarga stroke. Lembar observasi yang

digunakan, peneliti modifikasi dari 2 buah buku yang terdiri dari : Petunjuk

13

perawatan pasien pasca stroke di rumah oleh Mulyatsih & Ahmad (2010) dan

Prosedur Perawatan di rumah Pedoman untuk Perawat (Johnson, Temple & Carr,

2005). Lembar observasi ini diisi oleh peneliti dan asisten peneliti berdasarkan

hasil pengamatannya.

1) Lembar observasi 1 (satu).

Mengukur kemampuan keluarga melaksanakan perawatan sederhana pada

anggota keluarga stroke terdiri dari sebelas (11) item observasi yaitu item

obsrvasi 8.1, 8.2, 8.3, 8.4, 8.5, 8.6, 8.7, 8.8, 8.9, 8.10, 8.11. Skor alternatif

observasi : Ya nilai satu 1 dan jawaban tidak nilai 0. Bila skor ≤ 5 diberi nilai 0

dan skor > 5 diberi nilai 1. Total skor 0-1.

2) Lembar observasi 2 (dua).

Mengukur kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan rumah yang

mendukung pemulihan pasien pasca stroke terdiri dari dua (2) item observasi

yaitu item observasi 9.1 dan 9.2. Skor alternatif observasi : Ya nilai 1 dan

jawaban tidak nilai 0. Bila skor ≤ 1 diberi nilai 0 dan skor > 1 diberi nilai 1.

Total skor 0-1.

3) Lembar observasi 3 (tiga).

Mengukur kemampuan keluarga menggali dan memanfaatkan sumber

daya dan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan anggota keluarga pasca

stroke terdiri dari tiga (3) item observasi yaitu observasi 10.1, 10.2, dan 10.3.

Skor alternatif observasi : Ya nilai 1 dan jawaban tidak nilai 0. Bila skor ≤ 2

diberi nilai 0 dan skor > 2 diberi nilai 1, Total skor 0-1.

14

9.1.2. Uji Instrumen

Instrumen yang telah dibuat secara lengkap telah di uji coba pada responden

yang tidak dimasukkan pada responden penelitian sebenarnya di wilayah kerja

Dinas Kesehatan Kota Samarinda dan diikuti oleh 20 responden yang

dilaksanakan pada tanggal 24 Februari 2012 sampai 5 Maret 2012. Tujuan uji

coba untuk mengetahui tingkat validitas dan realibilitas instrumen. Uji validitas

dilakukan dengan uji “Korelasi Spearman Rank”, sedangkan uji realibilitas

dengan menggunakan KR 21 (Kuder Richardson). Pengujian validitas dilakukan

dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing pertanyaan antara pretest dan

post test (Hastono, 2001). Pengukuran Uji reliabilitas dilakukan untuk

menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan untuk digunakan sebagai alat pengumpul data (Machfoedz, 2010).

Interpretasi uji validitas yaitu valid jika nilai p<0,05, sedangakan uji realibilitas

yaitu realibel jika nilai r > 0,680.

Setelah melalui proses uji validitas (korelasi Spearman Rank), ditemukan

ada 3 pertanyaan (nomor 7, 8.7,8.10, 10.2) yang nilai p > 0,05. Sedangkan nilai

KR 21 (Kuder Richardson) berada di atas nilai 0,680 yaitu r = 0,863. Semakin

besar nilai r berarti pertanyaan tersebut memiliki konsistensi yang kuat (Sugiyono,

2011). Hasil tersebut memperlihatkan bahwa kuesioner hasil modifikasi

memenuhi validitas standar terkait. Sebelum diujicobakan pada responden

kuesioner dan observasi hasil modifikasi juga telah dibaca oleh pakar untuk

15memenuhi validitas isi.

9.2. Prosedur Pengumpulan Data

9.2.1. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut :

9.2.1. Tahap Persiapan

1) Pertama-tama peneliti terlebih dahulu menjalani ujian usulan penelitian;

2) Mengajukan permohonan izin melaksanakan penelitian kepada Kepala Dinas

Kesehatan Kota samarinda.

3) Melatih 8 (delapan) orang perawat tentang cara menggunakan instrumen

penelitian dan protokol penelitian, serta modul penelitian.

9.2.2. Tahap Pelaksanaan

1) Setelah mendapat izin dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, peneliti

dan 8 (delapan) asisten peneliti menghubungi kepala devisi keperawatan dan

kepala ruangan bagian neurologi (persarafan) Rumah Sakit Abdul Wahab

Syahranie Samarinda, Rumah Sakit Islam Samarinda, dan Rumah Sakit

Dirgahayu Samarinda, yang berhubungan dengan pasien stroke pasca rawat

inap (pasien pulang).

2) Setiap pasien stroke yang rencana pulang dari rumah sakit tersebut,

bekerjasama dengan kepala ruangan bagian persarafan menghubungi peneliti

dan asisten peneliti untuk memilih sampel yang sesuai dengan kriteria

penelitian.

3) Responden dalam penelitian ini yaitu keluarga dari pasien pasca stroke yang

16sesuai dengan kriteria penelitian.

4) Kemudian responden diberikan penjelasan tentang rencana penelitian, tujuan,

uraian prosedur, resiko ketidak nyamanan, keuntungan bagi subjek, hak-hak

subjek dan kerahasian identitas subjek.

5) Setelah memenuhi maksud dan tujuan penelitian dan responden benar-benar

yakin dapat terlibat dalam penelitian dengan tanpa paksaan, responden

diminta untuk menandatangani surat persetujuan.

6) Cara pengukuran data pada responden kelompok perlakuan.

(1) Pengukuran awal (pretest), responden dibagikan kuesioner dan diberi

kesempatan untuk mempelajari terlebih dahulu, bila ada pertanyaan yang

tidak jelas dapat mengajukan pertanyaan kepada peneliti atau asisten

peneliti dan untuk observasi (pengamatan) dilakukan oleh peneliti atau

asisten peneliti dengan cara mengobservasi sesuai dengan yang ada pada

instrumen item observasi;

(2) Kemudian dilakukan intervensi pelayanan home care dengan pendekatan

asuhan keperawatan keluarga, dilaksanakan selama 7 (tujuh) hari dengan

jadwal kunjungan seperti terlihat pada tabel 3.2.

17

Tabel 3.2 Jadwal intervensi pelayanan home care dengan pendekatan

asuhan keperawatan keluarga.

Hari kunjungan Kegiatan1. Hari pertama Melakukan Kontrak dan Pengkajian pada keluarga (pre

test tentang pengetahuan tentang stroke)2. Hari kedua Melanjutkan pengkajian pada keluarga (pre test tentang

kemampuan keluarga melakukan perawatan pada anggotakeluarga pasca stroke, kemampuan keluarga memodifikasilingkungan rumah yang mendukung kesehatan padaanggota keluarga stroke, dan kemampuan keluargamenggunaan sumber daya dan fasilitas kesehatan dirumah yang diperlukan untuk perawatan anggota keluargastroke

3. Hari ketiga Penetapan masalah keperawatan dan solusi pemecahanmasalah (perencanaan)

4. Hari keempat Pelaksanaan tindakan keperawatan :a. Pendidikan kesehatan tentang strokeb. Mengajarkan keterampilan kebutuhan perawatan diri :

memandikan di tempat tidur, keramas dan perawatanmulut dan gigi.

c. Mengajarkan keterampilan kebutuhan eliminasi Buangair kecil menggunakan urinal pot atau perawatankateter

d. Mengajarkan keterampilan kebutuhan eliminasi Buangair besar menggunakan pispot

5. Hari kelima a. Mengajarkan keterampilan kebutuhan cairan dannutrisi melalui oral atau NGT atau perawatan NGT.

b. Mengajarkan keterampilan pemenuhan kebutuhanberkomunikasi

c. Mengajarkan pemenuhan kebutuhan mobilisasi denganpemberian posisi tubuh dan Latihan rentang gerak .

d. Mengajarkan pemenuhan kebutuhan kognitif :memori.

6. Hari keenam a. Mengajarkan keterampilan kebutuhan psikologi :manajemen stress dengan teknik relaksasi progresif.

b. Mengajarkan pada keluarga pemberian obat melalui oralatau sublingual atau topikal

c. Mengajarkan keluarga dalam memodifikasi lingkunganrumah terdiri dari kamar tidur, kamar mandi.

d. Mengajarkan kepada keluarga dalam memanfaatkanatau menyediakan jaminan pembiayaan kesehatan danpenyediaan peralatan yang dibutuhkan di rumah.

7. Hari ketujuh Melakukan evaluasi (Post test) dan terminasi

18

(3) Selama proses penelitian ada 2 (dua) orang drop out yaitu 1 (satu) orang

sudah 3 hari diberikan intervensi pada responden (family care giver),

pasien pasca stroke meninggal dunia, dan 1 (satu) orang lagi responden

sudah 4 hari diberikan intervensi, responden dan pasien pasca stroke

pindah ke daerah lain ( di luar Kota Samarinda).

(4) Selanjutnya 2 (dua) orang responden yang drop out dicarikan pengganti

responden sesuai dengan kriteria penelitian.

(5) Kemudian dilakukan pengukuran akhir (post test) dengan menggunakan

instrumen yang sama.

7) Cara pengukuran data pada responden pada kelompok kontrol.

(1) Pengukuran awal (pretest), responden dibagikan kuesioner dan diberi

kesempatan untuk mempelajari terlebih dahulu, bila ada pertanyaan yang

tidak jelas dapat mengajukan pertanyaan kepada peneliti atau asisten

peneliti dan untuk observasi (pengamatan) dilakukan oleh peneliti atau

asisten peneliti dengan cara mengobservasi sesuai dengan yang ada pada

instrumen item observasi;

(2) Diberikan pelayanan home care tanpa pendekatan asuhan keperawatan

keluarga.

(3) Selama proses penelitian responden pada kelompok kontrol tidak ada

yang drop out

(4) Dilakukan pengukuran akhir (post test) dengan menggunakan instrumen

19yang sama.

(5) Setelah pengukuran akhir dilakukan, dilanjutkan dengan memberikan

pelayanan home care dengan pendekatan asuhan keperawatan keluarga

seperti yang dilakukan pada kelompok perlakuan.

9.3. Pengolahan dan Analisis Data

Analisa data menggunakan uji univariabel dan bivariabel yang telah

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

9.3.1. Pengolahan Data

1) Editing.

Kuesioner dan lembar observasi yang telah diisi oleh peneliti, sebelum

ditabulasi terlebih dahulu dilakukan editing untuk mengecek kebenaran dan

kelengkapan isian data, konsistensi jawaban dan kejelasan hasil pengisian.

Data yang tidak lengkap dipisahkan kemudian untuk dilengkapi kembali.

Proses editing dilakukan segera setelah kuesioner dam lembar observasi diisi

oleh peneliti.

2) Coding Data

Coding dilakukan untuk memberikan kode nomor jawaban yang diisi

oleh peneliti dalam daftar pertanyaan dan lembar observasi. Masing-masing

jawaban diberi kode angka sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pemberian kode dilakukan dengan cara pengisian pada kotak sebelah kanan

pertanyaan pada tiap kuesioner dan lembar observasi untuk memudahkan entry

20data pada komputer.

3) Entry Data

Entry data dilakukan dengan memasukkan data kedalam komputer

dengan mempergunakan perangkat lunak dan fasilitas yang ada pada komputer.

4) Skoring

Untuk variabel dependet diberi skor sesuai dengan jumlah butir

pertanyaan dan butir lembar observasi. Hasil skoring tersebut dijumlahkan

sehingga setiap responden mempunyai skor tersendiri sesuai dengan butir-butir

pertanyaan dan butir-butir observasi.

5) Processing

Setelah semua kuesioner dan lembar observasi terisi penuh dan benar,

langkah selanjutnya adalah memproses data agar dapat dianalisis. Pemrosesan

data dilakukan dengan cara memasukkan data dari kuesioner dan lembar

observasi kepaket program komputer.

6) Cleaning Data

Cleaning data (pembersihan ) dilakukan untuk meakinkan bahwa data

yang dianalisis benar merupakan data yang sebenarnya. Langkah ini

merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang telah dimasukkan, apabila

ditemukan kesalahan pada saat pemasukan data dapat segerah diperbaiki

sehingga nilai yang ada sesuai hasil pengumpulan data.

9.3.2. Teknik Analisis data

Data yang telah tersusun selanjutnya dilakukan analisis. Teknik analisis

21terdiri dari uji univariabel dan bivariabel.

22

1) Uji Univariabel

Tahap pertama analisis yang dilakukan adalah analisis univariabel untuk

mengetahui distribusi, frekuensi, dan persentase mengenai gambaran atau

karakteristik responden yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, status

pernikahan, hubungan dengan pasien, dan penghasilan rata-rata per bulan.

karakteristik pasien pasca stroke yang meliputi usia, jenis kelamin,

pendidikan, status penikahan, dan frekuensi serangan stroke. Menentukan

tingkat kemandirian keluarga pada kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan sebelum dan sesudah dilakuan intervensi (pelayanan home care).

Untuk mengetahui perbedaan karakteristik responden dan pasien antara

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol di lakukan uji statistik deskriptif

Crostab Chi Square.

2) Uji Bivariabel

Tahap analisis selanjutnya adalah analisis bivariabel untuk

mengidentifikasi perbedaan tingkat kemandirian keluarga sebelum dan

setelah intervensi pelayanan home care pada kedua kelompok penelitian

menggunakan uji analisis statistik deskriptif Eksplore.

Untuk mengetahui pengaruh pelayanan home care terhadap tingkat

kemadirian keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan pasca stroke

digunakan Mann Whitney U-Test. Kemaknaan hasil uji ditentukan

berdasarkan niali p < 0,05.

23

9.3.3. Penyajian Data

Pada penelitian ini data disajikan dalam bentuk tabel, narasi dan grafik garis (line) dengan

tidak menyimpang dari hasil pengumpulan data penelitian.

9.4. Pertimbangan Etika Penelitian

Penelitian ini berhubungan langsung dengan responden sebagai sampel penelitian,

sehingga peneliti harus menerapkan mengenai prinsip-prinsip etika dalam penelitian. Menurut

Polit & Beck (2006), beberapa prinsip-prinsip etik penelitian antara lain :

9.4.1. Beneficence

Prinsip Beneficence menekankan peneliti untuk melakukan penelitian yang memberikan

manfaat bagi responden. Prinsip ini memberikan keuntungan dengan cara mencegah dan

menjauhkan bahaya, membebaskan responden dari eksploitasi serta menyeimbangkan antara

keuntungan dan risiko. Keuntungan dari penelitian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan pasca stroke dan mencegah

komplikasi lanjut seperti kontraktur, ulkus dekubitus, dan foot drop kepada pasien pasca stroke.

9.4.2. Non Maleficence

Prinsip ini menekankan peneliti untuk tidak melakukan tindakan yang menimbulkan

bahaya bagi responden. Responden diusahakan bebas dari rasa tidak nyaman. Penelitian ini

menggunakan prosedur, sehingga meminimalkan bahaya yang mungkin timbul pada responden

dan pasien pasca stroke.

24

9.4.3. Autonomy

Autonomy memberikan makna kebebasan bagi responden untuk menentukan keputusan

sendiri. Namun apabila keluarga menolak menjadi responden, maka tidak ada paksaan dari

peneliti kepada responden serta tetap menghormati dan menghargai keputusan, hak, pilihan dan

privacy responden;

9.4.4. Anonimity

Peneliti memberikan jaminan pada responden dengan cara tidak mencantumkan

nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data karakteristik dan hasil penelitian yang disajikan. Peneliti juga menjamin

kerahasian semua informasi hasil penelitian yang telah dikumpulkan dari responden;

9.4.5. Veracity

Prinsip Veracity atau kejujuran menekankan peneliti untuk menyampaikan informasi yang

benar. peneliti memberikan informasi mengenai tujuan, manfaat dan prosedur penelitian

tentang pengaruh pelayanan home care terhadap tingkat kemandirian keluarga dengan masalah

anggota keluarga pasca stroke;

9.4.6. Justice

Prinsip Justice atau keadilan menuntut peneliti tidak melakukan diskriminasi

saat memilih responden penelitian. Pada kelompok kontrol pada penelitian ini yang tidak

dilakukan intervensi berupa pelayanan home care dengan pendekatan askep keluarga, diakhir

penelitian ini akan dilakukan intervensi pelayanan home care dengan tujuan memandirikan

keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan pasca stroke.