BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 ......pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain....

16
22 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1. Sejarah Singkat Kepolisisan Negara Republik Indonesia (POLRI) Pada awalnya kepolisian berada dalam lingkungan Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara yang hanya bertanggung jawab masalah administrasi, sedangkan masalah operasional bertanggung jawab kepada Jaksa Agung. Kemudian mulai tanggal 1 Juli 1946 dengan Penetapan Pemerintah tahun 1946 No. 11/S.D. Djawatan Kepolisian Negara yang bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri. Tanggal 1 Juli inilah yang setiap tahun diperingati sebagai Hari Bhayangkara hingga saat ini. Sebagai bangsa dan negara yang berjuang mempertahankan kemerdekaan maka Polri di samping bertugas sebagai penegak hukum juga ikut bertempur di seluruh wilayah RI. Polri menyatakan dirinya “combatant” yang tidak tunduk pada Konvensi Jenewa. Polisi Istimewa diganti menjadi Mobile Brigade, sebagai kesatuan khusus untuk perjuangan bersenjata, seperti dikenal dalam pertempuran 10 November di Surabaya, di front Sumatera Utara, Sumatera Barat, penumpasan pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain.

Transcript of BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 ......pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain....

Page 1: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 ......pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain. 23 Pada masa kabinet presidential, pada tanggal 4 Februari 1948 dikeluarkan Tap

22

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Perusahaan

3.1.1. Sejarah Singkat Kepolisisan Negara Republik Indonesia (POLRI)

Pada awalnya kepolisian berada dalam lingkungan Kementerian Dalam

Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara yang hanya bertanggung jawab

masalah administrasi, sedangkan masalah operasional bertanggung jawab kepada

Jaksa Agung.

Kemudian mulai tanggal 1 Juli 1946 dengan Penetapan Pemerintah tahun

1946 No. 11/S.D. Djawatan Kepolisian Negara yang bertanggung jawab langsung

kepada Perdana Menteri. Tanggal 1 Juli inilah yang setiap tahun diperingati

sebagai Hari Bhayangkara hingga saat ini.

Sebagai bangsa dan negara yang berjuang mempertahankan kemerdekaan

maka Polri di samping bertugas sebagai penegak hukum juga ikut bertempur di

seluruh wilayah RI. Polri menyatakan dirinya “combatant” yang tidak tunduk

pada Konvensi Jenewa. Polisi Istimewa diganti menjadi Mobile Brigade, sebagai

kesatuan khusus untuk perjuangan bersenjata, seperti dikenal dalam pertempuran

10 November di Surabaya, di front Sumatera Utara, Sumatera Barat, penumpasan

pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain.

Page 2: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 ......pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain. 23 Pada masa kabinet presidential, pada tanggal 4 Februari 1948 dikeluarkan Tap

23

Pada masa kabinet presidential, pada tanggal 4 Februari 1948 dikeluarkan

Tap Pemerintah No. 1/1948 yang menetapkan bahwa Polri dipimpin langsung

oleh presiden/wakil presiden dalam kedudukan sebagai perdana menteri/wakil

perdana menteri.

Dengan Keppres RIS No. 22/1950 dinyatakan bahwa Jawatan Kepolisian

RIS dalam kebijaksanaan politik polisional berada di bawah perdana menteri

dengan perantaraan jaksa agung, sedangkan dalam hal administrasi pembinaan,

dipertanggungjawabkan pada menteri dalam negeri.

Umur RIS hanya beberapa bulan. Sebelum dibentuk Negara Kesatuan RI

pada tanggal 17 Agustus 1950, pada tanggal 7 Juni 1950 dengan Tap Presiden RIS

No. 150, organisasi-organisasi kepolisian negara-negara bagian disatukan dalam

Jawatan Kepolisian Indonesia. Dalam peleburan tersebut disadari adanya

kepolisian negara yang dipimpin secara sentral, baik di bidang kebijaksanaan

siasat kepolisian maupun administratif, organisatoris.

Waktu Presiden Soekarno menyatakan akan membentuk ABRI yang

terdiri dari Angkatan Perang dan Angkatan Kepolisian, R.S. Soekanto

menyampaikan keberatannya dengan alasan untuk menjaga profesionalisme

kepolisian. Pada tanggal 15 Desember 1959 R.S. Soekanto mengundurkan diri

setelah menjabat Kapolri/Menteri Muda Kepolisian, sehingga berakhirlah karier

Bapak Kepolisian RI tersebut sejak 29 September 1945 hingga 15 Desember

1959.

Dengan Tap MPRS No. II dan III/1960 dinyatakan bahwa ABRI terdiri

atas Angkatan Perang dan Polisi Negara. Berdasarkan Keppres No. 21/1960

Page 3: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 ......pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain. 23 Pada masa kabinet presidential, pada tanggal 4 Februari 1948 dikeluarkan Tap

24

sebutan Menteri Muda Kepolisian ditiadakan dan selanjutnya disebut Menteri

Kepolisian Negara bersama Angkatan Perang lainnya dan dimasukkan dalam

bidang keamanan nasional.

Tanggal 19 Juni 1961, DPR-GR mengesahkan UU Pokok kepolisian No.

13/1961. Dalam UU ini dinyatakan bahwa kedudukan Polri sebagai salah satu

unsur ABRI yang sama sederajat dengan TNI AD, AL, dan AU.

Berdasarkan Keppres No. 155/1965 tanggal 6 Juli 1965, pendidikan

AKABRI disamakan bagi Angkatan Perang dan Polri selama satu tahun di

Magelang. Sementara pada tahun 1964 dan 1965, pengaruh PKI bertambah besar

karena politik NASAKOM Presiden Soekarno, dan PKI mulai menyusupi

memengaruhi sebagian anggota ABRI dari keempat angkatan.

Pada tahun 1969 dengan Keppres No. 52/1969 sebutan Panglima

Angkatan Kepolisian diganti kembali sesuai UU No. 13/1961 menjadi Kepala

Kepolisian Negara RI, namun singkatannya tidak lagi KKN tetapi Kapolri.

Pergantian sebutan ini diresmikan pada tanggal 1 Juli tahun 1969 sampai dengan

saat ini.

3.1.2. Visi Dan Misi Polri

1. Visi

Terwujudnya pelayanan keamanan dan ketertiban masyarakat yang prima,

tegaknya hukum dan keamanan dalam negeri yang mantap serta terjalinnya

sinergi polisional yang proaktif.

Page 4: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 ......pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain. 23 Pada masa kabinet presidential, pada tanggal 4 Februari 1948 dikeluarkan Tap

25

2. Misi

a. Melaksanakan deteksi dini dan peringatan dini melalui

kegiatan/operasi penyelidikan, pengamanan dan penggalangan;

b. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan secara

mudah, responsif dan tidak diskriminatif;

c. Menjaga keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas untuk

menjamin keselamatan dan kelancaran arus orang dan barang;

d. Menjamin keberhasilan penanggulangan gangguan keamanan

dalam negeri;

e. Mengembangkan perpolisian masyarakat yang berbasis pada

masyarakat patuh hukum;

f. Menegakkan hukum secara profesional, objektif, proporsional,

transparan dan akuntabel untuk menjamin kepastian hukum dan

rasa keadilan;

g. Mengelola secara profesional, transparan, akuntabel dan modern

seluruh sumber daya Polri guna mendukung operasional tugas

Polri;

h. Membangun sistem sinergi polisional interdepartemen dan lembaga

internasional maupun komponen masyarakat dalam rangka

membangun kemitraan dan jejaring kerja (partnership

building/networking).

Page 5: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 ......pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain. 23 Pada masa kabinet presidential, pada tanggal 4 Februari 1948 dikeluarkan Tap

26

3.1.3. Lambang Polri

Sumber : www.polri.go.id

Gambar 3.1.3. Lambang Polri

3.1.4. Arti Lambang Polri

Lambang Polisi bernama Rastra Sewakottama yang berarti "Polri adalah

Abdi Utama dari pada Nusa dan Bangsa." Sebutan itu adalah Brata pertama dari

Tri Brata yang diikrarkan sebagai pedoman hidup Polri sejak 1 Juli 1954.

Polri yang tumbuh dan berkembang dari rakyat, untuk rakyat, memang

harus berinisiatif dan bertindak sebagai abdi sekaligus pelindung dan pengayom

rakyat. Harus jauh dari tindak dan sikap sebagai "penguasa". Ternyata prinsip ini

sejalan dengan paham kepolisian di semua Negara yang disebut new modern

police philosophy, "Vigilant Quiescant" (kami berjaga sepanjang waktu agar

masyarakat tentram).

Prinsip itu diwujudkan dalam bentuk logo dengan rincian makna sbb:

a) Perisai bermakna pelindung rakyat dan negara.

b) Tiang dan nyala obor bermakna penegasan tugas Polri, disamping

memberi sesuluh atau penerangan juga bermakna penyadaran hati nurani

Page 6: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 ......pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain. 23 Pada masa kabinet presidential, pada tanggal 4 Februari 1948 dikeluarkan Tap

27

masyarakat agar selalu sadar akan perlunya kondisi kamtibmas yang

mantap.

c) Pancaran obor yang berjumlah 17 dengan 8 sudut pancar berlapis 4 tiang

dan 5 penyangga bermakna 17 Agustus 1945, hari Proklamasi

Kemerdekaaan yang berarti Polri berperan langsung pada proses

kemerdekaan dan sekaligus pernyataan bahwa Polri tak pernah lepas dari

perjuangan bangsa dan negara.

d) Tangkai padi dan kapas menggambarkan cita-cita bangsa menuju

kehidupan adil dan makmur, sedangkan 29 daun kapas dengan 9 putik dan

45 butir padi merupakan suatu pernyataan tanggal pelantikan Kapolri

pertama 29 September 1945 yang dijabat oleh Jenderal Polisi Raden Said

Soekanto Tjokrodiatmodjo.

e) Tiga Bintang di atas logo bermakna Tri Brata adalah pedoman hidup Polri.

Sedangkan warna hitam dan kuning adalah warna legendaris Polri.

f) Warna hitam adalah lambang keabadian dan sikap tenang mantap yang

bermakna harapan agar Polri selalu tidak goyah dalam situasi dan kondisi

apapun; tenang, memiliki stabilitas nasional yang tinggi dan prima agar

dapat selalu berpikir jernih, bersih, dan tepat dalam mengambil keputusan.

Page 7: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 ......pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain. 23 Pada masa kabinet presidential, pada tanggal 4 Februari 1948 dikeluarkan Tap

28

3.1.5. Struktur Organisasi Polsek

Sumber : Polsek Cikarang Selatan

Gambar 3.1.5. Struktur Organisasi Polsek

3.1.6. Jobdesk Divisi Humas (SIHUMAS) Polsek

SIHUMAS merupakan unsur pelayanan dan pembantu pimpinan yang

berada di bawah Kapolsek. SIHUMAS bertugas mengumpulkan, mengolah data

dan menyajikan informasi serta dokumentasi yang berkaitan dengan tugas Polsek

Dalam melaksanakan tugas SIHUMAS menyelenggarakan fungsi :

1. Pengumpulan dan pengolahan data serta peliputan dan Dokumentasi

kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanan tugas Polsek

Page 8: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 ......pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain. 23 Pada masa kabinet presidential, pada tanggal 4 Februari 1948 dikeluarkan Tap

29

2. Pengelolaan dan penyajian Informasi sebagai bahan publikasi kegiatan

Polsek.

SIHUMAS dipimpin oleh Kasi HUMAS yang bertanggung jawab kepada

Kapolsek dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali Waka Polsek.

SIHUMAS dalam melaksanakan tugas dibantu oleh :

1. Sub Seksi dokumentasi dan Peliputan (Subsidokliput) yang bertugas

mendokumetasikan dan meliput informasi yang berkaitan dengan tugas

Polsek.

2. Sub Seksi Publikasi (Subsipublikasi) yang bertugas melaksanakan

pengelolaan informasi dan mempublikasikan informasi kegiatan yang

berkaitan dengan penyampaian berita di lingkungan Polsek.

3.2. Proses Kerja Program PR

Dimulai Januari tahun 2018, Divisi Humas Polsek Cikarang Selatan

melakukan perubahan dalam hal pelayanan publik. Divisi Humas Polsek Cikarang

Selatan menyampaikan informasi dari pimpinan ke masyarakat terutama untuk

masalah keamanan lingkungan dan perubahan biaya pengurusan SKCK di Polri.

Pada hasil wawancara yang dilakukan dengan Kanit Humas Polsek

Cikarang Selatan Aiptu Namin dan Iptu H. Sugeng Mulyadi selaku Kanit Bimas

Polsek Cikarang Selatan diperoleh data-data guna mendukung pembahasan.

Langkah-langkah tersebut meliputi:

Page 9: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 ......pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain. 23 Pada masa kabinet presidential, pada tanggal 4 Februari 1948 dikeluarkan Tap

30

3.2.1 Perencanaan

1. Analisis Situasi

Melihat masih banyak masyarakat yang kurang informasi mengenai

transparansi biaya yang dikenakan oleh Polri dalam mengurus keperluan

administrasi masyarakat maka Polsek Cikarang Selatan melakukan perubahan.

Tabel 3.2.1

SWOT

ANALISIS SWOT PELAYANAN PUBLIK POLSEK CIKARANG SELATAN

STRENGHT

1. Program-program yang

dilaksanakan Polsek Cikarang

Selatan merupakan program

unggulan Polri.

2. Polsek Cikarang Selatan

memberikan perluasan manfaat

pelayanan publik bagi masyarakat.

WEAKNESS

1. Kurangnya personil yang harusnya

berjumlah 120 sedangkan saat ini

hanya berjumlah 73 personil.

2. Minimnya informasi (belum

meluas) mengenai transparansi

biaya pembuatan SKCK.

OPPORTUNITY

Terwujudnya pelayanan, keamanan dan

ketertiban masyarakat yang prima.

THREATH

Divisi Humas bersinergi dengan publik,

menyebabkan banyakanya kegiatan

sehingga kurang fokus.

Sumber : Divisi Humas Polsek Cikarang Selatan

Page 10: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 ......pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain. 23 Pada masa kabinet presidential, pada tanggal 4 Februari 1948 dikeluarkan Tap

31

2. Tujuan

Pada dasarnya semua kegiatan atau program yang dibuat memiliki tujuan.

Begitu pula dengan apa yang dilakukan oleh Divisi Humas Polsek Cikarang

Selatan. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan informasi kepada

masyarakat.

SIHUMAS merupakan unsur pelayanan yang bertugas mengumpulkan,

mengolah data dan menyajikan informasi serta dokumentasi yang berkaitan

dengan peraturan Polri kepada masyarakat dan melakukan program-program

unggulan Polri.

3. Target Audience atau Khalayak

Sama halnya dengan media massa lainnya yang mempunyai target audience

atau khalayak, maka target primer pada usia minimal 18 tahun, jenis kelamin

Laki-laki dan Perempuan di wilayah Cikarang Selatan yang hendak mengurus

SKCK.

4. Pesan

Saat melakukan wawancara dengan Kanit Humas yaitu Aiptu Namin,

terdapat beberapa pesan yang hendak disampaikan dan diinformasikan kepada

masyarakat bahwa ada kenaikan biaya untuk pengurusan SKCK, transparansi

biaya yang berkaitan dengan pelayanan di Polsek Cikarang Selatan.

5. Strategi dan Taktik

1) Strategi

Salah satu strategi Divisi Humas Polsek Cikarang Selatan dalam

meningkatkan pelayanan publik adalah dengan menempelkan

pamflet di depan pintu masuk ruang pengurusan SKCK. Hal ini

Page 11: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 ......pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain. 23 Pada masa kabinet presidential, pada tanggal 4 Februari 1948 dikeluarkan Tap

32

dilakukan untuk menginformasikan mengenai besarnya biaya yang

harus dibayarkan ketika mengurus SKCK.

2) Taktik

Kemudian Divisi Humas Polsek Cikarang Selatan mempunyai

taktik sebagai berikut:

1. Menempelkan pamflet yang dicetak dengan menggunakan

kertas glossy di depan pintu masuk ruang pengurusan

SKCK

2. Menyebarkan informasi di pamflet.

6. Media

Polsek Cikarang Selatan menggunakan pamflet dan website sebagai media

untuk menyampaikan kepada masyarakat mengenai informasi mengenai Polri

serta besarnya biaya terbaru pengurusan SKCK di Polri. Jadi menurut Aiptu

Namin pamflet tersebut sudah terpasang dan terpublikasi kepada masyarakat sejak

Januari tahun 2018.

Page 12: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 ......pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain. 23 Pada masa kabinet presidential, pada tanggal 4 Februari 1948 dikeluarkan Tap

33

Sumber: Polsek Cikarang Selatan

Gambar 3.2.2 Pamflet Polsek Cikarang Selatan

7. Anggaran

Pada saat wawancara Divisi Humas Polsek Cikarang Selatan tidak

bersedia untuk memberitahukan nominal berapa besarnya anggaran yang telah

dikeluarkan untuk mencetak pamflet dan biaya pembuatan website tersebut. Divisi

Humas Polsek Cikarang Selatan hanya memberikan penjelasan bahwa anggaran

yang dikeluarkan untuk mencetak pamflet dan pembuatan website tersebut

dikeluarkan dari anggaran yang disediakan oleh Polsek.

8. Kriteria Evaluasi

Tabel 3.2.2. Kriteria Evaluasi

Tujuan Strategi Indikator

Memberikan informasi

kepada masyarakat

Menempelkan

pamflet di depan

1. Tidak ada keluhan dari

masyarakat yang ingin

Page 13: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 ......pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain. 23 Pada masa kabinet presidential, pada tanggal 4 Februari 1948 dikeluarkan Tap

34

mengenai besarnya

biaya terbaru

pengurusan SKCK.

pintu masuk ruang

pengurusan SKCK.

mengurus SKCK.

2. Masyarakat merasa puas

dengan pelayanan publik

di Polsek Cikarang

Selatan.

Sumber : Divisi Humas Polsek Cikarang Selatan

3.2.2. Pelaksanaan

Terhitung sejak Januari tahun 2017, Polri menetapkan besarnya biaya

pengurusan SKCK yang baru sebesar Rp30.000. Sehubungan dengan hal

tersebut, karena masih minimnya informasi mengenai besarnya biaya, maka

Divisi Humas Polsek Cikarang Selatan melakukan perubahan, adapun

perubahan yang dilakukan adalah dengan menerbitkan pamflet yang ditempel

di depan pintu ruang pengurusan pembuatan SKCK.

Dimulai pada Januari tahun 2018 Polsek Cikarang Selatan menerbitkan

pamflet. Dalam menerbitkan pamflet ini ada beberapa hal yang dilakukan oleh

Divisi Humas Polsek Cikarang, salah satunya dengan mengadakan rapat terlebih

dahulu. Divisi Humas Polsek Cikarang Selatan melakukan rapat dengan bagian

Divisi Umum (SIUM).

Setelah melakukan rapat dengan Divisi Umum (SIUM), Divisi Humas

Polsek Cikarang Selatan mengajukan kepada Kapolsek. Setelah itu proses

selanjutnya adalah penulisan isi pamflet. Dimana isi dari pamflet tersebut berisi

besarnya biaya pengurusan SKCK dan PP yang menaungi mengenai hal tersebut.

Setelah itu baru dilakukan proses pencetakan yang kurang lebih sebanyak 3

Page 14: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 ......pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain. 23 Pada masa kabinet presidential, pada tanggal 4 Februari 1948 dikeluarkan Tap

35

lembar yang ditempel di depan pintu masuk ruang pengurusan SKCK dan di

papan pengumuman di dalam Polsek Cikarang Selatan.

Adapun data masyarakat yang mengurus SKCK dari bulan Januari sampai

dengan Maret tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Pada Januari tahun 2018 saat pertama kali pamflet tersebut ditempel sudah

sangat membantu untuk memberikan informasi kepada masyarakat, didasari pada

tidak adanya keluhan atau pertanyaan yang ditanyakan oleh masyarakat yang

hendak mengurus SKCK.

Pada Februari tahun 2018 tidak ada keluhan atau pertanyaan terkait biaya

pembuatan SKCK dari masyarakat yang hendak mengurus.

Pada Maret tahun 2018 juga tidak ada keluhan atau pertanyaan dari

masyarakat seputar biaya pembuatan SKCK di Polsek Cikarang Selatan.

Dengan adanya Pamflet tersebut, masyarakat yang hendak mengurus

SKCK sudah cukup merasa jelas dengan informasi yang tertera di Pamflet

informasi yang diberikan tersebut dirasakan oleh masyarakat sangat membantu

mereka ketika hendak mengurus SKCK. Petugas Polsek Cikarang Selatan juga

sangat membantu masyarakat yang hendak mengurus SKCK dengan sigap dan

penuh kesabaran.

Proses terakhir adalah melakukan evaluasi terkait pemasangan pamflet

tersebut, pihak Divisi Humas Polsek Cikarang Selatan melakukan pemantauan

dan evaluasi terhadap langkah yang di ambil tersebut.

Page 15: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 ......pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain. 23 Pada masa kabinet presidential, pada tanggal 4 Februari 1948 dikeluarkan Tap

36

3.2.3. Evaluasi

Strategi yang dilakukan oleh Divisi Humas Polsek Cikarang Selatan sudah

baik karena tidak ada keluhan, masyarakat yang mengurus SKCK di Polsek

Cikarang juga merasa puas.

Penilaian sudah baik atau tidaknya penyampaian terkait biaya pembuatan

SKCK yang baru dapat dilihat dari tidak adanya keluhan atau pertanyaan dari

masyarakat yang hendak mengurus pembuatan SKCK di polsek Cikarang Selatan.

Adapun respon dari masyarakat cukup positif karena masyarakat sudah merasa

jelas dengan informasi yang diberikan sehingga petugas dilapangan tidak

menemukan adanya pertanyaan mengenai biaya pembuatan SKCK yang baru.

Sementara menurut Informan I, pamflet yang dipasang sangat memberikan

kemudahan bagi masyarakat yang hendak mengurus keperluan pembuatan SKCK

di Polsek Cikarang Selatan. Tidak ditemukan keluhan dari masyarakat sehingga

Polsek Cikarang Selatan menilai langkah ini cukup bagus.

Menurut informan II, strategi yang di ambil oleh Polsek Cikarang Selatan

tersebut sangat bagus karena ada kejelasan mengenai biaya yang harus

dibayarkan.

Sedangkan menurut informan III, dengan pemasangan pamflet tersebut

sangat bagus karena bisa mengetahui dengan jelas mengenai biaya yang

dibebankan dan sangat berguna bagi masyarakat di wilayah Cikarang Selatan

yang hendak mengurus keperluan SKCK di Polsek Cikarang Selatan.

Page 16: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1 ......pemberontakan PKI di Madiun, dan lain-lain. 23 Pada masa kabinet presidential, pada tanggal 4 Februari 1948 dikeluarkan Tap

37

3.3 Kendala dan Pemecahan

3.3.1 Kendala

Kendala yang dihadapi oleh Divisi Humas Polsek Cikarang Selatan adalah

kurangnya personil. Polsek Cikarang Selatan merupakan Polsek tipe A yang

seharusnya memiliki 120 personil namun saat ini hanya berjumlah 73 personil.

Divisi Humas dipimpin langsung oleh Kanit Humas namun tidak memiliki staff

Humas karena kurangnya personil tersebut. Dimana semua urusan mengenai

humas dikerjakan oleh Kanit.

3.3.2 Pemecahan

Pemecahan atau solusi dari kendala yang dihadapi oleh Divisi Humas

Polsek Cikarang Selatan adalah penambahan jumlah personil agar Divisi Humas

memiliki staff.