BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan...

18
29 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Organisasi 3.1.1. Sejarah Dan Perkembangan Singkat Organisasi PT. Pegadaian (Persero) Jakarta PT. Pegadaian (Persero) Jakarta dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746. Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda (1811-1816) Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel). Namun metode tersebut berdampak buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan

Transcript of BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan...

Page 1: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan informasi data yang diperoleh dari PT. Pegadaian (Persero ... keberhasilan tugas-tugasnya

29

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Organisasi

3.1.1. Sejarah Dan Perkembangan Singkat Organisasi PT. Pegadaian (Persero)

Jakarta

PT. Pegadaian (Persero) Jakarta dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan

Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang

memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di

Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.

Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda

(1811-1816) Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi

keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah

Daerah setempat (liecentie stelsel). Namun metode tersebut berdampak buruk,

pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan

kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode

liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan

kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda

mengeluarkan Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa

usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan

Page 2: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan informasi data yang diperoleh dari PT. Pegadaian (Persero ... keberhasilan tugas-tugasnya

30

Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1

April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.

Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang

terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan Kantor Pusat

Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan

yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi kebijakan maupun

Struktur Organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam Bahasa Jepang

disebut ‘Sitji Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang

yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari.

Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan Pegadaian sempat

pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang yang kian terus memanas.

Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi

ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan Kantor Jawatan Pegadaian

kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah Republik

Indonesia.

Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai

Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No.7/1969

menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan PP No. 10/1990

(yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum

(PERUM).

Page 3: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan informasi data yang diperoleh dari PT. Pegadaian (Persero ... keberhasilan tugas-tugasnya

31

Kemudian pada tahun 2011, perubahan status kembali terjadi yakni dari

Perum menjadi Perseroan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.

51/2011 yang ditandatangani pada 13 Desember 2011.

Namun perubahan tersebut efektif setelah anggaran dasar diserahkan ke

pejabat berwenang yaitu pada 1 April 2012. Kini usia Pegadaian telah lebih dari

seratus tahun, manfaat semakin dirasakan oleh masyarakat, meskipun perusahaan

membawa misi public service obligation, ternyata perusahaan masih mampu

memberikan kontribusi yang signifikan dalam bentuk pajak dan bagi keuntungan

kepada Pemerintah, disaat mayoritas lembaga keuangan lainnya berada dalam situasi

yang tidak menguntungkan.

Budaya Perusahaan PT. Pegadaian (Persero)

Budaya kerja PT. Pegadaian (Persero) disimbolkan dari kata INTAN, yang

merupakan singkatan dari:

1. I untuk Inovatif, berupaya melakukan penyempurnaan yang mempunyai nilai

tambah dan tanggapan terhadap perubahan.

2. N untuk Nilai Moral Tinggi, memahami dan mematuhi ajaran agama masing-

masing serta etika perusahaan.

3. T untuk Terampil, mengetahui dan memahami tugas yang diemban serta selalu

belajar dengan penuh tanggung jawab.

4. A untuk Adi Layanan, memberikan layanan yang dapat memuaskan orang lain,

fokus pada privasi, kenyamanan, dan kecepatan.

Page 4: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan informasi data yang diperoleh dari PT. Pegadaian (Persero ... keberhasilan tugas-tugasnya

32

5. N untuk Nuansa Citra, senantiasa peduli dan menjaga nama baik serta reputasi

perusahaan.

Sepuluh Perilaku Utama Insan Pegadaian:

1. Berinisiatif, Kreatif, Produktif, dan Adaptif.

2. Berorientasi pada Solusi Bisnis.

3. Taat Beribadah.

4. Jujur dan Berpikir Positif.

5. Kompeten di Bidang Tugasnya.

6. Selalu Mengembangkan Diri.

7. Peka dan Cepat Tanggap.

8. Empatik, Santun, dan Ramah.

9. Bangga sebagai Insan Pegadaian.

10. Bertanggung Jawab Atas Aset dan Reputasi Perusahaan.

Visi:

PT. Pegadaian (Persero) Jakarta adalah sebagai solusi bisnis terpadu terutama

berbasis gadai yang selalu menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu

menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah ke bawah.

Misi:

PT. Pegadaian (Persero) adalah memberikan pembiayaan yang tercepat,

termudah, aman dan selalu memberikan pembinaan terhadap usaha golongan

menengah ke bawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, memastikan

pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan kemudahan dan

Page 5: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan informasi data yang diperoleh dari PT. Pegadaian (Persero ... keberhasilan tugas-tugasnya

33

kenyamanan di seluruh Pegadaian dalam mempersiapkan diri menjadi pemain

regional dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat, membantu Pemerintah dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah ke bawah dan

melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya perusahaan.

3.1.2. Struktur Organisasi dan Tata Kerja

Berdasarkan informasi data yang diperoleh dari PT. Pegadaian (Persero)

Jakarta tentang struktur organisasi Divisi PKBL & CSR, adalah:

Gambar III.1

Struktur Organisasi Divisi PKBL & CSR

Sumber: PT. Pegadaian (Persero) Jakarta (2016)

Direktur IV

Koordinator

PKBL & CSR

Manajer PK

Staf Administrasi & Umum

Manajer BL/CSR

Staf Administrasi & Umum

Page 6: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan informasi data yang diperoleh dari PT. Pegadaian (Persero ... keberhasilan tugas-tugasnya

34

Pada PT. Pegadaian (Persero) Jakarta ada beberapa deskripsi pekerjaan dan

pengertiannya yaitu:

1. Direktur IV

Perencanaan:

a. Menetapkan, mengembangkan, dan mengkomunikasikan Visi, Misi, Strategi,

dan struktur organisasi perusahaan dan tata kerja bersama direksi yang lain.

b. Menetapkan rencana dan sasaran kerja direktorat IV – Keuangan (yang terdiri

dari Divisi Tresuri, Divisi Akuntansi, Divisi Manajemen Resiko, dan Biro

PKBL & CSR) diselaraskan dengan direktorat yang lain.

Implementasi:

c. Menentukan dan mengembangkan metode dan system penganggaran, analisa

keuangan, informasi finansial dan informasi operasional.

d. Mengembangkan dan menjaga strategi arus kas, penyediaan modal kerja dan

modal untuk pengembangan usaha.

e. Mengembangkan dan memastikan terlaksananya forecasting serta analisa

keuangan dari berbagai inisiatif bisnis untuk pengembangan usaha (contohnya:

pembelian asset, pengembangan produk baru, pengembangan operasi, dll).

f. Mereview dan mengevaluasi kinerja keuangan unit afiliasi termasuk anak

perusahaan.

g. Memastikan Divisi dan Biro dibawah Direktoratnya berjalan sesuai fungsi dan

mencapai Key Performance Indikator (KPI).

Pengendalian:

Page 7: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan informasi data yang diperoleh dari PT. Pegadaian (Persero ... keberhasilan tugas-tugasnya

35

h. Memastikan pengelolaan risiko, kepatuhan dan Good Corporate Governance

(GCG) diterapkan dan terintegrasi dalam pengelolaan keuangan perusahaan.

i. Memonitor dan melakukan perbaikan yang diperlukan di direktorat IV –

Keuangan untuk mencapai Key Performance Indikator (KPI).

2. Koordinator PKBL/CSR

a. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, melakukan

pengawasan, monitoring dan evaluasitas pelaksanaan Program Kemitraan, Bina

Lingkungan dan CSR Perusahaan.

b. Meyakini atau memastikan bahwa bidang yang menjadi tanggung jawabnya

telah memiliki rencana kerja tahunan yang berpedoman pada RJP Perusahaan

atau ketentuan lain yang telah ditetapkan Direksi.

c. Meyakini/memastikan tersusunnya kebijakan di bidang PKBL dan CSR.

d. Meyakini/memastikan bahwa pengelolaan kegiatan PKBL dan CSR yang

menjadi tanggung jawabnya telah dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan

Perusahaan.

e. Meyakini/memastikan terselenggara dan terkendalinya pelaksanaan kebijakan

dan pembinaan Program Kemitraan, Bina Lingkungan dan CSR.

f. Mengembangkan dan mengimplementasikan sistem/manual pengelolaan PKBL

dan CSR, disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan Perusahaan.

g. Meyakini/memastikan bahwa target kerja divisi yang telah ditetapkan dapat

tercapai dengan baik oleh seluruh unit kerja operasional.

h. Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pekerjaan.

Page 8: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan informasi data yang diperoleh dari PT. Pegadaian (Persero ... keberhasilan tugas-tugasnya

36

i. Mengelola dan mengkoordinasikan Dana Kebijakan Umat (DKU) sesuai

ketentuan yang berlaku.

j. Melaksanakan pekerjaan lain yang masih terkait dan berhubungan dengan

keberhasilan tugas-tugasnya dan atau yang diperintahkan oleh atasan.

3. Manajer Program Kemitraan

a. Menyusun rencana kerja dan anggaran Bagian Program Kemitraan.

b. Melakukan seleksi dan merekomendasikan calon mitra binaan.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pembinaan.

d. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas pembinaan.

e. Menyusun bentuk, jenis, sasaran dan materi pembinaan.

f. Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan

kegiatan administrasi dan keuangan Bagian Program Kemitraan.

g. Mengkoordinasikan Fungsional PKBL di Kantor Wilayah untuk melakukan

penagihan secara intensif.

h. Melaporkan hasil kegiatan pembinaan serta pengaruhnya terhadap aktivitas

Perusahaan.

i. Melaksanakan pekerjaan lain yang masih terkait dan berhubungan dengan

keberhasilan tugas-tugasnya dan atau yang diperintahkan oleh atasan.

4. Manajer Bina Lingkungan & CSR

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Bagian Bina Lingkungan dan CSR.

Page 9: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan informasi data yang diperoleh dari PT. Pegadaian (Persero ... keberhasilan tugas-tugasnya

37

b. Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengawasi

program bina lingkungan dan CSR agar sesuai dengan tujuan yg telah

ditetapkan.

c. Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengelola

pengumpulan dana CSR.

d. Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengawasi jenis,

sasaran, materi dan pelaksanaan kegiatan bina lingkungan dan CSR.

e. Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengawasi

rencana pengembangan sistem dan prosedur pelaporan operasional program

bina lingkungan dan CSR.

f. Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengawasi

kegiatan administrasi dan keuangan bina lingkungan dan CSR.

g. Memproses program dan pelaksanaan tugas wilayah.

h. Mengelola Dana Kebajikan Umat (DKU) sesuai ketentuan yang berlaku.

i. Melaksanakan pekerjaan lain yang masih terkait dan berhubungan dengan

keberhasilan tugas-tugasnya dan atau yang diperintahkan oleh atasan.

5. Staf Administrasi & Umum

a. Mencatat surat yang keluar dan surat yang masuk.

b. Mengetik konsep surat dan sejenisnya sesuai perintah atasan/pengguna.

c. Melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan operator.

d. Melakukan pekerjaan penyediaan data sesuai perintah atasan/pengguna.

e. Melakukan pekerjaan administrasi dan tugas lainnya sesuai perintah atasan.

Page 10: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan informasi data yang diperoleh dari PT. Pegadaian (Persero ... keberhasilan tugas-tugasnya

38

f. Melaksanakan tugas pekerjaan lain yang terkait bidang tugasnya dan atau yang

diberikan oleh atasan.

3.1.3. Kegiatan Usaha/Organisasi

PT. Pegadaian (Persero) Jakarta merupakan perusahaan pembiayaan yang

tercepat, termudah, aman dan selalu memberikan pembinaan terhadap usaha golongan

menengah ke bawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kegiatan usaha PT. Pegadaian (Persero), sebagai berikut:

1. Penghimpunan Dana (Funding Product)

Pegadaian sebagai lembaga keuangan tidak diperkenankan secara langsung

menghimpun dana dari masyarakat seperti dalam bentuk simpanan misalnya

tabungan, giro, deposito sebagaimana perbankan, untuk memenuhi kebutuhan

dananya untuk melakukan kegiatan usaha maka sumber dananya yaitu:

a. Modal Sendiri terdiri dari:

1) Modal awal, yaitu kekayaan negara diluar APBN.

2) Penyertaan modal pemerintah.

3) Laba ditahan, laba ditahan ini merupakan akumulasi laba sejak perusahaan

PT. Pegadaian berdiri.

b. Pinjaman jangka pendek dari perbankan

1) Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk (sekitar 80% dari

total jangka pendek yang dihimpun).

Page 11: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan informasi data yang diperoleh dari PT. Pegadaian (Persero ... keberhasilan tugas-tugasnya

39

2) Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya (hutang kepada nasabah, dan

lain-lain).

3) Kerjasama dengan pihak ketiga dalam memanfaatkan aset perusahaan

dalam bidang bisnis properti, seperti pembangunan gedung kantor dan

Operate, dan Transfer.

4) Dari masyarakat dengan menerbitkan obligasi.

5) Mengadakan kerjasama dengan lembaga keuangan lainnya, baik

perbankan maupun non perbankan.

2. Penggunaan Dana

Dana yang berhasil dihimpun digunakan untuk mendanai PT. Pegadaian (Persero),

dana tersebut dipergunakan, sebagai berikut:

a. Uang kas dan dana likuid lain.

b. Pendanaan kegiatan operasional.

c. Pembelian dan pengadaan berbagai macam bentuk aktiva tetap dan inventaris.

d. Penyaluran dana.

e. Investasi lain.

Kegiatan Usaha PKBL & CSR:

Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil, yang disebut Program Kemitraan

adalah program untuk meningkatkan kemampuan Usaha Kecil agar menjadi tangguh

dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Dana Program PK

Page 12: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan informasi data yang diperoleh dari PT. Pegadaian (Persero ... keberhasilan tugas-tugasnya

40

(Program Kemitraan) digunakan untuk tujuan yang memberikan manfaat kepada

masyarakat di sektor usaha BUMN dalam bentuk:

1. Sektor Industri.

2. Sektor Perdagangan.

3. Sektor Pertanian.

4. Sektor Peternakan.

5. Sektor Perkebunan.

6. Sektor Perikanan.

7. Sektor Jasa.

8. Sektor Lainnya.

Program Bina Lingkungan (BL) adalah program pemberdayaan kondisi sosial

masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Program

ini terdiri dari Program BL BUMN Pembina dan Program BL BUMN Peduli.

Program BL BUMN Pembina adalah Program BL yang ditetapkan dan dilaksanakan

oleh BUMN Pembina di wilayah usaha BUMN yang bersangkutan. Sedangkan

Program BL BUMN Peduli adalah Program BL yang dilakukan secara bersama-sama

oleh BUMN Pembina dan pelaksanaannya ditetapkan serta dikoordinir oleh Menteri

Negara BUMN.

Page 13: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan informasi data yang diperoleh dari PT. Pegadaian (Persero ... keberhasilan tugas-tugasnya

41

Dana Program Bina Lingkungan (BL) digunakan untuk tujuan yang memberikan

manfaat kepada masyarakat di wilayah usaha BUMN dalam bentuk:

1. Bantuan korban bencana alam.

2. Bantuan pendidikan atau pelatihan.

3. Bantuan peningkatan kesehatan.

4. Bantuan pengembangan prasarana atau sarana umum.

5. Bantuan sarana ibadah.

6. Bantuan pelestarian alam.

CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu konsep atau tindakan yang

dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap sosial

maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan suatu

kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga

lingkungan, memberikan beasiswa untuk anak yang tidak mampu di daerah tersebut,

dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun fasilitas

masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya

masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.

3.2. Hasil Penelitian

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menjelaskan dan memberikan data

tentang kualitas penyaluran dana program kemitraan, tingkat rasio Non Performing

Loan (NPL) program kemitraan, dan perkembangan Non Performing Loan (NPL)

program kemitraan yang terjadi pada PT. Pegadaian (Persero) Jakarta.

Page 14: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan informasi data yang diperoleh dari PT. Pegadaian (Persero ... keberhasilan tugas-tugasnya

42

3.2.1. Data Kualitas Penyaluran Dana Program Kemitraan

Berikut tabel kualitas penyaluran dana program kemitraan yang diperoleh dari

data PKBL & CSR pada PT. Pegadaian (Persero) Jakarta.

Tabel III.1

Data Kualitas Penyaluran Dana Program Kemitraan pada

PT. Pegadaian (Persero) Jakarta periode 2013-2015

Kualitas

Penyaluran Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Lancar Rp. 31.020.310.514 Rp. 27.098.770.884 Rp. 30.449.528.186

Kurang Lancar Rp. 5.538.289.738 Rp. 2.635.363.890 Rp. 1.976.583.342

Diragukan Rp. 1.693.684.108 Rp. 1.202.495.114 Rp. 557.785.613

Macet Rp. 10.616.931.096 Rp. 10.490.680.761 Rp. 9.278.263.863

Total Kredit Rp. 48.869.215.456 Rp. 41.427.310.649 Rp. 42.262.161.004

Sumber: Data Olahan Penulis

Berdasarkan tabel diatas dari data Kualitas Penyaluran Dana Program

Kemitraan pada PT. Pegadaian (Persero) Jakarta.

Pada tahun 2013 dapat dilihat penyaluran dana program kemitraan yang

tertinggi adalah penyaluran dana kualitas lancar sebesar Rp. 31.020.310.514 dan yang

terendah adalah penyaluran dana dengan kualitas diragukan sebesar Rp.

1.693.684.108.

Pada tahun 2014 dapat dilihat penyaluran dana program kemitraan yang

tertinggi adalah penyaluran dana kualitas lancar sebesar Rp. 27.098.770.884 dan yang

terendah adalah penyaluran dana dengan kualitas diragukan sebesar Rp.

1.202.495.114.

Page 15: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan informasi data yang diperoleh dari PT. Pegadaian (Persero ... keberhasilan tugas-tugasnya

43

Pada tahun 2015 dapat dilihat penyaluran dana program kemitraan yang

tertinggi adalah penyaluran dana kualitas lancar sebesar Rp. 30.449.528.186 dan yang

terendah adalah penyaluran dana dengan kualitas diragukan sebesar Rp. 557.785.613.

Hasil analisanya adalah dapat dilihat kualitas penyaluran dana program

kemitraan kualitas penyaluran lancar pada tahun 2013 Rp. 31.020.310.514

dibandingkan dengan kualitas penyaluran lancar pada tahun 2014 mengalami

penurunan sebesar Rp. 3.921.539.630 dan kualitas penyaluran lancar pada tahun 2015

mengalami kenaikan sebesar Rp. 3.350.757.302.

Dapat dilihat kualitas penyaluran dana program kemitraan kualitas penyaluran

kurang lancar pada tahun 2013 Rp. 5.538.289.738 dibandingkan dengan kualitas

penyaluran kurang lancar pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp.

2.902.925.848 dan kualitas penyaluran kurang lancar pada tahun 2015 mengalami

penurunan kembali sebesar Rp. 658.780.548.

Dapat dilihat kualitas penyaluran dana program kemitraan kualitas penyaluran

diragukan pada tahun 2013 Rp. 1.693.684.108 dibandingkan dengan kualitas

penyaluran diragukan pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp.

491.188.994 dan kualitas penyaluran diragukan pada tahun 2015 mengalami

penurunan kembali sebesar Rp. 644.709.501.

Dapat dilihat kualitas penyaluran dana program kemitraan kualitas penyaluran

macet pada tahun 2013 Rp. 10.616.931.096 dibandingkan dengan kualitas penyaluran

macet pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp. 126.250.335 dan kualitas

Page 16: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan informasi data yang diperoleh dari PT. Pegadaian (Persero ... keberhasilan tugas-tugasnya

44

penyaluran macet pada tahun 2015 mengalami penurunan kembali sebesar Rp.

1.212.416.898.

Jadi, penyaluran dana program kemitraan pada PT. Pegadaian (Persero)

Jakarta periode 2013-2015 kualitas penyalurannya adalah lancar.

3.2.2. Data Tingkat Rasio Non Performing Loan (NPL) Program Kemitraan

Berikut tabel tingkat rasio Non Performing Loan (NPL) program kemitraan

yang diperoleh dari data PKBL & CSR pada PT. Pegadaian (Persero) Jakarta.

Tabel III.2

Data Tingkat Rasio Non Performing Loan (NPL) Program Kemitraan Pada

PT. Pegadaian (Persero) Jakarta periode 2013-2015

Tahun 2013 2014 2015

Kredit Bermasalah Rp. 17.848.904.942 Rp. 14.328.539.765 Rp. 11.812.632.818

Total Kredit Rp. 48.869.215.456 Rp. 41.427.310.649 Rp. 42.262.161.004

NPL

0,36523821337

(36,52%)

0,34587183045

(34,59%)

0,27950849027

(27,95%)

Sumber: Data Olahan Penulis

Besarnya nilai Non Performing Loan (NPL) suatu perusahaan dapat dihitung

menggunakan rumus, sebagai berikut:

NPL = Kredit Bermasalah × 100%

Total Kredit

Page 17: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan informasi data yang diperoleh dari PT. Pegadaian (Persero ... keberhasilan tugas-tugasnya

45

a. Perhitungan Non Performing Loan (NPL) Tahun 2013

= 17.848.904.942 × 100%

48.869.215.456

= 0,36523821337 (36,52%)

b. Perhitungan Non Performing Loan (NPL) Tahun 2014

= 14.328.539.765 × 100%

41.427.310.649

= 0,34587183045 (34,59%)

c. Perhitungan Non Performing Loan (NPL) Tahun 2015

= 11.812.632.818 × 100%

42.262.161.004

= 0,27950849027 (27,95%)

Dari tabel diatas terlihat persentase tingkat rasio Non Performing Loan (NPL)

Program Kemitraan PT. Pegadaian (Pesero) Jakarta.

Pada tahun 2013 total kredit bermasalah sebesar Rp. 17.848.904.942 dengan

total kredit sebesar Rp. 48.869.215.456 sehingga menghasilkan nilai Non Performing

Loan (NPL) mencapai angka 36,52%.

Pada tahun 2014 total kredit bermasalah sebesar Rp. 14.328.539.765 dengan

total kredit sebesar Rp. 41.427.310.649 sehingga menghasilkan nilai Non Performing

Loan (NPL) mencapai angka 34,59%.

Pada tahun 2015 total kredit bermasalah sebesar Rp. 11.812.632.818 dengan

total kredit sebesar Rp. 42.262.161.004 sehingga menghasilkan nilai Non Performing

Loan (NPL) mencapai angka 27,95%.

Page 18: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Struktur Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan informasi data yang diperoleh dari PT. Pegadaian (Persero ... keberhasilan tugas-tugasnya

46

Jadi, nilai Non Performing Loan (NPL) program kemitraan pada PT. Pegadaian

(Persero) Jakarta periode 2013-2015 yang tertinggi terjadi pada tahun 2013 mencapai

angka 36,52% dan nilai Non Performing Loan (NPL) yang terendah terjadi pada

tahun 2015 mencapai angka 27,95%.

3.2.3. Data Perkembangan Non Performing Loan (NPL) Program Kemitraan

Berikut tabel perkembangan Non Performing Loan (NPL) Program Kemitraan

yang diperoleh dari data PKBL & CSR pada PT. Pegadaian (Persero) Jakarta.

Tabel III.3

Tahun NPL Persentase Penurunan Keterangan

2013 36,52% - -

2014 34,59% 1,93% Terjadi penurunan sebesar 1,93%

2015 27,95% 6,64% Terjadi penurunan sebesar 6,64%

Sumber: Data Olahan Penulis

Dari tabel diatas terlihat perkembangan nilai Non Performing Loan (NPL)

pada tahun 2014 mengalami penurunan sejumlah 1,93%, kemudian pada tahun 2015

terjadi penurunan kembali nilai Non Performing Loan (NPL) sejumlah 6,64%. Hal ini

disebabkan jumlah kredit yang bermasalah berkurang dikarenakan debitur telah

melunasi kewajibannya.